LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ISI DONGENG DI KELAS V SEKOLAH DASAR INFLUENCE PROCESS SKILL APPROACH TOWARD COMPREHENSION READING CAPABILITY OF CONTENT TALE IN CLASS V ELEMENTARY SCHOOL Dede Heryana1, Dadang Cunandar2 STKIP Muhammadiyah Kuningan, Jl. R.A Moertasiah Soepomo No.28B Kuningan Jawa Barat, 45511
[email protected] Abstrak Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Isi Dongeng Di Kelas V SD Negeri 2 Kutakembaran Tahun Pelajaran 2014-2015. Hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Kutakembaran dalam keterampilan membaca pemahaman masih rendah.Salah satu cara untuk mengatasai masalah tersebut adalah menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek keterampilan membaca pemahaman materi pokok memahami isi dongeng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Isi Dongeng Di Kelas V SD Negeri 2 Kutakembaran Tahun Pelajaran 2014-2015. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Kutakembaran dengan jumlah 23 siswa. jumlah siswa laki-laki 12 dan siswa perempuan 11. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif (eksperimen semu). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman pada materi pokok memahami isi dongeng pada siswa di kelas V SD Negeri 2 Kutakembaran Tahun Pelajaran 2014-2015 sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses, kurang dengan nilai rata-rata 32,43.Kemampuan membaca pemahaman pada materi pokok memahami isi dongeng pada siswa di kelas V SD Negeri 2 Kutakembaran Tahun Pelajaran 2014-2015 setelah menggunakan pendekatan keterampilan proses, baik sekali dengan nilai rata-rata 85,57. Jadi, terdapat pengaruh signifikan pendekatan ketrampilan proses terhadap kemampuan membaca pemahaman materi pokok memahami isi dongeng di kelas V SD Negeri 2 Kutakembaran Tahun Pelajaran 2014-2015. Kata Kunci: pendekatan peterampilan proses, membaca pemahaman Abstract Influence Approach to Capability Process Skills Reading Comprehension Content Tale In Class V SD Negeri 2 Kutakembaran in the academic year 20142015. The results of students of class V SDN 2 Kutakembaran in reading 1
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
comprehension skills are still low. One way to mengatasai these problems is to use Process Skills Approach in learning Indonesian on aspects of reading comprehension skills to understand the subject matter of the content of fairy tales. This study aims to determine the effect of the Capability Approach Process Skills Reading Comprehension Content Tale In Class V SD Negeri 2 Kutakembaran in the academic year 2014-2015. The subjects in this study were students of class V SD Negeri 2 Kutakembaran with the number of 23 students. the number of male students and 12 female students 11. The method used in this study using an experimental method with quantitative approach (quasi-experiment). The results of this study showed that reading comprehension in the subject matter to understand the content of fairy tales to students in class V SD Negeri 2 Kutakembaran in the school year 2014 to 2015 prior to using the skills approach, less the average value of 32.43. Reading comprehension in the subject matter to understand the content of fairy tales to students in class V SD Negeri 2 Kutakembaran in the school year 2014-2015 after use process skills approach, either once with an average value of 85.57. Thus, there is significant influence process skills approach to reading comprehension understand the subject matter of the content of fairy tales in class V SD Negeri 2 Kutakembaran in the academic year 2014-2015. Keywords:process skill approach, reading comprehension PENDAHULUAN Proses pembangunan tidak terlepas dari pendidikan, sebab pendidikan merupakan pokok guru pembangunan. Pendididkan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Pendidikan selalu berkenaan dengan pembinaan manusia, maka keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada unsur manusianya. Guru dan siswa adalah salah satu unsur yang paling banyak berperan dalam menentukan keberhasilan pendidikan karena terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Berbicara mengenai pendidikan, bukan hanya negara yang mempunyai konsep pendidikan, Islam pun mempunyai konsep pendidikan. Guru dalam padangan Islam secara umum adalah mendidik, yaitu mengupayakan perkembangan seluruh potensi siswa, baik potensi psikomotorik, kognitif, maupun potensi afektifnya. Potensi ini harus dikembangkan secara seimbang sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Tujuan pendidikan berkaitan erat dengan dasar dan filsafat hidup yang digunakan sebagai pegangan hidup (Muh, 2012:163). Dalam dunia pendidikan proses itu membutuhkan aktivitas belajar yang membutuhkan faktor-faktor pendukung. Pendidikan adalah usaha sadar yang di lakukan oleh manusia yang di dalamnya terjadi suatu proses pembelajarn antara guru dan siswa yang pada dasarnya bertujuan agar yang tadinya tidak bisa menjadi bisa kemudian dari yang tidak tahu menjadi tahu. Pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara siswa 2
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
dengan siswa, siswa dengan guru, serta siswa dan pendidik dengan berbagai sumber pendidikan. Interaksi tersebut dapat berlangsung dalam situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, bimbingan, dan dapat mengembangkan segisegi afektif; nilai-nilai, sikap, minat, motivasi, disiplin diri, dan kebiasaan yang baik. Proses pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan nasional. Tujuan ini bisa menyangkut kepentingan siswa sendiri, kepentingan masyarakat, dan tuntutan lapangan pekerjaan. Proses mendidik harus terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri siswa. Berdasarkan asumsi tersebut, perlu dirancang suatu sistem dalam pendidikan yang mampu menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang menyenangkan, merangsang, dan menantang bagi siswa sehingga dapat mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Dalam pandangan Islam proses pendidikan sebagai mana terdapat pada Al Qur’an surat Al-Baqarah ayat 32 :
ُعلََّمْتَنَا إِنََّكَ أَنْتَ الْ َعلِيمُ ا ْلحَكِيم َ علْمَ لَنَا إِال مَا ِ قَالُوا سُ ْبحَانَكَ ال Artinya : “Mereka menjawab : maha suci engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah engkau ajarkan kepada kami ,sesungguhnya engkaulah yang maha mengetahui lagi maha bijaksana.” Ayat ini menunjukkan terjadinya proses pengajaran (ta’lim) kepada adam sekaligus menunjukkan kelebihannya karena ilmu yang dimiliknya yang tidak di berikan Allah kepada para makhluk lainnya. Maka proses talim hanya bisa terjadi pada makhluk berakal. Dalam dunia pendidikan proses itu membutuhkan aktivitas belajar yang membutuhkan factor-faktor pendukung. Dalam upaya mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, dibutuhkan seorang guru yang profesional. Guru dituntut kreatif dalam menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan berbagai program pembelajaran yang akan berlangsung. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, yaitu tujuan akhir yang diharapkan dapat dikuasai oleh seluruh siswa. Untuk itu, diperlukan pendekatan pembelajaran yang tepat dan dapat membantu guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, mencakup penilaian siswa terutama pada tiga aspek yaitu aspek koginif, afektif dan psikomotor. Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yakni, sistematik, mana suka, ujar, manusiawi dan komunikatif. Disebut sistematik karena bahasa diatur oleh sistem. Setiap bahasa mengandung dua sistem, yaitu sistem bunyi dan sisitem makna. Bunyi merupakan suatu yang bersifat fisik yang
3
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
dapat ditangkap oleh pancaindara kita, tidak semua bunyi dapat di klasifikasikan sebagai simbol sebuah kata hanya bunyi-bunyi tertentu yang dapat di klasifikasikan, yaitu bunyi yang dapat digunakan atau digabungkan dengan bunyi lain sehingga membentuk satu kata. Apabila sebuah tanda fisik diberi makna tertentu atau mewakili makna tertentu maka tanda itu disebut lambang. Lambang ini memjadi isi yang terkandung dalam arus bunyi sehingga menimbulkan reaksi. Bunyi inilah yang merangsang pancaindra kita sehingga kita bereaksi (Santosa, 2011:1-2). Untuk mereaksi itu berkaitan dengan kedudukan dan fungsi bahasa. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi adalah sebagai berikut: 1. Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal balik antara anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat. 2. Fungsi ekspresi, yaitu untuk menyeluruh perasaan, sikap, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan pembicara. 3. Fungsi adaptasi dan Integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan masyarakat. 4. Fungsi kontrol sosial (Santosa, 2011:15). Merujuk pada fungsi bahasa di atas, pembelajaran bahasa sangat penting, karena diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk proses komunikasi antara mahluk sosial. Pembelajaran bahasa perlu dilakukan secara baik dan benar agar tidak berdampak buruk terhadap proses interaksi. Di tingkat Sekolah Dasar (SD), diharapkan ada penekanan pembelajaran terpadu yang diarahkan pada pengalaman pembelajaran untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep pembelajaran Bahasa Indonesia yang di dalamnya terdapat aspek pembelajaran membaca. Pembelajaran membaca idealnya sesuai dengan tujuan, prinsip, dan SK/KD. Tujuan pertama pembelajaran membaca secara luas dapat ditafsirkan agar siswa mencintai membaca. Tujuan kedua dari pembelajaran membaca adalah agar siswa mampu membaca dalam hati dengan kecepatan yang fleksibel. Pembaca yang fleksibel bukanlah orang yang membaca seluruh buku, melainkan pembaca yang mampu menentukan bagian mana dari buku tersebut yang paling penting untuk dia kuasai. Tujuan pembelajaran yang ketiga adalah agar siswa memperoleh tingkat pemhaman yang cukup atas isi bacaan (Abidin, 2012: 5-7). Pada bagaian lain Abidin (2012:13-14) mengutif pendapat Nuttal tentang prinsip umum pembelajaran membaca, yaitu: 1. Pembelajaran membaca harus dilakukan dengan tujuan membangun kemampuan membaca anak. 2. Kemampuan baca anak tidak dapat dibentuk secara sekaligus melainkan harus selalu dibentuk secara perlahan. 3. Pengajaran membaca harus senantiasa dilakukan melalui interaksi antara guru dan kelas.
4
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
4. Pengajaran membaca harus senantiasa ditunjukan guna membangun kemampuan anak berinteraksi dengan teks. 5. Pembelajaran membaca harus dilakukan dalam atmosfer kelas yang kondusif. 6. Pembelajaran membaca harus dilakukan dengan asas pelatihan belajar. 7. Pembelajaran membaca harus dilakukan dengan berorientasi membekali siswa berbagai strategi membaca yang dapat digunakan dalam menghadapi berbagai jenis bacaan baik untuk saat ini maupun pada jenjang pendidikan selanjutnya. 8. Pahamilah pada dasarnya hanya ada dua jenis kemampuan membaca yang harus secara mendalam diajarkan yakni kemampuan membaca intensif dan ekstensif. Pada kenyataannya pembelajaran membaca di sekolah umumnya cenderung monoton dan tidak menarik. Hal ini disebabkan karena guru kurang bisa memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, dan bervariatif, sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar. Kondisi tersebut menimbulkan ketidakefektifan pembelajaran. Materi yang diajarkan oleh guru dianggap sulit,seperti materi pokok memahami isi dongeng di kelas V SD Negeri 2 Kutakembaran. Berdasarkan penelitian awal, hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Kutakembaran dalam keterampilan membaca pemahaman masih rendah. Hal tersebut disebabkan: a) siswa kurang terlibat dalam pemecahan masalah dalam pembelajaran, b) siswa lebih banyak menjadi pendengar guru, c) siswa kurang terlatih menggali dan menemukan jawaban dari permasalahan, d) siswa kurang mendapat pengalaman menarik dalam pembelajaran. Fenomena tersebut mengakibatkan 16 dari 23 siswa mendapat hasil belajar di bawah KKM, yaitu 70. Kenyataan di atas berimplikasi terhadap tuntutan guru yang harus memiliki kualifikasi dan kemampuan dalam pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan, serta sikap yang lebih mantap dan memadai dalam upaya menciptakan aktivitas penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya. Guru perlu mempelajari dan mempertimbangkan masalah pendekatan mengajar yang tepat yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan juga memperhatikan tujuan pengajaran Bahasa Indonesia. Salah satu cara untuk mengatasai masalah di atas adalah menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek keterampilan membaca pemahaman materi pokok memahami isi dongeng. Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan dalam proses belajar-mengajar yang menekankan pembentukan untuk memperoleh pengetahuan dan mengomunikasikan perolehannya. Pendekatan ini di indikasikan dapat membatu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa.
5
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Menurut Subana dan Sunarti (2011:45), kelebihan pendekatan keterampilan proses antara lain sebagai berikut: a) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan inspirasi, ide, kreativitas, dan seluruh sikap intelektualyang ada pada dirinya, b) Memupuk daya nalar siswa, c) Mengembangkan sikap kritis dan berpikir efektif, d) Mengaktifkan dan memunculkan sikap antusias melakukan kegiatan belajar, e) Menghilangkan kebosanan dalam kegiatan proses belajar mengajar, f) Memperingan beban guru pada saat proses belajar, g) Meningkatkan terjalinnya interaksi dua arah dalam proses belajar, h) Memupuk, mengembangkan, dan mengkomunikasikan pengalaman belajar. METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:2).Selanjutnya, menurut Sugiyono, (2012: 8-9), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono, (2012: 72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif (eksperimen semu). Rancangan Penelitian Penelitian ini mengemukakan pendekatan kuantitatif dan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah quais eksperimen atau eksperimen semu.Pola penelitian ini bersifat eksperimental dengan pola one grup pretes dan postes design. Pada pola ini menggunakan perbandingan rata – rata nilai pre test dan postes sebelum dilakukan perlakuan tertentu. Penelitian quasi eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Penelitian dilakukan terhadap 1 kelompok sampel dengan menggunakan teknik preetes dan postes untuk lebih jelasnya digambarkan melalui gambar dibawah :
01
X
02 6
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Gambar 1 one grup pretes dan postes design Keterangan : O1 = nilai pretest (sebelum diberi Pendekatan Keterampilan Proses) O2 = nilai posttest (setelah diberi Pendekatan Keterampilan Proses) X = Perlakuan ( Pembelajaran Membaca Pemahaman Isi Dongeng Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses). Teknik Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Sugiyono (2014:117) dalam bukunya menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 2 Kutakembaran tahun pelajaran 2014-2015 yang berjumlah 23 orang. Tabel 1 Populasi Siswa SDN 2 Kutakembaran Kecamatan Garawangi Tahun Pelajaran 2014-2015 SD KUTAKEMBARAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
12
11
23
JUMLAH 12 11 23 Sumber data dari profil SD Negeri 2 Kutakembaran Tahun Angkatan 20142015 Sampel Menurut Sugiono (2014 : 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tetapi karena jumlah populasi hanya 23 orang maka dalam penelitian ini penentuan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu menjadikan seluruh jumlah siswa kelas V SDN 2 Kutakembaran tahun pelajaran 2014-2015 sebanyak 23 orang sebagai sampel. Hal ini sejalan dengan pendapat Muspiqon (2012:91) yang menyatakan bahwa apabila populasi kurang dari 100 orang sebaiknya diteliti semua. Teknik Pengumpulan Data Studi Pustaka Penulis melihat, membaca dan memahami buku-buku yang dijadikan bahan acuan yang berhubungan dengan penelitian. Selain itu, studi pustaka dilakukan
7
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
untuk mendapatkan data hasil penelitian sebelumnya yang relevan. Hal tersebut menjadi pijakan yang penting dalam penelitian ini. Studi pustaka untuk penelitian ini dilaksanakan sebelum menyusun proposal penelitian, dan pada saat menyusun skripsi, karena memungkinkan memerlukan tambahan referensi yang diakbitkan oleh situasi penelitian. Observasi Sugiyono (2013:203) mengatakan “observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar ”. tujuan observasi adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi keadaan siswa pada saat penelitian berlangsung. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran data tentang kompetensi guru dalam mengajar dan kemampuan siswa kelas V SD Negeri 2 Kutakembaran sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut. Observasi dilaksanakan pada tanggal 28 Maret sampai dengan 06 April 2015. Tes Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia materi mengidentifikasi unsur – unsur dalam cerita (isi dongeng) yang dilakukan sebelum (pretest) dan setelah menggunakan pendekatan keterampilan proses (posttest). Tes kemampuan siswa sebelum menggunakan penedekatan keterampilan proses dilaksanakan pada tanggal 28 April 2015. Tes kempuan siswa setelah menggunakan pendekatan keterampilan proses dilakasanakan pada tanggal 05 Mei 2015. Dokumentasi Dokumentasi merupakan bukti – bukti secara konkrit yang berbentuk seperti foto – foto sebagai bukti peneilitian. Pendokumentasian dilakukan sejak prapenelitian sampai pascapenelitian. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono, (2012: 102) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Berdasarkan pendapat diatas pengertian instrumen penelitian secara sederhana adalah alat yang digunakan untuk memperoleh dataatau mendapatkan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen terdiri dari lembar penilaian membaca pemahaman, rencana pelaksanaan pembelajaran, kamera, dan buku catatan (terlampir). Teknik Analisis Data
8
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Uji Persyaratan Analisis Uji Normalitas Menguji (tes) normalitas data hasil penelitian, dengan menggunakan uji Lilliefors (dengan menggunakan SPSS eview 21 for Windows). Kriteria pengujian normalitas : Jika nilai Asymp Sig< dari nilai alpha (0.05), maka data berdistribusi normal. Jika nilai Asymp Sig> dari nilai alpha (0.05), maka data tidak berdistribusi normal.
Uji Homogenitas Menguji (tes) homogenitas dua varians Variansi besar (Vb ) Diuji dengan menggunakan F = Variansi kecil (Vk ) Kriteria pengujian homogenitas : Jika nilai F hitung< F tabel ()(dk1/dk2) dengan taraf nyata sebesar 5% dan derajat kebebasan dk1 = n1 – 1 dan dk2 = n2 - 1, maka kedua variansi tersebut homogen dalam arti lain menolak Ho (hipotesis nol), dan sebaliknya dalam keadaan lain kedua variansi tidak homogen. Uji Hipotesis Untuk mengetahui pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses terhadap kemampuan memahami isi dongeng siswa di kelas V SD Negeri 2 Kutakembaran Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan, penulis melakukan uji beda antara hasil tes pertama dan hasil tes ke dua. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji beda antara dua faktor, dengan rumus test student yaitu,
t
X1 X 2 dsg
1 n1
n12
dengan dsg
(n1 1)v1 (n 2 1)v 2 n1 n 2 2
Kriteria pengujian adalah tolak Ho apabila nilai t hitung< ttabel,(1 - )(dk), pada taraf nyata = 5% dan dk = n – 2. dan sebaliknya dalam kondisi lain adalah penerimaan Hipotesis Nol. 1. Apabila salah satu atau dua distribusi tersebut tidak normal, langkah selanjutnya menggunakan statistik tak parametrik dalam hal ini menggunakan tes Wilcoxon. 2. Apabila ternyata kedua variansinya homogen dilanjutkan dengan tes t (test student). 3. Apabila kedua distribusi tersebut normal, tetapi variansinya tidak homogen dilanjutkan dengan tes t’. 9
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
HASIL PENELITIAN Analisis Hasil Belajar Deskripsi data hasil penelitian ini diperoleh dari tes hasil belajar berupa skor akhir yang diperoleh dari gain atau selisih nilai antara skor pre test dengan skor post test. Berdasarkan data-data hasil penelitian dengan perhitungan SPSS eview 21 for Windows, di peroleh data sebagai berikut. Tabel 2 Deskripsi Data Hasil Penelitian N PRE-TEST POS-TEST GAIN Valid N (listwise)
23 23 23 23
Range 17 17 17
Descriptive Statistics Max Sum Mean Std. Deviation Variance Statistic Std. Error Statistic Statistic 27 44 746 32,43 ,764 3,666 13,439 77 94 1968 85,57 1,114 5,341 28,530 47 64 1222 53,13 ,920 4,414 19,482
Min
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilakukan penghitungan untuk menentukan jenis kategori dari hasil belajar. Setelah diketahui hasil belajar, lalu di cocokan dengan skala atau rentang nilai sebagai berikut. Tabel 3 Rentang Nilai Siswa Rentang Keterangan 0 – 20
Sangat Kurang
21 – 40
Kurang
41 – 66
Cukup
67 – 80
Baik
81 – 100
Baik Sekali
1. Hasil Belajar Pre Test Rata-rata = 32,43 Total skor = 746 Jumlah Item = 23 Skor ideal untuk item tertinggi = 5x 14 = 70 Skor ideal untuk item terendah = 1 x 14 = 14 Rata-rata Item = 746/23 = 32,43
10
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Gambar 2 Histogram Hasil Pre Test Jadi hasil belajar Pre Test berkategori : KURANG 2. Hasil Belajar Post Test Rata-rata = 85,57 Total skor = 1968 Jumlah Item = 23 Skor ideal untuk item tertinggi = 5 x 14 = 70 Skor ideal untuk item terendah = 1 x 14 = 14 Rata-rata Item = 1968/23 = 85,57
Gambar 3 Histogram Hasil Post-test Jadi hasil belajar Post Test berkategori : BAIK SEKALI 3. Gain Hasil Belajar 11
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Rata-rata = 53,15 Total skor = 1222 Jumlah Item = 23 Skor ideal untuk item tertinggi = 5 x 14 = 20 Skor ideal untuk item terendah = 1 x 14 = 14 Rata-rata Item = 905/20 = 53,15 Sangat Rendah
0
20
Rendah
Cukup Kuat
40
Sangat Kuat
Kuat
60
80
100
53,15
Gambar 4 Skor gain kelas Kontrol dengan Eksperimen Jadi Gain hasil belajar berkategori : Cukup Kuat Tabel 4. Rata-Rata Hasil Belajar Pre Test dan Post Test Tes
Rata-Rata
Pre Test
32,43
Post Test
85,57
Tabel 5 Perbandingan Hasil Belajar Pre Test dengan Post Test Kelas
Pre Test
Post Test
Gain
V
32,43
85,57
53,15
Berdasarkan hasil deskripsi data diatas maka bisa dilihat terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara sebelum dengan sesudah menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses pada siswa kelas V mata pelajaran bahasa Indonesia materi pokok memahami isi dongeng di SD Negeri 2 Kutakembaran Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan. Diketahui skor rata-rata pre test mencapai angka rata-rata 32,43 berkategori Kurang, skor rata-rata post test mencapai angka rata-rata 85,57 yang berkategori Baik Sekali, dan gain hasil belajar mencapai angka rata-rata 53,15 yang berkategori cukup kuat.
12
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Hasil Uji Persyaratan Analisis Uji Normalitas Uji normalitas data dengan menggunakan uji Lilliefors dan diolah dengan menggunakan SPSS eview 21 for Windows, pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah selisih (gain) skor pre test dan post test berdistribusi normal atau tidak. Berikut tabel hasil pengujian normalitas data, Tabel 6 Hasil Uji Normalitas Data Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
PRE TEST
,217
23
,006
,850
23
,003
POST TEST
,156
23
,156
,938
23
,160
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan data di atas, diketahui nilai signifikansi untuk data pre test sebesar 0,006 dan post test sebesar 0,156. Jadi kesimpulannya adalah data pre test tidak berdistribusi normal (karena kurang dari 0,05), dan data post test berdistribusi normal (lebih dari 0,05). Uji Homogenitas Pengujian terhadap kesamaan beberapa bagian sampel perlu dilakukan untuk mengetahui generalisasi terhadap populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji-F, berikut hasil uji homogenitas nilai pre test dan post tes. 1. Mencari nilai Fhitung. Rumus Fhitung =
Variansi besar (Vb ) Variansi kecil (Vk )
28,53 Nilai Fhitung =
= 2,12
13,43 2. Menentukan derjat kebebasan (db) db1 = n1 - 1 = 23 - 1 = 22 db2 = n2 - 1 = 23 - 1
13
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
=
ISSN No. 2541-0199
22
3. Menentukan nilai Ftabel (akan di cari nilai F 0,05( 22/22) ) = 0,05 4. Penentuan homogenitas Ternyata nilai Fhitung (2,12) > F 0,05( 21/21) (0.05), maka kedua variansi tersebut homogen. Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka data rata-rata gain skor hasil belajar pretes dengan postes keduanya homogen. Uji Hipotesis (uji–t) Sesuai dengan data sebelumnya, data pada penelitian initidak berdistribusi normal dan memiliki sampel homogen, oleh karena itu ujihipotesis dapat dilanjutkan dengan uji statistik non parametrik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan Wilcoxon dengan bantuan SPSS eview 21 for Windows. Hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut. Ho : Tidak terdapat pengaruh pendekatan keterampilan proses terhadap kemampuan membaca pemahaman isi dongeng siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Kutakembaran Tahun Pelajaran 20142015. H1 : Terdapat pengaruh pendekatan keterampilan proses terhadap kemampuan membaca pemahaman isi dongeng siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Kutakembaran Tahun Pelajaran 20142015. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Wilcoxon adalah sebagai berikut. Tabel 7 Hasil Uji Hipotesis Wilcoxon Test Statisticsa POSTEST PRETEST Z -4,208b Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks.
Pengujian hipotesis diperoleh hasil perhitungan thitungsebesar -4,208b pada dk = 23 (n-1) dan sig. 0,000.Kriteria pengujian untuk hipotesis adalah H0 ditolak atau H1diterima apabila Sig. (2-tailed)< 0,05. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka hipotesis kerjaditerima. Artinya, terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara sebelum menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses dengan sesudah menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses dalam pembelajaran membaca pemahaman isi dongeng pada siswa kela V SD Negeri 2 Kutakembaran.
14
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
PEMBAHASAN HASIL ANALISIS Pembahasan hasil penelitian dilakukan berdasarkan pada analisis data dari lapangan dan hasil uji hipotesis. Adapun pembahasannya sebagai berikut. Kemampuan Membaca Pemahaman Isi Dongeng sebelum Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Berdasarkan hasil analisis, diketahui data kemampuan membaca pemahaman isi dongeng pada siswa kelas V SDN 2 Kutakembaran sebelum menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses sebagai berikut. Tabel 8 Frekuensi Nilai Hasil Belajar sebelum Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses PRETEST Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 27 1 4,3 4,3 4,3 29 1 4,3 4,3 8,7 30 6 26,1 26,1 34,8 31 5 21,7 21,7 56,5 33 4 17,4 17,4 73,9 Valid 34 2 8,7 8,7 82,6 36 2 8,7 8,7 91,3 39 1 4,3 4,3 95,7 44 1 4,3 4,3 100,0 Total 23 100,0 100,0 Dari tabel di atas, siswa yang mendapat nilai 27 sebanyak 1 orang, dengan persentasi 4,3%, nilai 29 sebanyak 1 orang (4,3%), nilai 30 sebanyak 6 orang (26,1%), nilai 31 sebanyak 5 orang (21,7%), nilai 33 sebanyak 4 orang (17,4%), nilai 34 sebanyak 2 orang (8,7%), nilai 36 sebanyak 2 orang (8,7%), Nilai 39 sebanyak 1 orang (4,3%), nilai 44 sebanyak 1 orang (4,3%). Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 32,43 berkategori KURANG. Untuk mengetahui faktor penyebabnya dapat diduga dari beberapa hal yaitu faktor Internal yang bersumber dari dalam diri siswa yang menyangkut kemampuan siswa, motivasi belajar, minat, sikap dan kebiasaan belajar. Adapun faktor dari luar diri siswa antara lain adalah keterampilan mengajar guru dalam memilih pendekatan pembelajaran, sarana dan prasarana. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan model pembelajaran yang tepat agar pembelajaran lebih bervariatif, inovatif sehingga para siswa tidak jenuh dan mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh Guru.
15
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Oleh karena itu, untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukan kejelian memilih pendekatan pembelajaran. Kemampuan memilih pendekatan pembelajaran adalah salah satu bagian dari kompetensi guru. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini Pendekatan Keterampilan Proses diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Dari aspek suasana, pembelajaran sastra menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses diindikasikan akan lebih hidup dan terkondisikan dengan baik dan tertib. Siswa lebih aktif dan kreatif didalam merespon persoalan yang disuguhkan dalam pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan pendapatAisyah (2011:11), menjelaskan keunggulan pendekatan keterampilan proses sebagai berikut. 1. Siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran; 2. Siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari; 3. Melatih siswa untuk berpikir lebih kritis; 4. Melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran; 5. Mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru; 6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah. Pengajaran sastra menuntut keterlibatan siswa secara aktif dan secara langsung terhadap objek yang dipelajarinya. Dalam hal ini, siswa perlu dihadapkan pada karya sastra yang menjadi acuan pembelajaran apresiasi sastra. Keharusan tersebut sesuai dengan sifat dasar karya sastra yang baru bisa dipahami dan dinikmati dengan baik apabila kita terlibat secara langsung. Kemampuan Membaca Pemahaman Isi Dongeng sesudah Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Berdasarkan hasil analisis, diketahui data kemampuan membaca pemahaman isi dongeng pada siswa kelas V SDN 2 Kutakembaran sesudah menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses sebagai berikut. Tabel 9 Frekuensi Nilai Hasil Belajar setelah Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses POSTEST Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 77 2 8,7 8,7 8,7 80 5 21,7 21,7 30,4 Valid 84 3 13,0 13,0 43,5 86 4 17,4 17,4 60,9 87 2 8,7 8,7 69,6
16
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
89 1 4,3 4,3 73,9 90 1 4,3 4,3 78,3 91 1 4,3 4,3 82,6 93 2 8,7 8,7 91,3 94 2 8,7 8,7 100,0 Total 23 100,0 100,0 Berdasarkan Tabel 9, siswa yang mendapatkan nilai 77 sebanyak 2 orang (8,7%), nilai 80 sebanyak 5 orang (21,7%), nilai 84 sebanyak 3 orang (13%), nilai 86 sebanyak 4 orang (17,4%), nilai 87 sebanyak 2 orang (8,7%), nilai 89 sebanyak 1 orang (4,3%), nilai 90 sebanyak 1 orang (4,3%), nilai 91 sebanyak 1 orang (4,3%), nilai 93 sebanyak 2 orang (8,7%), dan nilai 94 sebanyak 1 orang (8,7%). Rata-rata nilai yang diperoleh adalah 85,57, atau berkategori BAIK SEKALI. Dari data tersebut, keberhasilan siswa dalam pembelajaran merupakan tujuan utama yang bisa diupayakan. Dalam pencapaian proses hasil belajarmengajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan perubahan sikap dan perilaku. Siswa dalam proses belajar mengajar merupakan objek utama dalam proses belajar mengajar. Siswa dididik oleh pengalaman belajar dan kualitas pendidikan tergantung kepada pengalaman-pengalaman, sikap-sikap termasuk sikap-sikapnya pada pendidikan. Pendekatan keterampilan proses salah satu alternatif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dengan belajar yang menekankan pembentukan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan mengomunikasikan perolehannya (Subana dan Sunarti, 2011:36). Pendekatan ini berfungsi memberikan penekanan kepada segi pembentukan keterampilan dalam memperoleh pengetahuan dan mengomunikasikan hasilnya. Keterampilan mengandung beberapa unsur kemampuan, yaitu kemampuan olah fikir (psikis), dan kemampuan olah perbuatan (pisik). Perbedaan Hasil Belajar Siswa sebelum menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses dengan sesudah menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, terdapat pengaruh pendekatan keterampilan proses terhadap kemampuan membaca pemahaman isi dongeng di kelas V SD Negeri 2 Kutakembaran Tahun Pelajaran 2014-2015. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada siswa sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan setelah menggunakan pendekatan keterampilan proses di kelas V SDN 2 Kutakembaran Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan Tahun Pelajaran 2014-2015. Nilai 17
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
gain yang diperoleh mencapai 53,15. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses terhadap kemampuan membaca pemahaman isi dongeng Cukup Kuat. Pendekatn keterampilan proses salah satu alternatif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dengan belajar yang menekankan pembentukan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan mengomunikasikan perolehannya (Subana dan Sunarti, 2011:36). Pendekatan ini berfungsi memberikan penekanan kepada segi pembentukan keterampilan dalam memperoleh pengetahuan dan mengomunikasikan hasilnya. Pendekatan keterampilan proses bertujuan untuk menggali potensi yang ada pada diri siswa yaitu diantaranya: inspirasi, ide, kreativitas, dan seluruh sikap intelektual yang ada pada diri siswa, dengan cara menghubungkan pengalaman yang berkaitan dengan semua kehidupan. Pendekatan ini digunakan untuk menguras habis apa yang dipikirkan para siswa dalam menanggapi masalah yang dilontarkan guru di kelas. Pendekatan ini berfungsi memberikan penekanan kepada segi pembentukan keterampilan dalam memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan hasilnya. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus.2013. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama. Ahuja, Pramila & G.C. Ahuja. 2010. Membaca: Secara Efektif dan Efisien. Bandung: PT Kiblat Buku Utama. Aisyah, Imas. 2011. Pendekatan Keterampilan Proses. Arikunto, Suharsini. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : BumiAksara. Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres. Cahyani, Isah dan lyos Ana Rosmana. Indonesia.Bandung : UPI PRESS.
2006.
Pendidikan
Bahasa
Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Heryadi, Dedi. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Tasik Malaya :Universitas Siliwangi.
18
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
KBBI, 1988. Jakarta : Balai Pustaka Nurhadi, 2010. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca?. Bandung: Sinar Baru Algensindo Nuriadi. 2008. Teknik Jitu Menjadi Pembaca Terampil. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Nurgiyantoro,Burhan.2001.Penilaian dalam Indonesia.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Pengajaran
Bahasa
Rohaeni, Nani. 2007. Hubungan Antara Keterampilan Menulis dengan PrestasiBelajar Bahasa Indonesia Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cibingbin TahunAjaran (tidak dipublikasikan). Jakarta: Universitas Terbuka Saodah. 2004. Perbedaan Kemampuan Siswa Kelas V SDN Rayon 03 KecamatanSelajambe Tahun Ajaran 2003/2004 Dalam Keterampilan MenulisKarangan Narasi dengan Menggunakan Media Gambar Berseri (tidakdipublikasikan). Santosa, Puji. 2011. Materi dan Pembelajaran bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Somadyo. 2011. Strategi dan teknik pembelajaran membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu Subana dan Sunarti. 2011. Strategi Belajar Mengajar bahasa Indonesia. Jakarta: CV Pustaka Setia. Sudjana, Nana. 2013. PenilaianHasil Proses BelajarMengajar.Bandung : PT RemajaRosdakarya Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfbeta Susetyo, Budi. 2012. Statistika untuk analisis data penelitian. Bandung : PT RefikaAditama. Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya : SIC. Rahim, Farida. 2008. Pengajaran membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Rusyana, Yus dkk.2000.Prosa Tradisional:Pengertian, Klasifikasi, dan Teks. Jakarta: Pusat Bahasa Tampubolon. DD. 1987. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan
19
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Efisien.Bandung: Sinar Baru. Zuchdi, Darmiyati. 2008. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca. Yogyakarta: UNY.
20