PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOLANGITANG OLEH : SITI NOVAL GOMA NIM. 311409012 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Anggota Penulis Siti Noval Goma (Koordinator) Dr. Fatma AR. Umar, M.Pd (Anggota/Pembimbing1) Salam, S.Pd. M.Pd (Anggota/Pembimbing 2) ABSTRAK GOMA,
SITI
NOVAL.“Pengaruh
Media
Audio
Visual
terhadap
Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang”. Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Sastra dan Budaya. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Fatma AR. Umar, M.Pd. dan Pembimbing II Salam, S.Pd. M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang? Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh media audio visual terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil perhitungan menunjukkan dengan menggunakan besaran-besaran statistik diperoleh bahwa thitung sebesar 31.3 sedangkan dari daftar distribusi pada t(0,95) (21)
diperoleh nilai sebesar 2.08. Ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi kemampuan menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media audio visual menunjukkan hasil yang kurang
maksimal, sedangkan hasil evaluasi kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan media audio visual menunjukkan hasil yang sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas dengan menggunakan teknik uji t dan analisis data dapat disimpulkan bahwa media audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kemampuan siswa pada pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh media audio visual terhadap kemampuan siswa menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang”, dinyatakan dapat diterima. Kata Kunci: media, audio visual, deskripsi, menulis
PENDAHULUAN Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan dalam segala unsur-unsur yang mendukung pendidikan. Adapun unsur tersebut adalah siswa, guru, alat/media dan metode, materi dan lingkungan pendidikan. Kurikulum tahun 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), telah berlaku selama beberapa tahun terakhir dan semestinya dilaksanakan secara utuh pada setiap sekolah. Namun pada kenyataannya, pelaksanaan pembelajaran di sekolah, masih kurang memperhatikan ketercapaian kompetensi siswa. Hal ini masih tampak pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru dan dari cara guru mengajar di kelas masih tetap menggunakan cara lama yaitu dominan menggunakan metode konvensional (ceramah). Keaktifan siswa cenderung melemah oleh karena itu mutu pendidikan sulit tercapai. Berbicara tentang mutu pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar. Di mana dalam proses belajar mengajar guru harus mampu menjelaskan tugas dan peranannya. Upaya peningkatan mutu pendidkan dapat diukur melalui berhasil tidaknya program pengajaran, sedangkan program pengajaran dapat membuahkan hasil yang baik jika semua unsur yang terlibat dalam proses belajar mengajar berpartisipasi aktif
sehingga akan memungkinkan terjalinnya interaksi dan komunikasi multi arah selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkunganya, antara lain terdiri atas siswa, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, lembaran kertas, majalah, rekeman video atau audio, dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (proyektor, perekam pita audio, dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar, dan lainlain). Berhasil tidaknya siswa dalam belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor utama dan paling dominan ialah kreaktifitas guru dalam mengajar dalam memilih media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Menurut
Hamalik (dalam Arsyad, 2005:2) bahwa sesorang guru harus
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran antara lain: (1) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar; (2) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan: (3) seluk beluk proses belajar; (4) nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran; (5) pemilihan dan penggunaan media pendidikan (6) berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan (7) media pendidikan dalam setiap pembelajaran dan (8) usaha inovasi dalam media pembelajaran. Media audio visual sangat baik digunakan pada setiap proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis. Karena dengan menggunakan media ini siswa dapat lebih kreatif dan termotivasi dalam menghasilkan suatu karya tulis melalui sebuah bentuk karangan deskripsi. Motivasi tersebut jelas akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Berhasil atau tidaknya siswa dalam kegiatan belajar mengajar bergantung pada harapan guru dalam memilih metode pada pembelajaran menulis karangan deskripsi. Hal ini dapat mempengaruhi respon siswa terhadap materi yang diajarkan. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah dengan menggunakan media audio visual. Karena dengan menggunakan media audio visual, siswa bisa langsung mengamati dan menghayati segala sesuatu yang dilihatnya.
Berdasarkan hasil observasi awal pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang. Ditemukan bahwa tidak sedikit dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia terutama pada sub materi menulis guru hanya cenderung menggunakan metode konvensional dan belum menggunakan media pembelajaran yang tepat, sehingga dalam proses belajar mengajar siswa belum mampu menuliskan sebuah bentuk karangan yang baik terutama bentuk karangan deskripsi, selain itu kurangnya sarana pendukung pembelajaran. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa masih rendah, ini terlihat dari data nilai siswa pada guru mata pelajaran, terlihat bahwa 75 % siswa yang tidak tuntas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan untuk siswa yang tuntas hanya sebesar 25% dari 22 siswa X1. Dari hasil wawancara langsung dengan guru mata pelajaran bahasa indonesia terungkap bahwa guru belum menggunakan suatu pendekatan ataupun metode pembelajaran yang tepat seperti penggunaan media audio visual dalam proses pembelajaran bahasa indonesia khususnya materi menulis. Sehingganya, kemampuan menulis kreatif siswa yang seharusnya dikuasai melalui pembelajaran bahasa indonesia masih belum tercapai secara optimal. Untuk itu berdasarkan permasalahan diatas perlu diadakan sebuah penelitian dalam melakukan suatu perbaikan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Adapun masalah pada penulisan ini yaitu 1) Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Bolangitang menulis karangan deskripsi dengan tidak menggunakan media audio visual?, 2) Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Bolangitang menulis karangan deskripsi menggunakan media audio?, dan 3) Bagaimana pengaruh penggunaan media audio visual terhadap kemampuan siswa menulis karanan deskripsi pada kelas X1 SMA Negeri 1 Bolangitang?.
METODE PENELITIAN Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode eksperimen semu (kuasi). Adapun rancangan penelitian yang dilaksanakan, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini.
Kelas eksperimen
Pre Test
Pembelajaran Media Audio Visual
Pengamatan
Post Test
Pembelajaran Konvensional
Populasi dalam penulisan ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang Tahun Ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 132 orang yang terbagi menjadi 6 kelas. Penentuan populasi ini didasari oleh pendapat Arikunto (2011: 115) bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Sampel dalam penulisan ini adalah siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Bolangitang. Dengan jumlah siswa rata-rata 22 orang, yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 11 orang laki-laki. Kelas X1 dipilih sebagai kelas sampel karena menurut pertimbangan penelitian kelas tersebut merupakan kelas yang memiliki tingkat kemampuan siswa lebih tinggi. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karateristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Tarigan, 2011:155). Untuk memperoleh data maka menggunakan teknik pengumpulan data melalui pre-test dan post-test. Pengumpulan data tentang kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Bolangitang sebelum diberi perlakuan. Pelaksanaan dilakukan dengan teknik analisis menulis karangan deskripsi sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan dalam instrumen. Setelah itu diberikan berupa media audio visual. Kemudian ditest kembali kemampuan mereka dan dijadikan sebagai data akhir. Untuk menganilis atau menguji data yang telah ada, penulis menggunakan rumus berikut ini. a.
Rumus rata-rata ( ̅ ) Rumus : ̅ Keterangan: ̅
= rata-rata nilai masing-masing variabel = jumlah keseluruhan post test = jumlah sampel penelitian
b. Median (Nilai Tengah) Me = Keterangan : Me
= median (Nilai Tengah)
N
= jumlah sampel penelitian
c. Modus (Mo) Mode atau Modus adalah frekuensi yang terbesar atau nilai yang paling banyak muncul atau yang sering terjadi. d. Varians (Si 2)
Keterangan :
= varians populasi tiap variabel = jumlah tiap variabel pangkat dua = jumlah sampel penelitian
e. Standar Deviasi (S) √
Keterangan : Si
= standar deviasi varians
Si 2
= varians populasi
f. Varians Gabungan
Keterangan : S2
= varian gabungan
ni
= jumlah setiap kelompok sampel
Si 2
= varians populasi
g. Uji Barlet (B) = (log S2)(∑ ni - 1)
B
Keterangan : B
= uji barlet
Log S2 = harga logaritma varians gabungan ni
= jumlah setiap kelompok sampel
h. Chi kuadrat (X 2)
Keterangan : X2
= chi kuadrat
ln 10 Log Si ni
= 2.3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10 2
= harga logaritma dari varians gabungan dari semua sampel = jumlah setiap kelompok sampel
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus uji t dengan menggunakan taraf nyata 0.05 (5%). Apabila telah diketahui thitung lebih besar dari tdaftar maka dapat dipastikan bahwa nilai tersebut memiliki taraf signifikan yang
tinggi. Adapun rumus uji t yang akan digunakan adalah sebagai berikut: (Sudjana, 2005:81) √
Keterangan: Md
= nilai rata-rata dari perbedaan pre-test dan post-test
Xd
= deviasi masing-masing subjek
∑Xd2 = jumlah kuadrat deviasi N
= jumlah sampel
Kriteria pengujian : pengujian hipotesis ini berdasarkan pada hipotesis statistik penelitian. Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Terima Ho jika : - t ( 1 - ½a ) ≤ t ≤ t ( 1 - ½a ) dengan taraf nya = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n1 + n2 – 2.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Tanpa Menggunakan Media Audio Visual Kemampuan siswa menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan audio visual dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1 Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Tanpa Menggunakan Media Audio Visual (Variabel X1) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Siswa Abd. Rendi Antogia Abd. Rahman Goma Adrianto Goma Zulfandi Yusuf Kaisar Olii Moh. Syarif V. Gobel Moh. Syarif S. Pontoh Alfian Djunaidi Moh. Tovan Buhang
Nilai Siswa 69 75 66 70 75 73 75 72 75
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Sudarmanto Angona Saparta Humokor Beyti V. Gobel Indriawati Bantilau Nurintan Lestari Fetmi Puni Nurfat Lasumbu Nursiskawati Tino Widyastuti Dj. Astrini Berahima Julaiha Patiro Cindra Salindeho Irawati Bawali Jumlah
59 55 59 56 58 56 59 63 61 63 61 65 70 1435
Data hasil penelitian menunjukkan dari 22 sampel penelitian yang memperoleh nilai tertinggi pada pre-test sebesar 75 dan terendah 55. Sesuai dengan data yang ada pada tabel diatas maka data tersebut berbentuk data berkelompok, yang kemudian data tersebut dapat dihitung berdasarkan besaran-besaran statistik dengan terlebih dahulu menghitung rata-rata variabel X1, median, modus, varians dan standar deviasi. Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Audio Visual Adapun hasil kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan media audio visual, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4 Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Audio Visual (Variabel X2) No. 1 2 3 4 5 6
Nama Siswa Abd. Rendi Antogia Abd. Rahman Goma Adrianto Goma Zulfandi Yusuf Kaisar Olii Moh. Syarif V. Gobel
Nilai Siswa 87 91 86 90 93 98
7 Moh. Syarif S. Pontoh 8 Alfian Djunaidi 9 Moh. Tovan Buhang 10 Sudarmanto Angona 11 Saparta Humokor 12 Beyti V. Gobel 13 Indriawati Bantilau 14 Nurintan Lestari 15 Fetmi Puni 16 Nurfat Lasumbu 17 Nursiskawati Tino 18 Widyastuti Dj. 19 Astrini Berahima 20 Julaiha Patiro 21 Cindra Salindeho 22 Irawati Bawali Jumlah
95 92 94 83 75 87 78 80 79 81 85 86 87 86 78 85 1896
Data hasil penelitian menunjukkan dari 22 sampel penelitian yang memperoleh nilai tertinggi pada post-test sebesar 95 dan terendah 75 nilai tersebut sudah memenuhi KKM yang ditentukan oleh sekolah. Sesuai dengan data yang ada pada tabel diatas maka data tersebut berbentuk data berkelompok. Seperti pada tes awal (variabel X1) data pada tes akhir pun (variabel X2) dapat dihitung berdasarkan besaran-besaran statistik dengan terlebih dahulu menghitung rata-rata variabel X2, median, modus dan standar deviasi (S) dan varians (S22). Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang Berikut disajikan data hasil kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media audio visual dengan yang menggunakan media audio visual.
Tabel 7
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Skor Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Tanpa Menggunakan Media Menggunakan Media Audio Visual Audio Visual 69 87 75 91 66 86 70 90 75 93 73 98 75 95 72 92 75 94 59 83 55 75 59 87 56 78 58 80 56 79 59 81 63 61 63 61 65 70
85 86 87 86 78 85
Gain (D) 18 16 20 20 18 25 20 20 19 24 20 28 22 22 23 22 22 25 24 25 13 15
Adapun tujuan dari adanya penelitian ini adalah melihat seberapa besar pengaruh media audio visual terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang. Yang menjadi bagian penting yang dibahas dalam penelitian ini yakni kemampuan siswa menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media audio visual, kemampuan siswa menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual dan pengaruh antara media audio visual dengan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi.
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa mengunakan media audio visual ini, pertama-tama peneliti menjelaskan sedikit tentang materi menulis karangan deskripsi yang didahului dengan kegiatan awal pemberian apersepsi dan motivasi. Setelah peneliti menjelaskan materi, peneliti memberikan tes kepada siswa dengan cara siswa diminta menuliskan sebuah karangan deskripsi dengan tema pendidikan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur kemampuan masing-masing siswa dalam menulis sebuah karangan deskripsi tanpa menggunakan media audio visual. Dari hasil tes tersebut menunjukkan bahwa sebagaian besar siswa masih dibawah standar ketuntasan minimal. Adapun jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah ketuntasan sebanyak 18 orang siswa sedangkan siswa yang tuntas hanya berjumlah 4 orang siswa. Nilai rata-rata siswa keseluruhan sebesar 65.23, ini berarti nilai tersebut belum mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan. Dari nilai rata-rata siswa tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tanpa menggunakan media audio visual pada umumnya siswa tidak mampu menuliskan sebuah karangan deskripsi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar siswa perlu adanya suatu media pembelajaran yang tepat salah satunya penggunaan media audio visual. Untuk pembelajaran selanjutnya peneliti mencoba menggunakan media audio visual dengan cara menampilkan sebuah film yang bertema pendidikan dengan judul “Laskar Pelangi”. Selama pemutaran film tersebut siswa diharapkan memperhatikan dengan baik alur cerita dari awal sampai akhir film. Setelah siswa menyaksikan film tersebut, peneliti memberikan tes kepada siswa dengan cara siswa diminta menuliskan sebuah karangan deskripsi berdasarkan alur cerita diawal, tengah dan akhir serta karakter tokoh dalam cerita tersebut. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah dengan bantuan media audio visual kemampuan siswa menulis karangan deskripsi dapat meningkat yang dibuktikan dengan hasil belajar siswa. Dari hasil tes tersebut menunjukkan bahwa seluruh siswa sudah memenuhi standar ketuntasan minimal (KKM). Dalam artian sebanyak 22 orang siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM 75). Nilai rata-rata siswa keseluruhan
sebesar 86.18, ini berarti nilai tersebut sudah mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan. Dari nilai rata-rata siswa tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media audio visual secara keseluruhan siswa sudah mampu menuliskan sebuah karangan deskripsi dengan baik. Dengan demikian penggunaan media audio visual pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam menuliskan sebuah karangan deskripsi. Nilai
tersebut
dapat
dibuktikan
dengan
pengujian
analisis
varians
menggunakan rumus Uji t dimana setelah dianalisis menunjukkan harga t hitung = 31.3 dan tdaftar = 2.08 dengan demikian harga thitung jauh lebih besar dari pada harga tdaftar atau harga thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0. Perlu dijelaskan lagi bahwa tdaftar dengan harga 2.08 diperoleh dari tabel statistik uji t sedangkan thitung diperoleh dari perhitungan statistik berdasarkan data nilai siswa pada pre-test dan post-test. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh media audio terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang” dapat diterima.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan besaran-besaran statistik yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media audio visual menunjukkan hasil yang kurang maksimal yakni sebesar 65%. Sedangkan hasil evaluasi kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual menunjukkan hasil yang maksimal. Dalam artian terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara penggunaan media audio visual dengan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya data hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini, sehingga diperoleh harga thitung sebesar 31.3 sedangkan tdaftar sebesar 2,08. Dari hasil perhitungan tersebut ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar (31.3 > 2,08), oleh karena itu harga thitung telah berada di luar daerah penerimaan H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. . Perlu dijelaskan bahwa tdaftar dengan harga 2.08 diperoleh dari tabel statistik uji t sedangkan thitung diperoleh dari perhitungan statistik berdasarkan data nilai siswa pada pre-test dan post-test. Dengan demikian hipotesis penelitian yang berbunyi “Terdapat pengaruh media audio visual terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang” dapat diterima.
Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini yaitu: Kegiatan pembelajaran sebaiknya dibuat lebih bervariasi agar lebih menarik dan berkesan dalam benak siswa, sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa serta dapat memotivasi keaktifan siswa dalam setiap proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran bahasa indonesia. Metode atau strategi pembelajaran dengan menggunakan media audio visual adalah salah satu alternatif dalam memicu ide kreatif siswa dalam melahirkan suatu karya yang dituangkan dalam sebuah bentuk karangan deskripsi. Alangkah baiknya setiap guru menggunakan media pembelajaran seperti media audio visual, karena dapat membantu guru dalam memperlancar dan mengefisiensikan serta mengefektifkan siswa dalam setiap proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Abdillah, Pius dan Danu Prasetya. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Arkola.
Arikunto Suharsini. 2001. Prosedur Penelitian, Status Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara. Djuharie, Otong Setiawan dan Suherli. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung: Yrama Widya. Pateda, Mansoer. 2004. Indonesia Kesalahan Berbahasa. Gorontalo: Viladan. Tarigan.2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.