FAKULTAS KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN Oleh : Agus Supriyanto, SE POKOK BAHASAN Hubungan Perkembangan Teknologi dengan Kewirausahaan
DESKRIPSI Dalam perkulihan ini Anda akan mempelajari pentingnya kejasama dan menciptakan sinergi dalam kewirausahan dan teknologi. Tipe-tipe karakter dan semangat membangun teknologi. Membina hubungan kewirausahan dengan tekonologi, sinergi.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS Pasa akhir perkuliahan ini mahasiswaa diharapkan mampu 1. mengidentifikasikan pelunya teknologi dalam mencapai keberhasilan 2. membedakan sikap kewirausahaan dan tekonologi, 3. menguraikan factor-faktor dalam membentuk tekonologi 4. menjelaskan tipe-tipe tekonologir dalam membangun kewirausahaan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Agus Supriyanto, SE.
KEWIRAUSAHAAN
1
Hubungan Perkembangan Teknologi dalam Peningkatan Wirausaha Jika melihat ke belakang, satu dekade yang lalu penggunaan telepon selular belumlah lazim seperti masa saat ini. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi mendukung pesatnya perkembangan teknologi dari yang berskala kecil seperti barang kebutuhan rumah tangga hingga teknologi canggih berskala besar seperti mesin mesin di pabrik. Tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan saat ini dikelilingi oleh teknologi yang membantu memudahkan pekerjaan manusia di segala bidang. Karakter manusia yang menginginkan segala sesuatu dengan cepat dan mudah menuntut perkembangan teknologi yang menunjang kebutuhan kebutuhan manusia tersebut. Peranan kewirausahaan terutama dunia usaha dengan teknologi sangat erat kaitannya, karena dunia usaha selain memasarkan produk teknologi ,juga mencari tahu kebutuhan-kebutuhan manusia yang dibutuhkan dalam suatu produk. Sehingga hal tersebut memacu dunia usaha untuk saling berkompetisi memunculkan suatu produk teknologi yang lebih baik dan mudah diaplikasikan dengan fungsi untuk membantu pekerjan manusia. Contoh yang sangat umum adalah teknologi yang ada pada telepon seluler dapat dipakai oleh hampir semua lapisan masyarakat. Jika dilihat dari fungsi awalnya telepon adalah untuk berkomunikasi, tetapi seiring dengan perkembangan jaman dan kebutuhan manusia yang meningkat, antar produsen saling berlomba untuk memunculkan atau menambah fitur atau fungsi lain dalam produk seperti kamera, internet. 3G, dsb yang mendukung fungsi berkomunikasi tersebut. Antara Nokia, Sony erricsson, Samsung dan produsen lainnya berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam bisnis telepon seluler. Tapi sisi baiknya bagi dunia usaha adalah situasi komersial yang kompetitif yang justru akan menimbulkan inovasi inovasi baru antar produsen. Dalam dunia usaha produsen meningkatkan teknologi yang bisa membantu pekerjaan manusia. Pedagang barang elektronik yang berinteraksi langsung dengan konsumen bisa mencari tahu apa yang sebetulnya dibutuhkan dan diminta oleh konsumen dalam suatu produk. Permintaan atas kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut yang mendasari produsen barang elektronik untuk memperbaiki atau menambah fungsi fungsi lain dalam produknya. Misalnya : komputer yang fungsi awalnya hanya untuk mengetik dan menyimpan data, sekarang fungsinya juga telah berkembang pesat, bisa menjadi media untuk berinternet, membantu mengedit foto atau film digital. Hal ini tidak terjadi begitu saja melainkan melewati berbagai macam tahapan dan proses uji coba.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Agus Supriyanto, SE.
KEWIRAUSAHAAN
2
Kebutuhan kebutuhan manusia yang berbeda satu sama lain tersebut membuat produsen untuk berinovasi dan mengeluarkan produk produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Hukum ekonomi yang berbunyi ada permintaan maka ada penawaran berlaku disini. Ada permintaan dari konsumen akan produk elektronik, maka produsen menawarkan barang barang elektronik yang mereka butuhkan. Kebutuhan yang berbeda beda menimbulkan penawaran yang juga berbeda beda sehingga produk teknologi bisa berkembang. Dunia usaha sangat membantu bidang teknologi untuk meningkatkan produk produk yang dilemparkan dan dijual ke masyarakat. Berkaitan dengan materi kewirausahaan teknologi informasi, pendidikan kewirausahaan di institusi perguruan tinggi direalisasikan dalam sebuah mata kuliah kewirausahaan 3 SKS yang tidak menyentuh aspek praktik teknologi informasi. Dosen kewirausahaan mengajarkan teori-teori kewirausahaan, kepemimpinan dan ekonomi saja, namun aplikasi di lapangan, pentingnya HAKI dan kemandirian teknologi (seperti penggunaan software opensource) tidak tersentuh. Hasilnya, pendidikan teknologi informasi di Indonesia tetap saja menghasilkan banyak kuli-kuli TI yang terkungkung sebagai mesin uang bagi pemilik modal besar dan kurang mencetak wirausaha di bidang teknologi informasi. Terdapat
sebuah
contoh
menarik
yang
dilakukan
oleh
Universitas
Gunadarma, yang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Universitas ini memiliki sebuah bisnis inkubator yang setiap tahunnya berusaha mencetak lebih dari 10 (sepuluh) perusahaan TI dari para mahasiswanya yang telah lulus. Dalam inkubator bisnis tersebut kelompok mahasiswa diajarkan pendidikan kewirausahaan, mulai dari pembuatan proposal bisnis, studi kelayakan usaha, pendidikan ketrampilan, kepemimpinan dan organisasi, kemandirian teknologi (dengan software opensourse) sampai pada hasil akhir berupa sebuah perusahaan TI lengkap dengan ijin badan usaha dari pemerintah (berbentuk CV). Staf pengajar yang bergerak di inkubator bisnis lebih banyak dari para praktisi TI yang telah berhasil berwirausaha. Untuk menjalankan inkubator bisnis tersebut universitas dibantu oleh Departemen Perindustrian, khususnya dalam urusan dana. Terbukti, saat ini banyak perusahaan IT di Indonesia didominasi oleh perusahaan hasil inkubator bisnis dari Universitas Gunadarma. Tanpa bantuan dari pemerintahpun sebenarnya
setiap
perguruan
tinggi
dapat
menjalankan
model
pendidikan
kewirausahaan seperti ini disesuaikan dengan besaran dana yang ada.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Agus Supriyanto, SE.
KEWIRAUSAHAAN
3
Sepenggal
pengalaman
tersebut
adalah
bukti
konkret
keberhasilan
pendidikan kewirausahaan teknologi informasi di perguruan tinggi yang memiliki program studi teknologi informasi, informatika dan komputer dan ini bisa menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk melakukan hal yang sama, agar bangsa ini dapat segera lepas dari masalah pengangguran
Hubungan Perkembangan Teknologi dalam Peningkatan Wirausaha I. Pendahuluan 1. Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan
adalah
semangat,
perilaku
dan
kemampuan
untuk
memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen. Pengertian di atas mencakup esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positip terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positip tersebut. Semangat, perilaku dan kemampuan wirausaha tentunya bervariasi satu sama lain dan atas dasar itu wirausaha dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yaitu : a. wirausaha awal b. wirausaha tangguh c. wirausaha unggul. Wirausaha yang perilaku dan kemampuannya yang lebih menonjol dalam memobilisasi sumber daya dan dana, serta mentransformasikannya menjadi output dan memasarkannya secara efisien lazim disebut Administrative Entrepreneur. Sebaliknya wirausaha yaitu perilaku dan kemampuannya menonjol dalam kreatifitas, inovasi serta mengantisipasi dan menghadapi resiko lazim disebut Innovative Entrepreneur. Seorang wirausaha atau pebisnis akan maju jika ada kemauan memulai dan meletakkan dasar atau visi yang jelas dan juga dapat melaksanakan visinya. Tidak ada usaha maju yang secara fundamental kuat tumbuh dengan sendirinya. Usaha yang baik akan muncul jika pengelolanya mau mengambil resiko, selalu berinovasi, mengelola rencana, dan mengevaluasi usaha yang sudah berjalan. Independensi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Agus Supriyanto, SE.
KEWIRAUSAHAAN
4
dalam pengambilan keputusan sangat penting dalam berwirausaha. Seorang wirausahawan akan selalu mencari ide-ide baru untuk perbaikan kinerja bisnis yang telah dicapai, kegiatan ini disebut dengan inovasi manajemen.Kewirausahaan sebenarnya dapat muncul bukan saja dari pribadi yang dilatarbelakangi oleh keluarga niaga, namun dapat juga muncul dari inspirasi dan pengetahuan dari guru, dorongan dari kolega atau teman, adanya budaya yang mendorong tumbuhnya bisnis, peluang pemasaran, ketersediaan modal, dan contoh sukses (role model). Tidak seperti negara maju dimana budaya menghargai prestasi sangat dijunjung tinggi, budaya apresiasi berbisnis di Indonesia harus dirubah dengan cara memberikan contoh apresiasi dari pemegang otoritas yakni pemerintah dengan memberikan penghargaan bagi usahawan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sukses. Pemerintah terutama Depkop dan PPK serta Gerakan Koperasi semakin menyadari pentingnya kewirausahaan dalam Pengembangan koperasi dan usaha kecil setelah keluarnya jnstruksi Presiden No. 04 tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan atau GNMMK belakangan GNMMK diubah menjadi GKN. Program GKN dibagi menjadi 3 sub program yaitu :
Koordinasi dan penyiapan perangkat lunak
Permasyarakatan kewirausahaan
Pembudayaan Kewirausahaan Dalam usaha kecil perlu ditanamkan sifat kewirausahaan agar motivasi yang
hanya sekedar menghasilkan uang (keuntungan) berubah sehingga dalam menjalankan usahanya wirausahawan memiliki perencanaan yang matang dan memiliki tujuan utama untuk pertumbuhan dan perluasan usahanya. Pembinaan dan pengembangan usaha kecil dilakukan melalui berbagai kebijaksanaan, strategi dan program pembangunan yang tepat, yaitu : a. Kesediaan bahan baku dan sumber daya b. Teknologi dasar untuk memproduksi dapat dikuasai c. Mempunyai prospek pasar yang luas, baik ekspor dalam negeri maupun berkaitan dengan industri atau sektor lain. d. Menunjang pengembangan pemerataan ekonomi masyarakat pedesaan. e. Berkaitan dengan pelestarian nilai budaya bangsa.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Agus Supriyanto, SE.
KEWIRAUSAHAAN
5