1
ALUR DAN TEMA DALAM NOVEL IKHTILAAS KARYA HANI NAQSHABANDI Fathmayayuta Fauzanandyaningrum dan Muhammad Luthfi Abstrak Skripsi ini membahas tentang alur dan tema yang terdapat dalam novel Ikhtilaas karya Hani
Naqshabandi. Novel Arab ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Wanita Terpasung: Gejolak Cinta di Balik Cadar. Analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif untuk membahas unsur intrinsik novel Ikhtilaas. Signifikansi penelitian ini yaitu mengungkapkan tema dalam novel Ikhtilaas melalui alur cerita. Kata kunci: Novel Arab, Alur dan Tema Abstract
This research is about plot and theme of Ikhtilaas Novel by Hani Naqshabandi. This Arabic novel had been translated into Bahasa with title Wanita Terpasung: Gejolak Cinta di Balik Cadar. Method used in this research is descriptive analysis to discuss the intrinsic elements of Ikhtilaas novel. Significance of this research is to reveal and explain Ikhtilaas novel theme by its story plot. Keywords: Arabic novel, Plot and Theme
Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
2
Pendahuluan Hani Naqshabandi (11 November 1963) adalah seorang penulis novel asal Arab Saudi yang saat ini berdomisili di London, Inggris. Hani Naqshabandi aktif menuangkan pemikiran yang ia peroleh baik melalui pendidikan formal maupun melalui interaksinya dengan lingkungan sekitar terutama keluarganya. Kehidupan keluarga yang masih konservatif membuat Hani mengkritik kebudayaan dalam masyarakatnya yang kurang menghargai perempuan (http://www.banipal.co.uk/contributors/600/hani-nakshabandi/ diunduh pada 27 Mei 2014 20:25). Hani menulis beberapa novel yang kemudian menjadi bestseller di antaranya One Night in Dubai dan Ikhtilas. Novel Ikhtilaas diterbitkan pada tahun 2007 di Beirut menggunakan bahasa Arab dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan bahasa Rusia. Novel Ikhtilaas mengangkat cerita kehidupan perempuan keturunan Arab yang mengalami diskriminasi dari masyarakat, terutama bagi perempuan yang berdomisili di Arab Saudi. Novel Ikhtilaas memiliki dua tokoh utama yaitu Sarah, seorang wanita keturunan Arab yang berdomisili di Jeddah Arab Saudi dan Hisyam, seorang pimpinan redaksi sebuah majalah di Inggris yang juga merupakan laki-‐laki keturunan Arab. Novel ini mengangkat hal-‐ hal tabu untuk diperbincangkan apalagi didiskusikan secara terbuka seperti konflik dalam keluarga, pengkhianatan dan perselingkuhan bagi para wanita di Arab Saudi. (Naqshabandi 2007: 90) Kata Ikhtilaas ﺍاﺥخﺕتﻝلﺍاﺱس memiliki akar kata, ﺥخﻝلﺱس yang memiliki arti kata mencopet; menyambar (Yunus 1989:119) Dalam buku lain, ﺍاﺥخﺕتﻝلﺍاﺱس memiliki arti penggelapan, penyalahgunaan kepercayaan, pemborosan uang negara, penyalahgunaan-‐mencuri, pencurian (Wehr 1976:254). Novel Ikhtilaas berhasil mengundang kontroversi dalam masyarakat Arab Saudi, baik yang berdomisili di negara Arab Saudi maupun di negara-‐ negara lain. Beberapa orang berpendapat bahwa memang sudah saatnya dunia mengetahui kehidupan bermasyarakat di Arab Saudi, perlakuan tidak adil serta diskriminasi terhadap perempuan. Akan tetapi, ada pula pihak yang menganggap novel ini telah membuka hal-‐hal yang tidak pantas untuk diperbincangkan seperti perselingkuhan dan pengkhianatan keluarga (https://www.goodreads.com/book/show/2998921?from_search=true#other_reviews diunduh pada 15 Mei 2014 19:59)
Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
3
Keseluruhan cerita dalam novel mengisahkan pengkhianatan yang terjadi dalam keluarga masyarakat Arab, terutama yang dialami oleh tokoh utama dan orang-‐orang di sekitarnya. Perkenalan antara Sarah dan Hisyam terjadi ketika Sarah memberikan komentar serta pandangannya atas artikel mengenai pengkhianatan keluarga yang dipublikasikan dalam majalah Hisyam. Sarah yang merasa mengalami sendiri pengkhianatan keluarga tidak menyetujui isi artikel yang hanya memaparkan dalil-‐dalil agama mengenai larangan untuk mengkhianati keluarga. Sarah meminta kepada Hisyam sebagai pemimpin redaksi majalah menjelaskan bagaimana pengkhianatan keluarga bisa terjadi dan bagaimana cara menghindari pengkhianatan itu sendiri. Sebagai pimpinan redaksi majalah ternama, Hisyam mendapatkan banyak surat pembaca, termasuk surat dari Sarah, tetapi hanya surat Sarah yang menarik perhatiannya. Sarah kemudian mendapat surat balasan dari Hisyam melalui publikasi dalam rubrik surat pembaca. Sarah kemudian membuat surat lain yang menceritakan kehidupan pribadinya kepada Hisyam sebagai bukti nyata dari pengkhianatan keluarga yang dilihat dan dialaminya sendiri. Dalam kehidupan bermasyarakat saat ini dimana isu kesetaraan gender dan emansipasi wanita di Arab Saudi sedang hangat dibahas, keadaan tabu yang dituliskan oleh Hani Naqshabandi terkesan mengada-ada dan berlebihan. Namun, apabila ditelaah dari latar belakang kisah yang dituliskan dengan latar budaya Arab yang begitu tertutup akan perubahan,
fleksibilitas,
dan
demokrasi
bagi
kaum
wanitanya
(www.higginsctc.org/terrorism/ARABCUSTOMSANDCUL.rtf diunduh pada 20 April 2014 19:00),
maka hal-hal yang dituturkan oleh Hani Naqshabandi dalam novel sangat relevan dan menambah wawasan baru terhadap budaya Arab. Keberanian Hani Naqshabandi sebagai pengarang novel dalam mengungkap tradisi masyarakat Arab Saudi yang terkenal konservatif terutama tentang bagaimana perlakuan terhadap wanita tentunya patut diapresiasi. Hal tersebut yang juga membuat penulis tertarik untuk meneliti dan melakukan analisis terhadap tema yang terdapat dalam novel melalui alur cerita serta analisis unsur intrinsik lainnya dalam novel Ikhtilaas. Tokoh dalam sebuah karya sastra, khususnya novel memiliki peranan yang cukup penting. Abrams (dalam Nurgiyantoro 2002:164-165) mengatakan bahwa tokoh cerita berperan sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca melalui cerita tersebut. Tokoh dalam cerita itu sendiri memiliki sifat-sifat atau watak yang juga mempengaruhi tokoh dalam menyikapi peristiwa yang terjadi ( Nurgiyantoro 2002: 190). Hudson (dalam Sudjiman 1988:192) mengungkapkan Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
4
penokohan atau watak yang dimiliki tokoh cerita melalui dua cara, yakni secara langsung maupun tidak langsung. Pengungkapan penokohan secara langsung diungkapkan begitu saja dengan menyebutkan bagaimana watak tokoh cerita. Sedangkan pengungkapan secara tidak langsung adalah melalui percakapan tokoh utama dengan tokoh tambahan yang menyiratkan bagaimana watak tokoh utama tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi jalan cerita untuk mengungkap tema yang terdapat dalam novel adalah latar dan sudut pandang pengarang. Latar cerita yang dimaksud adalah lingkungan atau suasana tempat terjadinya suatu peristiwa dalam cerita novel atau dapat juga disebut sebagai tempat atau ruang yang dapat diamati, seperti perpustakaan, pasar, di sebuah kapal pesiar yang sedang berlayar, dan sebagainya. William Kenney (1966: 34) menjelaskan bahwa latar menjadi aspek yang tidak terlalu diperhatikan oleh pembaca karena biasanya latar muncul pada bagian penggalan cerita dan hal ini terkadang pembaca tidak menghiraukannya karena terfokus dengan jalan ceritanya. Lebih lanjut Kenney membagi latar cerita menjadi empat latar penting, yakni latar fisik, latar sosial, latar spiritual dan latar netral. Masing-masing latar biasanya terdapat dalam satu cerita, khususnya novel. Akan tetapi dalam novel Ikhtilaas, hanya terdapat dua latar yang banyak diceritakan dalam novel, yaitu latar fisik dan latar sosial. Untuk sudut pandang pengarang, pengarang memposisikan dirinya dua sudut pandang dalam cerita, sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Alur atau jalannya cerita dalam novel biasanya tidak terlalu diperhatikan oleh pembaca novel. Forster ( Forster 1927: 130) mendefinisikan alur sebagai sebuah narasi dari suatu peristiwa yang tekanannya ada pada segi kausalitas (sebab-akibat). Sudjiman menjelaskan yang dimaksud alur ada dua, alur utama dan alur tambahan. Alur utama adalah peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan masalah utama yang ditemukan dalam karya fiksi. Sedangkan alur tambahan adalah peristiwa-peristiwa tambahan yang diselipkan diantara peristiwa yang berkaitan dengan masalah utama. Alur cerita (Friedman 1955: 241-253) memiliki beberapa bentuk alur, antara lain, alur suratan ( plot of fortune), alur tokohan ( plot of character), dan alur pikiran (plot of thought). Sedangkan dalam novel Ikhtilaas, alur yang terlihat adalah alur suratan (plot of fortune). Alur suratan merupakan alur cerita yang pokok permasalahan dan pemecahannya bergantung pada keberhasilan atau kegagalan tokoh utama memperoleh sesuatu dari luar dirinya, yang ditentukan oleh lingkungan, pengetahuan yang dimiliki tokoh utama, dan bahkan keinginan kuat dari tokoh tersebut.
Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
5
Penulis menggunakan alur suratan untuk menganalisis alur novel ini karena menemukan kesamaan alur atau jalan cerita dalam novel ini dengan teori yang dikemukakan oleh Friedman. Friedman juga menjelaskan dalam artikel yang sama mengenai jenis-‐jenis alur suratan. Enam jenis alur suratan yang digambarkan oleh Friedman antara lain, alur lakuan (The Licton Plot), alur sedih (The Pathetic Plot), alur tragis (The Tragic Plot), alur hukuman(The Punitive Plot), alur sentimental (The Sentimental), dan alur sanjungan (The Admiral Plot). Diantara keenam jenis alur lakuan tersebut hanya ada tiga alur yang tergambar dalam novel ini, antara lain alur lakuan (The Licton Plot), alur sedih (The Pathetic Plot), dan alur tragis (The Tragic Plot). Alur lakuan merupakan alur cerita yang menggambarkan “peristiwa apa yang akan terjadi selanjutnya”, alur ini merupakan alur cerita yang paling jarang melibatkan perasaan moral dan intelektual secara sungguh-‐sungguh, dan hampir semua isinya mengandung ketegangan, harapan dan kejutan. Untuk alur sedih, merupakan alur yang menceritakan tokoh utama selalu mengalami kemalangan dalam kehidupannya. Kemalangan tokoh utama yang diceritakan bukan terungkap dari perbuatan tokoh tersebut, melainkan keadaan sekitar yang membuat tokoh ini menderita kemalangan yang panjang. Pemikirannya selalu naif, sering berubah-‐ubah dan tidak memiliki efisiensi dalam menyelesaikan masalahnya. Sedangkan alur suratan yang terakhir yang terdapat dalam novel ini adalah alur tragis. Alur tragis menggambarkan tekad tokoh utama yang kuat dan memiliki kemampuan yang diatas rata-‐rata untuk merubah pemikirannya untuk menyesuaikan diri untuk menghadapi peristiwa yang selalu tidak menyenangkan. Untuk mengungkap bagaimana alur yang tergambar dalam novel, Sudjiman menjelaskan ada lima langkah atau teknik untuk mencari alur dalam novel, yaitu sorot balik atau flashback, dapat dipercaya atau plausibility, tegangan atau suspense, isyarat atau foreshadowing, dan yang terakhir adalah kejutan atau surprise. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa tema yang dalam novel ini hanyalah pengkhianatan (Vega 2013: 26). Akan tetapi, melalui alur suratan sebagai alur cerita yang ditemukan dalam novel ini penulis menemukan lebih dari satu tema dalam novel. Keunikan-keunikan yang terdapat dalam novel ini, baik dari luar novel dan dari dalam novel itu sendiri menjadikan penulis tertarik ingin meneliti lebih lanjut mengenai tema yang terdapat dalam novel melalui alur atau jalannya cerita novel karya Hani Naqshabandi yang berjudul Ikhtilaas. Penelitian mengenai novel ini khusus membahas unsur intrinsik atau unsur Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
6
yang terdapat dalam novel tanpa memperhatikan unsur ekstrinsik atau unsur dari luar novel itu sendiri. Terdapat beberapa bahasan yang akan diuraikan dalam jurnal penelitian ini. Bahasan yang pertama adalah membahas unsur intrinsik lain seperti tokoh, penokohan, latar dan sudut pandang pengarang yang terdapat dalam novel sebelum menjelaskan tentang alur yang terdapat dalam novel untuk mengungkapkan tema-tema apa saja yang ingin disampaikan oleh pengarang. 1. Metode Penelitian Dalam menganalisis novel Ikhtilaas mengenai alur, tema serta unsur intrinsik lainnya, penulis menggunakan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta kemudian dilanjutkan dengan analisis (Ratna, 2004:53). Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan termasuk kategori studi kepustakaan dengan langkah pengumpulan bahan, pengolahan data dan analisa data. Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendapatkan berbagai data dari sumber tertulis yang berkaitan dengan topik yang dibahas, baik dari buku, skripsi, jurnal, dan laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu. Kemudian mengkelompokkan data yang telah diperoleh dan meneliti data-data tersebut dengan teori-teori yang ada. Berbagai data yang penulis jadikan sebagai bahan kajian penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber. Sumber utama dalam penelitian ini adalah novel asli berbahasa Arab yang berjudul “ "ﺍاﺥخﺕتﻝلﺍاﺱس berupa pdf yang penulis unggah di website www.mlazna.com yang diunduh pada 3 April 2014 pukul 19:15 dan novel terjemahan yang berbahasa Indonesia yang berjudul “Perempuan Terpasung: Gejolak Cinta dibalik Cadar” terbitan PT Serambi Ilmu Semesta pada bulan Agustus tahun 2010. 2. Pembahasan Unsur Intrinsik Sebelum membahas unsur intrinsik seperti tokoh penokohan, latar dan sudut pandang pengarang dalam novel ini, penulis akan mengulas sinopsis cerita dari novel Ikhtilaas ini. Sinopsis cerita ini diharapkan bisa memberikan gambaran kepada pembaca jurmal penelitian ini mengenai novel Ikhtilaas. Cerita Ikhtilaas ini diawali dengan perkenalan kedua tokoh, Sarah dan Hisyam. Cerita kehidupan Sarah digambarkan memiliki kehidupan
Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
7
yang membosankan dan penuh larangan terutama dari keluarganya. Meskipun Sarah sudah menikah dengan Khalid dan memiliki anak laki-‐laki kembar, tetapi Sarah tidak merasakan kebahagiaan yang selama ini diimpikannya. Satu-‐satunya kebahagiaan dalam hidup Sarah hanyalah anak-‐anaknya. Suaminya, Khalid, seorang dokter yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk pekerjaan dan bepergian dengan teman-‐temannya. Khalid selalu mengabaikan Sarah kecuali saat ia membutuhkan Sarah untuk melampiaskan nafsunya. Kehidupan teman-‐ teman Sarah seperti Afra dan Nur juga tidak jauh berbeda darinya. Para suami mengabaikan, berselingkuh dan bahkan menyiksa mereka baik secara fisik maupun mental. Kisah inilah yang menjadi bahan cerita dalam setiap surat pembaca yang dikirimkan Sarah selanjutnya kepada majalah yang dipimpin oleh tokoh utama lainnya, Hisyam. Cerita tentang Hisyam dalam novel Ikhtilaas adalah seputar kehidupan pribadi dan pekerjaannya sebagai pimpinan redaksi majalah keluarga yang diterbitkan di Inggris dan Arab Saudi. Hisyam seorang laki-‐laki dibesarkan dalam lingkungan yang sangat menjaga tradisi Arab. Setelah menyelesaikan kuliah, Hisyam memulai pekerjaannya di majalah tersebut dengan bekerja sebagai jurnalis magang di kantor cabang di Arab Saudi. Hisyam kemudian mendapat promosi sebagai pimpinan redaksi untuk ditempatkan di kantor pusat di kota London. Kehidupan, tatanan sosial serta budaya kota London sangat berbeda dari lingkungan asalnya di Arab Saudi. Awalnya Hisyam masih berusaha selalu patuh dan menjalankan aturan yang dulu dipelajarinya selama di Riyadh, Arab Saudi. Semakin lama tinggal di London, Hisyam semakin terbiasa dan kemudian mengikuti gaya hidup kota London yang bebas. Akan tetapi ada satu hal yang tidak berubah dari Hisyam, ia masih menganggap bahwa perempuan hanya sebagai pelengkap dalam kehidupan laki-‐laki sehingga laki-‐laki bisa bebas melakukan apa saja terhadap perempuan. Hubungan Sarah dan Hisyam mulai terjalin ketika Sarah membaca artikel mengenai pengkhianatan keluarga dan mengirimkan surat pembaca berisi tanggapan terhadap artikel tersebut. Setelah membaca surat Sarah, Hisyam kemudian mempublikasikan balasannya di rubrik surat pembaca. Sarah kemudian menjadi rutin mengirimkan surat kepada Hisyam, berisi cerita kehidupan pribadinya dan kehidupan kedua sahabatnya. Kehidupan mereka yang tidak bahagia ini dikarenakan pengkhianatan yang dilakukan para suami dan dijadikan contoh nyata dari pengkhianatan keluarga yang diangkat dalam majalah tersebut. Hisyam menggunakan surat – surat yang dikirimkan oleh Sarah sebagai alat untuk mendekati Isabel, mahasiswi yang sedang melakukan kajian Timur Tengah. Hubungan Hisyam dan Isabel Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
8
berlanjut hingga sosok wanita lain, Claudia, hadir dalam kehidupan mereka. Hisyam mulai menduakan Isabel dan hubungan mereka pun berakhir setelah perselingkuhan tersebut diketahui. Isabel mengingatkan Hisyam bahwa dirinya adalah contoh laki-‐laki yang ingin dihindari oleh Sarah, Isabel pun menuntut Hisyam mengakui hal tersebut dalam surat yang dipublikasikan. Hisyam yang tersentak oleh perkataan Isabel akhirnya menyadari kesalahannya. Hisyam menuliskan surat dan mengakui kepada Sarah bahwa dirinya sama seperti laki-‐laki yang diceritakan dalam surat – surat yang dikirimkannya. Hisyam juga menyarankan Sarah untuk berani menolak atas sikap yang tidak seharusnya dilakukan oleh suaminya seperti perlakuan kasar atau bahkan pengkhianatan. Tanpa Hisyam ketahui, Sarah telah meninggal akibat sakit kanker yang dideritanya tidak lama setelah Sarah mengirimkan surat terakhirnya. Setelah ringkasan cerita di atas, penulis akan memaparkan unsur intrinsik novel Ikhtilaas. Unsur intrinsik pertama adalah tokoh yang dilanjutkan penokohan. Tokoh utama atau tokoh protagonis dalam novel ini seperti yang sudah diungkap sebelumnya adalah Sarah dan Hisyam. Penggambaran kedua tokoh protagonis dalam novel ini terdapat dalam:
hlm.7
Pagi ini Sarah memasuki usia yang ke tiga puluh satu. Seperti biasa, ia menyambut hari ini dengan diam. (7)
hlm. 113
Dia bangkit dari tempat duduknya dengan pelan sambil melihat bibir Isabel yang sungguh indah. Ia menyalaminya lalu membantunya melepaskan mantel. Lihatlah yang Hisyam lakukan. (137)
Selain tokoh protagonis, ada tokoh – tokoh lain yang mendukung dan berinteraksi langsung dengan tokoh protagonis, seperti tokoh antagonis dan tokoh andalan atau periferal. Tokoh-‐tokoh yang termasuk antagonis antara lain, Khalid, suami Nur, dan Claudia. Khalid adalah tokoh yang diceritakan sebagai suami Sarah. Untuk suami Nur, adalah laki-‐laki yang diceritakan sebagai suami dari sahabatnya, Nur, tetapi memiliki perasaan kepada Sarah dan mengajaknya selingkuh. Sedangkan Claudia adalah perempuan yang dikenalkan kepada Hisyam saat Hisyam sedang dekat dengan Isabel yang menyebabkan putusnya hubungan Hisyam dengan Isabel. Tokoh-‐tokoh yang menjadi tokoh andalan dalam novel ini antara lain, ibunda Sarah, Afra dan Nur sebagai sahabat Sarah yang kehidupannya dipinjam sebagai contoh Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
9
pengkhianatan keluarga, dan Isabel kekasih Hisyam yang membantu Hisyam sadar dari sikapnya yang tidak baik, yaitu sikap tidak setia kepada pasangannya melalui surat Sarah. Penokohan tokoh Sarah digambarkan memiliki watak yang sabar dan pendiam. Sedangkan penokohan Hisyam digambarkan memiliki sikap yang tidak setia kepada pasangan. Latar fisik yang tergambar dalam novel Ikhtilaas ini antara lain, rumah tempat Sarah tinggal di Riyadh, Arab Saudi dan London tempat Hisyam tinggal dan bekerja hingga akhirnya Hisyam berkenalan dengan Sarah melalui surat menyurat yang terjadi antara mereka. Untuk latar sosial dalam novel ini, menjelaskan bagaimana Sarah berinteraksi dengan orang-‐orang disekelilingnya dan masyarakat Arab pada umumnya serta bagaimana sikap Hisyam dalam menghadapi kehidupan di London dengan membawa tradisi Arab yang begitu berbeda dengan kehidupan bermasyarakat di London. Hani sebagai pengarang menggunakan dua sudut pandang pengarang sekaligus dalam cerita Sarah, yakni sudut pandang orang pertama atau “aku” dan sudut pandang orang ketiga atau “dia”. Cerita Hisyam, Hani lebih banyak menggunakan hanya satu sudut pandang, yaitu sudut pandang orang pertama atau “aku”. Alur dan Tema Untuk mencari tema-‐tema apa saja yang terdapat dalam novel, penulis menggunakan alur suratan dalam menggambarkan alur cerita novel Ikhtilaas ini. Sebelum membahas alur suratan dalam novel ini, penulis menjelaskan bagaimana sekuen surat dalam cerita Sarah, antara lain: 1. Artikel yang dipublikasikan majalah Hisyam bertema pengkhianatan keluarga. 2. Surat tanggapan Sarah yang keberatan dengan isi artikel tersebut. 3. Artikel balasan dari Hisyam yang mengucapkan terima kasih serta surat Sarah yang dipublikasikan. 4. Surat balasan kepada Hisyam yang tidak menyetujui surat tanggapan Sarah dipublikasikan. 5. Surat-‐surat yang berisi cerita keluarganya, kehidupan pernikahan dengan Khalid, dan surat-‐surat mengenai kehidupan pernikahan kedua sahabatnya yang tidak bahagia karena perselingkuhan suaminya.
Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
10
6. Surat tanggapan Hisyam atas surat-‐surat Sarah yang dipublikasikan berisi permintaan maaf dan saran untuk menjadi perempuan yang lebih tegas bila mendapat perlakuan tidak adil dari pasangan atau keluarganya. Berdasarkan sekuen surat cerita Sarah di atas sedikit tergambar bagaimana alur cerita dalam novel Ikhtilaas ini. Selanjutnya, alur suratan dalam novel ini bisa dilihat pada salah satu contoh kutipan di bawah ini,
hlm.26
Sebelum acara dikedutaan berakhir, Hisyam bertukar nomor telepon dengan Isabel.(45)
Pertemuan pertama Hisyam dengan Isabel di sebuah acara seperti yang tergambar dari kutipan di atas menggambarkan peristiwa awal dari alur cerita ini tanpa memiliki pesan moral apapun dan menjadi gambaran bagaimana peristiwa selanjutnya yang akan terjadi antara Hisyam dengan Isabel. Alur lakuan adalah alur suratan pertama yang tergambar dalam novel ini. Alur lakuan adalah alur yang mejelaskan satu peristiwa yang menjadi daya tarik dalam sebuah jalannya cerita. Kisah kehidupan Afra menjadi kisah kehidupan menarik bagi Sarah yang kemudian dikisahkan kepada Hisyam. Cerita kehidupan Afra dijadikan Sarah bukti nyata pengkhianatan keluarga yang diceritakan dalam suratnya kepada Hisyam. Alur sedih terlihat ketika Sarah ditemui ibunya yang bertanya mengenai masalah yang menimpa pernikahan Sarah dengan Khalid, seperti yang diungkapkan melalui kutipan di bawah ini,
hlm. 197 Suatu hari, saat melihat bola mataku seperti menyiratkan kesedihan, ibuku bertanya, “Anakku, apa yang sebenarnya terjadi? Bicaralah,” Tanpa terasa tangisku meledak. Ia langsung mendekapku erat. Inilah yang sudah lama kutunggu: dada ibuku. Ibu tidak berusaha menghentikan tangisanku. Ia mengelus-‐elus punggungku, mengusap rambut dan kepalaku, memelukku sangat erat. Akupun menangis lebih kencang. Ia mencium keningku dan hampir ikut menangis bersamaku. Ia membiarkanku mandi air mata. Rasanya aku sangat mencintai ibuku. (283)
Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
11
Perhatian ibunda Sarah kepadanya membuat Sarah bersedih karena meskipun berbeda pendapat mengenai kehidupan pribadinya, Sarah tetap mencintai ibunya dan tidak ingin membebani ibunya dengan masalah pernikahannya bersama Khalid. Alur suratan terakhir adalah alur tragis. Alur tragis ini biasanya menjadi alur yang menarik bagi pembacanya bukan hanya menarik minat untuk membaca tetapi juga menarik simpatinya. Unsur alur tragis dalam novel ini adalah cerita mengenai kehidupan rumah tangga Nur sahabat Sarah yang sejak awal ia menikah sampai Sarah bercerita kepada Hisyam, tidak pernah sekalipun merasa bahagia. Mulai dari tekanan keluarga Nur, suaminya, dan keluarga suami Nur membuat Sarah merasa iba dan kasihan kepada Nur. Adapun teknik-‐teknik pengaluran untuk melihat alur suratan dalam novel antara lain: a. Flashback Teknik flashback atau sorot balik ini lebih banyak digunakan dalam cerita Sarah, khususnya cerita mengenai keluarganya. Cerita ini kemudian membentuk cerminan sikap dan perilaku Sarah sehari-‐hari kepada keluarga maupun kepada teman-‐temannya. Adapun teknik ini juga terdapat dalam cerita Hisyam, yakni ketika Hisyam berkenalan dengan Isabel di sebuah acara kedutaan Arab untuk London, Inggris.
Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
12
b. Plausibility Teknik ini adalah teknik yang digunakan pengarang untuk menceritakan peristiwa dengan detil yang lengkap. Novel ini memiliki penggalan cerita yang menggunakan teknik plausibility seperti dalam kutipan dibawah ini,
Katakan kepadaku, kekasihmu mengenakan rok pendek kulit dengan paha terbuka, kan? Dengan rambut tergerai? Apakah kekasihmu yang semalam bersamamu menyukai tempat ini, bar yang kita duduki sekarang?” (465)
Kutipan di atas diceritakan ketika pertemuan Hisyam dengan Isabel. Isabel yang menemukan Hisyam berselingkuh dengan Claudia sehari sebelum mereka bertemu mendeskripsikan ciri-‐ ciri dari Claudia yang tidak bisa dibantah oleh Hisyam. Isabel menegur Hisyam yang tidak menghargainya ketika Isabel sedang sibuk dengan berselingkuh dibelakangnya. Kutipan diatas cukup mewakili novel yang menggunakan teknik pengaluran ini. c. Suspense Suspense atau tegangan adalah teknik dimana pengarang menceritakan satu peristiwa yang menegangkan dan menjadi satu peristiwa yang akan menjadi peristiwa yang tidak menyenangkan. Teknik tegangan dalam novel ini tergambar pada kutipan dibawah ini,
hlm.193 Akhirnya dia berhasil menindihku. Apa kamu tahu apa yang dia katakan kepadaku? (233)
Kutipan di atas digambarkan ketika Sarah bercerita kepada Hisyam bagaimana malam pertama kehidupan pernikahannya bersama Khalid. Sarah yang ketakutan atas sikap kasar Khalid, dan berusaha menghindar darinya. Pertanyaan Sarah tersebut menjadi peristiwa yang menjadi tanda untuk peristiwa selanjutnya. d. Foreshadowing Setelah suspense atau tegangan, foreshadowing atau isyarat menjadi teknik selanjutnya dalam novel ini. Teknik isyarat ini, pengarang berusaha menekankan peristiwa yang terjadi sebagai peristiwa yang menyenangkan ataupun menakutkan. Untuk novel ini,
Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
13
teknik ini digunakan untuk menjelaskan peristiwa yang tidak menyenangkan yang terjadi kepada Sarah, seperti kutipan dibawah ini,
hlm.193
“Aku menginginkan hakku....” Demikianlah, aku bukan menjadi istrinya, melainkan sapi yang baru saja dia beli yang ingin segera dia isap susunya dan dilahap dagingnya! (233)
Sarah yang sudah menikah dengan Khalid, tidak merasa bahagia dan menganggap bahwa pernikahannya hanya akan membawa derita seumur hidupnya ketika diawali dengan malam pertama pernikahan bersama Khalid yang sangat menyakitinya. e. Surprise Surprise atau kejutan yang dimaksud dalam teknik pengaluran ini adalah bagaimana pengarang menceritakan peristiwa yang akan mengakhiri jalannya sebuah cerita. Hani sebagai pengarang novel Ikhtilaas, menceritakan bagaimana jalannya cerita ini berakhir, melalui kutipan dibawah ini,
hlm.446 Yang dibutuhkan Sarah hanyalah perasaan menang yang kemudian didapatkan melalui surat-‐surat yang ditulisnya. Perasaan ini telah menyatu ke dalam diri Sarah selama sebelas bulan lima hari sejak dia menuliskan kata “Hari ini aku terlahir kembali!” Setelah itu Sarah menyerahkan ruhnya ke sisi Tuhan akibat kanker di pangkal rahim, hal yang menyebabkan rasa sakit disekitar tulang panggulnya. Dan senyuman manis dua anak kembarnya adalah hal terakhir yang dilihatnya. 446
Pengarang sebelumnya tidak menceritakan apapun mengenai penyakit yang diderita Sarah. Akan tetapi, diakhir cerita pengarang menceritakan bagaimana Sarah kemudian berakhir hidupnya karena penyakit kanker yang dideritanya. Meskipun Sarah dikisahkan meninggal karena kanker, pengarang mengisahkan bahwa tidak ada penyesalan dari diri Sarah setelah dia mencurahkan perasaannya selama ini kepada Hisyam.
Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
14
Berdasarkan uraian-‐uraian diatas mengenai unsur-‐unsur intrinsik yang menunjukkan jalan cerita dari novel, penulis menemukan beberapa tema yang terdapat dalam novel. Tema-‐ tema yang ingin disampaikan oleh pengarang secara keseluruhan atau tema utama dalam novel ini adalah pengkhianatan dari cerita kedua tokoh utama. Sedangkan tema tambahan atau tema pendukung dari tema utama dalam novel antara lain, penggelapan seperti yang dilakukan Hisyam terhadap perubahan sebagian besar surat Sarah sebelum dipublikasikan, perbedaan ideologi dalam satu keluarga khususnya dalam cerita Sarah yang membuat Sarah memiliki sikap yang berbeda dalam menghadapi setiap masalahnya. Tema lainnya adalah perasaan kesepian, kecewa dan marah seorang istri ketika diabaikan oleh suaminya yang dicontohkan melalui cerita Sarah ketika diabaikan oleh Khalid saat Sarah merindukannya.
Kesimpulan Dari pembahasan-‐pembahasan terdahulu dan setelah melakukan penelitian mengenai alur dan tema dalam novel Ikhtilaas karya Hani Naqshabandi, penulis membuat kesimpulan sebagai berikut : Novel Ikhtilas berhasil memberikan gambaran bagaimana kehidupan wanita yang tertindas dan diremehkan oleh kaum laki-‐laki dalam tradisi Arab. Novel ini menceritakan tentang kehidupan Sarah dan Hisyam yang menjadi tokoh utama dalam novel. Kedua tokoh tersebut merupakan bagian dari masyarakat Arab yang selalu menjunjung tinggi tradisi dan memandang wanita lebih rendah dari laki-‐laki. Cerita kehidupan Sarah sebagai seorang wanita keturunan Arab yang masih tinggal di Arab Saudi dan bagaimana sikap Hisyam sebagai laki-‐laki keturunan Arab yang berdomisili di London cukup memberikan gambaran bagaimana tradisi tersebut dijalankan dan diwariskan turun temurun. Tokoh-‐tokoh lain yang berhubungan dengan tokoh utama antara lain, Khalid, keluarga Sarah, Afra, Nur, suami Nur, dan Isabel Keberadaan seluruh tokoh tersebut memperkaya dan melengkapi jalan cerita dalam novel. Keduanya berinteraksi melalui surat dan tidak pernah bertemu. Surat yang Sarah kirimkan merupakan sarana meluapkan perasaan, pikiran serta pendapatnya sebagai wanita yang hidup di lingkungan yang kental dengan tradisi Arab. Surat-‐surat itu pula yang membuatnya merasa memiliki Hisyam sebagai sahabat. Sedangkan bagi Hisyam, surat dari Sarah adalah alat yang membuatnya bisa dekat dan menjalin
Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
15
hubungan percintaan dengan Isabel. Surat Sarah dan Isabel yang kemudian membantu Hisyam menyadari kesalahannya dalam memperlakukan wanita. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap alur novel Ikhtilas dapat disimpulkan bahwa novel ini menggunakan alur suratan dalam bentuk alur lakuan, alur sedih, dan alur tragis. Alur suratan merupakan alur cerita yang pokok permasalahan dan pemecahannya bergantung pada keberhasilan atau kegagalan tokoh utama memperoleh sesuatu dari luar dirinya, yang ditentukan oleh lingkungan, pengetahuan yang dimiliki tokoh utama, dan bahkan keinginan kuat dari tokoh tersebut. Alur suratan dalam novel Ikhtilas terlihat melalui penggunaan percakapan, tindakan tokoh utama, Sarah dan Hisyam, serta interaksi mereka dengan lingkungan sekitar untuk menggambarkan jalan cerita. Alur lakuan dalam novel Ikhtilas digunakan pada setiap tokoh yang ada dalam cerita. Sedangkan alur sedih lebih banyak digunakan pada cerita Sarah dan Nur, sahabat Sarah. Untuk alur tragis, digunakan dalam cerita tokoh Nur yang mendapat siksaan fisik dan psikis dari suaminya. Adapun tema utama dalam novel ini adalah pengkhianatan, tema ini dapat dilihat di hampir seluruh bagian cerita. Sedangkan tema tambahan yang juga diangkat dalam novel ini antara lain penggelapan, perbedaan ideologi di keluarga, serta perasaan kesepian, kesedihan dan kemarahan seorang istri terhadap suaminya. Pengkhianatan tidak hanya dialami oleh Sarah sebagai tokoh utama, namun juga dialami oleh Nur dan Afra, sahabat Sarah. Dalam surat yang dikirim kepada Hisyam, Sarah menggunakan cerita sahabat-‐ sahabatnya tersebut sebagai contoh pengkhianatan seorang suami terhadap istrinya yang terjadi di lingkungan masyarakat Arab. Khalid suami Sarah tidak menyiksa fisiknya, namun Sarah diabaikan dan dianggap tidak ada. Suami Afra pun tidak menyiksa secara fisik, namun mengabaikan dan tidak mengabulkan gugatan cerai Afra. Sedangkan suami Nur menyiksa fisik dan meremehkan Nur tanpa menanggap Nur sebagai istri. Suami Nur bahkan terang-‐ terangan mengajak Sarah untuk berselingkuh dan mengabaikan Nur sebagai sahabatnya. Lebih lanjut, penggambaran cerita dalam novel Ikhtilaas ini juga menyiratkan bahwa pengarang novel ini, Hani Naqshabandi mengetahui benar tentang tradisi bangsa Arab yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya, terutama kaum laki-‐laki. Tema yang diangkat dalam novel ini tergolong tabu karena membahas mengenai tradisi yang secara turun temurun sudah diwariskan dalam masyarakat Arab yang konservatif dan tidak fleksibel terhadap masukan ataupun perubahan.
Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014
16
Daftar Refrensi Adams, M.H. A Glossary of Literary Terms. New York : Holt, Rinehart and Winston, 1981 Aminuddin. Pengantar Karya Sastra. Bandung: CV Sinar Baru 1987 Forster, E.M. Aspects of The Novel (New York : Harcourt Brace and Company, 1927 Kenney, W. How to Analyze Fiction. New York : Monarch Press, 1966 Luxemburg, Jan Van., Mieke Bal, dan Willem G. Weststeijn. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia,1992. Terjemahan Dick Hartoko. Naqshabandi, H. Ikhtilaas. Beirut: Dar Al Saqi, 2007. ---------, Ikhtilaas. Trans. Taufik Damas. Jakarta: Serambi, 2010. Perempuan Terpasung: Gejolak Cinta di Balik Cadar. Nurgiyantoro, B. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2002 Rani, S.A. Intisari Sastra Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia, 2004 Semi, M.A. Anatomi Sastra. Bandung:Penerbit Angkasa, 1988 Stevick, P.The Theory of the Novel. New York : The Free Press, 1967 Sudjiman, P. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya, 1988 Wehr, H. A Dictionary of Modern Written Arabic ed J. Milton Cowan. New York: Spoken Language Service, Inc. 1976 Yunus, M. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta. PT Hidakarya Agung, 1989 E-‐ Journal Friedman, N.The Journal of General Education: Form of Plot Vol. 8, No. 4 July 1955, diakses
melalui;
http://www.jstor.org/discover/10.2307/27795481?searchUri=%2Faction%2FdoBasicS earch%3FQuery%3Dnorman%2Bfriedman%26amp%3Bfilter%3Diid%253A10.2307 %252Fi27795475%26amp%3BSearch%3DSearch%26amp%3Bwc%3Don&resultIte mClick=true&Search=yes&searchText=norman&searchText=friedman&uid=373822 4&uid=2134&uid=373693847&uid=373693837&uid=2&uid=70&uid=3&uid=60&si d=21104131548937
Alur dan tema novel ikhtilaas ..., Fathmayayuta Fauzanandyaningrum, FIB UI, 2014