PARADIGMA • PERUBAHAN BESAR AKAN TERJADI DALAM KEHIDUPAN JIKA DILAKUKAN PEMBONG KARAN POLA PIKIR SECARA MENDASAR YANG DIANUT DALAM KURUN WAKTU TERTENTU. • KEKUATAN ORGANISASI TERGANTUNG PADA: – KEKUATAN HUBUNGAN PRIBADI – MUTU POLA PIKIR – KEKUATAN TATA NILAI
• DINAMIKA ORGANISASI DITENTUKAN OLEH POLA PIKIR PIMPINAN • KEMAJUAN DALAM PERSAINGAN DITENTUKAN OLEH POLA PIKIR DAN SIKAP MENTAL PIMPINAN
KERAGAMAN DALAM ORGANISASI • BUDAYA SEBAGAI UPAYA-UPAYA MANUSIA
YANG DIDASARKAN ATAS BUDI LUHUR YANG MELAHIRKAN YANG KONSEP-KONSEP DAN GAGASAN BAGAIMANA HARUSNYA HIDUP SEHINGGA MELAHIRKAN ADAT ISTIADAT, HUKUM, ADAB, SOPAN SANTUN, SENI SEBAGAI PEDOMAN HIDUP BERMASYARAKAT
BUDAYA • SUATU KOMPLEKSITAS DARI GAGASAN, NILAI, NORMA, PERATURAN DSB. – SISTEM NILAI (ABSTRAK) – NORMA DAN SISTEM HUKUM (KONKRIT) – PERATURAN OPERASIONAL (SANGAT KONKRIT)
• SUATU KOMPLEKSITAS AKTIVITAS DAN KELAKUAN DISEBUT DENGAN SISTEM SOSIAL
• KEBUDAYAAN FISIK SEBAGAI HASIL YANG NYATA TERLIHAT
CONTOH RAGAM BUDAYA • JAWA: NRIMO, MANGAN ORA MANGAN • MINANG:TAGAK SAMO TINGGI, DUDUAK • SUNDA:PEMIMPIN HARUS SELALU SIAGA • BUGIS: SIRI-MALU BERLAKU UNTUK KELUARGA • MANADO:MAPALUS (KESATUAN-RAMAH) • ACEH: TEKAD BULAT – TURUN RUMAH PLG DRH • IRIAN:GENGSI
• BATAK:TERBUKA-ISE NAN MANGATOR NAGAROAN • BALI:STRUKTUR, GOTONG ROYONG
FASE KEPEKAAN BUDAYA
MENDENGARKAN
•
MENANGGAPI
•
MENYESUAIKAN
•
MENGAMATI
•
AMBIL BAGIAN
•
BERB AGI
•
MERASAKAN
•
TUMBUH
•
MENGALAMI
• MENIKMATI
•
KEKUATAN PENYATUAN RAGAM BUDAYA • • • • • •
BAHASA SBG ALAT KOMUNIKASI KEDEWASAAN MASING-MASING ANGGOTA PENGELOLAAN TIM KERJA TINGKAT PENDIDIKAN LATIHAN TIM KERJA MEMBANGUN JEMBATAN PERBEDAAN DALAM ASPEK – – – – –
BAHASA POLA PIKIR KOMUNIKASI SOPAN SANTUN CITRA DIRI
KEKUATAN DAN KELEMAHAN RAGAM BUDAYA • PERBEDAAN BUDAYA DIPANDANG SEBAGAI PEMBATAS KEBEBASAN INDIVIDU, MEMPERKAYA TITIK PANDANG SEBAGAI JALAN KELUAR PEMECAHAN MASALAH • PERBEDAAN BUDAYA DIPANDANG SEBAGAI JURANG PEMISAH DAN DIPERTENTANGKAN SEBAGAI SUMBER KONFLIK- SENTIMEN AGAMA, ETNIS PRIMORDIAL, AROGANSI RAS DAN SUKU,
FUNGSI MENGENALI RAGAM BUDAYA • MENJADI NEGOSIATOR DAN KOLABORATOR ORGANISASI YANG KREATIF DENGAN: – UBAH PERSEPSI LOKAL DAN PANDANGAN NEGATIF – MUDAH DAN SIAP GANTI PEMIKIRAN (+) – MENYUSUN NORMA DAN BUDAYA BARUPENGALAMAN – MENATA BANGUNAN MENTAL BARU – MUDAH MENYESUAIKAN DALAM GAYA BARU – MUDAH MENYAMBUT PANDANGAN LINTAS BUDAYA – CEPAT MEMBUAT SINERGI – EFEKTIF DALAM MULTI BUDAYA – CIPTAKAN SKENARIO MASA DEPAN OPTIMISTIK – TERBUKA DAN FLEKSIBEL THD KEBERAGAMAN – FASILITATOR PENDATANG BARU DGN PERBEDAANNYA
PEMAKNAAN RAGAM BUDAYA • KERAGAMAN –PEKA, PEDULI, SIAP HADAPI TANTANGAN • MENTAL SET- ANTISIPATIF, INOVATIF, PROAKTIF, PRIMA • STRATEGIS DASAR KEBERSAMAAN – COMMITMENT-V. INFO, CHOICE, THRUST, OPEN, RESPONS, INVOLV – ALIGNMENT – SHARE V, EQUAL, MUTUAL, NETWORK, COLLAB – EMPOWERMENT – ENCOUR, CHALLENGE, OPPORT, TRAIN &GUIDE SUPPORT, REWARDS
• DEMENSI KERJA DALAM TIM – DOING POWER WORK –MELAKS, MENGENDAL, UKUR HASIL – DEVELOP NETWORK – INTEGRATED, NURTURING TALENT – DISCOVERING VALUE WORK – BREAK THROUGH, CREATE VALUE
– DETERMINING META WORK - STAF PARIPURNA
• DISIPLIN KELIMA – personal mastery, mental model, share vision, team learning, system thinking • KEPEMIMPINAN VISIONER
KOMITMEN PEMIMPIN RAGAM BUDAYA • MENCARI PELUANG DAN MENGHADAPI TANTANGAN • BERANI MENCOBA DAN TANGGUNG RESIKO
• MEMIMPIN MASA DEPAN • MEMBINA KESAMAAN VISI • MENGGALANG KERJASAMA
• MEMPERKUAT MITRA KERJA • MENUNJUKKAN KETELADANAN • MERENCANAKAN KEBERHASILAN BERTAHAP • MENGHARGAI SETIAP PERAN
PEMIMPIN VISIONER RAGAM BUDAYA • • • • • •
DIRECT SETTER CHANGE AGENT SPOKE PERSON CHOACH KOLABORATIF, -RASIONAL, EMOSI JIWA, SEMANGAT, ARIF ARIF BIJAKSANA – SOPAN DAN TERHORMAT – BERCIRIKAN • • • • •
KONSISTEN DAN MASUK AKAL PENUH PERTIMBANGAN DOING THE RIGHT THING AND THE THING RIGHT PENGARUH CEPAT DALAM PIKIR, ILMU, DAN PENGALAMAN COMMON CAUSE
– PROBLEM SOLVER – GURU – PENJUAL GAGASAN
Paradigma Kepemimpinan Pancasila 1.
Berorientasi jauh kedepan. a. Mengantisipasi perubahan. b. Bersikap terbuka. c. Mampu menjawab perubahan.
2. Birokrasi Pola Pikir Ilmiah. a. Menggunakan konsep teori yang jelas/analisis experimental. b. Mengikuti perkembangan IPTEK. c. Mengendalikan proses manajemen, pembinaan dan pengembangan organisasi. 3. Berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas. a. Efisiensi sumber daya organisasi. b. Efektivitas pencapaian tujuan.
Pola Pikir Kepemimpinan Pancasila 1.
Azas kebersamaan atau integralistik.
a. b. c. d.
Negara adalah susunan masyarakat integral. Pemimpin tidak terpisah dari yang dipimpin. Pemimpin tidak memihak. Eksistensi pemimpin sangat tergantung pada yang dipimpin.
2. Azas kekeluargaan dan gotong royong. a. Paham yang dinamis. b. Berjuang bersama-sama. c. Memperjuangkan kepentingan bersama. d. Dilandasi cinta kasih dan pengorbanan. e. Tidak menonjolkan kepentingan pribadi. f. Manifestasi tata hubungan. g. Pengakuan terhadap individu sebagai pribadi dan anggota masyarakat.
LANJUTAN 3. Azas persatuan dan kesatuan.
a. Mengindari pemaksaan. b. Menghindari tereliminasinya pribadi maupun golongan. c. Mendorong lahirnya keberanian berpartisipasi setiap individu. 4. Azas selaras, serasi dan seimbang. a. Menghindari konflik. b. Mengutamakan pertimbangan. c. Menghargai keanekaragaman. d. Menciptakan ketentraman
Komitmen Kepemimpinan Pancasila 1.
Rumangsa Handarbeni.
a. Ikut merasa memiliki yang bermakna pemimpin bertanggungjawab terhadap tugas yang diterima dan dianggap sebagai miliknya. b. Mendorong/memotivasi pelaksanaan tugas. 2. Melu Hangrungkebi. a. Ikut melindungi, siap berkorban untuk membela dan mengamankan. b. Siap berkorban terhadap tantangan dan resiko. 3. Mulat Sarira Hangrasa Wani. a. Melihat diri sendiri. b. Berani. c. Terbuka untuk di kritik.
Tri Logi Kepemimpinan Pancasila 1. Ing Ngarsa Sung Tulada. a. b. c. d. e. f.
Berani menghadapi rintangan. Tabah dan berani melakukan tugas yang berat. Disiplin diri sendiri/para bawahan. Suritauladanan. Mengabdikan diri pada kepentingan umum/ organisasi. Bijaksana, nasehat dan pertimbangan.
2. Ing Madya Mangun Karsa. a. b. c. d. e. f.
Bekerjasama dengan staf. Senasib dan sepenanggungan. Semangat juang dan etos kerja tinggi. Ketajaman perasaan. Menghayati kesulitan anak buah. Sabar.
3. Tut Wuri Handayani. a. Memotivasi. b. Kepercayaan diri untuk berkarya. c. Kreatif. d. Cermat.
d. e. f. g. h.
Teliti. Waspada. Nasehat. Koreksi. Petunjuk.
KOMITMEN PEMIMPIN DALAM RAGAM BUDAYA • RUMONGSO HANDARBENI • RUMONGSO HANGRUKEBI • MULAT SARIRO HANGROSOWANI
• ING NGARSO SUN TULODO • ING MADYO MANGUN KARSO • TUT WURI HANDAYANI