PENGARUH KEGIATAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN KERJA ILMIAH (Eksperimen pada siswa kelas X SMA Fatahillah Jakarta)
Skripsi diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar kesarjanaan
NAMA
: MUAFIFAH
NPM
: 20044150026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 2008
ABSTRAK A. MUAFIFAH, NPM : 20044150026 B. Pengaruh Kegiatan Praktikum Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan “Kerja Ilmiah” (Eksperimen pada siswa kelas X SMU Fatahilah Jakarta) Skripsi : Jakarta : Fakultas Teknik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Program Studi Pendidikan Biologi : Universitas Indraprasta Persatuan Guru Republik Indonesia, September, 2008. C. xiv + 5 Bab + 77 halaman D. Kata kunci : Pengaruh, Hasil belajar, Pembelajaran Praktikum,Kerja ilmiah. E. Tujuan dari penelitian adalah untuk mencari informasi apakah pembelajaran praktikum berpengaruh terhadap hasil belajar pokok bahasan “kerja ilmiah “ dan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar pada siswa yang diajar menggunakan pembelajaran praktikum serta data hasil belajar pada siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah pembelajaran eksperimen. Populasinya adalah siswa kelas X SMU Fatahillah yang berjumlah 53 siswa. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t untuk uji beda rata-rata, yang sebelimnya telah dilakukan uji normalitas menggunakan Chi-Kuadrat dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlet.Berdasarkan analisis persyaratan data dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat didapat hitung < tabel atau 0,1170 < 0,1610 adalah berdistribusi normal. Sedangkan untuk pengujian homogenitas didapat hitung <
tabel atau 0,075 < 3,84,adalah homogen.Berdasarkan dari
pengujian hipotesis untuk beda rata-rata yang dilakukan dengan menggunakan uji-t maka didapat tabel nilai t dengan taraf signifikan 0,05 untuk dk adalah 2,00, sedangkan hasil
diperoleh – 1,57 karena
(- 1,57 < 2,00), maka hipotesis
lebih kecil dari
diterima, dengan demikian
ditolak.
Setelah penulis mengadakan penelitian tentang pengaruh pembelajaran praktikum terhadap hasil belajar, akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan bahwa siswa yang diajar menggunakan pembelajaran praktikum tidak ada pengaruhny terhadap siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. F. Daftar pustaka
: 15 Buku, dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2006
G. Pembimbing
: Dra. Netty D.H. Sitanggang, M.Si
Drs. Supardi U.S., M.M.,M.pd
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
Nama
: Muafifah
NPM
: 20044150026
Fakultas
: Teknik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi
: Pendidikan Biologi
Judul Skripsi
: Pengaruh Kegiatan Praktikum Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan “Kerja Ilmiah” (Eksperimen pada siswa kelas X SMU Fatahilah Jakarta)
Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan Pada tanggal 23 September 2008
Pembimbing Materi
Pembimbing Teknik
Dra. Netty D.H.S, M.Si
Drs. Supardi U.S.MM, M.pd
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah diajukan pada hari Senin tanggal 22 September 2008
PANITIA UJIAN
Ketua
Drs. Sumaryoto, SE,MM
Anggota 1
Dra. Yulistiana
Sekretaris
Drs. Supardi U.S,MM,M.pd.
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini adalah karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian isi skripsi ini bukan hasil karya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan Undangundang nomor 20 tahun 2003 Bab VI pasal 25 tentang sistem pendidikn nasional.
Jakarta, 22 September 2008
Muafifah
MOTTO “Kaya ilmu lebih tinggi derajatnya jika dibandingkan dengan kaya harta”
“ Skripsi ini kupersembahkan buat ayah dan ibu tercinta, kakak dan adik – adikku tersayang, teman-teman seperjuangan dan almamater”.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi yang berjudul : Pengaruh Kegiatan Praktikum Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan “Kerja Ilmiah” (Eksperimen pada siswa kelas X SMU Fatahilah Jakarta) ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan di Universitas Indraprasta PGRI. Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada : 1. Dra. Netty D.H.S, M.Si selaku dosen pembimbing materi skripsi Universitas Indraprasta PGRI. 2.
Drs. Supardi U.S.,MM,M.pd. selaku dosen pembimbing teknis skripsi sekaligus dekan Fakultas TMIPA.
3. Drs. Sumaryoto, SE,MM selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI. 4. Dra. Yulistiana selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Indraprasta PGRI. 5. Drs. Dudung Ahludin selaku Wakil Dekan I Fakultas TMIPA. 6. Bapak Maskuri, S.Ag. selaku Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Fatahillah Jakarta. 7. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dorongan moril maupun materiil agar dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. 8. Dosen-dosen biologi yang telah memberikan ilmu pengetahuan dengan ikhlas sehingga dapat berguna khususnya bagi penulis. 9. Teman-teman biologi angkatan 2004/2005 khususnya Fika Arie yang dengan sabar mambantu sehingga dapat selesai dengan lancar. 10. Rekan-rekan guru di TPQ/TKQ Kemala Bhayangkari Jakarta timur. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik bentuk isi maupun penyajiannya. oleh sebab itu kritikan yang bersifat membangun dari berbagai pihak, penulis terima dengan tangan terbuka dan sangat diharapkan. Jakarta, 22 September 2008
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ABSTRAK……………………………………………………………………………ii LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI …………………………………...…iii LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………….iv LEMBAR PERNYATAAN ………………………………………………………….v MOTTO………………………………………………………………………………vi KATA PENGANTAR ………………………………………………………………vii DAFTAR ISI………………………………………………………………………..viii DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………xiii DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………………..1 B. Identifikasi Masalah………………………………………………………..4 C. Pembatasan Masalah ………………………………………………………5 D. Perumusan Masalah ………………………………………………………..6 E. Tujuan Penelitian…………………………………………………………...6 F. Kegunaan Penelitian ……………………………………………………….7
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teori 1. Diskripsi Hasil Belajar Pokok Bahasan Kerja Ilmiah………………….9 2. Deskripsi Metode Pembelajaran Biologi................................................28 B. Kerangka Berpikir......................................................................................31 C. Pengajuan Hipotesis………………………………………………………33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian……………………………………………………...34 2. Waktu Penelitian………………………………………………………37 B. Metode Penelitian 1. Jenis
Penelitian………………………………………………………
39 2. Rancangan Penelitian………………………………………………..39 3. Proses Eksperimen…………………………………………………...40 C. Populasi dan Sample
1. Populasi Target………………………………………………………42 2. Populasi Terjangkau …………………………………………………42 3. Ukuran Sampel……………………………………………………….43 4. Teknik Sampel……………………………………………………….43
D. Metode Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian…………………………………………………...43 2. Sumber Data………………………………………………………….44 3. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………...44 E. Instrumen Penelitian 1. Definisi Konseptual Hasil Belajar……………………………………45 2. Definisi Operasional Hasil Belajar…………………………………...45 3. Kisi-kisi Instrumen Tes Objektif ……………………………………46 4. Validitas Instrumen Tes Objektif a. Validitas butir soal………………………………………………...46 b. Tingkat kesukaran………………………………………………..49
c. Reliabilitas Instrumen ………………………………………...51
F. Teknik Analisis Data 1. Teknik Analisis Deskriptif…………………………………………...52 2. Teknik Analisis Persyaratan Data……………………………………55 3. Teknik Pengujian Hipotesis………………………………………….58 G. Hipotesis Statistik ………………………………………………………59 BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden ……………………………………………….60 B. Deskripsi Data 1. Hasil
Belajar
Kelompok
Eksperimen………………………………..61 2. Hasil Belajar Kelompok Kontrol …………………………………… 64 C. Pengujian Persyaratan Data 1. Uji
Normalitas
Data
Kelompok
Eksperimen
………………………..67 2. Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol…………………………….68
D. Analisis Beda Rata-rata dan Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Hipotesis……………………………………………………………..7 2 2. Menentukan
Varians
Gabungan
dari
Kedua
kelompok
……………..72 3. Menentukan
…………………………………………………
73 4. Pengujian Hipotesis………………………………………………….73 E. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………………74 \BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN A. Kesimpulan……………………………………………………………...77 B. Saran ……………………………………………………………………77 Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Gambar Grafik 4.1 Histogram dan Poligon Kelompok Eksperimen………………..62 Gambar Grafik 4.2 Histogram dan Poligon Kelompok Kontrol (Pembelajaran Konvensional)………………………………………………….65
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Hasil Belajar Biologi………………………………………………….3
Tabel 1.2
Data persentasi hasil belajar Biologi berdasarkan pokok bahasan semester I selama 4 Tahun terakhir…………………………………...3
Tabel 2.1
Produk Keilmuan Biologi……………….…………………………..18
Tabel 3.1
Daftar Nama Guru dan Karyawan SMA Fatahillah Tahun Pelajaran 2008/2009………………………………………….35
Tabel 3.2
Data Statistik Jumlah Siswa SMA FatahillahTahun Pelajaran 2008/2009……………………………………………………………36
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian…………………………………………………….38
Tabel 3.4
Rancangan Penelitian………………………………………………...40
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Butir Soal…………………………….48
Tabel 3.6
Perhitungan
Tingkat
Kesukaran……………………………………...50 Tabel 4.1
Distribusi Frekwensi Data Kelompok Eksperimen………………….61
Tabel 4.2
Distribusi Frekwensi Data Kelompok Kontrol………………………64
Tabel 4.3
Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen………………………...68
Tabel 4.4
Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol……………………………..69
Tabel 4.5
Rekap
Tabel 4.6
Tabel Penolong Pengujian Homogenitas…………………………….70
dan
…………………………………………….70
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan penuh tanggung jawab membimbing anak untuk dididik menuju kekedewasaan baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Pendidikan itu berlangsung dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dan pendidikan adalah suatu ilmu karena dalam pendidikan jelas objeknya, jelas metode yang di pakai untuk mendapatkannya,dan jelas pula manfaatnya. Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis dan selalu dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi
karena dengan pendidikan akan dapat dihasilkan tenaga terdidik (terampil) yang sesuai dengan bidangnya. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi rakyat. Salah satunya adalah pelajaran biologi yang merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam. Mengingat bahwa waktu pembelajaran Biologi di sekolah sangat terbatas, sedangkan mata pelajaran Biologi sangat berhubungan dengan alam dan kehidupan sehari-hari maka untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang kajian biologi khususnya kerja ilmiah maka seorang guru harus aktif dan kreatif diantaranya dengan melakukan praktikum melalui kontak langsung dengan lingkungan alam yang kongkrit untuk diamati atau dengan memanfaatkan teknologi informasi (internet) untuk mendapatkan tambahan pengetahuan alam dan lingkungan hidup lainnya,dalam hal ini
khususnya pada kerja ilmiah. Perkembangan dan kemajuan teknologi
pendidikan,
tuntutan
masyarakat
terhadap
peningkatan
kualitas
pendidikan
merupakan tantangan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan, untuk mewujudkan tujuan pembelajaran sesuai dengan standar dan ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran perlu adanya suatu penilaian hasil belajar. dengan hal itu siswa dapat dilihat batas kemampuannya. Ada berbagai cara dalam untuk mengumpulkan informasi hasil belajar. Antara lain penugasan, unjuk kerja, produk, dan portfolio.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: sifat pelajaran, alat-alat yang kurang tersedia, besar kecilnya kelas, tempat dan lingkungan, cara kesanggupan guru belajar, dan dari siswa itu sendiri. Adapun faktor khusus yang akan diteliti oleh penulis adalah pengaruh kegiatan praktikum terhadap hasil belajar biologi khususnya pada pokok bahasan kerja ilmiah. Dengan memperhatikan faktorfaktor di atas maka dapat ditentukan metode apa yang dipandang lebih tepat untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan mengajar dapat dicapai dan hasil belajar biologi meningkat. Adapun hasil belajar Biologi kelas X SMU Fatahillah Jakarta yang dicapai dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 1.1 Hasil Belajar Biologi Nilai Biologi
Tahun Pelajaran
Terendah
Nilai RataRata
Tertinggi
KKM
2005-2006
85,76
3,67
56,67
60
2006-2007
89,17
4,45
63,65
60
2007-2008
82,13
4,21
61,14
60
-
-
61
2008-2009 Sumber data SMU Fatahillah
Adapun alasan penulis memilih sekolah ini karena penulis merasa tertarik untuk meneliti siswa di sekolah ini, khususnya siswa kelas X SMU Fatahillah Jakarta. Dengan adanya penelitian ini dapat membantu para guru Biologi dalam
meningkatkan mutu pengajarannya, khususnya dalam pengajaran kerja ilmiah sehingga hasil dalam pengajaran dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Tabel 1.2 Data persentasi hasil belajar Biologi berdasarkan pokok bahasan semester I selama 4 Tahun terakhir Tahun Pelajaran
Pokok Bahasan Kelas X Karakteristi k Biologi dan Metode Ilmiah
Virus dan Monera
Protista
Jamur/Fungi
2005-2006
62,5 %
65,5 %
63,5 %
70 %
2006-2007
65,5 %
66,5 %
67,5 %
68,5 %
2007-2008
63,6 %
64,5 %
70,5 %
71,5 %
2008-2009
-
-
-
-
Sumber data SMA Fatahillah Dari data di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil pokok bahasan kerja ilmiah, pada pokok bahasan yang sering menjadi sangat membingungkan bagi para siswa, karena pada pokok bahasan kerja ilmiah ini sangat membuthkan pemahaman yang benar. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran praktikum terhadap hasil
belajar siswa, maka perlu diadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Praktikum Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan Kerja Ilmiah” (Eksperimen pada siswa kelas X SMU Fatahilah Jakarta)
B. Identifikasi Masalah Dari
latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka timbul
beberapa pertanyaan antara lain : 1. Apakah pembelajaran kegiatan praktikum dapat membantu hasil belajar? 2. Apakah adanya pembelajaran kegiatan praktikum dapat membantu siswa yang lamban dalam kegiatan belajar di kelas? 3. Apakah pembelajaran kegiatan praktikum merupakan teknik belajar yang efektif? 4. Bagaimana meningkatkan peranan peserta didik dalam proses belajar mengajar. 5. Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang belajar dengan pembelajaran kegiatan praktikum dengan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. 6. Upaya-upaya apa sajakah untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas?
7. Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang tidak diberi pembelajaran dengan kegiatan praktikum? 8. Bagaimana peranan guru di sekolah dalam membantu siswa yang kurang aktif dalam belajar di kelas khususnya pelajaran Biologi? 9. Bagaimana pribadi siswa yang memiliki hasil belajar tinggi dalam melaksanakan pembelajaran kegiatan praktikum di kelasnya? 10. Bagaimana peran guru dalam melaksanakan pembelajaran
kegiatan
praktikum pada siswanya?
C. Pembatasan Masalah Dengan berbagai kekurangan dan keterbatasan dalam hal waktu, tenaga, dan biaya serta untuk memperoleh penelitian yang lebih terarah dan terfokus maka diperlukan adanya pembatasan masalah, dengan pertimbangan tersebut, maka sasaran yang hendak dicapai dalam masalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kegiatan praktikum terhadap hasil belajar pokok bahasan kerja ilmiah kelas X khususnya di SMU FATAHILLAH Jakarta Dengan adanya pembatasan masalah tersebut memungkinkan hasil penelitian akan menjadi lebih cermat dan diharapkan lebih dapat mendekati kebenaran yang sesungguhnya.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan pembelajaran kegiatan praktikum? 2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan pembelajaran konvensional pada ? 3. Apakah hasil belajar Biologi siswa yang diajarkan pembelajaran kegiatan praktikum lebih tinggi dibandingkan yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Kerja Ilmiah?
E. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis fakta empiris dan informasi tentang: 1. Hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran kegiatan praktikum pada pokok bahasan Kerja Ilmiah. 2. Hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Kerja Ilmiah. 3. Hasil belajar yang diajarkan antara pembelajaran kegiatan praktikum dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Kerja Ilmiah.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Di antara kegunaan penelitian tersebut antara lain: 1. Diharapkan dapat menjadi masukan dalam menentukan metode yang paling tepat dan efektif untuk merencanakan kegiatan pembelajaran. 2. Sebagai sumber pemikiran bagi guru tentang perlunya pembelajaran dengan kegiatan praktikum Biologi dalam usaha membantu siswa memahami pelajaran yang diberikan. 3. Mampu meberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa UNINDRA PGRI pada khususnya dan bagi para calon guru pada umumnya. 4. Sebagai bahan masukan pada sekolah dan memberikan sumbangan pemikiran bagi guru Biologi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. 5. Bagi siswa agar dapat meningkatkan kemampuan serta dapat memahami secara mendadak mengenai pengaruh pembelajaran kegiatan praktikum terhadap prestasi belajar Biologi pokok bahasan Kerja Ilmiah . 6. Bagi penulis sendiri dapat menambah wawasan serta dapat mempersiapkan diri dalam mendidik anak didik. 7. Mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa UNINDRA PGRI Jakarta.
8. Bagi penulis sendiri dapat menambah wawasan berfikir sehingga memilki wawasan yang luas dan sebagai pedoman bertindak dalam setiap pengambilan kebijaksanaan dalam pendidikan.
BAB II LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teori Sebagai landasan berfikir dalam membandingkan antara teori yang ada dengan fakta, maka penulis akan menggunakan beberapa teori dalam rangka pemecahan masalah yang telah dirumuskan, sehingga lebih terarah dan jelas dalam penyampaian konsep dalam karya ilmiah ini.
1.
Diskripsi Hasil Belajar Pokok Bahasan Kerja Ilmiah a.
Pengertian Belajar Menurut Moch. Uzer Usman : “belajar diartikan sebagai perubahan
tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan antara individu dengan lingkungannya.
Belajar juga dapat diartikan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan tersebut dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap yang tepat menjadi memilki sikap yang tepat, dari tidak memiliki sesuatu ketrampilan menjadi terampil. R.M. Gagne (2005: ) menjelaskan bahwa “Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan organisme mengubah tingkah lakunya dengan cepat dan sedikit banyak bersifat permanent”. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Menurut Sardiman A.M. (2003: ) untuk melengkapi makna belajar, perlu kiranya dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar. Dalam hal ini ada beberapa prinsip yang penting untuk diketahui , antara lain: a) Belajar pada hakekatnya menyangkut potensi manusia dan kelakuannya b) Belajar memerlukan proses dan pentahapan serta kematangan diri para siswa. c)
Belajar akan lebih mantap dan efektif , bila didorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam/dasar kebutuhan/kesadaran atau intrinsik motivation, lain halnya belajar dengan karena rasa takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan menderita.
d) Belajar merupakan proses percobaan
e) Kemampuan belajar seseorang siswa harus di perhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran. f) Belajar dapat melakukan tiga cara : 1) Diajar secara langsung. 2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengalamanlangsung (seperti untuk belajar bicara, sopan santun, dan lain-lain) 3) Pengenalan dan peniruan g) Belajar melalui praktek atau mengalami secara langsung akan lebih efektif mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja. h) Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan. i) Bahan pelajaran yang bermakna, lebih mudah dan menarik untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna. j) Informasi
tentang
kelakuan
baik,
pengetahuan,
kesalahan
serta
keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar. Dari beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan yang merupakan proses pentahapan serta
kematangan diri untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, dan setelah belajar orang dapat memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. b. Pengertian Hasil Belajar Pada hakekatnya hasil belajar tidak terlepas dari tujuan belajar, karena dari tujuan belajar inilah hasil belajar akan terwujud. Agar kegiatan belajar dapat
berlangsung
dengan
efektif
dan
efisien
maka
harus
selalu
memperhatikan tujuannya, dan hasil belajar akan diperoleh dengan baik apabila diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik yang mendukung maupun yang menghambat. Menurut Slameto (2003) dalam bukunya “Belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya”
mengemukakan
bahwa
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu: (1) Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang ada pada diri individu yang sedang belajar . diantaranya : a) Faktor jasmani, Faktor jasmani yang mempengaruhi Prestasi belajar siswa mencakup faktor kesehatan, dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologi, Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong kedalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan. (2) Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar, diantaranya : a) Faktor keluarga, Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga. b) Faktor sekolah, Faktor sekolah yang mempengaruhi hasil belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. c) Faktor masyarakat, merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut diantaranya kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Ketiga hasil belajar dalam kegiatan belajar mengajar, masing-masing direncanakan sesuai dengan butir-butir bahan pelajaran (content) karena semua itu bermuara kepada anak didik, maka setelah terjadi proses internalisasi, terbentuklah sesuatu kepribadian yang utuh. Dan untuk itu semua, diperlukan sistem lingkungan yang mendukung. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan pencerminan penguasaan bahan pelajaran yang didapat setelah mengikuti suatu proses belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. c.
Konsep Biologi Biologi merupakan cabang dari sains yang mempelajari tentang seluk
beluk makhluk hidup. Sains adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang alam dengan segala isinya. Kajiannya mencakup makhluk hidup, benda mati, dan zat-zat yang terkandung di dalamnya serta peristiwa perubahan-perubahan yang terjadi di alam. Menurut Sumarwan, dkk (2004:4) “Biologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu, bios yang berarti hidup dan logos yang berarti ilmu”. Biologi memiliki cabang-cabang ilmu diantaranya : Zoologi, Anatomi, Taksonomi, Mikrobiologi, Botani, Fisiologi, Genetika, dan lain-lain.
Jadi Biologi adalah cabang dari sains yang mempelajari tentang seluk beluk makhluk hidup, dan mempunyai cabang-cabang ilmu diantaranya: Zoologi, Anatomi, Taksonomi, Mikrobiologi, Botani, Fisiologi, Genetika, dan lain-lain. Menurut Dra. Herawati Susilo (2004) mengatakan bahwa: “Pada hakikatnya biologi dapat didefinisikan terdiri dari tiga komponen, yaitu antara lain : a) Produk ilmiah, meliputi konsep-konsep biologi, fakta, teori dan hukum-hukum yang terkandung di dalam biologi; b) Proses ilmiah , merupakan ketrampilan yang harus dimiliki siswa untuk dapat secara mandiri menemukan produk biologi, keterampilan tersebut terdiri dari dua, yaitu keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu; c) Sikap ilmiah, meliputi jujur, teliti dan obyektif”.
1) Tujuan Pembelajaran Biologi Pembelajaran merupakan kondisi eksternal belajar, kondisi eksternal yang berpengaruh pada belajar yang penting adalah: bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar dan guru sebagai subyek pembelajaran. Tujuan pembelajaran Biologi yang tercantum di dalam CBPP sekolah lanjutan pada kurikulum 1994 tertulis sebagai berikut: “Siswa mampu melakukan pengamatan dan melaporkan hasil pengamatannya untuk memahami dan mengaplikasikan konsep kelangsungan hidup”. Ketika siswa belajar Biologi harus memiliki tiga komponen diantaranya: produk ilmiah, pross ilmiah, dan sikap ilmiah. Produk ilmiah
meliputi konsep-konsep Biologi, fakta, teori, dan hukum. Proses ilmiah adalah keterampilan yang harus dimiliki siswa untuk dapat secara mandiri menemukan produk Biologi. Sementara itu sikap ilmiah meliputi jujur, teliti dan obyektif. Mengajarkan Biologi terbatas hanya produk saja berarti belum mengajarkan Biologi secara utuh. Oleh karena itu pendekatan dalam belajar Biologi yang paling baik adalah dengan pendekatan keterampilan proses. 2)
Karakteristik Mata Pelajaran Biologi Biologi memiliki karakteristik khusus, yang berbeda dengan ilmu
lainnya dalam hal objek, persoalan, dan metodenya. Biologi memiliki struktur keilmuan yang jelas seperti yang diberikan oleh BSCS (Mayer, 1978). a) Struktur keilmuan Biologi Struktur keilmuan biologi yang komprehensif dan mudah dipahami seperti yang dikembangkan oleh BSCS (Biological Science Curriculum Study) dapat menjadi acuan strukturisasi materi Biologi SMU.
Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS, biologi memiliki objek berupa kerajaan (kingdom): Plantae (tumbuhan), Animalia (hewan), dan Protista, tapi sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, objek Biologi juga dibagi menjadi 3 kerajaan menjadi 5 kerajaan, yaitu meliputi kerajaan (kingdom): Plantae, Animalia, Protista, Monera, dan Fungi (jamur). Adapun persoalan yang dikaji meliputi 9 tema dasar yaitu: Biologi sebagai proses inkuiri/penemuan, sejarah konsep Biologi, evolusi, keanekaragaman dan keseragaman, genetik, keberlangsungan hidup, organisme dan lingkungan, perilaku, struktur dan fungsi, regulasi. b) Tema Persoalan Biologi Persoalan Biologi meliputi seluruh makhluk hidup. Oleh karena itu objek yang dipelajari dalam Biologi hendaknya meliputi kelima kingdom tersebut. Evaluasinya juga meliputi pemahaman siswa terhadap objek dari lima kingdom tersebut. adapun persoalan yang dikaji meliputi 9 tema dasar yaitu: Biologi sebagai proses inkuiri/penemuan, sejarah konsep Biologi, evolusi, keanekaragaman dan keseragaman, genetik, keberlangsungan hidup, organisme dan lingkungan, perilaku, struktur dan fungsi, regulasi. c) Keterampilan Proses Ilmiah
Tema persoalan tersebut dipelajari melalui keterampilan proses ilmiah. Biologi sebagai proses sains diperoleh melalui kegiatan ilmiah yang disebut metode ilmiah diantaranya: “1)Observasi, 2) Klasifikasi, prediksi, inferensi, 3) Membuat hipotesis, 4) Mendisain dan melakukan percobaan, 5)Menggunakan alat ukur/percobaan, 6) Identifikasi variabel, 7) Mengontrol variabel, 8) Mengumpulkan data, 9) Mengorganisasi data (tabel, grafik dll), 10) Memaknakan dakta, tabel, grafik, 11) Menyusun kesimpulan,12) Mengkomunikasikan hasil/ide/secara tertulis maupun lisan”. Untuk itu mata pelajaran Biologi harus mengembangkan keterampilan proses ilmiah tersebut di atas. Berbagai keterampilan proses mengembangkan kecakapan hidup, bahkan kecakapan yang dipakai seumur hidup. Oleh karena itu sistem penilaian Biologi menurut bryce, et al (1990) juga harus mengukur kemampuan siswa dalam melaksanakan keterampilan proses ilmiah dan menggunakan metode ilmiah. d) Produk Biologi Selain ketrampilan ilmiah, biologi sebagai ilmu memiliki produk ilmiah. Produk ilmiah Biologi antara lain meliputi fakta, konsep, prinsip, prosedur, postulat, dan hukum sebagaimana dituangkan dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1 Produk Keilmuan Biologi Produk ilmiah
Contoh
a. Fakta
Tumbuhan menghasilkan oksigen, batang tumbuhan bertambah tinggi, hewan beranak
b. Konsep
Fotosintesis, pertumbuahan, reproduksi.
c. Prinsip
Fotosintesis menghasilkan mengalami pertumbuhan, reproduksi
d. Prosedur
Penggunaan mikroskop, termometer, respirometer
e. Teori
Teori darwin, neobiogenesis.
f. Hukum dan postulat
Hukum mendel, hukum herdy-weinberg, postulat koch.
teori
oksigen, tumbuhan hewan mengalami
abiogenesis,
teori
Dari segi keilmuan, prosedur atau proses merupakan komponen terbesar dalam Biologi. Fakta, prinsip, dan konsep digunakan untuk menerangkan proses-proses kehidupan pada makhluk hidup. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup (tumbuhan dan hewan) dan memilki cabang-cabang ilmu diantaranya Zoologi, Anatomi, Taksonomi, Mikrobiologi, Botani, Fisiologi, Genetika, dan lain-lain. Dan dapat disimpulkan juga bahwa mengajar Biologi jika terbatas pada produk ilmiah saja, maka belum bisa dikatakan mengajarkan Biologi yang seutuhnya. Oleh karena itu mengajar Biologi yang paling baik adalah
dengan pendekatan keterampilan proses karena dengan keterampilan proses siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, dan teoriteori dengan keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa sendiri. d. Pokok Bahasan Kerja Ilmiah Slamet Prawirohartono mengemukakan bahwa ”Sifat manusia yang membedakan dengan makhluk hidup lainnya antara lain hasrat ingin tahu terhadap segala sesuatu masalah yang dihadapinya”. Sehingga terpuaskan apabila ia telah memperoleh pengetahuan tentang suatu masalah, akan disusul oleh kecenderungan ingin lebih tahu lagi. Demikian seterusnya, manusia tidak akan pernah mencapai kepuasan mutlak untuk menerima realita sebagai titik terminasi yang mantap. Untuk mencari jawaban terhadap masalah-masalah yang dihadapinya, manusia cenderung mengadakan penelitian. Sifat semacam inilah yang menyebabkan manusia termasuk satu-satunya makhluk hidup di permukaan bumi ini yang perkembangan populasinya terus meningkat. Penelitian
dapat
diartikan
sebagai
usaha
untuk
menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, berdasarkan atas prinsip dan teori yang disusun secara sistematis. Melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi. Ciri-ciri kegiatan penelitian, yaitu: ”a) Dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu msalah tertentu; b) Menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip, dan teori masalah atau objek yang dapat diobservasi; c) Memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan; d) Berpangkal pada masalah
atau objek yang dapat diobservasi; e) Berkepentingan dengan penemuan baru baru; f) Prosedur kegiatan dirancang secara teliti dan rasional; g) Untuk melaksanakannya dituntut keahlian; h) Ditandai dengan usaha objektif dan logis; h) Dilakukan secara teliti dan sabar, serta memerlukan kebenaran”.
Diawali dengan adanya masalah yang dihadapi, para ilmuwan berusaha mencari cara pemecahannya. Untuk memecahkannya para ilmuwan berusaha mencari keterangan melalui berbagai proses, misalnya membaca buku, buku, jurnal maupun mengadakan observasi. Dari keterangan yang diperoleh disusunlah
hipotesis.
Untuk
menguji
kebenaran
hipotesis,
dilakukan
eksperimen. Dari eksperimen itu akan diperoleh data. Selanjutnya, data diolah dan diperoleh kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran dari kesimpulan hasil eksperimen, dilakukan eksperimen ulang. Bila setelah dilakukan eksperimen berulang-ulang hasilnya tetap sama maka kesimpulannya tadi diterima kebenarannya, dan dianggap sebagai teori atau hukum. Cara kerja ilmuwan dengan menerapkan langkah-langkah metode ilmiah tersebut dikenal dengan kerja ilmiah. Setiap ilmuwan akan terpuaskan bila memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dipertanyakan, dan yang dipertanyakan adalah pengetahuan yang benar. Menurut Drs, Djamhur Winatasasmita, dkk dalam bukunya ”Biologi Umum” bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pendekatan nonilmiah dan pendekatan ilmiah.
a.
Pendekatan nonilmiah Kebenaran yang diperoleh melalui pendekatan nonilmiah antara lain
berasal dari akal sehat, penemuan secara kebetulan, penemuan secara coba-coba dan pendapat para ahli. Akal sehat: akal sehat memang dapat menunjukkan hal yang benar, tapi dapat pula menyesatkan. Misalnya pada zaman Babilonia (660 SM), orang berpendapat bahwa bumi ini adalah datar. Ternyata penemuan ilmiah membantah akal sehat tersebut. Dengan penemuan ilmiah sekarang diyakini bahwa bumi berbentuk bulat, bukan datar. Penemuan secara kebetulan. Penemuan secara kebetulan banyak terjadi dan banyak diantaranya yang sangat berguna. Misalnya penemuan seorang penderita penyakiy malaria yang sembuh setelah minum air pahit yang berasal dari kulit pohon kina yang tumbang dalam sebuah parit. Walaupun penemuan secara kebetulan yang demikian sangat berguna, namun pertemuan tersebut bukan penemuan melalui pendekatan ilmiah. Penemuan secara kebetulan diperolehtanpa rencana, tidak pasti dan tidak melalui langkah-langkah yang sistematis. Penemuan coba-coba: penemuan coba-coba pada umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan adanya pemecahan masalah tertentu. Pemecahan tersebut terjadi secara kebetulan setelah dilakukan
serangkaian usaha. Penemuan secara coba-coba pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol. Pendapat para ahli sering diterima tanpa diuji kebenarannya. Namun pendapat para ahli tidak selamanya benar, pendapat mereka sering tidak benar karena tidak didasarkan pada hasil penelitian, melainkan hanya didasarkan pada pemikiran logis. b. Pendekatan ilmiah Pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya cara-cara atau langkahlangkah tertentu dengan urutan tertentu untuk mencapai pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian ilmiah untuk menguji keajegan dan kemantapan internalnya. Artinya jika penelitian ulang dilakukan orang lain dengan menggunakan langkahlangkah dan kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang sama atau hampir sama dengan penelitian terdahulu. Pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi setiap orang yang menelitinya, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi, bias dan perasaan peneliti. Kesimpulan yang diambil bukan subyektif tetapi obyektif. Dengan pendekatan ilmiah orang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah yaitu pengetahuan yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang ingin mengujinya (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 1983).
1. Keterampilan Proses Keterampilan proses merupakan salah satu pendekatan yang besar peranannya dalam pengembangan sains, khususnya sains Biologi. Melalui pendekatan ketrampilan proses, diharapkan para ilmuwan muda senantiasa bersikap kritis terhadap segala permasalahan yang dihadapinya. Melalui sikap aktif dan kritis tersebut, diharapkan para peneliti muda mampu menemukan ilmu pengetahuan baru. Berbagai macam kemampuan ketrampilan proses dalam kerja ilmiah yang harus ditumbuh kembangkan pada setiap diri para siswa atau ilmuwan muda antara lain kemampuan mengajukan pertanyaan, mengamati atau observasi, mengelompokkan, mencari hubungan, meramalkan, menafsirkan, menerapkan / aplikasi, merencanakan percobaan, dan mengomunikasikan. 2.
Merencanakan Penelitian Ilmiah Dalam arti yang luas, perencanaan penelitian dapat diartikan
seluruh proses perencanaan dan apa yang dilakukan dari suatu penelitian. Dalam arti yang sempit, perencanaan penelitian adalah prosedur pengumpulan dan analisis data. Secara sederhana langkah-langkah perencanaan penelitian ilmiah, yaitu: ”(1) menentukan bentuk penelitian; (2) merumuskan tujuan penelitian; (3) cara pengumpulkan data (4) menyusun hipotesis; (5)
menetapkan variabel; (6) menetapkan instrumen; dan (7) menetapkan cara menganalisis data”. 3.
Melakukan Percobaan Suatu percobaan adalah suatu usaha sistematis yang direncanakan
untuk menghasilkan data dalam rangka menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Namun bagaimana memulai suatu percobaan, bukanlah pekerjaan yang ringan dan mudah. Secara lengkap suatu percobaan terdiri atas: ”rumusan masalah, kerangka berfikir, hipotesis, operasional variabel, pelaksanan eksperimen, untuk mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyimpulkan hasil percobaan”. 4.
Mengkomunikasikan Hasil Penelitian Dalam dunia sains, seorang ilmuwan harus mengomunikasikan
fakta-fakta atau hipotesis melalui pengujian-pengujian. Kesimpulan dari fakta-fakta yang diperoleh dari penelitian atau eksperimen dilaporkan kepada ilmiwan-ilmuwan lain yang berminat. Laporan-laporan hasil eksperimen yang berbentuk makalah, tersusun secara sistematis dan menggunakan kaidah penulisan ilmiah disebut karya ilmiah. Laporan juga dapat berupa jurnal yang dipublikasikan melalui majalah ilmiah, setelah sebelumnya mendapat persetujuan dari ilmuwan
lainnya dalam forum seminar. Laporan ilmiah dalam sains termasuk sains Biologi, memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1) Judul; 2) Prakata; 3) Daftar isi; 4) Pendahuluan; 5) Bahan dan metode; 6) Hasil; 7) Pembahasan; 8) Rangkuman atau ikhtisar; 9) Referensi; 10) Lampiran. 5.
Sikap Ilmiah Dalam bekerja dengan menggunakan metode ilmiah, para ahli
(Scientist) melandasi dirinya dengan sikap-sikap tertentu yang disebut sikap ilmiah. Demikian juga apabila kita bekerja dengan menggunakan metode ilmiah, kita harus melandasi diri dengan sikap ilmiah tersebut. Menurut Sun seperti dijelaskan oleh Moh. Amin, Prawoto dan Siti Mariam (1980): ”sikap ilmiah (Scientific Attitudes) meliputi hasrat ingin tahu, rendah hati, jujur, obyektif, dermawan untuk mempertimbangan data baru, pendekatan positif terhadap kegagalan, sikap terbuka, teliti dan sebagainya”. Sikap ilmiah merupakan perilaku para ahli yang selalu digunakan dalam melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah. Untuk menjadi ilmiah seseorang harus dapat mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data serta menarik kesimpulan. Sampai sejaauh mana seorang ilmuwan dapat menerapkan sikap ilmiah, dapat dilihat dari bagaimana dia menggunakan metode ilmiah untuk membuat penemuanpenemuan yang bermakna. Misalnya seberapa jauh ia berusaha bersikap
jujur dan obyektif
pada saat ia mengumpulkan, menyususn, dan
menganalisis data. Sudahkah ia menggunakan prosedur eksperimen dan statistik yang tetap? Sikap ilmiah harus tertanam dalam hati setiap ilmuwan agar ia mampu membuat penemuan-penemuan yang bermanfaat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah sebagai suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan cara sistematis yang digunakan para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Setelah dilakukan dengan metoede ilmiah mulai dilaksanakannya pengamatan dan supaya kerja ilmiah tersebut diakui dan dapat dinikmati oleh publik maka dibuatlah laporan ilmiah (laporan penelitian) e.
Pengertian Hasil Belajar Pokok Bahasan Kerja Ilmiah Menurut Susilo Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai berupa
perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap dari proses kegiatan pembelajaran tentang kerja ilmiah. Lebih jelas dalam penelitian hasil belajar yang dimaksud adalah banyaknya pengetahuan Biologi yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang ditunjukkan oleh skor hasil tes belajar Biologi tentang bersikap ilmiah.
Setiap saat kehidupan manusia selalu mengalami proses belajar, karena belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dan hasil belajar merupakan berbagai perubahan yang diperoleh siswa setelah ia mengikuti serangkaian pengalaman saat proses pembelajaran berlangsung. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung dengan proses belajar siswa tersebut. Dalam pembelajaran Biologi hasil belajar dapat diamati dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan berbagai masalah dan soal yang diberikan kepadanya dan kemampuan dalam menerapkan pengetahuan tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, serta mata pelajaran lain yang relefan. Pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran yang telah dipelajari merupakan hasil dari proses belajar. Dapat disimpulkan bahawa hasil belajar pokok bahasan kerja ilmiah adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mempelajari pokok bahasan kerja ilmiah sesuai dengan tujuan kognitif. Dan hasil belajar tersebut akan tercapai jika siswa dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan biologi dalam kehidupan sehari – hari.
2. Deskripsi Metode Pembelajaran Biologi a. Pengertian Metode Pembelajaran
Berbagai metode pembelajaran dapat digunakan untuk membahas pokok-pokok bahasan Biologi. Umumnya metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, penelitian (eksperimen dan survai), demonstrasi, penugasan, widya wisata, proyek, pameran, latihan, dan bermain peran. Metode ceramah dapat digunakan untuk menyampaikan materi Biologi apa saja yang memerlukan penjelasan secara lisan. Sebaiknya ceramah dikombinasikan dengan metode lain dan penjelasan melalui ceramah hendaknya sedapat mungkin menggunakan media bantu OHP dan media lainnya untuk memperjelas yang diceramahkan. Metode diskusi dapat digunakan untuk mengajak siswa bertukar pendapat mengenai materi Biologi apa saja, terutama yang perlu melibatkan perubahan sikap siswa yang terlibat diskusi. Sebaiknya diskusi digunakan untuk memecahkan masalah-masalah Biologi atau terkait dengan lingkungan hidup. Tanya jawab dapat digunakan guru dalam pembelajaran Biologi untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi tersebut. Penelitian (eksperimen dan survei) sangat baik untuk mengajar materi-materi Biologi bila memang guru mengajak siswa melihat hubungan sebab akibat dan untuk meningkatkan kepekaan siswa akan masalah-masalah lingkungan.
Demonstrasi dapat disajikan guru untuk memperlihatkan suatu proses Biologi terutama bila benda atau bahannya mahal, mudah pecah, mudah rusak, berbahaya bagi kesehatan, dan sebagainya namun perlu sekali untuk diketahui oleh siswa. Studi lapang dilakukan diluar kelas. Pokok bahasan Biologi perlu dilakukan di luar kelas adalah pokok bahasan yang menekankan pengamatan organisme di lingkungan alaminya. b. Pembelajaran dengan Kegiatan Praktikum Kegiatan praktikum di dalam pelajaran Biologi merupakan kegiatan inti dari keseluruhan proses belajar mengajar. Disebut kegiatan inti karena kegiatan praktikum tidak lagi sebagai tempat untuk menguji dan memverivikasi teori-teori yang diperoleh di bangku sekolah, melainkan lebih dari itu, di dalam laboratorium siswa akan bertindak seperti layaknya ilmuwan kecil melakukan penelitian dan menemukan sendiri informasi yang dibutuhkannya. Hal ini sejalan dengan tujuan pengajaran biologi di semua tingkat pendidikan. Menurut Ed Van den Berg (2004;3) praktikum dapat diklasifikasikan seperti berikut ini: ”1) Praktikum konsep menekankan perkembangan konsep siswa dan penanggulangan miskonsepsi; 2) Praktikum proses menekankan latihan ketrampilan proses, yaitu keterampilan yang digunakan untuk mencari dan mengesahkan pengetahuan melalui eksperimen; 3) Praktikum ketrampilan menekankan latihan penggunaan peralatan dan teknik eksperimental seperti
mengukur dengan multimeter dan stopwatch, mengukur kelembaban udara dengan higrometer, merancang peralatan”. Ketiga macam praktikum itu akan memberikan peluang kepada siswa untuk
belajar
konsep
(produk),
belajar
proses,
belajar
keterampilan/psikometer, dan sekaligus belajar sikap ilmiah. Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran dengan kegiatan praktikum merupakan pembelajaran yang mengajar berfikir ilmiah, dan merupakan pembelajaran yang dilakukan untuk membuktikan kebenaran teori-teori yang diberikan di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga merangsang untuk melakukan suatu percobaan tertentu. c.
Pembelajaran Konvensional (tanpa praktikum) Menurut Herawati dalam bukunya yang berjudul kapita selekta
menyatakan bahwa
Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran
yang banyak berlangsung di sekolah-sekolah saat ini. pembelajaran ini berlangsung dimana siswa mengikuti prosedur pembelajaran yang disiapkan oleh guru, kemudian ketika ada hal yang kurang dimengerti siswa, siswa boleh langsung bertanya pada guru. Pembelajaran konvensional adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa. Agar siswa aktif dalam proses belajar mengajar yang menggunakan pembelajaran konvensional, maka siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan berfikir
untuk memahami suatu proses dengan cara mengajukan pertanyaan, memberi tanggapan, dan mencatat penalarannya secara sistematis. Pembelajaran konvensional dapat digunakan untuk menyampaikan materi Biologi apa saja yang memerlukan penjelasan secara lisan. Sebaiknya konvensional dikombinasikan dengan metode lain dan penjelasan melalui konvensional hendaknya sedapat mungkin menggunakan media bantu OHP dan media lainnya untuk memperjelas yang diceramahkan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang sering dipakai, karena berbagai bahan pelajaran dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. Tapi sangat tidak tepat untuk pembelajaran Biologi apabila materi pembelajarannya kompleks, abstrak, atau sangat rinci. Pembelajaran konvensional akan menjadi sangat efektif untuk pembelajaran Biologi apabila pembicara/guru adalah seorang komunikator yang sangat baik dan memang materi yang diberikan hanyalah berupa pemberian informasi yang tidak dapat diperoleh dalam bentuk lain atau materi itu hanya perlu diingat sebentar saja.
B. Kerangka Berpikir
Perkembangan teknologi terus berjalan, sementara keterbatasan sumber daya alam menuntut peningkatan sumber daya manusia dan harus didukung oleh perkembangan dalam dunia pendidikan. Pendidikan harus mampu mengantisipasi dan mengatasi tantangan zaman yang datang silih berganti. Berbagai daya dan upaya telah dilakukan untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan
sehingga
diharapkan
dapat
menghasilkan tenaga–tenaga terampil yang siap pakai untuk pembangunan nasional. Dalam usaha peningkatan mutu pendidikan salah satunya dengan cara mengganti metode mengajar dengan metode yang sesuai dengan materi pelajaran Biologi yang akan disampaikan. Salah satunya pembelajaran dengan kegiatan praktikum. Dalam mempelajari pokok bahasan Kerja Ilmiah banyak ditemui siswa mengalami kesulitan ketika diberi kegiatan konvensional, tetapi jika siswa diberikan pembelajaran dengan kegiatan praktikum siswa lebih mudah untuk memahami dan lebih semangat dalam mengikuti pelajaran tersebut. Pengaruh pembelajaran kegiatan praktikum adalah bagi siswa yang lambat untuk memahami pelajaran Biologi pada pokok bahasan Kerja Ilmiah dapat merangsang siswa tersebut dan akhirnya mudah untuk memahaminya sehingga hasil belajar yang dicapai akan memuaskan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Salah satu faktor keberhasilan seseorang dalam mencapai hasil belajar adalah dengan pembelajaran kegiatan praktikum. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti pengaruh pembelajaran kegiatan praktikum terhadap hasil belajar pokok bahasan Kerja Ilmiah di kelas X SMU Fatahillah Jakarta. Adapun indikatorindikatornya adalah
metode ilmiah, Menentukan variabel, perumusan
hipotesis, Pengumpulan data, Pengamatan dan laporan penelitian
C.
Pengajuan Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dihasilkan dugaan bahwa hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran kegiatan praktikum akan lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Fatahillah yang beralamat di Jl. Raya
Buncit Kalibata Pulo RT/RW: 1/5 No. 67 Kalibata Pancoran Jakarta Selatan 12740. SMA Fatahillah memiliki ruangan kelas sebagai berikut: dua (2) ruang kelas X, dua (2) ruang kelas XI, dan dua (2) ruang kelas XII. Adapun Visi dan Misi dari SMA Fatahillah adalah sebagai berikut : a. Visi Menjadi insan yang beriman, bertaqwa, berilmu amaliah dan beramal ilmiah
b. Misi 1) Meningkatkan kesadaran keberagamaan 2) Meningkatkan prosentase kelulusan 3) Meningkatkan perolehan nilai Ujian Nasional 4) Memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga sekolah 5) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah 6) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama sebagai sumber kearifan dalam bertindak Tabel 3.1 Daftar Nama Guru dan Karyawan SMA Fatahillah Tahun Pelajaran 2008/2009 No.
Nama Guru
Status
Mata Pelajaran
1
Maskuri S.Ag
GTY
Agama Islam
2
Siti Hajar, ST
Honorer
Kimia
3
H,M.Ali Hasan, SE
GTY
Agama Islam
4
Abdul Mukti, BA
GTY
Bahasa indonesia
5
Drs. Asmawi
Honorer
PPKn
6
Fatimah Rasyid, S.Pd
Honore/GB
Matematika &
Statistik 7
Ali ibrahim, S.Pd
Honorer/GB
Fisika
8
Abdul Manan, S.Pd
Honorer/GB
Geografi & Sosiologi
9
Drs. Dadi
Honorer/GB
Sejarah & Sosiologi
10
Lutfiah, S.Pd
Honorer
Ekonomi & Kewirausahaan
11
Dra. Hj. Fauzianna Siregar
Honorer
Kimia
12
Nunung Lestari, S.Pd
Honorer
Matematika & Statistik
13
Moh. Amin
Honorer
Seni budaya
14
Nita Rosita, S. Kom
Honorer
TIK
15
Niken Saraswati
Honorer
Bahasa Inggris
16
Palgunadi, S.Pd
Honorer
Penjas Orkes
17
H. Ibnu Hibban, Lc
Honorer
K3
18
Dra. Rahdiati
Honorer
BK
19
Fika Arie Susanty
Honorer
Biologi
20
Muhammad Afdhol
Honorer
Bahasa Arab
Tabel 3.2 Data Statistik Jumlah Siswa SMA Fatahillah Tahun Pelajaran 2008/2009 Kelas
L
P
Jumlah
X-A
20
9
29
X-B
20
9
29
XI-IPA
13
8
21
XI-IPS
30
9
39
XII-IPA
9
8
17
XII-IPS
12
14
26
SMA Fatahillah yang berlokasi di Jl. Raya Buncit Kalibata Pulo RT/RW: 1/5 No. 67 Kalibata Pancoran Jakarta Selatan 12740. Memiliki lingjungan fisik dan fasilitas sekolah, sebagai berikut: 1. Bentuk bangunan dan kondisi bangunan permanen. Keadaan sekolah cukup bersih dan kamar mandi cukup bersih dengan air yang memadai 2. Ruang kelas cukup dengan jumlah siswa. 3. Fasilitas belajar cukup lengkap seperti:perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium komputer, dan musholla. 4. Ruang kantor terdiri dari: ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang TU, ruang guru, dan ruang BP/BK. 5. Situasi lingkungan sekitar sekolah dikelilingi oleh Sekolah, jalan raya, dan Shelter Bus Way. 6. Proses belajar dilaksanakan mulai pukul 07.00 – 13.50
2.
Waktu Penelitian
Penelitian berlangsung mulai dari bulan April sampai September 2008. Kegiatan tersebut dimulai dengan penyusunan proposal terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya. Dapat dilihat pada tabel (3.3) tentang jadwal penelitian.
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
No .
Bulan Kegiatan
April 1
1
2
3 4 5 6 7 8 9
Penentuan judul Penulisan proposal dan pengajuan proposal Penentuan sample dan perizinan Pelaksanaa n eksperimen Penyusunan instrumen dan uji coba Pengumpula n data Pengolahan data Penulisan laporan Prediksi ujian skripsi
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2
3 4
B. Metode Penelitian 1.
Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan dan perumusan masalah penelitian di atas, maka
jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian
yang
menggunakan
pembelajaran eksperimen, yaitu
dengan memberikan jenis perlakuan yang berbeda pada dua kelompok belajar siswa. Kelompok yang satu dijadikan sebagai
kelompok eksperimen yaitu
kelompok yang diberikan perlakuan dengan pembelajaran praktikum, sedangkan kelompok lainnya sebagai kelompok
pemberian kontrol yang
diberikan perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Dari masing-masing kelompok tersebut, kemudian berdasarkan atas tingkat hasil belajar yang dimiliki siswa. 2.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian disusun untuk dapat membandingkan hasil belajar kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun rancangannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Rancangan Penelitian
Keterangan : E = kelompok eksperimen K = kelompok kontrol X = siswa yang diajar dengan metode praktikum - = siswa yang diajar dengan metode konvensional = hasil belajar yang diajar dengan metode praktikum = hasil belajar yang diajar dengan metode konvensional
3.
Proses Penelitian
Beberapa tahap yang dilakukan selama proses penelitian, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penarikan kesimpulan a. Tahap persiapan Adapun persiapan yang harus dilakukan sebelum penelitian antara lain sebagai berikut: 1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang kerja ilmiah 2. Menyusun alat pengumpulan data berupa soal yang akan diberikan kepada siswa yang berbentuk pilihan ganda 25 soal dengan indikator-indikator dari hasil belajar yang dapat diukur, yaitu: langkah-langkah metode ilmiah, jenis pengamatan, dan laporan penelitian yang merupakan bukti tertulis dari hasil penelitian. 3. Melakukan uji coba alat pengumpulan data 4. Mengolah data hasil uji coba yang berupa soal untuk menentukan validitas item pernyataan tersebut. b. Tahap pelaksanaan Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah memberi apersepsi, kemudian menggunakan
dilanjutkan
dengan
pembelajaran
kegiatan belajar mengajar
yang
praktikum. Untuk penerapan dengan
menggunakan pembelajaran praktikum, siswa bekerja dengan sendiri untuk melakukan tugas praktikum. Materi pelajaran yang diberikan langsung berbentuk objeknya untuk diteliti. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk mengamati objek yang ada di luar kelas dan mencatat hasil dari pengamatan Untuk metode konvensional tahap pelaksanaannya sama seperti cara guru memberi materi pelajaran, yaitu peneliti sebagai guru memberikan atau menyampaikan informasi materi pelajaran kepada siswa dengan cara penerangan, penuturan, dan penjelasan guru. Dimana siswa hanya mendengarkan dan mengamati dengan pasif. c. Tahap penarikan kesimpulan Pada tahap ini siswa diberi soal dengan pilihan ganda yang berjumlah 25 soal yang menyangkut tentang hasil belajar terhadap pokok bahasan Kerja Ilmiah, kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan uji normalitas.
C. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Target
Subjek penelitian yang ditargetkan adalah seluruh siswa kelas X SMA Fatahillah Jakarta Selatan.
2.
Populasi Terjangkau Populasi terjangkau adalah siswa kelas X SMA Fatahillah tahun pelajaran
2008/2009 sebanyak 53 siswa yang terbagi dalam 2 kelas.
3.
Ukuran Sampel Mengingat
jumlah siswa hanya 2 kelas, maka ukuran sampel tetap
menggunakan kelas X-B yang terdiri dari 26 sebagai kelas eksperimen dan X-A tang terdiri dari 27 siswa sebagai kelas kontrol.
4.
Teknik Sampel Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling, karena
kelas eksperimen yaitu kelas X-B yang terdiri dari 26 siswa hanya diambil 15 siswa, begitu juga kelas kontrol yaitu kelas X-A yang terdiri dari 27 siswa juga diambil hanya 15 siswa. Cara pengambilan sampel yaitu dengan memilih siswa-siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan bervariasi mulai dari siswa yang kecerdasannya
rendah, menengah sampai siswa yang mempunyai kecerdasan tinggi dengan catatan siswa tersebut rajin.
D. Metode Pengumpulan Data 1.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari:
2.
a) Variabel bebas
: Metode pembelajaran Biologi
b) Variabel terikat
: Hasil belajar pokok bahasan kerja ilmiah
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari: a) Sumber data dalam variabel bebas adalah dokumen kepustakaan. b) Sumber data dalam variabel terikat adalah siswa kelas X-A dan siswa kelas X-B.
3.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a) Teknik pengumpulan data untuk variabel bebas
Teknik pengumpulan data tentang metode pembelajaran dilakukan dengan cara studi pengumpulan dokumen kepustakaan yang diperoleh melalui buku-buku literatur. b) Teknik pengumpulan data untuk variabel terikat Teknik pengumpulan data tentang hasil belajar dilakukan dengan cara memberikan tes objektif kepada siswa yang menjadi sampel penelitian. Tes objektif yang akan diberikan kepada siswa berbentuk pilihan ganda sebanyak 25 soal (butir).
E. Instrumen Penelitian 5. Definisi Konseptual Hasil Belajar Hasil belajar Biologi pokok bahasan kerja ilmiah adalah pencerminan penguasaan materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru, dalam hal ini materinya adalah kerja ilmiah
6. Definisi Operasional Hasil Belajar Hasil belajar pokok bahasan kerja ilmiah adalah skor yang diperoleh oleh siswa, yang merupakan kemampuan siswa di ranah kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
7. Kisi-kisi Instrumen Tes Objektif
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi
Materi Pokok Kerja ilmiah
objek secara
Nomer Butir Soal
Indikator Metode ilmiah • Langkah-langkah metode ilmiah
terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik
1, 2, 15, 20, 21
• Menentukan variabel
3, 16, 17, 18, 19
• perumusan hipotesis
5
• Pengumpulan data
8, 22, 24\
Pengamatan
Penyusunan laporan ilmiah
4, 6, 7, 11, 12, 13, 14, 25 9, 10, 23
8. Validitas Instrumen Tes Objektif d. Validitas butir soal Sebelum digunakan untuk melakukan penelitian, instrumen berupa soal tes, harus dilakukan uji coba terlebih dahulu agar dapat diketahui valid atau tidaknya soal tersebut. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Poin Biserial, yaitu :
Keterangan :
= koefisien bisrial antara skor butir nomer i dengan skor total mp = rata-rata skor total responden yang menjawab benar pada soal nomor i. mt = rata-rata skor total semua responden St = standar devisi skor total P = proporsi Q = Proporsi jawaban yang salah pada soal nomer i.
Soal dinyatakan valid jika
Lebih besar dari
Contoh hasil validitas butir soal nomer 1 sebagai berikut : Dengan : P = 0,6 Q = 0,4
=
>
).
= = 0,40 . 1,22 = 0,488 Dengan cara yang sama akan diperoleh hasil validitas tiap butir yang
selanjutnya dikonsultasikan dengan
dengan n = 15, maka
Tabel 3.5 Hasil Uji V aliditas Instrumen Butir Soal
No.
Hasil Perhitungan
Keterangan
Keputusan
1
0,48
Valid
Dipakai
2
1,43
Valid
Dipakai
3
5,17
Valid
Dipakai
4
3,54
Valid
Dipakai
5
0,56
Valid
Dipakai
6
1,27
Valid
Dipakai
7
0,64
Valid
Dipakai
8
1,14
Valid
Dipakai
9
0,47
Valid
Dipakai
10
0,67
Valid
Dipakai
11
21,14
Tidak valid
Tidak dipakai
12
2,20
Valid
Dipakai
13
0,98
Valid
Dipakai
14
0
Tidak valid
Tidak dipakai
15
8,40
Valid
Dipakai
16
0
Tidak valid
Tidak dipakai
17
0,85
Valid
Dipakai
18
0
Tidak valid
Tidak dipakai
19
35,45
Tidak valid
Tidak dipakai
20
-0,48
Tidak valid
Tidak dipakai
21
0
Tidak valid
Tidak dipakai
22
0
Tidak valid
Tidak dipakai
23
0
Tidak valid
Tidak dipakai
24
0
Tidak valid
Tidak dipakai
25
1,84
Valid
Dipakai
e. Tingkat kesukaran Tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan kriteria perangkat soal yang diharuskan untuk mengukur tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P = indeks kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh peserta tes Untuk mengetahui penilaian taraf kesukaran tiap-tiap soal, indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut : 0,70 – 1,00 tingkat kesukaran soal adalah mudah O,30 – 0,69 tingkat kesukaran soal adalah sedang 0,01 – 0,29 tingkat kesukaran soal adalah sukar Berikut ini adalah tabel perhitungan tingkat kesukaran : Tabel 3.6 Perhitungan Tingkat Kesukaran P
Q
Jumlah yang benar
Prediksi awal
Ketera ngan
(1-P)
1
0,6
Mudah
Sedang
0,4
2.
2
0,27
Sedang
Sukar
0,73
3.
3
0,4
Sukar
Sedang
0,6
4.
4
0,6
Mudah
Sedang
0,4
5.
5
0,87
Mudah
Mudah
0,13
6.
6
0,13
Sedang
Sukar
0,87
7.
7
0,73
Sukar
Mudah
0,27
No.
Butir soal
1.
8.
8
0,4
Sukar
Sedang
0,6
9.
9
0,8
Mudah
Mudah
0,2
10.
10
0,8
Mudah
Mudah
0,2
11.
11
0,73
Mudah
Mudah
0,27
12.
12
0,67
Mudah
Sedang
0,33
13.
13
0,33
Sedang
Sedang
0,67
14.
14
0
Sedang
Sukar
1
15.
15
0,27
Sukar
Sukar
0,73
16.
16
0
Sedang
Sukar
1
17.
17
0,87
Sukar
Mudah
0,13
18.
18
1
Sedang
Mudah
0
19.
19
0,87
Sedang
Mudah
0,13
20.
20
0,27
Sedang
Sukar
0,73
21.
21
0,13
Sukar
Sukar
0,87
22.
22
1
Sedang
Mudah
0
23.
23
1
Mudah
Mudah
0
24.
24
0
Sukar
Sukar
1
25.
25
0,07
Sukar
Sukar
0,93
f. Reliabilitas Instrumen Kehandalan
soal untuk soal pilihan dapat diuji dengan
menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) sebagai berikut:
Keterangan :
K = banyaknya butir pertanyaan st = simpangan baku untuk mengetahui penilaian reliabilitas instrumen penelitian digunakan indeks korelasi kriteria sebagai berikut : 0,800 – 1,000 berarti reliabilitas instrumen tinggi 0,600 – 0,800 berarti reliabilitas instrumen tinggi 0,400 – 0,600 berarti reliabilitas instrumen cukup 0,200 – 0,400 berarti reliabilitas instrumen rendah < 0,200
berarti reliabilitas instrumen sangat rendah
F. Teknik Analisis Data 1.
Teknik Analisis Deskriptif Teknis analisis ini untuk mengetahui apakah data ada pengaruhnya yang
signifikan antara penggunaan model pembelajaran praktikum terhadap hasil
belajar Biologi siswa pada bahasan kerja ilmiah. Dalam hal ini data yang diperoleh dari penelitian disajikan dalam bentuk statistik sederhana diantaranya tabel distribusi frekuensi, polygon frekwensi, rata-rata mean, modus, median, dan simpangan baku. Sebelum dilakukan prasyarat
analisis uji tersebut maka
diperlukan adanya pengujian data, pengolahan data, dan penyajian data.
a.
Pengujian Data Data yang ada akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi.
Untuk pembuatan tabel tersebut diperlukan antara lain: mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah dari data yang diperoleh, menentukan rentang nilai yaitu mengurangkan nilai paling rendah dengan nilai yang paling tinggi. Rentangan ini biasa disebut Range (R) atau jangkauan, menentukan banyaknya kelas interval dengan menghitung banyaknya kelas (K) dan lebar kelas (I). untuk menghitngnya digunakan aturan yang dikenal dengan sturges.
K = 1 + 3,3 Log n I =
R K
Keterangan : R = Rentang K = Banyaknya kelas interval
b.
Pengolahan Data
1. Mean (Rata-rata)
Keterangan : n
= banyaknya siswa = jumlah semua nilai / frekwensi
2. Median (Me)
Me = b + p
Keterangan : b = batas bawah kelas median N = ukuran sampel /banyaknya siswa P = interval f = frekwensi kelas median F= Jumlah semua frekwensi sebelum median atau tanda kelas bawah kecil dari tanda kelas median
3. Modus
Mo = TB + C (
b1 ) b1 + b2
Keterangan : TB = batas bawah kelas modus C = kelas interval /panjang kelas b1=frekwensi kelas modus dikurangi frekwensi kelas terdekat sebelumnya b2=frekwensi kelas modus dikurangi frekwensi kelas terdekat sesudahnya 4. Simpangan baku
S=
Keterangan :
n
= ukuran sampel / banyaknya siswa
= Jumlah skor x setelah dikuadratkan
= Jumlah seluruh x yang kemudian dikuadratkan S
= deviasi standar
5. Variansi
=
Keterangan :
= varians setelah ditulis bentuk kuadrat karena standar devisi
kuadrat
F = jumlah skor n = banyak siswa
2.
Teknik Analisis Persyaratan Data Sebelum analisis ini dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat pengujian hipotesis. Uji normalitas dengan menggunakan uji liliefors sedangkan uji homogenitas mengguanakan uji Barlet. a. Uji normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan uji liliefors dengan ketentuan sebagai berikut: Jika nilai Lh
Zi =
x1 − x s1
Keterangan: Xi = data dari setiap sampel X = rata-rata Si = simpangan baku Sedangkan nilai F (Zi) diisi dengan berpedoman pada distribusi normal baku, yang kemudian dihitung pula nilai peluang F (Zi) = P (Z < Zi) nilai Lh diperoleh dari nilai terbesar dari hasil pengurangan antara F (Zi) dengan S (Zi) selanjutnya nilai Lt diperoleh dari tabel liliefors dengan ketentuan:
Lt =
0,886 n
b. Uji Homogenitas Setelah dilakukan uji normalitas yang memberikan data hasil penelitian berdistribusi normal, maka tahap selanjutnya akan dilakukan uji homogenitas dari sampel penelitian tersebut. Uji homogenitas akan digunakan dengan metode Uji Bartlet. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Memasukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel penolong Tabel 3.7 Distribusi Pengujian Homogenitas Sampel
dk = n - 1
S1
Log S1
(dk) Log S1
1
.................... .
......
..............
.........................
2
.................... .
......
..............
.........................
Jumlah = 2
∑ (ni – 1)
-
-
∑ (dk) Log S1
2) Menghitung varians gabungan dari kedua sampel: s=
(n1.s1 ) + (n2 .s2 ) n1 + n2
3) Menghitung Log S 4) Menghitung nilai B = (Log S ) x ∑ (ni – 1) 5) Menghitung nilai χ2 hitung
χ2 hitung = (lon 10) x (B - ∑ (dk) Log S) 6) Bandingkan χ2
hitung
dengan nilai χ2
tabel
untuk α = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = k -1, maka dicari pada tabel Chi – Kuadrat didapat χ2 tabel
dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika χ2 hitung ≥ χ2 tabel artinya tidak homogen Jika χ2 hitung ≤ χ2 tabel artinya homogen
3. Teknik Pengujian Hipotesis Teknik pengujian hipotesis untuk beda rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji t.
S= t = tabel diperoleh dengan α= 0,05
keterangan : = Rata – rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran praktikum
= Rata – rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional
= simpangan baku pada pembelajaran praktikum = simpangan baku pada pembelajaran konvensional = Jumlah siswa yang diajar menggunakan pembelajaran praktikum = Jumlah siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional
G. Hipotesis Statistik Ho : μ1 = μ2 H1 : μ1 > μ = Hipotesis nihil ( tidak ada perbedaan antara kedua model pembelajaran )
= Hipotesis tandingan ( ada hubungan yang berarti antara kedua model pembelajaran
=Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran praktikum
= Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden Dalam penelitian yang dilakukan di SMA Fatahillah, banyaknya responden kelompok eksperimen adalah 26 siswa yang terdiri dari 18 laki-laki dan 8 perempuan. Sedangkan responden kelompok kontrol berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 16 laki-laki dan 11 perempuan. Sehingga jumlah seluruh responden adalah 53 siswa. Berdasarkan pengamatan selama penelitian terlihat bahwa kecerdasan mereka rata-rata masih kurang baik, semangat siswa untuk belajar rendah serta kondisi ekonomi keluarga rata-rata menengah ke bawah. Dalam kondisi seperti ini perlu adanya model pembelajaran yang sesuai, salah satunya adalah model pembelajaran praktikum, dengan harapan dapat lebih memotivasi siswa dalam belajar sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.
B. Deskripsi Data 1. Hasil Belajar Kelompok Eksperimen Dari hasil belajar dengan pokok bahasan kerja ilmiah, untuk kelas eksperimen diperoleh rentang nilai mulai 13 sampai 66 dengan rata-rata 47,11, simpangan baku 15,89, modus 60,88, median 50,75 dan varian 252,34 selanjutnya data tersebut dihitung dengan langkah-langkah tertentu untuk dapat disajikan dalam histogram. Langkah-langkah penyusunan daftar distribusi frekuensi adalah sebagai berikut: a. Rentang data yaitu data terbesar dikurangi data terkecil, sehingga R = 66 – 13 = 53 b. Banyak interval kelas yaitu K = 1 + 3,3 Log n = 1 + 3,3 log 26 = 6 c. Panjang kelas adalah
d. Starting point diambil dari nilai terkecil yaitu 13 Tabel 4.1 Distribusi Frekwensi Data Kelompok Eksperimen
Kelas Interval
Tepi Kelas
13 - 21
3
12,5 – 21,5
17
51
3
867
22 - 30
2
21,5 – 30,5
26
52
5
1352
31 - 39
2
30,5 – 39,5
35
70
7
2450
40 – 48
5
39,5 – 48,5
44
220
12
9680
49 – 57
4
48,5 – 57,5
53
212
16
11236
58 – 66
10
57,5 – 66,5
62
620
26
38440
26
1225
64025
Gambar Grafik 4.1 Histogram dan Poligon Kelompok Eksperimen
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa frekuensi tertinggi terletak pada kelas interval 57,5 sampai 66,5 hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran praktikum berada pada rentangan nilai 13 sampai 66 adalah rendah untuk sebagian siswa Perhitungan Mean, Modus, Median, Simpangan baku dan Variansi pada kelas eksperimen : a. Mean
b. Modus Mo = TB + C c. Median
Me = TB + C d. Simpangan Baku
= 48,5 + 9
= 50,75
S=
=
=
=
= 15,89
e. Varians
=
=252,346
Dari perhitungan di atas terlihat bahwa nilai mean = 47,11 modus = 60,875, median = 50,75, simpangan baku = 15,89 dan varians = 252,346 pada kelas eksperimen menunjukkan nilai yang kurang memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran praktikum menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. 2. Hasil Belajar Kelompok Kontrol Untuk kelompok kontrol, hasil belajar siswa pada pokok bahasan kerja ilmiah diperoleh rentang nilai 27 sampai 74, rata-rata 53,52, simpangan baku 13,87, modus 63,94, median 59,86 dan varians 192,41 selanjutnya data tersebut dihitung dengan langkah tertentu untuk dapat disajikan dalam grafik histogram. Langkah penyusunan daftar distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:
a. Rentang data yaitu data terbesar dikurangi data terkecil, sehingga R = 73 – 27 = 46 b. Banyaknya interval kelas yaitu K = 1 + 3,3 Log n = 1 + 3,3 log 26 = 6 Panjang kelas adalah Tabel 4.2 Distribusi Frekwensi Data Kelompok Kontrol
Kelas Interval
Tepi Kelas
27 – 34
4
26,5 – 34,5
30,5
122
4
3721
35 – 43
3
34,5 – 43,5
39
117
7
4563
44 – 51
5
43,5 – 51,5
47,5
237,5
12
11281,25
52 – 59
1
51,5 – 59,5
55,5
55,5
13
3080,25
60 – 67
11
59,5 – 67,5
698,5
698,5
24
44354,75
68 - 75
3
67,5 – 75,5
214,5
214,5
27
15336,75
27
1445
82337
Gambar Grafik 4.2 Histogram dan Poligon Kelompok Kontrol ( Pembelajaran konvensional ) Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa frekuensi tertinggi terletak pada kelas interval 59,5 sampai 67,5 hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional berada pada rentangan nilai 27 – 74 adalah rendah untuk sebagian siswa. Perhitungan Mean, Modus, Median, Simpangan baku dan Varians pada kelas kontrol: a.
Mean
b.
Modus
Mo = TB + C c. Median
Me = TB + C
= 59,5 + 8
= 59,5 + 0,36 = 59,86
d. Simpangan Baku
S=
=
=
=
=
= 13,87
e. Varians
= 192,413
Dari perhitungan di atas terlihat bahwa nilai mean = 53,52, modus = 63,94,median = 59,86, simpangan baku = 13,87 dan varians = 192,41 pada kelas kontrol menunjukkan nilai yang cukup rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran praktikum menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.
C. Pengujian Persyaratan Data Hipotesis yang digunakan untuk uji normalitas adalah sebagai berikut: Ho = data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hi = data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal Kriteria pengujian hipotesis :
•
Diterima Ho, jika
•
Diterima Hi, jika
1. Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen
Diketahui :
= 47,11, S = 15,89, dengan demikian harga-harga untuk
Zi,F(Zi) dan F(Zi) – S(Zi) dapat dicari. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen f
Nilai Z tabel
f(Z)
S(Z)
|f (Z) – S (Z)|
- 2,15
0,4842
0,0158
0,0769
0,0611
3
- 1,71
0,4564
0,0436
0,1154
0,0718
2
5
- 1,27
0,3980
0,1020
0,1923
0,0903
33
2
7
- 0,89
0,3133
0,1867
0,2692
0,0825
40
2
9
- 0,45
0,1735
0,3265
0,3462
0,0197
47
3
12
- 0,01
0,0040
0,4960
0,4615
0,0345
53
4
16
0,37
0,1443
0,6443
0,6154
0,0289
60
6
22
0,81
0,2910
0,7910
0,8462
0,0552
66
4
26
1,19
0,3830
0,8830
1,000
0,1170
Xi
f
13
2
2
20
1
27
26
komulatif
Z
Dari tabel di atas di peroleh
0,1170, jika dikonsultasikan dengan tabel
lilliefors pada taraf signifikansi 1,000 dan n = 26, diperoleh
demikian
diterima karena
0,1737. Dengan
diterima karena
2. Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol Diketahui :
= 53,52, S = 13,87, dengan demikian harga-harga untuk Zi,F(Zi)
dan F(Zi) – S(Zi) dapat dicari. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol f
Nilai Z tabel
f(Z)
S(Z)
|f (Z) – S (Z)|
- 1,91
0,4719
0,0281
0,0740
0,0459
4
- 1,48
0,4306
0,0694
0,1481
0,0787
3
7
- 0,97
0,3340
0,166
0,2592
0,0932
47
5
12
- 0,47
0,1808
0,3192
0,4444
0,1252
53
1
13
- 0,04
0,0160
0,484
0,4815
0,0025
60
7
20
0,47
0,1808
0,6808
0,7407
0,0599
67
4
24
0,97
0,3365
0,8365
0,8888
0,0523
73
3
27
1,40
0,4192
0,9192
1,000
0,0808
Xi
f
27
2
2
33
2
40
komulatif
Z
27
Dari tabel di atas di peroleh lilliefors
pada
taraf
0,1252, jika dikonsultasikan dengan tabel
signifikansi
1,000
dan
0,1703. Dengan demikian
n
=
27,
diperoleh
diterima karena (0,1252 <
0,1703). Hal ini berarti data pada kelompok kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal. Selanjutnya hasil uji normalitas data dari kedua kelompok dirangkum dalam tabel seperti berikut :
Tabel 4.5
Rekap
dan
Kelompok
Sampel
Keterangan
Eksperimen
26
0,1170
0,1737
Normal
27
0,1252
0,1703
Normal
(praktikum) Kontrol (konvensional)
3.
Uji Homogenitas
Uji homogenitas antar kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol
menggunakan
uji
Bartlet
dengan
langkah-langkah
:
Tabel hasil penelitian untuk kedua sampel (kelompok eksperimen dengan simbol
dan kelompok kontrol dengan simbol
).
Tabel 4.6 Tabel Penolong Pengujian Homogenitas Sampel
Log
dk = N-1 25
15,89
1,20
30
26
13,87
1,14
29,64
51
1. Menghitung Varians Gabungan
Maka varians gabungannya adalah:
S =
(dk) Log
59,64
=
=
2.
= 14,86
Menghitung log S = log 14,86 = 1,17
3. Menghitung nilai B = (log S) x
= (1,17 . 51) = 59,67
4. Menghitung nilai
= (25) (59,67 – 59,64) = 2,5 . 0,03 = 0,075
dengan nilai
untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk)= k-1
= 2-1 = 1, maka dicari pada tabel Chi- kwadrat didapat
= 3,84 dengan
kriteria pengujian sebagai berikut:
•
Jika
•
Jika
Ternyata
≥
artinya tidak homogen
artinya homogen
atau 0,075
3,84, maka varians-varians tersebut
adalah homogen.
D. Analisis Beda Rata-Rata dan Pengujian Hipotesis Penelitian Untuk menghitung dan menguji hipotesis penelitian, penulis menggunakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Hipotesis
hasil siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran praktikum = rata-rata hasil siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran konvensional. 2. Menentukan Variabel Gabungan dari Kedua Kelompok
Maka varians gabungannya adalah:
S =
=
=
= 14,86
3. Menentukan
=
= - I,57
4. Pengujian Hipotesis Untuk menentukan
dimana
maka derajat kebebasan (dk) =
= 27 sehingga dk =
taraf signifikan 0,05 untuk
. Jadi
yang diperoleh dengan
adalah = 2,00.
dari perhitungan di atas terlihat bahwa pada tabel nilai
signifikan 0,05 untuk dk
adalah = 2,00, sedangkan hasil
dengan taraf
diperoleh – 1,57
karena
lebih kecil dari
Dengan demikian
(-1,57 < 2,00 ) maka hipotesis
diterima.
ditolak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran praktikum tidak ada perbedaan dengan siswa yang diajarkan melalui pembelajaran konvensional. Dengan demikian pembelajaran praktikum tidak ada pengaruhnya terhadap hasil belajar pada pokok bahasan kerja ilmiah.
E. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diperoleh sebagai berikut : Dari hasil uji normalitas diketahui seluruh sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sehingga keputusan yang berlaku bagi sampel dapat digeneralisasikan kepada populasi. Demikian juga sampel dalam keadaan homogen. Berdasarkan hipotesis yang diajukan, ternyata tidak ada pengaruh hasil belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran praktikum dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
Jika dikaji dari uji t, ternyata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran praktikum tidak ada perbedaan dengan siswa yang diajarkan melalui
pembelajaran konvensional, dimana
= -1,57 dan
Untuk uji homogenitas dari hasil di atas diperoleh
= 2,00
hitung <
tabel atau
0,075 < 3,84, yang berarti varians-varians tersebut adalah homogen. Sehingga didapat
rata-rata
hasil
belajar
siswa
yang
diajarkan
menggunakan
pembelajaran praktikum tidak ada perbedaan dengan siswa yang diajarkan melalui
pembelajaran
konvensional.
Dengan
demikian
pembelajaran
praktikum tidak ada pengaruhnya terhadap hasil belajar khususnya pada pokok bahasan kerja ilmiah. maka data yang diperoleh untuk hasil belajar pada pokok bahasan kerja ilmiah adalah berdistribusi normal.
F. Keterbatasan Penelitian Dari hasil penelitian di atas dapat terbukti bahwa tidak ada pengaruh pemberian praktikum terhadap hasil belajar khususnya pada pokok bahasan kerja ilmiah. Hal ini dikarenakan oleh beberapa sebab, yaitu: Peneliti memiliki keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga dalam perumusan dan penyusunan rencana terasa masih banyak kekurangan, hal ini
mengakibatkan kekurang-cermatan dalam menentukan populasi dan sampel penelitian Pada waktu pengisian tes hasil belajar banyak siswa yang kurang konsentrasi dan sungguh-sungguh. Hal ini mengakibatkan hasil yang di capai tidak maksimal. Adanya keraguan dalam menjawab soal-soal penelitian yang akan mempengaruhi hasil belajar. Bagi siswa yang diberikan pembelajaran praktikum pada saat praktikum banyak siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam melakukan penelitian kerja ilmiah di lingkungan sekolah dan bagi siswa yang diberikan pembelajaran konvensional juga tidak semangat dalam menerima pelajaran, karena kondisi mereka belajar pada jam terakhir. Sehingga hal ini dapat menjadi penyebab salah satu rendahnya hasil belajar yang diajarkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Tidak ada pengaruh pembelajaran praktikum terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan kerja ilmiah. Hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran praktikum tidak ada perbedaan dengan siswa yang diajarkan melalui pembelajaran konvensional, 2. Hasil belajar pokok bahasan kerja ilmiah yang diajar dengan pembelajaran praktikum cukup rendah 3. Hasil belajar pokok bahasan kerja ilmiah yang diajar dengan pembelajaran konvensional tergolong cukup rendah
B. Saran Saran-saran berdasarkan hasil penelitian tersebut antara lain adalah: 1. Bagi siswa hendaknya menguasai materi-materi yang telah diajarkan sehingga memiliki bekal pengetahuan dan mencapai hasil belajar yang maksimal. 2. Perlunya meningkatkan kualitas dengan menerapkan pemilihan pembelajaran yang sesuai dan tepat. 3. Perlunya penelitian lanjutan untuk memperoleh kesimpulan yang lebih mendalam terhadap penguasaan materi pelaja
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Hadi Sutrisno. 2004. Statistik. Jogjakarta : Erlangga. Ismiati. 2006. Pengaruh Tugas Rumah Terhadap Hasil Belajar . Jakarta. Kertiasa, Nyoman. 1998. Kumpulan Bahan untuk Kegiatan dalam Metode dan Strategi Pendidikan IPA. Jakarta :P3G Dep. Pendidikan dan Kebudayaan Mulyana. 2004. Evaluasi Pendidikan. Lembaga Akta Mengajar. Universitas Negeri Jakarta. NN. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : Erlangga. Prawirohartono Slamet 2004. Sains Biologi kelas 1 SMA. Jakarta : Bumi Aksara Rachma,dkk. 2004. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Lembaga Akta Mengajar Uiversitas Negeri Jakarta Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Rochayah, dkk. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Lembaga Akta Mengajar Uiversitas Negeri Jakarta Slameto. 2003. “Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya” Sumarwan,dkk. 2004. Sains Biologi untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga Susilo, Herawati, dkk. 2004. Kapita Selekta Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Tebuka. Winatasasmita Djamhur 1999. Biologi Umum. Universitas Terbuka Jakarta. Yuliani. 2004. “Belajar dan Pembelajaran” Mengajar.Universitas Negeri Jakarta
Jakarta:
Lembaga
Akta