Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH PELATIHAN, INSENTIF DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION KEDIRI
SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh : DWI RISKA SUSANTI NPM. 12.1.02.02.0295
FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI
KEDIRI 2016 Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH PELATIHAN, INSENTIF DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION KEDIRI Dwi Riska Susanti 12.1.02,02,0295 Fakultas Ekonomi -Manajemen
[email protected] Poniran Yudho Leksono, S.E,M.M dan Amat Pintu Batu Silalahi, S.E, M.M UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh pelatihan, insentif dan tunjangan. Pelatihan yang belum maksimal, insentif yang masih kurang dan tunjangan yang dirasa belum stabil dan belum terlaksana. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan PT Paragon Technology and Innovation Kediri? (2) Bagaimana pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan PT Paragon Technology and Innovation Kediri? (3) Bagaimana pengaruh tunjangan terhadap terhadap kinerja karyawan PT Paragon Technology and Innovation Kediri? (4) Bagaimana pengaruh simultan pelatihan, insentif dan tunjangan terhadap kinerja karyawan PT Paragon Technology and Innovation Kediri? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif dengan subyek penelitian karyawan PT Paragon Technology and Innovation kediri. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan jumlah populasi sebesar 57, berhubung jumlah karyawan lebih kecil dari 100 orang sehingga sampel diambil dari keseluruhan populasi yang ada. Metode penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (2) Insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (3) Tunjangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (4) Pelatihan, Insentif dan Tunjangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: kinerja karyawan dipengaruhi oleh pelatihan, insentif dan tunjangan. Oleh sebab itu atasan harus memperhatikan faktor-faktor tersebut agar kinerja karyawan semakin meningkat.
Kata Kunci : pelatihan, insentif, tunjangan, kinerja karyawan.
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pada instansi pemerintah, perusahaan atau
PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan
usaha
sosial
untuk
mencapai
bagian yang penting dalam pencapaian
organisasi.
tujuan organisasi, baik itu perusahaan
manusia
besar maupun kecil. Suatu perusahaan
meningkatkan
memiliki peralatan yang modern dengan
meningkatkan kinerja tujuan organisasi.
teknologi
merupakan
Dalam meningkatkan kinerja karyawan
manusia
diperlukan analisis terhadap faktor-faktor
motor
tinggi,
manusia
penggerak,
tanpa
Manajemen
tujuan
merupakan
sumber
daya
sarana
kualitas
untuk
manusia
perusahaan tidak akan berfungsi, oleh
yang
sebab itu pemimpin harus mengetahui
memperhatikan
pengelolaan sumber daya manusia. Tujuan
karyawan, diantaranya adalah pelatihan,
memahami dan mempelajari manajemen
insentif serta tunjangan.
sumber
daya
dari
para
Menurut Kasmir (2016:182), kinerja
untuk
adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang
dalam
telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-
meghadapi masalah-masalah manajemen
tugas dan tanggung jawab yang diberikan
sumber daya manusia khususnya di bidang
dalam suatu periode tertentu. Kinerja
organisasi.
merupakan hasil kerja seseorang dalam
memiliki
yang
diperlukan
kemampuan
Menurut
sebagai
kebutuhan
dengan
suatu
pengetahuan
manusia
mempengaruhinya
dan
analisa
(2016:6),
suatu periode, biasanya 1 tahun. Kemudian
manajemen sumber daya manusia adalah
kinerja dapat diukur dari kemampuannya
proses
melalui
menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung
perencanaan, rekrutmen, seleksi, pelatihan,
jawab yang diberikan. Artinya kinerja
pengembangan, pemberian kompensasi,
mengandung unsur standar pencapaian
karier, keselamatan dan kesehatan serta
yang harus dipenuhi.
menjaga
Kasmir
pengelolaan
hubungan
manusia,
industrial
sampai
PT
Paragon
Technology
and
pemutusan hubungan kerja guna mencapai
Innovation merupakan perusahaan nasional
tujuan
yang bergerak dibidang kosmetik dan telah
perusahaan
dan
kesejahteraan
karyawan. Tenaga kerja atau sumber daya
mendapat
manusia merupakan faktor yang mutlak
Pembuatan Kosmetik yang Baik) dari
diperlukan dalam suatu organisasi, baik
BPOM dengan nomor 00150010680899.
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
sertifikat
CPKB
(Cara
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Produk yang dihasilkan diantaranya : putri
membekali karyawan dengan berbagai
hair treatment and styling, wardah, make
pengetahuan, kemampuan dan keahlian,
over, ix dan emina. Pada penelitian ini
sesuai
difokuskan pada kinerja karyawan seluruh
Pelatihan
PT Paragon Technology and Innovation
disediakan perusahaan untuk mempelajari
yang berada di DC(distribution center)
pekerjaan
Kabupaten Kediri.
pengetahuan,
Dalam studi awal di perusahaan ini peneliti
menemukan
adanya
masalah
dengan
bidang
merupakan
yang
karyawan.
fasilitas
yang
berhubungan
keahlian Artinya
pengetahuan,
pekerjaannya.
dan
untuk
keahlian
dengan perilaku
menambah
dan
perilaku
kinerja. Berikut adalah sebagian bukti-
karyawan
dapat
dilakukan
melalui
bukti untuk masalah tersebut :
pelatihan
yang
tentunya
sudah
Tabel 1.1 Tabel Penjualan
direncanakan oleh perusahaan sebelumnya. Pengetahuan
artinya
melalui
Bulan
Target Penjualan
Realisasi Penjualan
Persentase
Desember
Rp. 200.000.000
Rp.210.000.000
105%
Januari
Rp. 200.000.000
Rp.195.700.000
97,8 %
Februari
Rp. 200.000.000
Rp.183.250.000
91,6%
serta untuk mengasah kemampuannya
Maret
Rp. 200.000.000
Rp.170.000.000
85%
yang selama ini kurang optimal atau belum
Sumber : Data primer, diolah 2016
Dari uraian bukti diatas peneliti
pelatihan
diharapkan
karyawan
dapat
menambah pengetahuan yang dimilikinya
ada.
Skil
atau
keahlian
artinya
meyakini bahwa masalah kinerja tersebut
keterampilan seseorang untuk melakukan
berhubungan dengan pelatihan karyawan
suatu
yang belum optimal.
diperoleh
pekerjaannya. melalui
Keahlian
dapat
pelatihan
dan
(2016:126),
pengalamannya selama bekerja. Perilaku
Pelatihan adalah proses untuk membentuk
karyawan artinya tingkah laku karyawan
dan
dengan
yang dapat dilihat dari etika, moral dan
kemampuan,
sifat-sifat yang dimiliki karyawan selama
Menurut
Kasmir
membekali
menambah
karyawan
keahlian,
pengetahuan dan perilakunya. Pelatihan akan membentuk perilaku karyawan yang sesuai
dengan
perusahaan, budaya
yang
misalnya
perusahaan.
diharapkan
sesuai Kemudian
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
dengan akan
bekerja. Selain
pelatihan
karyawan
yang
belum optimal ternyata masalah kinerja tersebut
juga
berhubungan
dengan
minimnya insentif yang diberikan.
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menurut
Hasibuan
(2006:118),
karyawan PT Paragon Technology and
insentif adalah semua pendapatan yang
Innovation Kediri.
berbentuk uang, barang langsung atau
4. Untuk mengetahui
pengaruh yang
tidak langsung yang diterima oleh pegawai
signifikan
pelatihan,
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
tunjangan secara simultan terhadap
atas suatu organisasi atau perusahaan.
kinerja
Insentif merupakan suatu faktor pendorong
Technology and Innovation Kediri.
karyawan
bagi pegawai untuk bekerja lebih baik agar
Kajian Teori
kinerja pegawai dapat meningkat.
Kinerja
Dan yang terakhir yang berhubungan
insentif
PT
dan
Paragon
Menurut Wilson (2012:231), kinerja
dengan masalah kinerja adalah tunjangan.
adalah
hasil
pekerjaan
yang
Tunjangan yang tidak sesuai dengan sistem
seseorang
yang telah diterapkan oleh perusahaan.
persyaratan pekerjaan (job requirement).
berdasarkan
dicapai
persyaratan-
Menurut Gary (2007:136), tunjangan
Suatu pekerjaan mempunyai persyaratan
merupakan pembayaran keuangan dan
tertentu untuk dapat dilakukan dalam
bukan keuangan tidak langsung yang
mencapai tujuan yang disebut juga sebagai
diterima karyawan yang bertujuan untuk
standar pekerjaan (job standard).
mengikat karyawan agar tetap bekerja pada
Pelatihan
perusahaan.
Menurut
Kasmir
(2016:126),
Tujuan Penelitian:
pelatihan adalah proses untuk membentuk
1. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan
dan
secara
signifikan
terhadap
kinerja
membekali
menambah
karyawan
keahlian,
kemampuan,
karyawan PT Paragon Technology and
pengetahuan dan perilakunya.
Innovation Kediri.
Insentif
2. Untuk mengetahui secara
signifikan
pengaruh insentif terhadap
Menurut
dengan
Simamora
(2004:514),
kinerja
insentif merupakan program kompensasi
karyawan PT Paragon Technology and
yang mengaitkan bayaran (pay) dengan
Innovation Kediri.
produktivitas. Tujuan dasar dari semua
3. Untuk mengetahui pengaruh tunjangan secara
signifikan
terhadap
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
kinerja
program
insentif
adalah
untuk
meningkatkan produktivitas para karyawan
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
guna
mencapai
suatu
keunggulan
kompetitif.
Kediri. H3: Ada pengaruh signifikan tunjangan
Tunjangan Wilson
(2012:294),
mengartikan
tunjangan sebagai kompensasi keuangan dan
Paragon Technology and Innovation
bukan
keuangan
yang
terhadap kinerja karyawan PT Paragon Technology and Innovation Kediri.
diterima
H4: Ada pengaruh signifikan pelatihan,
karyawan secara tidak langsung untuk
insentif, dan tunjangan terhadap
keberlanjutan
kinerja
pekerjaan
mereka
pada
perusahaan tempatnya bekerja.
karyawan PT Paragon
Technology and Innovation Kediri.
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Menurut
Sugiyono
(2010:84),
Teknik penelitian yang digunakan
hipotesis merupakan dugaan sementara
dalam penelitian tergantung kepada tujuan
yang digunakan sebelum dilakukannya
penelitian.
penelitian.
adalah
Menurut
A
Muri
Yusuf
Adapun
tujuan
menggambarkan
penelitian
secara
jelas
(2005:163), hipotesis adalah kesimpulan
tentang fakta-fakta yang ingin di teliti.
sementara yang belum final, suatu jawaban
Atas dasar ketentuan tersebut maka teknik
sementara; suatu dugaan sementara; yang
yang di gunakan adalah teknik survey.
merupakan konstruk penelitian terhadap masalah
penelitian,
yang
menyatakan
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Menurut
Sugiyono
(2013:13)
Penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
Berdasarkan kajian teori yang telah
filsafat
positivisme,
meneliti
ini hipotesis yang akan diajukan adalah
tertentu, pengumpulan data menggunakan
sebagai berikut:
instrumen penelitian, analisis data bersifat
H1: Ada pengaruh signifikan pelatihan
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
kinerja
karyawan
PT
menguji
populasi
hipotesis
atau
untuk
disebutkan diatas, maka dalam penelitian
terhadap
pada
digunakan
yang
sampel
telah
Paragon Technology and Innovation
ditetapkan.Adapun jenis pendekatan dalam
Kediri.
penelitian ini adalah dengan menggunakan
H2: Ada pengaruh signifikan insentif terhadap
kinerja
karyawan
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
PT
pendekatan kuantitatif yang diperoleh dari kuisioner secara langsung.
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Data-data berbentuk abstrak dan digambarkan
dalam
bentuk
dengan
kuisioner
metode
harus
interview
peneliti
memikirkan
tentang
dengan menggunakan skala likert sehingga
pelaksanaannya. Memberikan angket
memperoleh data kuantitatif yang berupa
kepada responden dan menghendaki
angka, dengan menggunakan angka-angka
jawaban tertulis untuk mengumpulkan
dan perhitungan metode statistik maka data
data
akan
dibandingkan
diklasifikasikan
dalam
kategori
primer,
lebih
mudah
dengan
jika
mengorek
tertentu dengan menggunakan tabel-tabel
jawaban responden dengan bertatap
tertentu
dalam
muka. Demi kesempurnaan penelitian
menggunakan
ini, maka peneliti menggunakan teknik
untuk
menganalisis
mempermudah dengan
program SPSS versi 20. Teknik
pengumpulan
tanya jawab kepada responden. data
yang
c.
Observasi
digunakan untuk penelitian ini adalah : a.
Angket Angket
Menurut
Arikunto
adalah
metode
pengumpulan
data
dengan
mengadakan
pengamatan
cara secara
(2002:128) yaitu sejumlah pertanyaan
langsung pada obyek penelitian guna
tertulis digunakan untuk memperoleh
mengetahui kondisi obyek yang dituju
informasi dari responden, dalam arti
dan
laporan tentang pribadinya untuk hal –
bersangkutan
hal yang ia ketahui. Dalam penelitian
b.
Observasi
keberadaan
Menurut
klinik
Sugiyono
yang
(2013:148),
ini, metode angket di gunakan untuk
“instrument penelitian adalah suatu alat
memperoleh informasi dari karyawan
yang digunakan untuk mengukur fenomena
tentang
yang
alam maupun sosial yang diamati”. Secara
mengungkapkan pengaruh pelatihan,
spesifik semua fenomena ini disebut
insentif dan tunjangan terhadap kinerja
variable
karyawan pada PT paragon technology
digunakan dalam penelitian ini adalah
and innovation kediri.
kuisioner.
pertanyaan
Interview
Menurut
Memerlukan waktu yang cukup lama
untuk
penelitian.
mengumpulkan
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
data,
Instrument
Sugiyono
yang
(2013:192),
“kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
seperangkat pertanyaan atau pernyataan
yang
tertulis
penelitian ilmiah adalah menyusun alat
kepada
responden
untuk
dijawabnya”.
sangat
ukur
Menurut Sugiyono (2013:134), skala
penting
(instrumen)
pedoman
untuk
dalam
proses
penelitian mengukur
sebagai variabel-
Likert digunakan untuk mengukur sikap,
variabel penelitian. Alat ukur tersebut
pendapat, dan persepsi seseorang atau
harus valid dan reliable. Valid yaitu suatu
sekelompok
ukuran
sosial.
orang
tentang
fenomena
yang
menunjukkan
tingkat
Untuk mengetahui pengukuran
keandalan suatu alat ukur sedangkan
jawaban responden pada penelitian ini
reliable yaitu keajekan (konsisten) alat
menggunakan instrument penelitian berupa
pengumpul data penelitian. Mengukur
kuisioner,
validitas dilakukan dengan
yang
menggunakan (Likert’s
diukur
metode
Summated
dengan
melakukan
skala
Likert
korelasi antar skor butir pertanyaan dengan
Ratings)
dengan
total skor konstruk atau variabel. Yaitu
tingkatan sebagai berikut:
dnegan
Tabel 3.2 Model jawaban dari masing-masing kuesioner
membandingkan
nilai
rhitung
dengan rtabel untuk degree or freedom (df)= n-2, dimana (n) jumlah sampel penelitian. Jika rhitung > rtabel dan nilai
Skornya sama No
positif maka butir atau pertanyaan atau
Bila jawabannya dengan
indikator tersebut dinyatakan valid. Oleh
1.
Sangat Setuju
5
sebab itu kuesioner yang telah disusun
2.
Setuju
4
yang jumlahnya 32 buah harus divalidasi
3.
Ragu-ragu
3
yaitu
4.
Tidak Setuju
2
mengungkap sesuatu secara besar dan
5.
Sangat tidak setuju
1
menguji
kemampuannya
untuk
menguji kekonsistenan jawaban. Hasil dari uji validitas pada penelitian ini semua
Sumber : Sugiyono (2013:134)
instrumen dinyatakan valid.
Uji Validitas Menurut
Uji Reliabilitas Ghozali
(2005:49),
uji
Uji reliabilitas merupakan alat yang
validitas digunakan untuk mengukur sah
digunakan untuk mengukur konsistensi
atau validnya suatu kuesioner. Tahapan
kuisioner yang merupakan indikator dari
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
variabel atau konstruk. Menurut Ghozali
uji hipotesis, terlebih dahulu peneliti
(2005: 41), suatu instrument dikatan
melakukan uji asumsi klasik yaitu :
reliabel jika instrument tersebut cukup
a.
Uji normalitas
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
Menurut
Ghozali
alat pengumpul data karena instrument itu
110),“uji
sudah
untuk menguji apakah dalam model
baik.
dilakukan
Pengukuran
regresi, variabel penganggu atau
analisis SPSS versi 20.0, yakni dengan uji
residual memiliki distribusi normal
stastistik Cronbach Alpha. Suatu variabel
atau tidak”. Model regresi yang
dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach
baik adalah mempunyai ditribusi
Alpha > 0,60. Dengan kriteria pengambilan
data normal atau penyebaran data
keputusan sebagai berikut:
statistik pada sumbu diagonal dari
a.
Jika koefisien cronbach alpha> 0,60
grafik distribusi normal. Pengujian
menunjukkan reliabel.
normalitas dalam penelitian ini
Jika koefisien cronbach alpha < 0,60
digunakan dengan melihat normal
menunjukkan tidak reliabel.
probability
Dari
hasil
menggunakan
bertujuan
alat
b.
dengan
reliabilitas
normalitas
(2005:
uji
reliabilitas
pada
plot
membandingkan
yang distribusi
penelitian ini semua lebih besar dari 0,60
kumulatif dari data sesungguhnya
sehingga dapat disimpulkan indikator atau
dengan distribusi kumulatif dari
kuesioner
data normal.
yang
digunakan
variabel
pelatihan, insentif, tunjangan, dan kinerja
b.
Uji Multikolinear
karyawan dinyatakan handal atau dapat
Menurut Ghozali (2005:91),
dipercaya sehingga alat ukur reliabel.
“uji
Teknik Analisis Data
menguji
Berdasarkan
teknik
pengumpulan
multikolinearitas apakah
pada
bertujuan regresi
ditemukan adanya korelasi antar
data diatas maka teknik analisis datanya
variabel
adalah :
kolerasi, maka dinamakan terdapat
1. Uji Asumsi Klasik
problem multikolinearitas. Model
Sebelum menganalisis data dengan menggunakan analisis regresi linier dan
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
bebas”.
Jika
terjadi
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
independent. Uji multikolinearitas
menggunkan uji Durbin Watson
pada penelitian dilakukan dengan
(dw) yang mensyaratkan adanya
matriks korelasi. Pengujian ada
konstanta (intercept) dalam model
tidaknya gejala multikolinearitas
regresi dan tidak ada variabel lagi
dilakukan dengan memperhatikan
diantara independen.
nilai
matriks
korelasi
yang
Menurut Ghozali (2005:95-
dihasilkan pada saat pengolahan
96),
data serta nilai VIF (Variance
membandingkan nilai dw dengan
Inflation
nilai d dari tabel Durbin Watson
Factor)dan
Tolerance-
nya. Apabila nilai matriks korelasi
kriteria
dengan
sebagai berikut:
tidak ada yang lebih besar dari 0,5
1) Jika du < dw < 4-du artinya
maka dapat dikatakan data yang
tidak terjadi autokorelasi
akan dianalisis terlepas dari gejala
2) Jika dw < dl atau dw > 4-dl
multikolinearitas.
Kemudian
artinya terjadi autokorelasi.
apabila nilai VIF berada dibawah
3) Jika dl
10 dan nilai Tolerance lebih dari
dw < 4-dl, artinya tidak ada
0,1,
kepastian atau kesimpulan
maka
diambil
kesimpulan
bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinearitas. c.
uji
yang pasti. d.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2005:105),
Menurut Ghozali (2005:95-
“uji heteroskedastisitas bertujuan
96), “uji autokorelasi bertujuan
untuk menguji apakah dalam model
menguji
regresi
apakah
dalam
model
terjadi
ketidaksamaan
regresi linier ada korelasi antara
variance
kesalahan penganggu pada periode
pengamatan kepengamatan lain”.
t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya)”. Model
regresi
yang
Model adalah
regresi
terjadi
suatu
yang
baik
homokedastisitas terjadi
adalah regresi yang bebas dari
heteroskedastisitas.
Menurut
autokorelasi. Pengujian ini akan
Ghozali
Fakultas Ekonomi - Manajemen
atau
residual
tidak
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295
baik
dari
(2005:105),
cara
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mendeteksi terjadi atau tidak terjadi
menghasilkan
heteroskedastisitas dengan kriteria
regresi dan persamaan atau model regresi
sebagai berikut:
dapat
1) Jika ada titik-titik membentuk
pendugaan atau peramalan.
pola
tertentu
yang
teratur
seperti bergelombang, melebar, kemudian
menyempit
maka
telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika titik-titik menyebar di atas
persamaan
digunakan
untuk
atau
model
melakukan
Uji Koefisien Determinasi (R2) Menurut
Ghozali
(2011:83),
2
koefisien determinasi (R ) pada intinya mengukur
seberapa
jauh
kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel Koefisien
determinasi
(R2)
dan di bawah angka 0 pada
dependen.
sumbu Y tanpa membentuk
digunakan untuk mengetahui berapa persen
pola tertentu maka tidak terjadi
variasi variabel dependen dapat dijelaskan
heteroskedastisitas.
oleh variasi variabel independen. Nilai R2 ini terletak antara 0 dan 1. Bila nilai R2
Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Sanusi (2013:134), regresi
mendekati 0, berarti sedikit sekali variasi
linier berganda pada dasarnya merupakan
variabel dependen yang diterangkan oleh
perluasan dari regresi linier sederhana,
variabel independen. Jika nilai R2 bergerak
yaitu menambah jumlah variabel bebas
mendekati 1, berarti semakin besar variasi
yang sebelumnya hanya satu menjadi dua
variabel dependen yang dapat diterangkan.
atau lebih variabel bebas. Setelah data
Menurut
terkumpul, selanjutnya adalah melakukan
mengemukakan bahwa “persamaan regresi
analisis data. Adapun teknik analisis data
linier berganda semakin baik apabila nilai
yang digunakan dalam penelitian ini
koefisien determinasi (R2) semakin besar
adalah regresi linier berganda. Yaitu untuk
(mendekati 1) dan cenderung meningkat
mengukur
nilainya
pengaruh
pengaruh variabel
seberapa lingkungan
jauh kerja,
Sanusi
sejalan
Uji Hipotesis
kinerja
a. Uji t (Parsial)
analisis
ini
dengan
peningkatan
jumlah variabel bebas”.
disiplin kerja, dan kompensasi terhadap karyawan,
(2013:136),
menggunakan bantuan aplikasi SPSS for
Menurut Ghozali (2005:84), “uji
Windows versi 20. Analisis regresi selalu
t (individual test) digunakan untuk
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menguji signifikansi hubungan antara
1) Apabila
angka
probabilitas
variabel X dan Y”.Uji t digunakan
signifikansi > 0.05, maka H0
untuk mengetahui apakah variabel
diterima dan Ha ditolak.
pelatihan (X1), insentif (X2) dan tunjangan
(X3),
benar-benar
berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan (Y). 1) Apabila
angka
probabilitas
signifikansi < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. HASIL DAN KESIMPULAN
angka
signifikansi
probabilitas
Pembahasan diarahkan pada upaya
maka H0
menjawab permasalahan utama penelitian
> 0.05,
diterima dan Ha ditolak. 2) Apabila
2) Apabila
angka
signifikansi
yaitu pelatihan, insentif dan tunjangan probabilitas
< 0.05,
maka H0
ditolak dan Ha diterima.
terhadap
kinerja
karyawan
pada
PT
paragon technology and innovation kediri 1. Pengaruh pelatihan terhadap kinerja
b. Uji F (Simultan)
karyawan
Menurut Ghozali (2005:84), “uji
Menurut
Gary
(2010:189),
F (simultan test) digunakan untuk
pelatihan adalah keseluruhan kegiatan
mengetahui tingkat pengaruh variabel
untuk
bebas (X) secara simultan terhadap
meningkatkan, serta mengembangkan
variabel terikat (Y)”. Dalam penelitian
kompetensi
ini, uji F digunakan untuk mengetahui
disiplin, sikap, dan etos kerja pada
tingkat
tingkat
siginifikansi
pengaruh
memberi,
memperoleh,
kerja,
produktivitas,
keterampilan
dan
keahlian
variabel-variabel independen secara
tertentu sesuai dengan jenjang dan
bersama-sama
kualifikasi
(simultan)
terhadap
variabel dependen. Menurut dasar dalam
Ghozali
menggunakan
F
dan
pekerjaan.
Perusahaan akan membekali karyawan
pengambilan uji
jabatan
(2005:84),
keputusannya
adalah
angka
dengan kemampuan
dan
pengetahuan, keahlian,
sesuai
dengan
dengan bidang pekerjaannya.Menurut
probabilitas
kasmir (2016:144) adapun indikator
signifikansi,yaitu:
dalam pelatihan adalah Instruktur atau pelatih,
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
berbagai
Materi
pelatihan,
Lokasi
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pelatihan dan waktu pelatihan.
kinerja karyawan.Hal ini ditunjukkan
Hasil pengujian parsial (Uji t) menunjukkan berpengaruh
bahwa
pelatihan
secara
terhadapkinerja
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan
(Y)
diperoleh nilai Sig. 0,023lebih kecil dari
ini
0,05. Sehingga membuktikan bahwa
ditunjukkan dari hasil analisis regresi
insentif berpengaruh signifikan terhadap
pelatihan
kinerja karyawan.
(X1)
karyawan.Hal
dari hasil analisis regresi insentif (X2)
terhadap
kinerja
karyawan (Y) diperoleh nilai Sig.
Hasil pengujian ini menguatkan
0,005lebih kecil dari 0,05. Sehingga
dengan penelitian sebelumnya yang
membuktikan
dilakukan oleh Putra (2014), bahwa gaji
bahwa
pelatihan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
dan
karyawan.
terhadap kinerja karyawan. (Studi pada
Hasil pengujian ini menguatkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nugroho (2014), bahwa pelatihan
dan
insentif
insentif berpengaruh signifikan
Bank Mandiri Cabang Kudus.). 3. Pengaruh
tunjangan
terhadap
kinerja karyawan
berpengaruh
Menurut Simamora (2004:540),
signifikan terhadap kinerja karyawan
tunjangan karyawan adalah pembayaran
(studi padaPT Bank Danamon Madiun).
dan
2. Pengaruh Insentif Terhadap kinerja
Menurut Pangabean (2002:93), adalah
yang
melindungi
dan
melengkapi gaji pokok dan perusahaan membayar semua atau sebagian dari
Karyawan
insentif
jasa
kompensasi
yang
tunjangan ini. Hasil pengujian parsial (Uji t)
mengaitkan gaji dengan produktivitas,
menunjukkan
insentif merupakan penghargaan dalam
berpengaruh secara signifikan terhadap
bentuk uang yang diberikan kepada
kinerja karyawan.Hal ini ditunjukkan
mereka yang dapat bekerja melampaui
dari hasil analisis regresi tunjangan (X3)
standar yang telah ditentukan.
terhadap
Hasil pengujian parsial (Uji t) menunjukkan
bahwa
insentif
berpengaruh secara signifikan terhadap
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
bahwa
kinerja
tunjangan
karyawan
(Y)
diperoleh nilai Sig. 0,009lebih kecil dari 0,05. Sehingga membuktikan bahwa tunjangan
berpengaruh
signifikan
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
terhadap kinerja karyawan.
(2004:540), tunjangan karyawan adalah
Hasil pengujian ini menguatkan
pembayaran dan jasa yang melindungi
dengan penelitian sebelumnya yang
dan
dilakukan oleh Bara (2013), bahwa gaji,
perusahaan
upah
sebagian dari tunjangan ini.
dan
tunjangan
berpengaruh
melengkapi
gaji
pokok
dan
membayar
semua
atau
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil analisis data secara statistik
(Studi pada PT Apindowaja Ampuh
membuktikan bahwa terdapat pengaruh
Persada.).
signifikan antara pelatihan (X1), insentif
4. Pengaruh Pelatihan, Insentif dan Tunjangan
terhadap
Kinerja
(X2), dan tunjangan (X3), terhadap keputusan
pembelian
(Y)
yang
ditunjukkan dari nilai Sig. 0,000 lebih
karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan
kecil dari 0,05. Sehingga penelitian ini
teori yang dikemukakan oleh empat
sesuai dengan hipotesis keempat yang
orang
teoriGary
menyatakan ada pengaruh signifikan
adalah
antara pelatihan, insentif, dan tunjangan
keseluruhan kegiatan untuk memberi,
terhadap kinerja karyawan PT paragon
memperoleh,
technology and innovation kediri.
ahli,
(2010:189),
pertama pelatihan
meningkatkan,
serta
kompetensi
kerja,
Selain itu penelitian ini juga
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos
menguatkan penelitian yang dilakukan
kerja pada tingkat keterampilan dan
oleh tiga orang peneliti terdahulu, yaitu
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang
pertamaNugroho (2014), yang berjudul
dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Analisis Pengaruh pelatihan dan insentif
Kedua, dikemukakan oleh Pangabean
terhadap kinerja karyawan (Studi kasus
(2002:93), insentif adalah kompensasi
PT Bank Danamon Madiun).Kedua
yang
dengan
Putra (2014), yang berjudul Analisis
merupakan
Pengaruh pemberian gaji dan insentif
penghargaan dalam bentuk uang yang
terhadap kinerja karyawan.(Studi kasus
diberikan kepada mereka yang dapat
Padapada
bekerja melampaui standar yang telah
Kudus).Dan ketiga Bara (2014), dengan
ditentukan.
judul Pengaruh gaji, upah dan tunjangan
mengembangkan
mengaitkan
produktivitas,
gaji
insentif
Ketiga
oleh
Simamora
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
Bank
Mandiri
Cabang
simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
karyawan terhadap kinerja karyawan.
yang diberikan kepada karyawan ,
(Studi Kasus di PT Apindowaja Ampuh
maka
Persada).
meningkat.
kinerja
karyawan
akan
3. Berdasarkan analisis secara parsial (Uji t),
KESIMPULAN Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menunjukkan
berpengaruh
bahwa
tunjangan
signifikan
terhadap
mengetahui pengaruh pelatihan, insentif,
kinerja
dan tunjangan terhadap kinerja karyawan
technology and innovation Kediri Hal
PT paragon technology and innovation
ini
Kediri. Dari rumusan masalah penelitian
semua tunjangan yang ada, maka
yang diajukan, maka analisis data yang
kinerja karyawan juga akan meningkat.
telah dilakukan dan pembahasan yang
4. Sesuai dengan hasil (Uji F), dapat
telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
diketahui bahwa secara simultan ada
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
pengaruh yang signifikan bersama-
berikut:
sama
1. Berdasarkan analisis secara parsial (Uji
antarapelatihan, insentif, dan tunjangan
t),
menunjukkan
berpengaruh kinerja
bahwa
signifikan
karyawan
PT
karyawan
berarti,
atau
PT
semakin
secara
paragon
terealisasinya
simultan
pelatihan
terhadap kinerja karyawan PT paragon
terhadap
technology and innovation Kediri
paragon
technology and innovation Kediri. Hal ini berarti, semakin tinggi kualitas pelatihan
yang
diberikan
kepada
karyawan, maka kinerja karyawanakan meningkat. 2. Berdasarkan analisis secara parsial (Uji t),
menunjukkan
berpengaruh kinerja
bahwa
signifikan
karyawan
PT
insentif terhadap paragon
technology and innovation Kediri. Hal ini berarti, semakin banyakinsentif
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 17||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, wilson. 2012 .Manajemen Sumber Daya Manusia.Bandung: PT Gelora Aksara Pratama
Desler, Gary. 2007 .Manajemen Sumber Daya Manusia-Edisi 10 jilid 2.indonesia :PT Macanan Jaya Cemerlang. Febriawan Ardi Nugroho. 2014 . Pengaruh Pelatihan dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan PT Bank Danamon Madiun (Skripsi). Ngawi: Universitas Soerjo Ngawi. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPS. Semarang: BP Universitas Diponegoro Semarang. Hasibuan, Melayu S.P. 2006 .Manajemen-Edisi Revisi.Jakarta:bumi aksara. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2002 . Manajemen Sumber Daya Manusia.Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Maulana Adi Putra. 2014 . Pengaruh Pemberian Gaji dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Mandiri Cabang Kudus (Skripsi). Kudus: Universitas Muria Kudus. Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Cetakan ke-1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Khairunnisa Batu bara. 2013 . Pengaruh Gaji, Upah dan Tunjangan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan di PT Apindowaja Ampuh Persada (Skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara. Panggabean, Mutiara S. 2002 . Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan pertama.Jakarta: Ghalia Indonesia. Robbins, S. 2003 . Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Sanusi, A. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Simamora, Henry. 2004 .Manajemen Sumber Daya Manusia-Edisi III.Yogyakarta: STIE YKPN Statistic Program For Social Science (SPSS) version 20.0
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 18||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Supriyanto, Ahmad Sani, dan Masyhuri Machfudz. 2010. Metodologi Riset Manajemen Sumberdaya Manusia. Malang:UIN Maliki Press Yusuf. A. Muri. 2005. Metode Penelitian. Padang. UNP Press.
Dwi Riska Susanti | 12.1.02.02.0295 Fakultas Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 19||