PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 TAPA
ARTIKEL
Oleh
Silvana Suai Fatmah AR.Umar Muslimin
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA INDONESIA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2014
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 TAPA
Oleh Silvana Suai Fatmah AR.Umar Muslimin
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA INDONESIA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2014
Abstrak
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (a) bagaimanakah pengaruh strategi berpikir kritis terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone bolango? (b) (apakah kendala-kendala strategi berpikir kritis terhadap hasil belajar bahasa indonesia pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone bolango? Tujuan umum dalam penelitian ini ialah mendeskripsikan pengaruh strategi berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa kelas XII serta mendeskripsikan kendala-kendala strategi berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa kelas XII . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan analisis statististik melalui uji t. Teknik pengumpulan data Pre-test dan Post-test, kegiatan ini dilakukan pada akhir kegiatan penelitian. Kegiatan post-test dilaksanakan di kelas XII IPA-2 yang bertujuan
untuk menilai apakah terdapat
perlakuan yang berbeda antara
menerapkan Strategi Berpikir Kritis dengan hasil belajar dan tanpa menerapkan strategi berpikir kritis dengan hasil belajar diperoleh hasil yang berbeda, (c) perlakuan yang digunakan pada kelas XII IPA-2 ialah Strategi Berpikir Kritis. Hasil analisis data dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa: (1) Hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran sebelum menerapkan strategi berpikir kritis memperoleh nilai rata-rata7,92 (2) Hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran setelah menerapkan strategi berpikir kritis memperoleh nilai ratarata 9,76. Kata kunci : Strategi, Berpikir Kritis , Hasil Belajar
PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa. Pada dasarnya pembelajaran adalah perubahan perilaku (Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan) sebagai hasil interaksi antara siswa dengan lingkungan belajarnya. Pembelajaran direncanakan dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melihat perubahan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa, baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor. adapun strategi pembelajaran yang dapat memotivasi minat siswa dalam belajar yakni strategi berpikir kritis. Dalam proses pembelajaran memerlukan interaksi yang direncanakan oleh siswa yang disesuaikan dengan situasi pembelajaran. Jika dalam pembelajaran tidak mengalami suatu proses maka perubahan sikap dan keterampilan tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. Sanjaya (2006: 230) mengemukakan Strategi berpikir kritis merupakan metode pembelajaran yang bertumpu pada proses perbaikan dan peningkatan kemampuan berpikir siswa. Kemampuan berpikir sangatlah penting dalam memecahkan masalah atau persoalan-persoalan yang dihadapi. Maka dalam menerima pembelajaran sebaiknya siswa memerlukan keterampilan berbahasa yang akan digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuannya dalam mengungkapkan pendapat secara kritis atau rasional. Dengan berpikir secara kritis atau rasional siswa dapat menanggapi apa yang didengar dengan memerlukan keterampilan dan sikap yang dibangun berdasarkan rangakaian pertanyaan-pertanyaan tepat atau kritis yang
terpaut di dalamnya. Menurut
Dewey, (dalam Sihotang 2012: 3) “ berpikir kritis adalah berpikir aktif yang terus menerus dan teliti pada sebuah keyakinan dalam bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dengan menyertakan alasan yang mendukung dan kesimpulan yang rasional. Tujuan berpikir kritis tidak lain untuk memberikan solusi dalam membantu
seseorang
untuk
menentukan
apakah
seseorang
harus
menerima,menolak, atau menangguhkan keputusan atas apa yang dikalaim oleh orang lain melalui sebuah diskusi. Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran ini adalah agar peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan atau nalar dengan baik dalam sebuah
diskusi. Namun, berdasarkan pengalaman yang diperoleh peneliti selama menjadi peserta PPL 2 di SMA 1 Tapa, peserta didik kelas XII belum mampu menyampaikan gagasan berpikir secara kritis dalam menyampaikan gagasan pada diskusi. Uraian di atas menggambarkan bahwa secara spesifik pengaruh penerapan dengan menggunakan strategi berpikir kritis sangat besar dampaknya pada peserta didik. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan formulasi judul “ Pengaruh Penerapan Strategi Berpikir Kritis pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Tapa Kab. Bonebolango”.
TINJAUAN PUSTAKA Hakikat Hasil Belajar Proses belajar dapat diartikan sebagai proses pengubah tingkah laku yang disebabkan oleh adanya interaksi dengan lingkungan kegiatan belajar. Sedangkan hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Oleh sebab itu, keberhasilan tujuan pembelajaran dapat diketahui dalam bentuk hasil belajar yang diperlihatkan mahasiswa setelah mereka menempuh pengalaman belajarnya. Dimyanti dan Mudjiono, 1994:10 dan yamin, 2003:99 ) mengemukakan bahwa belajar merupakan proses kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa kompetensi dan kapabilitas. Sebagai bukti nyata hasil belajar yaitu berubahnya perilaku diakibatkan pengalaman, yang dapat dibedakan kedalam lima kategori, yakni ketrampilan intelektual, strategi kognitif, informal verbal, keterampilan motoris dan sikap. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Keller (dalam kaharudin, 2007:17) ada lima faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu: (1) minat dan motivasi, (2) harapan untuk berhasil, (3) intelegensi atau kecerdasan, (4) pengusaan ketrampilan prasyarat, dan (5) penilaian terhadap kewajaran/keadilan konsekuensi hasil belajar. Hal yang hampir sama dikemukakan oleh Slameto (2003:57) tentang faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor jasmaniyang meliputi keadaan kesehatan dan keadaan tubuh; faktor psikologis yang meliputi intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan dan kesiapan; dan
faktor
kelelahan.
Sementara
faktor
eksternal
(lingkungan)
yang
dapat
mempengaruhi hasil belajar seorang siswa adalah: 1) Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik hubungan antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaannya. 2) Faktor sekolah yang meliputi metode-metode/ pendekatan mengajar guru, kurikulum, hubungan siswa dengan guru dan temannya, disiplin sekolah, waktu sekolah, keadaan sekolah, standar pelajaran, tugas rumah, dan media pendidikan yang digunakan. 3) Faktor masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. Karakteristik Strategi Pembelajaran Berpikir Kritis Piaget (dalam Sanjaya,2006:231) mengemukakan strategi pembelajaran berpikir kritis memiliki tiga karakteristik utama, yaitu sebagai berikut: a. Proses pembelajaran berpikir kritis menekankan pada proses mental siswa secara maksimal. b. Strategi pembelajaran berpikir kritis dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara terus menerus. c. Strategi
pembelajaran
berpikir
kritis
model
pembelajaran
yang
menyandarkan kepada dua sisi yang sama pentingnya, yaitu sisi proses dan hasil belajar. Langkah-Langkah Dalam Strategi Berpikir Kritis Adapun langkah-langkah dalam mengembangkan Strategi berpikir kritis sebagai berikut: a) Mengenali masalah merupakan langkah pertama untuk menunjukan berpikir kritis. b) Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah. c) Mengumpulkan dan mencari informasi yang diperlukan untuk penyelesaian masalah. d) Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan
e) Menggunakan bahasa yang jelas, tepat dan khas dalam membicarakan suatu persoalan atau satu hal yang diterimanya. f) Mengevaluasi data dan menilai fakta serta pernyataan-pernyataan. g) Mencermati adanya hubungan logis antara masalah-masalah yang diberikan. h) Menarik kesimpulan atau pendapat tentang isi atau persoalan yang dibicarakan.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dengan variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas yaitu metode berpikir kritis sedangkan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara a) Observasi yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu observasi non-sistematis dan observasi sistematis atau menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan. b) Tes adalah sekumpulan atau serentetan pertanyaan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok, Arikunto (2006:150) jadi, karena yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor nilai tes awal dan tes akhir. Untuk lebih menunjang data pre-tes dan post-test di atas, peneliti juga melakukan pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran yang sementara dilaksanakan oleh guru baik pada kelas control maupun kelas eksperimen. Teknik Analisis Data yang diperoleh
dengan mempergunakan uji t
dengan menggunakan taraf kepercayaan, 0,05 (5%). Apabila telah diketahui “t” hitung dengan harga p lebih kecil (<) dari 0,5, maka dapat ditemukan bahwa harga rata-rata dua kelompok mempunyai perbedaan yang signifikan. Desain penelitian yang digunakan adalah desain satu kelompok dengan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test), Dalam desain penelitian eksperimen seperti ini, kelas A dan B diberi tes awal (pre-test) dengan tes yang sama. Kemudian kelas A sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus, berupa pembelajaran dengan menggunakan strategi berpikir kritis, sedangkan kelas B diberikan perlakuan
seperti biasanya. Setelah beberapa saat kedua kelompok dites dengan tes yang sama sebagai tes akhir (post-test). Hasil kedua tes dibandingkan (diuji perbedaannya), demikian juga dengan tes awal dan tes akhir pada masing-masing kelompok. Dengan demikian perbedaan yang berarti (signifikan) antara kedua hasil tes akhir dan tes awal pada kedua kelompok akan menunjukan pengaruh dari bedanya perlakuan yang diberikan, Sukmadinata (2007:2004), yaitu berupa perlakuan strategi berpikir kritis pada pembelajaran. dalam memperoleh data yang diperlukan menggunakan instrumen penelitian berupa tes prestasi atau tes kemampuan. Yaitu tes yang digunakan dengan tujauan untuk mengukur pencapaian/ hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Untuk menguji hipotesis penelitian, maka hipotesis tersebut perlu diformulasikan terlebih dahulu dalam bentuk hipotesis statistik. Adapaun hipotesis penelitian dan hipotesis statistik dalam penelitian ini sebagai berikut: Hipotesis penelitian“jika strategi berpikir kritis diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, maka hasil belajar siswa pada siswa kelas XII meningkat”.
HASIL PENELITIAN Deskriptif Hasil Belajar Siswa
a.
Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran setelah menerapkan strategi berpikir kritis berjumlah 21 orang. Skor minimum yang diperoleh kelompok ini adalah 5 dan skor maximum adalah 14. Nilai ratarata hitung (𝑋̅) adalah 9,762, modus (Mo) adalah 8, median (Me) adalah 103 dan standar deviasi adalah 2,234. Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen yang mengikuti pembelajaran sebelum menerapkan strategi berpikir kritis berjumlah 25 orang. Skor minimum yang diperoleh kelompok ini adalah 2 dan skor maximum adalah 12. Nilai rata-rata hitung (𝑋̅) adalah 7,92, modus (Mo) adalah 6 danm10, median (Me) adalah 99 dan standar deviasi adalah 2,737.
Pengujian Prasyarat Analisis Pengujian Prasyarat analisis ini dilakukan dengan Pengujian homogenitas yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi apakah kedua sampel yang dipilih penulis memiliki kemampuan yang sama sehingga tidak ada faktor lain yang mempengaruhi selain dari metode yang diterapkan. Setelah kedua sampel diberikan perlakuan, kemudian dilakukan pengujian homogenitas varians data untuk mendapatkan informasi apakah kedua sampel memiliki varians yang homogen atau tidak. Pengujian homogenitas dengan menggunakan rumus uji. Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data sebagaimana diungkapkan diatas bahwa syarat dari penggunaan uji-t adalah data yang menjadi sampel harus berdistribusi normal. Dalam hal ini hasil kemampuan siswa harus berdistribusi normal dan jika tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis menggunakan uji statistik nonparametris. Pengujian normalitas data ini menggunakan uji liliefors pada taraf nyata 𝛼 = 0,05, pengujian ini dilakukan terhadap dua sampel ditinjau dari hasil latihannya yaitu: Pengujian Normalitas Data Kelas Kontrol (pengujian normalitas data sebelum eksperimen dan pengujian normalitas data setelah eksperimen). Berdasarkan hasil pengujian data dari kedua data diperoleh hasil bahwa kedua data berdistribusi Normal, sehingga untuk pengujian hipotesisnya digunakan uji statistik parametrik. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik parametrik dalam hal ini dipilih uji t. Dari perhitungan 5 diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 2,524. Dari tabel daftar distribusi t diperoleh 𝑡(44:0,95) = 1,68. Dengan membandingkan harga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Artinya 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
berada
didaerah penolakan 𝐻0 . dengan demikian 𝐻1 diterimah dan dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan strategi berpikir kritis, tidak sama dengan rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan tanpa strategi berpiki kritis.
PEMBAHASAN
Penelitian ini bertolak dari upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia, strategi berpikir kritis merupakan srategi yang menekankan pada kemampuan membuat keputusan tentang bagaimana menanggapi apa yang dilihat dan didengar berdaarkan sikap dan keterampilan diatas pertanyaan-pertanyaan kritis yang saling terpaut. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diterapkan strategi berpikir kritis lebih tinggi dari hasil belajar tanpa menerapkan strategi berpiki kritis. Berdasarkan analisis inferensial diperoleh bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang diterapkan strategi berpikir kritis dengan hasil belajar tanpa menerapkan strategi berpikir kritis terhadap mata pelajaran bahasa indonesia, yakni hasil belajar siswa yang diterapkan dengan strategi berpikir kritis lebih tinggi dari hasil belajar tanpa menerapkan strategi berpikir kritis. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik uji parametrik uji t dengan 𝛼 = 0,05, dk = 𝑛1 + 𝑛2 -2 = 25 + 21 -2 = 44 dan kriteria pengujian terima 𝐻0 jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .dalam hal lain 𝐻0 ditolak, dari hasil pengujian terhadap hipotesis penelitian memberikan hasil bahwa 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima, hal ini mengindikasikan bahwa hasil belajar yang diterapkan strategi berpikir kritis lebih efektif menigkatkan hasil belajar dari pada tanpa menerapkan strategi berpikir kritis. Pernyataan diatas mengindikasikan bahwa strategi berpikir kritis mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini seperti dikemukakan Piaget (dalam Sanjaya, 2006:231) yang menyatakan strategi pembelajaran berpikir metode pembelajaran yang menyandarkan kepada dua sisi yang sama pentingnya, yaitu sisi proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengkontruksi pengetahuan atau penguasaan materi pembelajaran baru. Namun harus diakui bahwa dalam penelitian ini ada bebrapa kendala yang dihadapi dalam menerapkan strategi berpikir kritis, diantarannya adalah Kadangkadang dalam mengimplementasikan strategi ini memerlukan waktu yang panjang, sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang ditentukan untuk keberhasilan belajar siswa yang ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka strategi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru sehingga belum mencapai hasil yang lebih maksimal.
SIMPULAN Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan
dapat
disimpulkan
bahwaHasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran sebelum menerapkan strategi berpikir kritis adalah 7,92. Hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran setelah menerapkan strategi berpikir kritis adalah 9,76 . Terdapat pengaruh dari penerapan strategi berpikir terhadap hasil belajar siswa dengan Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik uji parametrik uji t dengan 𝛼 = 0,05, dk = 𝑛1 + 𝑛2 -2 = 21 + 21 -2 = 40 dan kriteria pengujian terima 𝐻0 jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .dalam hal lain 𝐻0 ditolak, dari hasil pengujian terhadap hipotesis penelitian memberikan hasil bahwa 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Terdapat perbedaan hasil belajar yang diterapkan strategi berpikir kritis dengan yang tanpa menerapkan strategi berpikir kritis. Perbedaan ini terbukti dengan melihat hasil belajar kelompok siswa yang diterapkan strategi berpikir kritis lebih tinggi dibandingkan dengan hasil kelompok siswa yang tanpa menerapkan strategi berpikir kritis. Terdapat kendala yang dihadapi dalam menerapkan strategi berpikir kritis, diantarannya adalah mengimplementasikan strategi ini memerlukan waktu yang panjang, sehingga untuk keberhasilan belajar siswa yang ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran
SARAN Berdasarkan simpulan diatas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Kepada guru, sebaiknya menggunakan strategi berpikir kritis dalam proses pembelajaran bahasa indonesia, karena berdasarkan penelitian ini terbukti bahwa strategi berpikir kritis memberikan hasil yang lebih baik dari pada tanpa strategi berpikir kritis. (2) Kepada pihak sekolah, agar dapat memediasi atau memfasilitasi sehingga penerapan strategi berpikir kritis dapat terlaksana dengan baik. (3) kepada peniti lain, perlu adanya penelitian selanjutnya mengenai strategi
berpikir kritis untuk materi-materi yang lain, khususnya materi yang memiliki karakteristik yang sama.
DAFTAR PUSTAKA Sanjaya, Wina. (2006) Strategi Pembelajara. Jakarta : Kencana Sanjaya, Wina. (2007)Strategi Pembelajara. Jakarta : Kencana. Sugiyono. (2009) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sihotang Kasdin. (2012) Membangun pemikiran Logis.Jakarta: PT.Pustaka Sinar Harapan.