PAPER JURNAL ONLINE
TERPAAN IKLAN DAN BRANDING AWARE (Studi Tentang Terpaan Iklan yang Diterima Pelanggan Mommilk dari Radio Prambors dalam Membentuk Branding Aware)
Disusun Oleh :
FANNY ANDIA PURNAMASARI D1211031
JURNAL Diajukan Guna Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
TERPAAN IKLAN DAN BRANDING AWARE (Studi Tentang Terpaan Iklan yang Diterima Pelanggan Mommilk dari Radio Prambors dalam Membentuk Branding Aware)
Fanny Andia Purnamasari Sutrisno Sulistyo Utomo
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract This study was to investigate the relationship between exposure to radio ads Prambors relation to the formation of branding aware the buyer at Resto Mommilk.The method used in this study is the correlation method to determine the relationship of two or more variables using test hypotheses or predictions. Research analysis technique used was chi square. Data collection techniques used in this research is the primary data is data obtained from questionnaires distributed to visitors Resto Mommilk. The sampling technique used in this study was accidental sampling technique. Primary data sheet coding (coding sheet). This data collection is done by recording, select and encode the data required in accordance with the object of further studies to restock literature data. Communication theory used in this study is the theory of S-O-R stands for Stimulus-Organism-Response. Research results and conclusions indicate that wants to find a significant relationship between the categories studied, the calculations with similar measures are also applied to the calculation of the categories predetermined by category of exposure to radio media consisting of frequency listening to the radio, duration, and choice program to the perception of the brand awareness.Results of the calculation, duration and intensity of the relationship exposure to radio ads with brand awareness obtained the results of chi square obtained results pvalue (frequency =0,002, duration = 0,003, and 0,001) < 0,005 means that Ho is rejected and Ha accepted that there was a significant relationship the calculation, duration and intensity of between Exposure to Radio Ads with Brand Awareness on Resto Mommilk. Keywords: advertising exposure, radio, brand awareness.
1
Pendahuluan Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan yang ketat antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Oleh karena itu pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan laba, sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menetapkan harga, mengadakan promosi dan mendistribusikan barang dengan efektif (Jannah, 2012: 1). Resto Mommilk sebagai salah salah restoran yang banyak dikunjungi oleh pembeli. Bagi kalangan penikmat kuliner, resto ini merupakan penyedia makanan dengan harganya yang terjangkau, enak rasanya dan tempat yang nyaman. Dengan semakin banyaknya restoran dan warung makan yang ada di Surakarta, hal ini memberikan konsekunsi keleluasaan bagi konsumen untuk memilih resto dan warung makanan yang sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen untuk mengetahui pola pembeliannya. Dengan banyaknya resto/warung yang ada di pasaran akan mendorong manajemen bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat, misalnya mengubah kemasan, warna, aroma, promosi dan harga. Lebih jauh lagi produsen dalam mendistribusikan produknya ke pasar konsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen (Rangkuman hasil wawancara dengan Septian Raditya selaku supervisor Mommilk, tanggal 3 Maret 2015). Dalam dunia bisnis, periklanan selain merupakan usaha menyebarkan gagasan, ide, atau pesan, juga mampu mempengaruhi seseorang dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa tersebut. Karena hal tersebut, iklan memiliki peranan penting dalam penyampaian informasi yang perlu disampaikan pada masyarakat, perlu adanya pendekatanpendekatan antara produk atau jasa dengan khalayak, yang disesuaikan dengan 2
situasi dan kondisi khalayak yang dapat diketahui oleh perusahaan dengan menganalisis terlebih dahulu peluang pasar yang ada, sebelum menentukan pasar sasaran. Pembelian ulang (repeat purchase) merupakan kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali atau beberapa kali. Kepuasan yang diperoleh seorang konsumen, dapat mendorong ia melakukan pembelian ulang (repeat purchase), menjadi loyal terhadap produk tersebut ataupun loyal terhadap toko tempat dia membeli barang tersebut sehingga konsumen dapat menceritakan halhal yang baik kepada orang lain. Perilaku pembelian ulang itu sangat berhubungan dengan konsep dari brand loyalty, dimana kebanyakan perusahaan mendukung karena hal ini memilki kontribusi yang besar untuk kestabilan yang baik di dalam marketplace. Jadi, orang yang merasa puas akan kembali melakukan pembelianpembelian kembali pada produk dan loyalitas pelanggan tetap terjaga (Wibisaputra, 2011: 5). Penggunaan iklan radio sudah merupakan hal yang sudah lazim dilakukan, karena iklan radio memiliki jangkauan yang luas. Iklan radio tersebut mampu memberikan kesan mendalam yang mudah diingat dalam benak konsumen. Kesan yang timbul pada konsumen diharapkan mampu mengingat pesan maupun informasi yang disampaikan melakui iklan tersebut baik sinopsis, cerita, alur cerita, adegan demi adegan, adegan tertentu, dan hal menarik lainnya dalam iklan tersebut. Iklan yang memberikan pengalaman dan kesan kepada pemirsa (audiance) diharapkan mampu meningkatkan brand awareness (Kristianto, 2011: 1). Tingkat brand awareness dapat diukur dengan meminta konsumen menyebutkan nama brand yang mana dianggap akrab dengan konsumen. Apabila pengingatan ulang atau brand awareness sudah memadai tergantung pada di mana dan kapan suatu keputusan pembelian dilakukan. Strategi brand awareness yang tergantung seberapa terkenal brand tersebut. Brand awareness yang tinggi diharapkan mampu meningkatkan loyalitas terhadap barang tersebut (Daruanto, dkk, 2004). Loyalitas diharapkan mampu mengukuhkan eksistensi brand tersebut 3
dalam persaingan dengan brand (merek) lain. Kualitas brand awareness tersebut bisa dicapai melalui kampanye iklan melalui media, misalnya televisi, radio, billboard, baliho, sponsorship, event, iklan majalah, iklan koran dan lain-lain. Studi pendahuluan pada penelitian ini yang dilakukan di Radio yang memutar iklan Resto Mommilk dapat disajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 1. Jam Tayang Iklan Mommilk di Radio Prambors No.
Nama Acara
Durasi waktu
Acara
1.
Neiya
10.00 – 14.00 Non Stop Hits (Acara memutar lagu WIB
2.
The Dandies
hits), iklan diputar 2 kali.
16.00 – 20.00 Berita WIB
terkini,
memutar
laguhits
terbaik, info lancar, teman di kala maret, dan feature rado di “Mas Dar Top 5.“, iklan dipitar 2 kali.
3.
Janji Malam
20.00 – 24.00 Buka tema, dan interaktif lagu, iklan WIB
diputar sebanyak 1 kali.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa iklan Resto Mommilk berpotensi ada di setiap hari sehingga akan memberikan efek bahwa Resto ini akan dikenal luas oleh pendengar radio. Dengan luasnya jangkauan radio ini diharapkan pendengar radio akan menjadi pembeli yang mau datang di Resto Mommilk. Peneliti melakukan FGD (Forum Group Discusion) yang dilakukan di Resto Mommilk tanggal 12 Maret 2015 yang dihadiri sebanyak 20 orang pendengar radio yang memiliki minat dan keinginan untuk datang ke Resto Mommilk jika ada kesempatan sebanyak 17 orang (85%), sedangkan 3 orang (15%) belum menentukan putusan untuk datang atau tidak. Selanjutnya dari 20 orang yang datang ke Resto Mommilk 10 orang (50%) pernah mendengarkan iklan di radio terkait dengan Resto Mommilk. Dari studi ini didapatkan bahwa, merek memiliki kekuatan dan ekuitas. Beberapa indikatornya adalah brand awreness (kesadaran merek), yang biasa diukur berdasarkan ingatan atau pengakuan atas merek tersebut melalui terpaan 4
iklan melalui radio yang dilakukan oleh resto mommilk. Di atas itu ada merek yang memiliki tingkat penerimaan merek (brand Acceptabilty) yang tinggi, dimana pelanggan umumnya tidak akan menolak untuk membelinya. Kemudian ada pula merek yang menikmati tingkat preferensi merek (Brand preference) yang tinggi. Merek-merek ini akan dipilih di atas yang lainnya. Akhirnya ada merek yang memiliki tingkat kesetiaan merek yang tinggi (brand loyalty) (Kotler,1997 : 63).
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas dapat di susun suatu perumusan masalah sebagai berikut: Apakah
ada
hubungan
terpaan
iklan
radio
Prambors
terhadap
pembentukan branding aware pada pembeli di Resto Mommilk ?
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini sebagai berikut: “Untuk menganalisis hubungan terpaan iklan radio Prambors terhadap pembentukan branding aware pada pembeli di Resto Mommilk.”
Tinjauan Pustaka a. Iklan Iklan merupakan salah satu alat yang paling umum dilakukan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat luas (suspect). Iklan merupakan cara yang berbiaya efektif dalam menyampaikan pesan, untuk membangun persepsi merek atau untuk mendidik orang (Kotler dan Keller, 2008). Periklanan merupakan suatu cara yang relatif mahal untuk Oleh karena itu banyak perusahaan menyediakan biaya iklan yang besar untuk memperkuat citra merek dan kesadaran merek pada benak konsumen dengan tujuan iklan 5
dapat membantu perusahaan dalam meraih konsumen baru dan meningkatkan kualitas merek. Secara umum, periklanan sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi. Menurut Shimp (2003:3) fungsi periklanan itu diantaranya adalah: 1) Memberi informasi (informing) 2) Membujuk (persuading) 3) Mengingatkan (reminding) 4) Memberi nilai tambah (adding value) 5) Mendampingi upaya- upaya lain perusahaan (assisting) Pengukuran
efektivitas
sangat
penting
dilakukan.
Tanpa
dilakukannya pengukuran efektivitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak.
b. Terpaan Media (Media Exposure) Dalam ilmu komunikasi terpaan merupakan periaku akibat penggunaan media. Berkaitan dengan exposure to advertisement, exposure atau terpaan media secara sederhana adalah konsumen berinteraksi dengan pesan dari pemasar dengan melihat, mendengar atau lainnya (Shimp, 2003:6). Dan terpaan media 74 adalah proses transmisi dimana terjadi respon kognitif atau pemikiran ketika mereka membaca, melihat atau mendengar komunikasi tersebut. Menurut Rakhmat (2006:12), terpaan media adalah frekuensi dan intensitas individu dalam menggunakan media. Terpaan dapat diukur dari intensitas
penggunaan
dengan
melihat
frekuensi
dan
durasi
ketika
menggunakan media. Intensitas mengacu pada dua indikator, yaitu frekuensi dan duarsi menggunakan media. Frekuensi mengacu pada seberapa sering pengguna media menggunakan media dalam satu waktu (Ardianto, 2004:164). Frekuensi adalah berapa kali anggota audiens sasaran terpaparkan oleh media tertentu selama periode waktu yang relevan. Sedangkan durasi adalah sebarapa lama pengguna media menggunakan media tersebut. Dapat dihitung berapa lama khalayak bergabung dengan suatu emdia atau berapa lama 6
khalayak mengikuti suatu program (Ardianto, 2004:164). Pesan iklan yang baik adalah yang sebaiknya disampaikan secara berulang pada medianya. Perulangan pesan yang disampaikan berkali-kali, hingga kekerapan muncul dan dilihat oleh sasaran, akan semakin tinggi. Artinya, dengan demikian pada sasaran akan semakin mudah mengingat pada waktu tertentu, tempat tertentu, dan kondisi tertentu. Secara refleks, sasaran akan dengan mudah mengingatnya. Penampilan yang berkali-kali pada waktu yang sama dan media yang sama akan mengakibatkan sasaran lebih mudah mengingatnya (Liliweri, 2005:77).
c. Radio dan Iklan Radio Radio siaran (radio broadcast) adalah suatu aspek dari komunikasi. Karena itu proses radio siaran dipelajari dan diteliti oleh ilmu komunikasi (Effendy2004: 1). Radio merupakan teknologi komunikasi penemuan Marconi yang menggunakan sistem dua arah . Komunikasi disampaikan secara langsung dari sumber berita kepada pendengar dan para pendengar pun dapat merespon berita secara langsung. Pendapat dari Moeryanto Ginting dalam bukunya Broadcasting Radio karangan Triantanto radio adalah media komunikasi massa elektronik yang output pesannya hanya berupa suara, dan radio juga alat komunikasi massa yang
menggunakan
lambang
komunikasi
berbunyi.
Pendapat
yang
dikemukakan oleh Rhenaid Kasali (1993 : 128 – 129) mengenai radio adalah sebagai berikut : “Radio adalah suatu susunan impuls yang disebut sinyal dan transmisikan oleh gelombang – gelombang elektromagnetis sinyal – sinyal radio ini memiliki tinggi (amplitudo) dan lebar (Widher). Lebar gelombang menunjukkan sinyal frekuensi radi tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan sinyal yang semakin melebar menyebabkan frekuensi semakin rendah dan gelombang yang semakin sempit akan frekuensi semakin tinggi. Frekuensi radio dapat diukur satuan ribuan gelombang (Cycles) perdetik. (Kilohertz) atau satuan juta gelombang (Cycles) perdetik (Megahertz). Jadi stasiun pemancar 7
radio yang bekerja pada gelombang 93.000 cycles perdetik dapat ditemui pada angka 93 di gelombang radio penerima. Kemudian klasifikasi stasiun pemancar radio menurut kriteria AM dan FM.
d. Branding Awareness Kesadaran merk merupakan kemampuan sebuah merek untuk uncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan. Kesadaran merk (brand awareness) adalah dimensi dasar dalam ekuitas merk. Berdasarkan cara pandang konsumen, sebuah merk tidak memiliki ekuitas hingga konsumen menyadari keberadaan merk tersebut (Shimp, 2003:11). Kesadaran merk adalah kemampuan untuk mengidentifikasi (mengakui atau mengingat) merk dalam kategori, secara cukup rinci untuk melakukan pembelian (Kotler & Keller, 2007:213). Indikator-indikator brand awareness adalah: a. Recall yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merk apa saja yang merka ingat. Untuk meningkatkan brand recall , akan nama merk yang dipilih haruslah : 1) Nama merk yang sederhana dan mudah diucapkan. Kesederhanaan nama merk dapat mempermudah konsumen untuk memahami nama merk. Nama merk yang pendek, dapat memfasilitasi brand recall karena nama merk yang pendek akan mudah diingat. 2) Kemudahan
untuk
diucapkan
diperlukan
untuk
meningkatkan
pengulangan secara lisan dalam rangka membangun daya ingat yang kuat. Pengucapan juga mempengaruhi timbulnya perhatian dan keinginan konsumen untuk menyebutkan nama merk secara lisan. 3) Idealnya nama merk harus jelas, dapat dipahami dan tidak memiliki arti yang ambigu. Nama merk yang ambigu akan berpengaruh besar atas pemahaman akan sebuah merk. Konsumen akan memiliki persepsi 8
yang berbeda akan suatu merk apabila merk tersebut memiliki pengucapan ambigu sehingga menimbulkan arti yang berbeda. 4) Untuk mempertinggi brand recall, maka nama merk harus terdengar akrab. b. Recognition yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merk tersebut termasuk dalam satu kategori tertentu. c. Purchase yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merk ke dalam alternatif pilihan ketika mereka akan membeli produk atau layanan. d. Consumption yaitu seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu merk ketika mereka sedang menggunakan produk atau layanan pesaing (Keller, 2003:183-210).
e. Teori tentang Komunikasi (S-O-R) Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organism – Response ini semula berasal dari psikolog. Kalau kemudian menjadi juga teori komunikasi, tidak mengherankan karena objek material dan psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi (Onong U. Effendi, 2003: 254). Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah : a. Pesan (Stimulus S) b. Komunikan (Organism, O) c. Efek (Response, R)
Metodologi Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi untuk mngetahui hubungan dua variable atau lebih menggunakan uji 9
hipotesis atau prediksi. Teknik analisa penelitian yang digunakan adalah chi square. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer adalah data yang diperoleh dari kuaesioner yang disebarkan kepada pengunjung Resto Momilk. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling. Data primer dengan lembar coding (coding sheet). Pengumpulan data ini dilakukan dengan mencatat, menyeleksi dan mengkode data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian, selanjutnya studi kepustakaan untuk memperlengkapi data.
Penyajian Data 1. Uji Validitas dan Reliabelitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui bahwa setiap butir pertanyaan dinyatakan valid atau tidak, dengan melihat hasil rhitung dan membandingkannya dengan rtabel dengan alpha 5 % ( = 0,05). Hasil Uji Reliabilitas Data Terpaan Iklan Dan Persepsi Kunsumen, Perhitungan uji validitas intrumen untuk item No. 8. Item dikatakan valid bila r hitung > r tabel (α = 0,05; 30) = 0,361. Dari perhitungan diatas, r hitung (0,7721) > r tabel (α = 0,05; 30) = 0,361, maka dapat dikatakan item valid. Untuk item yang valid dapat digunakan sebagai instrumen penelitian dan yang tidak valid, tidak digunakan. Uji reliabelitas atau kehandalan digunakan untuk menunjukkan keandalan dari alat ukur dan hasilnya selalu konsisten atau tetap sama tanpa adanya kesalahan. Batasan uji reliabilitas dilihat dengan koefisien alfa > 0,75. Hasil olah data dengan SPSS versi 17.0 diperoleh nilai croncach’s alpha sebesar 0,756 > 0,75 dengan demikian semua butir angket dinyatakan reliabel.
2. Penyajian Data Faktor Internal Responden yang Menjadi Pembeli di Resto Momilk. Sajian data faktor internal responden yang menjadi pembeli di Resto Momilk, yang terdiri dari Usia, Jenis kelamin, Pekerjaan dan Kepemilikan media. Karakteristk responden menurut kategori umur, jenis kelamin, 10
pekerjaan dan kepunyaan media sebagai karakteristik responden berdasarkan umur. Tabel 2. Karakteristik Responden Pembeli di Resto Momilk No Umur 1. 16-26 Tahun 2. 27-38 Tahun 3. 39-48 Tahun Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan Pekerjaan 1. Tidak Bekerja 2. PNS 3. Wiraswasta 4. Pegawai 5. Lainnya Kepunyaan Media 1. Tidak memiliki ketiganya 2. Memiliki satu macam 3. Memiliki dua media 4. Memiliki ketiganya Sumber : Data primer
Frekuensi 125 9 2
Prosentase 91,9% 6,6% 1,5%
58 78
42,6% 57,4%
4 5 18 22 87
2,9% 3,7% 13,2% 16,2% 64,0%
18 10 31 77
13,2% 7,4% 22,8% 56,6%
Berdasarkan Tabel 2 dari 136 responden didapatkan sebagian besar responden dengan umur antara 16-26 tahun yaitu sebanyak 125 orang (91,9%), jenis kelamin perempuan sebanyak 78 orang (57,4%), pekerjaannya yang tidak sebutkan dalam kuesioner seperti mahasiswa dan pelajar, sebanyak 87 orang (64,0%), dan responden yang mempunyai ketiga media massa (radio, radio, dan koran) sebanyak 77 orang (56,6%).
3. Penyajian Data Terpaan Iklan Radio dan Kesadaran Merek di Resto Mommilk Berdasarkan kuesioner penelitian yang berisi pernyataan tentang terkait dengan terpaan media radio diantaranya : 1) Frekuensi mendengarkan siaran radio, 2) Durasi mendengarkan radio siaran radio, dan 3) Intensitas mendengarkan siaran radio. 11
Tabel 3. Terpaan Iklan Radio dan Kesadaran Merek di Resto Mommilk No Frekuensi 1. 1-3 kali/minggu 2. 4-6 kali/minggu 3. > 7 kali/minggu Durasi 1. 1-3 jam/hari 2. > 3-6 jam/hari 3. > 6 jam/hari Pilihan program sehari 1. Neiya 2. The Dandies 3. Janji Malam Sumber: Data primer
Frekuensi 97 24 15
Prosentase 71,3% 17,6% 11,0%
119 10 7
87,5% 7,4% 5,1%
62 63 11
45,6% 46,3% 6,1%
Berdasarkan Tabel 3.5 dari 136 responden di dapatkan sebagian besar responden frekuensi mendengarkan siaran 1-3 kali/minggu sebanyak 97 orang (71,3%), durasi mendengarkan siaran 1-3 jam/hari sebanyak 119 orang (87,5%), dan pilihan program The Dandies sebanyak 63 orang (46,3%).
4. Sajian Data Kesadaran Merek
Kesadaran merek berdasarkan berdasarkan kriteria setuju (jika pernyataan dalam kuesioner sesuai dengan pendapat responden) dan tidak setuju (jika
pernyataan
dalam
kuesioner
tidak
sesuai
dengan
pendapat
responden).Tabel 3.10 disajikan pada data kesadaran merek. Tabel 4. Kesadaran Merek di Resto Mommilk No Pekerjaan Frekuensi Prosentase 1. Tidak setuju 75 55,1% 2. Setuju 61 44,9% Jumlah 136 100% Sumber: Data primer Berdasarkan Tabel 3.10 dari136 responden di dapatkan sebagian besar responden tidak setuju kesadaran merek pembeli di Resto Mommilksebanyak 75 orang (55,1%), selanjutnya setuju sebanyak 61 orang (44,9%). 12
Dengan hasil ini mengindikasikan bahwa dimensi variabel branding aware yang terdiri dari recall (konsumen mengingat), recognition (konsumen mengenali), purchase (konsumen memasukkan momilk sebagai merek pilihan), dan consumption (konsumen mengingat produk momilk ketika menggunakan produk lain) yang diketahui dari kuesioner sebagian besar belum mampu di jadikan branding aware oleh konsumen Resto Momilk sesuai dengan demensi branding aware dari Kotler ini.
Analisis Data 1.
Hubungan Frekuensi mendengarkan Siaran Radio dengan Kesadaran Merk
Tabel 5. Tabulasi Silang Hubungan Frekuensi mendengarkan Siaran Radio dengan Kesadaran Merek di Resto Momilk Frekuensi mendengarkan siaran radio
Kesadaran Merek Total pvalue X2 Kurang Setuju F % F % F % 1-3 kali/minggu 55 40,4 42 30,9 97 71,3 0,002 16,34 4-6 kali/minggu 13 9,6 11 8,1 24 17,6 >7 kali/minggu 7 5,1 8 5,9 15 11,0 Total 75 55,1 61 44,9 136 100 Sumber: Hasil Olah Data SPSS 17.00 Tabulasi hubungan frekuensi mendengarkan siaran Radio dengan kesadaran merek di Resto Momilk pada tabel 4.1 di atas menunjukkan pada responden yang mendengarkan Siaran Radio dengan frekuensi 1-3 kali/minggu memiliki kesadaran merek yang lebih rendah dibandingkan dengan responden dengan mendengarkan Siaran Radio dengan frekuensi lebih besar dari 7 kali/minggu. Hasil analisis dengan menggunakan chi square untuk taraf signifikansi 95% dengan hasil X2hitung sebesar 16,340, derajat kebebasan (df) 2, angka signifikan ( pvalue ) sebesar 0,002, serta X2tabel sebesar 16,340. Hasil tersebut menunjukkan pvalue (0,002)< 0,005 artinya Ho ditolak dan Ha diterima 13
sehingga ada hubungan signifikan antara frekuensi mendengarkan siaran radio dengan kesadaran merek di Resto Momilk.
2.
Hubungan Durasi mendengarkan Siaran Radio dengan Kesadaran Merk Hubungan durasi mendengarkan Siaran Radio dengan Persepsi terhadap Kesadaran Merk di Resto Momilk dapat dilihat pada tabulasi silang berikut ini. Tabel 6. Tabulasi Silang Hubungan Durasi Mendengarkan Siaran Radio dengan Persepsi terhadap Kesadaran Merk di Resto Momilk Persepsi terhadap Durasi
Kesadaran Merk
mendengarkan siaran radio
Kurang
Total pvalue
Setuju
F
%
f
%
f
%
1-3 jam/hari
68
50,0
51
37,5
119
87,5
4-6 jam/hari
3
2,2
11
8,1
10
7,4
> 6 jam/hari
4
2,9
8
5,9
7
5,1
75
55,1
61
61,0
136
100
Total
X2
0,252 2,759
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 17.00 Hasil analisis dengan menggunakan chi square
untuk taraf
signifikansi 95% dengan hasil X2hitung sebesar 2,759, derajat kebebasan (df) 2, angka signifikan ( pvalue ) sebesar 0,252, serta X2tabel sebesar 5,591. Hasil tersebut menunjukkan pvalue (0,252) > 0,005 artinya Ho diterima dan Ha ditolak sehingga tidak ada hubungan signifikan antara Durasi mendengarkan Siaran Radio dengan Persepsi terhadap Kesadaran Merk di Resto Momilk.
14
3.
Hubungan Pilihan Program Sehari dengan Persepsi terhadap Kesadaran Merk Hubungan Pilihan Program Sehari dengan
Persepsi terhadap
Kesadaran Merk di Resto Momilk dapat dilihat pada tabulasi silang berikut ini. Tabel 7. Tabulasi Silang Hubungan Durasi Mendengarkan Siaran Radio dengan Kesadaran Merek di Resto Momilk
Durasi mendengarkan siaran radio
Kesadaran Merek Kurang
Total
X2
0,003
13,54
Setuju
F
%
F
%
F
%
1-3 jam/hari
68
50,0
51
37,5
119
87,5
4-6 jam/hari
3
2,2
11
8,1
10
7,4
> 6 jam/hari
4
2,9
8
5,9
7
5,1
75
55,1
61
61,0
136
100
Total
pvalue
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 17.00 Hasil analisis dengan menggunakan chi square untuk taraf signifikansi 95% dengan hasil X2hitung sebesar 2,759, derajat kebebasan (df) 2, angka signifikan ( pvalue ) sebesar 0,003, serta X2tabel sebesar 13,54. Hasil tersebut menunjukkan pvalue (0,003) > 0,005 artinya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga ada hubungan signifikan antara durasi mendengarkan siaran radio dengan kesadaran merek di Resto Momilk.
4.
Hubungan Intensitas Mendengarkan Radio dengan Kesadaran Merk Hubungan Terpaan Iklan Radio dengan Persepsi terhadap Kesadaran Merk di Resto Momilk dapat dilihat pada tabulasi silang berikut ini.
15
Tabel 8. Tabulasi Silang Hubungan Intensitas mendengarkan radio dengan Kesadaran Merek di Resto Momilk Pilihan Program Sehari
Kesadaran Merek Kurang Setuju F % F % Neiya 35 25,7 27 19,9 The Dandies 31 22,8 32 23,5 Janji Malam 9 6,6 2 1,5 Total 75 55,1 61 61,0 Sumber: Hasil Olah Data SPSS 17.00
Total F 62 63 11 136
% 45,6 46,3 8,1 100
pvalue
X2
0,001 10,14
Hasil analisis dengan menggunakan chi square untuk taraf signifikansi 95% dengan hasil X2hitung sebesar 10,14, derajat kebebasan (df) 2, angka signifikan ( pvalue ) sebesar 0,001, serta X2tabel sebesar 10,14. Hasil tersebut menunjukkan pvalue (0,001) > 0,005 artinya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga ada hubungan signifikan antara pilihan program sehari dengan kesadaran merek di Resto Momilk.
Kesimpulan Setelah menyajikan data dan menganalisis serta menginterpretasikan dengan melihat hubungan masing-masing variabel, pada bab ini, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan bahwa: 1. Ada hubungan frekuensi mendengarkan radio dengan kesadaran merek (brand awareness) di Resto Mommilk. 2. Ada hubungan durasi mendengarkan radio dengan kesadaran merek (brand awareness) di Resto Mommilk. 3. Ada hubungan pilihan program sehari/intensitas mendengarkan radio dengan kesadaran merek (brand awareness) di Resto Mommilk.
16
Saran Mengingat hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Resto Mommilk diminati dikalangan mahasiswa/pelajar sebaliknya konsumen orang dewasa berkontribusi sangat minim sehingga perlu adanya program-program promosi yang terintegrasi dengan orang dewasa, misalnya dengan masuk ke promosi program radio dengan acara tembang kenangan. Keputusan beli mereka tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain, daya beli sedang dan kebanyakan belum berpenghasilan sehingga faktor perimbangan harga dan kualitas menjadi pertimbangan tersendiri. Dari besarnya nilai koefisien determinasi maupun kontribusi yang diberikan oleh Terpaan Iklan Radio dengan Kesadaran Merek di Resto Mommilk menunjukkan bahwa masih diperlukan adanya penelitian lanjutan bagi peneliti lain untuk meneliti variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini, karena munculnya sebuah kesadaran merek merupakan akibat dari banyak faktor antara lain perilaku merek, marketing mix (produk, harga, promosi dan distribusi), situasional (lingkungan sosial, lingkungan fisik, dampak sementara, dan keadaan sebelumnya).
Daftar Pustaka Ardianto dan Komala,Lukiati. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar.Jakarta: Erlangga. Daruanto, Darmadi, Sugiarto, dan Sijintak, T., (2004). Strategi Menaklukan. Pasar Melalui Riset Brand Equity dan perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Effendy, Onong Uchjana. (2004). Radio Siaran Teori dan Praktek.Jakarta: Erlangga. __________. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung Indriarto, Fidelis. (2006). Studi Mengenai Faktor Kekhawatiran dalam Proses Penyampaian Pesan Iklan. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. 5, No. 3, pp.243-268. Jannah, Dewi Ayu Miftahul. (2012). Pemeliharaan Tenaga Kerja, Madura : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo
17
Rakhmat, Jalaluddin. (2001). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kasali, Rhenald. (1993). Manajemen Periklanan. Jakarta: Pustaka Utama Gandhi _______, (1992), Management Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Kristianto, Heru Veri, (2011). Pengaruh Exposure Tagline “Go Ahead” Terhadap Brand Awareness Rokok “A Mild” (Survey Pada Komunitas Musik Jazz Yogyakarta). Yogyakarta: UPN "Veteran" Yogyakarta. Kotler, Philip dan AB. Susanto. (2001). Manajemen Pemasaran Indonesia. Buku 2. Jakarta: Salemba empat. Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Bumi Aksara. Jakarta. Rakhmat, Jalaluddin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya. Shimp, Terence A. (2003). Periklanan promosi dan aspek tambahan komunikasi pemasaran terpadu, Jilid I, Edisi Kelima. Alih Bahasa Revjani Sjahrial & Dyah Anikasari. Jakarta : Erlangga. UPI Liliweri, Alo. (2007). Komunikasi Antarpribadi. Bandung : PT.Citra Aditya Bakti Wibisaputra, (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang Gas Elpiji 3 Kg (Di PT. Candi Agung Pratama Semarang). Semarang: Undip
18