“PEMANFAATAN BIOGAS UNTUK USAHA KEMANDIRIAN ENERGI RUMAH TANGGA SEKALIGUS IKUT SERTA DALAM UPAYA MENDUKUNG GERAKAN KONSERVASI LINGKUNGAN” -mitigasi berbasis lahan(Juli 2016 – Desember 2017) Lokasi : Desa Keningar, Desa Ngargomulyo, Desa Sumber Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Prov. Jawa Tengah
Outline 1. Diskripsi kegiatan 2. Tujuan, aktivitas dan output program 3. Capaian program kerja yang telah terlaksana (Juli 2016 – Maret 2017) 4. Dukungan stakeholder 5. Tantangan 6. Pembelajaran (lesson learned) 7. Strategi keberlanjutan dan Rencana ke depan (April – Desember 2017)
1. DISKRIPSI KEGIATAN
Diskripsi kegiatan : Program ini akan melakukan penghijauan/penanaman pohon terutama di lahan kritis paska tambang pasir di Desa Keningar, Desa Sumber, Desa Ngargomulyo, Kec. Dukun, Kab. Magelang. Lahan tersebut berada di lereng Gunung Merapi sisi sebelah Barat, dan berbatasan langsung/ penyangga kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi). Target lahan yang akan ditanami seluas 15 Ha dengan target bibit tertanam sebanyak 15.000 batang Karena kondisi lahan paska tambang pasir yang sedikit tanah, maka diperlukan banyak pupuk tambahan untuk merawat bibit pohon yang ditanam. Dalam merawat bibit tersebut pupuk utama yang digunakan adalah bioslurry yaitu limbah cair hasil biogas, dari 10 unit biodigester yang dibangun melalui program ini tersebar yang di 3 desa tersebut di atas. Biogas yang dihasilkan dari biodigester selain sebagai upaya kemandirian energi alternatif dalam rumah tangga, juga sekaligus dimanfaatkan untuk mendukung gerakan pelestarian lingkungan.
Kondisi Lahan Paska Tambang
Lahan Paska Tambang yang akan dilakukan Penghijauan/Penanaman Pohon (Konservasi Lingkungan)
2. TUJUAN, AKTIVITAS DAN OUTPUT PROGRAM
TUJUAN Kemandirian energi dalam tingkat rumah tangga Kemandirian pupuk organik untuk pertanian dan mendukung rehabilitasi tanah paska tambang pasir
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian alam
TARGET OUTPUT terbangunnya 10 biodigester di desa Keningar dan Ngargomulyo. terbangunnya rumah pengelolaan pupuk (rumah Kompos) pembibitan tanaman konservasi (rumah bibit) terbentuknya kelompok masyarakat untuk pelestarian lingkungan penanaman 15.000 bibit tanaman yang berfungsi sebagai carbon sink di lahan bekas tambang pasir dan disekitarnya seluas kurang lebih 15 Ha
TUJUAN Kemandirian energi dalam tingkat rumah tangga Kemandirian pupuk organik untuk pertanian dan mendukung rehabilitasi tanah paska tambang pasir
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian alam
TARGET OUTPUT terbangunnya 10 biodigester di desa Keningar dan Ngargomulyo. terbangunnya rumah pengelolaan pupuk (rumah Kompos) pembibitan tanaman konservasi (rumah bibit) terbentuknya kelompok masyarakat untuk pelestarian lingkungan penanaman 15.000 bibit tanaman yang berfungsi sebagai carbon sink di lahan bekas tambang pasir dan disekitarnya seluas kurang lebih 15 Ha
Pembangunan 10 unit Biodigester
Biogas yang dimanfaatkan untuk kebutuhan energi rumah tangga
TUJUAN Kemandirian energi dalam tingkat rumah tangga Kemandirian pupuk organik untuk pertanian dan mendukung rehabilitasi tanah paska tambang pasir
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian alam
TARGET OUTPUT terbangunnya 10 biodigester di desa Keningar dan Ngargomulyo. terbangunnya rumah pengelolaan pupuk (rumah Kompos) pembibitan tanaman konservasi (rumah bibit) terbentuknya kelompok masyarakat untuk pelestarian lingkungan penanaman 15.000 bibit tanaman yang berfungsi sebagai carbon sink di lahan bekas tambang pasir dan disekitarnya seluas kurang lebih 15 Ha
Pembangunan Rumah Kompos dan Bibit
Aktivitas di rumah bibit
Pelatihan dan Pembuatan Kompos Pemberdayaan masyarakat (learning society) melalui pertemuan dan pelatihan-pelatihan
Bioslurry dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk cair
TUJUAN Kemandirian energi dalam tingkat rumah tangga Kemandirian pupuk organik untuk pertanian dan mendukung rehabilitasi tanah paska tambang pasir
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian alam
TARGET OUTPUT terbangunnya 10 biodigester di desa Keningar dan Ngargomulyo. terbangunnya rumah pengelolaan pupuk (rumah Kompos) pembibitan tanaman konservasi (rumah bibit) terbentuknya kelompok masyarakat untuk pelestarian lingkungan penanaman 15.000 bibit tanaman yang berfungsi sebagai carbon sink di lahan bekas tambang pasir dan disekitarnya seluas kurang lebih 15 Ha
Kelompok “Keningar Hijau” • Pembentukan kelompok peduli kelestarian lingkungan hidup. • Kelompok ini berperan aktif dalam kegiatan konservasi dan penanaman pohon
Penanaman pohon (Desember 2016 – Maret 2017)
3. RANGKUMAN CAPAIAN KERJA YANG TELAH TERLAKSANA (JULI 2016 – MARET 2017)
Capaian Program yang telah terlaksana 1. Terbangun 10 Unit Biodigester sebagai reaktor untuk menghasilkan BIOGAS - Di Desa Ngargomulyo 6 unit - Di Desa Keningar 3 Unit - Di Desa Sumber 1 Unit 2. Terbangun Rumah Kompos di Desa Keningar
3. Terbangun Rumah Bibit di Desa Keningar 4. Terbentuknya kelompok masyarakat peduli lingkungan yaitu “Kelompok Keningar Hijau” yang terdiri dari warga masyarakat Keningar dan sekitarnya
5. Penanaman bibit pohon sebanyak 25.750 batang di area lahan paska tambang dan tegalan di sekitarnya (target program 15.000 batang ) capain lebih dari 100% 6. Lahan paska tambang da tegalan yang sudah ditanami seluas kurang lebih 148.420 m2 atau seluas 14,8 Ha (target program 15 Ha) capain 98 % 7. Penanaman bibit pohon bersama 80 siswa sekolah dari 3 Sekolah Dasar. Yaitu SDK Sumber dari Desa Sumber, SD Prontakan dari Desa Ngargomulyo dan SDN 1 Keningar dari Desa Keningar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak anak-anak peduli terhadap lingkungan hidup melalui kegiatan menanam pohon.
Bibit Tertanam Tanaman buah 6% Tanaman keras 24% sengon 70%
sengon
Tanaman keras
Tanaman buah
Sengon = 17.998 Tanaman keras = 6.152 Tanaman buah = 1.575
duren; 574 nyamplun…akasia; 140
gayam; 75
kluweh; 80 sirsat; 876 alpukat; 40 aren; 5
mahoni; 595 afrika; 2768
genitri; 4
randu; salam kluwak; 42 47 ;9 pule; 24 kupu-kupu; 69 suren; 442 bungur; 31 glodogan; 35 kayu manis; 462 trembesi; 962 ekaliptus; 397
sengon; 17998
Penyerapan Anggaran Program Juli 2016-Maret 2017
kinerja keuangan
RAB
IDR 996.730.000 IDR 671.695.000 IDR 587.432.274
Dana Termin 1,2,3
penyerapan anggaran
4. Dukungan Stakeholder – Dukungan warga masyarakat: pemilik lahan dan kelompok Keningar Hijau – Dukungan Pemerintah Desa Keningar, Desa Sumber, Desa Ngargomulyo – Dukungan BPTH Jateng berupa bantuan bibit sebanyak 10.000 batang (berbagai jenis) – Dukungan BPDAS-SOP Yogyakarta berupa bantuan bibit sebanyak 5.000 batang (berbagai jenis)
Pengadaan benih tanaman untuk penghijauan
Pengambilan bibit bantuan dari BPTH Jawa Tengah
Pengambilan bibit bantuan dari BPDAS-SOP Yogyakarta
Penerima manfaat (beneficiaries) Penerima langsung • Warga pemilik lahan paska tambang dan lokasi tegalan di 3 desa (± 80 orang) • 10 KK penerima manfaat reaktor biogas • 25 masyarakat yang tergabung dalam kelompok “Keningar Hijau” Penerima tidak langsung Masyarakat di wilayah bawah lereng gunung Merapi
Tanggapan masyarakat penerima manfaat • Masyarakat menyambut baik program ini • Nilai tambah keberhasilan : menjadi momentum bagi masyarakat pemilik lahan untuk menyepakati kembali batas lahan yang telah rusak/hilang setelah paska ditambang.
6. TANTANGAN PROGRAM
Tantangan • Penanaman di lahan paska tambang pasir adalah tantangan karena kondisi tanah yang kritis secara kualitas maupun kuantitas tanahnya • Pemetaan batas lahan. Karena kegiatan penambangan pasir yang masif maka berakibat pada batas lahan yang tidak jelas/hilang. Sehingga perlu musyawarah antar pemilik lahan yang berbatasan langsung • Gangguan external yaitu gangguan dari para preman penambang pasir yang masih berktivitas
Kondisi lahan paska tambang pasir
6. PEMBELAJARAN PROGRAM (LESSON LEARNED)
Pembelajaran (lesson learned) Dalam mengatasi tantangan tersebut maka telah dilakukan sebagai berikut: • Memperbanyak tanaman jenis legume (sengon) • Pemanfaatan limbah hasil biogas sebagai pupuk untuk perawatan tanaman bioslurry • Untuk penanaman pada lahan sangat kritis digunakan pot bambu dan menggunakan sistem infus dengan memanfaatkan botol plastik bekas • Penyusunan peta lahan dan musyawarah antar pemilik lahan untuk bersepakat mengenai batas lahan • Senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menghadapi gangguan external
Penyusunan peta lahan dan penyelesaian batas lahan
Bioslurry dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk cair
Pemanfaatan bioslurry hasil limbah dari biogas untuk pemupukan dan perawatan tanaman penghijauan di lahan paska tambang
PEMANFAATAN BIOSLURRY Januari-Maret 2017
Dari bulan Januari-Maret 2017 telah diolah bioslurry sebanyak 4.710 liter Bioslurry yang sudah diolah tersebut telah dimanfaatkan untuk perawatan dan pemupukan tanaman sebanyak 2.730 liter
7. RENCANA KE DEPAN (APRIL – DESEMBER 2017)
Rencana ke depan (Maret – Desember 2017) 1. Pembibitan tanaman oleh masyarakat (akan dilaksanan pada bulan juli 2017) Bibit yang dihasilkan nantinya akan ditanam dilahan paska tambang yang belum ditanami dan juga dibagikan ke masyarakat. 2. Pengelolaan bioslurry hasil limbah dari biogas untuk mendukung penghijauan di lahan paska tambang yaitu sebagai pupuk cair untuk perawatan tanaman 3. Perawatan tanaman selama masa program (akan dimulai pada bulan april 2017 - Desember 2017 ) 4. Penanaman tahap ke 2 pada bulan November-Desember 2017 (menunggu musim hujan tahun ini)
Strategi Keberlanjutan • Dengan terbentuknya kelompok dari masyarakat yaitu “Keningar Hijau” maka program yang sudah terlaksana akan tetap berjalan • Dengan adanya biogas yang terus menerus menghasilkan bioslurry dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk mendukung perawatan dan pertumbuhan bibit yang telah ditanam
Terima kasih