Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Keliling Bagi Pengguna Di Kota Surabaya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga - Surabaya Ilmu Informasi dan Perpustakaan Khalus Dino Firmansyah / 071211633033
ABSTRAK Perpustakaan mempunyai peran strategis untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berkualitas. Salah satu caranya memperkenalkan layanan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan perpustakaan keliling sebagai sarana untuk mendapatkan informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beragam alasan dan interaksi pengguna terahadap layanan perpustakaan keliling badan arsip di tempat-tempat publik di Surabaya. Metode dalam penelitian ini adalah metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung perpustakaan kelilling di Taman Bungkul, Taman Prestasi, Taman Mundu dan Taman Flora. Berdasarkan data dari Badan Arsip Perpustakaan Daerah Tingkat II Surabaya jumlah pengunjung pada tahun 2015 sebanyak 17.653 pengunjung. Metode penarikan sampel Purposive Sampling dengan sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang. Metode analisis data dalam penelitian ini mengunakan tabel frekuensi. Penelitian ini menggunakan Teori Use-Oriented yang dikembangkan Tefko Saracevic & Paul B Kantor yang mencakup R-I-R (Reason-InteractionResult). Hasil dari penelitian ini menggambarkan tentang alasan pengguna untuk memanfaatkan, alasan pribadi, penilaian ketersediaan dan kemudahan saat menggunakan serta hasil setalah memanfaatkan baik berupa positif maupu negatif. Sedangkan pengelompokan alasan pengguna besar pengguna ialah membaca buku dan belajar kelompok. Interaksi yang pengguna rasakan sebagian besar mendapatkan kemudahan mencari informasi serta petugas dapat membantu memberikan kejelasan terhadap infomasi yang pengguna inginkan. Sehingga mereka mendapatkan kenyamanan setelah mengguakan fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan keliling. Setelah mereka memanfaatkan layanan yang diberikan maka pengguna mendapatkan feed back dari proses interaksi bahwa sebagian besar responden mendapatkan kepuasan yang diberikan petugas maupun kepuasan yang dirasakan oleh responden mengenai pelayanan di perpustakaan keliling. Kata Kunci : Layanan, Perpustakaan Keliling, Reason-Interaction-Result
ABSTRACT Library have a role in strategic to improve the lives of the community quality .One way introduce services to the community to can use mobile library as a means of to get the information .The purpose of this study is to find various reasons user interaction terahadap mobile library services agency the archive in public places in Surabaya. Method in this research is the method survey .Population in this research is visitors mobile library in the garden bungkul , park achievement , park mundu and park flora .Based on the data from the archive library the tingkat ii surabaya the number of visitors in 2015 as many as 17.653 visitors .A method of withdrawal sample purposive sampling from in this research was 100 people .The method of analysis data in this research use table frequency. This research using the theory use-oriented developed tefko saracevic & amp; paul b office which includes R-I-R (Reason-Interaction-Result).The result of this research accused of reason users to use, personal reasons, assessment the availability and ease when using as well as the results after use in the form of both positive or negative.While grouping reason users large users is read the books and learn group.The interaction that users feel most gets ease looking for information and the officers can help made it clear to information on that users want. So that they get comfort after using facilities provided by mobile library .After they use the services given so users get feeds back of the process interaction that the majority of respondents get satisfaction given officers as well as satisfaction felt by respondents had of service in mobile library. Keywords: Service, Mobile Library, Reason-Interaction-Result
Pendahuluan Perpustakaan mempunyai peran sangat strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, salah satunya perpustakaan umum yang saat ini mulai memberikan perpanjangan layanannya untuk memenuhi kebutuhan infomasi masyarakat baik yang berada di pusat kota maupun yang berada di daerah juah dari kota. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menghadirkan perpustakaan keliling. Perpustakaan keliling seperti yang banyak di jumpai saat ini mendatangi masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari perpustakaan umum yang berada di pusat kota kabupaten atau kotamadya. Dengan adanya perpustakaan keliling memungkinkan penduduk yang tinggal jauh dari perpustakaan umum dapat memanfaatkan layanan jasa informasi yang diberikan oleh perpustakaan umum. Akan tetapi dalam realitanya, peran layanan perpustakaan keliling yang berfungsi memberikan manfaat kepada semua lapisan masyarakat dan memenuhi segala kebutuan informasi masih kurang dikenal di kalangan masyarakat. Di beberapa tempat seperti layanan perpustakaan keliling Kota Batu http://batukota.go.id/ 1, menyebutkan meski sudah beroperasi sejak tahun lalu namun keberadaan mobil perpustakaan keliling milik kantor perpustakaan dan kearsipan Kota Batu sepertinya masih kurang dikenal masyarakat padahal mobil perpustakaan keliling tersebut merupakan salah satu ujung tombak Pemerintah Kota Batu dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat. Di ungkapkan oleh salah satu petugas mobil perpustakaan keliling mengatakan sebenarnya fungsi dari mobil ini adalah untuk menjemput pembaca khususnya masyarakat pengunjung hutan kota. Namun karena mungkin belum banyak masyarakat yang tahu serta jumlah pengunjung hutan kota yang belum banyak membuat peran dari keberadaan mobil perpustakaan ini jadi kurang maksimal. Adanya fenomena tersebut menjadi persoalan yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Penelitian mengenai pemanfaatan layanan perpustakaan keliling bagi pengguna di Kota Surabaya merupakan suatu hal penting yang harus dilakukan,
dikarenakan hasil dari penelitian tersebut dapat menyajikan data mengenai respon dari pengguna terhadap inovasi yang dilakukan oleh pihak perpustakaan keliling. Mengingat penelitian-penelitian sebelumnya belum ada yang mengkaji dalam prespektif pemanfaatan layanan perpustakaan keliling bagi pengguna, sedangkan peran perpustakaan keliling itu sendiri erat kaitanya dengan sebuah layanan yang diberikan kepada semua lapisan masyarakat dengan kondisi demografi yang berbeda-beda di setiap wilayah. Secara geografis, luas kota Surabaya dengan jumlah penduduk di tahun 2014 sejumlah 2,853,661 (http://surabaya.bps.go.id) jiwa yang merupakan jumlah penduduk terbesar ke dua di Indonesia dan tidak mungkin terlayani semua oleh Kantor Perpustakaan Umum Kota Surabaya, maka perpustakaan memiliki fasilitas yaitu perpustakaan keliling yang tersebar di beberapa taman di Surabaya, diantaranya yang menjadi obyek dalam penelitian ini yaitu perpustakaan keliling yang berada di taman bungkul, taman prestasi, taman expresi dan kebun bibit. Layanan ini menggunakan armada berupa kendaraan roda empat yang memilih menempatkan perpustakaan keliling di taman-taman karena pada akhir pekan masyarakat banyak mendatangi taman tersebut, sehingga perpustakaan memanfaatkan hal tersebut agar masyarakat dapat menikmati layanan gratis dari perpustakaan keliling. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah
Pemafaatan
Layanan
Perpustakaan
Keliling
(Badan
Perpustakaan dan Arsip Kota Surabaya) Bagi Pengguna Di Kota Surabaya yang mencakup alasan (Reason), interaksi (Interaction), dan hasil (Result) dalam penggunaan layanan? Pemanfaatan Perpustakaan Keliling Pemanfaatan perpustakaan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan berbagai layanan dan fasilitas sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan. Menurut Sutarno (2006: 215) “pemberdayaan atau
pendayagunaan
perpustakaan
adalah
suatu
upaya
memanfaatkan
perpustakaan dan segala fasilitas yang tersedia, baik oleh penyelenggara maupun oleh penggunanya secara maksimal”. Berarti dapat disimpulkan bahwa
pemanfaatan perpustakaan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan berbagai layanan informasi yang ada di perpustakaan keliling. Perpustakaan keliling dikatakan berhasil jika pemustaka dapat memanfaatkan sering perpustakaan dengan baik dan dari pemanfaatan perpustakaan itu, pengguna dapat memenuhi kebutuhan informasinya. Teori Nilai Use-Oriented Dengan penggunaan dan memanfaatkan sebuah layanan informasi merupakan cara untuk mengenalkan serta mempertemukan pembaca(pemustaka) dengan sebuah layanan informasi, seorang pengguna dapat terlibat dalam interaksi (interaction) dengan layanan perpustakaan keliling karena beberapa alasan (reason) untuk memanfaatkan layanan tersebut. Sebagai hasil dari adanya interaksi tersebut, pengguna memperoleh timbal balik atau hasil (result) berupa informasi yang telah didapatkan dalam penggunaan layanan. Dalam hal ini Teori nilai use-oriented merupakan salah satu teori yang digunakan dalam menilai pelayanan yang diberikan perpustakaan kepada pengguna. Teori ini memiliki kerangka kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan klasifikasi dimensi pemanfaatan layanan. Model use oriented yang tercipta dari kerangka kerja teori ini ada dua, dimana salah satunya berhubungan dengan pemanfaatan informasi, yang disebut Acquisition-Cognition-Application atau model A-C-A. Dalam kerjanya teori A-C-A berasumsi bahwa penggunaan layanan informasi terlibat dalam beberapa tugas yang menyediakan alasan untuk mencai informasi. Model A-C-A ini melibatkan tiga kegiatan atau tahapan dalam siklus yang berhubungan dengan informasi yang di peroleh dari layanan informasi 2, diantaranya: 1. Akuisisi
: Proses mendapatkan informasi atau benda yang berpotensi
menyampaikan informasi, karena terkait dengan beberapa niat. 2. Cognition : Proses menyerap, pemahaman mengintegrasikan informasi 3. Aplikasi
: Proses (potensial) penggunaan informasi ini baru dipahami
dan kognitif diproses.
Sedangkan model kedua berhubungan dengan penggunaan layanan informasi, yang disebut Reasons-Interaction-Results atau model R-I-R. Saracevic dan Kantor3 mengusulkan kerjan model penggunaan layanan informasi yang disebut dengan model R-I-R. Dalam model ini terdapat tiga dimensi luas yang mencerminkan nilai guna suatu layanan, yakni: 1. Reason Reason merupakan alasan yang mendasari pengguna untuk menggunakan layanan. Dalam konteks ini yang perlu diperhatikan untuk menilai dimensi yang meliputi motif, tujuan, harapan pengguna dalam menggunakan layanan. Hal ini diperlukan untuk mengetahui mengapa pengguna menggunakan layanan dan apa yang sebenarnya ingin diperoleh pengguna dari penggunaan layanan tersebut. Tefko Saracevic dan Paul B Kantor membagi alasan yang kemungkinan menjadi dasar bagi pengguna ketika menggunakan layanan menjadi tiga, yakni: a. Untuk alasan pengerjaan tugas atau pekerja tertentu, seperti penelitian, tugas dari sekolah, dll. b. Untuk alasan-alasan pribadi, baik dari segi kognitif, seperti untuk belajar dan memperbarui atau menambah informasi, ataupun dari segi afektif, misalnya untuk bersantai dan rekreasi. c. Untuk mendapatkan objek informasi, baik yang bersifat tangible maupun intangible, serta melakukan aktivitas tertentu. 2. Interaction Saat
menggunakan
layanan
informasi,
tentunya
pengguna
melakukan interaksi dengan layanan yang digunakan tersebut. Dari proses interaksi tersebut, pengguna akan mampu menilai atau mengevaluasi berbagai aspek kualitas layanan yang digunakannya 4. Beberapa hal dalam pelayanan yang perlu mendapat penilaian dari pengguna sebagai hasil interaksi antara pengguna dengan layanan adalah tentang: a. Ketersediaan dan kemudahan akses dari koleksi yang dilayankan
b. Pengalaman pengguna dalam menggunakan layanan atau koleksi c. Lingkungan sekitar tempat terjadinya pelayanan, termasuk tentang kebijakan, fasilitas, staff, dan peralatan penunjang. 3. Result Pemanfaatan
pengguna
terhadap
layanan
yang
diberikan
perpustakaan juga akan tercermin pada timbal balik atau hasil yang pengguna dapatkan setelah menggunakan layanan informasi tersebut. Menurut Tefko Saracevic dan Paul B. Kantor, hasil-hasil dari penggunaan layanan tersebut dapat berupa hasil kognitif, afektif, keberhasilan menyelesaikan tugas, keberhasilan dalam hal pemenuhan kehendak, hasil dari segi waktu, dan uang. Pengguna Perpustakaan Istilah pengguna perpustakaan atau pemakai perpustakaan lebih dahulu digunakan sebelum istilah pemustaka muncul. Menurut Sutarno NS dalam Kamus Perpustakaan dan Informasi mendefinisikan pemakai perpustakaan adalah kelompok orang dalam masyarakat yang secara intensif mengunjungi dan memakai layanan dan fasilitas perpustakaan (2008: 150), sedangkan pengguna perpustakaan adalah pengunjung, anggota dan pemakai perpustakaan (2008: 156). Sedangkan menurut (Mustafa, badollahi : 1996, 42) Seperti diketahui pengguna perpustakaan umum adalah semua penduduk yang hidup, bekerja, atau belajar di suatu lokasi atau kota tertentu tempat perpustakaan umum itu berada. Para pengguna atau calon pengguna perpustakaan itu beragam dalam umurnnya, mulai dari usia anak-anak, remaja, orang dewasa sampai orang tua dan kakek-nenek. Adapun alasan mereka datang keperpustakaan tidah hanya akan mencari buku tetapi juga mungkin majalah dan jenis bahan pustaka lainya. Ada pula pengguna perpustakaan yang sedang menempuh pendidikan jarak jauh seperti mahasiswa. Ada pula mereka para pekerja dilembaga pemerintah atau swasta yang memerlukan informasi dalam rangka menyelesaikan tugas kantor mereka. Semua jenis pengguna ini mempunyai kebutuhan dan karakteristik yang berbeda
Analsis Data Alasan (Reason) Dalam sebuah penelitian yang dijelaskan oleh Neneng Komariah yaitu : “indikator suatu perbuatan adalah seberapa sering seseorang melakukan perbuatan tersebut dan apa alasan atau tujuan yang bersangkutan melakukan perbuatan tersebut. Jadi faktor frekuensi seseorang memanfaatkan perpustakaan dan tujuan dia memanfaatkan perpustakaan merupakan indikator dalam pemanfaatan perpustakaan” (Komariah, 2009: 10). Sedangkan sebuah penelitian mengenai pemanfaatan perpustakaan yang dijelaskan oleh Ninis Agustini dijelaskan bahwa “ada beberapa indikator dalam pemanfaatan perpustakaan diantaranya intensitas dan tujuan” (Agustini, 2003). Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui tingkat pemanfaatan perpustakaan keliling tidak terlepas dari peran perpustakaan itu sendiri. Jadi kualitas penggunaan perpustakaan dapat dilihat dari frekuensi pemanfaatan, intensitas pemanfaatan perpustakaan, dan motif atau alasan pengguna memanfaatkan perpustakaan. Dalam sebuah penelitian dilakukan oleh Charles R. McClure dan John Carlo Bertot (1998) terhadap pemanfaatan layanan di perpustakaan umum di Pennsylvania, dimana motif atau alasan sebagian besar pengguna mengunjungi perpustakaan adalah untuk membaca buku dan belajar kelompok (74%). Sebagaian besar dari mereka berjenis kelamin perempuan yang sering melakukan aktivitas belajar dan membaca buku lebih banyak dibandingkan pria. Untuk mengetahui jenis kelamin mempengaruhi motif pengguna mengunjungi perpustakaan, peneliti melakukan tabel silang antara jenis kelamin dengan motif pengguna menggunakan layanan perpustakaan keliling. Selain alasan meminjam dan membaca buku, pada tabel 3.6 ada alasan lain pengguna sehingga mengunjungi perpustakaan keliling yang presentasinya cukup tinggi yakni tempat yang nyaman buat mencari bahan referensi untuk tugas sekolah (38%) sehingga sebagian besar pengguna memanfaatkan berbagai bahan referensi koleksi buku yang ada di perpustakaan keliling untuk dipinjam dan dibaca agar bisa menambah wawasan merekan terhadap informasi yang dibutuhkan sehingga dapat membantu pengguna menyelesaikan tugas. Kebutuhan informasi merupakan salah satu proses dimana
seseorang merasakan adanya kesenjangan informasi dan pengetahuan yang ia miliki yang digunakan untuk memecahkan masalah dan untuk memberikan solusi yang dihadapi. Kesenjangan informasi bisa terjadi pada semua orang, termasuk dalam pemenuhan informasi yang dihadapinnya, seperti saat dirinya tidak tahu tentang apa-apa atau keterbatasan informasi yang ia miliki untuk menyelesaikan tugas dalam perkerjaan, atau tugas sekolah dan kebutuhan informasi individu. Dan dari keterbatasan infomasi itulah yang menyebabkan seseorang membutuhkan informasi dan mempunyai motif untuk ingin tahu akan segala sesuatu yang dapat meningkatkan kualitas hidup sesorang. Sedangkan pada penelitian ini menunjukan pada tabel 3.7 gambaran bahwa sebagian besar pengguna mengunjungi perpustakaan keliling ini untuk memenuhi kebutuhan referensi (38%). Karena dengan adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah yang dihadapi maka seseorang termotivasi untuk mencari tambahan pengetahuan melalui berbagai media masaa dan sumber-sumber informasi yang banyak disediakan oleh perpustakaan (Krech, Crutchfield dan Ballachey, 1992:99). Dari respon yang diperoleh, dapat diketahui bahwa masyarakat memanfaatkan perpustakaan keliling dengan melakukan lebih dari satu motif dan alasan lain dalam mengunjungi perpustakaan selain meminjam/ membaca buku ditempat, sumber informasi di perpustakaan keliling sehingga dapat membantu menyelesikan tugas yang dimiliki oleh pengguna.
Interaksi (Interaction) Pelayanan merupakan salah satu kegiatan pokok di perpustakaan di samping kegiatan-kegiatan yang lain. Pelayanan merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan. Hal ini terjadi karena kegiatan pelayanan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh layanan perpustakaan untuk berinteraksi langsung dengan penggunanya, sehingga penilaian pengguna akan muncul ketika pengguna berikteraksi langsung dengan layanan yang ada di perpustakaan. Perpustakaan sebagai lembaga jasa layanan bagi masyarakat dalam memberikan sumber informasi yang bermanfaat, mampu menjalin interaksi dengan masyarakat
agar keberadaan perpustakaan di lingkungan mereka tidak di anggap sebagai minoritas yang hanya sebagai pelengakap saja melainkan sebagai komoditas yang unggul masyarakat akan perlunya sumber informasi. Pada temuan data pada tabel 3.20 dan tabel 3.21, dapat dipastikan pengguna menilai ketersdiaan dan kemudahan dalam mencari sumber informasi di perpustakaan keliling sangat mudah untuk di temukan serta sumber informasinya lengkap. Pengguna menganggap bahwa informasi yang terdapat di koleksi-koleksi tersebut mengandung informasi yang mempunyai nilai tinggi. Artinya, informasi yang didapatkan harus relevean, otenteik dan up to date. Selain itu berdasarkan hasil temuan mengeni penilaian ketersediaan dan kemudahan mencari koleksi, responden memberikan alasan bahwa mereka sering mencari informasi yang pengguna inginkan di perpustakaan keliling ini. Merujuk pada tabel 3.22 dapat kita ketahui dari 100 responden, sebanyak 19 orang mendapatkan informasi tentang kesehatan yang didapat dari perpustakaan keliling (19%) dan sebagian besar pengguna mencari informasi tentang kesehatan dengan jenis bacaan yaitu buku (47%). Dari hasil penelitian yang dilaukan oleh Charles R. McClure dan John Carlo Bertot (1998) terhadap pemafaatan perpustakaan umum di Pennsylvania mengenai salah satu informasi yang di butuhkan masyarakat sering kali mengetahui tentang diagnosis kesehatan yang mereka terima. Karena dokter hanya menjelaskan diagnosis dengan istilah yang tidak dikenal oleh masyarakat, maka masyarakat memanfaatkan perpustakaan untuk memperoleh informasi selengkap mungking mengenai kesehatan dan segala prosedur penyembuannya. Selain itu kejelasan pelayanan yang diberikan petugas perpustakaan keliling dalam menemukan informasi pada tabel 3.31 memberikan alasan bahwa kejelasan pelayanan yang dirasakan oleh pengunjung dalam menemukan koleksi buku sangat mudah dan jelas informasi yang diberikan oleh petugas(43%) dan yang paling sering dirasakan oleh pengunjung dalam mencari buku adalah petugas selalu membantu mencarikan buku yang ingin di baca oleh pengunjung perpustakaan keliling. Menurut Pasolong (2007;139) menyatakan bahwa KEPMEN PAN No.25 tahun 2004 menyebutkan bahwa salah satu unsur dari
kepusaan pelayanan adalah kejelasan pelayanan yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan. Hal ini berkaitan dengan studi dari “Kepuasan Layanan Perpustakaan Keliling” oleh Hangga (2013) mengambarkan bahwa kemapuan staf dalam memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan merupakan usaha untuk
mencapai tujuan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan, pendidikan masyarakat melalui sumber-sumber informasi yang tersedia. Berdasarkan hasil temuan mengenai kejelasan petugas dalam memberikan informasi dalam membatu mencarikan buku pada bab sebelumnya maka dapat di simpulkan bahwa petugas memberikan informasi yang tepat dalam membantu mencarikan buku ketika pengunjung mengalami kebingungan mencari buku, dengan petugas memberikan kejelasan dan kepastian yang diberikan oleh petugas dapat memberikan rasa kepercayaan kepada pengunjung yang mencari buku.
Hasil (Result) Perpustakaan sebagai lemabaga non profit memberikan program yang brilian
untuk
menarik
minat
pengunjung
untuk
gemar
memanfaatkan
perpustakaan. Tak hanya sebagai gudang informasi saja, perpustakaan bisa pula di jadikan tempat yang memberikan timbal balik berupa hasil baik mendapatkan informasi pengguna inginkan maupun kegagalan setelah memanfaatkan layanan perpustakaan. Penelitian Charles R. McClure dan John Carlo Bertot (1998) menunjukkan 10% berpendapat bahwa dengan memanfaatkan perpustakaan umum di Pennsylvinia dapat membantu menyelesaikan tugas mereka. Sebagian dari mereka merupakan pelajar yang berusia antara 9-18 tahun yang telah memanfaatkan perpustakaan keliling untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan pada tabel 3.40 sebanyak 49%, responden hanya mendapatkan infomasi yang sedang mereka inginkan. Menurut Coetzee (2000) memaparkan bahwa kebutuhan informasi dapat dibagi menjadi kebutuhan yang tidak disadari atau tidak aktif dan kebutuhan yang tidak diekspresikan. Kebutuhan yang tidak disadari atau tidak aktif yaitu ketika seseorang tidak menyadari apa yang mereka butuhkan atau ketika seseorang tidak menyadari adanya informasi “baru” yang tersedia dan
dapat membantu mereka memenuhi kebutuhannya. Sedangkan kegagalan yang pernah mereka alami dalam memanfaatkan perpustakaan keliling ini sebagian besar responden menjawab sumber informasi kurang mudah di dapat. Responden memberikan alasan bahwa terkadang ketika mencari informasi menemui kendala yaitu sumber informasinya masih sulit didapatkan. Kesimpulan Alasan (Reason) Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Keliling Bagi Masyarakat Kota Surabaya, diketahui bahwa 45 orang dari pengguna Layanan Perpustakan Keliling dengan intensitas sering berkunjung selama tiga kali dalam satu bulan. Dimana para pengguna tersebut hanya bisa memanfaatkan pada hari sabtu dan hari minggu. Mereka datang sewaktu-waktu atau sesuai dengan waktu luang yang mereka miliki, hal tersebut dikarenakan kesibukan pengguna masing-masing. Alasan pengguna mengunjungi Layanan Perpustakaan Keliling adalah untuk meminjam/ mengembalikan buku demi kebutuhan sendiri, mereka merasakan adanya dorongan dari dalam diri sendiri yang berupa kebutuhan informasi. Kegiatan yang dilakukan oleh pengguna yakni membaca buku ditempat serupa dengan penelitian Charles R. McClure dan John Carlo Bertot (1998) bahwa penggua dapat melakukan suatu atau lebih kegiatan dalam satu kunjungan, sehingg disamping pengguna meminjam/ mengembalikan buku, mereka pun membaca buku di tempat atau sembari belajar sendiri maupun secara kelompok. Jenis koleksi buku merupakan koleksi yang cukup banyak dibaca ditempat oleh pengguna. Pengguna yang berusia 30 ke atas, mereka sering membaca buku mengenai kesehatan dan buku keagaman. Sedangkan pengguna yang usia sekolah memiliki buku-buku pengetahuan umum dan buku-buku akademis yang disediakan
di
semua
Perpustakaan
Keliling
untuk
membantu
mereka
menyelesaikan tugas sekolah. Lebih dari separuh pengguna memanfaatkan Layanan Perpustakaan Keliling karena di oleh adanya kebutuhan dari dalam mereka sendiri terhadap
informasi dan karena mengetahui temen-teman mereka memanfaatkan Layanan Perpustakaan Keliling, lantas mereka pun termotivasi untuk turut memanfaatkan juga. Khusunya bagi pengguna anak-anak dan remaja dengan usia antara 10-19 tahun yang di pengaruhi oleh teman sebaya atau peer gruops, dengan bersikap aktif dalam mengikuti apa yang dilakukan oleh teman sebaya. Koleksi yang tersedia di perpustakaan sekolah belum mampu memenuhi kebutuhan informasi sebagaian besar dari pengguna yang berstatus pelajar, selain itu mereka mengeluhkan kurangnya buku-buku sekolah yang dapat menunjang mereka ketika mendapat pekerjaan rumah. Begitupun terhadap koleksi dan variasi koleksi yang masih dirasa kurang oleh sebagian besar pengguna. Hal tersebut juga dirasa pada kemutakhiran informasi yang terkandung, bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan sekolah dirasa tidak baru/ up to date. Interaksi (Interaction) Sebagian besar pengguna merasakan adanya interaksi yang diberikan oleh layanan perpustakaan keliling. Seperti halnya mendaptakan informasi, penilaian fasilitas, kenyamanan, dan penilaian petugas dalam memberikan pelayanan. Pengguna memanfaatkan Layanan Perpustakaan Keliling berawal dari adanya kebutuhan terhadap informasi yang mereka inginkan sehingga mendorong mereka memanfaatkan Layanan Perpustakaan Keliling sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi mereka. Dengan adanya Perpustakaan Keliling sebagian besar pengguna merasakan manfaat dari sumber informasi yang telah diberikan. Adapun manfaatnya pengguna dapat merasakan kemudahan dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Pengguna dapat langsung memilih dan mencari sendiri bahan pustaka yang mereka inginkan. Dalam memberikan informasi layanan perpustakaan keliling selalu memberikan informasi yag terbaru atau up to date. Dimana setiap minggunya bahan koleksi yang akan di sebarluaskan selalu di ganti dengan bahan koleksi yang disediakan oleh peprustakaan umum. Jadi sebagian besar mereka menyatakan bahwa kebutuhan informasi mereka yang belum terpenuhi dengan memanfaatkan layanan peprustakaan keliling dapat untuk memenuhi kebutuhan informasi dan ada pula pengguna yang membandingkan
informasi yang diperolah sebelumnya dengan informasi yang diperoleh di Layanan Perpustakaan Keliling. Sedangkan komposisi koleksi bagi sebagian pengguna cukup seimbang antara koleksi hiburan dan edukatif. Lebih dari separuh pengguna merasa terbantu oleh petugas Perpustakaan Keliling, dimana petugas dapat membantu memberikan kejelasan terhadap informasi yang akan diberikan kepada pengguna. Selain itu mereka merasa terbantu dengan mencarikan koleksi yang dibutuhkan. Mayoritas pengguna merasa nyaman dengan tempat Layanan Perpustakaan Keliling. Dengan adanya perpustakaan keliling mereka merasa bahwa dengan lokasi yang strategis dan mudah di jangkau oleh kendaraan umum, masyarakat luas khususnya masyarakat yang belum pernah berkunjung ke perpustakaan umum dapat memanfaatkan perluasan layanan yang di berikan oleh perpustakaan umum. Hasil (Result) Hasil dari memanfaatkan Layanan Perpustakaan Keliling banyak dirasakan oleh mayoritas pengguna. Pengguna dapat mengevaluasai dari alasan dan interaksi mereka dalam menggunakan layanan perpustakaan keliling. Sebagian besar pengguna menyatakan mendapatkan hasil dari menggunakan serta berinteraksi dengan jasa layanan baik positif maupun negatif. Hasil positif yang mereka dapatkan dengan memanfaatkan jasa layanan ini mereka merasa di bantu dengan adanya informasi baru yang mereka ingingkan. Selain itu lebih dari separuh mereka merasakan kepuasan yang diberikan oleh petugas maupun merasakan kepercayaan karena kebutuhan informasi pengguna dapat terpenuhi. Sehingga dengan tinggi kepercayaan dan rasa kepuasan makan pengguna akan senantiasa memanfaatkan layanan perpustakaan. Sedangkan dampak negatif dari pengunaan layanan ini bahwa mereka pernah merasakan kendala. Terkadang pengguna masih sulit mencari informasi yang diinginkan. Mereka beralasan bahwa dalam mencari informasi yang terdapat di koleksi, informasi yang diinginkan pengguna masih ada yang tidak disedikan. Selain menggunakan untuk meminjam buku pengguna juga pernah merasakan
kerugian jika tidak disedikan layanan ini. Lebih dari separuh pengguna mengatakan jika jasa layanan ini tidak disedikan mereka beralasan masih perlu mengeluarkan dana dalam mencari informasi yang diinginkan.
Daftar Pustaka Abels, E. G., Kantor, P. B., & Saracevic, T. ( 1996) . Studying the value and cost of library and information services: Applying functional cost analysis to the library in transition.Journal of the American Society for Information Science, 47, 217–227. Azwar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003) Coetzee, Helene. The Development of a World Wide Information Resource for Famers with Spesific referens to Yoghurt Production. Valdosta, GA : Valdosta State University. Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2001. F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007 Kantor, P. B., & Saracevic, T. (1995). Studying the value of library and information services: A taxonomy of users assessments. Proceedings Richard of the American Society for Information Science, 32,35–44 McClure, Charles R. And John Carlo Bertot. 1998. Public Library Use In Pennsylvania : Identifying Uses, Benefit, and Impacts Final Repor, diakses pada tanggal 26 April 2016, di http://www.ii.fsu.edu/~cmcclure/padeptedumerge.pdf Komariah, Neneng. 2009. Laporan Penelitian : Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Dengan Literasi Informasi Pengguna. Bandung : UNPAD Parasuraman, Zeithhmal dan Berry (1991). Delivering Service Quality, New York:Free Press
Perpustakaan Nasional RI. 1992. Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Khusus. Edisi 1. Jakarta : perpustakaan Nasional RI.Rahmadewi, dkk. 2000. Genjer
dan Permasalahannya. http://hqweb01. bkkbn.go.id. (diakses hari Rabu 28 Oktober 2015). Sadirman A. M. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru). Jakarta: Rajawali Press. Saracevic, Tefko & Paul B Kantor. 1997. Studying the Value of Library and Information Services. Part 1 Establishing a Theoritical Framework. Journal of the American Society for Information Science, 48(6):527–542 Schiffman, L. And Kanuk L.L. (2007). Consumre Behavior. Seventh Edition. Kasip, Zoelkifli. (Ahli Bahasa). (2008). Perilaku Konsumen. Jakarta : Indeks Smit, Ian M. 1999. What Do We Know About Public Library Use? Aslib Proccedings.Vol 51, No.9, October 1999-302. Soetminah, Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanisius, 1992) Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. ALFABETA, Bandung. Sulistyo- Basuki, 1991, Periode Perpustakaan Indonesia, Remaja Rodiakarya, Bandung Sudjarwo, H. 2004. Buku Pintar Kependudukan. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Sutarno. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto, 2006. Wexley dan Yulk. 1988. Teori Kepuasan Kerja. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada)