PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Pertemuan 11
MODUL KEWIRAUSAHAAN (3 SKS) Oleh: Dadan Anugrah, M.Si
POKOK BAHASAN :
TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM BISNIS GLOBAL
DESKRIPSI Pada prkuliahan ini akan memberikan deskripsi mengenai tantangan kewirausahaan dalam bisnis global. Saat ini pasar global merupakan daerah teritorial perusahaan kecil yang baru berjalan, sama dengan korporasi multinasional raksasa. Lingkungan pemasaran selalu menimbulkan peluang dan ancaman baru dan penting bagi pemasar perusahaan untuk memantau dan beradaptasi dengan lingkungan. Memperluas bisnis , melampaui batas domestiknya dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
TUJUAN INTRUKSIONAL Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang kecenderungan atau peluang bisnis di lingkungan makro utama, strategi bisnis dalam era globalisasi dan prinsip-prinsip jitu dalam bisnis global.
Kepustakaan 1. Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarborough, Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, 2004, pt indeks. 2. Philip Kotler, Marketing Management, 2000, Prentice Hall Inc. 3. Lamb. Hair, McDaniel, Marketing, 2001, Thomson Learning Asia. 4. William E. Heneicke Dan Jonathan Mars, Entrepreneur 25 prinsip jitu mengelola bisnis global, 2003, PT Rajagrafindo Persada,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Dadan Anugrah, M.Si KEWIRAUSAHAAN
Bagian 11 TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM BISNIS GLOBAL
A. PENGANTAR Pada suatu peta politik, perbatasan anatar negara selalu jelas. Tetapi dalam peta persaingan, suatu peta yang memperlihatkan aktivitas nyata dalam alur keuangan dan industri, perbatasannya sebagian besar telah hilang (Kenichi Ohmae) Perusahaan yang tidak bisa melihat dunia sebagai pasar global beresiko memiliki kelemahan di dalam negeri maupun di luar negeri.
Globalisasi sebagai konsekuensi dari revolusi komunikasi dan trasportasi tidak saja telah menciptakan dunia ini menjadi sebuah desa (sempit), tetapi juga telah menciptakan pasar global. Barang dan jasa dari berbagai negara terus membanjiri berbagai negara, terutama dari negara-negara maju (industrial) ke negara-negara berkembang (Asia Tenggara), termasuk di dalamnya Indonesia. Kita merasakan bagaimana kuatnya industri-industri maufaktur Amerika, Jepang, Taiwan, Cina membanjiri pasar Indonesia. Produk otomotif, elektronik memenuhi pasar Indonesia. Bukan hanya itu dibidang agrobisnis pun terjadi hal yang sama. Buah-buahan asal Thialand, atau sering dikenal dengan sebutan buah Bangkok memenuhi supermarket, mall,
hingga pasar-pasar tradisonal.
Daging dari Australia, atau dari negerinya Amita Bacan (India). Masih banyak lagi......................., Indonesia tak ubahnya seperti ”pasar raksasa” tempat dijajakanya barang-barang import yang memanjakan para pembelinya. Pada saat yang sama, produk-produk Indonesia seperti furnitur, meubel, kerajinan dari rotan, hiasan dari perak
diekspor ke berbagai negara. Pada
zaman global seperti ini, persaingan menjadi hal yang tak terbantahkan. Barang atau jasa dari suatu negara akan bersaing dengan produk dan jasa dari negara lain. Kualitaslah yang menentukan. Peta persaingan ini tidak saja dimonopoli oleh industri-industri besar, tetapi juga berlaku bagi para pengusaha kecil dan menengah (wirausaha).
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Dadan Anugrah, M.Si KEWIRAUSAHAAN
Bahkan boleh dikatakan ekspor kerajinan, meubel, beragam hiasan seringkali lebih banyak dimainkan oleh para pengusaha kecil dan menengah. Apa artinya? Terdapat tantangan besar dalam kewirausahaan yang harus menjadi fokus para pengusaha (wirausahawan) untuk tetap bisa bertahan.
B. MENCERMATI PELUANG BISNIS Perusahaan yang memiliki mental entrepreneur akan berusaha untuk menciptakan pemecahan baru atas kebutuhan
yang belum terpenuhi dan
kecederungan yang terjadi dalam lingkungan eksternal makro organisasi. Banyak peluang yang ditemukan dengan cara mengidentifikasi kecenderungan (trend) yang akan menimbulkan kebutuhan yang belum terpenuhi. membedakan
antara
mode,
kecenderungan
dan
Beberapa ahli
megatrend
untuk
mempermudah para pemasar dalam mengidentifikasi peluang yang sangat memungkinkan untuk segera mendapat respons yang baik oleh perusahaan. Mode merupakan keadaan atau bentuk khusus yang tidak dapat diduga, berusia pendek, tidak penting secara sosial, ekonomi dan politis yang timbul dalam
lingkungan
masyarakat.
Menurut
Faith
Popcorn,
Kecederungan
merupakan keadaan yang munculnya lebih dapat diduga daripada mode, lebih bertahan lama atau memiliki umur yang lebih panjang, dapat diamati dibeberapa wilayah pasar dan kegiatan konsumen serta konsisten dengan indikator-indikator lain yang muncul pada saar bersamaan. Menurut John Naisbit, megatrend merupakan perubahan besar di bidang sosial, ekonomi, politik dan teknologi yang berjalan lebih lambat dan pada saat terjadi perubahan akan mempengaruhii kehidupan masyarakat untuk beberapa lama atau lebih lama dari 7 tahun. Faith Popcorn merangkum 16 kecenderungan budaya utama yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat, sebagai berikut : 1. Anchoring (memberikan rasa aman). 2. Being Live (menyadari makna kehidupan). 3. Cashing out (memperhitungkan hasil kerja merantau). 4. Clanning (membentuk kelompok dengan semangat kekeluargaan). 5. Cocooning (hidup sebagai kepompong). 6. Down aging ( bergaya muda). 7. Egonomics ( mementingkan diri sendiri).
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Dadan Anugrah, M.Si KEWIRAUSAHAAN
8. Fantasy Adventure (mengejar situasi semu yang menyenangkan). 9. Female think (menyadari adanya perbedaan gender). 10. Icon Toppling (memperkecil symbol kehebatan). 11. Mancipation (kesamaan hak dan peluang laki-laki dengan perempuan). 12. 99 live (hidup dengan banyak tugas). 13. Pleasure
revenge
(
bersenang-senang
karena
jenuh
dengan
pengendalian diri). 14. Save our society (selamatkan masyarakat kami). 15. Small indulgences ( sedikit memanjakan diri). 16. The vigiliant consumer (konsumen yang tidak menyukai ketidakberesan).
Naisbit, mengidentifikasi 10 megatrend yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat sebagai berikut : 1. Ledakan perekonomian global. 2. Kelahiran kembali seni. 3. Kebangkitan sosialisme pasar. 4. Gaya hidup Global dan nasionalisme kebudayaan. 5. Swastanisasi sistem pemberian pelayanan kepada masyarakat yang dulu diberikan pemerintah secara gratis. 6. Kebangkitan kawasan pasifik. 7. Dasawarsa peran wanita dalam kepemimpinan. 8. Era biologi. 9. Kebangkitan religius milenium. 10. Kejayaan individu.
Trend dan megarend penting untuk mendapat perhatian dari para manajer sebab nilai-nilai dan gagasan budaya yang akan menjadi trend dan megatrend merupakan bentuk kecenderungan yang akan mempengaruhi kebutuhan masyarakat. Produk atau program pemasaran baru mungkin akan lebih berhasil jika sejalan dengan kecenderungan yang kuat, tetapi untuk lebih memantapkan rencana pemasaran yang akan dibuat, perlu dilakukan terlebih dahulu riset pasar untuk melihat potensi laba dari peluang yang ada dan dapat direspon perusahaan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Dadan Anugrah, M.Si KEWIRAUSAHAAN
C. IDENTIFIKASI DAN TANGGAP TERHADAP KEKUATAN LINGKUNGAN MAKRO UTAMA Keberhasilan seorang entrepreneur mereka untuk
dipengaruhi oleh kemampuan
menghadapi masalah-masalah lebih unik dalam lingkungan
eksternal global dibanding domestik. Mengidentifikasi dan menanggapi kekuatan lingkungan makro utama dan memperhatikan interaksii kausal antara kekuatan tersebut untuk mengenali peluang dan ancaman merupakan tuntutan bagi manajer atau pemilik perusahaan agar dapat bereaksi terhadap peluang dan ancaman, juga tetap kompetitif. Pasar sasaran adalah kelompok tertentu yang dirasakan oleh manajer atau wirausaha memiliki kemungkinan paling besar untuk membeli produk perusahaan. Meskipun manajer pemasaran atau wirausaha dapat mengendalikan bauran pemasaran, mereka tidak dapat mengendalikan elemen-elemen dalam lingkungan eksternal yang terus menerus membentuk kembali pasar sasaran. Dalam situasi global
demikian ada 6 kekuatan utama
lingkungan
eksternal makro yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut : 1) Lingkungan Demografi. Tiga negara yang paling besar
populasinya adalah Cina, India dan
Indonesia. Secara keseluruhan ledakan penduduk dunia tahun 2004 mungkin bisa mencapai kurang lebh 7 milyar. Fakta demikian menunjukkan adanya pasar potensial, tetapi pemasar perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami pasar potensial yang dapat menjadi target pasar dengan melihat kondisi seperti, berapa besar penduduk yang memiliki daya beli dengan tingkat pendapatan yang baik, bagaimana
pola distribusi populasi antara perkotaan dengan pedesaan,
bagaimana keragaman usia populasi dan tingkat pendidikan penduduk di suatu wilayah, apakah terbentuk kelompok etnis di suatu wilayah, bagaimana pola rumah tangganya, apakah terjadi pergeseran populasii secara geografi (imigrasi, urbanisasi) yang akan mempengaruhi rencana pemasaran,
bagaimana pengaruh terjadinya perubahan pasar massal
menjadi pasar mikro atau khusus karena preferensi yang berbeda sebab pengaruh variable usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan, gaya hidup, geografis dan lain-lain.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Dadan Anugrah, M.Si KEWIRAUSAHAAN