PETA REGULASI KONSERVASI ENERGI LOKAKARYA LPPM-ITB Bandung, 25 Februari 2011
YULI SETYO INDARTONO Dr Eng. Dr. AISYAH KUSUMA
AGENDA 1. PENDAHULUAN 2. LANGKAH KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL 3. ARAH KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI 4. USULAN KEBIJAKAN
PERAN ENERGI VITAL DAN STRATEGIS MERUPAKAN PRASARANA PEMBANGUNAN NASIONAL BERKELANJUTAN DALAM PENCAPAIAN KEMAKMURAN RAKYAT YANG SEBESARBESARNYA
KONSERVASI ENERGI
1. PENDAHULUAN
PERAN ENERGI VITAL DAN STRATEGIS MERUPAKAN PRASARANA PEMBANGUNAN NASIONAL BERKELANJUTAN DALAM PENCAPAIAN KEMAKMURAN RAKYAT YANG SEBESARBESARNYA
KONSERVASI ENERGI
KETETAPAN KONSTITUSI PASAL 33 AYAT(3) DAN AYAT (2) UUD 45 “DIKUASAI NEGARA” “SEBESAR-BESARNYA BAGI KEMAKMURAN RAKYAT” ENERGI PRIMER dan ENERGI SEKUNDER KETAHANAN ENERGI NASIONAL JAMINAN PASOKAN ENERGI SEBAGAI PRASARANA PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN NASIONAL BERKELANJUTAN DALAM PENCAPAIAN KEMAKMURAN RAKYAT YANG SEBESAR-BESARNYA
KONSERVASI ENERGI
2. KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL PERPRES NO. 05 TH 2006
UNTUK MENJAMIN KEAMANAN PASOKAN ENERGI DALAM NEGERI DAN MENDUKUNG PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN PERLU MENETAPKAN KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL SEBAGAI PEDOMAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL
KONSERVASI ENERGI
2. KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL PERPRES NO. 05 TH 2006 Tujuan dan Sasaran:
• • •
MENGARAHKAN UPAYA UPAYA DALAM MEWUJUDKAN KEAMANAN PASOKAN ENERGI DALAM NEGERI TERCAPAINYA ELASTISITAS ENERGI LEBIH KECIL DARI SATU PADA 2025 TERWUJUDNYA ENERGI PRIMER MIX YANG OPTIMAL PADA 2025
KONSERVASI ENERGI
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
UPAYA-UPAYA MEWUJUDKAN JAMINAN PASOKAN ENERGI DALAM NEGERI SASARAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL TH 2006 – TH 2025
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
UNTUK PENCAPAIAN SASARAN ELASTISITAS <1 DI TH 2025
ENERGI MIX OPTIMAL DI TH 2025
DITETAPKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN UTAMA
KEBIJAKAN PENDUKUNG
PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2006-2025
LANGKAH KEBIJAKAN
KEBIJAKAN UTAMA
PENYEDIAAN ENERGI PEMANFAATAN ENERGI KEBIJAKAN HARGA ENERGI PELESTARIAN LINGKUNGAN
KEBIJAKAN PENUNJANG
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR ENERGI KEMITRAAN PEMERINTAH DAN DUNIA USAHA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SASARAN RASIO ELASTISITAS ENERGI < 1 (KEN)
RASIO ELASTISITAS ENERGI adalah rasio atau perbandingan antara tingkat pertumbuhan konsumsi energi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Tingkat pertumbuhan konsumsi energi < Tingkat pertumbuhan ekonomi secara nasional
DIVERSIFIKASI ENERGI adalah PENGANEKARAGAMAN PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN berbagai sumber energi dalam rangka optimasi penyediaan energi
KONSERVASI ENERGI adalah penggunaan energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan
PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
KEBIJAKAN JAMINAN PASOKAN ENERGI
PEN 2006 - 2025
PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL
VISI
KEBIJAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ENERGI DAN PEMANFAATANNYA
POLA DASAR . PENYUSUNAN . PENGEMBANGAN . PEMANFAATAN MASING-MASING ENERGI
MISI
SASARAN TH 2025: ENERGI MIX OPTIMAL ; SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ENERGI MIX OPTIMAL
MINYAK BUMI < 20% GAS BUMI > 30% BATUBARA >33% BAHAN BAKAR NABATI > 5% PANAS BUMI > 5% ENERGI BARU DAN ENERGI TERBARUKAN LAINNYA > 5% (BIOMASSA, CBM, NUKLIR, TENAGA AIR, TENAGA SURYA DAN TENAGA AIR) BATUBARA DICAIRKAN > 2%
ELASTISITAS < 1
RASIO ANTARA TINGKAT PERTUMBUHAN KONSUMSI ENERGI NASIONAL DAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI <1
TINGKAT PERTUMBUHAN KONSUMSI ENERGI NASIONAL < TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL.
3. ARAH KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI
KONSERVASI ENERGI ADALAH PENGGUNAAN ENERGI SECARA EFISIEN DAN RASIONAL TANPA MENGURANGI PENGGUNAAN ENERGI YANG MEMANG BENAR-BENAR DIPERLUKAN
DEWAN ENERGI NASIONAL
DEWAN ENERGI NASIONAL
DEWAN ENERGI NASIONAL
PETA REGULASI KONSERVASI ENERGI KEN 2025
PP 70/2009 Konservasi energi
UU 22/2001 MIGAS
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL 2025
UU 30/2007 ENERGI
INPRES 02/2008
PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR
UU 27/2003 PANAS BUMI
UU 4/2009 MINERAL BATUBARA
UU 30/2009
KETENAGALIST RIKEN
KONSERVASI ENERGI adalah upaya sistematis, terencana,dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
4. USULAN KEBIJAKAN
PERAN ENERGI VITAL DAN STRATEGIS MERUPAKAN PRASARANA PEMBANGUNAN NASIONAL BERKELANJUTAN DALAM PENCAPAIAN KEMAKMURAN RAKYAT YANG SEBESARBESARNYA
DEWAN ENERGI NASIONAL
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2006 - 2025
VISI : ADALAH RUMUSAN UMUM MENGENAI KEADAAN YANG DIINGINKAN PADA AKHIR PERIODE PERENCANAAN
PROGRAM : ADALAH INSTRUMEN KEBIJAKAN YANG BERISI SATU ATAU LEBIH KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN OLEH INSTANSI PEMERINTAH/LEMBAGA UNTUK MENCAPAI SASARAN DAN TUJUAN SERTA MEMPEROLEH ALOKASI ANGGARAN ATAU KEGIATAN MASYARAKAT YANG DIKOORDINASIKAN OLEH INSTANSI PEMERINTAH.
VISI
MISI
MISI : ADALAH RUMUSAN UMUM MENGENAI UPAYA UPAYA YANG AKAN DILAKSANAKAN UNTUK MEWUJUDKAN VISI STRATEGI : ADALAH LANGKAH-LANGKAH YANG BERISIKAN PROGRAMPROGRAM INDIKATIF UNTUK MEWUJUDKAN VISI DAN MISI KEBIJAKAN : ADALAH ARAH/TINDAKAN YANG DIAMBIL PEMERINTAH PUSAT/DAERAH UNTUK MENCAPAI TUJUAN.
R I K E N
DEWAN ENERGI NASIONAL
DEWAN ENERGI NASIONAL
DEWAN ENERGI NASIONAL
DEWAN ENERGI NASIONAL
USULAN KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI mengacu pada
KEBIJAKAN PENUNJANG KEN 2025
PADA BIDANG BIDANG RUMAH TANGGA TRANSPORTASI, KOMERSIAL INDUSTRI TERMASUK PENURUNAN EMISI
PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN sesuai HASIL PENELITIAN , PENGEMBANGAN PENYEMPURNAAN RENCANA DIUSULKAN INDUK KONVERSI ENERGI KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI NASIONAL (RIKEN) DAN SELANJUTNYA DAPAT DILANGSUNGKAN Sasaran 37.29% PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, sesuai arah kebijakan VISI 25/25 DARI Ditjen EBTKE i.e.BENCHMARKING peralatan hemat energi ;
CENTER OF EXCELLENCE utk GEOTHERMAL
REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH