Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH,DANA ALOKASI UMUM,DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DAERAH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Akuntansi
OLEH : LIKA DESTRIANDANI 12.1.02.01.0070
FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || i||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || ii||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || iii||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH,DANA ALOKASI UMUM,DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DAERAH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG LIKA DESTRIANDANI 12.1.02.01.0070 Ekonomi - Akuntansi
[email protected] Dr. H. M. Anas, S.E., M.M., M.Si.dan Suhardi, S.E, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK LIKA DESTRIANDANI : Pengaruh Pendapatan Asli Daerah,Dana Alokasi Umum,Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Alokasi Belanja Modal Daerah Di Kabupaten Tulungagung, Skripsi, Akuntansi, FE UN PGRI Kediri, 2016. Kata Kunci : Pendapatan Asli Daerah (PAD),Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Alokasi Khusus (DAK),Belanja Modal. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap belanja modal daerah di Kabupaten Tulungagung baik secara parsial maupun simultan. Metode pengumpulan data pada penelitianini menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan memperoleh data mengenai PAD,DAU,DAK dan belanja modal di Pemerintahan Kabupaten Tulungagung dari data laporan realisasi APBD yang telah diterbitkan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan metode regresi linier berganda, yaitu dengan mempertimbangkan syarat uji asumsi klasik, antara lain uji normalitas, uji moltikoleniaritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji statistic secara parsial (uji t) dan secara simultan (uji F) dengan menggunakan taraf signifikan ɑ = 5%. Penganalisisan data dengan menggunakan bantuan program SPSS. Hasil uji secara parsial (uji t) menunjukkan variabel DAU tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Sedangkan variabel PAD dan DAK berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Hasil uji secara simultan (uji F) menunjukkan variabel bebas PAD, DAU dan DAK secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap belanja modal. Dengan nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,775 berarti bahwa 77,5% belanja modal dapat dijelaskan oleh keetiga variabel independen dan sisanya 22,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Berdasarkan dari hasil tersebut diatas maka diharapkan pemerintah untuk memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi belanja modal. Karena dengan begitu dapat meningkatka pendapatan daerah sehingga pengeluaran untuk pengalokasian belanja modal juga dapat meningkat dan dapat digunakan untuk menambah aset daerah dan memajukan daerah.
LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || iv||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
Tujuan
LATAR BELAKANG Kebijakan
otonomi
daerah
adalah
kewenangan
untuk
lebih
tersebut
mendekatkan
(Otoda) di wilayah Negara Kesatuan
pelayanan pemerintah daerah kepada
Republik Indonesia (NKRI), yang
masyarakat, memudahkan masyarakat
tercantum terdapat dalam Undang -
untuk
Undang (UU) telah membawa dampak
penggunaan dana yang bersumber dari
tersendiri bagi daerah untuk bisa
Anggaran Pendapatan dan Belanja
melakukan
disegala
Daerah (APBD)
dapat
Sementara
bidang,
pembangunan
Dengan
dilaksanakan
harapan mandiri
dan
itu,
mengontrol
pemerintah
oleh
memiliki anggaran relatif terbatas
tersebut
dalam APBN (Anggaran Pendapatan
dicanangkan oleh Otoda UU Nomor 22
Belanja Negara). Pemerintah telah
Tahun 1999 tentang Pemerintahan
meningkatkan anggaran belanja modal
Daerah yang direvisi dengan UU
dan pembangunan infrastruktur, tetapi
Nomor 32 Tahun 2004 dan UU Nomor
anggaran APBN untuk pembangunan
25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
infrastruktur
masih
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
mencukupi.
Oleh
Daerah yang direvisi dengan UU
Pemerintah Daerah seharusnya dapat
Nomor 33 Tahun 2004.
mengalokasikan
APBD-nya
untuk
belanja
dan
habis
daerah.
secara
memantau
Kebijakan
Pemerintah kewenangan
Daerah untuk
diberi mengurus
daerahnya sendiri. Pemerintah daerah mempunyai
hak
dan
kewenangan
modal,
dinilai karena
tidak
belum itu,
digunakan untuk belanja pegawai dan belanja rutin. Potensi
Daerah
yang
digali
sesuai dengan ketentuan perundang
melalui sumber-sumber PAD,DAK
undangan untuk menggunakan sumber-
dan yang bersumber dari APBN yang
sumber keuangan yang dimilikinya
berbentuk DAU,yang pada akhirnya
sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
meningkatkan jumlah pendapatan atau
masyarakat
di
meningkatkan anggaran daerah untuk
memberikan
membiayai kegiatan-kegiatan Daerah
daerah.
UU
yang
berkembang
tersebut
penegasan bahwa daerah memiliki
untuk mencapai kesejahteraan.
kewenangan untuk menentukan alokasi
Belanja modal tersebut terdiri
sumber daya ke dalam belanja-belanja
dari Pendapatan Asli Daerah (PAD),
dengan menganut
Dana Alokasi Umum (DAU), Dana
asas
kepatutan,
kebutuhan dan kemampuan daerah. LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
Alokasi Khusus (DAK). Otonomi simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
daerah
menempatkan
Pemerintah
No.
33
tahun
2004).
DAK
ini
Daerah (pemda) sebagai institusi yang
penggunaannya diatur oleh Pemerintah
memiliki tanggung jawab besar dalam
Pusat dan digunakan untuk kegiatan
upaya pencapaian tujuan bernegara.
pendidikan,
Salah satu instrumen sekaligus faktor
berencana, infrastruktur jalan dan
penting
jembatan,
bagi
pembangunan manajemen
keberhasilan daerah
belanja
adalah
daerah,
yang
kesehatan,
keluarga
infrastruktur
irigasi,
infrastruktur air minum dan sanitasi, prasarana
pemerintah
daerah,
tercermin melalui APBD. Berdasarkan
lingkungan hidup, kehutanan, sarana
UU No. 32 Tahun 2004, salah satu
prasarana
sumber pendapatan daerah adalah PAD
pertanian serta perikanan dan kelautan
yang terdiri dari hasil pajak daerah,
yang semuanya itu termasuk dalam
hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan
komponen
kekayaan daerah yang dipisahkan dan
Pemerintah Daerah diwajibkan untuk
lain-lain PAD yang sah.
mengalokasikan
pedesaan,
belanja
perdagangan,
modal
dana
dan
pendamping
Salah satu dana perimbangan dari
sebesar 10% dari nilai DAK yang
pemerintah ini adalah DAU yang
diterimanya untuk mendanai kegiatan
pengalokasiannya menekankan aspek
fisik.
pemerataan dan keadilan yang selaras dengan
penyelenggaraan
urusan
Berdasarkan
latar
belakang
diatas,maka dapat diketahui rumusan
pemerintahan (UU No. 32 tahun 2004).
masalah dari penelitian ini adalah :
Adanya transfer dana dari pusat ini
1. Bagaimana pengaruh Pendapatan
diharapkan pemerintah daerah bisa
Asli
lebih
pengalokasian Belanja Modal di
mengalokasikan
PAD
yang
didapatnya untuk membiayai belanja modal di daerahnya. Dana transfer dari pemerintah
pusat
ke
Pemerintah
Daerah
(PAD)
terhadap
Kabupaten Tulungagung ? 2. Bagaimana pengaruh Dana Alokasi Umum
(DAU)
terhadap
Daerah selain DAU adalah DAK yaitu
pengalokasian Belanja Modal di
dana yang bersumber dari pendapatan
Kabupaten Tulungagung ?
APBN
yang
dialokasikan
kepada
3. Bagaimana pengaruh Dana Alokasi
daerah tertentu dengan tujuan untuk
Khusus
(DAK)
terhadap
membantu mendanai kegiatan khusus
pengalokasian Belanja Modal di
yang merupakan urusan daerah dan
Kabupaten Tulungagung ?
sesuai dengan prioritas nasional (UU LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
4. Bagaimana pengaruh Pendapatan
periode akuntansi. Kemudian pada
Asli Daerah (PAD),Dana Alokasi
pasal 53 ayat 4 Permendagri Nomor
Umum (DAU) dan Dana Alokasi
59 Tahun 2007 disebutkan bahwa
Khusus (DAK) secara bersama-
Kepala Daerah menetapkan batas
sama terhadap Belanja Modal di
minimal kapitalisasi sebagai dasar
kabupaten Tulungagung ?
pembebanan belanja modal selain
Dari
rumusan
masalah
memenuhi
batas
minimal
juga
diatas,maka dapat diketahui tujuan dari
pengeluaran anggaran untuk belanja
penelitian ini adalah :
barang tersebut harus memberi
1. Untuk
menganalisis
pengaruh
manfaat
lebih
satu
periode
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
akuntansi bersifat tidak rutin.
terhadap
Pendapatan Asli Daerah
pengalokasian
Belanja
Modal di Kabupaten Tulungagung.
Pendapatan ini merupakan
2. Untuk menganalisis pengaruh Dana
semua penerimaan daerah yang
Alokasi Umum (DAU) terhadap
berasal dari sumber ekonomi asli
pengalokasian Belanja Modal di
daerah
Kabupaten Tulungagung.
Pendapatan
Halim
(2007:168).
Daerah
sesuai
UU
3. Untuk menganalisis pengaruh Dana
No.33 Tahun 2004 Pasal 1 adalah
Alokasi Khusus (DAK) terhadap
hak Pemerintah Daerah yang diakui
pengalokasian Belanja Modal di
sebagai penambah nilai kekayaan
Kabupaten Tulungagung.
bersih
4. Untuk
menganalisis
Pendapatan
pengaruh
Asli
Daerah
dalam
periode
tahun
bersangkutan. Dana Alokasi Umum
(PAD),Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana ini adalah dana yang
dan Dana Alokasi Khusus (DAK)
bersumber dari pendapatan APBN
secara
terhadap
yang dialokasikan dengan tujuan
Pengalokasian Belanja Modal di
pemerataan kemampuan keuangan
Kabupaten Tulungagung.
antar
Belanja Modal
kebutuhan
bersama-sama
Menurut PSAP Nomor 2, Belanja Modal adalah pengeluaran
daerah
tetap
daerah
lainnya
yang
memberi manfaat lebih dari satu LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
daerah
dalam
Pembagian dana untuk daerah melalui
asset
mendanai
pelaksanaan desentralisasi.
anggaran untuk perolehan asset dan
untuk
bagi
hasil
berdasarkan
penghasil
cenderung
menimbulkan ketimpangan antar simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
daerah dengan mempertimbangkan
variable (terikat) dan independent
kebutuhan
variable
dan
potensi
daerah.
Alokasi DAU bagi daerah yang potensi
fiskalnya
besar
namun
(bebas)
yang
diuraikan
sebagai berikut : a. Dependent Variable
kebutuhan fiskalnya kecil akan
Variabel dependen disebut
memperoleh alokasi DAU yang
juga
relatif kecil. Sebaliknya daerah yang
kriteria, konsekuen. Dalam
memiliki potensi fiskalnya kecil
bahasa
Indonesia
namun kebutuhan fiskalnya besar
disebut
sebagai
akan memperoleh alokasi DAU
terikat.Variabel
relatif
merupakan variabel yang
besar,
dengan
maksud
sebagai
melihat kemampuan APBD dalam
dipengaruhi
membiayai
menjadi
kebutuhan-kebutuhan
daerah
bebas.Variabel
dari
variabel terikat
yang
akibat,
adanya
dicerminkan
sering
atau
daerah dalam rangka pembangunan yang
output,
karena variabel terikat
penerimaan umum APBD dikurangi
dalam penelitian ini adalah
dengan belanja pegawai Halim
Belanja Modal Daerah (Y).
(2009:157).
a. Independent Variable Independent
Dana Alokasi Khusus Dana alokasi khusus (DAK)
Variable
(variabel dependen) disebut
merupakan salah satu mekanisme
juga
transfer keuangan Pemerintah Pusat
stimulus,
ke daerah yang bertujuan antara lain
antecedent. Dalam bahasa
untuk meningkatkan penyediaan
Indonesia sering disebut
sarana dan prasarana fisik daerah
sebagai
sesuai
bebas.Variabel
prioritas
sebagai
variabel predictor,
variabel
nasional
serta
mengurangi
kesenjangan
laju
adalah merupakan variabel
pertumbuhan
antar
dan
yang mempengaruhi atau
pelayanan
antar
daerah
bidang
Ikhlas(2011:306).
menjadi
timbulnya
Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini menjadi
sebab
perubahannya
II. METODE
dikelompokkan
yang
bebas
dependent
LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
dependen
atau variabel
(terikat
Y).
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini terdiri dari : simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
X1 : PAD
Dengan cara mengumpulkan
X2 : DAU
bahan-bahan dari berbagai sumber
X3 : DAK
dan mempelajari literatur-literatur yang
Pendekatan Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
berhubungan
PAD,DAU,DAK
dengan
dan
Belanja
metode kuantitatif. Menurut Sugiyono
Modal Daerah untuk memperoleh
(2012:11), “Metode kuantitatif dapat
dasar teoritis.
diartikan sebagai metode penelitian
b. File Research
yang
belandaskan
pada
filsafat
Metode
yang
digunakan
positivisme, digunakan untuk meneliti
selanjutnya dalam penelitian adalah
pada populasi atau sampel tertentu,
metode dokumentasi yaitu metode
pengumpulan
dengan
data
menggunakan
cara
mencari
dan
instrument penelitian, analisis data
mengumpulkan
bersifat kuantitatif/statistik, dengan
yang
tujuan untuk menguji hipotesis yang
PAD,DAU,DAK
telah ditetapkan”
Modal Daerah. Data-data tersebut
Teknik Pengumpulan Data
didapatkan
Pada
penelitian
ini
teknik
pengumpulan data yang digunakan
data.
Data-data
dibutuhkan
yaitu
dan
dengan
(browsing)
ini digunakan untuk memperoleh data
1. Uji Normalitas Data
modal
di
pemerintahan
situs
http://www.tulungagung.go.id Teknik Analisa Data
belanja
mengakses
dari
adalah metode dokumentasi. Metode
mengenai data PAD, DAU, DAK, dan
Belanja
Menurut Ghozali (2005:110) “Uji Normalitas bertujuan untuk
Kabupaten Tulungagung dimana data
menguji
yang
regresi, variabel pengganggu atau
digunakan
adalah
Laporan
apakah
dalam
memiliki
model
realisasi APBD yang telah diterbitkan
residual
distribusi
oleh Dirjen Perimbangan Keuangan
normal”. Model regresi yang baik
Pemda.
adalah mempunyai distribusi data teknik
normal atau mendekati normal. jika
pengumpulan data yang digunakan
nilai yang mendekati nilai rata-rata
adalah sebagai berikut :
jumlahnya terbanyak, Pengujian
Dalam
a. Studi
penelitian
ini
Kepustakaan
(Library
Research)
normalitas ini dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik.
LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
a. Analisis Grafik
2. Uji Asumsi Klasik
Menurut
Ghozali
a. Uji Multikolonieritas
(2005:110) “Salah satu cara termudah
untuk
normalitas
residual
dengan
melihat
melihat
Menurut
Ghozali “Uji
(2005:91)
adalah
multikolinearitas
grafik
menguji apakah model regresi
histogram
yang
ditemukan
adanya
membandingkan antara data
antar
observasi
(independent)”.
yang
dengan
distribusi
mendekati
distribusi
normal”.
Untuk
bertujuan
korelasi
variabel
bebas
b. Uji Autokorelasi
mendeteksi
Menurut
Ghozali
normalitas data dapat dilakukan
(2005:95)
Uji
pula melalui analitis grafik
bertujuan
untuk
yaitu
apakah dalam model regresi
histogram,data
menguji
berdistribusi normal jika bentuk
linear
pola yang simetris,distribusi
kesalahan pengganggu pada
data tidak menceng ke kanan
periode t dengan kesalahan
atau menceng ke kiri dan data
periode t‐1 (sebelumnya). Jika
menyebar
terjadi
disekitar
garis
ada
autokorelasi
korelasi
korelasi,
diagonal dan mengikuti arah
dinamakan
garis
autokorelasi.
diagonal.
Namun
demikian hanya dengan melihat histogram,
hal
membingungkan
ini
antara
ada
maka problem
c. Uji Heteroskedastisitas
dapat
Heteroskesdastisitas
khususnya
menurut Ghozali (2005:105),
untuk jumlah sampel yang
Jika variance dari residual satu
kecil.
pengamatan
b. Analisis Statistik Untuk
lain mendeteksi
tetap,
ke
pengamatan
maka
homoskedastisitas,
disebut dan
jika
normalitas data dapat dilakukan
berbeda
disebut
pula melalui analisis statistic
heterokedastisitas.
Model
yang salah satunya dapat dilihat
regresi yang baik adalah yang
melalui
homoskedastisitas dan tidak
Kolmogorov-Smirnov
test (K-S).
LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
terjadi heterokedastisitas.
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Untuk
menguji
heteroskesdastisitas
hasil
5. Uji Hipotesis a. Uji T (Parsial)
output SPSS melalui grafik
3. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis
regresi
berganda
digunakan
memeriksa
kuatnya
variabel
variabel
Ghozali
(2005:84) “Pengujian secara
scalterplot.
antara
Menurut
terikat.
linier
melihat seberapa jauh pengaruh
untuk
satu
hubungan
bebas Maka
parsial ini bertujuan untuk
dengan dalam
penelitian ini regresinya sebagai berikut (Sugiyono, 2013:283):
variabel
bebas
secara
individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. “ b. Uji F (Simultan) Ghozali (2005:84) “Uji statistik
F
pada
dasarnya
menunjukkan apakah semua Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + ε
variabel bebas atau bebas yang dimasukkan
Keterangan : e Y = Belanja Modal
dalam
model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama
α
= Konstanta
β 1,2,3
= Koefisien Regresi X1,2,3
X1
= Pendapatan Asli Daerah
X2
= Dana Alokasi Umum
X3
= Dana Alokasi Khusus
ε
= Faktor lain
terhadap
variabel terikat”. III. HASIL DAN KESIMPULAN 1. Uji Normalitas Data a. Analisis Grafik
4. Koefisien Determinasi Menurut Ghozali (2005:83) “Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model
dalam
menerangkan
variasi
variabel
terikat. Nilai R2 atau R square yang kecil berarti kemampuan variabel-
Gambar 4.1
variabel bebas dalam menjelaskan
Grafik Histogram
variabel terikat amat terbatas”.
LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
lebih besar dari taraf signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,05 atau 5%. Hal tersebut sesuai dengan norma keputusan data berdistribusi normal yaitu nilai signifikansi statistik pengujiannya lebih dari 0,05, sehingga
menunjukkan
bahwa
data
berdistribusi normal.
Gambar 4.2
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas
Grafik normal probability plot
Tabel 4.6
Untuk analisis grafik, berdasarkan gambar
Hasil Uji Multikolinearitas
4.1 dan 4.2 dapat dilihat bahwa data telah berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan gambar tersebut sudah memenuhi dasar pengambilan keputusan, bahwa bentuk pola yang simetris, distribusi data tidak menceng ke kanan atau menceng ke kiri dan data
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat
menyebar disekitar garis diagonal dan
bahwa variabel PAD, DAU dan DAK
mengikuti arah garis diagonal menunjukkan
memiliki nilai Tolerance sebesar 0.184,
pola distribusi normal, maka model regresi
0.118, 0.414 yang lebih besar dari 0,10 dan
memenuhi asumsi normalitas.
VIF sebesar 8.863, 8.458, 2.415 yang lebih
b. Analisis Statistik
kecil dari 10. dengan demikian dalam
Tabel 4.1 Hasil Uji Kolomogorov-Smirnov Test
model
ini
tidak
ada
masalah
multikolinieritas. b. Uji Autokorelasi Menurut
Ghozali
(2011:11)
“dengan melihat Durbin-Watson dengan ketentuan dU < d < 4 - dU, jika nilai d antara dU dan 4 - dU berarti bebas dari autokorelasi. Uji Durbin‐Watson (DW Hasil Uji Kolomogorov-Smirnov Test Hasil Kolomogorov-Smirnov test (K-S) dapat diketahui bahwa nilai signifikan uji K-S adalah 0,996 yang menunjukkan angka LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
test)
yang
konstanta
mensyaratkan
(intercept)
dalam
adanya model
regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen. simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi
acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dan ini menunjukkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
Diketahui bahwa hasil hitung Durbin
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Watson sebesar 2,128 sedangkan dalam tabel DW untuk “k”= 4 dan N=8 besarnya
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
DW- tabel: dl (batas luar) = 0,559. du (batas dalam) = 1,777. Perhitungan : du – (4 – du) maka 1,777 – (4 – 1,777) = 1,777 – 2,223 maka dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa DW-test terletak pada
Dari tabel diatas dapat diketahui persamaan
daerah uji model regresi tersebut sudah
regresi sebagai berikut:
bebas dari masalah autokorelasi.
Y= a + ß1 X1 + ß2 X2 + ß3 X3 + e
c. Uji Heteroskedastisitas
Y =7.944 + 1,106 PAD – 0,167 DAU + 3,472 DAK + e
4. Koefisien Determinasi Tabel 4.9 Koefisien Determinasi
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Uji ini bertujuan untuk melihat apakah
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.9 diperoleh nilai R2 sebesar 0,775. Dengan
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
demikian
variabel dari residual satu pengamatan ke
variasi belanja modal dapat dijelaskan oleh
pengamatan yang lain.
variasi dari ketiga variabel bebas yaitu
Uji asumsi klasik yang terakhir adalah
Pendapatan
menunjukkan
Asli
bahwa
Daerah
77,5%
(PAD),Dana
uji heteroskedastisitas. Berdasarkan gambar
Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
4.3 yang ditunjukkan oleh grafik scatterplot
Khusus (DAK) dan sisanya yaitu 22,5%
terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
5. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh nillai
a. Uji T (Parsial)
signifikan Uji F sebesar 0,000 yang
Pengujian
secara
parsial
menggunakan uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) (X1),
artinya
lebih
kecil
dari
tingkat
signifikan yaitu 0,05 atau 5%. PEMBAHASAN 1. Pengaruh (PAD) terhadap Belanja
Dana Alokasi Umum (DAU)(X2) dan
Modal
Dana
Hasil nilai Pendapatan Asli Daerah
Alokasi
(X3),secara
Khusus
individual
(DAK) terhadap
Belanja Modal (Y).
(PAD)
berpengaruh
signifikan
terhadap belanja modal dengan nilai
Tabel 4.10 Hasil Uji t (parsial)
sig. sebesar 0.017. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0.05 yang berarti bahwa
variasi
variabel
perubahan
nilai
PAD
dapat
bebas
menjelaskan variabel terikat yaitu belanja
modal.
Secara
parsial
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
b. Uji F (Simultan) Berikut hasil pengujian secara simultan menggunakan uji F yang nialinya akan dibandingkan dengan signifikansi 0,05 atau 5%. Tabel 4.11
berpengaruh terhadap belanja modal di Kabupaten Tulungagung. 2. Pengaruh DAU terhadap Belanja Modal Hasil uji t pada tabel 4.10 didapat
Hasil Uji f (Simultan)
nilai Dana Alokasi Umum (DAU) lebih besar dari taraf signifikasi yaitu 0,824 > 0,05.
Sehingga
dapat
dikatakan variabel Dana Alokasi Umum (DAU) tidak berpengaruh Hasil dari pengujian hipotesis
signifikan terhadap belanja modal.
yang telah dilakukan, menunjukkan
Ini
bahwa secara simultan Pendapatan
penurunan
Asli Daerah (PAD),Dana Alokasi
berpengaruh terhadap belanja modal
Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Kabupaten Tulungagung.
Khusus
(DAK)
berarti
peningkatan DAU
tidak
dan akan
berpengaruh
signifikan terhadap belanja modal. LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3. Pengaruh DAK terhadap Belanja
dijelaskan
oleh
ketiga
variabel
Modal
independen dan sisanya yaitu 22,5%
Hasil uji t tabel 4.10 didapat hasil
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
nilai Dana Alokasi Khusus (DAK)
dikaji dalam penelitian ini.
berpengaruh
signifikan
terhadap
belanja modal dengan nilai sig.
PENUTUP A. Simpulan
sebesar 0.032. Nilai tersebut lebih
Dari hasil pengujian tersebut, maka dapat
kecil dari α = 0.05 yang berarti
diambil kesimpulan sebagai berikut:
bahwa
variasi
variabel
perubahan
nilai
DAK
dapat
bebas
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh
secara
signifikan
menjelaskan variabel terikat yaitu
terhadap belanja modal daerah di
belanja modal.
Kabupaten
4. Pengaruh PAD,DAU,DAK Secara simultan terhadap Belanja Modal Hasil dari pengujian hipotesis yang telah
dilakukan,
menunjukkan
nilai
Tulungagung
signifikansi
sebesar
dengan 0,017
dengan tingkat signifikansi 0,05 2. Dana Alokasi Umum (DAU) tidak berpengaruh secara terhadap belanja
bahwa secara simultan Pendapatan
modal
Asli Daerah (PAD),Dana Alokasi
Tulungagung
Umum (DAU) dan Dana Alokasi
signifikansi sebesar 0,824 dengan
Khusus
tingkat signifikansi 0,05
(DAK)
berpengaruh
signifikan terhadap belanja modal.
3. Dana
daerah
di
Kabupaten
dengan
Alokasi
nilai
Khusus
Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh
berpengaruh
nillai signifikan Uji F sebesar 0,000
terhadap belanja modal daerah di
yang artinya lebih kecil dari tingkat
Kabupaten
signifikan
nilai
yaitu 0,05 atau 5%
sehingga dapat dikatakan bahwa
secara
(DAK) signifikan
Tulungagung
signifikansi
sebesar
dengan 0,032
dengan tingkat signifikansi 0,05
secara simultan Pendapatan Asli
4. Pendapatan Asli Daerah (PAD),Dana
Daerah (PAD),Dana Alokasi Umum
Alokasi Umum (DAU) dan Dana
(DAU) dan Dana Alokasi Khusus
Alokasi Khusus (DAK) berpengaruh
(DAK)
signifikan
signifikan terhadap belanja modal
terhadap belanja modal. Dengan nilai
daerah di Kabupaten Tulungagung.
koefisien determinasi (R square)
Hal ini ditunjukkan dari uji f dengan
sebesar 0,775 yang berarti bahwa
nilai signifikansi sebesar 0,000 (nilai
77,5%
signifikansi < 0,05).
berpengaruh
belanja
modal
LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
dapat
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nilai R Square harga saham
dengan mengefektifkan pemungutan
dapat dijelaskan oleh ketiga variabel
pajak
independen yaitu PAD,DAU dan
mengefisienkan
DAK
pada obyek dan subyek yang suda ada
sebesar
77,5%.
Hal
ini
atau
retribusi cara
dan
pemungutan
menunjukkan bahwa masih terdapat
misalnya
pengaruh dari faktor lain yang tidak
potensi, penyuluhan, meningkatkan
dimasukkan dalam penelitian ini
pengawasan dan pelayanan. Selain itu
sebesar 22,5%.
juga dengan cara ekstensifikasi yaitu
simpulan
perhitungan
menjaring wajib pajak baru melalui
B. Saran-saran Berdasarkan
melakukan
hasil
di
penelitian
atas,
maka
dan
penulis
pendataan
dan
Bagi Peneliti
Bagi Pemerintah
Bagi nilai
menunjukkan
R
hasil,
Square 77,5
%
atau
menggali wajib pajak baru.
menyarankan sebagai berikut :
a. Dikarenakan
pendaftaran
peneliti
untuk
selanjutnya,
penelitian diharapkan
memperbanyak
variabel
atau
mengindikasikan bahwa ada variabel-
penggunaan variabel lain. Dan juga
variabel lain yang tidak digunakan
memperbanyak sampel penelitian agar
dalam penelitian ini yang mempunyai
hasil penelitian tentang belanja modal
pengaruh
menjadi lebih tepat dan akurat.
cukup
besar
terhadap
realisasi belanja modal. Sehingga bagi peneliti selanjutnya disarankan agar
IV. DAFTAR PUSTAKA Ardhani, Pungky. 2011. “Pengaruh
menggunakan variabel independen
Pertumbuhan
lebih banyak, karena pada dasarnya
Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan
masih banyak faktor-faktor lain yang
Dana
mempengaruhi realisasi belanja modal
Pengalokasian
misalkan
dengan
menambahkan
Ekonomi,
Alokasi
Khusus
Pendapatan
Terhadap
Darwanto & Yulia Yustikasari. 2007.
variabel Dana Bagi Hasil Pajak dan
”Pengaruh
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak sebagai
Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi
variabel independennya.
Umum
b. Untuk meningkatkan alokasi belanja daerah
maka
diharapkan
Pemerintah
bisa
sumber-sumber
terus
Daerah menggali
Pendapatan
Asli
Pertumbuhan
Terhadap
Ekonomi,
Pengalokasian
Belanja Modal”. Simposium Nasional Akuntansi X Makasar 26-28 Juli 2007. Ghozali,
Imam.
2005.
Aplikasi
Multivarians dengan Progam SPSS.
Daerah dengan cara intensifikasi yaitu LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Alokasi Umum, Terhadap Belanja
Diponegoro.
Modal Pada Pemerintah Daerah se Jawa
Halim, Abdul & Syukriy Abdullah. 2006.
“Hubungan
keagenan di
dan
masalah
pemerintahan daerah:
sebuah peluang penelitian anggaran dan akuntansi”.
Jurnal
Akuntansi
Pemerintah 2(1).
Tengah”. Skripsi.Universitas Negeri Semarang. Mardiasmo.
2002.
”Akuntansi
Sektor Publik”. Yogyakarta: Andi. PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Prakosa, Kesit Bambang, 2004.
--------- 2009. Akuntansi Sektor
“Analisa
Pengaruh
Dana
Alokasi
Publik Akuntansi Keuangan Daerah.
Umum (DAU) dan Pendapatan Asli
Jakarta: Salemba Empat.
Daerah
(PAD)
terhadap
prediksi
Harahap, Alfan. 2010. “Pengaruh
Belanja Daerah (Studi Empirik di
Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana
Provinsi Jawa Tengah dan DIY”. JAAI
Sumber Daya Alam terhadap Belanja
Vol. 8 No. 2, 101-118.
Modal
Pada
Kabupaten/Kota
di
Purwanto,
Suharyadi.
2004.
Sumatera Utara”. Skripsi. Universitas
Statistika
Sumatera Utara.
Keuangan Modern. Jakarta: Salemba
Harianto, David & Priyo Hari Adi. 2007. “Hubungan Antara Dana Alokasi
Untuk
Ekonomi
dan
Empat. Putro, Nugroho Suratno. 2010.
Umum, Belanja Modal, Pendapatan
“Pengaruh
Asli
Pendapatan Asli Daerah dan Dana
Daerah
Kapita”.
dan Pendapatan Per Simposium
Nasional
Akuntansi X Makasar 26-28 Juli 2007. Latifah, Nurul. 2010. “Adakah
Pertumbuhan
Alokasi
Umum
Pengalokasian Modal
Kabupaten/kota
Agency
Tengah)”.
Di
Sektor
Publik?”.Fokus Ekonomi Vol. 5 No. 2 :
Terhadap
Anggaran
(Studi
Perilaku Oportunistik Dalam Aplikasi Theory
Ekonomi,
di
Belanja
Kasus
pada
Provinsi
Jawa
Diponegoro
Jurnal
Of
Accounting. Semarang: UNDIP.
85-94. Semarang. Maharani, “Pengaruh
Mayzestika.
Pertumbuhan
2010.
Ekonomi,
Pendapatan Asli Daerah, dan Dana LIKA DESTRIANDANI | 12.1.02.01.0070 EKONOMI - AKUNTANSI
simki.unpkediri.ac.id || 14||