e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI TENUN Yanti Itafia, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) pengalaman kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, (2) pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja, (3) pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, dan (4) kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kuantitatif kausal. Data dikumpulkan dengan metode kuisioner, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan (1) pengalaman kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, (2) pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja karyawan, (3) pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, dan (4) kepuasaan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget. Kata Kunci : pengalaman kerja, kepuasan kerja dan produktivitas kerja karyawan Abstract This study aimed to obtain an explanatory findings were tested on the effect of (1) job experience and job satisfaction on the employee productivity, (2) job experience on the job satisfaction, (3) job experience on the employee productivity, and (4) job satisfaction on the employee productivity of the weaving industry in Kalianget Village. Research design used was causal quantitative research design. Data was collected using questionnaires, and documentation, and it’s analyzed by path analysis. The results showed there was a positive and significant effect of (1) job experience and job satisfaction on the employee productivity, (2) job experience on the job of satisfaction employees, (3) there job experience on the employee productivity, and (4) job satisfaction on the employee productivity of the weaving industry in Kalianget Village. Keywords : job experience, job satisfaction and employee productivity
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) PENDAHULUAN Dalam upaya menjalankan usaha, setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang harus dicapai, untuk itu perusahaan akan semakin tergantung pada kualitas sumber daya manusia dan sumber daya fisik. Hal ini berarti untuk mencapai kesuksesan dapat diwujudkan dengan cara mengelola sumber daya manusia sebaikbaiknya, karena sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan, salah satunya adalah dengan meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Salah satu industri yang kini sedangkan dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Bali agar dapat dilestarikan sebagai produk asli Bali yaitu industri tenun endek. Di Desa Kalianget terdapat beberapa industri tenun endek yang kini mulai berkembang. Harga per helai kain tenun endek bervariasi dari Rp 250.000,00 hingga Rp. 450.000,00 tergantung dari motif yang diinginkan. Akan tetapi para industri tenun endek yang ada di Desa Kalianget sering kali tidak bisa memenuhi omset pasar dikarenakan hasil dari produksi tenun tidak bisa mencapai target yang diinginkan. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di industri tenun yang berada di Desa Kalianget diperoleh data bahwa target kerja karyawan tenun adalah 30 helai kain per bulan, sedangkan sebagian besar karyawan hanya mampu menenun rata-rata 20 helai kain per bulan atau hanya mencapai 67% dari target yang ditetapkan perusahaan. Dengan demikian maka produktivitas kerja karyawan tenun ini masih belum tercapai. Hal ini diduga karena rendahnya pengalaman kerja dan ketidakpuasan karyawan dalam bekerja. Jumlah karyawan tenun di Desa Kalianget sebanyak 115 orang. Dari jumlah tersebut 92 orang diantaranya tidak dapat mencapai target. Berdasarkan atas jumlah karyawan yang tidak dapat mencapai target, 65% diantaranya telah bekerja selama 10 tahun dan 35% diantaranya bekerja selama 1-5 tahun. Menurut Rivai (2004) memberikan pandangan spesifik mengenai
pengalaman kerja yang diidentikkan dengan masa kerja. Masa kerja yang dimaksud yaitu lama waktu seseorang menduduki jabatan pekerjaannya. Masa kerja yang lama menunjukkan pengalaman yang lebih dari seseorang dengan rekan kerja yang lain. Besar kecilnya pengalaman kerja dapat mempengaruhi seseorang dalam mengelola dan melaksanakan tugas kinerja dan tingkat pendapatan mereka. Sehingga dari data yang diperoleh menunjukkan terjadi suatu kesenjangan antara teori dengan kenyataan. Selain itu, tidak adanya program pelatihan untuk karyawan, menyebabkan kurangnya keterampilan menenun yang dimiliki karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Di samping faktor pengalaman kerja, kepuasan kerja juga mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada sepuluh orang karyawan tenun menyatakan bahwa kepuasan kerja di tempat mereka bekerja tergolong rendah. Hal ini dilihat dari salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kepuasan kerja karyawan tenun adalah upah yang mereka terima masih belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sunyoto (2012: 29) salah satu cara manajemen untuk meningkatkan kepuasan kerja para karyawan adalah melalui kompensasi. Perusahaan dapat memberikan balas jasa kepada karyawan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi karyawan agar mencapai tingkat prestasi yang diinginkan. Hamzah (2004), banyak faktor yang mempunyai peranan besar dalam hal pencapaian produktivitas. Jika dilihat dari aspek non fisik, antara lain misalnya kepuasan kerja, pengalaman kerja, disiplin kerja, dan motivasi. Teori ini didukung dengan hasil kajian empirik dari Yuliawati (2011) yang menyebutkan bahwa pengalaman kerja, kepuasan kerja berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) mengenai (1) pengaruh pengalaman kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja, (2) pengaruh pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja, (3) pengaruh pengalaman kerja kerja terhadap produktivitas kerja, dan (4) pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dalam pengembangan Ilmu manajeman sumber daya manusia. dan secara praktis diharapkan dapat memberikan saran dan masukan guna peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi industri tenun di Desa Kalianget dalam upaya pencapaian produktivitas kerja karyawan yang optimal dengan memperhatikan pengalaman kerja dan kepuasan kerja karyawan. Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang sudah diketahui dan dikuasai seseorang sebagai akibat perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya selama jangka waktu tertentu. Syukur (2001: 74) menyatakan bahwa pengalaman kerja adalah lamanya seseorang melaksanakan frekuensi dan jenis tugas sesuai dengan kemampuannya. Pendapat lain juga disampaikan oleh Handoko (2009: 27) menyatakan bahwa pengalaman kerja seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang telah dilakukan seseorang yang memberikan peluang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik selama jangka waktu tertentu. Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin terampil seseorang dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengukran pengalaman kerja yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori Foster (2001) yang meliputi (1) memahami dan melaksanakan pekerjaan, (2) jenis tugas, dan (3) pengetahuan dan keterampilan. Kepuasan kerja adalah keadaan yang sifatnya subyektif yang merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang diterima pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan yang diharapkan, diinginkan, dan
dipikirkannya sebagai hal yang pantas atau berhak atasnya. Hal ini sejalan dengan pendapat As’ad dalam Sunyoto (2012: 26) memandang kepuasan kerja sebagai keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaannya. Sependapat dengan pandangan di atas, pendapat yang sama juga dinyatakan oleh Ardana (2012: 147) kepuasan kerja adalah suatu cara pandang seseorang, baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif tentang pekerjaannya. Dimensi pengalaman kerja yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pendapat Kaswan (2012) diantaranya (1) pekerjaan itu sendiri, (2) upah, (3) kesempatan promosi, (4) pengawasan, dan (5) rekan sekerja. Produktivitas kerja adalah perbandingan antara jumlah produksi tiap karyawan dengan waktu yang diperlukan oleh karyawan tersebut untuk menghasilkan produk tersebut. Ardana (2012: 270) produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Atau sejumlah baranga/ jasa yang dapat dihasilkan oleh seseorang atau kelompok orang/ karyawan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan Menurut Sulistiyani (2003: 199) produktivitas kerja menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir akan diperoleh dalam proses produksi. Dimensi produktivitas kerja yang digunakan dalam penlitian ini mengacu pada pendapat Syarif (2001) yaitu hasil atau output. Pengalaman lebih banyak akan mempunyai tingkat kepuasan kerja lebih tinggi. Dengan semakin banyaknya pengalaman maka tingkat kepuasan akan meningkat dimana dari pengalaman akan lebih berhati-hati serta belajar akan kesalahan-kesalahan sehingga dalam menyelesaikan suatu pekerjaan akan terasa lebih memuaskan karena pengalaman yang dimiliki (Hamzah, 2004). Pengalaman kerja dalam pekerjaan sektor formal pada umumnya dianggap dapat meningkatkan kemampuan kerja seseorang. Pengalaman kerja dapat menggambarkan tingkat
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) menggunakan metode proportionate random sampling. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: (1) data primer meliputi data pengalaman kerja dan kepuasan kerja yang bersumber dari karyawan industri tenun di Desa Kalianget, dan (2) data sekunder berupa data jumlah pencapaian target kerja dan masa kerja karyawan yang bersumber dari pimpinan industri tenun di Desa Kalianget. Data dikumpulkan dengan teknik (1) kuesioner, dan (2) pencatatan dokumen, kemudian data dianalisis menggunakan analisis jalur.
penguasaan seseorang terhadap suatu pekerjaan. Seseorang akan memiliki kesempatan meningkatkan pendapatan dan produktivitas dengan pengalaman yang jauh lebih lama Sukmana (2013). Menurut Handoko (2009: 193) kepuasan kerja juga merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi produktivitas kerja para karyawan selain motivasi, tingkat stres, kondisi fisik pekerjaan, kompensasi, dan keperilakuan. METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek penelitian ini adalah karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget dan objek penelitian ini adalah pengalaman kerja, kepuasan kerja dan produktivitas kerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 115 karyawan dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 89 karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil perhitungan uji statistik Path Analysis dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 for Windows diperoleh hasil perhitungan seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Pengujian Hipotesis Parameter Koefisien P-Value Alpha Ryx1x2 0,808 0,000 0,05
Keputusan Menolak H0
R2yx1x2
0,652
0,000
0,05
-
Px2x1
0,664
0,000
0,05
Menolak H0
Pyx1
0,527
0,000
0,05
Menolak H0
Pyx2
0,355
0,000
0,05
Menolak H0
Ρyε
0,348
Kesimpulan Ada pengaruh pengalaman kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja Besar pengaruh pengalaman kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja adalah 65,2% Ada pengaruh pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja Ada pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja Ada pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja Ada pengaruh lain terhadap produktivitas kerja sebesar 34,8%
Sumber: Output SPSS Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan dari hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa pengalaman kerja dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri
tenun di Desa Kalianget. Pengaruh masingmasing variabel seperti nampak pada Gambar 1
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
Ρyε=0,348
X1
Pyx1 = 0,527 2
R yx1x2 = 0,652
Px2x1= 0,664
Y Ρx2ε= 0,336
terhadap Produktivitas kerja Karyawan (Y). Keterangan : X1= Pengalaman Kerja X2= Kepuasan Kerja Y = Produktivitas Kerja ε = Variabel Lain
Pyx2 = 0,355
Besarnya sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari X 1 dan X2 terhadap Y dalam penelitian ini, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2
X2
Gambar 1. Struktur Pengaruh Variabel Pengalaman Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja(X2) Tabel 2. Sumbangan Pengaruh variabel Pengalaman Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y). Keterangan Besar pengaruh langsung X1 terhadap Y Besar pengaruh tidak langsung X 1 terhadap Y melalui X2
Besar Sumbangan 0,28 0,24
Persentase 28% 24%
Besar pengaruh total X1 terhadap Y
0,52
52%
Besar pengaruh langsung X2 terhadap Y Besar pengaruh total X1 danX2 terhadap Y
0,13 0,65
13% 65%
Besar pengaruh lain X1 danX2 terhadap Y
0,35
35%
Berdasarkan pada Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukkan bahwa pengalaman kerja dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai p-value Ryx1x2 < alpha (α). Besar pengaruh secara bersamasama dari pengalaman kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja adalah 0,65. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar ini menyatakan bahwa variabel produktivitas kerja dipengaruhi oleh pengalaman kerja dan kepuasan kerja sebesar 65% sedangkan 35% dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel lain yang diduga mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah motivasi, teknologi, pendidikan dan latihan, tingkat gaji dan jaminan sosial, insentif, disiplin, lingkungan kerja, dan sarana produksi (Ravianto, 2003).
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa ada pengaruh pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget. Hasil tersebut ditunjukkan dengan nilai p-value Px2x1 < alpha (α). Besar sumbangan pengaruh dari pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja karyawan yaitu 0,664. Artinya semakin tinggi tingkat pengalaman karyawan maka akan semakin meningkat kepuasan kerja yang dialami karyawan sebesar 0,664% sedangkan pengaruh faktor lain terhadap kepuasan kerja sebesar 0,336%. Faktor lain yang diduga mempengaruhi kepuasan kerja karyawan menurut Robbins (2003) antara lain (1) stress kerja, (2) budaya organisasi, dan (3) lingkungan kerja. Hasil penelitian pada Tabel 1 menunjukkan bahwa ada pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget. Besar sumbangan pengaruh dari pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan adalah 0,28% dan koefisien Pyx1 sebesar 0,527% dengan nilai p-value Pyx1 < alpha (α). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengalaman kerja karyawan maka produktivitas yang dihasilkan akan meningkat pula. Temuan yang dapat dilihat pada Tabel 1 adalah ada pengaruh dari kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget. Besar sumbangan pengaruh dari pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan adalah 0,13% dan koefisien Pyx2 sebesar 0,355% dengan nilai p-value Pyx2 < alpha (α). Hal ini berarti bahwa kepuasan yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaannya akan dapat memacu semangat dan kegairahan karyawan dalam bekerja sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja serta tercapainya tujuan dari lembaga itu sendiri. Pembahasan Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh bahwa pengalaman kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pada industri tenun di Desa Kalianget. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengalaman kerja dan kepuasan kerja karyawan maka akan dapat meningkatkan produkvitas kerja pula. Hasil penelitian ini didukung oleh Hamzah (2004), banyak faktor yang mempunyai peranan besar dalam hal pencapaian produktivitas kerja diantaranya kepuasan kerja dan pengalaman kerja. Teori ini didukung dengan hasil kajian empirik dari Yuliawati (2011) menyebutkan bahwa pengalaman kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja karyawan. Jadi dapat dijelaskan jika pengalaman kerja lebih banyak disertai dengan kepuasan yang tinggi maka produktivitas akan meningkat. Pada pengujian hipotesis yang kedua diperoleh hasil bahwa pengalaman kerja memilki pengaruh positif terhadap kepuasan
kerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan semakin banyaknya pengalaman kerja maka tingkat kepuasan kerja akan meningkat. Hasil penelitian ini didukung oleh Iqbaria (dalam Poerwati, 2005) bahwa kepuasan kerja terhadap pekerjaan merupakan hasil utama yang diperoleh dari pengalamanpengalaman kerja yang sesuai dengan kebutuhan individu-individu. Hamzah (2004) menyatakan pengalaman yang lebih banyak akan mempunyai tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi. Teori ini didukung dengan hasil kajian empirik dari Poerwati (2005) pengalaman berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasil pengujian hipotesis ketiga bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Semakin berpengalaman seorang karyawan maka akan menunjang terciptanya produktivitas kerja yang optimal. Hasil penelitian ini didukung oleh Rivai (2004) memberikan pandangan spesifik mengenai pengalaman kerja yang diidentikkan dengan masa kerja. Masa kerja yang dimaksud yaitu lama waktu seseorang menduduki jabatan pekerjaannya. Masa kerja yang lama menunjukkan pengalaman yang lebih dari seseorang dengan rekan kerja yang lain. Besar kecilnya pengalaman kerja dapat mempengaruhi seseorang dalam mengelola dan melaksanakan tugas kinerja dan tingkat pendapatan mereka. Didukung dengan kajian emprik dari Sukmana (2013) bahwa pengalaman kerja dalam pekerjaan sektor formal pada umumnya dianggap dapat meningkatkan kemampuan kerja seseorang. Seseorang akan memiliki kesempatan meningkatkan pendapatan dan produktivitas dengan pengalaman yang jauh lebih lama. Hasil pengujian hipotesis keempat bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan yang dirasakan di tempat
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) kerja maka akan semakin tinggi pula produktivitas yang dihasilkan. Hasil penelitian ini didukung oleh Handoko (2009: 193) kepuasan kerja juga merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi prestasi kerja atau produktivitas kerja para karyawan selain motivasi, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan, kompensasi, dan aspek-aspek ekonomis, teknis serta keperilakuan lainnya. Teori ini didukung dengan hasil kajian empirik dari Yuda (2011) bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Dalam penelitian ini, tentunya ada beberapa keterbatasan atau kelemahan dari hasil penelitian ini diantaranya (a) obyek yang diteliti hanya pada karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget (b) jumlah variabel operasional terbatas, yaitu variabel pengalaman kerja, kepuasan kerja dan produktivitas kerja karyawan, meskipun secara teoritis dan empiris masih terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengadakan penelitian serupa, agar dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan mengangkat objek penelitian pada perusahaan lainnya dengan jenis pekerjaan yang berbeda. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya: (1) ada pengaruh positif dan signifikan dari pengalaman kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget, (2) ada pengaruh positif dan signifikan dari pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget, (3) ada pengaruh positif dan signifikan dari pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget, dan (4) ada pengaruh positif dan signifikan dari kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri tenun di Desa Kalianget.
Berdasarkan pembahasan dan simpulan, maka dapat diajukan beberapa saran, yaitu: (1) bagi industri tenun di Desa Kalianget, agar lebih memperhatikan faktor pengalaman kerja dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan dan pendidikan terhadap karyawan. Kepuasan kerja karyawan juga perlu mendapat perhatian dari pihak industri dengan cara memenuhi apa yang diharapkan oleh karyawan dalam hal meningkatkan upah karyawan, kondisi kerja yang memadai. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kesetiaan karyawan terhadap perusahaan, sehingga perusahaan akan terhindar dari dampak ketidakpuasan karyawan seperti mogok kerja, kurang disiplin serta penurunan produktivitas karyawan, dan (2) bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji aspek pengalaman kerja, kepuasan kerja serta produktivitas kerja karyawan diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan populasi dan sampel yang lebih luas agar hasil penelitian lebih teruji keandalannya, disamping itu juga diharapkan untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan seperti motivasi, teknologi, pendidikan dan latihan, tingkat gaji dan jaminan sosial, insentif, disiplin, lingkungan kerja, dan sarana produksi. DAFTAR RUJUKAN Ardana, Komang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Erawan, Yuda. 2011. Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada UD. Budi Mega Di Desa Ambengan. Skripsi S1.Ekonomi UNDIKSHA Singaraja.Tidak Dipublikasikan Foster,
Bill. 2001. Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. Jakarta: PPM.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) Hamzah. 2004. Mananajemn Sumber Daya Manusia. Jakarta: Delima Press. Handoko, T. Hani. 2009, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Edisi 2. Cetakan Kedelapan Belas. Yogyakarta: BPFE. Kaswan.2012. Manajeman Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha ilmu. Poerwati, Srini. 2005. Pengaruh Pengalaman Terhadap Kinerja Dan Kepuasan Kerja Pada Auditor Internal BAWASDA Jawa Tengah. Tesis S2 Akuntansi Universitas Ponegoro.
Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Robbins, Stephen P.. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia Sukmana, Ganjar Mulya. 2013. Jurnal Ilmiah, Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja Dan Pemberian Insentif Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Kasus Pada CV. Yugatama Prima Mandiri Kab. Jember). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya. Sulistiani, Teguh Ambar Dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu Sunyoto, Danang. 2012. Teori Kuesioner dan Analisis Data Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Buku Seru. Syarif,
Rusli. 2001. Peningkatan Produktivitas Terpadu (PPT) atau Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) yang Diseuaikan Dengan Kondisi Bangsa. Angkasa: Bandung.
Syukur. 2001. Metode Penelitian Dan Penyajian Data Pendidikan. Semarang: Medya Wiyata. Yuliawati. 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus Di Konveksi Hasta Karya). Yogyakarta: Fakultas Teknik Industri, Universitas Ahmad Dahlan