PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING TEHADAPKEMAMPUAN LITERASI INFORMASI “WANITA TUNA SUSILA(WTS)” DI LOKALISASI GAMBILANGU SEMARANG
Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Humaniora
Oleh : Seno Tri Bayu Aji A2D009016
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Seno Tri Bayu Aji
NIM
: A2D009016
Jurusan
: S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Layanan Perpustakaan Keliling Terhadap Kemampuan Literasi Informasi Wanita Tuna Susila (WTS) di Lokalisasi Gambilangu Semarang” adalah benar-benar karya ilmiah saya sendiri, bukanlah hasil plagiat karya ilmiah orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, dan semua kutipan yang ada di skripsi ini telah saya sebutkan sumber aslinya berdasarkan tata cara penulisan kutipan yang lazim pada karya ilmiah.
Semarang, 02Agustus2013 Yang Menyatakan,
Seno Tri Bayu Aji NIM. A2D009016
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO I Don't Care What You Think About Me... I Don't Think About You At All... (Coco Chanel)
PERSEMBAHAN Dengan terselesaikannya skripsi ini, maka penulis mempersembahkannya kepada : 1. Bapak dan Ibuku Gogor Hendronoto dan Wf. Indoen, terima kasih atas cinta, kasih sayang, Kepercayaan, do’a dan pengorbanan yang telah diberikan. 2. Semua sahabat dan teman-teman yang selalu memberi motivasi dan dukungan untuk terus maju.
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi pada :
Hari
:
Tanggal
:
Disetujui oleh, Dosen Pembimbing
Heriyanto, S. Sos., M. IM. NIP. 197704082010121001
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diuji oleh Panitia Ujian Skripsi pada tanggal ………….. 2013
Ketua Penguji,
(
)
NIP
Anggota I,
(
)
NIP
Anggota II,
(
)
NIP
v
PRAKATA
Assalamu’alaikum Wr. Wb Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat, hidayah serta ridhonya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Shalawat serta semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Skripsi dengan judul “Pengaruh Layanan Perpustakaan Keliling Terhadap Kemampuan Literasi Informasi Wanita Tuna Susila (WTS) di Lokalisasi Gambilangu Semarang” ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Prof. Soedharto P. Hadi, MES. Ph. D, sebagai Rektor Universitas Diponegoro 2. Bpk. Dr. Agus Maladi Irianto, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang 3. Ibu. Dra. Sri Ati, M.Si, selaku Ketua Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya yang telah memberikan arahan kepada penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini.
vi
4. Bpk. Heriyanto, S. Sos., M. IM. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 5. Ibu. Yuli Rohmiyati, S.Sos., M.Si selaku dosen wali yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama perkuliahan. 6. Bapak/Ibu Staf pengajar Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan arahan dan ilmunya kepada penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini. 7. Bpk. Drs. Mulyono, M.Pd selaku Kepala UPT Perpustakaan Daerah Jawa Tengah yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis. 8. Bpk. Lukman Wibowo A.Md, Asrofi, Muhammad Ali, Rusmin, serta mas Galih selaku team petugas Layanan Perpustakaan Keliling Perpustakaan Daerah Jawa Tengah yang telah membantu penulis di lapangan hingga selesainya penulisan skripsi ini. 9. Wanita Tuna Susila yang bersedia menjadi Informan Penelitian dan telah membantu penulis dengan memberikan data sebenar-benarnya. 10. Bapak dan ibu tercinta yang selalu memberikan doa dan restunya yang tiada henti kepada penulis. 11. Kakak serta semua saudara yang telah memberi doa, semangat dan motivasi. 12. Teman-temanRicky, Rohman (omen), Aziza, Tika, Yunidan Seluruh Teman-teman Ilmu Perpustakaan Angkatan 2009 yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu. 13. Pak Arif Selaku Bapak Kost dan Seluruh Teman-teman Kost Baskoro 2A.
vii
14. Orang-orang yang meremehkan dan menjelekkan saya, Terimakasih Karena Kalianlah penulis menjadi termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Namun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca serta pengembangan Ilmu Perpustakaan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 02 Agustus 2013 Penulis,
Seno Tri Bayu Aji NIM. A2D009016
viii
ABSTRAK
Perpustakaan Keliling merupakan sebuah Perpustakaan yang dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya yang letaknya jauh dan tidak memungkinkannya untuk dibangunnya Perpustakaan Tetap. Layanan Perpustakaan Keliling bergerak dengan membawa serta bahan-bahan pustaka yang ada seperti buku, majalah, koran, dan bahan pustaka lainnya yang disesuaikan dengan tempat dan lokasi yang akan dikunjungi. Dalam skripsi ini, Pengaruh Layanan Perpustakaan Keliling yang akan di teliti. Tujuan dari penelitian ini adalah unutk mengetahui Pengaruh Layanan Perpustakaan Keliling Terhadap Kemampuan Literasi Informasi Wanita Tuna Susila di Lokalisasi Gambilangu Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif dengan jenis Deskriptif. Dalam menentukan informan peneliti menggunakan teknik purposive sampling dimana informan diperoleh dari pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan hasil secara maksimal, dan diperoleh 5 orang Wanita Tuna Susila sebagai Informan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis Miles dan Huberman. Dari hasil penelitian ini diketahui hasil bahwa Layanan Perpustakaan Keliling sangat efektif. Hal ini dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung yang menjadi anggota di perpustakaan keliling. Meskipun masih adanya kekurangan-kekurangan yang disampaikan oleh para informan, diantaranya Jumlah dan Keragaman koleksi, waktu Kunjungan serta Layanan yang dirasa masih kurang memenuhi kebutuhan Pemustaka di kawasan Lokalisasi Gambilangu Semarang. Sebagian besar informan berpendapat positif terhadap Layanan Perpustakaan Keliling ini yang melayani di kawasan Gambilangu semarang.
Kata Kunci: Literasi informasi, Perpustakaan keliling, Lokalisasi, Gambilangu Semarang, Wanita Tuna Susila.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
i
PERNYATAAN ................................................................................................
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
v
PRAKATA ........................................................................................................
vi
ABSTRAK ........................................................................................................
ix
DAFTAR ISI .....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .............................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
xv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................
5
1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................
6
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................
6
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................
6
1.5.1 Manfaat Praktis ..................................................................................
6
1.5.2 Mafaat Teoritis .................................................................................
7
1.6 Batasan Istilah ............................................................................................
7
1.7 Kerangka Pemikiran ...................................................................................
8
BAB II. TINJAUAN LITERATUR
2.1. Perpustakaan Umum ..................................................................................
9
2.2. Perpustakaan keliling.................................................................................
10
x
2.2.1 Tugas Dan Fungsi Perpustakaan Keliling....................................
12
2.2.2 Maksud Dan Tujuan Perpustakaan Keliling ...............................
13
2.2.3 Jenis Koleksi Perpustakaan Keliling ...........................................
14
2.2.4 Jenis-jenis Layanan Perpustakaan Keliling .................................
15
2.3. Literasi Informasi ......................................................................................
16
2.3.1 Pengertian ....................................................................................
16
2.3.2 Tujuan Literasi Informasi ............................................................
18
2.3.3 Manfaat literasi Informasi............................................................
20
2.4 Kemampuan Literasi Informasi Untuk Beberapa Golongan Masyarakat ..
22
2.5 Penelitian Sebelumnya ...............................................................................
23
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Desain dan Jenis ........................................................................................
27
3.2 Objek dan Subjek penelitian .......................................................................
27
3.3 Informan Penelitian ....................................................................................
28
3.4 Metode Pengumpulan data .........................................................................
30
3.4.1 Observasi .....................................................................................
30
3.4.2 Wawancara ..................................................................................
31
3.4.3 Studi Dokumentasi ......................................................................
32
3.5 Jenis dan Sumber Data ...............................................................................
32
3.5.1 Jenis Data ....................................................................................
32
3.5.2 Sumber Data ................................................................................
32
3.6 Analisis Data ..............................................................................................
33
3.7 Pengolahan Data .........................................................................................
34
3.7.1 Pengumpulan Data .......................................................................
34
3.7.2 Reduksi Data ................................................................................
35
3.7.3 Display Data ...............................................................................
35
3.7.4 Kesimpulan/verifikasi .................................................................
36
xi
BAB IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
4.1. Perpustakaan Daerah Jawa Tengah ...........................................................
37
4.1.1 Sejarah Singkat ...........................................................................
37
4.1.2 Struktur Organisasi .....................................................................
39
4.1.3 Jenis Layanan...............................................................................
42
4.2Pepustakaan Keliling ..................................................................................
47
4.2.1 Maksud dan Tujuan di selengarakannya perpustakaan keliling ..............
49
4.2.2Pemakai Perpustakaan Keliling ................................................................
50
4.2.3 Koleksi ....................................................................................................
51
4.2.4 Kegiatan Yang Dilakukan .......................................................................
52
BAB V. HASIL PENELITIAN
5.1Pengetahuan Pemustaka Terhadap Perpustakaan Keliling ..........................
55
5.1.1Jumlah Dan Ragam Koleksi .....................................................................
57
5.1.2. Waktu Kunjungan ...................................................................................
58
5.1.3.Layanan ..................................................................................................
60
5.2 Kemampuan Memahami Kebutuhan Informasi. ........................................
61
5.3 Kemampuan Dalam Mencari Informasi ....................................................
62
5.4 Kemampuan Dalam Menggunakan Informasi ............................................
63
5.5 Kendala yang di Hadapi Pemustaka ...........................................................
64
5.6 Peran Pustakawan .......................................................................................
66
BAB VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan ................................................................................................
72
6.2. Saran ..........................................................................................................
73
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
74
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Kerangka Pemikiran . .........................................................................
8
Bagan 2 Struktur Organisasi Perpustakaan Daerah Jawa Tengah ....................
40
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Informan Penelitian ............................................................................
29
Tabel 2. Kriteria Tingkat Kunjungan Informan................................................
56
Tabel 3. Kendala yang dihadapi Pemustaka .....................................................
65
Tabel 4. Wawancara dengan Pustakawan.........................................................
67
Tabel 5. Hasil Reduksi ....................................................................................
79
Tabel 6. Wawancara Jumlah dan Keragaman Koleksi .....................................
83
Tabel 7. Wawancara Waktu Kunjungan ...........................................................
84
Tabel 8. Wawancara Layanan ..........................................................................
85
Tabel 9. Identitas Subjek Penelitian ................................................................
86
Tabel 10. Pendidikan Formal Penulis ..............................................................
94
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Hasil Wawancara ....................................................................
75
LAMPIRAN B Hasil Reduksi .........................................................................
79
LAMPIRAN C Daftar Pertanyaan ...................................................................
82
LAMPIRAN D Wawancara Jumlah dan Keragaman koleksi .........................
83
LAMPIRAN E Wawancara Waktu Kunjungan ...............................................
84
LAMPIRAN F Wawancara Layanan ..............................................................
85
LAMPIRAN GIdentitas Subjek Penelitian .....................................................
86
LAMPIRAN H Lembar Konsultasi Skripsi .....................................................
87
xiii
LAMPIRAN ISurat Keterangan Peenelitian ....................................................
89
LAMPIRAN J Dokumentasi Objek Penelitian.................................................
90
LAMPIRAN K Dokumentasi Armada Perpustakaan Keliling .........................
92
LAMPIRAN L Biodata Penulis........................................................................
9
xiv
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perpustakaan Keliling merupakan salah satu perangkat penyelengaraan pendidikan non formal yang berupaya untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diamanatkan oleh Undang- Undang Dasar 1945. Untuk melaksanakan amanat itu perpustakaan keliling mempunyai tugas mengumpulkan, memilih dan menyajikan karya- karya budaya manusia kepada masyarakat yang tidak terlayani oleh perpustakaan umum. Agar tugas tersebut dapat dilaksanakan secara berdayaguna dan berhasilguna, perpustakaan keliling perlu selalu dibina dan dikembangkan
secara
konseptual,
terencana,
terarah,
terpadu,
dan
berkesinambungan dalam kerangka Sistem Nasional Perpustakaan. Setiap unit perpustakaan keliling dapat melayani beberapa desa, sehingga jangkauan layanan dapat lebih luas. Perpustakaan keliling tidak saja bermanfaat bagi masyarakat kota yang karenan suatu hal tidak dapat menikmati layanan peprpustakaan umum, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat pedesaan yang tidak dilayani oleh perpustakaan menetap.
2
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang sarana belajar perlu ada perpustakaan yang dapat memberikan pelayanan informasi yang tepat dan merata kepada seluruh golongan dan lapisan masyarakat indonesia. Pembanguna bangsa merupakan usaha- usaha mencerdaskan rakyat, tidak hanya ditujukan kepada masyarakat yang ada dikota- kota besar saja, tetapi juga masyarakat yang tinggal di desa- desa dan daerah- daerah terpencil. Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi, serta ledakan informasi yang berkembang amat pesat, maka masyarakat menuntut adanya diversifikasi dalam layanan perpustakaan keliling. Bukan saja layanan peminjaman bahan pustaka dan layanan penelusuran informasi, namun lebih dari itu. Masyarakat anak- anak menuntut adanya hiburan sehat dengan teknik bercerita, penyajian sandiwara boneka, pemutaran film, penyediaan kaset- kaset musik dan lebih banyak lagi. Semua tuntutan ini dialamatkan kepada perpustakaan keliling sabagai pusat informasi yang mendatangi mereka. Dalam keputusan presiden Nomor 11 Tahun 1989 ditegaskan bahwa “Perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahwa pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional”.
3
Mengingat pentingnya hakikat dan esensi perpustakaan maka perpustakaan keliling perlu dikembangkan sebagai sebagai sarana pendidikan formal dan lembaga pendidikan nonformal dalam sistem pendidikan nasional yang berkesinambungan seumur hidup untuk menciptakan masyarakat dan bangsa yang biasa membaca, gemar belajar, bersikap ilmiah, kreatif dan inofatif sehingga mereka dapat ikut berperan serta secara aktif dalam melaksanakan pembangunan. Yang mendasari pendirian perpustakan keliling di dalam perundang-undangan yang paling mendasar adalah : a. Keputusan Presiden No. 11 Tahun 1989, Tanggal 6 Maret 1989 tentang Tata kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dalam keputusan ini, khususnya pasal 3, ayat (c), menyebutkan bahwa “Perpustakaan Nasional RI mempunyai tugas melaksanakan pembinaan atas semua jenis perpustakaan, baik perpustakaan instansi/ lembaga pemerintah ataupun swasta yang ada di pusat dan di daerah” b. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 001/ Org/9/1990 Tanggal 2 September 1990 tentang Organisasi dan tata kerja perpustakaan Nasional RI Dalam keputusan ini, khususnya Bab VII pasal 81, ayat (c) tentang Perpustakaan Daerah menyebutkan bahwa “Perpustakaan Daerah mempunyai fungsi melaksanakan pembinaan dan pengembangan semua jenis perpustakaan, termasuk Perpustkaan keliling. Dalam pelayanan Perpustakaan Keliling mengunjungi pusat pemukiman masyarakat. Pada hakikatnya
4
Perpustakaan Keliling merupakan usaha peningkatan perluasan pelayanan Perpustakaan Daerah/ Perpustakaan Umum Daerah Tingkat II”. Pengertian literasi informasi secara umum
adalah kemelekan atau
keberaksaraan informasi. Menurut kamus bahasa inggris pengertian literacy adalah kemelekan huruf atau kemampuan membaca dan information adalah informasi Maka literasi informasi adalah kemelekan terhadap informasi. Walaupun istilah literasi informasi belum begitu familiar dan menjadi istilah yang asing di kalangan masyarakat. Literasi informasi
pertama kali ditemukan oleh pemimpin American
Information Industry Association Paul G.Zurkowski pada tahun 1974 dalam proposalnya yang ditujukan kepada The National Commission on Libraries and Information Science (NCLIS) di Amerika Serikat. Paul Zurkowski menggunakan ungkapan tersebut untuk menggambarkan "teknik dan kemampuan" yang dikenal dengan istilah literasi informasi yaitu kemampuan untuk memanfaatkan berbagai alat-alat informasi serta sumber-sumber informasi primer untuk memecahkan masalah mereka. Istilah literasi informasi selalu dikaitkan dengan computer literacy, library skills dan critical thinking yang merupakan sebagai pendukung terhadap perkembangan literasi informasi (Wikipedia, 2008:1). Menurut Dictionary for Library and Information Science oleh Reitz (2004:356) mendefenisikan literasi informasi sebagai berikut:
5
“literasi informasi adalah skill dalam mencari satu kebutuhan informasi, termasuk pemahaman tentang bagaimana perpustakaan di organisir, serta keakraban dengan sumberdaya yang mereka berikan (termasuk format informasi dan alat pencarian otomatis), dan juga pengetahuan teknik yang umum dilakukan. Konsep ini juga mencakup keterampilan yang dibutuhkan untuk mengevaluasi konten informasi serta menggunakannya secara kritis dan efektif. Serta pemahaman tentang infrasturktur teknologi yang berbasis transmisi informasi, termasuk sosial, politik, dan budaya konteks serta dampaknya.” Berdasarkan pendapat di atas dikatakan bahwa literasi informasi adalah kemampuan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan, mengerti bagaimana perpustakaan diorganisir, familiar dengan sumber daya yang tersedia (termasuk format informasi dan alat penelusuran yang terautomasi) dan pengetahuan dari teknik yang biasa digunakan dalam pencarian informasi. Berdasarkan paparan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka penulis akan meneliti tentang “ Pengaruh layanan perpustakaan keliling terhadap kemampuan literasi informasi WTS di lokalisasi Gambilangu Semarang”, Dengan alasan untuk Mengetahui pengaruh koleksi perpustakaan keliling terhadap literasi informasi WTS di lokalisasi Gambilangu Semarang. 1.2 Perumusan masalah Berdasarkan paparan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka di dapatkan rumusan masalah : “sejauh mana pengaruh layanan
6
perpustakaan keliling terhadap kemampuan literaasi informasi WTS di Gambilangu Semarang?.
1.3 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian bertempat di kawasan lokalisasi Gambilangu Semarang, waktu penelitian dimulai dari tanggal 03 Juni- 03 Juli 2013. Adapun alasan dipilihnya kawasan Lokalisasi Gambilangu Semarang karena tingginya minat baca dari para WTS sehingga memberi kemudahan kepada penulis dalam mencari data. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh layanan perpustakaan keliling terhadap kemampuan literasi informasi WTS di Gambilangu Semarang dan akan dilihat melalui : 1. Mengetahui kemampuan literasi informasi WTS di Gambilangu 2. Mengetahui layanan yang telah dilayankan oleh perpustakaan keliling 3. Mengetahui apakah layanan
perpustakaan keliling mempengaruhi kemampuan
literasi informasi WTS? 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1
Manfaat Praktis
1. Diharapkan dapat memberikan masukan kepada para pustakawan dalam mengelola perpustakaan keliling.
7
2. Mengetahui secara langsung harapan para WTS dari kinerja dan sikap pustakawan perpustakaan keliling. 3. Memberikan saran supaya kegiatan layanan perpustakaan keliling bisa berjalan lebih baik dalam melayani pemustaka. 1.5.2
Manfaat Teoritis
1. Menambah khasanah pengembangan ilmu perpustakaan khususnya perpustakaan keliling dan kemampuan literasi informasi. 2. Memberikan manfaat kepada pihak terkait untuk mengembangkan layanan perpustakaan keliling khususnya di Gambilangu Semarang. 1.6 Batasan Istilah 1. Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku dan lain- lain untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap (perpustakaan umum) yang melayani di wilayah gambilangu semarang. 2. Literasi informasi adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi informasi yang dibutuhkannya, mengakses dan menemukan informasi, mengevaluasi informasi, dan menggunakan informasi secara efektif dan etis. (Naibaho, 2007:7-8). 3. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan baik perseorangan atau kelompok yang memanfaatkan layanan dan koleksi perpustakaan di perpustakaan keliling daerah jawa tengah, pada penelitian ini pemustakanya adalah wanita tuna susila.
8
1.7 kerangka Pemikiran
Perpustakaan keliling
Kemampuan literasi informasi
• Koleksi
• Paham akan informasi
• Layanan
• Bisa cara mengaksesnya
Bagan I: Kerangka Pikir Disini perpustakaan keliling merupakan suatu wadah bagi masyarakat dalam mencari informasi, perpustakaan keliling merupakan perpustakaan yang bergerak dari suatu tempat ketempat lain dengan membawa koleksi dan layanan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka, disini pemuataka diharapkan bisa mengetahui cara mengakses dan memahami akan informasi apa yang dibutuhkannya. sehingga pemustaka dapat mengetahui akan kemampuannya dalam mengidentifikasi informasi- informasi apa saja yang dibutuhkannya.
9
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Perpustakaan umum Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang dekat dengan masyarakat karena memiliki ciri yang terbuka untuk umum. Ciri- ciri perpustakaan umum menurut Sulistyo Basuki (1991: 46) yang di ungkapkan dalam buku Pengantar Ilmu Perpustakaan adalah sebagai berikut: a) Tidak memandang perbedaan jenis kelamin, agama, kepercayaan, ras, usia, pandangan politik, dan pekerjaan. b) Dibiayai oleh dana umum. c) Jasa yang diberikan pada hakikatnya bersifat cuma- cuma/ gratis. Salah satu fungsi Perpustakaan umum adalah “sebagai mediator bagi pemustaka, serta sumber informasinya berpotensi memberikan informasi kepada segenap anggota masyarakat yang membutuhkannya.” (Yusuf, 1995: 23). Untuk mencapai fungsi tersebut maka perpustakaan memiliki tiga aset utama dalam rangka menunjang pelaksanaan jasa layanan yaitu: staff, koleksi, dan layanan. Salah satu bentuk layanan yang diberikan oleh perpustakaan umum kepada masyarakat adalah layanan ekstensi. Layanan ekstensi merupakan perluasan layanan yang diberikan oleh perpustakaan umum, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Mc Calvin (1950:
10
ix dalam Greska 1996: 19) menyatakan bahwa: “... the estention of public library service so that they reach more and more people.” Yang artinya bahwa layanan ekstensi yang dilaksanakan oleh perpustakaan umum ialah penyelengaraan perpustakaan keliling sebagai salah satu bentuk layanan ekstensi dikarenakan perpustakaan keliling mempunyai beberapa kelebihan sebagai mana termuat dalam “ The Australian Librarian’s manual (1982: 592 dalam Greska, 1982: 20) antara lain: 1. Sifatnya yang fleksibel karena dapat berpindah- pindah. 2. Menyediakan layanan perpustakaan secara lebih informal. 3. Menyediakan pergantian koleksi secara tetap. 4. Menghubungkan pengguna dengan layanan perpustakaan menetap secara terus menerus . 5. Memungkinkan
pengguna
menerima
layanan
professional
dari
perpustakaan wilayahnya. 6. Secara aktif mempromosikan layanan perpustakaan karena selalu keliatan berkeliling dimasyarakat. 2.2 Perpustakaan keliling Menurut Mastini Hardjoprakoso dalam buku Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Keliling (1992), Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku dan lain- lain untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh
11
layanan perpustakaan menetap (perpustakaan umum). Perpustakaan Keliling merupakan salah satu perangkat penyelengaraan pendidikan non formal yang berupaya untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diamanatkan oleh Undang- Undang Dasar 1945. Sedangkan Menurut M.Ali (2006 : 108), Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku, majalah, koran dan bahan pustaka lainya untuk melayani masyarakat dari satu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan Perpustakaan Umum Kotamadya yang menetap. Jadi dari beberapa pengertian perpustakaan keliling diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya dengan membawa serta bahan- bahan pustaka seperti buku, majalah, koran, dan bahan pustaka lainnya disesuaikan dengan tempat yang akan dikunjungi, dengan demikian perpustakaan keliling dapat melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh perpustakaan pusat (umum). Perpustakaan keliling merupakan salah satu subsistem dalam perundangundangan, yang mendasari pendirian perpustakan keliling adalah : a. Keputusan Presiden No. 11 Tahun 1989, Tanggal 6 Maret 1989 tentang Tata kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dalam keputusan ini, khususnya pasal 3, ayat (c), menyebutkan bahwa “Perpustakaan Nasional RI mempunyai tugas melaksanakan pembinaan atas semua jenis
12
perpustakaan, baik perpustakaan instansi/ lembaga pemerintah ataupun swasta yang ada di pusat dan di daerah” b. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 001/ Org/9/1990 Tanggal 2 September 1990 tentang Organisasi dan tata kerja perpustakaan Nasional RI Dalam keputusan ini, khususnya Bab VII pasal 81, ayat (c) tentang Perpustakaan Daerah menyebutkan bahwa “Perpustakaan Daerah mempunyai fungsi melaksanakan pembinaan dan pengembangan semua jenis perpustakaan, termasuk Perpustkaan keliling. Dalam pelayanan Perpustakaan Keliling mengunjungi pusat pemukiman masyarakat. Pada hakikatnya Perpustakaan Keliling merupakan usaha peningkatan perluasan pelayanan Perpustakaan Daerah/ Perpustakaan Umum Daerah Tingkat II”. 2.2.1 Tugas dan Fungsi Perpustakaan keliling Perpustakaan keliling memiliki fungsi dan tugas untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ketempat lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap (perpustakaan umum). Berikut ini merupakan beberapa tugas dan fungsi perpustakaan keliling menurut Perpustakaan Nasional RI (1992), diantaranya : 1. Untuk membantu melayani masyarakat yang belum terjangkau oleh perpustakaan menetap, yang bisa dikarenakan oleh berbagai macam situasi dan kondisi sehingga tidak dapat datang keperpustakaan umum.
13
2. Mengenalkan layanan- layanan yang ada diperpustakaan kepada masyarakat umum yang belum mengenal perpustakaan. 3. Memberikan layanan yang bersifat sementara sampai dibangunnya perpustakaan menetap ditempat tersebut. 4. Perpustakaan keliling sebagai sarana untuk menemukan lokasi yang tepat dibangunnya perpustakaan menetap. 5. Sebagai perantara antar perpustakaan umum dan cabang-cabangnya. 6. Sebagai sarana pengganti dari perpustakaan menetap yang dikarenakan terdapatnya situasi tidak memungkinkan untuk dibangunya perpustakaan menetap, misalnya jumlah penduduknyanya yang terlalu sedikit. 2.2.2 Maksud dan tujuan perpustakaan keliling Sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban oleh perpustakaan keliling, maka maksud dan tujuan diselenggarakan perpustakaan keliling menurut Perpustakaan Nasional RI (1992 : 4-5) adalah : a. Memeratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai daerah terpencil yang belum /tidak memungkinkan didirikan perpustakaan menetap. b. Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan informal kepada masyarakat umum. c. Memperkenalkan buku- buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat.
14
d. Memperkenalkan jasa- jasa yang ada di perpustakaan kepada masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan budaya untuk memanfaatkan jasa perpustakaan pada kalangan masyarakat. e. Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada masyarakat. f. Mengadakan kerjasama dengan lembaga masyarakat sosial, pendidikan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat. 2.2.3 Jenis koleksi perpustakaan keliling Perpustakaan Nasional RI (1992 : 10) Pada dasarnya bahan pustaka koleksi perpustakaan keliling yang dapat dilayankan kepada pemakai jasa perpustakaan keliling dapat dikelompokkan menjadi tiga, diantaranya : 1. Bahan pustaka yang tercetak Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah : buku, surat kabar, majalah, buletin, selebaran, pamflet. Khusus untuk buku dapat dikelompokkan kedalam buku sirkulasi, yaitu buku yang dipinjamkan kepada anggota perpustakaan untuk dibawa pulang, dan buku referensi, yaitu buku yang digunakan hanya diperpustakaan saja sebagai acuan, misalnya ensiklopedia, kamus, direktori,
almanak,
indeks,
bibliografi,
buku
tahunan,
buku
pedoman/panduan/petunjuk, terbitan pemerintah/organisasi/lembaga.
15
2. Bahan pustaka terekam Yang termasuk kedalam kelompok ini adalah antara lain adalah : slide, “filmstrip”, kaset-audio,kaset-video, dan film. Untuk perpustakaan keliling yang telah berkembang bahkan sudah memiliki bahan pustaka yang terekam dalam bentuk mikro (microform), seperti mickofilm dan microfishe. 3. Bahan pustaka yang tidak tercetak dan tidak terekam. Mengingat perpustakaan keliling melayani segala lapisan masyarakat termasuk melayani anak-anak, maka ada perpustakaan keliling yang menyediakan koleksi berupa: kumpulan mainan anak-anak, berbagai jenis batu-batuan, manik-manik, dan lain-lain. Koleksi ini dapat merupakan pusat sumber belajar yang bermanfaat bagi anak-anak yang tidak sempat belajar di rumah maupun disekolah. 2.2.4 Jenis- jenis layanan perpustakaan keliling Jenis- jenis layanan yang dapat diusahakan oleh perpustakaan keliling menurut Perpustakaan Nasional RI (1992 : 23-27) antara lain: 1. Layanan sirkulasi, layanan ini berupa pemberian kesempatan bagi anggota perpustakaan keliling untuk meminjam bahan pustaka yang dapat dibawa pulang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
16
2. Layanan referensi, layanan ini mengacu pada bahan- bahan referensi seperti direktori dan penerbitan pemerintah. 3. Layanan membaca diperpustakaan, layanan ini ditujukan bagi pengunjung yang tidak bermaksud meminjam buku, namun hanya membaca saja, maka disediakan layanan membaca ditempat layanan (service point). 4. Pembacaan cerita (story telling), jenis layanan ini lebih populer sebagai layanan tambahan perpustakaan umum. Tujuan utamanya adalah meningkatkan minat baca anak- anak, terutama anak pra- sekolah. 5. Pemutaran
film,
merupakan
sarana
yang
sangat
efektif
untuk
menyampaikan pesan- pesan dan promosi perpustakaan. 6. Layanan dokumentasi, layanan ini berupa penyediaan bahan-bahan dokumentasi yang diperlukan oleh pengunjung seperti peraturan- peraturan pemerintah serta peraturan perundang- undangan yang dikumpulkan dan dipersiapkan oleh perpustakaan keliling. 7. Layanan jasa informasi, merupak layanan yang ditujukan kepada pengunjung yang membutuhkan informasi, seperti “gunung apa yang tertinggi di dunia dan terletak di negara mana”. 2.3 Literasi Informasi 2.3.1 Pengertian Literasi informasi adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi informasi
yang
dibutuhkannya,
mengakses
dan
menemukan
informasi,
17
mengevaluasi informasi, dan menggunakan informasi secara efektif dan etis. (Naibaho, 2007:7-8). Pengertian literasi informasi secara umum
adalah kemelekan atau
keberaksaraan informasi. Menurut kamus bahasa inggris pengertian literacy adalah kemelekan huruf atau kemampuan membaca dan information adalah informasi Maka literasi informasi adalah kemelekan terhadap informasi. Walaupun istilah literasi informasi belum begitu familiar dan menjadi istilah yang asing di kalangan masyarakat. Literasi informasi
pertama kali ditemukan oleh pemimpin American
Information Industry Association Paul G.Zurkowski
pada tahun 1974
dalam
proposalnya yang ditujukan kepada The National Commission on Libraries and Information Science (NCLIS) di Amerika Serikat. Paul Zurkowski menggunakan ungkapan tersebut untuk menggambarkan “teknik dan kemampuan” yang dikenal dengan istilah literasi informasi yaitu kemampuan untuk memanfaatkan berbagai alat-alat informasi serta sumber-sumber informasi primer untuk memecahkan masalah mereka. Istilah literasi informasi selalu dikaitkan dengan computer literacy, library skills dan critical thinking yang merupakan sebagai pendukung terhadap perkembangan literasi informasi (Wikipedia, 2008:1). Menurut Dictionary for Library and Information Science oleh Reitz (2004:356) mendefenisikan literasi informasi sebagai berikut:
18
“literasi informasi adalah skill dalam mencari satu kebutuhan informasi, termasuk pemahaman tentang bagaimana perpustakaan di organisir, serta keakraban dengan sumberdaya yang mereka berikan (termasuk format informasi dan alat pencarian otomatis), dan juga pengetahuan teknik yang umum dilakukan. Konsep ini juga mencakup keterampilan yang dibutuhkan untuk mengevaluasi konten informasi serta menggunakannya secara kritis dan efektif. Serta pemahaman tentang infrasturktur teknologi yang berbasis transmisi informasi, termasuk sosial, politik, dan budaya konteks serta dampaknya.” Berdasarkan pendapat di atas dikatakan bahwa literasi informasi adalah kemampuan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan, mengerti bagaimana perpustakaan diorganisir, familiar dengan sumber daya yang tersedia (termasuk format informasi dan alat penelusuran yang terautomasi) dan pengetahuan dari teknik yang biasa digunakan dalam pencarian informasi. 2.3.2 Tujuan literasi informasi Literasi informasi merupakan kemampuan yang sangat penting dimiliki seseorang terutama dalam dunia perguruan tinggi karena pada saat ini semua orang dihadapkan dengan berbagai jenis sumber informasi yang berkembang sangat pesat, namun belum tentu semua informasi yang ada
dan diciptakan tersebut dapat
dipercaya dan sesuai dengan kebutuhan informasi para pencari informasi. Literasi informasi akan memudahkan seseorang untuk belajar secara mandiri dimana pun berada dan berinteraksi dengan berbagai informasi.
19
Literasi informasi juga sangat berguna dalam dunia perguruan tinggi untuk mendukung pendidikan dan dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi yang mengharuskan peserta didik untuk menemukan informasi bagi dirinya sendiri dan memanfaatkan berbagai sumber informasi. Selain itu dengan memiliki literasi informasi maka para peserta didik mampu berpikir secara kritis dan logis serta tidak mudah percaya terhadap informasi yang diperoleh sehingga perlu mengevaluasi terlebih dahulu informasi yang diperoleh sebelum menggunakannya. Menurut Doyle dalam Wijetunge (2005:33) dengan memiliki keterampilan literasi informasi maka seorang individu mampu: a. Menentukan informasi yang akurat dan lengkap yang akan menjadi dasar dalam membuat keputusan. b. Menentukan batasan informasi yang dibutuhkan. c. Memformulasikan kebutuhan informasi. d. Mengidentifikasi sumber informasi potensial. e. Mengembangkan strategi penelusuran yang sukses. f. Mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien. g. Mengevaluasi informasi. h. Mengorganisasikan informasi.
20
i. Menggabungkan informasi yang dipilih
menjadi dasar pengetahuan
seseorang. j. Menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu. 2.3.3 Manfaat literasi informasi Jelaslah bahwa dengan memiliki literasi informasi kita memiliki kemudahankemudahan dalam melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan informasi. Menurut Gunawan (2008:3)
literasi informasi bermanfaat dalam
persaingan di era globalisasi informasi sehingga pintar saja tidak cukup tetapi yang utama adalah kemampuan dalam belajar secara terus-menerus. Menurut Adam (2009:1) bahwa terdapat beberapa manfaat literasi informasi yaitu: 1. Membantu mengambil keputusan. Literasi informasi berperan dalam membantu memecahkan suatu persoalan. Kita harus mengambil keputusan ketika memecahkan masalah, sehingga dalam mengambil keputusan tersebut seseorang harus memiliki informasi yang cukup. 2. Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetahuan. Kemampuan literasi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan seseorang menjadi manusia pembelajar. Semakin terampil dalam mencari, menemukan, mengevaluasi dan menggunakan informasi, semakin terbukalah kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga dapat belajar secara mandiri.
21
3.Menciptakan pengetahuan baru. Suatu negara dikatakan berhasil apabila mampu menciptakan pengetahuan baru. Seseorang yang memiliki literasi informasi akan mampu memilih informasi mana yang benar dan mana yang salah, sehingga tidak mudah saja percaya dengan informasi yang diperoleh. Menurut Hancock (2004:1) manfaat literasi informasi adalah: 1. Untuk pelajar Pelajar dan guru akan dapat
menguasai pelajaran mereka dalam
proses belajar mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru karena dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi informasi yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari penampilan dan kegiatan mereka di lingkungan belajar. Mahasiswa yang literat juga akan berusaha belajar mengenai berbagai sumber daya informasi dan cara penggunaan sumbersumber informasi. 2. Untuk masyarakat Literasi informasi bagi masyarakat sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari mereka dan dalam lingkungan pekerjaan. Mereka mengidentifikasi informasi yang paling berguna saat membuat keputusan misalnya saat mencari bisnis atau mengelola bisnis dan berbagi informasi dengan orang lain.
22
3. Untuk pekerja Kemampuan dalam menghitung dan membaca belum cukup dalam dunia pekerjaan, karena pada saat ini terjadi ledakan informasi sehingga pekerja harus mampu menyortir dan mengevaluasi informasi yang diperoleh.
Bagi pekerja, dengan memiliki literasi informasi akan
mendukung dalam melaksanakan pekerjaan, memecahkan berbagai masalah terhadap pekerjaan yang dihadapi dan dalam membuat kebijakan. 2.4 Kemampuan literasi informasi untuk beberapa golongan masyarakat Kemampuan seseorang dalam melakukan proses pencarian informasi memiliki perbedaan, perbedaan- perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa faktor, diantaranya dapat dilihat dari faktor pendidikan. faktor pendidikan dinilai berperan penting bagi seorang literat dalam proses pencarian informasi, sehingga semua orang yang membutuhkan informasi bisa mendapatkan informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkannya (ALA 2000:8 ). Dikalangan mahasiswa misalnya, saat ini dikalangan mahasiswa literasi informasi telah menjadi hal penting dalam setiap kegiatan mahasiswa yang ada disuatu perguruan tinggi agar mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuannya serta mahasiswa yang memahami literasi informasi akan dapat belajar secara mandiri dan menjadikannya bekal dikemudian hari. Perkembangan informasi dan sumber informasi yang ada saat ini sudah semakin pesat, sehingga mengharuskan agar setiap mahasiswa memiliki keterampilan atau skill untuk dapat memenuhi
23
kebutuhan informasinya. Seperti: setiap mahasiswa harus mampu merumuskan kebutuhan akan informasinya, serta seorang mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengakses informasi secara efektif dan efisiean baik itu pengaksesan secara manual maupun online ( ALA,2000:8 ). Dikalangan pekerja, Kemampuan literasi informasi pekerja diperlukan untuk menghitung dan membaca dalam dunia pekerjaan, karena pada saat ini terjadi ledakan informasi sehingga pekerja harus mampu menyortir dan mengevaluasi informasi yang diperoleh. Bagi pekerja, dengan memiliki literasi informasi akan mendukung dalam melaksanakan pekerjaan, serta dapat memecahkan berbagai masalah terhadap pekerjaan yang dihadapi dan dalam membuat kebijakan yang tepat (Hancock 2004:1). Sedangkan Dikalangan WTS, literasi informasi bagi WTS sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari mereka dan juga di lingkungan pekerjaannya. Agar mereka dapat mengidentifikasi informasi yang paling berguna disaat mereka mengambil keputusan dalam bidang pekerjaannya, misalnya tentang informasi yang benar agar terhindar dari berbagai macam penyakit berbahaya yang selalu membayang- bayangi pekerjaan mereka. 2.5 Penelitian sebelumnya Perpustakaan keliling, menurut penelitian yang dilakukan oleh Rohmat Putranto (2007)
mengenai
Efektifitas
Layanan
Perpustakaan
Keliling
Dilembaga
Pemasyarakatan Klas I Semarang, penelitian ini meneliti tentang cara peminjaman
24
bahan pustaka dilembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang, karena dilembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang proses peminjaman bahan pustaka yang dilakukan menggunakan sistem perwakilan. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu melakukan pengumpulan data untuk memberikan gambaran dengan mengunakan suatu subjek penelitian serta menggunakan kategori berjenjang untuk mengelompokkan tingkat efektifitas layanan. Efektifitas layanan akan dapat tercapai apabila kebutuhan akan informasi pemustaka terpenuhi sehingga pemustaka merasa terpuaskan. Disini kepuasan pengguna dapat diukur melalui beberapa hal sebagai berikut : 1. mengetahui Alasan Pengguna mengunjungi dan menggunakan perpustakaan tersebut. 2. Frekwensi tingkat kunjungan pengguna ke perpustakaan. 3. kepuasan pengguna terhadapat fasilitas atau sarana dan prasarana perpustakaan. 4. mengukur kepuasan pengguna terhadapa koleksi perpustakaan. 5. adanya kepuasan pengguna terhadap layanan perpustakaan. 6. kepuasan pengguna terhadapat layanan petugas perpustakaan. 7. kepuasan pengguna terhadap tata tertib perpustakaan. 8. perbandingan antara bahan yang dibutuhkan dengan yang tersedia.
25
Literasi informasi, seperti penelitian yang dilakukan tarigan (2009: 34) sebelumnya mengenai Studi Deskriptif
tentang Literasi Informasi Mahasiswa
Departemen Studi Psikologi Fakultas Kedokteran USU menunjukkan bahwa kemampuan literasi informasi mahasiswa departemen psikologi USU masih kurang, sehingga harus ada kerjasama antara departemen studi psikologi USU dan perpustakaan USU untuk mengadakan bimbingan literasi informasi atau orientasi perpustakaan guna menciptakan mahasiswa yang literat informasi. Disini mahasiswa diharapkan akan memiliki keterampilan dalam merumuskan informasi, memiliki keterampilan mengakses informasi secara efektif dan efisien, serta memiliki keterampilan untuk mengevaluasi dan meganalisis informasi berikut sumbernya secara kritis, serta memiliki keterampilan menggunakan informasi secara akurat dan kreatif. Dari beberapa penelitian diatas didapatkan hasil bahwa perpustakaan keliling dan literasi informasi sama- sama memiliki peranan dalam proses pencarian informasi pemustaka, serta untuk mengukur apakah kebutuhan informasi pemustaka tersebut sudah terpenuhi atau belum. Hal ini dikarenakan kebutuhan informasi antara masyarakat pekerja (WTS) dan mahasiswa memiliki perbedaan, yang mana pada golongan mahasiswa kemampuan akan proses pencarian informasinya lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat pekerja maupun masyarakat golongan khusus (WTS), akan tetapi pada masyarakat pekerja (WTS) kebutuhan informasinya lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa.
26
Dalam penelitian ini terdapat beberapa perbedaan yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang telah ada sebelumnya, diantaranya adalah : a.
Mengenai efektifitas layanan yang diteliti.
b.
Subjek dari penelitian itu sendiri yang berbeda.
c.
Serta pengaruhnya terhadap literasi informasi penggunanya.
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif Studi Kasus. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif karena metode kualitatif dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami permasalahan yang ada. Dan untuk dapat memperoleh informasi yang sesuai dengan tujuan dari penelitian ini peneliti memilih desain penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, maupun tindakan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata. (Moleong, 2011:6) 3.2 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Layanan Perpustakaan Keliling dilokalisasi Gambilangu Semarang. Sementara subjek dari penelitian ini adalah Wanita Tuna Susila yang berkunjung dan memanfaatkan layanan perpustakaan keliling di lokalisasi Gambilangu Semarang.
28
3.3 Informan Penelitian Menurut sugiono dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, dikarenakan penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan pada populasi, akan tetapi ditransferkan ketempat lain pada situasi sosial dalam kasus yang dipelajari. Sampel didalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, akan tetapi sebagai narasumber, partisipan atau informan. (Sugiono, 2010:50) Dalam penelitian ini, informannya adalah masyarakat yang tinggal di kawasan lokalisasi Gambilangu Semarang khususnya WTS, aktifitasnya adalah mencari informasi dengan memanfaatkan layanan perpustakaan keliling, sedangkan tempat penelitiannya
yaitu
dikawasan
Lokalisasi
Gambilangu
Semarang.
Untuk
menentukan informan, peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu menentukan informan dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan jumlah informan yang akan diteliti sebanyak 5 orang, dalam menentukan informan peneliti menetapkan kriteria sebagai berikut : 1.
Masyarakat yang sering berkunjung di layanan perpustakaan
keliling. 2.
Masyarakat yang benar- benar mencari informasi dengan
memanfaatkan layanan perpustakaan keliling.
29
3.
Masyarkat
yang
tercatat
secara
aktif
sebagai
pengguna
perpustakaan keliling. Tabel 1: Informan Penelitian N
Nama
o
Informan
Umur
Pendidikan
Jenis
Frequensi
Kelam
Kunjungan
in 1
Sri Wahyu
33 th
SMP
Ningsih
Perem
Setiap
puan
layanan
kali
perpustakaa n
keliling
datang 2
Dewi
25 th
SMP
Perem
Setiap
puan
layanan
kali
perpustakaa n
keliling
datang 3
4
Umi
Erna
25 th
20 th
SMP
SMA
Perem
2 kali dalam
puan
sebulan
Perem
3 kali dalam
puan
sebulan
30
5
Sulis
25 th
SMA
Perem
Setiap
puan
layanan
kali
perpustakaa n
keliling
datang
3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan langkah yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan data. Dikarenakan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam, akurat dan jelas. Dalam pengumpulan data penelitian, penulis menggunakan 3 (tiga) metode pengumpulan data seperti berikut ini: 3.4.1 Observasi Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang obyek penelitian dengan cara mengamat-amati dan merekam peristiwa atau situasi (Sulistyo-Basuki, 2006: 148). Sukandarrumidin menguatkan pendapat diatas bahwa observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengan sistematika fenomena yang diselidiki (2006: 69). Observasi sangat membantu pada awal perencanaan penelitian dan
sebagai
metode
pembantu
yang
bertujuan
untuk
mengamati
pengimplementasian dari gagasan kenyamanan yang diperoleh pemustaka dari Perpustakaan Keliling. Observasi ini dilakukan dengan mengikuti dan mengamati
31
ketika Perpustakaan Keliling sefang melayani di kawasan lokalisasi Gambilangu Semarang dan Observasi ini juga dilakukan untuk mengetahui data diri pemustaka yang akan menjadi informan penelitian. 3.4.2 Wawancara Wawancara adalah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Teknik wawancara digunakan oleh peneliti didalam berkomunikasi dengan responden (Sangadji, 2010:151-152). Wawancara dapat membantu peneliti untuk mengetahui bagaimana kemampuan Literasi Informasi WTS. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur, jadi apabila jawaban yang didapat kurang memuaskan, tidak tepat ataupun tidak lengkap, pewawancara dapat mengajukan pertanyaan lainnya. Inforamsi yang diperoleh melalui wawancara akan lebih dipercaya kebenarannya karena apabila salah tafsir masih dapat diperbaiki sewaktu wawancara dilakukan. Penulis melakukan wawancara kepada informan yang sesuai dengan kriteria dan memenuhi ketentuan sebagai informan. Disini jumlah informannya adalah 5 orang pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan keliling selama penelitian berlangsung yaitu pada tanggal 03 Juni- 03 Juli 2013. Penulis menanyakan seberapa seringkah berkunjung keperpustakaan keliling kepada setiap pemustaka yang berkunjung. Kemudian penulis melakukan wawancara dengan cara diskusi antar penulis dan informan tersebut. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan
32
persepsi informan terhadap keberadaan Perpustakaan keliling di Kawasan lokalisasi Gambilangu Semarang. 3.4.3 Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh kriteria informan yang terdaftar sebagai anggota tetap dan frekuensi berkunjung ke perpustakaan keliling. Selain itu, tujuan dari studi dokumentasi ini adalah untuk mencari data yang berkaitan dengan subyek penelitian. Pada perpustakaan keliling yang melayani daerah Lokalisasi Gambilangu Semarang studi dokumentasi yang dilakukan adalah dengan mencatat data peminjaman koleksi disebuah buku catatan petugas perpustakaan keliling. 3.5 jenis dan sumber data 3.5.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah jenis data kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata- kata, bukan dalam bentuk angka serta data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkip). (cahya suryana, 2010). 3.5.2 Sumber Data a. Data Primer
33
Data Primer yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan dari sumber pertama (Andi Prastowo, 2011: 204). Pendapat tersebut diperkuat Idrus bahwa data primer ini merupakan data yang diperoleh dari sumber informan secara langsung oleh penulis (2011: 86). Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah pemustaka atau sampel yang menjadi informan mengenai persepsi terhadap keberadaan layanan Perpustakaan Keliling dikawasan Lokalisasi Gambilangu Semarang. b. Data Sekunder Data Sekunder yaitu data yang diperoleh bukan dari sumber pertama (Andi Prastowo, 2011: 205). Artinya, data yang diperoleh dalam bentuk dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Data sekunder diperoleh dari pengumpulan data yang menunjang data primer. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari buku- buku atau jurnal dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan layanan perpustakaan keliling. 3.6 Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data menggunakan metode analisis data induktif. Pendekatan induktif ini dimaksudkan untuk menyimpulkan hasil dari observasi, wawancara dan data yang terkumpul lainnya. Menurut (Moleong, 2011:247) Teknik analisa data dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
34
1. Menelaah semua data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari hasil wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, dan sebagainya. 2. setelah dibaca, dipahami dan ditelaah, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat rangkuman inti, proses dan pernyataan- pernyataan kunci yang perlu dijaga agar tetap berada didalamnya. 3. melakukan pemerikasaan keabsahan data. 4. penafsiran data, dalam langkah ini data yang telah diperoleh melalui pengamatan, wawancara dan kuesioner. 3.7 Pengolahan Data Pengolahan data adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu. Menurut Miles dan Huberman dalam Herdiansyah (2011). Dalam melakukan pengolahan data terdapat empat tahapan yang harus dilakukan, antara lain: 3.7.1 Pengumpulan Data Pada tahapan ini pengumpulan data untuk penelitian kualitatif bisa dilakukan disaat sebelum penelitian, pada saat penelitian, dan bahkan pada saat akhir penelitian. Sebaiknya proses pengumpulan data ini sudah dilakukan ketika
35
penelitian masih berupa konsep atau draft, dengan kata lain ketika penelitian kualitatif baru dimulai. Maksudnya peneliti diharuskan telah melakukan analisis tema pada awal penelitian. Intinya proses pengumpulan data pada penelitian kualitatif ini tidak memiliki waktu tersendiri, melainkan sepanjang waktu penelitian dalam proses pengumpulan data tersebut dilakukan. 3.7.2 Reduksi Data Reduksi data adalah proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang dianalisis, dengan kata lain reduksi data adalah proses pengubahan bentuk data dari hasil wawancara, Observasi, dan hasil dari studi pustaka diubah menjadi bentuk tulisan (script). Dalam penelitian ini, penulis melakukan untuk lebih menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan data yang diperoleh pada saat penelitian mengenai Pengaruh Layanan Perpustakaan Keliling Terhadap Kemampuan Literasi Informasi Wanita Tuna Susila Di kawasan Lokalisasi Gambilangu Semarang, kemudian data yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan serta dipilih secara sederhana agar mempermudah penulis dalam mengolah data tersebut. 3.7.3 Display Data Setelah semua data diubah kedalam bentuk tulisa (script), langkah selanjutnya adalah melakukan Display data, Display data adalah mengolah data setengah jadi yang sudah seragam kedalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ke dalam suatu matriks kategorisasi sesuai dengan tema yang sudah
36
dikelompokkan dan dikategorikan, serta akan memecah tema-tema tersebut ke dalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana yang disebut dengan subtema yang diakhiri dengan memberikan kode (coding) dari subtema tersebut sesuai dengan yang sebelumnya dilakukan yaitu reduksi data.
3.7.4 Kesimpulan/Verifikasi Kesimpulan/Verifikasi merupakan tahapan terakhir dalam rangkaian analisis data penelitian kualitatif. Pada tahapan terakhir ini nantinya akan diambil kesimpulan yang mana kesimpulan ini menjurus kepada jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya dan mengungkap “What” dan “How” dari temuan penelitian tersebut. Pada tahap ini penulis menarik kesimpulan dari data yang telah disimpulkan sebelumnya kemudian melakukan pengecekan ulang dengan mencocokkan dengan data yang dimiliki penulis pada saat penelitian.
37
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
4.1 Perpustakaan Daerah Jawa Tengah 4.1.1. Sejarah Singkat Perpustakaan Daerah Jawa Tengah didirikan pada tanggal 1 Agustus 1951 dengan nama “Perpustakaan Negara Semarang” berdasarkan surat Keputusan Menteri P dan K RI No. 18165/Keb tertanggal 23 Juli 1951. Perpustakaan ini merupakan Perpustakaan Negara yang kedua di indonesia setelah Perpustakaan Negara Yogyakarta yang pada awal berdirinya menempati bekas gedung Openbare Leeszaal Bibliothek di Jl. Bojong (Jl. Pemuda No. 147 Semarang). Namun, Sejalan dengan pembangunan nasional, perkembangan IPTEK dan semakin meningkatnya minat baca masyarakat Jawa Tengah, gedung di Jl. Pemuda No. 147 Semarang tidak dapat menampung semua kegiatan penyelengaraan pemustaka, maka dibangunlah gedung perpustakaan baru yang lebih representatif di Jl. Sriwijaya No. 29A Semarang yang diresmikan pemakaiannya pada tanggal 20 Maret 1987 oleh Menteri dalam Negeri RI Bapak Soepardjo Roestam. Seiring dengan perkembangan waktu, Perpustakaan Negara Semarang mengalami perubahan nama beberapa kali yang didasarkan pada :
38
a. Meningkatnya peran perpustakaan sebagai sumber belajar seumur hidup, maka pemerintah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 01990/1978 tanggal 23 Juni 1978. Dimana “Perpustakaan Negara” menjadi “Perpustakaan Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan”. dan ditindak lanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0950/0/1979 yang menetapkan Perpustakaan Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah sebagai Perpustakaan Wilayah tipe A. b. Keputusan Presiden RI No. 11 tahun 1989 tentang Perpustakaan Nasional, “Perpustakaan Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan” ditingkatkan
statusnya
menjadi
“Perpustakaan
Daerah”
dan
merupakan satuan organisasi Perpusakaan Nasional yang berada di daerah. c. Keputusan Presiden No. 50 tahun 1997 tanggal 29 Desember 1997 tentang Perpustakaan Nasional RI, “Perpustakaan Daerah” menjadi “Perpustakaan Nasional Provinsi” yang merupakan instansi vertikal. Perpustakaan Nasional RI yang berada di Ibu Kota Provinsi, dipimpin oleh seorang Kepala Perpustakaan Nasional Provinsi yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Perpustakaan Nasional RI.
39
d. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka dikeluarkan Peraturan Daerah No. 9 tahun 2001 tanggal 20 juni 2001 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Susunan Organisasi
Kantor
di
lingkungan
Pemerinta
Daerah,
maka
“Perpustakaan Nasional Provinsi Jawa Tengah” diubah menjadi “Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah” sebagai kantor yang mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Perpustakaan. e. Peraturan Daerah No.7 tahun 2008 tanggal 6 juni 2008 tentang Pembentukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Jawa Tengah digabung dengan Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah menjadi “Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah”. Di samping itu, berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 54 tahun 2008 tanggal 20 juni 2008, Perpustakaan Gubernur Jawa Tengah dibentuk sebagai unit pellayanan Teknis Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. 4.1.2. Struktur Organisasi Struktur Organisasi merupakan suatu bagan pembagian tugas, wewenang, dan fungsi dalam organisasi. Struktur organisasi perpustakaan akan menggambarkan struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja di perpustakaan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pembagian Tugas
40
Urusan Pemerintah antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah DaerahnKabupaten/Kota serta Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka diadakan perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja seperti diberikut ini :
Kepala Perpustakaan Daerah
Sub Bagian Tata Usaha
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Jasa Teknis Perpustakaan
Seksi Deposit
Bagan II: Struktur Organisasi Perpustakaan Daerah Jawa Tengah Adapun pembagian tugas dari masing-masing bagian tersebut antara lain : a. Kepala Perpustakaan Daerah berdasarkan pasal 7 Kepala perpuatakan Daerah mempunyai tugas untuk memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 4 dan pasala 5. Pasal 4 yaitu Perpustakaan Daerah mempunyai tugas pokok
41
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang badan di bidang Perpustakaan. Pasal 5 yaitu untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksuddalam pasal 4, Perpustakaan Daerah menyelengarakan fungsi : 1. Penyusunan rencana teknis operasional jasa teknis Perpustakaan dan Deposit. 2. Pelaksanaan
kebijakan
teknis
operasional
jasa
teknis
Perpustakaan dan Deposit. 3. Pemantauan, evakuasi dan pelaporan jasa teknis Perpustakaan dan Deposit. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Sub bagia tata usaha berdasarkan pasal 8 mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan. c. Seksi jasa teknis Perpustakaan berdasarkan pasal9 mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan kegiatan jasa teknis perpustakaan. d. Seksi Deposit berdasarkan pasal 10 seksi deposit mempunyai tugas untuk
melakukan
penyiapan
bahan
dan
pelaksanaan
kegiatan
penyelengaraan deposit dibidang Perpustakaan e. Kelompok jabatan fungsional berdasarkan pasal 11 kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas untuk melakukan kegiatan sesuai dengan
42
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya kelompok jabatan fungsional ini di koordinasikan oleh kepala seksi dan seecara administratif di koordinasikan oleh kepala sub bag tata usaha. 4.1.3. Jenis Layanan Perpustakaan
Daerah
Jawa
Tengah
merupakan
salah
satu
kelompok
perpustakaan umum yang bertujuan untuk melayani masyarakat umum sehingga masyarakat yang dilayani adalah seluruh lapisan masyarakat dan golongan yang ada di Semarang tanpa terkecuali. Oleh karena itu, Perpustakaan Daerah Jawa Tengah menyediakan berbagai macam jenis layanan mulai dari layanan anak- anak hingga layanan dewasa. Jenis-jenis layanan yang ada di Perpustakaan Daerah Jawa Tengah adalah sebagai berikut: a. Layanan bermain anak (Story Telling), layanan anak terletak dilantai satu. Ruang layanan anak ini disebut juga sebagai ruang anak Coca Cola Foundation dikarenakan layanan ini pada awal berdirinya didasari kerjasama antar Perpustakaan dengan Coca Cola Foundation yang bertujuan
untuk
mendirikan
sebuah
Perpustakaan
Modern.
Progra-program yang dilaksanakan juga beragam mulai dari Story Telling, pemutaran film, tempat bermain anak, dan sebagainya. Layanan Story Telling merupakan layanan bercerita yang dilakukan oleh petugas perpustakaan apabila terdapat kunjungan dari sekolah TK
43
atau SD. Story Telling dilakukan dengan memberikan orientasi atau pengenalan perpustakaan secara sekilas kepada anak-anak kemudian dilanjutkan dengan bercerita secara keseluruhan atau mendongeng. b. Layanan Referensi terletak dilantai satu. Layanan ini dibuka setiap hari senin sampai kamis pukul 07.00 sampai 18.00 WIB, hari jum’at dan sabtu pukul 07.00 sampai 15.00WIB. Sistem layanan yang digunakan yaitu sistem layanan terbuka. Namun, koleksi yang ada tidak dipinjamkan, hanya boleh dibaca ditempat. Apabila ada pemustaka yang ingin memfotocopy buku dilayanan referensi ini, maka harus meninggalkan identitas kepada petugas dilayanan Referensi. c. Layanan Audio Visual teletak dilantai satu. Sistem layanan Audio Visual adalah sistem layanan terbuka sehingga pemustaka dapat langsung menggunakan koleksi yang diinginkan dengan menggunakan komputer yang telah disediakan. Pemustaka sudah bisa memanfaatkan koleksi yang terdapat di layanan audio visual. Namun, sebagian pemustaka masih belum mengetahui keberadaan layanan audio visual dan belum memanfaatkan layanan ini dengan optimal. d. Layanan Keanggotaan (Registrasi) terletak di lantai satu. Layanan ini dibuka setiap hari senin sampai jum’at pukul 07.00 sampai 15.00 WIB. Layanan keanggotaan ini melayani setiap mayarakat umum yang ingin menjadi anggota perpustakaan perpustakaan. Untuk menjadi anggota,
44
Pemustaka haruslah memenuhi persyratan yang telah ditentukan, diantaranya : 1) Warga Kota Semarang dan sekitarnya 2) Mengisi formulir pendaftaran anggota 3) Memberi stempel dan tanda tangan dari fakultas khusus bagi mahasiswa, stempel dan tanda tangan dari petugas kelurahan bagi masyarakat umum, dan tanda tangan serta stempel bagi pegawai. 4) Melampirkan foto copy identitas diri yang sah (KTP/ KTM/ KARTU OSIS/ SIM) 5) Membayar biaya administrasi pendaftaran. e. Layanan Sirkulasi Remaja terletak dilantai dua. Layanan ini dibuka setiap hari senin sampai kamis pukul 07-00 sampai 18.00 WIB, hari jum’at dan sabtu pukul 07.00-15.00 WIB serta minggu pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Layanan Sirkulasi Remaja ini tidak hanya dimanfaatkan oleh remaja saja tetapi juga dimanfaatkan oleh umum untuk memperoleh koleksi fiksi sebagai salah satu bahan rekreasi. f. Layanan Sirkulasi Dewasa terletak dilantai dua. Layanan ini dibuka setiap hari senin sampai kamis pukul 07-00 sampai 18.00 WIB, hari jum’at dan sabtu pukul 07.00-15.00 WIB serta minggu pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Pada layanan dewasa ini sudah dilengkapi dengan fasilitas hotspot dimana pemustaka yang datang dapat memanfaatkan
45
fasilitas hotspot tersebut secara gratis untuk memperoleh informasi dari intenet. Layanan ini banyak dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik pemustaka mulai dari remaja hingga dewasa atau umum untuk memperoleh koleksi-koleksi umum/ nonfiksi. Sistem layanan yang digunakan adalah layanan terbuka dimana pemustaka dapat langsung memilih bahan pustaka dirak dan dapat langsung meminjamnya. g. Layanan
Warintek
merupakan
layanan
internet
yang
dapat
dimanfaatkan oleh pemustaka yang ingi memperoleh informasi melalui internet. h. Layanan Terbitan Berkala terletak dilantai dua. Layanan ini dibuka setiap hari senin sampai kamis pukul 07-00 sampai 18.00 WIB, hari jum’at dan sabtu pukul 07.00-15.00 WIB serta minggu pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Sistem layanan yang digunakan yaitu sistem layanan terbuka. Namun, koleksi yang ada tidak untuk dipinjamkan, hanya boleh dibaca ditempat. Apabila ada pemustaka yang ingin memfotocopy koleksi layanan terbitan berkala ini, maka harus meninggalkan identitas kepada petugas layanan tersebut. i. Layanan perpustakaan keliling merupakan salah satu perluasan layanan dari Perpustakaan Daerah Jawa Tengah untuk menjangkau masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari Perpustakaan Daerah Jawa Tengah. Armada Perpustakaan Keliling yang digunakan oleh Perpustakaan
46
Keliling Daerah Jawa Tengah berupa kendaraan darat sejumlah tiga unit roda empat dengan rincian satu unit mobil kijang yang diperoleh dari bantuan Perpustakaan Nasional RI, satu unit mobil Mitsubishi L300 yang diperoleh dari bantuan Rotary Club Semarang dan satu unit mobil Mitsubishi Box yang diperoleh dari bantuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sedangkan untuk Mobil Pintar merupakan mobil titipan milik PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) yang berasal dari sumbangan persatuan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu. Dalam satu hari Perpustakaan Keliling dapat melayani 3 sampai 4 pos layanan. Pos layanan yang digunakan untuk melakukan layanan perpustakaan keliling dipilih berdasarkan hasil dari kerjasama dengan kelurahan atau instansi tertentu yang telah mengadakan kerjasama layanan perpustakaan keliling. Perpustakaan Keliling melayani pemustaka dari seluruh lapisan tanpa masyarakat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, ras, agama, dan sebagainya, sehingga pemakainya sangat beragam mulai dari anak- anak hingga dewasa. j. Layanan Deposit didirikan dalam upaya untuk mewujudkan koleksi daerah dan melestaeikan hasil dari budaya bangsa, perpustakaan Daerah Jawa Tengah melaksanakan perhimpunan, penyimpanan, pelestarian dan pendayagunaan semua hasil karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di Daerah Jawa Tengah dan tentang Jawa Tengah,
47
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak
dan Karya Rekam, Peraturan
Pemerintah Nomor 70 Tahun 1991 dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1999. Layanan Deposit terdiri dari tiga ruang layanan yaitu : 1. Ruang skripsi dan terbitan berkala, ruang ini merupakan ruangan yang digunakan untuk menyimpan koran, majalah, brosur leflet, skripsi, jurnal dan lainnya. 2. Ruang Koleksi terbitan 35 kabupaten dan kota se-jawa tengah, Ruang ini merupakan ruang tempat penyimpanan dan pelayanan informasi bagi pengunjung deposit dengan fasilitas yang tersedia berupa buku, kaset, CD dan beberapa alat Recording dan tape sebagai alat untuk mendengarkan karya-karya rekam. 3. Ruang administrasi dan pengolahan layanan deposit, Khusus untuk ruangan administrasi dan pengolahan layanan deposit ini terletak dilantai tiga. Diruang ini pegawai melakukan aktifitas pengindekan, pengetikan, pemasukan data dan aktifitas lainnya termasuk ruang tamu dan ruang kepala seksi deposit. 4.2 Perpustakaan Keliling Dalam rangka meningkatkan kecerdasan masyarakat Semarang dan Menunjang sarana belajar diperlukan adanya perpustakaan yang dapat memberikan pelayanan informasi yang tepat dan merata kepada seluruh golongan dan lapisan masyarakat yang ada di Semarang. Mencerdaskan masyarakat, tidak hanya
48
ditujukan kepada masyarakat yang ada di daerah perkotaan saja, akan tetapi juga masyarakat yang berdomisili di daerah terpencil yang tidak dapat terjangkau oleh perpustakaan menetap. Disadari atau tidak bahwa masyarakat di kota Semarang sebagian besar tinggal di daerah pedesaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar masyarakat pedesaan dan daerah terpencil dapat menikmati layanan informasi guna meningkatkan pengetahuan mereka adalah dengan menyediakan sumber-sumber informasi melalui kegiatan meminjamkan buku-buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain melalui perpustakaan. Perpustakaan sebagai sarana pendidikan nonformal, sumber ilmu pengetahuan dan penyebaran informasi merupakan sarana yang tepat untuk meningkatkan kemajuan masyarakat di Semarang. Namun, Pemerintah Kota Semarang belum bisa membangun perpustakaan di setiap desa karena untuk membangun sebuah perpustakaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Masalah tersebut dapat diatasi dengan cara Perpustakaan Daerah menyelengarakan sarana yang tepat melalui perpustakaan keliling yang merupakan salah satu perluasan layanan Perpustakaan Daerah. Setiap unit perpustakaan keliling dapat melayani beberapa pos baca seperti di desa-desa, panti asuhan, sekolah, pondok pesantren, lembaga permasyarakatan, wanita tuna susila serta panti sosial yang lain, sehingga jangkauan layanan Perpustakaan Daerah dapat lebih luas. Perpustakaan keliling tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat kota yang karena suatu hal tidak dapat menikmati layanan Perpustakaan Daerah, melainkan juga dapat bermanfaat bagi masyarakat di
49
pedesaan yang tidak dilayani oleh perpustakaan menetap. Kondisi masyarakat yang seperti inilah yang menuntut adanya layanan perpustakaan keliling yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat untuk mengimbangi kemajuan jaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan informasi yang pesat. 4.2.1 Maksud dan Tujuan Diselenggarakannya Perpustakaan Keliling Tujuan utama diselenggarakannya perpustakaan keliling adalah untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang kegiatan perpustakaan keliling disemarang yang diselengarakan oleh Perpustakaan Daerah, dengan maksud agar : a) Memeratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai daerah terpencil yang belum /tidak memungkinkan didirikan perpustakaan menetap. b) Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan informal kepada masyarakat umum. c) Memperkenalkan buku- buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat. d) Memperkenalkan jasa- jasa yang ada di perpustakaan kepada masyarakat, sehingga
dapat
menumbuhkan
budaya
untuk
memanfaatkan
jasa
perpustakaan pada kalangan masyarakat. e) Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada masyarakat. f) Mengadakan kerjasama dengan lembaga masyarakat sosial, pendidikan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat.
50
4.2.2 Pemakai Perpustakaan Keliling Perpustakaan keliling melayani pemakai secara demokratis maksudnya adalah layanan diberikan kepada seluruh pemakai tanpa terkecuali dengan tidak membedakan umur, jenis kelamin, ras, agama, dan sebagainya, sehingga pemakainya sangatlah beragam mulai dari anak- anak hingga kedewasa. Pemakai perpustakaan keliling disini adalah masyarakat yang bekerja dikawasan Lokalisasi Gambilangu Semarang maupun yang bertempat tinggal dikawasan tersebut seperti : Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan Anak-anak. Pemakai dari luar kawasan Gambilangu juga diperbolehkan meminjam buku karena sudah mendapatkan kepercayaan oleh penanggung jawab bahwa buku tersebut akan dikembalikan. Bagi anak-ank seusia SD, proses membaca dan meminjam buku dapat dibantu dan dibimbing oleh orang tua mereka masing-masing. Sistem keanggotaan yang digunakan di kawasan Gambilangu semarang menggunakan kartu keanggotaan dan mencatat koleksi bahan pustaka yang dipinjam kedalam buku peminjaman yang dibawa oleh petugas perpustakaan keliling, hal ini dikarenakan waktu operasional perpustakaan keliling yang hanya seminggu sekali melayani kawasan tersebut, sehingga diperlukan pendataan yang lengkap dengan menggunakan kartu anggota supaya dapat diketahui jumlah anggota dan dimana tempat dia tinggal,dan juga agar bahan pustaka yang dipinjam oleh pemustaka dapat terjamin keberadaannya.
51
Selain itu pegawai perpustakaan keliling juga bekerja sama dengan perangkat desa di kawasan lokalisasi Gambilangu seperti Rt dan Rw. Mereka diberikan tugas sebagai penanggung jawab, yang mana tugas dari penanggung jawab adalah bertanggung jawab apabila ada peminjam yang nakal atau yang tidak mengembalikan bahan bacaan kepada petugas serta bertanggung jawab atas pengembalian buku dan juga jika terjadi buku hilang/rusak. Disini penanggung jawab juga bisa mewakili masyarakat yang ingin meminjam buku tetapi tidak memiliki waktu untuk datang ke Layanan Perpustakaan Keliling mereka dapat menitipkan judul maupun jenis buku apa yang ingin mereka pinjam dengan memberikan catatan kepada penanggung jawab tersebut. 4.2.3 Koleksi Koleksi adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah serta dilayankan (Lasa HS, 2009: 176). Koleksi yang dibawa oleh mobil Perpustakaan Keliling meliputi buku-buku fiksi dan non fiksi yang disediakan untuk masyarakat umum dari anak-anak, remaja hingga ke dewasa. Buku-buku tersebut tersedia dalam berbagai subjek, selain buku terdapat koleksi lainnya yang dibawa seperti majalah. Pengadaan koleksi Perpustakaan Keliling dilakukan oleh Kantor Perpustakaan Daerah Provinsi jawa tengah melalui proyek pengadaan buku yang diadakan setiap tahun. Untuk pemilihan koleksinya dilakukan oleh bagian pengembangan bahan
52
pustakaKantor Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah. Penambahan koleksi rutin dilakukan setia tahunnya, hal ini dilakukan dengan pertimbangan agar koleksi tetap bervariasi dan selalu mengikuti perkembangan zaman (up to date). Pemilihan koleksi yang akan dipergunakan dalam layanan perpustakaan keliling dilakukan ileh bagian pengadaan Kantor Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dalam pemilihan koleksi Perpustakaan Keliling disesuaikan dengan keinginan serta minat dari masyarakat yang daerahnya dilayani oleh perpustakaan keliling. Minat masyarakat dalam menggunakan koleksi Perpustakaan Keliling dijadikan acuan dalam pemilihan koleksi, hal ini sangat terlihat dari statistik peminjaman
koleksi
perpustakaan
keliling.
Kleksi
koleksi
yang
dibawa
olehperpustakaan keliling mencakup Karya Umum, Filsafat, Agama, Ilmu-ilmu Sosial, Bahasa, Ilmu Pengetahuan Murni, Teknologi, Kesenian serta Kesusastraan. 4.2.4 Kegiatan yang Dilakukan Kegiatan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan keliling adalah datang mengunjungi lokasi Gambilangu Semarang setiap hari Senin sekitar pukul 10 pagi yang bertepatan dengan jam pulang para wts dari pelatihan keterampilan yang rutin diadakan perangkat desa disetiap hari senin, disini para wts dibekali keterampilan untuk memiliki kemampuan berwirausaha sehingga mereka otomatis membutuhkan bahan bacaan untuk menambah wawasan mereka. Disini perpustakaan keliling datang dan melayani pemustaka dengan membawa mobil perpustakaan keliling yang berisi koleksi bahan pustaka, kemudian petugas akan membawa mobil perpustakaan
53
keliling tersebut memutari kawasan lokalisasi Gambilangu untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa sedang ada perpustakaan keliling dan petugas memilih lokasi yang dianggap strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat untuk memberikan layanan kepada masyarakat disana. Biasanya tempat yang dipilih adalah tempat yang sejuk banyak pohon dan bersih serta tidak jauh dari jalan utama sehingga para wts yang pulang dari pelatihan keterampilan dapat dengan mudah menjangkaunya.
54
BAB V HASIL PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan membahas hasil dari penelitian yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kemudian peneliti menggunakan teknis analisis deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus tentang Pengaruh Layanan Perpustakaan Keliling Terhadap Kemampuan Literasi Informasi Wanita Tuna Susila di Lokalisasi Gambilangu Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang pemustaka yang sering berkunjung kelayanan perpustakaan keliling. Penulis mengkaji tentang pengaruh layanan perpustakaan keliling dan melakukan wawancara guna mendapatkan data yang dilaksanakan pada tanggal 03 juni- 03 juli 2013 di kawasan Lokalisasi Gambilangu Semarang. Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan observasi objek untuk menentukan fokus penelitian. Hasil yang diperoleh adalah layanan perpustakaan keliling mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat yang tinggal dikawasan lokalisasi Gambilangu Semarang. Layanan perpustakaan keliling ini membawa perubahan pola pikir dari masyarakat yang hidup di kawasan lokalisasi Gambilangu Semarang.
55
5.1 Pengetahuan Pemustaka Terhadap Layanan Perpustakaan Keliling Pandangan pemustaka merupakan penilaian atau kesan yang didapat penulis dari apa yang dilihat pada saat melakukan observasi mengenai sebuah objek, objek yang dimaksud disini adalah Pengaruh Layanan Perpustakaan Keliling Terhadap Kemampuan Literasi Informasi Wanita Tuna Susila di Lokalisasi Gambilangu Semarang. Disini penulis akan mengkaji pandangan pemustaka dari tiga indikator kenyamanan yang benar-benar dialami dan dirasakan oleh pemustaka. Penulis memperoleh pandangan pemustaka dengan cara melakukan pendekatan dan wawancara mirip diskusi kepada informan sehingga menimbulkan suasana yang kondusif guna mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan. Pernyataan dalam wawancara ini telah disiapkan sebelumnya dengan urutan pertanyaan yang tidak tersetruktur. Sebelum mengajukan pertanyaan, penulis mengajukan pertanyaan awal terlebih dahulu mengenai seberapa sering informan datang (tingkat kunjungan) keperpustakaan keliling, hal ini diperlukan agar penulis mengetahui kriteria informan dan pengetahuan tentang keberadaan Layanan Perpustakaan Keliling Dikawasan Lokalisasi Gambilangu Semarang. Kelima orang informan ini penulis anggap telah memenuhi persyaratan kriteria informan yaitu seberapa sering mereka datang (tingkat kunjungan) keperpustakaan keliling seperti yang telah dikemukakan oleh responden. Disini penulis akan menampilkan kriteria tingkat kunjungan informan kedalam bentuk tabel seperti berikut :
56
Tabel 2 : Kriteria Tingkat Kunjungan Informan. No
Nama
Mengetahui ada tidaknya Tingkat
Informan
layanan
Kriteria
perpustakaan kunjungan
keliling 1
Sri
Mengetahui
Setiap Minggu
Rutin
Wahyuningsih 2
Dewi
Mengetahui
Seitap Minggu
Rutin
3
Umi
Mengetahui
Setiap Minggu
Jarang
4
Erna
Mengetahui
Setiap Minggu
Jarang
5
Sulis
Mengetahui
Setiap Minggu
Rutin
Berdasarkan tabel diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa responden dengan tingkat kunjungan lebih dari 3 kali dalam sebulan dikategorikan sebagai informan yang sering berkunjung keperpustakaan keliling yaitu Sri Wahyu Ningsih, Dewi, Sulis. Sedangkan responden yang frequensi berkunjungnya antar 2 sampai 3 kali dalam sebulan dikategorikan sebagai informan yang jarang berkunjung yaitu Umi, dan Erna. Pengetahuan responden akan adanya Layanan Perpustkaan Keliling di kawasan Lokalisasi Gambilangu Semarang diungkapkan oleh responden bahwa kelima orang responden mengetahui keberadaan Layanan Perpustakaan keliling sebelum penulis
57
melakukan penelitian. Pertanyaan ini digunakan oleh penulis untuk mengurangi bias dalam proses memperoleh data dari para informan. 5.1.1 Jumlah dan Ragam Koleksi Hasil yang diperoleh penulis dari wawancara dengan informan yang berbeda frequensi tingkat kunjungannya, jumlah koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Keliling Daerah Jawa Tengah dirasakan oleh para pemustaka dikawasan Gambilangau Semarang masih kurang untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi mereka serta koleksinya masih kurang beragam. Jumlah dan Keragaman Koleksi pada Perpustakaan keliling haruslah selalu diperbarui sehingga di dalam diri pemustaka tidak muncul rasa jenuh yang disebabkan oleh kurang up date nya koleksi yang dibawa. Dari wawancara yang telah dilakukan peneliti jawaban dari para informan dapat dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu : Kategori pertama, jawaban dari Tiga orang informan yaitu Sri Wahyu Ningsih, Dewi, dan Sulis dapat penulis simpulkan pendapat mereka sama. Mereka berpendapat bahwa koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan keliling masih kurang banyak dan kurang beragam sehingga terkadang memunculkan rasa jenuh terhadapa koleksi itu itu saja yang dibawa oleh Perpustkaan Keliling. Bahkan salah satu dari mereka yaitu Sulis dengan terang-terangan mengatakan bahwa koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan keliling saat ini masih kurang memenuhi keinginannya, apalagi sejak dia menjadi anggota tetap baru beberapa kali
58
saja koleksi Perpustakaan Keliling tersebut diperbarui, itupun dalam rentan waktu yang cukup lama. Berikut perkataan dari informan Sulis yang di ungkapkannya: “Jumlah koleksi yang dipunya perpustakaan keliling masih sangat kurang mas, apalagi untuk orang seperti saya yang bekerjanya pada malam hari saja jadi untuk mengisi waktu luang saya pada siang harinya saya habiskan dengan membaca buku-buku yang saya peroleh dari pinjaman perpustakaan keliling. Kalo koleksinya Cuma itu-itu saja lama-lama bosan mas karena bisa-bisa buku yang saya sukai sudah saya baca semua seperti buku-buku tentang kesehatan dan Novel. Jadi ya kalo bisa sih koleksi yang dibawa itu harus sering diperbarui biar gak ngebosenin mas sama buku-buku buat anak itu ditambahi sehingga bisa memancing anak-anak untuk gemar membaca..” Kategori kedua, mereka yang beranggapan bahwa jumlah dan keragaman koleksi yang dimiliki Perpustkaan keliling saat ini tidak berpengaruh karena mereka bukan merupakan pemustaka yang rutin berkunjung kePerpustakaan keliling. Menurut salah satu dari mereka yang beranggapan bahwa jumlah dan keragaman koleksi sudah cukup yaitu Erna mengatakan “ bahwa bagi dia jumlah dan keragaman koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan keliling saat ini tidak menjadi masalah bagi dia, walaupun dia sendiri terkadang dalam mencari informasi tidak menemukan apa yang ia cari.” Dari hasil wawancara dengan kelima orang informan, mayoritas informan mengungkapkan bahwa Jumlah dan Keragaman Koleksi yang dimiliki Perpustakaan Keliling saat ini masih sangat kurang khususnya untuk anak-anak. Hal ini berpengaruh kepada informasi yang mereka dapatkan kurang ter up date sehingga mereka akan tertinggal apabila adanya hal-hal baru seperti Novel-novel baru cara pengobatan baru. 5.1.2 Waktu Kunjungan Waktu layanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah waktu Perpustakaan Keliling memberikan Layanan kepada pemustka yang tinggal dikawasan Gambilangu Semarang. Yang selama ini hanya pada hari senin itupun
59
hanya sebentar. Tak jarang mereka sudah menunggu tetapi Layanan Perpustakaan Keliling tidak datang, jadi mereka mengharapkan penambahan jadwal kunjungan tidak hanya hari senin saja. Dari semua pernyataan informan penulis menyimpulkan bahwa waktu kunjungan yang diberikan oleh Perpustakaan Keliling masih kurang, sehingga para informan mengharapkan penambahan waktu dan hari kunjungan Perpustakaan Keliling ke daerah mereka supaya semua orang dapat memanfaatkannya, seperti anak-anak mereka yang kalau pagi mereka pergi sekolah jadi tidak bisa ikut memanfaatkan layanan perpustakaan keliling. Disini terlihat bahwa antusiasme warga terhadap layanan perpustakaan keliling sangat bagus, hal ini terbukti dengan pendapat dari mayoritas informan yang meminta
diadakannya
penambahan
waktu
kunjungan
supaya
pengguna
perpustakaan keliling bisa lebih banyak lagi dan mereka bisa memanfaatkan atau menggunakan Layanan Perpustakaan Keliling itu secara lebih maksimal. Seperti perkataan salah satu informan yaitu Dewi “Mungkin sebaiknya diberi penambahan jadwal kunjungan, mungkin sore hari jadi anak-anak kami yang sekolah juga bisa pinjem, kan kalo pagi mereka sekolah jadikan mereka bisa memanfaatkan waktu gak Cuma buat main aja.” Dia dengan tegas mengusulkan untuk diadakan penambahan waktu pelayanan perpustakaan keliling di daerahnya.
60
5.1.3 Layanan Layanan yang dimaksud disini adalah layanan yang diberikan kepada pemustaka yang ada di kawasan lokalisasi Gambilangu Semarang. Disini petugas Perpustakaan Keliling ditugaskan untuk melayani pemustaka serta membantu masyarakat dalam pengembangan minat baca dan memberikan layanan sirkulasi bahan pustaka kepada masyarakat. Dari hasil wawancara dengan para informan penulis menyimpulkan bahwa layanan yang diberikan oleh perpustakaan keliling saat ini masih kurang maksimal bagi para informan, seperti yang di ungkapkan oleh informan Umi yang merasa “layanannya itu masih kurang maksimal apalagi seperti saya ini yang jarang berkunjung otimatis butuh bantuan untuk mencari buku-buku yang saya mau, terkadang petugasnya suka pura-pura gak tau dan terkesan membiarkan. Dan juga buku-buku yang telah dikembalikan tidak langsung disusun kembali ke raknya oleh petugas sehingga tak jarang harus mencari didalam keranjang tempat buku-buku tersebut dikumpulkan, itukan sama saja dengan membuang-buang waktu.” Disini mereka para pemustaka mengharapkan adanya peningkatan layanan supaya mereka bisa memanfaatkan Perpustakaan Keliling ini lebih maksimal lagi, dan layanan tersebut diharapkan bisa memudahkan dalam proses pencarian informasi terutama untuk anggota-anggota baru yang masih awam tentang cara-cara pencarian informasi di Perpustakaan keliling.
61
5.2 Kemampuan Dalam Memahami Kebutuhan Informasi Kemampuan dalam memahami kebutuhan informasi merupakan kemampuan umum yang dimiliki oleh setiap orang. Tetapi tidak semua orang dapat dikatakan mempuanyai kemampuan literasi informasi. Seseorang dapat dikatakan mempunyai keterampilan literasi informasi apabila orang tersebut mampu memahami kebutuhan informasi dan mendapatkan informasi yang tepat dalam berbagai format lalu mampu menggunakan dan menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang tepat dan benar. Dari hasil penelitian terhadap kelima orang informan di lokalisasi Gambilangu Semarang diketahui bahwa mayoritas dari kelima orang informan mampu mengetahui kebutuhan informasi apa yang mereka butuhkan. Jadi sebelum mereka berkunjung ke Perpustakaan keliling mereka sudah mengetahui koleksi- koleksi apa saja yang akan mereka pinjam. Seperti yang terlihat ketika penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada para informan diantaranya : •
Koleksi atau informasi seperti apa yang anda butuhkan? − Sri Wahyuningsih
: “Buku tentang masakan dan Novel”
− Dewi
: “Novel dan Buku Kesehatan”
− Umi
: “Novel dan Buku-buku Kecantikan”
− Erna
: “Novel dan Buku Memasak”
− Sulis
: “Buku-buku Kesehatan”
62
Dari hasil wawancara di atas diketahui bahwa kelima orang informan sudah mampu mengetahui kebutuhan informasi seperti apa yang mereka butuhkan sehingga penulis mengajukan lagi pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui apakah apakah kebutuhan informasi mereka sudah terpenuhi atau belum : •
Apakah kebutuhan informasi anda sudah terpenuhi dengan koleksi yang ada diperpustakaan keliling saat ini? − Sri Wahyuningsih : “Kurang terpenuhi, karena terkadang buku yang saya cari tidak ada” − Dewi
: “Cukup terpenuhi”
− Umi
: “Terpenuhi”
− Erna
: “Sudah terpenuhi”
− Sulis
: “Kurang terpenuhi”
Dari kedua hasil wawancara diatas terlihat bahwa mayoritas para informan sudah memahami informasi- informasi apa saja yang mereka butuhkan, sehingga mereka dapat mengetahui apakahan informasi yang mereka butuhkan sudah terpenuhi atau belum dengan koleksi yang ada diperpustakaan keliling saat ini. 5.3 kemampuan dalam mencari koleksi Dari kelima orang informan, mereka semua sudah mampu dan bisa dalam mencari koleksi yang ada di perpustakaan keliling. Hal ini dapat dilihat dari semua informan mereka langsung mencari sendiri ke rak buku pada saat akan meminjam di perpustakaan keliling. Apabila menemui kesulitan ataupun buku yang mereka inginkan tidak ketemu barulah mereka akan bertanya kepada petugas dan meminta
63
bantuan untuk dicarikan buku yang mereka inginkan. Seperti pada saat penulis mengajukan pertanyaan pada sesi wawancara mengenai bagai mana cara mereka dalam mencari koleksi yang ada di perpustakaan keliling, di dapatkan hasil bahwa dari kelima orang informan empat orang informan menjawab langsung mencari sendiri ke rak buku. Berikut jawaban dari para informan : •
Sri Wahyuningsih : “Mencari sendiri ke rak buku, apabila tidak dapat menemukan buku yang dicari baru bertanya kepada petugas yang ada”
•
Dewi
: “Langsung mencari sendiri ke rak buku”
•
Umi
: “Bertanya kepada petugas”
•
Erna
: “Mencari langsung ke rak buku”
•
Sulis : “Mencari sendiri ke rak buku, apabila tidak bisa menemukan baru bertanya ke pada petugas perpustakaan keliling”
Dari hasil wawancara diatas terlihat bahwa ke empat orang informan sudah mampu mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan ke rak buku, ketika mereka menemui kesulitan barulah mereka bertanya kepada petugas perpustakaan keliling, sedangkan satu orang informan yaitu informan Umi langsung bertanya ke pada petugas perpustakaan keliling dalam mencari buku yang ia inginkan, hal ini dikarenakan informan Umi termasuk kedalam anggota yang jarang berkunjung ke perpustakaan keliling. 5.4 Kemampuan dalam menggunakan informasi Setalah memahami kebutuhan informasi dan mengerti dalam mencari informasi tersebut informan diharapkan mampu dalam menggunakan informasi, dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap kelima orang informan,
64
diketahui bahwa mayoritas para informan menggunakan informasi yang mereka dapatkan di perpustakaan keliling untuk menambah pengetahuan dan untuk mengisi waktu luang mereka supaya mereka mempunyai kegiatan yang lebih positif. Berikut jawaban dari para informan ketika penulis menanyakan kepada mereka : •
Informasi yang anda dapatkan digunakan untuk apa? − Sri Wahyuningsih luang”.
: “Menambah pengetahuan serta mengisi waktu
− Dewi
: “Memanfaatkan waktu supaya lebih bermanfaat”.
− Umi
: “Mengisi waktu luang”.
− Erna luang.”
: “Menambah pengetahuan dan mengisi waktu
− Sulis luang.”
: “Menambah pengetahuan dan mengisi waktu
5.5 Kendala yang dihadapi pemustaka Kendala dan Hambatan yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah faktorfaktor yang memhalangi proses pencapaian tujuan bagi pemustaka dalam mendapatkan koleksi atau bahan bacaan yang ada pada Layanan Perpustakaan Keliling. Kendala dan Hambatan yang di alami oleh informan dapat diketahui atau dilihat ketika peneliti mengajukan pertanyaan “kendala dan hambatan apa yang anda temui atau alami saat proses pencarian informasi di Perpustakaan Keliling? Dan apa yang anda lakukan ketika anda mengalamai atau menemukan masalah kendala dan hambatan tersebut?. Kemudian di dapatkan hasil wawancara dari ke lima informan yang penulis buat seperti yang ada pada tabel di bawah ini:
65
Tabel 3: Kendala yang dihadapi pemustaka No 1
Nama Sri Wahyu Ningsih
Jawaban Penataan koleksi kurang rapi sehingga menyulitkan
dalam
proses
pencarian
informasi. Terbatasnya jumlah koleksi yang boleh dipinjam dibatasi hanya dua buku saja 2
Dewi
Banyaknya koleksi yang tidak dikembalikan ke
rak
setelah
dipinjam
dan
jadwal
kunjungan yang hanya seminggu sekali. 3
Umi
Koleksinya banyak yang tercampur dan tidak ditaruh pada tempat semestinya sehingga membingungkan apalagi seperti saya yang jarang berkunjung keperpustakaan keliling.
4
Erna
Kesulitan dalam mencari buku yg saya butuhkan karena banyaknya koleksi yang tercampur aduk dan tidak di tempatkan pada tempat seharusnya.
5
Sulis
Koleksi yang saya cari terkadang tidak ketemu, baik
itu karena koleksinya yang
tercampur dengan buku yang tidak sejenis
66
ataupun memang tidak ada.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kendala yang sering dihadapi oleh informan dalam memanfaatkan koleksi yang ada pada layanan Perpustakaan Keliling adalah pada Penataan Koleksi yang kurang rapi sehingga menyulitkan pemustaka pada saat proses pencarian informasi. Kemudian tindakan yang dapat dilakukan oleh pemustaka itu sendiri adalah dengan cara mencari berulang kali disetiap rak-rak buku yang ada karena koleksi yang tercampur sehingga berkemungkinan koleksi yang dicari terletak tidak pada tempatnya, Pemustaka juga bisa mencari buku yang dibutuhkan pada keranjang dimana tempat buku-buku yang habis dipinjam tetapi belum di kembalikan ke rak buku oleh para petugas. 5.6 Peran Pustakawan Pustakawan mempunyai peranan penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka. Pada Layanan Perpustakaann Keliling yang melayani Kawasan Gambilangu Semarang, pustakawan berperan sebagai pengelola yang bertugas mempromosikan Perpustakaan Keliling kepada masyarakat yang tinggal di daerah tersebut supaya mereka bisa menjadi anggota tetap Perpustakaan Keliling dan memanfaatkannya untuk mengisi waktu luang mereka. Disini Pustakawan dituntut juga untuk dapat melayani dan membantu apa bila ada seorang pemustaka yang mau menjadi anggota tetap maupun membantu pemustaka yang menemui kesulitan dalam proses pencarian informasinya.
67
Untuk mengetahui peran pustakawan dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pustakawan yang mengelola layanan Perpustakaan Keliling. Tabel 4: Wawancara dengan Pustakawan No Nama
Jabatan
1
Pustakawan
Petugas 1
Pertanyaan & Jawaban Menurut anda bagaimana tanggapan yang diberikan masyarakat terhadap Layanan Perpustakaan Keliling ini? “menurut
saya
tanggapan
yang
diberikan oleh mereka para warga kawasan Gambilangu cukup positif artinya
mereka
menyambut
baik
kedatangan kami, hal ini dapat kita liat dari jumlah orang yang berkunjung dan meminjam buku, minimal kalo disini itu sekali kita dateng ada 15 pemustaka yang meminjam.” Jenis layanan apa saja sih yang diberikan kepada masyarakat? “layanan
sirkulasi,
layanan
68
keanggotaan
ya
pokoknya
kita
memberikan layanan yang dibutuhkan masyarakat
yang
masih
hubungannya
dengan
ada
Perpustakaan
Keliling” Pendokumentasian
yang
dilakukan
bagaimana? “kita mencatat data peminjaman di buku yang kita bawa serta mencatat nama
dan
judul-judul
buku
yang
dipinjam ke kartu peminjaman” Bagaimana tanggapan anda mengenai kendala yang dihadapi para pemustaka saat ini? “kami akan terus memperbaiki layanan kami kedepannya nanti” 2
Petugas 2
Pustakawan
Kegiatan apa saja yang diberikan kepada masyarakat? “kita memberikan bantuan apabila ada pemustaka
yang
kesulitan
mencari
69
bahan pustaka” Menurut anda bagaimana tanggapan mayarakat sini terhadap Perpustakaan Keliling? “cukup baik dan mereka senang ketika kita datang” Apa tanggapan anda selaku pustakawan mengenai endala yang dihadapi oleh pemustaka
mengenai
koleksi
yang
penataannya kurang rapi? “tanggapan saya ya nanti kedepannya akan kita perbaiki lagi layanan layanan kita yang ada sekarang ini” 3
Petugas 3
Sopir
Kendala apa yang anda hadapi? “jauhnya jarak tempuh dari kantor Perpustakaan ke Gambilangu dan masih harus berhadapan dengan lalulintas yang padat bahkan terkadang macet” Setelah samapai dilokasi bagaimana
70
tanggapan anda? “saya senang ketika sampai dilokasi karena masyarakat yang berkunjung dan meminjam itu tidak sedikit jadi ya rasa
capek
perjalanan
setelah
yang
cukup
menempuh jauh
itu
terbayar, jadi gak sia-sia.”
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa layanan Perpustakaan Keliling yang melayani kawasan Gambilangu Semarang mendapatkan tanggapan yang positif dari warga yang tinggal dikawasan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan keliling, serta banyaknya pemustaka di Gambilangu yang meminta untuk di adakannya penambahan jumlah dan keragaman koleksi dan juga waktu kunjungan perpustakaan keliling. Jika dilihat penguna Perpustakaan Keliling di kawasan Lokalisasi Gambilangu Semarang lebih banyak dibandingkan dengan penguna Layanan Perpustakaan Keliling di tempat lain yang notabennya sama yaitu tempat Lokalisasi, yang dimaksud penulis disini adalah Layanan Perpustakaan Keliling yang melayani kawasan lokalisasi Sunan Kuning Semarang.
71
Bukti yang ada tersebut sudah cukup menjelaskan bahwa minat baca dan kebutuhan informasi pemustaka di Gambilangu Semarang lebih tinggi di bandingkan dengan Pemustaka yang ada di Sunan Kuning semarang. Kedepannya petugas perpustakaan keliling berjanji akan memperbaiki lagi layanan-layanannya dan akan memberikan layanan yang terbaik untuk pemustaka apabila menghadapi kendala pada saat pencarian informasi, supaya pemustaka dapat lebih maksimal memanfaatkan Layanan Perpustakaan keliling.
72
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarka hasil dari penelitian dan wawancara yang telah dilakukan pada tanggal 03 Juni- 03 Juli 2013 di Kawasan Lokalisasi Gambilangu Semarang, yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Layanan Perpustakaan Keliling Terhadap Literasi Informasi Wanita Tuna Susila di Lokalisasi Gambilangu Semarang, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Layanan perpustakaan keliling mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat yang tinggal dikawasan lokalisasi Gambilangu Semarang. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya jumlah pengunjung yang datang dan menjadi anggota tetap, dengan adanya layanan perpustakaan keliling ini masyarakat jadi bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam mengisi waktu luangnya serta menambah wawasan informasi pemustaka. 2. Disini informan sangat mengharapkan adanya penambahan jumlah dan keragaman koleksi, karena koleksi yang sudah ada saat ini dirasa masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan akan informasi bagi para pemustaka, dan mayoritas pemustaka sudah merasa bosan dengan koleksi yang ada saat ini. Serta kurangnya koleksi buku-buku bacaan untuk anakanak.
73
3. Mayoritas informan mengharapkan adanya penambahan waktu kunjungan Layanan Perpustakaan Keliling ke kawasan Lokalisasi Gambilangu semarang, hal ini menggambarkan bahwa antusiasme warga terhadap Layanan Perpustakaan Keliling sangat tinggi. 4. Dari hasil wawancara para informan menginginkan adanya peningkatan layanan dari yang sudah ada saat ini agar proses pencarian informasi mereka menjadi lebih efisien dan hemat waktu.
6.2 SARAN
Berdasarkan hasil analisi data terhadap jawaban dari keseluruhan pertanyaan dalam wawancara mendalam yang telah dilakukan kepada 5 orang informan di kawasan Lokalisasi Gambilangu Semarang maka dapat dituliskan beberapa saran sebagai berikut:
1. Perlu diadakannya penambahan jumlah koleksi yang sudah ada dan mengganti koleksi-koleksi yang sudah lama dengan yang baru, hal ini agar pengguna Perpustakaan Keliling bisa terus mendapatkan informasi yang ter up to date. 2. Waktu kunjungan perlu diadakan penambahan supaya semua lapisan masyarakat yanng tinggal dikawasan Lokalisasi Gambilangu bisa memanfaatkan layanan Perpustakaan Keliling. 3. Perlu adanya peningkatan layanan supaya pemustaka bisa dengan mudah mengakses informasi di Layanan Perpustakaan Keliling baik itu pemustaka yang sudah lama menjadi anggota perpustakaan keliling maupun yang masih baru bergabung menjadi anggota Perpustakaan Kelilling.
74
DAFTAR PUSTAKA ACRL. 2004. Information Literacy Competency Standards For Higher Education. http://www.ala.org/acrl/acrlstandards/informationliteracycompetency.htm. diakses 01 juni 2013. American Library Association (ALA). 1989. Presidential Committee on Information Literacy. Final Report. Chicago: American Library Association. http://www.ala.org/acrl/publications/whitepapers/presidential. diakses 01 juni 2013. Gunawan, Agustin Widy, et al. 2008. Tujuh Langkah Literasi Informasi: Knowledge Management. Jakarta: Universias Atmajaya. Hancock, Vicky E. 1999. Information Literacy For Lifelong Learning. ERIC Digest. http://WWW.erigdigest.org/1999-2/information.htm. diakses 20 Mei 2013. Hardjoprakoso, Mastini. 1992. Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Keliling/ Kata Pengantar. Ed. 1, cet. 1. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. Lasa, Hs. 2001. Leksikan Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Gama Media. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rencana Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Putranto, Rohmat. 2007. Efektifitas Layanan Perpustakaan Keliling di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Semarang. Skripsi. Sangadji, Etta Mamang. 2010. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi. Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sulistyo-Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. Suryana, Cahya. 2010. Data dan Jenis Data Penelitian. Wordpress.com: diakses 03 Juni 2013. Tarigan, Novia Valentina. 2007. Studi Deskriptif Tentang Literasi Informasi Mahasiswa Departemen Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Skripsi.
75
Lampiran A : Hasil Wawancara 1. Seberapa sering anda berkunjung ke Perpustakaan Keliling? Sri Wahyuningsih
: Setiap kali ada Layanan Perpustakaan Keliling
Dewi
: Setiap Kali ada Layanan Perpustakaan Keliling
Umi
: 2x dalam sebulan
Erna
: 3x dalam sebulan
Sulis
: Setiap Kali Layanan Perpustakaan Keliing Datang
2. Apa tujuan anda datang keperpustakaan keliling? Sri Wahyuningsih
: Memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan keliling
Dewi
: Mencari bahan bacaan
Umi
: Mengisi waktu luang
Erna
: Mengisi waktu luang
Sulis
: Mengisi waktu luang
3. Koleksi apa yang sering anda pinjam? Sri wahyuningsih
: Buku tentang masakan dan Novel
Dewi
: Novel dan Kesehatan
76
Umi
: Novel
Erna
: Novel dan buku tentang memasak
Sulis
: Buku-buku Kesehatan
4. Apakah kebutuhan informasi anda sudah terpenuhi dengan koleksi yang ada di perpustakaan keliling saat ini? Sri Wahyuningsih
: Kurang terpenuhi, karena terkadang buku yang saya cari tidak ada
Dewi
: Cukup terpenuhi
Umi
: Terpenuhi
Erna
: Sudah Terpenuhi
Sulis
: Kurang Terpenuhi
5. Bagaiman cara anda mencari koleksi yang ada di perpustakaan keliling? Sri wahyuningsih
: Mencari sendiri ke rak buku, apabila tidak menemukan baru bertanya kepada petugas yang ada.
Dewi
: Langsung mencari sendiri ke rak buku
Umi
: Bertanya kepada petugas
Erna
: Mencari langsung ke rak buku
77
Sulis
: Mencari sendiri ke rak buku, apabila tidak bisa menemukan baru bertanya kepada petugas.
6. Apakah anda pernah berkunjung ke perpustakaan lain? Bila iya, bagaimana cara anda mencari koleksi di perpustakaan tersebut? Sri wahyuningsih
: Tidak
Dewi
: Tidak
Umi Erna Sulis
: Tidak : Pernah, langsung mencari ke rak buku : Pernah, langsung mencari ke rak buku jika tidak menemukan buku yang di inginkan baru bertanya kepada petugas perpustakaan.
7. Sejauh mana Pengaruh Layanan Perpustakaan Keliling ini Bagi Anda? Sri Wahyuningsih
: Berpengaruh karena dapat merubah pola fikir saya
Dewi
: Berpengaruh
Umi
: lumayan mempengaruhi pengetahuan saya
Erna
: memberikan informasi yang sebelumnya tidak saya ketahui
Sulis
: menambah pengetahuan saya.
78
8. Bermanfaat atau tidak Layanan Perpustakaan Keliling ini bagi Anda? Sri Wahyuningsih
: Bermanfaat
Dewi
: Bermanfaat
Umi
: Bermanfaat
Erna
: Bermanfaat
Sulis
: Bermanfaat
9. Kendala apa yang sering anda hadapi pada saat melakukan pencarian informasi? Sri wahyuningsih Dewi
: Penataan Koleksinya kurang rapi sehingga menyulitkan : Banyak Koleksi yang tidak langsung dikembalikan ke rak Buku stelah di pinjam
Umi
: Koleksinya banyak yang tercampur
Erna
: Banyaknya buku yang tercampur sehingga menyulitkan
Sulis
: Koleksi banyak yang diletakkan tidak di tempatnya.
10. Apa harapan anda terhadap Layanan Perpustakaan Keliling ini kedepannya? Sri wahyuningsih
: Diadakan penambahan Koleksi dan waktu kunjungan
79
Dewi
:
harapan
saya
kedepannya
jumlah
Koleksi
dan
keragamannya ditambah. Umi
: Mungkin Jumlah Koleksinya bisa ditambah
Erna
: Waktu dan Jumlah Koleksinya ditambah
Sulis
: penambahan waktu kunjungan dan keragaman serta jumlah koleksinya dengan yang lebih menarik dan baru.
Lampiran B Tabel 5: Hasil Reduksi 1. Seberapa sering anda berkunjung ke Perpustakaan Keliling? No 1
Nama Sri Wahyuningsih
Umur 33 th
Jenis Kelamin Perempuan
2
Dewi
25 th
Perempuan
3 4 5
Umi Erna Sulis
25 th 20 th 25 th
Perempuan Perempuan Perempuan
Frekuensi Kunjungan Setiap ada layanan perpustakaan keliling Setiap kali ada layanan perpustakan keliling 2x dalam sebulan 3x dalam sebulan Setiap kali layanan perpustakaan keliling datang
2. Apa tujuan anda datang ke perpustakaan keliling? No 1
Nama Sri wahyuningsih
Umur 33 th
Jenis kelamin Perempuan
2
Dewi
25 th
Perempuan
Jawaban Memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan keliling Mencari bahan bacaan
80
3 4 5
Umi Erna Sulis
25 th 20 th 20 th
Perempuan Perempuan Perempuan
Mengisi waktu luang Mengisi waktu luang Mengisi waktu luang
3. Koleksi apa yang sering anda pinjam? No 1
Nama Sri Wahyuningsih
Umur 33 th
Jenis Kelamin Perempuan
2
Dewi
25 th
Perempuan
3 4 5
Umi Erna Sulis
25 th 20 th 25 th
Perempuan Perempuan Perempuan
Jawaban Tentang Masakan dan Novel Novel dan Buku-buku kesehatan Novel Novel dan buku Masakan Kesehatan
4. Apakah kebutuhan informasi anda terpenuhi dengan koleksi yang ada di perpustakaan keliling saat ini? No 1 2 3 4 5
Nama Sri Wahyuningsih Dewi Umi Erna Sulis
Umur 33 th 25 th 25 th 20 th 25 th
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
Jawaban Kurang terpenuhi Cukup terpenuhi Sudah terpenuhi Sudah terpenuhi Masih Kurang Terpenuhi
5. Bagaimana cara anda mencari koleksi di perpustakaan keliling? No 1
Nama Sri Wahyuningsih
Umur 33 th
Jenis Kelamin Perempuan
2
Dewi
25 th
Perempuan
3
Umi
25 th
Perempuan
4
Erna
20 th
Perempuan
5
Sulis
25 th
Perempuan
Jawaban Mencari sendiri ke rak buku, apabila tidak menemukan baru bertanya kepada petugas yang ada Langsung mencari sendiri ke rak buku Bertanya kepada petugas perpustakaan Mencari langsung ke rak buku Mencari sendiri ke rak buku, apabila tidak bisa menemukan baru bertanya
81
kepada petugas 6. Apakah anda pernah berkunjung ke perpustakaan lain? Bila iya, bagaimana cara anda mencari koleksi di perpustakaan tersebut? No 1 2 3 4
Nama Sri Wahyuningsih Dewi Umi Erna
Umur 33 th 25 th 25 th 20 th
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
5
Sulis
25 th
Perempuan
Jawaban Tidak Tidak Tidak Pernah, langsung mencari ke rak buku Pernah, langsung mencari ke rak buku jika tidak menemukan buku yang di inginkan baru bertanya kepada petugas perpustakaan.
7. Sejauh mana pengaruh Layanan Perpustakaan Keliling ini bagi anda? No 1
Nama Sri Wahyuningsih
Umur 33 th
Jenis Kelamin Perempuan
2 3 4
Dewi Umi Erna
25 th 25 th 20 th
Perempuan Perempuan Perempuan
5
Sulis
25 th
Perempuan
Jawaban Berpengaruh dalam merubah pola pikir Berpengaruh Lumayan mempengaruhi Memberikan informasi baru bagi saya Menambah pengetahuan
8. Bermanfaat atau tidak Layanan Perpustakaan Keliling ini bagi anda? No 1 2 3 4 5
Nama Sri Wahyuningsih Dewi Umi Erna Sulis
Umur 33 th 25 th 25 th 20 th 25 th
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
Jawaban Bermanfaat Bermanfaat Bermanfaat Bermanfaat Bermanfaat
82
9. Kendala apa yang sering anda hadapi pada saat melakukan pencarian informasi? No 1
Nama Sri Wahyuningsih
Umur 33 th
Jenis Kelamin Perempuan
2
Dewi
25 th
Perempuan
3
Umi
25 th
Perempuan
4
Erna
20 th
Perempuan
5
Sulis
25 th
Perempuan
Jawaban Penataan koleksinya masih kurang rapi Banyak koleksi yang diletakkan tidak ditempatnya Koleksinya banyak yang tercampu Kesulitan dalam mencari buku Koleksi yang dicari tidak ketemu
10. Apa Harapan anda terhadap Layanan Perpustakaan Keliling ini kedepannya? No 1
Nama Sri Wahyuningsih
Umur 33 th
Jenis Kelamin Perempuan
2
Dewi
25 th
Perempuan
3 4
Umi Erna
25 th 20 th
Perempuan Perempuan
5
Sulis
25 th
Perempuan
Jawaban Diadakan penambahan waktu kunjungan dan jumlah koleksinya Penambahan Jumlah koleksi Jumlah koleksi ditambah Layanan dan jumlah koleksi ditingkatkan Waktu dan keragaman koleksi ditambah.
Lampiran C : Daftar Pertanyaan 1. Seberapa sering anda berkunjung ke Perpustakaan Keliling? 2. Apa tujuan anda datang ke perpustakaan keliling? 3. Koleksi apa yang sering anda pinjam?
83
4. Apakah kebutuhan informasi anda terpenuhi dengan koleksi yang ada di perpustakaan keliling saat ini? 5. Bagaimana cara anda mencari koleksi yang ada diperpustakaan keliling? 6. Apakah anda pernah berkunjung ke perpustakaan lain? Bila iya, bagaimana cara anda mencari koleksi diperpustakaan tersebut? 7. Sejauh mana pengaruh layanan perpustakaan keliling ini bagi anda? 8. Bermanfaat atau tidak layanan perpustakaan keliling ini bagi anda? 9. Kendala apa yang sering anda hadapi pada saat melakukan pencarian informasi? 10. Apa harapan anda terhadapa Layanan Perpustakaan ini kedepannya?
Lampiran D Tabel 6: Wawancara Jumlah dan Keragaman Koleksi No 1
Nama Sri Wahyuningsih
Jawaban Jumlah koleksinya masih kurang banyak dan pergantian koleksi yang di bawa itu lama kurang up date sehingga informasi yang didapat kurang maksimal Waktu pergantian koleksinya terlalu lama
2
Dewi
3
Umi
Menurut saya, koleksi yang ada saat ini sudah lumayan, sejauh ini sudah bisa memenuhi kebutuhan informasi saya.
4
Erna
Menurut saya koleksi yang ada saat ini sudah cukup
Analisis Penelitian Disini informan Sri Wahyuningsih mengharapkan pergantian koleksi secara rutin agar informasi yang didapatkan lebih maksimal Disini informan Dewi mengharapkan adanya pergantian koleksi secara rutin. Informan Umi kurang mempermasalahkan jumlah dan keragaman koleksi, hal ini dikarenakan dia jarang datang dan meminjam buku di Perpustakaan keliling Sama seperti informan Umi, Informan Erna juga tidak mempermasalahkan Jumlah dan Keragaman Koleksi
84
5
Sulis
Jumlah dan Keragaman Koleksi yang ada saat ini masih kurang lengkap khususnya untuk koleksi anakanak.
yang ada karena mereka berdua bukan merupakan anggota Perpustakaan Keliling yang rutin berkunjung ke Perpustakaan Keliling. Disini informan sulis mengharapkan adanya penambahan jumlah dan Keragaman Koleksi khususnya untuk koleksi buku anak-anak.
Lampiran E Tabel 7: Wawancara Waktu Kunjungan No 1
Nama Sri Wahyuningsih
Jawaban Kalo bisa, waktu atau jadwal kunjungan Perpustakaan Keliling ini ditambah supaya bisa menarik lebih banyak lagi teman-teman yang berkunjung dan menjadi anggota tetap Perpustakaan Keliling. Karena kalo cuma hari senin mungkin ada di antara teman-teman gak bisa datang.
2
Dewi
3
Umi
Mungkin akan lebih baik apabila di adakan penambahan jadwal kunjungan, sore hari mungkin, agar anak-anak kami yang kalo pagi sekolah juga bisa menjadi anggota perpustakaan keliling agar mereka dapat memanfaatkan waktu luang mereka Menurut saya seminggu sekali Informan Umi merasa sudah cukup, tapi mungkin jam bahwa jadwal kunjungan layanannya di tambah lagi. Perpustakaan Keliling seminggu sekali sudah
Analisis Penelitian Dari hasil wawancara dengan informan Sri mengenai waktu kunjungan yang diberikan, di dapatkan hasil bahwa informan Sri mengharapkan adanya penambahan waktu kunjungan sehinggap akan lebih banyak lagi masyarakat yang memanfaatkan layanan Perpustakaan Keliling. Disini informan Dewi juga mengharapkan adanya penambahan waktu kunjungan supaya anakanak mereka juga bisa meminjam dan menjadi anggota perpustakaan keliling.
85
4
Erna
Perlu penambahan waktu dan jadwal kunjungan.
5
Sulis
Harus diberi penambahan waktu supaya bisa dimanfaatkan lebih maksimal lagi oleh masyarakat sekitar
cukup, akan tetapi jam layanannya perlu diadakan penambahan. Informan Erna Mengatakan perlu diadakan penambahan jadwal kunjungan. Sama seperti informan lainnya, Informan Sulis juga mengharapkan adanya penambahan waktu kunjungan perpustakaan keliling.
Lampiran F Tabel 8: Wawancara Layanan No 1
Nama Sri Wahyuningsih
2
Dewi
3
Umi
4
Erna
5
Sulis
Jawaban Analisis Penelitian Layanan yang diberikan saya Disini informan Sri rasa sudah cukup mengatakan bahwa layanan yang ada saat ini sudah cukup. Menurut saya layanan yang ada Sama seperti informan Sri saat ini sudah cukup disini informan Dewi juga merasa bahwa informan yang ada saat ini sudah cukup. Kalo saya pribadi merasa Menurut informan Umi layanan yang ada saat ini layanan yang diberikan masih kurang maksimal masih kurang, hal ini apalagi seperti saya yang dikarenakan dia jarang jarang berkunjung otomatis keprpustakaan keliling membutuhkan bantuan dari sehingga perlu diberi petugas perpustakaan keliling pengarahan yang lebih lagi untuk mencari buku-buku yang dalam memanfaatkan saya inginkan layanan perpustakaan keliling. Layanan yang ada saat ini Menurut informan Erna sudah cukup baik layanan yang ada saat ini sudah lumayan baik. Menurut saya masih kurang Disini terlihat bahwa maksimal, seperti buku-buku informan Sulis yang sudah dikembalikan oleh mengeluhkan bahwa
86
peminjjam tidak langsung di tata kembali kerak bukunya sehingga terkadang ketika mau meminjam harus mencari buku-buku tersebut didalam keranjang tumpukan buku, hal ini akan menghambat dan menghabiskan banyak waktu dalam proses pencariannya.
layanan yang diberikan masih belum maksimal, khususnya pada bagian penataan koleksi yang ada pada Perpustakaan Keliling masih kurang maksimal.
Lampiran G : Identitas Subjek Penelitian No 1 2 3 4 5
Nama Sri Wahyuningsih Dewi Umi Erna Sulis
Umur 33 th 25 th 25 th 20 th 25 th
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
Pendidikan Terakhir SMP SMP SMP SMA SMA
87
Lampiran H : Lembar Konsultasi Skripsi
88
89
Lampiran I : Surat Keterangan Penelitian
90
Lampiran J : Dokumentasi Obyek Penelitian
Gambar 1: Situasi Petugas dan Meja Layanan Peminjaman
Gambar 2: Pemustaka sedang mencari buku
91
Gambar 3: Buku Peminjaman
92
Lampiran K : Dokumentasi Armada Perpustakaan keliling
Gambar 4: Mobil Toyota Kijang Perpustakaan Keliling
Gambar 5: Mobil Toyota Hilux
93
Gambar 6: Mobil Pintar Mitshubishi L300
Motor Pintar Perpustakaan Keliling
94
Lampiran L : Biodata Penulis Nama
: Seno Tri Bayu Aji
Tempat/Tanggal lahir
: Baturaja, 9 Desember 1991
Alamat : Dusun Wanarata Blok O Batumarta II Kec Lubuk Raja, RT 004 RW 001, Kab Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan, Kode Pos 32152.
Pendidikan Formal Penulis JENJANG
NAMA SEKOLAH
NAMA KOTA
TK SD SMP SMA
Bahagia SD N 37 SMP N 3 SMA N 2 Tanzania
Baturaja Baturaja Baturaja Baturaja
TAHUN MASUK 1995 1997 2003 2006
TAHUN LULUS 1997 2003 2006 2009