BAB II PERSAMAAN TINGKAT SATU DERAJAT SATU
Standar Kompetensi Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami cara-cara menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat satu derajat satu dan dapat mengaplikasikannya dalam menentukan selesaian khusus masalah nilai awal dengan syarat awal.
Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial variable terpisah dan selesaian khusus masalah nilai awal. 2. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial yang dapat direduksi ke persamaan variable terpisah dan selesaian khusus masalah nilai awal. 3. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial homogen dan selesaian khusus masalah nilai awal. 4. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tidak homogen dan selesaian khusus masalah nilai awal. 5. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial eksak dan selesaian khusus masalah nilai awal. 6. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tidak eksak dan selesaian khusus masalah nilai awal. 7. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial berbentuk yf ( xy ) dx xg ( xy ) dy 0 dan selesaian khusus masalah nilai awal. 8. Mahasiswa dapat menentukan trayektori orthogonal dan trayektori isogonal suatu persamaan keluarga kurva.
Persamaan tingkat tingkat satu derajat satu yang dijelaskan pada bab II buku ini membahas: (1) persamasaan diferensial variable terpisah, (2) persamaan
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
34
diferensial yang dapat direduksi ke persamaan diferensial variabel terpisah. (3) persamaan diferensial homogen, (4) persamaan diferensial tidak homogen, (5) persamaan diferensial ekskak, (6) persamaan diferensial tidak eksak, (7) persamaan diferensial bentuk umum
yf ( xy ) dx xg ( xy ) dy 0 , dan (8)
trayektori. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab I, persamaan diferensial tingkat satu derajat satu adalah persamaan diferensial yang didalamnya memuat turunan dy tertinggi yaitu turunan tingkat satu yang dilambangkan dengan . Secara dx
umum persamaan diferensial tingkat satu derajat satu ditulis dalam bentuk:
M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 Bentuk di atas dapat disederhanakan menjadi: M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy
dy M ( x, y ) dx N ( x, y )
dy F ( x, y ) ...................... bentuk eksplisit dx
F ( x, y ,
dy ) 0 .................. bentuk implisit dx
Bentuk umum yang disebutkan di atas mengakibatkan jenis persamaan diferensial
tingkat satu derajat satu terdiri atas beberapa jenis. Untuk lebih
memudahkan dalam menentukan primitif atau selesaian umum persamaan diferensial tingkat satu derajat satu, dilakukan pengelompokan menjadi beberapa jenis. 1) Persamaan diferensial variabel terpisah. 2) Persamaan yang dapat direduksi ke persamaan diferensial variabel terpisah. 3) Persamaan diferensial homogen. 4) Persamanaan diferensial tidak homogen.
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
35
5) Persamaan diferensial eksak. 6) Persamaan diferensial tidak eksak. 7) Persamaan diferensial yang berbentuk yf ( xy ) dx xg ( xy ) dy 0
Persamaan-persamaan
diferensial
tersebut
di
atas
masing-masing
mempunyai karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda-beda. Prinsip utama dalam menentukan selesaian umum persamaan diferensial
tingkat satu derajat satu
adalah mengelompokkan masing-masing koefisien diferensial dengan diferensial yang sejenis atau sedapat mungkin menjadikan sejenis masing-masing koefisien diferensialnya. Khusus untuk persamaan diferensial yang tidak dapat dipisahkan variabelnya, maka cara lain (tabel, teorema) akan sangat membantu. Berikut ini disajikan cara menentukan selesaian persamaan diferensial tingkat satu derajat satu. 2.1
Persamaan Diferensial Variabel Terpisah Persamaan diferensial tingkat satu derajat satu yang mempunyai bentuk M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 dapat dikategorikan sebagai persamaan
umum diferensial
variable
terpisah
(separable),
jika
M ( x, y ) f ( x) dan
N ( x, y ) g ( y ) . Atau dengan kata lain M ( x, y ) adalah fungsi x saja dan N ( x, y ) adalah
fungsi
y saja.
Sehingga
bentuk
umumnya
M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 ditulis dalam bentuk f ( x)dx g ( y )dy 0
Perhatikan contoh berikut ini. 1. ( x 3x 2 ) dx 2 y dy 0
x 3x 2 2 y
2y
dy 0 dx
dy ( x 3 x 2 ) (3 x 2 x ) dx
dy 3 x 2 x dx 2 y 2.
y 2 dx xdy
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
36
y2 x x
3.
dy 0 dx
dy y2 dx
dy y 2 dx x
y' y 1 2 x 2 1 2 x 2 dx
dy y
4. x dx sin y dy 0 5.
dy 2y2 1 x2 dx
2 1 x 2 dx
dy 0 y2
Karena tanda diferensial persamaan di atas dx dan dy berpasangan dengan variable yang sejenis yaitu x berpasangan dengan dx dan y berpasangan dengan
dy , sehingga untuk menentukan selesaian umum persamaan tersebut
cukup
dengan mengintegralkan masing masing bagian. Perhatikan beberapa contoh berikut ini. 1. Tentukan selesaian umum persamaan diferensial x dx 2 dy 0 Jawab Dengan mengintegralkan masing-masing bagian, diperoleh:
xdx 2dy c 1 2 x c1 2 y c2 c 2
1 2 x 2 y c c1 c 2 2
x2 4 y c
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
37
c x2 y 4 c x2 Persamaan y disebut primitif atau persamaan keluarga kurva atau 4 selesaian umum persamaan diferensial x dx 2 dy 0 .
2. Tentukan selesaian persamaan diferenesial
dx dy 3 0 y x Jawab Persamaan di atas dapat diubah menjadi xdx 3 ydy 0 Dengan mengintegralkan masing-masing bagian diperoleh:
x dx 3 y dy 0
1 2 3 2 x y c 2 2
x2 3y2 c
1 2 3 2 x y c 2 2
x2 3y2 c
y
x2 c 3
Sehingga selesaian umum persamaan diferensial di atas adalah
y
x2 c 3
3. Tentukan selesaian umum persamaan diferensial xdx 2 ydy 0 Jawab Masing-masing bagian dari persamaan diintegralkan, diperoleh:
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
38
x dx 2 y dy c
1 2 x y2 c 2
x2 2y2 c
c x2 y 2 Sehingga selesaian umum persamaan diferensial di atas adalah
c x2 y 2
4. Tentukan selesaian umum persamaan: sin x dx (1 y ) dy 0 dengan y( ) = 1
Jawab Dengan mengintegralkan masing-masing bagian diperoleh:
sin x dx (1 y)dy c 2 cos x 2 y y 2 c Karena y( ) = 1 maka diperoleh 2 cos 2(1) (1) 2 c 2
Diperoleh c = 3, sehingga selesaian khusus persamaan diferensial sin x dx (1 y ) dy 0 adalah 2 cos x 2 y y 2 3
5. Tentukan selesaian umum persamaan (1 2 y ) dx ( 4 x ) dy 0
Jawab Persamaan (1 2 y ) dx ( 4 x ) dy 0 dapat diubah menjadi
dx dy 0 4 x 1 2y Selanjutnya dengan mengintegralkan masing-masing bagian diperoleh
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
39
dx
dy
4 x 1 2y c 1 ln 4 x ln 1 2 y c 2
ln 4 x ln 1 2 y c
ln 4 x ln 1 2 y c ln (4 x) 1 2 y c
( 4 x) 1 2 y c
1 2y 2y
c
4 x 2 c
1
4 x 2
c 4 x
2
y
24 x
2
Sehingga selesaian umum persamaan diferensial di atas adalah
y
c 4 x 24 x
2
2
Latihan soal Tentukan selesaian persamaan diferensial di bawah ini. 1. y 2 dx xdy 0 2. cos y dx (1 e x ) dy 0 3. dx (1 x 2 ) cot y dy 0 4.
1 dy 1 sec x 3 dx
5. (1 x 2 ) y ' 2 6. (1 2 y)dx (4 x) dy 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
40
7. xdy ydx 0 dengan y (1) 1 8. (1 x ) dx 2 y 2 dy 0 dengan y (0) 1 9. y ' x 3 (1 y ) dengan y (0) 3 10.
dy 2 x cos 2 y dengan y (0) dx 4
11. y ' 2 x 3e 2 y dengan y (1) 0 12. y ' x 3 (1 y ) dengan y (0) 3 13. y ' 2 x 3dengan y (1) 1 14.
dy x 3 y 2 dengan y (1) 0 dx
15. y '
2 dengan y (0) 0 y2
Catatan Yang perlu diingat bahwa persamaan diferensial dengan variable terpisah memiliki ciri spesifik yaitu koefisien diferensial berkumpul
berupa variable sejenis
dengan diferensialnya, dengan kata lain dapat dinyatakan dalam
bentuk sederhana f ( x) dx g ( y ) dy 0
2.2
Persamaan yang Direduksi ke Persamaan Variabel Terpisah Persamaan diferensial
tingkat satu derajat satu dapat dikategorikan
sebagai persamaan diferensial
yang dapat direduksi menjadi persamaan
diferensial variable terpisah jika bentuk umum M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 dapat dinyatakan dalam bentuk:
f1 ( x) g1 ( y)dx f 2 ( x) g 2 ( y )dy 0
f 1 ( x) g ( y) dx 2 dy 0 f 2 ( x) g1 ( y )
F ( x ) dx G ( y ) dy 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
41
Selanjutnya bentuk
1 disebut faktor integrasi. Selesaian umum f 2 ( x) g1 ( y )
persamaan diferensial yang dapat direduksi menjadi persamaan variable terpisah dapat ditentukan dengan cara mengintegralkan masing-masing bagian setelah variable yang sejenis dikelompokkan dengan diferensialnya.
Perhatikan beberapa contoh berikut ini. 1. Tentukan selesaian persamaan diferensial 2( y 3) dx xydy 0 Jawab Persamaan di atas direduksi menjadi
2dx ydy 0 x ( y 3)
2dx ydy c x ( y 3)
2
dx 3 dy c 1 x y 3
2
dx 3 1dy dy c x y3
2 ln x y 3 ln y 3 c ln x 2 ln ( y 3) 3 c y ln x 2 ( y 3) 3 c y
x 2 ( y 3) 3 e c y x 2 ( y 3) 3 ce y Sehingga selesaian umum persamaan diferensial di atas adalah x 2 ( y 3) 3 ce y
2. Tentukan selesaian umum persamaan diferensial
dy 4y dx x ( y 3)
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
42
Jawab Persamaan di atas dapat direduksi menjadi: x( y 3) dy 4 y dx
y3 4dx dy 0 y x
3 4dx 1 dy 0 y x Dengan mengintegralkan masing-masing bagian persamaan diperoleh 3 3 4 1 dy dy dx c y y x
1dy
3 4 dy dx c y x
y 3 ln y 4 ln x c y c 3 ln y 4 ln x y c ln y 3 ln x 4 y c ln x 4 y 3
x 4 y 3 e y c x 4 y 3 ce y 4 3 y Sehingga selesaian umum persamaan diferensial di atas adalah x y ce
3. Tentukan selesaian persamaan diferensial xydy ( y 1)(1 x ) dx dengan y (1) 0
Jawab Persamaan di atas setelah direduksi, diperoleh: y 1 x dy 0 dx y 1 x 1 1 dx 0 1dx 1 y 1 x
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
43
Dengan mengintegralkan masing-masing bagian, diperoleh 1 1 dy 0 1dx 1 y 1 x
dx 1 dx dy dy 0 x y 1
ln x x y ln y 1 c ln x( y 1) c x y x ( y 1) e c x y Karena y (1) 0 maka 1(0 1) e c 10 . Diperleh c 1 sehingga diperoleh selesaian khusus persamaan x( y 1) e x y 1
Sebagai latihan bagi pembaca, tentukan selesaian persamaan diferensial dan selesaian khusus masalah nilai awal berikut ini: 1. dx (1 x 2 ) cot y dy 0 2. cos y dx (1 e x ) sin y dy 0 3. xydx (1 x 2 )dy 0 4. x 2 ( y 4)dx y ( x 2 1)dy 0 5. x
dy 1 3 dx xy
7. y 1 y ' e cos x sin x 8. x
dy 1 y 2 dx 3y
sec 2 y 9. y ' 1 x2 10. y ' y ( 2 sin x) 11.
dy 8 x 2 e 3 y dengan y (1) 0 dx
12.
dy 3x 2 4 x 2 dengan y (0) 1 dx 2y 1
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
44
13.
dy 1 y 2 tan x, dengan y ( 0) 3 dx
14.
dy 2 x cos2 y dengan y (0) dx 4
15.
dy y sin x dengan y ( ) 3 dx
2.3 Persamaan Diferensial Homogen Persamaan diferensial M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0
tingkat satu derajat satu yang berbentuk
disebut persamaan diferensial
homogen jika
M ( x, y ) dan N ( x, y ) fungsi homogen berderajat sama. Definisi: x y 1. F ( x, y ) disebut fungsi homogen jika F ( x, y ) G atau F ( x, y ) H x y 2. Fungsi F ( x, y ) disebut fungsi homogen berderajat-n jika memenuhi syarat F (tx, ty ) t n F ( x, y )
Contoh: 1. F ( x, y )
F ( x, y )
x adalah fungsi homogen, karena yx x x y x x x
1
y H y x 1 x
2. F ( x, y ) x y adalah fungsi homogen, karena F ( x, y ) 1
F ( x, y )
y atau x
x 1 y
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
45
3. F ( x, y ) 1 xy , bukan fungsi komogen karena tidak dapat dinyatakan dalam x y bentuk G atau H x y 4. F ( x, y ) 3x 2 2 xy y 2 fungsi homogen karena dapat dinyatakan dalam x y G atau H x y 5. F ( x, y ) y sin x , bukan fungsi homogen. 6. F ( x, y ) y 1 x 2 bukan fungsi homogen. 7. F ( x, y ) x y , fungsi homogen berderajat 1, karena: F (tx, ty ) (tx ) (ty ) F (tx, ty ) t ( x y ) F (tx, ty ) tF ( x, y )
8. F ( x, y ) 3x 2 2 xy y 2 fungsi homogeny berderajat 0 9.
F ( x, y )
2x , fungsi homogen berderajat 0, karena x y
F ( x, y )
2(tx ) (tx ) (ty )
F ( x, y )
t ( 2 x) t ( x y)
F ( x, y ) t 0
( 2 x) ( x y)
F ( x, y ) t 0 F ( x, y )
10. Dengan cara yang sama, F ( x, y ) x 3 2 x 2 y 3xy 2 adalah fungsi homogen berderajat 3 dan G ( x, y ) x x 2 y 2 adalah fungsi homogen berderajat 2. 11. F ( x, y ) sin( x y ) bukan fungsi homogen, karena F (tx, ty ) t n F ( x, y )
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
46
Jika M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 adalah persamaan diferensial homogen, maka
selesaian
M ( x, y ) dalam
umumnya bentuk
dapat
ditentukan
x y M atau M x y
dengan
demikian
cara pula
menyatakan
N ( x, y ) dapat
x y dinyatakan dalam bentuk N atau N . x y
Dengan kata lain M ( x, y ) dan
N ( x, y ) dibagi dengan koefisien diferensial
dx dan dy yang berpangkat
tertinggi. Setelah dilakukan pembagian pada M ( x, y ) dan N ( x, y ) , gunakan transformasi transformasi v diperoleh
u
x y
atau
selanjutnya
x uy . Atau dapat menggunakan
y atau y vx. Jika yang digunakan transformasi yu x maka x
dx ydu udy . Sebaliknya jika yang digunakan transformasi
xv y maka dy xdv vdx .
Akhirnya dx atau dx tetapi bukan keduanya .
disubstitusikan
dalam
persamaan
diferensial
semula
M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 sehingga diperoleh persamaan baru
x x y y M dx N dy 0 atau M dx N dy 0 x x y y Dengan memilih transformasi dy xdv vdx maka M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0
y y M dx N xdv vdx 0 x x
M (v)dx N (v) xdv vdx M (v) vN (v) dx xN (v)dv 0
dx N (v )dv 0 x M (v) vN (v )
Jika yang dipilih transformasi dx ydu udy maka
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
47
M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0
x x M ( ydu udy ) N dy 0 y y
M (u)( ydu udy) N (u )dy 0 yM (u )du uM (u ) N (u ) dy 0
dy M (u ) du 0 y uM (u ) N (u )
Bentuk terakhir persamaan yang diperoleh adalah persamaan diferensial yang dapat direduksi ke persamaan variabel terpisah. Setelah variabel yang sejenis berkumpul dengan diferensialnya dan dengan mengintgralkan masing-masing bagian akan didapat selesaian umum persamaan diferensial homogen yang diberikan. Contoh 1.
Tentukan selesaian umum persamaan diferensial ( y 2 x 2 )dx xydy 0 Jawab Persamaan di atas adalah persamaan diferensial homogen, karena M ( x, y ) dan N ( x, y ) adalah persamaan homogen yang berderajat dua.
Selanjutnya persamaan dibagi x 2 diperoleh persamaan
y2 y 2 1dx dy c x x Gunakan transformasi u
y atau y ux , dan dy udx xdu ,lalu x
subtitusikan ke persamaan semula (u 2 1) dx vdy 0
(u 2 1)dx u (udx xdu ) 0
u 2 u 2 1 dx u ( xdu ) 0 (2u 2 1)dx u ( xdu ) 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
48
dx udu 2 0 x 2u 1
Gunakan integral untuk masing-masing bagian, sehingga:
dx udu 2 c x 2u 1
dx 1 4udu c x 4 2u 2 1
ln x
1 ln 2u 2 1 c 4
4 ln x ln 2u 2 1 c ln x 4 ln 2u 2 1 c ln x 4 (2u 2 1 c
2y4 x2 x 4 x2
c
2x 2 y 2 x 4 c 2 2 Sehingga selesaian umum persamaan diferensial ( y x )dx xydy 0 2 2 4 adalah 2 x y x c
2.
Tentukan selesaian persamaan diferensial ( xy y 2 )dx x 2 dy 0 dengan y (2) 1 Jawab Persamaan di atas di bagi dengan x 2
y y2 2 dx dy 0 x x Transformasi s
y atau y sx sehingga dy sdx xds x
Dengan mensubstitusikan ke persamaan asal diperoleh ( s s 2 )dx ( sdx xds ) 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
49
s 2 dx xds 0
dx ds =0 x s2
dx ds 2 c x s
ln x
1 y c , karena s maka s x
ln x
x c y
Karena y (2) 1 maka c 2 ln 2 , sehingga selesaian khusus persamaan di atas adalah ln x
3.
x 2 ln 2 y
Tentukan selesaian umum persamaan diferensial homogen berikut ( x 3 y 3 )dx 3 xy 2 dy 0 Jawab Persamaan dibagi dengan x 3
y2 y3 Diperoleh 1 3 dx 3 2 x x Misal A
dy 0
y y Ax dan didapat dy Adx xdA x
Selanjutnya substitusikan dy dalam persamaan semula didapat persamaan baru (1 A3 )dx 3 A 2 ( Adx xdA) 0 (1 2 A3 )dx x (3 A 2 )dA 0
3A2 dx dA 0 3 x (1 2 A )
3 A 2 dA dx 0 3 x (1 2 A ) 12
6 A 2 dA dx 0 3 x (1 2 A )
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
50
1 ln 1 2 A 3 ln x c 2
ln 1 2 A 3 2 ln x c
ln 1 2
y3 2 ln x c x3
x3 2 y3 2 ln .x c 3 x
x3 2 y3 c x Berdasarkan uraian di atas, selesaian umum persamaan ( x 3 y 3 )dx 3 xy 2 dy 0 adalah
4.
x3 2 y3 c x
Tentukan selesaian umum persamaan (3 x 2 y )
dy 3 y 0 dengan y (1) 1 dx
Persamaan di atas adalah persamaan diferensial homogen, karena M(x,y) dan N(x,y) adalah fungsi homogen berderajat sama yaitu satu. (3 x 2 y )
dy 3y 0 dx
3 ydx (3 x 2 y ) dy 0
x 3 2 dy 3dx 0 y Dengan transformasi x uy dan dx udy ydu (3u 2) dy 3(udy ydu ) 0 (3u 2 3u ) dy 3 ydu 0
2dy 3du 0 y
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
51
2dy 3du c y
2 ln y 3u c ln y 2 c 3u y 2 e c u c
y2 e
3y x
c
Karena y (1) 1 maka 12 e
3.1 1
didapat c 3 sehingga selesaiannya
2
dinamakan selesaian khusus (integral khusus) yaitu y e
3y x
3
Latihan soal 1. Selidiki apakah fungsi berikut homogen, jika homomogen tentukan derajatnya. a.
f ( x, y ) x 2 y x y
b.
f ( x, y ) e
c.
f ( x, y )
d.
f ( x, y ) sin( x y ) cos 2 ( xy )
e.
f ( x, y ) xy y 2 3 x 2
f.
f ( x, y )
g.
f ( x, y ) x y cos x
h.
f ( x, y )
i.
f ( x, y )
x2 y2 3xy
x 2
x y2
2 xy x2 y2 2 x y
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
52
j. k.
x y x sin y cos x y f ( x, y ) y f ( x, y )
x 3 5y 9 y 3y
2. Tentukan selesaian persamaan diferensial homogen berikut ini. a.
dy x 2 y 2 dx 3xy
b. (3 x y )
dy 3y dx
c. 2 x( y 2 x )
dy y (4 x y ) dx
d. xdy ydx x 2 y 2 dy 0 e.
dy y y tan dx x x
f.
( 2 x 5 y ) dx ( 4 x y )dy 0 , dengan y (2) 1
g. ( x y ) dx xdy 0 , dengan y (0) 0 y'
xy dengan y (2) 1 (3 x y 2 )
i.
y'
x2 y2 dengan y (1) 3 x y
j.
dx xt 2 2 , dengan y (0) 0 dt x t
h.
2
3. y 2 dx ( x 2 y 2 )dy 0 dengan y (2) 1 4. Tunjukkan bahwa persamaan diferensial M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 adalah persamaan diferensial homogen berderajat satu jika dan hanya jika
M ( x, y ) dan N ( x, y ) fungsi homogen berderajat-1. 5. Tentukan semua selesaian dari persamaan
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
53
x
dy y 4 x 2 y 2 , untuk x 0 dx
6. Tentukan semua selesaian dari persamaan 16 x 2 y 2 y dy untuk x 0 dx x
2.3 Persamaan M ( x, y ) dan N ( x, y ) Linear, tetapi Tidak Homogen Persamaan diferensial
tingkat satu derajat satu, disebut persamaan
diferensial linear tidak homogen jika M ( x, y ) dan N ( x, y ) dalam M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 adalah fungsi linear. Sehingga bentuk umum semula
dapat diubah menjadi ( ax by c ) dx ( px qy r ) dy 0 Contoh: 1. ( x y 2) dx ( 2 x 2 y 4) dy 0 2. ( x y 1) dx ( 2 x 2 y 3) dy 0 3. (3 y 7 x 7) dx (7 y 3x 3) dy 0 4. (3 x 2 y 1) dx (3x 2 y 1) dy 0
Berdasarkan contoh di atas, maka persamaan diferensial tidak homogen dengan M ( x, y ) dan N ( x, y ) fungsi linear dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu: a) Bentuk
a b c , (parameter), sehingga diperoleh p q r
a p , b q , c r
Contoh ( x y 2) dx ( 2 x 2 y 4) dy 0
b) Bentuk
a b c , tetapi p q r
Sehingga a p, b q
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
54
Contoh ( x y 1) dx ( 2 x 2 y 3) dy 0 (3 x 2 y 1) dx (3 x 2 y 4) dy 0
c) Bentuk selain a) dan b) di atas. (3 y 7 x 7) dx (7 y 3x 3) dy 0 (3 x 2 y 7) dx (3 y 2 y ) dy 0
Karena bentuknya berbeda-beda, maka selesaian umum persamaan diferensial linear tidak homogen harus menyesuaikan dengan bentuknya. a. Bentuk Karena
a b c p q r a b c maka diperoleh p q r
a p, b q, c r Sehingga persamaan semula ( ax by c ) dx ( px qy r ) dy 0 ( px qy r ) dx ( px qy r ) dy 0 ( px qy r ) dx ( px qy r ) dy 0 dx dy 0
dx dy c x y c (persamaan linear)
Contoh 1. Tentukan selesaian persamaan diferensial
( x y 4)dx (2 x 2 y 8)dy 0 Jawab Karena
a b c 1 maka diperoleh p q r 2
p 2a, q 2b, r 2c Sehingga persamaan semula
( x y 4)dx (2 x 2 y 8)dy 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
55
( x y 4) dx 2( x y 4) dy 0
1 dx dy 0 2
2 dx dy c
1 x y c 2
1
x 2 y c adalah primitif yang diminta
2. Tentukan selesaian persamaan (3 x 3 y 6) dx ( x y 3) dy 0
Jawab Karena
a b c 3 maka diperoleh p q r
a 3a, b 3q, c 3r Sehingga persamaan semula (3 x 3 y 6) dx ( x y 3) dy 0 3( x y 2) dx ( x y 3) dy 0 3dx dy 0
3dx dy c 3x y c
Primitif persamaan di atas adalah 3x y c
b. Bentuk
a b c , tetapi . p q r
Persamaan bentuk
a b dapat diselesaikan dengan cara menggunakan p q
transformasi ax by u atau px qy v . Berdasarkan transformasi tersebut, dengan mendiferensialkan masing-masing variabel, sehingga diperoleh: d ( ax ) d (by ) d (u ) adx bdy du
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
56
adx du bdy
dx
du bdy atau a
adx bdy du bdy du adx
dy
du adx b
Dengan cara yang sama jika yang digunakan transformasi px qy v , diperoleh bentuk
dy
dv pdx dv pdx atau dx q p
Pilih dx atau dy akan tetapi tidak keduanya, dan substitusikan ke persamaan diferensial semula. ( ax by c ) dx ( px qy r ) dy 0
1 (u c)dx u r dy 0 du bdy 1 (u c ) u r dy 0 a
Atau 1 du adx (u c)dx u r 0 b
Persamaan di atas adalah persamaan yang dapat direduksi ke persamaan diferensial dengan variable terpisah (separable). Contoh: 1.
Tentukan selesaian persamaan diferensial ( x y 1) dx ( 2 x 2 y 3) dy 0 dengan y (0) 0
Jawab Dari persamaan ( x y 1) dx ( 2 x 2 y 3) dy 0 , diperoleh
a 1, b 1, c 1, p 2, q 2 , dan r 2 , sehingga diperoleh =
1 . 2
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
57
Selanjutnya gunakan transformasi x y u atau 2 x 2 y v
Jika transformasi yang digunakan x y u maka diperoleh (u 1) dx ( 2u 3) dy 0 .
Selanjutnya bentuk transformasi x y u didiferensialkan dx dy du dan diperoleh dx du dy atau dy du dx .
Cara I (u 1) dx ( 2u 3) dy 0 . (u 1)(du dy ) ( 2u 3) dy 0 (u 1) du ( 2u 3 u 1) dy 0 (u 1) du (u 2) dy 0 direduksi menjadi PD Separable, diperoleh:
u 1 dy du 0 u 2 dy
u 1 du c u2
dy 1du
1 du c u2
y u ln u 2 c y ( x y ) ln x y 2 c x 2 y c ln x y 2 x 2 y c y u ln u 2 c e ( x2 yc) x y 2 Karena y(0) = 0, maka selesaian khusus persamaan ( x y 1) dx ( 2 x 2 y 3) dy 0 adalah e ( x 2 y ln 2) x y 2
Cara II (u 1) dx ( 2u 3)( du dx) 0 (u 1 2u 3) dx ( 2u 3) du 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
58
( u 2) dx ( 2u 3) du 0 (u 2) dx ( 2u 3) du 0
2u 3 dx du 0 u2 dx
2u 3 du c u2
dx 1du
1 du c u2
x u ln u 2 c x ( x y ) ln x y 2 c ln x y 2 c y ( x y 2) e c y Karena y (0) 0 maka didapat c ln 2 sehingga selesaian khusus persamaan diferensial di atas adalah ( x y 2) e ln 2 y
2.
Tentukan selesaian persamaan (3 x 2 y 1) dx (3x 2 y 1) dy 0
Jawab Transformasikan 3 x 2 y u sehingga 3dx 2dy du dan diperoleh: dx
du 2dy du 3dx atau dy 3 2
akibatnya persamaan (3 x 2 y 1) dx (3x 2 y 1) dy 0 dapat dinyatakan dalam bentuk (u 1) dx (u 1) dy 0 Pilih dx atau dy, lalu substitusikan ke dalam persamaan dan diperoleh du 2dy (u 1) (u 1)dy 0 3 (u 1)(du 2dy ) 3(u 1) dy (u 1) du ( 2u 2 3u 3) dy 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
59
u 1 du dy 0 5u 1
5u 1 du dy c
5 du 25 5u 1 du dy c
u 6 ln 5u 1 y c 5 25
3x 2 y 6 ln 5(3x 2 y ) 1 y c 5 25
u 1
1
6
5
Bentuk yang ketiga adalah selesaian bentuk selain persamaan 1 dan 2. Dalam menentukan selesaiannya gunakan transformasi ( ax by c ) u dan ( px qy r ) v
Selanjutnya diferensial kan kedua bentuk transformasi di atas sehingga diperoleh d ( ax ) d (by ) d (c ) d (u ) dan d ( px ) d ( qy ) d ( r ) d (v) adx bdy du dan pdx qdy dv
Eleminasikan dx dan dy pada hasil differesial yang diperoleh secara berurutan yaitu: adx bdy du pdx qdy dv selanjutnya kalikan persamaan pertama dengan p dan kalikan persamaan kedua dengan a, maka diperoleh: apdx pbdy pdu apdx aqdy adv
( pb aq) dy pdu adv
dy
pdu adv bp aq
Dengan cara yang sama diperoleh
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
60
dx
qdu bdv aq bp
Substisusikan dx dan dy dalam persamaan semula, yaitu: ( ax by c ) dx ( px qy r ) dy 0
u
qdu bdv pdu adv v 0 aq bp bp aq Persamaan di atas menjadi persamaan baru dengan tanda diferensial du
dan dv, dan termasuk dalam persamaan diferensial homogen. Primitifnya dapat ditentukan dengan menggunakan metode persamaan diferensial homogen.
Contoh 1. Tentukan selesaian umum persamaan (3 y 7 x 7) dx (7 y 3x 3) dy 0
Jawab Transformasikan u 3 y 7 x 7 dan v 7 y 3 x 3
Dengan mendiferensialkan masing-masing bagian, diperoleh: du 3dy 7 dx dan dv 7 dy 3dx
Elimasikan dx dan dy berurutan, diperoleh: 3dy 7dx du 7dy 3dx dv atau 9dy 21dx 3du 49dy 21dx 7 dv didapat 40dy 3du 7 dv
dy
7dv 3du 40
Dengan cara yang sama diperoleh
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
61
dx
3dv 7 du 40
Substitusikan dy dan dx kepersaman semula, sehingga diperoleh (3 y 7 x 7) dx (7 y 3x 3) dy 0
3dv 7du 7 dv 3du u v 0 40 40 40u (3dv 7 du ) 40v(7 dv 3du ) 0 (persamaan diferensial homogen) (3u 7v) dv (7u 3v) du 0
Bagi persamaan dengan v, diperoleh u u 3 7 dv 7 3 du 0 v v
Transformasikan t
u atau u vt sehingga du vdt tdv v
Persamaan di atas adalah persamaan diferensial yang dapat direduksi ke persamaan variable terpisah. (3dt 7) dv (7t 3)(vdt tdv) 0
(3t 7 7t 2 3t )dv (7t 3)dt 0
dv (7t 3) dt 0 v ( 7 7t 2 )
dv 7t 3 dt c v 7 7t 2
1 3 1 t ln v ln 1 t 2 ln 0 2 7 1 t
Dengan mensubstitusi v 7 y 3 x 3 dan t
7 y 3x 3 diperoleh selesaian 3y 7x 7
umum persamaan (3 y 7 x 7) dx (7 y 3x 3) dy 0
2. Tentukan selesaian umum persamaan (3 x 2 y 1) dx (3x 2 y ) dy 0
Jawab.
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
62
Transformasikan u 3 x 2 y 1 dan v 3 x 2 y du 3dx 2dy dan dv 3dx 2dy
Selanjutnya dieliminasi dx dan dy berturut dan diperoleh: dy
dv du du dv dan dx 4 6
Substitusikan dy dan dx ke persamaan semula dan diperoleh (3 x 2 y 1) dx (3x 2 y ) dy 0
du dv dv du u v 0 6 4 4u ( du dv) 6v( dv du ) 0 ( 4u 6v) du ( 4u 6v ) dv 0
v v 4 6 du 4 6 dv 0 u u
Transformasikan p
v v up sehingga dv udp pdu u
Substitusikan kepersamaan di atas, diperoleh ( 4 6 p) du ( 4 6 p )9udp pdu ) 0
(4 6 p 4 p 6 p 2 )du (4 6 p)udp 0
du (4 6 p)dp 0 u (4 10 p 6 p 2 )
du 4 6p dp c u (6 p 2)( p 2)
ln u
46p dp c (6 p 2)( p 2)
ln 3x 2 y 1
18 8 ln 6 p 2 ln p 2 c 5 5
ln 3x 2 y 1
3x 2 y 18 8 3x 2 y 2 ln 2 c ln 6 5 5 3 x 2 y 1 3x 2 y 1
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
63
2.4
Persamaan Diferensial Eksak (PDE) Persamaan diferensial M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 disebut persamaan
diferensial eksak jika dan hanya jika memenuhi syarat:
M (x, y) N( x, y) y x Contoh 1. ( x y ) dx ( x y ) dy 0 adalah persamaan diferensial eksak karena
M ( x, y ) x y
M ( x, y ) 1 y
N ( x, y ) x y
M ( x, y ) 1 x
sehingga
M ( x, y ) N ( x, y ) x x
2. ( x y cos x) dx sin xdy 0 , adalah persamaan diferensial eksak karena
M ( x, y ) x y cos x N ( x, y ) sin x
Sehingga
M ( x, y ) cos x y
N ( x , y ) cos x x
M ( x, y ) N ( x, y ) x x
3. y(x-2y) dx – x2 dy = 0, bukan persamaan diferensial eksak,
M ( x, y ) y ( x 2 y ) N ( x, y ) x 2
sehingga
Karena
M ( x, y ) x 4y y
M ( x, y ) 2 x x
M ( x, y ) N ( x, y ) x x
M ( x, y ) N ( x, y ) maka persamaan di atas bukan persamaan y x
diferensial eksak.
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
64
Dengan cara yang sama, persamaan dibawah ini adalah persamaan tidak eksak karena
M ( x, y ) N ( x, y ) . y x
1. ( x 2 y 2 )dx xydy 0 .............persamaan diferensial homogen 2. dx a 2 x 2 dy 0 .......... persamaan diferensial yang dapat direduksi ke persamaan diferensial variabel terpisah. 3. ( x y 1) dx ( x y 3) dy 0 ………..persamaan diferensial tidak homogen
Persamaan diferensial eksak mempunyai selesaian umum F ( x, y ) c Menurut definisi diferensial total untuk F ( x, y ) c , diperoleh: dF ( x, y ) d (c )
F ( x, y ) F ( x, y ) dx dy 0 x y
Berdasarkan bentuk M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 dan
F ( x, y ) F ( x, y ) dx dy 0 maka diperoleh x y
F ( x, y ) F ( x, y ) N ( x, y ) M ( x, y ) dan x y Berdasarkan kesamaan di atas, maka untuk menentukan selesaian persamaan diferensial eksak yang berbentuk F ( x, y ) c dapat dilakukan dengan dua cara.
Cara I
F ( x, y ) F ( x, y ) N ( x, y ) M ( x, y ) dan x y Dari kesamaan di atas diperoleh
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
65
F ( x, y ) M ( x, y ) F ( x, y ) M ( x, y ) dx x x
=
M ( x, y) dx G( y)
x F ( x, y) N ( x, y ) N ( x, y ) M ( x , y ) dx G ( y ) y y
x M ( x, y )dx G ' ( y ) N ( x, y ) y G ' ( y ) N ( x, y )
x M ( x, y )dx y
x G ( y ) N ( x, y )dx M ( x, y )dx dy y
x
Substitusikan G(y) dalam F ( x, y ) M ( x, y )dx G ( y ) yang merupakan selesaian umum persamaan diferensial
Cara II
F ( x, y ) F ( x, y ) N ( x, y ) dan M ( x, y ) y x Dari kesamaan di atas diperoleh y
F ( x, y ) N ( x, y )dy F ( x, y ) N ( x, y )dy H ( x) y
F ( x, y ) M ( x, y ) N ( x, y )dy H ' ( x) M ( x, y ) x x H ' ( x) M ( x, y )
N ( x, y ) dy x
H ( x ) M ( x, y ) y
N ( x, y )dy dx
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
66
y
Substitusikan H(x) ke persamaan semula F ( x, y ) N ( x, y ) H ( x) Contoh 1. Tentukan selesaian persamaan diferensial eksak berikut ini: ( 2 x 3 y 4) dx (3 x 4 y 5) dy 0
Jawab
M ( x, y ) 2 x 3 y 4
M ( x, y ) 3 dan y
N ( x, y ) 3 x 4 y 5
M ( x, y ) 3 y
berarti persamaan di atas adalah eksak. Selesaian PD di atas adalah F ( x, y ) c . Untuk mendapatkan F ( x, y ) c dapat digunakan kesamaan
F ( x, y ) F ( x, y ) N ( x, y ) dan M ( x, y ) . y x
F ( x , y ) 3x 4 y 5 y
F ( x, y ) (3 x 4 y 5)dy
3xy 2 y 2 5 y f ( x) F ( x, y ) M ( x, y ) x 3xy 2 y 2 5 y f ( x) 2 x 3 y 4 x 3 y f ' ( x) 2 x 3 y 4
f ' ( x) 2 x 4
f ( x) x 2 4 x c Sehingga primitif persamaan adalah F ( x, y ) 3 xy 2 y 2 5 y x 2 4 x c
2.
( x y cos x) dx sin xdy 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
67
Jawab
M ( x, y ) x y cos x N ( x, y ) sin x
M ( x, y ) cos x y
N ( x , y ) cos x x
Berarti persamaan di atas adalah persamaan diferensial eksak. Sehingga selesaiannya dapat dinyatakan dalam bentuk F(x,y) = c. Untuk mendapatkan F(x,y) = c digunakan kesamaan
F ( x, y ) F ( x, y ) M ( x, y ) dan N ( x, y ) x y F ( x, y ) x y cos x F ( x, y ) ( x y cos x) dx x
1 2 x y sin x G ( y ) 2
F ( x, y ) 1 2 sin x x y sin x G ( y ) sin x y y 2 sin x G ' ( y ) sin x G ' ( y) 0 G ( y) c
Diperoleh selesaian umum persamaan F ( x, y )
1 2 x y sin x c x 2 2 y sin x c 2
Soal-soal A. Selidiki apakah persamaan di bawah ini eksak atau tidak 1. (3 x 2 y ) dx ( 2 x y ) dy 0 2. ( y 2 3)dx (2 xy 4)dy 0 3. (6 xy 2 y 2 5)dx (3x 2 4 xy 6)dy 0
x x2 2x 1 dx 4. 2 y y
dy 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
68
5. (cos x cos y y ) y ' tan x sin x sin y 6. (5 xy 4 y 2 1)dx ( x 2 2 xy )dy 0 7. xdx ydy ( x 2 y 2 )dx 1 y 8. 3 y 2 2 dx 2 y ( x 1) dy 0 x( x y) x y 9. 2( x 2 xy )dx ( x 2 y 2 )dy 0
1 4x 1 1 10. 2 2 dx 3 dy 0 y x y B. Tentukan selesaian umum persamaan diferensial eksak berikut ini: 1. 2 xydx ( x 2 3)dy 0 xy 1 xy 1 dy 0 2. dy x y
1 y x dx 2 3. 2 dy 0 2 x y2 x x y 4. ( y 2 2 x) dx 2 xy dy 0
5.
1 ln xy dx x dy 0 y
6. ( y cos(xy) sin x)dx x cos(xy)dy 0 7. (2 xy cos y )dx ( x 2 x sin y 2 y )dy 0 8. (3 x 2 ln x x 2 y )dx xdy 0 dan y (1) 5 9. 2 x 2
dy 4 xy 3 sin x dan y ( 2 ) 0 dx
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
69
10. ( ye xy cos x )dx xe xy dy 0 dan y 0 2
2.6 Persamaan Diferensial Tidak Eksak (PDTE) M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 adalah persamaan diferensial
tingkat satu
derajat satu disebut persamaan diferensial tidak eksak jika dan hanya jika:
M ( x, y ) N ( x, y ) y x Persamaan diferenisal tidak eksak dapat diselesaikan dan ditentukan primitifnya dengan cara mencari faktor integral dari persamaan tersebut. Setelah ditentukan faktor integralnya, maka persamaan diferensial tidak eksak tersebut menjadi persamaan diferensial eksak. Faktor integral persamaan diferensial tidak eksak dinyatakan dengan (x,y). Setelah diketahui faktor integralnya , maka persamaan tidak eksak ditulis dalam bentuk: ( x, y )M ( x, y)dx N ( x, y )dy 0
( x, y) M ( x, y)dx ( x, y) N ( x, y)dy 0
M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 persamaan diferensial tingkat satu derajat satu
Dengan M ( x, y) ( x, y)M ( x, y) dan N ( x, y) ( x, y) N ( x, y)
Sehingga diperoleh persamaan yang merupakan persamaan diferensial tingkat satu berupa persamaan diferensial eksak yang memenuhi sifat
M ( x, y ) N ( x, y ) y x dengan
M ( x, y ) ( x, y ) M ( x, y ) dan N ( x, y ) ( x, y ) N ( x, y )
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
70
Persamaan baru tersebut dinamakan persamaan diferensial selesaiannya dapat
eksak, sehingga
ditentukan dengan menggunakan metode persamaan
diferensial eksak.
Bagaimana menentukan faktor integral persamaan tidak eksak? Karena
( x, y)M ( x, y)dx N ( x, y)dy 0 persamaan eksak, maka: (M ) (N ) y x
M N M N y y x x
M N N M y x x y
M N 1 y x
N M x y
dalam hal ini dapat kita tinjau dari beberapa kasus: a. Misal ( x, y ) ( x ) yaitu fungsi bervariabel x saja, maka
0 dan y
d , sehingga x dx
M N 1 d N M .0 x dx y M N 1 d y x dx N
M N y x Jika suatu fungsi dari x atau f (x ) , maka dari N M N 1 d y x didapat dx N
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
71
1 d d f ( x ) atau f ( x)dx dx
d f ( x ) dx
ln f ( x ) dx
e
f ( x ) dx
adalah faktor integral yang dicari
b. Misal ( y ) yaitu fungsi bervariabel y saja maka
d y dy
=
0 dan x
d , sehingga dy
M N 1 x y
N M. y x
M N 1 x y
N .0 M . y
M N 1 d y x dy M
M N y x Jika suatu fungsi dari y atau g ( y ) , maka dari M M N 1 d y x didapat dy M
1 d d q ( y ) atau g ( y) dy
d g ( y )dy
ln g ( y )dy
e
g ( y ) dy
adalah faktor integral yang dicari
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
72
c. Jika M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 adalah persamaan diferensial homogen dengan xM ( x, y ) dx yN ( x, y ) dy 0 maka faktor integral
( x, y )
1 xM ( x, y ) yN ( x, y )
d. Jika M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 dapat ditulis yF ( xy ) dx xF ( xy ) dy 0 dengan f ( xy ) g ( xy ) maka
( x, y )
1 1 xy ( F ( xy ) G ( xy )) xM ( x, y ) yN ( x, y )
e. Seringkali faktor integral ( x, y ) dapat diperoleh dengan pemeriksaan, hal ini akan tampak setelah pengelompokkan kembali suku-suku persamaannya.
Dengan mengenal kelompok suku-suku tertentu merupakan suatu bagian dalam persamaan diferensial eksak.
Contoh 1. Tentukan selesaian umum persamaan diferensial berikut dengan terlebih dahulu menentukan faktor integrasinya. ( x 2 y 2 x)dx xydy 0 Jawab
M ( x, y ) x 2 y 2 x N ( x, y ) xy
M ( x, y ) 2y y
N ( x, y ) y x
Sehingga persamaan di atas tidak eksak karena
M ( x, y ) N ( x, y ) y x
Selanjutnya dicari (x,y) sebagai faktor integrxasi
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
73
M ( x, y ) N ( x, y ) y x 2y y 1 Karena f ( x) N ( x, y ) xy x Maka ( x, y ) e
f ( x ) dx
e ln x x .
Diperoleh persamaan baru dan merupakan persamaan diferensial eksak yaitu
x{( x 2 y 2 x)dx xydy 0} {( x 3 xy 2 x 2 )dx x 2 ydy 0} Dengan menggunakan metode persamaan eksak diperoleh selesaian ( x 2 y 2 x)dx xydy 0 yaitu 3 x 4 4 x 3 6 x 2 y 2 0
2. Tentukan selesaian umum persamaan (2 xy 4 e y 2 xy 3 y )dx ( x 2 y 4 e y x 2 y 2 3 x)dy 0 Jawab
M ( x, y ) (8 xy 3 e y 2 xy 4 ) 6 xy 2 1 y N ( x, y ) 2 xy 4 e y 2 xy 2 3 x
Sehingga persamaan di atas tidak eksak. Selanjutnya dicari (x,y) sebagai faktor integrasi
M ( x, y ) N ( x, y ) y x 2 Karena g ( y) N ( x, y ) y Maka
e
g ( y ) dy
1 y4
Diperoleh persamaan baru dan merupakan persamaan diferensial yaitu
eksak
2 xy 4 e y 2 xy 3 y x 2 y 4e y x 2 y 2 3x dy 0 dx y4 y4
Dengan menggunakan metode persamaan eksak diperoleh selesaian persamaan (2 xy 4 e y 2 xy 3 y )dx ( x 2 y 4 e y x 2 y 2 3 x)dy 0 adalah
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
74
x2 x x e 3 c y y 2
y
Latihan A. Tentukan faktor integral persamaan berikut: 1) ( x 4 y 4 )dx xy 3 dy 0 2) y ( x 2 y )dx x 2 dy 0 3) xdy ydx x 2 e x dx 4) y 2 dy ydx xdy 0 5) 3 x 2 y 2 dx 4( x 3 y 3)dy 0 B. Berdasarkan faktor integrasi yang diperoleh tentukan selesaian persamaan: 1) ( xy 1)dx x 2 dy 0 2) ydx (2 x y 4 )dy 0 3) ( y x 2 ) dx 2 xydy 0, x 0 4) (3 xy 2 y 1 )dx x ( x y 2 )dy 0 5) x 2 ydx y ( x 3 e 3 y sin y )dy 0 C. Buktikan bahwa jika
M y Nx M
g ( y ), adalah fungsi y saja, maka faktor
integrasi untuk M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 adalah f ( y ) e
g ( y ) dy
2.7 Persamaan Berbentuk yf ( xy ) dx xg ( xy ) dy 0 Persamaan yf ( xy ) dx xg ( xy ) dy 0 juga disebut persamaan diferensial tingkat satu derajat satu karena bentuknya M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 Selesaiannya dapat ditentukan dengan menggunakan transformasi xy z sehingga y
z . Dengan menurunkan masing-masing variable diperoleh x
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
75
dy
xdz zdx . x2
xdz zdx ke persamaan semula x2
Substitusikan bentuk dy M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0
z z xdz zdx M x, dx N x, 0 2 x x x Dengan cara penyederhanaan diperoleh persamaan baru yang bentuk umumnya adalah M ( x, z ) dx N ( x, z ) dz 0 dan persamaan bentuk tersebut merupakan persamaan yang dapat dipisahkan variabel-variabelnya.
Contoh. 1. Tentukan selesaian umum persamaan ( xy 2 y )dx ( x x 2 x 3 y 2 )dy 0 Jawab ( xy 2 y )dx ( x x 2 x 3 y 2 )dy 0 y ( xy 1)dx x (1 xy x 2 y 2 )dy 0 Transformasikan y diperoleh dy
z , dengan menurunkan masing-masing variable x
xdz zdx . x2
Sehingga persamaan semula menjadi z xdz zdx ( z 1)dx x(1 z z 2 ) 0 x x2
x 3 dx x(1 z z 2 )dz 0
dx 1 z z 2 x z3
dx dz dz dz 0 x z3 z2 z
dz 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
76
dx dz dz dz 3 2 c x z z z
ln x
1 1 ln z c 2 z 2z
Dengan mensubstitusikan xy = z diperoleh selesaian persamaan
2 x 2 y 2 ln y 2 xy 1 cx 2 y 2
2. Sebagai latihan bagi pembaca, tentukan selesaikan persamaan di bawah ini dengan menggunakan cara seperti contoh 1 di atas. Sebagai latihan, tentukan selesaian umum persamaan 1) y ( xy 1)dx x(1 xy x 2 y 2 )dy 0 2) ( y xy 2 )dx ( x x 2 y )dy 0 3) (1 xy x 2 y 2 )dx ( x 3 y x 2 )dy 0 dengan y(1) = 0 4) y (1 2 xy ) dx x(1 xy ) dy 0 dengan y(0) = 0 5) y (1 xy ) dx x( xy 3) dy 0
2.8 Trayektori Suatu kurva yang memotong setiap persamaan keluarga kurva atau dari sebaliknya dengan sudut tetap disebut trayektori dari persamaan diferensial yang diketahui. Jika besar sudut 90 o maka disebut trayektori ortogonal, sedangkan jika besar sudut 90 o maka disebut trayektori isogonal.
a. Trayektori Isogonal y ' tan 0 adalah trayektori Integral kurva dari persamaan f x, y, 1 y ' tan isogonal dengan sudut tetap dari persamaan diferensial f ( x, y , y ' ) 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
77
b. Trayektori Ortogonal Jika = 90º maka trayektorinya disebut trayektori ortogonal Integral kurva 1 dari persamaan diferensial f x, y, 0 adalah trayektori orthogonal dari y' persamaan f ( x, y , y ' ) 0 Jika dinyatakan dalam koordinat polar, integral kurva dari persamaan dr diferensial f r , , r 2 0 adalah trayektori ortogonal dari integral kurva d dr f r, , 0 d
Jika suatu persamaan hendak ditentukan trayektorinya, maka beberapa langkah yang ditempuh adalah. 1. Tentukan persamaan diferensial dari persamaan keluarga kurva yang diketahui . Jika persamaan yang diketahui masih terdapat parameter maka parameter harus dieliminir terlebih dahulu. 2. Tentukan persamaan diferensial dari trayektorinya. a. Bila trayektorinya ortogonal dilakukan penggantian
dx dy dengan dx dy
pada persamaan diferensial nya. b. Bila trayektori isogonal dengan sudut tetap
maka lakukan
dy tan dy penggantian dengan dx pada persamaan diferensial nya. dy dx 1 tan dx c. Bila trayektori = 45º maka lakukan penggantian
dy dengan dx
dy 1 dx pada persamaan diferensial nya. dy 1 dx
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
78
d. Bila trayektorinya dalam koordinat polar maka lakukan penggantian dr dr dengan r 2 . d d
3. Selesaikan persamaan diferensial baru tersebut dengan metode yang sesuai sehingga diperoleh persamaan trayektori yang diminta.
Contoh 1. Tentukan trayektori ortogonal persamaan keluarga kurva x 2 2 y 2 c dengan c real Jawab Persamaan diferensial dari persamaan x 2 2 y 2 c adalah d ( x 2 ) d ( 2 y 2 ) d (c ) 2 xdx 4 ydy 0
2x 4 y
dy 0 dx
Untuk mendapatkan trayektori ortogonal adalah mengganti
dx dy dengan , dy dx
sehingga 2x 4 y
dy 0 dx
dx 2 x 4 y 0 dy 2 xdy 4 ydx 0
2
dy dx 4 0 y x
2
dy dx 4 c y x
2 ln y 4 ln x 4 c
ln y 2 ln x 4 c
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
79
ln
y2 c x4
y 2 cx 4
2. Sebagai latihan bagi pembaca, Tentukan trayektori ortogonal dari persamaan keluarga kurva 1) ( x 2 y 2 ) 2cx 0 2) y 2 3 x 2 cx 0 3) y 2 x 2 c 0 4) ( x 2 y 2 ) 2 cxy 5) y 2 x 1 ce x 6) r c cos 7) y 2
x2 cx
8) Tentukan trayektori isogonal dengan sudut tetap = 45º dari persamaan keluarga kurva a.
x 2 y 2 2c( x y )
b. x 2 y 2 c 2
2.9 Soal-soal A. Dengan menggunakan metode yang sesuai, tentukan selesaian umum persamaan diferensial di bawah ini. 1. y '
x 1 y
2. y ' y 2 x 1 3. (2 xy y 2 x )dx ( x 2 x)dy 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
80
x2 1 4. y ' 2 y 1 y x dx 0 5. x 2 dx xy 1 xy 1 6. (2 x sin xy x 2 y cos xy )dx M ( x 2 cos xy )dy 0 7. y ' xy 2 2 xy 8. ( y y 2 )dx ( y 2 x 2 xy )dy 0 9. y '
x x2 y2 y
10. ( 2 x y 1) dx ( x 3 y 2) dy 0 B. Tentukan selesaian masalah nilai awal 1. y ' (1 y 2 ) tan x dengan y (0) 3 2.
dy 2 x cos 2 y dengan y (0) dx 4
3. ( x 2 3 y 2 )dx 2 xydy 0 dengan y (2) 6 4. (2 xy 3)dx ( x 2 4 y )dy 0 dengan y (1) 2
y 2 1 3 y dy 0 5. 2 dx 2 xy x C. Tentukan M ( x, y ) dan A sedemikian sehingga persamaan berikut eksak. 1. ( x 3 xy 2 )dx M ( x, y )dy 0
1 x 2. 2 2 3 dx M ( x, y )dy 0 y x y 3. ( x 2 3 xy )dx ( Ax 2 4 y )dy 0 Ay y 1 1 4. 3 2 dx 2 dy 0 x x x x
1 Ax 1 1 dy 0 5. 2 2 dx 3 x y y
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
81
D. Tentukan faktor integrasi dan selesaian persamaan di bawan ini 1. xdy ydx ( x 2 y 2 )dx 2. ( 2 y 3 x) dx xdy 0 3. ( x y 2 )dx 2 xydy 0 4. xdy ydx 3 x 2 ( x 2 y 2 )dx 5. ydx xdy ln x dx 0 6. (3 x 2 y 2 )dx 2 xydy 0 7. ( x y ) dx ( x y ) dy 0 8. ( x y )dx x 2 dy 0
Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo
82