BAB II ANALISIS STRUKTURAL NOVEL CHIMAQ AL-CHAKI<M Awal penelitian ini adalah dengan pembahasan unsur intrinsik untuk menjawab rumusan masalah sebelumnya yaitu menggunakan teori struktural. Analisis struktural membahas tentang fakta cerita (meliputi alur, karakter, dan latar) serta tema. Analisis struktural karya sastra merupakan tahap awal untuk meneliti karya sastra sebelum memasuki penelitian lebih lanjut. Analisis struktural bertujuan untuk menemukan makna keseluruhan karya melalui pengupasan dan pemaparan unsur-unsur karya sastra.
A. FAKTA CERITA Fakta dalam sebuah cerita meliputi alur, karakter (tokoh cerita), dan latar. Ketiganya merupakan unsur fiksi secara faktual dapat dibayangkan peristiwa dan eksistensinya dalam sebuah novel. Berikut ini akan diuraikan fakta-fakta cerita yang terdapat dalam novel Chima>r Al-Chaki>m (selanjutnya akan disingkat menjadi CaC). 1.
Alur Stanton (2007:92-93) dalam meneliti alur menawarkan istilah episode dalam
fiksi hampir mirip dengan adegan dalam drama. Pergeseran dari satu episode ke episode lain ditandai dengan pergeseran waktu, tempat atau tokoh-tokoh. Pembahasan tentang alur diuraikan sebagai berikut, yaitu episode, tahapan alur, kausalitas, plausibilitas, dan konflik-konflik. 35
36
a.
Episode-Episode dalam novel Chima>r Al-Chaki>m Novel Chima>r Al-Chaki>m terdapat 14 episode. Dalam penelitian ini akan
diuraikan setiap episode. 1) Episode 1 Pada episode 1 menceritakan tentang tokoh utama “Aku” bertemu dengan makhluk yang telah ditakdirkan menjadi sahabatnya yaitu seekor anak keledai yang berumur dua hari. Tokoh utama “Aku” mengenalnya di musim panas, di pusat kota Kairo. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
وىف شارع من أفخم، يف القلب القاىرة،عرفت ىف يوم من أيام الصيف اؼباضي وكان اؽبواء حارا فبنوجا، كنت أسري يف ذلك الصباح إىل حانوت حالقى.شوارعها .)۱۱:۱۹٤۰ ،بنسيم لطيف (اغبكيم ‘Araftuhu fi> yaumi min ayya>mi ’sh-Shaifil-ma>dhi>, filqalbil-Qa>hirah, wa fi> sya>ri‘i min afkhami syawa>ri‘iha>. Kunta usi>ru fi> dza>lika ’sh-Shaba>chi ila> cha>nu>ti chila>qi>, wa ka>nal-hawa>’u cha>ran mamzu>jan bi nasi>mi lathi>f (alChaki>m, 1940:11). “Aku mengenalnya pada hari-hari musim panas musim panas tahun lalu, di jantung kota Kairo, di salah satu jalan rayanya. Pada pagi tersebut Aku berjalan menuju salon cukur, ditemani udara panas yang disertai hembusan angin sepoi-sepoi (al-Chaki>m, 1940:11). Tokoh utama “Aku” memperkirakan bahwa anak keledai yang dia jumpai akan dijual oleh pemiliknya. Pemilik keledai selalu berkata kepada orang-orang yang lewat dengan menyebut harga lima puluh Piester. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
فلقد ظبعتو يقول ؼبن أحاط بو من مارة وباعة.وكان صاحبو يريد بيعو فيما خيل إىل .)۱۲:۱۹٤۰ ،صحف وغلمان "خبمسني ((قرش))" (اغبكيم
37
Wa ka>na sha>chibuhu yuri>du bai‘ahu fi>ma> khailun ilayya. Fa laqad sami‘tuhu yaqu>lu liman acha>tha bihi min ma>ratin wa ba>‘atin shuchufin wa ghilma>nin ‚bi Khamsi>na ((Qurusyin)) (al-Chaki>m, 1940:11). “Menurutku pemilik keledai akan menjualnya, karena Aku mendengar pemilikya berkata kepada orang-orang yang berlalu, para penjual koran, dan anak-anak, “Lima puluh Piester !” (al-Chaki>m, 1940:11). 2) Episode 2 Pada episode ini mengisahkan tentang tokoh utama “Aku” mencarikan tempat anak keledai yang baru dibelinya. Tokoh utama “Aku” tinggal di sebuah hotel. Dia meminta seorang pelayan untuk membawa anak keledai ke dalam kamarnya dan menempatkannya di kamar mandi. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
وىو نوىب أمني اعتاد. فأقبل كبوى. فأومات إىل أحد اػبدم الواقفني ببابو.بلغنا الفندق وطلبت إليو مهسا أن.)) فلما دنا مىن أريتو اعبحش ىف يد ((السمسار.أن يقوم خبدمىت ،حيملو بني ذراعيو ويصعد بو ((سلم اػبدم)) ويضعو خفية ىف ضبام حجرتى (اغبكيم .)۱۹:۱۹٤۰ Balaghnal-funduq. Fa auma>ta ila> achadil-khadamil-wa>qifi>na bi ba>bihi. Fa aqbala nachwa>. Wa huwa Nu>bi> ami>nun i‘tada> an yaqu>ma bi khidmati>. Fa lamma> dana> minni> araituhul-Jachsyu fi> yadi ((a’s-Samsa>ra)). Wa thalabtu ilaihi hamsan an yachmilahu baina dzira>‘aihi wa yash‘adu bihi ((SullamulKhadami)) wa yadha‘uhu khufyatan fi> chama>mi chujrati> (alChaki>m, 1940:19). “Kami tiba di hotel. Aku melirik seorang pelayan yang berdiri di depan pintu, dan dia datang kepadaku. Dia adalah orang Noubi terpercaya yang biasa membantuku, dan Aku tidak segan-segan untuk memberinya tips. Ketika dia sudah dekat, Aku menunjuk ke arah anak keledai yang dipegang oleh calo, dan membisikkan padanya untuk membawanya melalui tangga pelayan serta meletakkannya di kamar mandi dalam kamarku” (al-Chaki>m, 1940:19).
38
Tokoh utama “Aku” memesan susu kepada pelayan untuk anak keledainya. Begitu mendapatkan susu, dengan segera tokoh utama “Aku” menuju kamar mandi dan memberikannya kepada anak keledai. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
أسرعت إىل اغبمام بفنجان من اللنب وضعتو على ((سجاد الفالين)) ربت فم اعبحش .)۲۱:۱۹٤۰ ،(اغبكيم Asra‘at ilal-Chamma>mi bi finja>ni minal-labani wa dha‘tuhu ‘ala> ((Saja>dul-Fullaini)) tachta fammil-Jachsyi (al-Chaki>m, 1940:21). “Aku menuju kamar mandi dengan membawa secangkir susu dan meletakkannya di atas karpet, tepat di bawah mulut anak keledai” (al-Chaki>m, 1940:21). 3) Episode 3 Pada episode 3, tokoh utama “Aku” menceritakan tentang peristiwa yang telah dialaminya yaitu bertemu dengan seorang laki-laki. Tepatnya, Seminggu yang lalu, tokoh utama “Aku” mendapat telepon dari seorang laki-laki yang berbicara dengan bahasa Perancis. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut.
فالستلقيت على مقعدى الكبري مستقبال،كان ذلك منذ أسبوع عصر يوم اشتد حره وإذا جرس التليفون بقرىب يدق فتناولت.باب الشرفة أستجدى بعض أنفاس نسيم عابر دون أن أربرك من مكاىن وظبعت صوت عاملة التليفون اؼبركز،السماعة بيد مسرتخية بالفندق تصلىن بصوتى آخر ىف اػبارجى لرجل يتكلم الفرنسية ويعلن إىل أنو يطلب .)۲۹:۱۹٤۰ ،موعدا للقائى (اغبكيم Ka>na dza>lika mundzu usbu>‘in ‘ashri yaumin isytadda charrahu, fa-s-talqaitu ‘ala> maq‘adil-kabi>ri mustaqbilan ba>bu ’sy-Syirfati astajida> ba‘dha anfa>si nasi>mu ‘a>birin. Wa idza> jarasu ’t-Tili>fu>na bi qurba> yaduqqa fatana>walati ’s-sima>‘ati bi yadi mustarkhiyyah, du>na an atacharraka min maka>ni> wa
39
sami‘tu shauta ‘a>milatu ’t-Tili>fu>nal-Markazi> bil-funduqi tashilluni> bi shautin a>kharin fil-kha>riji li rajulin yatakallamulFarnisiyyati wa yu‘lanu ilayya annahu yathlubu mau‘idan lilqa>’i> (al-Chaki>m, 1940:29). “Sejak seminggu yang lalu, tepatnya pada waktu Ashar, bersama udara yang sangat panas aku duduk menghadap beranda untuk menghirup udara segar yang bertiup. Terdengar deringnya telepon di sampingku. Aku mengangkatnya dengan tangan yang lemas tanpa bergerak dari tempatku. Aku mendengar operator hotel menyambungkan Aku dengan suara lain di luar, suara seorang laki-laki yang berbicara dengan bahasa Perancis, dan meminta waktu padaku untuk bertemu” (al-Chaki>m, 1940:29). Maksud kedatangan laki-laki yang berbicara menggunakan bahasa Perancis adalah menawarkan pekerjaan kepada tokoh utama “Aku”. Pekerjaan tersebut adalah kontrak kerjasama pembuatan film tentang pedesaan Mesir. Segala sesuatu tentang pembuatan film akan ditanggung oleh perusahaan film Perancis. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
.وجلس حيدثىن ىف طالقة ولباقو عن شريط سينمائى تصور أكثر وقائعو الريف اؼبصرى ،وأن اؼبتوىل إخراج ىذا كلو واإلنفاق عليو شركة سينمائية فرنسية (اغبكيم .)۳۰:۱۹٤۰ Wa jalasa yachadditsuni> fi> thala>qatin wa liba>qihi ‘an syari>thin si>nima>’i> tushawwiru aktsaru wa qa>’i‘ahu ’r-Ri>fil-Mishra>. Wa annal-mutawalli> ikhra>ju ha>dza> kulluhu wa’l-infa>qu ‘alaihi Syirkatun Si>nima>’iyyatun Farnisiyyah (al-Chaki>m, 1940:33). “Kami duduk bersama, dan dia mulai berbicara dengan lancarnya tentang kaset film yang kebanyakan proses syutingnya diambil di pedesaan Mesir. Semua yang bertanggung jawab atas pendanaan produksi ini adalah perusahaan perfilman Perancis” (al-Chaki>m, 1940:3). 4) Episode 4 Pada episode 4 menceritakan tentang tokoh utama “Aku” telah menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan film Perancis. Tokoh
40
utama “Aku” mengetahui bahwa laki-laki yang berbicara menggunakan bahasa Perancis adalah seorang sutradara. Tokoh utama “Aku” menetapkan waktu untuk bekerja dengannya antara jam empat sampai jam enam sore. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
رأى أن أخصص لو وقتا قبتمع فيو فحددت لو.فهو كما فهمت ـبرج ذلك الشريط وىو الوقت الذى يذىب عادة ىف االستلقاء،بني الرابعة والسادسة من عصر كل يوم .)٤۳:۱۹٤۰ ،على اؼبقعد الكبري (اغبكيم Fa huwa kama> fahimtu Mukhrijun dza>lika ’sy-Syari>th. Ra’a> an ukhashshisha lahu waqtan najtami‘u fi>hi fa chadadtu lahu baina ’r-Ra>bi‘ati wa ’s-Sa>disati min ‘Ashri kulla yaumin, wa huwal-waqtul-ladzi> yadzhabu ‘a>datan fil-istilqa>’i ‘alalmaq‘adil-kabi>r (al-Chaki>m, 1940:43). “Sebagaimana yang Aku tahu bahwa laki-laki itu adalah seorang sutradara film. Dia ingin Aku mengkhususkan waktu untuk bertemu. Aku menetapkan waktu antara jam empat sampai jam enam sore setiap harinya yaitu waktu yang biasa dihabiskannya berbaring di atas sofa besar” (al-Chaki>m, 1940:43). Sutradara mengatakan kepada tokoh utama “Aku” bahwa dia bersama para pembantunya telah menemukan salah satu desa kecil di Mesir yang terletak di jalan al-Badrasyi>n. Mereka menyewa sebuah rumah untuk syuting film. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
أخربىن أهنم قد زبريوا بالفعل قرية صغرية ىف طريق البدرشني على بعد كبو نصف ساعة وأهنم استأجروا فيها منزال صبيال من طابقني ديلكو أحد األعيان.بالسيارة من القاىرة .)۴۵:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Akhbarani> annahum qad tukhayyi>ru> bil-fi‘li qaryatan shaghi>ratan fi> thari>qil-Badrisyi>na ‘ala> bu‘din nachwa nishfu sa>‘atin bi ’s-sayya>rati minal-Qa>hirah. Wa annahum ista’jaru> fi>ha> munzilan jami>lan min tha>biqaini yamlakahu achadula‘ya>nu (al-Chaki>m, 1940:45).
41
“Aku diberitahu bahwa sesungguhnya mereka telah menemukan desa kecil di jalan al-Badrasyi>n, setengah jam berkendaraan dari kota Kairo. Mereka menyewa sebuah rumah bagus yang telah di kosongkan oleh pemiliknya, yang terdiri dari dua lantai” (al-Chaki>m, 1940:45). 5) Episode 5 Pada episode ini menceritakan tokoh utama “Aku” memperkenalkan sahabatnya yaitu anak keledai kepada sutradara. Sang sutradara menerima dengan perasaan takjub anak keledai tersebut. Tokoh utama “Aku” memberi nama anak keledai dengan nama “Filsuf”. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut.
: ودخلت بو على اؼبخرج قائال أقدم إليك صديقى+ مث ضحك مسرورا، فدىش مث ابتسم،فنهض الرجل ىف اغبال والتفت فوجد اعبحش : ويقول. وأقبل عليو يسمح رأسو الصغري بكفيو.معجبا مرحبا بو من رفيق ! ال شك أنو مصدر وحيك أرجو ذلك+ ما اظبو ؟... أطوارك تدىشىن)) لكن أحب لو دوتو ((الفيلسوف، مل أطلق عليو بعد اظبا من األظباء+ : فصاح الرجول ، ىلم أيها ((الفيلسوف)) ! (اغبكيم. أصبت ما من اسم يصلح لو حقا غري ىذا.)۵۲:۱۹۴۰ Wa dakhaltu bihi ‘alal-Makhraji qa>’ilan : + Uqaddimu ilaika shadi>qi> Fa nahadha ’r-Rajulu fil-cha>li wa’l-tafat fa wajadal-Jachsyu, fadahisya tsumma ibtasama, tsumma dhachika masru>ran mu‘ajjaban. Wa aqbala ‘alaihi yasmachu ra’sahu ’sh-shaghi>ru bi kaffaihi, wa yaqu>lu : - Marchaban bihi min rafi>q ! La> syakka annahu mashdarun wachyika. + Arju> dza>lika - Athwa>raka tudahhisyuni>, ma-’s-muhu ?
42
+
Lam athliq ‘alaihi ba‘da isman minal-asma>’i, la>kinni> uchibbu lau da‘watahu ((al-Fi>lusu>f)). Fa sha>cha ’r-Rajulu : - Ashabtu ma> min ismin yashluchu lahu chaqqan ghaira ha>dza>. Halumma ayyuha> ((al-Fi>lusu>f)) (al-Chaki>m, 1940:52). “Aku menggiring keledai masuk kamarku untuk menemui sang sutradara, + Kenalkan, sahabatku” Laki-laki tersebut segera berdiri dan berbalik, dia menemukan seekor anak keledai, dia terkejut dan tersenyum, dia tertawa senang dipenuhi dengan ketakjuban. Dia menerimanya sambil mengusap-usap kepala kecilnya dengan telapak tangan, dan berkata, - Selamat datang sahabat ! Pasti saja dia asal wahyumu” + Saya harap begitu - Kelakuanmu menakjubkan, siapakah namanya ?” + Aku belum memutuskan nama untuknya, tetapi Aku suka memanggilnya dengan „Filsuf‟.” Lelaki itu berteriak, - “Kau benar, tidak ada nama lain yang cocok untuknya selain nama ini. Ayolah „Filsuf‟ !” (al-Chaki>m, 1940:52). 6) Episode 6 Pada episode 6 menceritakan tentang kehidupan tokoh utama “Aku” di desa al-Badrasyi>n. Tokoh utama “Aku” menyesali kedatangannya di desa karena pemandangannya yang kumuh dan jorok. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
وال شىء اليوم غري األسف، وال فائدة ترجى منو.ًإنو الريف القذر الذى أعرفو دائما .)۵۹-۵۸:۱۹۴۰ ، وغمرتىن الكآبة (اغبكيم. وندمت على اجملىء.واغبسرة واؼبرارة Innahu ’r-ri>ful-qadzri ’l-ladzi> a‘rafahu da>’iman. Wa la> fa>’idatun turja> minhu, wa la> syai’ul-yaumi ghairul-asifi walchasrati wal-mira>rah. Wa nadimtu ‘alal-Maji>’i. Wa ghamratanil-ka>bati (al-Chaki>m, 1940:58-59). “Itulah pedesaan kumuh yang selalu Aku ketahui. Tidak ada faedah yang dapat diharapkan darinya, tidak ada apa-apa hari ini kecuali permohonan maaf dan penyesalan. Aku menyesali
43
kedatanganku. 1940:58-59).
Keputus-asaan
melandaku”
(al-Chaki>m,
Tokoh utama “Aku” bersama kru film telah sampai di rumah yang dipersiapkan. Rumah tersebut adalah rumah bagus yang berlantai dua. Segala sesuatu yang terdapat di dalam rumah menggambarkan kemewahan. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
وىو مبىن، فهذا اؼبنزل رحب ضخم من طابقني.وبلغنا أخريا اؼبنزل الذى أعد لنا ، ونوافذه واسعة مشبكة باغبديد.بالطوب األضبر ومطلى بطالء ىف لون الفستق وجدرانو ظبيكة وسقوفو عالية وحيطان حجراتو منقوشة بالزيت نقشا ينم عن السعة .)۶۲-۶۱:۱۹۴۰ ،والرتف (اغبكيم Wa balaghna> akhi>ran al-manzilu ’l-ladzi> u‘idda lana>. Fa ha>dzal-manzilu rachiba dhakhmun min tha>biqaini, wa huwa mabna> bi ’th-thu>bil-achmari wa mathla> bi thala>’in fi> launilfustaqi. Wa nawa>fidzahu wa>si‘atun musybakatun bilchadi>di, wa judra>nihi sami>katun wa suqu>fihi ‘a>liyatun wa chi>tha>ni chujra>tahu manqu>syatun bi ’z-zaiti naqsyan yanmu ‘ani ’s-sa‘ati wa ’t-tirafi (al-Chaki>m, 1940:61-62). “Akhirnya sampailah kami di rumah yang disiapkan untuk kami. Rumah yang besar terdiri dari dua lantai, terbuat dari batu bata merah, dan bercat kehijau-hijauan. Jendelanya besar tertutup teralis, temboknya kasar, plafonnya tinggi, dinding ruangannya diukir dengan cat yang menggambarkan kebesaran dan keluasan” (al-Chaki>m, 1940:61-62). 7) Episode 7 Pada episode 7 menceritakan tentang tokoh utama “Aku” yang merasa ketakutan di dalam kamarnya. Tokoh utama “Aku” tidak bisa tidur sampai pagi karena mengetahui kamarnya berpenghuni. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut.
ىذه الكلمة وحدىا ىى الىت.))أخشى االنفراد ىف مكان يقال ىل إنو ((مسكون .)٧۶:۱۹۴۰ ،((تسكن)) رأسى أشباحا لن تربح حىت يطلع النهار (اغبكيم
44
Akhsyal-infira>du fi> maka>nin yuqa>lu li> innahu ((Nasku>nun)). Ha>dzihil-kalimatu wachdaha> hiya ’l-lati> ((taskunu)) ra’si> asybachan lan tabracha chatta> yathli‘a ’n-Naha>r (al-Chaki>m, 1940:76). “Aku takut tinggal di tempat yang dikatakan padaku „tempat itu berpenghuni‟. Kata inilah yang satu-satunya tinggal di benakku sebagai hantu, hingga terbitnya matahari” (alChaki>m, 1940:63). 8) Episode 8 Pada episode 8 menceritakan tentang tokoh utama yaitu Aku menghindari pembicaraan tentang skenario yang dibahas oleh sutradara. Tokoh utama “Aku” mengajak sutradara berjalan-jalan di jembatan desa. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
. وأحسست كأىن موشك على التثاؤب،فشعرت كأن اػبور والفتور يدبان ىف أعصاىب وأيقنت أن النوم ال بد ىاجم على إذا ربدث ىذا الرجل ىف قصتو فنهضت على قدمى : فقال من فوره. ما قولك ىف نزىة صغرية على جسر ترعة ىذه القرية: وبردتو،واثقا .)٧۹:۱۹۴۰ ،فكرة بديعة (اغبكيم Fa sya‘artu ka’annal-khiwara wal-futu>ri yadba>ni fi> a‘sha>ni, wa achsastu ka’anni> mu>syiku ‘ala ’t-tatsa>’ub. Wa aiqantu anna ’n-Nauma la> budda ha>jimun ‘alayya idza> tachaddatsa ha>dza ’rrajulu fi> qishshatihi fa nahadhtu ‘ala> qadami> wa>tsiqan, wa ba>dartuhu : Ma> qaulika fi> nazhatin shaghi>ratin ‘ala> jasri tar‘atin ha>dzihil-Qaryah. Fa qa>la min fu>rihi : Fikratan badi>‘atan (al-Chaki>m, 1940:79). “Aku merasa kalau rasa lemas mulai menggerogoti sarafku dan hampir membuatku mengantuk. Aku yakin bahwa tidur akan menyerangku jika laki-laki ini mulai bercerita tentang kisahnya. Aku langsung bangkit melompat, “Bagaimana kalau kita jalan-jalan di jembatan desa ini ?”. Dia langsung berkata, “Ide yang cemerlang” (al-Chaki>m, 1940:79). 9) Episode 9 Pada episode 9 mengisahkan tentang tokoh utama “Aku” menghindari kamarnya yang panas dan banyak nyamuk. Solusinya, tokoh utama “Aku”
45
mengajak sutradara naik ke atas loteng. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
ىلم بنا مرة: مث جذبتو من يده و قلت لو. فاغبر والبعوض، النوم اآلن مستحيل+ .أخرى إىل السطح .)۹۲:۱۹۴۰ ، كما تريد (اغبكيم+ -
+ -
A’n-Naumil-a>n mustachi>lun, fal-charru wal-ba‘u>dh. Tsumma judzbatuhu min yadihi wa qultu lahu : Halumma bina> marratan ukhra> ila ’s-Sathchi. Kama> turi>d (al-Chaki>m, 1940:92). “Tidur pada saat seperti ini adalah mustahil, panas dan banyak nyamuk”. Kemudian aku menarik tangannya dan berkata, “Ayo kita kembali naik ke atas loteng”. “Terserah engkau” (al-Chaki>m, 1940:92).
10) Episode 10 Pada episode 10 menceritakan tentang kehidupan masa lalu tokoh utama yaitu Aku sepuluh tahun silam. Masa lalu tokoh utama “Aku” adalah kegagalannya akan menikah. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut.
مث... لكن. كنت موشكا على الزواج منذ عشر سنوات: فقلت لو وأنا أحاول التذكر فقد مرت برأسى صورة ما حدث وما.كررت بفكرى راجعاً إىل ذلك العهد وابتسمت .)۱۰٥:۱۹٤۰ ،ثىن عزمى عن اؼبضى ىف ذلك األمر (اغبكيم Fa qultu lahu wa ana> ucha>wilu ’t-tadzakkuru : kuntu mu>syikan ‘ala ’z-zuwa>ji mundzu ‘asyara sanawa>tin. La>kinna ... Tsumma karrartu bi fikri> ra>ji‘an ila> dza>likal-‘ahdi wa’btasamtu. Fa qad marrat bi ra’si> shu>ratan ma> chadatsa wa ma> tsana> ‘azmi> ‘anil-madha> fi> dza>likal-amru (al-Chaki>m, 1940:105). “Aku berkara padanya sambil mengingat-ingat, “Aku hampir saja menikah sepuluh tahun yang lalu, tetapi ...”. Kemudian aku kembali mengingat-ingat tentang janji tersebut dan Aku tersenyum. Terlintas dalam benakku gambar kejadian yang menahan keinginanku untuk melanjutkan pernikahan itu” (alChaki>m, 1940:105).
46
11) Episode 11 Pada episode 11 menceritakan tentang sutradara mengabadikan foto tokoh utama “Aku” bersama anak keledainya yang bernama „Filsuf‟. Sutradara mengambil foto keduanya di dalam gudang gandum. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
فوقف.وأجلسوىن ىف اعبرن خلف كوم القمح ودفعوا ((اعبحش)) اؽبزيل إىل جوارى .)۱۲۰:۱۹٤۰ ،اؼبسكني كما أرادوا لو أن يقف دون أن يتململ (اغبكيم Wa ajlisu>ni> fil-jarni khalfa kaumil-qamchi wa dafa‘u> ((alJachsyu)) al-hazi>lu ila> jiwa>ri>. Fa waqafal-miski>nu kama> ara>du> lahu an yaqifa du>na an yatamalmala (al-Chaki>m, 1940:120). “Mereka mendudukkan Aku di atas alat giling gandum yang di belakangnya tampak gundukan gandum, dan mereka mendorong anak keledai yang lemah ke sampingku. Keledai miskin tersebut bergerak sebagaimana yang mereka inginkan tanpa pemberontakan” (al-Chaki>m, 1940:120). 12) Episode 12 Pada episode ini mengisahkan tentang tokoh utama “Aku” yang memiliki kepribadian penyendiri. Selain itu, tokoh utama “Aku” juga tidak mudah bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut.
للتحدث قليال ىف شئوىن األدب أو،ًأنا أعيش منفردا بال أصدقاء ال أرى أحدا إال ؼباما أما أكثر أيامى فأنا. تقضى الضرورة أن ألقاىم.الفكر أو الفن أناس من أىل مهنىت .)۱۳۲:۱۹۴۰ ،بعيد عن اجملتمع (اغبكيم Ana> a‘i>syu munfaridan bi la> ashdiqa>’i la> ara> achadan illa> luma>man, li ’t-tachaddutsi qali>lan fi> syu’u>nil-adabi awil-Fikri awil-Fanni una>sun min ahli mihnati>. Taqdha ’dh-dharu>ratu an al-qa>hum. Amma> aktsaru ayya>mi> fa ana> ba‘i>dun ‘anilmujtami‘i (al-Chaki>m, 1940:132).
47
“Akulah orang yang tinggal sendirian dalam masyarakat tanpa teman. Aku tidak melihat orang kecuali berkepentingan untuk berbincang-bincang sedikit perihal sastra, pemikiran, atau kesenian, yaitu orang-orang yang berprofesi denganku. Dengan terpaksa Aku berjumpa dengan mereka. Adapun sisa kehidupanku adalah jauh dari masyarakat” (al-Chaki>m, 1940:132). 13) Episode 13 Pada episode 13 menceritakan tentang konflik tokoh utama “Aku” dengan sutradara. Segala sesuatu di dalam proses pembuatan film harus patuh kepada sutradara. Tokoh utama “Aku” yang berprofesi sebagai penulis tidak dapat bekerja di sinema karena kebebasanya terbelenggu oleh sutradara. Seorang penulis memiliki kebebasan tersendiri. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
ذلك أن السينما زبضع كل،إن الكاتب اغبق ال ديكن أن يلذ لو العمل للسينما فالكاتب اغبقيقى ىو أيضا ذلك الذى خيضع كل شىء ؼبشيئتو.شيء إلرادة اؼبخرج .)۱۳٧:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Innal-Ka>tibal-chaqqu la> yumkinu an yaludzdza lahul-‘amalu li’s-Si>nima>, dza>lika anna ’s-Si>nima> takhdha‘u kulla syai’in li ira>datil-Makhraji. Fal-Ka>tibul-chaqi>qi> huwa ‘aidhan dza>lika ’l-ladzi> yakhdha‘u kulla syai’in li masyi’atihi (al-Chaki>m, 1940:137). “Seorang penulis yang sesungguhnya tidak mungkin menikmati pekerjaannya di sinema, karena dalam sinema segalanya tunduk di bawah sutradara. Seorang penulis sesungguhnya adalah juga yang menundukkan segala sesuatu di bawah kehendaknya” (al-Chaki>m, 1940:137). Tokoh utama “Aku” bermaksud untuk membatalkan perjanjian kerjasama dengan sutradara. Dia mengembalikan skenario dan uang yang telah diterimanya. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
48
النتيجة: وأخرجت دفرت الشيكات وقلت.فنهضت وأحضرت أوراق قصتو فدفعتها إليو .)۱۳۹:۱۹٤۰ ،أن أرد مالكم ونفسخ العقد (اغبكيم Fa nahadhtu wa achdhartu aura>qa qishshatahu fadafa‘tuha> ilaihi. Wa akhrajtu daftara ’sy-syi>ka>ti wa qultu : A’n-nati>jatu an aradda ma> lakum wa nafsakhul-‘aqdi (al-Chaki>m, 1940:139). “Aku bangkit mengambil lembaran-lembaran kisahnya dan memberikan padanya. Aku mengeluarkan daftar cek sambil berkata, “Hasilnya adalah Aku akan mengembalikan uang kalian dan kita batalkan perjanjian ini” (al-Chaki>m, 1940:139). 14) Episode 14 Pada episode 14 menceritakan tentang tokoh utama yaitu Aku mengutarakan kembali kepada sutradara untuk membatalkan kerjasama. Sutradara tidak menyetujuinya dan menenangkan agar tokoh utama “Aku” tidak berputus asa. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
. لقد كنت أفكر ىف طلب إلغاء ىذا العقد+ هبذه السرعة الوقت أمامك اآلن متسع للتفكري الطويل والعمل. ؼباذا ؟ التيأس.)۱٤٤:۱۹٤۰ ، وسنخطرك بالطبع عند االحتياج إليك (اغبكيم.البطىء + -
+ -
Laqad kuntu ufakkiru fi> thalabi ilgha>’in ha>dzal-‘aqdu Lima>dza> ? La> tai’asu. Bi ha>dzihi ’s-sur‘atil-waqtu ama>makal-a>na muttasi‘u li’t-tafki>ri ’th-thawi>li wa ‘amalul-bath’i. Wa sanakhthuruka bi’th-thab‘i ‘indalichtiya>ji ilaik (al-Chaki>m, 1940:144). “Aku berpikiran untuk membatalkan perjanjian itu”. “Mengapa ? Jangan buru-buru putus asa. Waktu di hadapan kita sangat luas untuk berpikir panjang dan bekerja lambat. Kami tentunya akan mengingatmu ketika memerlukanmu” (al-Chaki>m, 1940:144).
Sutradara mengabarkan kepada tokoh utama “Aku” bahwa sahabatnya yaitu seekor anak keledai yang bernama „Filsuf‟ telah mati. Tokoh utama “Aku” merasa sedih dan menyesal karena melalaikannya. Sutradara
49
menenangkannya dengan mengatakan akan mengirimkan fotonya bersama „Filsuf‟ di desa. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
عندى لك خرب ؿبزن ماذا ؟+ : فأجاب ىف صوت اآلسف ... )) صديقك ((الفيلسوف: فقاطعتو مات ؟+ يوم إحبارك لقد كان: وقلت. منظره ورزانتو وصيامو. إىن ناكث للعهد. واأسفاه ! لقد كنت نسيتو+ .صبيال زاىدا حكيما : فقال اؼبخرج .)۱۴۵:۱۹۴۰ ، ال ربزن سأبعث إليك بصورتو الىت التقطناىا لو (اغبكيم- ‘Indi> laka khabrun muchzinin.
+ Ma>dza> ? Fa aja>ba fi> shautil-a>sifi : - Shadi>qaka ((al-Fi>lusu>f)) .... Fa qa>tha‘tuhu : + Ma>ta ? - Yaumu ibcha>raka + wa>’asfa>hu ! Laqad kuntu nasi>tuhu. Inni> na>kitsun lil-‘ahdi. Manzhiruhu wa raza>natuhu washiya>muhu. Wa qultu : Laqad ka>na jami>lan za>hidan chaki>man. Fa qa>lal-Makhraju: - La> tachzan sa’ab‘atsu ilaika bi shu>ratihi ’l-lati> iltaqthanna>ha> lahu (al-Chaki>m, 1940:145). - “Aku punya kabar buruk untukmu”. + “Apa ?” Dia menjawab dengan nada memelas, - “Temanmu Filsuf ....” Aku memotongnya, + “Dia mati ?” - “Pada hari pelayaranmu” + “Oh, sayang sekali ! Aku telah melupakannya. Aku telah melanggar janji. Bayangan bentuknya, kepiawaiannya, dan puasanya” dan Aku berkata, “Dia dahulu bagus, zuhud, dan bijaksana !”
50
Sutradara berkata, - “Jangan sedih, aku akan mengirimkan padamu foto yang pernah kita ambil” (al-Chaki>m, 1940:145). Berdasarkan analisis di atas dapat diketahui bahwa dalam novel CaC terdapat empat belas episode. Episode-episode tersebut di atas dapat digolongkan menjadi tiga episode, yaitu episode dramatis, episode naratif, dan episode analitis. 1) Episode Dramatis Episode (selanjutnya akan disingkat menjadi E) dramatis dalam novel CaC terdiri dari E2, E5, E6, E9, dan E11. Episode ini tergolong episode dramatis karena peristiwa yang dibawakan pengarang melalui dialog seolah-olah hadir ketika dibaca. Contoh episode dramatis dalam novel CaC adalah sebagai berikut. Pada E2, tokoh utama Aku merasa kebingungan karena anak keledai tidak minum susu di dalam cangkir yang telah disediakan. Tokoh utama “Aku” bertemu dengan penjual penjual koran dan meminta jalan keluar kepadanya. Berikut ini kutipan dalam E2.
! وإيو رأيك انو مارضاش حىت يلتفت للفنجان+ : فحملق الرجل ىف وجهى وقال فنجان ؟: فقلت . طلبت لو واحد لنب. أيوه+ : فقاطعىن الرجل صائحا طلبت لو واحد لنب ! ىو من غري مؤاخدة سواح من السواحني ! دا يا سيدنا البك دا الزم لو من غري مؤاخدة (( بزازة )) من.جحش ابن يومني بالكتري بريضع من بزامو .)۱۹٤۰:۲۳ ،األجزاخانة ! (اغبكيم
51
+ Wa iyyahu ra’yaka annahu ma>ridha>syun chatta> yaltafitu lilfinja>n ! Fa chamlaqa ’r-rajulu fi> wajhi> wa qa>la : - Finja>n ? Fa qultu : + Ayyuwah. Thalabtu lahu wa>chidun labanun. Fa qa>tha‘ani ’r-Rajulu sha>ichan : - Thalabta lahu wa>chidun labanun ! huwa min ghairi mu’a>khidzatin siwa>chin mina ’s-siwa>chaini ! da> ya> sayyidinal-Bik jachsyun ibnu yaumaini bil-kati>ri bi yardha‘u min baza>mihi. Da la>zimu lahu min ghairi mu’akhidzatin ((baza>zatun)) minal-ajza>kha>nah (al-Chaki>m, 1940:23). + “Apa pendapatmu kalau dia tidak mau minum, bahkan tak sedikitpun menoleh ke cangkir ?!” Lelaki itu terbelalak dan berkata, - “Cangkir?!” Aku menjawab. + “Iya, Aku memesan untuknya secangkir susu...” Lelaki itu memotongku seraya berteriak, - “Kau memesan untuknya secangkit susu!! Maaf ya, apa dia itu seorang turis?! Dia itu, tuanku Beek, seekor anak keledai yang baru lahir dua hari. Dia menyusu langsung dari tetek induknya. Maaf saja, seharusnya dia harus memakai dot dari apotek!” (al-Chaki>m, 1940:23). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa kebodohan Tokoh utama “Aku” memberi secangkir susu kepada anak keledai. Anak keledai yang berumur dua hari seharusnya menyusu kepada induknya. Seandainya tidak ada induk, maka dapat diganti dengan menggunakan dot. 2) Episode Naratif Adapun episode naratif dalam novel CaC adalah E3, E4, dan E10. Episode ini tergolong episode naratif karena menceritakan sesuatu yang telah terjadi. Selain itu, episode naratif juga menarasikan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dalam waktu relatif lama.
52
Contoh episode naratif dalam novel CaC adalah sebagai berikut. Tokoh utama Aku teringat kembali bahwa sepuluh tahun yang lalu yaitu pernah akan menikah. Berikut ini kutipan E10.
مث... لكن. كنت موشكا على الزواج منذ عشر سنوات: فقلت لو وأنا أحاول التذكر .)۱۰٥:۱۹٤۰ ،كررت بفكرى راجعاً إىل ذلك العهد وابتسمت (اغبكيم Fa qultu lahu wa ana> ucha>wilu ’t-tadzakkuru : kuntu mu>syikan ‘ala ’z-zuwa>ji mundzu ‘asyara sanawa>tin. La>kinna ... Tsumma karrartu bi fikri> ra>ji‘an ila> dza>likal-‘ahdi wa’b-tasamtu (alChaki>m, 1940:105). Maka Aku berkata padanya sambil mengingat-ingat, “Aku hampir saja menikah sepuluh tahun yang lalu, tetapi....”. kemudian kembali Aku mengingat-ingat tentang janji itu dan Aku tersenyum (al-Chaki>m, 1940:105). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Tokoh utama ‚Aku” teringat pengalaman kehidupannya sepuluh tahun yang lalu. Tokoh utama ‚Aku‛ hanya tersenyum ketika mengingat-ingat kejadian tersebut 3) Episode Analitis Adapun episode analitis dalam novel CaC adalah E1, E8, dan E14. Tipe episode ini berisi tentang kontemplasi karakter-karakter lain atau peristiwaperistiwa yang terjadi. Biasanya digunakan pengarang agar pembaca mengetahui pikiran tokoh. Contoh episode analitis dalam novel CaC adalah sebagai berikut. Pada E8, tokoh utama Aku memuji istri kamerawan dan lebih pantas mendapat gelar „Nyonya‟. Istri kamerawan telah memberikan manfaat kemanusiaan dimanapun dia berada. Berikut ini kutipan dalam E8.
53
تلك الىت ورثت شخصية.إن ((السيدة)) اعبديرة هبذا االسم ىى زوجة زميلك اؼبصور إهنا تريد أن. ففهمت كيف تكون نافعة مفيدة لإلنسانية أينما حلت.سيدات األشراف .)۹۱-۹۰:۱۹٤۰ ،سبكث ىنا لرتفع شأن ىذا الفالح اؼبسكني (اغبكيم Inna ((a’s-sayyida>ta)) al-jadi>ratu bi ha>dzal-ismu hiya zaujatun zami>lakal-mushawwiru. Tilka ’l-lati> wa ratsat syakhshiyyatan sayyida>tul-asyra>fi. Fa fahimat kaifa taku>nu na>fi‘atan mufi>datan lil-insa>niyyati ainama> challat. Innaha> turi>du an tamakkatsa huna> liturfa‘a sya’nun ha>dzal-Falla>chul-miski>nu (al-Chaki>m, 1940:90-91). Sesungguhnya „Nyonya‟ yang patut menyandang gelar ini adalah istri temanmu sang kamerawan itu. Dialah yang telah mewariskan kepribadian para nyonya yang mulia. Jadi Aku paham bagaimana dia bisa menjadi bermanfaat bagi kemanusiaan di manapun dia berada. Dia ingin tinggal di sini agar dapat mengangkat derajad petani miskin ini (al-Chaki>m, 1940:90-91). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa pemikiran tokoh utama “Aku” tentang istri kamerawan. Dia menilai bahwa istri kamerawan lebih berhak mendapat penghargaan karena keberadaan dirinya bermanfaat bagi orang lain. Istri kamerawan tinggal di desa dengan tujuan untuk mengangkat derajad para petani miskin. Penentuan episode-episode di atas tidak mutlak memiliki satu kategori episode. Ada beberapa episode yang memiliki dua kategori, baik episode dramatis, episode naratif dan episode analitis. Seperti halnya dalam episode dramatis tidak murni hanya memiliki unsur dramatis melainkan memiliki unsur naratif. Episode tersebut digolongkan pada episode dramatis karena memiliki banyak unsur dialog, namun tidak menutup kemungkinan munculnya unsur-unsur naratif karena sebagian cerita diceritakan secara naratif. Episode campuran dalam
54
novel CaC adalah E7, E12, dan E13. Episode tersebut diceritakan pengarang baik secara dramatis, naratif, maupun analitis. b. Tahapan Alur Stanton (2007:28) mengemukakan bahwa alur memiliki awal, tengah, dan akhir. Awal cerita memperkenalkan peristiwa yang membuat pembaca mendapatkan informasi penting yang berkaitan dengan hal-hal yang muncul pada kejadian selanjutnya. Bagian tengah menampilkan konflik yang sudah mulai dimunculkan pada bagian awal dan konflik itu semakin meningkat hingga mencapai klimaks. Bagian akhir merupakan penyelesaian dari klimaks dan menjadi bagian akhir cerita. Alur cerita sebuah karya fiksi sering tidak menyajikan urutan peristiwa secara kronologis dan runtut, melainkan penyajian yang dapat dimulai dan diakhiri dari setiap kejadian. Tidak ada keharusan untuk memulai dan mengakhiri dengan kejadian awal dan akhir. Seperti dalam novel CaC yang mempunyai alur sorot balik. Adapun alurnya sebagai berikut. Tahap tengah Tahap awal Tahap tengah Tahap akhir 1) Tahap tengah terdapat pada E1-E2 Tahap tengah dalam novel CaC ini adalah E1-E3. Episode tersebut terlebih dahulu menceritakan tentang tokoh utama “Aku” membeli anak keledai di jalan besar Kota Kairo. Tokoh utama “Aku” menawar anak keledai dengan harga tiga puluh Piester, harga yang terucap dengan main-main tanpa pikir panjang. Jual beli anak keledai tersebut di bantu oleh penjual koran sukarela.
55
Tokoh utama “Aku” meletakkan anak keledai di kamar mandi tempat dia menginap. Tokoh utama “Aku” berniat untuk membagi kamar tempat menginap dengan anak keledai sampai waktu Ashar. Tokoh utama “Aku” berniat untuk pergi di waktu Ashar untuk keperluan aneh yang akan diceritakan kisahnya sebentar lagi (pada E3). Tahap ini Aku merasa kebingungan karena anak keledai tidak mau minum susu yang telah Aku berikan di cangkir. Akhirnya, Aku mendapatkan solusi bahwa anak keledai tidak minum kecuali dengan dot yang dibeli di Apotek. Selain itu, Aku telah dibantu oleh wanita berambut pirang untuk memberi susu kepada anak keledai. 2) Tahap awal atau pengenalan terdapat pada E3-E11 Pada tahap ini digunakan untuk memperkenalkan tokoh-tokoh, latar, dan konflik kepada pembaca. Aku menceritakan tentang keperluan aneh di suatu desa. Seminggu yang lalu, tepatnya waktu Ashar, Aku mendapat tamu seorang pemuda yang tidak lain adalah seorang sutradara perfilman. Dia menginginkan kontrak kerja bersama Aku yaitu menyederhanakan naskah drama menjadi dua kata. Awalnya, Aku menolak karena waktu kerja telah usai. Sutradara terus saja mendesak dan Aku menyepakati perjanjian kontrak kerja tersebut. Sutradara menginginkan Aku untuk tinggal bersama di suatu desa yaitu tempat pengambilan gambar. Aku menolak karena tidak dapat meninggalkan perkejaannya di Kairo. Sutradara akan memberikan fasilitas yang kenyamanan Aku selama tinggal di rumah desa. Aku merasa tersentuh dengan ucapan
56
sutradara. Sutradara memohon kepada Aku untuk bekerjasama dalam pembuatan film, bukan karena perjanjian yang terikat tetapi karena persahabatan yang mulai terjalin. Akhirnya meyetujui untuk bersama didesa pada malam Jumat setiap pekan. Perjalanannya dimulai pada hari Kamis. Satu minggau setelah pertemuannya dengan sutradara yaitu pada hari Aku menemukan anak keledai dan akan membawanya pula ke desa tersebut. Aku memerintahkan pelayan desa untuk mencari induk keledai yang baru saja melahirkan. Seorang anak kecil mengatakan bahwa keledai milik kepala desa baru saja melahirkan. Akhirnya, Aku menyerahkan anak keledai kepada pelayan desa agar dititipkan dan diberi susu oleh induk keledai. Aku telah bersama sutradara dan para pembantunya, yaitu kamerawan beserta istrinya, dan pelayan dari desa. Segala keperluan Aku telah dilayani dengan baik. Aku merasakan rasa kekeluargaan diantara mereka meskipun baru semalam tinggal dirumah tersebut. Aku merasakan kenyamanan berbincangbincang dengan mereka ketika makan malam berlangsung. Pelayan desa mendatangkan Filsuf seraya berkata bahwa mereka telah berkeliling ke seluruh keledai, baik yang baru melahirkan maupun yang masih mengandung, akan tetapi Filsuf tidak mau mendekat dan tetap melakukan puasa sufi. Kami merasa bahwa Filsuf akan mati karena tidak mau makan sama sekali. Sebelum ajal menjemput Filsuf, kamerawan mengambil gambar Aku bersama Filsuf.
57
3) Tahap tengah yang kedua terdapat pada E12-E13 Tahap
ini
konflik
mulai
berkembang
semakin
meruncing
dan
menegangkan. Sebenarnya pada tahap awal sudah muncul akan tetapi pada tahap tengah telah mencapai intensitas tertinggi sampai mencapai puncak atau klimaks. Tahap tengah yang kedua ini konflik muncuk ketika Aku diundang oleh sutradara di acara makan malam bersama dengan seorang desa ternama yang bekerja di perusahaan Eropa dan Amerika. Aku menolak karena tidak menyukai berkumpul dengan banyak orang. Sutradara terus membujuk sampai akhirnya Aku menyetujui untuk datang. Aku merasa senang karena sutradara sedikitpun tidak membahas dialog, sehingga sebagai tanda terimakasih Aku akan datang di acara tersebut. Aku memiliki tabiat yang tidak menyukai keramaian, akhirnya dia menyendiri dan tertidur di kursi panjang. Keesokan hari, sutradara datang dan menginginkan Aku untuk berbicara di hadapan orang banyak, yaitu perihal tema dialog film. Aku menolak karena tidak bisa melakukannya. Setelah itu, terjadi perdebatan hebat di antara keduanya. Aku mengembalikan uang dan ingin membatalkan perjanjian kontrak kerja. Sutradara tidak meyetujui dan menginginkan agar Aku berpikir kembali tentang keputusannya. Jadwal keberangkatan telah dekat, Aku mengusulkan akan mengirimkan hasil dialog kepada sutradara sedikit demi sedikit setiap pekan. Aku akan ke Perancis dan bertemu dengan seorang teman agar dapat memberikan istilah-istilah dalam bahasa Perancis. Sutradara tidak dapat langsung memberikan keputusan karena harus merundingkannya bersama kamerawan dan para pembantu.
58
4) Tahap akhir terdapat pada E14 Bagian akhir cerita menceritakan tentang kepergian Aku ke luar negeri. Aku membawa kisah dan berencana menulis dialog di Eropa dan dapat mengirimkan kepada sutradara. Selama berlibur, Aku melupakan segala tentang Mesir dan segala pekerjaan. Aku telah terlena dengan konser musik di Alexandria, keindahan gunung-gunung dan danau di Swiss. Sampai akhirnya, Aku kembali ke Kairo sebelum bulan September. Aku bertekad untuk menulis dan meyelesaikan dialog tersebut. Aku putus asa karena Aku merasa pekerjaan tersebut mustahil baginya. Para tokoh dalam kisah tersebut jauh dari perasaannya. Suasana politik pada saat itu begitu menegangkan sehingga menyebabkan proses pembuatan film terhenti dan akan dimulai ketika perang telah usai. Ketika bertemu dengan sutradara, Aku berkeinginan untuk membatalkan perjanjian. Sutradara mengatakan jangan terburu-buru dan putus asa, karena perusahaan akan tetap memerlukan Aku. Tokoh utama “Aku” mengundang makan malam sutradara sebagai tanda persahabatan bukan perpisahan. Sutradara membawa kabar buruk bahwa Filsuf mati ketika Aku melakukan pelayaran ke luar negeri. Aku merasa menyesal karena melupakan Filsuf. Begitu banyak teladan yang dapat dipelajari dari Filsuf yaitu kepiawaiannya, puasa, zuhud dan bijaksana. Sutradara memberikan foto Aku bersama Filsuf dahulu ketika di desa.
59
c.
Kausalitas Sebuah karya sastra memiliki hubungan kausalitas apabila hubungan antar
bagian cerita memiliki hubungan sebab akibat, yaitu peristiwa-peristiwa yang secara langsung merupakan sebab akibat atau akibat dari peristiwa yang lain. Apabila satu peristiwa dihilangkan, maka akan merusak jalannya cerita. Novel dapat dikatakan memiliki hubungan kausalitas karena antar peristiwa memiliki keterkaitan hubungan sebab akibat. Hubungan kausalitas dalam novel CaC dapat diuraikan sebagai berikut. 1) Orang-orang memperhatikan anak keledai dengan takjub Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat orang-orang memperhatikan anak keledai dengan takjub adalah sebagai berikut.
لقد كان صغري. وجبمال منظره ورشاقط خطاه يعجبون،ووقف اؼبارة ينظرون إليو وحيدقون .)۱۱:۱۹٤۰ ، أبيض كأنو قد من رخام (اغبكيم.احلجم كأنو دمية Wa waqafal-ma>ratu yanzhuru>na ilaihi wa yachdiqu>na, wa bi jama>li manzharihi wa rasya>qatu khiththa>hu yu‘jabu>na. Laqad ka>na shaghi>rul-chajmi ka annahu damiyyatun. Abyadhu ka annahu qudda min rakha>min (al-Chaki>m, 1940:11). “Orang-orang yang lewat berdiri memperhatikannya dengan takjub karena keindahan bentuknya, serta gemulai langkahnya. Badannya kecil bagaikan boneka, putih bagaikan kepingan keramik” (al-Chaki>m, 1940:11). Berdasarkan kutipan di atas menunjukkan bahwa ketakjuban orang-orang terhadap anak keledai disebabkan keindahan bentuk badannya yang kecil seperti boneka, putih seperti keramik dan gemulai langkahnya.
60
2) Petani desa menjual anak keledai Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat petani desa menjual anak keledai adalah sebagai berikut.
من يدرى. فالفالح إذا جاع باع كل ما ديكن أن يباع.ولعل ذلك لعسر وقع فيو صاحبو .)۱٧:۱۹٤۰ ،لعل ىذا الرضيع اليتيم ىو آخر حلقة ىف سلسلة شقاء طويل (اغبكيم Wa la‘alla dza>lika li ‘asri waqa‘a fi>hi sha>chibihi. Fal-falla>chu idza> ja>‘a ba>‘a kulla ma> yumkinu an yuba>‘a. Man yadri> la‘alla ha>dza> ‘r-radhi>‘ul-yati>mi huwa a>khiru chalaqatin fi> silsilati syiqa>’in thawi>lin (al-Chaki>m, 1940:17). “Mungkin saja karena kesusahan yang menimpa pemiliknya, karena seorang petani jika merasa lapar, dia akan menjual segala sesuatu yang bisa dijual. Siapa yang tahu kalau anak keledai ini merupakan akhir jalan cerita kesusahannya yang berkepanjangan” (al-Chaki>m, 1940:17). Berdasarkan kutipan di atas menunjukkan bahwa petani desa menjual anak keledai agar dapat bertahan hidup. Keputusan petani desa menjual anak keledai untuk menghilangkan kesusahan yang menimpa dirinya dan keluarganya. 3) Tokoh utama “Aku” melepaskan anak keledai di kamar mandi hotel Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat Aku melepaskan anak keledai di kamar mandi hotel adalah sebagai berikut.
: فقال الرجل فاغرا فاه. وإن كنا نطلقو ىف اغبمام: فقلت وقد زبيلت مسكىن ىف الفندق أسبقىن بو على لو كاندة: اغبمام ؟ فلم أرد على إعرتاضو واستغرابو وقلت لو آمرا .)۱٦:۱۹٤۰ ،(اغبكيم Fa qultu wa qad takhayyaltu maskani> fil-funduqi : wa in kunna> nuthliquhu fil-chamma>m. Fa qa>la ’r-rajulu fa>ghiran fa>hu : alchamma>m ? Falam aradda ‘ala> i‘tira>dhihi wa’stighra>bihi wa qultu lahu a>miran : asbiqni> bihi ‘ala> lau ka>nidatin (al-Chaki>m,
1940:16).
61
“Aku berkata seolah Aku tidak tinggal di hotel, “Bagaimana kalau kita melepaskannya di kamar mandi?”. Lelaki itu terbelalak, “Kamar mandi?”. Tanpa komentar Aku memerintahkan, “Bawa dia ke penginapan” (al-Chaki>m, 1940:16). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku melepaskan anak keledai di kamar mandi hotel karena Aku tinggal di kamar sebuah hotel. Aku memerintahkan membawa anak keledai di hotel Aku menginap. 4) Penjual koran mendoakan tokoh utama “Aku” Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat Aku memberi upah kepada penjual koran adalah sebagai berikut.
وانصرف وىو يرفع يديو أىل السماء.فدفعت إليو ىو اآلخر قطعة فضية لثمها سرورا ، ربنا يهنيك بو ! ربنا بيقيو لك ! ربنا ما حيرق لك علييو كبد ! (اغبكيم: ويقول .)۲۰:۱۹٤۰ Fa dafa‘tu ilaihi huwal-a>khiru qith‘atan fadhiyyatan li tsammiha> suru>ran. Wa’n-sharafa wa huwa yarfa‘u yadaihi ila ’s-sama>’i wa yaqu>lu : Rabbana> yuhni>ka bihi ! Rabbana> yabqi>hi laka ! Rabbana> ma> yucharriqu laka ‘alaihi kabdin (al-Chaki>m, 1940:20). “Aku pun memberikan kepingan perak sehingga dia gembira dan berlalu seraya mengangkat tangannya ke langit, dan berdoa, “Semoga dengannya Tuhan membahagiakanmu, mengekalkannya untukmu, dan tak menjadikan sakit hatimu!” (al-Chaki>m, 1940:20). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan penjual koran merasa senang dan mendoakan untuk Aku karena kebaikan hati Aku telah memberinya kepingan perak. Penjual koran mendoakan semoga Allah selalu memberikan kebahagiaan dan menghilangkan sakit hati Aku.
62
5) Wanita berambut pirang meringankan pekerjaan tokoh utama “Aku” Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat wanita berambut pirang meringankan pekerjaan Aku adalah sebagai berikut.
فإن اؼبرأة. إذا أذنت فإين أتوىل عنك ىذه اؼبهمة: فمدت يدىا كبو ((البزازة)) وقالت .)۲۸ :۱۹٤۰ ، دبثل ىذا العمل وأجدر (اغبكيم.على كل أحذق Fa muddat yadaha> nachwa ((al-baza>zatu)) wa qa>lat : idza> adzdzanta fa inni> atawalla> ‘anka ha>dzihil-muhimmah. Fa innalmir’ata ‘ala> kulli achdzaqin. Bi mitsli ha>dza>l-‘amalu wa ajdaru (al-Chaki>m, 1940:28). “Dia menjulurkan tangannya dan meminta dot itu dariku seraya berkata, “Jika kau mengizinkan, bolehkah saya menggantikanmu untuk melakukan pekerjaan ini ? Karena sesungguhnya wanita yang lebih berhak untuk melakukannya” (al-Chaki>m, 1940:28). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan wanita meminta dot dari Aku seraya meminta izin untuk menggantikan Aku memberi susu untuk anak keledai. Sesungguhnya seorang wanita lebih berhak melakukan pekerjaan tersebut. 6) Tabiat tokoh utama “Aku” ketika mendengarkan penjelasan sutradara Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat tabiat Aku ketika mendengarkan penjelasan sutradara adalah sebagai berikut.
وأنا بطبعى غري قادر على.وجعل يسردىل حكاية طويلة عريضة مل أميز ؽبا رأسا من ذنب .)۳۰:۱۹٤۰ ،اإلصغاء إىل متكلم أكثر من طبس دقائق (اغبكيم Wa ja‘ala yasruduli> chika>yatan thawi>latan ‘ari>dhatan lam ami>zalaha> ra’san min dzanbin. Wa ana> bithab‘i> ghaira qa>dirin ‘alal-ishgha>’i ila> mutakallimi aktsaru min khamsa daqa>’iqin (alChaki>m, 1940:30). “Dia memaparkan cerita panjang lebar yang tak dapat Aku bedakan mana awal dan akhirnya. Tabiatku adalah tidak tahan mendengarkan orang berbicara lebih dari lima menit” (alChaki>m, 1940:30).
63
Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan Aku tidak dapat berkonsentrasi mendengarkan pemarapan sutradara dari awal sampai akhir. Hal tersebut dikarenakan tabiat Aku yang tidak tahan mendengarkan orang berbicara lebih dari lima menit. 7) Tokoh utama “Aku” menolak ikut bersama sutradara ke desa Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat Aku menolak ikut serta sutradara ke desa adalah sebagai berikut.
.لو رافقتنا ولبثت معنا ىف ىذه القرية لدى عملى ىف القاىرة وال أستطيع. ىذا ؿبال: وقلت من فورى. فما سبالكت نفسى+ .)٤٦:۱۹٤۰ ،التخلف يوما (اغبكيم - Lau ra>faqtana> wa labitstu ma‘ana> fi> ha>dzihil-qaryah. + Fa ma> tama>laktu nafsi>. Wa qultu min fu>ri> : ha>dza> macha>lun. Laday ‘amali> fil-Qa>hirah wa la> astathi>‘u ’t-takhallufi yauman (al-Chaki>m, 1940:46). - “Andai saja kamu ikut serta dan tinggal bersama kami di desa”. + Aku tak dapat menahan diriku dan segera berkata, “Itu mustahil. Aku punya pekerjaan di Kairo yang tidak mungkin Aku tinggalkan” (al-Chaki>m, 1940:46). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku menolak ajakan sutradara untuk ikut serta ke lokasi syuting dikarenakan Aku memiliki pekerjaan di Kairo. Pekerjaan tersebut tidak dapat Aku tinggalkan. 8) Tokoh utama “Aku” percaya kepada wanita berambut pirang Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat Aku percaya kepada wanita berambut pirang adalah sebagai berikut.
تركت اعبحش مع الغادة الشقراء مطمئنا واثقا أنو قد وضع بني يدين رحيمتني رقيقتني .)٤۸:۱۹٤۰ ،(اغبكيم
64
Taraktul-jachsya ma‘al-gha>dati ’sy-syuqra>’i muthma’innan wa>tsiqan annahu qad wadha‘a baina yadaini rachi>mataini raqi>qataini (al-Chaki>m, 1940:48). “Kutinggalkan anak keledai itu bersama wanita berambut pirang dengan penuh ketenangan. Aku percaya bahwa dia telah berada di tangan lembut yang menyayanginya” (al-Chaki>m, 1940:48). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan dengan tenang Aku meninggalkan anak keledai bersama wanita berambut pirang. Hal tersebut dikarenakan Aku telah percaya bahwa anak keledai telah bersama seorang wanita yang baik dan menyayangi anak keledai. 9) Perjalanan menuju desa tidak begitu mulus Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat perjalanan menuju desa tidak berjalan mulus adalah sebagai berikut.
كلما إسرتعى التفات اؼبخرج، فلقد كنا نقف ىف الطريق غبظات.مل يكن سرينا متصال وقد راقتو كثريا شجرة صبيز ضحمة جيري ىف أصلها جدول يسبح فيو بط.منظر طريف .)٥٥:۱۹٤۰ ،وأوز (اغبكيم Lam yakun si>rna> muttashilan. Fa laqad kunna> naqifu fi ’ththari>qi lachzha>tin, kullama> istar‘a> iltafa>tul-Makhraju manzharu thari>fi. Wa qad ra>qatahu katsi>ran syajaratan jumma’izu dhakhmatin yajri> fi> ashliha> jadwalu yasbachu fi>hi bithun wa auzun (al-Chaki>m, 1940:55). “Perjalanan kami tidak begitu mulus. Setiap kali sutradara itu menemukan pemandangan aneh, kami berhenti sejenak. Dia sangat menyukai pemandangan pohon al-Jummaiz yang mengalir air di bawahnya, dengan bebek-bebek berenang” (alChaki>m, 1940:55). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa perjalanan menuju desa tidak berjalan mulus karena berhenti sejenak setiap menemukan pemandangan aneh di pinggir jalan. Sang sutradara menyukai pemandangan pohon al-Jummaiz yang di bawahnya terdapat air mengalir dan bebek-bebek berenang.
65
10) Anak-anak kecil Mesir yang berpenyakit Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat anak-anak kecil Mesir berpenyakit adalah sebagai berikut.
وىذه العلل بالذات.ما من صىب ىف ريف مصر مل تنهش جسمو األنكلستوما والبلهارسيا ، وتنطفئ شعلة الذكاء (اغبكيم. فيهبط مستوى اإلدراك.ؽبا فعل يصيب العقل أيضا .)٥٧:۱۹٤۰ Ma> min shabiyyin fi> ri>fin Mishra lam tanhasy jismahulAnkilustu>ma> wal-Balha>risiyya>. Wa ha>dzihil-‘ilalu bi ’dz-dza>ti laha> fi’lun yushi>bul-‘aqla aidzan. Fa yahbathu mustawal’idra>ka. Wa tanthafi’u syu‘lata ’dz-dzaka>’i (al-Chaki>m, 1940:57). “Tak ada satupun anak kecil di desa Mesir yang tak pernah dimasuki Anklastoma dan Balharsia. Penyakit-penyakit ini khususnya yang juga mempengaruhi kerja aktif otak, sehingga menurunkan daya tangkap dan mematikan sumbu kecerdasan” (al-Chaki>m, 1940:57). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa anak-anak Mesir terjangkit penyakit Anklostoma dan Balharsia. Hal tersebut dapat menurunkan daya tangkap anak-anak dan berakibat fatal mematikan sumbu kecerdasan otak. 11) Istri kamerawan memohon pamit Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat istri kamerawan mohon pamit adalah sebagai berikut.
فقد كانت ىف إنتظارىا نساء من أىل القرية. واستأذت ىف النزول.فنهضت زوجة اؼبصور .)٧۱:۱۹٤۰ ،(اغبكيم Fa nahadhat zaujatul-mushawwiru. Wastu’idzat fi ’n-nuzu>li. Fa qad ka>nat fi> intizha>riha> nisa>’un min ahlil-qaryah (al-Chaki>m, 1940:71). “Istri kamerawan bangkit dan memohon pamit untuk turun, karena para perempuan desa sedang menunggunya” (al-Chaki>m, 1940:71).
66
Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa istri kamerawan memohon pamit untuk turun. Hal tersebut
dikarenakan para perempuan desa telah
menunggunya. 12) Tokoh utama “Aku” tidak melanjutkan kisahnya Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat Aku tidak melanjutkan kisahnya adalah sebagai berikut.
ألقى،وصمت ىف اغبال فقد قطع حديثى صوت غريب دوى ىف الفضاء الساكن .)۹۰:۱۹٤۰ ،االضطراب واػبوف ىف نفوسنا (اغبكيم Wa shumtu fil-cha>li faqad qatha‘a chadi>tsi> shautu ghari>bin dawa> fil-fadha>’i ’s-sa>kini, alqal-idhthira>bu wal-khaufu fi> nufu>sina> (al-Chaki>m, 1940:90). “Aku tak dapat melanjutkan kisahku, karena tiba-tiba suara aneh terdengar berlalu di udara yang tenang, dan membuat perasaan merinding” (al-Chaki>m, 1940:90). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku tidak dapat melanjutkan kisah karena di udara yang tenang terdengar suara aneh. Suara tersebut membuat perasaan takut dan merinding. 13) Tokoh utama “Aku” merasa gembira Kutipan yang menunjukkan kausalitas atau sebab-akibat Aku merasa gembira adalah sebagai berikut.
فقلت ىف نفسى إن تلطفو ىب ينبغى أن.وذىب فسرىن منو أنو مل يذكر شيئا عن اغبوار .)۱۲٦:۱۹٤۰ ،يقابل مىن دبثلو (اغبكيم Wa dzahaba fa sarrani> minhu annahu lam yudzkar syai’an ‘anilchiwa>ri. Fa qultu fi> nafsi> in talthafahu bi> yanbaghi> an yuqa>bala minni> bi mitslihi (al-Chaki>m, 1940:126). “Dia pergi tanpa membicarakan satu hal pun tentang dialog itu dan Aku pun gembira. Aku berkata dalam hati bahwa
67
kebaikannya ini harus dibalas dengan kebaikan juga” (alChaki>m, 1940:126). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku merasa senang karena sutradara tidak membicarakan tentang dialog. Aku berpendapat bahwa hal tersebut merupakan kebaikan hati dari sang sutradara. Aku berkeinginan untuk membalas kebaikan tersebut. d. Plausibilitas Sebuah karya sastra dikatakan plausible jika memiliki alasan-alasan yang logis atau masuk akal. Jika tindakan tokoh benar-benar mengikuti kepribadian yang telah diketahui sebelumnya maka cerita itu masuk akal. Dalam situasi khusus, tokoh bertindak sesuai dengan apa yang memang harus dilakukan. Adapun pemaparan plausibilitas dalam novel CaC adalah sebagai berikut. 1) Sutradara tidak putus asa dalam menghadapi tokoh utama “Aku” Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal ketika sutradara tidak putus asa dalam menghadapi Aku adalah sebagai berikut.
! كما كدت أيأس من نفسى. إنك ال شك قد يئست مىن.أرجو اؼبعذرةيسمى ـبرجا أنا أيأس ؟ اؼبخرج الذى ييأس ال ينبغى أن: فأجاب ىف إبتسامة+ .)٤٤:۱۹٤۰ ،(اغبكيم - Arjul-ma‘dzirah. Innaka la> syakka qad ya’ista minni>. Kama>
kadat aya’su min nafsi> ! + Fa aja>ba fi> ibtisa>mah : ana> aya’su ? al-mukhriju ’l-ladzi> yai’asu la> yanbaghi> an yusamma> makhrajan (al-Chaki>m, 1940:44). - “Maaf, pasti engkau telah putus asa denganku sebagaimana Aku telah putus asa dengan diriku sendiri !”. + Dia menjawab dengan tersenyum, “Aku? Putus asa? Seorang sutradara yang putus asa tak berhak mendapat gelar sutradara” (al-Chaki>m, 1940:44).
68
Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sutradara tidak putus asa dalam menghadapi Aku. Hal tersebut didasari bahwa seorang sutradara pantas mendapat gelar sutradara jika tidak mudah putus asa. 2) Wanita berambut pirang meminta maaf kepada tokoh utama “Aku” Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal ketika wanita berambut pirang meminta maaf kepada Aku adalah sebagai berikut.
،(اغبكيم
مل أستطع مع األسف أن أصنع لو شيئًا: فابتسمت وقالت ىف قلق وحزن .)٥۰:۱۹٤۰
Fabtasamat wa qa>lat fi> qalaqin wa chazanin : lam astathi’ ma‘al-asifi an ashna‘a lahu syai’an (al-Chaki>m, 1940:50). “Dia tersenyum dan berkata dengan gugup, “maaf saja, Aku tak mampu berbuat apa-apa untuknya” (al-Chaki>m, 1940:50). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa wanita berambut pirang meminta maaf kepada Aku karena anak keledai tetap tidak mau minum susu. Wanita tersebut tidak dapat berbuat apa-apa untuk anak keledai. 3) Anak keledai bernama Filsuf Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal anak keledai bernama Filsuf adalah sebagai berikut.
،(اغبكيم
ما اظبو ؟.أطوارك تدىشن)) لكىن أحب لو دعوتو ((الفيلسوف. مل أطلق عليو بعد اظبا من األظباء+ .)٥۲:۱۹٤۰
- Athwa>raka tudahhisyuni>. Masmuhu ?
+ Lam athliq ‘alaihi ba‘da isman minal-asma>’. La>kinni> uchibbu lau da‘watahu ((al-Fi>lusu>fu)) (al-Chaki>m, 1940:52). - “Kelakuanmu menakjubkan, siapakah namanya ?”
69
+ “Aku belum memutuskan nama untuknya, tetapi Aku suka memanggilnya dengan Filsuf” (al-Chaki>m, 1940:52). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku belum memutuskan nama yang tepat untuk anak keledainya. Aku lebih senang memanggilnya dengan sebutan “Filsuf”. 4) Tokoh utama “Aku” adalah seorang penyayang binatang Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal Aku seorang penyayang binatang adalah sebagai berikut.
: زوجة اؼبصور قائلة . بل سيفهم من ذلك أنك فبن حيبون اغبيوان،كال يا سيدى.)٦٥:۱۹٤۰ ، أحبها كثريا (اغبكيم، نعم. أما ىذا فصحيح+ Zaujatul-Mushawwiru qa>’ilatan : - kalla> ya> sayyidi>, bal saifuhum min dza>lika annaka mimman yuchibbu>nal-chayawa>n. + Amma> ha>dza> fa shachi>chun. na‘am, uchibbuha> katsi>ran (alChaki>m, 1940:65). “Istri kamerawan itu menoleh padaku seraya berkata, - “Bukan begitu tuanku, tapi akan tersirat dari sana bahwa kau adalah salah seorang yang menyayangi binatang”. + “Kalau demikian maksudnya, itu benar. Ya, Aku memang sangat menyukainya” (al-Chaki>m, 1940:65). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa istri kamerawan memuji Aku adalah seseorang yang menyayangi binatang. Aku membenarkan perkataan tersebut. 5) Tokoh utama “Aku” menghindari pembicaraan dengan sutradara Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal ketika Aku menghindari pembicaraan dengan sutradara adalah sebagai berikut.
70
فنهضت أحبث عن شيء يشغلنا عنو،فرأيت السالمة ىف أن أذبنب الليلة ىذا اغبديث .)۹٤:۱۹٤۰ ،(اغبكيم Fa ra’aitu ’s-sala>mah fi> an atajannaba ’l-lailati ha>dzal-chadi>tsu, fa nahadhtu abchatsu ‘an syai’in yusyaghghiluna> ‘anhu (alChaki>m, 1940:94). “Aku melihat bahwa lebih aman kalau Aku menjauh dari perbincangan malam ini, maka Aku bangkit mencari sesuatu yang dapat menyibukkan kami dari kisah itu” (al-Chaki>m, 1940:94). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku menghindari perbincangan bersama sutradara dengan mencari sesuatu untuk menyibukkan diri. Aku melakukan hal tersebut agar dapat mengalihkan pembicaraan. 6) Tokoh utama “Aku” memiliki kehidupan yang berpindah-pindah Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal ketika Aku memiliki kehidupan yang berpindah-pindah tempat adalah sebagai berikut.
فما تركت. وال عنوان دائم. تائها ليس ىل مكان معروف،وىكذا قضيت حياتى متنقال .)۱۱۳:۱۹٤۰ ،فندقا مل أنزلو وال نزال مل أىبطو (اغبكيم Wa ha>kadza> qadhaitu chaya>ti> mutanaqqilan, ta>’aha> laisa li> maka>nin ma‘ru>fin. Wa la> ‘unwa>nin da>’imin. Fama> taraktu funduqan lam anzilhu wa la> nazalan lam ahbithhu (al-Chaki>m, 1940:113). “Demikianlah Aku menjalani hidup dengan berpindah-pindah, tersesat tanpa tau tempat atau alamat yang jelas. Tak ada hotel atau penginapan yang tak pernah Aku tempati” (al-Chaki>m, 1940:113). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku adalah seseorang dengan kehidupan yang tidak menetap. Aku berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Sampai-sampai hampir semua hotel atau penginapan pernah menjadi tempat tinggal Aku.
71
7) Pembantu seorang Noubi yang memata-matai tokoh utama “Aku” Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal pembantu seorang Noubi yang memata-matai Aku adalah sebagai berikut.
فيدير (( اعبراموفون )) ويضع،وربريت أمره فعلمت أنو يرتبس ىب حىت أخرج ىف الصباح .)۱۱۳:۱۹٤۰ ،ما يقع ىف يده من أعمال (( بيتهوفن )) و (( موزار )) (اغبكيم Wa tachraitu amrahu fa ‘alimtu annahu yatarabbashu bi> chatta> akhraja fi ’sh-shaba>chi, fa yudi>ru ((al-jara>mu>fu>n)) wa yadha‘u ma> yaqa‘u fi> yadihi min a‘ma>lin ((bi>tahu>finun)) wa ((mu>za>run)) (al-Chaki>m, 1940:113). “Aku menyelidikinya dan ternyata dia memata-mataiku. Ketika Aku keluar pada pagi hari, dia memutar gromofon dan meletakkan apa yang dia dapati dari piringan yang ternyata adalah piringan Beethoven dan Mozart” (al-Chaki>m, 1940:113). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa pembantu Aku, seorang Noubi, mematai-matai Aku di pagi hari. Dia mendengarkan lagu Beethoven dan Mozart dengan memutar gromofon ketika Aku keluar rumah. 8) Seorang koki yang tidak mahir Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal seorang koki yang tidak mahir dalam pekerjaannya adalah sebagai berikut.
مث قصر وتراخى حىت صار.أما الطاىى فقد كان ييدى االبتكار ىف الوانو أول األمر .)۱۱٤:۱۹٤۰ ،الطعام ضربا من الروتني ال طعم لو (اغبكيم Amma> ’th-tha>hi> faqad ka>na yubdal-intika>ru fi> alwa>nihi awwalul-amri. Tsumma qasharun wa tara>khi> chatta> sha>ra ’ththa‘a>mu dharban mina ’r-ru>ti>ni la> tha‘mun lahu (al-Chaki>m, 1940:114). “Adapun koki, awalnya dia tampak mahir menggunakan tangannya. Kemudian kemampuannya menurun sampai-sampai makanan yang dibuatnya terasa hanya sebagai pekerjaan rutin, karena tak ada rasanya” (al-Chaki>m, 1940:114).
72
Berdasarkan kutiapan di atas menjelaskan bahwa kemampuan koki yang menurun dalam memasak makanan untuk Aku. Dia memasak hanya sebagai pekerjaan rutin sehingga masakannya terasa hambar. 9) Sopir yang tidak mendengarkan tokoh utama “Aku” Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal seorang sopir yang tidak patuh kepada Aku adalah sebagai berikut.
فأنا أبغض السرعة.أما السائق فال يريد أن يصغى إىل رجائى كلما طلبت إليو أال يسرع .)۱۱٥:۱۹٤۰ ،(اغبكيم Amma ’s-sa>’iqu fa la> yuri>du an yashgha> ila> raja>’i> kullama> thalabtu ilaihi alla> yasra‘a. Fa ana> abghadhu ’s-sur‘ah (alChaki>m, 1940:115). “Adapun sopir, dia tak pernah mendengarkan perintahku ketika Aku suruh untuk tidak mengebut meskipun Aku telah mengatakan padanya bahwa Aku tidak terburu-buru karena memang tak ada yang Aku buru” (al-Chaki>m, 1940:115). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa seorang sopir yang tidak mendengarkan perintah Aku sebagai majikannya. Sopir tetap mengebut meskipun Aku telah memperingatkan bahwa Aku tidak terburu-buru untuk sampai ke tempat tujuan. 10) Tokoh utama “Aku” menyelinap diantara para undangan Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal ketika Aku menyelinap diantara para undangan adalah sebagai berikut.
مث انسللت من بني اعبميع وانطرحت فوق مقعد طويل اتأمل الصحراء اؼبمتدة أمامى .)۱۲۸:۱۹٤۰ ،كأهنا البحر (اغبكيم Tsumma in-salaltu min bainil-jami>‘i wa’n-tharachtu fauqa maq‘adi thawi>lin ata’ammalu ’sh-shachra>’al-mumtadatu ama>mi> ka’annahal-bachru (al-Chaki>m, 1940:128).
73
“Akhirnya Aku menyelinap di antara para hadirin, dan duduk di atas kursi panjang sambil memperhatikan padang pasir yang terbentang dihadapanku bagaikan lautan” (al-Chaki>m, 1940:128). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku menghindari perkumpulan dengan cara pergi menyelinap diantara para tamu undangan. Aku duduk menyendiri di kursi panjang sambil memperhatikan padang pasir yang luas. 11) Tokoh utama “Aku” menjelaskan kepribadiannya kepada wanita yang diundang Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal ketika Aku menjelaskan kepribadiannya kepada wanita yang diundang adalah sebagai berikut.
وال أصلح للكالم ىف، وال ظريف اجملليس،فأنا لست بارع اغبديث وال حاضر الذىن .)۱۳۰:۱۹٤۰ ،الناس (اغبكيم Fa ana> lastu ba>ri‘ul-chadi>tsi wa la> cha>dhiru ’dz-dzahni, wa la> zhari>fil-majlisi, wa la> ashlachu lil-kala>mi fi ’n-na>si (al-Chaki>m, 1940:130). “Aku ini bukanlah orang yang suka berkumpul. Aku bukanlah orang yang pandai berkata-kata, suka berguyon dalam kumpulan, dan tak bisa berbicara dihadapan orang banyak” (alChaki>m, 1940:130). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku memiliki kepribadian yang tertutup. Aku tidak suka berkumpul dan tidak pandai berkata-kata. Aku juga tidak bisa berbicara dihadapan orang banyak. 12) Sejak kecil tokoh utama “Aku” menghindari kemegahan dunia Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal sejak kecil Aku menghindari kemegahan dunia adalah sebagai berikut.
74
انصرفت منذ عهود الصبا عن مباىج اغبياة الىت تغرى الشبان والفتيان إىل تلك اؼبرآة الىت .)۱۳۲:۱۹٤۰ ،أرى فيها نفسى (اغبكيم Insharaftu mundzu ‘uhu>di ’sh-shiba> ‘an muba>hajil-chaya>ti ’llati> tughra ’sy-syubba>nu wal-fataya>nu ila> tilkal-mir’a>tu ’l-lati> ara> fi>ha> nafsi> (al-Chaki>m, 1940:132). “Sejak kecil Aku lari dari kemegahan kehidupan yang menghanyutkan para pemuda-pemudi, menuju sebuah cermin agar dapat memperhatikan diriku di dalamnya” (al-Chaki>m, 1940:132). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sejak kecil Aku memiliki kebiasaan menghindari kemegahan kehidupan yang biasa menghanyutkan para pemuda-pemudi seusianya. Aku lebih senang berlama-lama memperhatikan dirinya sendiri di hadapan sebuah cermin. 13) Tokoh utama “Aku” melupakan Mesir dan pekerjaan Kutipan yang menunjukkan plausible atau masuk akal ketika Aku melupakan Mesir dan segala sesuatu tentang pekerjaan adalah sebagai berikut.
والـبرجا. وال سينما. ومل أذكر سيناريو.وىنا نسيت كل النسيان مصر وشئون مصر .)۱٤۱:۱۹٤۰ ،والحو ًارا (اغبكيم Wa huna> nasi>tu kulla ’n-nisya>ni Mishra wa syu’u>nu mishra. Wa lam adzkuru si>na>riyu. Wa la> si>nima>. Wa la> Makhrajan wa la> khiwa>ran (al-Chaki>m, 1940:141). “Aku melupakan Mesir dan segala pekerjaannya. Aku tidak mengingat skenario, film, sutradara, dan dialog” (al-Chaki>m, 1940:141). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku telah melupakan segala sesuatu yang telah terjadi di Mesir termasuk pekerjaanya. Aku melupakan skenario, film, sutradara dan dialog.
75
e.
Konflik-konflik Setiap karya sastra memiliki konflik internal yang hadir melalui hasrat dua
karakter atau hasrat karakter dengan lingkungannya. Konflik-konflik merupakan subordinasi satu konflik utama yang bersifat eksternal, internal atau keduanya. 1) Konflik Eksternal Konflik eksternal merupakan konflik yang terjadi diantara seorang tokoh dengan sesuatu yang ada di luar dirinya, mungkin dengan lingkungan alam, ataupun lingkungan manusia. Konflik internal adalah konflik yang terjadi dalam hati atau jiwa tokoh cerita. Kedua konflik tersebut tereduksi menjadi satu konflik utama. Konflik utama selalu bersifat fundamental, membenturkan sifat-sifat dan kekuatan tertentu dan membawa cerita sampai klimaks. Konflik eksternal pada novel CaC adalah sebagai berikut. a) Konflik antara penjual koran dengan penjual keledai Kutipan yang menunjukkan penjual koran bersikeras menawar harga anak keledai yang semula Lima Puluh Piester menjadi Tiga Puluh Piester adalah sebagai berikut.
: فأطبق الفالح يده على عنق اعبحش وصاح ! ثالثني قرش ! ىو فرخة رومى! عيب يا جدع انت ترد على البك الكالم+ .)۱۳:۱۹٤۰ ،واهلل ما أفرط فيو بأقل من أربع برايز ! (اغبكيمFa athbaqal-falla>chu yadahu ‘ala> ‘unuqil-jachsyi wa sha>cha : - Tsala>tsi>na qurusyin ! huwa farkhatan ru>mi>. + ‘Aibun ya> jud‘in anta taruddu ‘alal-bikal-kala>mi ! - Wa ’l-La>hu ma> afrathu fi>hi bi aqalla min arba‘a bara>yizin ! (al-Chaki>m, 1940:13).
76
“Petani itu menepukkan tangannya di punggung anak keledainya seraya berteriak, - “Tiga Puluh Piester itu seekor ayam kalkun!” + “Beraninya kau menentang ucapan Beek!” - “Demi Allah Aku takkan menjualnya kurang dari Empat Puluh Piester!” (al-Chaki>m, 1940:13). Klimaks konflik antara penjual koran dan penjual keledai adalah kemenangan perjual koran yang berhasil menawar harga anak keledai menjadi Tiga Puluh Piester. Penjual koran mengatakan bahwa itu adalah jual beli yang sah. b) Konflik antara tokoh utama “Aku” dengan anak keledai Konflik pada bagian tersebut memiliki beberapa bagian, yaitu: a. Tokoh utama “Aku” telah memberi secangkir susu kepada anak keledai akan tetapi dia tidak meminumnya. Seperti dalam kutipan berikut.
فإذا ىو جامد ال يتحرك.وانتظرت أن يرشف ىذا الصديق من اللنب رشفة أو رشفتني .)۲۲-۲۱:۱۹٤۰ ،(اغبكيم Wa’n-tazhartu an yursyifa ha>dza ’sh-shadi>qu mina ’l-labani rasyfatan au rasyfataini. Fa idza> huwa ja>midun la> yatacharraku (al-Chaki>m, 1940:22). “Aku menunggu kalau-kalau saja sahabatku itu menghirup satu atau dua sedotan dari susu itu. Namun ternyata dia diam tak bergerak” (al-Chaki>m, 1940:22). Klimaks konflik tersebut adalah anak keledai yang berumur dua hari tidak dapat minum susu menggunakan cangkir melainkan langsung dari induk keledai yang baru melahirkan atau menggunakan dot. b. Petani desa mengabarkan bahwa Filsuf tetap tidak mendekati susu baik yang induk keledai melahirkan maupun yang mengandung. Seperti dalam kutipan berikut.
77
وأصر على، فما قبل أن يدنو من ثديها،قد عرضوا عليو كل أتانة والدة وحبلى ىف القرية .)۱۱۹:۱۹٤۰ ،ىذا الصوم الصوىف (اغبكيم Qad ‘aradhu> ‘alaihi kulla ata>natin wa>lidatin wa chabla> filqaryah, fama> qabla an yadnuwa man tsaddi>ha>, wa asharra ‘ala> ha>dza ’sh-shaumi ’sh-shaufi> (al-Chaki>m, 1940:119). “Mereka telah membawanya keliling ke seluruh keledai, baik itu yang baru saja melahirkan maupun yang sedang mengandung di desa ini. Tapi dia tidak mau mendekati susunya dan tetap melakukan puasa sufi” (al-Chaki>m, 1940:119). Klimaks konflik tersebut adalah Aku menyerahkan Filsuf kepada salah seorang petani untuk mengembalikan ke tempat semula. Tempat Filsuf menunggu ajal mati yang sudah pasti menjemput sepanjang masa. c)
Konflik antara tokoh utama “Aku” dengan sutradara Konflik pada bagian tersebut memiliki beberapa bagian, yaitu: a. Tokoh utama “Aku” telah menolak kerjasama dengan sutradara yaitu berupa pembuatan dialog. Hal tersebut dikarenakan Aku telah menetapkan waktu untuk bepergian. Seperti dalam kutipan berikut.
. وقد حددت موعد السفر والنتهى األمر.فقد انتهى موسم عملى.فسألىن الرجل ومىت السفر ؟+ .)۳۲:۱۹٤۰ ،ىف أوائل يوليو (اغبكيم- Fa qad intaha> mu>simu ‘amali>. Wa qad chadadtu mau‘idu ’s-
safari wan-tahal-amra. Fa’s-alni ’r-rajulu : + Wa mata ’s-safaru ? - Fi> awa>’ili Yu>liyu> (al-Chaki>m, 1940:32).
- “Musim pekerjaan telah usai, Aku telah menetapkan waktu bepergian dan segalanya telah selesai”. Lelaki itu bertanya padaku, + “Kapan kau pergi ?” - “Pada permulaan Juli” (al-Chaki>m, 1940:32).
78
Klimaks konflik tersebut adalah Aku menyetujui kerjasama yang ditawarkan oleh sutradara setelah mengetahui royalti dari pekerjaan tersebut. Aku akan mendapatkan uang sejumlah Tiga Puluh Ribu Frank dan perusahaan akan membayar uang muka setelah penandatanganan kontrak. b. Sutradara meminta tokoh utama “Aku” menghadiri undangan makan malam bersama keluarga Eropa yang ikut andil dalam kesenian. Aku bersikeras tidak menghendaki hadir karena tidak suka berkumpul. Seperti dalam kutipan berikut.
،(اغبكيم
فأنا لست رجل ؾبتمعات وال فاءدة ترجى لكم مىن ذلك اؼبساء .)۱۲٦:۱۹٤۰
Fa ana> lastu rajulun mujtami‘a>tin wa la> fa>’idatun turja> lakum minni> dza>likal-masa>’u (al-Chaki>m, 1940:126). “Aku bukan orang yang suka berkumpul, jadi tak ada manfaatnya kalian mengundangku untuk datang ke makan malam itu” (al-Chaki>m, 1940:126). Klimaks konflik tersebut adalah sutradara mengatakan bahwa ada mobil yang akan menjemput Aku. Akhirnya, Aku memutuskan untuk menghadiri acara tersebut. c. Tokoh utama “Aku” membatalkan perjanjian dengan sutradara karena keputusasaannya tidak dapat menyelesaikan dialog. Seperti dalam kutipan berikut.
Fa nahadhtu wa achdhartu aura>qa qishshatahu fadafa‘tuha> ilaihi. Wa akhrajtu daftara ’sy-syi>ka>ti wa qultu : a’n-nati>jatu an aradda ma> lakum wa nafsakhul-‘aqdi (al-Chaki>m, 1940:139). “Aku bangkit mengambil lembaran-lembaran kisahnya dan memberikan padanya. Aku mengeluarkan daftar cek sambil berkata, “Hasilnya adalah Aku mengembalikan uang kalian dan kita batalkan perjanjian ini” (al-Chaki>m, 1940:139). Klimaks konflik tersebut adalah sutradara tidak dapat menerima keputusan Aku. Sutradara menginginkan agar Aku memikirkan kembali keputusannya. Pengunduruan diri Aku merupakan kejutan bagi sutradara. d. Tokoh utama “Aku” mengutarakan kembali niatnya kepada sutradara untuk membatalkan perjanjian. Seperti dalam kutipan berikut.
.لقد كنت أفكر ىف طلب إلغاء ىذا العقد، الوقت أمامك اآلن متسع للتفكير الطويل والعمل البطىء. ؼباذا ؟ التيأس هبذه السرعة+ .)۱٤٤:۱۹٤۰ ،وسنخطرك بالطبع عند االحتياج إليك (اغبكيم - Laqad kuntu ufakkiru fi> thalabi ilgha>in ha>dzal-‘aqdu. - Lima>dza> ? La> tai’asu bi ha>dzihi ’s-sur‘ah. al-Waqtu
ama>makal-a>na muttasi’un li ’t-tafki>ri ’th-thawi>li wal‘amalul-bath’i, wa sanakhthuruka bi ’th-thaba‘i ‘indalichtiya>ji ilaika (al-Chaki>m, 1940:144). - “Aku berpikiran untuk membatalkan perjanjian itu”. - “Mengapa? Jangan buru-buru putus asa. Waktu di hadapan kita sangat luas untuk berpikir panjang dan bekerja lambat. Kami tentunya akan mengingatmu ketika kami memerlukanmu” (al-Chaki>m, 1940:144). Klimaks konflik tersebut adalah sutradara tidak menyetujui keputusan Aku untuk membatalkan perjanjian. Hal tersebut dikarenakan perusahaan film tetap membutuhkannya.
80
d) Konflik antara anak keledai dengan wanita berambut pirang Kutipan yang menunjukkan konflik antara anak keledai dengan wanita berambut pirang adalah sebagai berikut.
ال بد.وقد سألت عنك ألخربك أنو رفض كل الرفض أن يشرب اللنب هبذه الطريقة أيضا .)٥۰:۱۹٤۰ ،فيما أرى من أن يرضى من ثدى ضبارة ولدت حديثا (اغبكيم Wa qad sa’altu ‘anka li akhbarika annahu rafadha kulla ’rrafadhi an yusyraba ’l-labana bi ha>dzihi ’th-thari>qati aidhan. La> budda fi>ma> ara> min an yardha> man tsadda> chima>ratan wulidat chadi>tsan (al-Chaki>m, 1940:50). “Aku telah menanyakan untuk memberitahukanmu bahwa dia menolak minum susu itu dengan cara tersebut. Jadi, dia harus menyusu dari induk keledai yang baru saja melahirkan” (alChaki>m, 1940:50). Klimaks konflik tersebut adalah wanita berambut pirang memberitahukan supaya anak keledai miskin tersebut menyusu langsung dari induk keledai yang baru melahirkan. e)
Konflik antara tokoh utama “Aku” dengan Muhammad Affandi Tokoh utama “Aku” menjual buku kepada al-Haji yang harganya lebih dari
lima ratus ribu Pound dengan setengah harga. Seperti dalam kutipan berikut.
: وإذا ((ؿبمد أفندى)) حييثىن ساخطا ثائرا صائحا ىو اغباج عملها ؟ عمل إيو ؟+ .)٤۱:۱۹٤۰ ، كتب شبنها اكثر من طبسائة جنيو يشرتيها تقريبا بنصف القيمة ! (اغبكيمWa idza> ((Muchammadun Afandi>)) yachi>tsuni> sa>khithan tsa>’iran sha>’ichan : - Huwal-cha>jju ‘amaluha> ? + ‘Amala iyyahu ? - Kutiba tsamanuha> aktsaru min khamsa>’atin jani>hin yasytari>ha> taqri>ban bi nishfil-qi>mah ! (al-Chaki>m, 1940:41). “Datanglah Muhammad Affandi berteriak padaku,
81
+ -
“Haji itu melakukannya?”. “Melakukan apa?”. “Buku-buku yang harganya lebih dari lima ratus Pound dia beli hanya sekitar setengah harga” (al-Chaki>m, 1940:41).
Klimaks konflik antara Aku dengan Muhammad Affandi adalah Aku meredakan kegelisahan Muhammad Affandi. Aku mengakui kesalahannya dan menceritakan kelemahannya didepan kecerdikan al-Haji. 2) Konflik Internal Konflik internal adanya pertentangan dua keinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda-beda, harapan, ataupun masalah yang terjadi dalam diri tokoh. Konflik internal dalam novel CaC adalah sebagai berikut. a.
Konflik batin dalam diri tokoh utama “Aku” ketika memikirkan tempat untuk melepaskan anak keledai. Seperti dalam kutipan berikut.
على يقاظبىن حجرتى حىت العصر ّ فما الضرر ىف أن يصحبىن اليو م فأنزلو ضيفا .)۱٧-۱۶:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Fama ’dh-dhararu fi> an yushachchibunil-yauma fa anzalahu dhaifan ‘alayya yuqa>simuni> chujrati> chattal-‘ashra (alChaki>m, 1940:16-17). “Jadi apa salahnya kalau dia pada hari ini menemaniku, kujadikan tamuku, dan kubagi kamar dengannya hingga waktu Ashar” (al-Chaki>m, 1940:16-17). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku membagi kamarnya untuk anak keledai. Aku menjadikannya tamu dan menamaninya sampai waktu Ashar. b.
Konflik batin dalam diri tokoh utama “Aku” terhadap sebuah penulisan. Seperti dalam kutipan berikut.
82
الكتابة وكل ما: ولقد ذبمعت وقتئذ كراىىت وعداوتى واكبصرت ىف شيء واحدا اظبو .)۳۲:۱۹۴۰ ،حيتاج إىل كتابة (اغبكيم Wa laqad tajamma‘tu waqta’idzin kara>hati> wa ‘ada>wati> wanchashartu fi> syai’in wa>chidan ismuhu : al-kita>batu wa kullu ma> yachta>ju ila> kita>bah (al-Chaki>m, 1940:32). “Pada waktu itu segala kebencianku telah terkumpul pada sesuatu yang bernama „penulisan dan segala sesuatu yang butuh penulisan” (al-Chaki>m, 1940:32). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku membenci segala sesuatu yang berhubungan dengan penulisan. Kebencian tersebut terkumpul menjadi satu dalam hatinya. c.
Konflik batin dalam diri tokoh utama “Aku” tentang hakikat seni yang harus diperhatikan seorang seniman. Seperti dalam kutipan berikut.
وىذه ((اغبقيقة)) كل قوامها.إن اغبقيقة الفنية ىي وحدىا الىت جيب أن تعىن الفنان .)۵۶:۱۹۴۰ ،زبري الصور وتنسيقها والشخصية اؼبستقلة والروح اعبديد (اغبكيم Innal-chaqi>qatal-fanniyyati hiya wachdaha ’l-lati> yajibu an tu‘nal-fanna>nu. Wa ha>dzihi ((al-Chaqi>qah)) kullu qawa>miha> tukhayyiru ’sh-shuwari wa tansi>quha> wa ’sy-syakhshiyyatulmustaqillatu wa ’r-ru>chul-jadi>du (al-Chaki>m, 1940:56). “Sungguh hakikat seni itulah yang seharusnya diperhatikan oleh seorang seniman. Hakikat ini segala bentuknya adalah memilih pemandangan dan mengaturnya hingga menciptakan suatu makhluk seni yang sempurna, memiliki karekteristik tersendiri dan kejiwaan yang baru” (al-Chaki>m, 1940:56). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa seorang seniman harus memperhatikan hakikat seni. Bertujuan seorang seniman mampu menghasilkan karya yang memiliki karakteristik tersendiri. d.
Konflik batin tokoh utama “Aku” dengan keadaan desa yang kumuh. Seperti dalam kutipan berikut.
83
.)۵۹-۵۸:۱۹۴۰ ، وال فائدة ترجى منو (اغبكيم.ًإنو الريف القذر الذى أعرفو دائما Innahu ’r-ri>ful-qadzri ’l-ladzi> a‘rafahu da>’iman. Wa la> fa>’idatun turja> minhu (al-Chaki>m, 1940:58-59). “Itulah pedesaan kumuh yang selalu Aku ketahui. Tak ada faedah yang dapat diharapkan darinya” (al-Chaki>m, 1940:5859). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku mengetahui keadaan desa yang selalu kumuh. Tidak ada yang bisa dimanfaatkan dari sebuah desa yang kumuh. e.
Konflik batin dalam diri tokoh utama “Aku” yang merasa ketakutan terhadap hantu. Seperti dalam kutipan berikut.
،(اغبكيم
وأن ا شديد اػبوف من العقاربت مع األسف الشديد.فتملكىن رعب .)٧۴:۱۹۴۰
Fa tamlikuni> ra‘bun. Wa ana> syadi>dul-khaufi minal‘aqa>rabtu ma‘al-asifi ’sy-syadi>di (al-Chaki>m, 1940:74). “Ketakutan segera saja merayap dalam diriku. Maaf saja, kalau sebenarnya Aku ini takut sekali dengan yang namanya hantu” (al-Chaki>m, 1940:74). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa secara perlahan Aku dihinggapi rasa ketakutan. Aku merasakan ketakutan luar biasa dengan sesuatu yang disebut dengan hantu. f.
Konflik batin dalam diri tokoh utama “Aku” merasa lemas dan mengantuk setiap sutradara membahas skenario. Seperti dalam kutipan berikut.
. وأحسست كأىن موشك التثاؤب،فشعرت كأن اػبوار والفتور يدبان ىف أعصاىب ،(اغبكيم وأيقنت أن النوم البد ىاجم على إذا ربدث ىذا الرجل ىف قصتو .)٧۹:۱۹۴۰
84
Fa sya‘artu ka’annal-khiwara wal-futu>ri yadba>ni fi> a‘sha>bi>, wa achsastu ka’anni> mu>syiku ’ala ’t-tatsa>ub. Wa aiqantu anna ’n-nauma la> budda ha>jimun ‘alayya idza> tachaddatsa ha>dza ’r-rajulu fi> qishshatihi (al-Chaki>m, 1940:79). “Aku merasa kalau rasa lemas itu mulai menggerogoti sarafku dan hampir membuatku mengantuk. Aku yakin bahwa tidur akan menyerangku jika lelaki ini mulai bercerita tentang kisahnya” (al-Chaki>m, 1940:79). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku selalu merasa lemas dan mengantuk setiap sutradara memulai bercerita tentang kisahnya. Aku yakin keinginan untuk tidur segera menghinggapi dirinya. g.
Konflik batin dalam diri tokoh utama “Aku” dalam pencarian jati diri. Seperti dalam kutipan berikut.
.)۱۳۲:۱۹۴۰ ، بل تأمل الباحث اغبريان (اغبكيم.مل يكن تأمل الزىو واالفتتان Lam yakun ta’ammala ’z-zahwi wal-iftata>ni. ta’ammalal-ba>chitsul-chaira>nu (al-Chaki>m, 1940:132).
Bal
“Pencarian itu bukanlah perhatian kebanggaan dan kecongkakan, melainkan perhatian orang yang sedang mencari dalam kebingungan” (al-Chaki>m, 1940:132). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa perhatian Aku terhadap dirinya sendiri bukan perhatian kebanggan dan kesombongan. Perhatian tersebut adalah perhatian seseorang yang mencari jati diri dalam kebingungan. h.
Konflik batin dalam diri tokoh utama “Aku” sebagai penulis yang tidak bisa ikut andil dalam sinema. Seperti dalam kutipan berikut.
ذلك أن السينما زبضع كل،إن الكاتب اغبق ال ديكن أن يل ذ لو العمل للسينما فالكاتب اغبقيقى ىو أيضا ذلك الذى خيضع كل شيء ؼبشيئتو.شيء إلرادة اؼبخرج .)۱۳٧:۱۹۴۰ ،(اغبكيم
85
Innal-ka>tibal-chaqqu la> yumkinu an yaludzdza lahul-‘amalu li’s-Si>nima>, dza>lika anna ’s-si>nima> takhdza‘u kulla syai’in li’ira>datil-Makhraji. Fal-ka>tibul-chaqi>qi> huwa aidhan dza>lika ’l-ladzi> yakhdha‘u kulla syai’in li masyi>’atihi (al-Chaki>m, 1940:137). “Seorang penulis yang sesungguhnya tak mungkin menikmati pekerjaannya di sinema, karena dalam sinema segalanya tunduk di bawah sutradara. Seorang penulis yang sesungguhnya adalah menundukkan segala sesuatu dibawah kehendaknya” (al-Chaki>m, 1940:137). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa diri Aku sebagai seorang penulis tidak dapat menikmati bekerja di sinema. Hal tersebut dikarenakan segala sesuatu dalam sinema harus tunduk dan patuh kepada sutradara. Sedangkan seorang penulis menginginkan kebebasan sesuai dengan kehendaknya. 3) Konflik Utama dan Klimaks Konflik utama atau konflik sentral pada novel CaC adalah tokoh utama “Aku” yang tidak segera menyelesaikan dialog. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut ini.
وجهلى اؼبطبق بتفاصيل القصة.على أن فتورا كلما بدأنا الكالم ىف مسألة اغبوار مل يتغري ،الىت سردت على مراراً مل يربح وكسلى عن مطالعة ((السيناريو)) حىت النهاية (اغبكيم .)۴۴-۴۳:۱۹۴۰ ‘Ala> anna futu>ra> kullama> bada’nal-kala>mi fi> mas’alatil-chiwa>ri lam yataghayyaru. Wa jahlil-mathbaqi bi tafa>shi>lil-qishshati ’llati> saradtu ‘alayya mira>ran lam yabrachu wa kasla> ‘an mutha>la‘ati ((a’s-Si>na>riyu>)) chatta ’n-niha>yah (al-Chaki>m, 1940:43-44). “Ada yang tidak berubah setiap kali kami mulai membicarakan dialog, yaitu perasaan lemas, kebodohanku akan rincian alur kisah yang dia utarakan padaku berkali-kali, dan kemalasanku untuk menelaah kembali skenario hingga akhir” (al-Chaki>m, 1940:43-44).
86
Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa tokoh utama “Aku” tidak segera menyelesaikan dialog karena perasaan lemas dan kebodohan dalam diri Aku setiap kali bersama sutradara membicarakan dialog. Selain itu, kemalasan Aku untuk membaca kembali skenario hingga akhir membuat Aku tidak memahami rincian alur dalam kisah. Klimaks dari konflik dalam novel CaC adalah tokoh utama “Aku” membatalkan perjanjian kerjasama dengan sutradara. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut ini.
Wa akhrajtu daftara ’sy-syi>ka>ti wa qultu : a’n-nati>jatu an aradda ma> lakum wa nafsakhul-‘aqdi (al-Chaki>m, 1940:139). “Aku mengeluarkan daftar cek sambil berkata, “Hasilnya adalah Aku mengembalikan uang kalian dan kita batalkan perjanjian ini” (al-Chaki>m, 1940:139). Berdasarkan analisis konflik-konflik dalam novel CaC bahwa tokoh utama “Aku” tidak segera menyelesaikan dialog sampai akhirnya Aku berputus asa dan ingin membatalkan perjanjian kerjasama. Selain itu, Aku juga mengembalikan uang yang telah Aku terima di awal penandatangan kontrak kerjasama. 2.
Karakter Berdasarkan kedudukannya, ada dua jenis tokoh dalam karya sastra yaitu
tokoh utama dan tokoh bawahan (Stanton, 2012:33). Tokoh utama merupakan tokoh yang selalu ada dan relevan dalam setiap peristiwa di dalam cerita. Tokoh bawahan adalah tokoh yang kedudukannya dalam cerita tidak sentral, tetapi kehadiran tokoh ini sangat penting untuk menunjang tokoh utama. Tokoh
87
bawahan dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita dengan porsi penceritaan yang relatif pendek. a.
Karakter Tokoh Utama Tokoh utama dalam novel CaC adalah Aku. Adapun karakter tokoh utama “Aku” adalah sebagai berikut. 1) Gegabah Kutipan yang menunjukkan tokoh utama “Aku” dengan karakter gegabah
adalah sebagai berikut.
.)۱۴:۱۹۴۰ ،لقد سبت الصفقة من حيث ال أرجو ىف حقيقة األمر وال أنتظر (اغبكيم Laqad tamat a’sh-shufqatu min chaitsu la> arju> fi> chaqi>qatilamri wa la> antazhiru (al-Chaki>m, 1940:14). “Perjanjian itu telah dilaksanakan meskipun sesungguhnya Aku tidak menginginkannya” (al-Chaki>m, 1940:14). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sikap Aku tanpa memikirkan sebab-akibat ketika mengambil keputusan. Perjanjian yang telah disepakati tetap berjalan meskipun Aku tidak menginginkan atau tidak membutuhkan. 2) Pemikir Kutipan yang menunjukkan tokoh utama “Aku” dengan karakter pemikir adalah sebagai berikut.
Fi> masyaituhu innaha> tasyabbaha masyaiti> achya>nan (alChaki>m, 1940:17). “Terkadang Aku berpikir bahwa caranya berjalan mirip denganku” (al-Chaki>m, 1940:17). Berdasarkan kutipan tersebut tokoh utama “Aku” merasa memiliki kemiripan dengan anak keledai yang telah menjadi sahabatnya. Aku berpikir bahwa cara berjalan anak keledai mirip dengannya. 3) Pemurah Karakter tokoh utama “Aku” yang pemurah yaitu memberikan kepingan perak kepada seorang pelayan terlihat dalam kutipan berikut ini.
.)۱۹:۱۹۴۰ ،فأخرجت من جيىب قطعة فضية دسسهتا ىف كفو (اغبكيم Fa akhrajtu min jaibi> qith‘atan fadhiyyatan dassastuha> fi> kaffihi (al-Chaki>m, 1940:19). “Kukeluarkan kepingan perak dan meletakkan ditelapak tangannya” (al-Chaki>m, 1940:19). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku memiliki watak yang pemurah. Aku memberikan upah kepada orang yang telah membantu Aku ketika dalam kesulitan. 4) Pemalas Kutipan yang menunjukkan tokoh utama “Aku” dengan karakter pemalas adalah sebagai berikut.
89
،(اغبكيم
على اإلصغاء إىل متكلم أكثر من طبس دقائق
وأنا بطبعى غري قادر .)۳۰:۱۹۴۰
Wa ana> bi thab‘i> ghaira qa>dirin ‘alal-ishgha>’i ila> mutakallimi aktsaru min khamsa daqa>’iqin (al-Chaki>m, 1940:30). “Tabiatku adalah tidak dapat tahan mendengarkan orang berbicara lebih dari lima menit” (al-Chaki>m, 1940:30). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku memiliki kebiasaan yang tidak dapat mendengarkan orang berbicara lebih dari lima menit. Hal tersebut yang menjadikan Aku sebagai pemalas. 5) Tergiur harta dunia Karakter Aku yang terpengaruh dengan harta dunia terlihat dalam kutipan berikut ini.
وأدركت أن اؼبال قدير أحيانا على تقرير مصري األشياء.وعندئذ شعرت بسلطان اؼبال .)۳۶:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Wa ‘inda’idzin sya‘artu bi sultha>nil-ma>li. Wa adraktu annalma>la qadi>run achya>nan ‘ala> taqri>ri mashi>rul-asyya>’i (al-Chaki>m, 1940:36). “Pada saat itulah Aku mulai merasakan betapa kuatnya pengaruh harta, dan Aku mengetahui bahwa harta itu terkadang mampu menentukan pengambilan suatu keputusan” (al-Chaki>m, 1940:36). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku merasakan pengaruh harta yang kuat. Aku menyadari bahwa harta dapat mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan. 6) Terenyuh Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter terenyuh adalah sebagai berikut.
90
. ولقد انقبض صدرى منو.إنو منزل يشعر زائره بأن صاحبو غىن اعبيب فقري الروح .)۶۲:۱۹۴۰ ،وضاقت نفسى (اغبكيم Innahu manzilun yasy‘uru za>’irahu bi anna sha>chibihi ghanaljaibu faqi>ru ‘r-ru>ch. Wa laqad inqabadha shadri> minhu. Wa dha>qat nafsi> (al-Chaki>m, 1940:62). “Rumah itu menggambarkan bahwa pemiliknya kaya kantong, tapi miskin ruhani. Hatiku menjadi terenyuh karenanya” (alChaki>m, 1940:62). Berdasarkan kutipan tersebut Aku merupakan orang yang sangat menjunjung tinggi nilai seni. Aku merasa terenyuh jika sebuah rumah tidak memiliki seni keindahan didalamnya. 7) Penyayang binatang Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter penyayang binatang adalah sebagai berikut.
: والتفتت إىل زوجة اؼبصور قائلة . بل سيفهم من ذلك أنك فبن حيبون اغبيوان،كال يا سيدى.)۶۵:۱۹۴۰، أحبها كثريا (اغبكيم، نعم، أما ىذا فصحيح+ Wal-tafatat ilayya zaujatul-Mushawwiru qa>ilah : - Kalla> ya> sayyidi>, bal saifuhum min dza>lika annaka mimman yuchibbu>nal-chayawa>n. + Amma> ha>dza> fa shachi>ch, na‘am, uchibbuha> katsi>ran (alChaki>m, 1940:65). “Istri kamerawan menoleh padaku seraya berkata, - “Bukan begitu tuanku, tetapi akan tersirat dari sana bahwa kau adalah salah seorang yang menyayangi binatang”. + “Kalau demikian maksudnya, itu benar. Aku memang sangat menyukainya” (al-Chaki>m, 1940:65). Berdasarkan kutipan di atas, perbincangan antara Aku dengan istri kamerawan menjelaskan bahwa Aku adalah seseorang yang meyukai dan menyayangi binatang. Aku membenarkan perkataan istri kamerawan.
91
8) Traumatis Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter trauma adalah sebagai berikut.
ولئن كنت قد أحببت كثريا روح الريف.ان الصور الىت أضبلها غبياة الريف مؤؼبة أشد األمل فإىن كرىت وأكره مظاىر الريف القبيحة وحياة.الربيئة ونفس الفالح السمحة الكردية .)۴۶:۱۹۴۰ ،الفالحني القذرة (اغبكيم Inna ’sh-shuwara ’l-lati> achmiluha> li chaya>ti ’r-ri>fi mu’allimatan asyaddul-alam. Wa la’in kunta qad achbabtu katsi>ran ru>chu ’r-ri>fil-bari>’ati wa nafsul-falla>chi ’s-samchatilkari>mah. Fa inni> karahtu wa akrahu mazha>hiru ’r-ri>fil-qabi>chati wa chaya>tul-falla>chi>nal-qudzrati (al-Chaki>m, 1940:46). “Sesungguhnya bayangan pedesaan yang Aku bawa sangatlah menyakitkan, meskipun dulu Aku menyukai kejiwaan pedesaan yang tulus dan ruh petani yang mulia. Tapi Aku membenci pemandangan pedesaan yang buruk dan kehidupan petani yang jorok” (al-Chaki>m, 1940:46). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa rasa trauma dalam diri Aku adalah membenci pemandangan desa yang buruk serta petani desa yang jorok. Hal tersebut tetap membayangi Aku meskipun Aku mengetahui bahwa di dalam pedesaan terdapat kejiwaan yang tulus dan para petani yang mulia. 9) Penakut Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter penakut adalah sebagai berikut.
. إىن أرىب األشباح.فارذبفت وعلمت أىن لن أغمض جفنا طول ليلى ىف ىذه اغبجرة .)٧۵:۱۹۴۰ ،وإنو ليخلىن أن أعرتف هبذه اغبقيقة (اغبكيم Far-tajaftu wa ‘alimtu anni> lan aghmadha jafanan thu>lu laili> fi> ha>dzihil-chujrati. Inni> arhabul-asyba>cha. Wa innahu la yachjuluni> an a‘tarifa bi ha>dzihil-chaqi>qah (al-Chaki>m, 1940:75).
92
“Aku tahu bahwa Aku takkan dapat memejamkan mata sepanjang malam diruangan ini. Aku takut dengan hantu dan Aku malu untuk mengakui hal ini” (al-Chaki>m, 1940:75). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku adalah seseorang yang takut dengan hantu dan Aku malu mengakuinya. Aku mengetahui bahwa dirinya tidak akan bisa memejamkan mata sepanjang malam. 10) Menghindari tanggung jawab Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter menghindari tanggung jawab adalah sebagai berikut.
فنهضت أحبث عن شيء يشغلنا عنو،فرأيت السالمة ىف أن أذبنب الليلة ىذا اغبديث .)۹۴:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Fa ra’aitu ‘s-sala>mata fi> an atajannaba ’l-lailatu ha>dzalchadi>tsu, fanahadhtu abchatsu ‘an syai’in yusyaghghiluna> ‘anhu (al-Chaki>m, 1940:94). “Aku melihat bahwa lebih aman kalau Aku menjauh dari perbincangan ini, maka Aku bangkit mencari sesuatu yang dapat menyibukkan kami dari kisah itu” (al-Chaki>m, 1940:94). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku menghindari tanggung jawab dengan menjauhi setiap perbincangan mengenai dialog yang menjadi tanggung jawabnya. Aku bangkit dan mencari sesuatu untuk menyibukkan diri. 11) Peduli Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter peduli adalah sebagai berikut.
ىل أظبعت اؼبرآة اؼبصرية آراءك ىذه ؟: فقلت من فورى
93
فإىن من أشد الكتاب عناية بشئوهنا. إىن ال أترك مناسبة دون أن أظبعها آرائى فيها+ .)۱۰۲:۱۹۴۰ ،(اغبكيم - Hal asma‘tal-mar’atul-Mishriyyati a>ra>’aka ha>dzihi ?
Fa qultu min fu>ri> : + Inni> la> atruku muna>sibatan du>na an asama‘aha> a>ra>’i> fi>ha>. Fa inni> man asyaddul-kutta>bu ‘ina>yatan bi syu’u>niha> (alChaki>m, 1940:102). - “Apakah wanita Mesir telah mendengar pendapatmu ?” Segera Aku berkata, + “Aku tidak akan meninggalkan setiap kesempatan tanpa mengutarakan pendapatku padanya, karena Aku adalah salah satu penulis paling keras yang menjaga kepentingannya” (alChaki>m, 1940:102). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa kepedulian Aku terlihat ketika mengutarakan pendapat untuk membela kaum wanita Mesir. Aku adalah seseorang yang paling keras menjaga kepentingannya. 12) Jujur Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter jujur adalah sebagai berikut.
،على الناس (اغبكيم َّ ولكىن أحب أن يكذب،إىن رجل ال أحب أن أكذب على نفسى .)۱۰۴:۱۹۴۰ Inni> rajulun la> achabbu an akdziba ‘ala> nafsi>, wa la>kinni> achabbu an yukadzdziba ‘alayya ’n-na>su (al-Chaki>m, 1940:104). “Aku seorang lelaki yang tak suka membohongi diriku sendiri, tetapi Aku suka orang lain berbohong kepadaku” (al-Chaki>m, 1940:104). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku adalah seseorang yang jujur terbukti Aku tidak pernah membohongi diri sendiri. Hal tersebut
94
sebagai tanda penghargaan pada diri sendiri. Selain itu, Aku lebih menyukai orang lain berbohong tentang dirinya, dan Aku tidak akan mempermasalahkannya. 13) Menyukai kebebasan Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter menyukai kebebasan adalah sebagai berikut.
فأنا رجل ((مطلق)) يعيش ىف جو.إن اغبمل سيكون ثقيال عليها والتبعة جسيمة .)۱۰۴:۱۹۴۰ ،((اؼبطلق)) (اغبكيم Innal-chamla sayaku>nu tsaqi>lan ‘alaiha> wa ’t-tabi‘atu jasi>matan. Fa ana> rajulun ((muthliqun)) ya‘i>syu fi> jawwi ((almuthlaqi)) (al-Chaki>m, 1940:104). “Beban itu akan terasa berat baginya, dan Aku ini seorang lelaki bebas yang hidup di udara bebas” (al-Chaki>m, 1940:104). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku adalah seorang lelaki yang menyukai kebebasan. Aku tidak menginginkan membebani dan merepotkan orang lain. 14) Imajinatif Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter imajinatif adalah sebagai berikut.
لقد استطاع، آه.زبيلتو يوم وضع رأسو ىف كفى كأنو يفكر لو أنو كان يفكر مثلنا برأسو .)۱۴۶:۱۹۴۰ ،ىذا الفيلسوف الصغري أن يبلغ قمة ((الصفاء)) (اغبكيم Takhayyaltuhu yauma wadh‘a ra’sahu fi> kafii> ka’annahu yufakkiru lau annahu ka>na yufakkiru mitslana> bi ra’sihi. A>h, laqad istatha>‘a ha>dzal-Fi>lusu>fu ’sh-shaghi>ru an yablugha qimatun ((a’sh-Shafa>’u)) (al-Chaki>m, 1940:146). “Aku membayangkan ketika dia meletakkan kepalanya di telapak tanganku seolah-olah dia sedang berpikir. kalau saja dia berpikir seperti kita dengan kepalanya, ah, tentu saja Filsuf kecil ini dapat mencapai puncak kesucian” (al-Chaki>m, 1940:146).
95
Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan ketika Aku membayangkan anak keledai yang meletakkan kepalanya di telapak tangan Aku seperti seseorang yang sedang berpikir. Aku berpendapat bahwa jika anak keledai dapat berpikir seperti manusia maka akan mencapai tingkat kesempurnaan. Hal tersebut didasari bahwa sebaik-baiknya ciptaan Allah adalah manusia karena telah diberi akal pikiran. 15) Pemarah Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter pemarah adalah sebagai berikut.
، وذىبت (اغبكيم. فقمت دون أن أجشم نفسى مشقة اعبواب،فلم أطق صربا .)۱۱۲:۱۹۴۰ Fa lam athaqqa shabran, fa qumtu du>na an ujasysyima nafsi> musyaqqatul-jawa>bi. Wa dzahabtu (al-Chaki>m, 1940:112). “Aku tak dapat menahan kesabaran. Aku bangun tanpa lamalama menunggu kesulitan jawaban, lalu pergi” (al-Chaki>m, 1940:112). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku memiliki karakter mudah marah. Aku tidak perlu menunggu penjelasan dari orang lain, dan meninggalkannya pergi. 16) Rendah hati Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter rendah hati adalah sebagai berikut.
،إن ىذا ((الفيلسوف)) أجدر هبذا االسم مىن لو أىن كنت حقا فيلسوفا (اغبكيم .)۱۲۰:۱۹۴۰ Inna ha>dza> ((al-Fi>lusu>f)) ajdaru bi ha>dzal-ismu minni> lau anni> kunta chaqqan Fi>lusu>fan (al-Chaki>m, 1940:120).
96
“Filsuf ini lebih berhak mendapat gelar seperti ini daripada Aku, meskipun Aku benar-benar seorang filsuf” (al-Chaki>m, 1940:120). Berdasarkan kutipan tersebut menjelaskan bahwa Aku memperlihatkan karakter yang rendah hati terhadap anak keledainya. Aku berpendapat bahwa anak keledainya lebih berhak mendapat gelar Filsuf, daripada Aku yang telah mendapat gelar sebagai seorang Filsuf. 17) Penyendiri Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter penyendiri adalah sebagai berikut.
للتحدث قليال ىف شئوىن األدب،ًأنا أعيش منفردا بال أصدقاء ال أرى أحدا إال ؼباما .)۱۳۲:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Ana> a‘i>syu munfaridan bi la> ashdiqa>’i la> ara> achadan illa> luma>man, li ’t-tachaddutsi qali>lan fi> syu’u>nil-adabi (al-Chaki>m, 1940:132). “Akulah orang yang tinggal sendirian dalam masyarakat tanpa teman. Aku tidak melihat orang kecuali berkepentingan untuk berbincang-bincang sedikit perihal sastra” (al-Chaki>m, 1940:132). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku adalah orang yang suka menyendiri. Aku tinggal sendirian dan menjauhi bersosialisasi dengan masyarakat sehingga tidak memiliki teman. Aku dapat berbicara atau bertemu dengan orang hanya ketika membicarakan tentang sastra. 18) Sederhana Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter sederhana adalah sebagai berikut.
97
-۱۳۰:۱۹۴۰
، وعند اآلخرين ماىر ماكر (اغبكيم.فأنا عند البعض بسيط سادج .)۱۳۱
Fa ana> ‘indal-bu‘dhi basi>thu sa>dzijun. Wa ‘indal-a>khari>na ma>hirun ma>kirun (al-Chaki>m, 1940:130-131). “Di antara sebagian orang ada yang menganggap Aku ini sederhana. Ini benar dan Aku takkan mengatakan lebih dari itu” (al-Chaki>m, 1940:130-131). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa pendapat orang lain tentang diri Aku yang sederhana dalam berpikir. Aku membenarkan dan tidak melebih-lebihkan hal tersebut. 19) Balas budi Kutipan yang menunjukkan Aku dengan karakter balas budi adalah sebagai berikut.
فقلت ىف نفسى إن تلطفو ىب ينبغى أن.وذىب فسرىن منو أنو مل يذكر شيئاً عن اغبوار .)۱۲۶:۱۹۴۰ ،يقابل مىن دبثلو (اغبكيم Wa dzahaba fasarrani> minhu annahu lam yudzkar syai’an ‘anilchiwa>r. Fa qultu fi> nafsi> in talthafahu bi> yanbaghi> an yuqa>bala minni> bi mitslihi (al-Chaki>m, 1940:144). “Dia pergi tanpa membicarakan satu hal pun tentang dialog. Aku berkata dalam hati bahwa kebaikannya harus dibalas dengan kebaikan juga” (al-Chaki>m, 1940:144). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku membalas kebaikan yang telah dilakukan orang lain. Hal itu sebagai rasa penghormatan kepada orang lain. Menurut Aku kebaikan orang lain pantas dibalas dengan kebaikan pula.
98
b. Karakter Tokoh Bawahan Tokoh bawahan yang mempengaruhi kehidupan tokoh utama “Aku” dalam novel CaC adalah sebagai berikut. 1) Filsuf (anak keledai) Aku memberi anak keledai dengan nama Filsuf. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
، لكىن أحب لو دعوتو ((الفيلسوف)) (اغبكيم.مل أطلق عليو بعد إظبا من األظباء .)۵۲:۱۹۴۰ Lam athliq ‘alaihi ba‘da isman minal-asma>’i, la>kinni> uchibbu lau da‘watahu ((al-Fi>lusu>f)) (al-Chaki>m, 1940:52). “Aku belum memutuskan nama untuknya, tetapi Aku suka memanggilnya dengan Filsuf” (al-Chaki>m, 1940:52). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sebutan Aku kepada anak keledai yaitu “Filsuf”. Sebutan tersebut menjadi nama anak keledai. Adapun ciriciri Filsuf terlihat dalam kutipan berikut .
، أبيض كأنو ق ّد من رخام. لقد كان صغري اغبجم كأنو دمية،وىف عنقو اعبميل رباط أضبر .)۱۱:۱۹۴۰ ،بديع النكوين كأنو من صنع فنان (اغبكيم Wa fi> ‘unuqihil-jami>lu riba>thun achmar, laqad ka>na shaghi>rulchajmi ka’annahu damiyyatun. Abyadhu ka’annahu qudda min rakha>min, badi>‘un-nakwi>na ka’annahu min shan‘i fana>nin (alChaki>m, 1940:11). “Di lehernya yang indah terikat simpul merah, badannya kecil bagaikan boneka, putih bagaikan kepingan keramik, bagus bentuknya bagaikan buatan seorang seniman” (al-Chaki>m, 1940:11). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa anak keledai yang bernama Filsuf memiliki ciri-ciri badan yang kecil seperti boneka, putih seperti
99
kepingan keramik, bagus bentuk seperti buatan seorang seniman yang handal. Leher Filsuf terikat dengan simpul merah. a. Zuhud Kutipan yang menunjukkan Filsuf dengan karakter zuhud adalah sebagai berikut.
كما تنظر عني الزاىد إىل لذات.وإذا عيناه تنظران إىل الفنجان ىف غري اكرتاث .)۲۲:۱۹۴۰ ،اغبياة (اغبكيم Wa idza> ‘aina>hu tanzhura>ni ilal-finja>ni fi> ghairi iktira>tsin. Kama> tanzhuru ‘ainu ’z-za>hidi ila> ladza>tilchaya>h (al-Chaki>m, 1940:22). “Kedua matanya memandangi cangkir itu tanpa bergeming, sebagaimana mata seorang zuhud yang memandang dunia” (al-Chaki>m, 1940:22). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa anak keledai yang bernama Filsuf hanya memandangi cangkir yang diberi oleh tuannya. Diam Filsuf seperti seorang zuhud yang memandang kehidupan dunia. b. Suka bercermin Kutipan yang menunjukkan Filsuf dengan karakter suka bercermin adalah sebagai berikut.
فيطيل، ويتجو توا إىل كل مرآة يصادفها،ويدخل كل حجرة جبد باهبا مفتوحا .)۲۶:۱۹۴۰ ،النظر إىل نفسو (اغبكيم Wa yadkhulu kulla chujrati bajidu ba>baha> maftu>chan, wa yattajihu tuwan ila> kulli mir’a>tin yusha>difuha>, fa yuthi>lu ’n-nazhri ila> nafsihi (al-Chaki>m, 1940:26). “Dia memasuki tiap kamar yang didapatinya terbuka, lalu dia segera menuju cermin dan lama sekali berkaca dihadapannya” (al-Chaki>m, 1940:26).
100
Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Filsuf memasuki setiap kamar yang terbuka dan berjalan menuju cermin. Filsuf senang berlama-lama memperhatikan dirinya di hadapan sebuah cermin. c. Penurut Kutipan yang menunjukkan Filsuf dengan karakter penurut adalah sebagai berikut.
، دون أن يتململ أو يتحرك (اغبكيم،فوقف اؼبسكني كما أرادوا لو أن يقف .)۱۲۰:۱۹۴۰ Fa waqafal-miski>nu kama> ara>du> lahu an yaqifa, du>na an yatamalmala au yatacharraka (al-Chaki>m, 1940:120). “Mereka mendorong anak keledai lemah itu ke sampingku. Keledai miskin itu bergerak sebagaimana yang mereka inginkan tanpa ada pemberontakan” (alChaki>m, 1940:120). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Filsuf adalah hewan yang menuruti kemauan tuannya. bergerak seperti orang-orang inginkan, tanpa ada pemberontakan. 2) Petani desa (pemilik keledai) Petani desa atau pemilik keledai adalah tokoh bawahan yang kedua dalam novel CaC. Penggambaran tokoh petani desa terlihat dalam kutipan berikut.
رجل قروي من أجالف الفالحني: وىف عنقو اعبميل رباط أضبر وإىل جانبو صاحبو .)۱۱:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Wa fi> ‘unuqihil-jami>lu riba>thu achmaru wa ila> ja>nibihi sha>chibihi : rajulun qarwiyun min ajla>fil-Falla>chi>n (al-Chaki>m, 1940:11).
101
“Disampingnya kulihat pemiliknya, petani desa paling kumuh yang pernah kulihat” (al-Chaki>m, 1940:11). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa petani desa adalah pemilik anak keledai. Petani miskin berpenampilan kotor dan kumuh. a. Keras kepala Kutipan yang menunjukkan petani desa dengan karakter keras kepala adalah sebagai berikut.
! ثالثني قرش ! ىو فرخة رومى! عيب يا جدع انت ترد على البك الكالم+ .)۱۳:۱۹۴۰ ،واهلل ما أفرط فيو بأقل من أربع برايز (اغبكيم- Tsala>tsi>na qurusyin ! Huwa farkhatun ru>mi> !
+ ‘aibun ya> jud‘in anta taruddu ‘alal-Bikal-kala>m ! - Wa ’l-Lahu ma> afrathu fi>hi bi aqalla min arba‘a Bara>yiz (al-Chaki>m, 1940:13). - “Tiga Puluh Piester itu seekor ayam kalkun !” + “Beraninya kau menentang ucapan Beek !” - “Demi Allah, aku takkan menjualnya kurang dari Empat Puluh Piester !” (al-Chaki>m, 1940:13). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa pemilik anak keledai adalah seseorang yang keras kepala dalam jual beli. Dia tetap bersikeras menjual anak keledai dengan harga tinggi. b. Putus asa Kutipan yang menunjukkan pemilik keledai dengan karakter berputus asa adalah sebagai berikut.
فالفالح إذا جاع باع كل ما ديكن أن يباع.ولعل ذلك لعسر وقع فيو صاحبو .)۱٧:۱۹۴۰ ،(اغبكيم
102
Wa la‘alla dza>lika li ‘asri waqa‘a fi>hi sha>chibihi. Falfalla>chu idza> ja>‘a ba>‘a kulla ma> yumkinu an yuba>‘a (alChaki>m, 1940:17). “Kesusahan yang menimpa pemiliknya, karena seorang petani jika merasa lapar, dia akan menjual segala sesuatu yang bisa dijual” (al-Chaki>m, 1940:17). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa seorang petani adalah seseorang yang mudah putus asa. Terlihat dia akan menjual segala sesuatu yang dimiliki untuk menutupi kesulitan yang menimpa kehidupannya. 3) Penjual koran Perjual koran adalah tokoh tambahan ketiga dalam novel CaC. Namanya adalah Dasuki. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
: فضحكت وقلت لو انت اظبك إيو ؟... اظبع يا.)۲۳:۱۹۴۰ ، ؿبسوبك دسوقى (اغبكيم+ Fa dhachiktu wa qultu lahu : - Isma’ ya> ... anta ismaka iyyah ? - Machsu>buka Dusu>qi> (al-Chaki>m, 1940:23). “Aku tertawa dan berkata padanya, - “Dengarlah hai ...., siapa namamu ?”. - “Temanmu Dasuki” (al-Chaki>m, 1940:23). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa penjual koran adalah teman Aku. Dia bernama Dasuki. a. Baik hati Kutipan yang menunjukkan penjual koran dengan karakter baik hati adalah sebagai berikut.
103
سيدنا: وصاح ىف وجهو،فجذب اعبحش من يد صاحبو الفالح اغبريص )۱۳:۱۹۴۰ ، أمره ديشى على رقبتنا (اغبكيم،البك أمر Fa jadzbul-Jachsyu min yadi sha>chibihil-Falla>chulchari>sh, wa sha>cha fi> wajhihi : Sayyidinal-Bik amrun, amarahu yamsyi> ‘ala> ruqbatina> (al-Chaki>m, 1940:13). “Dia menarik anak keledai itu dari tangan pemiliknya dan berteriak, “Tuan kita Beek telah meminta, dan permintaannya harus kita patuhi !” (al-Chaki>m, 1940:13). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa penjual koran berbaik hati kepada Aku. Dia membantu Aku dalam jual beli yaitu harus mematuhi permintaan Aku. b. Keras kepala Kutipan yang menunjukkan penjual koran dengan karakter keras kepala adalah sebagai berikut.
! ثالثني قرش ! ىو فرخة رومى.)۱۳:۱۹۴۰ ، عيب يا جدع انت ترد على البك الكالم ! (اغبكيم+ - Tsala>tsi>na qurusyin ! Huwa farkhatun ru>mi> !
+ ‘Aibun ya> jud‘in anta taruddu ‘alal-Bikal-kala>m ! (al-Chaki>m, 1940:13). - “Tiga Puluh Piester itu seekor ayam kalkun !” + “Beraninya kau menentang ucapan Beek !” (al-Chaki>m, 1940:13). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa penjual koran adalah seorang yang keras kepala. Dia tidak ingin orang lain menentang ucapan tuan yang dihormatinya.
104
c. Pemberi solusi Kutipan yang menunjukkan penjual koran dengan karakter keras kepala adalah sebagai berikut.
دا الزم لو من.دا يا سيدنا البك جحش ابن يونني بالكتري بريضع من بزامو .)۲۳:۱۹۴۰ ،غري مؤاخذة ((بزازة)) من األجزاخانة ! (اغبكيم Da> ya> sayyidinal-Bik Jachsyu ibni yaumaini bil-Kati>ri bi yardha‘u min baza>mihi. Da> la>zimun lahu min ghairi mu’akhidzatin ((Baza>zah)) minal-ajza>kha>nah (alChaki>m, 1940:23). “Dia itu, Tuanku Beek, seekor anak keledai yang baru lahir dua hari. Dia menyusu langsung dari tetek induknya. Maaf saja, seharusnya dia itu harus memakai dot dari Apotek !” (al-Chaki>m, 1940:23). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa penjual koran memberikan solusi kepada Aku. Penjual koran mengatakan bahwa anak keledai yang berumur dua hari dapat minum susu langsung dari induk keledai atau memberi susu dengan alat dot. 4) Tukang cukur Tukang cukur adalah tokoh bawahan yang keempat dalam novel CaC. Penggambaran karakter tokoh tukang cukur seperti berikut ini. a. Baik hati Kutipan yang menunjukkan tukang cukur dengan karakter baik hati adalah sebagai berikut.
، فأداه (اغبكيم. فقلت للحالق أن يؤدى عىن الثمن من صندوقو.ودخلت .)۱۵:۱۹۴۰
105
Wa dakhaltu. Fa qultu lil-Chila>qi an yu’addi> ‘anni> ’tstsamanu min shundu>qihi. Fa ada>hu (al-Chaki>m, 1940:15). “Aku masuk dan berkata pada tukang cukur untuk meminjamkan Aku uang dari kotak uangnya. Dia pun meminjamkannya” (al-Chaki>m, 1940:15). Berdasarkan kutipan tersebut tukang cukur merupakan orang yang baik hati kepada Aku. Dia bersedia meminjami uang dari kotak yang biasa digunakan untuk menyimpan uang. b. Imajinatif Kutipan yang menunjukkan tukang cukur dengan karakter imajinatif adalah sebagai berikut.
،ويتنبأ دبا ينتظره من مستقبل باىر يوم يغدو كالفرس األشهب (اغبكيم .)۱۵:۱۹۴۰ Wa yatanabba’u bima> yantazhiruhu min mustaqbalin ba>hirun yaumin yaghdu> kal-Fursil-asyhab (al-Chaki>m, 1940:15). “Dia mulai membayangkan jikalau nanti anak keledai itu tumbuh besar, dan dapat berlari bagaikan seekor kuda” (al-Chaki>m, 1940:15). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa tukang cukur berimajinasi atau membayangkan anak keledai jika tumbuh besar. Dia mengatakan anak keledai yang besar dapat berguna sebagai tunggangan dan berlarian dengan lincah seperti kuda. 5) Apoteker Apoteker adalah tokoh bawahan yang kelima dalam novel CaC. Penggambaran karakter apoteker seperti berikut ini.
106
a. Prasangka buruk Kutipan yang menunjukkan apoteker yang beprasangka buruk kepada Aku adalah sebagai berikut.
. مش ابن حضرتك.آه مفهوم. دا جحش صغري، مش ابىن،طبعا ال ً ! ابىن ؟+ .)۲۴:۱۹۴۰ ، ال مؤاخذة (اغبكيم. أنا آسف.جحش ؟؟ آه- a>h mafhu>m. Masysya ibni chadhrataka.
+ Ibni> ?! thab‘an la>, masysya ibni>, da> Jachsyun shaghi>run. - Jachsyun ?? a>h. Ana> a>sif. La> mu’a>khidah (al-Chaki>m, 1940:24). - “Iya saya paham, dia itu bukan anak bapak bukan ?” + “Anakku ? Tentu bukan, dia itu anak keledai kecil.” - “Anak keledai ? Oh, saya minta maaf !” (al-Chaki>m, 1940:24). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa apoteker berprasangka buruk kepada Aku. Hal tersebut dikarenakan sejak awal Aku tidak mengatakan bahwa Aku membeli sesuatu di Apotek bukan untuk bayi tetapi untuk anak keledai yang masih kecil. b. Pengertian Kutipan yang menunjukkan apoteker dengan karakter pengertian adalah sebagai berikut.
إىل زجاجة كبرية ىف طرفها ثدى من اؼبطاط ّ وأسرع حيضر ىل ما طلبت وقدم .)۲۵:۱۹۴۰ ، دى بزازة كبرية تنفع عبحش كبري (اغبكيم: وقال Wa asra‘u yachdhuru li> ma> thalabtu wa qaddama ilayya zuja>jatan kabi>ratan fi> tharfiha> tsadda> minalmaththa>thi wa qa>la : da> baza>zatan kabi>ratan tanfa‘u li Jachsyin kabi>rin (al-Chaki>m, 1940:25). “Dia memberikan padaku sebuah botol besar yang di ujungnya terdapat puting dari karet, dan berkata,
107
“Maaf, ini botol yang besar, cocok untuk anak keledai yang sudah besar” (al-Chaki>m, 1940:25). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa apoteker mengerti bahwa anak keledai nantinya akan tumbuh besar, sehingga dia memberikan Aku dot susu yang berukuran besar kepada Aku. 6) Wanita berambut pirang Wanita berambut pirang adalah tokoh bawahan yang keenam dalam novel CaC. Penggambaran karakter wanita berambut pirang terlihat dalam kutipan berikut.
وإىل جانبو الغادة،وأبصرت اعبحش واقفاً أمام مرآة طويلة ػبزانة مالبس يتأمل نفسو مليا .)۲۵:۱۹۴۰ ،نورا (اغبكيم ً الشقراء تضحك عن ثغر يسطع Wa abshartul-Jachsyu wa>qifan ama>ma mir’a>tin thawi>latin li khiza>natin mala>bisu yata’ammalu nafsahu maliyyan, wa ila> ja>nibihil-gha>datu ’sy-syuqra>’u tadhchaku ‘an tsughrin yastha‘u nu>ran (al-Chaki>m, 1940:25). “Aku melihat anak keledai sedang berada di hadapan cermin tinggi di sebuah lemari pakaian sambil memperhatikan dirinya, sedangkan sampingnya ada seorang wanita berambut pirang yang sedang tertawa terbahak-bahak” (al-Chaki>m, 1940:25). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa wanita yang bersama anak keledai mempunyai ciri-ciri berambut pirang. Wanita tersebut tertawa terbahakbahak melihat tingkah laku anak keledai. a. Baik hati Kutipan yang menunjukkan wanita berambut pirang dengan karakter baik hati adalah sebagai berikut.
108
. إذا أذنت فإىن أتوىل عنك ىذه اؼبهمة: فمدت يدىا كبو ((البزازة)) وقالت .)۲۸:۱۹۴۰ ،فإن اؼبرأة على كل أحذق (اغبكيم Famuddat yadaha> nachwa ((al-Baza>zah)) wa qa>lat : idza> adzdzanta fa inni> atawalla> ‘anka ha>dzihilmuhimmah, fa innal-mir’ata ‘ala> kulli achdzaqin (alChaki>m, 1940:28). “Dia menjulurkan tangannya dan meminta dot dariku seraya berkata, “Jika kau mengizinkan, bolehkah saya menggantikanmu untuk melakukan pekerjaan ini karena sesungguhnya wanita lebih berhak melakukannya” (al-Chaki>m, 1940:28). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa wanita berambut pirang berbaik hati kepada Aku. Wanita tersebut menawarkan diri menggantikan pekerjaan Aku memberi susu dengan dot untuk anak keledai. Sesunggunya yang lebih berhak melakukannya adalah seorang wanita. b. Ramah Kutipan yang menunjukkan wanita berambut pirang dengan karakter ramah adalah sebagai berikut.
تركت اعبحش مع الغادة الشقراء مطمئنا واثقا أنو قد وضع بني يدين .)۴۸:۱۹۴۰ ، أسبىن لو أوضع أنا نفسى بينهما (اغبكيم،رحيمتني رقيقتني Taraktul-Jachsyu ma‘al-gha>dati ’sy-syuqra>’i muthma’innan wa>tsiqan annahu qad wadha‘a baina yadaini rachi>mataini raqi>qataini, atamanna> lau uwadhdha‘u ana> nafsi> bainahuma> (al-Chaki>m, 1940:48). “Kutinggalkan anak keledai itu bersama wanita berambut pirang dengan penuh ketenangan. Aku percaya bahwa dia telah berada di tangan lembut yang menyayanginya” (al-Chaki>m, 1940:48).
109
Berdasarkan kutipan tersebut wanita berambut pirang adalah sosok yang ramah. Dia bersedia merawat Filsuf. Aku pun meninggalkan Filsuf dengan tenang karena percaya bahwa wanita berambut pirang akan merawat Filsuf dengan baik. c. Putus asa Kutipan yang menunjukkan wanita berambut pirang dengan karakter putus asa adalah sebagai berikut.
أخرياً ظهرت ! لقد كدت أيأس من ذلك الرجل العجيب الذى ترك جحشو .)۵۰:۱۹۴۰ ،واختفى ! (اغبكيم Akhi>ran zhaharat ! Laqad kadtu aya’su min dza>lika ’rRajulil-‘aji>bu ’l-ladzi> tarku Jachsyahu wakhtafa> ! (alChaki>m, 1940:50). “Akhirnya kau muncul juga ! Hampir saja Aku putus asa dengan lelaki aneh yang meninggalkan anak keledainya kemudian menghilang” (al-Chaki>m, 1940:50). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa wanita berambut pirang putus asa mencari-cari Aku. Hal tersebut dikarenakan Aku meninggalkan anak keledai kepada wanita berambut pirang lalu pergi dan menghilang. Aku tidak mengabarkan keberadaan dirinya. 7) Sutradara Sutradara adalah tokoh bawahan yang ketujuh dalam novel CaC. Penggambaran karakter sutradara terlihat dalam kutipan berikut.
، أشقر الشعر (اغبكيم، وجدت رجال ىف طور الشباب.رجل يتكلم الفرنسية .)۲۹:۱۹۴۰
110
Rajulin yatakallamul-Farnisiyyah. Wa jadtu rajulan fi> thu>ri ’sysyaba>bi, asyqaru ’sy-sya‘ri (al-Chaki>m, 1940:29). “Seorang lelaki yang berbicara dengan bahasa Perancis. Dia adalah seorang pemuda berambut pirang tanpa kumis, dan berpenampilan rapi” (al-Chaki>m, 1940:29). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sutradara adalah seorang pemuda berambut pirang, tanpa kumis, berpenampilan rapi. Selain itu, dia berbicara menggunakan bahasa Perancis. a. Jujur Kutipan yang menunjukkan sutradara dengan karakter jujur adalah sebagai berikut.
ويقوم بالكثري من األدوار فيو الفالحون،وتدور حوادثو ىف قرية مصرية حىت يستوثق من،أنفسهم دون االلتجاء إىل فبثل ؿبرتف من اؼبمثلني اؼبصريني .)۳۰:۱۹۴۰ ،صدق الصور (اغبكيم Wa tadu>ru chawa>ditsahu fi> qaryatin Mishriyyah, wa yaqu>mu bil-katsi>ri minal-adwa>ri fi>hil-Falla>chu>na anfusahum du>nal-iltija>’i ila> mumatstsalin muchtarifin minal-mumatstsili>nal-Mishriyyi>n, chatta> yastautsiqa min shidqi ’sh-shu>ri (al-Chaki>m, 1940:30). “Dia langsung memilih aktor dan aktrisnya dari para petani yang tinggal di pedesaan itu tanpa mengambil para aktor profesional Mesir, agar dia mampu meyakinkan kejujuran dalam pengambilan gambar” (alChaki>m, 1940:30). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sutradara adalah seorang yang jujur. Dia menginginkan agar film tersebut natural sesuai dengan keadaan desa sehingga aktor dan aktris film diperankan oleh para petani yang tinggal di tempat tersebut.
111
b. Sabar Kutipan yang menunjukkan sutradara dengan karakter sabar adalah sebagai berikut.
ما صناعة السينما إال صرب.اؼبخرج الذى ييأس ال ينبغى أن يسمى ـبرجا .)۴۴:۱۹۴۰ ،طويل(اغبكيم Al-Makhriju ’l-ladzi> yai’asu la> yanbaghi> an yusamma> makhrajan. Ma> shina>‘ati ’s-si>nima> illa> shabra thawi>lun (al-Chaki>m, 1940:44). “Seorang sutradara yang putus asa tak berhak mendapat gelar sutradara. Pembuatan film itu memerlukan kesabaran yang tiada habisnya” (al-Chaki>m, 1940:44). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sutradara adalah seorang penyabar. Sutradara menyadari bahwa dalam proses pembuatan film memerlukan waktu yang panjang dan kesabaran. c. Ramah Kutipan yang menunjukkan sutradara dengan karakter ramah adalah sebagai berikut.
ال لإلتفاق الذى يربطوىن.إىل أن أعينو ىف عملو بقدر ما أستطيع ّ وطلب ، فأثر قولو ىف نفسى (اغبكيم. وللصداقة الىت بدأ حيسها كبوى، بل للفن،هبم .)۴٧:۱۹۴۰ Wa thalaba ilayya an u‘ayyinahu fi> ‘amalihi bi qadri ma> astathi>‘u. La> lil ittifa>qi ’l-ladzi> yarbithu>ni> bihim, bal lil-fanni, wa li-’sh-shada>qati ’l-lati> bada’a yachussuha> nachwa>. Fa atsara qaulahu fi> nafsi> (alChaki>m, 1940:47). “Dia memohon padaku agar Aku dapat membantunya dalam pekerjaan sekuat mungkin. Bukan karena perjanjian yang telah mengikatku dengan mereka tapi
112
demi kesenian dan persahabatan yang mulai terjalin antara kami” (al-Chaki>m, 1940:47). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sang sutradara adalah seorang yang ramah dan menjalin persahabatan dengan rekan kerjanya. Hal tersebut bukan karena perjanjian kerja tetapi hubungan baik yang telah terjalin diantara keduanya. d. Pembawaan yang santai Kutipan yang menunjukkan sutradara dengan karakter pembawaan yang santai adalah sebagai berikut.
ذلك البنطلون الكاكى القصري والقميص: وإذا ىو ىف مالبس الرحالت .)۴۸:۱۹۴۰ ، والقبعة الكبرية اؼبصنوعة من الفل (اغبكيم،القصري األكمام Wa idza> huwa fi> mala>bisi ’r-richala>t : dza>likalnabthalu>nal-ka>kal-qashi>ru wal-qami>shul-qashi>rilakma>m, wal-qab‘atul-kabi>ratil-mashnu>‘ati minal-fulli (al-Chaki>m, 1940:48). “Dia datang dengan pakaian santai yaitu celana berkantung selutut, baju lengan pendek, dan topi besar yang terbuat dari dedaunan” (al-Chaki>m, 1940:48). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sutradara dapat berpenampilan santai. Dia memakai celana berkantung selutut, baju lengan pendek, dan topi besar yang terbuat dari dedaunan. e. Suka keindahan Kutipan yang menunjukkan sutradara dengan karakter menyukai keindahan adalah sebagai berikut.
وقد راقتو كثريا شجرة صبيز ضخمة جيرى ىف أصلها جدول يسبح فيو بط وأوز .)۵۵:۱۹۴۰ ،(اغبكيم
113
Wa qad ra>qatahu katsi>ran syajaratan jami>zu dhakhmatin yajri> fi> ashliha> jadwalu yasbachu fi>hi bitun wa auzun (al-Chaki>m, 1940:55). “Dia sangat menyukai pemandangan pohon al-Jummaiz yang mengalir air di bawahnya, dengan bebek-bebek berenang” (al-Chaki>m, 1940:55). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sutradara menyukai pemandangan yang indah. Dia menyukai pemandangan pohon al-Jummaiz dengan air yang mengalir dibawahnya, serta bebek-bebek yang berenang. f. Pekerja keras Kutipan yang menunjukkan sutradara dengan karakter pekerja keras adalah sebagai berikut.
فلقد ظبعت صوت الضرب على اآللة،ولكن اؼبخرج وأعوانو ما زالوا يعملون .)۶۳:۱۹۴۰ ،الكاتبة يأتى من إحدى اغبجرات البعيدة (اغبكيم Wa la>kinnal-Makhraja wa a‘wa>nahu ma> za>lu> ya‘malu>na, fa laqad sami‘tu shauta ’dh-dharbi ‘alala>latil-ka>tibati ya’ti> min ichdal-chujura>til-ba‘i>dah (alChaki>m, 1940:63). “Tetapi sutradara masih saja bekerja, karena sayupsayup Aku mendengar suara mesin ketik yang datang dari salah satu kamar yang jauh” (al-Chaki>m, 1940:63). Berdasarkan kutipan tersebut menunjukkan bahwa sutradara seorang pekerja keras. Dia terus bekerja di salah satu kamar yang jauh dengan mesin ketiknya.
114
g. Menghormati orang lain Kutipan
yang
menunjukkan
sutradara
dengan
karakter
menghormati orang lain adalah sebagai berikut.
.)۸۱:۱۹۴۰ ،فإىن أقدر ىذه النفوس الطيبة الكردية تقديراً كبرياً (اغبكيم Fa inni> aqdaru ha>dihi ’n-nufu>si ’th-thayyibatil-kari>mah taqdi>ran kabi>ran (al-Chaki>m, 1940:81). “Aku tetap menghormati jiwa yang baik dengan penuh penghormatan” (al-Chaki>m, 1940:81). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sutradara adalah seseorang yang sangat menghormati orang lain. Dia menghormati jiwa orang-orang yang berbuat baik dengan pebuh penghormatan. h. Orang yang gemar memuji Sutradara suka memuji kepada orang-orang yang telah berbaik hati kepadanya. Seperti kutipan berikut.
ما أكرمهم ! لعلهم أسكنوا القمل أجسامهم كرما منهم وحسن ضيافة .)۸۱:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Ma> akramuhum ! la‘allahum askinul-qummala ajsa>mihim kira>man minhum wa chusnu dhiya>fah (alChaki>m, 1940:81). “Betapa mulianya mereka. Mungkin saja kutu busuk itu tinggal di tubuh mereka karena kemuliaan mereka kepada tamu” (al-Chaki>m, 1940:81). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sutradara memuji kebaikan hati para petani desa. Kebaikan mereka memuliakan tamu yang datang ke desa.
115
i. Perhatian Sutradara adalah sosok yang perhatian kepada Aku. Hal tersebut terliat dalam kutipan berikut.
، نوما ىنيئا (اغبكيم: فدخلنا وأوصلىن صاحىب إىل باب حجراتى وقال .)۹۲:۱۹۴۰ Fa dakhalna> wa aushilni> sha>chibi> ila> ba>bi chujra>ti> wa qa>la : nauman hani>’an (al-Chaki>m, 1940:92). “Sahabatku mengantarkanku ke depan pintu kamar seraya berkata, “Tidurlah yang nyenyak” (al-Chaki>m, 1940:92). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sikap perhatian sutradara kepada Aku dengan mengantarkan Aku sampai di depan pintu kamar. Hal tersebut merupakan wujud perhatian untuk kenyamanan Aku di desa. j. Imajinatif Kutipan yang menunjukkan sutradara dengan karakter imajinatif adalah sebagai berikut.
تلك غيد من حسان الريف قد ازبذن من الليل ستارا وصعدن إىل حيث .)۹۵:۱۹۴۰ ،يلقني عشاقهن اؼبنتظرين ربت اعبدران (اغبكيم Tilka ghi>du min chasa>ni ’r-ri>fi qad ittakhadzna mina ’l-laili sata>ran wa sha‘idna ila> chaitsu yalqaini ‘asya>qihinnal-muntazhiri>na tachtal-judra>ni (al-Chaki>m, 1940:95). “Pepohonan adalah keindahan desa yang telah menjadikan malam sebagai waktu yang tepat untuk bertemu dengan para perindu yang menunggu di bawah dinding” (al-Chaki>m, 1940:95).
116
Berdasarkan kutipan tersebut sutradara melihat suasana malam dengan imajinasinya. Pepohonan di waktu malam adalah keindahan desa. Suasana tersebut mendukung untuk bertemu dengan para perindu yang telah menunggu kekasihnya. k. Penggerak Kutipan yang menunjukkan sutradara dengan karakter sebagai penggerak adalah sebagai berikut.
أعدوا الكامريا حاال ولنلتقط ((للفيلسوف)) صورة قبل أن: فصاح اؼبخرج .)۱۲۰:۱۹۴۰ ،ربضره الوفاة (اغبكيم Fa sha>chal-Makhraju : a‘addul-Ka>mi>ra> cha>lan wa linaltaqitha ((lil-Fi>lusu>f)) shu>ratun qabla an tachadhdhurahul-wafa>h (al-Chaki>m, 1940:120). “Sang sutradara berteriak, “Siapkan kamera kami sekarang untuk mengambil gambar „Filsuf‟ sebelum dia menjumpai ajalnya” (al-Chaki>m, 1940:120). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa tugas sutradara adalah sebagai penggerak dan mengarahkan semua yang berkaitan dengan pembuatan film. Sutradara memerintahkan para kru menyiapkan kamera untuk mengambil gambar Filsuf. Pada dasarnya, seorang sutradara memiliki tiga tugas utama yaitu merencanakan produksi pementasan, memimpin latihan aktor dan aktris, dan mengorganisasikan produksi. Kata lain sutradara bertindak sebagai artis, guru, dan eksekutif. l. Bertoleransi Kutipan yang menunjukkan sutradara dengan karakter bertoleransi adalah sebagai berikut.
117
لو حدث ذلك من غريك لكان لو معىن آخر أما أنت فتستطيع أن.مطلقا .)۱۳۵:۱۹۴۰ ،تفعل ما تشاء (اغبكيم Muthlaqan. Lau chadatsa dza>lika min ghairika laka>na lahu ma‘na> a>kharun amma> anta fa tastathi>‘u an taf‘ala ma> tasya>’u (al-Chaki>m, 1940:135). “Tentu tidak, kalau saja hal itu terjadi pada orang lain pasti akan timbul makna lain. Tapi hal itu datang dari dirimu dan kau boleh berbuat apa saja” (al-Chaki>m, 1940:135). Berdasarkan kutipan tersebut sutradara membebaskan segala hal yang dilakukan oleh Aku. Bertujuan agar Aku nyaman dengan pekerjaannya. m. Baik hati Kutipan yang menunjukkan sutradara dengan karakter baik hati adalah sebagai berikut.
، ال ربزن سأبعث إليك بصورتو الىت التقطناىا لو (اغبكيم: فقال اؼبخرج .)۱۴۵:۱۹۴۰ Fa qa>lal-Makhraju : La> tachzan sa’ab‘atsu ilaika bi shu>ratihi ’l-lati> il-taqthanna>ha> lahu (al-Chaki>m, 1940:145). “Sutradara itu berkata, “Jangan sedih, Aku akan mengirimkan padamu foto yang pernah kita ambil” (alChaki>m, 1940:145). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sutradara adalah seseorang yang baik hati. Dia akan memberikan foto agar dapat mengurangi kesedihan Aku.
118
n. Pengertian Kutipan yang menunjukkan sutradara dengan karakter pengertian adalah sebagai berikut.
.)۱۳۶:۱۹۴۰ ، أما اآلن فقد فهمت (اغبكيم.كنت أجهل طبيعتك Kunta ajhalu thabi>‘atuka. Ammal-a>na faqad fahimtu (al-Chaki>m, 1940:136). “Aku dahulu tidak tahu kebiasaanmu, tapi sekarang Aku telah memahaminya” (al-Chaki>m, 1940:136). Berdasarkan kutipan tersebut sutradara mengerti segala sesuatu tentang Aku. Hal tersebut merupakan bagian dari tugas sutradara yaitu mengerti dan memahami kebiasaan rekan kerja dalam proses pembuatan film. o. Pengkritik Kutipan yang menunjukkan sutradara dengan karakter pengkritik adalah sebagai berikut.
،وأن تسمح ىل أن أغلظ لك فأقول إنك أكسل من رأيت (اغبكيم .)۱۳۹:۱۹۴۰ Wa an tasmacha li> an aghlizha laka fa aqu>lu innaka aksala man ra’aitu (al-Chaki>m, 1940:139-140). “Izinkan Aku berkata kasar padamu, bahwa kau adalah orang termalas yang pernah Aku jumpai” (al-Chaki>m, 1940:139-140).
119
Berdasarkan kutipan tersebut sutradara mengkritisi perilaku Aku yang pemalas. Sutradara mengatakan bahwa baru kali ini dia menjumpai orang termalas seperti Aku. p. Tanggungjawab Kutipan
yang
menunjukkan
sutradara
dengan
karakter
tanggungjawab adalah sebagai berikut.
وأرجو اؼبعذرة للخطابات اؼبسجلة فإن سفرك وانقطاع أخبارك اضطرنا إىل .)۱۴۳:۱۹۴۰ ،ىذا اإلجراء لندرأ عنا أمام الشركة مسؤولية التأخري (اغبكيم Wa arjul-mu‘dzirata lil-khitha>ba>til-musajjalati fa inna safaraka wa inqitha>‘a akhba>raka idhtharna> ila> ha>dzalijra>’i li nadra’a ‘anna> ama>ma ’sy-Syirkati mas’u>liyyati ’t-ta’khi>ri (al-Chaki>m, 1940:143). “Aku mohon maaf atas surat-surat tercatat karena kepergianmu dan pemutusan keluar darimulah yang memaksa kami melakukan hal itu agar kami dapat berapologi di hadapan perusahaan tentang tanggungjawab keterlambatan itu” (al-Chaki>m, 1940:143). Berdasarkan kutipan tersebut sutradara memiliki sifat bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Selain itu, dirinya juga memikirkan Aku dengan tidak menjatuhkan di hadapan perusahaan yaitu dengan mengirimkan surat-surat peringatan keterlambatan. 8) Muhammad Affandi Muhammad Affandi adalah tokoh bawahan yang kedelapan dalam novel CaC. Penggambaran karakter Muhammad Affandi adalah sebagai berikut.
120
a. Terpercaya Kutipan yang menunjukkan Muhammad Affandi dengan karakter sebagai orang terpercaya adalah sebagai berikut.
إىل اؼببلغ ّ فلم يعرض على حسابا قط ومل أطالبو حبساب فحسبو أن يقدم وال شأن ىل بالباقى فهو يعرف بعدئذ كيف يدبر، وقتما أريد،الذى أريده .)۳٧:۱۹۴۰ ،األشياء مع ذبار الكتب والورق (اغبكيم Falam yu‘radh ‘alayya chisa>ban qaththu wa lam utha>libihi bi chisa>bin fa chasbuhu an yuqaddama ilayyal-mubalagha ’l-ladzi> uri>duhu, waqtima> uri>du, wa la> sya’nun li> bil-ba>qi> fa huwa yu‘rafu ba‘da’idzin kaifa yudabbirul-asyya>’a ma‘a Tija>rul-kutubi wal-waraqi (alChaki>m, 1940:37). “Dia tak pernah meminta perhitungan sedikitpun dan Aku sendiri tak pernah memperhitungkannya. Terpenting dia memberikan jumlah uang yang Aku inginkan sewaktu Aku perlukan. Adapun sisanya, Aku tak menghiraukannya karena dia tahu cara mengatur segala sesuatu bersama para pedagang buku” (alChaki>m, 1940:37). Berdasarkan kutipan tersebut Muhammad Affandi adalah seorang wakil perusahaan yang dapat dipercaya. Selain itu, dia mengerti watak atasannya yaitu tidak mempedulikan soal perhitungan. Hal itu lantas tidak membuatnya mengambil kesempatan untuk berbuat curang. Dia tetap bekerja sebaik mungkin untuk keuntungan dirinya dan perusahaan. b. Perhitungan Kutipan yang menunjukkan Muhammad Affandi dengan karakter perhitungan adalah ketika dia mengetahui kecurangan salah satu pembeli buku yang bernama al-Haji. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
ىو اغباج عملها ؟ عمل إيو ؟+ ! كتب شبنها أكثر من طبسائة جنيو يشرتيها تقريباً بنصف القيمة: فجعل يردد كاجملنون .)۴۱:۱۹۴۰ ،مستحيل ! نصف القيمة شيء مستحيل (اغبكيمTsumma madha> yauma>ni, wa idza> ((Muchammad Afandi>)) yaji>’uni> sa>khithan tsa>’iran sha>’ichan : - Huwal-cha>jju ‘amaluha> ? + ‘Amala iyyah ? - Kutiba tsamanuha> aktsaru min khamsa>’atin Jani>hin yasytari>ha> taqri>ban bi nishfil-qi>mah ! Fa ja‘ala yuraddadu kal-Majnu>n : - Mustachi>l ! Nishful-qi>mati syai’un mustachi>l (alChaki>m, 1940:41). “Selang dua hari kemudian, datanglah Muhammad Afandi berteriak padaku, - “Haji itu melakukannya ?”. - “Melakukan apa ?” - “Buku-buku yang harganya lebih dari Lima Ratus Pound dia beli hanya sekitar setengah harganya ?!”. Bagai orang gila terus mengulang-ngulang, - “Musahil ! Setengah harga itu mustahil !” (al-Chaki>m, 1940:41). Berdasarkan
kutipan
tersebut
Muhammad
Afandi
sangat
memperhitungkan harga-harga buku. Hal itu dilakukannya karena tidak menginginkan perusahaan mengalami kerugian. 9) Al-Haji Al-Haji merupakan salah satu tokoh tambahan dalam novel CaC. Dia digambarkan sebagai sosok atau orang yang bertubuh besar. Sebagaimana dalam kutipan berikut ini.
122
ملت ًفا ىف ثيابو الوطنيو الطريفة طارحا على منكببو عباءتو السوداء،فوقف جبسمو الضخم وقال ىل ىف ؽبجتو، ورمقىن بعينيو اغبمراوين اللتني مل أرمها قط يوما صحة وعافية،الثقيلة .)۳۸:۱۹۴۰ ،الشعبية الظريقة (اغبكيم Fa waqafa bi jismihi ’dh-dhakhmi, multafan fi> tsiya>bihilwathaniyyati ’th-thari>fati tha>richan ‘ala> minkababihi ‘iba>’atihi ’s-sauda>’u ’ts-tsaqi>lah, wa ramqani> bi ‘ainaihil-chimra>wi>na ’llati>na lam arhuma> qaththun yauman fi> shichchatin wa ‘a>fiyatin, wa qa>la li> fi> lahjatihi ’sy-syu‘biyyati ’zh-zhari>qah (al-Chaki>m, 1940:38). “Berdirilah dia dengan tubuhnya yang besar, mengenakan pakaian tradisional sambil menyelempangkan jubah beratnya di pundaknya, dan kedua matanya yang tak pernah kulihat dalam keadaan sehat memerah. Dia berkata dengan logat tradisional yang aneh” (al-Chaki>m, 1940:38). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa al-Haji adalah orang Arab yang memegang tradisi Arab. Selain itu, dia juga memakai pakaian tradisional dengan cara menyelempangkan sebagian kain jubahnya di pundaknya. Setiap pembicaraan dengan orang lain, dia selalu menggunakan logat tradisional. a. Pandai dan cerdik Kutipan yang menunjukkan al-Haji dengan karakter pandai dan cerdik adalah sebagai berikut.
الديلو السامع وإن كانت شهرتو الغالبة أنو حاد،اغباج ؿبدث ظريف بارع .)۳۸:۱۹۴۰ ،الذكاء شديد الدىاء (اغبكيم Al-Cha>jja Muchditsun zhari>fin ba>ri‘in, la> yamiluhu ’ssa>mi‘u wa in ka>nat syahratahul-gha>libati annahu cha>du ’dz-dzaka>’i syadi>du ’d-daha>’i (al-Chaki>m, 1940:38). “Haji itu seorang pembicara yang aneh lagi hebat. Pendengar takkan bosan dengannya. Dia juga terkenal sangat pandai dan cerdik” (al-Chaki>m, 1940:38).
123
Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa al-Haji adalah seorang pembicara yang hebat. Dia mampu membuat pendengar terpana dengan kata-katanya dan tidak akan bosan. Dia disebut sebagai Napoleon buku karena dia mampu membuka tanah yang jauh dengan buku-buku. Buku-buku tersebut adalah hasil karya dari para sastrawan serta ulama. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
يفتتح األراضى النائية ويقدم جبيوش صناديقو الضخمة،إنو نابليون الكتب -۳۸:۱۹۴۰ ،وىف أثره األدباء والعلماء حاملني الوية الفكر الظافر (اغبكيم .)۳۹ Innahu Na>biliyyu>nal-Kutub, yuftatachul-ara>dhi ’nna>’iyati wa yuqaddimu bi juyu>syi shana>di>qihi ’dhdhakhmati wa fi> atsarihil-’udaba>’i wal-‘ulama>’i cha>milaini alwiyatal-fikri ’zh-zha>firi (al-Chaki>m, 1940:38-39). “Dialah Napoleon buku. Dia membuka tanah yang jauh dan mengutus bala tentara kotak-kotak besar, yang didalamnya terdapat hasil karya dari para sastrawan serta ulama pembawa pemikiran penting yang berlimpah” (al-Chaki>m, 1940:38-39). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa al-Haji telah sukses menyebarkan hasil karya para sastrawan dan ulama ke seluruh dunia. Hasil karya tersebut berupa pemikiran-pemikiran penting yang berlimpah sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. b. Tekun Kutipan yang menunjukkan al-Haji dengan karakter tekun adalah sebagai berikut.
124
استطاع بعملو وحده أن جيمع ثروة،وىو يفخر أحيانًا بأنو رجل عصامى التقل عن اػبمسني ألف جنيو وأن يسيطر حبسن تدبريه على ذبارة الكتب .)۳۸:۱۹۴۰ ،العربية ىف العامل العرىب كلو (اغبكيم Wa huwa yafkharu achya>nan bi annahu rajulun ‘asha>mi>, istatha‘a bi ‘amalihi wachdahu an yajma‘a tsarwatan la> taqul ‘anil-khamsi>na alfin Janaihi wa an yusi>thiru bi chusni tadbi>rihi ‘ala> Tija>ratil-kutubil‘Arabiyyati fil-‘a>lamil-‘Arabi> kulluhu (al-Chaki>m, 1940:38). “Sekali waktu dia berbangga diri bahwa dia adalah seorang lelaki yang tekun. Dia mampu dengan sendirinya mengumpulkan kekayaan tak kurang dari lima ribu Pound, dan dengan kecakapannya dia mampu menguasai perdagangan buku seantero dunia Arab” (alChaki>m, 1940:38). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa al-Haji adalah seorang yang tekun sehingga menjadikan dirinya orang yang kaya. Selain itu, al-Haji juga telah menguasai perdagangan buku seantero dunia Arab. Dia juga memiliki beberapa perwakilan dibeberapa negara, yaitu Sanad, India, Srilanka, Maroko, dan Irak. Sebagaimana terlihat dalam kutipan berikut.
فهو يتحدث عن عمالئو ىف السند واؽبند وسيالن وساحل الذىب واؼبغرب .)۳۸:۱۹۴۰ ،األقصى واؼبشرق األدىن حديث العارف اػببري (اغبكيم Fa huwa yatachaddatsu ‘an ‘imla>’ihi fi ’s-Sanadi walHindi wa Si>la>ni wa Sa>chilu ’dz-dzahabi walMaghribul-aqsha> wal-Masyriqul-adna> chadi>tsul-‘a>rifilkhabi>r (al-Chaki>m, 1940:38). “Dia berbicara tentang perwakilannya di Sanad, India, Srilanka, Pesisir emas, Maroko, dan Irak, bagaikan seorang yang berpengalaman” (al-Chaki>m, 1940:38).
125
Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa al-Haji memiliki perwakilan di beberapa negara yaitu India, Srilanka, Maroko, dan Irak. Dia juga ikut andil dalam penyebaran buah pikiran karangan-karangan sastrawan Mesir. Sebagaimana terlihat dalam kutipan berikut.
وىو الجيهل أن لو الفضل ىف إيصال شبرات قرائحنا إىل أدمغة الناس ىف تلك بالدا ما كانوا يظنون أهنم داخلوىا ً وإدخال أدباء مصر وكتاهبا،البقاع .)۳۸:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Wa huwa la> yajhalu anna lahul-fadhla fi> i>sha>li tsamra>tin qara>’ichina> ila> admighati ’n-Na>si fi> tilkalbiqa>‘i, wa idkha>lu udaba>’u Mishra wa kita>buha> bila>dan ma ka>nu> yazhunnu>na annahum da>khilu>ha> (al-Chaki>m, 1940:38). “Dia tidak melupakan andilnya dalam penyebaran buah pemikiran kita kepada akal manusia di seluruh tempat negara tesebut, dan menyebarkan sastrawan Mesir beserta karangan-karangannya ke negara-negara yang sebelumnya tak terpikir dapat dimasuki” (al-Chaki>m, 1940:38). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa al-Haji telah ikut andil dalam menyebarkan hasil-hasil pemikiran manusia dan karangankarangan sastrawan Mesir. Hal tersebut bertujuan hasil pemikiran sastrawan Arab dapat terkenal di berbagai negara lain. c. Religius Kutipan yang menunjukkan al-Haji dengan karakter religius adalah sebagai berikut.
Wal-Cha>jju yachujju kulla ‘a>min, li yas’ala ’l-Lahulbaraka>ti wa yas’alul-‘umala>’u sada>dul-Kambiya>la>ti (al-Chaki>m, 1940:39). “Haji itu menunaikan ibadah haji tiap tahun agar dapat memohon berkah kepada Allah untuk dirinya dan seluruh perwakilannya” (al-Chaki>m, 1940:39). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa al-Haji adalah seseorang yang religius. Dia melakukan ibadah haji sebagai rasa syukur kepada Allah atas limpahan rezeki untuk dirinya. Dia juga memohon berkah kepada Allah untuk dirinya dan seluruh perwakilannya. d. Keras kepala Penggambaran sifat keras kepala al-Haji terlihat ketika berdebat dengan Aku. Sebagaimana terlihat dalam kutipan berikut.
.بتعمل إيو يا حاج ! قلت لك الكالم مع ؿبمد افندى. ماية، تسعني، شبانني، سبعني، إن اهلل مع الصابرين يا أستاذ ! ستني+ -۳۹:۱۹۴۰ ،أرجوك يا حاج ! انت عارف أنا أكره اغبساب (اغبكيم.)۴۰ - Bi ta‘ammuli iyyahu ya> Cha>jju ! Qultu lakal-kala>mu
ma‘a Muchammad Afandi>. + Inna ’l-Laha ma‘a ’sh-Sha>biri>na ya> Usta>dz ! Sitti>na, Sab‘i>na, Tsama>ni>na, Tis‘i>na, Mi>yatin. - Arju>ka ya> Cha>jju ! Anta ‘a>rifu ana> akrahul-chisa>b (alChaki>m, 1940:39-40). - “Apa yang kamu lakukan Haji ? Aku bilang penawaran itu dengan Muhammad Afandi”. + “Hai Ustadz, sesungguhnya Allah senantiasa bersama orang-orang yang sabar ! Enam puluh, tujuh puluh, delapan puluh, sembilan puluh, seratus...” - “Pak Haji, kumohon ! Bapak tahu kalau Aku membenci perhitungan” (al-Chaki>m, 1940:39-40).
127
Berdasarkan
kutipan
tersebut
Haji
bersikeras
melakukan
perhitungan jual beli dengan Aku meskipun Aku telah menolaknya berkali-kali. Sejak awal al-Haji telah mengetahui bahwa Aku tidak menyukai perihal perhitungan. 10) Nona pembantu Nona pembantu adalah seorang wanita muda yang manis. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
منظارا ويدل مظهرىا على ً لكنها على عينيها،سيدة ىف مقتبل العمر رشيقة مليحة وىى ترتدى ثياب الرحالت.النشاط وحب اؼبخاطرة والرغبة ىف االنصراف إىل العمل .)۵۳:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Sayyidatun fi> maqtubalu l-‘umuri rasyi>qatan mali>chah, la>kinnaha> ‘ala> ‘ainaiha> minzha>ran wa yadullu muzhhiruha> ‘ala ’n-nasya>thi wa chubbul-Mucha>tharati wa ’r-rughbati filinshira>fi ilal-‘amal. Wa hiya tartadda> tsiya>bu ’r-richala>t (alChaki>m, 1940:53). “Seorang wanita muda yang manis. Dia memakai kacamata yang menunjukkan gairah semangat untuk bekerja dengan mengenakan pakaian santai” (al-Chaki>m, 1940:53). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa nona pembantu adalah seorang wanita muda berkacamata. Hal tersebut memperlihatkan bahwa nona pembantu seseorang yang bersemangat dalam bekerja. Selain itu, dia memiliki bola mata berwarna hijau seperti mata seekor kucing. Sebagaimana terlihat dalam kutipan berikut.
وقد خلعت عويناهتا فظهرت عيناىا اػبضراوان صبيلتني براقتني ىف ذلك الليل كأهنا عينا .)۶۳:۱۹۴۰ ، وقد خلعت ثياب الرحالت وارتدت ثوبًا نسائيًا لطي ًفا (اغبكيم،القطط Wa qad khala‘tu ‘awayana>taha> fa dzaharat ‘aina>halkhadhra>wa>ni jami>lataini bi ra>qataini fi> dza>lika ’l-Laili ka
128
annahuma ‘ainan ilqathatha, waqad khala‘tu tsiyaba ’r-richala>ti wartadtu tsauban nasa>’iyan lathi>fan (al-Chaki>m, 1940:63). “Nona pembantu yang telah menanggalkan kacamatanya hingga tampak gemerlap warna hijau bola matanya yang indah, bagaikan mata seekor kucing” (al-Chaki>m, 1940:63). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa nona pembantu adalah seseorang yang cantik rupawan. Terlihat matanya yang indah seperti mata seekor anak kucing ketika menanggalkan kacamatanya. Nona pembantu juga memiliki keahlian dalam proses pembuatan film. Sebagaimana terlihat dalam kutipan berikut.
فهي الىت تعد وسائل اإلعالن.أيضا ىذا الباب ً ) يقع ىف اختصاصها...( أن اآلنسة -۶۴:۱۹۴۰ ،باللغات اؼبختلفة وتتوىل إرساىا إىل ؾبالت السينما ىف العامل (اغبكيم .)۶۵ Annal-a>nisah (...) yaqa‘u fi> ikhtisha>shiha> aidhan ha>dzal-ba>bu. Fa hiya ’l-lati> ta‘uddu wasa>’ilul-i‘la>nu bi ’l-lugha>tilmukhtalifati watatawalla> irsa>laha> ila> Majalla>ti ’s-si>nima> fil‘a>lam (al-Chaki>m, 1940:64-65). “Nona fulanah spesialisnya di bidang ini. Dialah yang menyiapkan media massa dengan berbagai bahasa, dan bertanggung jawab menyebarkannya ke seluruh majalah sinema di dunia” (al-Chaki>m, 1940:64-65). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa nona pembantu adalah seseorang yang pandai dan cerdas. Dia bertanggungjawab menyiapkan dan menyebarkan media massa ke seluruh dunia dalam berbagai bahasa. 11) Istri kamerawan Istri kamerawan adalah tokoh bawahan yang kesebelas dalam novel CaC. Penggambaran karakter istri kamerawan adalah sebagai berikut.
129
a. Peduli sesama Kutipan yang menunjukkan istri kamerawan dengan karakter peduli sesama adalah sebagai berikut.
وأن تعىن، أن اضع ((القطرة)) ىف أعينهن،اعتادت منذ ىبطت الريف .)٧۱:۱۹۴۰ ،بشأهنن (اغبكيم I‘ta>dat mundzu habithati ’r-ri>fi, an tadha‘a ((alQathrah)) fi> a‘yunihinna, wa an tu‘anni> bi sya’nihinna (al-Chaki>m, 1940:71). “Semenjak dia ada di desa, dia selalu meneteskan obat pada mata mereka serta memperhatikan keadaan mereka” (al-Chaki>m, 1940:71). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa istri kamerawan adalah seseorang yang memiliki rasa peduli yang tinggi. Dia selalu meneteskan obat mata dan memperhatikan keadaan para penduduk desa. b. Perhatian Kutipan yang menunjukkan istri kamerawan dengan karakter perhatian adalah sebagai berikut.
وجاءىن خادم من فالحى أن وضع دواء ىف إناء يتصاعد منو جبار طول الليل ذكر ىل أن السيدة زوجة اؼبصور قد أو فدتو بو.يطرد البعوض واؽبوام .)٧۲:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Wa ja>’ani> kha>dimun min fala>chi> an wadha‘a dawa>’an fi> ina>’in yatasha>‘adu minhu bi kha>rin thiwala ’l-Laili yathrudul-ba‘u>dha wal-hawa>m. Dzakaru li> anna ’sSayyidati zaujatul-Mushawwiru qad au fadathu bihi (al-Chaki>m, 1940:72). “Seorang pelayan dari petani desa datang dan meletakkan obat di dalam belanga, yang kemudian mengepul asap darinya sepanjang malam, menghalau nyamuk dan serangga lainnya. Dia mengatakan bahwa
130
istri kamerawanlah yang memesan itu untukku” (alChaki>m, 1940:72). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa istri kamerawan merupakan seseorang yang perhatian. Dia memesan obat untuk menghalau nyamuk dan serangga kepada petani desa. c. Penyayang Kutipan yang menunjukkan al-Haji dengan karakter religius adalah sebagai berikut.
فإن األيام القليلة الىت قضتها ىف إعداد ىذا اؼبنزل كانت كافية إلشعار .)٧۳:۱۹۴۰ ،األىاىل بشخصيتها الكردية وقلبها اغبنون النبيل (اغبكيم Fa innal-ayya>mal-qali>lati ’l-lati> qadhatha> fi> i‘da>din ha>dzal-manzilu ka>nat ka>fiyatan li isy‘a>ral-aha>li> bi syakhshiyatihal-kari>mah wa qalbuhal-channu>nu ’nnabi>li (al-Chaki>m, 1940:73). “Sesungguhnya seluruh hari yang telah dia lewatkan semenjak mempersiapkan rumah ini, sudahlah cukup untuk menciptakan suasana kekeluargaan. Apalagi ditambah dengan kepribadiannya yang mulia dan hatinya yang penyayang” (al-Chaki>m, 1940:73). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa istri kamerawan adalah seseorang yang peduli dan penyayang. Hari-hari yang telah dia lewatkan
semenjak
mempersiapkan
rumah
untuk
syuting
telah
menciptakan suasana kekeluargaan bersama para penduduk desa. 12) Seorang yang memperhatikan keperluan Aku Seseorang yang memperhatikan keperluan Aku adalah salah satu tokoh bawahan
dalam
novel
CaC.
Penggambaran
karakter
memperhatikan keperluan Aku adalah sebagai berikut.
seseorang
yang
131
a. Penipu Kutipan yang menunjukkan seseorang yang memperhatikan keperluan Aku dengan karakter sebagai penipu adalah sebagai berikut.
وارفع الستارة احملزنة من جنبو وانصب،وقفتو ىف جنينة وحط الورد حواليو ،بدؽبا طبيلة ياظبني أو تكعيبة عنب ! باالختصار مناظر مفرحة (اغبكيم .)۱۰۹:۱۹۴۰ Wa qaftahu fi> jani>natin wachthul-wardi chawa>li>hi, warfa‘i ’s-sata>ratul-muchzinatu min janbihi wanshab badaluha> khami>latan ya’ismaini au tak‘i>batan ‘unubin ! bil-ikhtisha>ri mana>zhiru mufarrichah (al-Chaki>m, 1940:109). “Buat dia berdiri ditengah-tengah taman dan letakkan mawar di sekelilingnya. Angkat tirai yang menyedihkan ini dari sisinya, dan letakkan penggantinya dengan gantungan melati atau serumpun anggur ! Singkatnya, buat pemandangan yang menggembirakan” (al-Chaki>m, 1940:109). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa seseorang yang memperhatikan keperluanku berkeinginan agar foto Aku terlihat indah. Foto dimanipulasi sebaik mungkin dengan Aku berdiri di tengah-tengah taman dengan serumpun bunga mawar dan melati. b. Keras kepala Kutipan yang menunjukkan seseorang yang memperhatikan keperluan Aku dengan karakter keras kepala adalah sebagai berikut.
فما شعرت إال واؼبتوىل شأىن قد انتزعىن انتزاعا من بني يديو ودفعىن بعيدا .)۱۱۰:۱۹۴۰ ، إياك تسمع كالمو (اغبكيم: وأقبل على اؼبصور يقول لو Fama> sya‘artu illa> wal-Mutawalli> sya’ni> qad intaz‘ani> intiza>‘an min baini yadaihi wa dafa‘ni> ba‘i>dan wa
132
aqbala ‘alal-Mushawwiri yaqu>lu ahu : iyya>ka tasma‘u kala>muhu (al-Chaki>m, 1940:110). “Tanpa kusadari, yang memperhatikan urusanku itu menarikku darinya dan mendorongku jauh-jauh, lalu berkata pada kamerawan, “Jangan kau dengarkan perkataannya !” (al-Chaki>m, 1940:110). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sifat keras kepala orang tersebut agar kamerawan tidak mendengarkan ucapan Aku. Segala sesuatunya harus sesuai dengan kehendak orang yang memperhatikan urusan Aku. 13) Kamerawan (Pembantu Sutradara) Kamerawan adalah pembantu sutradara yang membantu dalam proses pembuatan film. Adapun karakter kamewaran adalah sebagai berikut.
وظبعنا صوت اؼبصور يصيع بنا من أسفل اؼبنزل يدعونا إىل مشاىدة تصوير الشمس .)۱۱۹:۱۹۴۰ ،الطالعة (اغبكيم Wa sami‘na> shautul-Mushawwiru yashi>chu bina> min asfalilmanzili yad‘u>na> ila> musya>hadatin tashwi>ru ’sy-Syamsi ’ththa>li‘ah (al-Chaki>m, 1940:119). “Kami mendengar suara kamerawan itu berteriak menyeru kami dari bawah rumah, mengajak kami untuk mengambil gambar matahari terbit” (al-Chaki>m, 1940:119). Berdasarkan kutipan tersebut kamerawan adalah seorang yang dapat diandalkan dalam proses pembuatan film. Seseorang yang disiplin dan tanggung jawab karena pengambilan gambar haruslah sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
133
14) Pelayan dari petani desa Pelayan dari petani desa adalah seorang petani desa yang bergabung membantu para seniman dalam pembuatan film. Adapun ciri-ciri petani desa terlihat dalam kutipan berikut.
.وجاءىن خادم من فالحى ىذه القرية قد اغبق مع من اغبقوا خبدمة ىؤالء الفنانني .)٧۲:۱۹۴۰ ،وغبظت نظافة ىذا الفالح (اغبكيم Wa ja>’ani> Kha>dimun min Fala>chi> ha>dzihil-qaryatu qad al-chaqu ma‘a man al-chaqu> bi khidmatin ha>’ula>’il-Fanna>ni>n. Wa lachazhtu nazha>fatan ha>dzal-Falla>ch (al-Chaki>m, 1940:72). “Datang padaku salah seorang pelayan dari petani desa yang bergabung membantu para seniman. Aku memperhatikan kebersihan petani yang satu ini” (al-Chaki>m, 1940:72). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa petani desa yang bergabung dengan para seniman telah menjaga kebersihan dirinya berbeda dengan petani desa lainnya. Selain itu, petani desa adalah seorang yang patuh. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
فذىب الفالح. اهلل خيرج عينيو من رأسو، ىات ىل اؼبخرج بالعجل: فصحت ىف اغبال .)٧۵-٧۴:۱۹۴۰ ،يأتى بو (اغبكيم Fa shachtu fil-cha>l: Ha>ta lil-Makhraju bil-‘ajli, a’l-Lahu yakhruju ‘ainaihi min ra’sihi. Fa dzahabal-Falla>chu ya’ti> bihi (al-Chaki>m, 1940:74-75). “Aku menjerit, “Cepat panggil sutradara itu, semoga Allah mencongkel matanya !”. Petani itu pergi untuk memanggilnya” (al-Chaki>m, 1940:74-75). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa pelayan dari petani desa patuh kepada perintah Aku untuk memanggil sutradara. Dia lalu pergi untuk memanggil sutradara. Kepatuhan pelayan dari petani desa adalah sesuatu yang harus dikerjakan untuk memberikan kenyamanan kepada tamu.
134
15) Pembantu orang Noubi Pembantu orang Noubi adalah salah satu tokoh dalam novel CaC. Kutipan yang menunjukkan karakter pembantu tersebut adalah sebagai berikut.
وربريت أمره فعلمت أنو يرتبص ىب.فاػبدام النوىب جعل يكسر ((أسطواناتى)) الثمينة فيدير ((اعبراموفون)) ويضع ما يقع ىف يده من أعمال،حىت أخرج ىف الصباح .)۱۱۴:۱۹۴۰ ،((بيتهوفن)) و ((موزار)) (اغبكيم Fal-kha>dimu ’n-Nu>bi> ja‘ala yaksuru ((Asthuwa>na>ti>)) a’tstsami>nah. Wa tachraitu amrahu fa ‘alimtu annahu yatarabbashu bi> chatta> akhraja fi ’sh-Shaba>ch, fa yudi>ru ((al-Jara>mu>fu>n)) wa yadha‘u ma> yaqa‘u fi> yadihi min a‘ma>lin ((Bi>tahu>fin)) wa ((Mu>za>run)) (al-Chaki>m, 1940:114). “Pembantu orang Noubi telah menghancurkan piringanpiringanku yang mahal. Aku menyelidikinya dan ternyata dia memata-mataiku. Ketika Aku keluar pada pagi hari, dia memutar gromofon dan meletakkan apa yang dia dapati dari piringan yang ternyata adalah piringan Beethoven dan Mozart” (al-Chaki>m, 1940:114). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa pembantu Aku adalah seseorang berkebangsaan Noubi. Dia adalah orang yang licik dan tidak bertanggung jawab yaitu dengan memata-matai setiap Aku keluar rumah. Dia bekerja sambil memutar lagu-lagu Bethoven dan Mozart dengan gromofon. Selain itu, dia juga telah menghancurkan koleksi piringan-piringan Aku yang yang mahal. 16) Koki Koki adalah pembantu kedua Aku. Kutipan yang menunjukkan karakter koki tersebut adalah sebagai berikut.
مث قصر وتراخى حىت صار الطعام ضربا من.فقد كان يبدى االبتكار ىف ألوانو أول األمر .)۱۱۴:۱۹۴۰ ،الروتني ال طعم لو (اغبكيم
135
Faqad ka>na yubdal-ibtika>ru fi> alwa>nihi awwalul-amri. Tsumma qasharun wa tara>khi> chatta> sha>ra ’th-tha‘a>mu dharban mina ‘rru>ti>na la> tha‘mun lahu (al-Chaki>m, 1940:114). “Awalnya dia tampak mahir menggunakan tangannya, kemudian kemampuannya menurun, sampai-sampai makanan yang dibuatnya terasa hanya sebagai pekerjaan rutin, karena tak ada rasanya” (al-Chaki>m, 1940:114). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan koki atau juru masak merupakan seseorang yang tidak bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Dia telah mengecewakan sang majikan yang telah bersedia memberinya pekerjaan. Awalnya dia terlihat mahir memasak lama-kelamaan kemampuan tersebut menurun, sehingga masakannya terasa hambar. Selain itu, kelicikan sang koki terlihat dalam kutipan berikut.
فقد علمت أن الطاىى يعد على حساىب قدرا كبريا من الطعام يقدمو باألجر إىل بواىب وأن اػبادم يدعو صبيع زمالئو النوبيني كل عصر عقب انصراىف إىل تناول الشاى،اعبريان .)۱۱۵:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Faqad ‘alimat anna ’th-Tha>hi> ya‘uddu ‘ala> chisa>bi> qadran kabi>ran mina ’th-tha‘a>mi yuqaddimuhu bil-ajri ila> bi wa>bilji>ra>n, wa annal-Kha>dimu yad‘u> jami>‘un zumala>’ihi ’nNu>biyyi>na kullu ‘Ashrin ‘aqba inshira>fi> ila> tana>wuli ’sy-sya>i (al-Chaki>m, 1940:115). “Aku juga telah tahu kalau koki membuat makanan yang banyak kemudian dia jual kepada para satpam tetangga. Pembantu itu mengundang seluruh temannya dari Noubi setiap Ashar setelah kepergianku, untuk minum teh bersama-sama” (al-Chaki>m, 1940:115). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sang koki telah mengkhianati majikannya. Dia menggunakan fasilitas milik majikan dengan seenaknya dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Dia memasak makanan dalam jumlah yang banyak lalu menjualnya kepada para satpam tetangga. Selain
136
itu, ketika kepergian Aku di sore hari, dia mengundang teman-temannya untuk minum teh bersama. 17) Sopir Sopir adalah pembantu ketiga Aku. Kutipan yang menunjukkan karakter sopir tersebut adalah sebagai berikut.
إهنا سبنعىن. فأنا أبغض السرعة.أما السائق فال يريد أن يصغى إىل رجائى كلما طلبت إليو ليخلص، كأمنا يريد أن يطرحىن ىف أسرع وقت، ولكنو ينطلق ىب رغم ذلك.من التفكري .)۱۱۵:۱۹۴۰ ،مىن وينصرف إىل شأنو (اغبكيم Amma ’s-Sa>’iqu fala> yuri>du an yashgha> ila> raja>’i> kullama> thalabtu ilaihi. Fa ana> abghadhu ’s-sur‘ah. Innaha> tamna‘uni> mina ’t-tafki>ri. Wa la>kinnahu yanthaliqu bi> raghma dza>lika, ka annama> yuri>du an yuthrichani> fi> asra‘i waqtin, li yakhlusha minni> wa yansharifa ila> sya’nihi (al-Chaki>m, 1940:115). “Sopir tidak pernah mendengarkan perintahku ketika Aku suruh untuk tidak mengebut. Aku benci kecepatan karena hal itu menghalangiku untuk berpikir. Dia tetap melaju kencang seakan-akan ingin melemparku secepat mungkin” (al-Chaki>m, 1940:115). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sopir tidak pernah mendengarkan Aku sebagai majikannya. Dia selalu melaju kencang meskipun Aku telah melarangnya. Selain itu, sopir juga memahami sang majikan ketika sang majikan berkeinginan ke tempat yang penuh udara segar. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
دون أن، فيمشى ىب حيث يريد ىو.)) أى جهة زبتارىا.((اطلع جهة فيها ىواء نقى .)۱۱۶:۱۹۴۰ ،أعرتض (اغبكيم ((Ithla‘a jihatan fi>ha> hawa>’un naqi>. Ayyu jihatin takhta>ruha>)). Fa yamsyi> bi> chaitsu yuri>du huwa, du>na an a‘taridha (alChaki>m, 1940:116).
137
“Ayo keluar ke tempat yang penuh udara segar. Pilih tempat semaumu”. Maka dia membawaku ke tempat yang dia pilih tanpa penolakan dariku” (al-Chaki>m, 1940:116). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sopir mengerti segala kegiatan sang majikan. Sopir merasa ada kekuasaan penuh ditangannya karena sang majikan tidak pernah mempermasalahkan keputusan sopir membawanya kemana saja. Di sisi lain, sopir memanfaatkan hal tersebut. Seperti terlihat dalam kutipan berikut.
وقد شعر بقدر ىذه السلطة الواسعة ىف يده فاستغلها آخر األمر استغالل الطاغية غبرية .)۱۱۶:۱۹۴۰ ،الشعب (اغبكيم Waqad sya‘ara bi qadri ha>dzihi ’s-sulthatul-wa>si‘atu fi> yadihi fastaghlaha> a>khirul-amri istighla>lu ’th-tha>ghiyati li churiyyati ’sy-syu‘bi (al-Chaki>m, 1940:116). “Dia telah merasakan adanya kekuasaan yang luas ditangannya, maka dia memanfaatkannya belakangan ini, bagai orang bejat yang memanfaatkan kebebasan bangsa” (al-Chaki>m, 1940:116). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sopir telah measakan kebebasan ditangannya. Dia seenaknya menggunakan fasilitas sang majikan merupakan bagian dari sebuah kelicikan. Selain itu, Dia telah mengkhianati dan menghilangkan kepercayaan sang majikan. 18) Wanita yang diundang Wanita yang diundang adalah salah tokoh dalam novel CaC. Adapun kutipan yang menunjukkan tokoh tersebut adalah sebagai berikut.
فإذا سيدة من. فالتفت.وشعرت بصوت شخص إىل جوارى على مقعد طويل خال .)۱۲۸:۱۹۴۰ ،اؼبدعوات (اغبكيم
138
Wa sya‘artu bi shauti syakhshin ila> jawa>ri> ‘ala> maq‘adi thawi>lin kha>lin. Fal-taftu. Fa idza> Sayyidatun minal-mad‘uwa>ti (alChaki>m, 1940:128). “Aku merasakan keberadaan seseorang di sampingku yang duduk di sebuah bangku panjang kosong. Aku menoleh, dan ternyata dia adalah seorang wanita yang diundang” (al-Chaki>m, 1940:128). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa wanita yang diundang mengikuti Aku duduk di bangku panjang yang kosong. Aku telah mengetahui bahwa wanita tersebut adalah salah satu tamu yang diundang. a. Pengagum Aku Kutipan yang menunjukkan wanita yang diundang sebagai pengagum Aku adalah sebagai berikut.
. فألفيتو فياضاً بروح الدعابة والفكاىة واغبديث الطلى،لقد قرأت أحد كتبك .)۱۲۹:۱۹۴۰ ،فتصورتك كذلك ىف اغبياة واغبقيقة (اغبكيم Laqad qara’tu achada kutubuka, fa alfaituhu fiya>dhan bi ru>chi ’d-du‘a>bati wal-fuka>hati wal-chadi>tsi ’ththula>. Fa tashawwartuka kadza>lika fil-chaya>ti walchaqi>qah (al-Chaki>m, 1940:129). “Aku telah membaca salah satu bukumu dan kau telah mengarang sejumlah tulisan dengan jiwa besar, kocak, dan dengan ungkapan ringan. Maka demikianlah Aku menggambarkan dirimu dalam kehidupan nyata” (alChaki>m, 1940:129). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa wanita tersebut adalah pengagum Aku melalui karya-karyanya. Melalui karangan Aku wanita tersebut menyimpulkan bahwa sang penulis, Aku, adalah orang berjiwa besar, kocak, dan dengan ungkapan ringan sehingga mudah bergaul.
139
b. Pemikat Kutipan yang menunjukkan wanita yang diundang dengan karakter sebagai pemikat adalah sebagai berikut.
.ًإىن أراك اآلن مثال قد بدأت زبرج حديثاً شيقا، ألنك عرفت كيف توخزين موضعاً من اؼبواضع الىت يعنيىن الكالم فيها (اغبكيم+ .)۱۲۹:۱۹۴۰ - Inni>
ara>kal-a>na matsalan qad bada’ta takhruju chadi>tsan syayyiqan. + Li annaki ‘arafti kaifa tuwakhkhizi>na maudhi‘an minal-mawa>dhi‘i ’l-lati> yu‘anni>nil-kala>mu fi>ha> (alChaki>m, 1940:129). - “Aku lihat kau sekarang misalnya telah memulai pembicaraan yang menarik”. + “Karena kau tahu bagaimana cara memasukkan perkataan yang Aku perhatikan” (al-Chaki>m, 1940:129). Berdasarkan kutipan di atas menjelaska bahwa wanita yang diundang adalah wanita yang pandai sehingga dapat memancing Aku untuk berbicara banyak tentang dirinya. Hal tersebut didasari karena sang wanita tahu cara merangkai kata sehingga Aku memperhatikan dan tanpa sadar telah berlangsung perbincangan yang menarik. 3.
Latar Latar cerita adalah lingkungan peristiwa, yaitu dunia cerita tempat terjadinya
peristiwa (Stanton, 2012:35). Latar secara langsung mempengaruhi tokoh, dan dapat menjelaskan tema. Hal tersebut secara konkret dapat menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah nyata dan terjadi. Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur yaitu tempat, waktu, dan sosial.
140
a. Latar tempat Latar tempat dalam novel CaC disebutkan secara eksplisit sehingga pembaca bisa secara langsung mengetahui nama tempat tersebut. Latar tempat yang dominan terdapat dalam novel CaC adalah di kota Kairo. Kota Kairo adalah tempat Aku tinggal di sebuah hotel dengan menyewa sebuah kamar di lantai lima. Segala aktifitas, bekerja dan kejadian Aku terjadi kota Kairo. Adapun kutipan latar tempat adalah sebagai berikut. 1) Kota Kairo Kutipan yang menunjukkan kota Kairo sebagai latar tempat adalah sebagai berikut.
وىف شارع من أفخم شوارعها. ىف قلب القاىرة.عرفتو ىف يوم من أيام الصيف اؼباضى .)۱۱:۱۹۴۰ ،(اغبكيم ‘Araftuhu fi> yaumi min ayya>mi ’s-Shaifil-ma>dhi>. Fi> qalbilQa>hirah. Wa fi> sya>ri‘i min afkhami syawa>ri‘iha> (al-Chaki>m, 1940:11). “Aku mengenalnya pada hari-hari musim panas tahun lalu, di jantung kota Kairo, di salah satu jalan rayanya” (al-Chaki>m, 1940:11). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku bertemu anak keledai di jalan raya kota Kairo pada musim panas setahun yang lalu. 2) Hotel Latar tempat yang menunjukkan hotel sebagai tempat tinggal Aku adalah dalam kutipan berikut.
Faqad sha>dafat wajhan mali>chan, li gha>datin syuqra>’i habathat ma‘i> bi kalbiha> fi> mush‘adil-funduqi ’l-ladzi> attakhiduhu munzilan (al-Chaki>m, 1940:11). “Aku berjumpa dengan wajah ceria berambut pirang dengan anjingnya, yang turun dari lift bersamaku di hotel tempat Aku tinggal” (al-Chaki>m, 1940:11). Berdasarkan kutipan tersebut menunjukkan bahwa Aku tinggal di sebuah hotel. Terlihat ketika Aku turun dengan lift bersama wanita berambut pirang dan anjingnya. 3) Kamar tokoh utama “Aku” Latar tempat yang menunjukkan kamar Aku adalah dalam kutipan berikut ini.
مث ارتقيت باؼبصعد إىل،ودخلت الفندق من بابو الكبري الدائر ووقفت ىف البهو قليال كل شيء فيما قائم ىف مكانو، ودخلتها فالفيتها كما تركتها.حجرتى ىف الطابق اػبامس و. كتىب وورقى فوق اؼبكتب ومالبسى ىف اغبزانة وفوق اؼبشجب.على أحسن ترتيب وأصص الورد على حاجز الشرفة. وأواىن الزىر فوق اؼبناضد.((جراموفوىن)) وأسطواناتى .)۲۰:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Wa dakhaltul-funduqa min ba>bihil-kabi>ri ’d-da>’iri wa waqaftu fil-bahwi qali>lan, tsumma irtaqaitu bil-mus‘adi ila> chujrati> fi ’th-tha>biqil-kha>mis. Wa dakhaltuha> fal-faituha> kama> taraktuha>, kulla syai’in fi>ma qa>’imun fi> maka>nihi ‘ala> achsani tarti>bi. Kutubi> wa waraqi> fauqal-maktabi wa mala>bisi> fil-khiza>nah wa fauqal-misyjabi, wa ((Jara>mu>fu>ni>)) wa asthiwa>na>ti>. Wa awa>ni ’z-zuhri fauqal-muna>dhadi. Wa ushshishal-warda ‘ala> cha>jizi ’sy-syurfah (al-Chaki>m, 1940:20). “Aku memasuki hotel dari pintu utama dan berhenti sejenak di lobi. Kemudian dengan lift Aku naik ke kamarku di lantai lima. Ketika memasukinya, Aku menemukan segala sesuatu masih sama seperti saat Aku tinggalkan. Segalanya teratur ditempatnya. Buku-buku dan berkas-berkas diatas meja, pakaian tergantung di dalam lemari, gromofon dan semua koleksi compact disk, serta vas-vas bunga diatas bufet, dan tanaman anggur di beranda” (al-Chaki>m, 1940:20).
142
Berdasarkan kutipan tersebut menunjukkan Aku menyewa sebuah kamar di lantai lima di hotel sebuah terkenal. Kamar tersebut terdapat buku-buku dan berkas-berkas pekerjaan Aku. Selain itu, tergantung pakaian dilemari, terdapat gromofon dan tertata rapi koleksi compact disk, serta vas bunga di atas bufet. 4) Salon Cukur Latar tempat yang menunjukkan salon cukur adalah dalam kutipan berikut ini.
.)۱۵:۱۹۴۰ ،وأشرت إليهما فتبعاىن بو إىل حانوت اغبالق (اغبكيم Wa asyartu ilaihima> fattabi‘a>ni> bihi ila> Cha>nu>til-chila>qi (alChaki>m, 1940:15). “Aku berisyarat kepada keduanya, dan mereka pun mengikutiku pergi ke salon cukur” (al-Chaki>m, 1940:15). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku mengisyaratkan orang-orang yang bersamanya untuk menuju salon cukur. Mereka patuh mengikuti Aku. 5) Kamar mandi Latar tempat yang menunjukkan kamar mandi adalah dalam kutipan berikut ini.
،واذبهت إىل الباب الصغري اؼبوصل إىل اغبمام اؼبلحق حبجرتى وفتحتو (اغبكيم .)۲۰:۱۹۴۰ Wa’t-tajahtu ilal-ba>bi ’sh-shaghi>ril-muwashshala ilalchamma>mil-mulchaqi bi chujrati> wa fatachtuhu (al-Chaki>m, 1940:20).
143
“Aku menuju pintu kecil kamar mandi yang ada di kamarku, dan membuka pintunya” (al-Chaki>m, 1940:20). Berdasarkan kutipan diatas menjelaskan bahwa latar tempat kamar mandi yang terdapat di dalam kamar Aku. Aku menuju pintu kecil kamar mandi dan membukanya. 6) Lobi hotel Aku membuat janji bertemu dengan laki-laki yang berbicara dengan bahasa Perancis di lobi hotel. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
.)۲۹:۱۹۴۰ ،فضربت لو موعدا ىف مساء ذلك اليوم ىف هبو الفندق (اغبكيم Fa dharabtu lahu mau‘idan fi> masa>’i dza>likal-yaumi fi> bahwilfunduq (al-Chaki>m, 1940:29). “Aku membuat janji untuk bertemu dengannya sore hari di lobi hotel” (al-Chaki>m, 1940:29). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku bertemu dengan seseorang yang berbicara dengan bahasa Percansi di lobi hotel. Mereka berjanji bertemu di sore hari. 7) Beranda kamar Latar tempat yang menunjukkan Aku sebagai tokoh utama yang selalu berada di beranda kamar adalah dalam kutipan berikut ini.
فقد كنت قد دعوتو إىل االجتماع ىف شرفة حجرتى حيث النسيم ينشط الفكر بدال من ،هبو الفندق وقاعات استقبالو حيث يشتد اغبرىف تلك الساعة ويقل اؽبواء (اغبكيم .)۴۳:۱۹۴۰
144
Faqad kunta qad da‘watuhu ilal-ijtima>‘i fi> syirfati chujrati> chaitsu ’n-nasi>mu yansyathul-fikri badalan min bahwil-funduqi wa qa>‘a>tin istiqba>lihi chaitsu yasytaddul-char fi> tilka ’s-sa>‘ati wa yaqillul-hawa>’u (al-Chaki>m, 1940:43). “Aku mengundangnya untuk berkumpul di beranda kamar sambil menghirup udara segar, daripada di dalam lobi atau ruang konferensi yang penuh dengan kepengapan” (al-Chaki>m, 1940:43). Berdasarkan kutipan di atas menunjukkan bahwa tempat biasa Aku gunakan untuk melepas lelah di sore hari adalah di beranda. Selain itu, Aku juga lebih senang bertemu sang sutradara di beranda kamarnya sambil menghirup udara segar. Dengan demikian, Aku tetap duduk di sofa tanpa berpindah tempat. 8) Apotek Latar tempat yang menunjukkan apotek adalah dalam kutipan berikut ini.
، وأسرعت إىل أجزاخانة قريية فدخلتها وطلبت من فورى ((بزازة)) (اغبكيم.وتركتو .)۲۴:۱۹۴۰ Wa taraktuhu. Wa asra‘tu ila> ajza>kha>nati qari>yatan fa dakhaltuha> wa thalabtu min fu>ri> ((biza>zatin)) (al-Chaki>m, 1940:24). “Aku tinggalkan dia dengan segera menuju Apotek terdekat untuk membeli dot” (al-Chaki>m, 1940:24). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku bergegas pergi ke Apotek untuk keperluan membeli dot. Dot tersebut akan digunakan untuk minum susu seekor anak keledai. 9) Kamar wanita berambut pirang Latar tempat yang menunjukkan kamar wanita berambut pirang adalah dalam kutipan berikut ini.
145
وإىل، وأبصرت اعبحش واقفا أمام مرآة طويلة.فالفيت نفسى أمام حجرة باهبا مفتوح .)۲۵:۱۹۴۰ ،جانبو الغادة الشقراء تضحك (اغبكيم Fal-faitu nafsi> ama>ma chujratin ba>buha> maftu>chun. Wa abshartul-Jachsyu wa>qifan ama>ma mir’a>tin thawi>latin, wa ila> ja>nibihil-gha>datu ’sy-syuqra>’u tadhchaku (al-Chaki>m, 1940:25). “Aku tiba di hadapan sebuah kamar yang pintunya terbuka. Aku melihat anak keledai sedang berada di hadapan cermin tinggi, sedangkan sampingnya ada seorang wanita berambut pirang” (al-Chaki>m, 1940:25). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku berada di depan kamar yang terbuka. Aku melihat anak keledainya masuk kamar tersebut dan bercermin. Kamar tersebut adalah milik kamar wanita berambut pirang. 10) Rumah di desa Kutipan yang menunjukkan latar tempat di sebuah rumah di desa adalah sebagai berikut.
قد زبريوا بالفعل قرية صغرية ىف طريق البدرشني على بعد كبو نصف ساعة بالسيارة من .)۴۵:۱۹۴۰ ،القاىرة (اغبكيم Qad tukhayyi>ru> bil-fi‘li qaryatan shaghi>ratan fi> thari>qilBadrasyi>na ‘ala> bu‘din nachwa nishfu sa>‘atin bi ’s-sayya>rati minal-Qa>hirah (al-Chaki>m, 1940:45). “Sesungguhnya mereka telah menemukan desa kecil di jalan alBadrasyi>n, setengah jam berkendaraan dari kota Kairo” (alChaki>m, 1940:45). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sutradara beserta para pembantunya telah menemukan desa kecil sebagai tempat syuting. Desa kecil tersebut terletak di desa al-Badrasyi>n berjarak setengah jam dari kota Kairo.
146
Latar tempat yang menggambarkan tentang rumah di desa tersebut adalah dalam kutipan berikut ini.
كما يقوم العمدة اؼبوسر بعض اليسر بني رجالو،فإذا ىو قائم وسط بيوت الفالحني فهذا اؼبنزل. دون أن يتميز عنهم كل التميز من حيث الذوق والطبيعة واإلدراك،العراة . وىو مبىن بالطوب األضبر ومطلى بطالء ىف لون الفستق،رحب ضخم من طابقني وجدرانو ظبيكة وسقوفو عالية وحيطان حجراتو منقوشة،ونوافذه واسعة مشبكة باغبديد .)۶۲-۶۱:۱۹۴۰ ،بالزيت نقشا ينم عن السعة والرتف (اغبكيم Fa idza huwa qa>’imun wasatha buyu>tul-falla>chi>na, kama> yaqu>mul-‘imadatul-muwassiru ba‘dhal-yasara baina rija>lihil‘ira>rah, du>na an yatamayyaza ‘anhum kulla ’t-tamayyizi min chaitsu ’dz-dzauqi wa ’th-thabi>‘ati wal-idra>k. Fa ha>dzalmanzilu rachiba dhakhmun min tha>biqaini, wa huwa mabna> bi ’th-thu>bil-achmari wa mathla> bi thala>’in fi> launil-fustaqi. Wa nawa>fidzahu wa>si‘atun musybakatun bil-chadi>di, wa judra>nihi sami>katun wa suqu>fihi ‘a>liyatun wa chi>tha>ni chujra>tahu manqu>syatun bi ’z-zaiti naqsyan yanmu ‘ani ’s-sa‘ati wa ’ttirafi (al-Chaki>m, 1940:61-62). “Rumah itu berdiri ditengah-tengah rumah penduduk bagaikan seorang kepala desa yang sedang memberikan pengarahan kepada para bawahannya tanpa mengenal karakteristik di antara mereka satu persatu. Rumah yang besar terdiri dari dua lantai, terbuat dari batu bata merah, dan bercat kehijau-hijauan. Jendelanya besar tertutup teralis, temboknya kasar, plafonnya tinggi, dinding ruangannya diukir dengan cat yang menggambarkan kebesaran dan keluasan” (al-Chaki>m, 1940:6162). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa rumah tersebut berdiri ditengah-tengah desa. Rumah yang besar terdiri dari dua lantai, terbuat dari batu bata merah yang bercat kehijau-hijauan. Terdapat jendela yang tertutup teralis, tembok yang kasar, dan plafon tinggi. Selain itu, dinding rumah tersebut terukir dengan cat yang menggambarkan kebesaran dan keluasan.
147
11) Kedai di kota Latar tempat yang menunjukkan kedai di kota adalah dalam kutipan berikut ini.
.)۴۸:۱۹۴۰ ، ورأيت أن أتغدى ىف مطعم باؼبدينة (اغبكيم.فرتكت الفندق Fa taraktul-funduqa. Wa ra’aitu an ataghadda> fi> math‘ami bilmadi>nati (al-Chaki>m, 1940:48). “Aku tinggalkan hotel untuk pergi makan siang di salah satu kedai di kota” (al-Chaki>m, 1940:48). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku meninggalkan hotel untuk makan siang di salah satu kedai di kota Kairo. 12) Toko pedagang besar Latar tempat yang menunjukkan toko pedagang besar adalah dalam kutipan berikut ini.
.)۵۳:۱۹۴۰ ، أبياع منو مالبس كمالبسهم (اغبكيم،فوقفنا أمام متجر كبري Fa waqafna> ama>ma muttajirin kabi>rin, abta>‘a minhu mala>bisa kamala>bisihim (al-Chaki>m, 1940:53). “Kami berhenti di depan sebuah toko pedagang besar untuk membeli pakaian seperti yang mereka pakai” (al-Chaki>m, 1940:53). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar tempat Aku berada toko pedagang besar untuk membeli pakaian seperti yang dikenakan oleh sang sutradara dan para pembantu. Aku membeli pakaian santai yang biasa digunakan untuk perjalanan.
148
13) Kamar Aku di desa Kutipan yang menggambarkan tentang latar tempat kamar Aku di desa adalah sebagai berikut.
، وقد وضعوا فيها أثاثاً خفيفاً فبا يستعمل ىف الرحالت (اغبكيم،وىى خري اغبجرات .)۶۲:۱۹۴۰ Wa hiya khairul-chujura>ti, wa qad wadha‘u> fi>ha> atsa>tsan khafi>fan mimma> yasta‘milu fi ’r-richala>ti (al-Chaki>m, 1940:62). “Kamar itu adalah kamar yang terindah dari yang lainnya. Mereka meletakkan di dalamnya perabotan-perabotan ringan yang dipergunakan dalam perjalanan” (al-Chaki>m, 1940:62). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa kamar yang disediakan untuk Aku adalah kamar terindah daripada kamar yang lainnya. Kamar tersebut terdapat perabotan-perabotan ringan untuk perjalanan. 14) Loteng rumah Kutipan yang menunjukkan latar tempat di loteng rumah adalah sebagai berikut.
، فدعوىن إىل مائدة نصبت فوق سطح اؼبنزل (اغبكيم.أن حان وقت العشاء .)۶۳:۱۹۴۰ Anna cha>na waqtul-‘isya>’i. Fa da‘auni> ila> ma>’idatin nashabat fauqa sathchil-Manzili (al-Chaki>m, 1940:63). “Tiba waktu makan malam mereka memanggilku untuk datang ke meja yang terdapat di loteng rumah” (al-Chaki>m, 1940:63). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar tempat loteng rumah terdapat meja makan. Tempat tersebut biasa digunakan untuk makan malam bersama dan berbincang-bincang.
149
15) Puncak menara Kutipan yang menggambarkan tentang latar tempat di puncak menara adalah sebagai berikut.
بل، وىو أعلى اؼبنزل،فصعدت درجات ذلك السلم حىت انتهيت إىل سطح ىذا الربج .)۹۴:۱۹۴۰ ،أعلى مكان ىف القرية (اغبكيم Fa sha‘idtu daraja>tin dza>lika ’s-sullamu chatta intahaitu ila> sathchi hadzal-barji, wa huwa a‘lal-manzili, bal a‘la> maka>nin fil-Qaryah (al-Chaki>m, 1940:94). “Aku pun menaiki tangga itu hingga sampai puncak ke menara. Tempat itu adalah tempat tertinggi di rumah itu, atau bahkan tempat tertinggi di desa itu” (al-Chaki>m, 1940:94). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku menaiki tangga dan sampai pada puncak menara. Puncak menara tersebut adalah tempat tertinggi di rumah tersebut, bahkan tertinggi di desa al-Badrasyi>n. 16) Jembatan desa Kutipan yang menunjukkan latar tempat di jembatan desa adalah sebagai berikut.
) فقابلنا قوما من الفالحني حيبطون حبمريىم من ( داير الناحية،ومشينا اؽبوينا إىل اعبسر .)۸۰:۱۹۴۰ ،عائدينا إىل دورىم (اغبكيم Wa masyainal-hawaina> ilal-jisri, fa qa>biluna> qauman minalFalla>chi>na yahbithu>na bi chami>rihim min (da>yiru ’n-na>chiyah) ‘a>’idzi>na> ila> daurihim (al-Chaki>m, 1940:80). “Kami berjalan menuju jembatan dan menjumpai rombongan petani yang pulang dari kampung sebelah ke rumah mereka” (alChaki>m, 1940:80).
150
Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku dan sutradara berjalan-jalan menuju jembatan desa. Mereka bertemu dengan rombongan petani yang pulang dari kampung sebelah. 17) Istana Pasha Latar tempat yang menggambarkan tentang istana Pasha terlihat dalam kutipan berikut ini.
ال ينبعث عنو ضوء وال صوت إال ذلك الصوت،وكنا قد بلغنا ىف سرينا منزال كبرياً صبيال .)۹۰-۸۹:۱۹۴۰ ، دى سراية الباشا (اغبكيم: فهدأ من روعنا قائال.الغريب Wa kunna qad balaghna> fi> sairana> munzilan kabi>ran jami>lan, la> yanba‘astu ‘anhu dhau’un wa la> shautun illa> dza>lika ’shshautul-ghari>b. fa hada’a min ru>‘ina> qa>’ilan : di> sira>yatal-Ba>sya> (al-Chaki>m, 1940:89-90). “Kami telah berjalan sampai pada suatu rumah besar yang bagus. Tak ada satupun cahaya atau suara yang keluar dari rumah tersebut, kecuali suara aneh. Penjaga kami menenangkan kami sambil berkata, “Ini adalah istana Pasha” (al-Chaki>m, 1940:89-90). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa istana Pasha adalah rumah besar yang bagus. Tidak ada cahaya dan suara yang keluar dari istana tersebut sehingga menandakan tidak berpenghuni. 18) Studio foto Kutipan yang menunjukkan latar tempat di studio foto adalah sebagai berikut.
فوضعىن ذلك. وذىب ىب إىل ؿبل (( مصور فوتوغراىف )) معروف،وسحبىن من يدى .)۱۰۸:۱۹۴۰ ،اؼبصور أمام لوحة من قماش سبثل ستارة سوداء (اغبكيم Wa sachchibuni> min yadi>, wa dzahaba bi> ila> machalin ((Mushawwiru fu>tu>ghura>fi>)) ma‘ru>fun. Fa wadha‘ani> dza>likal-
151
Mushawwiru ama>ma lawwachatin min qumma>syin tamatstsala sata>ratun sauda>’u (al-Chaki>m, 1940:108). “Dia menarik tanganku dan membawaku ke studio foto terkenal. Kamerawan meletakkan Aku di depan tirai papan bertirai hitam” (al-Chaki>m, 1940:108). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar tempat studio adalah studio foto terkenal. Aku menuju tempat tersebut untuk berfoto. Ketika sampai, kamerawan bergegas melakukan tugasnya memotret Aku dengan memposisikan Aku di depan papan bertirai hitam. 19) Kawasan indah di kota Kairo Latar tempat yang menggambarkan kawasan indah di kota Kairo adalah dalam kutipan berikut ini.
.فأردت أن أجرب اغبياة اؼبستقرة ىف مسكن ثابت اخرتتو ىف بقعة صبيلة من بقاع القاىرة .)۱۱۴:۱۹۴۰ ، وترى من نوافذه القلعة واألىرام (اغبكيم،يشرف على النيل Fa aradtu an ajribal-chaya>tul-mustaqarratu fi> maskanin tsa>bitin ikhtartuhu fi> baqa‘atin jami>latin min baqa>‘il-Qa>hirah. Yasyrafu ‘ala ’n-Ni>l, wa tara> min nawa>fidzihil-qil‘ati wal-Achra>m (alChaki>m, 1940:114). “Aku ingin mencoba kehidupan baru untuk tetap tinggal ditempat yang Aku pilih sendiri di salah satu kawasan indah di kota Kairo. Menjorok ke sungai Nil, terlihat dari jendelanya Benteng dan Piramida” (al-Chaki>m, 1940:114). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar tempat di kawasan indah kota Kairo adalah tempat tinggal yang Aku pilih sendiri. Kawasan tersebut terletak menjorok ke sungai Nil. Selain itu, dari jendela rumah Aku langsung terlihat Benteng dan Piramida.
152
20) Di atas giling gandum Kutipan yang menunjukkan latar tempat di atas giling gandum adalah sebagai berikut.
.)۱۲۰:۱۹۴۰ ،وأجلسوىن ىف اعبرن خلف كوم القمح (اغبكيم Wa ajlisu>ni> fil-jarni khalfa kaumil-qamchi (al-Chaki>m, 1940:120). “Mereka mendudukkan Aku di atas alat giling gandum yang dibelakangnya tampak tumpukan gandum” (al-Chaki>m, 1940:120). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku duduk di atas giling gandum sesuai yang mereka perintahkan. Di belakang alat giling tersebut terdapat tumpukan gandum yang disimpan. 21) Tenda di samping Piramid Latar tempat yang menggambarkan tenda di samping Piramid adalah dalam kutipan berikut.
ودعا إىل العشاء.أن اؼبتوىل األمور اؼبالية واإلدارية ؽبذه الشركة قد أعد خيمة جبوار األىرام .)۱۲۶:۱۹۴۰ ،مساء الغد (اغبكيم Annal-Matawallil-Umu>rul-Ma>liyah wal-Ida>riyyati li ha>dzihi ’sy-syirkati qad a‘adda khi>matan bi jawa>ril-Ahra>m. Wa da‘a> ilal-‘isya>’i masa>’al-ghaddi (al-Chaki>m, 1940:126). “Penanggung jawab keuangan dan kepegawaian telah menyiapkan sebuah tenda di samping Piramid untuk sebuah santap malam besok sore” (al-Chaki>m, 1940:126). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar tempat tenda di samping Piramid adalah untuk acara makan malam bersama. Penanggung jawab keuangan dan kepegawaian yang menyiapkan segala persiapan untuk acara tersebut.
153
22) Perjalanan ke Eropa Latar tempat yang menggambarkan suasana perjalanan Aku ke Eropa adalah dalam kutipan berikut.
مث بلغت ((لوسرين)) حيث حضرت. مث أحبرت.وسافرت ىف اليوم التاىل إىل اإلسكندرية .)۱۴۱:۱۹۴۰ ،الكونسري األوىل للموسيقى ((توسكانيىن)) (اغبكيم Wa sa>fartu fil-yaumi ’t-ta>li> ilal-Iskandariyyah. Tsumma abchartu. Tsumma balaghtu ((Lu>siri>n)) chaitsu chadhartulku>nisi>ral-u>la> lil-mu>si>qi> ((Tu>saka>ni>ni>)) (al-Chaki>m, 1940:141). “Pada hari berikutnya, Aku pergi ke Alexandria, lalu Aku berlayar hingga tiba di Losirin yaitu disana ada konser perdana musik Tuskanini” (al-Chaki>m, 1940:141).
.)۱۴۱:۱۹۴۰ ، وتنقلت ىف جبال السافوا العليا (اغبكيم.وتركت سويسرا إىل فرنسا Wa taraktu Suwi>siran ila> Furnisan. Wa tanqaltu fi> Jiba>li ’sSa>ful-‘Ulya> (al-Chaki>m, 1940:141). “Aku meninggalkan Swiss menuju Perancis. Aku berjalan-jalan di gunung Safo yang tinggi” (al-Chaki>m, 1940:141). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa perjalanan Aku berlibur ke Eropa dimulai dengan menyaksikan konser perdana musik Tuskanini di Swiss. Setelah itu, Aku menuju Perancis untuk berjalan-jalan di Gunung Safo yang tingi. 23) Restoran hotel Kutipan yang menggambarkan restoran hotel adalah dalam kutipan berikut.
Fa qultu li sha>chibil-Makhraju : Halumma ma‘i> ila> math‘amilfunduqi. Inni> ad‘u>ka lil-‘Isya>’i (al-Chaki>m, 1940:144). “Aku berkata pada sahabatku sang sutradara, “Marilah ikut Aku ke restoran hotel, Aku mengundangmu makan malam” (alChaki>m, 1940:144). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar tempat di restoran hotel terlihat ketika Aku mengundang sang sutradara untuk makan malam bersama. Sang sutradara mengikuti Aku menuju restoran hotel. b. Latar waktu Latar waktu yang terdapat dalam novel CaC adalah waktu pagi, siang, sore, dan malam. Selain itu pengarang juga memberikan keterangan pasti, seperti keterangan jam, hari, bulan, dan tahun. Seperti dalam kutipan berikut. 1.
Waktu pagi Latar waktu yang menunjukkan suasana pagi dalam kutipan berikut ini.
حارا فبزوجا بنسيم ً وكان اؽبواء.كنت أسري ىف ذلك الصباح إىل حانوت حالقى .)۱۱:۱۹۴۰ ،لطيف (اغبكيم Kuntu asi>ru fi> dza>lika ’sh-Shaba>chi ila> chanu>ti chila>qi>. Wa ka>nal-hawa>’u cha>ran mamzu>jan bi nasi>mi lathi>fin (alChaki>m, 1940:11). “Pada pagi itu Aku berjalan menuju salon cukur, ditemani udara panas yang disertai hembusan angin sepoi-sepoi” (alChaki>m, 1940:11). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar waktu pagi terjadi ketika Aku menuju salon cukur. Aku ditemani hembusan angin sepoi-sepoi dan udara yang panas.
155
2.
Waktu siang Latar waktu siang terlihat ketika Aku meninggalkan hotel untuk makan
siang di kedai kota seperti dalam kutipan berikut.
.)۴۸:۱۹۴۰ ، ورأيت أن أتغدى ىف مطعم باؼبدينة (اغبكيم.فرتكت الفندق Fa taraktul-funduqa. Wa ra’aitu an ataghadda> fi math‘ami bil-madi>nati (al-Chaki>m, 1940:48). “Aku tinggalkan hotel untuk pergi makan siang di salah satu kedai di kota” (al-Chaki>m, 1940:48). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar waktu siang terlihat ketika Aku meninggalkan hotel untuk makan siang. Aku makan siang di salah satu kedai di kota Kairo. 3.
Waktu sore Latar waktu sore terlihat ketika kedatangan sutradara di tempat Aku seperti
dalam kutipan berikut.
وذكرتو باؼبوعد الذى يقتضى. فنبهت صاحىب إىل ساعة عودتى.ًوجاء العصر أخريا .)۱۲۳:۱۹۴۰ ،وجودى ىف القاىرة ذلك اؼبساء (اغبكيم Wa ja>’al-‘Ashru akhi>ran. Fa nabihat sha>chibi> ila> sa>‘ati ‘audati>. Wa dzakkartuhu bil-mau‘idi ’l-ladzi> yaqtadhi> wuju>di> fil-Qa>hirati dza>likal-masa>’i (al-Chaki>m, 1940:123). “Akhirnya Ashar tiba, Aku mengingatkan sahabatku akan waktu kepulanganku. Aku mengingatkannya akan keharusanku berada di Kairo pada waktu sore itu” (alChaki>m, 1940:123). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar waktu sore terjadi ketika Aku mengingatkan sahabatnya tentang kepulangan Aku ke Kairo. Hal
156
tersebut karena perjanjian Aku bersama sutradara bahwa Aku harus kembali ke Kairo di sore hari. 4.
Waktu malam Latar waktu yang menggambarkan suasana waktu malam adalah dalam
kutipan berikut ini.
وانكشفت. فدعوىن إىل مائدة نصبت فوق سطح اؼبنزل.أن حان وقت العشاء .)۶۳:۱۹۴۰ ،ألبصارنا ظباء الصيف الصافية (اغبكيم Anna cha>na waqtul-‘Isya>’i. Fa da‘auni> ila> ma>’idatin nashabat fauqa sathchil-Manzili. Wa’n-kasyaftu li-absha>rina> sama>’u ’sh-shaifi ’sh-sha>fiyah (al-Chaki>m, 1940:63). “Tiba waktu makan malam, mereka memanggilku untuk datang ke meja yang terdapat di loteng rumah” (al-Chaki>m, 1940:63). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar malam terjadi ketika tiba waktu makan malam. Acara makan malam berada di loteng rumah. 5.
Jam empat sampai jam enam sore Latar waktu dalam hitungan antara jam empat sampai jam enam sore terlihat
dalam kutipan berikut.
،رأى أن أخصص لو وقتا قبتمع فيو فحددت لو بني الرابعة والسادسة من عصر كل يوم .)۴۳:۱۹۴۰ ،وىو الوقت الذى يذىب عادة ىف االستلقاء على اؼبقعد الكبري (اغبكيم Ra’a> an ukhashshisha lahu waqtan najtami‘u fi>hi fa chadadtu lahu baina ’r-ra>bi‘ati wa ’s-sa>disati min ‘Ashri kulla yaumin, wa huwal-waqtu ’l-ladzi> yadzhabu ‘a>datan fil-istilqa>’i ‘alalMaq‘adil-kabi>ri (al-Chaki>m, 1940:43). “Aku menetapkan waktu antara jam empat sampai jam enam sore setiap harinya yaitu waktu yang biasa dihabiskannya berbaring di atas sofa besar” (al-Chaki>m, 1940:43).
157
Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku menetapkan waktu bertemu dengan sutradara yaitu antara jam empat sampai jam enam setiap harinya. Waktu tersebut biasa digunakan Aku untuk beristirahat di atas sofa besar setelah seharian bekerja. Waktu untuk beristirahat tersebut tergantikan harus bertemu sutradara untuk berdiskusi tentang pekerjaan proses pembuatan film. 6.
Jam Tiga Sore Latar waktu yang menunjukkan jam tiga terlihat ketika Aku kembali ke
kamar seperti dalam kutipan berikut.
وما كدت أستقر ىف مقعدى حىت دق التليفون،ووافت الساعة الثالثة فآويت إىل حجرتى .)۴۸:۱۹۴۰ ،يعلن قدوم اؼبخرج (اغبكيم Wa wa>fati ’s-sa>‘atu ’ts-tsa>litsatu fa-a>waitu ila> chujrati>, wa ma> kadat astaqirru fi> maq‘adi> cahtta> daqqa ’t-tili>fu>na yu‘lanu qudu>mil-Makhraji (al-Chaki>m, 1940:48). “Tepat pada jam tiga Aku kembali ke kamarku. Belum sempat Aku duduk di kursi, tiba-tiba telepon berdering sebagai tanda kedatangan sutradara” (al-Chaki>m, 1940:48). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa jam tiga Aku kembali ke kamar dan telah berjanji bertemu dengan sutradara. Sebelum Aku beristirahat, telepon berdering sebagai tanda kedatangan sang sutradara. 7.
Jam Sembilan Malam Latar waktu jam sembilan malam terlihat dalam kutipan berikut.
“Kami terus berbincang-bincang hingga jam sembilan malam” (al-Chaki>m, 1940:71). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku berbincang-bincang dengan teman-temannya sampai jam sembilan malam. Satu per satu mereka berpamitan untuk beristirahat di kamar masing-masing. 8.
Seminggu yang lalu Latar waktu yang menunjukkan seminggu yang lalu terlihat dalam kutipan
berikut.
فاستلقيت على مقعدى الكبري مستقبال باب،كان ذلك منذ أسبوع عصر يوم اشتد حره .)۲۹:۱۹۴۰ ،الشرفة أستجدى بعض أنفاس نسيم عابر (اغبكيم Ka>na dza>lika mundzu usbu>‘in ‘Ashri yaumin isytadda charrahu, fa’s-talqaitu ‘ala> maq‘adil-kabi>ri mustaqbilan ba>bu ’sy-syirfati astajida> ba‘dha> anfa>si nasi>mu ‘a>birin (al-Chaki>m, 1940:29). “Sejak seminggu yang lalu, tepatnya pada waktu Ashar, bersama udara yang sangat panas Aku duduk menghadap beranda untuk menghirup udara segar” (al-Chaki>m, 1940:29). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa seminggu yang lalu Aku menghabiskan waktu untuk bermalas-malasan duduk di beranda untuk menghirup udara segar. Hal tersebut dikarenakan cuaca yang sangat panas. 9.
Sepuluh hari yang lalu Latar waktu yang menunjukkan sepuluh hari yang lalu terlihat dalam kutipan
berikut.
ومل يكن قد مضت بعد عشرة أيام على قبض مبلغ آخر ىف موقف مثل ىذا اؼبوقف .)۳٧:۱۹۴۰ ،(اغبكيم
159
Wa lam yakun qad madhat ba‘da ‘asyrati ayya>min ‘ala> qabdhin mublaghin a>kharin fi> mauqifi mitsla ha>dzal-mauqifu (alChaki>m, 1940:37). “Tak kurang dari sepuluh hari lalu Aku telah menerima sejumlah uang karena persoalan yang persis seperti persoalan ini” (al-Chaki>m, 1940:37). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar waktu sepuluh hari yang lalu Aku telah mengalami persoalan yang sama. Aku menerima sejumlah uang karena suatu persoalan tentang pekerjaan kerjasama. 10. Bulan Juni Latar waktu yang menunjukkan bulan Juni terlihat dalam kutipan berikut.
كل. واألحداث الىت صادفتىن خاللو،فقيظ يونيو وعملى اؼبضىن طول العام اؼباضى .)۳۱:۱۹۴۰ ،أولئك أهنك أعصاىب (اغبكيم Fa qayyazha Yu>niyu> wa ‘amalil-mudhni> thu>lul-‘a>mil-ma>dhi>, wal-achda>tsu ’l-lati> sha>daftani> khila>lahu. Kullu u>la>’ika annahaka a‘sha>bi> (al-Chaki>m, 1940:31). “Kemarau bulan Juni, pekerjaanku sepanjang tahun, dan segala kejadian yang menjumpaiku selama itu telah menghancurkan perasaanku” (al-Chaki>m, 1940:31). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar waktu kemarau di bulan Juni adalah musim pekerjaan Aku sepanjang tahun. Segala kejadian dalam hidup Aku di bulan tersebut telah menghancurkan perasaanya. 11. Sebelum bulan September Latar waktu yang menunjukkan sebelum bulan September terlihat dalam kutipan berikut.
.)۱۴۲:۱۹۴۰ ،وانفلت راجعاً إىل مصر قبلى شهر سبتمرب (اغبكيم
160
Wa’n-faltu ra>ji‘an ila> Mishra qabla> syahri Sibtambiru (alChaki>m, 1940:142). “Aku kembali ke Mesir sebelum bulan September” (al-Chaki>m, 1940:142). Berdasarkan kutipan diatas menjelaskan bahwa Aku kembali sebelum bulan September. Hal tersebut menandakan bahwa Aku kembali ketika di akhir bulan Agustus. 12. Permulaan tahun Latar waktu yang menunjukkan permulaan tahun terlihat dalam kutipan berikut.
أوائل ذلك العام جاءىن بنفسى الطريقة فيما يظهر خطابان لشركتني فرنسيتني للسينما .)۳۴:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Awa>’ili dza>likal-‘a>mi ja>’ani> bi nasfi ’th-thari>qati fi>ma> yazhharu khatha>ba>ni li syirkataini Farnisiyyataini li ’s-si>nima> (alChaki>m, 1940:34). “Aku ingat bahwa di permulaan tahun itu datang padaku dengan cara yang sama, dua permohonan dari dua perusahaan perfilman Perancis” (al-Chaki>m, 1940:34). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa di permulaan tahun Aku teringat dua permohonan kerjasama yang datang kepadanya. Kedua permohonan kerjasama tersebut berasal dari dua perusahaan perfilman Perancis. 13. Sepuluh tahun yang lalu Latar waktu yang menunjukkan sepuluh tahn yang lalu terlihat dalam kutipan berikut.
161
... لكن. كنت موشكا على الزواج منذ عشر سنوات: فقلت لو وأنا أحاول التذكر .)۱۰۵:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Fa qultu lahu wa ana> ucha>wilu ’t-tadzakkuru : kuntu mu>syikan ‘ala ’z-zuwa>ji mundzu ‘asyara sanawa>t. La>kinna ... (al-Chaki>m, 1940:105). “Aku berkata padanya sambil mengingat-ingat, “Aku hampir menikah sepuluh tahun yang lalu, tetapi ...” (al-Chaki>m, 1940:105). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku teringat masa lalunya ketika berbincang-bincang dengan sutradara. Masa lalu tersebut bahwa sepuluh tahun yang lalu Aku pernah hampir menikah. c. Latar Sosial Latar sosial berfungsi untuk memberikan informasi tentang berbagai situasi sosial dan budaya yang terdapat dalam cerita. Situasi sosial dan budaya berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat yang dikisahkan dalam karya sastra. Latar sosial yang ditunjukkan dalam novel CaC bahwa Aku adalah seorang penulis. Hal tersebut terlihat bahwa Aku seseorang yang tidak terbiasa berkumpul dengan masyarakat, kecuali hanya dengan orang-orang seprofesi dengannya. Seperti dalam kutipan berikut.
،(اغبكيم
للتحدث قليال ىف شئون األدب أو الفكر أو الفن،ًال أرى أحداً إال ؼباما .)۱۳۲:۱۹۴۰
La> ara> achadan illa> luma>man, li’t-tachaddutsi qali>lan fi> syu’u>nil-adabi awil-fikri awil-fanni (al-Chaki>m, 1940:132). “Aku tidak melihat orang kecuali berkepentingan untuk berbincang-bincang sedikit perihal sastra, pemikiran, atau
162
kesenian, yaitu orang-orang yang seprofesi denganku” (alChaki>m, 1940:132). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa latar sosial Aku hanya berinteraksi dengan orang-orang seprofesi. Aku adalah seorang berprofesi sebagai penulis hanya berbasa-basi membicarakan tentang sastra, pemikiran ataupun kesenian. Selain itu, latar sosial perbedaan sejarah antara pedesaan di Perancis dan Mesir dalam cerita novel CaC. Keduanya mengalami zaman Sistem Swastanisasi. Perbedaan yang sangat mencolok terjadi pada kaum wanita. Wanita Perancis mengalami kemajuan dan kebebasan sehingga memiliki hak untuk mengatur keperluan rumah, kesehatan, kebersiahan, budi pekerti, menyebarkan contohcotoh kebaikan pakaian, akhlak, dan festival. Sedangkan yang terjadi pada wania Mesir kebanyakan adalah dari selir-selir berkulit putih, tidak ada pekerjaan untuk dirinya kecuali sebagai pemuas nafsu tuannya. Para wanita telah ditempatkan dalam posisi haram, tanpa kepribadian, dan tanpa kepentingan. Berdasarkan pemaparan latar sosial di atas menjadikan dasar Aku seorang penulis sangat menjaga kepentingan para wanita Mesir. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
فإىن من أشد الكتاب عناية بشئوهنا.إىن ال أترك مناسبة دون أن أظبعها آرائى فيها .)۱۰۲:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Inni> la> atruku muna>sibatan du>na an asma‘aha> a>ra>’i> fi>ha>. Fa inni> man asyaddul-kutta>bu ‘ina>yatan bi syu’u>niha> (al-Chaki>m, 1940:102). “Aku takkan meninggalkan setiap kesempatan tanpa mengutarakan pendapatku padanya, karena Aku adalah salah satu penulis yang paling keras menjaga kepentingannya” (alChaki>m, 1940:102).
163
Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku adalah seorang penulis yang sangat menjaga kepentingan para wanita Mesir. Aku tidak akan pernah meninggalkan kesempatan untuk mengutarakan pendapat dan membelanya.
d. Latar Suasana (Atmosfer) Atmosfer berupa deskripsi kondisi latar yang mampu menciptakan suasana tertentu, misalnya suasana ceria, romantis, sedih, muram, maut, misteri, dan sebagainya. Suasana tertentu yang tercipta tidak secara langsung, melainkan sesuatu yang tersamarkan. Pembaca mampu menangkap pesan suasana yang ingin diciptakan pengarang dengan kemampuan imajinasi dan kepekaan emosional. Latar suasana desa al-Badrasyi>n yang indah di malam hari digambarkan dengan deskripsi sebagai berikut.
ال ندركها حبواسنا،كأن ىنالك أنفاسا خفية تبعث ىف األشياء شبو وقصات العبة عابثة فقد أخرست لساننا تلك الروعة. لكأن الكائنات تغتسل ىف ضوء القمر.الظاىرة .)۸۲:۱۹۴۰ ،(اغبكيم Ka’anna huna>lika anfa>san khafiyyatan tub‘atsu fil-asyya>’i syubbihi wa qasha>tin la>‘ibatin ‘a>bitsatin, la> nudrikuha> bi chawa>sina ’zh-zha>hirah. La ka’annal-ka>’ina>ta taghtasilu fi> dhau’il-Qamari. Fa qad akhrastu lisa>nana> tilka ’r-ru>‘ati (alChaki>m, 1940:82). “Seolah-olah ada nafas yang tersembunyi dan mengilhami segala sesuatu untuk menari-nari, yang tak mampu dirasakan dengan indera lahir kita. Seakan-akan semua makhluk sedang bermandikan cahaya bulan. Segala keindahan di sekeliling kami telah membuat lidah kami kelu untuk berbicara” (al-Chaki>m, 1940:82). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan keindahan desa al-Badrasyi>n di malam hari yang membuat Aku dan sutradara terdiam. Mereka merasakan segala
164
sesuatu terdiam. Sejenak menjadikan mereka berjalan dalam keheningan karena seolah-olah ada sesuatu yang mengilhami untuk berpikir bersama alam. Selain itu, latar suasana takut dirasakan ketika Aku berada di kamar yang berpenghuni. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
، وأنا شديد اػبوف من العقاربت مع األسف الشديد (اغبكيم.فتملكىن رعب .)٧۴:۱۹۴۰ Fa tamlikuni> ra‘bun. Wa ana> syadi>dul-khaufi minal-‘aqa>rabtu ma‘al-asifi ’sy-syadi>di (al-Chaki>m, 1940:74). “Ketakutan segera merayap dalam diriku. Maaf saja, kalau sebenarnya Aku takut dengan yang namanya hantu” (al-Chaki>m, 1940:74). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku merasa ketakutan yang luar biasa dalam dirinya. Aku mengakui bahwa Aku takut dengan hantu. Hal tersebut akan menjadikan Aku tidak dapat tidur sepanjang malam. Selain itu, suasana kecewa terlihat ketika Aku berkeyakinan bahwa menyelesaiak dialog adalah hal mustahil bagi dirinya. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
فأشخاص القصة.ولكن اؼبطالعة ما كانت تزيدىن إال افتناعاً بأن ىذا العمل مستحيل .)۱۴۲:۱۹۴۰ ، إهنم غرباء عىن (اغبكيم.بعيدون عن مشاعرى كل البعد Wa la>kinnal-mutha>la‘atu ma> ka>nat tazi>duni> illa> iftina>‘an bi anna ha>dzal-‘amali mustachi>lun. Fa asykhashul-qishshatu ba‘i>du>na ‘an masya>‘iri> kullal-bu‘di. Innahum gharuba>’un ‘anni> (al-Chaki>m, 1940:142). “Tetapi bacaan itu tidak menambah keyakinan padaku kecuali keyakinan bahwa pekerjaan ini mustahil bagiku. Para tokoh dalam kisah sangat jauh dari perasaanku. Mereka asing bagiku” (al-Chaki>m, 1940:142).
165
Berdasarkan kutipan tersebut mencerminkan suasana kecewa Aku yang tidak bisa menyelesaikan dialog setelah membaca bacaan naskah. Aku merasa asing dan jauh dengan para tokoh yang terdapat dalam kisah. Aku berkeyakinan bahwa pekerjaan tersebut hal mustahil bagi dirinya. Suasana senang juga tercermin ketika Aku mendengar keputusan sutradara bahwa perjanjian kerjasama tetap terjalin meskipun penyempurnaan film terhenti. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
ىذا اغبل،وسوى أمرى مع ىذه الشركة على ىذا الوجو وحل اؼبوقف مؤقتا على األقل .)۱۴۴:۱۹۴۰ ، واطمأن قلىب كل االطمئنان (اغبكيم.غري اؼبنتظر Wa siwa> amri> ma‘a ha>dzihi ’sy-syirkatu ‘ala> ha>dzal-wajhi wachallul-mauqifu mu’aqqatan ‘alal-aqallu, ha>dzal-challu ghairul-muntazhir. Wathma’anna qalbi> kullal-ithmi’na>ni (alChaki>m, 1940:144). “Selain urusanku kepada perusahaan ini dan sedikitnya menyelesaikan situasi untuk sementara waktu, penyelesaian ini tak kuduga. Hatiku sangat senang mendengarnya” (al-Chaki>m, 1940:144). Berdasarkan kutipan di atas mencerminkan bahwa Aku senang dengan keputusan sutradara yang tidak terduga. Sutradara tidak menyetujui pengunduran diri Aku
dan sementara waktu dapat menyelesaikan masalah perjanjian
kerjasama. Suasana sedih tercermin ketika Aku mengetahui bahwa Filsuf telah mati di hari pelayaranya ke Eropa. Seperti dalam kutipan berikut.
عندى لك خرب ؿبزن ماذا ؟+ : فأجاب ىف صوت اآلسف
+ Ma>dza> ? Fa aja>ba fi> shautil-a>sifi : - Shadi>qaka ((al-Fi>lusu>f)) .... Fa qa>tha‘tuhu : + Ma>ta ? - Yaumu ibcha>raka (al-Chaki>m, 1940:145). - “Aku punya kabar buruk untukmu”. + “Apa ?” Dia menjawab dengan nada memelas, - “Temanmu Filsuf ....” Aku memotongnya, + “Dia mati ?” - “Pada hari pelayaranmu” (al-Chaki>m, 1940:145). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa sutradara mengabarkan Aku bahwa Filsuf telah mati di hari pelayarannya. Kesedihan segaera merasuk dalam diri Aku atas kematian hewan kesayangannya. Berdasarkan uraian di atas, latar suasana yang terdapat dalam novel CaC adalah suasana ketakjuban terhadap keindahan alam, takut, kecewa, senang, dan sedih. B. Tema Stanton (2012:36) berpendapat, tema adalah makna cerita, gagasan sentral atau pikiran yang mempersatukan berbagai unsur yang bersama-sama membangun karya sastra dan menjadi motif tindakan tokoh. Tema dapat bersinonim dengan ide utama dan tujuan utama. Berdasarkan pengertian dan cara menentukan tema
167
dalam sebuah karya fiksi, maka tema dalam novel CaC dapat dideskripsikan sebagai berikut. 1.
Tema bawahan Tema bawahan adalah makna sampingan atau makna tambahan yang
mendukung pokok dalam sebuah cerita. Tema bawahan yang terdapat dalam novel CaC adalah sebagai berikut. a.
Aku setengah hati dalam bekerja Aku telah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan perusahaan film
Perancis. Aku setengah hati dalam bekerja. Aku terlihat malas ketika mendengarkan rincian alur kisah yang diutarakan oleh sutradara. Aku merasa bodoh akan hal itu. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
وجهلى اؼبطبق بتفاصيل القصة الىت سردت.كلما بدأنا الكالم ىف مسألة اغبوار مل يتغري -۴۳:۱۹۴۰ ،على مراراً مل يربح وكسلى عن مطالعة ((السيناريو)) حىت النهاية (اغبكيم َّ .)۴۴ Kullama> bada’nal-kala>mi fi> mas’alatil-chiwa>ri lam taghayyaru. Wa jahlil-mathbaqi bi tafa>shi>lil-qishshati ’l-lati> saradtu ‘alayya mira>ran lam yabrachu wa kasla> ‘an mutha>la‘ati ((a’s-Si>na>riyu>)) chatta ’n-niha>yata (al-Chaki>m, 1940:43-44). “Ada yang tidak berubah setiap kali kami mulai membicarakan persoalan, yaitu perasaan lemas, kebodohanku akan rincian alur kisah yang dia utarakan padaku berkali-kali, dan kemalasanku untuk menelaah kembali skenario hingga akhir” (al-Chaki>m, 1940:43-44). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku tidak bersungguhsungguh dalam bekerja. Aku merasa malas setiap kali sutradara mengajak untuk berdiskusi tentang skenario. Terlebih lagi Aku juga merasa malas untuk menelaah kembali skenario dari awal hingga akhir.
168
b. Diri binatang terdapat rasa kemanusiaan Aku berpendapat bahwa dalam diri binatang terdapat rasa kemausiaan yang melebihi manusia itu sendiri. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
إن فيها أحيانا من اإلنسانية أكثر من اإلنسان نفسو ! إن فكرة ((الشر)) غري موجودة -٧۰:۱۹۴۰ ، إن أغلب اغبيوان ؿبب للسالم وإلخاء والصفاء (اغبكيم.عند اغبيوان .)٧۱ Inna fi>ha> achya>nan minal-Insa>niyyati aktsaru minal-Insa>ni nafsahu ! Inna fikrata ((a’sy-Syarru)) ghaira mauju>datin ‘indalchayawa>ni. Inna aghlabal-chayawa>nu muchibbun li ’s-sala>mi wal-ikha>’i wa ’sh-shifa>’i (al-Chaki>m, 1940:70-71). “Dalam diri mereka terkadang ada sifat kemanusiaan yang melebihi manusia sendiri. Sungguh pikiran kejahatan itu tak ada dalam diri binatang. Sebagian besar binatang mencintai kedamaian, kekeluargaan, dan kenyamanan” (al-Chaki>m, 1940:70-71). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa dalam diri binatang terdapat rasa kemanusiaan yang melebihi manusia. Sesungguhnya dalam diri binatang tidak ada rasa kejahatan. Sebagian binatang mencintai kedamaian, kekeluargaan, dan kenyamanan. c.
Penilaian Aku terhadap perilaku Filsuf Aku membayangkan ketika Filsuf meletakkan kepala di telapak tangan
Aku seperti orang yang sedang berpikir. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut.
لقد استطاع ىذا.زبيلتو يوم وضع رأسو ىف كفى كأنو يفكر لو أنو كان يفكر مثلنا برأسو .)۱۴۶:۱۹۴۰ ،الفيلسوف الصغري أن يبلغ قمة (( الصفاء )) (اغبكيم Takhayyaltuhu yauma wadh‘a ra’sahu fi> kaffi> ka annahu yufakkiru lau annahu ka>na yufakkiru mitslana> bi ra’sihi. Laqad
169
istatha>‘a ha>dzal-Fi>lusu>fu ’sh-shaghi>ru an yablugha qimatun ((a’sh-Shafa>’u)) (al-Chaki>m, 1940:146). “Aku membayangkan ketika dia meletakkan kepalanya di telapak tanganku seolah-olah dia sedang berpikir. Kalau saja dia berpikir seperti kita dengan kepalanya, tentu saja Filsuf kecil ini dapat mencapai puncak kesucian” (al-Chaki>m, 1940:146). Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa Aku membayangkan ketika Filsuf meletakaan kepalanya di telapak tangan Aku. Hal tersebut terlihat seperti Filsuf sedang berpikir. Aku berimajinasi, seandainya Filsuf berpikir sama seperti manusia dengan akal pikiran, maka Filsuf akan mencapai puncak kesempurnaan seperti manusia. Bahwasannya manusia adalah sebaik-baiknya makhluk yang diciptkan karena memiliki akal pikiran. 2.
Tema sentral Tema sentral adalah makna pokok yang menjadi dasar atau gagasan dari
cerita keseluruhan. Tema sental dapat disimpulkan dari beberapa tema bawahan. Tema sentral dalam novel CaC adalah sebagai berikut. Anak keledai “sang Filosof” tersebut seperti pemimpin terhormat atau pemikir yang arif. Dialah makhluk termulia yang meninggalkan keluhuran. Kebebasan dan kemerdekaan pribadi atau dirinya belum pernah dikuasai orang atau pihak lain. Sementara pemilik anak keledai yaitu Aku termasuk orang yang benar-benar bodoh karena kebebasan dan kemerdekan dirinya dikuasai oleh orang lain. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tema sentral dalam novel CaC adalah “Kebebasan dan kemerdekaan yang terbelenggu”. Penggunaan tokoh keledai adalah untuk menyadarkan manusia bahwa hewan yang tidak berakal memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi. Sebaliknya,
170
manusia yang telah diberi akal tanpa disadari kelalaian dalam dirinya telah menunggangi mereka. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut.
إن ىذا الشيء اغبق الذى ظبيناه جحسا ىو ىف نظر ((اغبقيقة العليا)) ـبلوق يثري ومل يبصروا الغرور وىو، ىف حني أن كثرياً فبن ظبيناىم زعماء وعطماء فركبوه.االحرتام ، ىم ىف نظر ((اغبقيقة العليا)) ـبلوقات تثري السخرية (اغبكيم،يركب رؤوسهم .)۱۴۶:۱۹۴۰ Inna ha>dza ’sy-syai’ul-chaqqu ’l-ladzi> sammaina>hu jachsyan huwa fi> nazhri ((al-Chaqi>qatul-‘Ulya>)) makhlu>qun yatsi>rulichtira>mi. Fi> chi>nin anna katsi>ran mimman sammaina>hum zu‘ama>’u wa ‘uthma>’u fa rakibu>hu, wa lam yabsharul-gharu>ra wa huwa yarkabu ru’u>sahum, hum fi> nazhri ((al-Chaqi>qatul‘Ulya>)) makhlu>qa>tun tatsi>ru ’s-sikhriyyah (al-Chaki>m, 1940:146). “Sesungguhnya hal hina yang sering kita sebut sebagai anak keledai menurut pandangan kebenaran kebenaran mulia adalah sebuah makhluk yang patut mendapatkan penghormatan. Pada satu waktu sesuatu yang kita sebut sebagai pemimpin, mereka menyandangnya dan tidak melihat kalau kelalaian itu telah menunggangi mereka. Mereka menurut kebenaran mulia adalah makhluk yang patut mendapatkan olok-olokkan” (al-Chaki>m, 1940:146). Berdasarkan kutipan diatas, secara kasat mata anak keledai adalah makhluk yang patut mendapatkan kemuliaan dan penghormatan karena sikapnya yang zuhud dan selalu ingat kepada Sang Pencipta. Berbeda dengan pemimpin atau manusia, mereka selalu mendapatkan penghormatan dan melupakan Sang Pencipta. Menurut kebenaran kemuliaan mereka adalah makhluk yang patut mendapatkan olok-olokkan karena kelalaiannya sebagai makhluk yang berakal sehingga melupakan nilai-nilai kemanusiaan. Aku menggambarkan dirinya seperti anak keledai yang bernama “Filsuf”. Sikap Filsuf yang diam mengajarkan Aku untuk selalu bijaksana, zuhud, bagus,
171
dan selalu beribadah kepada Allah. Aku menilai Filsuf telah mengajarkan kepada Aku bahwa seorang Filsuf yang sebenarnya tidak peduli dengan pendapat orang lain tentang dirinya. Hal tersebut menjadikan Aku berpendapat bahwa Filsuf adalah anak keledai yang bijak.