PENGARUH MEREK, RASA, HARGA, DESAIN KEMASAN, DAN KEMUDAHAN MEMPEROLEH PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN INDOMIE DI MALANG (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Islam Malang) Irawan Hardi *) Abd. Khodir Djaelani **) M. Khoirul ABS ***)
ABSTRACT This study aimed to determine and analyze the influence of brand, flavor, price, packaging design and the ease of obtaining the product toward the purchasing decision of Indomie in Malang. The research was conducted in the scope of Malang Islamic University that had approximately 4.750 students, which consisted of ten faculties. While the determination of the sample was carried out according to the formula of Slovin. From the formula, it could be found 98 respondents. Based on the analysis, the purchasing decision of Indomie in Malang could be concluded that some factors, they were Brand, Flavor, Price, Packaging Design and Ease Of Obtaining Indomie significantly affected simultaneous and partially on the purchasing of Indomie in Malang. This was attested by seeing the results of F- test statistic of 30.938 and Ttest statistic that could be reached by the significant level <0.05. Keywords:Brand, Taste, Price, Packaging Design, Easiness of obtaining the product, and Purchasing Decision.
PENDAHULUAN Di era yang semakin modern ini, terjadi perubahan perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Mereka cenderung menginginkan sesuatu yang dapat diperoleh secara instant dan praktis. Semboyan “waktu adalah uang” kelihatannya cocok dengan keadaan masyarakat saat ini, karena setiap detik sangatlah bernilai bagi orang-orang yang sibuk bekerja hingga mengabaikan jam makannya. Sehingga dalam hal makanan, masyarakat memilih makanan yang cara penyajiannya instan dan cepat disela–sela kesibukan mereka. Mie instan merupakan salah satu produk yang dapat disajikan secara cepat sehingga untuk mengkonsumsinya tidak diperlukan waktu yang lama. Dengan adanya mobilitas manusia yang cepat, nasi tidak lagi dianggap sebagai sumber karbohidrat yang utama. Namun, masyarakat juga dapat memperoleh karbohidrat dari makanan seperti mie instan. Lebih dari itu, mie instan merupakan pengganjal perut terfavorit dikalangan masyarakat.
112
Perilaku masyarakat yang demikianlah yang pada akhirnya dimanfaatkan oleh para produsen makanan instan, khususnya mie instan. Bahkan, PT Indofood yang merupakan salah satu produsen mie instan mampu menguasai pasar dalam negeri. PT Indofood mampu menguasai 90% pasar mie instan dalam negeri sebelum 2003. Namun, dari keseluruhan merek mie instan dari PT Indofood, Indomie mendominasi pasar mie dalam negeri lebih dari 50%. Dalam mencapai prestasinya Indomie pastilah menerapkan strategi pemasaran yang jitu. Seperti yang diungkapkan Kolter (2006:5), tujuan pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan. Sehingga Indomie mengembangkan variasi-variasi terhadap produknya demi memuasakan konsumen, yaitu Indomie (versi ukuran standar), mie instan Indomie Jumbo (berbagai macam rasa), mie instan Indomie Keriting, mie instan Indomie dengan nuansa Nusantara dan mie gelas Pop Mie. Indomie membedakan produk mie instannya baik dalam merek, rasa, harga, desain kemasan, dan kemudahan memperoleh produk yang akan menjadi dasar bagi konsumen memilih mie instan variasi dari produk Indomie.Desain kemasan berperan menentukan keputusan pembelian produk mie instan merek Indomie karena saat pertama membeli mie instan, masyarakat tentu memperhatikan desain kemasannya. Kirti (2007) dengan penelitiannya yang berjudul Analisa Pengaruh Faktor Price, Quality, Familiarity, dan Brand Loyalty Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Dalam Memilih Produk Makanan Ringan Private Label Giant di Surabaya. Secara keseluruhan faktor price, quality, familiarity, dan brand loyalty memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa konsumen lebih tertarik membeli produk makanan ringan private label di Giant dengan adanya faktor price (harga), quality (kualitas), familiarity (familiaritas) dan brand loyalty (kesetiaan terhadap merek). Sulistyo (2008) menganalisis pengaruh Merek, Rasa, Harga Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh terhadap Pembelian Mie Instan di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun bersama-sama variabel merek, rasa, harga, desain kemasan dan kemudahan memperoleh berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Untuk pembelian mi instan Indofood secara parsial yang berpengaruh signifikan adalah merek, kemasan, serta kemudahan, sedangkan harga dan rasa tidak begitu signifikan. Sedangkan secara simultan merek, harga, desain kemasan, kemudahan memperoleh berpengaruh penting terhadap pembelian mi instan PT Indofood.
113
Sedangkan Ongkowijoyo (2009) menguji Efektivitas Brand Awareness Sirup ABC Special Grade Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Di Kota Surabaya. Dari hasil regresi linier berganda antara variabel dari tingkatan brand awareness (Xi) terhadap variable dependen (Y) keputusan pembelian ulang, maka diketahui bahwa hanya satu variable saja yang mempengaruhi pembelian ulang yaitu dimensi Top of Mind (Xi) . RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut: a) Apakah ada pengaruh signifikan secara parsial dan simultan faktor merek, rasa, harga, desain kemasan, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian mie instan merek Indomie oleh mahasiswa; b) Faktor manakah diantara merek, rasa, harga, desain kemasan, dan kemudahan memperoleh produk yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mie instan merek Indomie di kalangan mahasiswa. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam penelitian ini adalah : a) Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan secara parsial dan simultan factor merek, rasa, harga, desain kemasan, dan kemudahan memperoleh produk terhadap keputusan pembelian mie instan merek Indomie oleh mahasiswa; b) Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian mie instan merek Indomie oleh mahasiswa. KONTRIBUSI PENELITIAN Hasil penelitian diharapkan dapat member manfaat, yaitu sebagai berikut : Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah ilmu 1. pengetahuan, dan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. 2. Sebagai referensi di bidang pemasaran, memperluas dan memperdalam berfikir serta melatih untuk menerapkan ilmu pengetahuan praktek dan teori yang di dapat selama perkuliahan. 3. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembelian produk serta dapat membantu mengetahui faktor yang paling kuat kinerjanya sebagai dasar untuk menerapkan rencana strategi pemasaran.
114
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENGERTIAN PEMASARAN Pemasaran menurut Sunarto (2006:4) adalah “proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”. Swastha dan Irawan (2005: 78) mengatakan bahwa “Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi”.
a. Produk (product) 1. Tingkatan produk 2. Pemahaman Tentang Merek Suatu Produk
Menurut Tjiptono (2001:104) bahwa merek dapat digunakan untuk berbagai tujuan, yaitu: a. Sebagi identitas. b. Alat promosi. c. Untuk membina citra. 3. Pemahaman Rasa Dalam Suatu Produk
menurut Soekresno (2000: 9) dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Produ k Berwujud,
b.
Produ k tak Berwujud.
4. Desain Kemasan Suatu Produk
Kotler juga memberikan indikator dari variabel atas produk, yaitu: a. Brand Name (merek) b. Packaging Design (desain kemasan) c. Features (keistimewaan) d. Product quality
b. Harga (price)
115
menurut Alma (2004:79) harga merupakan “ nilai suatu barang yang dinyatakan dalam uang”.
c. Promosi (promotion) menurut Alma (2006:179), “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”
d. Tempat Pendistribusian (place) 1. Kemudahan Mendapatkan Produk Soekresno (2001) mengkategorikan beberapa karakteristik dari sebuah produk yang akan menunjang pemasaran produk terdiri atas : a. Kemudahan mendapatkan produk b. Perbedaan persepsi diantara merek c. Fitur hedonis d. preferensi e. Frekuensi pembelian f.
Runtutan pilihan merek
PERILAKU KONSUMEN menurut Hawkins, Best dan Coney yang di kutip Tjiptono (2006:39) mendefinisikan perilaku konsumen adalah “studi mengenai individu, kelompok, atau organisasi dan prosesproses yang di lakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses- proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat”. Menurut Tjiptono (2005:43) proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara garis besar kedalam tiga tahap utama, yakni pra pembelian, konsumsi dan evaluasi purna beli. Kotler dan Armstrong dalam Sulistyo (2008) Mengemukakan bahwa tipe-tipe perilaku keputusan konsumen dalam membeli suatu produk ada empat macam, yaitu : a) Perilaku pembelian yang kompleks; b) Perilaku membeli yang mengurangi ketidak cocokan; c) Perilaku membeli karena kebiasaan; d) Perilaku membeli yang mencari variasi Menurut Kotler dalam Sulistyo (2008) Perusahaan yang cerdik akan melakukan riset atas proses keputusan pembelian yang ada dalam jenis produk mereka, di mana konsumen
116
akan melewati lima tahap yaitu : Pengenalan masalah; Pencarian informasi; Penilaian alternatif.; Keputusan pembelian; dan Perilaku pasca pembelian. HIPOTESIS Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : H1 = Faktor Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh Produk baik secara parsial maupun secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian mie instan merek Indomie oleh mahasiswa. H2 = Faktor harga secara signifikan berpengaruh dominan terhadap Keputusan Pembelian mie instan merek Indomie oleh mahasiswa. METODE PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahsiswi yang masih aktif di Universitas Islam Malang Tahun 2011/2012 dan telah her registrasi yang berjumlah 4.750 orang (Sumber: BAAK UNISMA Tahun 2012). penelitian menggunakan teknik pengambilan sample Purpusive Sampling. Menurut Faisal (2005: 67) "purposif (purposive sampling), sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti. Untuk menentukan sampel menurut Slovin (dalam Umar, 1998:74) ukuran sampelsampel dari populasi dapat ditentukan melalui rumus dengan asumsi populasi berdistribusi normal. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dimana : n =
N 1 Ne 2
n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Derajat kesalahan yang masih dapat ditoleransi sebesar 10% Sampel yang dapat ditolerir yaitu 10%. Dengan rumus tersebut, maka dengan jumlah populasi sebesar 4.750 orang dengan besarnya error = 0,1 maka didapatkan jumlah sampel sebagai berikut: n=
4.750 1 (4.750).(0.10) 2
n = 97,93 ≈ 98
117
Dari perhitungan rumus diatas maka sampel yang digunakan adalah 98 responden mahasiswa/mahasiswi yang aktif. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Untuk mengetahui konsep yang diteliti, maka ditetapkan definisi operasioanal dari variabel yang diteliti tersebut seperti dibawah ini: a. Variabel bebas (X) adalah variabel dalam hubungan dengan variabel yang lain bertindak sebagai penyebab atau yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Merk (X1) adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau desain atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang/jasa yang membedakannya dengan pesaing. Indikatornya: Kepercayaan terhadap merek Indomie; Merek Indomie yang lebih di faforitkan dari merek mie instan lain; Keyakinan mahasiswa bahwa merek Indomie yang paling bermutu. 2) Rasa (X2) merupakan salah satu stimuli yang digunakan untuk mempengaruhi konsumen dan membedakan dengan produk lain. Indikatornya: Variasi rasa yang ditawarkan oleh masing-masing produk Indomie; Kemampuan Indomie menyesuaikan permintaan rasa sesuai selera konsumen; Kenikmatan yang menjadi ciri khas dari produk indomie. 3) Harga (X3) adalah jumlah harga yang dibayarkan konsumen untuk manfaat memiliki dan menggunakan produk atau jasa. Dengan indikator: Kesesuaian harga beli produk indomie dengan kepuasan yang didapatkan mahasiswa; Kesesuaian harga dengan keadaan keuangan mahasiswa; Pemberian harga khusus untuk produk Indomie yang sedang dalam promosi. 4) Desain Kemasan (X4) merupakan sebuah sarana marketing dan komunikasi produk perusahaan, media penjualan yang permanen dan berada dimana-mana. Indikatornya berupa: Menarik tidaknya kemasan dari produk Indomie; Kemasan mampu menjaga kualitas produk; Kemasan aman; Informasi dalam kemasan lengkap; Desain kemasan yang bervariasi sesuai kebutuhan. 5) Kemudahan memperoleh (X5) adalah sebuah kegiatan yang berusaha memperlancar da mempermudah penyampaian barang atau jasa dari produsen kepada konsumen
118
untuk digunakan atau dikonsumsi. Indikatornya adalah: Ketersediaan produk Indomie di toko-toko terdekat; Kemudahan memperoleh produk Indomie di berbagai toko. b. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang tetap dipengeruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat ini merupakan keputusan pembelian. Indikatornya adalah Keputusan pembelian terhadap produk mie instan merek Indomie. MODEL PENELITIAN Merek
Rasa
Harga
Keputusan Pembelian Indomie
Desain Kemasan Kemudahan Memperoleh Produk METODE ANALISIS Metode analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda yang terdiri dari satu variabel dependen (Y) dan empat variabel independen (X1- X5).Model regresi berganda yang di gunakan sebagai berikut : Y = b0+ b1X1i + b2X2i + b3X3i + b4X4i + b5X5i Dimana :
Y = Pembelian mie instan b0 = konstanta b1....b5 = koefisien variabel independen X1…X2 i = 1,2,3,...., n : n = jumlah responden X1 = Merek X2 = Rasa X3 = Harga X4 = Desain Kemasan X5 = Kemudahan Memperoleh HASIL PENELITIAN STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif atas varaibel-varaibel yang digunakan dalam penelitian ini dapat disajikan sebagai berikut :
119
Merek Tabel 1 Statistik Deskriptif
Item 1 2 3
1 F (%) 0 0 0 0 0 0 Mean
Skor 2 F (%) 0 0 0 0 0 0 variabel:
Jawaban 3 F (%) 6 6,1 6 6,1 11 11,2 4,49
4 F (%) 57 58,2 37 37,8 61 62,2
5 F (%) 35 35,7 55 56,1 26 26,5
Mean 4,53 4,47 4,46
Tabel 1 menunjukkan bahwa untuk item 1, sebagian besar responden (93,9%) menyatakan percaya bahwa produk mie instan Indomie dapat memuaskan kebutuhan serta harapannya. Untuk item 2, sebagian responden (93,9%) menyatakan lebih menyukai mie instan merek Indomie dari pada mie instan merek lain. Sedangkan untuk item 3, sebagian besar responden (88,7%) menyatakan yakin bahwa produk Indomie merupakan produk mie instan yang berkualitas. Nilai mean untuk variabel X1 adalah 4,49, maka dapat diartikan bahwa rata-rata responden menganggap Merek Indomie sudah sangat baik bisa memuaskan kebutuhan, lebih disukai dari produk mie instan yang lain serta mempunyai kualitas yang baik. Rasa Tabel 2 Skor 1 2 Item F (%) F (%) 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 0 0 0 Mean variabel: Tabel 3 menunjukkan bahwa
Jawaban 3 F (%) 13 13,3 15 15,3 4 4,1 4,79 untuk item
4 F (%) 60 61,2 63 64,3 36 36,7
5 F (%) 25 25,5 20 20,4 58 59,2
Mean 4,82 4,77 4,77
1, sebagian besar responden (86,7%) menyatakan
dapat memilih berbagai variasi rasa dari Indomie yang menawarkan beragam rasa dalam produknya. Untuk item 2, sebagian besar responden (84,7%) menyatakan merasa cocok dengan rasa yang ditawarkan oleh mie instan merek Indomie. Untuk item 3, hampir seluruh responden (95,9%) menyatakan bahwa produk mie instan Indomie memiliki cita rasa khas yang bisa memberikan kepuasan. Sedangkan nilai mean untuk variabel X2 adalah 4,79, maka dapat diartikan bahwa rata-rata responden menyatakan variable rasa telah sesuai dengan
120
persepsi dari para responden yaitu bisa memilih berbagai variasi rasa yang mempunyai kecocokan dengan cita rasa yang khas. Harga Tabel 4
Item 1 2 3
1 F (%) 0 0 0 0 0 0 Mean
Skor 2 F (%) 0 0 0 0 0 0 variabel:
Jawaban 3 F (%) 12 12,3 21 21,4 14 14,3 4,75
4 F (%) 57 58,2 50 51,0 59 60,2
5 F (%) 29 29,2 27 27,6 25 25,5
Mean 4,74 4,76 4,74
Tabel 4 menunjukkan bahwa untuk item 1, sebagian besar responden (87,4%) menyatakan bahwa harga produk mie instan Indomie dirasa sesuai dengan kepuasan serta manfaat yang mereka dapatkan. Untuk item 2, sebagian besar responden (78,6%) menyatakan bahwa harga dari produk mie instan Indomie sesuai dengan kondisi keuangannya. Untuk item 3, sebagian besar responden (88,7%) menyatakan puas dengan adanya harga khusus bagi produk Indomie yang sedang dalam promosi. Nilai mean untuk variabel X3 adalah 4,75, maka dapat diartikan bahwa rata-rata responden menyatakan harga sudah sesuai dengan harapan para mahasiswa. Desain Kemasan Tabel 5 Skor 1 2 F (%) F (%) 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 0 0 0 4 0 0 0 0 5 0 0 0 0 Mean variabel: Tabel 5 menunjukkan bahwa Item
Jawaban 3 F (%) 7 7,1 21 21,4 17 17,3 14 14,3 6 6,1 4,53 untuk item
4 F 53 52 56 59 37
(%) 54,1 53,1 57,1 60,2 37,8
5 F 38 25 25 25 55
Mean (%) 38,8 25,5 25,5 25,5 56,1
4,53 4,47 4,56 4,54 4,55
1, sebagian besar responden (92,9%) menyatakan
suka terhadap desain kemasan produk Indomie karena memiliki kemasan yang menarik. Untuk item 2, sebagian besar responden (78,6%) menyatakan suka terhadap kemasan produk Indomie yang dapat menjaga kualitas serta kehigienisan isinya. Untuk item 3, sebagian besar responden (82,5%) menyatakan yakin Indomie memiliki kemasan yang terbuat dari bahan yang aman. Untuk item 4, sebagian besar responden (85,7%) menyatakan bisa memperoleh informasi tentang produk Indomie dari kemasan Indomie, karena kemasan produk Indomie 121
menyedikan informasi tentang produk Indomie secara lengkap. Untuk item 5, sebagian besar responden (93,9%) menyatakan suka kemasan Indomie yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Nilai mean untuk variabel X4 adalah 4,53, maka dapat diartikan bahwa rata-rata responden menyatakan Desain Kemasan pada produk Indomie sudah sesuai dengan harapan dan keinginan para responden. Kemudahan Memperoleh Produk Tabel 9 Item 1 F (%) 1 0 0 2 0 0 Mean
Skor 2 F (%) 0 0 0 0 variabel:
Jawaban 3 F (%) 12 12,2 19 19,4 4,40
4 F (%) 60 61,2 42 42,1
5 F (%) 26 26,5 37 37,8
Mean 4,43 4,36
di atas menunjukkan bahwa untuk item 1, sebagian besar responden (87,7%) menyatakan dapat menemukan produk Indomie di toko-toko (tanpa PO). Untuk item 2, sebagian besar responden (79,9%) menyatakan dapat memperoleh berbagai macam produk Indomie kapanpun di butuhkan tanpa usaha yang besar untuk mencarinya. Sedangkan nilai mean untuk variabel X5 adalah 4,40, maka dapat diartikan bahwa rata-rata responden menyatakan Kemudahan Memperoleh Produk Indomie sudah sesuai dengan persepsi dan keinginan para mahasiswa. Keputusan Pembelian Tabel 10 Skor Jawaban Item 1 2 3 4 5 Mean F (%) F (%) F (%) F (%) F (%) 1 0 0 0 0 12 12,3 61 62,3 25 25,5 4,63 Mean variabel: 4,63 menunjukkan bahwa untuk item 1, sebagian besar responden (87,8%) menyatakan merek, harga, rasa, desain kemasan dan kemudahan memperoleh produk Indomie mempengaruhi konsumen untuk membeli produk Indomie. Sedangkan nilai mean untuk variabel Y adalah 4,63 maka dapat diartikan bahwa rata-rata responden mempunyai pertimbangan yang sangat baik untuk menentukan keputusan pembelian terhadap produk mie instan merek Indomie. HASIL ANALISIS 122
Uji Normalitas Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 11 berikut : Dari grafik (lampiran) terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai untuk prediksi Keputusan Pembelian berdasar masukan variabel independentnya. Tabel 11 uji normalitas
Uji Asumsi Klasik a. Uji Mutikolinieritas Hasil pengujian dapat dilihat pada table 12 berikut :
123
Tabel 12 Mutikolinieritas
Pada bagian COEFICIENT terlihat untuk kelima variabel independent, angka VIF ada di sekitar angka 1 (misal 1,096 dan 1,376). Demikian juga nilai TOLERANCE mendekati 1 (seperti untuk variabel Merek tolerance adalah 0,912). Dengan demikian dapat disimpulkan pada model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas. b. Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian dapat dilihat pada table 11 Dari grafik di lampiran, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastis, sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi Keputusan Pembelian berdasar masukan variabel independentnya. HASIL ANALISIS REGRESI BERGANDA Hasil regresi berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Table 14 regresi berganda Variabel Merek (X1) Rasa (X2) Harga (X3) Desain Kemasan (X4) Kemudahan Memperoleh Produk (X5)
124
B 0,104 0,261 0,329 0,254
Beta 0,141 0,260 0,329 0,255
t-hitung 2,112 3,478 4,337 3,562
Signifikansi 0,037 0,001 0,000 0,000
0,159
0,183
2,381
0,019
Keterangan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Konstanta Keterangan :
0,473
R
:
0,793
R square
:
0,630
Adjusted R square
:
0,609
Fhitung
:
30,938
Sig F
:
0,000
SEE
:
0,31
1,149
0.254
Uji F Uji F menunjukkan nilai Fhitung sebesar 30,938 (sig F = 0,000). Hal ini berarti bahwa secara simultan variabel Merek, Harga, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Apabila kelima variabel independent tersebut meningkat secara simultan maka akan menyebabkan Keputusan Pembelian meningkat. Jadi hipotesis pertama yang menduga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dan secara simultan antara variabel Merek, Harga, Harga, Desain Kemasan, dan Kemudahan Memperoleh Produk secara simultan terhadap variabel Keputusan Pembelian telah terbukti. R square Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,630 (berasal dari 0,793 x 0,793). Namun untuk jumlah variabel independent lebih dari dua, lebih baik digunakan Adjusted R Square yaitu 0,609 (selalu lebih kecil dari R square). Hal ini berarti 60,9% variasi dari Keputusan Pembelian bisa dijelaskan oleh variasi dari kelima variabel independent yaitu Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh Produk. Sedangkan sisanya (100% 60,9% = 39,1%) dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Uji t Terlihat pada kolom sig/significance bahwa variabel Merek, Harga, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh mempunyai angka signifikan di bawah 0,05. Karena itu kelima variabel independent tersebut memang mempengaruhi Keputusan Pembelian.
125
126
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Ada hubungan yang signifikan baik secara parsial dan secara simultan antara variabel Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh Produk dengan Keputusan Pembelian. Variabel Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh Produk mempunyai hubungan yang positif terhadap Keputusan Pembelian untuk produk mie instan merek Indomie. Hal ini ditunjukkan dimana hasil dari Uji-t menunjukkan bahwa variabel Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh Produk secara parsial mempengaruhi Keputusan Pembelian untuk produk mie instan merek Indomie. Hal ini berarti terdapat hubungan yang nyata antara variabel Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh Produk terhadap Keputusan Pembelian untuk produk mie instan merek Indomie. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan. Sedangkan Uji-F menunjukkan bahwa secara simultan variabel Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian untuk produk mie instan merek Indomie. b.
Dari variabel Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh Produk, variabel yang dominan pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian adalah variabel Harga
SARAN Saran yang disampaikan dalam penelitian ini adalah : a. Mengingat keberadaan mie instan merek Indomie dikalangan mahasiswa Universitas Islam Malang mudah didapat, harga terjangkau dan kandungan gizi hendaknya kondisi tetap terjaga agar konsumen tidak berpindah ke merek lain. Dengan demikian saluran distribusi perlu di jaga. b. Karena Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan dan Kemudahan Memperoleh Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, maka perusahaan (produsen mie instan merek Indomie) lebih hati-hati karena dari konsumen yang diteliti yaitu mahasiswa
127
terlihat keputusan beli mahasiswa tidak mudah dipengaruhi orang lain, daya beli sedang dan kebanyakan belum berpenghasilan sehinga faktor perimbangan harga dan kualitas menjadi pertimbangan tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Buchori, A (2006).Manajemen pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta Fata, Z. (2009). Pengaruh Kepuasan Konsumen terhadap Kesetiaan Merek.Skripsi S1 Manajemen Universitas Islam Malang. Kotler, P. (2006), Marketing Management, 12th Ed, NJ:PrenticeHall,Inc. Kuncoro,M. (2005). Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga Ongkowijoyo, S. A. (2009) Analisa Efektivitas Brand Awareness Sirup ABC Special Grade Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Di Kota Surabaya. Skripsi jurusan manajemen Universitas Kristen Petra. (online diakses tgl 8/5/2012) Presetyo, B. dan Lina M. J. (2005), Metode Penelitian Kuantitatif Teori Dan Aplikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Santoso, S. (2000), Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. Schifman, L.dan Leslie L. K. (2007). Perilaku Konsumen. Edisi 7. Jakarta: PT Indeks Siagian, N. (2002), Peluang Pasar Mi Instan Masih Terbuka Lebar, Artikel Sinar Harapan CyberMedia Singarimbun, M.(1995), “Metode Penelitian Survei”, Jakarta:LP3ES. Sunarto 2006. Pengantar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : UST Press. Sugiyono (2003), ”Statistika Untuk Penelitian”, Bandung:Alfabeta ________(2006). Metode Penelitian Bisnis, Bandung Alfabeta Sulistyo, St. C. Y. (2008), Pengaruh Merek, Rasa, Harga, Desain Kemasan, Dan Kemudahan Memperoleh Terhadap Pembelian Mi Instan Di Yogyakarta (Studi kasus pada mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta). Thesis magister ekonomi UNS. Swastha, B. D. dan Irawan (2005), Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty Tjiptono, F. (2000). Manajemen Jasa, Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi ____________ (2002). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi ___________ (2005). Brand Management and Strategy. Yogyakarta: Andi ____________ (2006). Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing
128