PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PPh TERHUTANG PADA PT. SUHADA PETROLEUM
Tanzil Tri Saputra, Murtedjo, SE.,AK.,MM.,CA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27,(021) 53696969,
[email protected]
ABSTRACT
The purpose of this research is to apply tax planning in order to eficiency corporate Income Tax (localy known as Pajak Penghasilan/PPh) burden in a legal manner that is in compliance with the prevailing tax regulation and procedure. The type of this research is descriptive method. The data used in this research is income statements and corporate Annual Tax Return (locally known as Surat Pemberitahuan Tahunan/SPT). This research was conducted using interviews, documents, recalculation and also observation in PT Suhada Petroleum. The result of this research, the author finds that the company has not been optimal in running its tax policy because there are still many fiscal correction. Consequently, the company should have implemented tax planning and been aware of the latest prevailing tax regulation and procedure in order to minimize its corporate income tax burden properly. However, in a matter of reporting, PT Suhada Petroleum has reported and paid its taxes properly and in a timely manner. (TTS) Key words: Commercial Financial Statements, Fiscal Financial Statements, Tax Planning, Eficiency Income Tax Payable. ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menerapkan perencanaan pajak agar dapat mengefisiensikan PPh terhutang perusahaan dengan cara yang legal sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan laba rugi dan SPT Tahunan Badan. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi, perhitungan kembali dan juga observasi di PT. Suhada Petroleum. Hasil dari penelitian, penulis menemukan bahwa perusahaan belum optimal dalam menjalankan kebijakan perpajakan karena masih banyak terdapat koreksi fiskal. Oleh karena itu, seharusnya perusahaan menerapkan perencanaan pajak dan mengetahui peraturan perpajakan yang berlaku dan terbaru agar dapat meminimalkan beban pajak PPh badan perusahaan dengan benar. Tetapi dalam hal melaporkan, PT. Suhada Petroleum telah melakukan pelaporan dan pembayaran pajak telah benar dan tepat waktu.(TTS) Kata Kunci : Laporan Keuangan Komerisal, Laporan Keuangan Fiskal, Perencanaan Pajak, Efisiensi PPh Terhutang.
PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dan pemerintah memerlukan sumber penerimaan yang cukup besar untuk dapat membiayai pengeluaran negara baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan yang berada di pusat ataupun yang ada di daerah. Salah satu penerimaan negara yang terbesar dan paling dominan sampai saat ini adalah berasal dari sektor perpajakan. Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Sebaliknya bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk kepentingan bersama. Semakin besar pajak yang dibayarkan perusahaan, maka pendapatan negara semakin banyak. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang bentuk pengembaliannya tidak diterima secara langsung, baik berupa barang, jasa atau dana sehingga pajak adalah pengeluaran yang harus diperhitungkan dalam setiap keputusan yang diambil oleh perusahaan. Pajak merupakan biaya bagi perusahaan karena beban pajak akan mengurangi laba perusahaan, oleh sebab itu meminimalkan beban pajak adalah salah satu fungsi manajemen keuangan melalui fungsi perencanaannya. Dari fenomena inilah maka perusahaan, dalam hal ini manajemen keuangan perusahaan berusaha agar bagaimana caranya melakukan penghematan atau pengurangan pajak secara sesuai dengan UndangUndang Perpajakan. Dalam melakukan pengelolaan pajak, perusahaan harus melakukan upaya- upaya agar beban yang ditimbulkan dari pajak dapat ditekan sekecil mungkin untuk memperoleh peningkatan laba bersih setelah pajak. Upaya untuk menekan beban pajak sekecil mungkin adalah dengan menggunakan tax planning. dalam melakukan penghematan pajak melalui perencanaan pajak atau tax planning dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik yang masih memenuhi ketentuan perpajakan maupun yang melanggar peraturan perpajakan. Tax evasion merupakan cara meminimalisasi atau menghapus sama sekali utang pajak yang tidak sejalan dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan seperti meninggikan harga pembelian, merendahkan penghasilan yang diperoleh, meninggikan beban usaha atau pembayaran dividen secara diam-diam . Sedangkan penghindaran pajak atau tax avoidance adalah usaha penguranagn pajak tanpa melanggar ketentuan perpajakan misalnya dengan memanfaatkan pengecualian yang diperkenankan atau yang belum diatur dalam pengaturan perpajakan yang berlaku. PT. Suhada Petroleum merupakan perusahaan yang menunjang perusahaan minyak dan gas dalam hal penyedia peralatan pemboran, peralatan pengakatan buatan/artificial lifthing tool, peralatan bawah permukaan/downhole, pompa dan kompresor, bejana bertekanan, pipa dan aksesoris, peralatan pengaman/safety, peralatan ukur, peralatan listrik, dan peralatan konstruksi/alat berat. Sama seperti perusahaan lainnya PT. Suhada Petroleum mempunyai kewajiban untuk membayar pajak terutang setiap tahunnya, dengan berkembangnya usaha yang dijalankan oleh PT. Suhada Petroleum Maka laba yang diterima PT. Suhada Petroleum semakin besar namun semakin besar pula beban pajak yang harus dibayarkan. Oleh sebab itu PT. Suhada Petroleum ingin memiliki perencanaan pajak yang baik untuk mengefesienkan kewajiban perpajakannya dengan tidak melanggar Undang-Undang perpajakan yang berlaku dan pemenuhan kewajiban perpajakan yang benar dan tepat waktu guna menghidari dari pengenaan sanksi dalam bidang perpajakan.
METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian data yang dapat mendukung dan membantu penulisan skripsi menggunakan 2 (dua) jenis cara menganalisa data, yaitu : (1)Analisa kualitatif adalah analisa data yang berbentuk kata – kata atau pernyataan – pernyataan, bukan dalam bentuk angka. Analisa kualitatif bertujuan memberi gambaran secara jelas mengenai teori – teori yang menunjang pembahasan penelitian. Data kualitatif dapat diperoleh dengan melakukan wawancara, dokumentasi, dan observasi. (2)Analisa kuantitatif adalah analisa data yang berbentuk angka – angka. Metode pengumpulan data berperan penting dalam melakukan penelitian terhadap suatu objek penelitian. Dengan menggunakan metode pengumpulan data
yang tepat menghasilkan data yang sesuai dalam penyelesaian suatu masalah. Metode yang digunakan penulis adalah : (1) Wawancara adalah metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada karyawan yang berwenang di PT. Suhada Petroleum. (2) Observasi adalah metode yang digunakan penulis untuk mengetahui gambaran nyata atas permasalahan yang sedang diteliti. (3) Perhitungan kembali adalah metode yang digunakan penulis untuk melakukan penghitungan kembali atas data yang telah didapat dari perusahaan. (4) Dokumentasi adalah metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data dari perusahaan seperti laporan keuangan tahun 2011, 2012 dan 2013 serta Surat Pemberutahuan Tahunan Badan. HASIL DAN PEMBAHASAN Jadi, dapat kita lihat perbedaan beban pajak terutang PT. Suhada Petroleum pada tahun 2011, 2012, dan 2013 sebelum dan sesudah penerapan perencanaan pajak sangat signifikan. Dimana setelah penulis melakukan penerapan perencaan pajak pada laporan keuangan PT. Suhada Petroleum, beban pajak terutang PT. Suhada Petroleum menjadi lebih kecil bahkan setelah dikurang dengan kredit pajak pada tahun 2011, 2012, dan 2013 terdapat lebih bayar. Pada tahun 2011 sebelum penerapan perencaan pajak terdapat kurang bayar sebesar Rp. 2.336.125,- tetapi setelah penerapan perencanaan pajak terjadi lebih bayar sebesar Rp. 16.271.935,begitu juga pada tahun 2012 sebelum penerapan perencanaan pajak terdapat kurang bayar pajak sebesar Rp. 28.751.212,- tetapi setelah penerapan perencanaan pajak terdapat lebih bayar sebesar Rp. 5.464.100,- dan pada tahun 2013 sebelum penerapan perencanaan pajak terjadi kurang bayar sebesar Rp. 2.715.503 dan setelah penerapan perencanaan pajak menjadi lebih bayar sebesar Rp.117.186.975,Dengan demikian sudah seharusnya PT. Suhada Petroleum melakukan perencanaan pajak demi meminimalkan beban pajak terutang tetapi dengan cara yang legal. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis untuk Tahun 2011, 2012, dan 2013 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Badan, serta kebijakan perpajakan yang dilakukan oleh PT. Suhada Petroleum, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Terdapat beberapa biaya yang dikoreksi karena tidak sesuai dengan peraturan perpajakan adalah biaya listrik, air, dan telepon, biaya entertainment, biaya kemanan dan kebersihan kantor, biaya lain-lain, biaya keperluan kantor, biaya pemerliharaan kendaraan, biaya asuransi kendaraan, biaya izin kendaraan, biaya sumbangan, dan perhitungan untuk biaya penyusutan. Biaya-biaya ini dikoreksi dikarenakan beberapa akun tidak mempunyai bukti yang cukup dan beberapa akun juga tidak digunakan sepenuhnya untuk kegiatan operasional perusahaan. 2. Dalam hal menghitung pajak terhutang perusahaan belum optimal sesuai dengan peraturan yang berlaku namun dalam hal melaporkan Surat Pemberitahuan, PT. Suhada Petroleum sudah mematuhi kewajiban
perpajakan. Hal ini dapat dilihat dalam pelaporan pada Tahun 2011, 2012, dan 2013, PT. Suhada Petroleum melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan tidak pernah melebihi jangka waktu yang telah ditentukan, dengan kata lain PT. Suhada Petroleum selalu tepat waktu dalam pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan. 3. PT. Suhada Petroleum belum melakukan perencanaan pajak. PT. Suhada Petroleum melakukan kebijakan perpajakan dengan cara memperkerjakan staff accountingnya untuk menghitung laporan keuangan komersil dan fiskal. Karena keterbatasan tenaga, waktu, pikiran, dan sumber daya dari staff accounting PT. Suhada Petroleum sehingga laporan keuangan yang dibuat tidak semuanya tepat dan sesuai dengan Ketentuan Perpajakan. Hal ini terbukti dari perhitungan dan penyetoran jumlah pajak yang terutang. Dimana pada tahun 2011 dari kurang bayar menjadi lebih bayar sebesar Rp. 16.271.935,- pada tahun 2012 juga dari kurang bayar menjadi lebih bayar sebesar Rp. 5.464.100,- dan pada tahun 2013 dari kurang bayar menjadi Rp. 117.186.975,-. Oleh karena itu, PT. Suhada Petroleum perlu melakukan perencanaan perpajakan. SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis memberikan saran-saran terbaik untuk PT. Suhada Petroleum yang bersifat aplikatif sehingga dapat langsung diterapkan dan dilaksanakan oleh PT. Suhada Petroleum. Saran-saran untuk PT. Suhada Petroleum antara lain sebagai berikut: 1.
Perusahaan harus lebih cermat dalam mencatat akun-akun pada pos laporan laba/rugi, menyimpan setiap dokumen-dokumen bukti dari setiap transaksi dan mempergunakan setiap aset kantor dan mengeluarkan biaya hanya untuk kegiatan operasional perusahaan agar tidak terdapat koreksi yang menyebabkan beban pajak terutang lebih besar. Terutama pada biaya listrik, air, dan telepon, biaya entertainment, biaya lain-lain, biaya sumbangan, biaya keamanan dan kebersihan dan biaya penyusutan karena biaya-biaya ini selalu dikoreksi di setiap tahun.
2. Beberapa alasan yang menyebabkan masih banyaknya akun-akun yang dikoreksi setiap tahunnya adalah karena PT. Suhada Petroleum belum melakukan penerapan perencanaan pajak dan perusahaan tidak memiliki karyawan yang benar-benar khusus menangani dan memahami bidang perpajakan. Saran dari penulis dalam hal ini perusahaan harus segera menerapkan perencanaan perpajakan dan perusahaan juga perlu melibatkan
konsultan pajak dalam melaksanakan perencanaan pajak untuk menghindari sanksi perpajakan serta mengikutsertakan karyawan pada pelatihan-pelatihan perpajakan. Biaya pelatihan karyawan ini dapat dijadikan biaya fiskal dan mengurangi penghasilan bruto perusahaan dan apabila tahun pajak mendatang perusahaan telah menerapkan perencanaan pajak dengan optimal dan memperkerjakan orang yang benar-benar ahli dalam bidang perpajakan dan akuntansi maka PT. Suhada Petroleum dapat memperkecil beban pajak terutang dengan cara yang legal. 3. Sebaiknya perusahaan selalu megikuti perkembangan dan peraturan perundang- ungan pajak dan menjalin komunikasi yang baik dengan pihakpihak yang berada di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau bergabung dalam forum perpajakan yang tersedia di beberapa alamat website.