PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SQ3R BERBANTUAN MEDIA PRAKTIKUM SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK OKSIDASI-REDUKSI SISWA KELAS X MS SMA NEGERI 1 NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016
OLEH: NURDIAWATI NIM: E1M 012 048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Majapahit No. 62 Telp. (0370) 623873 Fax. 634918 Mataram 83125
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI
Jurnal skripsi yang disusun oleh: Nurdiawati, Nomor Induk Mahasiswa E1M012048, Program Studi Pendidikan Kimia dengan judul skripsi “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe SQ3R Berbantuan Media Praktikum Sederhana Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Oksidasi-Reduksi Siswa Kelas X MS SMAN 1 Narmada” telah diperiksa dan disetujui.
Mataram, 22 Agustus 2016 Dosen Pembimbing I,
Prof. Drs. Agus Abhi Purwoko, M.sc., Ph.D. NIP. 195908231985021001
Dosen Pembimbing II,
(Dr. Yayuk Andayani, M. Si) NIP. 196109141988032001
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SQ3R BERBANTUAN MEDIA PRAKTIKUM SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK OKSIDASI-REDUKSI KELAS X MS SMAN 1 NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016 THE EFFECTS OF COOPERATIVE LEARNING MODEL SQ3R TYPE AIDED SIMPLE MEDIA PRACTICUM TO THE LEARNING OUTCOME OF OXIDATION – REDUCTION SUBJECT MATER OF X MS GRADE STUDENT SMAN 1 NARMADA ACADEMIC YEAR 2015/2016 Nurdiawati1, Prof. Drs. Agus Abhi Purwoko, M.sc., Ph.D2, Dr. Yayuk Andayani, M.Si3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram Email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R berbantuan media praktikum sederhana terhadap hasil belajar siswa materi Oksidasi-Reduksi kelas X MS SMAN 1 Narmada. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X MS SMAN 1 Narmada sejumlah 212 orang, sampel yang digunakan adalah kelas X MS-3 (kelas eksperimen) dan MS-5 (kelas kontrol), melalui tehnik pengambilan sampel secara purposive sampling, dengan desain penelitian Nonequivalent control group design. Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R dan variabel terikatnya hasil belajar siswa. Digunakan uji Rasch untuk menghitung validitas dan reliabilitas instrument pretest dan posttest kelas X MS SMAN 1 Narmada dengan nilai rata-rata persen logit 0.92 kelas eksperimen dan 0.25 kelas kontrol. Perhitungan analisis data uji hipotesis menggunakan statistika ANAKOVA satu jalur diperoleh Fhitung>Ftabel, sehingga mengindikasikan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. . Kata kunci: Kooperatif, SQ3R, Media Praktikum Sederhana, Hasil Belajar
ABSTRACK This research aims to investigate the effect of cooperative learning model SQ3R tipy aided simple media practicum to the learning outcomes of subject matter students OxidationReduction of X MS grade student SMAN 1 Narmada. The population of this research were all X grade student SMAN 1 Narmada, with totally 212 students. The sampling was done purposively sampling and X MS-3 was selected as experimental class and X MS-5 was selected as control class. The design of this research is nonequivalent control group design. Independent variable is cooperative learning model SQ3R tipe and dependent variable is student learning outcome. Validity and reliability test were done to analysis the pretest and posstest instrument, the result show that the average logic value in experiment class is 0.92 and average logic value in control class is 0.25. calculation analysis in this research by used Anakova test with result a line Fobserved > Ftable procured, to indicate hypothesis Ho rejected and hypothesis alternative Ha accepted. Keywords: Cooperative, SQ3R, Media Lab Simple, Learning Outcome
I. PENDAHULUAN Salah satu faktor rendahnya hasil belajar siswa, berhubungan langsung dengan kurangnya kemauan siswa dalam membaca dan memahami awal mata pelajaran juga penggunaan metode dan model pembelajaran yang kurang efektif dilakukan selama proses pembelajaran. Pernyataan tersebut dikuatkan oleh pemaparan siswa di SMAN 1 Narmada. Siswa menyatakan bahwa kurangnya kemauan mereka dalam membaca dan memahami awal mata pelajaran, dan guru menyampaikan materi secara konvesional sekitar 80% dari kegiatan pembelajaran, sedangkan 20% sisanya dilakukan siswa untuk mengerjakan soal secara berkelompok, dan kurangnya diberikan pelakuan media pembelajaran yang diterapkan sesuai kehidupan seharihari, dikarenakan kimia masih di anggap abstrak oleh siswa. Siswa seringkali menjadi tidak fokus ketika pembelajaran kimia berlangsung, sehingga siswa menjadi bingung ketika mengerjakan soal. Permasalahan tersebut juga dihadapi oleh Ibu Sri Haryati S.Pd, Lili Yasmin S.Pd, dan Siti Elsi Pritami S.Pd selaku Guru mata pelajaran kimia Kelas X MS di SMAN I Narmada. Ini dibuktikan oleh data nilai siswa yang diperoleh dari kegiatan wawancara bersama guru yang bersangkutan. Berdasarkan data nilai ketuntasan belajar siswa pada Ulangan Tengah Semester (UTS) untuk semester ganjil Tahun Ajaran 2015/2016 masih tergolong rendah.
Adapun ringkasan hasil belajar kimia siswa tersebut ditunjukkan pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Daftar Nilai rata-rata UTS semester Ganjil Siswa kelas X Tahun Ajaran 2015/2016
Kelas X MS 1 X MS 2 X MS 3 X MS 4 X MS 5
Nilai Nilai Terting Terend gi ah
Jumlah Jumlah Ketuntas siswa siswa an keselur tidak klasikal uhan tuntas (%) 85 37 66.04 41 29 29% 92 0 67.53 43 23 46% 99 5 57.72 44 33 25 % 98 2 47.41 41 37 9.7% 99 23 63.27 43 30 31% Sumber: Guru mata pelajaran Kimia SMAN I Narmada Nilai (ratarata)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran kimia di SMAN I Narmada adalah 75. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua kelas masih memperoleh nilai rata-rata di bawah KKM dengan presentase ketuntasan yang kurang dari 50%. Data tersebut memperkuat pernyataan guru yang menyatakan bahwa hasil belajar dalam ranah kognitif siswa untuk mata pelajaran kimia yang diperoleh kelas X MS masih rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan adanya variasi model, metode dan media pembelajaran. Dapat melibatkan siswa secara aktif baik secara fisik maupun mental. Guru harus berupaya mengkondisikan kegiatan pembelajaran di kelas sehingga memungkinkan siswa untuk aktif berpikir dan menggunakan pengetahuan yang sudah dimilikinya untuk dapat menemukan pengetahuan baru. Oleh karena itu peneliti mencoba menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R berbantuan media praktikum sederhana yang diharapkan bisa memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar siswa. Model dan media pembelajaran yang dipandang mampu mengembangkan hasil belajar siswa yaitu model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R berbantuan media praktikum sederhana. Model pembelajaran kooperatif menurut Hasan (1996) dalam (Rusman, 2014) menjelaskan bahwa ‟‟Cooperative learning adalah tehnik pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri 4-5 orang. Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, Koran, buku, majalah, dan sebagainya menurut Rossi dan Breidle
(1966:3) dalam (Dwi, Retno:1990:83). Sedangkan metode SQ3R merupakan strategi untuk mempelajari teks secara aktif dan mengarah langsung pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam teks suatu materi, menurut (Robinson dalam Syah, 1995). Sedangkan pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar yang dilakukan siswa dengan cara bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil, dimana setiap siswa bisa berpartisipasi dalam tugas-tugas kolektif yang telah ditentukan dengan jelas dan setiap metode dapat dipadukan dengan metode lain dalam proses pembelajaran menurut Muslimin (2000). Adapun metode SQ3R merupakan suatu prosedur belajar yang sistematik yang dikembangkan oleh F.P. Robinson pada tahun 1970. SQ3R sendiri kepanjangan dari Survey, Question, Read, Recite, dan Review. Menurut Soedarso (2010) dalam (Sari, 2013) dalam menyatakan bahwa SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah, yaitu Survey, Question, Read, Recite (Recall), dan Review. Purwatiningsih (2010) dalam jurnal internasional cakrawala pendidikan menyatakan bahwa, “… this strategy focuses on improving students’ comprehension when reading complex materials and serves as a foundation for many newer reading strategies”. Artinya, metode ini berfokus pada peningkatan pemahaman siswa ketika membaca bacaan yang kompleks serta berfungsi sebagai landasan bagi metode pembelajaran membaca yang lainnya. Metode pembelajaran SQ3R ini termasuk metode membaca yang dicetuskan sejak dahulu, sehingga metode ini menjadi dasar lahirnya metode-metode pembelajaran lainnya‟‟. Adapun pendukung dalam penelitian ini, peneliti menggabungkan antara model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R dengan media praktikum sederhana. Alasan peneliti menggabungkannya karena media praktikum sederhana sesuai dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R, guna memudahkan siswa untuk memahami materi sesuai dengan kehidupan sehari-hari. ”, sehingga, dari pemaparan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R berbantuan media praktikum sederhana merupakan suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran dengan mengarahkan siswa untuk bisa memahami konsep yang dipelajari dan terarah langsung pada intisari kandungan-kandungan pokok yang dalam materi. Model tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dengan memberikan siswa peran dan tanggung jawab dalam pembelajaran.
II. METODE PENELITIAN Subyek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Narmada kelas X semester genap tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental design) dengan desain Nonequivalent Control Group Design (Rancangan Kelompok Nonekuivalen) dimana pemilihan kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen tidak dipilih secara random. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MS SMAN 1 Narmada, yang berjumlah 212 orang dan tersebar dalam 5 kelas. Jumlah populasi dapat dilihat pada Tabel 3.2 Tabel 3.2. Data Populasi Siswa Kelas X SMAN 1 Narmada Tahun Ajaran 2015/2016 No Kelas Jumlah Siswa 1 X MS 1 41 2 X MS 2 43 3 X MS 3 44 4 X MS 4 41 5 X MS 5 43 Jumlah 212 Dan sampel yang diambil adalah dua kelas yaitu X MS 3 (kelas eksperimen) diberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R berbantuan media praktikum sederhana dan X MS 5 (kelas kontrol) diberikan perlakuan metode ceramah dengan praktikum. Adapun teknik pengambilan sampel (sampling) yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling yaitu tehnik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiono, 2012). Penerapan model pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan selama 3 jam pelajaran setiap kali pertemuan (3x 45 menit). Kelas X MS 3 (eksperimen) melaksanakan kegiatan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R berbantuan media praktikum sederhana terjadwal pada hari rabu jam ke-5, 6 dan ke-7 dan kelas X MS 5 (kontrol) melaksanakan kegiatan pembelajaran konvensional pada hari kamis jam ke-6, 7 dan ke-8. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes, untuk mengukur aspek pengetahuan siswa dalam bentuk soal pilihan ganda untuk Soal pretest disusun dalam bentuk soal subjektif (uraian) yang berjumlah 15 soal. Sedangkan soal posttest disusun dalam bentuk uraian berjumlah 10 soal. Instrumen tersebut telah diuji validitas.
Analisis data menggunakan Aiken‟s V untuk mengetahui validitas isi instrumen, pemodelan Rasch untuk mengetahui reliabilitas instrumen serta nilai logit siswa serta statistik anacova untuk menguji hipotesis penelitian. Pemodelan Rasch merupakan langkah pengolahan data yang mengutamakan prinsip utama pengukuran yang sebenarnya yaitu menggunakan instrumen yang memiliki skala, satuan, titik tolak dan bersifat linear (seperti garis lurus). Oleh karena itu, tidak perlu melakukan uji Normalitas maupun Uji Homogenitas karena prinsipnya adalah pengukuran yang dilakukan sudah dalam ranah normal dan homogen. Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan uji anacova untuk mengetahui hasil penelitian.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Fokus penelitian terhadap kedua kelas sampel adalah hasil belajar siswa yaitu berupa nilai kognitif yang dicapai siswa setelah pembelajaran. Metode SQ3R merupakan strategi untuk mempelajari teks secara aktif dan mengarah langsung pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam teks suatu materi, menurut (Robinson dalam Syah, 1995). Sedangkan pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar yang dilakukan siswa dengan cara bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil, dimana setiap siswa bisa berpartisipasi dalam tugas-tugas kolektif yang telah ditentukan dengan jelas dan setiap metode dapat dipadukan dengan metode lain dalam proses pembelajaran menurut Muslimin (2000). Pemilihan pembelajaran menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R agar siswa mampu memahami awal konsep, serta memecahkan masalah secara berkelompok. Siswa diharapkan tidak lagi menghafal dan menerima suatu konsep dari guru melainkan menemukan dan memahami konsep-konsep dari kegiatan yang dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung. Permasalahan yang diberikan kepada siswa secara kontekstual (nyata) sehingga siswa mudah dalam mengaitkan masalah tersebut dengan teori pada materi oksidasi-reduksi. Berdasarkan analisis data pretest dan posttest, nilai rata-rata pretest yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 33.7 sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh untuk kelas kontrol sebesar 20.67. Sedangkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 58.91, sedangkan untuk kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 43.28. Selisih antara nilai pretest dan nilai posttest yang di analisis menggunakan uji Pemodelan Rasch ditunjukkan pada Grafik 1 di berikut ini.
Perbandingan Nilai Rata-Rata Pretest-Posttest 70 60
58,91
50 43,28
40 30 20
eksperimen kontrol
33,7 20,67
10 0
0
0
Gambar 5.1 Perbandingan Nilai Rata-Rata Pretest-Posttest Berdasarkan nilai pretest-posttest dari kedua kelas sampel, diperoleh rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Namun, nilai tersebut belum dapat dijadikan sebagai acuan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Narmada, oleh karena itu dilakukan analisis uji Rasch terhadap data yang telah diperoleh dari kedua kelas. Pemodelan uji Rasch yang telah diuraikan pada Lampiran 10 sebelumnya menunjukkan bahwa nilai alpha Cronbach pada soal posttest adalah 1.00, dengan kategori, sedangkan nilai untuk reliabilitas soal adalah 0,48, sehingga dapat dikatakan bagus sekali berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Dari data tersebut lanjut pengujian anakova, hal ini dapat terlihat dari uji hipotesis anakova satu jalur yang diperoleh Fhitung = 8.315 sedangkan Ftabel = 3.96. Karena Fhitung > Ftabel , sehingga mengindikasikan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R berbantuan media praktikum sederhana berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa materi pokok oksidasi-reduksi pada siswa kelas X MS SMAN 1 Narmada. Tingginya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dikarenakan pada awal kegiatan model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R berbantuan media praktikum sederhana, siswa dilatih untuk memahami konsep dan ide/inti pokok materi. Keberhasilan tersebut didukung juga oleh perilaku siswa pada kedua kelas yang semakin hari semakin baik dan beberapa faktor yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas. Seperti halnya pada kelas eksperimen, sebagian besar siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran sangat antusias dalam belajar, hal ini ditandai dengan adanya siswa yang aktif bertanya ketika mengikuti pembelajaran,
aktif berdiskusi dan bekerja sama dengan baik bersama anggota kelompoknya. Keaktifan tersebut didukung oleh penelitian Nur (2000) yang menyatakan bahwa ‟‟kegiatan survey dan question dapat dijadikan sebagai langkah pengorganisasian awal suatu materi. Tahap selanjutnya adalah read dimana siswa membaca teks pada LKS untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah dibuat. Kemudian siswa melaksanakan langkah recite, yaitu siswa menjawab pertanyaan secara tertulis tanpa membuka catatan apapun‟‟, ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi dalam belajar cepat dan mudah untuk memahaminya. Biasanya informasi yang didapatkan lebih lama terekam dalam ingatan. Keadaan ini diperjelas lagi oleh De Porter (2000) mengemukakan bahwa „‟mencatat dapat mengaktifkan daya ingat, tanpa mencatat dan mengulangi siswa hanya dapat mengingat sebagian kecil materi yang telah disampaikan. Pencatatan yang efektif dapat membantu menyimpan informasi secara mudah dan dapat mengingatnya kembali jika diperlukan‟‟, sehingga siswa mampu menjawab soal dengan jelas dan memberikan penjelasan yang tepat disertai alasan yang sesuai dengan konsep kimia. Penerapan metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini sejalan dengan penelitian Masykur (2006) menyatakan dalam jurnalnya bahwa selain hasil belajar, penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran kooperatif juga berpengaruh positif terhadap peningkatan keaktifan belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Mintowati (2003:23) bahwa pembelajaran dengan menerapkan langkah-langkah metode SQ3R akan membekali pembaca untuk belajar secara aktif sistematis, serta menghasilkan pemahaman yang komprehensif, bukan berupa ingatan. Pemahaman yang komprehensif akan bertahan lebih lama tersimpan di dalam otak, daripada sekedar mengingat fakta. Mampu mendorong untuk berpikir, menggali, mencari, dan menemukan pengetahuan secara aktif. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R berbantuan media praktikum sederhana dapat meningkatkan pemahaman konsep/materi siswa. Pemahaman yang baik, membantu mereka dalam memecahkan masalah sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan, bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R berbantuan media praktikum sederhana berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar materi pokok oksidasi-reduksi pada kelas X MS SMAN 1 Narmada.
V. SARAN Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan peneliti mengajukan beberapa saran, yakni : a. Peneliti perlu mengontrol waktu sebaik mungkin sehingga tiap tahap pelaksanaan dalam pembelajaran dapat berlangsung secara optimal. b. Sebaiknya sebelum diterapkan dalam pembelajaran di kelas, perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai model pembelajaran kooperatif tipe SQ3R berbantuan praktikum sederhana. sehingga siswa mengetahui dengan baik langkah-langkah yang akan dilaksanakan saat pembelajaran tersebut dilakukan di dalam kelas.
VI. DAFTAR PUSTAKA [1] Iga, Cahyani Ari Putri. Pengaruh Metode Pembelajaran SQ3R Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas V SD. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD : 2 No: 1 Tahun 2014. [2] Masykur, Khanafiyah Siti, Handayani L. 2006. Penerapan Metode Sq3r Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Dalam Bahasan Tata Surya Pada Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia : 73. [3] Putri, A. F. A., Utami, B., dan Nugroho, Agung. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Disertai Eksperimen untuk meningkatkan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar Tahun Pelajran 2014/2015. ISSN 2337-9995. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). Vol. 4. No. 4. [4] Purwatiningsih. 2010. Improving The Students‟ Reading Comprehension Ability Through SQ3R strategy. 174 Cakrawala Pendidikan : Forum komunikasi ilmiah dan ekspresi kreatif ilmu pendidikan. Volume 12, no. 2. [5] Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi 2. Jakarta : Rajawali Pers. [6] Sanjaya. Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Prenada Media Group. [7] Sumintono, Bambang & Widhiarso, Wahyu. 2015. Aplikasi Pemodelan Rasch pada Assessment Pendidikan. Cimahi. Trim Komunikata.