1
PENGARUH METODEJIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR APRESIASI CERPEN PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 TAPA
ARTIKEL Diajukan untuk melengkapi tugas akhir sebagai persyaratan menyandang gelar sarjana
Oleh MINARNI MANI NIM311409142
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALOFAKULTAS SASTRA DAN BUDAYAJURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2014
2
PENGARUH METODE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR APRESIASI CERPEPADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 TAPA
Minarni Mani Jurusan Bahasa dan Sastra IndonesiaAnggota PenulisDr. Hj. Asna Ntelu M. Hum Dr. Muslimin, M. Pd
Abstrak Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yakni, “Apakah metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik menentukanunsur intrinsik cerpen?”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap kemampuan peserta didik menentukan unsur intrinsik cerpen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif berbentuk PreExperimental Design (pra eksperimen) dengan desain yang digunakan adalah OneGroup Pretest-Posttest Design atau satu kelas atau kelompok dengan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Hasil analisis diperoleh harga thitung sebesar-5 dan tdaftar = t(0,975)(22) adalah 1,72 pada taraf nyata α = 0,05 dan dk = (24 - 2) =22. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap kemampuan peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Tapa menentukan unsur intrinsik cerpen. Berdasarkan temuan tersebut disarankan agar guru dapat menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsawdalam rangka meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menentukan unsur intrinsik cerpen.
Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
3
Pendahuluan Pembelajaran merupakan usaha guru yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk membantu peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar. Guru sebaiknya menerapkan berbagai pengetahuan yang dimilikinya ke dalam berbagai bentuk pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.Salah satu kemampuan yang perlu dimiliki adalah pengetahuan tentang strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran dirancang dalam berbagai variasi prosedur pembelajaran. Prosedur pembelajaran terlihat dari langkah-langkah nyata di dalam kelas yang menjadikan peserta didik termotivasi untuk belajar.Di samping itu, prosedur pembelajaran yang dilaksanakan dapat menjadikan peserta didik merasa senang dan mudah memahami materi pelajaran. Sebaliknya, jika guru tidak melaksanakan prosedur tersebut dengan baik diyakini dapat berdampak negatif terhadap hasil belajar peserta didik.Hasil belajar pada dasarnya merupakan manifestasi dari pengalaman belajar. Hasil belajar tidak saja berwujud pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan
yang
diperoleh
peserta
didik
selama
proses
pembelajaran.Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar nampak dari kemampuan peserta didik ketika menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
mengikuti
dan
berpartisipasi
dalam
kegiatan
diskusi
mempresentasikan hasil diskusi, menghasilkan suatu produk, dan lain sebagainya. Sementara itu, kualitas belajar diukur dari kemampuan peserta didik menjawab tes hasil belajar. Apapun bentuk hasil dan kualitas belajar yang diinginkan, semuanyabermuara pada pencapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian di
4
atas, penelitian ini bertujuan untuk mengukur apakah metode jigsaw berpengaruh terhadap hasil belajar apresiasi cerpen pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Tapa?. Tujuan penelitian ini yakni, “apakah metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik menentukanunsur intrinsik cerpen?”. Kajian yang relevan dengan penelitian ini, yakni (1)Biga (2009) mengadakan penelitian tentang kemampuan peserta didik kelas VII SMP Negeri 5 Suwawa;(2) Mustapa (2013) mengadakan penelitian tentang kemampuan peserta didik kelas IX-8 SMP Negeri 8 Gorontalo dalam menentukan unsur-unsur instrinsik cerpen yang telah dibaca;(3) Ruhana (2010) dalam penelitian eksperimennya menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange(RTE) dan pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta didik pada materi cerpen; (4) Sulyati (2010) dalam penelitiannya yang dilakukan di kelas XI MAN Model Gorontalo mengkaji tentang kemampuan peserta didik menentukan unsurunsur intrinsik hikayat melalui penerapan metode Teams Games Tournamen (TGT).Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa kajian yangdilakukan penulis memiliki persamaan dan perbedaan dengan kajian sebelumnya. Persamaannya, yakni sama-sama mengkaji tentang unsur-unsur karya sastra. Perbedaannya terletak pada teks cerpen, lokasi penelitian, perlakuan atau treatment, serta desain penelitia.
5
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan mengambil satu kelas sebagai kelas eksperimen. Desain penelitian ini berbentuk Pre-Experimental Design (pra eksperimen) dengan desain yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest Designatau satu kelas atau kelompok dengan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Tes Awal
Variabel Bebas (Perlakuan)
Tes Akhir
Y1
X
Y2
Keterangan : Y1 = tes awal kemampuan kemampuan peserta didik menganalisis unsur intrinsik cerpen. X 2
Y
= perlakuan (metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw). = tes akhir kemampuan kemampuan peserta didik menganalisis unsur intrinsik cerpen.
Berdasarkan paparan di atas, maka tahap-tahap penelitian ini dirancang sebagai berikut. (1) menetapkan kelas X.2 sebagai kelas eksperimen; (2) memberikantest
awal
kepada
kelas
tersebut;
(3)
melaksanakanpembelajaranmenganalisiscerpen melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw selaam 4 (empat) kali pertemuan tatap muka dengan prosedur: a) menyediakan satu cerpen dan topik-topik cerpen (dalam hal ini karton pengenal bertuliskan nama kelompok dan unsur-unsur intrinsik cerpen),b) memberikan penjelasan materi mengenai unsur-unsur intrinsik cerpen.c)
6
menampilkan sebuah cerpen melalui tayangan LCD.d) melakukan tanya-jawab dengan peserta didik berkaitan dengan unsur intrinsik melalui tayangan cerpen.e) membagi peserta didik menjadi 4 (empat) kelompok secara heterogen yang beranggotakan 6 orang. Kelompok ini dinamakan ‘kelompok asal’.f) asing-masing anggota kelompok membahas 1 atau 2 topik (unsur-unsur intrinsik cerpen) yang diberikan secara individual. g) setelah mempelajari bagian-bagiannya, langkah selanjutnya
adalah
membuat
kelompok
baru
berdasarkan
topik
yang
sama.Kelompok yang terbentuk ini dinamakan ‘kelompok ahli’.h) anggota kelompok ahli melakukan diskusi untuk menentukan unsur intrinsik cerpen yang sedang dibahas. i) setelah selesai, peserta didik kembali ke kelompok asal dan berdiskusi mengenai topik atau unsur intrinsik cerpen yang telah dianalisis bersama dengan rekan-rekan satu anggotanya. j) kegiatan pembelajaran diakhiri dengan diskusi secara klasikal mengenai topik atau unsur intrinsik cerpen tersebut. k) elakukan pengamatan terhadap kegiatan kooperatif peserta didik selama pertemuan tatap muka.(4) Memberikan tes akhir. Data penelitian ini dikumpul melalui tes, studi dokumen, dan pengamatan. Tes bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik menganalisis unsur intrinsik cerpen. Studi dokumen digunakan untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, serta kurikulum (dalam hal ini materi ajar). Sedangkan data pengamatan diperoleh ketika metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsawdigunakan pada proses pembelajaran menentukanunsur intrinsik cerpen. Aspek-aspek pengamatan mencakup: (1) kerjasama, (2) interaksi, (3) motivasi, (4) tanggung jawab, dan (5)
7
keaktifan. Skor yang digunakan adalah rentang 1 sampai dengan 5. Skor 1 = sangat kurang, skor 2 = kurang, skor 3 = cukup tinggi/cukup baik, skor 4 = baik/tinggi, dan skor 5 = sangat tinggi/sangat baik Instrumen penelitian utama pada penelitian ini adalah tes. Sebelum tes tersebut diberikan kepada sampel penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya sebagai instrumen penelitian. Jumlah soal yang diujicobakan sebanyak 35 butir soal.Sebelum tes tersebut diberikan kepada sampel penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya sebagai instrumen penelitian. Untuk menguji validitas instrumen menggunakan rumus product moment dan pengujian reliabilitas menggunakan rumus KR-21.
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penskoran. Metode yang digunakan dalam penskoran adalah error-count scoring atau hitung-kesalahan (Sulastini, 2003: 5) dengan pertimbanganitem-item tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik menentukanunsur cerpen tes berbentuk objektif. Dalam hal ini digunakan skor 1 untuk jawaban yang benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah. Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis dengan jalan melakukan pengujian normalitas. Setelah dilakukan pengujian normalitas data tes awal dan tes akhir, langkah berikutnya adalah melakukan analisis data tersebut dalam rangka pengujian hipotesis penelitian. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji t dengan taraf
8
kepercayaan α = 0,05 (5%). Tes atau uji t merupakan uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan data hasil penelitian pada lampiran 10 serta perhitungan pengujian normalitas data tes awal pada lampiran 11 diperoleh harga X2hitung pada taraf nyata α = 0,05 adalah2,01. Sedangkan harga X2daftar pada taraf nyata adalah α= 0,05 dan dk = 6 adalah 11,1.Jika kedua harga tersebut dibandingkan, ternyata X2hitunglebih kecil dari X2daftar atau 2,01 ≤11,1, sehingga disimpulkan bahwa data tes awal berdistribusi normal. Berdasarkan data hasil penelitian pada lampiran 13 dan pengujian normalitas datanya pada lampiran 14,diperoleh harga X2hitunguntuk data tes akhir sebesar 2,79. Sementara itu, harga X2daftar pada taraf nyata α = 0,05 dan dk = 6 adalah11,1. Apabila kedua harga tersebut dibandingkan, ternyata X2hitung lebih kecil dari X2daftar atau 2,79 ≤ 11,1. Dengan demikian dapat disimpulkan data tes akhir berdistribusi normal. Rumusan hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah “ Terdapat pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap kemampuan menentukanunsur intrinsik cerpen pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Tapa”,dengan hipotesis statistiknya: H0 : MPKJ = 0
: metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik menentukan unsur intrinsik cerpen.
9
H0 : MPKJ ≥ 0 : metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsawtidak berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik menentukan unsur intrinsik cerpen.
Setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus uji t, maka diperoleh harga thitung = -5 sedangkan tdaftardengan taraf nyata α = 0,05 dan dk = (24 -2) = 22 diperoleh t(0,95)(22) = 1,72. Kriteria pengujian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dinyatakan bahwa H0 diterimajika thitung ≤ tdaftar dan H0ditolakjika thitung ≥ tdaftar. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa -5 ≥ 1,72. Setelah memberikan tes awal, maka diperoleh data yang selanjutnya dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh harga untuk X2hitung adalah 2,01. Sedangkan X2daftar pada taraf nyata α = 0,05 dari dk = 6 adalah 11,1. Jika dibandingkan kedua harga di atas ternyata X2hitung ≤X2daftaratau 2,01 ≤11,1.Ini menunjukkan data untuk tes akhir berdistribusi normal. Data yang diperoleh pada pemberian tes awal (sebelum menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw) sangat bervariasi. Peserta didik yang memperoleh skor 10 sampai dengan 11 sebanyak 3 orang atau 12,5%, skor 12 sampai dengan 13 sebanyak 5 orang atau 20,8%, skor 14 sampai dengan 15 sebanyak 5 orang atau 20,8%, skor 16 sampai dengan 17 sebanyak 6 orang atau 25%, skor 18 sampai dengan 19 sebanyak 4 orang atau 16,7%, dan skor 20 sampai dengan 21 sebanyak 1 orang atau 4,2% Setalah memberikan tes awal, kegiatan selanjutnya adalah melakukan treatment atau perlakuan. Dalam hal ini, pembelajaranmenentukan cerpen 10
dilakukan melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 4 (empat) kali pertemuan tatap muka. Berkaitan dengan temuan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sangat efektif meningkatkan kemampuan peserta didik menentukanunsur intrinsik cerpen pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Tapa.
Simpulan dan Saran Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat diambil simpulan berikut ini. (1) metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berpengaruh signifikan terhadap kemampuan peserta didik menentukan unsur intrinsik cerpendi SMA Negeri 1 Tapa. (2) hasil perhitungan menunjukkan bahwa harga thitung sebesar -5 dan tdaftar = t(0,975)(22) adalah 1,72. Harga tersebut menunjukan bahwa thitung ≤ tdaftar.Hal ini berarti bahwa rumusan hipotesis “Terdapat pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap kemampuan menentukanunsur intrinsik cerpen pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Tapa” dapat diterima. Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut. (1) seorang guru perlu menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam rangka meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menentukan unsur intrinsik cerpen. (2) guru sebagai fasilitas dan motivator di dalam kelas sebaiknya memperhatikan karakteristik peserta didik dalam rangka pembagian kelompok ketika menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. (3) para pengampu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA
11
Negeri 1 Tapa disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi dalam rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi sastra, khususnya cerpen.
Daftar Rujukan
Biga, Serly. 2009. Kemampuan Mengidentifikasi Latar Cerpen “Melati” Karya Mahfud Ikhwan pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 5 Suwawa. Skripsi Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo. Mustapa, Nirwan. 2013. Kemampuan Peserta Didik Kelas IX-8 di SMP Negeri 8 Gorontalo Menentukan Unsur-Unsur Instrinsik Cerpen yang Telah Dibaca. Skripsi. Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo.. Ruhana. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Cerpen (Studi Eksperimen pada Peserta didik Kelas X MAN Model Gorontalo). Skripsi. Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo Sulastini, 2003. Analaisis Kualitas Tes dan Penafrisan Hasil Tes. Jakarta: Depdiknas. Sulyati. 2010. Pengaruh Penerepan Metode Teams Games Tournamen terhadap Kemampuan Peserta Didik Menentukan Unsur-Unsur Instinsik Hikayat (Studi Eksperimen pada Peserta Didik Kelas XI MAN Model Gorontalo. Skripsi Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo
12