16/10/2013
proses pengambilan keputusan/penentuan derajat tingkat bahaya akibat operasi industri Untuk mengevaluasi perlu kemampuan: 1.Identifikasi faktor bahaya 2 Pengukuran tingkat bahaya dari alat, proses, material secara kualitatif dan 2. Pengukuran tingkat bahaya dari alat proses material secara kualitatif dan kuantitatif 3.Produk/produk samping 4.Material yang digunakan 5.Cara kerja, pola kerja 6.Kadar kontaminan 7.Lama paparan 8.Pengamanan yang diterapkan 9.Toksisitas? Apa, thd siapa, dimana, berapa lama 10.Events unexpected? 11.Maintenance & operation, safety health & environment 12.Variable pekerja: usia, jenis kelamin, lama kerja, pengamanan, sakit, kecelakaan, biomarkers?
Setelah identifikasi pengukuran: pengambilan sample, peralatan pengukuran, metode analisa SAMPLE: lokasi, jumlah, waktu (pagi, sore, lama paparan, konsentrasi, dosis yang diterima (personal sampler?) HITUNG TWA, bandingkan terhadap TLV/NAB HITUNG TWA, bandingkan terhadap TLV/NAB prosedur prosedur pengukuran sesuai dengan prosedur NAB
Pekerja sering berpindah tempat exposur berbeda untuk tiap lokasi
perlu dilakukan penilaian atas dasar jumlah waktu seorang pekerja di setiap lokasi kerja TWA (time weighted average concentration = rata‐rata exposur yang diterima seseorang dengan pembebanan waktu kerja). TWA dibandingkan terhadap TLV (threshold limit values) Perhitungan TWA zat fisis dan kimia berbeda.
ZAT KIMIA: didasarkan pada konsentrasi Rumus: TWA = Σ Ti. Ci T dimana Ti = waktu di lokasi ke‐i, atau lamanya exposur ke‐i Ci = konsentrasi zat kimia yang ada di ruang dan waktu ke‐i g Ada cTLV = ceiling TLV = MAC = maximum allowable concentration Ceiling TLV: maximum paparan 15 menit TLV tanpa c: boleh berexcursi sepanjang ada kompensasi faktor uji Kisaran TLV
Faktor uji
Contoh
0‐1
3
TLVPb=0,2 mg/m3, boleh sampai 3x0,2=0,6 mg/m3
1+‐10
2
TLV acetic anhidrida =5ppm, 2x5ppm=10ppm
10+‐100
1,5
TLVCO=50ppm, 50x1,5=75ppm
100+‐1000
1,25
TLV CH3 chloroform =350ppm, 350x1,25=438ppm
• ZAT FISIS: didasarkan pada waktu
Rumus: Σ Ti/Ci << 1
JARAK AMAN LASER: r= r = safe viewing distance ½ r = 1,2 (E / E0) ‐ a φ dimana: E = energi sinar laser (Watt/Joule) E0 = MeV (Watt/cm2 atau Joule/cm2) a = diameter sinar φ = divergensi sinar (radian)
Memperkirakan intensitas pada berbagai jarak: E e‐μr I= (π/4)(a + r φ)2 dimana I = Intensitas (W/cm2) E = power (Watt) r = jarak a = diameter sinar (cm) φ = divergensi sinar (radian) e‐μr = atenuasi udara, bila jarak > 10‐20 km
1
16/10/2013
Urutan: 1. Substitusi material atau proses 2. Isolasi mesin/pekerja: isolasi fisik, menjauhkan, otomatisasi/robotisasi 3. Metoda basah (hydro blast – bila debu) 4. Ventilasi setempat: masalah hanya setempat/localized 5. Pemeliharaan
Prinsip dasar pengamana dibagi atas dasar 3 bagian: SUMBER, PATHWAY, dan RECEIVER
I. SUMBER
1. 2.
3. 4. 5. 6.
II. PATHWAY/AIR PATH
III. RECEIVER
Kebersihan housekeeping Ventilasi umum/exhaust: tujuan memelihara/meningkatkan kesehatan; mencegah terjadinya kebakaran Ventilasi dilusi/air supplied Jarak: semi otomatisasi/remote control Monitoring kontinu/alarm system Pemeliharaan
Mulai dari menentukan kebijakan tentang: Pembelian Personalia Kesehatan Diklat Pemantauan Inspeksi Recording, reporting Kebijakan harus dikomunikasikan (ada buktinya) Kebijakan harus dilaksanakan (juga perlu bukti) Top manajer K3, pembelian, engineering, medical, supervisor, worker
1. 2. 3. 4. 5.
Diklat terpenting Rotasi pekerja (waktu dosis diperkecil) Isolasi pekerja Pemantauan perseorangan/dosimeter Hygiene perorangan: mengubah perilaku melalui diklat 6. APD Lain‐lain: 7. Pemeliharaan Manajemen Kontrol medis Waste disposal
Untuk zat tertentu diperlukan pengamanan khusus: mengurangi paparan, monitor personal, monitor kontinu dan alarm, dll.
Pengamanan proses khusus: Kontak dengan kulit: substansi? Isolasi? APD? kulit: substansi? Isolasi? APD? turunkan kecepatan
angin/temperatur Bising: sumber, pathway, receptor dengan substitusi? Isolasi? Absorpsi? Bangunan dan mesin kurangi vibrasi, isolasi dengan barrier, damping
Sebab vibrasi: aus, erosi, korosi, tua, elastisitas turun, longgar, patah, kurang pelumas, ada benda asing, perubahan kondisi lingkungan, perubahan bahan kimia
2
16/10/2013
merupakan check terhadap control secara rekayasa dengan melakukan pemeriksaan sebelum bekerja dan secara periodik
Diklat Merupakan suplemen terhadap control secara rekayasa: • Safe handling material/proses • Safe procedures • Menggunakan dan memelihara safe protection equipments • Bila ada bahan/proses baru diklat lagi
Hanya bila lingkungan tidak dapat diamankan dengan cara lain
APD tidak mengurangi bahaya
Awas bila APD tidak efektif, tanpa sepengetahuan si pemakai
Pelindung mata dan muka terhadap debu, sinar, uap korosif harus dipakai terus
Pelindung telinga terhadap kebisingan juga harus dipakai terus menerus
Pakaian pelindung: pilih bahan yang cocok
Pelindung pernapasan/paru‐paru: respirator awas resistensi napas, perlu kompresor, alat harus fit dengan bentuk muka, maintenance & operation
Housekeeping Mengurangi dispersi debu akibat lalu lintas, vibrasi, angin, dll. Membersihkan spill secepatnya Kebersihan reguler, sedot, buang, blow Gudang: cek terhadap kebocoran Cek kebersihan APD Cek kebersihan APD M&O alat: yang rusak/pecah diganti
1.
Seorang pekerja dalam 4 jam pertama terpapar CO pada breathing zone, dengan konsentrasi 50 ppm. Empat jam berikutnya ia bebas dari paparan CO. (4x50)+(4x0) TWA = 8 = 200/8 = 25 ppm CO TLV CO = 50 ppm, maka TWA < TLV atau NAB paparan tidak berlebih
• Khusus B3: ada prosedur khusus • Diklat khusus
2. Seorang pekerja terpapar ‘oil mist’ sbb.: Jam
Jumlah jam
dB(A)
Jumlah jam
dB(A)
8
90
1,5
102
1,0
6
92
1,0
105
1,5
1,5
4
95
0,75
107
1,5
1,5
Mg/m3
Ti x Ci
07.00-08.00
0,0
0,0
08.00-09.00
1,0
09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00
, 2,0
2,0 ,
12.00-13.00
3,0
3,0
13.00-15.00
4,0
8,0
15.00-16.00
5,0
5,0
= 22/9 = 2,4 mg/m3 ; NAB
STANDAR KEBISINGAN
Σ Ti x Ci = 22
3 TWAoil mist oil mist = 5 mg/m Bila ia juga terpapar CO selama 10 mnt/jam sebesar 100 ppm, maka TWACO = (9x10x100)/540 = 16,7 ≈ 17 ppm < NAB CO = 50 ppm Tapi bila memperhatikan pedoman ekskursi maka TLVCO = 1,5 x 50 = 75 ppm, dan pekerja tersebut sudah mendapat paparan 100ppm Bagaimana juga kemungkinan efek campuran CO dan oil mist? Apakah sinergisme, antagonisme, atau aditif???
1
2
3
97
0,5
110
2
100
0,25
115
dB(A)
80
90
95
T ukur
2 jam
4 jam
2 jam
97
T TLV
tt
8 jam
4 jam
TWA
0
4/8
2/4
T ukur
0
2 jam
2 jam
2 jam
T TLV
tt
8 jam
4 jam
3 jam
TWA
0
2/8
2/4
2/3
100
3 jam = 1 < batas aman
= 17/12 >batas aman
3
16/10/2013
4.
Seorang pekerja teknisi perbaikan mesin copy ter‐ expose O3 dari mesin copy yang tidak berfungsi dengan baik dan harus diperbaiki. Dia mengobservasi mesin yang beroperasi selama 30 menit untuk mencari masalahnya, memperbaiki bagian yang rusak, memeriksa operasi mesin kembali selama 30 menit hingga berfungsi dengan baik.
Paparan ozon yang diterimanya: Pekerjaan
Waktu paparan (menit)
ozon
mendiagnosa
30
289 ppb (vol)
Memperbaiki M b iki
60
42
Memeriksa
30
93
Sisa waktu kerja
6 jam
8
Bila: PEL‐TWA ozon = 0,1 ppm (vol) PEL‐STEL ozon = 0,3 ppm (vol)
PEL: ? TWA: ? TWA=ΣTiCi/ΣTi
Berapa nilai Wet Bulb Globe Temperature dalam oC untuk pekerja quarry (galian pasir) yang harus bekerja outdoor bila Dry Bulb Temperature: 88 F, Wet Bulb Temperature: 72 F dan Globe Wet Bulb Temperature: 72 F dan Globe Temperature: 102 F.
5.
= (T1C1 + T2C2 + … TnCn)/(T1 + T2 + … Tn) = [(0.5)(289) + (1)(42) + (0.5)(93) + (60)(8)] /[(0.5 + 1 + 0.5 + 6)] = 35.13 TWA = 35 ppb
Pekerja tidak melebih PEL‐STEL; tetapi saat diagnosa (30 menit) dengan rata‐rata paparan 289 ppm dapat saja secara prinsip melebihi (30 menit> 15 menit) 15 menit TWA >300 ppb
WBGToutdoor= 0.7(NWB) + 0.2(GT) + 0.1(DB) = 0.7(72) + 0.2(102) + 0.1(88) = 79.6 oF = 26.4 oC
6.
4 orang pekerja printer di unit percetakan dimana terdapat offset press. Masing‐masing terpapar sbb: No. of presses operating
Average Sound Pressure Level (dBA)
Average daily time in operation (hours)
0
81
4.5 45
1
93
2.1
2
96
1.0
3
98
0.4
Berapa dosis harian yang diterimanya? dan Equivalent 8‐hour Sound Pressure Level (SPL) yang dialami pekerja percetakan tersebut?
4
16/10/2013
n
Jawab:
Tmax
D
8
i 1
2 ( L 90 ) / 5
Untuk SPL 81 dBA:
Tmax @ 81dBA Untuk SPL 93 dBA: Tmax @ 93dBA
8 2 (8190 ) / 5
= 27.858 jam
8 2 (9390) / 5
= 5.278 jam
8 2( 9690 ) / 5
= 3.482 jam
Untuk SPL 96 dBA:
Tmax @ 96dBA Untuk SPL 98 dBA:
Tmax @ 98dBA
Ci C C C 1 2 .... n Tmax i Tmax1 Tmax 2 Tmax n
D pr int er
4 .5 2 .1 1. 0 0 .4 27.858 5.278 3.482 2.639
= 0.998 0 998
Now, expressing this result as a percentage as required by the problem statement, we have: Dprinter= 99.8% The Printing Company that employs these four Printers is not in violation of any established OSHA SPL dosage standards.
8 = 2.639 jam 2 (9890 ) / 5
Lequivalent = 90 + 16.61 log[D] Lequivalent = 90 + 16.61 log[0.998] g[ ] = 89.987 ~ 90 dBA
7. How much longer is an individual, without hearing protection, permitted to work at a location where the noise level has just been reduced from 104 dBA to 92 dBA?
These Printers experience an equivalent SPL of ~ 90 dBA
To answer this question, we must first determine the OSHA permitted duration, in hours, for each of the two identified noise levels. Tmax = 8 / [2(L-90)/5] For an SPL of 104 dBA: Tmax @ 104 dBA= 8 / [2(104-90)/5] = 1.149 hours For an SPL of 92 dBA: Tmax @ 92 dBA= 8 / [2(92-90)/5] = 6.063 hours The additional time permitted at the lesser noise level of 92 dBA, ∆Tmax, is simply the difference between these two OSHA permitted time intervals; thus: ∆Tmax=6.063 – 1.149 = 4.914 hours
7. Based upon the worst case exposure conditions, one can determine the optical density recommended to provide adequate eye protection for the laser. For example, the minimum optical density at the 0.514 μm argon laser wavelength for 6000‐second direct intrabeam exposure to the 5‐watt maximum laser output can determined as follows: Where: f = 5 Watts MPE = 16.7 W/cm2 (using 600‐second) d = 7 mm (worst case pupil size) 7 ( il i ) The worst case exposure H0: H0 = [Power/Area] = f/A = 4f/pd2 = [(4)(5.0)/p(0.7)2] = 12.99 W/cm2 H0 OD = log10 ‐‐‐‐‐‐‐‐‐ MPE = log10 [(12.99)/(1.67 x 10‐6)] = 5.9
his individual can spend an additional 4.9 hours at a 92 dBA noise level
5
16/10/2013
8.
The most conservative approach would be to choose 8‐hour (occupational) exposure. OD required? 8‐hour exposure 30.000 second MPE is reduced to 1.0 x 10‐6 W/cm2 H0 OD = log10 ‐‐‐‐‐‐‐‐‐ MPE = log10 [(12.99)/(1.0 x 10‐6)] = 7.1 (In this case, the OD at 0.514 μm is increased to OD=7.1 for a 5‐watt intrabeam) The 8‐hour (30.000 second), the MPE these values are for intrabeam viewing (worst case) only. How is the OD for Viewing Class IV diffuse reflections? It requires less OD
6