PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Sensus Pada Seluruh OPD Kota Tasikmalaya)
REZA PRASETIA NUGRAHA 103403116
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
[email protected]
ABSTRACT The observation is performed to acquire information on matters as follows (1) Administration and execution towards competency of human resource in all District Apparatus Office Tasikmalaya City, (2) Internal control in all District Apparatus Office Tasikmalaya City, (3) Quality of financial reporting in all District Apparatus Office Tasikmalaya City, (4) The influence of the competency of human resource and internal control towards the quality of financial reporting. The observation method used is descriptive method with the approach of census. Data pooling is carried out through documentation collection and questionnaire distribution to 37 respondents. Media of analysis was using path analysis by the support of SPSS 17 software. The observation resulting matters as follow (1) Administration and execution towards competency of human resource in all District Apparatus Office Tasikmalaya City is in good category, (2) Internal control in all District Apparatus Office Tasikmalaya City is in good category, (3) The competency of human resource and internal control are partially and simultaneously give influence towards the quality of financial reporting in all District Apparatus Office Tasikmalaya City.
Key words: Human Resource Competency, Internal Control, Quality of Financial Report.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana (1) pelaksanaan Kompetensi Sumber Daya Manusia pada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Tasikmalaya, (2) Pengendalian Intern pada Seluruh Organisasi Perangkat Daerah Kota Tasikmalaya (3) kualitas laporan keuangan pada Seluruh Organisasi Perangkat daerah Kota Tasikmalaya (4) pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Pengendalian Intern terhadap kualitas laporan keuangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dan kuesioner dengan 37 responden. Alat analisis yang digunakan adalah path analysis dengan bantuan software SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan Kompetensi Sumber Daya Manusia pada Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Tasikmalaya dalam klasifikasi baik (2) Pengendalian Intern pada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Tasikmalaya dalam klasifikasi baik (3) Kompetensi Sumber daya manusia dan Pengendalian Intern berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kualitas Laporan
keuangan pada Seluruh Organisasi perangkat Daerah (OPD) Kota
Tasikmalaya
Kata kunci :Kualitas Laporan Keuangan, Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengendalian Intern,
PENDAHULUAN Reformasi di Indonesia setidaknya telah mengeluarkan dua undangundang yang sangat penting dalam sistem ketatanegaraan, khususnya sistem pemerintah pusat dan daerah, serta sistem hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Kedua Undang-undang tersebut adalah UU No. 22 tahun 1999 yang sekarang berubah menjadi UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah daerah dan juga UU No. 25 tahun 1999 yang berubah menjadi UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan antara keuangan Pemerintah Pusat dan Keuangan Daerah. Kedua UU tersebut biasanya disebut sebagai Otonomi daerah. Menurut UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal secara langsung juga akan berpengaruh terhadap perkembangan akuntansi sektor publik. Salah satu alat untuk dapat memfasilitasi terciptanya transparansi dan akuntabilitas publik adalah dengan penyajian
laporan keuangan pemerintah daerah yang
komprehensif. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan aktual dengan anggaran, menilai kondisi keuangan dan hasilhasil operasi, membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya, serta membantu mengevaluasi tingkat efektif dan efisiensi.Selain itu adanya tuntutan akuntabilitas dan transparansi keuangan oleh masyarakat yang semakin meningkat mengharuskan pemerintah daerah otonom untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kinerjanya. Peraturan
Pemerintah
No. 58
tahun
2005
tentang
Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah menyatakan bahwa Pengelolaan keuangan daerah mencakup aktivitas;
perencanaan,pelaksanaan,
pengawasan,
pelaporan dan evaluasi. Pengawasan dan pengendalian dalam keuangan
daerah
dimaksudkan
pengendalian, pengelolaan
agar setiap rupiah yang dibelanjakan
pemerintah berdampak terhadap kepentingan dipertanggungjawabkan kepada
publik
dan kebutuhan publik dan dapat (Haryanto,2007).
Pengelolaan
keuangan daerah yang dapat dipertanggungjawabkan ditandai dengan hasil laporan keuangan yang transparan dan akuntabel. Dalam Laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2013, walaupun banyak yang telah menyampaikan laporan berkala, akan tetapi masih ada pula pemerintah daerah yang belum menyampaikan data digital secara elektronik kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dari hasil pengawasan masih ditemukan kesalahan yang umum terjadi sebagai berikut: 1. Kesalahan dalam nenentukan laporan aktiva bersih 2. Kesalahan dalam menghitung laporan perubahan saldo anggaran lebih 3. Catatan atas laporan Keuangan: sebagian besar berkaitan dengan kurangnya pengungkapan atas isi laporan keuangan Kesalahan-kesalahan tersebut mengakibatkan gagalnya penyampaian laporan keuangan elektronik ke Badan regulator, kesalahan di atas pengawasan
yang
telah
Pemeriksa
Keuangan
mengakibatkan
seharusnya berjalan.
Dari
sisi
(BPK). Bagi
terganggunya penyediaan
alur
informasi,
kesalahan atau ketiadaan laporan elektronik tersebut menyebabkan kelengkapan laporan untuk
keseluruhan
pemerintah
daerah menjadi tidak
lengkap.
Akibatnya, analisis atas laporan tidak menggambarkan kondisi sebenarnya di lapangan. Hal ini diakibatkan karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada kurang berpotensi dan kurangnya pengetahuan akan pengendalian intern. Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan yaitu, pemanfaatan teknologi informasi, kapasitas sumber daya manusia, pengendalian intern serta komitmen organisasi. Akan tetapi dalam penelitian penulis ini, penulis hanya meneliti pada kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Keuangan dan Pengendalian Intern. Sumber daya manusia merupakan
pihak
yang bertanggungjawab terhadap penyusunan
laporan
keuangan. Sebagaimana menurut Edy Sutrisno (2009:203), “kompetensi dalam organisasi publik maupun privat sangat diperlukan terutama untuk menjawab
tuntutan organisasi, dimana adanya perubahan yang sangat cepat, perkembangan masalah yang sangat kompleks dan dinamis serta ketidakpastian depan dalam tatanan kehidupan masyarakat.” Pada kenyataannya, banyak pengurus dana pensiun yang tidak memiliki sertifikat pengetahuan dasar di bidang dana pensiun
serta
tidak
memenuhi persyaratan minimum
kredit poin
atas
pengetahuan berkelanjutan. Selain kompetensi SDM, dibutuhkan pula pengendalian intern yang lebih baik dengan kompleksitas yang ada di organisasi sektor publik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mulyadi (2010:165) tujuan pengendalian intern akuntansi adalah sebagai berikut: (1) Menjaga kekayaan organisasi; (2) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi; (3) Mendorong efisiensi; (4) Mendorong dipatuhinya kegiatan manajemen. Sehingga dapat kita pahami bahwa pengendalian intern memiliki peran dalam mencapai kualitas laporan keuangan. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu “Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Objek dalam penelitian ini adalah Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Pengendalian Internal, dan Kualitas Laporan Keuangan. Penelitian ini dilaksanakan pada seluruh OPD yang ada di kota Tasikmalaya berdasarkan permasalahan yang terjadi pada kondisi kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya
METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatupengetahuan sehingga gilirannya dapat digunakan untuk memahami, mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2009 : 2).
memecahkan dan
Prosedur Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan prosedur pengumpulan data sebagai berikut : a.
Penelitian Kepustakaan Yaitu mengadakan penelitian kepustakaan untuk mendapatkan dasar – dasar teori yang baik melalui literatur yang ada serta bahan perkuliahan yang ada hubungan nya dengan masalah yang diteliti.
b.
Penelitian Lapangan Yaitu pengembangan data mengenai audit sektor publik dan audit internal terhadap kualitas auditor yang ada untuk dijadikan analisa dan ditarik kesimpulan. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah diperoleh dan dikumpulkan melalui :
1.
Wawancara, yaitu cara untuk mendapatkan data dengan mengadakan komunikasi secara langsung terhadap orang – orang yang mengerti objek penelitian.
2. Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan. Jenis Kuesioner yang akan digunakan adalah kuesioner tertutup, responden dapat memilih jawaban yang telah disediakan.
Uji Kualitas Data Pengujian Validitas Alat Ukur Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total.Skor butir dipandang sebagai nilai (X) dan skor total dipandang sebagai (Y).dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya. Butir yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi menunjukan bahwa butir tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Bila dihitung r hitung > dari r tabel, maka instrument tersebut dikatakan valid.Sebaliknya, jika r hitung < dari r tabel, maka instrument tersebut dikatakan tidak valid.
Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut: r=
Pengujian Realiabilitas Alat ukur (Test Of Realibility) Penggunaan pengujian reliabilitas oleh peneliti adalah untuk menilai konsistensi pada objek dan data, apakah instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode internal consistency dengan teknik belah dua/ split half (spearman brown) dengan rumus berikut : = Keterangan : = ReliabilitasInternal seluruh instrumen = Korelasi product moment antara item ganjil dan genap Setelah didapat nilai reliabilitas instrument dibandingkan dengan Bila
> dari
jika
< dari
, maka nilai tersebut
yang sesuai dengan jumlah responden dan taraf nyata. maka instrument tersebut dikatakan reliable. Sebaliknya maka instrument tersebut dikatakan tidak reliable.
Analisis Path Dalam penelitian ini analisis Path dimaksudkan untuk memprediksi seberapa besar pengaruh variabel independen, dalam hal ini Kompetensi Sumber Daya
Manusia Pengelola Keuangan sebagai (X1) dan Pengendalian Intern sebagai (X2) terhadap kualitas Laporan Keuangan (Y).
Rancangan Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, diperlukan data yang akurat dan dapat dipercaya yang nantinya akan digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinteroretasikan. Analisis data yang diperlukan agar penelitian dapat menghasilkan hasil yang dapat dipercaya. Data yang akan dianalisis merupakan data hasil pendekatan survey lapangan dan penelitian kepustakaan. Adapun analisis data yang dilakukan peneliti adalah menganalisis pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan dan Pengendalian Intern bagian keuangan baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kualitas Laporan keuangan daerah. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis data dengan analisis jalur (path analisis) dengan mengolah data yang diperoleh dari responden. Maksud pengolahan data disini adalah pengolahan data mentah yang diperoleh dari jawaban responden
terhadap instrument penelitian (kuesioner) yang
disebarkan, tujuannya untuk mentransformasikan data kualitatif kedalam data kuantitatif, sehingga dapat dianalisis secara kuantitaif dengan metode statistik yang ditetapkan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar penyusunan atau kuesioner.Untuk menentukan nilai atau kuesioner, peneliti menggunakan Skala Likert.
Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan dianalisis.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik. Untuk menilai variabel X1, X2 dan variabel Y, maka analisis yang digunsakan berdasarkan batasan interval yang diperoleh dari nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner untuk mengetahui kriteria penilaian variabel X1, X2 dan variabel Y. Dari struktur Path Analysis di atas, terdapat langkah-langkah yang digunakan, yaitu sebagai berikut; 1. Menghitung Koefisien Korelasi ( r ) Koefisien korelasi ini akan menentukan tingkat keeratan hubungan antara variabel yang diteliti. Menghitung koefisien korelasi antara
dan
menggunakan rumus koefisien sederhana yaitu: =
Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antara variabel kuat. Demikian sebaliknya, jika hubungan antara variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil. Besarnya koefisien korelasi ini akan diinterprestassikan sebagai berikut : Tabel 3.3 Tingkat Keeratan hubungan Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 – 1,999 Sangat Rendah 0,020 – 3,999 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat Kuat Sugiyono (2003 : 216)
2. Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut
=
(Kusnaedi 2005 : 15)
Keterangan : = Koefisien jalur dari variabel Xi terhadap Y = Koefisien regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y
3. Pengujian faktor residu / sisa =
( Kusnaedi 2005 : 18 )
Dimana
=
Sedangkan merupakan koefisien yang menyatakan determinasi total dari semua variabel terhadap variabel akibat.
PEMBAHASAN
Pengaruh Kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan Terhadap Pengendalian intern. Berdasarkan rekapitulasi uji validitas dan rekapitulasi tanggapan responden mengenai kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan pada Seluruh
OPD di Kota Tasikmalaya telah menunjang terhadap pengendalian intern. Fahru Roni Hasibuan (2012) mengungkapkan sebuah organisasi yang memiliki banyak tugas memerlukan sumber daya manusia dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan yang sesuai dengan aktifitas kegiatan organisasi yang dijalankan. Pemerintah
daerah
kelembagaannya
berkewajiban
dengan
melakukan
meningkatkan peningkatan
mutu
dan
kualitas
kemampuan
aparatur
pemerintahannya mulai dari staf sampai pimpinan. Kecepatan dan kecermatan
perlu selalu ditingkatkan oleh para pegawai, sehingga dari kombinasi ini diharapkan dapat terus memperbaiki pengendalian intern agar semakin baik dan menguntungkan pegawai itu sendiri maupun pimnpinan dan organisasi.
Pengaruh Kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan Secara Parsial Terhadap Kualitas laporan keuangan. Berdasarkan rekapitulasi uji validitas dan rekapitulasi tanggapan responden mengenai kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan yang dimiliki
bagian keuangan di lingkungan Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya dilaksanakn dengan baik maka menunjang terhadap informasi keuangan daerah yang semakin berkualitas. Pengaruh Pengendalian intern Secara Parsial Terhadap Kualitas laporan keuangan Berdasarkan rekapitulasi uji validitas dan rekapitulasi tanggapan responden mengenai pengendalian intern pada Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya
dilaksanakan dengan baik maka kualitas laporan keuangan pada Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya akan berkualitas namun tidak besar. Selain kompetensi kualitas laporan keuangan juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan diantaranya adalah pengendalian intern, budaya organisasi, asimetri informasi dan sistem informasi akuntansi. Pengaruh Kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan dan Pengendalian intern Terhadap Kualitas laporan keuangan. Berdasarkan rekapitulasi uji validitas dan rekapitulasi tanggapan responden mengenai kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan dan pengendalian
intern pada Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya dilaksanakan secara bersamaan dengan sangat baik, namun apabila dilakukan pelaksanaan yang lebih baik lagi tentunya kualitas laporan keuangan juga akan semakin baik.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan
mengenai
pengaruh
komnpetensi SDM pengelola keuangan dan pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Kompetensi SDM pengelola keuangan pada Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya baik dan bagian keuangan memiliki kompetensi yang pada umunya baik, hal ini dapat dilihat dari interprestasi nilai total jawaban responden mengenai kompetensi SDM pengelola keuangan dan pengendalian intern menunjukan kategori baik. Akan tetapi masih terdapat bagian keuangan yang masih tidak memiliki latar belakang pendidikan akuntansi 2. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan path analisis, maka dapat ditarik kesimpulan kompetensi SDM pengelola keuangan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan meskipun rendah. Artinya, apabila kompetensi SDM pengelola keuangan pada Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya dilaksanakan dengan baik maka akan menunjang terhadap pengendalian intern. 3. Informasi Keuangan Daerah di Lingkungan Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya memiliki kualitas yang baik. Hal ini terlihat dari interpretasi nilai total jawaban responden mengenai kualitas laporan keuangan yang termasuk dalam kategori baik. 4. pengendalian intern pada Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya dilaksanakan dengan baik maka kualitas laporan keuangan pada Seluruh OPD di Kota
Tasikmalaya akan berkualitas namun tidak besar. Selain kompetensi kualitas laporan keuangan juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan diantaranya adalah pengendalian intern, budaya organisasi, asimetri informasi dan sistem informasi akuntansi. 5.
Kompetensi SDM pengelola keuangan secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, dan pengendalian intern secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan mempunyai pengaruh meskipun tidak signifikan, sedangkan pengujian secara simultan menunjukan bahwa, kompetensi SDM pengelola keuangan dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, artinya apabila komnpetensi SDM pengelola keuangan dan pengendalian intern dilaksanakan bersama-sama dengan baik, maka kualitas laporan keuangan pada Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya akan semakin baik.
Saran Berdasarkan hasil, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya maupun pada penelitian selanjutnya, adapun saran tersebut adalah sebagi berikut: 1.
Bagi Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya:
a. Komnpetensi SDM pengelola keuangan pada Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya sudah baik. Hal ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi
b. Pengendalian intern pada Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya sudah cukup baik namun harus lebih ditingkatkan lagi mengingat masih banyak bagian keuangan yang tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi. Untuk kedepannya pemerintah Kota Tasikmalaya diharapkan untuk menempatkan staf sesuai dengan bidang pendidikan yang dia miliki, selain itu untuk meningkatkan pengendalian intern harus lebih sering dilakukan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kemampuan bagian keuangan tersebut dalam bidangnya. c. Kualitas laporan keuangan pada Seluruh OPD di Kota Tasikmalaya dalam klasifikasi baik. Hal ini harus diperhatikan bahkan lebih ditingkatkan lagi. Sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan, pihak Kantor KecamatanKota Tasikmalaya perlu memberikan pemahaman akan pentingnya kemampuan manajemen pemerintahan dalam meningkatkan pengolahan yang efektif dan efisien. Hal tersebut dapat terwujud bila didukung denagn SDM (aparatur pemerintah daerah) yang berkualitas. Dengan demikian maka pemerintah dapat menghasilkan berbagai macam informasi yang berkualitas, salah satunya adalah informasi keuangan daerah yang berkualitas. 2. Bagi peneliti selanjutnya Bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian yang sama. Diharapkan pembuatan kuesioner yang lebih terarah dan ketepatan responden penelitian, supaya dapat lebih menghasilkan data statistik yang mendekati real dilapangan. Dalam melakukan penelitian dibidang akuntansi pemerintahan
masih banyak ruang kosong khususnya pada bidang akuntansi keuangan daerah, oleh karena itu masih banyak kajian yang cukup menarik dan menantang dibidang akuntansi sektor publik. Disarankan untuk menambah atau merubah variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini antara lain mengenai pengawasan intern, anggaran kinerja, kemampuan manajemen, perencanaan, komitmen organisasi dan masih banyak lagi yang dapat dijasikan variable yang dalam penelitian selanjutnya yang kemudaian dapat diperbandingkan dengan hasil penelitian penulis
DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. 2010. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah, Jakarta: Salemba Empat Abdul Halim. 2002. Akuntansi Dan Pengendalian Keuangan Daerah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Arif Muh Ujiyanto, B.A. Pramuka. (2009). Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar,26-28 Juli. Badan Pemeriksa Keuangan. 2013. “Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I tahun 2013”, Buku 2, Pemeriksaan Laporan Keuangan. Jakarta:Ghalia Indonesia _______________________. 2013. “Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2013”, Buku 1, Ringkasan Eksekutif. Jakarta:Ghalia Indonesia Bapepem. (2010). Manual laporan keuangan. [Online]. Tersedia; http://www.bepepam.go.id/other_up/update_aplikasi/Manual%Laporan% Keuangan.pdf[20 Maret 2014] _______________________. LK. (2012). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bapepam-LK 2011. [Online]. Tersedia: http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/siaran_pers_pm/20 12/pdf/LAKIP-2011-Bapepam-LK.pdf[20 Maret 2014] Celviana Winidyaningrum dan Rahmawati . 2009. “Pengaruh Kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Terhadap kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat
Daerah Variabel Intervening Pengendalian Intern Akuntansi (Studi Empiris Di Pemda SUBOSUKA WANOSRATEN). Purwokerto : SNA XIII COSO. (2009). Guidance on Monitoring Internal Control System Introduction. Newyork:COSO Desi Indriasari dan Ertambang Nahartiyo. (2009). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintahan Daerah (Studi pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir). Journal. Dita Afriani. (2011). Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Perangkat Kerja Daerah Di Kabupaten Batang). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro. Dipublikasikan Dwi Priatno. (2011). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Faristina Rosilin, Warsito Kewedar. (2011). Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keandalan dan Timelines Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi pada BLU di Kota Semarang). Jurnal, Dipublikasikan. Halim, Abdul & Muhammad Syam. 2012. Akuntansi Srktor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah Edisi 4, Jakarta: Salemba Empat Hasan Alwi. (2010). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka. Hengky Latan, Imam Ghozalli. (2012). Partial Least Squares Konsep, Teknik dan Aplikasi SmartPLS 2.0 M3 Untuk Penelitian Empiris. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro:Semarang. Ibnu Syamsi. 2009. Administrasi Perlengkapan Materil Pemerintah Daerah. Jakarta: Bina Aksara. Ihyaul Ulum. (2009). Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris. Yogyakarta:Graha Ilmu. Iman Abdurachman. 2009. “Pengaruh kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Organisasi Perangkat Daerah (Survey pada Organisasi perangkat Daerah Lingkungan Pemerintah Kabupaten kabupaten Purwakarta). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran. Tidak dipublikasikan Indra Bastian. (2011). Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta:Erlangga ___________. (2012). Audit Sektor publik edisi 2. Jakarta:Salemba Empat.
Irfan Fahmi. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung:CV Alfabeta. Irvin
Avrianto, dkk. (2010). Pembahasan Dirgantara Indonesia temui Jalan Buntu. [Online]. Tersedia:blogdetik.com.[18 April 2014]
Jerry Agung Dwi
Prabowo . (2011). “Pengaruh Kompetensi Aparatur
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Kabupaten Bandung”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran. Dipublikasikan. Jonathan Sarwono. (2010). Pintar Menulis Karya Ilmiah – Kunci Sukses Dalam Menulis Ilmiah. Yogyakarta:Andi Kaho. 2005. Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: Andi. Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten/Kota Wilaya Tingkat IV Provinsi Jawa barat”. Bandung: Magister Akuntansi Universitas Padjajaran Mardiasmo. 2002. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah, Yogyakarta: Andi Muhamad Nuryanto dan Nunuy Nur Afiah. “The Impact of Internal Control, Information Technology Utilization and the Competence of the Employees on Financial Statement Quality”. Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya,16-17 Oktober, 2010 Mohammad Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mohamad Nazir. 2005. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan Riduwan & Engkos. 2008. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur, Bandung: Alfabeta Sujoko, Eferin. et al. 2009. Metode Penelitian Untuk Akuntansi. Malang: Bayumedia. Suparmako. 2008. Keuangan Negara. Yogyakarta: BPFE Somantri, Ating dan Sambas Ali Muchidin.2006. Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Setia Undang- Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah