PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI (Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Kelas X SMA Labschool UPI Bandung)
ARTIKEL GEOGRAFI
Vicky Taniady NIM. 1206484
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016
1| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI (Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Kelas X SMA Labschool UPI Bandung) Oleh : V. Taniady, I. Setiawan*, B. Waluya* Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia Email :
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected]
ABSTRAK Tantangan dalam pembelajaran geografi adalah penyampaian konsep-konsep esensial yang terdapat pada materi pembelajaran yang terkadang sulit untuk dihadirkan langsung di dalam kelas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah penggunaan media pembelajaran audio visual yang dapat menjadi simplikasi dari realitas yang kompleks. Melalui penggunaan media audio visual, peserta didik diharapkan dapat mengamati konsep-konsep yang terkandung dalam materi pembelajaran dengan proses pengalaman melalui inderanya sehingga meningkatkan pemahaman konsep geografi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pemahaman konsep peserta didik ketika menggunakan media audio dalam pembelajaran geografi di SMA Labschool UPI Bandung. Metode penelitian yang digunakan yakni metode eksperimen kuasi dengan pola desain kelompok kontrol pretes-pascates berpasangan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik SMA Labschool UPI Bandung dengan dua kelas sebagai sampel penelitian yakni X IPS sebagai kelas eksperimen yang akan menggunakan media audio visual dan kelas X IPS 3 sebagai kelas kontrol yang tidak menggunakan media audio visual dalam pembelajaran geografi sub materi seisme. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan tes pemahaman konsep dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yakni uji statistik diantaranya uji normalitas menggunakan chi square, uji homogenitas menggunakan uji-F, dan uji hipotesis menggunakan uji-t. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan adanya peningkatan skor gain rata-rata kelas eksperimen pada ketiga indikator yakni translasi (1,43), intrepretasi (1,40), dan ekstrapolasi (0,71) yang lebih tinggi daripada kelas kontrol yakni translasi (1,14), intrepretasi (1,49), dan ekstrapolasi (0,54). Kesimpulannya, pembelajaran geografi dengan penggunaan media audio visual jauh lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik khususnya pada indikator translasi. Kata Kunci : Media Audio Visual, Pemahaman Konsep, Pembelajaran Geografi
*
Penulis Penanggung Jawab
2 | Taniady, dkk Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Konsep β¦
ABSTRACT Challenges in geography learning was the delivery of essential concepts in learning material that is sometimes difficult to directly present in the classroom. One effort that can be done to overcome these difficulties is the use of audio visual aids that can be visualized the complexity of reality. Through the use of audio visual aids, students are expected to observe the concepts contained in the learning material with sensory experience through the process so as to improve the understanding of the concept of geography. The purpose of this research is to identify the concept of understanding the students when using audio media in learning geography in SMA Labschool UPI Bandung. The methodology used in this research was a quasi experiment with matching pretest-posttest control group design. The subject of this research was SMA Labschool UPI Bandung with two classes as the sample. They were X IPS 1 as the experimental class that used Audio Visual Aids and X IPS 3 as the control class that did not use Audio Visual Aids in geography learning (the specific material is seism). The data collection techniques were the concept comprehension test and observation. The data analysis used was statistical techniques such as: normality test using chi square, homogeneity test using f-test, and hypothesis test using t-test. The result showed that there is rising scores on experimental class in three indicators. They are translated (1,43), interpretation (1,40), and extrapolation (0,71) which are higher than the control class which has the value of translation (1,14), interpretation (1,49), and extrapolation (0,54). In conclusion, the use of Audio Visual Aids in the geography learning is more effective to increase the studentsβ concept comprehension especially in the translation aspect. Keywords: Audio Visual Aids, Comprehension of the Concept, Geography Learning
3| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
tempat, dan lingkungan (Sudarma, 2015,
PENDAHULUAN Menurut Riyanto (2009, hlm. 161),
hlm.
60).
Keterampilan
berpikir
proses pembelajaran bukan hanya sekadar
konseptual dalam pembelajaran geografi
menghapal,
harus
memerlukan pemahaman konsep peserta
mengkonstruksi pengetahuan di benak
didik. Hal tersebut tentu saja terkait
mereka
dengan sifat dari keilmuan geografi itu
peserta
sendiri.
Anak
didik
perlu
belajar
mengalami, anak mencatat sendiri pola-
sendiri
pola bermakna dari pengetahuan baru dan
menghapal fakta-fakta berupa fenomena
bukan diberi tahu begitu saja oleh guru.
geosfer yang ada di lapangan, akan tetapi
Proses pembelajaran seharusnya dapat
juga peserta didik mampu mengkonstruksi
mengarahkan mereka dapat memahami
fakta tersebut menjadi suatu konsep yang
dan
yang
lebih umum dan saling berhubungan.
materi
Pentingnya penguasaan atau pemahaman
pembelajaran. Pengertian ini mengarahkan
konsep dalam pembelajaran, termasuk
pada sebuah bentuk pembelajaran yang
dalam pembelajaran geografi menurut
lebih menekankan pada penguasaan aspek
Ningrum (2009, hlm. 70) yakni proses
pemahaman sebuah konsep yang menurut
internalisasi
Komalasari (2010, hlm. 32) muncul
membentuk peta mental yang aplikatif.
memaknai
terkandung
di
setiap
konsep
dalam
setiap
sebagai hasil dari pemikiran dan ini perlu
yang
Proses
tidak
yang
hanya
terjadi
pencapaian
sekadar
dalam
tujuan
mendapatkan perhatian karena salah satu
pembelajaran geografi khususnya seperti
esensi dari pembelajaran ketika peserta
yang tertuang dalam Permendiknas RI
didik berpikir.
Nomor 22 Tahun 2006 seperti memahami
Pembelajaran geografi merupakan
pola spasial dan menguasai keterampilan
salah satu pembelajaran yang saat ini
dasar serta pengetahuan geografi tentu
secara
satunya
tidak sesederhana transfer ilmu dari guru
mengenai pengetahuan geografi yang akan
ke peserta didik begitu saja. Banyak
memampukan
tantangan dan juga hambatan dalam
khusus
berisi
salah
manusia
untuk
mengembangkan pemahaman hubungan
mengimplementasikan
pembelajaran
timbal balik (reciprocal) antara manusia,
geografi seperti yang dikemukakan oleh
4 | Taniady, dkk Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Konsep β¦
Daryanto (2012, hlm. 9) dalam proses
pemahaman konsep dalam pembelajaran
pembelajaran termasuk geografi seringkali
geografi menjadi urgensi tersendiri dan
ditemui beberapa hambatan komunikasi
perlu dicarikan solusi untuk mengatasi
diantaranya terjadinya verbalisme, salah
tantangan
tafsir, perhatian yang tidak terpusat, dan
tersebut.
tidak terjadinya pemahaman.
dan
permasalahan
Menurut Ningrum (2009, hlm. 74)
Secara empiris, berdasarkan hasil observasi
sekaligus
SMA
dalam proses penanaman konsep agar
Universitas
peserta didik mudah memahami suatu
Pendidikan Indonesia (Labschool UPI),
konsep. Media menjadi alat bantu bagi
diperoleh beberapa kesimpulan mengenai
guru dan peserta didik dalam kegiatan
kendala
dalam
pembelajaran verbalisme tentang materi
pembelajaran geografi khususnya pada
pembelajaran. Sejalan dengan itu, Sanjaya
kelas X. Pertama, penggunaan media
(2010,
pembelajaran (khususnya media audio
kepentingan
visual) masih sangat minim padahal alat
menggunakan variasi dalam penggunaan
untuk
Kedua,
media dan alat pembelajaran. Salah satu
pemahaman konsep yang tersirat dalam
yang dapat digunakan adalah media audio
hasil UAS masih minim dan bahkan hanya
visual yang alat bantu pendengaran dan
beberapa peserta didik saja yang dapat
penglihatan
mencapai KKM yang ditentukan yakni 75.
membantu peserta didik dalam mengenal,
Ketiga,
masih
memahami, mengalisis, bahkan menilai
menggunakan pembelajaran konvensional
informasi dengan mudah sehingga kerja
seperti
peserta didik menjadi efektif dan efisien
Laboraturium
wawancara
di
media menjadi salah satu kunci utama
Percontohan
dan
tantangan
penerapannya
tersedia.
umumnya
ceramah
yang
guru
menyebabkan
hlm.
41)
menjabarkan
tersebut,
yang
digunakan
karena peserta didik hanya mendengarkan.
penelitian Nuraeni (TT), Waluyo (2009),
Hal-hal yang telah disampaikan tersebut
Astuti (2013), Andriyana (2013), dan
memberikan
Ramdan (2013) pun telah membuktikan
memperhatikan
penguasaan
dan
63).
untuk
(Purwanto,
bahwasanya
hlm.
perlu
kurang optimalnya proses pembelajaran
gambaran
2014,
guru
untuk
Dalam
bahwa media audio visual berpengaruh
5| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
terhadap pemahaman konsep yang ada
yang digunakan ialah desain kelompok
dalam proses pembelajaran (sehingga
kontrol
hendak
(matching pretst-posttest kontrol group
diuji
dalam
pembelajaran
geografi).
pretest-pascatest
berpasangan
design).
Menurut Cronbach (dalam Riyanto, 2009, hlm. 5), belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yang menggunakan pancaindra dan salah satu alternatif implementasinya adalah dengan
Tabel 1. Desain Kelompok Kontrol Prates-Pascates Berpasangan Kelompok Eksperimen (X IPS 1) Kontrol (X IPS 3)
Pretest O1
Treatment X
Posttest O2
O3
-
O4
dengan
Sumber : Sukmadinata (2012, hlm. 207) Populasi dalam penelitian ini ialah
menggunakan media audio visual. Oleh
kelas X SMA Labschool UPI Bandung
karena itu, peneliti hendak membuktikan
yang mengikuti pembelajaran geografi
sekaligus meneliti pengaruh penggunaan
dengan sampel X IPS 1 sebagai kelas
media
eksperimen (KE) dan X IPS 3 sebagai
membangun
pembelajaran
audio
visual
ini
terhadap
pemahaman konsep peserta didik dalam
kelas kontrol
pembelajaran geografi.
penentuan kelas tersebut sebagai sampel
METODE
diantaranya 1) representasi nilai UAS
Penelitian ini tergolong pada jenis penelitian
kuantitatif
yang relatif sama yakni X IPS 1 (π₯Μ
:
metode
52,07) dan X IPS 3 (π₯Μ
: 52,14) dengan
eksperimen kuasi yakni penelitian yang
jumlah siswa sama-sama 35 orang ; 2)
menguji secara langsung pengaruh suatu
keduanya belum
variabel
dan
pembelajaran seisme; dan 3) kesamaan
menguji hipotesis hubungan sebab akibat
guru mata pelajaran geografi. Dalam
(Sukmadinata, 2012, hlm. 207). Pada
penelitian ini kelas X IPS 1 akan
dasarnya
menggunakan
terhadap
metode
dengan
(KK). Adapun asumsi
variabel
ini
lain
serupa
dengan
mendapatkan materi
media
audio
visual
eksperimen, hanya saja perbedaannya
sedangkan
terletak pada kelompok eksperimen dan
menggunakan
kontrol yang digunakan adalah kelompok
pembelajaran geografi. Sehingga, dengan
yang sudah ada, sehingga pola penelitian
uji statistik uji-t diketahui perbedaan yang
kelas
X
media
IPS
3
apapun
tidak dalam
6 | Taniady, dkk Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Konsep β¦
signifikan
pemahaman
kelas
instrumen tes pilihan ganda berjumlah 15
eksperimen dan kontrol (data normal dan
soal sebelum melaksanakan kegiatan inti
homogen setelah menggunaan Chi Square
pembelajaran dengan menggunakan media
dan uji-F).
audio visual.
Dalam
diperoleh dari tes yang dilakukan setelah
beberapa instrumen yang digunakan yakni
penerapan pembelajaran geografi tersebut.
tes
Adapun kedua hasil tersebut nantinya akan
dan
ini
Sedangkan data posttest
terdapat
(pretest
penelitian
konsep
posttest),
lembar
observasi, Lembar Kerja Siswa (LKS),
dibandingkan
dan catatan lapangan. Hasil tes yang
perubahan pemahaman konsep peserta
dikerjakan oleh kedua kelas adalah data
didik sebelum dan sesudah mendapatkan
yang akan digunakan untuk mendapatkan
treatment berupa penggunaan media audio
temuan-temuan tersebut. Instrumen yang
visual dalam pembelajaran.
digunakan adalah tes (soal pilihan ganda) yang sudah tervalidasi oleh validator dan diujicobakan
pada
peserta
didik
nonsampel serta dianalisis mulai dari validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukarannya. Data yang diperoleh dari kedua kelas diuji pula normalitas, homogenitas, serta hipotesis yang telah disusun untuk kemudian dibahas.
ini
merupakan
mengetahui
Tabel 2. Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen Pretest Interval F % 3,00 β 4,32 2 5,71 4,33 β 5,65 6 17,14 5,66 β 6,99 8 22,86 7,00 β 8,32 12 34,29 8,33 β 9,65 4 11,43 9,66 β 11,00 3 8,57 Jumlah 35 100,0 Rata-Rata 6,89 Skor Max 11 Skor Min 3
Posttest Interval F % 6,00 β 7,32 2 5,714 7,33 β 8,65 8 22,86 8,66 β 9,99 10 28,57 10,00 β 11,32 10 28,57 11,33 β 12,65 4 11,43 12,66 β 14,00 1 2,857 Jumlah 35 100,0 Rata-Rata 9,43 Skor Max 14 Skor Min 6
Sumber : Hasil penelitian (2016) Berdasarkan penelitian yang telah
HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut
untuk
hasil
dilakukan didapatkan hasil bahwa total
sekaligus pembahasan dari penelitian yang
skor
telah dilaksanakan khususnya pada kelas
eksperimen berjumlah 241. Skor tersebut
kontrol dan eksperimen.
diperoleh dari 35 peserta didik dengan
Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen Data pretest yang didapatkan dari
rincian skor rata-rata yakni 6,89, skor
kelas ekperimen merupakan hasil uji
pretest
peserta
didik
kelas
tertinggi yakni 11, dan skor terrendah yakni 3. Sedangkan total skor posttest
7| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
peserta didik kelas eksperimen berjumlah
pada kelas eksperimen ini dapat dilihat
330. Skor tersebut diperoleh dari 35
pada Gambar 1 berikut.
peserta didik dengan rincian skor rata-rata
2
yakni 9,43, skor tertinggi yakni 14, dan
1.5
skor terrendah yakni 6 (lihat Tabel 2).
1.43 Translasi
1
0.71
Dengan demikian, secara umum terdapat perubahan skor dari tes pemahaman
Interpretasi
0.4
0.5
Ekstrapolasi
0
konsep yang dilakukan.
Pemahaman Konsep
Adapun uji hipotesis yang dilakukan
6,47 dan ttabel dengan taraf kepercayaan
Gambar 1. Perubahan (Gain) Pemahaman Konsep Tiap Indikator Kelas Eksperimen Sumber : Hasil Penelitian (2016) Dari Gambar 1 dapat diketahui
95% (Ξ±=0,05) dan dk = N1 + N2 β 2
bahwa perubahan terbesar terjadi pada
yakni 1,9974. Selanjutnya dibandingkan
indikator translasi dengan skor rata-rata
antara thitung dengan ttabel yang kemudian
peserta didik yang meningkat sebesar 1,43
menunjukan hasil bahwa thitung > ttabel
dan peningkatan terrendah pada indikator
sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.
interpretasi dengan gain 0,4.
Artinya, terdapat perbedaan pemahaman
Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol Data pretest yang didapatkan dari
dengan menggunakan uji-t menghasilkan thitung untuk kelas eksperimen ini yakni
konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media audio visual pada kelas eksperimen di SMA Labschool
UPI
Bandung.
Perbedaan
pemahaman konsep tersebut terjadi karena peserta didik telah lebih memahami pembelajaran
yang
disampaikan
khususnya dengan bantuan media audio visual. Secara lebih spesifik perubahan (gain) pemahaman konsep tiap indikator
kelas
kontrol
merupakan
hasil
uji
instrumen tes pilihan ganda berjumlah 15 soal yang telah dikerjakan peserta didik pada kelas kontrol sebelum melaksanakan kegiatan inti pembelajaran geografi tanpa menggunakan
media
audio
visual.
Sedangkan data posttest diperoleh dari tes yang
dilakukan
setelah
pembelajaran
geografi tersebut. Adapun kedua hasil tersebut nantinya akan dibandingkan untuk
8 | Taniady, dkk Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Konsep β¦
mengetahui
perubahan
pemahaman
demikian,
secara
umum
terdapat
konsep peserta didik sebelum dan sesudah
perubahan skor dari tes pemahaman
pembelajaran geografi tanpa mendapatkan
konsep yang dilakukan.
treatment (media audio visual)
yang
Adapun uji hipotesis yang dilakukan
hanya diterapkan di kelas ekperimen.
dengan menggunakan uji-t menghasilkan
Adapun hasil pretest dan posttest kelas
thitung untuk kelas eksperimen ini yakni
eksperimen dapat dilihat pada Tabel 3.
4,57 dan ttabel dengan taraf kepercayaan
Tabel 3. Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol Pretest Posttest Interval F % Interval F %
95% (Ξ±=0,05) dan dk = N1 + N2 β 2
3,00 β 4,32 4,33 β 5,65 5,66 β 6,99 7,00 β 8,32 8,33 β 9,65 9,66 β 11,00
Jumlah Rata-Rata Skor Max Skor Min
6 8 9 9 2 1 35
17,14 22,86 25,71 25,71 5,71 2,86 100,0 5,94 11 3
4,00 - 5,49 5,50 - 6,99 7,00 - 8,49 8,50 - 9,99 10,00 - 11,49 11,50 - 13,00
Jumlah Rata-Rata Skor Max Skor Min
4 5 10 8 5 3 35
11,43 14,29 28,57 22,86 14,29 8,57 100,0 8,11 11 4
Sumber : Hasil penelitian (2016) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa total skor pretest peserta didik kelas kontrol berjumlah 208. Skor tersebut diperoleh dari 35 peserta didik dengan rincian skor rata-rata yakni 5,94, skor tertinggi yakni 11,
dan
skor
terrendah
yakni
3.
Sedangkan, total skor posttest peserta didik kelas eksperimen berjumlah 284. Skor tersebut diperoleh dari 35 peserta didik dengan rincian skor rata-rata yakni 8,11, skor tertinggi yakni 13, dan skor terrendah yakni 4 (lihat Tabel 3). Dengan
yakni 1,9974. Selanjutnya dibandingkan antara thitung dengan ttabel yang kemudian menunjukan hasil bahwa thitung > ttabel sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya, terdapat perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran tanpa menggunakan media audio visual pada kelas kontrol di SMA Labschool UPI Bandung. Meskipun tidak mendapatkan
treatment
berupa
penggunaan media audio visual, akan tetapi tetap saja kelas kontrol memiliki perubahan
pemahaman
konsep
pascapembelajaran. Hal tersebut sangat mungkin
terjadi
pembelajaran
mengingat
terjadi
proses
dalam transfer
pengetahuan-pemahaman mengenai materi pembelajaran.
Secara
lebih
spesifik
perubahan (gain) pemahaman konsep tiap indikator pada kelas kontrol ini dapat dilihat pada Gambar 2. berikut.
9| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
1.2
pengaruh
1.14
1
dari
pembelajaran
yang
dilaksanakan (lihat Tabel 4). 0.71
0.8
Translasi
0.49
0.6
Interpretasi
0.4
Ekstrapolasi
Tabel 4. Perbandingan Data Hasil Tes Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas
0.2 Ekspe rimen
0 Pemahaman Konsep
Gambar 2. Perubahan (Gain) Pemahaman Konsep Tiap Indikator Kelas Kontrol Sumber : Hasil Penelitian (2016) Dari Gambar 2 dapat diketahui
Kon trol
Indikator Translasi Interpretasi Ekstrapolasi Translasi Interpretasi Ekstrapolasi
Rata-Rata Skor Tes Pre Post 1,40 2,83 3,29 3,69 2,20 2,91 1,03 2,71 3,03 3,51 1,89 2,43
Skor Max
Skor Min
Gain
4,0 2,0 3,0 4,0 3,0 3,0
0,0 0,0 -1,0 0,0 -3,0 -1,0
1,43 0,40 0,71 1,14 0,49 0,54
Sumber : Hasil penelitian (2016) Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa baik kelas eksperimen maupun
bahwa perubahan terbesar terjadi pada
kelas kontrol memiliki rata-rata skor tes
indikator translasi dengan skor rata-rata
yang cukup bervariatif. Akan tetapi, jika
peserta didik yang meningkat sebesar 1,14
dilihat secara umum kelas eksperimen
dan peningkatan terrendah pada indikator
memiliki hasil posttest yang lebih tinggi
interpretasi dengan gain 0,49.
dari kelas kontrol. Pertama, pada indikator
Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kontrol Pemahaman konsep merupakan
translasi, kelas eksperimen memiliki skor
kemampuan
dalam
pada skor posttest sehingga menghasilkan
yang
rata-rata gain 1,43 yang lebih tinggi
didalamnya mengandung konsep-konsep
daripada kelas kontrol yang hanya berkisar
yang saling berkaitan. Pemahaman konsep
1,14 (1,03 menjadi 2,71). Kedua, pada
peserta didik pada kelas eksperimen dan
indikator interpretasi, kelas eksperimen
kontrol telah dijabarkan dan pada bagian
memiliki skor pretest 3,29 dan berubah
ini dapat dilihat perbandingan kedua kelas
menjadi 3,69 pada skor posttest sehingga
tersebut. Perubahan pemahaman konsep
menghasilkan rata-rata gain 1,40 yang
yang ditunjukan oleh skor gain dapat
sedikit lebih rendah daripada kelas kontrol
menjadi tolak ukur untuk membandingkan
yang berkisar 1,49 (3,03 menjadi 3,51).
memahami
peserta setiap
didik
pembelajaran
pretest 1,40 dan berubah menjadi 2,83
Ketiga, pada indikator ekstrapolasi, kelas
10 | Taniady, dkk Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Konsep β¦
eksperimen memiliki skor pretest 2,20 dan
kelas kontrol yang rata-rata lebih besar
berubah menjadi 2,91 pada skor posttest
menunjukan gain tersebut kurang merata
sehingga menghasilkan rata-rata gain 0,71
bahkan pada indikator interpretasi dan
yang lebih tinggi daripada kelas kontrol
ekstrapolasi
yang berkisar 0,54 (1,89 menjadi 2,43).
bernilai negatif (-3,0 dan -1,0). Hal
skor
rata-rata
terrendah
Secara umum, baik kelas eksperimen
tersebut
menunjukan
maupun kelas kontrol memang mengalami
terdapat
peserta
peningkatan pada ketiga indikator. Akan
mengalami perubahan pemahaman konsep
tetapi, peningkatan pemahaman konsep
yang menurun pada indikator setelah
pada kelas eksperimen jauh lebih tinggi
pembelajaran yang tidak menggunakan
dan merata. Hal tersebut ditunjukan
media
dengan rata-rata gain kelas eksperimen
perbandingan pemahaman konsep kelas
yakni 2,63 yang lebih tinggi daripada
eksperimen dan kontrol yang tertuang
kelas kontrol yang hanya 2,34. Selain itu,
dalam hasil pretest dan posttest serta gain
rentang skor maksimal dan skor minimal
keduanya dapat dilihat pada Gambar 3.
audio
realitas
didik
Secara
yang
bahwa justru
lebih
Perbandingan Skor Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kontrol Tiap Indikator Kontrol Translasi
Kontrol Interpretasi
Kontrol Ekstrapolasi
Eksperimen Translasi
Eksperimen Interpretasi
Eksperimen Ekstrapolasi
3.03
2.2
1.89 1.03
3.69
3.51
3.29 2.17
2.43
2.83
1.4
2.91
1.43
1.14 0.49 0.54
Pretest
Posttest
0.4
0.71
Gain
Gambar 3. Perbandingan Skor Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kontrol Tiap Indikator Sumber : Hasil Penelitian (2016)
jelas,
11| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
Adapun uji hipotesis yang dilakukan untunk
membandingkan
audio
visual
dapat
kelas
memberikan banyak manfaat yang salah
tersebut menggunakan uji-t. Dari uji
satunya melengkapi pengalaman yang kaya
statistik tersebut diperoleh thitung untuk gain
dengan konsep-konsep yang bermakna
kelas eksperimen dan kontrol ini yakni
yang dapat dikembangkan. Media audio
9,33 dan ttabel dengan taraf kepercayaan
visual yang digunakan dalam pembelajaran
95% (Ξ±=0,05) dan dk = N1 + N2 β 2 yakni
geografi pada kelas eksperimen ini juga
1,9974. Selanjutnya dibandingkan antara
membantu
thitung
konsep-konsep
dengan
ttabel
kedua
bahan-bahan
yang
menunjukan hasil bahwa t
kemudian
hitung
> t
tabel
guru
untuk
yang
dengan
pendapat
Artinya,
Riyanto,
2009)
perbedaan
yang
terkadang
sulit
dimengerti oleh para peserta didik. Sejalan
sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. terdapat
mengungkap
Cronbach
yang
(dalam
mengungkapkan
signifikan antara pembelajaran dengan
bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah
menggunakan media audio visual dengan
dengan
pembelajaran tanpa menggunakan media
menggunakan pancaindra. Pembelajaran
audio visual terhadap pemahaman konsep
geografi khususnya dalam materi mengenai
di SMA Labschool UPI Bandung.
seisme (gempa bumi) sangat rentan untuk
Hasil
penelitian
tersebut
telah
menguatkan penelitian Waluyo (2009), Astuti (2013), Andriyana (2013), dan
mengalami
sesuatu
yang
menimbulkan kesalahan persepsi jika guru tidak menggunakan media atau alat bantu. Dalam
pembelajaran
geografi
Ramdan (2013) yang juga mengungkapkan
terdapat banyak kajian yang sulit untuk
bahwa penggunaan media audio visual ini
dapat dilihat atau dirasakan langsung
sangat berpengaruh terhadap pemahaman
seperti seisme akibat pergerakan lempeng,
konsep peserta didik. Begitu pula pada
bagaimana arus konveksi terjadi dan
pembelajaran geografi khususnya kelas X
berbagai fenomena lain yang dapat menjadi
yang memang banyak berisikan konsep-
hal yang sulit dipahami peserta didik. Oleh
konsep
karena
yang
abstrak
sehingga
perlu
itu,
pemahaman yang lebih. Dale (dalam
implementasinya
Kustandi, 2011) mengemukakan bahwa
membangun
salah
satu
alternatif
adalah
dengan
pembelajaran
dengan
12 | Taniady, dkk Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Konsep β¦
menggunakan media audio visual yang
tidak menimbulkan permasalahan baru
telah diujikan pada kelas eksperimen dan
yang akan berdampak pada pemahaman
menunjukan hasil yang positif dalam
konsep peserta didik. Dalam menggunakan
membangun pemahaman konsep peserta
media audio visual guru tidak serta merta
didik.
memindahkan peran dan fungsinya kepada
Penerapan
media
audio
ataupun
telah
media ini, akan tetapi guru tetap harus
membangun pemahaman konsep peserta
memantau bagaimana pemahaman peserta
didik.
didik yang ada. Penggunaan metode yang Hasil
visual
penggunaan
tersebut
merepresentasikan realitas
nyatanya
yang
pembelajaran
juga
fungsi
dimiliki yang
telah
simplikasi
sebuah
sangat
tepat juga dapat mendongkrak efektivitas dari penggunaan media audio visual ini.
media
Perbedaan yang terjadi pada kedua
membantu
kelas tersebut tentu saja diakibatkan dari
dalam mengenalkan realitas yang mungkin
perbedaan
saja kompleks dan rumit menjadi lebih
eksperimen yang menggunakan media
mudah dimengerti oleh peserta didik
audio visual yang tidak diterapkan pada
sehingga membuat peserta didik lebih
kelas kontrol. Hal ini menunjukan terdapat
memahami
pengaruh
(Ningrum,
konsep 2009).
yang Banyak
dipelajari hal
yang
pembelajaran
yang
pada
cukup
kelas
signifikan
penggunaan media audio visual terhadap
didapatkan dari penggunaan audio visual
pemahaman
sebagai
khususnya di kelas eksperimen sehingga
media,
salah
satunya
adalah
konsep
tampak
dapat lebih meningkat. Akan tetapi, hal
konsep di kelas kontrol.
tersebut juga perlu diimbangi dengan
juga membuktikan pendapat dari Sudjana
kesiapan dari guru sebagai fasilitator dalam
dan Ahmad (2005) yang mengatakan
pembelajaran
menerapkan
bahwa media audio visual merupakan alat
media tersebut. Media audio visual yang
yang memiliki peranan untuk memperjelas
juga digunakan untuk mempermudah guru
bahan
dalam
harus
menyampaikan pelajaran. Hal tersebut
diimbangi dengan kesiapan guru sehingga
yang dilakukan pada kelas eksperimen,
proses
akan
pembelajaran
pengajaran
dengan
didik
pemahaman konsep peserta didik yang
yang
berbeda
peserta
pada
pemahaman Hasil tersebut
saat
guru
13| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
pembelajaran geografi yang dilaksanakan
KESIMPULAN
dengan menggunakan media audio visual
Berdasarkan temuan yang didapat,
sebagai alat bantu bagi guru dalam
maka
mengeksplorasi konsep-konsep yang dapat
terdapat perbedaan yang signifikan antara
dengan mudah dipahami oleh peserta didik.
pembelajaran dengan menggunakan media
Dari
keseluruhan
hasil
dapat
ditarik
simpulan
bahwa
dan
audio visual dengan pembelajaran tanpa
penajabaran dapat ditarik suatu hubungan
menggunakan media audio visual terhadap
yang positif antara penggunaan media
pemahaman konsep di SMA Labschool
audio visual dalam upaya meningkatkan
UPI Bandung. Hal tersebut terjadi karena
pemahaman konsep peserta didik. Begitu
penggunaan media audio visual jauh lebih
juga dengan yang dikatakan Hal tersebut
efektif dalam membangun pemahaman
tentu saja dapat terjadi seperti yang
konsep peserta didik melalui bantuan unsur
dikatakan
audio
Aunurrahman (2009) yang
sekaligus
visual.
Perbedaan
mengatakan bahwa pengetahuan tentang
pemahaman konsep peserta didik juga
konsep dapat diserap dengan lebih baik dan
ditunjukan dengan gambaran pemahaman
dapat diterapkan lebih berhasil dengan cara
konsep kelas eksperimen yang lebih tinggi
menghubungkan penerapan prinsip yang
sebagai pengaruh dari penggunaan audio
dipelajari dengan
visual.
unsur-unsur
serupa.
Media
audio
visual
telah
Artinya
mempengaruhi pemahaman konsep pada
penggunaan media audio visual sebagai
pembelajaran geografi karena peserta didik
simpikasi dari realita fenomena di lapangan
memperoleh gambaran lebih nyata melalui
sesungguhnya dapat membantu peserta
media
didik untuk menyerap dan memahami
ditunjukan
pengetahuan konsep tersebut secara lebih
indikator pemahaman konsep khususnya
baik ketimbang tidak menggunakan media
translasi (menerjemahkan).
yang dapat mengilustrasikan konsep yang
REFERENSI Sumber Buku : Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
dimaksud.
yang
memberikan ilustrasi
tersebut. dengan
Pengaruh
tersebut
peningkatan
pada
14 | Taniady, dkk Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Konsep β¦
Daryanto. (2012). Media Pembelajaran. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi. Bandung : PT Refika Aditama. Kustandi, Cecep & Bambang Sucipto. (2011). Media Pemblejaran : Manual dan Digital. Bogor : Penerbit Ghlia Indonesia. Ningrum, Epon. (2009). Pengembangan Strategi Pembelajaran. Bandung : Buana Nusantara. Purwanto, Edi. (2014). Strategi Pembelajaran Bidang Studi Geografi. Yogyakarta : Penerbit Ombak. Purwanto, Edy. (2014). Evaluasi Proses dan hasil Dalam Pembelajaran, Aplikasi dalam Bidang Studi Geografi. Yogyakarta : Penerbit Ombak. Riyanto, Yatim. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Prenada media Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana. Sudarma, Momon. (2015). Model-Model Pembelajaran Geografi. Yogyakarta : Penerbit Ombak Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. (2005). Media Pengajaran. Bandung : Penerbit Sinar Baru Algensindo. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Sumber Penelitian : Andriyana, Yayan. (2013). Pengaruh Pembelajaran Audiovisual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Peserta Didik. (Skripsi) Pendidikan
Matematika, Universitas Lampung, Lampung. Astuti, Wahyu Puji., Siti Istiyati, dan Sadiman. (2013). Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Kenampakan Bumi. (Penelitian) PGSD FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surabaya. Nuraeni, Eni., Taufik Rahman, & Mia Hermayati Arief. (TT). The Effectiveness Of Audio-Visual Teaching Media In Supporting Student Learning Of Human Growth. (Penelitian) Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Ramdan, Mohammad. (2013). Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Mata Pelajaran IPA. (Skripsi) Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Waluyo, Iswan. (2011). Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Peserta didik (Studi Pada Peserta didik SMA Negeri 1 Sidomulyo Lampung Selatan Pelajaran 2010/2011). (Skripsi) Universitas Lampung, Bandar Lampung. Sumber lainnya : Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.