MANASIK HAJI Untuk TKHI 1437 H/2016 M
Oleh : Abd. Haris
CURRICULUM VITAE
Nama
: Drs. H. ABD. HARIS, M.Pd.I.,M.HI.
NIP
: 196905121995031001
TTL
: Gresik, 15 Mei 1969
Pangkat/Gol
: IV a / Pembina
Jabatan Dinas
: Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umrah
Instansi
: Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Prov. Jatim
Alamat Kantor/Telp.Fax
: Jl. Juanda II Surabaya / 031-8686017
Alamat Rumah
: Perum Pelindo III Jl. Teluk Pangpang 1-A Perak Sby
Pendidikan Terakhir
: S2 ( Pendidikan Agama Islam dan Hukum Islam )
Riwayat Jabatan
: 1. Kepala KUA Kemenag Kab. Situbondo 2. Kasi Kerja sama Kelembagaan dan Pengembangan Pondok Pesantren 3. Kasi di Pendidikan Agama pada Masyarakat dan Kemasjidan 4. Kasi Pembinaan Haji dan Umrah.
Materi yg disampaikan
: Manasik Haji 2
ILUSTRASI PEMAHAMAN JAMAAH PADA MANASIK HAJI
PENGERTIAN HUKUM & DASAR KETENTUAN IBADAH
IBADAH HAJI Berkunjung ke Baitullah di Makkah untuk melakukan Thawaf, Sa’i, & Wukuf di Arafah serta Amalan Lain dengan NIAT HAJI pada MASA tertentu demi mencapai Ridho Allah SWT WAJIB bagi yang PERTAMA KALI Melaksanakan & yang berNadzar. Selebihnya sunat.
DASAR HUKUM
MACAM – MACAM HAJI TAMATTU’ : Melakukan Umrah terlebih dahulu kemudian haji (Wajib Bayar DAM). 2. IFRAD : Melakukan Haji terlebih dahulu kemudian Umrah (Tidak Wajib bayar DAM) 3. QIRAN : melakukan haji & umrah dalam 1 niat & 1 pekerjaan sekaligus. (Wajib bayar DAM) 1.
SYARAT WAJIB HAJI 1. 2. 3. 4. 5.
ISLAM BALIGH BERAKAL SEHAT MERDEKA (BUKAN BUDAK) ISTITHO’AH
ISTITHO’AH تسا نم تيبلا جح سانلا ىلع هللو هيلإ عاط اليبس Mampu melaksanakan ibadah Haji dilihat dari aspek : Jasmani : sehat (keterangan dokter) 2. Rohani : sehat secara rohani & memahami manasik haji. 3. Ekonomi : mampu membayar biaya haji & biaya hidup kleuarga yang ditinggal. 4. Keamanan : aman dalam perjalanan & pelaksanaan haji 1.
MIQAT A. MIQAT ZAMANI (1 SYAWAL -10 DZUL HIJJAH)
B. MIQAT MAKANI a.Bir Ali (Madinah) b.Juhfah X c.Rabigh d.Qarnul Manazil e.Yalamlam f.Dzatu Irqin g.Bandara Jedah
RUKUN HAJI 1. Ihram 2. Wuquf Di Arafah 3. Thawaf Ifadlah 4. Sa’i 5. Tahallul 6. Tertib
WAJIB HAJI 1. Ihram dari Miqat 2. Mabit di Muzdalifah 3. Mabit di Mina 4. Melempar Jumrah 5. Thawaf Wada’ 6. Meninggalkan Muharramaat
IHRAM
adalah niat memulai mengerjakan Haji/Umroh
Cara berpakaian Ihram Bagi Pria Memakai dua helai kain yang tidak berjahid, satu disarungkan dan satu lagi diselendangkan di bahu, disunnahkan berwarna putih, tidak bolah memakai baju, celana atau pakaian biasa
Bagi Wanita Memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Larangan IHRAM LARANGAN UMUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Memakai parfum Potong kuku, cukur, cabut kuku Berburu binatang Nikah, menikahkan, meminang Rafas Fusuq, jidal Potong tumbuhan
LARANGAN BAGI PRIA
Berpakaian berjahit Memakai sepatu / alas kaki yang menutup mata kaki Menutup kepala LARANGAN BAGI WANITA 1. 2.
Berkaus tangan (menutupi telapak tangan) Menutup muka (cadar)
TAWAF Tawaf adalah mengelilingi Ka`bah sebanyak 7 kali
Tata Cara Tawaf : 1. Menutup aurat 2. Suci dari hadast 3. Dimulai & berakhir pada garis coklat / arah sejajar dengan Hajar Aswad 4. Bila tidak mungkin dapat mencium Hajar Aswad, Thawaf dimulai cukup dengan mengangakat tangan ke arah Hajar Aswad kemudian mengecupnya dan disunatkan menghadap ke Ka`bah sepenuh badan, bila tidak mungkin cukup dengan menghadap muka dan sedikit badan ke Ka`bah sambil mengucap :
Lanjutan tata cara tawaf
5. Mengelilingi Ka`bah sebanyak 7 kali dengan posisi Ka`bah selalu berada di sebelah kiri dengan membaca doa 6. Setiap sampai di Rukun Yamani usahakan mengusapnya atau cukup mengangkat tangan (tanpa mengecup) dan berdoa 7. Setelah selesai tawaf bila keadaan memungkinkan hendaknya : a) Munajat di Multazam, yaitu suatu tempat diantara Hajar Aswad dan Pintu Ka`bah b) Sholat Sunnah Tawaf di belakang Maqam Ibrahim c) Sholat Sunah di Hijir Ismail d) Minum Air Zam-Zam
SA’I Lari kecil antara Shafa & Marwah
sebanyak 7X diawali dari Shafa & berakhir di Marwah Dilaksanakan setelahThawaf Ifadlah Namun pada Haji Ifrad/ Qiran : dilaksanakan setelah Thawaf Qudum/ Thawaf Ifadhah
B. Syarat sahnya Sa`i 1. Didahului dengan Tawaf 2. menyempurnakan sampai perjalanan ke 7 antara bukit Safa dan bukit Marwah 3. Tertib 4. Dilaksanakan ditempat Sa`i (antara bukit Safa dan bukit Marwah )
WUQUF Berdiam diri di padang arafah Hadits Rasulullah SAW :
جحلا كردأدقف ةفرع كردأ نمف ةفرع جحلا WAKTU WUKUF Madzhab Hanbali : Fajar 9 – Fajar 10 DzulHijjah Madzhab Syafi’I & Hanafi : setelah Zawal 9 – Fajar tgl 10 Madzhab Maliki : maghrib – fajar tgl 10
MABIT MUZDALIFAH Bermalam (seluruh / sebagian ) di padang Muzdalifah HUKUM WAJIB menurut madzhab Maliki, Syafi’I (qaul Qadim) & Hanbali SUNAT menurut madzhab Hanafi & Syafi’I (qaul Jadid)
m u l e b e s h a f i l a d z Mu i d a b i t g n a y i g a B gu g n u n e m s u r a h tengah malam . m a l a m h a g n e t t a sampai lew ya n k a d n e h t i b a m t Pada saa , r a f h g i t s i r e b , r i ik bertalbiyah, berz an. r u Q l a a c a b m e berdoa atau m ya k n a b e s l i k i r e k i r ca Selanjutnya men 49/70 butir
MABIT MINA HUKUM WAJIB : Maliki, Hanbali,
Syafi’i TEMPAT : Seluruh Mina, Haratullisan & daerah perluasan (Mina Jadid/Ajdad) WAKTU : maghrib - fajar
MELEMPAR JUMRAH HUKUM : WAJIB WAKTU : Tgl 10 = Aqabah 11, 12 = Semua jamarat 13 = Semua jamarat (nafar tsani) TATACARA : 1. Kerikil Mengenai Marma (tugu masuk
lobang) 2. melempar kerikil 1 per 1 3. melempar sesuai urutan 4. harus menggunakan batu kerikil
TAHALLUL Tahallul Awal Melakukan 2 dari 3 :
melontar jumrah aqabah & mencukur rambut kepala; 2. thawaf ifadhah beserta sa’i & cukur (bebas larangan ihram kecuali jima’) 1.
Tahallul Tsani Melakukan 3 perbuatan :
lontar jumrah aqabah, 2. mencukur 3. thawaf ifadhah + sa’I (bebas larangan ihram tanpa kecuali) 1.
Tahapan pelaksanaan Ibadah Haji sebagai berikut : 1. Bersuci, mandi dan wudhu 2. Berpakaian ihram 3. Sholat Sunah 2 rakaat 4. Niat haji 5. pada tanggal 8 Dzulhijjah berangkat ke Arafah dan berdoa 6. Sepanjang perjalanan membaca Talbiyah, Sholawat dan Berdoa 7. di Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah a) Berdoa ketika memasuki wilayah Arafah b) Menunggu waktu wukuf dengan selalu berdzikir, membaca tasbih, istighfar, talbiyah dan berdoa serta istirahat secukupnya
Lanjutan
8. Pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah tergelincir matahari, melaksanakan Wukuf di Arafah 9. Pada malam harinya sebelum terbit fajar, meinggalkan Arafah berangkat ke Muzdalifah untuk mabit di Muzdalifah dan mencari krikil untuk melontar jumrah 10. Dari Muzdalifah menuju Mina untuk melontar jumrah dan mabit di Mina, pada tanggal 10 Dzulhijjah melontar jumrah Aqabah, kemudian menggunting rambut dan ini berarti sudah melaksanakan Tahallul awal. Pada hari-hari berikutnya dilanjutkan dengan mabit dan melontar tiga jamrah. Selama di Mina kewajiban jamaah haji yang belum membayar dam hendaknya segera melaksanakannya 11. Kembali ke Makkah melaksanakan Tawaf Ifadah dan Sa`i 12. Bagi jamaah haji yang melaksanakan haji ifrad atau qiran apabila pada waktu tawaf qudumnya disertai sa`i, maka pada waktu tawaf ifadah tidak perlu sa`i lagi.
Sekian dan Terimah kasih
َمْحَرَو ْمُكْيَلَع ُمَالَّسلَاو ُهُتاَكَرَبَو ِهللا ُة