JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093
PENGGUNAAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR Indhira Asih Vivi Yandari, Maya Kuswaty Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
[email protected] Abstrak. Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik. Peranan media pembelajaran sangat penting dalam upaya peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik melalui penggunaan media monopoli. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, desain penelitian nonequivalent control group design. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling, karena menggunakan sampel yang sudah ada pada kelompok dikelas V SDN XI Cilegon. Pada penelitian ini kelas VA sebagai kelas eksperimen menggunakan media monopoli dan kelas VB sebagai kelas kontrol menggunakan media replika bangun datar. Kata Kunci: media monopoli, kemampuan pemahaman konsep matematis.
Abstract. The ability of understanding mathematical concepts is the ability to be possessed learners. The role of learning media is very important in improving the ability of understanding mathematical concepts learners. This study aims to determine differences and increase the ability of understanding mathematical concepts as learners through the use of monopoly media. This research used a quasi-experimental research, design nonequivalent control group design. The sampling technique used purposive sampling, because it uses existing samples in the group of class 5th SDN XI Cilegon. In this study, class VA as an experimental class using the monopoly media and class VB as controls class use the media replica flat wake. Keywords: monopoly media, the ability of understanding mathematical concepts.
10
A. Pendahuluan
Matematika
merupakan
salah
langkah
tersebut
hendaknya
satu mata pelajaran wajib yang harus
dilaksanakan secara sistematis karena
dipelajari dalam tingkatan sekolah
sifatnya
dasar. Matematika merupakan suatu
Untuk menjadi paham peserta didik
bahan kajian yang memiliki objek
membutuhkan
abstrak dan dibangun melalui melalui
materi
proses
yaitu
Bermula dari mengenal konsep dasar
diperoleh
lambat laun akan menjadi paham dan
sebagai akibat logis dari kebenaran
jika terus dikembangkan pemahaman
sebelumnya sehingga keterkaitan antar
yang dimiliki
konsep dalam
terampil.
penalaran
kebenaran
suatu
deduktif, konsep
matematika bersifat
sangat kuat dan jelas. Matematika
saling
konsep
berkesinambungan.
pengenalan dasar
akan
terhadap
matematika.
tertanam
dan
Usia pendidikan dasar, peserta berbagai
didik masuk dalam tahap operasional
yang
konkrit. Pada tahap tersebut peserta
berkaitan dengan kehidupan sehari-
didik umumnya mengalami kesulitan
hari. Dengan mempelajari matematika
dalam memahami konsep atau materi
peserta didik akan dapat menghitung,
matematika yang bersifat abstrak. Oleh
mengukur,
dan
karena itu tak sedikit peserta didik
mengomunikasikan berbagai hal yang
dalam tahap pendidikan dasar yang
diamati dalam bentuk konkrit hingga
menganggap matematika merupakan
abstrak.
mata
konsep
dan
memuat pengetahuan
menaksir,
menalar
Mempelajari bukanlah
tanpa
matematika proses.
paling
sulit
Beberapa
yang lain. Umumnya peserta didik akan
matematika
merasa senang pada mata pelajaran
(2013:2),
matematika ketika menemui materi
diantaranya yaitu penanaman konsep
yang konkrit, sederhana serta mudah
dasar,
dalam penyelesaiannya. Ketika peserta
menurut
pembelajaran
yang
dibandingkan dengan mata pelajaran
langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan
pelajaran
Heruman
pemahaman
konsep
dan
pembinaan keterampilan. Ketiga JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093
didik
11
dihadapkan
pada materi Indhira & Maya
matematika yang berhubungan dengan
matematis dan menambah rasa percaya
rumus, konsep abstrak yang rumit serta
diri
penalaran yang tinggi, peserta didik
monopoli dipadukan dengan permainan
cenderung mudah menyerah sebelum
sehingga kegiatan pembelajaran akan
mencoba dan terbentuklah pemikiran
semakin bermakna.
matematika
adalah
suatu
mata
peserta
Kombinasi
pelajaran yang sulit.
menciptakan
Oleh karena itu diperlukan media
membuat
membantu
bahwa
mengembangkan
media
permainan belajar
akan
matematika
pemikiran belajar
peserta
didik
matematika
itu
konsep
menyenagkan dan mudah. Berdasarkan
Media
latar belakang masalah yang telah
pembelajaran yang dapat digunakan
diuraikan, maka peneliti menggunakan
misalnya
media monopoli pada penelitian ini.
matematis
pemahaman
Karena
bukanlah hal yang menakutkan namun
pembelajaran yang menarik, serta dapat
kemampuan
didik.
peserta
media
didik.
monopoli.
Media
monopoli dapat digunakan sebagai
Dalam
sarana untuk membangkitkan motivasi
menggunakan
peserta didik untuk belajar, mengasah
monopoli dalam kegiatan pembelajaran
kemampuan
matematika dikelas 5.
pemahaman
konsep
penelitian media
ini,
peneliti
pembelajaran
B. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang akan
Control Group Design, melibatkan dua
digunakan dalam penelitian ini adalah
kelompok; kelas eksperimen dan kelas
metode
kontrol. Pada desain ini kelompok
kuasi
Experimental
eksperimen Design).
(Quasi
Desain
ini
eksperimen maupun kelompok kontrol
mempunyai kelompok kontrol, tetapi
tidak dipilih secara random. Pada
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
pelaksanaannya
mengontrol variabel-variabel luar yang
dalam kegiatan pembelajaran akan
mempengaruhi
menerapkan
pelaksanaan
kelas
media
eksperimen
pembelajaran
eksperimen. Desain penelitian yang
monopoli, sedangkan kelas kontrol
digunakan berbentuk Nonequivalent JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093
dalam kegiatan pembelajaran tidak Indhira & Maya 12
menerapkan
media
pembelajaran
demikian ciri-ciri serta karakteristik
monopoli.
yang terdapat dalam populasi harus ada
Populasi
menurut
Sugiyono
dalam sampel penelitian.
(2013:117) adalah wilayah generalisasi
Pengambilan
sampel
dalam
yang terdiri atas: obyek/ subyek yang
penelitian ini menggunakan teknik
memiliki kualitas dan karakteristik
purposive
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
sampling menurut Sugiyono (2012:68)
untuk
adalah teknik penentuan sampel dengan
dipelajari
kemudian
kesimpulannya.
Populasi
ditarik pada
sampling.
pertimbangan tertentu.
Pertimbangan
penelitian ini adalah seluruh peserta
yang
didik kelas V SD Negeri XI Cilegon.
sampel ini adalah disesuaikan dengan
Sampel menurut Sugiyono (2012:
diambil
Purposive
kebutuhan
dalam
menentukan
penelitian
penggunaan
62) adalah bagian dari jumlah dan
media monopoli. Sampel yang dipilih
karakteristik
merupakan
yang
dimiliki
oleh
bagian
representatif
populasi, sedangkan sampel menurut
mewakili karakteristik dari populasi.
Riduwan (2010:56) yaitu bagian dari
Kelas
populasi yang mempunyai ciri-ciri atau
eksperimen dan kelas 5B menjadi
keadaan tertentu yang akan diteliti.
sampel kelas kontrol. Kelompok pada
Sampel dalam penelitian hendaknya
setiap kelas eksperimen dan kelas
representatif
kontrol menggunakan kelompok yang
atau
dapat
mewakili
seluruh bagian dari populasi, dengan
5A
menjadi
sampel
kelas
sudah ada.
C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Kemampuan
tidak perbedaan dilihat dari analisis uji-
Pemahaman Konsep Matematis di
t hasil pretes kelas eksperimen dan
Kelas
kelas
1. Perbedaan
Eksperimen
dan
Kelas
kontrol.
pembelajaran
Kontrol
Setelah
dengan
diberikan
menggunakan
Kemampuan pemahaman konsep
media monopoli pada kelas eksperimen
matematis awal peserta didik pada
dan media replika bangun datar pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol
kelas kontrol, kemampuan pemahaman
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093
Indhira & Maya 13
konsep
matematis
eksperimen
dan
menunjukkan kemampuan
pada kelas
terdapat
kelas
menunjukkan
pembuktian konsep kesebangunan dan
perbedaan
simetri pada seluruh anggota kelompok
konsep
peserta didik dengan partisipasi aktif
matematis diantara keduanya. dan
pengulangan
kontrol
pemahaman
Kesebangunan
adanya
untuk belajar dan memahami konsep simetri
melalui pembuktian secara langsung.
dengan cara pelemparan dadu yang
Penggunaan
media
replika
dilakukan oleh peserta didik secara
bangun datar di kelas kontrol pada
bergantian
kemampuan pemahaman konsep materi
dan
berulang.
Sebelum
peserta didik menjalankan bidak sesuai
kesebangunan
angka pada mata dadu, peserta didik
replika bangun datar digunakan secara
membuktikan konsep sesuai bagian
berkelompok sembari peserta didik
konsep materi yang tertera pada dadu.
diskusi dalam mengerjakan lembar
Setelah peserta didik membuktikan
kerja kesebangunan dan simetri. Dalam
konsep dengan benar, peserta didik di
kegiatan
izinkan berjalan sesuai angka pada
beberapa peserta didik yang terlibat
mata dadu. Jika peserta didik belum
secara aktif dalam penggunaan media
mampu membuktikan konsep dengan
replika bangun datar dan ada beberapa
benar, peserta didik diberi kesempatan
peserta didik yang pasif dan cenderung
sebanyak tiga kali untuk mengulang
hanya melihat peserta didik lain yang
melempar
membuktikan
mengerjakan lembar kerja sembari
konsep sesuai materi yang tertera pada
menggunakan media replika bangun
angka mata dadu. Jika dalam tiga kali
datar. Hal tersebut membuat peserta
peserta
didik yang pasif belum memahami
dadu
didik
dan
belum
mampu
dan
diskusi
kelompok
membuktikan konsep dengan benar,
konsep
peserta didik.
simetri secara sempurna.
Penggunaan
media
monopoli
materi
simetri.
kesebangunan
Peningkatan
Media
ada
dan
kemampuan
pada kegiatan pembelajaran di kelas
pemahaman konsep matematis peserta
eksperimen
digunakan
secara
didik pada kelas eksperimen yang
diawali
dengan
belajar menggunakan media monopoli
penanaman konsep materi JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093
lebih baik dibandingkan peningkatan Indhira & Maya
berkelompok
14
kemampuan
pemahaman
konsep
kelebihan
matematis diberikan kesempatan untuk
media
permainan
diantaranya:
membaca rangkuman materi dan tidak di
dari
a. Permainan adalah sesuatu yang
izinkan untuk melempar dadu
menyenangkan untuk dilakukan
selama satu kali putaran. Hal tersebut
dan sesuatu yang menghibur.
mulai dari peserta didik mengenal
b. Permaianan
memungkinkan
konsep, memahami dan terampil dalam
adanya partisipasi aktif dari siswa
membuktikan
untuk belajar.
konsep
materi
kesebangunan dan simetri.
c. Permainan
Pencapaian akhir dari kegiatan menggunakan
d. Permainan
media
Konsep matematis hanya mampu
media replika pada bangun datar
pada
menunjukkan
kesebangunan
kemampuan
perbedaan
pemahaman
memungkinkan
penerapan konsep lebih baik.
monopoli pada kelas eksperimen, dan
terdapat
memberikan
umpan balik langsung.
2. Analisis Hasil Penelitian
pembelajaran
dapat
tahap
pengenalan dan
simetri,
konsep karena
konsep
keterbatasan media replika bangun
matematis peserta didik yang belajar
datar yang digunakan oleh sebagian
menggunakan media monopoli dengan
peserta didik. Lebih lanjut agar peserta
peserta didik yang belajar dengan
didik
menggunakan media replika bangn
pemahaman konsep matematis yang
datar;
kemapuan
baik dapat digunakan media replika
pemahaman konsep matematis peserta
bangun datar untuk tahap pengenalan
didik yang belajar menggunakan media
konsep
monopoli lebih baik daripada peserta
menggunakan media monopoli untuk
didik
menanamkan pemahaman konsep dan
Penigkatan
yang
belajar
menggunakan
replika bangun datar. Hal
tersebut
melatih membuktikan
dan
kemampuan
dilanjutkan
kemampuan
dengan
pemahaman
konsep matematis peserta didik pada
pendapat ahli menurut Sadiman, dkk
konsep
(2010:75)
simetri.
mengenai
memiliki
beberapa
materi
kesebangunan
dan
D. Simpulan JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093
Indhira & Maya 15
Berdasarkan
hasil
penelitian,
dengan
analisis data dan pengujian hipotesis
media
replika bangn datar.
dapat disimpulkan bahwa: 1.
menggunakan
2.
Peningkatan
kemapuan
Terdapat perbedaan kemampuan
pemahaman konsep matematis
pemahaman konsep matematis
peserta
peserta
belajar
menggunakan media monopoli
menggunakan media monopoli
lebih baik daripada peserta didik
dengan peserta didik yang belajar
yang
didik
yang
didik
belajar
yang
belajar
menggunakan
replika bangun datar.
Daftar Pustaka Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika Disekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sadiman, Arief S, dkk. (2010). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press. Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian: Untuk Guru Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. _______. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabet.
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093
Indhira & Maya 16