Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
STUDY SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR (SD) SE-KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) TAHUN 2012.
Oleh: Muh Yusuf
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sarana dan prasarana pendidikan jasmani sekolah dasar (SD) se-kecamatan Slogohimo kabupaten wonogiri dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan survei dan angket (kuesioner), observasi. Teknik analisis data menggunakan statistic deskriptif parametik dengan rumus alfa serta menggunakan program komputer SPSS, yaitu merupakan software powerfull yang digunakan untuk analisis statistik Populasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Se-Kecamatan Slogohimo Sebanyak 33 Sekolah. Adapun teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan Total sampling, Seluruh Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Slogohimo dijadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SD se-Kecamatan Slogohimo sebagai pembelajaran hanya alat atletik yang memadai, alat permainan dan senam tidak memadai. Sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan belum sesuai kurikulum (KTSP), banyak guru olahraga yang memodifikasi sarana dalam pembelajaran. KATA KUNCI : Sarana prasarana, pendidikan jasmani.
I.Pendahuluan. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktifitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang menggunakan aktifitas sebagai media utama untuk mencapai tujuan. Adapun tujuan pendidikan jasmani pada Sekolah Dasar (SD) menurut Depdiknas (2007: 24) untuk mengembangkan aspek kesehatan,
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga Pencapaian
tujuan
pendidikan
jasmani
harus
didukung
dengan
berorientasi pada beberapa faktor, salah satunya adalah kurikullum yang di jadikan pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan. Pendidikan tidak akan berjalan tanpa keikutsertaan kurikulum. Hubungan keduanya adalah hubungan antara tujuan dan isi pendidikan. Suatu pendidikan akan tercapai bila alat, isi atau kurikulum yang di jadikan pedoman itu relevan artinya sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut. Kurikulum merupakan pedoman dalam segala kegiatan belajar mengajar. Dalam pelaksanaan kurikulum pendidikan jasmani masih di jumpai halhal yang menyimpang dari kurikulum. Misalnya dalam kurikulum ada pelajaran pencak silat, atletik, lompat jauh, namun kenyataannya masih banyak sekolah yang tidak memberikan pelajaran itu. Hal itu di sebabkan prasarana dan sarana yang kurang, serta tidak adanya guru yang mengajarkan pencak silat. Kalau hal itu bisa di atasi, maka tujuan pendidikan jasmani dapat tercapai. Untuk menanggulangi penyimpangan seperti di uraikan di atas maka perlunya, guru memodifikasi sendiri baik lapangan, alat, maupun peraturannya. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kondisi sekolah maupun lingkungan. Salah satu faktor yang mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar agar berjalan dengan lancar adalah penyediaan prasarana dan sarana pendidikan yang bermutu dan jumlahnya mencukupi, di harapkan proses belajar mengajar dapat di kembangkan dan di tingkatkan. Mengenai prasaran dan sarana pendidikan di sekolah banyak macam macam dan jenisnya. Hal ini bisa berbentuk barang atau benda-benda dan bisa berupa ruang. Semua ini dalam istilah pendidikan di sebut prasarana dan sarana pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan adalah semua fasilitas yang di perlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Jadi dengan demikian prasarana bisa berupa bangunan, areal dan ruang seperti lapangan kolam renang dan aula. Sedangkan sarana pendidikan di dalam
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
proses belajar mengajar adalah bisa berupa media, alat peraga atau alat bantu. Antara sarana dan prasaran olahraga merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan antara satu dengan yang lainya. Penyediaan sarana dan prasarana di sekolah haruslah di sesuaikan dengan kurikulum yang sedang berlaku. Tetapi kenyataannya memang berbeda, banyak sekolah mengalami hambatan untuk memenuhi standar kurikulum tersebut di karenakan terbatasnya penyediaan prasaran dan sarana di sekolah. Pada sebagian besar sekolah, terutama Sekolah Dasar (SD) mengalami kekurangan pembiayaan dalam rangka pengadaan prasarana dan sarana. Selain itu kualitas alat yang di gunakan masih kurang baik, dari segi kuantitasnyapun masih sangat terbatas. Kondisi sarana dan prasarana olahraga mempengaruhi proses belajar mengajar baik terhadap kurikulum, terhadap guru, apalagi terhadap siswa. Semakin baik kondisi sarana dan prasarana olahraga, maka semakin baik pula pengaruh terhadap kurikulum, guru, siswa, dan begitu sebaliknya. Semakin kurang baik kondisi sarana dan prasarana olahraga di sekolah berpengaruh kurang baik terhadap berjalanya kurikulum, guru dan siswa, sehingga mempengaruhi juga proses pendidikan secara keseluruhan. Kekurangan fasilitas olahraga sangat mempengaruhi terpenuhinya kurikulum yang telah di tetapkan, padahal kurikulum itu dasar untuk berjalanya proses pendidikan secara umum. Sehingga tidak memenuhi kurikulum karena kekurangan alat olahraga, dan sangat berpengaruh pada proses belajar mengajar. Kondisi sarana dan prasarana olahraga di sekolah yang fasilitas olahraganya sangat kurang dan alat olahraga yang ada tidak layak pakai, mempengaruhi seorang guru dalam mengajarkan pendidikan jasmani. Jelas guru tidak bisa memaksimalkan ketrampilan dan keahlianya karena karena alatnya memang kurang. Alat olahraga yang tidak layak pakai justru menjadi masalah bagi guru tersebut dalam mengajar, di karenakan di samping berbahaya bagi siswa, juga guru di pandang tidak mampu atau pandai menggunakan alat olahraga. Fasilitas olahraga yang lengkap dan memenuhi syarat akan membantu guru dalam membangkitkan minat siswa dalam pelajaran olahraga, sehingga membantu tujuan pembelajaran pendidikan jasmani
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
Hambatan-hambatan terhadap proses belajar mengajar dilihat dari kondisi sarana dan prasarana olahraga, memang
banyak di alami oleh sebagian
sekolah Dasar di wonogiri khususnya di kecamatan Slogoimo. Jarang ada suatu sekolah yang mempunyai fasilitas olahraga yang baik, lengkap dan memenuhi standar kurikulum. Apalagi melihat kondisi-kondisi sekolah-sekolah di daerah pedesaan yang serba terbatas. Hambatan sekolah di daerah pedesaan dalam pemenuhan fasilitas olahraga yang baik, memadai dan layak pakai lebih besar dari pada sekolah yang ada di daerah perkotaan yang jelas hambatan yang paling benar yaitu kurangnya dana yang tersedia di sekolah pedesaan sangat terbatas. Berhasil tidaknya proses belajar mengajar pendidikan jasmani dan kesehatan di tentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal yaitu guru dan sarana prasarana pendidikan jasmani sebagai alat untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar sekolah. Faktor eksternal yaitu meliputi faktor keluarga, faktor lingkungan dan faktor masyarakat. Dari uraian potret sarana prasarana pendidikan jasmani di kabupaten Wonogiri khusunya Kecamatan Slogoimo, maka menarik untuk dikaji melalui penelitian tentang sarana prasarana pendidikan jasmani dalam pelakasanaan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri.
II.Kajian Pustaka 1. Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sarana pendidikan jasmani merupakan terjemahan dari “Facilities”, sesuatu yang dapat di gunakan dan di manfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani. Sarana olahraga dapat di bedakan menjadi dua kelompok yaitu: a) Peralatan (apparatus). Peralatan adalah suatu yang di gunakan, contohnya:palang tunggal, palang sejajar, b) Perlengkapan (device).Terdiri dari : pertama, sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana, misalnya: net, bendera
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
tanda, garis batas dan lain-lain. Kedua : sesuatu yang dapat di mainkan atau di manipulasi dengan tangan atau kaki.misalnya : bola raket pemukul. Pada prasarana olahraga yang di pakai dalam kegiatan olahraga pada masing masing cabang olahraga memiliki ikuran yang setandard. Akan tetapi apabila olahraga tersebut di pakai sebagai materi pembelajaran pendidikan jasmani, sarana yang di gunakan bisa di modifikasi, di sesuaikan dengan kondisi sekolah dan karakteristik siswa. Di dalam pendidikan jasmani, sarana sederhana dapat di gunakan untuk pelaksanaan materi pelajaran pendidikan jasmani yang tentunya dalam bentuk permainan misalnya : bola kasti, bola tennis, potongan bambu dan lain-lain. Secara umum prasarana berarti segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha atau pembangunan). Dalam olahraga prasarana di definisikan sebagai suatu alat yang mempermudah atau memperlancar tugas dan memiliki sifat yang relatif permanen. Salah satu sifat adalah susah di pindahkan. Berdasarkan definisi tersebut dapat di sebutkan beberapa contoh prasarana olahraga adalah: lapangan tenis, lapangan bola basket, gedung olahraga, lapangan sepak bola, stadion atletik, dan lain-lain. Gedung olahrga merupakan prasarana befungsi serbaguna yang secara berganti ganti dapat di gunakan untuk pertandingan beberapa cabang olahraga. Gedung olahraga dapat di jadikan sebagai prasarana bola voli, prasarana bulutangkis, dan lain-lain.sedangkan setadion atletik di dalamnya termasuk lapangan lompat jauh, lapangan lempar cakram, lintasan lari dan lain-lain. Seringkali stadion atletik di gunakan sebagai prasarana pertandingan sarana sepak bola yang memenuhi syarat pula, contohnya stadion utama di senayan. Semua yang di sebutkan di atas adalah contoh-contoh prasarana olahraga yang standard. Tetapi seringkali pendidikan jasmani hanya di lakukan di halaman sekolah atau di sekitar taman. Hal ini bukan karena tdak adanya pendidikan jasmani dilakukan di halaman sekolah yang memenuhi standard, tetapi kondisikondisi sekolah saat sekarang hanya sedikit yang memiliki prasarana olahraga yang standard.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
2.
Ukuran Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani
Fasilitas olahraga untuk lingkungan atau pemukiman di sebut juga fasilitas untuk masyarakat, terdiri dari taman untuk bermain dan lapangan terbuka. Kondisi fasilitas olahraga. Diperkotaan khususnya, cukupa menyedihkan karena banyak lapangan olahraga yang berubah fungsi mejadi bangunan gedung. Standard untuk areal dan fasilitas olahraga sekarang sangat jauh sangat jauh dari ukuran Negara lain. Di Indonesia, standard untuk sekolah telah dihasilkan oleh dirjen dikluspora melalui lokakarya fasilitas olahraga.Sarana pendidikan yang terdapat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD tahun 2006 adalah sebagai berikut: 1). Sarana untuk atletik: Peluru untuk putra dan putri, Cakram untuk putra dan putri, Lembing untuk putra dan putri, Balok start, Bendera start, Meteran panjang, Tongkat estafet Gawang untuk lari gawang, Tiang dan mistar lompat tinggi, 2). Sarana untuk senam: Matras busa atau sabut, Hoop rotan. Peti lompat. Tali lompat. Palang tunggal. Palang bertingkat. Tape recorder.Kaset. Bola karet 3). Sarana untuk permainan Bola untuk bola basket. Bola untuk bola voli. Bola untuk sepak bola. Tiang gawang sepak bola. Jaring bola basket. Net bola voli 4). Sarana olahraga untuk bela diri sarana untuk olahraga beladiri, pelindung dada (dada protector). Sedangkan standar untuk prasarana pendidikan jasmani yang harus tersedia berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2003:
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
1) Lapangan untuk atletik,2) Lapangan sepak bola,3) Lapangan bola voli,4) Lapangan bola tangan,5) Lapangan kasti,6) Lapangan bola basket,7) Lapangan serba guna, 8) Bangsal serbaguna Untuk memperlancar jalanya proses belajar mengajar dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor sarana dan prasarana pendidikan. Dengan tersedianya fasilitas pendidikan yang berkualitas dan berkuantitas proses belajar mengajar dapat di kembangkan dan di tingkatkan. Prasarana dan sarana pendidikan jasmani merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan hasil belajar pendidikan jasmani. Tersedianya fasilitas pendidikan jasmani dan jumlahnya memadai dengan jumlah siswa merupakan faktor penting dalam pencapaian hasil belajar pendidikan jasmani. Penguasaan siswa terhadap aktifitas (gerakan) sangat di tentukan oleh tersedianya atau tidaknya fasilitas pendidikan jasmani pada sekolah yang bersangkutan. Fasilitas pendidikan jasmani yang memadai baik kualitas (mutu) maupun jumlah kuantitas dengan jumlah siswa daharapkan menjadi proses belajar mengajar pendidikan jasmani berjalan lancar dehingga hasil belajar pendidikan jasmani dapat tercapai secara optimal. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang cukup memadai baik dari segi mutu maupun dari segi jumlahnya, apabila disesuaikan dengan kebutuhan atau jumlah siswa diharapkan akan dapat memperlancar jalannya proses belajar mengajar pendidikan jasmani akan tercapai dengan baik.
IV. Hasil-hasil Penelitian dan Pembahasan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap sarana dan prasarana pendidikan jasmani dalam pelaksanaan KTSP di SD se-Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2012 diperoleh hasil sebagai berikut:
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
Tabel 1.Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket Pertanyaan : Apakah sarana dan prasarana olahraga di sekolah saudara memadai? (fo-fh)² Jawaban
fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)² fh
TIDAK
31
94%
16,5
14,5
210,25
12,7424
YA
2
6%
16,5
-14,5
210,25
12,7424
Total
33
100%
33
0
x² hitung
25,4848
Berdasarkan tabel diatas diperoleh x 2 hitung(25,4848) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1).Hal tersebut menunjukan bahwa sebagian besar sarana dan prasarana SD se-Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri belum memadai.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban. Pertanyaan : Adakah kendala dalam hal sarana prasarana olahraga? (fo-fh)² Jawaban
fo
%
Fh
fo-fh
(fo-fh)² fh
TIDAK
0
0%
16,5
-16,5
272,25
16,5
YA
33
100%
16,5
16,5
272,25
16,5
Total
33
100%
33
0
x² hitung
33
Berdasarkan tabel diatas diperoleh x 2 hitung (33) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1). Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sarana dan prasarana sangat di butuhkan, tanpa sarana dan prasarana proses kegiatan belajar mengajar kurang terlaksana dengan baik.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket Pertanyaan : Jika tidak memadai apakah ada usaha lain? (fo-fh)² Jawaban
fo
%
Fh
fo-fh
(fo-fh)² Fh
TIDAK
1
3%
16,5
-15,5
240,25
14,5606
YA
32
97%
16,5
15,5
240,25
14,5606
Total
33
100%
33
0
x² hitung
29,1212
Berdasarkan tabel diatas di.eroleh x 2 hitung(29,1212) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1) Pengkategorian sarana dan prasarana yang belum memadai Guru di harapkan mampu mengkondisikan kegiatan belajar mengajar se-efektif mungkin yaitu salah satu cara yaitu memodifikasi kegiatan belajar mengajar. Seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket. Pertanyaan : Kalau ada usaha lain, apakah dalam bentuk? (fo-fh)² Jawaban
Fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)² Fh
TIDAK
0
0%
16,5
16,5
272,25
16,5
YA
0
100%
16,5
-16,5
272,25
16,5
Total
33
100%
33
0
x² hitung
33
Berdasarkan tabel diatas diperoleh x 2 hitung(33) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1). Modifikasi sarana prasarana olahraga. Jika dalam pembelajaran pendididkan olahraga terdapat kekurangan sarana dan prasarana berfikir kreatif. Guru lebih banyak memberi pelajaran dengan modifikasi pelajaran, baik alat maupun tempat pelaksanaan olahraga. Tempat pelaksanaan olahraga biasanya di lakukan di halaman sekolah atau di lapangan, hal ini dapat dilihat dari kepemilikan prasarana sekolah yaitu lapangan, SD
se-Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri masih banyak
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
yang belum mempunyai tempat olahraga sendiri berikut ini hasil survey dan uji chi kuadrat yang mejelaskan hal tersebut.
Tabel 5 Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket. Pernyataan : Apakah sekolah saudara memiliki lapangan/tempat olahraga sendiri? Jawaban
fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)²
(fo-fh)² Fh
TIDAK
6
18%
16,5
-10,5
110,25
6,68182
YA
27
82%
16,5
10,5
110,25
6,68182
Total
33
100%
33
0
x² hitung
13,3636
Berdasarkan tabel diatas diperoleh x 2 hitung(25,4848) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1). Hasil survei menjelaskan juga sebagian besar SD se-Kecamatan Slogohimo sudah memiliki alat permainan, hal ini menunjukan bahwa 85% SD se-Kecamatan Slogohimo sudah mempunyai alat permainan. Berikut ini tabel hasil survey dan hasil uji chikuadrat yang menyatakan hal itu.
Tabel 6A. Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket. Pertanyaan : Apakah sekolah saudara memiliki alat sebagai berikut : permainan Jawaban
fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)²
(fo-fh)² Fh
TIDAK
5
15%
16,5
-11,5
132,25
8,01515
YA
28
85%
16,5
11,5
132,25
8,01515
Total
33
100%
33
0
x² hitung
16,0303
Berdasarkan tabel di atas diperoleh x 2 hitung(16,0303) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1).Hal tersebut menunjukan bahwa
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
sekolah dasar di Kecamatan Slogohimo yang memiliki alat permainan 85% dan yang tidak mempunyai 15%,
Tabel 6B Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket. Pertanyaan : Apakah sekolah saudara memiliki alat sebagai berikut : Senam? (fo-fh)² Jawaban
fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)² Fh
TIDAK
3
9%
16,5
-13,5
182,25
11,0455
YA
30
91%
16,5
13,5
182,25
11,0455
Total
33
100%
33
0
x² hitung
22,0909
Berdasarkan tabel diatas diperoleh x 2 hitung(22,0909) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1)Sebagian besar SD se-Kecamatan Slogohimo memiliki alat senam, baik senam lantai maupun senam irama, meskipun demikian, alat atletik pun juga banyak dimiliki oleh SD se-kecamatan Slogohimo, meskipun alatnya sudah lama dan sederhana namun alat tersebut masih bisa di pergunakan. Dari hasil survei dan hasil uji uji chi kuadrat yang menyatakan hal itu:
Tabel 6C. Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket Pertanyaan : Apakah sekolah saudara memiliki alat sebagai berikut : Atletik? (fo-fh)² Jawaban
fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)² Fh
TIDAK
0
0%
16,5
-16,5
272,25
16,5
YA
33
100%
16,5
16,5
272,25
16,5
Total
33
100%
33
0
x² hitung
33
Berdasarkan tabel diatas diperoleh x 2 hitung(33) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1) Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
kebanyakan mempunyai alat atletik, hanya berapa SD yang mempunyai alat beladiri.
Tabel 6D. Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket Pertanyaan : Apakah sekolah saudara memiliki alat sebagai berikut beladiri (fo-fh)² Jawaban
fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)² Fh
TIDAK
29
88%
16,5
12,5
156,25
9,4697
YA
4
12%
16,5
-12,5
156,25
9,4697
Total
33
100%
33
0
x² hitung
18,9394
Berdasarkan tabel diatas diperoleh x 2 hitung(25,4848) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1), dari data diatas sebagian besar sekolah belum mempunyai alat beladiri.
Tabel 6E. Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket Pernyataan : Apakah sekolah saudara memiliki alat sebagai berikut : renang? (fo-fh)² Jawaban
fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)² Fh
TIDAK
31
94%
16,5
14,5
210,25
12,7424
YA
2
6%
16,5
-14,5
210,25
12,7424
Total
33
100%
33
0
x² hitung
25,4848
Berdasarkan tabel diatas diperoleh x 2 hitung(25,4848) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1). Dari data di atas Untuk SD yang mempunyai tempat renang, atau ada fasilitas renang menjukan 6% dan yang tidak mempunyai 94%.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
Tabel 7. Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket Pertanyaan : Apakah pemeliharaan sarana dan prasarana di lakukan guru penjas? (fo-fh)² Jawaban
fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)² Fh
TIDAK
2
6%
16,5
14,5
210,25
12,7424
YA
31
94%
16,5
-14,5
210,25
12,7424
Total
33
100%
33
0
x² hitung
25,4848
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh x 2 hitung(25,4848) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1).Hal tersebut menunjukan bahwa sebagian besar SD se-Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri pemeliharaan sarana dan prasarana di lakukan oleh guru. Tabel 8. Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket Pertanyaan : Apakah memiliki gedung atau tempat penyimpanan sarana dan prasarana? (fo-fh)² Jawaban
fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)² Fh
TIDAK
2
6%
16,5
-14,5
210,25
12,7424
YA
31
96%
16,5
14,5
210,25
12,7424
Total
33
102%
33
0
x² hitung
25,4848
Berdasarkan tabel diatas diperoleh x 2 hitung(25,4848) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1). Hal ini menunjukkan bahwa 96% memiliki gedung tempat penyimpanan sarana pendidikan jasmani
Tabel 9. Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket Pertanyaan : Apakah sekolah saudara pernah mendapat bantuan sarana dan prasarana dari luar sekolah?
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
(fo-fh)² Jawaban
fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)² Fh
TIDAK
12
36%
16,5
-4,5
20,25
1,22727
YA
21
64%
16,5
4,5
20,25
1,22727
Total
33
100%
33
0
x² hitung
2,45455
Berdasarkan tabel diatas diperoleh x 2 hitung(2,45455) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1). Sarana dan prasarana olahraga ada yang bantuan dari luar dan ada anggaran sendiri dari sekolah, bantuan dari luar sekolah biasanya dalam bentuk uang, dan masing masing sekolah membelikan sarana dan prasarana sendiri ,
Tabel 10. Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket Pertanyaan : Apakah sekolah menganggarkan dana khusus untuk sarana dan prasarana ? (fo-fh)² Jawaban
fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)² Fh
TIDAK
12
36%
16,5
-4,5
20,25
1,22727
YA
21
64%
16,5
4,5
20,25
1,22727
Total
33
100%
33
0
x² hitung
2,45455
Berdasarkan tabel diatas diperoleh x 2 hitung(2,45455) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1). Setiap awal tahun, Guru melakukan rapat, biasanya rapat tersebut membahas tentang anggaran atau alat apa yang kurang untuk proses belajar mengajar agar terlaksana dengan baik.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
Tabel 11. Distribusi Frekuensi dan uji chi kuadrat hasil jawaban angket Pertanyaan : Apakah sekolah saudara memilik buku inventaris alat olahraga? (fo-fh)² Jawaban
fo
%
fh
fo-fh
(fo-fh)² Fh
TIDAK
0
0%
16,5
16,5
272,25
16,5
YA
33
100%
16,5
-16,5
272,25
16,5
Total
33
100%
33
0
x² hitung
33
Berdasarkan tabel diatas diperoleh x 2 hitung(33) > x 2 tabel (3,84) pada taraf kesalahan 5% dengan dk (2-1=1). Setiap sekolah mempunyai buku inventaris, yang fungsinya untuk mencatat semua yang ada dalam sekolah, baik sarana maupun prasarana.
V. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat di simpulkan: 1. Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan SD seKecamatan Slogohimo sebagai pembelajaran hanya alat atletik yang memadai, alat permainan dan senam tidak memadai. 2. Sarana dan Prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan belum sesuai kurikulum, banyak guru olahraga
yang memodifikasi
sarana dalam
memberikan suatu materi pembelajaran. 3. Rasio antara sarana dan prasarana olahraga dengan siswa tidak terpenuhi, sehingga proses belajar mengajar tidak efektif.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Ateng. 1999. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta : Depdikbud.. Departemen Pendidikan Nasional Jakarta (2003), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional Jakarta (2006), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI no 22 th 2006 tentang Standard isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Jakarta (2006), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI no 23 th 2006 tentang Standard Kompetensi Lulusani Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Hisyam, Abror. 1991. Sarana dan Prasarana Olahraga. Semarang: IKIP Semarang. Matthew B.Miles. A.Michael Huberman. penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi 1992, Analisis data kualitatif. Universitas Indonesia Press. Jakarta Mohotir. Toho Cholil, Rusli Lutan (1996) Buku Teks Program DII PGSD Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peraturan pemerintah RI, No 19 Th 2003. Tentang standar nasional pendidikan. http ://www.sultra.kemenag.go.id/file/dokumen/pp 19 tahun 2005 sistem nasional pendidikan. Permendiknas no 24 th 2007. Tentang standar sarana dan prasarana disekolah. http ://perpustakaan.kemdikbud.go.id/digilib/index.php Rusli Lutan. 2001. Mengajar Pendidikan Jasmani Pendekatan Gerak di SekolahDasar. Jakarta : Depdiknas. -------- Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2003, ”Depdiknas Melalui Proyek Pengembangan Sistem dan Standart Perbukuan Dasar ”,Jakarta -------- (1999/2000), Pendidikan dan
Strategi Belajar Mengajar Penjaskes, Departemen
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D3
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014
Study Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (SD) SeKecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2012. Oleh: Muh Yusuf
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofyan. 1987. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Soepartono. 1999/2000. Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Kebudayaan.
Olahraga. Departemen
Suharsimi Arikiunto. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Winarno Surakhmad. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Biodata Penulis Nama
: Drs. H. Muh. Yusuf, M.Pd.
Pendidikan
: S1 FPOK IKIP Negeri Semarang S2 Pendidikan Olahraga UNNES Semarang
Pengalaman Pekerjaan : Sebagai staf pengajar Dpk pada FKIP UTP Surakarta sejak Tahun 1987- sekarang Pernah Menjabat Pembantu Dekan 3, Pembantu Dekan 1 POK FKIP UTP Surakarta Pernah Menjabat Pembantu Rektor III UTP Surakarta. Alamat Kantor
: FKIP UTP Surakarta Jl. M. Walanda Maramis No.31 Cengklik Surakarta Telp./Fac. : 0271854188
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 1 Tahun 2014