TUGAS AKHIR
PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN SIANG MALAM DI PERKAMPUNGAN BUNGURASIH AKIBAT KEGIATAN TRANSPORTASI TERMINAL PURABAYA SURABAYA Dosen Pembimbing 1 : Ir.Wiratno A.Asmoro,M.Sc Dosen Pembimbing 2 : Ir.Tutug Dhanardono,MT
Oleh ; Edy Hariyanto ( 2408100602)
Latar Belakang Terminal Purabaya di operasikan oleh Pemkot surabaya pada tahun 1991 di Desa Bungurasih. Terminal Purabaya merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan termasuk terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Masalah kebisingan yang diakibatkan oleh kegiatan transportasi di terminal Purabaya pada umumnya kurang diperhatikan oleh penduduk yang menetap di daerah tersebut, dampak dari kebisingan lingkungan yang terus-menerus akan mengakibatkan gangguan pendengaran, gangguan fisiologi, dan gangguan pada pembicaraan.Penelitian ini dilakukan di kawasan sekitar Terminal Bungurasih yang memiliki intensitas kebisingan yang cukup tinggi.
Permasalahan
Permasalahan dari tugas akhir ini adalah: Dalam penelitian ini permasalahan yang muncul adalah bagaimana menentukan nilai parameter kebisingan,yaitu Leq24jam di daerah sekitar Terminal Purabaya. Bagaimana menentukan prosedur pengukuran Leq24jam yang paling efisien dalam pembacaan saat pengambilan data, yang menghasilkan nilai mendekati dengan nilai pengukuran kontinyu selama 24 jam.Bagaimana cara mengendalikan tingkat kebisingan sehingga dapatmengurangi tingkat kebisingan yang terlalu tinggi.
TUJUAN TUGAS AKHIR Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah : 1. Untuk menganalisa tingkat kebisingan siang malam di perkampungan bungurasih akibat kegiatan transportasi terminal Purabaya 2.Untuk menentukan prosedur kebisingan lingkungan yang mempunyai frekuensi pembacaan data yang paling efektif dengan hasil pengukuran yang mendekati pengukuran ideal kontinyu selama 24 jam.
Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1.Penentuan nilai kebisingan siang malam 24 jam di luar ruangan 2.Daerah penelitian hanya mencakup pada daerah pemukiman yang terletak dekat dengan terminal Purabaya. 3.Diasumsikan sumber kebisingan yang paling dominan adalah dari bus yang keluar masuk dari terminal Purabaya. 4.Pengambilan data dilakukan selama 1 minggu ( senin,selasa,rabu,kamis,jumat,sabtu,minggu)pada pukul 06.00-09.00, 09.00-12.00, 12.00-17.00, 17.00-22.00, 22.00-00, 00.00-03.00, 03.0006.00. •
Teori Penunjang • Kebisingan • Bising adalah suara yang tidak diinginkan. Pada umumnya kebisingan sangat berkaitan dengan ketergangguan (annoyance) • Kebisingan lalu lintas menjadi sumber dominan dari kebisingan lingkungan di perkotaan. Banyak orang yang terpengaruh oleh kebisingan lalu lintas di rumah mereka. Sumber kebisingan yang terkait dengan transportasi berasal dari mobil penumpang, sepeda motor, bus dan kendaraan berat.
Jenis-Jenis Kebisingan • Kebisingan kotinyu (Steady State Wide Band Noise) Kebisingan dimana fluktuasi intensitas pada kebisingan ini tidak lebih dari 6 dB dengan spektrum frekuensi yang luas. Sebagai contoh adalah bunyi yang ditimbulkan oleh mesin gergaji dan bunyi yang ditimbulkan oleh katub gas. • Kebisingan terputus-putus (Intermitten Noise) Merupakan kebisingan dimana bunyi mengeras dan melemah secara perlahan-lahan. Seperti kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas jalan raya, dan bunyi yang ditimbulkan oleh kereta api
• Kebisingan impulsif berulang (Impulse Noise) Merupakan kebisingan dimana waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncaknya tidak lebih dari 65 ms dan waktu yang dibutuhkan untuk penurunan intensitasnya sampai 20 dB dibawah puncaknya tidak lebih dari 500 ms. Seperti bunyi mesin tempa di pabrik-pabrik. • Steady-state noise adalah kebisingan yang tingkat tekanan bunyinya stabil terhadap perubahan waktu dan tak mengalami perubahan yang begitu besar. Contoh kebisingan yang stabil adalah kebisingan sekitar air terjun dan kebisingan pada interior pesawat terbang saat sedang diudara.
Skala desibel (dB) • Decibel (dB) adalah suatu angka logaritma dari perbandingan antara dua fisis sama yang menyatakan ambang dengar suara. Jadi dB untuk tekanan suara yang disebut tingkat tekanan suara. • Beberapa skala dB yang disesuaikan dengan karakteristik tanggapan telinga manusia terhadap suara antara lain sebagai berikut : • skala dB (A) untuk menilai tanggapan manusia terhadap tingkat bising lingkungan luar dan dalam bangunan yang berpengaruh terhadap kepekaan telinga manusia. Seperti misalnya bising lalu lintas, bising lingkungan perumahan, bising ruangan kantor.
• skala dB(B) untuk tingkat yang lebih tinggi, seperti misalnya bising di lingkungan kerja di industri. • skala dB (C) untuk tingkat bising industri yang lebih tinggi dari mesin-mesin sehingga memungkinkan terjadinya kerusakaan fisiologis telinga manusia. • skala dB (D) diusulkan untuk tingkat bising yang ditimbulkan oleh pesawat udara.
Prinsip Pengendalian Kebisingan
• Bila sumber bunyi setelah di evaluasi ternyata menghasilkan kebisingan itu dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem pendengaran. Oleh karena itu keberadaan kebisingan harus ditekan sampai serendah mungkin. Untuk menganalisa dan mengatasi perlu meninjau tiga elemen penting yaitu : • Sumber Kebisingan • Tranmisi Kebisingan • Penerima Kebisingan
Kriteria Kebisingan Lingkungan Pada Suatu Lokasi Di Indonesia. • Kriteria kebisingan lingkungan di Indonesia dituangkan dalam keputusan Menteri Lingkungan Hidup pada Tahun 1996. Pada surat keputusan Menteri Lingkungan Hidup dengan Nomor : KEP-48/MENLH/11/1996 , menetapkan bahwa yang dimaksud dengan kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan. • Baku Tingkat Kebisingan dinyatakan dalam Kebisingan Siang Malam (Lsm) dengan skala dB(A)
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NO. 48 TAHUN 1996 TANGGAL 25 NOPEMBER 1996
Dampak Kebisingan • Pengaruh bising banyak kaitannya dengan faktor-faktor psikologis dan emosional, ada terdapat juga kasus-kasus dimana akibat-akibat serius seperti kehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara atau karena lamanya telinga terpasang pada kebisingan tersebut. Pengaruhpengaruh kebisingan antara lain : • Pengaruh kebisingan pada pendengaran antara lain:kerusakan pendengaran dan penurunan pendengaran • Pengaruh kebisingan terhadap psychology meliputi : Gangguan tidur , Perasaan terganggu, Stress. • Pengaruh kebisingan terhadap pembicaraan, dapat mempengaruhi kejelasan dalam berbicara. Dalam pembicaraan background noise dapat mempengaruhi keakuratan, frekuensi serta perubahan verbal suara
Macam-Macam Tingkat Kebisingan • Tingkat Kebisingan Statistik Model yang dipergunakan untuk menyatakan distribusi kebisingan selama interval tertentu secara lebih mendalam. • Tingkat Kebisingan Ekivalen Model yang dipergunakan untuk menyatakan tingkat kebisingan rerata dalam interval waktu tertentu • Tingkat Kebisingan Siang Malam Model yang dipergunakan untuk menyatakan tingkat kebisingan lingkungan • Interval Siang : 16 jam (06.00 – 22.00) • Interval Malam : 8 jam (22.00 – 06.00)
Parameter Kebisingan Lingkungan •
•
•
•
Leq ( Equevalent Sound Level) Salah satu perhitungan tingkat tekanan bunyi adalah tingkat tekanan bunyi ekuivalen dimana nilai tertentu bunyi yang fluktuatif selama waktu tertentu setara dengan tingkat bunyi yang steady state pada selang waktu yang sama. Tingkat Kebisingan pada siang hari ( LS) Tingkat Kebisingan yang terjadi pada siang hari dengan tingkat tekanan bunyi selama 16 jam siang hari yaitu antara pukul 06.00 – 22.00 dengan minimal pengambilan data selama 4 kali pengukuran dengan rentang frekuensi tertentu Tingkat Kebisingan pada malam hari ( LM) Tingkat Kebisingan yang terjadi pada malam hari dengan tingkat tekanan bunyi selama 8 jam malam hari yaitu antara pukul 22.00 – 06.00 dengan minimal pengambilan data selama 3 kali pengukuran dengan rentang frekuensi tertentu.
METODOLOGI PENELITIAN Mulai Study Literatur dan identifikasi permasalahan Perumusan masalah Pengambilan data 30’ selama seminggu Leq Terkecil dan Leq Terbesar Pengambilan Data selama 10 menit pembacaan 5 detik
Ls ( kebisingan siang hari)
Lm ( kebisingan malam hari)
LSM( waktu siang malam) Analisa
Kesimpulan Selesai
Penentuan Objek Penelitian • Penelitian ini pengambilan data di permukiman terdekat dengan terminal Bungurasih . seperti yang di tunjukan pada gambar 3.1 .
• Pada penelitian mengenai kebisingan lingkungan akibat kegiatan transportasi terminal Purabaya, yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah area permukiman yang letaknya sangat berdekatan dengan terminal Purabaya dijadikan sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut : • Lokasi terminal Purabaya (Bungurasih) yang terletak di permukiman yang padat, sehingga diperkirakan mempunyai dampak kebisingan yang besar terhadap masyarakat yang bermukim di sekitarnya • Arus transportasi terminal Purabaya tergolong kontinyu akibat keluar masuk bus umum maupun bus kota • Jarak pemukiman di sekitar terminal rata-rata sangat dekat
Metode Pengukuran & Perhitungan • Berdasarkan KepMenLH No.48/MenLH/11/1996 : • Waktu pengukuran selama 10 menit tiap jam. • Pengambilan data adalah tiap 5 detik ( 10 menit dihasilkan 120 data) • Ketinggian microphone adalah 1,2 m dari permukaan tanah. • Alat Ukur yang digunakan, data diukur dengan menggunakan alat Sound Level Meter. Alat ukur ini mengkonversi suara menjadi signal electrik yang diperkuat oleh mikrofon, di proses secara electronik untuk menghasilkan pembacaan dalam decibel.
ProsedurPengukuran
• Posisikan sound level meter pada kedudukan yang setara tingkat intensitas bising di tempat • Aktifkan pengukuran dengan mengatur saklar geser pada kedudukan Lo atau Hi. Lo atau Low Intensity berada pada skala 40 s/d 80 dB, sedangkan Hi atau High Intensity berada pada skala 80 s/d 120 dB. • Pencatatan pada satu kedudukan akan terkait dengan pembacaan skala minimum dan skala maksimum. Ambil jumlah titik kedudukan sebanyak yang diperlukan.
Metode Pengukuran • Metode Pengukuran untuk penelitian kebisingan pada terminal Bungurasih Surabaya terdapat dua hal yang penting : • Survey Awal • Pengambilan Data • Survey Awal • Didalam survey awal ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan : • Menetapkan Hari Pengukuran • Menetapkan Tempat Pengukuran • Menetapkan Waktu Pengukuran
Penentuan waktu pengukuran ditentukan dengan survey tingkat kebisingan dimana data yng diperoleh berbeda-beda dan akhirnya ditetapkan pada : • • • • • • •
L1 diambil pada pukul 07.00 mewakili pukul 06.00-09.00 L2 diambil pada pukul 10.00 mewakili pukul 09.00-12.00 L3 diambil pada pukul 15.00 mewakili pukul 12.00-17.00 L4 diambil pada pukul 20.00 mewakili pukul 17.00-22.00 L5 diambil pada pukul 23.00 mewakili pukul 22.00-00.00 L6 diambil pada pukul 01.00 mewakili pukul 24.00-03.00 L7 diambil pada pukul 04.00 mewakili pukul 03.00-06.00
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN • Analisa Data • Tingkat Kebisingan Ekivalen (Leq) Salah satu perhitungan tingkat tekanan bunyi adalah tingkat tekanan bunyi ekuivalen dimana nilai tertentu bunyi yang fluktuatif selama waktu tertentu setara dengan tingkat bunyi yang steady state pada selang waktu yang sama. Menentukan LSM ( Siang Malam) • Langkah pertama : Pengambilan data pada siang hari ( Ls) dimulai pukul 06.00 – 22.00 dengan minimal pengambilan data selama 4 kali pengukuran dengan rentang frekuensi tertentu.dapat dinyatakan dalam rumus :
4 1 Ls = 10 log ti.∑ 10 16 i =1
Lsi 10
dBA
• Langkah Kedua : Pengambilan data pada malam hari ( LM) • Dimulai pukul 22.00 – 06.00 dengan minimal pengambilan data selama 3 kali pengukuran dengan rentang frekuensi tertentu. Tingkat kebisingan siang hari dapat dinotasikan dengan simbol Lm, Dapat dirumuskan sebagai berikut : Lsi 3 10 1 Lm = 10 log ti.∑ 10 dBA 8 i =1 Langkah Ketiga : Pengambilan data siang malam hari Dengan persamaan rumus dapat dituliskan : Lm + 5 LS 10 1 Lsm = 10 log 16.10 10 + 8.10 dBA 24
Langkah awal yaitu melakukan perhitungan Leq untuk mengetahui pada hari apa tingkat kebisingan terbesar dan terkecil No
Hari
Leq ( dBA)
1
Senin
70
2
Selasa
66
3
Rabu
69
4
Kamis
67
5
Jumat
68
6
Sabtu
71
7
Minggu
73
Dari hasil perhitungan Leq tertinggi pada hari minggu sebesar 73 dBA ,faktor tingginya tingkat kebisingan adalah pada hari tersebut dijumpai padatnya jumlah pengunjung,maupun kendaraan yang keluar masuk pada terminal sangat padat,sehingga didapat nilai kebisingan yang sangat tinggi. Untuk nilai Leq terendah dari perhitungan diatas pada hari selasa,faktor penyebabnya sangat sedikit aktifitas kegiatan dalam terminal,baik dari pengunjung yang bepergian maupun kendaraan yang umum maupun bus keluar masuk yang melintas di terminal sangat sedikit,sehingga nilai tingkat kebisingan
Dapat dilihat hasil berdasarkan grafik di bawah ini :
• Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai kebisingan dapat berubah tergantung pada situasi dan kondisi,pada hari senin tingkat kebisingan 70 dBA,kemudian mengalami titik penurunan pada hari selasa faktor penyebabnya aktifitas kegiatan dalam terminal dijumpai berkurang karena pada hari selasa faktor penyebabnya pada hari tersebut aktifitas kegiatan di terminal hanya dilewati bus keluar masuk dan kendaraan umum yang sangat sedikit
Langkah kedua yaitu melakukan perhitungitungan dengan Sound Level Meter setiap 5 detik selama 10 menit Jam
Keterangan ; Pukul 07.10 nilai Leq = 68 dBA ( Mewakili jam 06.00 – 09.00) Pukul 10.10 nilai Leq = 70 dBA ( Mewakili jam 09.00 – 12.00) Pukul 14.10 nilai Leq = 72 dBA (Mewakili jam 12.00 – 17.00) Pukul 19.10 nilai Leq = 65 dBA ( Mewakili jam 17.00 – 22.00) Didapat Nilai LS = 69
Leq 10''
07.10
68 dBA
10.10
70 dBA
14.10
72 dBA
19.10
65 dBA
Ls ( Leq selama siang hari )
• Dari grafik Leq pada hari Selasa,pada pukul 07.10 didapat nilai Leq 68 dBA setelah itu mengalami kenaikan diakibatkan aktifitas di luar terminal dipadati oleh para pengunjung dan bus yang keluar masuk di dalam terminal.Titik puncak kebisingan pada siang hari tepatnya pukul 14.10 dengan nilai Leq 14.10 sebesar 72 dBA,kemudian mengalami penurunan tingkat kebisingan pada malam hari dengan nilai Leq pada pukul 19.10 sebesar 65 dBA,faktor penyebabnya jumlah bus yang keluar masuk serta bus dalam kota mengalami titik penurunan kebisingan.
Leq selama 10 menit hari Selasa ( LM / pada malam hari) Jam
Leq 10''
23.10
59 dBA
01.10
49 dBA
05.10
52 dBA
• Keterangan : • Pukul 23.10 nilai Leq = 59 dBA • ( Mewakili jam 22.00 – 00.00) • Pukul 01.10 nilai Leq = 49 dBA • ( Mewakili jam 00.00 – 03.00) • Pukul 05.10 nilai Leq = 52dBA • (Mewakili jam 03.00 – 06.00) • Didapat nilai LM = 51 dBA
Grafik Leq pada hari Selasa Malam Hari
• Nilai Leq pada malam pada pukul 23.10 didapat nilai TTB sebesar 59 dBA,aktifitas pada malam hari mengalami penurunan TTB faktor penyebabnya jumlah penumpang dan jumlah bus yang keluar masuk sangat sedikit.
Leq selama 10 menit pada hari Minggu ( LS pada siang hari ) Jam
Leq 10'' 07.10
74
10.10
69
14.10
71
19.10
63
• Keterangan ; • Pukul 07.10 nilai Leq = 74 dBA • ( Mewakili jam 06.00 – 09.00) • Pukul 10.10 nilai Leq = 69 dBA • ( Mewakili jam 09.00 – 12.00) • Pukul 14.10 nilai Leq = 71 dBA • (Mewakili jam 12.00 – 17.00) • Pukul 19.10 nilai Leq = 63 dBA • ( Mewakili jam 17.00 – 22.00) • Didapat Nilai LS = 80 dBA
Leq selama 10 menit hari Minggu ( LM / pada malam hari)
Keterangan : Pukul 23.10 nilai Leq = 59 dB ( Mewakili jam 22.00 – 00.00) Pukul 01.10 nilai Leq = 49 dB ( Mewakili jam 00.00 – 03.00) Pukul 05.10 nilai Leq = 50dB (Mewakili jam 03.00 – 06.00) Didapat Nilai LM = 59 dB
23.10
59
5,9
01.10
49
4,9
05.10
50
5,0
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan • Setelah dilakukan pengukuran, perhitungan ,dan analisa data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : • Hasil Leq 24 jam selama 30 menit diukur dari hari senin – minggu, nilai terendah pada hari Selasa adalah sebesar 66 dB,nilai tertinggi pada hari minggu adalah sebesar 73 dB • Nilai Lsm di perkampungan di sekitar Terminal Bungurasih diperoleh sebesar 78 dBA , lebih besar 23 dBA dibandingkan SK Menteri LH No.48/MenLH/11/1996 yang mempunyai nilai sebesar 55 dBA , sehingga perkampungan tersebut tidak memenuhi syarat sebagai tempat tinggal dari segi kebisingan