PATHISARI Panaliten punika minangka salah satunggaling wujud katresnan kula kalihan anggitan sastra. Salah satunggaling wujud anggitan sastra inggih punika novel. Novel kalebet wujud gancaran (prosa) ingkang ngandharaken rerangken kedadosan, paraga-paraga, lan papan dumadining cariyos. Gegayutanipun kalihan andharan wau, novel kalebet cariyos ingkang wetah wiwit awal dumugi akhir. Objek sastra wonten ing salebeting panaliten punika awujud novel Amrike Kembang Kopi (AKK) anggitanipun Sunaryata Soemardjo. Novel AKK inggih punika salah satunggaling novel Jawi modern ingkang taksih enggal, kababar taun 2012 dening Elmatera Publishing, sinengkuyung Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro. Kangge mangertosi perangan-perangan salebeting novel AKK, dipun ginakaken analisis struktural ingkang kangge ninting peranganing cariyos ingkang awujud paraga lan wewatekanipun, papan dumadining cariyos, reroncening cariyos (alur), saha tema novel AKK. Asilipun analisis punika wonten sesambetan paraga utama, Tita lan Santi, paraga tambahan, Soni, Ibu, Kun, kalihan wujud alur ingkang mlampah majeng. Lampahipun alur novel AKK ugi dipun temptokaken saking papan dumadining cariyos lan ebah-ewahipun paraga. Papan dumadining cariyos dipun ginakaken dening Sunaryata Soemardjo kangge nedahaken rerangkenipun kedadosan wonten ing cariyos. Rerangkenipun kedadosan antawisipun tepangipun para paraga, wujudipun jatining diri paraga, lan tangkepipun paraga. Sesambetanipun kalihan wujud wau inggih punika saged kepangih tema novel AKK. Tema novel AKK inggih punika lelampahan ingkang taksih wonten ayang-ayang ipun konflik kulawarga lan kagolipun katresnan. Kanthi analisis struktural wonten ing novél AKK saged dipun panggihaken sesambetan ingkang nedahaken wontenipun perangan-perangan ingkang ambangun cariyos. Tembung kunci: novel, analisis struktural, tema, peranganing cariyos
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya cipta manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan
belajar
(Koentjaraningrat,
1990:180).
Manusia
belajar
berinteraksi dengan alam sekitarnya sehingga menghasilkan karya untuk memenuhi hidupnya. Dari berbagai macam karya manusia salah satunya adalah karya sastra. Karya sastra adalah sebuah struktur tanda yang bermakna dan ditulis oleh pengarang serta tidak terlepas dari sejarah sastra dan latar belakang sosial budayanya (Pradopo, 1995:108). Salah satu bentuk karya sastra yang populer adalah novel. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa sejarah dan latar belakang sosial budaya erat hubunggannya dengan hasil karya sastra, demikian juga dengan novel. Pengarang menggunakan karya sastra sebagai media untuk mengungkapkan ide dan gagasannya mengenai suatu masalah kehidupan yang dianggap menarik. Refleksi realita sosial dan kultural dalam karya sastra merupakan respon pengarang yang terbentuk dari penolakan atau penerimaan terhadap proses interaksi yang terjadi dimasyarakat. Realitas sosial dan kultural dalam masyarakat ditentukan oleh hubungan manusia sebagai subjek masyarakat. Objek sastra guna memfokuskan penelitian adalah novel Amrike Kembang Kopi (selanjutnya disingkat dengan AKK) karya Sunaryata Soemardjo. Ia lahir
1
2
pada 17 April 1955 di Nganjuk dan kini berdomisili di Lamongan. Sunaryata bergabung dengan Sanggar Sastra “Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro”. Beberapa tulisan telah dihasilkan, diantaranya yang berbentuk cerita pendek berjudul Mas Anto yang dimuat di majalah Panjebar Semangat. Cerpen dan geguritan karya Sunaryata banyak dimuat di Penjebar Semangat dan Jaya Baya dengan nama Naryata atau nama tenar Seira. Selain menulis cerpen dan geguritan ia juga pernah menulis buku antologi geguritan pada tahun 2010 dengan judul Salam Sapan Saka Gunung Gamping (Soemardjo, 2012:137). Novel AKK menampilkan sosok perempuan dalam dinamika kehidupan berlatarbelakang sosial kultural masyarakat Jawa. Novel AKK menceritakan tentang tokoh Tita yang hidup mandiri. Tokoh Tita sangat menyayangi ibunya. Oleh karena itu, ketika ketika ibunya meninggal dunia, tokoh Tita merasa sangat kehilangan. Perasaan kehilangan berubah menjadi ketidaknyamanan ketika ayahnya memutuskan untuk menikah kembali. Hal tersebut dianggapnya bahwa sang ayah mengingkari kesetian terhadap almarhumah ibunya (Soemardjo, 2012). Keputusan ayah Tita untuk menikah lagi, membuat Tita mengambil keputusan untuk pergi dari rumah dan tinggal bersama tantenya di Gresik. Tokoh Tita merupakan anak yang rajin dan pandai. Keuletan yang dimiliki Tita berimbas baik untuk dirinya. Diceritakan dalam novel AKK, setelah lulus SMA, Tita diterima bekerja di salah satu bank di Kediri dan bisa melanjutkan pendidikan sampai bangku perguruan tinggi. Untuk mengikat tali persaudaraan, Tita dengan ikhlas membiayai perkuliahan Santi yang merupakan adik tirinya. Ada suatu masa yang membuat Tita merasa sangat kecewa dengan orang-orang di sekitarnya.
3
Masa itu dimulai ketika Tita bertemu dengan pemuda yang bernama Soni, yang semakin lama ia semakin tertarik dengan Soni. Tidak disangka, Soni hanya membuat kecewa Tita dengan berusaha memperkosa Tita. Dari kecil Tita hidup kurang mendapat kasih sayang, perasaan Tita semakin merasa sedih, karena dirinya hanya dijadikan permainan oleh orang-orang dekatnya. Tita menganggap sosok seperti ayahnya, ibu tirinya, dan Soni tidak ada yang peduli dengannya. Permasalahan dan alur cerita yang dialami tokoh Tita secara tidak langsung dipengaruhi oleh sikap serta keadaan tokoh lain. Sama halnya dengan kehidupan nyata, permasalahan yang terjadi dilatar belakangi oleh sikap dan peran orang lain. Pada dasarnya isi sebuah karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh dalam karya sastra tersebut. Perilaku manusia yang diciptakan sangat beragam. Masing-masing tokoh mempunyai kepentingan dan masalah, karena adanya kepentingan dan dengan adanya masalah inilah mereka saling berinteraksi dan menunjukkan hubungan sebab-akibat. Pembaca dapat menyimak watak masing-masing tokoh dari interaksi yang terjadi. Dengan keyataan tersebut karya sastra selalu terlibat dalam segala aspek hidup dan kehidupan, tidak terkecuali unsur intrinsik dari cerita yang ada. Untuk itu, cerita novel AKK dipilih sebagai objek penelitian penulis. Lebih khusus lagi, dalam penelitian ini dibatasi pada tema dan fakta-fakta cerita, yaitu tokoh dan penokohan, latar, dan alur.
4
1.2 Rumusan Masalah Terkait latar belakang permasalahan, ada permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian berdasarkan pembacaan cerita novel Amrike Kembang Kopi yakni, bagaimana relasi antara fakta-fakta cerita dan tema novel AKK?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan teoritis dan tujuan praktis. Secara teoritis tujuan ini terdiri atas dua hal. Pertama, untuk mendapatkan analisis fakta cerita yang meliputi alur, tokoh, dan latar, serta tema dalam novel AKK dengan menggunakan teori struktural. Kedua, untuk mengetahui hubungan antarunsur novel AKK. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memiliki peran dalam upaya meningkatkan minat peneliti lain untuk ikut aktif melihat perspektif lain dalam penelitian sastra. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk masyarakat pembaca karya sastra agar lebih memahami novel AKK sehingga dapat meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra.
1.4 Tinjauan Pustaka Berdasarkan objek materialnya yakni novel AKK karya Sunaryata Soemardjo sejauh pengetahuan penulis sudah pernah dikaji oleh pihak lain. Siti Maria Ulfa (2013) menulis jurnal berbahasa Jawa yang berjudul Dinamika Konflik sajrone Novel Amrike Kembang Kopi Anggitane Sunaryata Soemardjo dipublikasikan di “BARADHA”, jurnal online jurusan pendidikan bahasa dan
5
sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya. Ulfa (2013) menggunakan analisis psikologi yang berupa analisis konflik, perilaku yang digunakan tokoh Tita dalam menghadapi konflik kejiwaan dan dinamika konflik yang ada. Novel AKK baru diterbitkan pada pertengahan tahun 2012, maka tinjauan pustaka selanjutnya dipilih penelitian yang memiliki kesamaan teori, yakni penelitian-peneliatan dengan teori struktural. Mochammad Fikri (2004) dari jurusan sastra Nusantara, menulis skripsi yang berjudul Novel Lara Lapane Kaum Republik: Analisis Struktur Naratif dan Penokohan. Skripsi ini menganalisis perkembangan pribadi dan sikap tokoh utama dalam menjalani kehidupannya. Perkembangan watak dari tokoh utama dijelaskan dipengaruhi oleh peran dari tokoh-tokoh bawahannya. Skripsi dari jurusan sastra Indonesia yang disusun oleh Budhi Prianto (2007) berjudul Novel Zdrast Moscow (Halo Moskow) Karya Lilimunir CroftCusworth: Analisis Struktur Novel Model Robert Stanton, mengungkapkan faktafakta cerita, sarana-sarana sastra, tema, dan kesatuan organik dalam novel. Dalam penelitian tersebut, Prianto (2007) menganalisis episode-episode dalam plot yang kemudian diketahui bahwa novel Zdrast Moscow memiliki alur yang renggang. Alur yang renggang disebabkan oleh beragamnya karakter yang terdapat dalam cerita novel Zdrast Moscow. Apri Rohayatun (2012) menulis skripsi yang berjudul Analisis Struktural Novel Sinta Karya Sunarno Sisworahardjo. Penelitian ini menggunakan alat teori analisis
struktural
Robert
Stanton.
Teori
tersebut
digunakan
untuk
mengungkapkan mengenai unsur-unsur pembentuk cerita, yakni fakta-fakta cerita,
6
tema, dan sarana-sarana sastra. Rohayatun (2012) juga mengungkapkan pesan yang ingin diungkapkan pengarang. Intan Ekapratiwi dari jurusan Bahasa Korea menulis skripsi yang berjudul Analisis Tema dan Fakta Cerita dalam Cerita Anak Dangnakwi Areul San Nongbu, pada tahun 2012. Skripsi ini menganalisis tema serta fakta cerita. Dalam cerita Anak Dangnakwi Areul San Nongbu, Ekapratiwi (2012) mengungkapkan tema utamanya mengenai kebohongan yang tertutupi terkuak kebenarannya. Tema utama tersebut disimpulkan berdasarkan tema-tema tambahan. Penelitian lain adalah skripsi Munawaroh (2012) dari jurusan sastra Nusantara, yang berjudul Analisis Struktural dan Amanat Novel Pusparini (Jatining Katresnan) Saduran Any Asmara. Dalam skripsi tersebut diungkapakan penggambaran tema, penokohan, dan alur melalui metode struktural yang kemudian dapat mengungkap kehidupan penari dalam cerita novel Pusparini (Jatining Katresnan). Selain hal tersebut, amanat yang terkandung dalam cerita juga diungkapkan oleh Munawaroh. Skripsi berjudul Penokohan dalam Novel Jaring Kalamangga Karya Suparto Brata, mengungkapkan permasalahan melalui tokoh dan penokohan yang melibatkan dua orang tokoh. Dua orang tersebut yakni pelaku kejahatan dan korbannya. Hal lain yang diungkapkan yakni bentuk alur dan plot yang kemudian dihubungkan dengan tokoh dan penokohan, sehingga menunjukkan kekuatan estetik dalam cerita novel Jaring Kalamangga (Yuniardi, 2012). Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, dapat dibuktikan penelitian dengan judul Analisis Fakta-Fakta Cerita dan Tema Novel Amrike Kembang Kopi Karya
7
Soenaryata Soemardjo belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh sebab itu originalitas penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan.
1.5 Landasan Teori Sebagai panduan penelitian terhadap cerita novel AKK maka akan digunakan teori struktural model Robert Stanton. Novel merupakan wujud dari kesatuan yang bersifat estetik. Novel menurut KBBI (1993:618) adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Sebagai suatu kesatuan, novel terbagi-bagi atas unsur-unsur yang saling berkaitan dengan yang lain secara erat dan saling menggantungkan (Nurgiyantoro, 2005:22). Unsur-unsur tersebut adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Tujuan analisis struktural adalah membongkar, memaparkan secermat mungkin keterkaitan dan keterjalinan dari berbagai aspek yang secara bersama-sama membentuk makna (Teeuw, 1984:135-136). Dalam Nurgiyantoro (2005:25), Stanton membedakan unsur intrinsik pembangun sebuah novel ke dalam tiga bagian: fakta, tema, dan sarana pengucapan. Fakta dalam sebuah cerita meliputi karakter (tokoh cerita), latar, dan alur. Ketiga unsur ini dipandang sebagai kesatuan keseluruhan cerita. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Wujudnya selalu berkaitan dengan berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut, religious, dan sebagainya. Dalam hal tertentu, tema dapat disinonimkan dengan ide atau tujuan utama cerita.
8
1.5.1
Tokoh dan Penokohan Tokoh muncul dari karakter yang merujuk pada individu-individu dalam cerita. Dalam sebagaian besar cerita dapat ditemukan tokoh utama yaitu tokoh yang terkait dengan semua peristiwa yang berlangsung dalam cerita. Peristiwa-peristiwa tersebut menimbulkan perubahan, baik dalam tokoh maupun dalam sikap pembaca terhadap tokoh (Stanton, 2012:33). Bentuk penyajian tokoh tentu tidak lepas dari perwatakannya. Watak merupakan wujud dari kualitas tokoh, kualitas nalar, dan jiwanya yang membedakan dengan tokoh lain. Penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokohlah yang disebut dengan penokohan (Sudjiman, 1991:58). Nurgiyantoro (2005:166) menyebutkan bahwa penokohan tidak sekedar individu tokoh dalam cerita, namun juga terkait dengan perwatakan, penempatan, dan pelukisan tokoh dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.
1.5.2
Latar Latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang berlangsung dalam cerita. Perubahan-perubahan latar yang terjadi berdampak pada keseluruhan cerita (Stanton, 2012:35-36). Panuti Sudjiman menyebutkan bahwa membangun latar cerita dalam karya sastra didasarkan pada keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan susasana terjadinya peristiwa (Sudjiman, 1992:44)
9
1.5.3
Alur Alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita yang terhubung secara kausal. Peristiwa kausal adalah peristiwa lain dan tidak dapat diabaikan karena akan berpengaruh pada keseluruhan karya. Alur juga merupakan keseluruhan peristiwa yang dihubungkan sebagai sebab dan akibat. Adanya hubungan sebab dan akibat tersebut tidak dapat dipisahkan karena akan merusak jalannya cerita (Stanton, 2012:26-28).
1.5.4
Tema Setiap karya sastra mengandung tema yang isinya tidak mudah untuk langsung diungkapkan, perlu adanya pemahaman dan penafsiran melalui cerita dan unsur-unsur lain. Tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan „makna‟ dalam pengalaman manusia sehingga dapat menjadikan suatu pengalaman dapat diingat. Tiga istilah dari tema yang diungkapkan Stanton (2012) yaitu „tema‟, „gagasan utama, dan „maksud utama‟. Sama seperti makna pengalaman manusia, tema menyorot dan mengacu pada aspek-aspek kehidupan sehingga akan muncul nilai-nilai tertentu yang melingkupi cerita. Dari tema yang ada akan membuat cerita lebih terfokus, menyatu, mengerucut, dan berdampak (Stanton, 2012:36-37). Untuk menemukan tema sebuah novel, haruslah disimpulkan dari keseluruhan cerita, tidak hanya berdasarkan bagian-bagian tertentu dari cerita saja. Tema disaring dari bagian-bagian cerita yang terdapat dalam karya
sastra
yang
bersangkutan.
Adanya
tema
menjadi
dasar
10
pengembangan cerita untuk menjiwai seluruh bagian cerita (Nurgiyantoro, 2005:68).
1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode penelitian ini juga menggunakan pendekatan intrinsik. Pendekatan ini hanya mengambil obyek penelitian dari teks yang ada, terlepas dari masalah-masalah eksternal yang turut membangun cerita novel AKK. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan analisis tekstual terhadap data kebahasaan dalam novel AKK. Adapun langkah-langkah analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menentukan karya yang dijadikan sebagai objek material penelitian, yaitu novel Amrike Kembang Kopi karya Soenaryata Soemardjo, yang diprakarsa oleh Pamarsudi Sastra Jawa Bojonegoro (PSJB) dan diterbitkan oleh Elmatera Publishing pada tahun 2012. 2. Membaca secara intesif dan berulang-ulang novel AKK, guna mendapatkan
pemahaman terhadap struktur novel. 3. Merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan objek penelitian.
4. Melakukan studi pustaka dengan mencari dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber yang mendukung penelitian ini. 5. Membuat sinopsis cerita novel AKK.
11
6. Menganalisis cerita novel AKK menggunakan analisis struktural dengan panduan buku Teori Fiksi Robert Stanton. 7. Mengambil kesimpulan. 8. Menyajikannya dalam betuk laporan penelitian berupa skripsi. Teknik penulisan menggunakan Pedoman Penulisan Skripsi dari Program Sarjana Fakultas Ilmu Budaya UGM dan Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah karya Panuti Sudjiman dan Dendy Sugono. Kutipan bahasa Jawa diterjemahkan ke bahasa
Indonesia
dengan
bantuan
kamus
Baoesastra
Djawa
karya
W.J.S.Poerwadarminta dan Kamus Lengkap Jawa-Indonesia karya Sutrisno Sastro Utomo.
1.7 Sistematika Penyajian Untuk memberikan kemudahan dalam pengerjaan maupun pembacaan penelitian sistematika penulisan penelitian dibagi menjadi empat bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori struktural, metode penelitian, dan sistematika penyajian. BAB II SINOPSIS, ANALISIS FAKTA-FAKTA CERITA, DAN TEMA NOVEL AMRIKE KEMBANG KOPI Berisi pemaparan sinopsis novel AKK, analisis struktural terhadap faktafakta cerita, yakni tokoh dan penokohan, latar, dan alur, serta analisis tema dalam novel AKK. BAB III HUBUNGAN ANTARUNSUR-UNSUR STRUKTUR
12
Berisi analisis hubungan antara tokoh dan penokohan dengan latar, hubungan antara tokoh dan penokohan dengan alur, hubungan antara latar dengan alur, dan hubungan antara tema dengan tokoh dan penokohan, latar, dan alur. BAB IV KESIMPULAN Berisi kesimpulan dan saran dari hasil analisis penelitian secara keseluruhan. DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar acuan penulis yang digunakan dalam penelitian ini.