PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (PSAK NO 109) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN Nizar Nasrullah
[email protected] Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Siliwangi
The research aim to know (1) human resources competence, implementation of ZIS financial accounting standard or PSAK No 109 and the quality of OPZ’s financial reporting (2) the influence human resources competence to the implementation of ZIS financial accounting standard or PSAK No 109 (3) the influence by partially and also simultaneously between human resources competence and implementation of ZIS financial accounting standard or PSAK No 109 towards the quality of financial reporting. In this research the author uses associative method with sensus approach and used path analysis as analyzes tool. The result showed that : (1)the condition of human resources competence,the implementation of ZIS financial accounting standard or PSAK No 109 and the quality of financial reporting in every OPZ are quite good (2) human resources competence has an significant effect on the implementation of ZIS financial accounting standard or PSAK No 109 (3) partially, human resources competence has an insignificant effect on the quality of financial reporting (4) partialy, implementation of ZIS financial accounting standard or PSAK No 109 affect the quality of financial reporting significantly (5) and simultaneously, human resources competence and implementation of ZIS financial accounting standard or PSAK No 109 affect the quality of financial reporting significantly. Key Word : human resources competence, accounting standard, financial reporting. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kompetensi SDM, penerapan standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) dan kualitas laporan keuangan (2) pengaruh kompetensi SDM terhadap penerapan standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) (3) pengaruh secara parsial maupun simultan kompetensi SDM dan penerapan standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) terhadap kualitas laporan keuangan. Metode penelitian menggunakan metode asosiatif dengan pendekatan sensus pada Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) di Priangan Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kompetensi SDM, penerapan standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) dan kualitas laporan keuangan Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) yang berada di Priangan Timur sangat baik; (2) kompetensi SDM berpengaruh signifikan terhadap penerapan standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) (3) kompetensi SDM secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, penerapan standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan (4) secara simultan kompetensi SDM dan penerapan standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) yang berada di Priangan Timur. Kata kunci : kompetensi SDM,standar akuntansi, laporan keuangan.
PENDAHULUAN Potensi zakat di Indonesia menurut riset yang telah dilakukan oleh BAZNAS, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Bank Pembangunan Islam (IDB) potensi zakat nasional tahun 2013 mencapai sebesar Rp 217 triliun. Namun potensi zakat yang bisa terserap, menurut BAZNAS, baru mencapai Rp 2,73 triliun atau hanya sekitar 1% saja. Ini mengindikasikan bahwa kurangnya kepercayaan masyarakat terhadapap organisasi-organisasi pengelolaan zakat di Indonesia dikarenakan buruknya pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pengelolaan zakat di Indonesia . “Selama ini potensi zakat di Indonesia belum dikembangkan secara optimal dan belum dikelola secara profesional. Hal ini disebabkan belum efektifnya lembaga zakat yang menyangkut
aspek
pengumpulan,
administrasi,
pendistribusian,
monitoring
serta
evaluasinya.” (Budi Prayitno, SH, 2008) Salah satu upaya untuk mewujudkan pengelolaan keuangan yang berkualitas yaitu salah satunya dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan mengikuti standar akuntansi yang telah diterima secara umum. Kualitas informasi dalam laporan keuangan tersebut sangat dipengaruhi oleh kepatuhan terhadap standar akuntansi dan didukung oleh sebuah sistem akuntansi yang handal. Maka dengan itu organisasi pengelelolaan zakat memerlukan standar akuntansi untuk pengelolaan zakat, infak dan sedekah. ”Zakat merupakan salah satu bentuk transaksi syariah dalam domain sosial sehingga perlu pengaturan tersendiri perlakuan akuntansiya yang bersifat standar sebagaimana dalam transaksi komersial lainnya seperti mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah, salam istishna, dan sebagainya. Untuk itu,diperlukan lembaga-lembaga zakat yang dikelola dengan manajemen maju.” (Utomo, 2007:14) “Manajemen zakat pada dasarnya bukan masalah yang sederhana. Manajemen zakat membutuhkan dukungan politik (political will) dari umara (pemerintah). Selain itu manajemen zakat juga membutuhkan dukungan sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen yang baik. Tanpa dukungan tersebut pengelolaan zakat tidak akan efektif dan efesien.” (Mahmudi,2008) Maka dari itu DSAK telah mengeluarkan ED PSAK NO 109 tentang akuntansi untuk organisasi pengelolaan zakat, infak dan sedekah. Dengan diterbitkannya ED 109 tersebut diharapkan organisasi pengelolaan zakat, infak dan sedekah akan lebih transparan dan menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.
Laporan keuangan merupakan sebuah produk yang dihasilkan oleh bidang atau disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten untuk menghasilkan sebuah laporan keuangan yang berkualitas. Begitu juga pada organisasi pengelolaan zakat, untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dibutuhkan SDM yang memahami dan kompeten dalam akuntansi zakat, infak dan sedekah. Adanya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang memahami mekanisme penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi akan menjadi kendala dalam mewujudkan pengelolaan keuangan dan laporan keuangan yang berkualitas. Dalam rangka mewujudkan pengelolaaan keuangan yang baik, maka OPZ harus menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan yang baik dan benar dengan memiliki sumber daya manusia (bagian akuntansi/keuangan) yang kompeten dan mengacu pada standar akuntansi yang berlaku umum, yaitu PSAK NO 109 tentang akuntansi zakat, infak dan sedekah.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan bentuk hubungan antar variabel kausal yakni hubungan sebab akibat. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komperatif (Sugiono, 2006: 11-12). Tabel 1.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
No
Variabel
Definisi variabel
Indikator
Skala
1
Kompetensi SDM (X1)
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. (Wibowo,2007:8)
1)Pengetahuan
Interval
Nomor Kuesio ner 1-3
2) Keterampilan
4-6
3) Sikap
7-9
(Hutapea dan Nurianna, 2008: 28)
No
Variabel
Definisi variabel
Indikator
Skala
2
Akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) (X2)
PSAK NO 109 adalah Pernyataan standar akuntansi yang bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi zakat dan infak/sedekah. ( Dewan standar Akuntansi Keuangan , 2008:1)
1) Pengakuan dan Pengukuran zakat, infak/sedekah
Interval
3
Kualitas Laporan Keuangan (Y)
Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. ( Nurhayati dan Wasilah, 2012 : 96)
2) Penyajian zakat, infak/sedekah
13-15
3)Pengungkapan zakat, infak/sedekah
( Dewan standar Akuntansi Keuangan , 2008:3) 1)Dapat dipahami
Nomor Kuesio ner 10-12
16-18
Interval
19-21
2)Relevan
22-24
3) Andal
25-27
4)Dapat dibandingkan
28-30
( Kartikahadi et al.2012: 49)
Populasi dan Sampel Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi sasaran yang penulis teliti adalah subjek yang berhubungan dengan kompetensi SDM dan penerapan sistem akuntansi zakat, infak dan sedekah dan kaitannya dengan kualitas laporan keuangan organisasi pengelolaan zakat yang terdapat di lingkungan Kabupaten/Kota di wilayah Priangan Timur yang terdiri dari Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kota Banjar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode pengambilan sampel nonprobability sampling dengan pendekatan sampling jenuh (sensus). Yakni sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel Sugiyono (2001: 61)
Adapun yang menjadi pertimbangan penulis dalam penentuan sampel penelitian yaitu : 1. BAZ dibentuk oleh pemerintah sesuai tingkatannya (mulai dari nasional hingga kecamatan), dan beranggotakan unsur pemerintah dan masyarakat, yang telah disahkan oleh pemerintah yang berada di Priangan Timur . 2. LAZ dibentuk oleh masyarakat yang beroperasi secara legal yang telah disahkan oleh pemerintah . Adapun
sampel
yang
akan
digunakan
adalah
sebanyak
12
Organisasi
Pengelolaan Zakat (OPZ) yang ada di Priangan Timur dengan responden SDM/pegawai bagian keuangan/akuntansi.
Teknik Analisis Data Pengujian Validitas Alat Ukur Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang di gunakan mengukur apa yang perlu di ukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur, dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu : content validity, construct validity , dan pengujian validitas eksternal (Sugiyono, 2007:352). Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi dari masing-masing pernyataan dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah produk moment (product moment) sebagai berikut :
rxy
n XY X Y
n X
2
X
2
n Y
2
Y
2
Jika dari hasil analisis tersebut diperoleh rhitung > rtabel maka data tersebut adalah signifikan (valid) berarti layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Kemudian dapat ditentukan bahwa pernyataan-pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini valid, maka dilanjutkan dengan uji reliabilitas.
Pengujian Reliabilitas Alat Ukur Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan konsisten dalam mengungkapkan fenomena tertentu dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda (Nur Indriantoro dan Bambang Sutomo, 2002). Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas ialah teknik Cronbach’s Alpha. Pengujian reliabilitas dengan teknik Cronbach’s Alpha ini dilakukan untuk jenis data interval (Sugiama, 2008:199). Koefisien reliabilitas skala haruslah diusahakan setinggi mungkin, yang besarnya mendekati satu. Adapun kaidah keputusan menggunakan nilai kritis cronbach alpha yaitu jika nilai koefisien
0.70 maka instrument tersebut dinyatakan reliabel dan dapat
digunakan untuk penelitian (Hair et.al : 1998). Analisis Data Pada penelitian ini terdiri dari dua rumusan masalah deskriptif dan satu masalah asosiatif, demikian juga hipotesis yang dirumuskan. Dua rumusan masalah deskriptif dijawab dengan analisis yang sama, namun teknik statistik yang digunakan untuk mencari rumusan masalah asosiatif (besarnya pengaruh variabel tertentu dengan variabel lain) dengan menghitung besarnya analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi (Sugiyono, 2007:150). Prinsip pengklasifikasian jawaban responden yaitu berdasarkan jumlah skor tanggapan responden yang diperoleh, kemudian disusun kriteria penilaian terhadap setiap item pertanyaan. Penentuan kriteria penilaian skor jawaban responden didasarkan pada persentase skor yang dicapai terhadap skor yang ditargetkan. Skor yang dicapai diperoleh dari tanggapan responden, sementara skor yang ditargetkan adalah skor maksimum yang mungkin diperoleh dari total keseluruhan responden yang dihitung berdasarkan jumlah kuesioner yang kembali (Sugiyono, 2007).
Rancangan Pengujian Hipotesis Adapun Rancangan Pengujian Hipotesis meliputi sebagai berikut : 1. Menghitung koefisisen korelasi (r) Koefisien korelasi ini akan menentukan tingkat keeratan hubungan antara variabel yang diteliti. Menghitung koefisien korelasi anatar X1 dan X2 menggunakan rumus koefisien sederhana yaitu:
rXiXj =
n n n n Xih . Xjh Xih Xjh h 1 h 1 h 1 2 n n n 2 n X ih Xih n X h 1 h 1 h 1
2
2 n jh n Xjh h 1
(Sitepu, 1994)
Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubunga antar veariabel kuat. Demikian juga antar variabel tidak kuat maka nilai r akn kecil, besarnya koefisien korelasi ini akan diinterprestasikan pada Tabel 1.2 sebagai berikut: Tabel 1.2 Tingkat Keeratan Hubungan Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 1,99
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 - 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,00
Sangat kuat (Sugiyono, 2008 : 184)
2.Pengujian Simultan Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut:
n
Xi h
2
h 1
YXi bYXi
i = 1, 2,…,k …..
n
Yh
(Sitepu, 1994)
2
Keterangan: YXi
= Koefisien jalur dari variabel X1 terhadap variabel Y
bYXi = Koefisien regresi variabel X1 terhadap variabel Y 3.Pengujian Faktor Residu/ Sisa Yi
1 R YiX 1 X 2 ... X k 2
=
(Sitepu, 1994:23)
k
Dimana R2YX1X2........Xk = Y i X i rYXi i 1
4.Pengujian Hipotesis operasional a. Pengujian secara simultan Ho : ρYX 1 = ρYX 2 = 0 Ha : ρYX 1 = ρYX 2 ≠ 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika F hitung > F tabel Uji signifikansi menggunakan rumus:
F=
n k
1 R YX 1 X 2 ... X k 2
k 1 R YX 1 X 2 2
...(Sitepu, 1994 : 25)
Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V1 = k dan V2 = n-k-1 b. Pengujian secara parsial Ho : ρYX 1 = 0 Ha : ρYX 1 ≠ 0
Uji signifikan menggunakan dua arah, diaman kaidah keputusannya sebagai berikut; Terima Ho jika –t1/2 𝛼 ≤ t hitung ≤ t 1/2 𝛼 Tolak Ho jika –t1/2 𝛼 > t hitung > t 1/ 2 𝛼 Uji statistik menggunakan rumus: YX 1
ti
1 R
YX 1 ... X
n k 1 1 R X
i
k
; i = 1, 2, ...,k
X 1 ... X i ... X
k
.......(Sitepu, 1994)
statistik uji di atas mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n-k-1. Untuk mengtahui total pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y, baik secara langsung maupun tidak langsung disajikan dalam tabel 1.3 dibawah ini: Tabel 1.3 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian No
Pengaruh Langsung
Pengaruh Tidak Langsung
Total Pengaruh
1 Y ← 𝑋1 →Y = (𝜌𝑌𝑋1) 2
A (ρYX1 . rX1X2.ρYX2)x 2 A+B
Total Pengaruh X1 2 YY ← X2 → Y = (ρYX2)2 Total pengaruh X2 Total pengaruh X1 dan X2 Pengaruh Residu
C+D 100%-E
B
D D E F
5. Rancangan Pengujian Hipotesis a. Penetapan Hipotesis operasional: Ho1 : ρX2X1= 0
Kompetensi SDM tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerapan Sistem Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah.
Ha1 : ρX2X1≠ 0
Kompetensi SDM berpengaruh signifikan terhadap Penerapan Sistem Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah.
Ho2 : ρYX1= 0
Kompetensi SDM secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Ha2 : ρYX1≠ 0
Kompetensi SDM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keungan.
Ho3 : ρYX2= 0
Penerapan Sistem Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Ha3 : 𝜌𝑌𝑋2 ≠ 0
Penerapan Sistem Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Ho4 : 𝜌𝑌𝑋1= 𝜌𝑌𝑋2 = 0 Kompetensi SDM dan Penerapan Sistem Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Ha4 : ρYx1 = ρYx2 ≠ 0 Kompetensi SDM dan Penerapan Sistem Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
b. Penetapan Tingkat Signifikansi Tingkat keyakinan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 0.95, dengan tingkat kesalah yang ditolelir atau alpha (𝛼) sebesar 0.05. Penentuan alpha sebesar 0.05 merujuk pada kelaziman yang digunakan secara umum dalam penelitian ilmu sosial, yang dapat dipergunakan sebagai kriteria dalam pengjuian signifikansi hipotesis penelitian. c. Uji Signifikansi Untuk menguji signifikansi dilakukan dua pengujian, yaitu:
Secara simultan menggunakan Uji F
Secara parsial menggunakan Uji t
d. Penetapan Kriteria Pengambilan Keputusan Kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan nilai rs hitung dan rs tabel dengan tingkat signifikansi (𝛼 = 0.05), dapat dirumuskan sebagai berikut:
Secara Parsial
Tolak Ho jika t < -t 1/2 𝛼 atau t > t 1/2 𝛼 Terima Ho jika -t 1/2 𝛼 ≤ t ≤ 1/2 𝛼
Secara Simultan
Tolak Ho jika F hitung > F tabel dan Terima Ho jika F hitung ≤ F tabel e. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan diterima atau ditolak.
PEMBAHASAN Deskripsi penelitian ini menunjukan keberadaan Organisasi-organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) yang berada di Priangan Timur yang menjadi lokasi penelitian, meliputi kompetensi sumber daya manusia, penerapan akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK 109), dan kualitas laporan keuangan. Untuk mengetahui bagaimana Komptensi SDM pembuat laporan keuangan pada Organisasi-organisasi Pengelolaan Zakat di Priangan Timur, penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, dan kualitas laporan keuangan daerah, penulis memperoleh data dengan melakukan penyebaran kuesioner yang terdiri dari daftar-daftar pertanyaan. Kuesioner tersebut diberikan kepada responden dari sampel penelitian yakni 12 Organisasi Pengelolaan Zakat yang berada di Priangan Timur. Hasil pengujian data penelitian diperoleh dari uji validitas dan uji reliabilitas instrumen penelitian. Uji Validitas dilakukan untuk Mengetahui apakah jawaban responden atas pertanyaan yang diberikan memiliki validitas (kesahihan) atau tidak, adapun daftar pertanyaan yang penulis ajukan kepada responden terdiri dari tiga kelompok yaitu dua variabel independen , dalam hal ini Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1), Penerapan Akuntansi ZIS (PSAK NO 109) (X2), dan satu variabel dependen yaitu Kualitas Laporan Keuangan (Y). Berdasarkan hasil perhitungan pearson moment dengan menggunakan program aplikasi SPSS 16.0, untuk variabel Sumber Daya Manusia (X1) semuanya pertanyaan dinyatakan valid karena 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 lebih besar dari 0,582, untuk variabel Penerapan Akuntansi ZIS (PSAK NO 109) (X2) semua pertanyaan dinyatakan valid karena 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 lebih besar dari 0,582, dan untuk variabel Kualitas Laporan Keuangan (Y) juga dinyatakan valid karena 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 lebih besar dari 0,582. Sedangkan uji Reliabilitas menggunakan pendekatan Alfa Cronbach dilakukan dengan bantuan program alikasi SPSS 16.0. hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 5, berdasarkan hasil pengolahan tersebut, nilai alpa untuk variabel X1 (Kompetensi SDM) sebesar 0,946, variabel X2 (Penerapan Akuntansi ZIS /PSAK NO 109) sebesar 0,949 dan variabel Y (Kualitas Laporan Keuangan) sebesar 0,970. Nilai alpa untuk semua variabel tersebut mendekati 1, maka pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dikatakan reliabel, artinya pertanyaan tersebut konsisten di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk mengetahui Kompetensi Sumber Daya Manusia pada Organisasi-organisasi Pengelolaan Zakat di Priangan Timur, seluruh jawaban responden tentang Kompetensi SDM direkap untuk melihat skor total pada tabel 1.4 di bawah ini: Tabel 1.4 Rekapitulasi Indikator Kompetensi SDM No 1
2
3
4
5
6 7
8
9
Uraian Apakah jika ada peraturan baru tentang akuntansi zakat, infak dan sedekah, pegawai pada bagian keuangan/akuntansi mendapat sosialisasi atau diklat ? Apakah Intansi ini mengikutsertakan pegawai pada pendidikan dan pelatihan (diklat) pegawai ? Apakah bapak/Ibu memahami semua aturan yang berkaitan dengan pekerjaan dengan baik? Apakah bapak/ibu memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dalam melaksanakan pekerjaan? Apakah beban tugas yang diberikan kepada bapak/ibu dapat diselesaikan dengan baik? Apakah bapak/ibu selalu mengutamakan kualitas hasil kerja bapak/ibu? Apakah dalam pelaksanaan tugas diselesaikan secara tepat waktu dan efektif ? Apakah Bapak/Ibu mematuhi kewajiban sebagai Pegawai pada Intansi Bapak /Ibu bekerja? Apakah bapak/ibu memiliki semangat yang kuat dalam berkompetisi untuk mencapai hasil yang baik? Jumlah
Skor Yang Ditargetkan
Skor yang diperoleh
Kategori
60
51
Sangat Baik
60
55
Sangat Baik
60
54
Sangat Baik
60
53
Sangat Baik
60
53
Sangat Baik
60
55
Sangat Baik
60
55
Sangat Baik
60
52
Sangat Baik
60
52
Sangat Baik
540
480
Sangat Baik
Nilai tertinggi dari Kompetensi SDM 12 x 5 x 9 = 540 Nilai terkecil dari Kompetensi SDM 12 x 1 x 9 = 108 Data terbesar−data terkecil
NJI = jumlah kriteria pertanyaan
Jadi batas intervalnya adalah =
540−108 5
=
432 5
= 86.4 ≈ 86
Sehingga klasifikasi penilainnya sebagai berikut: Nilai 108 – 193
Sangat Buruk
Nilai 194 – 279
Buruk
Nilai 280 – 365
Kurang Baik
Nilai 366 – 451
Baik
Nilai 452 – 540
Sangat Baik
Dengan demikian bahwa nilai yang diperoleh dari tanggapan responden mengenai Kompetensi Sumber Daya Manusia pada OPZ yang ada di Priangan Timur adalah sebesar 480. Dari hasil penelitian diatas menunjukan bahwa Kompetensi Sumber Daya Manusia menunjukan dalam klasifikasi sangat baik. Untuk mengetahui penerapan akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) pada Organisasi-organisasi Pengelolaan Zakat di Priangan Timur, seluruh jawaban responden tentang variabel ini direkap dan untuk melihat skor total pada tabel 1.5 di bawah ini: Tabel 1.5 Penerapan Akuntansi ZIS/PSAK NO 109 No
1
2
Uraian
Apakah zakat yang diterima dari muzakki diakui sebagai penambah dana zakat jika dalam bentuk kas maka sebesar jumlah yang diterima dan jika dalam bentuk nonkas maka sebesar nilai wajar aset nonkas tersebut? Apakah infak/sedekah yang diterima diakui sebagai dana infak/sedekah terikat atau tidak terikat sesuai dengan tujuan
Skor Yang
Skor yang
Kategori
Ditargetkan
diperoleh
60
51
Sangat Baik
60
54
Sangat Baik
3
4
5
6
7
8
9
pemberi infak/sedekah sebesar: jumlah yang diterima, jika dalam bentuk kas dan nilai wajar, jika dalam bentuk nonkas? Apakah penurunan nilai aset zakat diakui sebagai: pengurang dana zakat, jika terjadi tidak disebabkan oleh kelalaian amil dan kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan oleh kelalaian amil? Apakah bapak/ibu menyajikan dana zakat, dana amil, dan dana nonhalal secara terpisah dalam neraca (laporan posisi keuangan)? Apakah bapak/ibu menyajikan dana infak, dana amil, dan dana nonhalal secara terpisah dalam neraca (laporan posisi keuangan)? Apakah bapak/ibu menyajikan dana sedekah, dana amil, dan dana nonhalal secara terpisah dalam neraca (laporan posisi keuangan)? Apakah bapak/ibu mengungkapkan halhal berikut terkait dengan transaksi zakat, tetapi tidak terbatas pada: kebijakan penyaluran zakat, seperti penentuan skala prioritas penyaluran, dan penerima dan metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan zakat berupa aset nonkas? Apakah Bapak/Ibu mengungkapkan halhal berikut terkait dengan transaksi infak/sedekah, tetapi tidak terbatas pada: metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan infak/sedekah berupa asset non kas dan keberadaan dana infak/sedekah yang tidak langsung disalurkan tetapi dikelola terlebih dahulu? Apakah bapak/ibu mengungkapkan hal berikut: keberadaan dana nonhalal, jika ada, diungkapkan mengenai kebijakan atas penerimaan dan penyaluran dana, alasan, dan jumlahnya? Jumlah
60
53
Sangat Baik
60
54
Sangat Baik
60
53
Sangat Baik
60
55
Sangat Baik
60
54
Sangat Baik
60
52
Sangat Baik
60
51
Sangat Baik
540
477
Sangat Baik
Nilai tertinggi dari Penerapan PSAK NO 109 12 x 5 x 9 = 540 Nilai terkecil dari PSAK NO 109 12 x 1 x 9 = 108 Data terbesar−data terkecil
NJI = jumlah kriteria pertanyaan
Jadi batas intervalnya adalah =
540−108 5
=
432 5
= 86.4 ≈ 86
Sehingga klasifikasi penilainnya sebagai berikut: Nilai 108 – 193
Sangat Buruk
Nilai 194 – 279
Buruk
Nilai 280 – 365
Kurang Baik
Nilai 366 – 451
Baik
Nilai 452 – 540
Sangat Baik
Dengan demikian bahwa nilai yang diperoleh dari tanggapan responden mengenai Penerapana Akuntansi ZIS (PSAK No 109) pada OPZ yang ada di Priangan Timur adalah sebesar 477. Dari hasil penelitian diatas menunjukan bahwa Penerapana Akuntansi ZIS (PSAK No 109) menunjukan dalam klasifikasi sangat baik. Untuk mengetahui kualitas laporan keuangan pada Organisasi-organisasi Pengelolaan Zakat di Priangan Timur, seluruh jawaban responden tentang kualitas laporan keuangan direkap dan untuk melihat skor total pada tabel 1.6 di bawah ini: Tabel 1.6 Rekapitulasi Indikator Kualitas Laporan Keuangan No 1
2
3 4
5
6
Uraian Apakah informasi laporan keuangan yang dihasilkan dapat diapahami dengan jelas?
Apakah penyajian informasi dalam laporan keuangan menggunakan format/bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna? Apakah informasi kompleks selalu dimasukkan dalam laporan keuangan? Apakah laporan keuangan menyediakan informasi yang mampu memprediksi masa yang akan datang? Apakah informasi yang ada dalam laporan keuangan memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu? Apakah penyajian/penerbitan laporan keuangan tepat waktu sesuai periode akuntansi ?
Skor Yang Ditargetkan
Skor yang diperoleh
Kategori
60
54
Sangat Baik
60
55
Sangat Baik
60
55
Sangat Baik
60
56
Sangat Baik
60
53
Sangat Baik
60
55
Sangat Baik
7 8
9
10
11
12
Apakah informasi laporan keuangan berpihak pada kebutuhan pihak tertentu? Apakah informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh? Apakah informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan? Apakah laporan keuangan minimal disajikan dalam 2 (dua) periode atau 2 (dua) tahun anggaran agar informasi yang disajikan dapat dibandingkan? Apakah laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat dibandingkan dengan entitas lain yang menerapkan kebijakan akuntansi yang sama ? Apakah laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat dibandingkan dengan laporan keuangan internal intansi periode sebelumnya ? Jumlah
60
55
Sangat Baik
60
53
Sangat Baik
60
52
Sangat Baik
60
52
Sangat Baik
60
52
Sangat Baik
60
51
Sangat Baik
720
643
Sangat Baik
Nilai tertinggi dari Kualitas Laporan Keuangan 12 x 5 x 12 = 720 Nilai terkecil dari Kualitas Laporan Keuangan 12 x 1 x 12 = 144 Data terbesar−data terkecil
NJI = jumlah kriteria pertanyaan
Jadi batas intervalnya adalah =
720−144 5
=
576 5
= 115,2 ≈ 115
Sehingga klasifikasi penilainnya sebagai berikut: Nilai 114 – 228
Sangat Buruk
Nilai 229 – 343
Buruk
Nilai 344 – 458
Kurang Baik
Nilai 459 – 573
Baik
Nilai 574 – 720
Sangat Baik
Dengan demikian bahwa nilai yang diperoleh dari tanggapan responden mengenai Kualitas Laporan Keuangan pada OPZ yang ada di Priangan Timur adalah sebesar 643. Dari hasil penelitian diatas menunjukan bahwa Kualitas Laporan Keuangan menunjukan dalam klasifikasi sangat baik. Pengaruh Kompetensi SDM Terhadap Penerapan Akuntansi ZIS (PSAK NO 109) Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Model Summary) pada lampiran 6, diperoleh data mengenai R (Koefisien Korelasi) dan R Square/𝑅 2 (Koefisien determinasi). Nilai R menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara kompetensi SDM dengan penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) sebesar 0,924 dengan tingkat signifikansi 0.000, ini berarti antara kompetensi SDM dengan penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) mempunyai hubungan yaitu sebesar 92,4 % dengan kategori sangat kuat . Sedangkan koefisien determinasi atau 𝑅 2 menunjukan besarnya pengaruh kompetensi SDM dengan penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) yaitu sebesar 0,854 atau 85,4%. Artinya 85,4% variabilitas variabel penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) dipengaruhi oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah kompetensi SDM dengan pengaruh kuat. Pengaruh faktor lainya (faktor residu) terhadap penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) selain kompetensi SDM adalah sebesar 14,6%. Dengan kriteria tolak Ho jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka berdasarkan perhitungan SPSS pada lampiran 6 diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 7,649 dengan mengambil taraf signifikan 𝒶 sebesar 5% maka 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 2,262 sehingga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (7,649 > 2,262) dengan tingkat signifikansi 0,000 maka terima Ha atau tolak Ho, dengan kata lain kompetensi SDM berpengaruh signifikan terhadap penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109). Artinya bahwa jika semakin baik kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) maka akan semakin baik pula penerapan akuntansi zakat, infak, dan sedekah (PSAK NO 109) pada Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) di Priangan Timur.
Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Secara Parsial Terhadap Kualitas Laporan Keuangan 1. Analisis Koefisien Korelasi Hasil perhitungan program statistik SPSS 16.0, diperoleh korelasi antara variabel kompetensi SDM dengan kualitas laporan keuangan bernilai 0.141 dengan tingkat signifikansi 0.286 (Lampiran 6). Angka 0.141 berarti menunjukan korelasi yang sangat rendah antara kedua variabel tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi ini, maka dapat diartikan bahwa variabel kompetensi SDM dengan kualitas laporan keuangan mempunyai hubungan yang sangat rendah. 2. Analisis Koefisien Determinasi Perhitungan koefisien determinasi dan koefisien non determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh kompetensi SDM terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan hasil output SPSS 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut: Koefisien Determinasi Kd = r2 x 100% Kd = (0.141)2 x 100% Kd = 0.020 2% Koefisien Non Determinasi Knd = (1 – r2) x 100% Knd = (1 – 0.1412) x 100% Knd = 0,980 98%
Perhitungan koefisien determinasi dan koefisien non determinasi menghasilkan nilai sebesar Kd = 2% dan Knd = 98% (Lampiran 6). Ini berarti sebesar = 2% kualitas laporan keuangan OPZ dipengaruhi secara parsial oleh kompetensi SDM. Dengan nilai sebesar 2% kompetensi SDM berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, berarti sisanya sebesar 98% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. 3. Pengujian Hipotesis Kriteria uji tabel t adalah sebagai berikut : Tolak Ho dan terima Ha, jika t hitung > t tabel Terima Ho dan tolak Ha, jika t hitung < t tabel Dengan α = 0,05 diperoleh t tabel = 2,262 Berdasarkan perhitungan SPSS pada lampiran 6 diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 1.135 dengan mengambil taraf signifikan 𝒶 sebesar 5% maka 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 2,262 sehingga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1.135 < 2,262) dengan tingkat signifikansi 0.286 maka terima Ho atau tolak Ha, dengan kata lain kompetensi SDM berpengaruh tidak signifikan terhadap terhadap kualitas laporan keuangan. Artinya bahwa walaupun sumber daya manusia atau pegawai bagian keuangan/akuntansi organisasi pengelolaan zakat yang ada di Priangan Timur sangat kompeten namun tidak berpengaruh besar dalam menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas pada organisasi-organisasi pengelolaan zakat di Priangan Timur. Diindikasikan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur kompetensi para pegawai bagian keuangan atau akuntansi pada OPZ di Priangan timur tidak menggunakan indikator-indikator yang menggambarkan kompetensi para pegawai secara akuntansinya melainkan menggunakan indikator yang menggambarkan kompetensinya secara umum, selain itu ada kecenderungan para pegawai tidak terlalu memperdulikan laporan keuangan
melainkan mereka hanya terfokus pada penyaluran zakat, infak dan sedekah kepada masyarakat. Juga diindikasikan ada beberapa faktor lain yang tidak diteliti yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan yakni diantaranya faktor eksternal atau lingkungan eksternal, pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern. Berdasarkan hasil penelitian sukmaningrum (2012) sistem pengendalian intern dan faktor eksternal berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan dan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zuliarti (2012) dihasilkan bahwa pemenafaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan Pengaruh Penerapan Akuntansi ZIS (PSAK NO 109) Secara Parsial Terhadap Kualitas Laporan Keuangan 1. Analisis Koefisien Korelasi Hasil perhitungan program statistik SPSS 16.0, diperoleh korelasi antara variabel penerapan akuntansi akuntansi ZIS (PSAK NO 109) dengan kualitas laporan keuangan bernilai 0.858 dengan tingkat signifikansi 0.00 (Lampiran 6). ini berarti antara penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109)
mempunyai hubungan yaitu sebesar 85,8% dengan
kategori sangat kuat. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi ini, maka dapat diartikan bahwa variabel penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) dengan kualitas laporan keuangan mempunyai hubungan yang sangat kuat. 2. Analisis Koefisien Determinasi Perhitungan koefisien determinasi dan koefisien non determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109)
terhadap
kualitas laporan keuangan. Berdasarkan hasil output SPSS 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut:
Koefisien Determinasi Kd = r2 x 100% Kd = (0.858)2 x 100% Kd = 0.736 % Koefisien Non Determinasi Knd = (1 – r2) x 100% Knd = (1 – 0. 858 2) x 100% Knd = 0,264 26,4% Perhitungan koefisien determinasi dan koefisien non determinasi menghasilkan nilai sebesar Kd = 73,6% dan Knd = 26,4% (Lampiran 6). Ini berarti sebesar = 73,6% kualitas laporan keuangan OPZ dipengaruhi secara parsial oleh penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) dan sebesar 26,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. 3. Pengujian Hipotesis Kriteria uji tabel t adalah sebagai berikut : Tolak Ho dan terima Ha, jika t hitung > t tabel Terima Ho dan tolak Ha, jika t hitung < t tabel Berdasarkan perhitungan SPSS pada lampiran 6 diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 6.914 dengan mengambil taraf signifikan 𝒶 sebesar 5% maka 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 2,262 sehingga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (6.914 < 2,262) dengan tingkat signifikansi 0,000 maka terima Ha atau tolak Ho, dengan kata lain penerapan akuntansi akuntansi ZIS (PSAK NO 109) berpengaruh signifikan terhadap terhadap kualitas laporan keuangan. Artinya jika semakin baik penerapan
standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) maka akan semakin baik pula atau berkualitas kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh organisasi-organisasi pengelolaan zakat yang ada di Priangan Timur. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nur Fadillah (2010) yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa standar akuntansi zakat infak dan sedekah (PSAK NO 109) berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Jika standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) sudah diterapkan dengan baik oleh Organisasi-organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) di Priangan Timur, maka kualitas laporan keuangannya pun akan semakin baik. Karena pada dasarnya standar atau sistem akuntansi adalah suatu kesatuan yang apabila tidak diterapkan atau ada satu bagian sistem yang tidak diterapkan maka sulit untuk memperoleh karakteristik kualitatif keuangan yang disebutkan oleh Nurhayati dan Wasilah (2012:96) yakni relevan, andal, dapat dipahami, dan dapat dibandingkan. Pemaparan tersebut didukung oleh Abdul Halim (2002: 37), yang menyatakan, untuk dapat menyediakan informasi secara tepat dan akurat dibutuhkan suatu sistem yang dapat digunakan dalam rangka penyediaan informasi tadi. Dan menurut Utomo (2007:14), yang menyatakan bahwa zakat merupakan salah satu bentuk transaksi syariah dalam domain sosial sehingga perlu pengaturan tersendiri perlakuan akuntansiya yang bersifat standar sebagaimana dalam transaksi komersial lainnya seperti mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah, salam istishna, dan sebagainya. Untuk itu,diperlukan lembaga-lembaga zakat yang dikelola dengan manajemen maju. Dan apabila tidak ada standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) atau organisasi-organisasi pengelolaan zakat
tidak memiliki acuan atau suatu standar
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangannya, maka organisasi-organisasi pengelolaan
zakat tersebut akan membuat standar mereka sendiri sehingga laporan keuangan yang dihasilkannya pun akan memiliki format yang berbeda dikarenakan penerapan standar yang berbeda pula shingga pemakai laporan keuangan sulit memahami praktek akuntansi serta pelaporan yang unik dan berbeda dari setiap organisasi-organisasi pengelolaan zakat, sehingga sulit atau hampir tidak mungkin untuk membuat laporan yang memiliki informasi yang memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan. Jadi jelas, bahwa untuk memperoleh kualitas laporan keuangan maka dibutuhkanlah standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) yang harus diterapkan dengan baik. Pengaruh Kompetensi SDM dan Penerapan Akuntansi ZIS (PSAK NO 109) Secara Simultan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan 1. Analisis Koefisien Korelasi Hasil perhitungan program statistik SPSS 16.0, diperoleh korelasi antara variabel kompetensi SDM dan penerapan akuntansi akuntansi ZIS (PSAK NO 109) dengan kualitas laporan keuangan bernilai 0.990 dengan tingkat signifikansi 0.000 (Lampiran 6). ini berarti antara kompetensi SDM dan penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109)
mempunyai
hubungan dengan kualitas laporan keuangan yaitu sebesar 99% dengan kategori sangat kuat (Sugiyono (2007:184). Berdasarkan hasil perhitungan korelasi ini, maka dapat diartikan bahwa variabel kompetensi SDM dan penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) dengan kualitas laporan keuangan mempunyai hubungan yang sangat kuat. 2. Analisis Koefisien Determinasi Perhitungan koefisien determinasi dan koefisien non determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh kompetensi SDM dan penerapan akuntansi ZIS (PSAK
NO 109)terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan hasil output SPSS 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut: Koefisien Determinasi Kd = r2 x 100% Kd = (0.990)2 x 100% Kd = 0,980 98% Koefisien Non Determinasi Knd = (1 – r2) x 100% Knd = (1 – 9862) x 100% Knd = 0,020 2% Perhitungan koefisien determinasi dan koefisien non determinasi menghasilkan nilai sebesar Kd = 98% dan Knd = 2% (Lampiran 6). Ini berarti sebesar = 98% kualitas laporan keuangan OPZ dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebasnya yaitu, kompetensi SDM dan penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) dan sebesar 2% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti. 3. Pengujian Hipotesis Dengan kriteria tolak Ho jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka berdasarkan perhitungan SPSS pada lampiran 6 diperoleh nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 217.839. Dengan mengambil taraf signifikansi 𝒶 sebesar 5% maka 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 4.96 sehingga 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (217.839> 4.96) dengan tingkat signifikan 0,000 < 0.05 . Dikarenakan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05. maka tolak Ho atau terima Ha, kompetensi SDM dan penerapan akuntansi
ZIS (PSAK NO 109) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini berarti semakin kompetennya SDM atau pegawai bagian akuntansi/keuangan dan semakin baiknya penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) maka akan semakin berkualitas dan baiklah laporan keuangan yang dihasilkan, dan begitu pula sebaliknya, ketika SDM tidak berkompeten dan penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) OPZ buruk maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan pun tidak berkualitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukan oleh Mahmudi (2008) yaitu bahwa “salah satu sumber utama meraih kepercayaan publik adalah dengan meningkatkan kualitas infornasi laporan keuangan oleh organisasi pengelolaan zakat yang diberikan kepada publik, maka dengan itu diperlukan dukungan sistem akuntansi dan sistem manajemen yang memadai serta sumber daya manusia yang memiliki kemampuan manajerial, pengetahuan, keterampilan teknis yang memadai serta memiliki visi pengembangan umat atau sumber daya manusia yang kompeten”. Standar akuntansi merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode, dan teknik yang memungkinkan pemilihan di antara berbagai alternatif prosedur akuntansi dalam penyajian laporan keuangan. Standar akuntansi merupakan pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan keuangan, khususnya untuk tujuan pelaporan kepada para pemakai ekstern di luar manajemen
perusahaan,
seperti:
kreditor,
investor,
penyalur,
karyawan,
lembaga
pemerintahan dan masyarakat umum dain lain-lain. Tanpa standar yang bersifat umum dan yang dapat dipraktekkan secara universal, suatu intansi akan membuat standar mereka sendiri dan pemakai laporan keuangan harus dapat memahami praktek akuntansi serta pelaporan yang unik dari setiap perusahaan, sehingga sulit atau hampir tidak mungkin untuk membuat laporan yang memiliki informasi
yang memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan. Untuk dapat menyediakan informasi secara tepat dan akurat dibutuhkan suatu sistem yang dapat digunakan dalam rangka penyediaan informasi tadi (Abdul Halim, 2002 : 37). Dengan demikian Ikatan Akuntan Indonesia telah menyusun Exposure Draft (ED) PSAK 109 tentang akuntansi zakat, infak dan sedekah sebagai bagian dari penyempurnaan transaksi pengelolaan zakat, infak dan sedekah bagi intansi syariah atau Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang berbentuk Badan Amil Zakat (BAZ), Lembaga Amil Zakat (LAZ), maupun unit pengumpul zakat. PSAK NO 109 adalah pernyataan yang bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi zakat dan infak/sedekah. Tentunya dibutuhkan sumber daya manusia untuk menerapkan suatu standar akuntansi, agar suatu standar tersebut dapat diterapkan dengan baik diperlukan sumber daya manusia yang kompeten, yaitu sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap atau perilaku yang sangat baik. Pengaruh langsung maupun tidak langsung antar variabel X1 dan X2 dengan Y disajikan dalam Tabel 1.7 Tabel 1.7 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian No
Pengaruh Langsung
1.
Y ← X1 → Y= (𝜌𝑌𝑋1 )2
Pengaruh Tidak Langsung
= (0,141)2
Total Pengaruh
0,020 Y← 𝑋1 → 𝑋2 → 𝑌 X 2 = (𝜌𝑌𝑋1. 𝑟𝑋1𝑋2. 𝜌𝑌𝑋2) X 2
0.224
= (0,141.0.924.0.858) 𝑋 2 Total Pengaruh X1 2.
𝑌 ← 𝑋2 → = (𝜌𝑌𝑋2 )2 = (0,858)2
0,244 (ρYX2. ρX1X2. ρYX1)
0,736
Total Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y (0,244+0,736)
0,980
Pengaruh Residu
0,020
100% - 0,980%
Dari hasil analisis berdasarkan Tabel 1.7 menunjukkan bahwa koefisien jalur variabel X1 (Kompetensi SDM) terhadap variable Y (Kualitas Laporan Keuangan) adalah sebesar 0,141. Dengan demikian pengaruh langsung variabel X1 terhadap Y adalah sebesar 0,020 atau pengaruh langsung Kompetensi SDM terhadap Kualitas Laporan Keuangan sebesar 2%, artinya kompetensi sumber daya manusia atau pegawai bagian keuangan/akuntansi organisasi pengelolaan zakat yang ada di Priangan Timur berpengaruh sangat kecil dalam menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas pada organisasi-organisasi pengelolaan zakat di Priangan Timur. Sedangkan pengaruh tidak langsung Kompetensi SDM terhadap Kualitas Laporan Keuangan melalui Penerapan Standar Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah (PSAK NO 109) sebesar 0,244 atau 24,4%. Koefisien korelasi variabel X2 Penerapan Standar Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah (PSAK NO 109)
terhadap
variabel
Y (Kualitas Laporan
Keuangan) adalah sebesar 0,858 atau 85,8%. Dengan demikian pengaruh langsung
X2
terhadap Y adalah sebesar 0,736 atau pengaruh langsung Penerapan Standar Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah (PSAK NO 109) pada Kualitas Laporan Keuangan sebesar 73,6%, artinya bahwa jika semakin baik penerapan standar
akuntansi zakat, infak dan
sedekah (PSAK NO 109) maka akan semakin baik pula atau berkualitas kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh organisasi-organisasi pengelolaan zakat yang ada di Priangan Timur . Koefisien korelasi variabel X1 (Kompetensi SDM) dengan variabel X2 Penerapan Standar Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah (PSAK NO 109) adalah sebesar 0.924 atau 92,4%. Dengan demikian pengaruh langsung X1 terhadap X2 adalah sebesar 0,854 atau pengaruh langsung kompetensi SDM terhadap Penerapan Standar Akuntansi Zakat, Infak
dan Sedekah (PSAK NO 109) sebesar 85,4%, artinya bahwa jika semakin baik kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) maka akan semakin baik pula penerapan akuntansi zakat, infak, dan sedekah (PSAK NO 109) pada Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) di Priangan Timur . Total pengaruh Kompetensi SDM dan Penerapan Standar Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah (PSAK NO 109) Kualitas Laporan Keuangan OPZ adalaha sebesar 0,990 atau 99%, sehingga pengaruh secara simultan antara variabel Kompetensi SDM dan Penerapan Standar Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah (PSAK NO 109) terhadap Kualitas Laporan Keuangan OPZ sebesar 0,980 atau 98%, artinya bahwa jika semakin kompetennya SDM atau pegawai bagian akuntansi/keuangan dan semakin baiknya penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) maka akan semakin berkualitas dan baiklah laporan keuangan yang dihasilkan, dan begitu pula sebaliknya, ketika SDM tidak berkompeten dan penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) OPZ buruk maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan pun tidak berkualitas. Sedangkan faktor residu atau faktor lain yang mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Daerah yang tidak masuk dalam variabel penelitian adalah sebesar 0,020 atau sebesar 2%. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Kompetensi yang dimiliki oleh SDM bagian
keuangan/akuntansi
pembuat
laporan keuangan pada setiap Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) sudah kompeten, serta standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) telah diterapkan dengan baik, sehingga
kualitas laporan keuanagan setiap OPZ di
Priangan Timur dinyatakan baik. 2. Kompetensi SDM berpengaruh terhadap penerapan akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) pada Organisasi Pengelolaan Zakat di Priangan Timur.
Karena jika SDM tidak memahami akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109), maka sangat sulit standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109). 3. Secara parsial kompetensi SDM berpengaruh tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Artinya bahwa sumber daya manusia yang kompeten saja tidak cukup dalam menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan seperti faktor eksternal atau lingkungan eksternal, pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern. 4. Secara parsial standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Jika standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) sudah diterapkan dengan baik oleh Organisasi-organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) di Priangan Timur, maka kualitas laporan keuangannya pun akan semakin baik. Karena pada dasarnya standar atau sistem akuntansi adalah suatu kesatuan yang apabila tidak diterapkan atau ada satu bagian sistem yang tidak diterapkan maka sulit untuk
memperoleh laporan
keuangan yang berkualitas. 5. Kompetensi SDM dan standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal
ini
berarti
semakin
kompetennya
SDM
atau
pegawai
bagian
akuntansi/keuangan dan semakin baiknya penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) maka akan semakin berkualitas dan baiklah laporan keuangan yang dihasilkan, dan begitu pula sebaliknya, ketika SDM tidak berkompeten dan penerapan akuntansi ZIS (PSAK NO 109) OPZ buruk maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan pun tidak berkualitas
Saran Penelitian yang dilakukan penulis meliputi pengaruh kompetensi SDM dan standar akuntansi zakat, infak dan sedekah (PSAK NO 109) terhadap kualitas laporan keuangan, untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor lain selain kompetensi SDM yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan Organisasi Pengelolaan Zakat (PSAK NO 109), seperti faktor eksternal atau lingkungan eksternal, pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern banyak
hal lainnya
yang dapat dijadikan variabel
penelitian, sehingga dapat dibandingkan dengan hasil penelitian penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, T. 2008. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Biro Administrasi Umum Universitas Hasanuddin. Thesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen STIE Yayasan Pendidikan Ujung Pandang Makassar. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang Makassar: diterbitkan. Ayuningrum. 2010. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja. Karyawan di PT. London Sumatera. Skripsi Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Medan: diterbitkan. Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. 2011. “Akhir Tim Pengkajian Hukum Tentang Pengelolaan Zakat Oleh Negara Bagi Kepentingan Masyarakat (Efektivitas UU No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat)”. Jakarta: Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Dharma, S. 2005. Manajemen Kinerja. Jakarta: Pustaka Pelajar. Fadilah, N. 2007. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Zakat Berdasarkan Akuntansi Syariah Pada Yayasan Dompet Dhuafa Bandung. Skripsi FE Universitas Komputer Indonesia Bandung. Universitas Komputer Indonesia Bandung: diterbitkan. Gusfahmi. 2011. Pajak Menurut Syariah. Edisi Ke Dua, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hafidhuddin, D. 2013.”Potensi Zakat Nasional”. Majalah Zakat. (Edisi Mei-Juni 2013). Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Islam, Jakarta: Bumi Aksara. Harahap. Sofyan Syafri.2001. Menuju Perumusan teori Akuntansi Islam, Jakarta: Pustaka Quantum. Hutapea, P. dan Thoha, N. 2008. Kompetensi Plus Toeri, Design, Kasus, dan Penerapan Untuk HR Serta Organisasi Yang Dinamis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. IAI. 2008. “Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Zakat, Infak dan Sedekah ”. Jurnal Dewan Standar Akuntansi Keuangan.1-25.
IAI. 2011. “Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Dewan Standar Akuntansi Syariah.1-85.
Keuangan (Revisi)”. Jurnal
Kartikahadi, H. et al. 2012. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat.
Mahmudi. 2008. Pengembangan Sistem Akuntansi Zakat dengan Teknik Fund Accounting, (Online), (http://idb2.wikispaces.com/file/view/rp2008.pdf, diakses 01 april 2014). Nurhayati, N. dan Wasilah. 2012. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Qardawi, Y. Alih bahasakan oleh: Salman H. Hafidhuddin D & Hassanuddin. 2006. Hukum Zakat, Edisi ke Sembilan, Bogor: Pustaka Litera AntarNusa. Sabiq, S. 2000. Fikkih Sunnah. Bandung: PT Alma’arif. Setiariware, A M. 2007. Analisis Penerapan Akuntansi Zakat, Infak DAN Sedekah Pada Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Cabang Makassar. Skripsi FE dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Universitas Hasanuddin Makassar: diterbitkan. Sitepu, Nirwan S.K.. 1994. Path Analisis, Bandung: Unit Pelayanan Statistik, Jurusan Statistik, FMIPA UNPAD. Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Suwikyo, D. 2011. Pengantar Akuntansi Syariah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Zaid, Omar Abdullah. 2004. Akuntanasi Syariah: Kerangka Dasar, Sejarah Keuangan Dalam Masyarakat Islam. Jakarta : LPFE.