Modul Pelatihan. Pelatihan Manajemen PIK dan SMS Gateway A. B. C. D.
Latar Belakang PIK Deskripsi PIK Tujuan Pelatihan Materi Pelatihan a. Manajemen PIK b. Penggunaan SMS Gateway E. RTL A. Latar Belakang
Informasi adalah kumpulan data dan fakta dari dinamika sosial (perubahan sosial) dan perkembangan ilmu pengetahuan. Kumpulan data dan fakta tadi bila dikumpulkan bisa disajikan kepada publik dalam berbagai bentuk (multimedia). Misalnya saja lewat buku, majalah, film atau cakram suara. Tujuannya adalah pencerahan wacana masyarakat demi sebuah penyadaran dan perubahan hidup. Melalui kemajuan teknologi, kini informasi telah menjadi kebutuhan penting setiap orang. Namun maraknya penerbitan dan pembagian informasi yang didasarkan pada kepentingan tertentu, terutama kepentingan modal dan kekuasaan pilitik, membuat informasi seakan-akan menjadi sepihak saja. Akibatnya adalah informasi hanya menjadi alat propaganda belaka bahkan cenderung eksploitatif dan penuh manipulasi demi kepentingan kelompok bisnis dan kekuasaan politik tersebut. Padahal esensi dari informasi adalah pencerahan dan perubahan hidup public yang mengandung nilai kebenaran dan keadilan. Pemenuhan naluri kesadaran manusia.
Penyebaran Informasi di Seputar Perkebunan Sawit Penguasaan informasi yang berpihak terhadap kepentingan pemodal dan kekuasaan politik juga terjadi di sektor perkebunan sawit. Pemberitaan pembangunan yang berdampak terhadap kemakmuran dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia akibat keberadaan dan perluasan kebun sawit kerap menjadi sorotan utama. Jargon-jargon fantastis seperti, “Indonesia Negara
penghasil Minyak Sawit Terbesar di Dunia” dan “Perkebunan Sawit Ciptakan Lapangan Kerja dan Tingkatkan Kemakmuran” kerap tertulis di pelbagai media informasi tadi. Tidak hanya berhenti di sana, jargon itu diikuti dengan penyebetuan angka yang fantastis.misalkan saja,” Sektor Sawit Raih Keuntungan Senilai 9,11 miliar dolar Amerika.” Atau “Perkebunan Sawit Mampu Serap 4 juta Tenaga Kerja” dan “Hampir 3 juta ha Kebun Sawit di Indonesia Dimiliki oleh Petani.” Hampir tidak ada diinformasikan kepada publik bahwa di balik gemerincing dan kemilau prestasi perkebunan sawit, ternyata terselip banyak cerita duka dan nestapa. Duka masyarakat adat/ local yang tergusur dari lahannya akibat perluasan kebun sawit. Juga tidak sedikit petani yang melakukan demonstrasi ketika harga bibit, pupuk, dan tandan buah sawit segarnya serta jumlah utang yang dibebankan padanya ternyata dibuat secara sepihak oleh perusahaan dan didukung oleh pemerintah. Nestapa jutaan buruh yang bekerja di kebun sawit hanya berstatus buruh harian lepas tanpa upah yang layak,perlindungan kerja yang optimal dan kerap dilecehkan keberadaannya. Apabila ketiga kelompok rentan di sekitar kebun sawit tadi melakukan tindakan demi menuntut haknya, maka proses kriminalisasi pasti akan diberlakukan terhadap mereka. Selain itu, kabut asap akibat pembakaran lahan demi pembangunan kebun sawit dan banjir yang melanda ketika musim penghujan tiba akibat konversi hutan/ lindung serta daerah aliran sungai menjadi kebun sawit juga tidak pernah diberitakan. Belum lagi jumlah emisi karbon yang dihasilkan republik ini disebabkan oleh konversi kawasan hutan dan rawa gambut. Padahal sebanyak 40% dari total kawasan hutan tersebut sebenarnya masih dimiliki dan dimanfaatkan oleh penduduk lokal/ masyarakat adat melalui produksi hasil hutan non kayu. Dan budi daya tanaman yang sudah lama dikenal masyarakat seperti karet, coklat dan lada. Kumpulan Informasi bersumber dari : 1. 2. 3. 4.
Lembaga Pemerintahan Universitas Umum
Penanggung Jawab PIK Desa‐desa Lokasi Tujuan PIK
PIK (Pusat Informasi Kampung)
SMS Gateway
B. Pusat Informasi Kampung sebagai Alternatif Informasi Masyarakat PIK sengaja dirancang sebagai pusat pelbagai media informasi yang berasal dari berbagai organisasi masyarakat sipil dan para pihak lainnya. Tujuannya memberikan banyak informasi yang bisa memberikan pemahaman baru dan perubahan hidup kepada masyarakat. Hal pokok adalah pemberdayaan masyarakat berdasarkan tempat tinggal dan kondisi lingkungannya. Termasuk jenis budidaya yang bisa dihasilkan olehnya. Sebagai sebuah organisasi masyarakat sipil yang melakukan pendekatan hak asasi manusia, Sawit Watch selaku inisiator program ini akan mengupayakan beberapa hal, antara lain: 1. Pendirian Pusat Informasi Kampung di beberapa desa yang mempunyai hubungan kerja sama dengan mitra SW di suatu daerah tertentu untuk selanjutnya akan dikoneksikan dengan sekretariat SW. 2. Mendukung penyediaan perangkat lunak agar PIK tersebut tersambung satu dengan yang lain melalui jalur sms gateway. Diharapkan perkembangan PIK dan keadaan kampung bisa terus diberitakan. Juga pemberitaan internasional, nasiolan dan daerah bisa langsung sampai ke kampung. 3. Mendukung pengiriman media informasi kepada PIK secara regular dari pelbagai sumber yang akan diseleksi berdasarkan kebutuhan PIK oleh SW , yang akan menjalin kerja sama dengan beberapa organisasi masyarakat sipil dan para pihak lainnya. 4. Mendukung PIK sebagai tempat pertemuan masyarakat desa untuk saling berbagi informasi dan berdiskusi dengan sesama penduduk desa atau dengan desa-desa lain tempat PIK berada. Untuk mencapai semua hal tersebut, maka SW akan memulainya dengan melakukan kerja sama pen distribusi anmedia informasi dari mitra kerjanya baik di tingkat internasional, namun terutama di level nasional dan daerah yang memiliki media informasi. Tujuannya adalah media informasi dapat dikumpulkan, dibagikan dan pada akhirnya akan dibaca warga kampung untuk memperluas wawasannya. Langkah berikutnya adalah melalui anggota dan mitra kerjanya di daerah, SW akan melakukan beberapa tahapan yaitu: Asesmen Awal a. Melakukan penilaian dan perencanaan serta penetapan tempat berdirinya PIK. b. Melakukan pertemuan dengan masyarakat tempat berdirinya PIK dan menetapkan penanggung jawab dari program diseminasi informasi tersebut. c. Mengklasifikan jenis media informasi yang dibutuhkan masing-masing PIK. d. Menyusun skema distribusi / peminjaman media informasi di PIK oleh masyarakat. e. Menyusun jadwal rutin pertemuan antar penduduk di desa tempat PIK berada.
f. Berbagi informasi antara mitra kerja dengan SW terkait dengan hasil assessment. Perancangan Teknis
Melakukan pelatihan manajemen PIK a. Melakukan pelatihan system SMS GATEWAY. b. Melakukan sosialisasi dan kegunaan PIK di masyarakat desa. c. Berbagi informasi dengan SW terkait dengan perancangan teknis PIK tersebut.
Penerapan atau Implementasi PIK a. Mulai mendistribusikan media informasi kepada PIK. b. Mulai menerapkan system manajemen dan distribusi informasi PIK secara permanen c. Mengaktifkan SMS GATEWAY secara regular. d. Memfasilitasi pertemuan kampung di PIK. e. Berbagi informasi dengan SW terkait dengan proses pelaksanaan PIK. Monitoring dan Evaluasi a. SW dan anggota atau mitra kerja di daerah mendata secara regular jenis media informasi yang sampai ke PIK. b. Anggota dan mitra kerja SW akan mencatat dengan lengkap proses distribusi media informasi yang dimanfaatkan (dipinjam) oleh masyarakat local. c. Mendokumentasikan setiap perkembangan masyarakat akibat keberadaan PIK (apabila ada terjadi) d. Melakukan evaluasi secara regular terhadap majamen PIK, dan juga arus komunikasi lewat SMS GATEWAY. C. Tujuan Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan PIK ini, peserta diharapkan mampu mengelola Pusat Informasi Kampung , dapat mempromosikan PIK ini kepada masyarakat yang ada di kampungnya, dapat mengkomunikasikan kebutuhan akan informasi
(bacaan) dan dapat juga memberikan informasi apa bila ada kebutuhan khusus (seperti : terjadi kasus antara masyarakat dengan perusahaan, bencana, dll.) melalu SMS Gateway D. Materi Pelatihan a. Manajemen PIK Pengelolaan Pusat Informasi kampung (PIK) diharapkan semua informasi yang diterima (media-media informasi seperti : buku, bulletin, majalah , film dll) selalu tercatat dan dan terkontrol dengan baik. Pertama kali yang harus di lakukan adalah mengklasifikasikan(pendataan) media informasi yang diterima oleh PIK, seperti : jenis media informasi apa saja yang diterima? Apa judul atau tema dari media informasi? Kapan media informasi itu diterima? Bagaimana kondisi media informasi itu pada saat diterima? Masih baik kah? Atau sudah rusak? Atau bagai mana? Untuk mempermudah pengklasifikasian media informasi tersebut, sudah disiapkan Form atau tabel yang tinggal diisi oleh pengelola PIK, Contoh Tabel Pendataan media informasi : Tabel Pendataan Penerimaan media informasi, Pusat Informasi Kampung : ………………………………………….
No
Tanggal Penerimaan media informasi
Jenis media informasi (buku, majalah, bulletin, film vcd/dvd, poster, dll.)
Judul
Jumlah
Keterangan
1
10 Juli 2010
Budidaya Kelapa Sawit
Buku
10
9 buku baik, 1 buku ada yang sobek
2
3
4
5
Selanjutnya setelah melakukan pendataan penerimaan media informasi yang telah diterima oleh PIK, maka masyarakat yang ada dilokasi PIK dapat meminjam media yang ada di PIK tersebut, semua peminjaman harus dicatat oleh pengelola PIK, siapa yang pinjam? Apa yang dipinjam? Jenis informasinya apa? Berapa jumlah yang dipinjam? Kapan pinjamnya dan kapan dikembalikan? Setelah itu diminta untuk memberikan kesan dan respon terhadap media informasi yang dipinjam, sambil dilihat kondisi setelah dikembalikan? jadi rusak? Atau baik atau hilang? Mekanisme peminjaman terserah pada pengelola PIK itu sendiri, memang semua yang dikirimkan ke PIK ini tidak dipungut biaya dan diharapkan semua media informasi yang dipinjam pun tidak dikenakan biaya, tetapi apabila diperlukan diserahkan pada kesepakatan pengelola dan masyarakat. Untuk mempermudah kerja pengelola PIK dalam mencatat peminjaman media informasi disediakn form atau tabel peminjaman media informasi seperti contoh dibawah ini :
FORM PINJAMAN MEDIA INFORMASI. PUSAT INFORMASI KAMPUNG (PIK) : ……………………………………………………
Nama Peminjam
No
Jenis media Informasi (buku, majalah, buletin, film)
Judul Terbitan yang dipinjam
Tanggal Keterangan
Jumlah Pinjam
Kembali
1
15 juli 2010
Sangat membantu untuk meningkatkan produksi TBS
1
suparmin
Budidaya kelapa sawit
Buku
11 juli 2010
kesan & pesan setelah membaca informasi
baik
Selanjutnya, peserta diharapkan melakukan simulasi pengisian tabel2 seperti contoh di atas.
Penggunaan SMS Gateway SMS Gateway adalah gerbang komunikasi dan informasi melalu pesan singkat atau yang lebih dikenal dengan SMS (short messages service) dua arah. Menariknya bahwa semua tarif yang diberlakukan adalah tarif sms normal sesuai dengan apa yang diberlakukan oleh operator. Karena sifatnya yang dua arah, maka jenis sms ini sangat cocok digunakan sebagai SMS Center Jadi mengapa SW memilih tipe ini karena lebih murah dan mudah pengoperasiannya dan terkontrol karena terpusat dalam sebuah computer yang hanya dihubungkan dengan modem gsm. Selain itu ada juga system sms lain yang banyak digunakan saat ini salah satunya adalah : SMS Premium Service, adalah jenis layanan sms yang menggunakan 4 digit angka unik dengan harga premium (Rp. 500, Rp. 750, Rp. 1.000, hingga Rp. 10.000 per sms). Semua beban biaya sms dikenakan pada penerima manfaat informasi. Tetapi dapat juga beban biaya tersebut ditanggung oleh penyedia informasi, tergantung kesepakatan dengan provider dan system ini semua control data ada pada provider penyedia layanan, jenis komunikasi yang biasa dibangun adalah satu arah, yaitu dengan aturanaturan tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya, maka layanan tersebut dapat diikuti, biasanya para penerima manfaat harus mendaftarkan diri terlebih dahulu kepada provider yang menyediakan layanan. Tetapi kekurangannya, penerima manfaat tidak bisa berkomunikasi langsung dengan pengirim informasi karena aturan2 yang sudah di bicarakan di awal tadi. Contoh : REG (spasi) HUTAN kirim ke no 9999 Untuk SMS gateway yang akan digunakan pada PIK ini, menggunakan nomor HP biasa no yang digunakan adalah : 081398870063, aturan main untuk sms gateway pada PIK ini adalah :
Isi pesan/ SMS : PIK (spasi) Nama (spasi) asal daerah (spasi) isi pesan PIK Ahmad Sinarharapan Buku Tandan sawit sudah tiba di desa
Kirim ke no :
082 1111 22 33 4
Berlaku tarif sms normal apabila mengirim sms antar operator + Rp.150/sms, dan tidak dikenakan biaya pada saat menerima sms.
SISTEM DATABASE SAWIT WATCH
SMS GATEWAY SAWIT WATCH
PROVIDER SELULAR “A”
PROVIDER SELULAR “B”
PROVIDER SELULAR “C”
PELANGGAN PROVIDER “A”
PELANGGAN PROVIDER “B”
PELANGGAN PROVIDER “C”
E. Rencana Tindak Lanjut Diharapkan peserta pelatihan memberikan informasi apa yang akan dilakukan setelah pelatihan PIK dan SMS gateway ini selesai, seperti menyiapkan tempat yang akan dijadikan PIK, mensosialisasikan PIK ini ke masyarakat di kampungnya dan menunjuk atau menentukan siapa pengelola PIK.