PENGARUH TIPE KELAHIRAN TERHADAP TOTAL LEMAK TUBUH DAN PERFORMAN REPRODUKSI SEKITAR PUBERTAS PADA DOMBA EKOR PIPIH
1.
*
Ketut Sutama
ABSTRAK PBMGARUB PUBKRTAS
PADA
kelahiran
gajah
DOKBA
serta
(DEP).
Dari segar
ternak
KT tumbuh
Walaupun
konsepsi
8-15
(P
dan
tingginya
(25%) dan tingkat
kematian
awal
pada
Suatu
hal
bibit
dan pemeliharaannya.
vs
bobot
diperhatikan
diikuti
jadi
dalam
oleh
(31%).
lebih
yang diberi-
Tapi
dari
pubertas
yang
pula
lebih
lebih
(20,4 vs 17,9%, tinggi
tingginya
pemeliharaan
dari
KT
ternak
dan
tinggi
pada
KK.
"ova-wastage"
lIal ini mengakibatkan
rendah
di-
sarna (76,1 vs 75,3
birahi,
adalah
pipih rumput
Sebelul'l disapih
badan
lebih tinggi
pengukuran
ekor
diberi
P<0.01), yang
ovulasi,
KK dengan
disapih
KK
domba
tipe
perkembangan
konsentrat
KT menunjukan
tersebut
sebelum
kelompok
g/hari,
kecepatan
yang
dari
ternak
dari
pubertas
KK
50,2
dan
peneli tian.
SEK.ITAR
pengaruh
tubuh
semua
akhir
dengan
setiap
pada
anak
dari
perlu
(73,9 tumbuh
tubuh waktu
ovulasi
ternak
yang
lebih
ovulasi
1aju
KK
pertama
itu jumlah
sampai
REPRODUKSI
mengetahui
lemak
pubertas
Setelah
pad a kelompok
lemak
laju
dari
PKRFORMAN
untuk
total
beranak
sampai
bebas.
kelompok
(P>O,05)
total
produktivitas
cepat
dilakukan
waktu
g/ekor/hari
kedua
ternak
hari
tapi
secara
LEtfAK.DAN
terhadap
13 minggu)
300
lebih
KK)
=
reproduksi
(umur
pubertas
g/hari).
P>O. 05).
kembar
performan
menjadi
TOTAL
PIPIII. Penelitian
KT
dan konsentrat
sampai
Hamun
EKOR =
disapih
dikurangi
sapih
K.I!:LAHIRAMTERHADAP
(tunggal
pubertas
kan
TIPE
(0,687
domba
tingkat
VB 0,895),
sebagai
calon
ABSTRACT TilE EFFECT FORMANCE
OF
body
and
and
fat twin
puberty,
OF BIRTII TYPE
.JAVANKSE TRIN peri-pubertal
(KK) the
born animals
after,
the amount
of the
study.
than
in group
rate
(76,1
were
vs 75,3
tion at younger
thin
fed
ad
of concentrate
(50,2
age
BODY
SHEEP.
An
reproductive
Javanese
Pre-weaning KK
ON TOTAL
TAIL
g/day).
g/day). (P>O,05)
development
tail lib
sheep. both
offered
growth-rate
after
KT showed
was and
study
performance
of
single
(13 and
weeks
ovulation,
in group
both
groups
oestrus, (P<0.05)
of
total
KT
until
puberty and
to
Therethe end
(73,9
grew
(KT)
age)
concentrate.
to 300 s/head/day
weaning
PER-
to
grass
(P
liveweight
REPRODUCTIVK
conducted
weaning
elephant
higher
and at higher
PERI-PUBERTAL
From
was reduced
was
However,
Group
FAT AND experiment
g/day)
at
similar
and
concep-
had higher
total
* Balai
Peneliitian
Ternak,
Ciawi
725
body rate
fat
at puberty
at any
lamb mortality than
that
animal
(20,4 vs 17,9%,
measurement
(31%).
of
group
time
higher
Consequently KT
for replacement
(0.895)
than KK.
reproductive
and
and their
P>0.05) in group
this
group
KK, but
However,
this
average
ovulation
advantage
in repro-
rate of this group
must
be
taken
into
(0,687)
account
was
in
lower
selecting
management.
PENDAHULUAN
Pubertas
merupakan
menghasilkan
awal
keturunan.
yang
mempengaruhi
segi
reproduksi
adanya
Karena
performan
kemampuan
itu pubertas reproduksi
memajukan
timbulnya
dari
ternak
merupakan
selama
faktor penting
hidup
pubertas
ternak.
mempunyai
namun
dengan
faktor
breed
lebih dan
tingginya
keadaan
total
lingkungan
produksi
Dari
beberapa
keuntungan dan kerugian tetapi hal ini masih memerlukan yang lebih rinci. Secara umum, pubertas pada umur yang berhubungan
untuk
pe~elitian lebih muda
selama
berpengaruh
hidup,
cukup
besar
(1) • Akibatnya terutama
telah
pada
tropis
seperti
dirasa
sangat
satu
breed
domba domba
domba tingkat
tiga atau
tipe kelahiran akan
selanjutnya.
daerah
lokal Domba
lokal
an kembar
dilakukan
dari
kurang.
mempunyai
mungkin
banyak
lebih
Indonesia, ekor
ini berhubungan berpengaruh
Penelitian
pipih adalah
yang tinggi
adalah
perkembangan
sub-tropis.
Indonesia
prolifikasi
tentang
Untuk
informasi (DEP)
termasuk
itu masi
dengan
bobot
sebelum
perkembangan
"Litter
performan
yang
kelahir-
size"
disapih
hal tersebut
salah
domba
(2, 3, 4). Jumlah (2).
daerah
merupakan breed
- 9%
ini mengevaluasi
domba
seperti
yang
0,5
terhadap
pubertas
atau
(3) dan
reproduksi
pada DEP.
BAHAN DAN METODE
Peneli tian
dilakukan
di
Balai
dengan menggunakan 35 ekor DEP terdiri dari 19 ekor kelahiran kelahiran dicacah
726
kembar dan
(KK). Semua
konsentrat
Peneli tian
Ternak
Ciawi,
lepas sapih (umur 13' minggu) tunggal (KT) dan enam belas
ternak
(Beef-Kwik,
diberi
rumput
Cargill)
gajah
secara
segar
tak
Bogor yang ekor yang
terbatas
sampai pubertas (birahi yang diberikan dikurangi Ii tian.
dan ovulasi). Setelah it~ jumlah konsentrat menjadi 300 gJekorJhari sampai akhir pene-
Seekor pejantan "fertil" yang dilengkapi dengan "harness" dan "crayon" ditempatkan pada masing-masing kelompok untuk mendeteksi terJadinya birahi. Mulai dari umur 4 bulan sampai pubertas semua ternak dilaparoskopi setiap dua minggu untuk melihat terjadinya ovulasi. Laparoskopi juga di lakukan 5 minggu setelah kawin untuk melihat kebuntingan. Pad a waktu pubertas total lemak tubuh dari masing-masing ternak diukur dengan menggunakan teknik pelarutan "tri tiated water" (TOH) dari TI LL dan DOWNES(5). Sebanyak 50 uCi TOH dalam larutan garam fisiologis dilarutkan secara intra muskular ki ra-ki ra 128 jam sebelum sampel darah diambil dari vena jugularis dan kemudian langsung disentrifuge. Plasma darah diambil dan disimpan pada suhu -180C sampai analisa dilakukan. Air untuk penghitung TaB diperoleh dari sampel plasma dengan cara sublimasi vakum. Duplikat sebanyak 0,5 atau 1,0 ml air yang diperoleh dicampur dengan 6 ml "cocktail scintilator" dan spesifik radioakti vi tasnya di tentukan dengan "beta spectrometer". Cara yang sarna juga dilakukan untuk TOH standar. TOH "space" (T) kemudian dihitung dengan rumus : NCPMStandar T (ml)
= ---------------
x TaB yang diinjeksikan
x 104
NCPMsampel NCPM= "Net count
per minute"
Total air tubuh (TBW) ditentukan dari "TOH space" (T) dan hubungan dari kedua para meter tersebut adalah sebagai berikut. TBW= 0.674 T + 1,387 (I' = 0,903, RCV = 5,9%) Hubungan antara jumlah air tubuh dan total lemak (TBW + TBF) dengan bobot badan puasa (FLW) adalah : (r = 0,994, RCV = 1,4%). TBW+ TBF = 0,814 FLW- 0,162 Persamaan ini dibuat berdasrkan data dari 51 ekor DEP dengan bobot badan antara 10 dan 20 kg. (Little, data belum dipublikasi). Total lemak tubuh kemudian dihitung dan disaj ikan dalam presentase
727
terhadap
bobot badan
menurut
d~nD ~HperQJ,e~ dianaUsa
llt\vq metoda
puasa.
STEEL dan TORRIE
denOan student
t-Test
(6).
HASIL DAN PEMBAHASAN Data
pertumbuhan
dari kedua 1. Sesuai bobot kembar seperti sumsi ternak domba. hidup
kelompok dengan
lahir
vs
bobot oleh (7, Bobot
konsumsi
ternak
kelahiran
1,8
dan
induk
lahir
harian
(1,10),
akhir
berpengaruh itu sendiri
terutama
terdahulu
lebih
Disamping
tubuh fase
akan
besar itu
tingkat
dari
besar
sebelum
ini disajikan
penelitian tunggal
P
kondisi selama
13) juga
selanju tnya
kg
pakan
pada penelitian
hasil beberapa
domba
(2,4
dan
pada Tabel
(7, 8, 9) bahwa dari
berpengaruh
kelahiran
faktor-faktor pakan
yang
bobot
lain dikon-
(12),
kebuntingan
terhadap
pubertas
breed
lahi r ternak
terhadap
kemampuan
setelah
lahir
dalam
beberapa
hari
tipe kelahiran
terhadap
pertumbuhan
(3,
14) • Tabel
1. Pengaruh bertas
n KK 0.1 0.6 =10,6 16± ± 2,1 0,1 5,9 2,7 4,2a a 98,7 6,3 5,5 (g) (DM, 0,5 3,7 0,1 9,3 (DM 429,6 g±)Kembar (MJ) 5 75,3 0,2 1,8 465,7 ± ,4,9 2,6 1,'8 b 5,6 73,4 108,4 80,6 -----------------------------------------------------------------------------------------dariTunggal sapih KT sampai pubertas -Rumput gajah
73,9 2,4 9,2 ± 76,1 n = 19
PBBH = pertambahan bobot badan harian Nilai dengan huruf yang tidak sarna adalah
728
sebelum
tipe kelahiran
berbeda
nyata
(P
pu-
Selama sangat
6 minggu
tergantung
olehnya. karena
Setelah
konsentrat)
susu
DEP
saja.
itu
SITORUS
(16) dkk
tapi
yang
pakan
hiran
yang
memakan
ternak
hanya
dari
cukup
kelahiran hasil
dari
hasil
pertumbuhan
secara bebas
mampu
tunggal
(73,9
Pada penelitian
berupa
dengan
rumput gajah
kandungan
Ternyata
protein
dari sapih sampai
tumbuh
dengan
(75,3 vs
kecepatan
yang
dari
Hal
Umur
tidak berbeda
terjadinya
ovulasi,
nyata antara kedua
hasil
penelitian
mempunyai pada
laju ovulasi waktu
pertama
tunggal.
kembar
ini
(2,2
Alasan
berpengaruh
vs
untuk
terhadap
seperti
(1,8
pubertas 1,7,
konsekwensi
kembar
pubertas
badan adalah
(6,3 vs 9,2 dan konsepsi
bahwa
vs
ternak
kelahiran
dari kelahiran 1,4,
tung-
P)0,05),
birahi
(2,1 vs 1,5, P<0,05)
maupun
P)0,05)
ini belum prolifikasi
yang
bobot
(Tabel 2).
terlihat
pertama
P<0,05),
anak kela-
dan konsepsi
yang lebihtinggi
ovulasi
(2,1 vs 1,4, konsepsi
ini juga
(ME)
anak kelahir-
ini merupakan
birahi,
kelompok
ternak
dan energi
rata-rata
sapih yang lebih rendah pada kelahiran
kg, P<0,01).
hiran
tunggal.
tergantung
sama dengan
kelahiran
rendah
%
pubertas
lebih
gen yang
oleh
segar dan konsentrat
pubertas,
kelahiran
50,2
oleh
ini semua
15,2
Namun,
waktu
vs
dilaporkan
sepenuhnya
pertama,
baik
(PBBH)
dilaporkan
yang
g/hari).
gal
tunggal
kembar
76,1
pertama
anak harian
dan birahi
kembar
(rumput produksi
badan
pada waktu ovulasi
Dari
bahwa
yang
anak domba
diberikan/didapat.
cargill)
dari bobot
berkurang
padat
buat
domba
dikonsumsi
semakin makanan
bobot
dengan
rendah
dapat
(16) melaporkan
pertambahan
sesuai
lebih
10,2 MJ/kg.
an kembar
dkk.
tinggi
penyapihan
(Beef-Kwik,
induk
anak
(17).
Setelah dari pakan
ini
ini
susu
pertumbuhan
ketergantunganya
pakan
lebih
Nilai
BATUBARA
adalah
tingkat
lahir,
sudah mulai
SITORUS
peneli tian
P
mendapat
tingkat
tersebut
tunggal
setelah
produksi
(15).
pada
Pada
kelahiran g,
dari
anak domba
atau
pertama
begitu
dibandingkan jelas.
terdapat
dengan
Kemungkinan
pada
anak
yang
kela-
dilaporkan
untuk
DEP
prolifik
hubungan
total
lemak
tubuh
belum
dipublikasi)
(4) • Belum
ada
perkembangan mendapatkan dengan tubuh
informasi
pubertas
pada
DEP.
bahwa kadar lemak
meningkatnya waktu
tentang
bobot
pubertas
(data
tubuh pada waktu
badan.
domba
SUTAMA Pada
kelahiran
pubertas
peneli tian tunggal
ini
lebih
dengan
meningkat kadar
tinggi
lemak dari
729
Tabel
2. Perkembangan seksual dan kadar lemak tubuh waktu pubertas dari DEP kelahiran tunggal (n = 19) dan kembar (n=16)
Parameter
Tipe lahir
Urnur
bobot
(hari )
badan(kg)
Total tubuh
Laju ovulasi
Ovulasi Pertama
KT KK
193 ± 7 204 + 6
16,9 15,0
± ±
Birahi pertama
KT
209
± 8
1,4 ± o,2a
224 + 5
18,3 16,5
± 0,6a
KK
±
0,6b
2,1
±
0,2b
Puberas
KT
KK
216 ± 7 224 + 5
18,8 16,6
± 0,6a ± O,6b
1,5 2,1
± ±
0,2a 0,2b
'KT KK
219 ± 6 230 + 6
19,3 17,1
± 0,6a
1,7 2,2
±
0,2
Konseption
Untuk setiap parameter, berbeda nyata (P<0,05). kelahiran Hal
kembar
(24,4
ini menunjukkan
tubuh
tertentu
nilai
dan
bahwa
sebelum
±
0,7a 0,5b
0,6b
dengan
17,9%),
ternak
huruf
namun
mungkin
tercapainya
±
1,4 1,8
(%)
0,2
± 0,2
± ±
20,4 1i,9
1,9 1,6
± 0,2
yang
tidak
perbedaanya harus
pubertas.
lemak
sarna adalah
tidak
nyata.
mencapai
kadar
lemak
Hipotesis
ini
masih
,dapat dipertanyakan rnengingat tidak adanya data total lernak tubuh dari ternak yang tidak pubertas yang seumur dengan ternak yang telah mencapi
pubertas.
yang nyata untuk tapi
ternak
MOORE
belum
ternak yang pubertas
kelahiran Tabel
dan
dornba pada
pada
kembar)
pada
tunggal
dengan daerah
penelitian
hasil
dan
62,5%
(1,
ini beranak
Seperti
prolifik.
yang
kembar
dari pada induk yang berasal
pada
pertama
penelitian
ini
pada
19).
diduga induk
pertama,
lebih
beranak
tua
dari
bahwa
bukti
untuk -
38
bahwa
presentase
dari kelahiran
pada
73,7% pada
kernbar. Nilai
26
berasal
kedua
disajikan
dilaporkan
Sebanyak
yang
dari
adalah
kelahiran
kernbar suatu
adalah
tinggi
pada birahi
minggu
dilakukan.
(60 - 62 %) yang
sub-tropis
adalah
730
6
pada kawin pertama
kembar
lebih
rnendapatkan perbedaan
Romney
adalah waktu
kebuntingan
kelornpok kelahiran
dari
pubertas
reproduksi
(tunggal
ini sebanding
tidak
pada saat pengukuran
3. Persentase
berasal
(18) juga
total lernak tubuh domba
yang
Performan
dkk.
dari
tunggal
dornba %
DEP
dari ini
kelahiran kelahiran (37,5
vs
Tabel
3. Performa reproduksi DEP kelahiran waktu beranak pertama
tunggal
dan kembar
pada
--------------------------------------------------------------------Tipe kelahiran Kembar (KK) Tunggal (KT) ---------------------------------------------------------------------
°°
19 07,8 3(kg) 1 0.895 5 (73,7) (26,3) 13 (68,4) 1,7 2,2 ±±± 0,1 0.1 0,2 0,2 0,687 31,2 1,5 18 24,3 (94,7) (kg) 1,6 146 13 25,0 10 147 (81,5) (62,5) 0,4 ± 0,1 1 0,9 b 14 0,1 16,7 26,1 1,3 ±191± 5,5a 0,1 6,3 20,9 7 (43,7) 6 (37,5) 0,7 1,0 -dari perkawinan pertama sapih/induk kawin)
Jumlah
ternak
----------------------------------------------------------------Nilai dengan
26,3
%).
pada
induk
hurup sarna adalah berbeda
Rata-rata
reproduksi
seperti
induk
kelahiran
lebih
lanjut
pun angka -
72%)
Langkah
tinggi
untuk
yang
tingkat
adalah
dan
kembar.
abortus
(18,7%)
pada
untuk
untuk kematian
ini
lebih
dad
sebelum
sapih
juga
walau-
hasil
sub-tropis
pendapatan yang
dari
pada
pengkajian
tersebut,
kecil
daerah
kegagalan (25%)
memerlukan
reproduksi
meningkatkan
(26 - 31%) pada penelitian
masing-masing
angka
"Ova-wastage"
ini masih domba
1,5
Tingginya
dan
kegagalan
reproduksi
(P(0,05)
1,3 dan
penelitian
mengurangi
dilaporkan
selanjutnya
size"
tunggal
kembar
kegagalan
mengurangi
"litter
kelahiran
nyata
ternak masih
(31
(20). adalah relatip
ini.
731
KESIMPULAN
Dad
hasil veneli ti,an ini dapat disimpulkan
an tidak
berpengaruh
pubertas
dan
ternak
waktu
rendah
dad
wastage"
DAFTAR
perkembangan beranak kelahiran
dan
diperhatikan
secara
kematian
nyata
terhadap
seksual
DEP.
pertama
dari
tung gal
sebagai
anak
dalam pemilihan
sebelum
bahwa
total
Akan
ternak
disapih,
lemak
tetapi, dari suatu
tubuh
waktu
produkti vi tas
kelahiran
akibat
tipe kelahir-
kembar
lebih
tingginya
"ova-
hal
yang
perlu
ternak calon bibit dan pemeliharaannya.
PUSTAKA
1. DYRMUNDSSON, O.R., Puberty and early reproductive performance sheep. I. Ewe lambs ., Anim. Breed. Abstr.41 (1973) 273 2. MASON, I. L. "Prolifik Paper No. 17, Rome
tropical 1980 65
3. TIESNAMURTI, B., SITORUS,P., domba ekor tipis dipedesaan Ilmiah Penelitian Ruminansia
sheep
", FAO
Anim.
Prod.
in
Health
dan INOUNO , I., "Kemampuan sapi Jawa Barat", Proc. Pertemuan Kecil, Bogor (1983) 167.
4. BRADFORD, G.E., QUIRKE, J.R. , SITORUS, P., INOUNO, I., FI ESNAMURTI, B., BELL, F. L. , FLETCHER, I. C. and TORELL, D.T. Reproduction in Javanese sheep: Epidence for gene with large effect on ovulation rate and litter size., J. Anim. Sci. 63 (1986) 418. 5. TILL,A.R., and DOWNES, A.M., The measurement of total body water in sheep. Aust. J. Agric. Res. J3 (1962) 335. 6. STEEL, R.G.D., and TORRIE, J.H., Principles Statistic, McGraw-Hill, New York (1981).
and
Procedures
of
7. FLETCHER, I.C., CHANIAGO, T., and OBST, J.M., "Comparison of the reproductive performance of Javanese thin-tail and Boder Leicester x Merino ewes in Indonesia", Proc. Aust. Soc. Anim. Prod. 14 (1981) 455. 8. CHANIAGO, "Growth
732
T.D., OB8T, J.M., PARRAKASI ,A., and WI NUGROHO , M., of Indonesia sheep under village and "improved"
management systems", Penelitian Ruminansia Pertemuan Ilmiah, Bogor (1983) 106. 9. SITORUS, P., SUBANDRIYO, aspects of reproduction
Kecil,
Proc.
and INOUNU, I., "A Study of some in Javanese thin-tailed and fat-tailed
sheep", Proc. 3rd AAAP Anim. (1985) 435.
Sci. Congr.
Seoul,
South
10. RAY, E. E., and SMITH, S. L., Effect of body weght subsequent lamb production, J. Anim Sci. ~(1966) 11. ADALSTEINSSON, S., The independent body condition on fecundity and ewes, Anom. Prod. 28 (1979) 13.
Korea
of ewes 1172.
1
on
effects of live weight and productivity of Icelandic
12. SMEATON, D.C., RATTRAY, V.C, MACKISAK, B. and HEATH, S., "Nutri tion and management of ewe bifore and after lambing", Proc. N.Z. Soc. Anim. Prod. 43 (1983) 37. 13. TIESNAMURTI, B. INOUNU, I., SOTORUS, P. and SUBANDRIYO, weaning performance of Javanese lambs.", Proc. 3rd AAAP Sci. Congr., Seoul, South Korea (1985) 312.
1
"PreAnim.
14. OBST, J.M., BOYES, T. and CHANIAGO, T. "Reproductive wastage in Javanese thin-tail sheep", Animal Production and Health in the Tropics (JAENUDIEEN, M. R. and OMAR A. R. eds.), Universiti Pertanian Malaysia, (1982) 425. 15. SUTAMA, I.K., Pubertas development and early reproductive' performance of JJT Sheep. ,Ph. D. Thesis, University of New England, Armadale, NWS, Australia. (1987). 16. SITORUS, S., GINTING, S., VAN EYS, J.E., and INOUNU, I., "Effect of level of feeding and litter size on milk yield and composition from Javanese ewes", Pro. 3rd AAAP Anim Sci. Congr. Seoul, South Korea, Z (1985) 784. 17. BATUBARA, L.P., RANGKUTI, M. dan SITORUS, P., "Performance domba priangan yang dipelihara pada pasture dan diberikan makanan penguat", Proc. Seminar Penelitian Penunjang Perkembangan peternakan, Cisarua (1979). 18. MOORE, R.W., BASS, J.J., WINN, G.W., and HOKCKY, H.U.P., Relationship between carcass composition and first oestrus in romney ewe Lamb., J. Reprod. Fert. 74 (1982) 433.
733
19. KENNEDY, T.G., and KENNEDY, J.P., "Trasport of sepermatozoa and apparent fertilization in young and mature Merine ewes", Proc. Aust.
AnlID. Prod.
SOC.
~ (198Z) 176.
20. PUTU, I.G., "Reproductive wastage in meiden ewes twice yearly lambing", Proc. Pertemuan Ilmiah Ruminansia Kecil, Bogor (1983) 136.
involved in Penelitian
DISKUSI SRI ASMINAH Tadi
dikatakan
nyebab tidak sama.
bahwa
antara
kondisi
lain adanya
diperhatikan?
KT lebih
kompetisi
Karena
produksi
baik
daripada
mendapatkan susu
KK.
Faktor
susu dari
untuk
tiap
pe-
induk apa
individu
tidak
KETUT SUTAMA Dalam
peneli tian
benar
terdapat
dari penelitian
ini,
produksi
variasi
produksi
terdahulu
silkan
susu sedikit
Dengan
demikian
susu
induk
susu domba
induk yang
sedikit dari anak-anak baik dari anak kembar.
kembar
tunggal.
ternak.
melahirkan
lebih tinggi dari
anak-anak
tidak
dihitung. Namun
secara umum
anak kembar
induk yang melahirkan
akan tetap mendapat Akibatnya
Memang
kondisi
menghatunggal.
susu yang lebih
anak tunggal
lebih
NUNIEK Bagaimana
Anda mengetahui
ovum saat ovulasi
saat ovulasi
pertama
dan menghitung
jumlah
?
KETUT SUTAMA Saat
ovulasi
teratur,
pertama
dilakukan
dengan
yaitu setiap
2 minggu,
kemudian
berdasarkan menunjukkan Jumlah jumlah
734
ovum
melakukan
laparskopi
waktu ovulasinya
secara
diestimasi
pertumbuhan corpus ketium (CL) untuk ternak yang telah birahi, laparskopi dilakukan 3 - 5 hari setelah birahi. waktu
ovulasi
CL yang ada pada waktu
(ovulation
rate)
kita melakukan
dihitung
laparskopi.
berdasarkan