“PENGARUH PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PERLENGKAPAN KEMPING MEREK EIGER DI KOTA PADANG” Oleh MASRI KALFI NPM : 0810005530052 Pembimbing I Febriani, SE, M.Si
Pembimbing II Henny Sjafitri, SE, M.Si
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk dan hargabaik secara parsial maupun secara bersama – sama terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eiger di Kota Padang. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli dan menggunakan perlengkapan kemping merek eigher di Kota Padang. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresilinear berganda, uji t dan uji F. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa nilai regresi untuk variabel produk adalah 0,743 dengan nilai signifikannya 0,000 berarti memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Sedangkan variabel harga juga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan nilai regresinya 0,469 dengan nilai signifikan 0,002. Untuk uji t pada varaibel produk diperoleh t hitung 5,379 dan t tabel 1,661 berarti produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan variabel harga diperoleh t hitung < t tabel yaitu 3,228 < 1,661 berarti bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Pada uji F terlihat bahwa F hitung > F tabel 23,171 > 3,090 dengan signifikansinya 0,000 atau dibawah 0,05 akibatnya H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel produk dan harga berpengaruh signifikan secara bersama – sama terhadap keputusan pembelian peralatan kemping merek eiger di Kota Padang. Nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (adjusted R2) adalah 0,309 artinya sebesar 30,9% pengaruh variabel bebas (produk dan harga) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) dan sisanya 69,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini
Kata Kunci : Produk, Harga dan Keputusan Pembelian
1
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia pemasaran semakin kompetitif hal ini disebabkan banyaknya industri yang bermunculan dengan produk dan kualitas yang bisa diperhitungkan. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk lebih kreatif aktif dan inovatif sehingga bisa memberikan produk yang lebih baik kepada konsumen. Untuk dapat menarik minat beli konsumen hendaknya perusahaan memberikan atribut produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen karena atribut produk merupakan unsur yang dipandang penting dan dijadikan dasar pengambilan keputusan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan tersebut harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan produk yang diinginkan konsumen dengan kualitas yang pantas. Dengan demikian setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen, karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat bergantung pada perilaku konsumennya. Melalui pemahaman perilaku konsumen, pihak manajemen perusahaan dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli para pesaingnya serta tidak kalah pentingnya adalah memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya. Agar produk yang ditawarkan mampu memenuhi harapan pelanggan dan mempunyai nilai yang lebih dibandingkan para pesaingnya, maka produsen perlu memperhatikan produk yang merupakan unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Adapun produk-produk yang dikeluarkan eigher yaitu kareel, sandal, kaos, tenda, daypack, tas, sepatu, topi, jam tangan dan skarf. Kebijakan harga sangat menentukan dalam pemasaran sebuah produk, karena harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi organisasi atau perusahaan. Jadi, tidak dapat dipungkiri bahwa harga merupakan suatu unsur penting, baik bagi perusahaan dalam mempengaruhi konsumen maupun bagi perusahaan dapat bertahan dalam persaingan (Kotler dan Keller, 2007:84).
2
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi organisasi. Keputusan mengenai harga tidaklah mudah dilakukan. Disatu sisi, harga yang terlalu mahal dapat meningkatkan laba jangka pendek, tetapi disisi lain akan sulit di jangkau konsumen, sedangkan Harga yang rendah atau harga yang terjangkau menjadi pemicu untuk meningkatkan kinerja pemasaran (Ferdinand, 2000). Namun harga juga dapat menjadi indikator kualitas dimana suatu produk dengan kualitas tinggi akan berani dipatok dengan harga yang tinggi pula. Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian suatu produk. Dari fenomena mengindikasikan bahwa minat beli konsumen produk perlengkapan kemping mengalami penurunan, hal ini kemungkinan disebabkan karena keunggulan produk yang disampaikan tidak sesuai dengan kondisi produk yang sebenarnya, sehingga bagi konsumen yang sering mengalami hal seperti ini akan meragukan kebenaran yang disampaikan, selain itu kurangnya upaya perusahaan untuk mengenalkan merek produk ke pasar dengan berbagai inovasi, misalnya dalam bentuk kemasan, dengan begitu konsumen akan mempunyai alternatif pilihan lain dalam membeli produk perlengkapan kemping. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan mengambil judul ”Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eiger di Kota Padang”
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut: 1.
Apakah produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eiger di Kota Padang ?
2.
Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eiger di Kota Padang ?
3.
Apakah produk dan harga berpengaruh secara bersama – sama terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eiger di Kota Padang ?
3
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat disusun tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eiger di Kota Padang.
2.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eiger di Kota Padang.
3.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk dan harga terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eiger di Kota Padang.
1.4. Manfaat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini haruslah berguna dan bermanfaat antara lain sebagai berikut : 1.
Bagi penulis, selain sebagai syarat menyelesaikan pendidikan, juga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bidang ilmu manajemen pemasaran, dan melatih penulis untuk dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan.
2.
Bagi perusahaan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak perusahaan untuk mengetahui faktor dominan yang menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli sehingga pihak perusahaan akan dapat senantiasa menyusun strategi dalam rangka memenuhi harapan konsumen.
3.
Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.
II. LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Dalam konsep pemasaran modern dewasa ini, dikenal salah satu konsep pemasaran yaitu marketing mix. Marketing mix (bauran pemasaran) adalah merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh suatu perusahaan sebagai salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta merupakan alat bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya. 4
Dapat dikemukakan beberapa pengertian marketing mix oleh para ahli pemasaran seperti Kotler (2009 : 101) mengemukakan bahwa : ”Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran”. Marketing Mix mencakup 4P (product, price, promotion, place). 2. Produk Menurut Kotler dan Keller (2012:25), produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia baik yang terwujud ataupun yang tidak terwujud. Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:274), “Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan”. Produk tidak hanya selalu berupa barang tetapi bisa juga berupa jasa ataupun gabungan dari keduanya (barang dan jasa). Ada beberapa indikator produk menurut Kotler dan Keller (2012) seperti berikut ini : 1. Bentuk (form), meliputi ukuran, bentuk, atau struktur fisik produk. 2. Fitur (feature), karakteristik produk yang menjadi pelengkap fungsi dasar produk. 3. Ketahanan (durability), ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau penuh tekanan, merupakan atribut berharga untuk produk – produk tertentu. 4. Keandalan (reability), adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam waktu tertentu 5. Gaya (style), menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli Menurut Kotler dan Armstrong (2001:354) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah: a. Merek (Brand) Merek (Brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi
5
produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler dan Armstrong, 2001:360) b. Pengemasan (Packing) Pengemasan (Packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. c. Kualitas Produk (Product Quality) Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan
ketepatan lainnya.
fungsinya
kemudahan operasi Untuk
meningkatkan
meliputi,
daya
dan perbaikan, kualitas
tahan
serta
produk
keandalan,
atribut
perusahaan
bernilai dapat
menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan. 3. Harga Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler dan Amstrong, 2008). Untuk memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Berdasarkan nilai tersebut seseorang dapat memahami tentang harga terhadap barang dan jasa yang dimilikinya kepada konsumen. Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:281) harga adalah Jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Setelah produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan akan menentukan harga dari produk tersebut. Secara garis besarnya metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama (Tjiptono, 2000:157) yaitu: a) Metode penetapan harga berbasis permintaan Metode ini lebih menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan preferensi konsumen daripada faktor-faktor seperti biaya, laba dan persaingan.
6
b) Metode penetapan harga berbasis biaya Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah aspek penawaran atau biaya, bukan aspek permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutup biaya-biaya langsung, biaya, overhead dan laba. c) Metode penetapan harga berbasis laba Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam penetapan harganya. Upaya ini dapat dilakukan atas dasar target volume laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap penjualan atau investigasi. d) Metode Penetapan Harga Berbasis persaingan Metode ini ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang dilakukan pesaing. Dalam memasarkan suatu produk yang mengharuskan perusahaan penyedia barang menetapkan harga secara tepat, harga bersifat fleksibel atau dapat diubah dengan cepat dan harga sangat mempengaruhi kuantitas dari produk yang terjual. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:278), ada empat indikator yang mencirikan harga yaitu: Keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan manfaat. 4. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler dan Keller (2012) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Ada tiga aktivitas yang berlangsung dalam proses keputusan pembelianoleh konsumen menurut Hahn (2002:69) yaitu : 1.
Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian.
2.
Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian.
3.
Komitemen atau loyalitas konsumen yang sudah biasa beli dengan produk pesaing. Sebuah keputusan tidak mungkin dapat dibentuk begitu saja. Harus ada
tahapan-tahapan yang mendahului dalam proses pembuatan keputusan tersebut
7
agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari. Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen sangat bervariasi, ada yang sederhana dan komplek. Kotler dan Keller (2012:184) mengemukakan bahwa indikator pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima, yaitu : 1. Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian diawali dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat timbul ketika pembeli merasakan adanya rangsangan eksternal atau internal yang mendorong dirinya untuk mengenali kebutuhan. Rangsangan internal timbul dari dalam diri manusia itu sendiri, sedangkan dorongan eksternal berasal dari luar diri manusia atau lingkungan. Kebutuhan mempunyai tingkat intensitas tertentu. Makin besar tingkat intensitasnya, maka akan semakin kuat dorongan yang timbul untuk menguranginya dengan jalan mencari obyek baru yang dapat memuaskan kebutuhannya. 2. Pencarian informasi Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut. 3. Evaluasi alternatif Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang
8
menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian. 4. Keputusan Membeli Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian. 5. Tingkah Laku Pasca Pembelian Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas, bila memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi harapan konsumen akan merasa puas. Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima dari penjual, teman dan sumber-sumber yang lain. Bila penjual melebih-lebihkan prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnya ketidakpuasan. Semakin besar antara kesenjangan antara harapan dan prestasi, semakin besar ketidakpuasan kosumen. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli harus membuat pernyataan yang jujur mengenai prestasi produknya sehingga pembeli akan puas. Dalam melakukan pembelian terhadap suatu barang maka pembeli akan dihadapkan pada berbagai alternatif, mulai dari kualitas produk, harga dan tempat melakukan pembelian. Konsumen akan melalui tahap-tahap yang pada akhirnya tercipta suatu keputusan untuk membeli.
9
2.2 Kerangka Konseptual Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disampaikan sebelumnya, maka berikut ini dapat dikemukakan kerangka konseptual penelitian pada gambar sebagai berikut : Gambar Kerangka Konseptual Penelitian H1 Produk (X1)
H3 H2
Harga (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
H2 2.3 Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori yang dikemukakan maka hipotesis yang diajukan di dalam penelitian ini adalah : H1 : Diduga produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eigher di Kota Padang.
.
H2 : Diduga harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eigher di Kota Padang. H3 : Diduga produk dan harga berpengaruh signifikan secraa bersam – sama terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eigher di Kota Padang.
10
III. METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Metodologi Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan adalah Metode Kuantitatif
Deskriptif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”, (Sugiyono, 2007 : 13).
3.2
Definisi Operasional Variabel Berikut ini dapat dilihat defenisi dari masing – masing variabel penelitian
yaitu sebagai berikut: Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel Variabel Produk (X1)
Harga (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
Konsep Variabel Produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi atau memuaskan kebutuhan dna keinginan manusia baik yang terwujud ataupun yang tidak terwujud. Kotler dan Keller, 2012: 25) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaatmanfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Kotler dan Amstrong (2008) Keputusan pembelian tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli.
Indikator 1. Bentuk (form) 2. Fitur (feature), 3. Ketahanan (durability), 4. Keandalan (reability), 5. Gaya (style),
Alat Ukur Skala Likert 5 = Sangat setuju 4 = Setuju 3 = Kurang Setuju 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju
(Kotler dan Keller, 2012)
1. Keterjangkauan harga 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 3. Daya saing harga 4. Kesesuaian harga dengan manfaat Kotler dan Armstrong (2008:278)
Skala Likert 5 = Sangat setuju 4 = Setuju 3 = Kurang Setuju 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju
1.
Skala Likert 5 = Sangat setuju 4 = Setuju 3 = Kurang Setuju 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak
2. 3. 4. 5.
Pengenalan Kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan Membeli Tingkah Laku
11
(Kotler 2012)
dan
Keller,
Pasca Pembelian (Kotler dan Keller, 2012: 188)
Setuju
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009 : 115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli dan menggunakan perlengkapan kemping merek eigher di Kota Padang yang diambil secara acak yang jumlah populasinya tidak diketahui. Sampel merupakan sub kelompok dari populasi dengan mempelajari sampel dan memahami karakteristik yang dimiliki oleh sampel akan memungkinkan untuk membuat suatu kesimpulan umum (Sekaran, 2006). Karena jumlah populasi yang besar, menyebabkan peneliti menggunakan sebagian dari keseluruhan objek penelitian yang disebut sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Accidental Sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada atau dijumpai. Menurut Sekaran (2006) ukuran sampel yang tepat untuk digunakan adalah lebih dari 30 dan kurang dari 500 sampel atau berjumlah 10 kali atau lebih dari jumlah variabel. Karena jumlah populasi yang tidak teridentifikasi sehingga dianjurkan 50 sampai 200 sampel. Agar hasil penelitian lebih akurat, dalam hal ini peneliti menetapkan 100 orang sampel yang telah membeli perlengkapan kemping merek eigher di Kota Padang. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2010) teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan tiga cara yaitu : 1. Observasi Cara untuk memperoleh data dengan jalan mengadakan peninjauan langsung ke lapangan maksudnya untuk melihat dari dekat tentang situasi dan kondisi organisasi atau perusahaan.
12
2. Kepustakaan Yaitu mencari dan menghimpun informasi yang relevan melalui buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, skripsi, peraturan – peratuan, ketetapan – ketetapan, dan lain – lain. 3. Angket Yaitu teknik pengumpulan data dengan menyiapkan daftar pernyataan yang diajukan guna memperoleh data yang berkaitan dengan variabel penelitian. Angket ini diedarkan kepada semua konsumen yang berbelanja pada Toko Central Adventure Padang.
IV. ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas Data Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu angket dikatakan valid apabila pertanyaan pada angket mampu mengungkapkan sesuatu yang tidak diketahui. Untuk mengetahui apakah pernyataan–pernyataan valid atau tidak, maka digunakan korelasi masing–masing item pernyataan terhadap total item pernyataan (corrected item total correlation dengan standar > 0,300). Hasil uji validitas variabel produk (X1), harga (X2) dan keputusan pembelian (Y) dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel Hasil Uji Validitas
Pernyataan Produk (X1) Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Pernyataan 5 Harga (X2) Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Keputusan Pembelian (Y) Pernyataan 1 Pernyataan 2
Corrected ItemTotal Correlation
Corrected Item-Total Correlatio standar
Keterangan
0,441 0,348 0,607 0,448 0,508
0,300 0,300 0,300 0,300 0,300
Valid Valid Valid Valid Valid
0,470 0,468 0,646 0,331
0,300 0,300 0,300 0,300
Valid Valid Valid Valid
0,368 0,546 0,384
0,300 0,300 0,300
Valid Valid Valid 13
Pernyataan 3 Pernyataan 4 Pernyataan 5 Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8 Pernyataan 9 Pernyataan 10 Sumber: Data Diolah, 2015
0,472 0,675 0,630 0,513 0,614 0,531 0,367
0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel di atas dilihat bahwa semua item pernyataan untuk ketiga variabel adalah valid atau lolos uji validitas, sehingga penelitian dengan menggunakan item pertanyaan tersebut dapat dilanjutkan.
4.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu angket yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu angket dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Indikator untuk uji reliabilitas adalah cronbach alpha, apabila nilai cronbach alpha > 0,600 menunjukkan instrumen yang digunakan reliable. Hasil uji reliabilitas ini ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Produk (X1) Harga (X2) Keputusan Pembelian (Y) Sumber: Data Diolah, 2015
Cronbach’ Alpha 0,711 0,688 0,824
Cronbach’ Alpha Standar 0,600 0,600 0,600
Keputusan Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa semua item pernyataan
untuk
ketiga variabel yaitu produk (X1), harga (X2) dan keputusan pembelian (Y), mempunyai kriteria reliabel yang berarti bahwa semua pernyataan angket dianggap andal atau relibel, sehingga penelitian dengan menggunakan item pertanyaan tersebut dapat dilanjutkan.
14
4.3 Analisis Regresi Berganda Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabelvariabel bebas (independent) yaitu produk dan harga terhadap variabel terikat (dependent) yaitu keputusan pembelian. Besarnya pengaruh variabel–variabel bebas dengan variabel terikat dapat dihitung melalui suatu persamaan regresi berganda. Berdasarkan perhitungan melalui komputer dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil regresi sebagai berikut : Tabel Analisis Regresi Linear Berganda Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Produksi (X1) Harga (X2)
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 19.138 3.349 .743 .138 .469 .145
St andardized Coef f icients Beta .455 .273
t 5.715 5.379 3.228
Sig. .000 .000 .002
Collinearity Statistics Tolerance VI F .973 .973
1.028 1.028
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Berdasarkan tabel di atas maka bentuk model persamaan regresi untuk pengaruh produk dan harga terhadap keputusan pembelian adalah sebagai berikut : Y = 19,138 + 0,743 X1 + 0,469X2 + e Dari persamaan regresi di atas, dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1.
Nilai konstanta adalah 19,138 artinya tanpa adanya pengaruh produk dan harga, maka keputusan pembelian sudah ada sebesar 19,138%.
2.
Nilai koefisien regresi produk adalah 0,743 artinya setiap peningkatan satu satuan produk maka keputusan pembelian meningkat sebesar 74,3%.
3.
Nilai koefisien regresi harga adalah 0,469 artinya setiap peningkatan satu harga maka keputusan pembelian meningkat sebesar 46,9%. Berdasarkan hasil persamaan regresi tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa semakin baiknya produk dan harga mengakibatkan semakin meningkatnya keputusan pembelian. Hal ini berarti bahwa keputusan pembelian akan mengalami peningkatan jika adanya produk yang berkualitas dan harga yang terjangkau.
15
4.4 Uji t (t-test) Uji t (t-test) ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial (individu) produk dan harga terhadap keputusan pembelian. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel Hasil Perhitungan Uji t Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Produksi (X1) Harga (X2)
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 19.138 3.349 .743 .138 .469 .145
St andardized Coef f icients Beta .455 .273
t 5.715 5.379 3.228
Sig. .000 .000 .002
Collinearity Statistics Tolerance VI F .973 .973
1.028 1.028
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Hipotesis 1 (H1) Dari tabel di atas nilai thitung untuk variabel produk adalah 5,379 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan df =1003=97 diperoleh ttabel sebesar 1,661, maka t
hitung
> t
tabel
atau 5,379 > 1,661,
akibatnya Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H1) yang berbunyi “Produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eigher di Kota Padang” diterima, maka dengan demikian hipotesis pertama (H1) diterima. Hipotesis 2 (H2) Dari tabel di atas nilai thitung untuk variabel harga adalah 3,228 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,002 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan df =1003=97 diperoleh ttabel sebesar 1,661, maka t
hitung
> t
tabel
atau 3,228 > 1,661,
akibatnya Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H2) yang berbunyi “Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eigher di Kota Padang” diterima, maka dengan demikian hipotesis pertama (H2) diterima.
16
4.5 Uji Simultan (Uji F) Uji F (kelayakan model) dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel–variabel bebas (produk dan harga) secara simultan (bersama–sama) terhadap variabel tak bebas (keputusan pembelian). Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini : TABEL Tabel Perhitungan Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 804.513 1683.927 2488.440
df 2 97 99
Mean Square 402.256 17.360
F 23.171
Sig. .000a
a. Predictors: (Const ant), Harga (X2) , Produksi (X1) b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Hipotesis 3 (H3) Dari uji ANOVA didapat nilai Fhitung sebesar 23,171 dengan probabilitas signifikansi 0,000. Probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan df1 = k - 1 = 3 – 1 = 2 dan df2 = n – k = 100 – 3 = 97 diperoleh Ftabel sebesar 3,090 maka F
hitung
>F
tabel
atau 23,171 > 3,090 dengan tingkat signifikansinya 0,000
atau α 0,005 akibatnya Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel produk dan harga secara bersama–sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (Ha) yang berbunyi “Produk dan harga berpengaruh signifikan secara bersama – sama terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eigher di Kota Padang” diterima, maka dengan hipotesis ketiga (H3) dapat diterima. 4.6 Pengujian koefisien determinasi (R2) Analisis koefisien determinasi untuk produk dan harga terhadap keputusan pembelian dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan bentuk output SPSS seperti yang dikemukakan di bawah ini :
17
TABEL Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb
Model 1
R .569a
R Square .323
Adjusted R Square .309
St d. Error of the Estimate 4.167
DurbinWat son 2.332
a. Predictors: (Constant), Harga (X2) , Produksi (X1) b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Berdasarkan hasil perhitungan estimasi regresi, diperoleh nilai koefisien determinasi yang disesuaikan atau Adjusted R Square yaitu 0,309 artinya 30,9% variasi dari semua variabel bebas (produk dan harga) dapat menerangkan variabel tak bebas (keputusan pembelian), sedangkan sisanya sebesar 69,1% oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti promosi, distribusi, kualitas produk, citra merek, pelayanan, inovasi produk, motif atau model dan lain – lain sebagainya. 4.7 Pembahasan Penelitian 4.7.1 Produk Terhadap Keputusan Pembelian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diatas terlihat bahwa nilai regresi untuk variabel produk bernilai positif yaitu 0,743 atau sama dengan 74,3% dengan nilai signifikannya 0,000 atau berada dibawah 0,05, berarti bahwa produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya yaitu dengan produk eiger yang berkualitas maka konsumen akan termotivasi untuk memutuskan dalam membeli produk yang ditawarkan. Jika dilihat dari uji t diperoleh bahwa produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eigher di Kota Padang. Itu terbukti dengan t hitung nya lebih besar dari t tabel yaitu 5,379 > 1,661, jika dilihat dari nilai signifikansinya yaitu 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Persaingan yang semakin ketat yang ada sekarang ini perusahaan di tuntut untuk menawarkan produk yang berkualitas dan yang mampu mempunyai nilai yang lebih, sehingga berbeda dari produk persaingan, kualitas produk yang
18
menjadi salah satu pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk. Kualitas produk ditentukan oleh daya tahan, fungsinya dan kegunaannya, dengan adanya kualitas produk yang baik dan terpercaya maka konsumen akan selalu mengingat produk tersebut. Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan penjualan, setiap perusahaan perlu mengadakan usaha pengembangan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih baik, sehingga memberikan daya guna, daya pemuas dan daya tarik yang lebih besar. Cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, dapat memuaskan para konsumennya dan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang melalui peningkatan penjualan. Dalam menumbuhkan minat beli dan akhirnya melakukan keputusan membeli tidaklah mudah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal itu. Baik dari faktor internal/dari dalam diri konsumen ataupun pengaruh eksternal yaitu rangsangan yang dilakukan oleh perusahaan seperti menawarkan produk-produk yang berkualitas dan bermutu tinggi. Karena keputusan membeli dapat dipengaruhi oleh lingkungan, maka perushaan haruslah mampu memanfaatkan hal tersebut. Produk – produk yang diproduksi eiger memiliki kualitas yang baik, penampilannya menarik dan memiliki berbagai macam variasinya, hal itu terbukti dengan jawaban responden/konsumen setelah mengisi angket yang diedarkan. Dimana Barang – barang eiger merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. 4.7.2 Harga Terhadap Keputusan Pembelian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diatas terlihat bahwa nilai regresi untuk variabel harga bernilai positif yaitu 0,469 atau sama dengan 46,9 % dengan nilai signifikannya 0,002 atau berada dibawah 0,05, berarti bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya yaitu dengan harga yang terjangkau maka konsumen akan memutuskan untuk membeli produk eiger. Jika dilihat dari uji t diperoleh bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eigher di Kota Padang. Itu terbukti dengan t hitung nya lebih besar dari t tabel yaitu 3,228 > 19
1,661, jika dilihat dari nilai signifikansinya yaitu 0,002 atau lebih kecil dari 0,05. Pengaruh harga suatu produk juga sangat penting. Jika harga rendah maka permintaan produk yang ditawarkan meningkat dan jika harga produk semakin tinggi maka permintaan produk semakin rendah. Penetapan harga yang tepat akan mendapatkan perhatian yang besar dari konsumen, jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen maka pemilihan suatu produk akan dijatuhkan pada produk tersebut. Perusahaan menetapkan harga karena berbagai pertimbangan, dimana dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan kualitas produk yang ada. Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatarbelakangi mengapa konsumen memilih suatu produk untuk dimilikinya. Konsumen memilih suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut, karena melihat kesempatan memiliki produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biasanya sehingga lebih ekonomis. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. Peranan informasi dari harga adalah fungsi harga dalam "mendidik" konsumen mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Dari hasil penelitian diatas terlihat bahwa harga eiger masih terjangkau baik itu kalangan mahasiswa maupun siswa, itu terbukti dengan banyaknya mereka yang mengisi angket penelitian yang diedarkan. Untuk itu eiger harus mempertahankan kualitas produk dan harganya agar selalu diminati oleh konsumen. Harga memainkan bagian yang sangat penting dalam proses pembelian, karena penetapan harga memberikan penghasilan bagi bisnis, sedangkan elemen-elemen lainnya menimbulkan harga. Dari sini maka dapat dikatakan bahwa konsumen atau organisasi akan berselera membeli suatu barang apabila harganya tepat atau layak bagi barang tersebut. Sedangkan pada uji F terlihat bahwa produk dan harga bepengaruh signifikan secara bersama – sama terhadap keputusan pembelian, hal itu terbukti
20
dengan nilai F hitungnya lebih besar dari F tabel yaitu atau 23,171 > 3,090 dengan tingkat signifikansinya 0,000 atau α 0,005. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan mengenai Pengaruh produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eigher di Kota Padang maka dapat dikemukakan kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1.
Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eigher di Kota Padang sebesar 0,743 atau 74,3% dimana nilai t-hitung > t-tabel atau 5,379 > 1,661 dengan nilai signifikannya 0,000 atau lebih kecil dari level of significant (α) 0,05 sehingga keputusannya Ha diterima dan Ho ditolak.
2.
Harga berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eigher di Kota Padang sebesar 0,469 atau 46,9% dimana nilai t-hitung > t-tabel atau 3,228 > 1,661 dengan nilai signifikannya 0,002 atau lebih kecil dari level of significant (α) 0,05 sehingga keputusannya Ha diterima dan Ho ditolak.
3.
Produk dan harga secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Perlengkapan Kemping Merek Eigher di Kota Padang. Dimana nilai F
hitung
>F
tabel
atau 23,171 > 3,090 dengan nilai sigfikannya
0,000 atau lebih kecil dari level of significant (α) 0,05 sehingga keputusannya Ha diterima dan Ho ditolak. 4.
Berdasarkan hasil perhitungan estimasi regresi, diperoleh nilai koefisien determinasi yang disesuaikan atau Adjusted R Square yaitu 0,309 artinya 30,9% variasi dari semua variabel bebas (produk dan harga) dapat menerangkan variabel tak bebas (keputusan pembelian), sedangkan sisanya sebesar 69,1 % diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
21
5.2 Saran–Saran Saran–saran yang dapat disampaukan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Disarankan agar produk eiger lebih membuat penampilan produknya lebih menarik.
2.
Disarankan agar harga yang ditawarkan produk eiger selalu dapat terjangkau dan harus mempertahankan harganya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. 2005. Reliabilitas dan Validitas. Cetakkan Kelima. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Chandra, G, dkk. 2004. Pemasaran Global : Internasionalisasi dan Internetisasi. Yogyakakarta : Penerbit Andi. Fifilia, Erna Triastuti. 2009. Analisis Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Rumah (Studi Kasus Perumahan Graha Estetika Semarang). www.unisbank.ac.id. Vol 6 No.2. Tanggal 2 Januari 2015. Firmansyah, Hamdani. 2012. Pengaruh Produk, Harga dan Distribusi Terhadap Keputusan Pedagang Eceran Membeli Keripik Usus Ayam Pada Perusahaan Bintang Bersinar Di Samarinda. Tanggal 2 Januari 2015. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang. Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Salemba Empat: Jakarta. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Analisa perencanaan, Implementasi dan control. Edisi Kesembilan, Jilid 1 dan jilid 2. Jakarta : Salemba Empat. Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas. Jakarta: Indeks kelompok Gramedia. Kotler, P. & Keller, K.L. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12 Jilid 2. Penerbit PT. Indeks : Jakarta. Kotler, Philip dan Armstrong, Garry. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta. Kotler, P. & Keller, K.L. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. PT. Indek : Jakarta. Kotler dan Keller. 2012. Marketing Management. Edisi 14. Global Edition. Pearson Prentice. Hall. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga Molan, Benyamin. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia.
22
Narimawati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media. Purnama, Pradana Jaka. 2011. Pengaruh Produk, Harga dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Toko Murah di Sukoharjo). www.undip.ac.id. Tanggal 10 Januari 2015. Saladin, Djaslim. 2002. Manajemen Pemasaran. PT. Linda Karya Bandung Schiffman & Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen (edisi 7). Jakarta : Prentice Hall. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keduabelas. Penerbit Alfabeta: Bandung. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung. Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2010. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan). Edisi ke 5. Yogyakarta: Liberty. Swastha, Basu. 2004. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty. Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa. Penerbit Andi Yogyakarta. Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Winardi. 2000. Manajer dan Manajemen. Bandung : Citra Aditya Bakti. Zeithaml, Valarie A and Mary Jo Bitner. 2000. Service Marketing. Singapore: Mc Graw-Hill Companies Inc.: 3-287.
23