Eksklusif "PENGHARGAAN ENERGI" Upaya untuk Mempercepat Diversifikasi dan Konservasi Energi Retno Setyaningrum, Darsa Permana, Hermansyah, dan Mufdi Firdaus Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral
1. MENGAPA HARUS ENERGI? Penghargaan adalah bentuk apresiasi yang diberikan oleh negara, asosiasi, atau seseorang kepada perseorangan atau kelompok yang melakukan suatu keulungan di bidang tertentu. Oleh karena itu, hakekat pemberian penghargaan merupakan bentuk pengakuan bahwa yang diberi penghargaan, sesuai persyaratan dan dengan melalui seleksi ketat, telah berjasa melakukan "sesuatu", dan oleh karenanya jasa tersebut layak diapresiasi. Dalam konteks pemberian penghargaan tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pernah memberikan penghargaan berupa "Padma Award", yang merupakan apresiasi dari Kementerian ESDM terhadap pemangku kepentingan di sektor ESDM yang telah berjasa besar dalam melaksanakan program pengembangan masyarakat (community development) di sektor ESDM. Penganugerahan yang telah berlangsung selama dua kali ini mendapat sambutan yang baik dari pengusaha, pemerintah daerah, dan masyarakat. Tanpa bermaksud mengenyampingkan keberhasilan dalam pemberian penghargaan "Padma Award", pada tahun 2011 Kementerian ESDM kembali menggulirkan sebuah penghargaan baru khusus di bidang energi. Dengan diberi nama "Penghargaan Energi", Kementerian ESDM ingin memberikan apresiasi kepada pemangku kepentingan yang telah berjasa besar dalam melakukan konservasi, diversifikasi, dan penghematan di bidang energi. Pertanyaannya, mengapa harus energi? Boleh jadi Indonesia merupakan negara kaya sumber energi fosil dan non-fosil, tetapi fakta menunjukkan bahwa peran energi fosil, khususnya minyak bumi, yang notabene termasuk sumber energi tidak terbarukan, masih dominan yang - ironisnya - tidak dimanfaatkan secara "benar". Mungkin karena harga energi yang murah akibat pemberlakuan sistem subsidi, fakta yang kita lihat atau "nikmati" setiap hari kemacetan lalulintas di kota-kota besar di Indonesia, khususnya Jakarta. Masyarakat Indonesia pun dikenal boros dalam menggunakan energi. Padahal, dengan sumber daya dan cadangan minyak bumi yang semakin menipis dan tingkat konsumsi yang terus meningkat, sudah dapat dibayangkan apa yang akan terjadi di kemudian hari: sebuah krisis energi yang akan memperlemah ketahanan Indonesia di bidang energi. Di sisi lain, sumber energi fosil lainnya, seperti gas alam dan batubara, belum mampu menggantikan peran minyak bumi secara optimal. Demikian pula dengan sumber energi nonfosil atau sumber energi terbarukan yang - menurut berbagai penelitian - tersedia dalam jumlah cukup banyak, baik jenis maupun sumber daya dan cadangannya, ternyata belum siap menggantikan peran energi fosil. Belum mampunya gas alam, batubara atau energi nonfosil menggantikan peran minyak bumi karena terkendala oleh berbagai hal, dengan alasan yang berbeda. Sadar bahwa apabila kondisi di atas dibiarkan berlarut-larut akan mengakibatkan Indonesia terjerumus ke dalam krisis energi dan dikhawatirkan dapat melumpuhkan ketahanan energi, maka cukup beralasan jika Kementerian ESDM berinisiatif untuk menggagas pemberian "Penghargaan Energi". Pemberian "Penghargaan Energi" ini hanya sebuah langkah awal dalam
4
M&E, Vol. 9, No. 1, Maret 2011
Eksklusif rangka mencapai tujuan yang lebih tinggi, yakni sampai sejauhmana setiap komponen pengguna energi, mulai dari masyarakat, perusahaan sampai dengan kantor pemerintah, melakukan konservasi, diversifikasi energi, dan penghematan energi. Ini berarti Pemerintah cq Kementerian ESDM akan mendorong peran aktif seluruh lapisan masyarakat untuk menyadari pentingnya membangun ketahanan energi melalui konservasi, diversifikasi dan penghematan dalam pengelolaan energi. Mengingat segmen pengguna energi cukup beragam dan memiliki kekhasan masing-masing, maka penerima "Penghargaan Energi" dikelompokkan menjadi tiga bagian besar, yaitu terdiri atas unsur masyarakat (perseorangan atau kelompok), perusahaan (nasional/daerah/asing), serta instansi pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah (Provinsi/Kabupaten/ Kota). 2. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN a. Maksud Mendorong peran aktif pemangku kepentingan untuk melakukan diversifikasi, konservasi, dan budaya hemat energi, serta menciptakan inovasi dan pengembangan teknologi sektor ESDM secara berkesinambungan, sekaligus menjadi pemicu semakin memasyarakatnya budaya hemat energi dan penggunaan energi terbarukan. b. Tujuan Sebagai salah satu upaya untuk mempercepat terciptanya kondisi yang mengedepankan aspek konservasi dan diversifikasi energi, yang pada akhirnya mampu menciptakan budaya hemat energi dalam setiap unsur masyarakat, perusahaan, dan kantor pemerintah, sehingga mampu meningkatkan ketahanan di bidang energi. c. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya "Penghargaan Energi" adalah untuk mewujudkan:
•
Kesadaran seluruh unsur masyarakat (perseorangan atau kelompok), perusahaan (nasional/ daerah/asing), dan instansi pemerintah/pemerintah daerah (Provinsi/ Kabupaten/Kota) serta masyarakat Indonesia secara luas terhadap pengelolaan energi yang berkelanjutan, efesien/ hemat, bersih lingkungan, dan dapat memberikan manfaat untuk menunjang pembangunan nasional yang berkelanjutan menuju terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
•
Budaya hemat dan konservasi energi, penggunaan energi baru dan terbarukan pada masyarakat Indonesia.
•
Inovasi dalam pengembangan teknologi keenergian dengan prinsip konservasi dan diversifikasi.
3. "PENGHARGAAN ENERGI" a. Definisi Penghargaan Energi Sebagaimana ditetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 04 Tahun 2011 tentang Penghargaan Energi, nama penghargaan disebut "Penghargaan Energi". Penghargaan Energi itu sendiri didefinisikan sebagai penghargaan di bidang energi yang diberikan kepada pemangku kepentingan yang berjasa besar melakukan kegiatan usaha pengembangan, penyediaan, dan pemanfaatan energi dengan prinsip konservasi dan/atau diversifikasi yang menghasilkan produk nyata secara fisik sebagai hasil inovasi dan pengembangan teknologi baru.
“Penghargaan Energi” Upaya untuk Mempercepat .... ; Retno S, Darsa P, Hermansyah, Mufdi F
5
Eksklusif b. Jenis dan Arti Penghargaan Energi Jenis "Penghargaan Energi" terdiri atas "Penghargaan Energi Prakarsa", "Penghargaan Energi Pratama", dan "Penghargaan Energi Prabawa", yang diberikan kepada: Unsur Masyarakat - disebut "Penghargaan Energi Prakarsa" Unsur masyarakat yang layak diberi "Penghargaan Energi Prakarsa" dapat berupa unsur perseorangan atau kelompok yang berjasa dan dapat dijadikan panutan, kepeloporan, dan komitmennya dalam menyelenggarakan, berpartisipasi aktif, mengkampanyekan secara terusmenerus dan/atau melakukan usaha pengembangan, penyediaan, dan pemanfaatan energi dengan menganut prinsip konservasi dan/atau diversifikasi, sehingga dapat memberi dampak positif yang strategis dalam mendorong terwujudnya masyarakat Indonesia yang sadar mengenai pentingnya pengelolaan energi yang berkelanjutan, efisien, serta dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan sekitarnya. Prakarsa berarti upaya, tindakan mula-mula yang dimunculkan oleh seseorang; inisiatif; ikhtiar (KBBI), atau inisiatif; ikhtiar; upaya yang mula-mula dimunculkan seseorang (Suebah, E). Dalam hubungannya dengan Penghargaan Energi, seseorang/kelompok masyarakat atas namanya sendiri/kelompok dapat melakukan inisiatif/ikhtiar dalam hal pengembangan teknologi baru, inovasi, dalam hal penyediaan dan pemanfaatan energi dengan prinsip konservasi dan/atau diversifikasi yang berdampak kepada masyarakat sekitar yang akan diberikan diapresiasi oleh Pemerintah. Unsur Perusahaan - disebut "Penghargaan Energi Pratama" Unsur perusahaan yang layak diberi "Penghargaan Energi Pratama" merupakan unsur perusahaan nasional, daerah atau asing yang beroperasi di wilayah Indonesia yang telah terus-menerus berkarya dan berusaha di sektor ESDM dan sebagai korporat yang telah memberikan sumbangan nyata bagi pengembangan, inovasi, penyediaan, dan pemanfaatan energi dengan menganut prinsip konservasi dan/atau diversifikasi bagi keperluan operasi sendiri dan/atau dalam membantu pembangunan sektor energi secara berkelanjutan. Pratama berarti pertama, utama (KBBI dan Suebah, E.). Hubungannya dengan Penghargaan Energi adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha energi, berkewajiban memberdayakan masyarakat setempat, menjaga dan memelihara fungsi kelestarian lingkungan. kewajiban tersebut menjadi hal yang pertama dan utama bagi perusahaan yang kegiatan usaha utamanya dalam penyediaan dan pemanfaatan energi dengan prinsip konservasi dan/atau diversifikasi. Hal pertama dan utama yang dilakukan oleh perusahaan yang berdampak kepada peningkatan peran dan kinerja sektor ESDM dapat diberikan apresiasi oleh Pemerintah. Unsur Instansi Pemerintah - disebut "Penghargaan Energi Prabawa" Unsur instansi pemerintah yang layak diberi "Penghargaan Energi Prabawa" merupakan instansi pemerintah, baik di tingkat Pusat maupun Daerah (Provinsi, Kabupaten atau Kota), yang telah menunjukkan panutan, kepeloporan, dan komitmennya bagi kemajuan sektor ESDM, serta memacu program pengembangan, penyediaan, dan pemanfaatan energi dengan menganut prinsip konservasi dan/atau diversifikasi, termasuk mengkampanyekan melalui berbagai kegiatan dan menunjukkan hasil nyata yang berguna bagi bangsa dan negara. Prabawa mengandung arti wibawa; pengaruh; daya yang terpancar dari sifat luhur; keluhuran (KBBI), atau daya yang terpancar dari sifat luhur; pengaruh (Suebah, E). Hubungan dengan Penghargaan Energi adalah bahwa Pemerintah (instansi Pemerintah/Pemda) memiliki kewenangan,
6
M&E, Vol. 9, No. 1, Maret 2011
Eksklusif pembinaan, dan pengawasan kebijakan dan regulasi. Kebijakan dan regulasi yang dibuat seharusnya memiliki daya yang besar dan berpengaruh, sehingga berdampak terhadap peningkatan peran dan kinerja sektor ESDM, masyarakat, bangsa, dan negara. bagi Pemerintah yang mampu mewujudkan hal tersebut secara nyata terutama dalam hal mengembangkan program dan kegiatan usaha penyediaan dan pemanfaatan energi dengan prinsip konservasi dan/atau diversifikasi yang akan diberi apresiasi. c. Penerima Penghargaan
•
"Penghargaan Energi Prakarsa" untuk unsur perseorangan diterima langsung oleh pelakunya sendiri.
•
"Penghargaan Energi Prakarsa" untuk unsur kelompok masyarakat diterima langsung oleh ketua kelompok masyarakat tersebut berupa Piala (Gambar 1) dan Piagam.
•
"Penghargaan Energi Pratama" untuk unsur perusahaan nasional, daerah atau asing diterima langsung oleh pimpinan perusahaan.
•
"Penghargaan Energi Prabawa" untuk unsur instansi pemerintah, baik di tingkat Pusat maupun Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), diterima langsung oleh Menteri/ Pimpinan Instansi/Gubernur/Bupati/Walikota.
Gambar 1. Piala Penghargaan Energi d. Persyaratan Penerima Penghargaan Untuk mendapatkan "Penghargaan Energi", setiap calon penerima harus memenuhi persyaratan umum sebagai berikut:
–
Perseorangan: berasal dari Warga Negara Indonesia/Asing yang berdomisili di Indonesia, dan kegiatan yang dilakukan oleh dan atas nama seseorang.
–
Kelompok Masyarakat: berasal dari Warga Negara Indonesia/Asing yang berdomisili di Indonesia, dan kegiatan yang dilakukan oleh dan atas nama kelompok masyarakat yang diwadahi di dalam lembaga yang memiliki perangkat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
–
Perusahaan: berasal dari perusahaan nasional, daerah atau asing yang telah beroperasi di wilayah Indonesia secara terus-menerus, dan kegiatan dilakukan oleh dan atas nama perusahaan dan harus dilengkapi Akta Pendirian Perusahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
–
Instansi Pemerintah/Pemerintah Daerah: untuk kegiatan yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah/Pemerintah Daerah yang bersangkutan dan diketahui oleh Menteri/Pimpinan Instansi/Gubernur/Bupati/Walikota setempat.
–
Mencalonkan diri atau dicalonkan oleh kelompok atau organisasi lain termasuk Kementerian ESDM.
–
Calon penerima "Penghargaan Energi" tidak pernah melakukan kegiatan yang menentang Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara, dan Pemerintah Indonesia.
“Penghargaan Energi” Upaya untuk Mempercepat .... ; Retno S, Darsa P, Hermansyah, Mufdi F
7
Eksklusif Selain persyaratan umum, para calon penerima harus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut: Penghargaan Energi Prakarsa
–
Telah berjasa luar biasa dan dapat dijadikan panutan, pelopor, serta memiliki komitmen yang tinggi untuk berpartisipasi aktif mengkampanyekan secara terus-menerus dan/atau melakukan kegiatan usaha pengembangan, penyediaan, dan pemanfaatan energi dengan prinsip konservasi dan/atau diversifikasi.
–
Telah menghasilkan produk nyata secara fisik yang merupakan hasil inovasi dan pengembangan teknologi baru.
–
Kegiatan yang dilakukan berdampak besar dan positif terhadap pembangunan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar dalam pengelolaan energi yang berkelanjutan dan efisien.
Penghargaan Energi Pratama
–
Telah berjasa luar biasa dan memiliki komitmen yang tinggi untuk berpartisipasi aktif sebagai korporat yang melakukan, memberikan sumbangan nyata dalam hal pengembangan teknologi baru, inovasi, penyediaan dan pemanfaatan energi dengan prinsip konservasi dan/atau diversifikasi.
–
Telah menghasilkan produk nyata secara fisik yang merupakan hasil inovasi dan pengembangan teknologi baru.
–
Kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat untuk operasi perusahaan sendiri serta berdampak besar terhadap pembangunan dan peningkatan peran dan kinerja sektor energi dan sumber daya mineral dalam pengelolaan energi yang berkelanjutan dan efisien.
Penghargaan Energi Prabawa
–
Telah berjasa luar biasa yang dapat dijadikan panutan, pelopor, dan memiliki komitmen yang tinggi untuk berpartisipasi aktif mengkampanyekan secara terus menerus dan/atau memacu program dan kegiatan usaha pengembangan, penyediaan, dan pemanfaatan energi dengan prinsip konservasi dan/atau diversifikasi.
–
Telah menghasilkan produk nyata secara fisik yang merupakan hasil inovasi dan pengembangan teknologi baru.
–
Kegiatan yang dilakukan berdampak besar dan positif terhadap pembangunan maupun peningkatan peran dan kinerja sektor energi dan sumber daya mineral, masyarakat, bangsa, dan negara dalam pengelolaan energi yang berkelanjutan dan efisien.
4. HARAPAN KAMI, HARAPAN KITA SEMUA Sudah barang tentu banyak harapan membumbung dari Kementerian ESDM selaku pemrakarsa dan penyelenggara pemberian "Penghargaan Energi" bahwa dalam jangka pendek, maksud, tujuan, dan sasaran penyelenggaraan "Penghargaan Energi" dapat tercapai. Sementara dalam jangka panjang, jelas ada asa agar konservasi dan diversifikasi yang berujung pada budaya hemat energi, bukan lagi sebagai sebuah kewajiban apalagi keterpaksaan, tetapi merupakan sebuah kebutuhan. Jangan mentang-mentang mampu "membeli" energi lantas dapat menggunakan energi seenaknya sehingga mengakibatkan hilangnya kesempatan orang lain untuk mendapatkan energi, sedangkan yang tidak mampu terpaksa atau dipaksa harus menghemat energi. Dengan perkataan lain, apapun yang terkait energi bukan lagi semata-mata karena faktor mampu atau tidak mampu para pengguna energi dalam "membeli" energi, melainkan bagaimana seluruh
8
M&E, Vol. 9, No. 1, Maret 2011
Eksklusif pemangku kepentingan dari berbagai kalangan secara sadar dan penuh tanggung jawab menggunakan energi secara berdaya guna dan berhasil guna sehingga tercipta keadilan energi. Pemberian "Penghargaan Energi" mungkin hanya sebuah noktah dari sekian banyak upaya besar Pemerintah dalam mengatasi permasalahan di bidang energi. Namun demikian Kementerian ESDM berharap bahwa noktah ini mampu memicu kita untuk mengkonservasi dan mendiversifikasi energi, sehingga mendorong budaya hemat energi yang pada gilirannya dapat meningkatkan ketahanan energi Indonesia di masa depan. Semoga.... DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 04 tahun 2011 tentang Penghargaan Energi Kamus Besar Bahasa Indonesia online, http://www.kbbi.org Suaebah, E., Fungsional Peneliti Bahasa, Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional, Personal Komunikasi.
“Penghargaan Energi” Upaya untuk Mempercepat .... ; Retno S, Darsa P, Hermansyah, Mufdi F
9