PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA KANTOR PUSAT OPTIK INTERNASIONAL) Oleh: Abdullah Huda *) Hadi Sunaryo **) M. Khoirul ABS ***) ABSTRACT The purpose of this research was to examine how the democratic leadership style influence and application of Standard Operating Procedures ( SOP ) permormance againts employees International Optical Head Office. This type of research used descriptive research with explanatory approach. The samples used were employees of Pranoto Number 25 Malang. The result of this research indicate that the democratic leadership style and the application of Standard Operating Procedures (SOP) has positive influence on employee performance International Optical Head Office. Variable implementation of Standard Operating Procedures (SOP) dominant influence on employee performance at the International Optical Head Office. Keywords: democratic leadership style, application of Standard Operating Procedures (SOP), and employee performance. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Optik internasional Group sebagai salah satu penyedia alat-alat kesehatan berupa kacamata dan alat optik lainnya yang cabangnya tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Maka Prestasi kerja karyawan dapat menunjang pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan. Sukses tidaknya suatu tujuan yang dicapai oleh perusahaan, tergantung dari kepemimpinan. Kepemimpinan diharapkan dapat memberikan keunggulan-keunggulan bagi perusahaan agar tetap hidup dan berkembang. Di setiap perusahaan juga mempunyai SOP yang diharapkan dapat diterapkan dan dipenuhi oleh karyawan sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan. Gibson, dkk (dalam Passolong;2007), mengatakan “ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau prestasi kerja, yaitu: Variabel individual, terdiri dari : kemampuan dan ketrampilan baik mental maupun fisik, latar belakang keluarga, tingkat sosial, penggajian, umur, asal-usul, jenis kelamin. Variabel organisasional, terdiri dari : sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, desain pekerjaan. Variabel psikologis, terdiri dari : persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi”. Nawawi (2003) mengatakan bahwa “tipe kepemimpinan merupakan bentuk atau pola atau jenis kepemimpinan yang di dalamnya diimplementasikan satu atau lebih prilaku gaya kepemimpinan sebagai pendukungnya”. Selain Gaya kepemimpinan, penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) juga mempengaruhi prestasi kerja karyawan. “Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen tertulis yang memuat prosedur kerja secara rinci, tahap demi tahap dan sistematis. Standar Operasional Prosedur memuat serangkaian instruksi secara tertulis tentang kegiatan rutin atau berulang-ulang yang dilakukan oleh sebuah organisasi” (http://shafiyyah.blog.uns.coid/2010/02/25/sop/ dalam Anggih wanabkti P dkk., di akses tanggal 15 November 2014).
Abdullah Huda, Hadi Sunaryo dan M. Khoirul ABS
179
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1) Bagaimanakah gaya kepemimpinan demokratis dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan Kantor Pusat Optik Internasional; 2) Diantara variabel gaya kepemimpinan demokratis dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP), manakah yang dominan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan Kantor Pusat Optik Internasional. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan demokratis dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap prestasi karyawan pada Kantor Pusat Optik Internasional; 2) Untuk mengetahui diantara variabel gaya kepemimpinan demokratis dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dominan pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan pada Kantor Pusat Optik Internasional. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS HASIL PENELITIAN TERDAHULU Prasetyo (2010) dalam penelitiannya “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Wlingi) diperoleh hasil analisis bahwa: 1) Variabel Gaya Kepemimpinan Direktif , Gaya Kepemimpinan Suportif , Gaya Kepemimpinan Orientasi Pencapaian, Gaya Kepemimpinan Partisipatif, secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 cabang Wlingi; 2) Variabel Gaya Kepemimpinan Direktif , Gaya Kepemimpinan Suportif , Gaya Kepemimpinan Orientasi Pencapaian, Gaya Kepemimpinan Partisipatif , secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 cabang Wlingi; 3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan Partisipatif berpengaruh dominan terhadap prestasi kerja karyawan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 cabang Wlingi. Sedangkan pada penelitian Wanabhakti dan Dwihardo (2011) dalam judul penelitian “Pengaruh pelatihan, penerapan Standard Operating Procedure, reward system, lingkungan kerja dan Peralatan terhadap produktivitas teknisi (studi pada bengkel Toyota Urip PT. Hadji Kalla Makassar) diperoleh bahwa penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) ternyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas teknisi. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS HASIL PENELITIAN TERDAHULU Prasetyo (2010) dalam penelitiannya “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Wlingi) diperoleh hasil analisis bahwa: 1) Variabel Gaya Kepemimpinan Direktif , Gaya Kepemimpinan Suportif , Gaya Kepemimpinan Orientasi Pencapaian, Gaya Kepemimpinan Partisipatif, secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 cabang Wlingi; 2) Variabel Gaya Kepemimpinan Direktif , Gaya Kepemimpinan Suportif , Gaya Kepemimpinan Orientasi Pencapaian, Gaya Kepemimpinan Partisipatif , secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 cabang
180
Abdullah Huda, Hadi Sunaryo dan M. Khoirul ABS
Wlingi; 3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan Partisipatif berpengaruh dominan terhadap prestasi kerja karyawan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 cabang Wlingi. Sedangkan pada penelitian Wanabhakti dan Dwihardo (2011) dalam judul penelitian “Pengaruh pelatihan, penerapan Standard Operating Procedure, reward system, lingkungan kerja dan Peralatan terhadap produktivitas teknisi (studi pada bengkel Toyota Urip PT. Hadji Kalla Makassar) diperoleh bahwa penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) ternyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas teknisi. Rianti (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh tipe kepemimpinan demokratis dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan (Studi Kasus Pada Perusahaan Garmen Nurul Jadid Jakarta)” menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara tipe kepemimpinan berhubungan positif dengan prestasi kerja karyawan. Semakin demokratis tipe kepemimpinan berhubungan positif dengan prestasi kerja karyawan. Semakin demokratis tipe kepemimpinan maka akan semakin tinggi prestasi kerja karyawan. Hipotesis yang menyatakan ada hubungan motivasi kerja dengan prestasi kerja karyawan dapat diterima. Semakin tinggi motivasi kerja karyawan maka semakin tinggi juga prestasi kerja karyawan. Tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan berhubungan positif dengan prestasi kerja karyawan. Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara tipe kepemimpinan demokratis dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan faktor penentu yang berkaitan langsung dengan tipe kepemimpinan demokratis dan motivasi kerja karyawan yang nantinya akan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Mardiana (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap prestasi kerja pegawai pada kantor Sekretariat Daerah Kota Samarinda” didapatkan kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan demokratis mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kota Samarinda. Apabila gaya kepemimpinan demokratis ditingkatkan maka prestasi kerja pegawai yang dihasilkan akan mengalami peningkatan. Dengan menggunakan analisis product moment, diperoleh bahwa gaya kepemimpinan demokratis mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi kerja pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kota Samarinda. Jadi H1 yang penulis ajukan, bahwa gaya kepemimpinan demokratis mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi kerja pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kota Samarinda, dapat diterima atau terbukti kebenarannya. Dari variabel gaya kepemimpinan demokratis termasuk kategori tinggi dan dari variabel prestasi kerja pegawai termasuk kategori sedang. Berdasarkan penelitian ini, ternyata prestasi kerja di Kantor Sekretariat Daerah Kota Samarinda dapat dikatakan kategori sedang, maka hendaknya kondisi seperti ini harus ditingkatkan agar dapat menunjang mutu prestasi kerja dan pekerjaan yang dihasilkan oleh para pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kota Samarinda sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai. Oleh karena itu gaya kepemimpinan demokratis yang ada harus dipertahankan/ditingkatkan agar prestasi kerja pegawai yang telah baik dapat dipertahankan serta ditingkatkan lagi. GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi
Abdullah Huda, Hadi Sunaryo dan M. Khoirul ABS
181
bawahannya” (Nawawi, 2003:115). Menurut Kencana (2003:27-31) “Gaya Kepemimpinan demokratis adalah cara dan irama seseorang pemimpin pemerintah dalam menghadapi bawahan dan masyarakatnya dengan memakai metode pembagian tugas dengan bawahan, antar bawahan tugas tersebut dibagi secara adil dan merata”. Indikator Gaya kepemimpinan demokratis, yaitu a) Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. b) Hubungan dengan bawahan terjalin dengan baik dan dalam suasana yang penuh persahabatan dan saling mempercayai. c) Motivasi yang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan. PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan dokumen tertulis, yang memuat prosedur kerja secara rinci tahap demi tahap dan sistematis. Tujuan SOP : Untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dengan cara menjaga konsistensi karyawan dalam setiap menjalankan pekerjaan sehari-hari dengan adanya acuan kerja yang jelas. Indikator Penerapan Standar Operasional, yaitu : efektif, efisien dan konsisten. PRESTASI KERJA KARYAWAN Mangkunegara (2002 : 33) menyatakan: “Prestasi kerja dari kata job performance atau actual performance adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Pekerjaan dengan hasil yang tinggi harus dicapai oleh karyawan. Indikator prestasi kerja karyawan, antara lain : 1) kualitas kerja, 2)kuantitas kerja, 3) disiplin kerja, 4) inisiatif dan 5) kerja sama. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Dan Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Jika perusahaan atau organisasi mampu melaksanakan gaya kepemimpinan demokratis kepada para karyawan dengan baik dan bertanggung jawab dan Standar Operasional Prosedur dapat diterapkan, maka karyawan akan betah dan mempertahankan kinerjanya dengan baik. Begitupun sebaliknya jika kurang atau bahkan tidak sesuai harapan karyawan maka akan berdampak buruk terhadap prestasi kerja karyawan. HIPOTESIS Berdasar hasil penelitian terdahulu dan tinjauan teori, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: H1. Gaya kepemimpinan demokratis dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Kantor Pusat Optik Internasional. H1. Gaya kepemimpinan demokratis dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Kantor Pusat Optik Internasional. H2. Variabel penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) berpengaruh dominan terhadap prestasi kerja karyawan pada Kantor Pusat Optik Internasional METODE PENELITIAN JENIS PENELITIAN, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Jenis Penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan explanatory. Penelitian ini dilakukan pada karyawan Kantor Pusat Optik Internasional yang berada di Jalan Sukarjo Wiryo Pranoto no. 25 Malang. Peneliti melakukan
182
Abdullah Huda, Hadi Sunaryo dan M. Khoirul ABS
penelitian pada Kantor Pusat Optik Internasional dengan alasan lokasi mudah dijangkau, yang memungkinkan efektifitas dan efisiensi dalam pengumpulan data-data dan informasi yang dibutuhkan. Dalam rangka perolehan dan pengumpulan data terhadap obyek penelitian yang terkait, dilakukan secara bertahap terhitung mulai bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Mei 2015. POPULASI DAN SAMPEL Adapun populasi yang ditunjuk pada penelitian ini adalah Karyawan Operasional pada Kantor Pusat Optik Internasional yang berjumlah 101 karyawan. “Untuk menentukan jumlah sampel minimal yang diambil, digunakan rumus Slovin” (Umar,2000:96) maka sampel atau responden berjumlah 50 orang dari karyawan operasional pada Kantor Pusat Optik Internasional. Kemudian disusun dengan menggunakan sampel secara proporsional yaitu sampel yang di hitung berdasarkan perbandingan. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS (X1) Menurut Kencana (2003:27-31) “Gaya Demokratis adalah cara dan irama seseorang pemimpin dalam menghadapi bawahan dengan memakai metode pembagian tugas dengan bawahan, antar bawahan tugas tersebut dibagi secara adil dan merata”. Gaya kepemimpinan demokratis dalam penelitian ini diukur melalui indikator sebagai berikut : a) Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, b) Hubungan dengan bawahan terjalin dengan baik dan dalam suasana yang penuh persahabatan dan saling mempercayai, c) Motivasi yang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan. PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (X2) “Penerapan Standar Operasional Prosedur yang baik, akan menunjukkan konsistensi hasil prestasi kerja, hasil produk dan proses pelayanan yang kesemuanya mengacu pada kemudahan karyawan dan kepuasan pelanggan” (Aries, 2007:38). Indikator penerapan SOP pada variabel penelitian: a) Efektif, artinya karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan yang benar, b) Efisien, artinya karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan benar, c) Konsisten, artinya dilakukan/dikerjakan secara terus menerus. PRESTASI KERJA KARYAWAN Mangkunegara (2002 : 33) menyatakan: “Prestasi kerja dari kata job performance atau actual performance adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Pekerjaan dengan hasil yang tinggi harus dicapai oleh karyawan. Nasution (2000:99) menyatakan bahwa ukuran yang perlu diperhatikan dalam prestasi kerja antara lain : a) Kualitas kerja, Kriteria penilaiannya adalah ketepatan kerja, keterampilan kerja, ketelitian kerja, dan kerapihan kerja, b) Kuantitas kerja, Kriteria penilaiannya adalah kecepatan kerja, c) Disiplin kerja, Kriteria penilaiannya adalah mengikuti instruksi atasan, mematuhi peraturan perusahaan, dan ketaatan waktu kehadiran, d) Inisiatif, Kriteria penilaiannya adalah selalu aktif atau artinya tidak pasif atau bekerja atas dorongan dari atasan, e) Kerjasama, Kriteria penilaiannya adalah kemampuan bergaul dan menyesuaikan diri
Abdullah Huda, Hadi Sunaryo dan M. Khoirul ABS
183
serta kemampuan untuk memberi bantuan kepada karyawan lain dalam batas kewenangannya. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN UJI INSTRUMEN a. Hasil Uji Validitas: Berdasarkan hasil analisis tampak bahwa masing-masing instrumen penelitian memiliki KMO MSA di atas > 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa semua instrumen penelitian pada penelitian ini bersifat valid. b. Hasil Uji Reliabilitas Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa masing-masing instrumen penelitian memiliki cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa semua instrumen penelitian pada penelitian ini bersifat reliabel. UJI NORMALITAS Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki asymp signifikan (2tailed) > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel berdistribusi normal. REGRESI LINIER BERGANDA Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda didapat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e , maka Y = (-1,018) + 0,322 X1 + 0,533 X2 + e UJI ASUMSI KLASIK a. Uji Multikolinieritas Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS dapat disimpulkan bahwa ke-2 variabel independen tidak terjadi multikoliniaritas yang ditunjukkan oleh nilai VIF dari masing-masing variabel independen yang lebih kecil dari 10 dengan nilai tolerance kurang dari 0,1. b. Uji Heteroskedastisitas: Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada yang signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai signifikan masing-masing >0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. PENGUJIAN HIPOTESIS a. Uji F Berdasarkan hasil analisis menunjukkan F hitung sebesar 27,335 apabila dibanding dengan F tabel sebesar 3,195 maka Fhitung > Ftabel = 27,335>3,195 dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan demokratis dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada karyawan kantor pusat Optik Internasional berpengaruh secara serentak (simultan) terhadap prestasi kerja karyawan. b. Uji t
184
Abdullah Huda, Hadi Sunaryo dan M. Khoirul ABS
Berdasarkan hasil analisis masiing-masing variabel secara individu mempunyai diperoleh: 1) Variabel gaya kepemimpinan demokratis (X1) menghasilkan t hitung 2,919 lebih besar dari t tabel yakni sebesar 2,012 dan tingkat signifikan 0,005<0,05 maka gaya kepemimpinan demokratis secara individual berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. 2) Variabel penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) (X2) menghasilkan t hitung 4,826 lebih besar dari t tabel yakni sebesar 2,012 dan tingkat signifikan 0,000<0,05 maka penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara individual berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. IMPLIKASI HASIL PENELITIAN Dimensi gaya kepemimpinan demokratis dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan Kantor Pusat Optik Internasional dapat dinyatakan terbukti benar. Hal ini dapat dilihat pada hasil Fhitung sebesar 27,335 dengan nilai sig = 0,000 < 0,05 dan diantara dimensi gaya kepemimpinan demokratis dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP), penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dimensi yang dominan pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan Kantor Pusat Optik Internasional dapat dinyatakan terbukti benar. Hal ini dapat dilihat pada koefisien X2 yang memiliki koefisien terbesar = 0,533. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Rianti (2012) dengan judul “Pengaruh tipe kepemimpinan demokratis dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan (Studi Kasus Pada Perusahaan Garmen Nurul Jadid Jakarta). Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan antara tipe kepemimpinan demokratis berhubungan positif dengan prestasi kerja karyawan dapat dibuktikan. Semakin demokratis tipe kepemimpinan maka akan semakin tinggi prestasi kerja karyawan. Sedangkan pada penelitian Wanabhakti dan Dwiharko (2011) dengan judul penelitian “Pengaruh pelatihan, penerapan Standard Operating Procedure, reward system, lingkungan kerja dan Peralatan terhadap produktivitas teknisi (studi pada bengkel Toyota Urip PT. Hadji Kalla Makassar) diperoleh bahwa penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) ternyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas teknisi. SIMPULAN Simpulan dari penelitian ini adalah : 1. Gaya kepemimpinan demokratis dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan Kantor Pusat Optik Internasional. 2. Variabel penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) berpengaruh dominan terhadap prestasi kerja karyawan pada Kantor Pusat Optik Internasional. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresinya, tampak bahwa penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) memiliki koefisien terbesar dibanding dengan gaya kepemimpinan demokratis. KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan, antara lain: 1. Variabel-variabel yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan dalam penelitian ini hanya terdiri dari dua variabel, yaitu gaya kepemimpinan demokratis dan penerapan Standar
Abdullah Huda, Hadi Sunaryo dan M. Khoirul ABS
185
Operasional Prosedur, sedangkan masih banyak variabel lain yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan Kantor Pusat Optik Internasional. 2. Penelitian ini hanya terbatas pada karyawan oprasional Kantor Pusat Optik Internasional yang melibatkan subyek penelitian dalam jumlah terbatas, yakni sebanyak 50 orang, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan pada kelompok subyek dengan jumlah yang besar. SARAN Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian, dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Gaya Kepemimpinan demokratis yang ada pada kantor pusat Optik Internasional perlu untuk dipertahankan dan ditingkatkan agar prestasi kerja karyawan dapat ditingkatkan. Begitu pula dengan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) supaya lebih melekat dan lebih ditaati oleh para karyawan, sehingga prestasi kerja karyawan dapat meningkat. 2. Untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian dan mencari informasi tentang gaya kepemimpinan demokratis dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) hendaknya melakukan pendekatan langsung terhadap karyawan, sehingga dapat lebih mengerti keadaan psikologis karyawan dalam bekerja dan juga akan lebih banyak mendapat informasi yang kita butuhkan. DAFTAR PUSTAKA Aries,M. 2007: Manajemen PelayananUmum, Jakarta, IIP Press. Dwihardo, Nelman dan Angih Wanabakti (2011), Pengaruh Pelatihan, Penerapan Standard Operating Procedure, reward system, lingkungan kerja dan Peralatan terhadap Produktivitas Teknisi (Studi Kasus pada Bengkel Toyota Urip PT.Hadji Kalla Makassar)Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin,Makasar. Hasibuan, Malayu, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, PT. BumiAksara, Jakarta. Supranto, J.2001. Ekonometrika. Edisi Revisi.Jakarta: Rineka Cipta. Kencana, Inu. 2003, Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia, Bumi. Aksara, Bandung Mangkunegara,Anwar Prabu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan Keenam.Jakarta Mardiana, Siti (2013), Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Sekretariat Daerah Kota Samarinda. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Nasution, Mulia. 2000. ManajemenPersonalia. Jakarta :Djambatan. Prasetyo, Adi (2010). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Studi kasus pada Karyawan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Wlingi). Universitas Islam Negeri, Malang. Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan Dan PerilakuOrganisasi. Jakarta : Raja GrafindoPersada. Umar, Husain, 2000. Research Methods in Finance and Banking.Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. *) Abdullah Huda adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma **) Hadi Sunaryo adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma ***) M. Khoirul ABS adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
186
Abdullah Huda, Hadi Sunaryo dan M. Khoirul ABS