PARTISfPASl l\:IASYARAKAT
DALANI PENGENDALIAN
KF:BAKA.RA.N ffUTAN DAN LAHAN (Studi Kasus Masyarakat Peduli Api di Desa Pematang Raman Kecamatan Kumpch Kahupaten Muaro Jambi)
Oleh
SRI KUSUMA WA Tl NPM 2505-2006-0702
TESIS Untuk memenuhi salah satu syarat ujian Guua memperokb gelar Mag.is1er Sains (M.Si.) Program Peudidikan Magislcr Program Stucli llmu Lingkm1ga11 BK.U Pcrencanaan Pengclelaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hid up
PROGRAIYI PASCASARJANA
UNIV~RSITAS PAD.JAD.JARAN BANDUNG Tahun 2007
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PADJADJARAN PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN /alan Sckeloa S.lalu I, BantlW1¥ 40132, Telepon : (022} 25-08871, Pl!(, : (022) 2508871, E·m.UI : &ology@unpad.•o.id
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVIS!) UJJAN TESL')
rANGGAL UJIAN
: 27 Juli 2007
NAMA
: Sri Kusumawati
NPM
: 2505-2006-0702
PROGRAM STUDI
: Magister 1 lmu lingkungan
BKLI
: Perencanaan Pengelolaan SDA dan LI-I
JUDUL
: Partisi1>asi Masyaraloit dalam Pcngcndalian Kcbakaran Hutan dan Laban
Pemataug Jam bi).
(Studi Kasus
Masyarakat
Peduli Api di Desa
Raman Kecamatau Kumpeh
Kabupaten .MUJ1ro
TELAH DIREV!Sl, DISETlJJUI OLEH TIM PENELAAHfTIM PEMBIMBING OAN DIPERKENA~KAN
UN'nJK DIPERBANYJ\K/DICETAK
No.
Nama
Tauda Tangan
I. Dr.Tb. Benito A. Kurnani, lr.,Dip.,EST. ~
c-
2. Ors. Suharto, MSP. '
.).
i:
-,...
F
\_.' l./)>
/"">
--
,/
,V -
"
~{k,_..,J
Drs, Rimbo Gunawan, MA.
Bandung,
.c
l-->o.
..
Juli 2007
Mengetahui,
L Pm[ Oekan S. Abdocllah. MA .. Pn.D. Ketua Komisi Pernbirnbing
/{/;-rb-, l:lJdhi 1una~fill~MA.,Ph.0 Ai ggota Kornisi Pembimbing
PARTTSIPASI MASYARAKAT DALAM P.ENGRNDALTAN KEBAKARAN HUT AN DAN LAHAN (Studi Kasus l\1asyarakat Peduli Api di Desa Pematang Raman Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi)
Oleh
SRJ KUSUl\tA WA Tl NPM 2505-2006-0702
T£SIS Uncuk memenuhl ulab uru sy1r11 uJlaJI Cuna llltmptroltbr.tllr M1:>ster S1ins Program Ptadidiluin Mogisler l'Togrom Studl llmu l,ingkungan OKU Pcrtn
llanduog.
Prof. OEKA 'IS. ABl>OELLAH. MA .• P&.D. Kcroa Tim Ptmblmblng
Juli Zflfl7
10111 GUNAWAN ~1A. Ph.D. Anggou Tim Pembintbing.
Bisml!lahirrohmanirrohim Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengas1h lagiMaha Penyayang
"Seorang mukmin itu pandai, cerdik, waspada, hati-hati, teguh,pernberani, tidak tergesa-gesa,berdmu don sederhana dalam hidupnya•{HR.Dailomi)
Hidupini adalohonugrah Toban yang indah. Life rs Life is Life is Life is Life is
a challenge, meet it. a song, sing it. a dreom, realize it a game, play it. love, enjoy it.
Kupersembahkan karya ini untuk: Kedua orang buah hatikuMuhammad FazliRiz'llJ!lahdon Ahmad Fakhri Jabbar
Ill
P£MYATAAN
Dengan ini saya menyatakan hahwa: L Karya tulis saya, tests ini adalab asli dan belum pemah diajukan untuk mendapatkan gelar akadeank (sarjana. magister, dan/arau doktor), baik di Univcrsiras Padjadjaranmanpun di perguruan tinggi lain. 2. Karya tulis ini adalah munu gagasan, rumusan, dan penehrian saya sendiri ranpa banruan pinak lain. kccuali arahan Tim Pemb1mbing. 3. Dalam karya rnlis ini tidak terdapat karya arau pendapat yang Lelah dituhs atau dipublikaslkan orang lain. kecuali secara renuhs dengan jelas dicanrumkan sebagai acuan dalarn naskah deugan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 4. Pemyataan ini saya buat dengan sesrngguhnya dan apabila di kemudian han terdapat penyimpangan dan keridakbenaran dalam pemyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang tclah diperloleh karcna karva ini, sena sanksi la:mnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan ringgi iui.
Bandung, 1
Juli 2007
iemb; at pernyaraan,
!".~>llKUS U~vlA WATI
NPM. 2505-2006-0j02
IV
COM1l1UNJTYPARllCJPAnONJN HANDLINGFORESTAl'l'DLANDFTRF. {The Case Study of Community Care Fire in PematangRa111a11 Village, Kumpeh Sub District, Muaro Jambi District)
ABSTRACT
High social activities in Berbak Na1fo110/ Park or Taman National Berbak (TNB) area tends to lead 10 fire in that area. Some social activities in Pematang Raman Village such as land clearing and other activities whid: use fire in the area rend to causeforest and landfire. Therefore. social participant has an importandrole in handlingforest and land fire. These cases encouraged the TNBoffice or Halai TNB toform the Masyarakat Peduli Api (MPA) in this village. This community can help to exunguis]:the fire and to rehabilitation offorest and land as well as to prevent forest and land fire.
This research purposes to examine the community participation rate in handling forest and land fire and describe some factors that affect the rate. Theoretically, community participation is influenced by communityperceptionfactors to forest and land fire as well as social economic factorssuch as age, income, education, training and work, and Jann area respectively. T71e quantitative method was used i11 this study. The primary data n·as collected by interviewing 10 respondents in Pematang Raman Village. The researchresult indicates that MPA participation i.s good enough (64%). The model in this research CGJI describe correlations between the community participation in haml/ir;g[orest and land fire und community perception factor and social economic factorsabout 59,9%. The community perceptionfactor influenced strongly in the model, 21,86%. while social economic factorsinfluence strongly as 38, 02%. The influence of the not researched[actor is 40.1%. Keywords : to handle forest and land fire.participation, perception, social economic
v
PARTlSlPASJ MASYARAKAT DAJ,AM PENGENDALIAN KEBAKARAl'I HUTAN DAN LAHAN (Studi Kasus Masyarakat Peduli Api di Desa Pematang Raman Kecamatan Kumpeh Kabupaten Munro Jambi)
ABSTRAK
Tingginya aktivitas masyarakat dalam kawasan Taman Nasional Berbak berpeluang mengakibatkan terjadinya kebakaran pada kawasan tersebut. Berhagai aktivitas masyarakat Desa Pematang Raman, mulai dari pcmbukaan lahan dengan pcmbakaran hingga aktivitas lainnya yang mcnggunakan api di dalam kawasan hutan herpotensi menyehahkan terjadinya kehakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat memiliki peran dalam mengendalikan kebakarun hutan dan lahan. Hal ini mendorong Balai ThB untuk membentuk masyarakat Peduli Api di Desa Pematang Raman untuk membantu melakukan pemadaman dan rehabilitasi kebakaran butan dan lahan sekaligus melakukan pencegahan agar kejadian kcbakaran dapat berkurang. Penelitian ini berrujuan mempelajari tingkat partisipasi masyarakat dalarn pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta faktor apa yang mcmpeagaruhi partisipasi masyarakat dalam pengendalaian kebakaran huian dan lahan. Sccara teoritis partisipasi mi dipengaruhi olch fakior persepsi masyarakat terhadap hutan dun lahan serta kebakaran hutan dan lahan dan faktor sosial ekonomi masyarakar yaitu umur. pendapatan, pendidikan, pelatihan, pekerjaan dan luas lahan secara simultan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang ditujukan kepada 40 responden di Desa Pernatang
Ram au. Hasil penelitian menunjukkan partispasi MPA Desa Pematang Raman cukup baik (64%). Dari model analisis jalur yang rerbentuk mampu menjelaskan hubungan partisipasi masyarakat dalam pcngcndalian kebakaran hutan dan lahan dengan faktor persepsi rnasyarakat dan faktor sosial ekonomi sebesar 59,9% Faktor persepsi mempengaruhi partisipasi ma.syarakat secara signifikan scbcsar 21,86% dan faktor sosial ckonomi rnempengaruhi partisipasi secara siginifican sebesar 38,02 %. Faktor lain yang tidak diteliti memberikan pengaruh scbesar 40, I%. Kata kunci
: pengendalian
kcbakaran hutan dan Laban, partisipasi.
keadaan sosial ckonomi
persepsi dan
·vi KATAPENGANTAR
Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Baraakatuh Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmar dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tcsis dcngan judul "Partisipasi Masyarakat dalam Pengeudalian Kebakaran
Hutan dan Laban (Studi Kasus Masyarakat Peduli Api di Desa Pernatang Raman Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi) ". Peneliuan ini ditujukan untuk mcngctahui pcngaruh persepsi masyarakat dan kondisi sosial ekonomi masyarakat terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam pcngendalian kcbakaran hutan dan lahan di Desa Pematang Raman, Kecamatau Kumpch Kabupaten Muaro Jambi dan taktor apa yang pahng berpengaruh terhadap partisipasi itu, Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat Desa Pcmatang Raman dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan dipengaruhi secara signifikan o leh persepsi masyarakat dan kondisi sosial ekonominya. Faktor yang paling mcmpengaruhi adalah persepsi masyarakat,
Walaupun pcnulisan tesis ini cukup melelahkan, tetapi kenikrnatan retap terasa di balik iru semua. Dalam periuangan menghadapi kesuliran yang menghadang, penulis merasa banyak tangan yang terulur memberikan bantuan baik berupa dukungan moril, Lontaran kritik, maupun sumbangan pemikiran. Tiada kata yang pantas untuk diucapkan yang dapat mewakili pcrasaan pcnulis, kccuali rasa hormat yang sctinggi-tingginyaden tcrima kasih yang setulustulusnya atas segala kepedulian rnereka, Untuk itu, melalui lembaran pengantar ini, izinkanlah penulis dcngan scgala kerendahan hati menyampaikan rasa terima kasih ya:ig tak terhiagga dari lubuk hati yang paling dalam, kepada yang terhormai: B:1p;1k Prof. Oekan S. Ahdoellah, MA_, Ph.D dan Bapak Bu
Universitas Pudjadjaran Bandung, dun rektor baru Bapak Prof. Dr. lr. Ganjar Kurnia, DEA serta Bapak Prof. H. A. Djadja Saefullah, MA, Ph.D selaku Dircktur Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung atas kcsempatan yang diberikan. 2. Bapak DR. Tb. Benito A. Kurnani, Ir. Dip., EST, Bapak Parikesit, MSc., Ph.D., Bapak
Drs. Suharto, MSP dan Bapak Drs. Rimbo Gunawan, MA. atas koreksi dan perbaikan rerhadap penulisan tesis ini selaku Penelaah; 3.
Kepala Pusat Pcmbiuaan Pendidikan clan Pelatihan l'erencana Bappcnas bcserta sraf, ams tasilitasi clan dukungan pembiayaan pendi<.likan:
L.
R:1pak H. 7.ulkifli Nurdin selaku Ciubemor .Iambi, Bapak Drs. Syamsuddin Sus1lo dan f:lapak H.K. Hu~•ini, Sn sela!--u Kepala Diro K9cgawaian Sctda )'ang lama
baru besetta $laf, dan Bapak Tr. H. Gatot :V!oe1yanto, MJvl dan Hapak Ir. Buclidaya. ~·1.for.Sc. seJaku J:\epalu l)ina.;; Kehutanan Pro.viusi Jan1bi yang lan1a d:.in yatl.f~ bani atas
izin mengikuti pendidikan serta fasililasi dan dokungan pembiayaan pt:n<.iidikan; 5. Bapak IL Frans Tandipau selaku Kasubdin l'erhndungan Huoan dan Bapak lr. Agusrizal selak'tl Kasi l'en).iluhnn dan l'G-ngarnanan Hulan dm1 Hapak Ors. Kins.M. Zakaria, MM selaku KBTij set1a lbu Ora. Hj. Fakhri
vu 6. Semua tenaga pengajar Program Magister Ilmu Lingkungan Universiras Padjadjarnn atas bekal yang telah diberikan; 7. Semua karyawan Lembaga Ekologi Univcrsitas Padjadjaran atas bantuannya; 8.
Kepala Balai TNH, Kepala Kantor Kehutanan Kabupaten Muaro Jambi, Camat Kumpeh, Kcpala Desn Pcmatang Raman dan scmua Anggota !VfPA Sakimang Dayo Desa l'ematang Raman alas dukungan, bantuan, dan kcmudahan pengambilan data;
9. Bapak Wardoyo selaku Kasi Pengendalian Bencana Rutan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Bapak Madari selaku Kcpala Daops Kora Jambi Brigade Pengendalian Kebakaran Jlutan Balai KSDA Iambi, Sdr. Donny Osmond, SH selaku staf Pusdalkarlahut Provinsi Jambi, Sdr. Andri Ginson, SH selaku staf Balai TNB, Sdr, Husni Thamrin, SE sclaku Direktur Eksekuti f LS!vl Pinang Sebatang atas dukungan informasi I 0. Rekan rckan mahasiswa pascasarjana "MlLH BKU Perencanaan Pengelolann SDA dan U I khususnya kepada sdri. Evy Silviani S, ten ma kasih ams rde dan scmua buku pinjamannya. Jangan pernah ada kata purus asa, Semangat ! l L Kepada dindo Sosiawan atas bimbingan non formal dan diskusi-diskusinya, Semoga sukses dan lancar ujian tesisnya. i 2. Secara khusus ucapan terima kasih ananda ucapkan pada Mama dan Papa di Jambi sorta
Omak dau Bupak di Lubuk Iambi, Riau, yang senantiasa mendoakan unruk kelancaran kuliah ananda hahkan banman renaga dan pikiran, Semoga mereka selalu diberkahi Allah SWT dan dibei i umur panjang sehingga dapat rnelihat dan mcnikmati kesuksesau auauda kclak, arnin. Ucapan tarima kasih juga penulis kirimkan untuk keluarga Uni Riza di Jamhi dan Uda Kandar serta Uui Vivi di Adelaide, Suuth Australia yang torus mcmberikau semangat, dukungan, dan doa. Sernoga amal ibadah mereka diterima Allah S\Vf, serta tetap sehat dan sukscs sclalu dalam pckcrjaan serta peudidikan mercka masing-masing, amin. 13. The las/ b111 1101 the least, penghargaan dan rerirna kasih secara khusus penulis ucapkau pada suarniku tercinta, Yuliusman,S.E.,:\k. Dengan segenap cinta, kasih sayang dan
kesabarannya, di tengah kesibukan kuliah selalu siap berbagi tugas di rumah dan berdiskusi setiap saat, tetap mernberikan semaugat dau dukuugan, selalu herdoa di setiap sholatnya untuk memohon kepada Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan tcsis ini. Kcdua buah hatiku Faiz dan Fakhri, znata air penyejuk hati, permata tak rernilai harga menjadi penghibur di kala gundah. Jadilah anak rang soleh, senantiasa mclakttlrnn sunahsum•h Nabi, bcrin1an kuat, bcrilmu tinggi. Pclihimilnh bumi kita yang satu ini, sehingga iuenjadi tempat ya!1g indah dan nyaman untuk beribadah kepada All.ah. Semoga apa yang telah kita dapntkao iui semua dnpnt memberikan manfoat kepada orang banyak khususnya buat keluarga kjta kelak,amin. Akhirnya, penul:s menyadari sepenulmya babw:1 tesis ini masih banyak kekurangan
Wassalamu'alailrnm wa Rahman1llahi
w11
Btiraakatuh Bandung,
Juli 2007
Pcnulis
Vlll
OAFTAR 1Sl
Halaman HALA.\1AN JU DUL LEMBAR PENGESAHAN.....................................
. u
PRRNYATAAN................................................................................................... ABS'l'RAK........................................................................................................... ABSTRACT......................................................................................................... KAT/\ PENG/\NTAR DAFTAR ISi DAFTi\R T 1\BEl................................................................................................. DAFT AR GAMBAR........................................................................................... DAPTAR LAMPIRAN........................................................................................
iii iv v
vi viii
x xi .~i
BAB I PEND/\ HULUAN
.
l . I.
La tar Belakang
..
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Tojuan Jan Kegunaan Penelitian
I 6 8
I .3. I. 1.3.2.
Tujuan penelitian Kegunaan Penelitian
8 8
BAB IJ KAJIAN PUST AKA, KER.ANOKA PEMIKIRAN DAN Hll'OTESIS 2.1. Kajian J'ustaka.. .. .. .. .. .. .. .. .. 2.1. I. Keterkaitan Sosial Masyarakat di Seki tar Hulan dcngan Kebakaran
9 9
Hutan......................................................................................................
9
2.1.2. 2.1.3 2.1.4. 2.2. 2.3.
Pcrscpsi Masyarskat tenrang Pengcndalian Kebukaran Hulan clan Lahan Partisipasi Masyarakat dalam pengendalian Kebakaran Hutun dun Lahan................ . .. . .. . .. . .. . . .. . Konsep Pengendalian Kabakaran Hutan dan Laban Berbusis Masyarakat Kerangka Pemikiran Hipotesis
RAB 111. tvlETODE PENELITIA!\
1.1. 3.Z. 3.2.1. 3.2.2. 3.2.3. 3.2.4.
Ohjck Pcnclitian Metode Penelitian Vanabel Penelitiau Pengumbilun Data................................................................................... Validitas dan rcaliahilitas Alai Ukur...................................................... I Jji Kecocokan Model............................................................................
ll ..
13 22
.. . .
.. .. ..
23 26 28 28 28 29 30 32 33
ix 3.2.5
Analisis Data...........................................................................................
34
Bi\B IV HJ\Sll DAN PEMBAflASA>:......................................................... ... 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian...................................................... 4.1. I. Kabupaten Muaro Jamb1......................................................................... 4.1.1.1. Kondisi Fisik Kabupaten Muaro Jambi.................................................. 4.J. I .2. Kondisi Sosial Ekonomi Kabupaten Muaro Jambi................................. 4.1.1.3. Gambaran Kebakaran Huian dan Laban Kabupaten Muaro Jambi........ 4.1.2.
36 36 36
36 37
40
Desa PematangRamaiL..........................................................................
43
4.1.2.1. Kondisi Fisik Dcsa Pematang Raman..................................................... 4.1.2.2. Kondisi Sosial Ekonomi Dess Pematang Raman................................... 4.1.2.3. Masyarakat Pcduli Api (MPA) Dcsa Pcmatang Raman......................... 4.2.
43
43 47
Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengendalian Kebakaran Hutan
dan Laban............................................................................................... 4.2. l. 4.2.2. 4.2.3. 4.2.4. 4.3.
4.3.1. 4.3.2. 4.3 3.
4.3.4. 4.4. 4.5.
Tahap
63
P1..T(,11t:a11aai1
.
64
Tahap Penccgahan kebakaran Hutan dan Lahen Tahap Pemadaman Kebakaran Hulan dan Laban
..
66
.
Tabap Penanganan Pascakebakaran Hutan dan Lahan Uji Statistik faktor-fuktor yang Mempengaruhi Partisipasi MP A dalam Pengendalian Kebakaran Hu tan dan Laban. Uji Kecocokan Model Uji Korelasi
.
76 79
.
83 84
.
85
Uji Pengaruh Parsial, . Model Analisis Jalur.. .. Pengaruh Persepsi terhadap Parrisipasi dslam Pengendalian Kcbakaran Hutan dan Laban . Pengaruh Sosial Ekonorni terhadap Partisipasi dalam Pengendalian
86
.
Kebakaran Hulan dan Laban RAR VKF.SlMPlll .AN OANSARA '-1..
5.1.
. ..
Kesimpulan Saran
. .
DAFTAR PUSTAKA L\MPffiAN
.
5.2
.
88 93
97 I 14 114 115
1 I7 121
x DAFTAR TABEL
1.1. 3.1. 3.2. 4.1.. 4.2.
4.3. 4.4. 4.5. 4.6 .. 4.7.
4.8. 4.9. 4.1 O. 4.11. 4.12. 4.13. 4.14. 4.15. 4.16. 4.17 4.18. 4.19.
Lua' Kebakaran Lahan dan I Iutan di Provinsi Iambi Tahun 1997 s/d 2006 Penilaian Skala Sikap Liken.............................................................................. Skor dan Kriteria Pcnilaian............................................................................... Luas Kawasan Hutan di Kabupatcn Mmuo Jambi............................................ Banyaknya Pencari Kcrja Menurut Tingkat Pcndidikan di Kab. Muaro Jambi rahnn 7.00'\......................................................................................................... l3anyak Pcncari Kerja Menurut Usia dan Jenis Kelamin di Kabupatcn Muaro Iambi Tahun 2005.............................................................................................. Luas Kcbakaran Hutan dan Lahan di Kah. Muaro Iambi Tahun 2003-2006 .... J umlah Penduduk Desa Pematang Raman Berdasarkan Tingkat Pendidikan l'ahun 2006 . Jumlah Pcnduduk Desa Pcmatang Raman Bcrdasarkan Usia Tahun 2006 ....... Jumlah Pcnduduk Dcsa Pematang Raman Bcrdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2006 . Kepemilikan lahan di Desa Pernatang Raman.................................................. Tingkat Pnrtisipasi Anggot» MPA. . .. Partispasr pada J'ahap l'crcncanaan................................................................... Partisipasi pada Tnhap Penccgahan 1................................................ ............... Partisipasi pada Tahap Pcnccgahan !!............................................................... Partisipasi pada Tahap Penccgahan lJI Purtisipasi pada Tahap Pencegahan IV.............................................................. Partisipasi pada Tahap Pencegahan V............................................................... Partisipasi pada Tahap Pencegahan VI........................................................... Partisipasi pada Tahap Pcnocgahan VII............................................................. Partisipasi pada Tahap Penccgahan V£11............................................................ Partisipasi pada Tahap Pcnccgahan IX..............................................................
4.20. Partisipasi pada Tahap Pcmadaman................................................................... 4.21. Partisipasi pada Tahap Penanganan Pnscakcbakarnn !......................................
4.22. Partisipasi pada tahap Pcnanganan Pascakcbakaran £1 4.23. Partisipasi pads :ahap Penanganan Pascakehakaran 111..................................... 4.24. Partisipasi pada .ahap Pcnanganan Pascakcbasaran JV . 4.25. Matriks Korelasi antar Vanabel Bebas 4.26. Kocfisien Rcgrcsi 4.27. Has1I UJ• t.. 4.28. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Perscpsi dau Kondisi Sosial Ekonom i Masyarakat terhadap Partisipasi
5 31 31 37
38 39 41 44 45 46 47 64 65 67 6R 69 70 70 71 71 73 74 76
79 ..
81 81
82 . .
85 87
87
.
.
92
9.d.
xi
42!). 4.30. 4.31. 4.32. 4.33. 4.34. 4.35. 4.36.
4.37. '1.JS. 4.39. 4.40. 4.41. 4.42. 4.43. 4.44.
Persepsi Responden tentang Manfact Hulan dan La.hon.................................. Persepsi Responden tcntang Kebakara.n II utan dan Lahan............................... Pcrsepsi Respondcn tentang pcngcndalian Kebakaran Hutan dan Lahan.......... Pengaruh Vanabel Sosial E!rnnomi terhadap Variahel Partisipasi................. Umur Responden............................................................................................... Tabet Silang Tingkat Partisipasi Rcsponden Berdasarkan Umur..................... Jenis Pekcrjan Rcspondcn................................................................................. Tingkat Partisipasi Responden Berdasarkan Pekerjaan..................................... Tingkat Pcndapatan Rcspondcn........................................................................ Tingkat Partispasi Rcsponden Berdasarkan Pendapatan................................... Lama Pendidikan Formal Respondcn................................................................ Tingkat Partisipasi responden Berdasarkan l11m11 Pendidikan Formal.............. Jurnlah I'elatihan yang Tel ah Diikuti Rcsponden.i., .. .. Tingkat Partisipasi Respondcn Bcrdasarkan Pclatihan yang Tclah Diikuti...... Luas Lahan ynng Dimiliki Rcspondcn............................................................. Tingkat Partisipasi rcsponden Berdasarkan Luas Lahan .
95 95 97 98 99 l 03 I 03 I 05 l 05 I 07 I 07 110
11 O 112 112
1(11
DAFT AR GAMBAR
2.1. 3.1. 4.J.
Kerangka Pemikiran..................................................................................... Analisis Jalur (Path Analysi.>)..................................................................... Struktur Hubungan antar Vanabel Penelitian yang Terbcntuk...................
26 34 89
Xlll
DAFTAR GRAFrK
4.1. Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2003 s/d 2006.............
.. .. .
L. l. Sebaran Hotspot di Provinsi Jambi.............................................................
26 J3 85
XI\'
DAFTAR LAMPIRAN
l. Sebaran Titik Panas pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jambi Selarna 2. 3. 4.
5. 6. 7.
Periode2006................................................................................................ Tabet Nilai Hutan Produksi Provinsi Jambi................................................. Tabet Variabel. Indikator, Somber Data dan Tcknik Pengumpulan Data.... Kucsioncr. .. . .. .. . . . . .. . . . . . . .. . .. Pela Adminsitrasi Kecamatan Kumpch Kabupatcn Muaro Jambi.............. Peta Zonasi Hutan di Kabupaten Muaro Jambi........................................... Surat Edaran Gubernur Jambi tentang Kampanye Pencegahan Kebakaran
121 122 123 126 135 136
Hu tan dan Lahan.,
13 7 140 143 144 146 148 152
.. . . . . . . . . . .. . . . . .. .
.. . . . . ..
Foto Dokurnentasi Data Kondisi Sosial Ekonomi Responden Hasil Penelitian JO. Data Ordinal Hasil Validasi per Item Pertanyaan 11. Pengujian Validitas dan Reliabilitus Kuesioner
. .. . .
12. Succesivc Detai 1...
.
13. 14. 15. l('i.
.
8.
9.
Succesive Interval
Data Vanabel . Tingkat Partisipasi Responden ~..... Kriteria Penilaian Persepsi Responden....................................................... 17. Data Kondisi Sosial Ekonomi Respondcn...... .. .. . .. 18. Skor Kriteria Vanabel X2 {Sosial Ekonomi)..............................................
19. Output SPSS................................................................................................ 20. Riwayas Hidup.............................................................................................
155
156 157 158 159 160 161
BAB I fENDAHULl:AN
I. I. La tar Belakang
Bencana kebakaran hutan dan lahan merupakan pcrmasalahan serius yang harus dihadapi bangsa Indonesia hampir setiap tahun pada musim kemarau. Kebakaran hutan merupakan penyebab kerusakan hutan yang paling merugikan karena dalam waktu yang singkat dapat menimbulkan kerugian secara ckonomis, ekologis, esteris, maupun politis,
Selain illegal logging dan kcgiatan pcmbangunan yang menyebabkan perambahun hutan seperti transmigrasi, perkcbunan dan pertarubangan,
kcbakaran hutan juga mcrupakan salah satu penyebab deforestasi di Indonesia (Soernarwoto, 2001). Laju deforestasi di Indonesia pcriodc 1997-2000
tcrcatat 3,5 juta hcktar per tahun. Ini mcnjadikan Indonesia rnerupakan suluh satu tempat dengan tingkat kerusakan huran teninggi di dunia (Departcmen Kchutanan, 2006). Luas kebakaran hutan di Indonesia pada tahun 2000 adalah 3.016.50 ha (0,013 % dari luas kawasan konservasi daratan), tahun 2001, 14.329,50 ha (0,063%). tahun 2002, 35.496.73 ha (0.156%), tahun 2003, 3.545,45 ha (O,Ol 6%), tahun 2004, 3.343.99 ha (0.015%) dan tahun 2005, 5.502,47 ha (0,024%) (Departcmen Kehutanan, 2006). Angka-angka tersebut diyakini masih lebih kecil dari kcnyataan scsungguhnya di lapangan.
2
Salah satu faktor utama penyebab kebakaran hutan adalah manusia. Kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia terjadi karena adanya aktivitas masyarakat di dalam dan di luar kawasan hutan. Aktivitas masyarakat di luar kawasan hutan pada saat musim kcmarau adalah rnelakukan pembakaran untuk pembersihan lahan atau untuk mcmbuka lahan baru bagi kcgiatan pcrtanian dan perkebunan. Scdangkan aktivitas yang dilaksanakan oleh masyarakat di dalam kawasan hutan adalah seperti:
I) Pembalakan liar; sisa-sisa kayu setelah pembalakan yang dihiarkan berserakan rli lantai huran menjadi hahtm bakar yiing dapat mengobarkan api mernbakar hutan (Ruchiat dan Suyanto, 200 I). 2) Pencariun ikun; saut inusirn kcrnarau sungai keriug masyarakat membakar scmak dan rerumputan rawa yang telah mengering uruuk menemukan
cckungan lebak atau rawa yang masih uda air tempat ikan terjebnk, scpcrti yang terjadi di Kabuputen Ogan Komering llir, Sumatcra Selatan (Setijono, 200 I) 3) Pengambilan gctah jclutung dun pengambilan reran dan perburuan satwa liar, misalnya dari percikan scnjata api ym1g digunakan dan pcmbakaran untuk kegiatan memasak di dalam hutan, sepcrti yang terjadi di Tainan Nasional Bcrbak, Iambi (Lubis, dkk, 200'.l). Menyadari kondisi dau perkernbangan sumberdaya
hutan saat ini,
Departcmcn Kehutanan sejak tahun 2002 sampai dengan l 0 - 20 tahun ke depan mencanangkan
konsep pcrnbangunanan
kehutanan yang diarahkan
pada upaya-upaya
rebahilitasi dan konservasi sumberdaya
bentnk irnplementasi Kcputusan
No.
hutan, Sebagai
dari konscp terseout, Mentcri Kehutanan mclalui Surat
7501/Kpts-ll/2002 tentang Kebijakan Prioritas Bidang
Kehutanan
hutan
dan lahan merupakan suatu kegiatan yang bersifat
koordinatif yang mclibatkan berbagai segmen masyarakat luas, pernerintah dan swasta. Strategi pencegahan kcbakaran hutan dan lahan yang pcrlu
dilakukan dan dikembangkan lcbih lanjut adalab yang dapat laugsung mcnycntuh masyaralrnt di sekitar kawasan hutan dan yang berada di desadesa rawan kebakaran. Pengelolaan Kebakaran llutau Berbasiskan
Masyarakat (PKHBM)
mcrupakan cara yang tepat clan adil dalam mencari solusi pengendalian kebakaran hutan da.n lahan karena mencmparkan masyarakat sebagai subyek utama, Penempatan masyarakat sebagai subyek karena (Hasanuddin, 2003): 1) Kcbakaran huran dan lahan dilakukan olch manusia,
2) Masyarakat mcmiliki
peranan sehagai ujung rombak kcberhasilan
kegiatan pcncegahan dun pemadaman karena mereka bcrada di pedesaan
4
atau hutan yang paling dckat deugan lokasi kebakaran. 3) Kclompok yang paling dirugikan oleh adanya kebakaran hutan dan lahan pada umumnya
adalah
masyarakat
yang
tinggal
di sckitar
lokasi
kebakaran. 4) Masyarakat
merupakan
pcnanggulangan
elernen
kebakaran,
penting
dalam
karena rnasyarakat
kegiatan
jumlahnya
mobilisasi banyak dan
dapat mcmbantu keterbatasan sumber daya pemerintah.
Sehubungan
pembcrdayaan
dcngan pcningkatan peran serta (partisipasi)
dan
masyarakat, Dcparremen Kehutannn RI telah mclakukan
kcgiatan Pcngcrnbangan Masyarakat Peduli A1>i (MPA) di dcsa-dcsa sekitar kawusan hutan yang rawun terjadi kebakaran, Tujuan pembentukan
Masyarakat Peduli Api adalah mencegah
1.1<111
menanggulangi kcbakaran
hutan dan lahan dengan rneugembangkun kemampuan masyarakar unluk berpartisipasi dulam pengendalian kcbakaran
serta mensosialisasikan
program pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahun kcpada masyarakat yang lcbih luas.
Provinsi Jambi merupakan salah saru provinxi dengan luas kawasan hutan yang cukup signifikan yaitu 2.179.440 ha (42,i3 % luas wilayah Jambi) (Dinas Kchutanan Provinsi Iambi, 2006). Sampai saat ini, kcjadian kebakuran hutan dan lahan masih terns berulaug setiap tahunnya. Luas kebakaran hutan
dun lahan di f>rovinsi Iambi dari tahun 1997 s/d 2006 adalah sebagai bcrikut,
•L
5
Tabel 1.1. Luas kcbakaran hutan dan lahan di Prov. Iambi Tahun 1997- 2006 Luas (ha)
Tahun
19.286,07 86,25 l.628,95
0.885 0.004 0.075
Tidak ada data Tidak ada data 601.10 6.326,00 3.262,00 215,00 7.497,00
Tidak ada data
[997
[998 1999 2000 2001 2002 2003 200·1 2005 2006
% dad Juas· kawasan hutan
Tidak ada data 0.028 0.290 0.150 0.010 0344
(Sumbcr: Pusdalkarhutla Jambi, Januari 2007)
Selain itu, berdasarkan catatan Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan clan lahan Provinsi Jarnbi (Pusdalkarhutla), jurnlah. tilik panas (Hotspot) tahun 2006 adalah 6.752 titik yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Iambi (Lampi ran I). seringnya tcrjadi
Luasnya hutau dan lahan yang ada dan
kebakaran hutan dan lahan serta keterbatasan tenaga
Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan (Manggala Agni) Provinsi Jambi yang hanya berjumlah 210 orang, mengindikasikan perlunya partisipasi masyarakat dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pengendalian kebakaran hutan dan lahan ini akan Iebih efektif apabila dapat dilakukan tindakan preventif dan deteksi scdini mungkin. Unruk itu upaya peningkatan
panisipasi masyarakat akan sangat mcmbantu dalam upaya pencegahan dan pcngcndaliannya
karena masyarakat yang; berada paling dekat dengan Iokasi
kebakaran hutan dan lahan.
6
1.2. Rumusan Masalah
Dalam pelaksanaan kebijakan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, Balai KSDA Provinsi Jambi didukung oleh Lcmbaga Swadaya Masyarakat (LSM) membentuk wadah bagi masyarakai untuk bcrpartisipasi dalam kcgiatan pcngcndalian kebakaran
berupa kelornpok
MPA. Kclompok ini melibalkan masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan hutan untuk secara sukarcla berparusipasi melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. MPA mcmpunyai tugas rnembantu BKSD/\ dan pcmerintah daerah setempat secara sukarcla dalam mclaksaneken kegiatan pencegahan. pemadaman dan penanganan dampak kebakaran hutan dan lahan, Saleh satu lokasi kegiatan pengcmbangan MPA adalah Desa Pcmatang Raman, Kecaiuatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi yang bcrada di sekitar kawasaa Taman Nasional Bcrbak, Pembeotukan MPA di desa ini selain untuk
mengendalikan kcbakaran di lahan masynrakat, juga untuk mcndukung kcgiatan pengendulian kebakaran hutan di Taman Nasional Berbak yang dilaporkan telah mengalami kerusakau akibat kcbakaran mencupai 27.062 ha dari luas kescluruhan 162.700 ha {16,63%). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Lcmbaga Swadaya Masyarakat Pinang Sebatang dcngan dukungan dan bimbingan Wetlrmds lnternasional Indonesia Programme dan pcmcrintah serta masyarakat setempat. Kegiatan ini telah
dilakukan sejak tahun 2003. Diharapkan dengan dibcntuknya MPA akan mcngurangi kejadian keoakaran hutan deng;m cara iueningkatnya partisipasi
7
rnasyarakat dalam pcngendalian kcbakaran hutan dan lahan yang meliputi perencanaan, peucegahan terjadinya kebakaran, pemadaman kcbakaran dan tindakan pasca kebakaran hutan dan lahan.
Bcrulangnya kcbakaran hutan dan lahan di Jambi disehabkan nleh kcbiasaan masyarakat yang rnasih mclakukan pcmbakaran dalurn pernbukaan lahan. Adupun kebakaran di kawasan hutan, urnurnnya terjadi pada kawasau yang ringkat aktivitas rnasyarakat di dalam kawasan tcrscbut nnggi yaitu aktivitas mcngumpulkan hasil butan kayu dan non kayu di kawasan Tnman Nasional Berbak, Penyebabnya adaleh banyaknya tcrdapat daun, ranting, dahan dan kulit kayu kering dan mudah tcrbakar. Selain itu, dalam mclakukan aktivitas di dalarn kawasan huran, rnasyarakat rnenggunakan api untuk mcmasak, mcnghangetkan badan, rnerokok dan mcmbcrsihkan lokusi untuk meudirikan poudok. Api ini seriugkali menimbulkun kcbakaran, terutama pada musim
kemarau Oleh karcna iru partisipasi masyarakat dalam
pengendalian
kebakaran hutan dan lahan diperlukan unruk mengurangi
kcjadian kcbakaran. Menurut Sahidu (1988)
kondisi sosial ekonomi dan
pcrsepsi masyarakat mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat. Bcrkaitan
dengan
uraian
di
atas
maka
dapat
dirumuskan
permasaluhan yang merncrlukan kajian sebagai bcrikut: I) Bagaimana
pengaruh persepsi tcrhadap tingkat partisipasi masyarakat
dalam pcngandalian
kcbakaran hutan don lahan di Desa Pematang
Raman, Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jarnbi?
2) Bagaimana pcngaruh kondisi sosial ckonomi rerhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam pengendalian
kebakaran
hutan dan lahan di Desa
Pematang Raman, Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi?
L.3. Tujuan dan Kcgunaan Pcnclitian 1.3.1. Tujuan
Tujuan penelitian adalah: I) U ntuk mempelajari pengaruh pcrsepsi terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam pcngcndalian kcbakaran hutan dan lahan di Desa
Pcrnatang Raman, Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jam bi? 7.) Unruk mernpelnjari pengaruh keadaan sosial ckonorm terhadap tingkat
•
partisipasi masyarakat dalam pcngcndalian kebakaran huian dan lahan di Desa Pemarang Rwnan, Kccamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Iambi
1.3.2.
Kegunaan Penclitian Secara akademik penelitian iru diharapkan dapat digunakan scbagai
bahan studi lebib lanjut tentang pcngembangan konscp pcngcndalian
kebakaran hutan dan lahan berbasis masyarakat, Sedangkan secara prakris penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan lingkungan yang bcrkaitan dengan pengenda.ian kcbakaran huran dan lahan.
BAB II KA.flAN PUST AKA, KERANCKA PEMTT<JRANDAN HTPOTKSIS
2.1. Kajian Pustaka 2.1.1.
Kercrkaitan SosiaJ Ekonom.i Masyarakat di Sekitar Kebakaran Rutan
Keterkaitan
(intcraksi)
antara
masyarakat
Rutan dengan
dengan
hutan
relah
bcrlangsung cukup lama, karcna hutan mcmbcriknn rnanfaat bugi kehidupan
rnasyarakat. Adanya hutan juga rnemberikan kesernpatan kepada masyarakat untuk bckcrja terutama dalam hal: pembukaan lahan hutan, pcncbangan kayu, pcmbcrsihan lahan dan lain-lain, sehingga mcmpcrolch upah (pcndapatan) yang cukup besar, Selain itu, bagi
masyarakat yang hidupnya tergantung pada
sumber-sumbcr dasar yang terdapat di hutan seperti kayu bakar dan hasil hutan lainnya akan mcmberikan nilai tarnhah terutama bagi masyarakat yang bereda di sokitar kawasan hutan. Menurul Mubyarto, dkk (1993), bahwa petani di desa-
desa sekitar hutan melihat hutan yang ada di sekitarnya selain scbagai sumber kehidupan, juga hutan dapat dimanfaatkao sebagai lahan atau cadangan lahan
dalam berladang. Ada beberapa peoyebab tcrjadinya keterkaitan (interaksi) yang cukup peuting antar manusia dcngan sumoerdaya hutan, yaitu: (1) Tingkat pcadapatan rnasyarakat di sekitar hutan yang rendah; (2) Tingkat pendidikan yang rcndah;
(3) Rata-rata pemilikan lahan yang sempit dan kurang imcnsif pengelolaannya dan (4) Laju pcrtumbuhan penduduk yang pcsat dengan kepadatan yang cukup tinggi (Soekrnadi, 1987).
10
Karena tingkat kemampuan sumberdaya hutan untuk diperbaharui terbatas, maka di dalam pemanfaatannya harus memperhatikan batas-batas daya dukungnya, Dengan meningkatnya jumlah penduduk, kurangnya lapangan pckcrjaan dan banyaknya pcrusahaan di bidang kchutanan maupun pcrkcbunan
yang beroperast, maka eksploitasi sumberdaya hutan juga akan semakin besar. Hal ini selain menyehabkan hilangnya sejumlah hasil hutan yang merupakan sumbcr rnata pcncahanan masyarakat, juga akan menyebabkan tcrjadinya kebakaran hutan akibat pcmbukaan huian olch masyarakat maupun para
pcngusaha tersebut. Bagi masyarakat di scki-ar hntan yane memiliki ringkat kctcrganrungan yang tinggi tcrhadap hutan, peristiwu kebakaran hutan jugc dapat menimbulkan
perubahan eksirim dalam kchidupannya. Kebiasaan atau budaya hutan ynog rumbuh dan bcrkernbangnya seiring
dengan tumbuhnya sisrem
sosial
masyarakat, akan mengalami pergeseran dengan hilangnya sejumlab hasil hutan,
Pcrgcsaran ini ditandai dcngan adanyn perubahan dalam kchidupan sosial ekcnominya seperti: perubahan mata pencaharian dan peudupatan. Mcnurut l ladi (1994). keadaan sosial ekonomi masyarakat di sekitar hutan yang kurang baik akan menyebabkan kcnuskinan dan hal ini akan menimbulkan bcrbagai masalah. antara lain: I) Mcuyempituya kawasan hutan akibat penyerobotan areal hutan untuk keperluan pertanian/pcrkebunan secara liar.
2) Hutan menjadi rusa.k dan gundul kareua terjadinya kcbakaran hutan, perambahan hutan dan pcnehangan liar guna kcperluan kayu bakar atau kayunya dijual untuk menghasilkan/mcnambah pendapatan.
ll
Kebukuran hutun yang dilakukan masyarnkat lebih dilatnrbclakangi oleh
faktor sosial ckonomi. Paktor ini erat kaitannya dengan konsep penguasaan lahan oleh masyarakat, dimana bagi masyarakat yang luas lahannya kecil/tidak memiliki lahan akan berupaya membuka lahan baru atau ikut bekerjasama dengan masyarakat pcndntang membuka hutan (Anderson, dkk, 1999). Menurut Mubyarto, dkk (1993) petani di desa-desa sekitar hutan melihat hutan yang ada
di sekitamya selain sebagai sumber kehidupan.juga dapat dimanfaatkan scbagai lahan atau cadangan lahan unruk bcrladang. Menurut Yuadji (1981), berpengaruh
buhwa faktor sosial ekonorni
masyarakat
langsung ternadap kernarnpuan daya dukung lingkungan
atau
duerah/kuwasan. Semakin tinggi jumlah penduduk sumu daerah, maka gangguan I kerusakan terhadap surnberdaya hutan juga akan semakin bcsar. Salah satu
bcntuk gangguan yang mcrugikan rersebut adalah kebakarun hutan. Sedangkan menurut Otsuka, et.. al ( 19\17), bahwa usaha penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukun dengan cara monciptakan lapangan perkerjaan, dun meningkatkan pendaparan masyarakat di sekitar hutan, Hal ini
merupakan salah saru parameter yang cukup nyata dalam rnenilui
tingkat
kcscjahtcraan masyarakat, karena tiugkat kescjahtcraan ini sangat berhubungan dengan
besamya gangguan/kerusakan
dun risiko
kcbakaran
huran yang
Pengendallan Kcbakaran
Hutan dan
disebabkan oleh aktivitas masyarakat di sckitar hutan.
2.1.2. Persepsi Masyarakat
tentang
Lahan Pcrsepsi adalah pengalarnan seseorang tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
yang diperolch
dcngan mcnyimpulkan
informasi
clan
12
rnenafsirkan
pcsan, dengan kata lain persepsi ialah memberikan makna pada
stimuli inderawi (Rakhmat, 2005). Menurut Nord (1976) dalam Susiatik (1998) persepsi adalah proses pemberian arti (kognisi) terhadap lingkungan oleh seseorang, dan karena sctiap orang memberi arti kepada stimulus, maka individu yang berbeda akan melihat bal yang sama dengan cara yang berbeda, demikianlah tcrjadinya persepsi. Setiap orang memiliki berbagai macam isyarat yang dapat mempengaruhi
persepsin ya terhadap orang lain atau stimulus seperti obyek dan tanda-tanda. Menurut Ucbjana
(1990)
dalam
Sulisliono
(1992)
persepsi
adalah
penginderaan bal ini dipengaruhi oleh pcngalaman, kebiasaan dan keburuhan. Pengetahuan dan peogalaman
memperkaya benaknya dengan perbendaharaan
untuk memperkuat daya persepsinya, Semakin sering ia rnelibatkan diri da!am komunikasi, akan semakin kuat daya persepsinya. Mcnurut
Sattar (1985) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap suatu kegiatan adalah pendidikan, sosial ekonomi, sosial budaya dan penyuluhan. Scdangkan Sarwono (1992) mengemukakan bahwa persepsi
seseorang terhadap suatu objck dipengaruhi
oleh kebudayaan dan
umur. Perscpsi terhadap informasi yar.g disampaikan tergantung pada individu yang menerimanya. Bagaimana individu menafsirkan infonnasi yang ditcrima
tergantung pada pendidikan, pekerjaan, pcngalaman dan kerangka pikirnya. Menurut Asngari (1984) dalam Susiatik (1998), persepsi bukan hanya dipengaruhi karakeristik pengalaman rnasa silam, tetapi karakteristik responden scpcrti umur, jenis
kelamin,
pendidikan
dan pekerjaan,
karena perscpsi
13
merupakan proses pengamatan serapan yang berasal dari kemampuan kognisi orang tersebut. Menurut Baharuddin (2003) masyarakat Air Sugihan, Sumatera Selatan bcranggapan bahwa tanah mcnjadi lcbih subur dengan dibakur. Oleh karcua iru pada rnusim kemarau panjang proses pcmbakaran menjadi sangat penting dalam kegiatan pembukaan lahan. Api juga biasa digunakan masyarakat ini untuk kegiatan senor (pcncairan ikan) clan mcmbuka jalan rnenuju lokusi pencarian kayu gelam.
Disebutkan pula bahwa sclama ini belurn ada usaha dilakukan
masyarakat untuk mengendalikan kcbakaran di lahan gumbut, karena faktor eko110111i rnasyarakat yang sangat tergantung pada surnberdaya alarn yang ada. kebakaran hutan dan Johan adalab scrnua usaha yang
Pcngendalian
mencakup
kegiatan-kegiatan
pencegahan,
pascakebakaran huran dan lahan. berbasiskan
pemadaman
Pcngcndalian
dan
tindakan
kcbakaran hutan
masyarakat merupakan upaya pengendalian
yang
kebakaran hutan dan
lahan dengan prinsip pencegahan lcbih baik dnriparla pemadaman. Pendckatan ini
mcncmpatkan
masyarakat
sebagai
faktor
utama
dalam
menurnbuhkernbangkan kcsadaran, penguatan kelernbagaan uiclalui pclatihan dan pcningkatan monvasi serta partisipasi akti f scluruh lapisan masyarakat sorta penggalian dan pengembangau kcarifan tradisi dan budaya yang telah ;ula yang didukung scgcnap stakeholders terkait (Sctijono, 2003).
2.1.3.
Partlsipasi Masyarakat dalarn Pengcndalian
Kebakaran Hutan dan
Lah an Timbulnya
masalah-masalah
pengclolaan
surnber
daya
alam
dan
pengembangan lingkungan hidup memerlukan oricorasi baru dari uparut-uparnt
14
pemcrintah dan masyarakat baik diringkat pusat maupun tingkat daerah. Partisipasi aktif dan konstruktif dari rnasyarakat sangat diperlukan dalam meuanggulaugi masalah-rnasalah lingkungan hidup dan pengelolaan sumbersumber alam untuk kepentingan pembangunan dalam mencapai masyarakat adil dan makmur, Partisipasi mengandung arti : 1.
Partisipasi adalah kegiatan atau pernyatnan untuk ikut ambil bagian dalam suaru kegiatan.
2.
Partisipasi
adalah kerjasama dalam suatu hubungan yang saling
menguntungkan. Mubyarto (1984) mcnyatakan bahwa partisipasi adalah kesediaan untuk rnembantu berhasilnya suaru program sesuai kemarnpuan setiap orang tanpa meugorbankan diri sendiri, Dalam pandangan lain dinyaiakan, bahwa panisipasi adalah kerjasama antara rakyat dan pemerintah
dalam
merencanakan,
melaksanakan. monitoring dan cvaluasi basil pembangunan (Sutrisno, 1995). Dalam definisi partispasi ini, diasumsikan bahwa partisipasi ruernpunyai aspirasi, nilai budaya yang perlu diakomodasikan dalam program pembangunan. \Vardoyo (l992)
berpendapar, bahwa partisipasi
adalah
keikutsertaan
rnasyarakat baik dalam bentuk pernyataan maupun kegiatan. Keikutsertaan tersebut tcrbentuk sebagai akibat terjadinya interaksi sosial antara individu atau
kclompok masyarakat yang lain dalam pembangunan. Menurut Ndraha ( 1982) dalarn Susiatik (1998) partisipasi meliputi tiga hal, yaitu (1) adanya keterlibatan mental dan emosional, (2) adanya kesedinan
untuk memberikan sumbangan
dalarn pembangunan,
(:l) adanya kesediaan
untuk bcnangguog jawab. Menurut Holil Soelaiman (1985) dalam Susiatik
15
(1998)
partisipasi anggota masyarakat dalarn kegiatan pembangunan yairu
adanya sikap mendukung dan adanya kctcrlibatan masyarakat secara individu,
kclompok atau kc dalam kesatuan bersama, pcrcncanaan dan pelaksanann program atas dasar tanggungjawab sosial. Soetrisno
( 1995)
mcndcfinisikan
partisipasi
rnenjadi
dua jenis
partisipasi, yaitu: I) Partisipasi
rnasyarakat dalam pembangunan diartikan scbagai dukungan
rakyat tcrhadap
rencana/kcgiaran
pcmbangunsn
yang dirnncang
dan
ditcntukan tujuannya olch pcrcncana. 2) Panisipasi masyarakat dalam pcmbangunan mcrupakan kerjasarna yang erat antara perencana dan
masyarakat dalam mereucanakan, melaksanakan,
mclestarikan dan mengcmbangkan hasil pcmbangunan. Partisipasi masyarakat dalam pcmbangunan dapat dibedakun rnenjadi lirna jenis yaitu:
I) lkut memberikan masukan dalam proses pembanguuan, rnenerima imbalan atas iuasukan tersebut dau meuikmari basil pembangunan. 2} lkut membcrikan masukan dan meoikmati basil pembangunan. 3) lieut mernberikan masukan dan rnenerima imbalan tanpa menikmati hasil
pernbangunan. 4) Menikmati hasil pembangunan tanpa mcmberikan masukan; dan
5) lkut mcmbcrikao masukan tanpa menerima irnbalan dan tidak menikmati hasil pembangunan (Rahim, 1975 dikutip Suhartati, 2006). Selain
itu, Awane (2003)
menyatakan
bahwa
partisipasi
adalah
ketcrlibatan aktif dan bennakna dari massa pcnduduk pada tingkatan-tingkatan
16
yang bcrbcda sepcrti di dalam proses pcmbcntukan kcputusan
untuk
rnenentukan tujuan-tujuan kemasyarakatan dan pengalokasian sumbcr-snmber untuk mencapai tujuan-tujuan tcrscbut, pclaksanaan program-program dan proyek-proyek secara sukarela dan pembagian yang merata, dan pcmanfaatan hasil-hasil dari suatu program atau proyek. Masyarakat akan termotivasi untuk bcrpartisipasi jika: I) Ada organisasi dalam masyarakat untuk penyaluran partisipasinya. 2) Partisipasi
menghasilkan
kc11nt1111g1111 langsung sesuai kehutuhan dasar
masyarakat. 3) Masyaraka; dapat mengontrol secant efektif dalam proses partisipasi rcrsebut (Goldsmith dan Bulstain dalam lsmawan rlan F.1ly, I 997) Moohar, Darmewati dan Nieldalina, (2005) menyatakaa ada bcberapa bentuk partisipasi, yaitu : (1) inisiati (i's11n11ta11, yairu masyarakat secara spontan
mclakukun aksi bersama dan merupakan bentuk partisipasi yang alami, (2) fasilitasi, yaitu partisipasi masyarakat yang disengaja, yang dirancang dan didorong scbagai proses belajar dan berbuat oleh rnasyarakar unluk mcmbantu
menyelesaikan masalah bersama, (3) iuduksi,
yaitu masyarakat dibujuk
berpartisipasi melalni propaganda atau mempengaruhi melalui emosi dan patriotisme,
(4) koptasi, yaitu masyarakat dimotivasi untuk berpartisipasi demi
kcuntungau materi dan pribadi yru1g tclah discdiakan unruk mcrcka, (5) dipuksu, masyarakut berparusipasi
dibawah tekanan atau sanksi-sanksi
yang diberikan
penguasa, Dengan udanya organisasi,
seperti Masyarakat Pcduli Api, maka atla
wadah bagi masyarakat untuk belajar bersama memahami tentang pentingnya
17
pengendalian kebakaran hutan, bagaimana cara memadamkan api dan bcrsama bergotong royong mclakukan pernadaman.
Juga memiliki secara bersarna
pcralatnn unruk memadamkan api di hutan maupun di lahan masyarakat, karena kcgiatan ini mcmburuhkan tenaga, waktu dan dana serta keterarnpilan. Partisipasi rnasyarakat dalam pcngcndalian kebakarau hutan dan lahan dimulai dari tahap perencanaan pengendalian kcbakaran hutan dan lahan, tahap
pencegahan terjadinya kcbakaran, tahap
pemadaman kebakarun
dun tuhap
penanganan pascakebakaran.
Berpartisipasi dalam kcgiatan pcngcndnlian kcbakaran hutan dan lahan, berarti turut rnengurangi dampak yang ditimbulkan
kcbakaran tcrhadap
masyarakat yang berada di sckitar kawasan, seperti adanya asap yang mengganggu kesehatan dan aktivitas mcreka sehari-hari serta hilangnya mata pencahariun mcreka di dalam
kawasnn, Lebih jauh masyurakat bisa mcmantnu
clan mengawasi areal di desanya dan dalam kawasan hutan yang rawan terjadi kebakaran dalrun upaya untuk melakukan pencegahan kebakaran hutan clan lahan di waktu yang akan datang, Scpcrti yang diungkapkan olch Sctijono
(2003 ), dalam kegiatan pengendalian kebakamn hutan dun lahun, uiasyarakat rnengarnbil
inisiatip
scncliri untuk melakukan
kcgiatan. jika perlu
dengan
bimbingan clan buntuan pihak luar, Mcreka memegang kontrol atax pelaksanaan kcgiatan pcngcndalian kcbakarun hutan dan lahan di desa dun kawasan hutan di sekitar desanya. Tcrdapat tiga alasan ucama mongapa partisipasi
mcmiliki
sifat yang penting, yaitu: (1) panisipasi
alat guna mempcroleh
informasi
mengcnai
dalam pembungunun
masyarakat merupakan suatu
kondisi,
kchutuhan
dau sikap
18
rnasyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan akan kurang berhasil; (2) masyarakat akan lebih mempercayai program pernbangunan
jika merasa dilibatklan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karcna akan lebih mengetahui seluk beluk p::ogram tersebut dan akan merasa mcmiliki terhadap program tersebut; (3) merupakan suatn hak demokrasi bila masyarakat
dilibaikan dalam pembangunan masyarakat itu seudiri (Conyes, I 991 ). Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat Mitchell, dkk (2003), bahwa ada beberapa alasan agar suatu kegiatan untuk menyertakan masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan dan sumberdaya termasuk pcngendalian kcbakaran hutan dan lahan, dimungkinkan unruk: (I) merumuskan persoalan dengan lebih efektif; (2) rnendapatkan infonnasi dan pernahaman di luar jangkuan dunia
ilmiah; (3) mcrumuskan altematif penyclcsaian masalah yang secara sosial akan dapat diterima, dan (4) membentuk perasaan memiliki terhadap rencana dan penyelesaian, sehingga memudahkan peaerapan.
Meskipun
pendckatan
partisparif ini rrnmgkin memerlukan wakru Icbih Jama pada tahap-tahap awal
perencanaan,
tempi di proses selanjumya bahwa pendekatan ini
akan
mengurangi atau menghindari adanya pertentangan. Saal ini Negara-negara demokratik lebih banyak melaksanakan suatu kcgiatan pembangunan dengan pcndckatan
partisipatif ini, dan banyak pengcloia!planner memandang positif
pendekatan ini.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat menurut Sastroputro ( 1988). meliputi tiga hal, yairu:
( l) keadaan sosial masyarakat yang meliputi iingkar pendidikan, pendapatan, kebiasaan dan kedudukan dalam sistem sosial,
19
(2) kegiatan program pernbangunan, kegiatan i.ni merupakan kcgiatan yang
dirumuskan dan dikendalikan oleh pemerintah; dan (3) keadaan alam sekitar ym1g mencakup faktor fisik atau keadaan geogratis
daerah yang ada pada lingkungan ternpat hidup masyarakat tersebut. Hal ini juga dikemukakan oleh Madri (1986), yang menyatakan bahwa tingkat
pendidikan,
merupakan
urnur,
faktor pribadi
dan
kesesuaian
kegiatan
yang dapat mcmpcngaruhi
dengan
kebutuhan
tingkat partisipasi
seseorang dalam mclakukan suatu aktifitas. Aktifitas dapat diukur dari: (1)
kehadiran; (2) kepatuhan menyelesaikan tugas; (3) kcsukarelaan; (4) partisipasi dalam diskusi; (S) aktifitas kelompok yang kesemuanya ini melibatkan pikiran
mental dan fisik (Tulungen. dkk, 2004). Menurut Feaster (1969) dalam Akib (2001) ada kecenderungan bahwa perbcdaaan umur akan mcnyebabkan tcrjadinya pcrbcdaan siknp terhadap menerapkan suatu informasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Covar dan Salced (1960) dalam Akib (2001) bahwa penduduk yang berumur relatif muda
cenderung lebih sering mcncrima petunjuk yang berkaitan dengan kegiatan y~ng dilakukannya.
Demikian pula pendapat Suharjo dan Dahlan Patong (1988)
dalam Akib {2001) bahwa penduduk berusia rnuda biasanya berpendidikan lcbih cinggi schingga lebih tanggap terhadap perkernbangan
dan informasi baru.
Selain itu, Robbins (2001) dalarn t.estari (2004) menyaiakan bahwa umur rnempcngaruhi podukrivitas seseorang. Sering ditemui kcterampilan seseorang individu, terutama kecepatan, kccckatanan, kckuatan dan koordinasi mc1111ru11 seiring dengan
berjalnnnya
wakru dan kurangnya
rangsangan
intelektual
semuanya menyumbang pada bcrkurangnya produktivitas. Soedijanto yang
20 dikutip oleh Tjandra (1997) menyatakan bahwa kemampuan seseorang belajar berkembang secara gradual, sejalan cengan meningkatnya umur, akan tetapi setelah mencapai usia tertentu akan berkurang secara gradual dan sangat n yata pada usia 55-60 tahun, Sedangkan menurut Trison (2005), partisipasi masyarakar dalam suatu
kegiatan pembangunan dipengaruhi oleb faktor kemampuan, kernauan, dan kesernpatan. Kernampuan diartikan sebagai penguasaan sejumlah pengetahuan
dan keierampilan tertentu dalam pengelolaan kegiatan,
Unsur kemampuan
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendapatan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, umur, dan kegiatan penyuluhan. Kemauan seseorang untuk berpartisipasi berkaitan dengan aspek mental clan hal ini tercakup faktor-faktor antara lain motivasi, persepsi, clan sifat kekosmopolitan. Sclain itu Romana (2001) mcnyatakan faktor yang mcmpcngaruhi partisipasi masyarakat adalah tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat selain sosialisasi kegiatan. Pendapat lain menyebutkan tingkat partisipasi masyarakat
terutama ditenrukan olcb koadisi
ekonomi/tingkat pendapatan
dan
pengetahuan/keterampilan serta persepsi yang mcrcka miliki (Sahidu, 1998). Meuurut Susiatik (1998) partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh (I) umur,
umur individu akan dipengaruhi pertumbuhan individu dalam aspek biologis maupun psikrs.
Hertambahnya
usia scseorang akan bertambah pengalamannya.
•I
(2) tingkat pendidikan, Pendidilrnn sebagai suatu proses yang bcrpengaruh pada pembentukan sikap (termasuk pcrsepsi), karena pendidikan rnelerakkan dasar
pengetahuan dan konscp moral dalam diri individu, Konscp moral akan menenrukan sikap; dan pcrilaku (tcrmasuk partisipasi).
(3) status dun Iuas
21
lahan, lahan merupakan faktor penting
Dalam budidaya pertanian status kepcmilikian lahan dapat dibedakan mcnjadi (I) pernilik, (2) penyakap, (3) penycwa, (4) kombinasi pemilik, penyewa, penyakap dan (5) buruh rani, Satus dan luas lahan akan mempcngaruhi konscp
seseorang, terutama dalam menentukan jenis produksi, bagaimana mcngolahnya dan pendapatnn yang cliperoeh clan usaha taninya. lsu pokok yang berkaitan dcngan kobakaran hutan dan lahan antara lain adalah: (I) Faktor ckonomi merupakan salah satu pemicu terjadinya kobakaran huun dan lahan, Pcnyiapan lahan deagan cara mcmbakar masih banyak dilakukan olch rnesyarnkat karcua belum nda alternatif lain yang lebih cepat, murah dan rnudah, ('.l) Sebagian besar masyarakat percayu bahwa dengan melakukan pcmbakaran
terutarna di lahan gambut, akan dapat menaikan kcsuburan tanah karena dapat rncngurangi kcasaman tanah (menaikan plf), (3) Masih banyak masyarakat yang belum peduli terhadap bahaya kebakarau
huian dan lahan. (4) Bimbingan dan kegiatan untuk penyiapan lahan ramah lingkungan kepada
masyarakat bclum banyak dilakukan. (5) Keterbatasan pengetahuan, tcknologi dan pengalaman dalam pcmadaman
kcbakaran hutan dan Laban. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan dapat direntnkan oleh pengetahuan dan tingkat pendapatan masyarakat.
22
Dalam Burning lsues. 2001 dituliskan, pcr.duduk lokal seringkali berada
dalam posisi terbaik untuk pengendalian kebakaran pada skala lokal. Banyak kelompok
masyarakat yang rnemiliki
peogctahuan dan praktek-praktek
tradisional dalam penggunaan api yang terbukti sangat cfcktif. Banyak dmi pengetahuan ini yang tidak 'ditcmukan' dan dimanfaatkan. Pcranan rnasyarakat lokal akan menjadi sangat nyata apabila disadari hahwa kapasitas pcmcrintah pada tingkat lokal dapat aangat tcrbatas. Bagi masyarakat, agar rncrcka dapat berperan dalam pengendalian kebakaran, mercka perlu memiliki kontrol ates sumberdaya- surnberdaya hutan dan pcngclolaannya. Oleh karena itu, promosi pcngendalian kcbakaran bcrbasiskan masyarakat akan memperkuat konscp dimana penduduk lokal memiliki kontrol tcncntu atas sumbcrdaya hutan.
2.1.4.
Konsep Pengendalian J\'111sy11rakat
Sctijono
Kebakaran
(2U03) dalam
Ilutan dan Laban
makalahnya yang berjudul:
Berbasiskan
Kehidupan
Masyarakat dan Kaitannya dengan Kebakaran Lahan Rawa/Gambur di Kabupatcn Ogan Komering Ilir, Provinsi Surnatcra Sclatan menyatakan bahwa ['engendalian Kcbakaran Berbasiskan M;c;yarukat dapat diartikan scbagai upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan pcndckatan yang berprinsip bahwa
penceguhan
lehil'
hark
daripada
pemadaman,
Pendekatau
rnenempatkan peran masyarakat scbagai basis alau faktor urama, implementasinya,
pcndckatan
1111
didasarkan
pada
penggalian
ini
Dalarn dan
pcngcmbaugan/penyernpun.ean terhadap kearifan tradisi dun budaya y.111g telah ada di masyarakat, mcnumbuhkembangkan kcsadarnn, penguaian keleuibagaan
23
melalui pelarihan,
dan peningkaran motivasi
serta partisipasi aktif seluruh
lapisan masyarakat yang didukung oleh scgcnap stakeholderstcrkait. Implcmcntasi
pengendalian
kebakaran
hutan
dan
lahan
berbasis
masyarakat adalah: I) Menemukenali akar penychab kebakaran dan mencari cara mengatasinya 2) Membentuk forum mu/Ji-stakeholder pada tingkat kabupaten 3) Kampanyc dampak serta pencegahan kcbaknran hutan clan lahan
4) Melatih masyarakat desa tentang penccgahan, pernadaman dan kcselamatan serta pemhentukkan rcgu pcmadaman kebakaran desa 5) Melengkapi rcge pemadam kebakaran dcsa dcugan pcrnlatan tangan sederhana sesuai kcbutuhan 6) Penguatan pcraturan dan kelembagann dcsa; dan 7) Pcndckatan kesejahteraan masyarakat.
Pengendalian
kcbakaran
hulan
clan
lahan
bcrbasis
rnasyarakat
diwujudkan dalam pembentukan suatu kelornpok rnasyarakat scbagai tenaga sukarela dalam pcngendalian
kebakaran hutan dan lahan, dan sclanjutnya
discbur sebagai Masyarakat Pcduli Api,
2.2. Keraugka Pcmikiran Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia
ielah menimbulkan kerugian
dan kerusakan sosial, ekonomi, dan lingkungun yang sangat besar. Sclaiu dampak-dampak
negatif tcrhadap biodiversitas dan fungsi-fungsi
ckosistem
hutan. kebakaran hutan dan lahan telah menimbulkan
kerugian jiwa, harta
bcnda,
lugi mcmpengaruhi
masalah-masalah
kesehatan
dan
lebih
jauh
24
perekonomian nasional dan regional. Dampak negatif lainnya adalah efek kebakaran hutan rerhadap peningkatan suhu permukaan bumi (global warming). Secara umum dikctahui bahwa kcbakaran huran bampir seluruhnya disebabkan olch kegiatan manusia. Mengingat yang mcnjadi sumber kebakaran adalah kegiatan manusia, maka kebakaran tersebut dapat ditekan bila somber kebakaran dikurangi atau dicegah. Pcngalaman mcnunjukkan bahwa dalam pengendalian kebakaran hutan, pencegahan kebakaran hutan rncmcgang peranan yang sangat penting. Pcngclolaan Kcbakaran Hutan Berbasiskan Masyarakat (PKBM)
mcrupakan cara yang tcpat dan adil dalrun mcncari solusi
pengendalian kebakaran hutan dnn lahan karcna mcncmpatkan rnasyarakat sebagai subyek faktor utama. Dalarn pendekatan ini masyarakat diharapkan dapat mcnggunakan api sccara lcbih bijaksana dan bertanggung jawab dan secara swadaya mampu mcnccgah sena memadamkan kebakaran hutan dan
lahan secara dini. Untuk melaksanakan
pendekatan pcngendalian
kebakaran hutan
berbasiskan masyarakat (Co1111111111ily Bused Fire lvf111iuge111e11t)
dipcrlukan
adanya partisipasi aktif dari masyarakai dan diikutsertakan dalam setiap tahap pengendalian kebukaran hutan, Diharapkan dengan pendekatan i111 masyarakai dapat mcnccgah dau mengendalikan kehakaran hutan dan lahan secara swadaya pada tahap dini apabila terjadi kebakaran yang rncluas dan cenderung menjadi
• tidak terkendali, Keterlibatan masyarakat dimulai dari percncauaan, pencegahan kebakaran
hutan dan lahan. pemadaman kebakaran hutan dan lahan dan
penanganan pascakebakaran.
25
Partisipasi
masyarakat
dalam
pcngcndalian
kcbakaran
hutan
ini
dipcngaruhi oleh kondisi sosial ekonomi dan persepsi masyarakat tentang kcbakaran hutan dan dampaknya tcrhadap kehidupan mereka. Jika persepsi masyarukut terhadap hutan dan lahan baik maka mereka akan mclindunginya
ini
faktor-faktor
yang dianggap
mempengaruhi
partisipasi adaluh fuktor pcrscpsi dun kondisi sosial eko110111i. Kondisi sosial ekonomi mcliputi umur, pendidikan, pelatihan di bidang kebakaran hutan dan lahau, pcndapatan, pekerjaan dan luas lahan. Persepsi itu sendiri juga bisa dipcngaruhi olch kondisi sosial ekonomi masyarakat. Partisipasi masyarakat
akan rneningkut jika mereka memiliki pcrsepsi yang baik mcngcnai hutan dan pcngcndalian kebakarnn hutan dan lahan serta kondisi sosial ekonorni mereka yang baik. Dcngan meuiogkatnya partisipasi, diharapkan kcjadian kebakaran butau dan lahan bisa bcrkurang, Dari uraian tersebut di utas kcrangka pemikiran pcnelitian digarnbarkun secura sederhana dalarn skc111<1 seperti Garnbur 2.1 bcrikut:
1111
dapat
26
Pengendalian Karhutla
Knndisi Sosial
Ekonomi Mu.sy.
Persepsi Masyarakat
l.Umur 2.Pendidikan 3.Pelatihan
I' I"\
.
4.Pcndapatan S.Pckcrjaan 6.Luas lahan
Panls.pasi
Masyarakat
Kejadian Kcbakaran Hutan dan lahau Berkurang
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
2.3. Uipotcsis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dibangun, hipotesis penelitian adalah scbagai berikut: I.
Persepsi
mempengaruhi
parnsrpasi
masyarakat
dalam
pengenclalian
kebakaran hutan dan lahan di Desa Pematang Raman Kecamatan Kumpeh
Kabupaten Muaro Jambi.
27
2. Kondisi Sosial Ekonomi pengendalian
kebakuran
mempcngaruhi
paritisipasi
masyarakat
hutan dan lahan di Desa Pematang
Kccamatan Kumpch Kabupatcn Muaro Jarnbi.
dalam Raman
BAB Lil METODE PEN~LITIA.N
3.1. Objek Penelitian Objek penelitian rm adalah scluruh anggora (populasi) kelompok Masyarakat Pcduli Api (MPA) di Dcsa Pcmatang Raman, Kecarnatan Kumpeh Kabupaten Muaro Iambi yang berjumlah 40 (empat puluh) orang. Alasan pemilihan lokasi di Kabupaten Muaro Jambi adalah hap tahun terjadi kebakaran hutan dan lahan. Walaupun pada tahun 2006 titik panas lebih banyak terjadi di Kabupaten Tebo namun titik panas tersebut bcrasal dari
perkebunan sawit, semenrara di Kabupaten Muaro Iambi titik panas banyak tcrjadi di kawasan hutan, yaitu Taman Nasional
Berbak. Oesa Pematang
Raman merupakan salah satu desa yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Berbak yang berlahan gambut di rnana setiap tahun, terutama musim
kemarau selalu mengalami kebakaran hutan. Pelaksanaan
penelitian
dilakukan
pada pertengahan
bulan
April
sampai dengan akhir Mei 2007.
3.2. J\1etode Penelitian Bcrdnsarkan
rujuan
penelilian,
penelitian ini adalah kuantitatif
metodc
yang
digunakan
dalam
Mctode ini digunakan uruuk mcngctahui
pcngaruh variabel bebas terhadap vuriabel tcrikat yaitu hubungan antara persepsi masyarakat dcngau partisipasi masyarakat dan antara kondisi sosial
28
29
ekonomi masyarakat dengan partisipasi masyarakat. Indikator sebagai instrumen diukur dengan angka dan dianalisis dengan prosedur staristik. Dara penelitian ierdiri dari clala primer dan data sekunder. Data primer diambil secara langsung oleh peneliti, sedangkan data sckunder meliputi buku, peraturan perundang-undangan, dokumen, data, bahan dan informasi
yang berkaitan dan relevan serta mendukungpokok bahasan penelitian.
3.2.1.
Varlabcl Penellttan
Data yang dibutuhkan dalam penelitian kuuntitatif ini udalah data yang rneojelaskan faktor-faktor yang rnempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan, antara lain persepsi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Data tersebut rnenunjukkan variabel-variabel
yang akan ditcliti, Bcrikut variabcl bcbas (independent
variables dimaksud : I) Variabel persepsi masyarakat (X1)
2) Variabcl kondisi sosial ekonomi masyarakat (Xi) Sedangkan variabel terikat idependentvariable)adalah partisipasi rnasyarakat
(Y). Bcrikut definisi operasional dari variabel-variabel tersebut : I)
Variabel
persepsi
masyarakat
adalah
penilaian
rnasyarakat
tentang
manfaat hutan dan manfaat peugendalian kebakaran hutan dan lahan, 2) Variabel
kondisi
sosial ckonomi
ekonomi masyarakat yang melipuri:
masyarakat
adalah kondisi
sosial
30
(1)
Umur adalah selisih tahun antara pada saat penelitian dilaksanakan dengan pada saat responden dilahirkan.
(2)
Pendidikan
adalah jumlah tahun pendidikan
formal yang telah
diikuti responden dan jumlah pendidikan non formal terkait dengan kehutanan dan pengcndalian kebakaran hutan dan lahan yang telah diikuti responden, (3)
Tingkat pendapatan
adalah
pcndapatan
bersih
respond en yang
diterima dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan. (4)
Luas lahan adalah luas lahan garapan yang diolah dan ditanami responden dan status kepemilikan lahannya,
3) Vanabel partisipasi adalah perau serta aktif masyarakat dalam kegiatan pengendalian
kebakaran
butan dan lahan yang meliputi perencanaan,
pencegahan kcbakaran hutan dan lahan, pemadaman kaba karan hutan dan lahan dan tindakan pasca kebakaran hutan dan lahan. Vanabel penelitian selengkapnya disajikan pada lampiran 3 halaman 123.
3.2.2.
Pengambilan Data Pengambilan
data
dilakukan
dcngan
wawancara
menggunakan
insrrumen kucsioncr (terlampir) terhedap seluruh populasi Masyarakat Peduli Api di Desa Pematang Raman, Kecamatan Kumpch Kabupaten Munro Jambi. Data yang diumbil merupakan data sikap dengan pcngukuran menggunakan skala sikap Liken (skala ordinal). Mcnurut Riduwan (2004), jenis skala yang digunakan untuk mengkuanti'kasikan sikap adalah skala Liken. Skala sikap
31
disusun untuk mengungkapkan sikap sctuju atau tidak setuju terhadap objck pcnclitian.
Data yang diumbil merupakan data sikap dengan pcngukuran
menggunakan skala yang berisi pcrnyataan sikap dari responden tcrhadap pengenduliun
kebakaran hutan dan lahan. Katcgori jawaban terdiri atas 5
ttngkatan sebagaimana tabel 3.1. berikut : Tabcl J.1. Pcniluian Skala Sikup Liker! Nilai P~myataan
Sikap
Positif 5
Sanaat setuiu/ selalu Setuiu/ sering
-
4
RaL>u·ra1111/ kadanu-kadana
Nezarif
-
2
3
3 2
Tidak setuiu/ iarana Sanuat tidak setuiu/ iidnk oernah
I
4
s
I
Jawaban yang dibcrikan olch sctiap rcsponden rnerupakan skala ordinal dcngsn kriteria dan pcnilaian skor sebagai berikut : Tabet 3.2. Skor dun Krireria Penilaian (Wulansari, 2003) Peuil ai an Skor Persen
(%)
Kritcria Sanuat Baik
A
5
84-100
B
4
68-83
Flaik
c
3
52-67
Cukup baik
D
2
36-51
E
1
20-35
Untuk mcucntukan
tcrhadap pengendalian
Kurang
Baik Tidak Haik seherapa
kebakaran
Ukuran Tinakat Partisipasi
Mcnaikuti sernua kegiatan Mengikuti sebagian besar keeiatan Mengikuti sebagain kegiatan (setenzah) Mcngikuti scbagien kecil keuiatan
Tidak terlibat
bcsar tingkat partisipasi
hutan
dau lahan
didapat
musyarakat dari hasil
perhitungan jumlah skor partisipasi yang dicapai anggota MPA dibagi dengan skor partisipasi maksimurn (ideal) y~ng harus dicapai oleh rcsponden.
32
3.2.3. Valitlitas dau Reliabilitas Alat Ukur Validitas alar ukur adalah indek yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur benar-benar mengukur apa yang dikehendaki untuk diukur. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk menguji validitas item pertanyaan adalah dengan meuggunakan pcrsamaan korelasi roduct Momen (Pearson),
sebagai berikut : r=
n
L
XY -
IX ·LY
~nJLx -(2:X) ~1IY'-(2:Y) 2
2
2}
Keterangan : r = korelasi Pearson X = skor sctiap item
Y = skor Lota! dikurangi skor item tersebut n = jumlah sampel Nilai koefisien korelasi dari setiap item pcmyataan dibandingkan dcngan 0,3. Jika korelasi suatu item lebih besar atau sama dengan 0,3 berarti item tersebut valid dan scbaliknya jika kurang dari 0,3 maka dinyatakan tidak valid (Kaplan dan Succuzo, 1993). Reliabiliias alat ukur adalah indek yang mcnunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat menghasilkan
ukuran yang scrupa jika digunakan pada
sampcl yaag sarna lainnya. Reliabilitas alat ukur pada penclitian ini dihitung dengan
menggunakan
metodc bclah dua (split half) Spearman-Brown
Correla/ion dengan langkah-langkah:
item pcrtanyaan dibagi menjadi
dua
kclompok yaitu kelompok ganjil dan ke)ompok gcnap, nilai/skor masing-
masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total kelompok ganjil
clan kelompok gcnap. Hi tung koefisien xorelasi antara dua kelornpok tersebut. Selanjutnya
hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan
menggunakan rumus:
R=~ L+r K eterangan:
r = angka korclasi antara kolompok ganjil
R = angka reliabilitas keseluruhan item Jika koefisien reabilitas lebib besar dari 0,7, maka dinyatakan reliabel
(Kaplan & Succuzo, 1993). Pcrhitungan uji validitas dan uji reabilitas dengan bantuan komputer
menggunakan program SPSS.
3.2.4. Uji Kecocokan Model Pengujian kecocokan model digunakan untuk menunjukkau bahwa variabcl-variabel bebas, yaitu variabel pcrsepsi {XI) dan variabcl sosial ekonomi (X2) mempengaruhi variabel partisipasi (Y) yang clilakukan dcngan program SPSS. Kcrnudian urruk menguji apekah tcrdapat pcngaruh yang kuat secara simultan antzra variabd persepsi (XI) dan variabel sosial ekonomi {X2) terhadap variabel partisipasi (Y) ditarik hipotesis yang akan diuji :
34
Ho :
variabel persepsi (XI) atau variabel sosial ekonorni (X2) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel partisipasi (Y) H1 :
variabel perscpsi (XI) atau variabel sosial ekonomi (X2) bcrpengaruh
secara signifikan terhadap variabel partisipasi (Y) Kriteria penolakan Ho jika
f.hitw.g lebih
besar dari F-iabcl·
3.2.5. Analisis Data Hasil jawaban kuesioner yang terkumpul, diolah dan ditampilkan dalam beotuk tabel-tabel.
Sclanjutnya dilakukan analisis diskriptif untuk
memberikan gambaran karakreristik dari responden berkaitan dcngan pcrmasalahan digunakan
yang akan dibahas.
Sedangkan
untuk
menguji
hipotesis
model analisis jalur (Path Analysis). Model yang dibentuk
berdasar hipotesis yang telah disusuo yaitu model satu pcrsamaan struktural
(a sing!« equation path model). Bcrikut diagram jalur dan simbol-siuiboluya:
~··
·=..cxlx2 . ·~::
--~
.·'
Pyx2 ~. '-·
Garnbar 3.1. Analisis Jalur
35
Kcterangan : X1 = variabel persepsi masyarakat X2 = variabel kondisi sosial eskonomi masyarakat Y = partisipasi rnasyarakat rXiX1
-
koefisien korelasi antara X1 dan X2
PyX1 = koefisien jalur yang menggambarkan pcngaruh X1 terhadap Y PyX2= koefisien jalur yang menggambnrkan pengaruh Xl terhadap Y Py E: = koefisicn jalur yang rnenggambarkan pengaruh C tcrhadap Y
€:
• variabel luar yang mcmpengaruhi Y yang tidak diteliti Sebelum dilakukan analisis jalur, tcrlebih dahulu data dari responden
yang berbentuk ordinal dirrensformasi menjadi data interval dengan prosedur pcrhirungun mcnggunakan komputcr yaitu program Met/rode of Successive interval (MSI) dari Thursrone. Sclanjumya pengolahan data dilakukuu dengan menggunakan program SPSS untuk mengctahui semua kocfisien jalur (pyx I dan pyx2) dan kofisien korelasi (rx I x2).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASA.J'I '
4.1
Gambaran Umuru Dacrah Pcnclltian
Gambaran umum kondisi daerah pcnelitian dimaksudkan
untuk
rncmpermudah dalam pcmahaman kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial ekonorni serta membantu analisis permasalahan dan potensi daerah penelitian, 4.1.1. Kabupaten Muaro Jamb! 4.1.l.l. Kondisi Fisik Kabupaten Muaro Jambi
Kabupatcn Muaro Iambi mcrupakan salah satu dari 10 (sepuluh) kabupaten di Provinsi Iambi yang terletak 38 km dari ibukota provinsi, Kuta .Tambi. Secara geografis Kabupatcn Muaro Jambi terletak pada 1°15' - 1° 20' Lintang Selatan dan di antara l03°10' - 104° 20' Bujur Timur dengan luas wilayah 589.950 ha. Secara administrasi Kabupaten Muaro Jambi dengan ibukota Sengeti bcrbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jahung Timur di
sebelah Utara dan Timur, Kabupaten Baranghari di sebelah Barat dan Proviusi Sumatera Barnt di sebelah Selatan. Kabupaten Muaro Jambi terdiri dari 7 kecarnatan, 4 kclurahan dan 126 desa. Menurut ketinggian dari permukaan lant dataran di Kabupatcn Muaro
Jambi terdiri dari : 0 - l 0 Meter - 11 ,80 %
36
37
l 1 - I 00 Merer = 83. 70 % 101 - 500 Meier= 4,50 % Dari data curah hujan di Kabupaten Muaro Jambi temyata tidak terdapat hulan kering dan seluruhnya termasuk bulan basah. Dengan demikian muka tipe iklim di Kabupaten Muaro Jambi termasuk golongan tipc iklim A.
Dari garubaran tersebut di atas maka dapat disirnpulkan bahwa Kabupaten Muaro Jambi merupakan daerah dataran rcndah. Dari luas wilayah scbesar 589.950 ha, luas kawasan hutannya 155.269,58 ha (26,32 %) dari luas wilayuh kabupaten, Luas kawasan huran yang berada di Kabupaten Muaro Jambi berdasarkan fungsinya dapat dirinci scbagai bcrikut:
Tabet 4.1. luas Kawasan Hutan di Kabupaten Muaro Iambi Luas (t:la) 16.940,00 Taman Nasional Berbak 34.702,6U Hutan Linduna Gambill 2. Taman Hutan Raya 16.835,00 3. 66.143,98 4. ll utan Produksi Terbatas 20.648,00 5. Hutan Produksi Tetan Jundah 155.269 ~8 (Sumber: Sadan Pusat Statistik Kabupaten Muaro Jambi, 2006) No. I.
Jenis Hulan
% 10.91
22.35 10.84 42.60 13.30 I0().00
4.1.1.2. Kondisi Snsial Ekonomi Kabupaten Muaro Jambi Sumber Daya Ylanusia Jumlah Pcnduduk Kabupaten Muuro Iambi tahun 2005 telah mcncapni 294.408 jiwa terdiri atas penduduk laki-laki 153.951 jiwa (52,29%) dan 140.457 jiwa perempuan (47.71%), sedangkan jumlah penduduk tahun 2004
sebanyak 293.382 jiwa tcrdiri atas penduduk laki-laki 153.394 [iwa (52,28%) dan 139.988 jiwa pcrcmpuan (47.72%) (BPS Kahupaten Muaro Iambi, 2006).
38
Kondisi surnberdaya manusra (SDM) di Kabupateu Muaro Jambi
ditinjau dari sudut pendidikan secara umum masih rendah jika dibandingkan dcngan kabupaten lainnya di Provinsi Jambi. Hal ini karena Kabupaten Muaro
Jambi merupakan daerah baru dari has ii pemekaran daerah pad a ta hun 2002, yang dulunya masuk wilayah Kabupaten Batanghari, Hal ini sangat berpengaruh terhadap ketersediaan sumbcrdaya rnanusia yang berkualitas dalam jumlah
yang
cukup.
Selain
itu, faktor geografis
yang kurang
mendukung, sehingga transportasi dan komunikasi antar wilayah perdesaan
dan perkotaan belum berjalan maksimal. Perkembangan angkatan kerja yaog cukup besar nampaknya belum rnarnpu juga diimbangi oleh iingkat kcscmpatan kerja. Kctimpangan ini berpengaruh buruk bagi pembangunan di Kabupaten
Muaro Jambi, Jumlah
pencari kerja yang belum ditempatkan
hingga akhir tahun 2005 sebanyak 5.115 jiwa, scdang lowongan kerja yang tersedia hanya dapat menampung 348 jiwa atau 6,8%. Rincian jumlah pencari
kerja di Kabupatcn Muaro Jambi adalah sebagai berikut: Tabel 4.2. Banyaknya Pencari Kerja menurut Kabupaten Muaro Iambi Tahun 2005
Tingkat Pendidikan SD!tidak tamat SLTP SLTA DI I Dll Dlll /SM 81
Tingkat
Laki-laki
Pcrcmpuan
Jumlah
(Jiwa)
(Jiwa)
(Jiwa)
112 354 l.'/41
212
4,14
182 1.727
536
10.48
3.468
67,80
9
18
92
184
293
303
2.601
'
Ofo
100
27 276 596
2.514 5.115 (Sumber: Badan Pusal Staristik Kabupaten Muaro Iambi, 2006) Jumlah
Pendidikan
0,53 5,40 11,65 100,00
di
39
Tabel 4.3. Banyaknya Pencari Kerja mcnurut Usia dan Jenis Kelamin di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2005
Kelompok Usia
Laki-laki
Pcrempuan
(Tahun)
(Jiwa) 923
(Jiwa)
Jumlah (!iwa)
1.060
1.983
15 - 19
2.557 20-29 I .32 I 1.236 575 30- 4'1 357 218 0 0 0 45-54 5.115 2.601 2.514 Jumlah (Sumbcr: Badan Pusat Statistik Kabupatcn Muaro Jambi, 2006)
% 38;77 49,99 11,24 0 100,00
Kondisi Sosial-Ruclaya
Mayoritas pcnduduk Kabupatcn Muaro Jambi adalnh Suku Mclayu, dun mcincluk agama Islam dcngan cukup taat mcnjalanknn ajuran agamanya.
Dari scjarah masuknya agama Islam kc Jambi dan daerah sckiiarnya, penduduk asli mcng1111ut kepcrcayaan lama yang bersumber dari lingkungan kchidupan mereka sendiri, Kernudiun datang agama Hindu dan berkembang dengan cepatnya, yang kemudian ini juga mcnjadi unutan dan tuntutan kehidupan. Unsur kepercayaan yang dabulu pernah dianut sampai saat ini masih juga melekat dalam kchidupnn schan-hari masyarakat, dan dalam bcbcrapn unsur tclah tercampur dcngan ajaran Islam.
Kondisi Sosial-Ekonomi Mata pencaharian pokok penduduk Kabupatcn Muaro Jambi adalah bertani, karcna sebagian besar pendapatan pokoknya bcrasal dari usaha pertanian, ha! ini dirunjukan olch luasan daerah pertanian yang ada di dLTaJ1
ini. Luas pancn padi sawah tahun 2005 scbesar 6.349 hcktar dengan produksi
40
23.369 ton dengan produksi rata-rata per hektar 34,81 kw/ha. Luas panen padi ladang tahun 2005 sebcsar 882 hektar dengan produksi J.913
ton dengan
produksi rata-rata per hektar 22,70 kw/ha. Sektor perkebunan meliputi posisi yang sangat strategis dalam struktur perekonornian. Sebanyak 45,6% pcnduduk
bekerja di sektor ini dcngan
komoditi unggulan utama terdiri dari karet dan kelapa sawit. Pada tahun 2004, luas perkebunan karet yaitu 58.034 ha dan kelapa sawit seluas 75.296 ha, dimana tekstur lahannya didominasi oleh daerah dataran bergelombang,
4.1.1.3. Gambaran Kebakaran Hutan dan Laban di Kabupateu Muaro Jambi Di Kabupatcn Muaro Jarnbi tiap tahun tcrjadi kebnkaran hutan dan lahan, termasuk kebakaran gambut yang sangat sulit dipadamkan oleh tenaga manusia, sehingga hanya akan berhenti jika turun hujan. Penyebab kebakaran ini umumnya adalah masyarakat. Masyarakat melakukan pembersihan lahan atau membuka ladang dengan melakukan pembakaran, hal itu dilakukan karena lebih mudah dan murah serta sejak
akan
menyuburkan
tanaman.
Masyarakat masih
kurang
rnernaharni akibat yang ditimbulkan karena terjadinya kebakaran hutan.
Penycbab lain kebakaran ndalah pcrusahaan perkebunan yang dalam membuka lahan melakukan pcmbakaran. pcrusahaan jika mcmiliki
Kebakaran ya11g disebubkan olch
bukti akan sangar mudah ditindaklajuti secara
hukum, tetapi terhadap kebakaran yang ditimbulkan masyarakat sangat Sulit
41
dilakukan penuntutan sccara hukum. sehmgga dipcrlukan peran
dari para
tokoh masyarakat dan tokoh agama,
uata dan Kepala Daerah Operasi Karltu!la Kota Jamhi rnenyebutkan luas kebakaran hutan dan lahan di Kabuparen Muaro Jambi sebagai benkut.
Tabcl 4.4. Luas Kebakaiau Hulan dan lahan di Kabuparen Muaro Jam bi 't'ahun 2003 std 2006
Tahun 2003 2004
2005 L 2006
Perkebunan/Hutan 140
15.0 86.9 0 66.0
J.921)
154 851
I
Sumber: Survei 2007
Grafik 4.1.
Lahan ,\ Iasyarakat
I
Jumlah (ha) 155.0 2.006,9 154,0 917,0
Luas Kebakaran Hutan dan Laban di Kabupaten Muaro Jam bi Tahun 1003 sid 2006
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Muaro Jambi 2000
iaoo IA----r""l----------1 1600 ,.r----1 1400
12001A----l 1000
_,;---;
o PerkebunanJHutan • Lahan Masyaraka;
800 600
400JA----l
20: IA:ll&JL. zon
2004
2006
Tahon
Heberapa penyebab kebakarar hutan dan lahan di Kabupaten Muaro Jambi adalah:
42
I. Musim kernarau yang panjang menychabkan modah terbakamya pohon-
pohon serta daun- daun yang kering; 2. Kebiasaan sebagian besar masyarakar yang dalam proses penyiapan lahan pertanian/ perkebunan dilakukan dcngan cara pernbakaran; 3. Adanya kegiatan land clearing yang dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan perkebunan dengan cars- cara yang tidak benar; 4. Adanya areal HPH dan/atau HPHTI yang ditingga]kan oleh pemiliknya (dicabut/pengelola sudah tidak aktif) seperti Eks areal HPH PT. Rimba
Karya Indah dan HT! PT. Dycra Hulan Lestari yang dibiarkan tcrlantar; 5. Partisipasi masyarakat dalam pcncegahan dan peaanggulangan kebakaran hutan dan lahan bclum optimal; 6. J umI ah teoaga tcdatih di bidang penanggulangan kebakaran hutan dan lahan rnasih terbatas. Kabupaten Muaro Jambi saat ini belum memilik.i sarana yang khusus
digunakan untuk penanggulangan kebakaran hutan dan Jahan. Kendaraan pemadam kcbakaran yang dimiliki scbanyak satu unit dan pcnggunaannya
terbatas untuk kegiatan pemadaman kebakaran yang berskala kecil, Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang tcrjadi di Kabupatcn Muaro Jambi selama ini ditangani bersama antara Brigade Manggala Agni Daops Kota Jambi. yang wilayah kcrjanya meliputi Kora Iambi, Kabupaten Muaro Jamhi dan Kabtpaten Tanjung Jabung Timur, dengan diban:u oleh personil Polisi Kchnranan Kahupaten Muaro Jambi yang personil,
berjurnlah 33
43
4.1.2. Desa Pematang Raman 4.1.2.1. Kondisi Hsik Desa Pematang Raman Desa Pematang Raman mcrupakan salah satu dari 17 (tujuh belas) desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Kumpeh dengan jarak dari kota kecamatan sejauh 18 km dan jarak dari ibu kota kabupatcn, yaitu Sengeri sejauh 88 km. Desa Pematang Raman memiliki luas wilayah 19 km2, dengan batas wilayah administrasi meliputi Desa Berung di sebclah Barnt, Desa Petanang di sebeluh Utara, Desa Berdikari di Sebelah Timur dan Desa Sungai Bungur di Sebelah Selatan, Peta Administrasi Kecarnatan Knmpeh tersaji dalam lampiran 5 balaman 135. Berdasarkan data dari Profil Desa Pematang Raman (2006), curab hujan: l.500 mm dengan jumlah bulan hujan 6 bulan, suhu rata-rata 25°C dengan kondisi bentang wilayah datar. Warna tanah kuning, hitam dcngan tekstur lempung dengan kedalaman 0,5 m, Permasalahan tanah di Desa Pematang Raman adalah kandungan gambut yang tinggi. Karena sebagian besar lahan mengandung gambut, maka jumlah lahan tidur di desa ini cukup tinggi yaitu 2000 hektar, sedangkan areal penanian hanya seluas 204 hektar. areal pcrkebunan seluas 365 hek:tar clan hutan berupa UPI! rnilik PT. Putra outa Tndah Wood seluas 6000 hektar.
4.1.2.2. Kondisi SosiaLEkonomi Desa Pematang Raman Sumber Daya Manusin Jumlah penduduk Desa Pematang Raman pada tahnn 2006 sebanyak 1.497 jiwa lerdiri atas 745 jiwa laki-laki (49,8"/o) dan 752 jiwa percmpuan,
44
(50,2%) dengan jumlah KK 330, rata-rata I kk mcmiliki anggota keluarga
sebanyak 4 jiwa. Sedangkan jumlah peoduduk tahun 2005 scbanyak J.368 jiwa tcrdiri atas 708 jiwa laki-laki (51,8%) dan 660 jiwa perernpuan (48,2%). (Profil
Desa Pematang Raman, 2006). Tingginya perturnbuhan
pcnduduk
jumlah
yang tidak didukung oleh sumberdaya lahan yang baik, yaitu
kandungan garnbut yang ringgi, selalu kekeringan pada musim kemarau, clan
tcrcndam air scpanjang saar musim hujan, merupakan salah satu pcnyebab tingginya angka kemiskinan di desa ini. Dari 363 kcpala kcluaiga, 275
(78,8%) di antaranya termasuk dalam kategori miskin (Bapcrlitbangda Kabupaten Muaro Jambi, 2006). Data Jumlah pcnduduk bcrdasarkan tingkat usia terinci dalam tabel 4.5
dan data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan terinci dalarn tabcl 4.6 berikut:
Tabet 4.5. Jumlah Penduduk Desa Pcmatang Raman Berdasarkan Tingkat Pendidikan tahun 2006 Tingkat pendidikan Belum seko lah
Jumlah (jiwa)
%
174
11.62
7-45 tahun udak pemah sekolah
113
SU tidak tamat
209
TamatSD
261
7.55 13.96 17.43 22.04 19.58
-SLTP SLTA -
Dl 02
330 293 '11
--
l
2.74
30 2.00 1.67 25 03 I 1.41 Sl 21 100.00 1.497 Jumlah Sumber: Profil Oesa Pcmatang Raman, Kee. Kumpeh, Tahun 2006
,_
-
-
45
Tabel 4.6. Jumlah
Pcnduduk
Desa Pematang
Raman
Jumlah (jiwa)
J
Bcrdasarkan Usia
Tahun2006 Kelomook Umur 0-4
5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44
I
45-49
I
~{,
134
8,95
139 121 143
9.29 S,08 9,55
143
9.55
125
100
8,35 6,68
99
6,62 4,48
.
67 49
I
36
I
I
3!27
2,40 1,47 22 >59 319 21,31 100,00 Jumlah 1.497 Sumber: Profil Desa Pematang Raman, Kee. Kumpeh. Tahun 2006 50-54 55-58
I
I I
Tingkat peudidikan masyarakat di Desa Pematang Raman umwnnya masih rendah yaitu 21,S I % tergolong tidak pemah sekolah dan ridak tamat SD/sederajat. Rendahnya tingkat pcndidikau ini antara lain disebabkan belum adanya SD di desa ini pada tahun
1970-an.
Meskipun kesadaran
akan
pentingnya pendidikan sudah ada, namun akibat kendala sosial ckonomi yang menghamhat
mengakihalkan
anak-anak
cenderung
bekerja
membantu
orangtuanya mcncari uang dari pada belajar di sekolah. Kondisi desa yang terisolir juga mcmberatkan pcnduduk untuk sekolah ke dcsa lain. Jalan baru ada dan dapal dilalui kendaran roda empat dengan lancar mulai tahun 1995.
Mata Peocabarian Mata pencaharian pcnduduk Desa Pematang buruh
Raman adalah
kayu, nclayan, beternak dan lain lain. Rincian jumlah
bcrtani,
penduduk
46
menurut mata pencaharian tersaji dalam tabel 4.7. berikut,
Tabcl 4.7. Jumlah
Penduduk
Desa Pematang Raman
Bcrdasarkan
Mata
Pencaharian tahun 2006
~o
Jumlah
Mata Pencaharian Petani
Swasta
66
20.00
171
51.82
3 5
0.91
24 11 20
7.27
PNS Penzeraiin Pe
I Montir
,
l.52
--
3.33 6.06
1.82
6
Sonir
12 3.64 3.64 Tukanz 12 Jumlah 330 100.00 Surnber: Profil Dcsa Pcmatang Raman, Kee. Kumpeh. Tahun 2006
Mata
pencaharian
masyarakat Desa
Pcruatang
Raman
yang
dikategorikan swasta menurur kepala desa adalah masyarakat yang menjadi buruh dalam
kegiatan
pembalakan di dalam hutan dan pengambilan
hasil
hutan non kayu, Matu penccharian inilah yang paling banyak dilakukan oleh uiasyarakat Desa Pematang Raman yaitu 171
dari 330 jiwa (51,82%).
Biss
disimpulken bahwa lebih dari 50 % masyarakat Desa Pernatang Raman menggantungkan hidupnya ke 'D.1B. Produk pertanian yang dihasilkan adalah tanaman jagung dengan luas
tanam l 00 Ila dengan produktivitas rata-rata 4 ton/ha, tanaman kacang panjang seluas 0.5 Ha dengan produktivitas rata-rata 2 ton/ha, tanaman ubi kayu seluas 2 ha dengan produksi rata-rata 3 torvha, tanaman ubi jalar scluas 4 Ila dengan produktivitas rata-rata 3 ten/ha, tanaman cahe seluas 2 ha dengan produksi 4 ton/ha Sedangsan basil perkebunan berupa tanaman jeruk scluas
47
20 ha. tanaman durian scluas 2 ha, tanamao duku seluas 3 ha, tanaman pisang seluas 0,5 ha, tanaman coklat seluas 15 ha, tanaman pinang seluas 5 ha dan tanaman karet scluas 20 ha. Rincian luas kepemilikan lahan yang dimiliki petam Desa Pcmatang Raman tersa]i dalam tabel berikut: Tabet 4.8. Kepemilikan Lahan di Dcsa Pcmatang Raman Luas Kcpcmilikan Lehan Rum ah Tangga memiliki lahan pertanian RT mcrmliki -c 0,5 Ha RT memiliki 0,5 - 1,0 Ila RT memiliki > 1.0 Ha RT tidak mcmiliki lahan pertanian
Jumlah RTP 301
91.21
3 209 89
-
Jumlah Petani
%
29
0.99
-
69.44 29.57 8.79
330
Sumber: Profil Desa Pematang Raman, Kee. Kumpch, Tahun 2006 Dari tabel di atas, sebnnyak 91.21%
masyarakat mcmiliki
pertanian sendiri dan 69,44% masyarakat tersebut memiliki
luas
lahan lahan
0.5 - 1.0 ha. Hanya 26,57 % yang memili!
4.1.2.3. Masyarakat Pcduli Api (MPA) Desa Pematang Raman Masyarakat Peduli Api (MPA) adalah sekelompok masyarakat dengan
beroagai profesi yang dimilikinya dau/atau masyarakat yang bennukirn
di
sekitar kawasan hutan, yang ditetapkan bcrdasarkan kesepakatan antara Balui
Konservasi Sumber Daya Alam/Balai Taman Nasional dengan Pcmcrintah Dacrah sctcmpat sebagai tenaga sukarcla dalam upaya membantu melakukan pengendalian kebakaran lmlau dan lahan,
Desa Pematang Raman merupakan satu desa yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Bcrbak (J"Ntl). TNB merupakan salah satu dari 40 taman
nasional
yang
telah ditetapkan
oleh
Departernen
berdasarkan Surat Keputusan Mcntcri Kehutanan
Kehutanan,
No. 285 K.PTS-lli 1992
tanggal 26 Februari 1992 dimana 162.700 ha dari wilayah Berbak dinyatakan sebagai sebuah Taman Nasional. Sebagian besar wilayah TNB berupa lahan basah dan merupakan
kawasan konservasi lahan basah terluas di Asia
Tcnggara. Mcngingat pentingnya lahan basah bagi habitat berbagai jenis flora, fauna dan ekosistemnya, maka Keputusan Presiden pada tanggal 19 Oktobcr 1991 mencantumkan Taman Nasional Berbak kc dalam konvensi RAMSAR, sebuah konvensi internasional yang meliputi kepentingan atas lahan-lahan basah Intcmasional.
Dengan keputusan ini, Indonesia merupakan negara
penama di ASE.AN yang melindungi scbuah wilayah di bawah konvensi IW\{SAR. Dcsa
Pematang
bergambut, Kondisi
Raman
merupakan
daerah
yang berawa dan
ini menyebabkan masyarakat Desa Pematang Raman
sebagairnana dcsa-dcsa di sckitar hutan lainnya menggannmgkan hidup pada Taman Nasional Berbak. Mereka mencari ikan, getah jclutung, rotan, kuyu dan basil hutao lainnya di dalam kawasan TNB. Dalam mclakukan aktivitas di
dalam kawasan, umumnya masyarakat berdiam di dalarn kawasan selama beberapa minggu dengan mcodirikan pondok dan aktivitasnya.
Di beberapa
mcnggunakan api dalam
tempat dalam kawasan diternukan
penebangan
po hon besar untuk rnernbangun rum ah, perahu dan unruk d ijual, pengambilan
49
dan pengasapan ikan sungai untuk dijual, dan penyadapan getah jclutung (Dyera lowi) atau pcngambilan rotan clan hasil hutan ikutan unruk dijual. Selain itu, kondisi lahan rawa gambut pada kawasan TNR dan bcbcrapa kawasan di desa-desa sckitarnya yang tcrgolong dalam lahan basah akan mengalami genangan tiap tahunnya. Meskipun dernikian, di saat musim kemarau, lahan tcrsebut akan menjadi areal kcring yang rawan terjadi kcbakaran. Olch karena itu, Ta1111m Nasional Berbak juga tidak luput dari masalah kcbakaran. Kcrusakan akibat kcbakaran hutan di kawasan Taman Nasional Bcrbak
rerjadi tahun 1972, 1983, 1991,
1994, 1997, 2002 sampai dengnn 2006.
Maraknya kegintan illegol logging di dnlam kawasan tersebut sangat berpengaruh pada iingkat kekeringun luhau gambut yang diperparah dcngan pembuatan parit olch pcncbang liar untuk rnempermudah mcngcluarkan kayu
dari kawasan menuju zona inti dengan panjang
:1:
3 km. Kondisi ini tentu
sangat mcrnpcngaruhi kctinggian air, yang padu ukhirnyu berhubungan dengan kekeringan. Selain itu, aktivitus ruasyarakat dalam mcngarnbil hasil hutan nonkayu sepern getah jelutung, rotan dan ikan juga sering mcnimbulkan kebakaran dalam kawasan hutan.
Selain kebakaran di dalam kawasan hutan, kcbakaran juga terjadi di lahan masyarakat. Meuurut Kcpala Desa dan Camat Kurnpch, kcbakarnn lahun terjadi setiap tahun, namun belum uda catatau luas kebakaraunya, Kebakaran
ini erat kaitannya dengan pola pcrtanian yang
50
Agustus hingga Desember. Penggunaan api yang tidak tcrkendali dalam proses
persiapan lahan mcrupakan penyebab rutin tirnbulnya kebakaran lahan. Selain iru, pada lahan-lahan gambut, adanya api yang mernbakar di bawah permukaan berpotensi menyebarkan kcbakaran tanpa adanya nyolo api hingga masuk kc dalam kawasan TNB. Untuk mencegah kcbakaran hutan dan lahan di dalam dan sckitar TNB, Balai Taman Nasional Bcrbak bckerja sama dengan LSM Piuang Sebatang membentuk brigade kabakaran hutan dan lahan di Desa Pernatang Raman sebagai garda utama pcngendalian kcbakaran hutan dan lahan di tingkat dcsa. Kritcria suaru desa yang akan clihentuk tim brigade kebakaran tingkat dcsa, adalah: I) dcsa tersebut berada di areal rawan kebakaran 2) desa tersebut terletak di sekitara hutan 3) masyarakat desa tersebut sering menggunakan tehnik pernbersihan lahan dengan membakar, terutama dalam rncnyiapkan lahan untuk kcgiatan pcrtanian mcreku. 4) Ji lingkungan desa tersebut belum ada organisasi pengendalian kcbakaran
hutan dan lahan, schingga masyarakat merasa membutuhkan keberadaan organisasi pengendalian kcbakaran hutan dan lahan, Balai TNB mulai melakukan sosialisasi kepada rokoh masyarakat dan
anggota masyarakat yang sering memasuki kawesan T}.'B pada bulan Januari dan Marcl 2003. Beberapa hal yang harus dijelaskan kcpada masyarakat pada
saat sosialisasi agar mcrcka yakin bahwa tim brigade harus dibcntuk yaitu :
SL
I)
kcbakaran hutan dan lahan sampai saat ini rcrus bcrlangsung dan berulang-ulang setiap tahunnya, tcrutarna di setiap musim kemarau, Dampak dari hencana ini tclah memusnahkan ribuan hektar dan kerusakan ckosistem hutan dan berpengaruh pada keschatan rnanusia.
2)
berbagai upuya yang tclah dilakukan oleh iustansi tcrkait melalui peningkatan
kcmampuan
unruk
penccgahan,
pernadaman,
dan
penanganan pascakebakaran dengan mclibatkan berhagai pihak belum memadai dan dan bclum ditangani secara baik, dan tuntns schingga ada kclcmahan dalam kegiatan pcnanggulangan kebakurun. 3)
kebakaran
hutan
dan
lahan
menjadi
sumber
polernik
yang
berkcpanjangan tanpa membcrikan solusi yang konkrit, bnik di dalam maupun di luar negeri, bahkan sclalu tcrjadi scriep tahun. 4)
Kerugiun yang ditirnbulkan cukup besar tidak saja terhadap lingkungan
hidup namun sudah rnenjangkau aspek sosial, bahkan asap yang ditimbulkan
mengarah dan mengganggu hubungan politik antar
ucgara. 5)
Akibat dari kebakarun hutan semakin banyak karbon yang lcpas ke udara, peningkatan suhu bumi, dan peningkatan pcrrnukaan air laut, yang pada giliraunya akan menenggclamkan
pulau-pulau
kecil dan
dacrah pesisir. Pada bulan diseleksi
scsuai
Kchutanan yaitu:
Maret 2003 dilakukan
dengan
perekrutan anggota MPi\
kritcria yang Lelah ditetapkan olch
yang
Dcpeitemen
52
I) Semua warga desa usia 17 s'd 50 tahun 2) Sehat jasmani dan rohani 3) Memiliki motivasi liuggi unruk terlibat dalam kcgiatan pengendalian kchakaran hutan dan lahan 4) Tidak terlibat dalam kcgiatan organisasi terlarang, 5) Tiduk dalam status tcrhukum atau terdakwa dalam kasus pidana disertai surat pernyataan dari yang bersangkutan dan dikctahui oleh Lurah/Kepala Desa 6) Mendaltarkan diri secara sukai Illa tanpa tuntutan mempcroleh upah 7) Bcrscdia mengikuti pelatiban untuk mcningkatkan
keterampilan
dalam
pengendalian kebakaran hutan dan lahan S) Siap ikut scrta dularu upaya pengendalian kcbakaran hutan clan lahan (pencegahan.
pemadamnn
dan
peuanggulangan
dampak)
ketika
dibutuhkan. 9) Bersedia di koordiuusikau uleh TNl:l/Daops dalum kegiatan pcngcndalian kcbakaran hutan
I 0) Bersedia mentaari aturan organisasi rernbcnmkan Brigade Kebakaran hutan dan lahan tingka; dcsa. yang
selanjutnya dikenal dcngan istilah Masyarakat Pcduli Ap1, dilakukan pada bulan Agustus 2003 dengan nama "Sakintang
masyarakat yang tclah drrekrut sckretaus, bendahara
Dayo .._ Scbagai
lahup awal
hanya peagurus inti terdiri dari ketuu,
dan anggota sebanyak 24 jiwa. Sctelah beberapa kali
sosialisasi, anggota bertambah menjudi 40 jiwa,
I·
53
De11ga11 dibimbing oleh Balai TNB dan Wetlands Intemasional
Indonesia Program bekerjasama dengan LS M Pinang Scbatang Jam bi, dilakukan pcrtcmuan uruuk diberikan penjelasan mcngcnai struktur organisasi dan pembagian tugas. Adapun uraian tugas dnn tanggung juwub organisasi Masyarakat Peduli Api "Brigade Sakintang Dayo" Dcsa Pcmatang Raman, Kecamatan Kumpch Kahupaten Munro Iambi adalah scbagai berikut: I) Pembina
(I)
membcrikan
bimbingan
do lam
mcngcmbangkan
organisasi
pengendalian kcbakaran hutan dan lahan (2)
mcmbcrikan
arahan dalem kerja sama dengan pihak lain yang
berhubungan dengan pcngcndalian kehakaran hutan dan lahan.
(3)
rncmbcrikan arehnn dalarn peluksanaan
pcngcndalian
kebakaran
hutan dan lahan.
2) Koordinator (I)
memimpin organisasi dalam mcnjalankan tugas yang dibehankan kcpadanya.
(2)
melakukan
koordinasi dularn urganisasi dan bekcrjasama
dengan
pihak lain yang berkaitan dengan pengcndalian kebakaran hutan dan lahan. (3)
menyusun rencana kerja tuhunan dalam pengcndal ian kebakaran hutan dan lahan.
(4)
bertanggung jawab terhadap semua kegiatau organisasi.
54
( 5)
memberikan la poran kegiatan secara berkala kepada pcrnbina, baik rerrulis maupun lisan.
1) Sekretaris
(I)
mewakili koordinator.jika koordinator berhalangan,
(2)
menyelenggarakan kcgiatan administrasi
(3)
membuat dokmuentasi dan mengarsipkannya
(4)
rnelaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh koordinator baik tertulis maupun lisan.
4) Seksi Logistik (I)
mengkoordinir pcnyiapan konsumsi dan akomodasi pada setiap kegiatan
(2)
bertanggung jawab terhadap semua peralatan yang ada dalam
orgarusasr (3)
rnenyiapkan PJK dalarn kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan I ahan
(4)
melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh koordinaror baik
tertulis maupun lisan, (5)
dalam melaksanakan tugas, memberikan laporan dan bcrtanggung
jawab kcpada koordinator. 5) Bendahara (l)
Bersama koordinator mencari sumber dana diluar organisasi dengan cara bekerjasama dengan pihak lain.
(2)
mengelola dan mcngarur kcuangan organisasi
55
(3)
berranggung jawab terhadap pembukuan keunngan organisasi
(4) melaksanakan rugas lain yang dipcrintahkan oleh koordinator balk secara lisan rnaupun tcrtulis (5)
dalam mclaksanakan tugas, membcrikan laporan dan bertanggung jawab kepada koordinator.
6) Seksi Kepala Pcmadaman (I)
mengkoordinir kegiatan yang bcrhubungan dcngun pencegahan kebakaran hutan dan lahan
(2)
herrindak scbagai komandan dalarn pemadaman kebakaran hutan dan lahnn
(3)
mengatur
persiapan
dan stratcgi dalam
operasi
pernedarnan
kebakaran hutan dan I ahan (4)
menyusun rencana kebutuhun
personil
l:1pat1csm untuk operasi
pemadaman, perulatan, dan pcrlcngkapan lain. (5)
melatih regu pemadaman secara berkalu (pcnyegaran]
(6)
melaksanakan tugas lain yang diperintahkan olch koordinator baik
tcrtulis maupun lisan. (7)
dalam rnelaksanakan rugas membcrikan laporan dan bcrtanggung jawab kepada koordinntor.
7) Ketua Regu
(I)
hcrtanggung jawab terhadap pcralatun dan pcrlcngkapan yang diserahkan kepada rcgunya.
(2)
mengatur rugas anggota regu dan pcralatan yang digunakan
56
(3)
bcrsama
komandan,
mammpm
kcgiatan
penccgahan
atau
pemadaman kebakaran hutan dan lahan,
(4)
melaksanakan tugas lam yang diperintahkan oleh koordinaror, baik tenulis maupun secara lisan.
(5)
dalam mclaksanakan rugas, mcmbcrikan laporan dan bertanggnng
jawab kepadakomandan. 8) Anggota Regu ( L)
mempersiapkan
dan merawat pcralatan
serra perlcngkapan
yang
dibebankan kepada regunya. (2)
melaksanakan
kcgiruan
pencegahan
atau
operasi
pemadaman
kebakaran hutan dan Jahan sesuai arahan ketua regu. (3)
rnelaksanakan tugas Jain yang diperintahkan oleh kcrua regu, baik tcrtulis maupun lisan.
(4)
dalam rnclaksanakan iugas, mcmberikan Japoran dan bertanggung jawab kepada kerua regu.
Sesuai dengan kescpakatan, untuk mengaktitkan anggota maka dibuat aturan yang bisa mengikat semua anggota. Aturan kelompok tersebut adalah: Hak anggota : 1)
berbak mengikuti kegiatan yang diadakan dalam kegiatau organisasi
2) rnenggunakan fasiliras yang ada J) mengajukan saran dan pendapal dalam setiap pertcmuan yang diadakan
4) bcrhak mcngkritik pengurus jika melakukan kckcliruan
57
Kewajiban anggota : I} mentaari jadwal perte:nuan rutin yang tel ah disepakati
2) rnengikuri latihan rutin yang relah ditctapkan 3) rnembayar iuran rutin setiap bulan scbcsar Rp. I 000,4) rncnjalankan tugas yang tclah dibcbankan kepada seriap anggota
5) menjaga dan merawai fasilitas yang ada, ~anksi-simksi
:
1) jika ridak mengikuti pertemuan rutin dan lanhan rutin berturut-turut dua kali, tanpa alasan yang jclas, secara otomatis kcluar dari keanggotaan brigade.
2) jika tidak mcmbayar iuran rutin sampai 3 bulan, akan dikenukun dcnda mcnjndi dua kali lipat dari iuran yang tclah disepakmi 3) jika membangkang intruksi komandan, komandan bcrhak memberikan sanksi 4) jika tidak hadir dalam pertemuan atau latihan rutin, harus mclapor kepada kerua regu masing-masing. Jika tidak melapor dianggap alpa. Anggota yang keluar dari kcanggotaan brigade, atribut
tim (baju. dan
perlcngkapan lain) barus dikcmbalikan kepada organisasi.
Pacla saat itu telah ditctapkan j11g3 visi dan misi organisasi MPA. Visi yang ingin dicapai adalah ~ mengendalikan kcbakaran hutan dan lahan agar kelcstarian
lingkungan
l'.1PA adalah :
teiap tenaga untuk masa dcpan". Sedungkan misi
58
1)
Melakukan operasi pengcndalian kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya.
2)
Melakukan pencegahan dan pemantauan, penanggulangan
dan
penanganan pascakebakaran hutan di wilayahnya 3)
Mclakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk kelancaran
operasional
pencegahau,
pcngcndalian,
dan
penanganan
pascakebakaran. Pembentukan kelompok MPA ini juga dimaksudkan sebagai wadah untuk aktivitas lain seperti aktivitas peningkatan kapasitas anggotanya. Dalarn hal ini regu bisa saja mengadakan kcgiatan gotong royong yang berorientasi produktif, seperti melakukan mengembangkan tanaman sekat hijau yang mempuuyai nilai ekonomis, menjual kcterampilan dibidang pemadaman kcbakaran kepada HPH, perusahaan perkebunan bcsar, simpan piojam diantara kelornpok, arisan, bahkan pengembangan budidaya pertanian, yang mengarah kc sistem pertanian permanen, petemakan, perikanaa, dan usaha lain. Adapun ruang linglmp kegiatan Masyarakat Peduli Api ada tiga tahap, antara lain berupa: I) Pencegahan Kcbakarun {sebclum terjadi Kebakaran) ~ Pengemhangan Sumber Daya Manusia {SOM) ~ Penyuluhan/karnpanyepencegahankebakaran hutan dan lahan 4
Pembcatan sekar bakar
4 l'engawasarJpatrolidi daerah rawan kebakaran
59
-+ Pengaturan penyiapan lahan
-+ Pemasangan rambu-rambu -+ Pcngcmbangan kerja sama dengan lembaga Jain -+ Penyebaran informasi --+ Identifikasi daerah rawan kebakaran -+ Pcngcmbangan aturan lokal masyarakat -+ Meuanam sekat bakar hijau -+ Simulasi penanggulangan kebakaran -+ Pcrsiapan pcralatan pemadaman (kondisi alat, termasuk alat manual) -+ dan lain-lain 2) Pernadaman kebakaran
Kegiatan pemadaman dilakukan berupa pemadaman dalarn kawasan hutan clan di lahan masyarakat yang ada di Dcsa Pcmatang Ramon. Langkah-langkah operasi pemadaman jika terja
lahan antara lain :
-+
melakukan koordinasi intern tim
-+
persiapan personil
-+
pcrsiapaa peralatan (baik rnesin maupun alat manual)
-+ persiapan dana operasional lapangan
60
~ persiapan mobihtas tun lapangan
~ melaksanakan pemadaman > koordinasi dengan pihak terkair 3) Penanganansctelah kebakaran Setelah melakukan operasi pemadaman, dan api dapai dikcndalikan,
segala ak:tifitas yang dilakukan mulai dari tahap teridentifikasinya ntik api, persiapan sampai pada operasi pemadaman harus dilaporkan, secara lisao atau rcrrulis kepada koordinator bersama-sama dengan komandan pemadaman, Dao koorclinator sebaiknya membuat laporan secara tertulis
kcpada pembina organisasi, clan dibuat pertinggal sebagai arsip. Setelah pembentukan kclompok selesai, pada bulan September 2003
dilakukan pelatihan dasar terhadap anggota \.fl' A yang barn dibentuk. Pclatihan ini dilakukan oleb Balai TNB di Desa Sungai Aur Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur bergabung dcogan MPA di desa tescbut. Pelatihan ini hanya diikuti oleh 6 anggota MPA dari Desa Pematang Raman, sesuai permintaan jumlah peserta dari Balai ThB namun buku petunjuk dan panduau yang didapat sclama pelatiban diberikan kepada semua anggota. Pelatihan merupakan pcmbekalanpengerahuan pengcodaliao kebakaran hutan dan lahan yang diritikheratkan
pada upaya pencegahan dan pcmadaman.
Scharusnya setelah pelauhan. anggota yang mengikuri pelatihan, terutama Kepala Seksi Pcmadaman rnemoerikan penyulunan kepada anggota lain yang tidak bisa mengikuti dan kcpada masyarakat dcsa pada umumnya. Namun hal
61
ini tidak pernah dilakukan.
Menurut mereka hal ini merupakan tanggung
jawab Balai TNB atau I.SM yang membina mereka saja. Hal ini menunjukkan bahwa mereka belum mcmaham i benar rugas clan tanggung jawah yang seharusnya mereka lakukan, Selanjutnya setiap tahun, terutama pada saat akan memasuki musim
kernarau selalu dilakukan pcnyuluhan dan penyegaran mengenai tindakan pengendalian kebakaran hntan dan lahan. Pada tahap pecegahan, selain mengikuti pelatihan dan penyuluhan
dalam rangka
pengembangan sumberdaya
manusia,
anggota MP A telah
mclakukan pembuatan sekar bakar di dalam desa mapun di dalarn kawasan TNB. Sekat bakar yang telah dibuat ini sccara berkala dilakukan pembersihan sehingga pada saat rnusim kemarau sekat bakar ini bisa berfungsi dengan baik
untuk mcnghindari pen ycbaran api akibat kcbakaran, Kegiatan pengawasan atau patroli dladakan pada areal TNB yang pemah tcrjadi kebakaran. Patroli ini diadakan oleh Balai TNB dan Balai KSDA dengan Tim Manggala Agni-nya. Kcgiatan ini biasanya hanya diikuti oleh 3 orang anggota MPA secara bergantian, bergabung dengan tim dari Balai TNB atau Manggala Agni. Hal inilab yang menyebabkan tidak scmua anggota
MP A berkesempatan untuk berpartisipai dalam kegiatan parroli. sementara kegiatan patroli di dalarn desa bclum pcrnah diadakan.
Ada kecenderungan
kcgiatan patroli hanya akan diadakan bila ada gerakan dari pihak luar, dalam hal ini Balai TNB atau Mangga!a Agni.
62
Akan tetapi kegratan pernasangan rambu-rambu berupa umbul-urnbul dan papan peringatan secara rutin diadakan pada saat rncmasuki musim kemarau. Kegiatan pemadaman kebakaran diadakan baik di dalam kawasan hutan maupun dnlarn lahan masyarakat. Bahkan MP A Sakintang Dayo pernah diminta bantuan untuk mcmadarnkan api dalam perkebunan milik PT. Putra
Dula Induh Wood yang lokasinya Blasanya
berada dalam Dcsa Pcmatang Raman.
nada saat diketahul tcrjadinya kebakaran, mnsyarakat yang
mcngetahui pertarna kali aknu mclapor keparla Kepala Dcsa dan anggota MPA yang mcreka tcmui. Sclnnjutnyn atas perintah Kcpala Desa, salah saru anggota Yf'PA mclapor kcpada Resort Bulai TNB yang bcrada di Kelurahan Tanjung untuk segcra mcndapatkun bantuan pcrnadaman. Anggota Ml' A yang bcrada di lokasi kcbakaran segera mcmbantu memadamkan ;1ri dengan pcralatan yang ruereka miliki sepcrti gepyok clan guru. Pcralatnn sederhana ini hanya rnampu memadamkan api dengan ketinggian lidah muksimal l meter. Pada saat paralatan mekanis tclah datang bcrsama regu pemadam Balai TNB atau Manggala Agni, auggota MPA y~n~ lelah tcrlatih rnenggunakan alat terscbut langsung mcnjadi operator dun memadamkan api hingga rnencapai jarak I km. Minirnnya pcralatan pemadaman menjadi salah satu kendala dalam kegiatan pengcndulian kebukuran hutan dun lahan, Hingga saat ini Balai TNB
atau Pcmerintah kabupatcn Muaro Jambi bclurn mampu memberikau baniuan pcralatan kepada MP A Pernatang Raman,
(i3
Setelah api di lokasi kebakaran padam, biasanya 2 atau 3 orang anggota \1PA diajak ikut serta dengan tim dari Balai TNB 11J1tuk mengukur dim rncngidentifikasi penyebah kehakaran. Pada saat mcmasuk:i musim hujan, dilakukan
rehahilitasi
lahan bekas tcrbakar dengan menanam
tanaman
jelutung, mcranti, punak, kempas dan durian. Kegiatan rchabilitasi pertama kali dilakukan oleh MPA Desa Pematang raman pada awal terbentuknya MPA tersebut yaitu hulan Oktober hingga November 2003. Penanaman jcnis bibit pohan lokal seperti yang disebutkan di atas dilakukan dengan metode gundukan pada lokasi hutan rawa gambut bckas terbakar di sekitar TNB. Kurang lebih 16.000 bibit tclah ditanam, narnun banjir bcsar yang terjadi akhir tahun 2003 di mana tinggi air mencapai 2 meter, mengakibatkan hampir semua bibit ini tenggelam dan tergenang sekitar 2 bulan, lalu scbagian besar (90%) mati. Walaupun merebabilitasi hutan rawa gambut adalah sulit namun kcgiatan
ini retap dilakukan
setiap tahun setelah
terjadinya
kebakaran.
l lal ini
dikarenakan kegiatan rehabiliasi bisa mengurangi tcrjadinya kebakaran kembali dan mempcrcepar proses suksesi sehingga proses penutupan lahan dapat berlangsung segera.
4.2. Tingkat Partisipasi Masyarnkat dalam Pengcndalian Kebakaran Rutan dan Laban Tingkat
partisipasr anggora MPA
dalam
kcgiatan
pengcndalian
kcbakaran hutan dan Iahan didapatkan dari hasil perhitungan jumlah skor partisipasi yang dicapai auggota dibagi dengan skor partisipasi
maksimum
64
yang harus dicapai oleh anggota MPA untuk seluruh pertanyaan dalam variabel partisipasi yaitu 100 (20 pertanyaan). Tingkat partisipasi anggota ~PA
dalam kegiatan pcngendalian
kcbakaran hutan dan lahan seperti tcrlihat pada tabel berikut ini (data selengkapnya terinci pada Lampiran 15 halaman 156:
Tabel 4.9. Tingkat Panisipasi Anggota WA Tingkar Partisipasi
Jumlah Responden (jiwa)
Sangar Baik (84-100"/o) Baik (68-83%) Cukuo Baik (52-67%) Kuranz Baik 06-51%) Tidak Baik f20-35%)
0 15
Jumlah
Persentase (%) 0.0
I
37,5
13
»'?...,)-
10 2 4-0
25_0 5·,0 100,U
Dari tabcl terlihar hahwa tingkat partisipasi masyarakat tcrhadap kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan sebagian besar (37.5%) tcrgolong baik, 32.5% tergolong cukup baik, 25% tegolong kurang baik dan 5'% tergolong tidak
baik, Hal
ini menggaiubarkan bahwa kegiatan
pcngcndalian kebakaran hutan dan lahan dilakukan dcngan baik oleh scbagian besar anggota kelompok, walupun ada 2 orang yang tidak berpartisipasi
dengan baik. Rincian tingkat partisipasi sctiap tahap diuraikau pada sub bab berikut.
4.2.1. Tuhap Perencanaan Kcgiatan pcrcncanaan
dimulai dengan sosialisasi olcb Balai TNR,
1'Ve1/and Indonesia Programme. dan LSM Pioang Sebatang. Sosialisasi ini dilakukan
dcngan tujuan agar masyarukar dapat menerima dengan baik
65
kegiatan pemberuukan Kelompok Masyarakal Peduli Api di Desa Pematang Raman. Selain itu dilaksanakan penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota MPA dalam pengendalian kebakaran hutan dan Jahan. Karena keterbatasan penyelcnggara pelatihan baik itu Balai
TNB atau Manggala Agni Iambi, maka beberapa pelatihan dilakukan bergabung dengan MP A dari kabupaten lain yang diadakan di Tanjung Jabung Timur, di Kantor Manggala Agni atau di halaman Balai TNB di Kota Jambi. Berdasarkan jawaban alas pcrtanyaan (kuesiuner) yang
Tabel 4.10. Partisipasi pada Tahap Perencanaan No I.
Pernyataan
Altematif Juwabau
(%)
Kcgiatan sosialisasi
Salalu hadir dan mcmberikau saran
21
52,5
dan pembentukan
Lebih sering hadir pad a kcgiaran sosialisasi atau pembentukan kelompok dan memberikan saran Hadir pada kegiatan sosiahsasi atau
9
22,5
2
5"0
I
2,5
~
17,.5 30,0
kelompok MPA
kelompok saja dan pernbentukan mernberikan saran Hadir pad a kegiatan sosialisasi a tau pembcutukan kelompok saja ictapi tidak
memberikan saran
2.
Jaw a ban
Frek.
Kcgiatan pclatihan dan penyuluhan mcugenai pengendalian kebakaran hutan
dan lahan
Tidak nernah ha(lir Selalu hadir Sering hadir, tempi oernah tidak hadir Kehadiran dun tidak hadir sama aiau
'
12
20 2
50,0 5,0
l 5
]')_,o,
hamnir sama Lebih sering tidak hadir Tidak oernah hadir
,,... ,.)
66
Berdasarkan tabel 4.10 sebagian besar responden selalu hadir dan sering hadir (52,5% dan 22,5 %) pada kegiatan sosialisasi dan pernbentukan kclompok tvfP A. Kondisi ini rnenunjukkan tahap awal yang cukup baik bagi kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pada kegiatan pelatihan dan penyuluhan rnengenai pengendalian kebakaran hutan dan lahan sebagian besar responden juga aktif dan antusias mengikuti, dengan persentase sclalu hadir 30 % dan sering hadir 50%. Seriap respondcn mengakui apahila kegiatan diadakan akan berusaha untuk mengikuti, Ketidakhadiran mercka karena sebagian besar pekerjaan rnereka yang mencari hasil hutan menyebabkan mercka tidak selalu berada di desa, Selain itu ada beberapa pelatihan yang diadakan di kabupaten lain, dan anggota yang rliminta hadir jumlahnya terbatas. Dari informasi beberapa anggota MPA, diketahui bahwa pemerataan kesempatan untuk mengikuti pelatihau belum dijalankan dengan baik. Terkcsan yang diprioritaskan untuk mengikuti pelatihan adalah anggota yang dekat dengan kerua MP A atau Pembina (Kepala Oesa). Sehingga ada anggota yang
sama
sekali
tidak
pernah
mengikuti
pelatihan
atau
menghadiri
penyuluhan.
4.2.2. Tahap l'encegahan Kebakarau Buran dan Laban Pencegahan kehakaran hut an dan lahan mcrupakan sal ah satu komponen pcngendalian kebnkaran hutan yang mcncakup sernua cara untuk mengurangi
atau
rneminimumkan
jumlah kejadian kebakaran liar, hukan mcnghilangkan
scmua kejadian kebakaran liar.
67
Jawaban atas pertanyaan kuesioncr kcpada responden tentang partisipasi pada tahap pencegahan kebakaran hutan dan lahnn akan tersaji pada label 4.11.
sampai dengan 4.19 berikut:
Tabcl 4.11. Partisipasi pada Tahap Pcnccgahan I No
I.
Al1e111a1if Jawaban
Pcmyataan Pembuatan jalur hijau/sckm
Salalu hadir Serina nadir, tetaoi oema.h tidak ikut hadir Kehadiran dun tidak hadir sama ntau hnmpir
bakar
sama
Jawaban
Frek. 3
27,5 7,5
14
35,0
l
2.5
II
Lcbih serine 1id11k hadir 11
Tidnk nernah hadir
{%)
27.5
Bcrdusarkan tabel 4.11, sebagian bcsar rcsponden ikut berpartisipasi pada kegiatan pcnccgahan kebakarun hutan clan lahan. Pencegahan kebakaran dengan pcmbuatan jalur hijau/sekat bakur selalu diikuti rcsponden sehanyak 27%, tctapai responden yang tidak pcrnah hadir jugs 27,5%.
Sedangkun
kchadiran dan tidak hadir sama atau hampir sarna ditakukan scbanyak 35% respnden. Pembuatan sekst bakar ini dilakukan di areal yang rawan tc1jadi
kcbakarau rlan dilukukan bersama sorta atax petunjuk tim dari Balai TNB. Rcspondcn telah mengetahui dipcrlukan adanya sekat bakar agar jika tcrjudi
kebukaran pada areal hutan atuupun lahan tidak cepat mcnjalar melalui pcnnuknan knrena telah dihalangi dcugan adunya sckar, Mcnginga:
kegiatan
ini dibiayai oleh Balai TNU sebagai upah harian anggola MPA, hal ini menjadi insentif anggote untuk bcrpartisipasi.
Namun respondcn mcngakui bahwa pada
saat kegiatan diadakan, mereka juga mcmpunyai aktivitas lain schingga tidak
hisa bcrpartisipasi.
68
Tabel 4.12. Partisipasi pada Tahap Pencegahan fl
No I.
Pemyu.aau Mclakukan
budidaya pertanian
iperkebunan
Alrematif Jawaban Tidak oemah menzsunakan ani Menueunakan ani dan S~Yd konnol Menggunakan api, saya tinggalkan saat hidup recaoitidak meovebabkankeba.karan Saya menggunakan apr dan menyebabkan kebakarandi lahan sava saia Saya menggunakan api dan menyebabkan kebakaran di Jahan sava clan lahan tctan)!)la
Jawaban Frek. (%) 12,5 5 31 77.5 I
2,5
2
5,0
I
2,5
-
Kebiasaan penggunaan api dalam kegiatan pcrtanian atau perkebunan belum bisa ditinggalkan para responden, tetapi sebagian besar menggunakan api dengan rnengontrol hingga api padam (77,5%), schingga tidak
mengakibatkan terjadinya kebakaran. Kebakaran yang pemah terjadi di laban masyarakat hingga merernbet ke lahan lainnya karena mereka lalai dan tidak menyadari bahwa api masih hidup dan mereka telah meninggalkan lahan pertaniannya. Hal ini juga dipicu cuaca panas, biasanya pcmbersihan lahan
dilakukan masyarakat serernak pada musim
kemarau bulan
Agustus hingga
Ok to her.
Penggunaan api masih dilakukan masyarakat karena pcmbcrsihan lahan dapat dilakukan dengan murah dan Jcbih ccpat. Menurut pendapat mereka, penggunaan api dalam pembersihan lahan ibarai rnclakukan aktivitas memasak menggunakankompor rninyak :anah atau hanya bahan bakar kayu di dalam nnnah. Tidak ada niat dari pctani untuk membakar "rumah mereka" saat mereka rnemasak. Schingga kebakaran hutan ataupnn lahan yang terjadi murni karena kelalaian.
69
Tabel 4.13. Partisipasi pada Tahap Pencegahan !Tl No
I.
Alternatif Jawaban
Pernyataan
Memantaatkan hasi I hut an
Tidak rnemanfaatkan basil hutan Mcmanlaatkan hasil hutau tetapi tidak tinggal dalam hutan bebera~a hari & menggunakan aQi Memanfantkan basil hutan, unggal beberapa han dan mcngaunakan api yang selalu saya matikan Memanfaatkan hasil hutan, ti11ggal beberapa hari dan mcnggunakunapi yang dibiarkan mati sendiri M cmanfaarkan hasil hutan, tinggal beberapa hari dcngan mcnggunaknn api sehingga menimbulkan kebakaran
Jawaban Frei· (%) 7,5 3 5
12.5
26
65,0
4
10,0
2
5.0
Dalam rnemcnuhi kcbutuhan hidupnya, sebagian bcsar responden mcrupakan scorang pctani clan sckatigus pengurnpul hasil hutan di dalam
kawasan TNB. llasil hutan rerscbut antara lain gcrah jclutung, rotan dan ikan. I lal ini dilakukan masyurakat karena umumnya tanah pcrtanian mereku kurang subur, Tetapi tidak ada masyarakat Desa I'ematang Raman yang melakukan pcrambahan atau budidaya di dalarn kawasan TNB. Berdasarkan tabol 4.13 sebagian besar respondcn mcmanfaatkan hasil hutan dan tinggal beberapa hari bahkau mcncapui satu setengah bulan di dalam kawasan
(65%).
Dalam
aktivitasnya
mereka
mcnggunakan
api
untuk
memasak. Hal inilah sebagian besar yang memicu terjudinya kcbakaran di
kawasan TNB yang lahannya musirn
kcmarau
yang
scbagian besar bergambut serta dipengaruhi
berkepanjangan.
Pnda
saat
kemarau
panjang
pcngcringan gambut mencapai kcdalaman 3 atau 4 111. pcnggunaan api y~ne
70
tidak hati-hati akan cepat menyebabkan kebakaran dan menycbar dengan cepat sehingga akan semakin sulit untuk dipadamkan.
Tabet 4.14. Partisipasi pada Tahap Pcnccgahan IV No I.
Jawaban
Alternatif Jawaban
Pernyataan
Frek.
Patroli dcsa
Salalu
clan kawasan
Scrins hadir, tern~i ecrnah tidak ikut hadir
hutun
Kchndiran dun udak hadir sarna atau hampir
hadir
samu
, Lebih serine tidak hadrr Tidak pcrnah hadir
(%)
8 19
20,0 47.5
l
2,5
2 10
5.0 25,0
Kcgiatan patrol i dcsa diadakan sccara bcrsama dcngan rcgu duri Bulai TNB dan Manggale Agni KSDA Jambi. Anggoia MPA yang dilibatkan hanya
bcbcrapa jiwa saja clan dilakukan secara bergilir sehingga tidak scmua anggota bcrkcsempatan untuk rnengikuti patroli, Scbagian bcsar anggota sering rnclakukan patroli namun pernah tidak mclakukan (47,So/u) dan 20% selulu melakukan patroli,
Patrof dimulai padu awal rnusim kemarau di temper-
tempat yang rawan terbakar.
Tabel 4.15. Partisipasi pada Tahap Pcnccgaban V
No I.
Jawaban
Allcrnat if Jawaban
Peruyataan
Frck.
Peralatan pemadaman
Mcrniliki scndiri dan bisn dipinjumkan kepada
kcbakaran
Mcmiliki
masvarakat van~iu sendiri I eta pi ridak diuiniarrkan ~ifc.nggunakan peralatan
cukup
yang dihcli
unruk secara
golun~ ro~·o11~ oleh seluruh n1asl'arakat Mcngg.11nakan peralatan yang didapat
ban wan nerneri utal v'LSM 1'id:1k n1un!~gunakan neralatan nemadamnn
dari
(%)-
10
25.0
I
2,5
5
12:5
18
45,0
6
15.0
71
Dalam memadamkan api, masyarakat biasanya menggunakan peralatan tradisional seperti alat pemnkul api dari harnbu, ranting yang rnasih hidup. serta parang, cangkul dan garu untuk membersihkan sckat bakar, kebiasaan ini sudah dilakukan semenjak .\1PA belurn terbentuk. Sebanyak 45% rcsponden mcnggunakan peralatan yang didatangkan oleh Tim manggala Agni atau rcgu pcmadam dari Dinas Kchutanan dan Balai TNB dan pada saat kegiatan pemadaman selesai dilaksanakan, peralatan ini dikembalikan dan 25% menggunakan alat sendiri dan bisa dipinjamkan kc anggota yang lain. Hingga saat ini )APA Sakintang Dayo belum mcmiliki alat penyempror nir y11ng modern seperti pompa Robin padahal anggote MPA sudah dilatih untuk rnengoperasikannya, Kebakaran yang terjadi diatasi 01'.:h anggota MPA dengan peralatan tradisional yang rnereka miliki sebelum Manggala Agni. atau regu pema
-
No l.
Pcmyuuian lnlormasi kcadaan rawan
kabakaran
Jawaban Frck. (%)
Altematif Jawaban
lnfonnasi dikerahui berdasarkan pcngalaman dan memberitahukan kenada masvarakat lam lnformasi dikt:tahui dan pcnyuluban/pelatihan dan membcritahukan kepada masyarakat yang lain lnformasi dikctahui berdasarkan peagalaman dan udak memberitahukan kepada masyrakat lain lnformasi diketahui dari penyuluhanrpelatihan dan tidak memberitahukan kcpada masyarakat )'HH!! lain Tidak tahu kaoan saat-saat rawan kcbakaran
I
6
15.0
28
70,0
3
7,5
3
7,5
0
0
72
Sistem informasi tentang kemungkinan terjadinya kebakaran umumnya telah diketahui oleh masyarakat. Berdasarkan pengalaman di Kabupaten Muaro Jambi tiap tahun mengalami kebakaran baik di hutan maupun di lahan
masyarakat, Jnformasi ini menjadi lebih meyakinkan setelah mereka rnendapat penyuluhan tcntang bahaya kebakaran. Sehagian hcsar responden mendapat
informasi mcngenai keadaan rawan kebakaran dari penyuluhan (70%) dan telah menjadi tugas mereka selaku anggota MP A untuk rnenyebarluaskan
informasi ini ke anggota masyarakat yang lain. Dengan adanya infonnasi ini,
anggota MPA pada awal rnusim kemarau mulai bersiap-siap, menghadapi terjadinya kebakaran hutan dan lahan seporti membcrsihkan sckat bakar dan
memasang rambu-rambu dan spanduk mcngenai kebakaran hutan.
Tabel 4 .. 17. Partisipasi pada Tahap Peucegahan Vll No I.
Alternatif Jawaban
Pernyataan
Jawab an Frck. (%) 12 10.0 4 I L0,0
Membuat
Salalu hadir
Peta kerawanan
Sering hadir, tetani ncrnah tidak ikut hadir Kchadiran dan tidak hadir sama atau hampir
kebakaran
sama
3
desa dan
Lebih serine tidak hadir
1
7,5 2,5
kawasan
Tidak pernah nadir 20
50,0
hutan di sekitar desa.
Untuk mcmpcrmudah
pcrencanaan pencegahan kebakaran hutan dan
lahan diperlukau sebuah pcta yang bisa menggarnbarkan: macam sumberduya, macam kebakaran, lokasi rawan rlan l:ambatao, yang dihuat bersama-sama rnasyarakat desa dan haxilnya dipasang di tempat-tcmpat yang mudah dilihat
warga. Data dari respond en menunjukkan 50% anggota l\{P1\ tidak pemah
73
hadir dalam kcgiatan pembuatan peta rawan kebakaran. Responden merasa
pembuatan peta merupakan aal yang suht drlakukan.Sebenarnya pembuatan peta kerawanan kebakaran ini pemah diadakan pada saat MPA bani dibentuk,
pada saat iru peta yang dibuat adalah peta daerah rawan kebakaran di Desa Pematang Raman dan dalam kawasan TNB yang biasa didataugi warga Desa
Pematang Raman. Mcskipun peta ini dikerjakan oleh staf Balai TNB, informasi dan masukan mengenai areal yang pernah terjadi kebakaran berasal dari anggota MPA. Pada tahun bcrikutnya hingga 2006, pembuatan pcta tidak pernah
dilakukan lagi, padahal kcjatlian kebakaran selain meluas, titik panas tidak selalu pada tempat yang sama, sehingga peninjuan ulang peta yang ielah dibuat sangat penting sebagai infonnasi bagi warga desa dalam melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Tabet 4.18. Partisipasi pada Tahap Pencegahan VIII :-lo I.
Membuat
Jawaban
Auematif Jawaban
Pernyataan
Frck.
(%)
11
27,5
11
2715
Kehadiran
2
5,0
I .ebih sering tidakhadir
0
0
16
40,0
Salalu tadir
rambu-rambu peringatan dan Sering badir. tetapi pemah tidak ikut hadir mcmasangnya
Tidak pemah hadir
I
74
Mernasuki
musim kemarau, biasanya anggota MP A ruemasang
spanduk atau urnhul-umhul
yang mcnandai bahwa rnulai saat itu scbaiknya
masyarakat lebih bcrhati-heti menggunakan api untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Sehagian bcsar respcnden (40%) tidak pcmah hadir dalam pembuatan dan pemasangan karena mereka tidak bcrada di dcsa saat pembuatan, selain itu menurut mereka pernasangan umbul-umbnl ynng jurnlahnya
ridak banyak tidak rncrnbutuhkan
tcnaga yang banyak, Hui ini
mcnunjukkan kckompakkan dalam kelompok masih kurang. Alasan eko110111i
lebih mengemuka karena responden lebih rncmilih untuk masuk kc dalam kawasan TNB untuk rnencari kayu, ikan atau gctah jelutung yang menjadi mata pencaharian mereka daripada bersama-samu unggota kclompok yang lain memasang umbul-umbul.
Tabel 4.19. Partisipasi pada Tahap Pencegahan IX No t.
Mernbcrikan sumbaogen dana tiap bulan kc kas kelompok
Jawaban
i\llC111a1lf Jawaban
Pernyataan
Selalu memberikan sumbanuan sctian bulan Sering mernbcrikan s11111ba11ga11, tetapi pcrnuh tidak memberi sumbanuan ~ Pcrnberian sumbangan dan udak rncmberi swnbanipn sama atau hrn11eir sama Lebih sering Ugnk rnernberikan sumbangan Tidak pernah rncmbcrikan su mbauaan
Demikian juga
dengan sumbangan
dann
0
1%) 0
4
10,0
0
0
13
32.5 57.5
Frek,
kas hulanun.
23
Kegiatan
sumbangan ini hanyu lancer pada rahun pertama itupun hanya diikuti oleh beberupa orang sa]a, y;111g lain hanya bcrjanji akan memberikan sumbangan. Saat ini sumbangan kas kelompok ridak pernah lagi dipungut, karcna suiit untuk rnendapatkan uang dari unggota. Lcbih dari sehagian anggora (57,5%)
75
tidak pemah membenkan sumbangan, Hal ini juga dikarenakan kcmampuan kcuangan anggota MPA sangat terbaras. Mcnurut mereka banyak kebuluhan lain yang harus mcrcka penuhi scbelum mcreka membayar sumbangan kas kelornpok. Padahal dengan adanya kas kelompok maka kclompok MPA dapai bcrkcmbang dcngan baik, mandiri dan bcrkclanjutan. Kas ini bisa digunakan untuk membeli peralatan pcmadaman kebakaran, alat kornunikasi, serta pengernbangan usaha produkuf. Anggota Ml'A perlu merniliki modal unruk berusaha produktif di dalam dcsa dan mcngurangi i ntcraksi dengan kawasan TNB untuk mengurangi resiko kebakaran , Kclompok MPA mcrupakan organisasi sosial dan tidak mengharapkan kcuntungan. Sebagai sebuah organisasi tentu butuh dana operusional untuk rncnjalankan program organisasi. Banyak bat yang bisa dilakukan dalam rangka penggalangan dana selama udak mengikat dan halal. Jika i'vtPA sudah punya usaha ekonomi, tenru bisa mengisi kas sebagai dena siaga untuk kegiatan opcrasional yang tidak terduga, misalnya melakukan pernadarnan api
di sekitar kawasan, Sedangkan untuk anggoia pcrorangan bisa melakukan pcngembangnn usaha ckonomi. yang diajukan ke donatur atau pihak manapun yang tidak mengikat. dengan kewajiban menanam taanaman kcras scsuai dengan jumlah
pinjamun, Sclain itu. sebagai suatu konsckuensi, mcrcka juga berkewajiban aktif dalam orgarisasi
tcrutama kctika dilakukan operasi
pemadaman
kcbakaran. Scmua aktiviras ekoaomi sebaiknya dilakukan dal.uu koridoi
76
kelompok brigade, sehingga anggota lebih kompak, dan koordinasi antar
anggota bisa berjalan lebih cfcktif
4.2.3.
Tahap Pemadaman Kebakaran Hutan dan Laban
Kecerlihatan masyarakat dalam tindakan pcmadaman sangat diperlukau mengingat dalaru tindakan pemadaman memerlukan surnbcrdaya mauusia dalam jurnlah yang banyak. Keberadaan MPA di dcsa Pcmatang Raman mcrupakan pihak pertama dalam melaksanakan tindakan pemadaman yang sclanjutnya mclakukan koordinasi dcngan Seman Pelaksanu Pengendali Kebakaran llutan dan Laban. Tabel 4.20 menunjukkan bagaimana partisipasi responden terhadap tindakan pcmadaman kcbakaran hutan dan lahan.
Tabet 4.20. Partisipasi pada Tahap Pcmadarnan No ).
Pernyutuan
Jnwaban
Alternauf'Jawaban
Fres, 22
55,0
ikul
14
35,0
kcbakaran
Salalu ila:1 memadarnkan Senug lkul. tetapi pemah memadamkan
lahan dalam
Keikutan dan udak 1kut sama atau hampir
0
0
desa
sn.ma 0 4
010,0
Kegiatan pernadaman
tidak
l.ebih senna lldak tkut memadamkan Tidak oemah ikut memadamkan
2.
(%)
LO
50_,Q_
ikut
14
35,0
can tidak iku: sama atau hampir
0
0
Kegiatan
Salalu ikut memadamkan
pemadaman kcbakaran
Sering
tctapi
pcmah
tidak
mcmadamkan
dalam
--Keikutan
xawasan
~l
hutan
ikuL
Lcbih sering tidak ikut memudemkan Tidak pemah ikut mcmadamkan
0
6
0
.s,o
77
Berdasarkan jawaban atas pertanyaan (kuesioner) sebagian besar responden selalu ikut memadamkan kebakaran baik di lahan masyarakat atau di dalam kawasan TNB (55% dan 50%). Responden yang tidak pernah mclakukan pemadaman mengaku bahwu mereka tidak pernah diajak oleh ketua regu dengan alasan tidak cukupnya peralatan pemadamau kebakaran.
Padahal kctua regu mcrasa telah mengajak seluruh anggotanya untuk berpartisipasi dalam pemadaman kebakaran hutan clan lahan. Pada saat ditanya lebih lanjut, unggota yang tidak pemah rnelakukan pemadaman mengatakan
bah wa mereka mempunyai perkerjaan lain pada saat bersamaan dcngan kegiatan pemadamau, P(!Ia anggota telah tcrampil rnelakukan pemadaman api, hahkan mereka
juga sering diminta bantuan untuk memadamkan api di dalarn areal pcrusahaan perkebunan
atau
HPH.
Partisipasi
yang
tinggi dari respondcn dalam
mcmadamkan api adalah karena mereka tclah paham apabila api larnbat dipadamkan akan scgcra mcnyebar dan semakin sulit dipadamkao, selain itu mereka
teluh
merasakan
kerugian
akibat
adanya
kebakaran
yang
bcrkcpaniangan yaitu sulitnya melakukan nktivitas schari-hari karena asap dan berkurangnya hasil hutan yang bisa rnereka ambil karena telah musnah terbakar.
Sclain iru kebakaran yang terjadi di lahan masyarakat temu
merugikan mereka secara ekononu karena tanaman yang seharusnya udak terbakur ikut hangus oleh api.
Sebagai pendukung kcgiatan operasional lapangan, peralatan dan
perlengkapan harus ada cli dcsa. Termasuk juga pcrangkar pendukung scperti
78
alat komunikasi. Kelemahan yang terjadi saat ini justru pada lambannya respon dari instansi terkait untuk melakukan kegiatan operasi pemadaman, Jika kondisi demikian dipertahankan,tcntu akan meperlambat proses penanggulangan. Karena dalam hitungan jam saja sudah sangat luas lahan yang akan rerbakar, dan api scrnakin sulit dikendalikan. Apalagi jika kondisi lahan yang terbakar rnerupakan areal bergambui, ditambah akses untuk meminjamperalatan memakan waktu bcrhari-hari, jelas tidak efektif. Dengan pertimbangan kondisi ini pengadaan peralatan dan perangkat pendukung lainnya tidak bisa ditawar-tawar lagi. Pcrlcngkapan barns disimpan di scbuah gudang dan menjadi aset desa, dan sekaligus gutlang ini bisa dijadikan sebagai pos siaga api yang dilengkapi dengan sarana komunikasi.
Peralatan pcmadaman yang terdekat berada di Resort Taman Nasional Berbak Kccamatan Kumpeh yaitu di Kelurahan Tanjung dengan jarak 18 km dan waktu tempuh 15 menit, dan jika hendak mcnggunakan harus melalui prosedur standar yang akan memakan waktu. Pada saat terjadi kebakaran baik
di lahan masyarakat maupun di dalam kawasan TNB, inaka Ml' A menunggu peralatan dari tim penanggulangan kebakaran dari TNB, tim Manggala Agni Daops Muaro Jambi atau meminta bantuan dao meminjam alat dari perusahaan yang ada di desa yaitu PT. Putra Dura lndahwood. Setelah sclesai pemadaman, pcralatan yang digunakan dikemhalikan lagi kc TNB, Vfanggala Agni atau
perusahaan.
79
4.2.4. Tahap Penanganan l'ascakebakaran Hutan dan Lahan Tahap
penanganan
pascakebakaran
berupa
pcnilaian
dampak
kebakaran, rehabilitasi dan yuridiksi. Kcgiatan yang tclah dilakukan kelompok MPA
Sakintang
Dayo adalah
pcngukuran
areal bekas
kebakaran
dun
rehahilitasi.
Jawaban responden atas pertanyaan (kucsioner) pada tahap penanganan pascakebakaran disajikan pada rebel 4.21. sampai dcngan 4.24. bcrikut:
I abel 4.21. Partisipasi pada Tahap Peoanganan Pascakebakaran l
I.
Ntcmati r Jawaban
Pernyataan
No
Pengukuran areal bekas kcbakaran di hutan dan lahan
Salalu hadir Serina hadir. telaoi ocmah tidak ikul hadir Kebadimn dan tidak hadir sarna a tau hamoir sama
Lebih <;cnnP. tirlak hadir Tid.ak oemah baJir
,_
Jawabaa Frek:. (o/tl_ 12 .30.0 5 ll2. I
2,5
2
-~
20
50.0
Kegiatan pengukuran daerah bekas kebakaran adulah mclakukan perhitungan atau pendataan daerah yang terbakar sena kerugian yw1g ditirnbulknnnya,
tcrutama kerugian pada masyarakat di sekitar lokasi
kcbakaran clan meneari penyebabnya. Anggota MPA bani mendata lokasi kcbakaran yang terjadi dalarn kawasan TNB dan mencari
pcnycbabnya,
namun belurn pcruah mendata kebakaran yang terjadi di lahan masyarakat, karcna responden menganggap pcndataan tersebut mcnjadi perkerjaun peruilik
lahan. Scdangkan
pendataan
di dalam kawasan
TNB dilakukan
karcna
digcrakkan oleh BT)IB. Padahal data seperti kapan mulainya kcbakaran,
80
dimana mulainya kebakaran, kapan padamnya kebakaran. berapa besar areal yang terbakar dan apa penyebab kebakaran di lahan diperlukan dalam membantu memahami masalah kebakaran. Data terscbut akan mcmungkinkan rnanajemen kebakaran yang lebih baik dengan rnemusatkan sumberdaya yang tersed ia untuk usaha-usaha pencegahan, pemadaman dan pemulihan. Dari tabcl 4.21 dikctahui bahwa 30 % responden ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengukuran. Sedangkan sisanya, sebagian besar tidak pernah ikut melakukan kegiatan pengukuran. Hal ini disebabkan karena kegiatan ini dilakukan bersama Balai TNB, dan tidak bisa rnengikutsertakan seluruh anggota karena terkeudala biaya. Kegiatan pcrtemuan dalarn rangka rnenemukcnali akar penyebab kebakaran lahan dan hutan sering dihadiri oleh anggota scbanyak 32,5% dan
30 % tidak pcrnah hadir. Anggota yang tidak hadir mengaku tidak pernah diajak dun tidak rahu bahwa pertcrnuan itu ada. Dari informasi ketua MP A, pertemuan itu diadakan dengan Balai TNB dan lebih memfokuskan pada kejadian kcbakarau dalam kawasan saja. Biasanya anggota MPA hanya mcnjadi pcndcngar atau sumber intormasi, Padahal seharusnya mcreka memahami bagaimana cara menemukenali pcnyebab kebakaran hutan dan
lahan untuk selanjutnya mclakukan kegiatan yang sama dengan scluruh anggota MPA, sehingga rnereka mcmpunyai caratan
tcntang penyebab
kcbakaran di sekitar rncreka, haik cli lahan pertanian, perkebunan ataupun kawasan huran.
81
Tabel 4.22. Partisipasi pada Tahap Pcnanganan Pascakebakaran U
No
Pernyaraan
I.
Pertemuan dalam rangka menemukenali akar
Jawaban Frek. (%) 4 10,0
Ahernatif Jawaban
penyebab kebakarna lahan dan hutan
Salalu hadir
Serino hadir, retaui nernah tidak ikui hadir Kehadiran dan tidak hadir sama a tau hamoir sama Lcbih serine tidak hadir Tidak uernah hadir
13
37,5
0
0
11 12
275
30.0
Tabet 4.23. Partisipasi pada Tahap Penanganan Pascakebakaran Ill
No I.
Alternatif Jawaban
Pernyataan Perternuan
menyusun data starisuk kelompok
kej adian kebakaran lahan dan hutan
Salalu hadir Sering hadir, tetani oernah lidak ikut hadir Kehadiran dan tidak hadir sama atau hamnir sama Lebih serine tidak badir Tidak ocmah hadir
Jawaban Frek, (%) 0 0 0 0 0
0
12
30,Q 70,0
28
Demikian juga dcngan kcgiatan menyusun data statistik kelompok teutang kejadian kebakaran lahan dan hutan. Sebanyak 70% anggota tidak
pemah hadir mengikoti pertemuan ini. Responden yang lebih sering udak hadir hanya 30%, dan tidak ada responden yang sclaJu atau sering mengikuti pertemuan. Padahal kcgiatan ini perlu untuk merencanakan kegiatan kelompok
dalam rangka pengcndalian kcbakaran hutan dan lahan. Diharapkan setelah diadakannya kegiatan mcncmukcuali akar penyebab kebakarau dan menyusun data statistik kcjadian kebakaran, anggota bisa mcmbuar peta rawan kebakaran di lahan dan kawasan hutan dan mcmbuat peta perencanaan desa yang rnencakup
rencans
pcnanggulangan.
rehahi I itasi,
penccgahan,
kesiapsiagaan
clan
Kedua peta ini bisa dipasang pada tempat-rempat yang
82
mudah dilihat warga agar rnereka lebih hati-hati dan bisa berpartisipasi melakukan pcnccgahan.
Tabcl 4.24. Partisipasi pada Tahap Penanganan Pascakebakaran IV -
No I.
Pcrnyataan Rchebilitasi areal bckas kebakaran
Jnwaban
Alternatif Jawaban Salalu hadir Sering hadir, lcia~i ~erilah tidak ikut hadir Kchadiran dan lidak hadir S31\1.1 atau hnmeirsnmo Lcbih serine tidak hadir Tidak ocrnah hadir
Frck. 20 9
(%)
l
2,5
0 10
0 25,0
50,0 22 5
Kcgiatan rehabilitasi mencakup upaya pemulihan hutan dan lahan ym1g terbukur dari scgi ekologi, pemulihan proses kchidupan ekonomi dun sosial
masyarakat di sekitar loknsi kcbnkarnn dan pemulihan kondisi kesehatan masyarakat. Kcgiatan yang dilakuknn M.PA Sakintang Daye adalah proses rehabiliiasi di dalam kawasan hutan. Scdangkan rchabilitasi lahan dilakukan oleh pemilik lahan yang bcrsangkutan. Dari tabct 4.24 sebagaian besar responden (50%) sclalu rncngikuti kegiatan rchabilitasi di dalam kawasan TNB. Kegiatan rehabilitasi dilakukan dengan pcnanaman kembali di dalam kuwusan hutan.
Tindakan pascakebakaran yang pcnting lainnya adalah upaya pcncgakan hukum. lnvestigasi pascakebakaran barns segera ditakukan untuk mencari tahu siapa penyebab kejadia» kehakaran, bagaimana proscsnya dan berapa bcsar kerugian yang diakibatkan, untuk sclanjutnya mclakukan upaya hukum untuk menunrut si pclaku kc pcngadilan,
Apabila telah dikctahui
pelakunya, anggotu l'v!PA hams segera mclaporkan kepada Kcpala Desa selaku
83
Pembina Ml'A untuk selanjutnya dilaporkan ke BTNB, polisi atau pihak terkait.
Pcnuasalahannya hingga saat ini belum ada masyarakat yang dihukum akibat perbuatannya yang mengakibatkan kebakam hutan dan lahan. Biasanya pelaku hanya diberi pengertian untuk lebih herhati-hati di masa yang akan daiang. Kcndalanya adalah belurn adanya saksi ahli untuk
menyelidiki penyebab kebakaran. Kendala lain adalah belum adanya perangkar hukum di daerah, seperti peraturan daerah Provinsi J ambi atau Kahupaten Munro Jambi mengenai pengendalian Kebakaran Hutan dan
Lahan. Peruturan perundangan yang meugatur tentang pengendalian kebakaran hutan yang telah disosialisasikan ke MP A antara lain UU 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Ilidup, kepurusan Mentcri Kehutanan dan Dirjen PHKJ!... Selain peraruran pemerintah, sebenarmya masyarakat desa sudah rnelakukan hukurn arlat yang ridak tertulis dan disampaikan sccara turun temurun. lsinya adalah jika ada yang melakukan pernbakaran lahan tidak terkendali dan rnenjalar kc .kebun di sebelahnya maka Datuk (Kcpala Dcsa) mcrnutuskun sanksi adat bcrupa denda sesuai dengan kerugian yang ditirnbulkannya.
4.3.
t:.ii Srattstik Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Peduli Api dalam Pcngcndalian Kebakaran Hutan dan lahan
Data basil pcngukuran yang herskala ordinal ditransformasi mcnjadi data yang bcrskala interval menggur.akan kornputer dengun Program Met/rode
84
of Successive Interval (MS!) dari Thurstone. Hasil transformasi selcngkapnya terlampir, Data yang tclah bcrskala interval digunaknn scbagai input data uji statistik untuk meuguji model analisis jalur, Uji statistik
yang dilakukan
mcliputi uji ketepalan model analisis jalur, uji korelasi antar variabel bcbas, dan uji pcngaruh antarn vuriubel bebas terhadap variabel terikat. Pcngolahan data dan uji statistik menggunakan banruan komputer d<.:11ga11 program Microsoft Excell dan Sratisricn.l Par.koge .for Social Science SPSS 13. Hasil sclcngkupnya tcrlampir. 4.3.1. C,ji Kecocokan Model Dari output SPSS 13 (lampiran
18) menuniukkan bahwa kocfcsicn
detcnninasi (R2) sebesar 0,599 ynng bcrarti bahwa 59.9% variabelitas variabel partisipasi (Y) daput diterangkon oleh variabcl persepsi (XI) dnn variabcl sosial ekonoml (X2). Scdangkan pengaruh variubel-variabel di luar model adalah 1-R2 = 0,40 I. Kemudian dari hasil pcrhirungan Program SPSS tersebut diperoleh uilai
F.hitung
sebcsar 27,oH!. Uji statislik di at.as mengikuti distribusi F-Snodeccr dengan a = 5%, derajat kcbcbasan db, = 2, dan ub2 = 40-2-1 - 37, diperoleh F tahel -
3,252. Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa F hitung > F tabel (27,618 > 3,252) sehingga scsuai dengan kriterla uji simultun adalah tolak rlo, artinya
variabcl persepsi musyarakat clan kondisi sosial ekonoml masyarakat secara bersama-sama bcrpcngarnh secara signifikan
terhadap partisrpasi rnasyarakat.
Hal iui mcnunjukkan bahwa hipotesis pcnclitian yang rncnyatakan hahwa terdapat hubungan yang nyata antara faktor sosial ckonomi
dun persepsi
85
terhadap partisi pasi masyarakat dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Desa Pematang Raman dengan tingkat kepercayaan 95% dapat diterima.
Uji Korclasi
4.3.2.
Uji korelasi bertujuan untuk meogetabui apakah ada hubungan antara dua variabel bcbas. Perhitungan koefesien korclasi menggunakan persamaan korelasi Product Moment dari Pearson, karena data telah diubah dari bcrskala ordinal menjadi berskala interval. Berikut hipotesis yang akan diuji : Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antar variabel hebas (Xl dan X2)
H1 : ada hubungan yang signifikan antar variabel bebas (Xl dan X2) Dasar pengambilan keputusan bcrdasarkan probabilitas, diambil nilai 0,0 I. Kriteria penolakan Ile, jika basil perhitungan test signifikansi two-tailed lebih besar dari 0,01. Bcrikut rnatriks hasil pcrhitungan kocfcsicn korclasi antar variabcl bebas (data pada larnpiran 8,9 dan 12):
Tabel 4.25. Matriks Korelasi antar Vari Abel Bcbas <:nrrf,ll:ttinni;,
XI
X1
X2
Pe~-tson Corrc1~110.1 Sig. (2-1a·{ed)
"P~i:f:.-.~n Cuu<:!u(i1,;11 Sig. (2-~ai3d)
ti '(
Pe.:;rson Corr-?~1ion Sig. {Z·tat.ed} N
v
X2 I
515··
nn1
.{>211'. !iflC
4)
-o
.!c;·
61">'"
I
.71::·.o.
.OOi 4·~ ..6~1.. .OOJ
il·J
.0-30
t.C•
.713.. 000 40
I 4C•
86
Berdasar basil analisis tersebut di atas maka hubungan antar variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: Hubungan antara Variabel Persepsi (Xl) dengan Vanabel Sosial Ekonomi i' Sosial (X2) sebesar 0,515 menunjukkan hubungan kedua variabel tersebut sedang. Sementara signifikansi 2-tailed 0.()01
lebih kecil dad nilai 0,01
menunjukkan bahwa Ho ditolak, yang berarti ada hubnngan yang signifikan antara kedua variabel, Penjelasan bagaimana variabel-variabcl tcrsebut berhubungan
saru
dengan yang lain secara rinci dalam sub sub bah "Model Analisis Jalur" dan sub bab pengaruh variabel bebas persepsi (Xl) dan sosi al ekonomi (X2) rerhadap partisipasi (Y).
4.3.3. Uji Pengarub Parsial
Uji pengarnh parsial digunakan untuk mcngctahui bcsar pcngaruh masing-rnasing variahel bebas terhadap variabcl tcrikat dan mengetahui pula
tingkat signifikansi dari nilai pengarub tersebut, Perhitungan dilakukan dengan regresi linier berganda dan uji r dengan bantuan komputer rnenggunakan Program SPSS 13.0. Bcrikul hipotcsis yang akan diuji : Ho : tidak ada pcngarnh antara variabcl bebas (XI dan X2) terhadap variabcl terikar (Y) H1
;
atla pengaruh antara variabel bebas (XI clan X2) terhadap variabcl tcrikat
terikat (Y)
87
Kriteria penolakan Ho, jika t~1oni lebih besar dari t...bcl atau to>lun.n-k·I arau dapat pula dengan menggunakan nilai signifikansi (nilai angka pada kolorn terakhir tabel koefesicn rcgrcsi) yang biasanya lebib kecil angka probabilitas
0.05. Berikut output analisis regresi linier berganda dari program SPSS 13.0:
Tabel 4.26. Koefesien Regresi Coefficients• Uost~a«ized Model 1
(Constant} X1 X2
Cciclficims Std. Erm B 6.174 1.658 .270 .094 1.530 .348
Standardi2ed Q)elficieol•
Bela
l .269 2.881
.350 .533
4.391
SiQ.
,790 .007 .000
a. Deper 0011 Variable Y
Vari basil perhitungan Program SPSS 13.0 untuk analisis jalur, yang digunakan adalah koefesien beta atau koefcsien stanrlar
koefesien
(standardized Coe.Jlecients). Kritcria penolakan Ho jika l·m•ung lebih besar
t·i:lb•I atau to >t,,.i n-2· Dengan meogambil taraf signifikansi u sebesar 5%, L1•bd = 2,026:
atau ~>.os,1.10
Tabel 4.2i. Ha!.il Uji t
PYX! =0.350
2.881
2.026
PYX2-0.533
4.391
2.026
I) persepsi
masyarakat
berpengaruh
signi likan
l::lu ditolak terhadap
partisipasi
rnasyarakat (t hi tung 2.881) > 1 label (2.026))
2) koncisi sosial ekonomi
masyarakar berpengaruh signi fikan terhadap
partisipasi masyarakat (t huung 4.391) > t tabel (2.026)
88
Penjclasan bagaimana variabel-variabel bebas persepsi (Xl) dan sosial ekonomi (X2) mempengaruh partisipasi (Y) secara rinci dalam sub bab "Model Analisis Jalur" dan sub bab ..Pengaruh Persepsi (X 1) dan Sosial
Ekonomi (X2) terhadap Partisipasi (Y).
4.3.4. Model Analisis Jalur
Besamya nilai koefesien jalur variabel lain yang tidak dilibatkan dalam model analisis jalur (p~,,) dihitung dengan
"
2)
dan diperoleh 0,401. H~I
ini tcrjadi karcna faktor yang ditcliti hanya dua yaitu pcrscpsi dan kcadaan
sosial eonomi responden yang dianggap paling berpengaruh terhadap tingkat partisipasi Jl,,lPA dalam kegiatan pengendalian kebakaran huran dan lahan. Adapun faktor lain yang tidak dilibatkan antara lain adalah pencgakkkan
hukum. Hingga saat ini belurn ada masyarakat yang dituntm atau diadili akibat kelalaiannya di dalam kawasan hutan sehingga menimbulkan kebakaran. Y i;ng
ada hanya sangsi berupa denda kepada masyarakat yang tanpa sengaja lahan
pertaniannya terbakar dan mengakibatkan lahan pcrtanian di sebelahnya juga terbakar, Denda yang dikenakan tokoh masyarakat adalah sebesar kcmgian yang ditanggung olch masyarkat lain yang Iahannya terbakar. Namun tclah ada
'
.
usaha penegakkan hukum tcrhadap pcrusahaan perkebunan y<1ng melakukan
pembcrsihau lahan rnenggunakan api seningga rncnirnbulkan titik panas. Model analisis jalur yang terbentuk adalah :
89
' .oo~
·,. Xl~ ..
(
·~
'
'
1<, 0.3S
I
o.~2 I
Gambar 4.1. Struktur Hubungan antar Yariabel Penelitian yang Tcrbcntuk Model tersebut di uras mampu menjelaskan variabilitas variabcl partisipasi (Y) scbcsar 59,9% dengan mcnggunakan variabcl pcrscpsi (XI). dan variabcl sosial okonorni (X2). Sedangkan dengan mcngambil tingkat signilikansi 95% model tcrsebut signifikan, schingga sccara keseluruhan model tcrscbur cocok untuk menjelaskan persepsi dan keadaan sosial ckonomi mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan, Hal ini sesuai dengan konsep mengenai partisipasi yang disampaikan olch pendapatan
Sastroputro (1988)
masyarakat
mcrupakau
bahwa tingkat pendidikan keadaan
sosial
ekonomi
dan yang
mempengaruhi partisipasi masyarakat, Sedangkan Trison (2005) mcnyatakan bahwa perscpsi mcmpcngaruhi kemauan sescorang untuk berpartisipasi. Hubungan antara variabel persepsi (XI) dengan variabel sosial ekonumi (X2) acla!ah scdung yaitu sebcsar 0.52. Artinya bila peisepsi individu berkaitan dengan partisipasi peogendahun kebakaran hutan dan lahan posirif muka keadaan sosial ekonominya ccndcrung bcrsitat positif pula, demikian pula scbaliknya. Hal ini meaunjukkan adanya hubungan timbal batik
11ntRr11
90
persepsi dengan keadaan sos:al ekonomi. Sanar (1985) menjelaskan bahwa pendidikan
dan sosial ckonomi masyarakat merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi pcrsepsi masyarakat terhadap suatu kcgiatan Hal senada juga
disampaikan oleh Sarwono (1992) bahwa persepsi tcrhadap informasi yang disarnpaikan
terganrung
pada
kebudaynan
clan
umur
individu
yang
menerimanya. Bagaimana individu menufsirkun informasi yang diterirna tergantung pada pcndidikan dan pekerjaan. Tingkat pendepatan dari hasil pcrtanian yang rendah mcrnbuat rnusyarakat Desa Pematang
Raman berusaha mencari
sumbcr
mata
pencaharian baru di sckitar lingkungannya, yaitu kawasan TNB. Dari hasil mencari ikan dan getah jclutung tcmyata pcndapatan yung dihasilkan lebih tinggi dan tidak rncmakan waktu lama bile dibandingkun rnereka melakukan usaha pcrtanian atau perkebunan, Umur
mempengaruhi partisipasi
seseorang
dalam
melakukan
pengendalian kcbakaran hutan dan lahan. Menurut feaster ( 1969) dalarn Akib (200 l ) ada kecenderungan bahwa pcrbcdaaan umur akan rnenyebabkan
terjadinya perbedaan sikap terhadap menerapkan snatu informasi,
Hal ini
sejalun dengun pendapat Covar dan Salced ( 1960) dalam Akib (200 l ) bahwa penduduk yang berumur relatif muda cenderung lcbih sering mencrima
petunjuk yang berkaitan dcngan kcgiaran yang dilakukannya. Dcniikiuu pula pcndapat Suharjo dan Dahlan Patong (1988) dalam Akib (2001)
bahwa
penduduk berusia muda biasauya bcrpendidikan lebih tinggi schingga lebih tanggap terhadap pcrkcmbangan dan mfonnasi barn. Selain itu, Robbins
91
(2001) dalarn Lestari (2004) menyatakan bahwa umur mempcngaruhi poduktivitas seseorang, Sering ditemui keterampilan scseorang individu,
terutama keceparan, kecekatanan, kekuatan dan koordiuasi mcnurun seiring •
dengan berjalannya wakru dan kurangnya rangsangan inelektual scmuanya mcoyumbang pada berkurangnya produktivitas. Soedijanto yang dikutip olch Tjandra (1997) menyatakan bahwa kemampuan scscoreng belajar berkembang secara gradual. scjalan dcngan meoingkarnya umur, akan tetapi serclah
rnencapai usaia tertcnm akan berkurang secara gradual dan sangat nyata pada usia 55-60 tahun. Kerergantungan kepada ~B
membuat pcrscpsi mereka rerhadap
kawasan hutan sebagai sumbcr mata pcocaharian Variabel
bcbas
mempengaruhi variabcl partisipasi pcngcndalian
kebakaran hutan dan lahan (Y) secara langsung dan secara tidak langsung, Pengaruh langsung ditunjukkan olch kocfcsicn jnlur pengaruh variabel bebas terhadap variabel partisipasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan {Y).
Pengaruh pengaruh tidak langsuog melalui variabcl bebas lain yang ditunjukkan olch koefesien hubungan (korelasi) amara variabel bebas dimaksud dengan variabcl bebas lain (Sitepu, 1994). Besar pcngaruh tidak langsung sebanding dengau koefesicn korelasi dan kocfesicn jalur variabel
tcrkai r, Bcrikut persamaan yang digunakan : I) Pcngaruh langsung variabel (i): (p~.,..)2 2) Pengaruh tidak langsung variabel (i) melalui variabel G)
3) Pengaruh varibel (i) total: (J>y,;)2 +
P;-.1.. r,jiJ· P>"i
:
µ>"'L .r,;xi·
l)y.<j
92
Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh langsung dan udak langsung variabel persepsi (XI) dan variabel sosial ekonomi (X?) terhadap variabel partisipasi (Y) sebagai berikut :
Tabel 4.28.Pengaruh Langsungdan Tidak Jangsung Persepsi dan Kondisi Sesial Ekonomi Masynraknt terhadap Partisipasi Masyarakat
Koefisien
Variabel
Jalur
Peugaruh Pengaruh tidak langsung Langsung <mclalui , dalam % (%)
XI
Perscpsi (XI)
0.350
12.250
Sosial Ekonomi (X2)
0.533
28.409
Total
X2
. 9.607
9.607
21.857
.
38.01()
-
59.873
Total Pengaruh
I I
Pcngaruh variabel lain (t) tcrhadap Y
40.127
Pcngaruh Total
100.000
Pengaruh langsung vanabel
perscpsi
masyarakut (X1)
ierhadap
partisipasi masyarakar (rYXI) kccil yaitu 12,25%. Artinya variabel perscpsi
rnasyarakat mempengaruhi partisipasi masynrak.at secara langsung sobesar 12,25%,
sedangkan peogaruh tidak langsung variabcl pcrscpsi rnusyarakat
terhadap partisipasi
masyarakat scbcsar 9,61 %. Hal ini mcnunjukkan
walaupun masyarukat tahu bahwa hutan pcrlu dijaga kelcstariannya untuk konservasi alam, tetapi karcna unruk kebutuhan hidup xebagian masyarakut melakukan intcrcksi dan aktivitas di dalam hutan yang kadangkala
menjadi
pcnycbab timbulnya kebukaran. Sebagian bcsar rcsponden menyatakatan bahwa walaupun ada kejadian kcbakaran huran dan Iahan namun aktivitas mereka dalam rncnirnhulkan
kehidupan
schari-hari
tidak tcrlalu
terganggn
dan tidak
efek terhadap kesehatan mercka. Sebagian responden juga
93
menyatakan
bahwa kewajiban
untuk
memadamkan
api
adalah
rugas
pemerintah.
Pengaruh langsung variabel sosial ckonomi masyarakat (X2) terhadap partisipasi
masyarakat (PYX2) juga kecil yaitu sebesar 28,41 %. Artinya
variabcl sosial ekonorni masyarakat mempcngnruhi partisipasi
masyarakat
secara langsung sehesar 28,41 %, sedangkan pcngaruh tidak langsung variabcl
pcrscpsi masyurakat tcrhadap partisipasi masyarakal sebesar 9.61 %. Bcrdesarknn
perhitungan
yang telah dilakukan,
maka dari kedua
variabel bebas rersebut, yang memberikan pcngaruh paling bcsnr tcrhadap
Partisipasi masyarukat adalah sosial ekonomi masyarakar (X2) dengan besar total pcngaruh sebesar 38.02 %.
4.4. Pengaruh Perscpsl terhadap Kebakaruu Hutan dan Laban Pada kegiatan
pengcudalian
Purtisipasi
kebakaran
dalam
hutan
Pengendahan
dan
lahan
yang
ditaksanakan oleh Balai Tl'IB bersama masyarakat Desa Pciuatang Raman yang didukung oleh pcmcrintah provinsi terdapat kegiatan pcnyuluhan dan pembinaan
akan
pentingnya
pcngcrulalian kebakaran
pcrlindungan
hutan,
manfaat
hutan
dan
hutan dan lahan. Kegiatan ini berrujuan untuk
meningkatkan pengetahuan mcngenai pcngt:odalian kebakaran hutun dan lahun sehingga persepsi masyarakat rnenjadi terbangun dan akhir.rya menyedarkan
mcreka untuk bcrpartisipasi dalam kegiatan mi. Dari jawuhan kuesioner, persepsi respond en tentang manfaat hutan dan lahan adalah scbagai berikut:
94
Tabcl 429. Persepsi Responden tcniang Manfaat Hutan dan Lahan
I
Kriteria 47-55 Sangat Baik
2
Baik
3
No
Frekuensi
%
s
20
38-46
20
Cukup Baik
29-37
12
50 30
4
Kurang Baik
20-28
0
0
5
11 - 19 Tidak 13aik Jumlah
0 40
0 100
Berdasarkan rabel di atas, pcrsepsi respondeu terhadap manfaat hutan dan lahan serta pengendalian kcbakaran hutan dan lahan secara kcseluruhan baik. Hal ini ditunjukkan dengan sebanyak 20 responden atau 50% responden mempunyai
persepsi yang baik dan I responden
atau 2,5% mempunyai
persepsi sangat baik serta 18 respondeu atau 45% memiliki petsepsi cukup
baik rnengenai manfaat hutan dan lahan serta pcngendalian kebakaran hutan dao lahan. Han ya I responden atau 2,5% yang persepsinya kurang baik,
Pcrscpsi yang baik ini tcrbentuk karena hutan rnerupakan sumber kehidupan rnasyarakat sehingga mcnjaga hutan dari ancaman kerusakan berarti
rnenjaga surnber mata pencaharian mcrcka tetap berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan pendapar Muhyarto, ei. al bahwa pctani di desa-desa sekitar nutan mclihat hutan dapat dimanfaatkan scbagai surnber kchidupan. Berdasarkan jawaban kucsioner, perscpsi responden tenang kebakaran hutan dan lahan (ersaji
dalaru tabel 4,30.
Pcrscpsi
responden
mengenai
kebakaran hutan .dan lahan kurang baik sebanyak 45% dan yang tidak baik
scbanyak 5'Y., Hal ini karena rcspouden rnengaggap kebakaran hutan ridak mengakibatkan responden dan keluarga sakit. Mereka tidak mcnyadari bahwa
95
asap yang ditimbulkan oleh kebakaran sangat berbahaya bagi pernafasan. Selain
itu responden juga mcngaggap kehakaran
mengganggu
mcrcka
dalam
beraktivitas.
hutan
Bebcrapa
ridak tcrlalu
respondcn
juga
berpendapat bahwa kebakaran lahan pcrtanianna tidak mcrugikan mcrcka secara ckonomi. Hal ini dikarcnakan api tersebut scngajn rnereka buat untuk
mcmbcrsihkan lahan. Schingga menurut mercka justru monguntngknn secara ekonomi kurena pembersihun lahan bisa dilakukan dcngan ccpnt dun murah,
Tabet 4.30. Pcrsepsi Rcspondcn tcntang Kcbakaran Hutan dan Lahar:
No I
2
3 4
s
Kritcria
Sanuat Oaik Baik Cukun l:laik Kurane Baik Tidak Oaik
31 -35 25-30 19-24 13-18 7-12
Jumlah
Frekuensi 2 13 5 18 2
40
%
5.0 32.5 12.5 45,0 5,0 100,0
Scmentura itu, pcrsepsi respondcn tentang pcngendalian kebakaran
hutan clan luhan tcrsaji dalam tabcl berikut ini: Tabcl '1.31.
No 1 2
3 4 5 " ~
Perscpsi Respouden tcntang Pengendalian Kebakaran l lutan dan Lah an
Kritcria 31 -35 SanQal Baik 25-30 Baik 19-24 Cukuo Baik 13- 1$ Kurang 1:3aik 7-12 Tidak Baik Jumlah
Frek
12 23
4 1 0
40
% 30,0 57.S 10,D_ 2.5 ()
1 ()OJI
Pcrscpsi mcngenui pengcndalian kebakaran hutan dan lahan cenderung sangat baik. Sehanyak 57,S'Y,, respondcn mempunyai persepsi yang baik don
96
30% mcmpunyai persepsi sangat baik. Mereka setuju kcgiatan pengendalian kabakaran hutan dan
lahan melibstkan
masyarakat dan
dilakukan
berkelompok. Mereka menyadari sangat sulit untuk memadarnkan api yang besar, tcrutarua di lahan gambut, Untuk itu peran scrta masyarakat di sckitar
kejadian kebakaran sangat diperlukan masyarakat
sehingga
mudah
untuk
terutama dalam bentuk kelompok menggerakkannya.
Pengendalian
kcbakaran hutan dan lahan menurut mereka bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Persepsi mempunyai pengaruh terhadap sikap
scsoorang dalam
melakukan kegiatan, Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan Program
SPSS 13.0 untuk analisis jalur. Koefesien yang digunakau adalah koefesien beta atau koefcsien standar istandardized Coeffecients). Kriteria penolakan Ho jika t-hirui:g lebih besar dari t-ra1x1 atau to >tu,l,n·2 .Dengan mengambil taraf
signifikansi o. sebesar 5%, t.1ohcl a tau to,os.1, to "" 2,026
Hasil Uji t
Berdasarkan analisa data, hubungan persepsi masyarakat dengan partisipasi
masyarakar mempunyai signifikansi 0,000 (a <0,05) dengan nilai korelasi r r= 0,624 (tabcl 4.25 halarnan 85), menunjukkan a
dan kuat, Hal ini menunjukkan semakin ringgi perscpsi masyarakat maka scmakin tinggi pula tingkat partisipasi masyarakat. Hal
i1J1
sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Woodworth clan Marquis (1957) dalam
pertisipasi (Y) secara langsuug sangat kuat
yairu sehesar 28.409 dan secara
97
Sabri (1992) bahwa aspee-espek yang dimiliki masyarakat yang meoyangkut
peagetahuan, pemaharnan dan kemampuan menerapkan dalam kehidupan dapat meaingkatkan partisipasi baik seeara individu maupun kelompok.
4.5. l'engsruh
•
Sosilll ekoaomi tdiadap
Partisipasi dalam
Pegendslia.n
Kebakarao Hutan dsn LahlUI
Variabel sosial ekonami masyarakat mempengaruhi tingkat pertisipasi masyarakat dalam pengendelian kebakaran hutan dan lahan secara Iangsung dan tidak langsung. Pengaruh
langsung dirunjukkan oleh koefisien jalur
pengaruh faktor sosial ekonomi (X2) tcrhadap variabel partisipasi rnasyarakat (Y). Pengaruh tidal: langsung tersebut melalui variabel bebas lain yang ditunjukkan oleh lroefisien habcagan
(korelasi) antar variabel faktor sosial
ckonomi (X2) dengan variabel bcbas lain yaitu variabel pcrsepsi (Xl). Basil perhitungan pengaruh langsung dan tidak Iangsung variabel social eloooomi masyarakat (X2) terhadap tingkat partisipasi (Y) pada tabel berikut:
Tabel 4.32.
Pengaruh Varillbel Sosial Ekonomi (X2) terhadap Partisipesi (Y)
Pei;samaao
.Peng11tt1h
No. Langsung
PYX2.P,.,,.
2.
Melalui Xl kc Y
P ""' . rxix:>. P ""2
Pengaruh Total = P= PYX2 + Pengaruh
variabel
p.,,., . r10xz .P,1<2
sosial ekonomi
Nilai (%) 28,409
I.
·-
Variabel
----9,607
.-
38,016 .
(X2) tcrhadap variabel
.tingkat
pcrtisipasi {Y) secara langsung sangat kuat vaitu sebesar 28,409 dan secara
98
tidnk Jong-sungmelalui variabel persepsi (Xl) sebesar 9,607%. Artinya bahwa keragaman faktor sosial ckonomi secara langsung rnaupun tidak Iangsung mempeogaruhi tingkat partisipesi masyarakat dalam pengendalian kcbekaran ' .
hutan dan lahan. Nilai pengaruh tersebut dijelaskan lebih rinci dcngan memhahas sub variabel sosial ekonomi yaitu umur, pekerjaan, pendapatan, pendidikan formal, pelatihan mengenai pengandalian kebakaran hutan dan lahan, clan luas Jahan.
4.5.l.
Uinur Umur responden mencntukan kemampuan berpartisipasi dalem
kegiatan pengendalian kebakuran hutan clan lah1111 lcorcna umur berkaitan dcngan kekuatan fisilc. Kegiatan pengendalian kcbakaran hutan don lah1111 termasuk pekerjaan yang beret yang memerlukan 11miiga kuat, tahan terhadep suhu yang panes (pada saat kcgiatan pcmadaman) dan bekerja sepanjang han. Responden yang muda mempunyai kekuatan tisik yang prima sehingga dapat bckerja cfisien. Scdang yang tua cenderung fisiknya telah menurun. Data basil peoelitian mcnuojukkan bahwa jumlah responden berdasarkan kelompok umur adalah sebagai berikut: Tabet 4.33. Umur Respondcu
.
lpokUmur
. Frekucnsi
5 !! 17 ..
25 -30 31 -36 37-42 43-48 49-55 ah Sumbcr: Survci 2007
6 4
..
40
-
Persentese (%)
12.5 ·20 42.5 15 10 .. 100,_() ··-
99
Sedangkan keterkaitan umur dcngan tingkat partrsrpasi
responden
disajikan dalam tabcl silang bcrikut ini:
Tabet 4.34. Tabel Silang Tingkat Partisipasi Respondcn Bcrdasarkan Umur No. l.
2. 3.
Partisoasi 7°;.
-- SIJ r
25·30
F
% 0
~lc.
0
0
(0\ 0
43-48
0
(0) 0
49.55
0
7,5
3
(37,5\ 9 17,5 52,9) I
2,5
0 (0)
0,0
Ketcrangan: I - frekuensi
I
2.5
25.0l 15 37,5 '---
KB %
7,5
3
(60)
4
10,0 (50\
3
7,5
' 17.7) 5,0 2 33,3)
16,7)
101
0
f
(20)
0
Jumlah
2,5
I
(0)
31-36
ca
13
0
37-42
4.
5.
Kel. Umur
I
2,5
250) 13 32,5
r
TB F
%
0
I
(20\ I 2,S 12,5) 5 12,5 29,4) 2 s.o 33.3) I 2,5
~.
% 0
0
25,0
0 (0)
0
0
I
(0) 2,5
1
(2Ql. 2,5
25.0) 10
0 (0)
(20)
2
5
Sumber: Survei 2007
Dari hasil penelitian menunjukkan respondcn scbagian bcsar bcrada pada kelompok
umur 3 7
42 tahun. Kclompk umur ini juga berpartisipasi balk.
Ada kcccndcrungan sernakin tun umur responden, maka tingkat pertispasinya meurun, Hal ini tcrlihat dari keompok umur 43-48 tahun dan 49 - 55 tahun musing-musing 2,5% lidak bcrpartispasi dcugnn baik. I-1111 ini rncnunjukkan
buhwa anggotu Ml'/\ rnemang diharapkan yang
rnemiliki konclisi fisik yai1g p1 uuu yang salah satunya ditandai dengan umur yang masih muda. Diharupkun dengan usia muda, semangat rncrcka uutuk berpartisipasi
dalam
kcgiatan pcngendahau kebakaran hutan dan lahan
menjadi tinggi . Kcgiaian pengendalian kebakaran hutan dan lahan, terutama kegiatan pcmadaman rnembutuhkan kcmampuan fisik yang baik.
I lal ini
100
sesuai
dengan
pendapat
Lesteri
(2004)
menyatakan
bahwa
umur
rnempengaruhi poduktivitas seseorang, Sering ditemui ketcrampilan seseorang iudividu, terutama kcccpatan, kecekatanan, kckuatan dan koordinasi rnenurun sciring dengan
berjalannya
waktu dan kurangnya
scmuanya menyumbang pada bcrkurangnya
rangsangan
inelekrual
produktivitas. Soedijanto yang
dikutip oleb Tjandra (1997) mcnyatakan bahwa kcmampuan seseorang belajar berkembang secara gradual, sejalan dengan meningkatnya umur, akan tetapi serelah rnencapai usaia tenenlu akan bcrkurang secara gradual dan sangat uyata pada usia 55-60 tahun. Demikian juga basil penelitian Madri (l 9l\6) yang mcnunjukkan bahwa selain tingkat pendidikan
yang mempengaruhi
tingkat pcrtisipasi seseorang, tcrnyata umur juga merupakan faktoi pribadi
yang mcmpengaruhi penisipasi seseorang dalam melaksanakan kcgiatan.
4.5.2.
Pekerjaan Mata pencaharian masyarakat Desa Pcmatang Raman scbagian besur
swasta dan pctani, setelah itu diikuti dengan podagang, Swasta di siui berarti buruh pelaku pembalakan liar dalam kawasan TNB, pengusuha sa111111/I liar pencari jclutung
dan reran serta basil butan non kayn lainnya.
Bidang
pcrtauiau tidak begitu dominan di Dcsa Pematang Raman, hal ini dikarenakan kondisi lahannya merupakuu areal gambut yang mi skin hara dan tcrgenang air scpanjaug tahunnya, Selain itu umuk bcrnsaba tani, masyarakat mcurbutuhkan modal yang besar untuk mcmbch pupuk dan pesrisida. Hal ini merupakan alasan mengapa masyarakat terpaksa merehang kayu secara illegal, dan
101
mengarnbil hasil hutan nonkayu di kawasan TNB untuk mempertahankan hidupuya. Untuk pembersihan lahan pertanian, masyarakat sclalu menggunakan api dan dilakukan pada musim kemarau, agar kegiatan pcmbersihan dilakukan dcngan cepat dau mudah. Hal ini bisa menimbulkan masalah jika api tidak
terkcndali dan merambat ke lahan masyarakar sekitarnya. Selain sebagai petani, responden juga bekerja sebagai pencan getah
jelutung, buruh kayu atau pcncari ikan. Oalam aktivitas mengambil gctah jelutung, masyarakat pergi bcrkelompok, dan memakan waktu salu hingga satu setengah bulan dalam kawasan TNB. Mcreka lebih sering berada di dalam kawasan daripada di dcsa. Di sana mcreka mernbuat pondok untuk tempat
tinggal serta mengolah getah jelurung yang telah rnercka sadap. Pondok dibuat dari kayu yang tersedia dalam kawasan, dengan dinding
papan dan atap
plastik. Gctah yang telah disadap dimasukan ke dalam bak cerakan dan dicampur dengan cuka agar mongcras. Setelah didiamkan 3 hingga 4 jam, getah sudah bisa dikeluarkan dari cetakkan, hasilnya berupa jelutung dengan berat 2 hingga 3 kg. Kadang-kadang
ada juga getah yang belum dicetak
dibawa pulang untuk dijual ke toke di desa dalam keadaan basah. Untuk rnemulai pcrjalanan mcncuri jclutung, suatu kclompok, minimal
orang,
yaitu
bapak
dengan
anaknya
atuu
mcmbutuhkan dana minimal Rp. 1.200.000,didapat dari pinjaman kcpada toke,
hubungan
tcrdiri clmi 2
kakak
bcradik,
untuk sckali pencarian yang
102
Sclain mengambil jelutung, mereka juga mengambil rotan dan cendana, namun tidak sebanyak basil jelutung, Karena sudah mulai susah untuk dijumpai, kecuali kalau mcrcka bcrjalan lebih jauh kc dalam kawasan. Selain mengambil jelutung, masyarakat Desa Pernalang Raman banyak yang menjadi buruh kayu, mengambil dan mcmotong kayu di dalam kawasan untuk
dijual. Sisa-sisa pohon yang tidak rnereka ambil biasanya berserakan di dalam kawasan hutan yang tclah tcrbuka, Pada saat musim kemarau, sisa-sisa po hon
ini mcnjadi bahan bakar yang baik. Jenis pckerjaan responden lainnya adalah sebagai pctani sekaligus pencari ikan. Walaupun Desa Pematang Raman berada di tepi sungai Batanghari, namun mereka lebib banyak mencari ikan ke dalam kawasan TNB, karcna ikan di sungai sudah mulai susah untuk didapat, karcna penduduk sudah cukup banyak. Ikan yang didapat dari sungai batanghari hiasanya
untuk dikonsumsi sendiri, Untuk mengembangbiakan ikan di
keramba di sungai batanghari, terasa sulit bagi masyarakat Desa Pernatang Raman, karcna ketebatasan dana, Pada saat mencari ikan kc rlalam kawasan TNB, masyarakar juga berdiam di dalam kawssan hingga satu sctengah bulan. Jenis ikan yang biasa diambil adalah ikan tembakang, gahus, betok, sepal siam dengan harga ratarata Rp. 15.000,-; kg yang didapat d.jual langsung ke pasar induk Angso Duo atau dibeli oleh toke di desa. Hasil penetitian mengenai jcnis pckerjaan dan partisipasi berdasarkan [enis pckerjaan disajikan dalam tabel 4.35. dan 4.36. hcrikut:
103
l'abel 4.35. Jenis Pekcrjaan Responden Jonis Pekerjaan
No.
I.
Pencari ikan. jelutung, kayu, rotan, berburu (4 di antara 5 + petanij'P!
"c,
Pencari ikan. jelurung, kayu, rotan, berburu(3 di antara 5 + pctani~/f'2 Peneari ikan.jelutung, kayu, rotan, bcrburu(2 di antara 5 - petani)IP3 Pencari ikan, jelutung, kayu. roran, berburu( I diantara 5 + petani)fP4 Petaru (selain 5)1PS
}.
4.
5.
Frekuensi
Perscntase (%)
0
0
1
5,0
0
0 62,5
25 I
Jumlah
13
"? .)_,)
40
100,00
Sumber: Survci 2007 Tabel 4.36. Tingka: Partisipasi Respondco Berdasarkan Pckcrjann
I
No.
Pekerjaan 0
0 0
,...1.
Pl P2
3.
0 0
0
4.
P3 P4
s.
PS
0
0
0
f % 0 0
F
%
0
()
0 0
0
0 x 20,0 (3?,0l 7 I ?,5
I
I I 0
0 i (,
Jumlah
I
0
0.0
15
17.5 13
I
0 0
TB
%
f
%
(53 81
~
KB
CB
B
SB f
~
-
Part.soasi (%)
0 0
F 0 0 0 2
0
0
0
17,5 (28.0) 15,0 (46,2)
10
22.5
0
32.5
10
(40) 0 (0) 25.0
0 0
% 0 5,0 (100) 0
0 (0)
0
0 (0)
2
5
Kezerangan; f - frrekuensi Sumber: Survei 2007 Dai i kcdua label di atas, scbagian
besar responden
mempunyai
pekerjaan sebagai petani sekaligus pemcngut basil hut:an kayu maupun non
kayu dalam kawasan T.\B
(62.5%). Respoudeu yang tidak
baik
berpanisipasi adalah responden yang kercrgsnrungan pada kawasan huran paling ting,ei yaitu scbagai per.cari kayu, ikan dan getah jelutung. Semakin
104
banyak kegiatan mereka di dalam kawasan, berarti sernakin sedikit kesernparan mereka beraktivitas hersama kelompok \fPA. Sehingga tingkat partisipasinya cenderung tidak baik. Sementara yang bcrpartisipasi baik sebauyak 20% adalah masyarakar petani dan sekaligus memiliki
satu
kcgiatan yang berkaitan dengan hasil hutan, sebesar 17,5% berpartisipasi baik berasal dari kelompok dengan pekerjaan yang tidak ada interaksi dcngan kawasan TNB. Hal ini kemungkinan disebabkan mereka mempunyai lebih banyak kesempatan uniuk melakukan aktivitas kelornpok dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di banding kelompok pcrtama yang disebutkan di atas. Walupaun respondca rnempunyai keterkaitan terhadap kawasan hutan atau tidak, ada kcccnderungan anggota Ml'A mau melakukan
partisipasi
dalam
pengeudalian
kebakaran
hutan
daa
lahan,
Hal
kcmungJ
hut.an.
bahwa usaha pcnanggulangan
dilakukan
lapangan perkerjaan, dan mcningkatkan
kelalaian. Hal ini sejalan
dengan cara menciptakan
pendapatan msyarakat di sekitar
105
4 .5 .3. Pcndapatan Hasil penelitian tentang tingkat pendapatan dan itngkat partisipasi
berdasarkan tingkat pendapatan tcrsaji dalam tabel 4.37. dan 4.38. bcrikut ini.
Tabet 4.37.Tingkat Pcndapatan Responden
Frekuensi
Pendapatan (Rp.)
No.
< 500.000 500.000 - < 750.000 750.000. < 1.000.000 1.000.000 - < 1.250.000
,__ I. 2. 3.
4. 5.
2
5,0
15
37,5
14
35,0
8
20,0
I
2,5
40
100.0
2: 1.250.000
Jumlah
Persentase (%)
-
Sumbcr: Survei 2007
T ahel 4.38. Tingkat Partisipasi Rcsponden Benlasarkan Pendapatan 'n Pendapatan
f I.
< 500.000
2.
500.000< 750.000 3. 750.000< 1.00-0.000 4. 1.000 .000 < J.250.000 5. 2:1.250.000
I
0
0 0
SB %
.,,..
Panisna~i 1%
f 0 0 0
0
5 8
0
0
2
0
0
0
0 0.0 15 Keterangan: [- Iiekuensi Sumber: S .irvci 2007 Jumlah
KD
CB
1:1
F 0
I
12.5 3 (33.3) 20,0 3 (57.2) 5.0 5 (25.0) 0 I (0) 31.5 13.
f
%
2,5 (SO.O) 7,5
0
r
% 0
,._ 2,5
""'
(50,0
6
15.0
I
3
7,5
(21.4) 12,5 (62,5)
I
(21.~) 2,5
2,5
0
0
(100) 32.5 10
(0)
0
0 (0)
0
(12.5)
ZSJJ
2,5 (6,7
(40.0)
(20)
?,5
I
l'B ·_;;;_
0 (0)
0
0
fil 2
5
Dari tabel 4.3 7 tcrlibat bahwa sebagian besar respondcn berpendapalan
sedang yaitu pada kisaran Rp. 500.000 -
-
1.000.000
sekaligus merupakan kelompok bcrpartisipasi
106
dengan baik (25%). Ada kecenderungan scmakm kecil pendapatan maka responden tidak herpartisipasi dengan baik, tctapi semakin tinggi pendapatan bukan bcrarti ikut bcrpartisipasi dengan baik, l'endapatan ini dipcngaruhi olch
pekcrjaan, scpcrti yang dibahas pada sub sebelumnya. Hal ini mcnunjukkan tingkat pendapatan mcrupakan fakror yang mcncntukan tingkat partisipasi seseorang. Karena pcndapatan yang sedang, rcsponden
dapai
mernenuhi
kcburuhan
hidupnya
sekuligus
bisa
ikut
herparrisipasi dalarn kcgiatan pcngcndalran kebakaran hutan dnn lahan yang
akan memaknn wakru clan biaya. Tetapi untuk respondcn dengan pendapatan yang kecil, cenderung enggan mcninggalan aktivitas mercka dulam mcncari uang untuk ikut dalam kcp,iatan pcnyuluhan, pelatihan ataupun pernadaman dan kegiatan pascakcbakaran, karena dianggap tidak scbanding dengan basil yang didapat dari pekerjaan yang akan mcrcka tinggalkun. Hal ini sejalan dengan pendapat Sastroputro (1988) buhwa taktor yang
depat mcmpcngaruhi partisipasi masyarakat adalah keadaan sosial masyarakat yang meliputi tiugknt pendidikun dun pendapatan.
4.5.4.
Lama Pendidikan Formal
Pcndidikan merupakun salah satu elemen yang dapar meningkutkan cam berfikir masyarakat. Carn menggunakan api dalam kegiaum pcrtanian yang dilakukan oleh rnasyarakat dan pemanfaatan hasil hutan yang telah dilakukan rurun-tcmurun
tanpa dibarcngi dengan tingkat peudidikan
yang
cukup linggi akau menirnbulkan kcrusakan pada huran dan lahan. Dcngan
107
adanya pendidikan maka petani akan Iebih rnengerti bagaimana cara mengolah Jahan yang lebih baik tanpa menimhulkan kerusakan lingkungan,
Hasil penelitian menunjukkan lama pcndidikan responden serta dikaitakan dengan tinkat pertisipasi seperti yang tersaji dalam tabel 4.39. clan 4.40. berikut.
Tabet 4.39. Lama Pendidikan Formal Respondeu No.
Lama Pendidikan (tahun)
Frekuensi
1.
<6
8
20,0
2.
6-<9
35,0
3.
9- < 12
14 10
4.
12
8
20,0
5.
> 12
0
0,0
Persentase (%)
25,0
100,0
40
Jumlah
Sumher: SUTVci 2007 Tabet 4.40. Tingkat l'artisipasi Responden Berdasarkan Lama Pcndidikan Formal Partispasi {%
Lama Pendidikan
No.
SB F
I.
"6 Th 6-<9Th
2.
3. 19-.
0
B
'Yo 0
f
~'O
0
0
0
0
2
5;' (1'1,2
0
0
6
15,0
F 0
12 Th
0
0
7
5.
> 17.111
0
0
0
0 0,0 15 Jumlah Keterangan: f= lrrekuensi Surnbcr: Survei 2007
17,) (87,5
0 10) 37,5
F
% 0
KB r % 15,0 2 6
20,0 8 {57,2)
4
ro.o
0
4
(60,0)
4.
I
Cl1
2.5 (12,51 0 0 32.5
0
0
(O}
0 0
(0} 13
0
% 5,0
{25,0) 0
128,61
(40,)
I
175,0l 10
TB
10
0 (0)
0 (0) 0 (0)
0 0
0 (0)
25.0
2
5
0
(0)
108
Dari tabel 4.39. di atas menunjukkan bahwa 55% responden mcmiliki
pcndidikan rendah (kurang dari 9 tahun) namun seluruhnya dapat mernbaca dan rnenulis. Kemampuan ini sangat diperlukan untuk rnenyerap informasi dan petunjuk pa
Diharapkan rcsponden
mampu meneruskan ilrnu kepada warga masyarakat yang lain schingga paharn dalam kcgiaan pengendalian
kebakaran hutau dan lahan, terutama
yang
dibutuhkan adalah mengetahui riudakah-rindakan pencegahan .. Hasil penelitian Syawal (1987) menyimpulkan bahwa kontribusi pcndidikan dan daya persepsi merupakan sumbcrdaya yang mernpunyai dampak positif terhadap sikap masyarakat yang dituojukkan dengan tindakan responsif terhadap kegiatan dalam pembangunan, Ada kecenderungan scmakin tinggi tingkat pencliilikan maka tingkat partisipasi scmakin baik. Sebanyuk 15% rcsponden dengan lama pendidikan 9 - <12 tahun dan 17,5% responden yang bcrpendidikan sclama l2 tahun berpartisipasi dcngan baik. Sedangkan responden yang berpartisipasi kurang baik dan tidak baik sebanyak 20%. Hal ini mcnunjukkan bahwa pernbinaan
yang telah dilakukan pada
responden dapat diserap baik pada rcsponden yang bcrpendidikan tinggi dan dilanjutkan
dcngan turut berpartisipasi
kebakaran hutan dan lahan.
aktif dalam kegiatan pcngendalian
Hasil analisa
ini menunjukkan
bahwa ada
kecenderungan bahwa respouden dengan pendidikan lcbih tinggi lebih dapat
memahami materi pcmbinaan schingga dapal lcbih berpartisipasi. sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukau
oleh Madri (1986)
I Jal ini bahwa
109
tingl
yang sama bahwa ungkat pendidikan juga mempengaruhi tingkat pertisipasi seseorang dalam mclaksanakan kegiatan,
4.5.5. Jumlah Pclatihan Kebakaran Rutan d:m T uhan Selain pendidikan fonnnl, nnggota MPA juga dibekali pcngerahuan
tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Scbagian besar rcnspondcn tidak meugikuti pelalihan dcngan alasan pada saat pelatihan
diadakan,
responden sedans tidal: ada di desa. Hal ini berhubungan dengan pcxcnaan
rcspondcn yang mencari gctnh jelutung, rotan dan rkan kc dalam kawasan TNO yang memakan waktu saru hingga satu s1;!c11gab bulan, Setelah rnercka pulang kcmbali ke desa untuk menjual hasilnya dan kcmbali mengoleh lahan
pertanian selama beoerapa minggu, mereka kcmbali ke hutan, Selain itu, beberapa pclatihan yong diadakan berlokasi di kabupatcn lain, yang memang peserta yang diundang terbatas. sehingga tidak seluruh
anggota mcndapat kescmpatan untuk mcngikuiinya, llal ini mcngakibatkan lebih dari 50 % rcsponden tiduk pcmah mengikuti pelatihan. Hasil penelitiun mcnunjukkao jumlah pelatihan yang pernah diikuti respondeu dan dikaitkan dcngan tingkat partisipasi yang mcreka lukukan seperti yang tersaji dalam tabel 4.41. dau 4.42. berikut.
110
Tabel 4.41. Jumlah Pelatihan yang Telah Diikuti Responden
I '
I
Persentase (%)
No.
Jumlah Pclatihan
Frekuensi
I.
Tidak Pernah
16
40,0
2. 3.
I kali
4
10,0
2 kali
10
25,0
4.
3 kali
9
22,5
5.
~ 4 kali
I
2,5
40
Jumlah
100,0
Sumber: Survei 2007
Tabel 4.42. Tingkat Partisipasi Berdasarkan Pclatihan yang Tclah Diikuti No. I. 2. 3.
Partisoasi (o/,
Jurnlah
Pelatihan
Tidak Pernah l kali 2 kali
SB f 0 10 0
f
%
0 0
f
% 0
0 (0) 0
0
5.
3 kali ;;o4kali
0
0
F
%
6
15,0
2
(37.5\ 5,0 (50,0\
0
8
0
01
6
"~
5.0
0
15,0 (67,7)
3
0
2,5
0
20,0 5.0 (50,0) 0 (0) 0 (0)
(33,3)
(I()())
37.S 13
F
~'o
0 0 IOI 32.5 10
0
TB % (12,5)
0 0
0 (0) 0 (0)
o o
(0)
2
5
(0)
25.0
.
5,0
2
(50,0)
120,0) 7,5
I
0,0 15 0 Keterangan: f = frrekuensi
Jumlah
8
2
20,0 (80,0)
4.
KB
CD
B
0 0 (0)
Sumber: Survei 2007
Dari basil penelitian, sebanyak 40,0% responden belum pernah mengikuti pelatihan di bidang pengendaliao kebakaran hutan dan lahan. J lat ini herkaitun dengan keterbatasan kesempatan yang mcrcka miliki. Pada saat pelatihan diadakau di Desa Pemaiang Raman, sebagian respondcn tidak bisa rnengikuti karena mereka lebih memilih untuk rnelakukan aktiviras dalam memcnnhi
kehutuhan
hidupnya,
Scmcntara
kesempatan
pelatihan
yang
111
diadakaa di luar Desa Pcmatang Raman seringkali dibutuhkan hanya beberapa oraug saja, Ada kecenderungan sernakin
banyak mengikuti
pclarihan
rnaka
semakin baik partisipasi yang mereka lakukan. Respondcn yang telab mengikuti 2 kali pelatihan berparrisipasi dengan baik scbanyak 20%, dan yang telah mengikuti pelarihan sebanyak 3 kali berpartisipasi baik sebanyak 20%. Sementara yiing herpartisipasi kurang baik dan ridak baik dilakukan oleh responden yang tidak pernah mengikuti pelatihan yaitu sebesar 20% clan % %. Hal ini sama scpcrti tingkat pendidikan, semakin banyak pelatihan yang mereka iktui, semakin tcrampil
mereka .mclakukan pengendalian
kebakaran hutan dan lahan, rnereka dilatih untuk sigap mcnghadapi situasi
darurat dan marnpu rncmahami kondisi sumberdaya sekitar,
4.5.6. Luas Laban Laban
pertanian
rnerupakan
sumberdaya
utama
yang
dimiliki
masyarakat Desa Pematang Raman. Namun sumberdaya ini cenderung kurang baik untuk kcgiatan pertanian karena kondisi lahan yang bcrgambut. Hal ini rnenyebabkan
seringkali
masyarakar
rncmbiarkan saju lahannya sehingga
turnbuh belukar. Pada saat kemarau paujang, areal ini rawan icrbakar. Kurung baiknya lahan pcrtanian ini mcngaxibatkan scbagian bcsar masyarakat rnencari suruber mata pencaharian yang lain di dalam kawasan TNH yang dekai dcngan dcsa mereka.
l 12
Hasil pcnelitian menunjukkan luas lahan yang dimiliki responden serta dikaitkan dengan pertisipasi yang mereka lakukan seperti yang tcrsaji dalarn tabel 4.43. dan 4.44. berikut.
Tabel 4.43. Luas Lahan yang Dirniliki Responden P ersentase (%)
No.
Luas Laban (Ha)
Frekuensi
I.
<0,50
3
7~5
2.
0,50- < l,00
20
.'iO,O
'_,.
l.00-<
13
32,S
l,50
l,50-2,00
4.
S.
>2,00
3
.,, .~.
1
2,5
-
100,0
40
Jumlah Sumber: Survci 2007
Tahel 4.44. Tingkat Partisipasi Responden berdasarkan Luas Lahan No.
Pekerjaan
I
Partisnasi (%)
I SB f
I.
2. 3.
4. 5.
<0,50
0,50- < 1,00 l.00-< 1,5(1 1,50-2,00
?. 2,00
0
CB
B (}0
F
% 0
0
3
20
4
8
0
0
0
0
140.0) 15,0 6 146,2) 2,5 l
0
(33.3) 0 0
0
15
3
2 1
37,5 13
Dari tahel di ares diketahui
7,5
0
(IOU)
(0\
0 0 t) Jurnlah Sumber: Survei 2007
r
%
0 (0)
0
0
[
10.0 (20.0) 7,5 123,1) 5,0 (66, 7) 2,5
6 4
0 0
p 0
(0) 15,0 130,0) 10,0 130,7) 0 (0) 0
32,5 LO
25,0
TB %
0
0 10)
2
5,0 (10,0) 0 10) 0
0 0
(0) 0
0
JQl_
(())
( 10(!)
sebugian
KB %
2
besar responden
5
(57,5%)
memiliki lahan scluas kurang dari 1 Ha. Rcsponden yang tidak berpartisipasi dengan baik sebanyak 5% adalah responden dengan lahan scluas kurang
113
I ha. Responden yang berpartisipasi dcngan baik juga scbagian besar adalah yang rnemiliki lahan kurang dari 1 Ha. (200/e). Respouden yang tidak berpartisipasi dcngan baik odalah responden dcngan tingkat pendidikan foanal tidak tamat SD, tidak pernah meugikuti pelatihan dan mempunyai mata pencaharian yang sangat bergantung kepada kawasan TNB selain sebagai petani. Kcmungkinan lahannya yang scluas 0,5 ha produktivitasnya
kurang baik, maim responden mencari
tambahan
penghasilan dengan mencari basil huian kayu dan non kayu dalam kawasan TNB. Hal ini mcmbuat
mereka memiliki
sedikit
kesempatan
unruk
berpartisipasi dalam kegiatan peogendalian kebakaran hutan dan lahan, mulai dari pencegahan, pemedaman hingga pcnanganan pascakebakaran. Kelompok responden yang labao.nya luas cukup baik dan kurang baik berpartisipasi, ha! ini dikarenakan mercka merasa sudah cukup dengan lahan yang
dimiliki, interaksi dengan kawasan
kurang sehingga kepedulian
terhadap kawasan hutan juga kurang. Selain itu, aktivitas mereka dalam mernbersihkan lahan pcrtanian selalau rncnggunakan api. Menurut mereka cam ini merupakan cara tcnnudah dan termurah dalarn membersihkan lahan. Sehingga kemungkinan mereka mcnyebabkan kebakaran di lahan lebih besar.
BABY
KESJ~1PULA: DAN SARAN
5.1
Kcsimpulan
Dari hasil perhitungan, kedua faktor yaitu persepsi masyarakat dan sosial ekonorni masyarakat mempunyai pengan.h
signifikan
rerhadap partisipasi
mnsyarakat dalum pcngcndalian kebakaran hutan dan lahan. Sccara parsial faktor yang paling mempengaruhi pertisipasi masyarakat adalah kondisi sosial ekonomi
masyurakat. Hal 1n1 karena sebagian bcsar masyarakat menganggap kawasan TNB morupakan sumber mata pcncahwian mercka. Keterganrungan masyarnkat yang linggi terhadap kawasan TNO mengakibaikan mcrcka tidak mempunyai banyak kesempaian dalam melakukan partisipasi dalam pcngendalian kcbakaran hutan dan lahan. Sclain 11u tingkat pendidikan yang rendah sorta kurangnya pclatihan yang mercka ikuti,
mengakibatkan kurangnya kemampauan
dalam
mcrnahami
pentingnya kcgiatan pcngecdalian kebakaran hutan dan lahan scrta rendahnya partisi pasi mereka dalam kcgiatau itu. MPA ini didirikan karena hanyak masyarakat di desa ini yang mencari hasil hutan berupu kayu dan non kayu ke dalam kawasan TNB schingga berpotcnsi mcnycbabkan
terjadinya kcbakara.r, yaitu akibat peng!,'UI~mm api yong tidak
terkontrol dalam aktivitas mereka sclama mereka di dalam kawasan. Selain itu pembcrsihaa
lahan
yang
menggunakan
api
pada
musirn
kemarau
sering
mengakibatkan lahnn pertanian atau perkebunan di Desa Pematang Raman 114
l 15
mengalami kebakaran. Sehingga mereka perlu diberi penyuluhan dan dilatih mengenai pengendalian keoakaran huran dan lahan.
Organisasi M PA Brigade Kebakaran Sakintang Dayo yang dibentuk atas kerjasama TNB dengan Wetland Indonesia dan LSM Pinang Sebatang ternyata kurang mendapat perhatian dari TNB sendiri maupun pemerintah kccamatan dan kabupaten secara menyeluruh,
Mereka lebiah rnenekankan pada kegiatan
pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Sementara kegiatan perencanaan dan pencegahan yang mestinya mereka lakukan seperti adanya kas kelompok, pernetaan lokasi rawan, pengadaan peralatan pernadaman modem dan data kejadian dan lokasi kebakaran tidak mereka miliki. Kegiatan tersebur memerlukan fasilitasi dari Balai TNB dan instansi terkait terrnasuk LSM pendamping. Salah satu kendala yang dihadapi Ml'A adalah tidak tcrscdianya peralatan pemadaman kebakaran modem sperti jet shooter atau mesin Robin, sehingga kctika MrA menemukan kebakaran hutan dan lahan,
mereka hanya mampu
mcmadamkan api dengan peralatan radisional yang mereka miliki itupun tidak
cukup untuk semua anggota MPA sebelum bantuan peralatan modem datang dibawa olch Manggala Agni atau regu pemadam Balai TNB daa Dinas Kehutanan Provinsi Jambi,
5.2. Saran I) Agar partisipasi
:VIPA Brigade
Kebakaran
Sakintang
Dayo meningkat,
diburuhkan bantuan pcralatan, ~d1ineea pada saar kejarlian kebakaran mcrcka
116
ticlak perlu menunggu datangnya manggala Agni atau Regu Pcmadam dari TNB dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi. 2) Pcmhinaan dan pcngawasan serta penegakkan hukum olch Kantor Kehutanan Kabupaten Muaro Jambi dan Pemerintah Kecamatan Kumpch serta instansi terkait perlu c.litiugkatkan. Hal ini bisa menjadi motivasi bagi anggota MP/\
Brigade Kebakaran Sakintang Dayo untuk melakukan pcngcndalian kebakaran lahan dan hutan. 3) Untuk jangka paniang pcrlu kcrjasama aatar insiansi Pemcrintah Kabupaten
Munro Iambi dan Provinsi Jambi dalam usaba rneningkatkan taraf hidup rnasyaraknt Desa Pematang Raman. Pcmbinaan dan pengembangan lapangan kerja diperlukun uruuk mengurangi interaksi masyarakat ke delam kawasan
T;..JB. 4) Semua aktivitas ckonomi sebaiknya dilakukan dalam koridor kelompok brigade, sehingga anggota lebih kompak, dan koordinasi aniar anggota bisa berjulan dengan cfektif.
OAFTAR PUST AKA
Akib, M_ Tuwo. 2001. Alokasi Sumberdayadan Faktor Sosial Ekonomi yang mempengaruhi Penerapan Teknologi serta l lubungannya dengan Kualitas
Hidup Petani. Program Pascasarjana Iniversitas Padjadjaran, bandung. Anderson, 1.P~ M.R. Bowen, 1.0. lmanda, dan Muhnandar. 1999. Kebakaran Vegetasi di Indonesia. Sejarah Kebakaran di Beberapa Propinsi di Sumatera 1996-1998 SebagaiPerkiraanDaerahyang Beresiko di Masa
Datang. Balai lnvcnrarisasi dan Perpetaan Hutan Wilayah Il dan Kanwi I Kehutanan dan Perkebunan Palembang. Awang. S.A. 2003 Politik Kehutanan Masyarakiu. Center for Critical Social Studies bekerjasama dengan Kreasi Wacana, Yogyakarta, Baharuddin. 2003. PerspektifMasyarokat Lokal terhadap Msalah Kabakaran Berkaitan dengan KehidupanMasyarakat di Area! Rm1·a!Gamb111. Center
For International Forestry Research, Boger. Badan Pusat Statisitik Muaro Jambi, 2()1)6. Muarojambi dalam Angka 2005. OPS Ma. Jambi, Sengeri. Burning Issues, 2002. Manajemen Kebakaran BerbasisMasyarakai.rnelalui [29/9/2006l
Conyes. D. 1991. PerencanaanSosial di Dunia Ketiga.Penterjemah Susetiawan. Gajah Mada University Press, Y ogyakarta. Departemen Kehutanan R!. 2006. Data Strategis Kehutanan 2006. Departemen Kehutanan RI. Jakarta.
Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, 2006. Dara Pokok. Dinos Kehuianan Provinsi Jambi TriwulunJV 2005. Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Jambi. Fakulta.s Kchutanan lnstitut Pertanian Begor, 1998. Kaiian Sistem Nilai I lutan Prcduksi. Bogor. Hadi, D. W .. 1994. Keanekaragaman Floristik Taman Nasional G11ng11ng Halimun don Pemunfaatan oleh Masyarakat Sekitarnya. Program Pascasarjana fPB, Begor.
Hasanuddin, 2003. Perspektif Pemerintah rerhadap Masalah Kebakaran Berkaitan dengan Kehidupan Masyarakai di Areul Rawa Gambill. Center
For International f'ore.<;try Research, Bogor, Ismawan B. can Edy M. 1997. Peran Lcmbaga Swadaya Masyarakat dalam ProgramPerhutananSosial di Ja11-a. Dalam Barus V .• dkk. Hutan Rakyat, Hulan Masa Depan. Ilal. 76-'!9. Yayasan Lcstari Budaya, Jakarta. 117
118
Kaplan, Robert dan Succuzzo, Denn.s. 1993. PsychologicalTesting.Brooks/Cole Publishing Pacific Grove, California. l.estari, Berta. 2004. Pengaruh Karek¥J;i'91ikPegawai terhadap Produktivuas Kerja pada Dinos Pendapatan Daerah Kola Banjarmasin. Program
Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Bandung. Lubis, lrwansyah Reza dan Suryadiputra l.N.N. 2003. Upaya Pengclolaan Terpadu Hutan Rawa Gambut Bekas Terbakar di Wilayah Berbak-
Sembilang. Center For International forestry Research. Begor. Madri. I 986. Beberapa Fakior Penentu Pariisipasi Anggota Masyorakat dalam Pembangunan Pedesaan. Program Pascasarjana !PB, Begor. Mitchell.,B., B. Setiawan, dan D.R. Rahmi. 2003. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogjakarta. Moehar, Darmawati dan Nieldalina, 2005. PRA: Participatory Rural Appraisal Pendekatan EfekJif Me11d11k1mg Penerapan Penyuluhan Partisipatif dalam. Upaya Percepatan Pemba11gu110J1 Pertanian, J akana:Bumi Aksara. Mubyarto.
1984.
Strategi
Pembangunon
Pedesaan.
P11sa1
Penelitian
Pembangunan Pedesaan don Kawasan. Gajah Mada University Press, Y ogyakarta.
Mubyarto, L Setiawati, E. Jauniko, S.A. Awang, L Soctrisno, A. Dewanto, A. Mawarni. 1993. Riau Menatap Maso Depan. Aditya Media Yogyakarta. Otsuka, M; Sumantri; D. Hariri dan T.11. Santoso. 1997. PencegahanKebakaran Melalui Pengembangan Tanaman Kehutanan don Pembinan Jalur Hijau Terpadu. Kerjasama Dirjend PHA dengan JICA Begor.
Pmfil Desa Pematang Kaman, Kee. Kumpeh, Tatun 2006 Pusat Pcngendalian Kebakaran Kebakaran Hutan dan Laban Provinsi Iambi. 2007. Laporan Kebakaran llutan dan Lahan Provinsi Jambi 2006. Iambi
Kaplan, Robert dan Succuzzo, Dennis. 1993. Psychological Testing. Brooks/Cole Publishing Pacific Grove. California. Rakhmat, J. 2005. Psikologi Komunikasi, Rcmaja Rosdakarya, Jakarta. Riduwan. 2005. Ska!a Peng11k11ra11. Alfahcta, Bandung.
Romana. F.H. 2001. Peran Sena Masyarakas dulam Pelestarian Tenu11b11 Karang di Pcsisir Pantai Kabupasen Gwumg Kidul. Manusia dan Lingkungan Vol. VII.: 49-60
119
Ruchiyat, Yayat dan Suyanto, S . 200 I. Karakteristik Sosial Ekonomi di Areal Rawa dalam Kaiiannya dengan Kebakaran H111an dan Lahan di Sumatera. Center For International Forestry Research, Boger, Sabri, M.A. 1992. Pengantar Psikologi Um11m dan Pengambangan. Pedoman llmu J a ya, Jakarta.
Sahidu, A,
1998.
Partisipasi Petani Pengguna Lahan Sawah dalam Pembangunan Pertanian di Daerah Lombok. Nusa Tenggara Barat. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor,
Sarwono, S.W .. l992. Teorl-teori Psikologi Sosial. Rajawali Press. Jakarta. Sastropoetro, S. 1988. Panisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional Alumni Bandung. Sattar, 1985.
Persepsi Masyarakai Pedesaan 'lerhadap Usaha Konservasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan di DAS Bila Wanae Sulawesi Selatan. Tesis Fakultas Pasca Sarjana. KPK. IPB - Unhas. Sctijono, Djoko. 200}. Kehidupan Masyarakat dan Kaitannya dengan Kcbakaran Lohan Rawa Gambut di Kob. OKT. Propinsi Sumatera Selatan. Center For
International Forestry Research, Bogar. Soekmadi, R .. 1987. Kondisi Sosial Ekonomi masyarokat Pencari Kayu Baker di Taman Nasional Baluran. Jull1331l Konservasi Sumberdaya Ihnan, fPB.
Soemarwoto, Otto. 2001. Atur Diri Sendiri. Yogyakana: Gadjah Mada University Press. Suetrisno, L. 1995. Menuju Masyarakat Panisipatif. Kanisius. Yogyakarta.
Suhartati, (2006). Yengelotaan f!11ta11 Mangro1·e Berbasis Masyarakat (S11.1di Kasus Rehabilitasi Mangrove di Desa Pabcan JIU- Kecamatan lndramayu
Kabupaten
lndramayu),
Magister
Ilmu
Lingkungan Univcrsitas
Padjadjaran Bandung.
Sulistiono,
R
1992.
Persepsi dan Partisipasi Perajin dalani Progam Pengembangan Desain. Program Pascasrjana Institut Teknologi Bandung. Bandung. Persepsi dun. Partisipasi Masyarakat terhadap Kegsatan Pembaugunan :\lfo~y<1ral.ut Dem !1111011 terpada (PJJDHT) di Desa Mojorebo Kecamatan Wirosari Kabupoten Dali fl Grobogan.Jawa Tengah. Program Pascasarjana IPB. Bogor.
Susiatik, Tirik, l 99&.
Syawal, Mohammad. 1987. Kontribust penelitian. Penyululian, pendidikon dan Daya Perscpsi terhadop Produktivitas dan Pendapatan Petani Padi di
120 Sulawesi
Tenggara, Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran
Bandung. Trison, S, 2005. Pengembangan Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Rehabilitasi Hutan (Kasus di H11!011 Pendidikan Gunung Walet, Sukabumi}. Sekolah Pasca Sarjana, lnstitut Pertanian Boger. Boger,
Tulungen, JJ., Meidiarti Kasmidi, Christovel Rotinsulu, Maria Dimpudus dan Noni Tangkilisan. 2004. Panduan Pengelolaan Sumberdaya Wiloyat: Pesisir Berbasis Masyarakat. Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta. Wardoyo, S.S. 1992. Psikologi Lingkungan.Universitas Indonesia, Jakarta. Wulansari,. 2003. Pengaruh PartisipasiMasyarakai dalam Kegiatan Rehabilitasi Hutan (Kasus di Hutan Pendidikan Gunung Walet Sukabumi). Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogar. Yuadji, B. 1981. Pengaruh Pola Penggunaan lahan terhadap Daya Dukung Lingkungan. Gema Rimba perum Perhutanan. Surabaya
121
Larnpiran L Tabel Sebaran Titik Panas di Kabupaten dan Kota di Provinsi Jambi selama Tahun 2006 No.
Kabu(!aten / l\'.ota Jam bi
J_,_ 2.
Batanghari
'
Muaro Jambi Bunuo
.).
u., 5.
Tebo 6. Tanjab Barat 7. Taniah Timur 8. M~ra1111in 9. f Sarolang~m ~Kennet
Jumlah (Sumbcr: Pusdalkarhutla Jambi, 2007)
. I
.Jumlah Tirik Panas 2 t.itik 780 titik 1579 ririk 689 titik 1799 titik 362 tit.ik 300 titik 519 1irik 715 rink 7 titik 6752 titik -
Garfik Scbaran Hotspot di Provinsi Iambi
ieoo 1600 14(1] 1200 100)
80) 600 41)) 200•
0
2
7
-
l 22
Lam pi ran 2.
Tabel Nilai Hulan Produksi Provuisi Jambi
~~o.
Lokasi/Jcriis IVlanfaat
I
2
-
I. ~ I• I-
) l..ahan Kering notha/thn
3
NilAi C11111a Ti1h1k l .;mpsun[\ (ln-dirccr Use Value) I) Pcngcndalian Baniir 2) l'rasatana Angkulun S11n11a1 3) Pengcndalian Erosi 4) Penyerapan Karbon
Jumluh Niloi Gunn Tidnk Lanusunz
2.
3.
Nili1i Pilihnn (Option Value) Flora-Fauna Nilui Keberadnan (L:.xis1e11cc Value) I 1 Ekosistem 1 lutan sebagai
I labitat Satwa 2J Hora dan Fcn11111 Dilindungi
& E:ndemik .lumlah Nilai Keberadaan
I.ahan Basah Rp/ha/thn
4-
25 (00%) 4 (0.0%) 112.500 (0.4%) 31.446.250 (99.6%) 31.578. 77!) (1 S.!l'V..)
0 (0.0'%) 0 (0 0%) 18.065 (0.1 %) )01.857.500 (99.9%) 101.875.565 ( 67. 7•y..)
1.723 (0.0%)
1.041 (0.0%) (0,4°/..)
(O..l'Y'ol
•
-
55.680.877
19.722.534 (41.2%)
QJ.3%1 111.704.255 (66.7%1 I 67.385. l32 j83.9%)
: TOTAL NILAI 11\JTAN 199.492.355 PRODllKSI Sumber: Fukultus Kelunanun lnstitut Pertnniun llogor, I 998
28.210.504
(58.8%)
-17.933.038 (31\9%) 150.431.216
z
o
<
"'"' er :::!.
c,
V:> c:
sr
<
5.
er "' ~
:;
"";;.; ~
V> ;::
8
q 0
a
"'
--1
~
"§~ -e
l~"'"'
~ .:ro
g
"''
L 0
!
.
,.-
c. E ::!
.... > :: > r: .... 'tr 0¢ ~
:r.
.
>
"~ ~ :::+;
- . a'
":><'"' s: ~ "" "::!."' ;;; ts a. 3 ::: 9: ~"' "':=. "';;- °'~~ "'~- ,,"' ~" !r.-::.: "' - "'-e ~ :; ,, "'"' "'n="'!!? ..,."" ~ ~. c: "'= "'~ co s £-X ,,.,. ~ ::!
i:::
Q.
::;;
::l
<'.
::!
::! "O
~
g"
e
rj5
::!"
:;;; .,,. E°'::! ~ ;;; zr ~t: "' 5 "' ~ ~ i::
"~
·B.
"'
~
-"'"' ',,g" :::l
CT
,.,. (>
"'"'
IV A
~"'
~~
a,
El
-s g g i· g ~i ::::' "ti
::i
e! -·
~·I
f! f i d
~
[l i,
I
ir·
il~; f t ;:r
~
i
~
..-- "" O·
~ .§·!1 ~0
"' 'V'' '.:I •
iil "'fl)
~l&· ·~~g ·, ig
....
~
126
LampU1Ul4
KUESIONER t'KTUNJUK Ui bawah irn terdapat ""ju1nlah pertanyaen penelitien yang herhubungan dengan kelompok Masyarakat Peduli Api. Peneliuan ini semata-mata unruk kepentiagan ilmiah, oleh karena itu kami roengharapkan keJujurnn Bapak/lbu/Saudara untuk mengisi penanyaan-pertanyaan mi sesuai dengau kondisi sebenarnya Cara pengisian pertanyrum ioi adalan l:Japak/IbuiSaudara dimint>t untuk rnengist titik-titik ablu memberikan tandn silang (X) pada salah satu jawaban (a, b, c, d atau e) A. ldenti1lls Respondeo
1 Nama 2. Alamat
...
...... . ........................
.
B. Keadaao Sosial Ekonumi Masyarakat '.! Tempat, tangC11l lahir . . . . . . . . . .
4. Pek.erjSIQJl 5. Pokerjaan sampini;an
. ....
. ..... . ...... .I
. .
.
: mencan lcayu. jehrtung, rotan, 1kan, 1iaham, ...
(di dafa1u kawa.,11.D TND)
.
6. Pendapatall/bulan . Rp. 7. Jumah anggota keluaraga: . . . . . . . orang 8. Peodidikan furmal
: SD SMP
SMA J\kademUPT Jumlah..
tahun (tamatftidllll. tamat) taliun (tamatlhdak tamnt) tabun (tamat/11dak tamat) tahun (rmnat/tidalc tamal) tahun
9. Pc11d1d1kan non formal · I .... 2. 3
4. 5 .. I 0. Lm1s lahan
tahun
... ha Status ll11lik/sewa/pinjanvlainnya
.
127
C. Persepsi Masyarakat Peduti Api tcntang pcngendalian kebakaran Hutan dan Lahan a. Persepsi .\1asyarakat tentang .\1anfaa1 Hutan dan Lahan 11. Lahan merupakan
14. I !utan disckitar tcmpat tinggal saya mcrjadi tempat wisata a. Sangar Sctuju b. Scruju c. Ragu-ragu d. Tidak Seruju c, Sangat Tidak Scruju 15. llutan di sekirar rempar ringgal saya merupakan tempa ring.gal hewan yang
harus dijaga. a. Sn11ga1 Setuju
b. Setuju
d. I idak s~11uu
e. Sangat I 1dak Se111J11
16. Huran d1 sekirar tempat tinggal saya periu dtJaga dari pcncbangan olch 01m11; lam a. Snngat Setuju d. Tidak Sctuju
b. Setuju
e, Sangat Tidak Sc111ju
17. Hutan di sesuar tempat tinggal merupakan ternpat untuk mengambil ikan a. Snngat Sctuju d. Tidak Sctuju
b Sc111ju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragn-ragu
18. Hutan di sckuar tcmpat tingi,'lll sava merupakan tempat untuk berburu hewan a. Sangat Setuju b. Sctuju c. Ragu-ragu d. Tidal Sctuju c. Sangat T1dak Senuu 19. 'I'anarnan dalam lahan dan hutan di sckitar tempat tinggal dimanlaatkan sebagai obai-obatan a. Sangat Setuju b. Setuju c. kagu-ragu
d. 'J idak Setuju
e. Sangar Tidak Sctuju
saya dapat
128
20. Hutan di sekitar tempat tinggal saya merupkan tempat persinggahan burung. a. Sangar Seruju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak Sentju c. Sani\111 Tidak Scruju
21. Huran di sckirar tcmpat tinggal saya dilindurgi secara nasional
dan
i nremasional.
a. Sangar Scruju d. Tidak Setuju
b. Scruju e. Sangar Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
b. Persepsi l\lasyarakat renrang Kebakaran Hutan dan Lahan 22. Kchaknran tnhan milik saya merugikan AA)a secara ekonomi
a. Sangat Seruju d 'trdak Sctuju
b. Seruju
c. Ragu-ragu
c Sangat Tidal: Scruju
23. Kebakaran lahan milik orang la-n di sckirar sayn merugikan saya sccara ckononu.
a. Sangat Setuju
b. Se11tju
d. lrdak Scnuu
c. Sangat 'I 1dak SCIUJU
c. Ragu-mgu
24 Kebakaran lahnn milik orang lain di sekitar sayH ridak merugikan sayn a. Saugat S.:11(iu d. ·1 idak Setuju
I>. Sctuju c. Sangar Tidal: Seruju
c. Ragu-ragu
25. Kebakaran 1 lutan di sekitar saya merugikan saya secara ekonomi. 11.
!iangat Setuju
d. Tidak Sctuju
b Senu~
c. Rat(ll·ragu
c. Sangat Tidak Sctuju
26. Kebakaran I lutan di se\.itar saya tidak n-erugikan sayaftidak adu pengaruhnya terbadap saya
a. Sangat Setuju d. I idak Setuiu
b. Setuju e. SanJ!ill f'idak Setuju
c. Ragu-ragu
2i. Kebakaran hutan dan !ahan di sekitar saya mengakibatkan saya dan kcluarga
sakit a. Sangat Setuju cl. I idak Seuuu
b. Setuju
c. Ragu-ragu
c. Sangar Tidak Sctuju
28. Kebakaran hutan dan lahan mengaskibatkan saya tidak bisa bcraktivitas. a. Saugat Sctuju b. Sctuju c. Ragu-ragu ct. Tidak Setuiu e. Sangar I'idak Setuju
119
c. l'ersepsi Masyanikat renrang rcngendalian Kcbakaran Hulan dan Lahan 29. Pencegahan hutan,
kebakaran hutau
a. Sangm Setuju d. Tidak Setuju
sebaiknya melibatkan masyarakat di sekitar
b. Seuuu e. Sangat Tidal, Setuju
c. Ragu-ragu
30. Pemadarnan kebakaran lahan di sekitar saya JUga merupakan taugguug jawab saya a. Snn.L\
b, Se1uj11
c. Rag11-rng11
c. Sangnt Tidak Sctuju
31. Pemadaruau kcbakarau hut1111 di sekuar saya bukan merupakan tnnggung jawab saya a. Srrngat Seruju d. Tulak
s.:11u11
b. Seruju
c. Ragu-ragu
e. Sangal Tidak Setuju
32. Pemadaman karhutla sel>aiknva dalam bentuk kelompok. a. Snngat Sctuju b. Seruju c, l~(ig11-nigu d, Tidak Se1t1j11 e. Sanga: Tidak Se1uj11
33. Pemadaman kcbakaran hutan rnenjadi tanggung jawab pemerintah saja, a. S<111g11l Setu]u l). Setuju c. R~gu-mgu d. Tidak Sc1uj11
c, S11ng111 Tidak Sc1uj11
34 Acal bckas kcbakaran hutnn dihiarkankan saja, biar menjadi iugas pernerintah merenabil itasinya. a. Sang1ll Sctuju
d, Tidak Setuiu
b. Sctuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
3 5. Aeal bekas kebakarau harus segara dibcrsihkan terbakar l
b. Setuju e. sri11g111 Tidak Se1uj11
kcbakarun
a.
l'artisi1msi Masyaralwt dalam Percncauaan Pcngcndalian Hulan dan l.ahau
Kcbaknrun
36.
Sosialisasi
dau
Peduli
Api dalam
c. Ragu-rag;u
Pcngcndalia11
IJ.
l'nrtisi11asi Masyarakat llutan dun Lahan
dan ditanam aear tidak
pcmbenrukan kelompok
kcbakaran hutnn dun lahan a. Saya selalu hadir dan mcmbcrikan
MPA
untuk
pengendalian
saran dan masukan
umuk
pcmbcntukan pengurus kelompok
h. Saya hanya hadir pada saat pcmbcntukan kelompok dan memberikan saran don rnasu kan
130
c. Saya sela'u hadir tetapi tidak mcmberikan saran dau ruasukau d. Saya hanya badir pada saai pembentukan kelompok tetapi tidal mernberikan saran dan rnasukan e. Saya tidak pemah badir. tetapi diajak oleh Kepala Desa arau Tokoh Masyarakat atau angj!0131\fPA untuk jadi anggota Alasannya . 37.
Pelatihan arau penyuluhan pengendalian kebakaran huian dan lahan. a. Saya selalu hadir b. Sering hadir, retapi pernah tidak badir c Kchadiran dan ridak hadir sama aiau barnpir sama ti. Lebih sering saya tidak hadir e. Saya ridak pernah hadir
Alasannya
.
b.
Partlsipasi Lahan
Masyarakat dalam
38.
Pembuaranjalur lnjau /sekat bakar bersama masyarakar, a. Saya sdalu hadir. ikul bcrkerja dan mcmbamu konsumsi b. Selalu hadir ridak bekerja tetapi membantu konsumsi c. Jarang hadir, tetapi pada saat hadir ikut bekerja d. Jarang hadir, pada saat hadir tidak ikur bekerja c. Saya tidak pcmah hadir tctapi mcmbanru konsumsi Alasannya .
39.
Melakukan budiday a pertanianrperkebunan.
Pencegahan Kebakaran Hutan dan
a. Saya tidak pemah menggunakan apt untuk membersihkan lahan b. Saya menggunekan api saat membersihkan lahan dan saya kontrcl/jaga
e. Saya menggunakan apt saat membersmkan lahan, saya nnggalkan saat api tnasih hidup tetapi tidak meuyebabkan kebakaran d. Saya menggunakan api saat membersihkan lahan menycbabkan kebakaran di lahan says saja e. Saya menggunakan api saar membersihkan lahan mcnyebabkan kebakaran di lahan saya dan merambat ke .ahan tetangga. Alasannya . 40.
Mernanfaatkan basil hutan a. Saya iidak memaafaatkan hasil hutan b. Saya memanfaalkan hasil hulan, tetapi tidak tinggal dalam hutan dan
tidak mcnggunakanapi c. Saya memanfaarkan basil hutan. tinggal beberapa hari dengan menggunakan api yang sclalu saya u.aukau d, Sava mcmanfaatkan hasil hntan. ringgal beberapa hari dalam hutan, menghidupkan api dan membiarkan api mati scndiri (tidak terjad. kebakaran)
.
131
e.
Saya memanfaatkan ha;il hutan dengan menyebabkan kebakaran Alasannya .
4 I.
menggunakan
api schingga
l'atroli desa dan kawasan butan di seknar huran secara periodik. a. Saya selalu ikui patroli
b. Sering ikut patroli, retapi pernah tidak ikut, c. Kcikuran dan tidak ikut patroli sama atau hampir sama d. l.ebih sering lidak isin dari pada ikut patroli
e. Saya tidak pemah iku1. Atasannya
42.
.
Peralatan pemadam kebakaran a, Saya mcmiliki scndiri pcralaran pcmadam kcbakaran dan bisa dipinjamkan kepada masyarakat yang lain. b. Saya memiliki sendiri peralatan pemadam kebakaran cukup unmk saya
scndiri saja c. Saya menggunakan pcralatan pemadam kebakaran yang dibeli secara gotong royong oleh selnruh masyarakar desa d. Saya mengguuakan peralarau 1Jt111ad11111 kebakarau yang didapatkan alas bantuan pemerintah setempat I L.SM
e. Saya tidak menggunakan peralatan pemadam kcbakaran karcna saya tidak ikut memadarnkan kebakaran
:\ lasannya 43.
.
Infonnasi tentang keadaan rawan kebakaran, a. Saya mengerahui berdasarkan pengalaman saat-saat rawan tcrjadai kebakaran hutan daa lahan. dan memberitahukan kcpada masyarakat yang lain.
b. Saya mengetahui saat-saat rawan kebakaran hutan dan lahan dari penyuluhan dan pelatihan dan memberitahukan kepada masyarakat yang
lain. c. Saya mengetalun berdasarkan pengalaman saar-saat rawan terjada: kebakaran huran dan lahan. dan tidak membcrirahukan kepada masyarakat yang lain. d. Saya mcngerahui saat-saat rawan kebakaran hutan dan lahan dari pcnyuluhan dan pclatihan dan tidak mcmbcntahukan kcpada masyarakat yang lain. c. Saya tidak tahu kapan saar-saat rawan kcbakaran hutan dan lahau
Alasannya, 44.
.
Membuat pcta kerawanan kcbakaran dcsa dan kawasan hutan di sekirar desa,
a. Sava selalu nadir b. Sering hadir. tetapi pcrnah ticak hadir c. Kehadiran dan tidal. hadir sama aiau hampir sama
132
d. Lehih sering saya tidak hadir e. Saya tidak pernah hadir
Alasannya.... .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. 45
Membuat
rambu-rambu peringatan
dan
memasang
rambu-rambu
peringatan bahaya keoakaran hu11111 dan lahan. a. Saya selalu hadir b. Sering nadir. tetapi pemah tidal; hadir c. Kehadiran dan ti
d. I .ebih sering sava tidak hadir e. Saya ridnk pernah had1r
Atasannya.; ...... ... .. . ... ... .. ... 46.
Mcmberikan sumbangan dana sctiap bulan kcpada kas kelompok untuk 11pcmsiu11al k:.:i;ia1a11 kcl11111p11k. a. Selalu mcmbcrikan sumbangan setiap bulan b. Serini! mcmbcdkan sumbanean. 1c1api pcmah tidak mcmbcri sumbangan
c. Pcmbcnan sumbangan dan ttdak mcmbcn sama atau hampir sama
d. Lchih sering saya tidak mcmbcn sumbangan e Say» 1idak pernab memberi ~ninhlingan Atasanuyn.; ...... . .. ... .... .... ...
c.
1':1rtisipasi MaS)arakat
dalam pemadaman
Kebakaran Hutan dan
Laban
4 7. Kcgimnn pcmadaman kcbakaran lahan dalam dcsa, a. Saya setalu 1kut mcmadamkan kebakaran b. Serini; ikut. lctap1 pernah tidak iku: mcmadamkan kcbakaran c .lmnlah Keikutan dan udal. iku1 memadamkan kcbakaran sama arau
hampir sama d. Lebih sering saya ridak ikut memadamkan kebakaran e, Saya tidak pernah 1ku1 memadamkan "t:bakaia11 Alasannya.. . 48. Kei,~a1a11 pemadaman kcbakaran dalam kawasan hutan di sekitar desa
b. Sering ikut. 1e1ap1 pemah tidak ikut memadamkan kebakaran c. Jumlah Keikutan hampir sama
dan tidal. 11.ut mcmadamkan kcbakaran sarna atau
d. Lebih sering saya tidak ikut mcmadamkan kcbakarun t:.
Saya 1icaJ.. pernah 11.ut n:cmadamkan kebakaran
Alasannya
d,
.
Parrisipasi Masyarak.at dalam l'eoanganan Pasca Kcbakaran
133
49.
Pengukuran areal kebakaran lahan dan huran di sekitar desa
a. Saya selalu hadir b. Sering hadir, tctapi pernah tidak hadir
c. Jumlah Kehadiran dun tidak hadir sama atau hampir sama d, Lebih sering saya tidak hadir
e. Saya ridak pernah hadir
Alasanuya 5u.
.
Pertemuan dalam rangka menemukenali akar penveoab kebakaran lahan dan kawasan hutan di sckitar dcsa
a. Saya selalu hadir b. Sering hadir, retapi peruah tidak hadir
c. .lumlah Kehadiran dan lidak hadir sama a1a11 hampir sama d. Lebih sering saya tidak hadir e. Saya ridak pemuh hatlir Alasannya
51.
_
..
Pertemuau dalam rangka menyusun data staristik kelompok kejadian
kebakaran lahan dan kawasan hutan di sekitar desa a. Saya selalu hadir b. Sering hadir, tetapi pernah tidak hadir c. Kchadiran dan ndak hadir sama atau hampir sama
d. I .ebih sering sa.ya tidak hadir e. Saya tidak peruah hadir
Alasannya ... 52.
Rehabilitasi'penanaman kernbali areal bekas kebakaran di kawasan huran sekitar desa.
a. Sayu selalu hadir b. Se1111g hadir, tetapi pcrnah tidak hadir c, Kehadiran dan udak hadir sama aiau hampir sama d. Lebih sering saya tidak hadir e. Saya ridak pernah hadir Alasannya .. 'ii
"''aluasi pelaksanaan pernadaman kebakaran hutan memberikau saran dan masukan .. a Says selalu hadir b. Sering hadic. 1etapi pernah tidak hadir c. Kehadiran dan ridak hadir sama a1a11 hampir sama d. Lcbih sering saya tidak nadir e. Saya tidak pcrnah hadir Alasanuya
51.
dan lal.an,
ikut
.
Mengajak anggota masyarakat yang lain unruk menjadi angora '.'v[PA. a.
Saya bcrhasil mengajak empat orang aiau lebih masyarakar desa unruk
menjadi anggota lv1PA
134
b. Say a berhasil 1nengajal,, tiga orang masyarakai des a UIUUk menjadi anggota i'v1 PA c. Saya berhasil mcngajak dua orang masyarakat desa untuk menjadi
enggota Ml'A d_ Say a berhasrl rnengajak satu orang masyarakat desa untuk menjadi anggota MPA e Si!ya 1 idak pernah mengajak 1111ggot;i masyarakat yang lain Alasannya .......................
~·
,),
, ....
Melakukan kampanye tentang dampak dari kehakarau hutan dan lahan scrra penanggu langannya kepada anggota masyarakat desa. a. Saya selalu hadir
b. Sering hadir. tetapi pernah tidak hadir c. Jumlah Kchadiran dan tidak hadir sama a tau hampir sama d. I .ebih sering saya ndak hadir
e. Saya tidak peruah hadir Alasannya .. TERIMA KAS!H
!
1
l
!
I
i
'1 !,
'I
l· •
I
I
-w
V>
'•- •
,,_
-
_f;
i
'
'
.'•
i
' {'
,_ __, t..-
\-
,,_
'· '
• < <
i
-l
I
·-i
I
\I
i
t
,,,..._
'•,
I
--··~·.,tr-- ,
~
'--~~
"
' l
·~
1:
I I I \ I I
I
\
•
'\
H 'I I
~ r
I
''
--i~ ;
,,
\I
•\--'
"_, ~ "' ..
r
137
Lampiran 7. Surat Edaran Gubernur Iambi
GUBERNUR
JAMBI
PENCANANGAN KAMPANYE PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN TAHUN 2006 Untuk rnenqanttstpast terjadlnya kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun 2006 di Wilayah Provinsi Jambi serta rneneruskan amanat Presiden agar ttdak terjadi lagi asap kebakaran hutan dan lahan ke negara tetangga, maka dalam kesempatan lnl kami canangkan untuk dimulainya kegiatan Karnpanye Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2006 Tingkat Provinsi Jambi. Agar semua taptsan masyarakat di Wilayah Provinsi Jambi berupaya semaksimal mungkin untuk tidak • melakukan pembakaran dalam pengolahan lahannya, tidak membuat api unggun dan membuang puntung rokok didalam kawasan hutan dan lahan, tidak membakar sampah basah disekitar lingkungan perumahan/ pekarangan serta bagi pemerintah kabupaten/kota agar membentuk dan mengembangkan kelompok-kelompok masyarakat yang peduli api ditingkat desa/kelurahan sehingga dapat melakukan upaya pencegahan sejak dini. Kepada pemerintah kabupaten/kota, perusahaan pengguna lahan dan kawasan hutan, LSM dan media massa agar melakukan kampanye serupa sehingga seluruh lapisan masvarakat di wilayah Provinsi Jambi dapat berparttstpasl.
Ditetapkan di : Jambi Pada tanggal : 3 Juli 2006
13&
Lampi ran 7. Surat F.daran Gubernur Jam hi
-
GUBERNUR
JAMBI Jambi, 13 Juti 2C-06
l\omor tampiran
Perihal
: 660/:11 'j?!IV/Bapedalda : 2 (dua) 13mbar : Anlis1pasl dan Siaga Keoakaron HJt:in dan Lahan
Kepada Yth: BupatilWalikota Se - Provins1 J<1111b1
diTempat
Meninoaklanjuti Surat Menten Negara Ungkungan Hldup Nomor . S.25451MENLHJOS/2006 tanggal 3 Mei 2006 tentang Antislpasi dan Siaga Kebakaran Hulan dan Lahan serta meneruskan amanat Bapak Preslden agar lldak terjadi lagi asap Kebakaran Hulan dan La~an ke negara telangga. maka pada tanggal 3 Juli 2006 telah dllakukan Apel Slaga dan Kampanye Pencegahan Kebakaran Hulan dan Lahan Tlngkat Prolllnsl Jambl sekaJlgus dllakukan pencanangan d1mulalnya keglatan Kampanye Pencegahan Kebakaran Hulan dan Lahan Tingka1 Provins! Jambi T~un 2005 (&eperu terlampir). Sehubungan dengan h:il l&l$Cbut kami himb:lu kepada soluruh Pemotintah Kabupaten/Kota dan seluruh lapisao masyarakat dalam w:tayah Provins! Jambl untuk mengambll langkall-tangkah Antisipasl Pencegahan Kebakaran Hulan dan Lahan aecara dinl sebagal berikut : 1. Melakukan Apel Siagil dan Karr.panye Pencogahan Kebakaren Hutan dan Lahan di daerah maslng-maslng. 2. Mongakt1fkan dan meningltalkan <egiatan Salkorlak Oal<arhul a Kabupaten/Kota, Satlal< Oalkarllulla f111gka1 Kecamatan, dan Pasko/Brigade Pengendallan Kebakaran Hutan dan Lallan Tingka1 Oesa/Kelurahan sehingga lnformasl mengenei kebakaran hutan dan lahan dapat di1indaklanjutl secara
tepat, 3. Menginstruksikandan rrengawasl pihak-pihak perusahaan pengguna lahan dan masyarakat agar lldak melakukan pembakeran dalam pengolahan lahannya. Terlampir disampaikan data Tingkat Rawan Kebakaran Hulan dan La~an :ii Provins1 Jambi. 4. Membentuk dan mengemba>gkan ketompok-kelompokmasyarakal yang peduli api sehingge upaya peooegahan d&pa1 d lakuk3n sejak dint. 5. Mengupayak3n pengendalian peocegallan dan penanggulangan keoakaron hutan dan lahan yang terjadi di daerah masing·masirig dengan melibalkan semua perangkat pemerinlahan dari tingkat kabupaten/kota sampal ke tingkal desalkelurahan, serta melakukan pemadaman dinl apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Saudara
139
Lampi ran 7. Surat Edaran Gubemur Jambi
6. Mengkoordinasikan upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang lerjadi di ~!ayah masing-masing.
7. Melaporkan kegilaan-kegialan pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota kepada Gubemur Jambi cq. Ketua PUSDALKARHUTLA Provinsi Jambi secara berkala setiap lriwulan dan laporan harian bila te~adi kebakaran hutan dan lahan, selanjutnya laporan teisebut akan diteruskan kepada Bapak Presiden Republik lndone~a. Dernikian, alas pertiatian dan ketjasamanya diucapkan terimah kasih.
1embusan Yth :
1. Menko Kesra selaku Wakil Ketua Bakomas Pengendalian Bencana di-Jakarta 2. Menteri Negara Lirr;ikungan Hidup RI di-Jakarta 3. Menteri Kehutanan RI di.Jaka1a 4. Menteri Pertanian RI di-Jakarta
140
l.ampiran 8. rOlO Dokumentasi
l. Kebakaran di lahan gambut
2. Latihan mcnggunakan pcrularan
141
3. Pembersihan lahan dcngan api
142
4. Larihan mcmadamkan ap1
.:..
JJ
::> "' '.A ...
.,,, "'
""" t,,,,
~
J..
·..JC\
·~·
,_,11.. .. '.J11.A
.,,,.v.
... ... ... .,.
...
,
'" "'"'
•µ
- ... '·'
~N
_, ,,. -·~ -... -, -..., - - -=1"' ""'' ... "' - c "' "' ... ... '" ... .. "" .,, ... "' ... ·~ - .... w
a-::: J..
ov
...,'"
,, ... 1-.l
N N
"-'NN
OJ
.
.. .,
...
N-
J..
-c o °" - - ,_, ......
-.J "'
'Ji
v.
.,,
--~
l•J
.. - -"'-
,,, .... ,.., '" - '" "' ,_ ... ... ... '" .:;:.. v.
OJ
z
-
.,
••• .... '" '" " •> "' '" '" "' '" ,_ t,,.l>w ..., ~t"' ..... . " "' '" . " ... '" ,.., ... c, \~· ,.,., ,,, '-' '·" .,, " '" "' ,_ .,, '-1 ',., 1•.:. e, , . ... .,, ... t-> ... "" "'""' .... .... ... ........ ... ... " ,,. ,,. ..,,! ... ... ... ... ... ... ... ~ .... ... .c.. .... 1 ... .... ... ... ... .... "° ,_ '" '" "' "' "' ... .,, °' .... ... ... ..,, "" .,, ,, ... ... .... v. ... ... ... ... .,, "' ... .. '" ... ... "' ... ...,-..... ., """"' ,.., "' ,.., .,. .... ,,, NN ,.., "' .,. "' "" '" '" "' '" '" '" '" "' "' '" '" "'..,, '" '"... .. ;;o ... ... ... ... ... .... .... ... .... - "' .... "' ... .... .,. ... ... '" " ... .,,-..,, ,, ,, ... .,. ,., ,, '".. .. ,.. ,, .. .. '·' ..,, ... . ... .... .c.. ..... .... ... "" "" " ... "' ..,, ,.,. .,,, ... ... "' .,. ... ... ... .,, "" ,., ... " ,,, ,, '· ,. " ,_ .... ... ... ... ... 00 '" ... .,,. •> .., ... "' ... ... .... ,,,,. ~ ... v '" ... ... "' .,. ... "" ... "' ... .:. ... ... "" "' ....... - "' ... - ... _ .... "' ...... .... "' - ... ... '" '" .... - .,. ..... ~- - '" ~... ....... - ,,, - - ... '" ... ..,.......'" ,.. .... ..., l::lw..:.di8, !::I '" ... - ·~- ... - ... '"' "' ... ... ... '" .... ... ... "' ... ... '" "' NX '" ~ .... ... '" ,, ... ... ... "' ... "' ... ... ... ... ... "' "' - '" '" .... '" _..., _,<· ... "' '" "' .. ""' .. "' "" .. - "' ''"'w ... ... - ... ... ....... ...... ... '" "' r. - ,, - ... "' '" ... ... .,. "' ., ... .. ... ... '" - "' ... ...... ...... ... "' ... ... ... "'" v.,. N'"' '" ... .:. ... ... ... _.."', ......, - ..... . . .... ~ ... '" ... ... ........ - "' "' ... ... '" ... ,. -· .... ....... "' '" - co"' .. ..,. ... ... ... - .,._ ... ..,, - ,._ - ....... '" '" '" - ... "' "' ... :0 ~ '""' ...... ... ... '" ... ... .... ..... "" ... "' .... ... .... .... ... "' ... "' ... .... "' ....... ... ... ... '" ... ,,,. "' .... .,. ... .... ..,. "' ,,, .,00 .... ... '" ... .... ... ... '" :1. ... .... "' ... .... " "'.... ... ... ... .... .,, ... ,... , . " .,. ,,, " .,. •• "' ... ,. ... "' .... " '" ... ' ... ... '• .... .,. "' ... .... ,. .... .... "' ... ... ,... ... .,, " ,, " .... .. ,,, ... ..,. ... ... .... ... ... •• ... ... '" "'"' ... "· ... ... ... ... ,, ... .... - •-> ... "' ... ....... ... .,. ... ~·-.1 " •• ,, " ... ....... l" "' ... '" ,,. ... ...... "' ••• '" ..... ,, ...... ... .... ... .... ... ... ... ... ... "' ... ........ '" '" ... ..... IVN
'"
J.. .t.
J..
J..
I> I
t.l
.
N V•
J..
, .. .J:i.
J.. J.
J..
.t.
..
..
I J:dVl
J..
"
.l>.
..
v
,.
J..
N
N
..
N
..
-
N
~
~"'IV
..... - .. .~ - .. ... .. .. .. . !,,J '"'
N
V>
\.oJ
.b A
'J•
I
V•
·~ ......
OhJ.
..
..
. . ..
\ti'
VI
ti•
A
..
C•
IA Vi
..
•11
..
J..
. ..
..
.t.
Vi :..
N J.
J.. N
J..N
---
J..
·~
N'~
.
N
NN
J•
N
W N
A
N
..
Q\
J.
V•
N
V>
"'
VO
..,,
.... '"' "'" "' .... ... V• w
....
N
N
-" N NN
•"'
... '" .... ..v. ... .... "'
N"'
Vo V• ...
\JI
..
l\J "'
. .
V>
~\,,i
V.•VI
..
\1'
\I\
.
J>
V-•
IV V•l.1•
V• .:.
w
w N
-. .
.. .. ... .., ...
\~
V• .L.
A
V•
..
VI !•.J
....
to,)
....
V•
,..,
ov
V• V• Ov
.~
.... .,.
"'N
....
N
""
N
"'
V•
.J> ....
Nii;.,,
ww
NN
..-. ·"' w~ ....
·~<-> V•
~
"'V>
N"'
...., t;: ,,. g> N
w~
w
N
\,o)
V> N
..
..
.. - -
°' ~""'
... "' "' - "' "' - ... tt "' "' " "' "' ,._ ..,_ ... ... .., ... ... - - ... "' - .... - - - - "' "' '° "' .. "' ... "' - - "' - - - - - ...... "' ... "' "' "'w """' - ''"'' "' "'"' "' w"' '"' "'"" "'"'
N N
"'
N
"'N
w
w
NW
NN
N
;).
N
N
....
....
.~.... V'I
i
-..
. .. .. "' "' .. ... ... _.,, _,. ... ... ... "' ... "' - - " .... - ... "' .. "' "' "' "' "' "'"' "' "" ... "' "' " ... ...... ... ... ... ... "' "' ,,, ... ... ... ... ... .. ... ... . .~ ... ,,, ... ,, ... ... .. ... ... "' ... "' - ... "' "' "' "' "' "' "' ... - "' "' "' - -,. "'"' .., ... .., .., ....... ... N
--
a<
~\0'
V•
. - -.. .
.;:..
VI
·~· J_
N
l./l (...,
N
..
N
ov
N
..
V•
In\.>
IJ• :"
"' \.J
N
..:.. 1.1'
WN
N
V•
b)
·-~
J>. N
J.
.
N
h.l
•J .
N
N N
N
A
IVt-.J
N
h
V>
N
,j,.
A
..
1-.:.
.
J..
J..
?.,..;
J..
V•
J..
V>
~N
.. . .. .. . .. . .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. V•
ov
.ii.. ,~, w
:_.,. t-)
V>
1-.l
V•
V>
.... U>
N
L.
tv
I .r-
.,,. !JI
... ,.., ,.., ...,
J.. -N
N
AN
w"'
w
w
w
w
N
-
V>
w "'
<J> N
"'
N
N
N
00
)1 ~
C)
0
I '·
,,., c" -c
,,. ... <:.-• "' .... C\;..,. y;
...
C' .... ~ ... >
cL . N
LJ t.J
"' "
., ..,_
l>JI .. ,
- ce- - - -.,. -... - -.., -- -
-o ~
.... c-, 1....,
.J.:.
-
_,
7.
·~ "' .., .,. - "" ,. . , v.l~ ~ ..... - . - - .,,. .,.._ ~- ... .. ~- ... "' - "' . ,., ,, ,,. ,. ···~ ~ ..,. - ,_ ... ·- ... - .. - - ··~ .... ... ... w"' .,,"' ... ,_ ,,, "' ... ._ "' .... ,_ ........ ,, ... .. ·-- ·~ ,,..., ..... ... ~ ... .... .,. ... ·- """ "" ·... ... ... ... ,_ ... .... .... . ... .... ... ,.I ... ..... ... ... ... .. - . .. ... . - ... ... ... ... ..... '·' "' ... "' .... ... ,,. w... ·.o ... ._ .,, ,_ .... _,_ ._ ft._ .,, ·::> ~ ._. .... ..,,_ .... ~ · ~ ·...- --... . . ..,. ..,. ... ... ,_ -- .. - . - .,. .... ... - ,,, - ... ... ... - - ,.. ... ..., "' """' -... .,_ ~ ._ .... ,., "' ... ._, "'V• .,. ..., ... .... ,, ... ,., .,, -~ .. .. "' " "' '" "' ... ... ... .... .. ... .. ..,. '" " " ... . ..,. ... .. ......1 .... ... " ... .. ..,. .... "' "' ... "' .. "'' "' ...... ,_, ... - - "" ,.. -e .,.,.,.__. ._ - ... Iv - .. _.., ... - ' "' ..,.._ "'' ... .. ... .... ,.,. ..... .,, ... ·- . ,_ ,,. - ... -,_"' .,. ... - ... - ... - - "" ... - -- ... -... .......... g"~... - -- - - -- ... "' - - - - ·-< ... ... .... ... ,., "' "' "' "' ..., ,_ ... ... "' ... "" ... .,. . .,. "" ~ ... ... .... ~ ,_,. "' .... ... - ,.,. v .o.- .,,, "" ...... ...... ... ,,._ "'~ ... ..,. ,,. .,. .. ... - ... ... ~ ... "' - ... ,_ !,,. .,,. ,,. ,. .. ,,. .,. "' "" "' ... .... _.,. ~ ..... .. ... ... - - ... v. "' .... ~ ... •• -- "' "' ,,. ... "' ... - "' ,_ - ,,._ - -- .. ,_ - - ... "'·.. c - ,,, ,. "'" "' .... "' - • •• - ... ... "' ,,. ,_ ., - - .,_ ., _,_. •• ..,,, ..~ ,, -- - ., - _.. ., '" - -.. -- - ~ ... -.... ...~ ..,,.,"', T ... ,,, ..... ..,. - ~' _.., - ... ... ... ~ ~ -· ~ -· -... -~- ,.,, - . ~· -~ ,, - - ... ,,. "' "' "" "' f ~ .... ~- ~"' ~- .... - "' -1~ "' v. ,,,. ...
"' .....
.JI 'JI
i...1
r..:i
-'o
v
~
-0
w
... ~
A
0
VO
~!/J'O
I ..
'>
-'A
"' V• "' - .,,
z;
A
-
tJ1 \.-
C> W
·~
A
'-'
)'>
,,,
.. w
A
•J•
w
'-
-
Nt...;
-
w
c,
w
""
'A
J> i ....
C•
N
.s,
:,-.
"-
-
se ~I~ c•
w
w. ....... w '>
Nw
N
.>.
-w
.
N
c.
w
-.o.
;,...J .._.
C>
.... Cl>
w w
IV~
A
·l
ov
-
w
J
A
-
w
.
'JO
N
C•
w
'-
J>
w
0
VI~
.>.
V> .,.
~A 1.A
..:..
-N
-N
JI
, .... tJ>
N N
-
N t.)
-N N
¥)
-
-- -
N N
.....
A
'J• ;.A
.t.
U>
.:.. 'VI
A -
-
·~
...,
00
VO
N
-N
'Jo -
C"
.:..
L
...
<.A
"'
N
<J
:,,.
•JI •.A VO
VO
"'
.1 ..
•A
•_,.VO
N
N
v- .......
'-'
A
V• VO
.:.
N
!o.)
N
'-
-N-
N
... - - - -- -
- - - "'
V•
~VO
-
N-
.., "'
-N
..,,_ - - - -.,. --
-N
..,.
"'"'"
N
- - ...,_
I
.. -
~- -L
\(; lH
........
N
N
- --
IJ
-- -
Vo
"'0
- .. ,., - ~-
....
""""
, c
147 I .ampnan 11
Pcng~jian Valid uas dan Reliahilitas K uesioner
Pcngujian validitas menggunakan kocfisrcn kore'asi Pearson dan Pengujian Reliabilitas mcnggi.nakun Metode korelasi SpearmanJJro...-11. diperoleh hasil scbagai berikut: ----·""'ra::..:b:.cd Hasil Uji Validitas dan Reliab1luas Kuc<;1011er n -40
-
Variahcl
No Item
I-
I
2
3 .j
•·
.. I
8 9 10 11 I7
Persepsi (XI)
5 6 7
I
I
>-
0.469 0 485 0642 0468 0 563 0.-192 0623 0.603 0.469 0.557 0.623 0.497
0.300 0.300 0300 0.300 0.300 0.300 0300 0.300 0.300 0.~00 0.300 0.300 0100 0.300 U.JOO OJOO 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0300 0.300 0.300 0.300
17
0.499
18 19 20 21
0.795 0.545 0.590 0.593 0.751 0.502 0.538 • 0.526 0.557 . 0.715 0.527
24 25 (X))
Krilis
0481
23
Sosck
Titik
Validitas
13 14 15 16
22
I
•
Koefisien
26 27 28
0.453 0.534
0.632
0.300
0.300
Kesimpulan Valid Vahd Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Vnlid Valid Valid Vahd Valid --Vahd Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Koefisien Reliabilitas
Kritis
0.933
0. 700
Re habel
0.726
0.700
R·
Titik
Kcsi mpula
--
-
I I
148
Koefisien Validitas U.734 I 0.830 0.488 0.655
No Item
Vanabel
---
29
....___
-
30 JI -
-·
J2
,,
0.55] 0.555
.> .>
3·1 35 36
--17 38 39
40 41 42 43
Parusipasi (Y)
44 45
46 -
L
47
0.468 ' 0.507 - 0.654 0.453 0.449 - .__ 0.685 0.110 0.747 0.622 I 0.643 0.776 0.188 0244 0 715 0.265
--
48 49 50 51
I
0.180 0.7-15
.. I
Titik Koefisien I" b"li Kritis Kesunpulan R ehabrhtas 0.300 Vahd ·--Valid 0.3:>0 Valid 0.300 0.300 Valid 0.300 Valid 0.300 Valid Valid 0.300 0.300 Valid Valid ' 0.300 --+ Va!i!_J 0.300 0.300-r Valid Valid 0.300 0.300 fidak Valid 0.963 0.300 Valid Valitl 0.300 0.300 - Valid Valid 0.300 0.300 Tidak Valid 0.300 Tid;;k Valid 0.300 Valid 0.765 Tidak Valid 0.800 Tidak Valid I 0.745. Valid I
Titik Kesimpular
Kntis
-
I
0.700
Rcliahcl
I
Dari tabel uji validitas dan reliabilitas, dapa: dililtat bahwa hamper semua item dalam kuesioner memiliki nib koefisien korelasi lebih dari 0,3, sehmgga dinyaiakan valid kecuali item 40, 45, 46, 48 dan 49. Nilai koefisien reliabiliras untuk ketiga variahel
mcnunjukkan angka di atas 0,7 yang menunjukkan kuesioner reliabcl. Dengan dernikian rnaka data yaug diperoleh dari kuesioner dapat digunakan untuk pengolahan data
selanj urns a dcngan rnembuang data item 40. [Saccu:o. J 993:126& 14 I)).
J
succesove
amrnrun 12 ... Col 1.
7.
Category
coo
non
l .QOO 2 . .:::io ) • ::l\10 4 'J ~C! '.:!.~VO l .~00
-~. ouo
o.
0.1ll(:
l 6. :•OO
0. 4'."/l1 0.01~
t. :100
o.
(). ;17~
::..ono
6.~00 2.000
o , 275
o. 'l :•C'
•I. 675 r . 000 0. '.50
o.~25 0.. 1 ::o C•. O=->()
0.200
1 .
«o«
\. ~,26
!I. 2~.3
1. 70'> ::.611 4 .•jJ<\
::91 0. l~~ 0.334
l . 1 'IO
1.0CO
0-~~fl
;:i.
Q.30(
0.7!:S
s . 563
~.ooc 3.28( 0.33'1 (J.
36(
-o.sn -:1.!',.o;A 0 .. ~,:.11
o.ooc 0.23:!
! .0.'.:6
o.2ev
-0.64]. !.2~2 e.161
~¢~
•I. ;.'7.0 1 • ~JO.fl 1. £S·'i s . '3·'. 1.$07 J .co« i .-01 s
::. • USO
2LlCo
O, G;;:i
13. oco 2.006 Z4. 000 14. 000
0.,'326
:1.61'~ l.COO 0. csc
O. SOD
Q.650 I. 000
: . noo 29.000 J.000
o.n~
o. ·12:..
n . 020, ·1:.0.
o. css c.ere
0. t.•1'4
0.01~
0.625
. 000
o. 02: .
P.SoO
0.25$ 0.23:,
1).935 J .036
.:.. 000 : • (l(o(j
0.10:0 0. 025
0. 00(; 0.056
-1.~CO
~ • 0(10
6. 000
c. 150
1 ~DC·O 0.02!< u. l"I>
0.2~8
-1).9~!.\
1.0U3
a.oco
2.000
c. cso
IJ.300
-0. ~55
4.000
2:9. •)OU
c, 725
0.22!1
0.103
1.64.?
2. 49~ 3.609
~>. 0•10
2.000 3.000
:1. osr, O.Oi5
\ .ooo
u.ooo
2.000
{: .015
O. U2
-i .440
1. coo
?, . 00{;:
5 .
·~- 1<5
11.ZQ..."!·
s. 2~-0·
-{).~2
(.($0
1.1)•JO
26.aoo
o.e so
0 .. 233
1.036
s. 0•)0
6.(lOO 1. IJOO
1.003 0.02!1
0.000
Z.OoJO
(L 6.!•C O. J~C 0.02!:1
U.0~6
-i
3.000
l.~00 1i.MO. l~ . .).06 L•)OC
0.025
0.050
0.11)!1
I). 11)C".
!\. 'i'S(l
Q.'3;~.
-1. 645. 1 ~'?4
0.25C
1).
20.000 16.000
0.50C
1.000 0.100 •).600
l'J(JO
z.ooo 000
- . 01).Q
]
.000 2 O•)O
2.000
~. o-;o 5.000
,
(l.')(I
2 .C·JO
?. . fl ;)(I 4. 030'
~ DJC
!-l. 000
O.O•!i
U.
-J .~4) -L2S2
0.050
::>.000
1.1.1)(•:1
Q.200
). '25 0.775 l.UOC 0.2-0C
Sc~le
'.6·1'1
2.0CO
2.coo q.DOO
/.IS".
eco
o. n~c·
! 1~
z
l. 300
·1. 'J•)Q
()!)t'I
O.H2
0-~0i)
occ
1'.
I)~
o , 9(10
?. . 00 0 3. one 4 ; cco
1.!. OC·)
l
o.1co
~I,
10.000
Q.
0.1{i(1
coo
;.coo
9. 00•1
O<:neity
4.000
s.
c . 00"0
cvm (i .:•::.i.l 0. 075 (J-. 1 (I~
3.000 16. ~00 .i r. 000
:r •
1.000
:} . l~5C: :).. i}l~ 0, 02'.j 0. t))l
".:Jo
3. ::::'C• s. JOt1 2.000
Prop
:!0.:03.0
8. 0110
l.000
6.000
ece
2. cue
3.~00
5. 000
1.
4.000
t: . :ioc '1.000
2.00C
26. eco 2-.0CO 9..0CO
3.ouo :; . 000
l) era.·1 Freq
1 n. 1no S'. :>OO
7..)00
l~.)00
'
·,oo
l .O~o 2 o~o 3 030
13.:l()O
4.0~0
15.£100
r·:in 1. Ole 2.000 :J.000
'
S.000
4.000
~~ aoo t.ooo 15:.~0:0
s.ooo
o • .a:.io
o·. sso
c.roc
o.
I).
$;:;Q
0.115 O.OOC• a. !03 3.36G .: 1. 00(• 0. 10:: 0. 370
c.sae
1.000
0.000
u.:J.Sn
0. ~Jfl
0.22~
Q . .;7~
0.398
o. J.~c tJ.3?~
o.~25
0.398
J.90(> 1 • ono
o.1 •.15
0. 32~
l .125 o . 450
0.206 0. :t96
o.JG(
J.~50
0.396
0. 31!: n. \.?5
).925 I. OCO :J.025 O. 4CO 0.6CO
0.000 0. c !>$: o.. J86 0. 386
o.:2s
0.C::l~
0. 3;~
0.7.00
-1. 6,5 0 ..... "l:!'-.J
-1.~60
~.:21 1.000
-t.JZ.2 {.8~2
Z. S5-;1 4,4gz
.see
J.OOJ
J • .$G-:• 1
""
., . 50?
-r.zez
J .OO:t
3.2>-3
2.233
-11.,6"0 ... o. 06$ 0. Ut.J
J.flOG
!.2$2
2.86~
j,
(1. ·~1011
::t.14~
2.980 t. .: 3S
::, . ~f)l
ooo
o. li'5
4.209 i .000 :1. &~2 ~.: 7C· J. coc ; • 617
O. DQC•
0.4~C o. :>5r
(I. 1 0(
-i.CA!> 0.4:.·1
~.·.•er;
121
1.914 i.i1: ·1. 02:6
1.1so
1. LIOU
-0.12'6 0.]26
2. 062 2. 647 J. 32.~ 4 .53Q
1.440
-0. 2:,3-
:.ooc z . .;e:
O.Z~J
~ . :~ ..ll1
-J.960
.
'.110(1
, J.5. II
(
1,100 _ t.'0
It)
2 - i;.l}f.:
l'Z."O'"• 1. Ci(l,j'
o,
c.~?:s
ft • .!6('
'). 4!1..;
~", [f~~.
C.3~0
o. 2·;r
.'OC
:2. c'3:· 4. CrlJ!
C.5~-0 ! .OC·J
o . .;:;:i
:•OC
C'.$5C O.EC
iJ.3E!'J i .2P.2
. . --·-t:
~ • .___'I)
i ,cec
~.£i0t C•(l(.1
_ .\'l.lU
' coo 1)0(l
0.40:·~ 0.1 s 0.0'1'.'> U.iz:,
C.S'15 I .CCU U.C7!1 U.i.(o~
o. !t:.o
r , 7!i0
(.OU
CCQ
I
..
:: . 4] l -J.
10.:l
--1. n&.~ !. • l ':~
u.t.~a
z . i19 ~. l :,9
-
"\(11\
{' _ '!:!" e, 1-00
o.~1~
-
o(Ui
O. 1 ?S
0. OJ-t.
t=-..n •0. ·1:.,0 __ )00
g~ t.34$ r, hl~h
o.
!!>? C_i15 0.3SZ G
n
7H
0.311
J.OOC
0.52•i
2.559 IJ. 046
1.$~5
-J.Zn
3. S.~5 J. coo
-1 f•'lt;.. 0.67.;
o , 05:0
e.3oo
0. 3~£
?.1.COO
0.675 O.OZ?o 0.050
c.~?!> ] • JC"J t._350
0.058
2.(00 20.lOO
O.CSC•
c __ to
o.:7!1
-: .;·e~
U.:300
o,
(.l.~6b
n.2;;.
16.(0li
0-40•)
a.coo 0 206
-1.150
5-. DCO 2.3(0
q_;,.cc ~.t>CC
1- OCC 2. O(;·C3.0(0 •1.0C•O
s , noo
-0.£,7.; -D.52:.;
1.96~
o.coo :
64"
0.:25'
c. .oo
0. 7./~
Q_ ".!00
o.ns
b.\.•OU
G. J:.'.'JO
c . .3-1!.
0.42!>
0.€(0 1.0(~ 0.0.5-0 O.Gi5
0 . .!7$ 0.290 6.COQ
-0-319 0-11~2
0.103
-1. 6-15
8.DOC
c 2on
2.JQO 2~.VO.) 13. \J(J·"' 5.60)
0.05C C.62S
o . .;;c,
1-U'.·D
18-00·~
0 12~ OA5C
•J. lZ~ O.S1!t
r s.
00)
o.:n~
C-9~0
l. 0-0) l. CGl
0 02! 0 oz:
t:-.<1:7~
: .coc
0.?60 O. c.10(1
o.~!>.;
0.206
i .:.~J 0.189 1 (,.:. ~ .1. 960
o.:92 0. 103 O.OSB 0.000
1
., ~·:'
Z.506 l.918 1. t•CJO 1. Q'/3
2. 100 4.509 '.;')On _.$1S l.5Q:
4. )29
5.(•00 .; -~00
1.0(0 ;).1~5.
17.{•00
0.1·5
-1.J5{1
0.00~ 0. 318
~ .aco
e oc
J_.
2.60"
C.750
bti!
i .
o.:89
1'.7~fl
0. 10'3
'-·
-l .<;:4l•
oco
C.7.06
·~
......... .. ·' l..J04
10.coo 2.cc~
__ ):O
j.70\.i
c.
~".""·
i.ooo
----
.: • ': 1-t _;:.~BO
:.ooo
0.250
l.(00
uuu
I. 940
a. cr1~ 0.1(•0
z . C~I>
l.
-: . 4,;r -~. c,.;2
10.COO
<.vOO 5. )00 2.JOO '.3- lCO 4."JOO
;. . 6?.l
n.ooo
0.625
' cnn 24.COO
'J.:l19
! .•)00
o_.;Jo fJ. c i~
0. l 2:S n O='c.
-o.s-z --- J • I; lj(! 0.126 :.06>
.._._ """"', ""
,.. = .. ='
l6.000 3.000 2;.000
0. .S7'i
~. ;- 92
•• \:190
:;•t), r
~.coo
J. C•OO 0.142 :i.kO(; 0-31R
z.3;3 :; . 916
1. 616
o.oso
.'.:.!!''.:.'C: 7..0tlo !9.COO n 000
~.20~
1. "'e!':i I • 0 l)f\
-J .'1'1P c .Z!..~
2.000 ,..... _.....__ .........
"t1::l e , !-!:!:.' 0.05{' 0. 415
0-00C V.jVIJ 0_3qs
s
~.093
Q.
o.:1 :~
6":G
1.0-00 2. _6( 2. (lq .! • ~::Cl
).147 __ .... __..,..., ..._... ,
(
ono
CiJ•: 0.28C 0.39<
r;e.-o
7)'
-1.q;.r
!.OCO
O.Ol:·
17
L ''O\I
t ,
5.
0-00~ l.0~8
0.2-:>C'
.
J.2~3 1 . £"(-(.)
!>.DOC·
2.JCO J. :a;u
ZR .()CO
16.600
LOOO
S. J~O
'J."/. ouo
o, ~7Cj
2. 0:(1
3_000
.c J-0
a. ~:;{)
s , O(l(1
•t.
2C
1Q.nao
22.000 tQ.O(JO
?..•>VO < onr;
~o:c.
' <•
u.:~.5
c , •1CO
z.i.:-~
]._
v.~,
~.VJU
5.VUU
1:t•O
l. • __:·.'::
fJ.~~o e , '·2!">
3.000
3. UGO
--"
1\,1
.... ::~!.. o , o·; ... o . '}';~
3.000 1 ~- (N,.j
s . uvu
4-.G03
25.000
e.t'tl.'.I 14.\.:0\J
2. JOO
.i.CU-0
2.;:. 000
1. 1.()(1:•
s.
c.coc
23.0•JQ
,5:-. . ,,•
s . acu
'
C\.!.
1.
5.CCCi
"'?. ~ni;
;
e. :·s.s
!.c:c .cuo
"
-1 .150
,-~
~ .noo 21
o.~z:.
:?Of O_'!S6 IJ. lf"t
I. 0.
7. "10(~ ( _•)00
zn , noo
. ! ...:S
l •'•f·-1
~
3.VQC
1$-.UOO
c - - :'! c. _ .;c
0 ;: ')i' o , ftli'
:·.oz:
~ .Oot_. .: _ COi1
'
J.fll"{l
(' • .:5$1
:: .ooc
Lb. lH'll
1?. ~,Ji J • ..._ - ''
-·. o:'
t.~I~
:: _ CiO(
11.oco -
~ ...
'*.:0'
o . .,.
'
(..('!(if;
';
r. c
fl •:: .., :.
e . •.
~-r,no
.e . oco
1'.
:.JOO :. 706 z , l] 8
2.38C 4. )4" J ">00 :? • OS.2 4. l.70
1.~00 2.233 :t . .311
l. q34 4.985
--
l
.-
0. ~CH~
3.2~·0
···-~·:o 0. 4(:(1
0.2?.0 O.·~O~ 0.3f6
O.SC0
0. 3-£•:'.l
c.o:.o
2- .b69 2 .a63 ~ -~00 : .000 J • 5'-4{l
3. <·00
O.:i~AI
G. 7:0
O.~JG
O.Gi4
~.Z?l
.; • L•UU
~. ouu
G.U~
o , {)!)9
1 . ~!">lt
J .11~
~.000
1.(JU(J
t:.02ti
o. c·:~ l . 00: u
1. •_CQ
, I
~·
1
OM
( ·11 jl
0(1(\
;.~ .r oo I
J. t.•UO
22.00-C
,1.l Ut.)O
c. ns r . U2'>
.:S- l•vv J. ()00
l. .·JUV
5.Gl)O
;r~ . <JOU !1.VUJ
.. ooo
2.
{JQ(I
r , coo
o.~ou O.!->O
.
i•(HI
o. J03 ~
~.J04 ·1 4~n
I (lflil
c.rer
2. 3'67
1. z sz J. 64~·
_; • :J,)',j
IJ. '):'!;~
J • oo:: t .5bb
z.l
U.ZtJU
-U.$ict
t... l•:>V C.??t;
u.L:S.u
u • .31 ii
~.q1Gi
-(•. -ti"'.i4 -0 ('11''.<;
C.S?.5
.. ooo t:.1i~
0.1qA o.·ao;l
c.rzs c. 02''.3
0:. G -:,v
C. J >O
r:.
-u
0. 7.l)b
- I,
c.zaa
-1. 036
il.?i\"if 0.348 0.000 0.33q 0. 348
_,· r ,
I
r,t.-;
2C
nee
c.soo
1.:! l1 l
nso
C.300
/ill! C.70tl i .OOl)
.oco
t.27~
c.2·1:.
.ooc
c . 02~
,.v • ..,,,,,-.; .... -.
O •. NO 'V • ...,..,,,,,.
" v.
c , 07~
C•.72!1
0.334
1.000 0. 025
o.oo.o 0.056
-:. 9f·O
0.075 e . "! !'~ 0.87!1
-1.11!1 ~ .122 1.1:ic
l.CO"C
0.112 ~.!'?S 0.206 0. 0(>1)
-) . ~15 1. O.l6 0 A4? 1. 440
._.,'..
,..,..,.. ... v~
!.O\IC :1.
eoc I. occ
c. c.
27;
?..060
c.
OS·'.:.
02;
,. ~"'
....
.. .,~v..... J
5.C~Q
c. c.
l.OQO
2.000
r·.n~:;i
o.osc
Q .1n:1,
2.00-0
4.000 2'-' f'l('ll)
c-.10,
,, ~"':i
0.1:;..;. 0 .:it!(',
e , 2JJ
'
(\t.t\
C:. ~·2.:-
17':.· 17.::-
4.000
;; • (;00
o. : 2;,
U.92~
! . 00 0 i . 0()0 2. (;~0 :!. •JVU 4. C Cl) !. . 1 C'O 1.1;1.>u
3.000
0.01:. o , i ~:a
i .
~-000 ~.000 ,,,00
;?~.}
o.zs:1
3l.OOO
4.001)
0.
n , J ·)~ u , zcu
5.0M
nnti
0. 12f, 0.817
l•tlll
~.QOO
.~.coo
10.C•OO
2 .C•OO
1.000 l9_(100
coo
"c.
?RI) i.f,'2
0, C"OO o, 318·
~.053 0.025
V.2~0 0.3.CO 0. 22'.)
o,
1. $0(•
0.28(1
$.15
0,3q$ o. !60
9 .C•OO
(1.200
l.CCO
o.ooo
(,.. 0:,.110
n . ~:I -0.4!·0
0.1~·11
o.;t3:; 0.386
o.:.z~
0.72~
18 .~00 5.000 J. :)lHJ 10. :JOO 3 .. 000
2:000
0.6C'O
0.02S
n. ·;.~-o
o. J..34 o.:; 1 a
0.250
1.060
0.000
o. c·,;~
0.0·15
0.1•2 0.2~.,.
-0-:-c-1~
0.1.>0
0. 524 -!I. 598 :.24
-o.
~". ,,,..,<J ... ,..:.:
c.nse
-o , t((q ·O. 52'1
-1. 4~0 · l. 03~ ! • 0'.lf;
0. tl2!:J.
O.l9a
O.f.00
:..l'l(H.l
]. 000 3. 00)
,, 0)0 1':).()10
2.0)9
o. ooo
.110
1.0CO l .673
J.OOC
J.HO 3.S2:S 1. 0(•0 1. 666 2. -6 B7
-0.2~3
1.0\10 1.029 l . fj~.5 2 .1&4 2.957 1.000
-0.12b
1 . ·' ',"/
0.386
0.253
u.s-ia
0. 524
o.~oo
1 3JlJ
0. :JQO
ll.•lUO
IJ. ~
0.050
a. ~~t:
0.3$6 0.396
q
1.'1(2-
":·HI
:11.:
C.O]
2.916
5'9f {l.~74
0.025
()
2
o.
:J.000 0 .-063
Jon
"000 L7€2
2.21~
:1·:>0
if?:,
3 .299
0.253
. U•JO
0
: '676 ! . geo
3.6il -J.036
0
0..
?: . -1;13 J.'127 i . CO()
l .7~2
c , aoo
4 CJ('I
;:.:~c
7 •.i!'lt;!
20. 090 1.1)>)0
3 OM
coo
1.653
R4 2
: . r.ioo (.00!)
1.
4;,1
,
0.395
16 3.23_ J .~JOC L .5:,i~ 1. Ji, 2.511 3.BOG
o.
0.1 !JO
0 ·23'3
17
-Q,
C.1:'.10
$51)
1.:;
4.950
28. O•)G ( •• C•:>O
0
J .13..-1
e . <;l'l~
4.985
~.:JOO !- • :'.10('1
~. 000 3.UOO
41. 00(1
(1')11
0. (o'f .... 0. ~"1!·
O.OO:J 0.1•)2 0.392 0.1·1~
.. - ....
2.oco
'IC .QO.~
...,r_ .•l\•H ,... ""
~
1. or.0
~.:'(~(:I
'a
39. OiJO
.00\1
t . (.1UU
). • tl(Jo:j
38.UOU
(j
2.000
-5. 00(1
37.000
r... '$2.!>
-:·~ooa
Q,000
36. :H10
c.~oo
•. ouv
~.000
35..COO
(17'.;
1. (;0~ Z. l•IH>
!. • (100
l
e
«no
i;.
LOOO 5. Q(l(o 0(1;)
n. i:r.o o.:co
c.oso
;.1.;,e,.
:;i;.
~ .000 7.0.000 lJ ,•JOO
a.zcu
2 .000 ;.o. f"1nt1
4' 000
i
~· ... .,.....,
0 .SS(J
li. (00 (L.•t.1
-
C.3SC
3. (GG
se.
·-
J tl:. j0(1 10.001) <.OOQ 1€.(100 .; . (•00 lt' .•JOCI
2 OOQ
I
L 4~. CO\
1' ccc 1-1. L'C:.l
.J~. l'CU
h.l
Lii
.uvcl
4 5. (10:~ l .-'."lt;:) 7'. OOi1 11. 11~ fr I. :l(>n
t .! • 00~ I 1.000 '/ x , {•\l:'l I s , :'.1•1i1
4 . .J(,JC;
_4.0!JO
'.l.tlVC I. O:iG ~. CC•C·
7.7..
'). ((I(•
1. COOl
000
H•.wv
-
~~·. ace
~,(1,ffi
-
._. oou
c . oor
0 fJ I:+ D J.2:J 0 100 0_10~ \I. ;~5b
::·. ~1? ~/ ti. er.r-
n.
O.o~l
l.
1!'.)
vl•r·
U.334
r..
·.i;':? l '/5
o.n()c
. :b~&I '3 • ----~
•:I ..j
?So
:-: . 1 ec;
1.
Ji)(!
- .ZE2 !:j. l ..,] !. .2:2
~
- i;}
-0. ::G
z.
c . ~Jv 1 • u '.!II
Ii._/~
u. '15(1
o. 3'•'O.~Ot
.?.O. 030
0. 1;0 0' 3~(· 0 ~0(!
• • 'JOO o. 1 so 0,7JOO : . ,0(1
20. 000
0. ~(·0
n, :; co
o.
2.0lO
2.0~C
O.QSO
o.oo:i o , 12{1
l . .1{!1)
I. uuu
(J. Qi'!)
0. :1~0 o.:.'7!.
39~ ~.1?~
1 3. 3 I .(JL)t: 1 . ~ (.,~
4, IHI\}
~-001)
lJ,l).5
o.
0, 18~· 0. :>.2 'i
z , ) !>1
., • 00!,"1
1 z . nor1
0.300
.. lOO
tJ.39; (j • .? Q~ U. O:.H.•
I • 1111• I
I~ • OtllJ
•.J • ..'!\.II.I
l.!.:HIU
J.
2.000
11. oco
0.275
a.
r..
i
(.>, Ji.:i o. )IJQ
e. 5"1!1 e , ~t;: I. ouc 0 '100 l . ;i .. tJ IJ. l:iv
II
o. 6,~ o.~9a 0
1)(1\)
I,. 000
nae
c , ccc oc
: ~. 0
s. cco ·I. )vO )QO
1"10
lJ.23~
o.
J:<•~
-1.C'il
0.
(\(+(\
0. 00\
-'''c
121 • -~. l.i'J s , C~(!
a. oe
=-~
1-''"!io:i 2. ~~)7
-U.;,J:;
I , •-i\}'I
392 U. I l!J
o,
I. 9•$
0. (J
s.
;::, ~~:;. ~. r, J J
109 1. .:~l !61
! ,,()0
z~
Z.UYu
i
•• OIJU
IV. •JVO
l::Q r-, lVO O.L!'IC
3.000
- . )00
o, O?~
-0. ::!7~
0.3.H
4. \)CH:
u. JI):)
0.22~
o.soo
0.399
~.JO(': -. 1 • .;vu
1.0. 100
o. soc
I .000
o.oo~
c. ~~~
~1. J~:t:
- t:, J IJ J
1.000
13.00D
0. 7.j0
O.Jl8
z,
•.ooo
n.2oc
o.cisn
O.G•r.
a. Of•O
J .6~~
4.000
1. 000
o , ~1~: c , !)7.~
0. i'J'7~ ~ , (I CCI
O. JOl 0. C!.9
'-· 11 u
0. '17! 0.15~ o. 0:..(1
c. 77~
.
.....
;,.ooo 1 . 00::· .?..ouo
~ t. 000
0.
:) • ') I ."1
o , l (.'0
o.ooo p
4. (oO~
c. 2·1~
~.000 ~.000 l. 000 ' +\°'II :1.
1.
ooc
ooc
s. O)G
z , .,,,ij
• ·r. ~oc
1.000
oco
1i . 6.000
2. Ot\O
L, OC•O Z3. 000
.·,no
"3.000
2.000
.;.ooc
(\
u ....
"'II t,.
...
o. n~
~41:
v.~Cu IL~~ 18
()_~;·
onn
1. 9~0
1. no~ .: • C.:t6 !.COO J. &~5 I 0R1 .~. 0()~ I. OOC
150
~~ ...
o. cue e. lUO a. 14~
e , "/~~
r , 010
l. .~1.1('1
~
11.0:il!
--900
02~
0.91~ 1.or.o
-143 ).049 .c , ti.')
o. ~)'~· n no
o . :} ., ~
., 11'
0. :;~'.
0.1(<9
J. 000
11
o.
:) • 0
J.~CiO
11 \()(! o. }:!3 0. 11~
I. 0(10
o.ouo
U.!H
I).
01S
o. ose Q.i:Oo
c , 935
:-o
('!./bl•
0.000 11.\r.. J.0% J. lUl
' '.,
2. ~14: ~.ti J~) 3. 136
..:.,,. t . .J
IV L. IV J,
'.;; ..... I'.)
~·t~~s -
-
·,j
..;:.
~tV1>.)AJ..~ <J!
v. '.J'I l..i
-..::-C~!'.iNN
L
l..,J
l'J
l'-.>.:>-1.)WNN..;..t.)
~-'
v. N t.J, v. ;_,. Ln ~..., i.A ~~15c;~;G~~
~;:5;'5~61S~~
tV I-.>. l,,o.! t.) W
'b ~
""'c ."' rJ;,I N.:...
1.J hJ J- -
N f...1 ~,. ;,,,
l·JNl'JOCC
""' ~ 1,... ;,...,
=~:=~
w v.
W
-
;J\
c w
IJ
-
-
.IV t..;1.,J IVW
- - w w IV ....~
=- c- ;.,_, ccwc
'JoV• WV• -.J.... ) ... -.l
~~;t:::; ~g !'.gr:'.;:.'.
I""' t.J ..... ; -
"',.,,
:-· -
""
~,.;
8 g SS~ S g 8 S 8 1
- f"
c~ .._,·..:~ .... §ooir:i~Z
;:
I.) -..J -.l
0
!: ~
t '.t: ~
r g ~~I~
-...)-.JW-.1
occc: A .t:. \C ~
-.iCC\...i
...;i•.H
~~C(~J:g
.. .j
••_, ~
t..:>
l·.I ~
~.,) ~
A
IV
l.J f.)..::;,.
Q
t.1>
I.,) c
l·.I
c
c
1-.>
IJ
h)
c
N
..........
~~~-~---~~-~----~ !-' ~~~~~~~-~~ ---NWWN---N.L
s;
.z, J:. I~ le> t•.l.:... l.i ll
c
I·)
~
IV
~
t..,; t.J 0
!-.)
,..,
c
IV
-
l.l .L. t.J IV I·-> 1·.l l·.llV.io. ~ 1:.. O• --tJt..i-
~
N-N-
'"'
IJ
c
c- C, •
~ '=>
•.J-..J-..J,-..J
\ol
'C
~
C
N
~
- ~c~
I"
<Ji
.....
N
Z£~~~~
c :..,
~~c~
..... l.J N
1-.l
NN-a~toNA-MN~NN~C• c-, c, ·- - (1-. °c c, $, - :;-- o. _
;;,
.. .j
...
'""' .l:. L. -
-
I'"' '""
.t:.. l.:l .C.. ,._. ~
r.)IV
0
•.::-
iv:.~
0
f.J, IV
c
__ ,..,
°"..~~8::j~~ •
.J~~!::::i
w
=~cc
t,)
...J--'-J
I•)
!Y !..) "'.I:-
·...t-.J ..... ....., '-.I
I..> l..J
w~ww~ww~~~wNwwaN :.c •-•cm~~w~o-cm~~~~~c -c if 'Xt '>" ec ,_..~ 'Y: ce ce ee !,., cc ~6b8b5 •NCWCCNOOmCNOOccmc iQ ~ ~
!\JIN
tv
._IV")NNl>J
ce '-='
-
't t t 8 '.::::i'.t
~,,) :-' :- !-..I ~~ ~ "'!...,~.•..l!-.>
t..it..Jf-'"'
!"" t-' .;._ !•" ~ !'-' !.:I .:... b~~~~~-~~~~~~~·-~~ ~~o•-~~~·--~~-~ o~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~d~ -
=-1!-J 1...> 1.,,;, ~
-c~~w~c~~cww¥~c~~wwww=ww
--J·~!-.l~~
I .. ~j
~ )
¢-. c.lc- ~
v•
tv t:J t>J tJ l.J
b=.ctc'..c~
er.e.o:~::r.~
C COC'::l
-wwwwwww~wwwwuwww-1• •www•-ww• o~~~~~~~~~~~~~~~~~~c~~~~~~~~~~ o~~~~v~~-~~~~~~~umao•~~~·-~~•m OG~~~c~~WG~~cc~~~ONOM~~GWO~~NO
www••••~ww-ww•w•www
es8g~sSs88s8a58~888 ---GG~~------e-~--~·~ ~J •.,.):.,,;
wwwc
0 ---'..::~-
;....; ~ -wN~Ww~t•WWNWNN~~~ .... ~~~~-.; t-.;itv ONWWWN~WN.WWNWWN~N
~w.. .-~---
ww,ww~
C e-l-clc-le, 'e
~~~,~~--~~~~-~~---
t..J :....1 ;..;
W l..>'..J.NN
:.<
www~~w
o-www--w-~w-ww-w-
8888~ ----'C
t..)
l.Jtvt·.lt.J.WW
.!..
t-.l1.>).-:,..;.,..;(.-J-1>J
;,.., ;.... :..)1w :... ":-.Io: ...) :..i e ~;....·-.Jc W •_,J •....l ~('..)I'..> 0 ..o.J NC NW IV 0 t,,.J ......
l,,..i.......
0
-
--N-N •-NNNNw-N~--N-•NNN 0 \o 00 c 00 6 0 te cc cc 00 00 ,.., 0 ee te 00 6- c 'j,, ?ti
8
~ ;.i ~ ~-8888S0 !-6'~ ...
...... -
c .......... - c
.. .)-
i..,.. (..,.) t.oJ
--~-w::.----J:.
cc c ·-= -NN :.,:: cc 00 0 :.c: ·::: 0 Oe \c; ::;o c :.V C 8S:0:1:i:J;:B: 8~. ~Si~"8 ::~~e: g~§8&.4::'e:~:t:8~
Ccj~
~8~8b{ :;:~~B':t~::
(...>
w ""'
(...;:
t..li..) ..)t..)t-.:-:--1';..>WN~ C0..1)i.HCcwwoeYJw O'\C'I t..)NC\ W IJ !.I• Vl ~
~NNwa~AµwN~W~~N~~N~~N~~~ANANW
N ·~ ~ i..J..., (..> tv ~ :..J ·A;i':t·..1~ W w ~ 1..l 1.. :. ~ ()'I 1•:0 .b. W N t.J -a~w-w-~~~-www~--~~-~w---~-ow
~
J:.
iv "J:. i..J
~t..J
"" 4:-
0 0
.t:.W-tJIU~t-.)A.L-
..b.j..)l:,.t-..Jj..,;i~
1-.>J:..Q'.z.:.
:;.c. ~ :;,,
"' , w .... O' "''-""C{.-) ~"'"'l~"'o· +'""l'"'"+'c"'l'"'"+~N'+w=;· f'"'+~"f~N'+"'=;l'"'"+="''!'"'"+~'·"or"'"f".~'+"''-+~"'o~~o''t'"'ct'coor"'ot""'t._, i..:a w ~
,..... !.; ,,.~ ..... w:::.O - :.nQ;._,,o
~~~8~g ~.)
~.;
~.... ~..;.
:..;
L.J l·.l '1
l•.Jt..~ µw ~~NN~.,~~NWwNw~~~NN-~N -V.Cv.: .... -v.· ViV.~v ......--V•'-"C;
V.~-~
~MQION~~N~NN•N~~~NNO~~CN~
~~~i~
W
N
l'-' IVIV
~....
°'
w w:.....
c-. "' ;v tv
l_J
C:::O..J... 'C> ·~-
-
\..~ -
t-.. -
c~e~oOo-A ~-o-cc-o-
°'
~c-c1-o'::o~
C'.:::.J..Ci..C
t•.I'
~ =1= ~ = s:;
...lW
g.:;;~2~
:;.1:_..i""'N
~~ I·~~" ..) t•" ~
I'-'
-c~ecv..vi
:....s-C :....0 -c ~:_... ..... ~
('J
-c...-.-
;....11..JWl-..J
N~Nt
·::::Vi·
1.J "V1 IV~
I...>~ ••
bQ.. ~ -:; '-0 '(,.:
t<.1 N IV
I.I' (..) -
t.JN'".;,i!....:
°' ~ 1..:.-
.
O'-o--m~-~--~-"'~~--c~~c-~
~~$~~~
t-...) t-..>C...C'> IV Vi Vo f..) t-.> :..,.
..... tJ
.ll
__
l<Jl.)--t-.1
--t.)~t..)
t..
.i::.--
c "::'. .L~~
-
-
'.J• -
'~-=-..::~\.':
l.J~
r.<;7-~L ··J ··! .... ~
c ..J !... '"'
l·J I-' I..)~
-
!...
-.)~W..!...
... ) h .. l.Jf\..l
... ,; .1- .f-
J.:.
-
.l... , .... !...
h.1 ~
c
c -.:
l-
~
~
t.J:N
-.J
·=.
'-' -t..
::·
-
cc s;:
·~ v:.
c
, .... -
"'
'-.JW--!-'~
l'J
··-
z
w .... -
:e..::,-c.~:r.C>e
-=-8~ ~ ~ -
1• .) •._. -
OC-.J--..lQc:'~~~C
-
-
-ci;V•X.-·-OC-7.C' -..:;e~.01.:;~:·C•'=l~
'"'-~IVt-.>4-,..) .t- ~""' ~~ s- ~...; r- ~ _;... !-'-' !" .t.. N ~!V -!<.)!>;)!.,) ¢o ·..; i..1 !.-; ~-: i..1 ~.r. •_.1 :;.c 0(: 7. ee i...;. oe ~ v; :x t...:. se •.. ~ ee ~ i..J e
.... !,.!~~;_::, ~ ....
!"'IV
8~:-t:J;:~
l.,,lhlOC"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~ c~~ccc~c~~co~~co~c
'"".1.'-'...-~.:
!"'
;:cc
oc
l...J~!,J~1-
~~-'X-
-1-
-cre ce -.-C(:;:::Oc
J...~C-"-
!J
l>J IV.;,.
t,,;.-!..J
:r. -
..eX.c. .._
...;.~"ZCC:.C
.£,..
l<..,1 t--..>
s- +.
N
~
-
=- _, ....a c .l... I'-'
-1
1..;. J.. I·-'
c: ....
... '" ~ jj
.::! ;:!
N hJ IJ ...) J.':;. f..,1 J::. !V l>J J::. NJ.
~-.1-.lC~·,;:·.J!;......,..._,C ~
l·J ~
~
I~
J.. W N N .-
-
,..;i
~
I"
t..)
•..)
J;..
IV h) 1..J j<.j r.i
~~~~~~~~~~~~~·l~~~~~~~~~~t~~-~co~~ 1~c~~c~~~~~ 'I• IJ• J- !.J1 ,:;.. J.':;. V•!V• = i,.1 '.J>-"• V• r., ;;, -."~~~~£:~I ..... ~.~~ -.7:'. :_~•.~ .i;,. II'!~ ... ~/IC~;,·;+ (_J,
N
.!...
"'
fr:
.i.,. lJJ ·:;, .,..
~""::::ie"' "'::::iro-".l-""'::+"'"'l"'°'"l-"':::;;'""'=~-=~:.i.:"'o:i""""l'"'"'l"''l'"'"l>"':;i.~::::i~·~"'l~~:i.:~o:i~~:i.:·:::i.·"·-"'·"'c+"~"l'~::::i"~"l-·-~··:i.::·-"l'."'"'l" 0·+· .,.t WW~ 1- t.1 N w 1...1 v. L.l IV~ l.j ;v IV t~· t ..\ w IV~ 1-.. w w t..i r-l t...: (-' ;- w •..; l ..J 1-l ·} w fr.
>j!~.J
lh Q'I '·'
"!
,p
$'>
\!' .;'>iQ'>
Ci
,;., '7'
l.P \l'l .,:
-o .._.,~ ~ >
~ =-~ ~ ~. ~ ~ ~ SI~ L: ~ ::: g{ ~~ ~~ ~~ ~ g -n u'• er 1 o1c_.
i,f! ~-"' {u
0 L.,..O .-. I.fl°'
n c-
('I
,-)
;..,.--, i'..\ ;-,.} -Ji>
~
"
! .... I:-
~ ~ ~ ~•t· 7!1~·n ~•0 I
!
I
l.•
I' C)
-.t ~.1 :.J.·.!-.J-.." c_1 '-' 'JUUWU
...,
!VJ~
r'-1 ,-,
N
h
' N ,!,,. r-.; .I>.
(.n 10 :,,...
0 <~> • ' C..l 0 C) m~···
..J ..J -..J -J
"'1(:">('1('1")
Q
W I •
I '
•_J.•
t('
I
•.o I
("1 f""I ('1
')J
'-'
,I:.
..,J ..,,
I
I '
C'1 C'i 3'.l
0 ._,ID ;..-.(Jit:; :JI r~ ... coco C\ (J) .,., "" c: a'o "' 0 -....i 0 C'\
°'
UL1U·-lU t;'I IJ:\ t,S
r:~
tJ)
Ol O• 1.t• ~ )(
:::: ,:: ~ ~~ ~ ~ :~~ :-:: '.:-3 ~
-
~r:L.- L."1 u :.10 c.i 0 ,...O'!O'iC\
(..~ (J
nnrio
A fo.Y t-! ~
-.!)
<>
-J ...; ·~
U LI IJ V 1_· Ll \J
")
'.l•
IJ':• IL> \!I 0\ C'> $
r_, L,
~o
(J
~;!~ ~ ~ ~ ~ ~ £: S ~ 2 ~~~:I;~ '
0\
s ~ ~ ~ ~ ~~ ?i ~:; ~ f;; ~~ ~ W 0
;.11
C,,i tJ c:!: 0\,1'.)' +J'i C°•
0 C.J.-1 - -l ~l -....i I.) u •..> t... '-':..;:. r""I .-,
tn
Ot O'• C\ tr: V1 '£1 •1'1 0
-.J .... n-oo-.l~...J ..Ju<.>:..• u (') C ..., r"'l () ..... ,..,
J:, ,.;.-..
I-' I~ t~ t..:O ,,,._ N
f:3 ~ \C• \.•
g ~:;; ~ ~ ~~ ~ ~ ;:; ~ ~ ~ ~ ~ ~ t;: M
I ' I ' I
I-'
l"O
;_t; I '
.I'
.I>- ,_.. .::. ·:-.\ .1'.. i~ :>.! hJ
\C \L' l,r ,.fl
\P !
I
i-.:-1~1-'
:-:lg g
<»O(nrc-.-.!ct>O (!) ,,..._ ,..,,!°'!!
~, ·-..'r; o
0
O'l
co ,,... o- ro co
·.! 0
\'(:
C' o
o "'
·--1 ~
··~>ooo.:o,.-001•t."1 o: o
CO I-< 0
m c; o n
~~
(.!
UI
C
r-.,:-.rom
-..i --.;
o o
I
..;.. ;., .:-.. l\l IV ,-.,
N~. ·.~NWWNPWNN~~wNWWN~NWNN~·•-WWNNN•N~-w~www . I· !-.)' .l .. .:i:. ~ a I'.: .~·. f\; !J "- N C- .;.. .:~ I\) l\J 1:..) l(. !'.) Q 1..-J Iv .C. IV ,... ob t-., t::O .J., <-.: I: ;..) ~ ~ I-' ...... ,_, ...... ,,_ .. ("') .....:....> w :..) )>.I- .._, ~ .... ~ ~6~PWW~~c•·~wwwmwoo-w~PP ~ w ..J (o.l ~ ••_: ~--' c-,. -.J :.s (.J 1.; -..J -..! ..... -.; ·-J ~c.w•ww~w=~~www~woo~•JJ
.b;i•"'
0
.!... .:... ~
.t:;. .:..
-NNNN~NNN-w~JNNW~ ::::: 0
(!I
C> <::: c.o 0 0 0 co ~
o) (n t)) <,:\ c 10 WW \0 0
....i-
~
CO C:.WI-'
\>'
<'~ (,J
C• ai x,I);,, o '" o·, t.::•
O) V\ ·~ o C..~ 1<;> \Cl 0 C'
o\
N
N w!N
Y\
I-' ~ .... t-..,.
'...J C·)Lo.!
,.
,-, =>' cc o c o IJ\ ~ 0 •J\ "' 0 ~.0 Cl \0 C) 0 ID \!) 0 I-
C".j
N ~N-LJ~(_)
~
I!.'
l)
._'
(;,Ct 0 t.J I\~ t,j
V,: .:-.. W "·' ._, "' 1..1 ,.~ t+.) l.J !'.; ~
.:.
.t:. ~
<.:- ~
0 0
i°") ~NC l\J I-'
f-1._.
OJ \>)
0 0
IV ...>1~
C::.t-•CIO:.C. I\.)
::.>
1-~• 0
0
0010
C-
t.)
N!tj
~~ {,J 1-' 'JI
0
+-<
:Y>
W ~ (.>I·~" lfl w w mmmvw~mmmvmmmmo~mm~m~~mmo~o~--· lo)
w .._, <.r w '-"' w w v.1
vi
<:1 ((; cc oc
O•o· 1..: ~ f..l <.JI'\:
f-11.Yl-"
1,.1 l,i Ln (..) o ;_,.
ti!
0
C
~
J'- I'
o
lC.
..... 0
t~
'~).ii
,,
I',-:;~•.: .:lo (.) t<)
C'l; ~
0.0
c c;o
-
.0
~
.::. o r,r
_:.. ~ hl h}
•::.~.,:I-"
Q""" l\J
<.:"! ·" o ~ o
...J IA; n;1-\ ('( .-., •,J ··1 ••J 0
r.'J -...:
ll)
0
n
CJ •• \ (.l
~,"'/;"'··To-• f.,J A u' ~ o ~ o (1)
(,;.
·-
l,o! •:_; /_·
~
•I' N
C• t:n 0
t,.> ~··~.>I..}
o U'I ~ ~
~~~w~w~~~w~~w~ow~~~l~••w~~nnaw••W~n~•...,~w~ww
~ o
W 1•
1•
c 0 IV '. C} c· I\) 0 r..) 0 I-' c n o~onom-a=~~o~o~oom••u•
••\1~0.-•o
t.)
-wll-'
ro X> ex: C
I' .:i.
-J {".,;
,f'
1v ,..j
t-.)
~.JI-.-'
IV ...... 0
C'.:
C• ._. >"I> !'"! 1-
I-'~~
"'
(.;v' Wu "' 0
.::..
.t!> tv f,) f.J 1.;. ~,1 «....: :~1 l.)
wro' ~ ~ ~ ~ ~ ~~
-----··
!-'.. ~'..•.",·,~~ ••
ooz:...-1--'-.1-.n. U 0
0 0
~,j •. 1
.r•{.t~
<;~,y,"'
A
A
t>_\
·~...:
-._ ..... 0:..J W l.<.' 1...,•.1'
I...' I.}!'
.. !,,;
I·; •·>••I:;. \o -c 1 ,,. •,t ':J •11 IC ~ ....., \C• I It ·~ '" •o -.n ..c- r.\
w
t·;·-:i
1-•
t"
r}
...,__ '!.- oJ.I U-•
,.J
t-
I
.n '()
<.10.1-,.1,,,,, I '"
I-> I I I •(I \f!
"' "' \:.: 'Cl -o
,._,~I'•! ',I.I \;'
!
.....: 1-
. ..:...1_.•
1-t<•'
U
,.; ._., .e. :.--
t.O f\..\ N l•:O C- \P ,'-i:l C' l',J .,) f.;. 1>,J !;> "~' ~ m •.O 1£ :C• t;.; WfOO '-" co •I) •£1 » -a
cc \ l'l--'~'c'1-'cD~c'°+'•c''.f--'·O+"'c"o' ='+"'+'·='"' ~'°~clr+'c"'+'c'+='"+<=~+"'cc• O~"'=cf-'°~c~+'="''l. r"'+'c'+·-=-+--i t>J
l,J
.!;.,
.o so -o •l:'I
I.!•
.J:>
I'-' ~J ... N .r, ~',... ., ...
~'->-I~'"
•._> \U I.:. UJ 'J..' '!,) ,_. ...) '-'
·'
....i .J· ~·
•J:J
•P \0 'C
J\.! I'.) IJ:I
"'
,:-..~VJ..,.,
l'V •.\!~ (°ii it'
,,
I ) I l '\I :..1 •• > I,/
w
-o
..!..1-Jt,J
\!.• I
1,J 1,..1 ,,;t..t W (...•WW
z
\(I
<JJ. ..U ~' \\)
!,j,I
\,i.J
•~•WJ~•·•~m-~~~-~-·~~~omm~-mm~m~wmo~~G~••m !•J !"-' - I I:) ;...• ~ !""* I !z·.; t.:: ~ 0 I-' I-' I-' ~ .... 0 0 _, Q j.- I~• 1-' ..J I-' U ~
-J
,..,i--
'V,'·V
1-.) 0
0
I-" C
N t ....!..J i. ...... \.V \.!I
+,CJ
._,, I ' 1-1
,...,
•.1.; .. ~ \ti ~ jJ
t\) _..
N~~N~N~~~-~WWNNl~-~w~~~WNJ>»N~--~4~WNN~~~~w .:,, -...! l\.:::.
w••-~•C•wwwu ... , :,.i
.f
I,) : ..1 hJ f'
I'-
0
C' CJ\ 0> .':>
.e
.t, C 0
Cl\
0..::.
0
q>,,:..
.:>... ~
J'-
A("'.> ."4 0
O'\
0
~A
.c ·~· ~ . . . ·~: . . . ~wWWWOO~OWO~WW~O•C•OWO·~O~WW~OCW ·- ~ •.:) . . . ·. .: 0 u ..:.> ~ ~ ....> "° .o ~ .. :. 1-1; 0 ~
\_f ~
\..":> ....
N IV I I t"- N °'1 1, fl' 1'1 t...': W ") N
i-'
I-
l,J l\l ;.,;, I-
'4-'
·~) ,.. .
I.; I>,) hl ;;_) ;\.) l~J '' (J
I
~VI
·~ .;,;.
'."lit:..,) t-' N (.,)
10,,:. '.!• ro I l N !\ ~ (r, I,)',£)"; CPI~ N 0 \CI'.) i·~ C:. CCI I~ ro X: N qi:-.;, CC O \~ r.c C co :t '-' -; '- I- 1-" -J 1"""' I; ,.,._ -JI• N ,,., 1-• 0 tc f..4- ~· U I\.•!-"- ~ "> ~ 1') _, !•:" t::O -J ~ C -.! ,,,. :..> 11" .t... \J1 .r:. ,:, _... o' ·•'Ql ""' ''' ••' ~ l.> v· ,,.._ .r. .;_, o• .., ,;,.. ;,n tD< v• .::. u• <..1 O" .e. -;,.; N-' '" >:>I
cc
o .... o~•••mm&m•m~mmn•mmmm~m•
m .. ._, a
J;>
-J ·..J Cl f..J :-..· "'
._.
I,\ -
N
N
~
I-
h.)
0 0
0 Cf}
1.,
I·• i-.) I
CO
,i:.
::xi~
u <...:
v1
o; c co eo ro cc eo ~ ~ IJ\ c cc 00 to w ee .:::. Ci'!
• • IV I • I • I ~ !•.) I\) ~ · • ' • • • 1-• I
t...l
c:
-I
. .J ••1 ··-I ...: "\
l\J I-> ._,, ._. t'>.) l..J ,_. !---' µ
-"
•J
,._, •':I '!1 •.;1 I!.• '!' i_l '!I l_I •!,! I 'i: t_> l,Ll W :J> 1!.) •J <..) \0 ,__ ID ::,. :~ \_.C> t:) fJ 0 C) I-' C.) U FJ Q !-" U <_I ~ tn n tn·n lh c• n ,1+ r» I• t,» ((} l~ ..-~ 1n tJ -o fl\ o o 1.n m t,/1 •.'"' -=i :.no o <» ,_., '-" ·~' ,.., <· f'..1 (.rl ·:..."! -·l'C) _··J ··J c:i .., o -..: --'i1-''--+---l·l-o+~-·11-o~c"'c'~--·+o+o~c'-"~·-''+-'-+'--+c:>-+<J--l•l-O+vc--11-o~co+'-''+O+C~
o
"-' '-'
!'<)
~
o
I-'
u: 111 (SJ u;; C) U> ..:::. W ct> •:) m W U:• W .:.. :0 co n-~~~~~N~~~~~w~~~~~~NmN 0
-.J
c ~
0
°' "-'I-' v• .r:..
v ,,,..
00 al
cc
c;. <...;. ~
·...J
I>.:>
cs
ht !~ I-• ~j1-• ..,., 1,.; I·· I~ ,_.. 1,., W W W I-'
I-'~'..~
t--'lO ,.. ~.J ··I ',Q,C.~ \0
... i-
I
U> ••:
~JI
t
W ~
.-
r-i !-- :v W f.J '>.;I W N ,_. N
l.., ~
I-'
I\) ~
t·•
0 !--·• I• I' I' ._J '00 ...... 000•- ~C-.iU~b!-' •..t.tO· •• ....J....J..:-.J ~ ¢ 0 ..j 0 ("':: 0:) \.0 •.J (~ I;# ·.J 4:' <.> \t'I I ) O •c •£'1 itY'!I -.J •!.1 O O •::> ,-, C r. 1'.) 'f> 0 ') Ii/ 1\l C:l ,....)
-.-;jo
N .jJ
\&;
! ,_.
so
1\,.1 j'.I
f
.1
h.)
...-
IV r,,; I-'
UOI~ (..Jc
0
I
ll,'.• \,.i
oor-.,N
-
I-'
r..1
0 00 ~.. 000~ 0 0 0 r-.1
=
I
ann~~~ww~o~w~ww~oowooo•wooaoocoooaawooool~
;~ ::~ :1 :.1g ~ ~ ~ ~ :; :~ ~ ~: :- ::-; :~~ g g '.~ g :; g ~~ ~ g g ~ g g g g g g g ~~ ::; g g g :g
>
r1-~+"-,+-,-,t,-j+-!"'-'t"-,+-,_-.t,_,-.+-"-,t,_,--1-,-"+-,,-,t,-,,+-0',1-...,-t-0H-.t,..,--1-,,-,t0--l,c~-,t,-.,+~-,t1-,-1,1-0-,+-"-l'l-'-'+-'···l-' o i-:. ~ ~.&>.I::. .t.. .::. ro 1- I-' .r.• .t> .o> I!::> •- ,,... 1 ,,_ .:-. J'). 1-• 1- 1- ~ .t. ,... .r:. ,,.. .:i. .b n .v .t-> <: .o. • ...... ("", .r... .r- t) ~ o t..> t.J ..JI....! 1 .J :-.; t> !•) -•• J ··J .• ; N ••: t'-> -.) .. ~ -i r,;, t<> 1,,,; -1 ...: ...,; .._i 1" -J -..> n ··~ ··Jc .. .: ~- !'V o ..) ..! .,.: o~~~~~g·~~u~~~~~~~~~~mmm~•·~•u~o~mou~~o~u • >--+--+~1--~-+--+~l---+--+-+~-+--+--+-+l---+--+--+~+--+--+-+~+--+--+-+>---+--+--+-+>---+--+-+~+--+--+-+>---+--+--+~1--~~ dOOW~IWWO·=i 01,..; U.' 'J.' (Jiit_.- "-.. <.i ~..;} I.:) tr 0 I- I-' Nlf'V N N 0 ,-• -~
u
w
~viN: '" N I •
...... ~~-
l...>1.-'l-tOl.o?O 0 l·) •,,.)00 t..JWWOW-OWO~• Ul (,"1 !J' C) VI W to Ul '.J1 (.IJ ~"!I.ti (..'I U1 ;,Q VJ •t:J (.II t;r; (_~ h):'.Jt...::l"'"'h.11-· ~ ~IVr•o N r..; IV ___. f-' N r-' (i
~'>
N N ~ 1--• r..:; ~
p
1,,; .• ~ _, -
IV N I-
\0 ~ \:."; \C,t •.:: Cl ~ 0 1.ii (r: t;.i (.n 1.n Cl (.n O
0
~
t ~· 0 0 I_... 0 :Tl • ' Cl C C (.; I,.• (,.; W C (:> ~ ~ r11 (:i C, :'°) 111 O C"1 (n Q O O <: O nth n ~
I
No ·-· ........
-:JI~ ~ ~ <., aoo~-~~o-~~~~~00on~~oo~~oa-o-~ooocoowoow ~
·-
1-•
0
0
'=· r\ ~n
() ("'
'J
C f_~{."1
(\.J
1--
,£; 0
(11 ·n ri
0
n
NW~~
1-•"
,.,,, "'
(..·
1-'
~
1--'
l.._,I
••
f',,) ..... ,.....
1-• I-
f•.1
•;-'(V
<.-J ~
I-'~
,>-y 1 ·I
'(I'•·
nmm~~~~o~•m·•m•m~amm~~mm~mammomo~ocmmmooml 0 r-.; V '-'" ~ ~ •.U 0 ~ 1>.; ~· 1.6 '"° ·.~ h) W <j \0 0 "1 Kl N t-" I:> 0 ~ N 0 ~:> 0 0 0 ow~aam•o~~•~mm~~um~om~wamoro~o~ouucw~~on~ 1;,.">
00~00\C\ OU"Ot.r<." 00,00)C) I' I
.
(.1
~
C."1
'v:
• (.;<
I!' ::_: ' ' \Cl C- (..11
(.."")
(..)
¢
(.l"
(.)
c
0
C>
\Ol....,t"'l'"':t"'l-'01-'<..~l-
o:.no,¢o<..nc 0
0
V' (,,"") 0
I-'
I-' ,_.I-' I-' )-1 "'
-------1
-
!-"I')
_,
•{';
!'>}
I
("'.) ;..-
{.J (.1 ._. I
1-'
C
N
fV
N !
I".)
:·~
1',:,
,~
<> ~·>
N N
oQOC (.!) <•., (,) c
o n1oc
!.,:. (.~ I-'
1-' I • • I ~,.:
! ' -• I-'
~
W
.(11-' I~ 'I!--' l-;.-JO\t'~l-'~00<;:) 00~ Ol!>OU'l\!!CCC.:Ot."' 00 0 V• -0 0 V 0 0 <;., :fl~: <.><.>
ptn::>V1<.':<J1I!) O'I <:l '1• tll <:1 (;• 01 u c 0 U' C1•-=> 0 ;.P 0 0 0 0
<;.: .I'!(:><)
oo'..::..b:~::,
.::.00·10-.J 0
O•:>WOOO
00101.;I
VO
:"">~Cl.I"'
-00.t:--000
~
c 0 0 Cl U• 0 0 a C• 0 -" ""' .....
0
!-" ~
t:'I
r,'l
I:';
o u• <
(!)
I ) .... ·Ct " l -
~-
c
C")
(J.)
~~~
~
n1c_-. ,;:, C>' .J
C> ~~ -
01h)
..,, g-
t-'
o
155
Lampuan I 4. Data Vanabel
NR 2
·'
XI 79.80893 58.3·'1782 61.43434
X2 19 84318 J-15021~ 16.41083
y 50.68252 35.69283 33.51246
5 68. 78869 2!J.!JO 191 -17.00264 6 67 _14306 1-1.64705 49 40477 13.34651 l--~7---ll--~5-l~.~24~3~6~5---ll--~8"'.50505 8 71.74043 12.15241 36.71017 9 67.79644 21.410-14 50.7359-1 I0 6 l.43434 9.:;26-l 7 )3.13160 11 71.96676 17.99079 56.78702 12 91.20702 14.80709 -1-1.93182 66.6i5?9 15.68741 l4 68.24312 15.93060 52.15889 15 44..15157 15.30737 38.19886 16 67. 79644 12JP882 43.75650 17 55_95·719 92.18106 19.7~ 501 18 65.17490 15.30611 52.53466 19 84 17067 12.S567'i 35.64225 74.50025 18.25557 20 41.41384 21 6435464 1438756 38.-164?6 9(i.~8477 i 7 .00334 6i .61.>i2 _r_, 54.83819 12.15241 31.55965 24 62.61447 13 23050 39.28731 25 89.77006 20.9~848 53_ 7329() 26 73 96308 9 95415 -15.94229 27 82.18475 16.48945 51.55829 84. I 7067 28 10.93848 55.47900 29 60.00238 16.824 39 -1--;;.54,c.:·..:..O.:..;I 00:..:..=2-~ 10 78.87694 I 7.7608: 57.56639
-
31
32
70.82732
34 35 36 37 38 39
58.09369 93.34228 82.18475 81.99322 82.18475 73.96308 oU.52905 58.34782
40
1 L-U~4~
33.J'l557
B.81478 I l.2257S 16.47243 10.93848 16.46890 17.30043 16.03879 15.22742 12.99227
5354780 33.61410 51. 10658 49.61040 54.91455 52.11433 42.17269 40.02351 35.97632
, ... •,; •.;) •.-J -;...1 •... J G(/ ....J ~ 1-.J•
• ;,
0...:;;
V• .!.. ~
IJ1
1,. ... ·~
........
tJo \II '.JI I ..J ',.J'l -
V• ;.., Y... 1--l ,.... 0
N
.C. ~
\lo L
~
-
IV
lJ -
1....
VI
Lr• V.
'°''' J..
IV
IV
I..) I.)
-
1,n
-
-
-
-
-
'-~ !J\ •,1 !,
-
.h
-..I 0• V• A t....
,_, -A
..J>
\,J•
-
~
l,n
-
•.1• .:.:.,
IJ1 V• -
0\
V\
'.J•
""
w-w-~A--w-~v.~--aw-v.-ww~aw-~w~v.~w--V>WW~wv.•
"'
-••M~a•a-v.w,~aAaav.a"' I;\.,.\
l.;.;1·:,,J .b
'--.I l..J
i,.;
~
1,)
A
:....0 ~
'--' •...} •.,,., •_,) l..J V• ..;... ~
-
W
J-
-
IJ
vJ
W
~
\,;J
IJJ V• 1..J IV
V• ~
-
4'
,,...1 ~,.....
1
... IV
WO
A
-
-
'.fl.-
..!... "
...... .j... -
...N A
'-"
1~
W•
t.11-'1.J.>~-V•-
..f:>.l:.H
VI
-ll,. ~ . . - ~ -
--·-tv--1'..iNIVN-
v.
v-.!.c..
V\
t.l• I.I•
...a .., I>
V•
W
!.t> ..-
l.J IV] .A tv I...) 1-..J -
-
IA
-
IV -
-
-
-
r-,
U• -
-.
-
~
t-> -
~aaa"'~~v.•~~~~~•aav.~
t'lo
o.
.f.>. -
-
~
.-- -
-
.!:I.. -
-
A~
-
-
-
A
.J.'>. U1 VI ,.....
~
-
l.J"•~-=
-
-
...-
_.,::,..
l.J -
-
-
-
I.,.'~ ~
.A -
~
"' ~·
V• V>
.1~... I
Vo._.
-
V• V• -
I..._, -
IJ
I"-' -
-
J;:. V> -
-
~
-
IV A
------t.. .i--
"'
a
V>
1-..) ~
.f.lo ,_,.,
l·.J -
tv .t.. -
..:::. -
-
_, ..... .b. .U. .b. -
-
..,, 0
-V>
l::'.l
V>
l·.l -11•.:) ('.) W;-
1-> -
t.)
W -
h> -
~
t.-> -
h> -
1-o.l ~\Jo•
-
A -
-
-
-
-
1..; -
-
-
_!IV -
-.. -
-
-
-
-
lV -
•
t..> W -
N
-
~
-
-
-
tV ..... ~
-
-
-
W -
-
1..) l..J -
,..... -
l·.) -
-
~
'-'~ N
!V,.....
-
-
- "'
-
OJ•
• .,,1~~~~~-~-~~~~~~v.w••~--~~V>C~~~N~•Nm~~~~ ~~~oom~-w~ooNam-wo~N~v.•&~~W~N~~~w~~~~~~w
aV> <.n V•
-~
-·~--
<;l
-:::>
..."' '$.
";;.:
-<. ;><: ::i.
~
:;.;
"' c-
r:
.~
1•.,.; •_.•,.,
·~J,_.,
t,,. '.-•
•_.l,_., N
J1.;
•.; ••
_.:....
.,,; .:....
.....
J..>
t.: ~ t~ ~-
t..,1 ;-.;
-'-··
.._
~~--P~•WM-C~~~~~•ww-~~--~~-~M-a~•w.... .._""'
I
.1
·~
~.1 I,;
I~
-J:-J:-IJ
..JJ...!J...J...:.,..
,.r_
I'
I
,,
r
,l,.1J•'.J+t
J-
I.I!-
.I.. -
~
!-'
'•
_.,I..,_~ .... .J.. '"""
.&..
.i... •..,,. .,..
1.,; 1... ~~
.. .!..j>.J',-:-L.!.J'AJ::.'f>!••I>)',•."
.J... .J...
"--l..;
'H f'
.&... .L. .J.. -~
,:_fv,,j,.J...
.i... .J-
ol...J...
,,..I~ .. , . .J.. _ J.. •.!I
.J... ~
J _... ! J ~.JN
',.I•!•'""'•"""'
.L.llY.J...
-
w ..,,•
\;,
~•••••••~•••"•&•aw~·-~J••~w•
.J..,.,., ~
.1..
..._
J;..J...
J•' •• -Lo-.t..
.J...
.J..."'''"
z
.t>••• , ,•. _
- -
J;
'""-....
,,,.
"'-
-
-
-
I"''·".,,
.J..1.1.J...
.1..
~
-
-
•.It-'~
.f:._J__
~
+1,
J...I'-•~~~
-~
~~•··~~••
•~• ~
J.~~~~·····'·~·~••a··~~~·N~-~L···•~&LLL&
·-
~~w~~WWN&•M~·~~···~·W~M~·~-~w--··~~
-
..
-· ·~ • - • '" ,, • . • •
• ,,, - • • "' '" • "' .l,~ "' N ~ ~ • ,, • a • ,,, . JJ.. • ,., ,. a ·.,; ,_ '" '" '" ., ,, .... ... . .... . .,, • ~,, - • • • " '"
.. .. &
:-.; \,J
IV
..... ~
.fl'./•~
... ~
,, .)
!Jo!_..)
.t-'J.:=.
~I.>">
'..J• '.J
-
'J+'Jo.
A
'A~
'.I•
'b
&.. .I·
!.At,:
'Al,.
,_
•
£-
i..j
.I- '.,,):_., '.-1 /'>. I'
'fl
L-
t.)
.I..
•,,.•.,J l'J
.t:. :_.,,~~VI.:..
VI
~.:..w·
I'
,_..f>
i~"'
e '-"'
.t- ti>!-~
!J, (,)
""v
~1..1<"-A~e~
g'~!
e: ....
.
·~•~•~M••••'·~v•u••~~·~·~N•N•~••Na•••••aar~
c.'-
NWA•·AAA~~&•N•••~•aA•N~~·•NAN~~AAWN&N&&~A~~
I ···~w~~·~·~••ULUAN~•·••uuw•··~-D~Ww•~··· w •...:. "" •.; ~ ..... "=~~ ~ v c-~wmaM••-N~•~-~~www ,,., w .1;..I·~ ......... <..> w~c~~ =~w~c~• ""'
'J'
•,N
.,_
.,._) ..
N
t.>
L;,.
0
"~
••~~~~~••wa•u~~~•N•••~·~~N•~~~·•~w••~••~"N
V· t.J ~
s"" \.n 5°
\,oi ~
4'.-11.,J
N.t..•
',I•
.I<-(,.)
7'';::,B
I
~'
~w
~
..... t....) ....
,,,.
\,.;
""
~
.L.. ..,
w
.Lo
•~w-~
~
·~fWWi~~~f~r-1~1rc0~ifririQfP~fn?fOiifQPr 2 ·;:: r. ~e ;;: ~~:.:f-6 1 e ~ L!:t:"' r.-1U:-E ;;;.:~ F.~a le~ ja~~Ie r.;:.: r. x-~ r. '!i r. Sti ~ e. ~ ;;.:tQE- ;;;. r.: ;;. 1'5tc ?r E ~ ~ " L:: :.> ~t.J
~~ ?F ~~~ ~•I~ ~ ~I ~~~~ FFF F~IF
i.=
i.;;;:i>
~
~•FF•• ~ ~~ ~ ~F
~I~
•F
£•
.t... .,_,, l..J ~~WW'~
W ._, _,
t..- 1.J : ) f..... IV IV N
f)
f-..1 1.J N
-
-
-
-
-
-
-
..,,
-:J
O~•~=~·ww-o~·~~~·ww-oc•~~~·~w-oa•~o-~~•~·
..., .,,
..., -urc
-
-
_.
ztc:
-
.
.. " t:"" I:>"n" '&;; ~::>n ~~ n::> ~ :::> """... "'g "o::> "'s ::r: """' ;; c..." !.! ~ " "~r.:" ""n ~ ...... n " " " " " " " ID g r: " s ~ :> " = g " g !: ~ ~ .,, :J '.,'j 5 ~ " '::! :: " ;: :: ~ " " " " "' " " " " " ~ ,.,. ,, "' se- r. ... '-1!?."' "';;: ,."Co> ,..> '-· "c: 2c"-' 1i'"';: ,...~~..." ~ r.~::.: .,. 01:.-,. ,.,. ::> .,." !.1 ~ " < "". c e .,. "' s c: r: r: c: ;: " ~~ ~ ~ c: "" ~~ ";; "'" EE c: e " " ~,,,. ... ;; " ;£ ~ E ~ ~ ""' " IC ~
re
0
'
lo
g
g
'
--::: c
.,.. µ
~ ;;; ::> n
n
.
>r
." ;;.
""
=
;;
-2
.., -; -;, " " -c E :: ,, "'~ se-" " "'.." ~ " ..,,
~
;.)
Q
I
~
"' "fr
-e
~
"
:;·
'tl
" r-
~ ---wwWN01JONN~NOWOOWOOON~00WNO~OW00NW0-0Y~
:;.'
~
- ~pol~ .., ...,, .... ~.. .
~V\\.At.l
...
- - --
~ ~ ~
=I
c,
A 0
"';: 0
0
II\ (,~
"' ,. r. -l
3
c-
-
0 0
3
:: VJ
0
z
01
0
.,,s».....'
"'
~ ~ ~
'"
0
s
-
_, "'
C>
0 0
-c'"
0
""A'
"'" 0
0
"
'
r.i -I>
0 '"' C>
V>
-
<> ~ [
2 ....
0
'
V>
v
~
~
0
;:;
w
11
-
0 0
'-"
f,
"
0 0 0
0 0
e'
.....
<.,,
=!:.
'../:
?!:'.
"
:i: "-'
<>
.b. (.>
0
-I>
-
';""
'
A
s
"'
p '
CD
·~ "';r.'
c
C> C> C)
0
v v.
c
=,.
s? s'
~ (/)
$
0
-
"'
w '
"'... "'
n A
>
v './
w
·~
a
o: $
v
-
Vo
"'
:;; .
160
l.ampiran 19. Outpur SPSS I:;
Regression Variables Entered/Removed" Variables
1
Variables Removed
Entered
Mode
X2 .. x:1•
M~thod E11te1
'
a. All requested vanaoles e11iered. b Oependenl Variable· Y
Model Summary
R
R Square 599 .774"1 a. Predictors: (Constant), X2,
Model 1
I Adjus'.ed R
SqU3fe .577
I
Std. Error ot the Estimate 6,16175
x·
Model 1
Regression
Sum of Sauares 20S7.1:<0
Res.dual Total
14C4.763 3SC1 003
Mean~ua1e
di
2
1048.560
37
37.007
F 27.616
Sia.
l
Sia.
.')00'
39
a. Predictors: (Constan:), X2, X 1 b. Dependent Vaiiable: Y
Coefficient~
Mode' 1
Unstandardized
Sl2ndardized
Coelfiaents
Coefficient>
(Constant) X1
B 1658 .270
X2
1.530
Std
Error
I
B&:a
.269
6.174
094 .348
350
2.881 4.391
.!:33
.790 007 .000
a.. Depende11! va·iablc Y
Correlations Correlations
Xl X1
Pearson Correiaton Sig, {2~taded! N
I
X2 .515'~
40
.001 40
v
.624"'
.000 40
X2
Pearson Correlatron
.515 ..
1
001 40 624'"
40
y
Sig. (2-taited; N Pearson C011etalion Sig. (2-taITed) N
.713.000
.713'
40 1
••. Correlation is siglliiicant al
000 40
000 40
40
tte 0 01 level !2-ta~ed).
Page 1
161 RJWA \AT HIDl:P
Pcoulis .ahir di Jambi pada ranggal 28 Agnsms 1972, puin keuga dan nga bersaudara dari Bapak H. Agoest Hasan B.Sc. dan !bu Hj. Amni Bakri. BA. Alamat rumah JI. Ade Irma Suryarn ~o 6 Rt. 2 Kelurnhan Sungai Puri Kecamatan Telanarpura,
kora
Jambi. Mcncmpuh pendidikan sekolah dasar di SD Negen 91!1\I Kota Jambi Julus pada rahun 1985, SlllP Xaverius II Jambi pada rahun 1985 - 1988 dan S'.'v1A Negeri l Jambi mrusau
rt
ik pada
tahun 1988 - 1991. Pada tahnn 1991 pcnulis rercarat
scbagai mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jambi jurusan Sosial E<(>110111i l'ertanian dan lulus pada tahun 1997. Penuhs menikah dengan Yuhusman Raham.
SE .. Ak1. Pada tanggal
2 Agustus 2002. dan ielah dikaruniai dua orang putra yaim l\luhammad
Fazli
!
f...arir dalam p.:~er1aa11:l11nula11anggal I !\Iara 1991) scbagai C'PNS di Dinas Pcrhutanan dan Konscrvasi Tanah Kabuparen Sarolangun Bangko, pada ranggal I Agusrus 2000 diaugl..21 :.d!llgai PNS l)Hda iusln~i yaut-:
l>lllllH.
Mtnjaba1 sebagai
Pih Kasi Daw dan Pelaporan pada Dinas Kehutanan dan PSH Kabuparcn Mera11g111 llUIJ.!~I 26-10-2001
s/d 17-10-2002. l'ada tanggal 18 Ol..1obcr 2002 pcnulis pindah
rugas kc Diuas Kelunanan Povmsi Iambi :;ebagai Pelaksana pada Seksi Penyuluhan dan l'~ng;lmanan I tutan sampat sekarang, Alamat mstansr saat uu adalah Jalan Anet' Rahman I lakim Xomor 10 'Ielanaipura Jambi 36122. Tcrcatut scbagai mahasrswa l'orgam Pescasarjana Program Studi Magistcr
llmu
Lingkungan
BKl,
Perencanaan
Lingkungan H idup pada tahun 2006.
Pcngclolaan
Sumberdaya
Alam
dan