BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama pendahuluan dipaparkan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, siginifikansi dan manfaat penelitian, serta struktur organisasi tesis. A. Latar Belakang Penelitian Membaca merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Resmini dkk (2006) menjelaskan bahwa membaca adalah proses bahasa. Anak yang akan belajar membaca harus memahami hubungan antara membaca dan bahasanya. Membaca dikatakan sebagai suatu proses karena salah satu langkahnya yang esensial adalah dengan bahasa yang dilisankan. Salah satu pembelajarannya adalah dengan membaca nyaring. Sementara Hodgson (dalam Tarigan, 2013, hlm. 7) mengemukakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Berdasarkan pendapat Resmini dan Hodgson tersebut maka membaca nyaring dan membaca pemahaman menjadi keterampilan yang penting dimiliki sebagai bentuk kelancaran berbahasa. Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014 lampiran III tentang Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas Rendah memuat pernyataan tentang membaca yang tidak hanya berperan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Namun, lebih jauh memberikan manfaat bagi pengembangan kemampuan berpikir yang akan menunjang peningkatan pemahaman pada mata pelajaran lain. Hasil penelitian yang dilakukan Umam (2014) pada 350 pelajar SD memperlihatkan bahwa pemahaman soal cerita matematika bisa dijelaskan secara bersama-sama melalui pengajaran membaca, lingkungan literasi keluarga, penguasaan kosakata, dan motivasi membaca. Pengusaaan kosakata memiliki pengaruh terkuat yakni 23,4 persen dalam membantu siswa memahami soal cerita matematika dengan benar, pengajaran membaca berperan sebesar 13,3 persen diikuti dengan lingkungan literasi keluarga sebanyak 0,47 persen.
Krisna Anggraeni, 2015 EFEKTIVITAS METODE STEINBERG DENGAN BIG BOOK TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Pentingnya keterampilan membaca di sekolah dasar tersebut tidak didukung dengan keberhasilan pembelajaran membaca. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh International Education Achievement atau IEA (dalam Buku Sumber untuk Dosen LPTK, 2014, hlm 97) pada awal tahun 2000 menunjukkan bahwa kualitas membaca anak-anak Indonesia menduduki urutan ke-29 dari 31 negara yang diteliti di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Sementara itu hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) tahun 2006 dan 2011 pada kelas IV sekolah dasar menunjukkan bahwa dalam hal membaca, lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Umam (2014) menjelaskan lebih lanjut mengenai survei PIRLS dimana kemampuan membaca siswa Indonesia berada pada urutan ke-45 dari 49 negara yang diteliti. Skor Indonesia (405) berada di atas Katar (353), Maroko (323), dan Afrika Selatan (302). Dilansir dalam beritasore.com, hasil survei yang dilakukan USAID Amerika Ed Data II, RTI International kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),
Kementrian Agama (Kemenag) dan Myriad
Research tentang penilaian kemampuan membaca siswa kelas awal (EGRA) dan Potret Efektivitas Pengelolaan Sekolah (SSME) di Indonesia pada 2013-2014 yang dilakukan pada 4.800 siswa SD kelas 2 di 400 SD/MI dengan pembagian merata antara siswa laki-laki dan perempuan di empat wilayah yakni Sumatera,
Jawa-Bali, Kalimantan-Sulawesi dan Maluku-Nusa Tenggara-
Papua (MNP) menunjukkan bahwa baru 48 persen siswa SD yang fasih membaca dan memahami apa yang dibacanya. Sementara itu 5,9 persen dari seluruh siswa SD kelas 2 di Indonesia masuk dalam kategori rendah (belum dapat membaca). Survei dan studi di atas menunjukkan adanya permasalahan dalam pembelajaran membaca yang mengakibatkan rendahnya keterampilan membaca siswa sekolah dasar Indonesia. Salah satu permasalahan mendasar dalam pengajaran membaca adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap bahan bacaan yang dibacanya. Pembelajaran membaca juga masih dianggap sebagai pembelajaran yang membosankan dan monoton. Hal ini disebabkan kurang Krisna Anggraeni, 2015 EFEKTIVITAS METODE STEINBERG DENGAN BIG BOOK TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
maksimalnya
guru
dalam
mengembangkan
metode
dan
media
dalam
pembelajaran membaca. Pemberian tugas baca dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan bacaan adalah prosedur pembelajaran membaca yang paling banyak diterapkan di sekolah. Dampak dari kondisi tersebut adalah kemampuan membaca siswa yang masih rendah. Siswa sebagai pembaca yang efektif, fleksibel dan memiliki tingkat pemahaman membaca yang baik belum tercapai. Meninjau permasalahan dalam pembelajaran membaca tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan keterampilan membaca di sekolah dasar. Penelitian ini berfokus pada metode Steinberg dengan Big Book terhadap keterampilan membaca nyaring dan membaca pemahaman di sekolah dasar dengan subjek siswa kelas III sekolah dasar. Steinberg (2013, hlm. 98) mengatakan bahwa “anak telah siap membaca saat anak tersebut telah memahami bahasa lisan”. Dalam bukunya, Steinberg (2013, hlm. 33) mengemukakan bahwa ia mengajarkan anaknya membaca (memahami arti) banyak bahasa tulis seperti kata, frase dan kalimat bahkan sebelum si anak mampu mengatakannya. Pendekatan yang Steinberg gunakan adalah dengan memberikan respon yang tepat pada kata, frase atau kalimat tersebut sehingga anak nantinya mampu mengkombinasikannya dalam bahasa tulis. Penerapan metode Steinberg dalam pembelajaran membaca pemahaman dirasa tepat karena pada metode ini siswa akan lebih cepat memahami bacaan sebab kata yang diajarkan memiliki makna yang telah diketahui oleh siswa. Salah satu media visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca adalah Big Book atau buku besar. Big Book merupakan buku cerita yang berkarakteristik khusus yang dibesarkan, baik teks maupun gambarnya, sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan membaca bersama antara guru dan murid. Big Book dapat menjadi media membaca nyaring melalui kegiatan membaca bersama dapat pula menjadi media yang baik dalam membaca pemahaman karena memungkinkan siswa secara bersama-sama dengan bekerja sama memberi makna pada tulisan di dalamnya. Pembelajaran membaca di sekolah dasar dibagi dalam dua tahap. Untuk kelas rendah (I, II, dan III) disebut membaca permulaan, sementara untuk kelas tinggi (IV, V, dan VI) disebut membaca lanjut. Pembelajaran membaca pemahaman Krisna Anggraeni, 2015 EFEKTIVITAS METODE STEINBERG DENGAN BIG BOOK TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
menurut Akhadiah (dalam Resmini dan Juanda, 2007) dimulai pada kelas III sekolah dasar. Pada tahap ini siswa telah memiliki pengetahuan dasar dalam membaca permulaan yang diperoleh di kelas I dan II sehingga siswa telah mampu memahami, menafsirkan serta menghayati isi bacaan (hlm. 80). Resmini dan Juanda (2007) menjelaskan pada kelas tinggi sekolah dasar, tujuan membaca diarahkan pada kemampuan memahami, menafsirkan, menghayati, merespon bacaan dan memanfaatkan strategi pemahaman bacaan yang tepat (hlm.79). Diharapkan dengan keterampilan membaca nyaring dan membaca pemahaman sebagai indikator kelancaran membaca yang baik di kelas III maka siswa tidak menemui kesulitan dalam membaca lanjut di kelas tinggi. Berdasarkan hasil prasurvei terhadap subjek penelitian mengidentifikasi bahwa pembelajaran membaca di kelas III sekolah dasar tersebut belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya pembelajaran membaca nyaring dan kemampuan siswa memahami wacana yang belum baik. Kelemahan ini disebabkan berbagai faktor di antaranya adalah kurangnya minat baca siswa, metode pembelajaran yang belum mengembangkan pemahaman baca siswa, media pembelajaran yang belum memfasilitasi siswa dalam kegiatan membaca nyaring dan pemahaman, dan tindakan guru kelas dalam pembelajaran yang belum dikembangkan. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul, “Efektivitas Metode Steinberg dengan Big Book terhadap Keterampilan Membaca Nyaring dan Membaca Pemahaman di Sekolah Dasar” yang dilaksanakan di Kelas III SDN 1 Kalikajar Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2014/2015.
B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan hasil identifikasi masalah, maka rumusan masalah utama dalam penelitian ini adalah apakah metode Steinberg dengan Big Book efektif untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan membaca pemahaman di sekolah dasar?. Untuk menjawab rumusan masalah utama tersebut disusunlah sub rumusan masalah sebagai berikut. Krisna Anggraeni, 2015 EFEKTIVITAS METODE STEINBERG DENGAN BIG BOOK TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
1. Bagaimana keterampilan membaca nyaring dan membaca pemahaman kelas kontrol dengan kelas eksperimen sebelum menggunakan metode Steinberg dengan Big Book? 2. Bagaimana keterampilan membaca nyaring dan membaca pemahaman kelas kontrol dengan kelas eksperimen setelah menggunakan metode Steinberg dengan Big Book? 3. Apakah terdapat perbedaan keterampilan membaca nyaring dan membaca pemahaman antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen yang menggunakan metode Steinberg dengan Big Book? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan metode Steinberg dengan Big Book dalam meningkatkan keterampilan membaca nyaring dan membaca pemahaman di sekolah dasar. Untuk menjawab tujuan utama tersebut disusunlah sub tujuan penelitian untuk memperoleh deskripsi hal-hal sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan keterampilan membaca nyaring dan membaca pemahaman kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum menggunakan metode Steinberg dengan Big Book. 2. Mendeskripsikan keterampilan membaca nyaring dan membaca pemahaman kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah menggunakan metode Steinberg dengan Big Book. 3. Menjelaskan perbedaan keterampilan membaca nyaring dan membaca pemahaman antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen yang menggunakan metode Steinberg dengan Big Book. D. Signifikansi dan Manfaat Penelitian 1. Signifikansi Penelitian Setelah penelitian dilakukan, diharapkan akan memperoleh metode dan media pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran membaca nyaring dan membaca pemahaman. Diharapkan pula hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam mengembangkan metode Steinberg dengan Big Book dalam aspek keterampilan berbahasa lain. Krisna Anggraeni, 2015 EFEKTIVITAS METODE STEINBERG DENGAN BIG BOOK TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
2. Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan bermanfaat bagi guru dan siswa pada khususnya. Berikut peneliti kemukakan manfaat teoritis dan praktis penelitian sebagai berikut. a. Manfaat Teoritis Penelitian mengenai metode Steinberg dengan media Big Book terhadap keterampilan membaca nyaring dan membaca diharapkan dapat bermanfaat dalam menemukan metode dan media pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran membaca nyaring dan membaca pemahaman pada subjek penelitian. b. Manfaat Praktis 1) Manfaat bagi guru Manfaat penelitian bagi guru di antaranya (a) meningkatkan pencapaian hasil belajar membaca nyaring dan membaca pemahaman siswa yang diampu, (b) mengembangkan metode dan media dalam pembelajaran membaca nyaring dan membaca pemahaman, dan (c) memperluas wawasan pengetahuan tentang metode dan media dalam pembelajaran membaca nyaring dan membaca pemahaman. 2) Manfaat bagi siswa Manfaat penelitian bagi siswa di antaranya (a) meningkatkan minat baca siswa, dan (b) meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca nyaring dan membaca pemahaman. 3) Manfaat bagi peneliti lain Peneliti lain dapat menggunakan penelitian metode Steinberg dengan Big Book sebagai sumber referensi dalam penelitian membaca nyaring atau membaca pemahaman lainnya atau penelitian pada aspek keterampilan bahasa lainnya. E. Struktur Organisasi Tesis Tesis ini dibagi ke dalam lima bab yang disusun berdasarkan struktur organisasi sebagai berikut.
Krisna Anggraeni, 2015 EFEKTIVITAS METODE STEINBERG DENGAN BIG BOOK TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
Bab pertama pendahuluan, bab ini memaparkan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, siginifikansi dan manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis. Bab kedua memaparkan hasil kajian pustaka yang digunakan mencakup hakikat metode Steinberg, hakikat Big Book, hakikat membaca, hakikat membaca nyaring, hakikat membaca pemahaman, metode Steinberg dengan Big Book dalam membaca nyaring dan membaca pemahaman, penelitian yang relevan serta asumi dasar dan hipotesis penelitian. Bab ketiga memaparkan tentang metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian, teknik pengolahan data dan analisis data. Bab keempat adalah temuan dan pembahasan yang memaparkan deskripsi data hasil penelitian, analisis data dan pembahasannya. Bab terakhir, yaitu bab kelima adalah simpulan, implikasi dan rekomendasi yang memaparkan simpulan hasil penelitian serta implikasi dan rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil penelitian.
Krisna Anggraeni, 2015 EFEKTIVITAS METODE STEINBERG DENGAN BIG BOOK TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu