MODEL PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM JAKARTA, 2006
DAFTAR ISI
BAB I
:
LATAR BELAKANG
BAB II
: SILABUS A. B. C. D. E.
BAB III
PENGERTIAN SILABUS PENGEMBANG SILABUS PRINSIP PENGEMBANGAN SILABUS TAHAPAN PENGEMBANGAN SILABUS KOMPONEN DAN FORMAT SILABUS
: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. B.
PENGERTIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENGERTIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
LAMPIRAN MODEL SILABUS MATA PELAJARAN
00 MODEL SILABUS MatPel.doc
1
BAB I LATAR BELAKANG Pemberlakuan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini diikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan dari bersifat sentralistik ke desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan ini diwujudkan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selanjutnya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan juga perlu dipertimbangkan agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju. Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian, sekolah atau daerah sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar dan mengajar. Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah, karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah. Sekolah harus menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Secara lengkap di dalam PP RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan : • Kurikulum dan silabus SD/MI/SDLB/Paket A, atau bentuk lain yang sederajat menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung serta kemampuan berkomunikasi (pasal 6 ayat 6). • Sekolah dan Komite Sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab terhadap pendidikan untuk TK, SMP, SMA, dan SMK, dan Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK ( pasal 17 ayat 2 ). • Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (Pasal 20) Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak yang seluas-luasnya untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi-variasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah serta kondisi siswa.
00 MODEL SILABUS MatPel.doc
2
BAB II SILABUS A. PENGERTIAN SILABUS Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. apa kompetensi yang harus dicapai siswa yang dirumuskan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok; 2. bagaimana cara mencapainya yang dijabarkan dalam pengalaman belajar beserta alokasi waktu dan alat sera sumber belajar yang diperlukan; dan 3. bagaimana mengetahui pencapaian kompetensi yang ditandai dengan penyusunan indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai. B. PENGEMBANG SILABUS Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan. 1. Guru Sebagai tenaga profesional yang memiliki tangung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswanya, seorang guru diharapkan mampu mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensi mengajarnya secara mandiri. Di sisi lain guru lebih mengenal karakteristik siswa dan kondisi sekolah serta lingkungannya. 2. Kelompok Guru Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut. 3. Kelompok Kerja Guru (MGMP/PKG) Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat. 4. Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing. Dalam pengembangan silabus ini sekolah, kelompok kerja guru, atau dinas pendidikan dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, atau unit utama terkait yang ada di Depatemen Pendidikan Nasional.
00 MODEL SILABUS MatPel.doc
3
C. PRINSIP PENGEMBANGAN SILABUS 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 1. Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik. 2. Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. 3. Konsisten Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian. 4. Memadai Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 5. Aktual dan Kontekstual Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. 6. Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. 7. Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). D. TAHAPAN PENGEMBANGAN SILABUS 1. Perencanaan Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multi-media dan internet. 2. Pelaksanaan Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti Standar
00 MODEL SILABUS MatPel.doc
4
Isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan Standar Kompetensi Lulusan serta Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 3. Perbaikan Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pengkaji dapat terdiri atas para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri. 4. Pemantapan Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan komunitas sekolah lainnya. 5. Penilaian Silabus Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan menggunakan model-model penilaian kurikulum. E. KOMPONEN DAN FORMAT SILABUS 1. Komponen silabus Silabus memuat sekurang-kurangya komponen-komponen berikut ini: 1. Identifikasi 2. Standar Kompetensi 3. Kompetensi Dasar 4. Materi Pokok 5. Pengalaman Belajar 6. Indikator 7. Penilaian 8. Alokasi Waktu 9. Sumber/Bahan/Alat 2. Format Penyajian Silabus Dalam menyusun silabus, penyusun silabus dapat memilih salah satu model format di antara beberapa format berikut ini. Format 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester
: : :
Standar Kompetensi
00 MODEL SILABUS MatPel.doc
SILABUS ………………………………………………. ………………………………………………. …………… / ………………………………. :
……………………………………….......
5
Kompet ensi Dasar
Materi Pokok
Pengalam an Belajar
Indikat or
Penilai an
...
...
...
...
...
Alok asi Wak tu ...
Sumber / Bahan/ Alat ...
Format 2 SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester
: : :
………………………………………………… ………………………………………………… …………… / ………………………………..
Standar Kompet ensi
Kompet ensi Dasar
Materi Pokok
Pengalam Indikat an Belajar or
Penilai an
Alok asi Wak tu
...
...
...
...
...
...
...
Sumb er/ Bahan / Alat ...
Format 3 SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester
: ………………………………………………… : ………………………………………………… : …………… / ………………………………..
I.
Standar Kompetensi : ...
II.
Kompetensi Dasar
III. Materi Pokok
: ... : ...
IV. Pengalaman Belajar : ... V.
Indikator
: ...
VI. Penilaian
: ...
VII. Alokasi Waktu
: ...
VIII. Sumber/Bahan/Alat : ...
00 MODEL SILABUS MatPel.doc
6
BAB III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN C. PENGERTIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan penjabaran dari silabus yang telah disusun pada langkah sebelumnya. RPP disusun untuk setiap kali pertemuan. Di dalam RPP tercermin kegiatan yang dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. D. PENGERTIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Komponen Komponen minimal sebuah RPP adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Pembelajaran 2. Materi Ajar 3. Metode Pembelajaran 4. Sumber Belajar 5. Penilaian Hasil Belajar Format Di bawah ini disajikan contoh format RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama sekolah : ... Mata Pelajaran : ... Kelas/Semester : ... Pertemuan Ke: ... Alokasi Waktu : ... Standar Kompetensi: ... Kompetensi Dasar : ... Indikator : ... ======================================================= 1. Tujuan Pembelajaran 2. Materi Ajar (Materi Pokok) 3. Metode Pembelajaran 4. Langkah-langkah Pembelajaran 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar 6. Penilaian
00 MODEL SILABUS MatPel.doc
7
MODEL SILABUS SEKOLAH DASAR (SD)
3
SILABUS NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER SK Mengenal Al Quran surat pilihan
: SEKOLAH DASAR DWIMA : Pendidikan Agama Islam SD : I (satu)/1 (satu) KD
1.1 Menghafal QS. Al Fatihah dengan lancar dan terjemahannya
1.2 Menghafal QS. Al Ikhlas dengan lancar
Materi Pokok Q.S Al Fatihah
Q.S Al Ikhlas
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Jenis tagihan
• Menirukan lafal Al Fatihah dengan benar (guru) • Mengulang-ulang lafal Al Fatihah dengan benar (individu/kelompok/klasikal) • Berkompetisi/musabaqah melafalkan surat Al Fatihah (individu/kelompok kecil)
• Melafalkan Al Fatihah dengan benar • Hafal Al Fatihah dengan lancar
Tugas individu
• Menirukan lafal Al Ikhlas dengan benar • Mengulang-ulang lafal Al Ikhlas dengan benar (individu/kelompok/klasikal) • Berkompetisi/musabaqah melafalkan surat Al Ikhlas (individu/kelompok kecil)
• Melafalkan Al Ikhlas dengan benar • Hafal Al Ikhlas dengan lancar
dan kelompok Individu dan klasikal
Penilaian Bentuk intrumen Lembar pertanyaan
Contoh instrumen Lafalkan surat Al Fatihah ayat 1, ayat 2, dst
Alokasi Waktu 2X30
Lafalkan surat Al Fatihah dengan benar
Berkelompok Lafalkan surat Al Ikhlas ayat 1, ayat 2, dst Lafalkan surat Al Ikhlas dengan benar
4
Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Waktu
: : : :
Pendidikan Agama Islam I (satu) / 1 1 (satu) dan 2 (dua) 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: Hafal Al Quran surat-surat pilihan : Hafal surat Al Fatihah : - Melafalkan surat Al Fatihah - Menunjukkan hafal surat Al Fatihah - Mendemonstrasikan surat Al Fatihah
Tujuan Pembelajaran : Siswa hafal surat-surat pendek pilihan dengan lancar Materi Ajar (Materi Pokok) : Surat Al Fatihah ayat 1-7 Metode Pembelajaran : Hafalan Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal • Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran. • Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurán • Secara bersama membaca Al Qurán selama 5 – 10 menit a. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut: (i) Eksplorasi • Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi yang akan dicapai, seperti cara melafalkan bacaan surat Al Fatihah dan cara menghafalkannya. • Melafalkan surat Al Fatihah bersama-sama (secara klasikal) 2 – 3 kali. • Melafalkan surat Al Fatihah ayat demi ayat secara berkelompok • Guru menggali pengalaman siswa (individual) tentang bacaan surat Al Fatihah 5
(i) Konsolidasi Pembelajaran • Guru melafalkan bacaan surat Al Fatihah dengan fasih dan para siswa menirukannya dengan baik. • Para siswa melafalkan bacaan surat Al Fatihah ayat demi ayat dengan makhraj yang jelas dan guru memperhatikan serta membetulkannya jika ada yang salah. • Para siswa melafalkan surat Al Fatihah secara berulang-ulang hingga terdengar dari setiap mereka makhraj huruf yang jelas. • Hafalan surat Al Fatihah ayat demi ayat dengan baik. • Para siswa mengulang-ulang hafalan surat Al Fatihah hingga lancar. • Para siswa (secara perorangan) mendemonstrasikan hafalan surat Al Fatihah. (ii) Pembentukan Sikap dan Perilaku Guru menganjurkan para siswa agar membaca “Basmalah” setiap kali mereka mau memulai pekerjaan yang baik, seperti mau berangkat ke sekolah, mau makan dan minum dan lain sebagainya. Ketika mereka selesai mengerjakan sesuatu yang baik seperti selesai belajar, selesai makan dan minum dan lain sebagaianya atau ketika mereka mendapat pujian, guru menganjurkan agar mereka mengucapkan “hamdalah” sebagai bentuk rasa syukur mereka kepada Allah swt. Pembentukan sikap atau perilaku lainnya dapat dikembangkan oleh guru, seperti penerapan dalam pelaksanaan shalat 5 waktu dan lain sebagainya. a.
Kegiatan Akhir (Penutup) • Para siswa secara bersama (klasikal) melafalkan kembali bacaan surat Al Fatihah dan guru memperhatikan serta mendengarkan kebenaran bacaan tersebut. • Guru meminta agar para siswa rajin mengulang-ulang bacaan surat Al Fatihah hingga hafal (tugas). • Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah/doá. • Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.
Alat dan sumber : • Al Qurán Juz Ámma • Buku Pendidikan Agama Islam SD Kelas I • Buku Metode Belajar Al Qurán • CD Al Qurán Juz Ámma • Radio Kaset Bacaan Al Qurán Juz Ámma
6
Penilaian : - Tes Lisan Setiap siswa diminta untuk melafalkan surat Al Fatihah dengan tujuan untuk melihat dan mendengar kemampuan siswa dalam membaca surat Al Fatihah. • Tes Tulisan Memberikan atau menulis beberapa soal tertulis pada siswa • Tes Perbuatan Beberapa orang siswa diminta mendemonstrasikan hafalan surat Al Fatihah di depan teman-temanya yang lain
7
LEMBAR PENILAIAN I. Tes Pengetahuan No 1. 2.
Nilai = ............
Butir – butir Soal Kunci Jawaban Lafalkan surat Al Fatihah dengan benar Anak mampu melafalkan surat Al Fatihah dengan benar Hafalkan surat Al Fatihah dengan baik dan benar Anak dapat mengahafalkan surat Al Fatihah dengan lancar
II. Tes Perbuatan No.
Nama Siswa 1
Kemampuan Membaca 2 3 4
5
1. 2. 3. dst Keterangan : 1 = Membaca lancar dan baik 2 = Membaca lancar kurang baik 3 = Membaca Terbata-bata 4 = Membaca Terbata-bata dengan bantuan guru 5 = Tidak dapat membaca
Skor Tes Perbuatan : = 80 – 90 = A = 70 – 79 = B = 60 – 69 = C = 50 – 59 = D = kurang dari 50 = E
8
III. Tes Sikap No. Pernyataan 1. Agar dapat membaca surat Al Fatihah dengan baik kita harus berulang kali membacanya 2. Untuk menjaga hafalan surat Al Fatihah kita harus menghafalnya secara berulangkali 3. Setiap kita mau melakukan pekerjaan baik kita dianjurkan untuk terlebih dahulu memulainya dengan membaca basmalah 4. Setiap kali kita selesai mengerjakan pekerjaan baik kita dianjurkan untuk mengakhirinya dengan membaca hamdalah dst ………………………………………………..
SS
S
TS STS
Keterangan : Skor Tes Sikap: SS = Sangat Setuju = 50 S = Setuju = 40 TS = Tidak Setuju = 10 STS = Sangat Tidak Setuju =0
IV. Portofolio Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru mencatat pengalaman agama berdasarkan antara lain: • apa yang dilihat; • laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan • laporan dari orangtua murid atau siswa LEMBAR TUGAS Susunlah penggalan ayat-ayat dari surat Al Fatihah dengan benar di atas kertas yang telah disediakan. Kemudian kumpulkan untuk dinilai kebenaranya.
9
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester
: SEKOLAH DASAR : Pendidikan Agama Islam : IV/1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Akhlak 4. Membiasakan perilaku terpuji
4.1 Meneladani perilaku taubat Nabi Adam AS
Taubat Nabi Adam AS
- Membaca kisah taubat Nadi Adam (kecakapan hidup: menggali informasi tentang perbuatanperbuatan yang tidak boleh dilakukan, kesadaran akan potensi diri yang dapat berbuat salah dan dapat berbaubat) - Mengerjakan LKS
Indikator Menceritakan kisah taubat Nabi Adam AS
Jenis Tagihan Penilaian individu
Penilaian Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Mengapa Nabi Uraian Adam singkat bertaubat
Menyebutkan cara taubat Nabi Adam AS
Penilaian proses
LKS
Menunjukkan sikap meladani tauba Nabi Adam AS
Sikap individual
Lembar pengamatan
Cara bertaubat Skala sikap
Alokasi waktu 2 x 40
Sumber, bahan Al Quran dan terjemahannya (Depag) Buku Pelajaran PAI
Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Waktu
: : : :
Pendidikan Agama Islam IV (empat) / 1 (satu) 1 (satu) 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: Membiasakan perilaku terpuji : Meneladani perilaku taubatnya Nabi Adam AS : - Menceritakan kisah Nabi Adam AS - Menunjukkan sikap meneladani taubatnya Nabi Adam AS
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu meneladani sikap terpunji Nabi Adam AS Materi Ajar (Materi Pokok) : Kisah taubat Nabi Adam A Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab dan simulasi Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal • Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoá bersama sebelum memulai pelajaran. • Siswa menyiapkan kitab suci Al Qurán • Secara bersama membaca Al Qurán selama 5 – 10 menit b. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut: (i) Eksplorasi • Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi yang akan dicapai. • Mengajukan pertanyaan tentang kisah taubat Nabi Adam AS. (ii) Konsolidasi Pembelajaran • Guru menyuruh para siswa untuk membuka buku peljaran yang berkaitan dengan kisat taubat Nabi Adam AS. • Guru menjelaskan kisah taubat Nabi Adam AS. • Para siswa disuruh untuk mencermati kisah taubat Nabi Adam AS berdasarkan penjelasan dari guru dan buku pelajaran. • Para siswa diajak untuk mendiskusikan secara bersama tentang kisah taubat Nabi Adam AS.
(i) Pembentukan Sikap dan Perilaku Guru menganjurkan para siswa agar menunjukkan sikap meneladani taubatnya Nabi Adam AS dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: mau bertaubat kepada Allah atau meminta maaf kepada sesama apabila berbuat kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja. c. Kegiatan Akhir (Penutup) • Guru meminta agar para siswa mau mencermati dan meneladani kisah taubat Nabi Adam AS dalam kehidupan sehari-hari. • Guru menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah/doá. • Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam. Alat dan sumber :
Buku Pendidikan Agama Islam SD Kelas 4
Penilaian : - Tes Lisan Setiap siswa diminta untuk melafalkan surat Al Fatihah dengan tujuan untuk melihat dan mendengar kemampuan siswa dalam membaca surat Al Fatihah. - Tes Tulisan Memberikan atau menulis beberapa soal tertulis pada siswa - Tes Perbuatan Beberapa orang siswa diminta mendemonstrasikan hafalan surat Al Fatihah di depan teman-temanya yang lain
LEMBAR PENILAIAN
I. Tes Pengetahuan No 1. 2.
Nilai = ............
Butir – butir Soal Mengapa Nabi Adam Bertaubat kepada Allah?
Kunci Jawaban Karena telah melakukan kesalahan melanggar larangan Allah dengan memakan buah khuldi karena terbujuk rayuan iblis. Bagaimana cara-cara bertaubat kepada Allah? Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan dan memohon ampun kepada Allah dengan beristighfar serta tidak mengulangi perbuatan dosa kemabli dengan sengaja
II. Tes Perbuatan No.
Nama Siswa
Meminta Maaf Atas Kesalahan Yang Dilakukan 1 2 3 4 5
1. 2. 3. dst Keterangan : 1 = Membaca lancar dan baik 2 = Membaca lancar kurang baik 3 = Membaca Terbata-bata 4 = Membaca Terbata-bata dengan bantuan guru 5 = Tidak dapat membaca
Skor Tes Perbuatan : = 80 – 90 = A = 70 – 79 = B = 60 – 69 = C = 50 – 59 = D = kurang dari 50 = E
IV. Portofolio Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio dimana guru mencatat pengalaman agama berdasarkan antara lain:
• • •
apa yang dilihat; laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan laporan dari orangtua murid atau siswa
LEMBAR TUGAS Para siswa secara bersama membaca kisah tentang taubat Nabi Adam dan mendiskusikannya. Guru mencermati dan memberikan penilaian terhadap pemahaman siswa atas kisah tersebut.
SILABUS Nama Sekolah : SD Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/semester : I/2 Standar Kompetensi: Memahami pribadi siswa dan lingkungannya serta kedatangan Yesus Kritus sebagai bukti kebaikan Alla sehingga terdorong untuk mensyukurinya dan mampu mengungkapkan rasa syukur itu melalui doa. Kompetensi Dasar Mengenal kisah kelahiran Yesus sebagai wujud kasih Allah yang maha baik dan memelihara
Materi Pokok Kabar Malaikat kepada Maria
Kelahiran Yesus
Kegiatan Belajar
Indikator
Pernilaian
Alokasi Wakt
- Sharing pengalaman tentang perasaan mereka ketika mendengar berita yang menggembirakan - Melakukan tanya jawab dengan guru tentang kabar gembira yang diterima Maria dari Malaikat Gabreil berdasar Lukas 1:26-38 - Melafalkan isi dari Magnificat - Bernyanyi bersama lagu “Salam Maria Bagimu” - Menyimak cerita tentang kisah kelahiran Yesus (Luk 2:1-20) - Bertanya jawab dengan guru tentang cerita kelahiran Yesus - Menyimak cerita tentang Willy dan bayi Yesus - Bernyanyi bersama “Yesus slamat datang”
• Mengungkapkan persamaannya bila mendengar berita baik • Menceritakan kisah kabar gembira yang disampaikan maikat bagi Maria (Luk 1:26-38) • Melafalakan pujian maria (Magnificat, Luk 1:46-55) (Doa salam Maria0
• Tertulis (kabar gembira yang disampaikan malaikat pada Martia) • Performance (melafalkan isi Magnificat)
2 x 30 menit
• Menceritakan kelahiran Yesus di Betlehem (luk 2:1-7) • Menyebutkan siapa saja yang hadir dalam peristiwa kelahiran Yesus (Luk 2:8-20)
• Tertulis (kelahiran Yesus)
Sumber bahan/alat • •
• •
Kitab Suci Menjadi Murid Yesus, PAK SD Kurikulum 2004, Kanisius Yogyakarta Pengalaman siswa Pengalaman Iman Guru
2 x 30 menit
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu
: : : :
Pendidikan Agama Katolik I/2 1 2 x 30 menit
Standar Kompetensi
: Memahami pribadi dan lingkungannya serta kedatangan Yesus Kristus sebagai bukti kebaikan Allah, sehingga terorong untuk mensyukurinya dan mampu mengungkapkan rasa syukurnya itu melalui doa
Komkpetensi Dasar
: Mengenal kisah kelahiran Yesus sebagai wujud kasih Allah yang Maha baik dan memelihara
Indikator
: - Mengungkapkan perasaannya bila mendengar berita baik - Menceritakan kisah kabar gembira gembira yang disampaikan malaikat bagi Maria (Luk 1:26-38) - Melafalkan madah pujian Maria (Magnificat, Luk 1:46-55)
I.
Tujuan Pembelajaran • Siswa dapat menguraikan kisah kabar Malaikat kepada Maria (Luk. 1:26-38)
II.
Materi Ajar (Materi Pokok): Kabar Malaikat kepada Maria
III. Metode Pembelajaran • Sharing • Tanya jawab • Penugasan IV. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal • Doa pembukaan • Tanya jawab tentang pengalaman siswa ketika mendengar suatu kabar gembira
2
b. Kegiatan Inti Mendalami cerita Kitab suci tentang kabar malaikat kepada Maria • Siswa melakukan sharing pengalaman tentang perasaan mereka ketika mendengar berita yang mengembirakan • Bersama siswa mengalami cerita tentang kabar maalikat kepada Maria berdasar Lukas 1:26-36, dengan bantuan pertanyaan, misalnya: 1. Siapa yang datang mengunjungi Maria? 2. Apa katanya kepada Maria? 3. Siapa yang datang mengunjungi Maria? 4. Apa katanya kepada Maria? 5. Apakah Maria mengerti kata-katanya> 6. Apakah Maria menerima kabar dari malaikat itu? 7. Dari siapa datangnya kabar itu? 8. Apakah akhir Maria menerima kabar dari Tuhan? Apa katanya? 9. Kalau Tuhan meminta sesuatu dari kamu, apakah akan kamu terima? Mengapa? Apa katamu? •
Menghafalkan isi dari Magnificat
c. Kegiatan Penutup • Evaluasi pembelajaran • Pemberian tugas • Menyanyikan lagu “Salam Maria Bagimu” • Berdoa “Salam Maria” V. Alat dan Sumber Belajar • Buku siswa • Kitab suci • Gambar (kunjungan malaikat kepada Maria)
3
VI. Penilaian: a. Tertulis • Apa yang malaikat Gabriel sampaikan kepada Maria • Apa Maria menerimanya ? Mengapa ? • Apa katamu kalau Tuhan meminta sesuatu darimu? b. Performance FORMAT PENILAIAN PERFORMANCE ASPEK 1.
penghayatan
2. Vokal
KRITERIA Sektor 3, jika penghayatan baik, sikap baik dan Mengungkapkannya penuh perasaan Sektor 2, jika penghayatan dan sikapnya baik namun belum secara penuh perasaan Sektor 1, jik penghayatan dan sikapnya masih kurang baik. Sektor 3, jika vokal jelas, intonasi juga jelas Sektor 2, jika vokal, intonasi kurang jelas Sektor 1, jika vokal dan intonasi masih kurang jelas
4
SILABUS Nama Sekolah : SD Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/semester : IV/2 Standar Kompetensi: Memahami pedoman hidup dari Allah yang disampaikan melalui tokoh-tokoh dalam Kitab Suci dalam upaya mengembangkan relasi dengan sesama, orang tua dan lingkungan sekitarnya serta berusaha mengembangkan hidup doa mereka. Kompetensi Dasar 2.2 Memahami kehendak Allah bagi dirinya dalam bersikap terhadap orang tua, kehidupan diri dan sesama
Materi Pokok •
Sikap orang tua terhadap anak dan sikap anak terhadap orang tua
Kegiatan Belajar •
•
•
• •
Menghormati hidup
• • •
Sharing pengalaman tentang apa saja kebaikan ayah dan ibu yang pernah mereka (anak rasakan) Berdiskusi mengenai sikap yang seharusnya mereka tujukkan terhadap orang tua sebagai ungkapan hormat dan cinta pada orang tua Membaca dan merenungkan Kitab suci tentang hubungan yang baik antara orang tua dan anak Tugas pribadi untuk membnuat doa bagi ayah dan ibu masingmasing Menanggapi cerita/kisah tentang tindakan yang tidak menghormati kehidupan Membaca dan menanggapi bacaan Kitab Suci tentang isi perintah ke lima Berdiskusi kelompok tentang apa saja yang harusnya kita buat agar hidup kita bermutu
Indikator
Pernilaian
Alokasi Wakt
• Membuat daftar apa yang telah dilakukan orang tua terhadap dirinya sejak lahir • Membuat daftar apa yang telah dilakukan dirinya bagi orang tuannya • Menjelaskan kehendak Allah tentang hubungan orang tua dengan anak dan sebaliknya (Ef. 6:1-4)
• Tertulis (sikap yang baik terhadap orang tua) • Portofolio (membuat doa) • Penugasan • Tes lisan • Tes unjuk kerja
2 x 40 menit
• Menuliskan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menjaga kehidupan sebagai tanda hormat kepada kehidupan diri dan sesamanya
• Tertulis (tindakan untuk menjaga kehidupan)
2 x 40 menit
Sumber bahan/alat • • •
Kitab Suci PAK untuk SD kelas IV, Kanisius Yogyakarta Pengalaman siswa
• Menjelaskan maksud firman ke lima (Kel. 20:13) guru menseringkan maksud firman ke 5
5
Kompetensi Dasar
Materi Pokok •
Menghormati milik orang lain
Kegiatan Belajar • • •
Membaca dan menanggapi cerita tentang “pencuri” Membaca dan mendalami isi Kitab Suci (Ef 4:28;2 Tes 3:10; Ko 14:1) melalui tanya jawab Mengadakan permenungan dari refleksi pribadi tentang menghormati Hak orang lain
Indikator • Membedakan tindakan yang menghormati dan tidak menghormati milik orang lain dengan contoh-contoh • Menjelaskan maksud firman ke tujuh dan ke sepuluh (Kel 20:5:J5,1)
Pernilaian
Alokasi Wakt
• Tertulis (maksud isi firman ke tujuh dan sepuluh)
2 x 40 menit
Sumber bahan/alat
6
Rencana Pelaksanaan Pembelanjaan
Mata pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu
: Pendidikan Agama Katolik : IV/2 : 2 x 40 menit
Standar Kopetensi
: Memahami pedoman hidup dari Allah yang disampaikan melalui tokoh-tokoh dalam kitab Suci dalam upaya mengembangkan relasi dengan sesama, orang tua dan lingkungan sekitarnya serta berusaha mengembangkan hidup doa mereka.
Kompetensi dasar
: Memahami kehendak Allah bagi dirinya dalam bersikap terhadap orang tua, kehidupan diri dan sesama
Indikator
: -
I.
Membuat daftar apa yang telah dilakukan orang tua terhadap dirinya sejak lahir. Membuat daftar apa yang telah dilakukan dirinya bagi orang tuanya. Menjelaskan kehendak allah tentang hubungan orang tua dengan anak dan sebaliknya (Ef. 6:1-4)
Tujuan Pembelajaran • Siswa dapat menjelaskan sikap timbal balik antara orang tua dengan sikap anak sesuai kehendak Tuhan
II. Materi Ajar (Materi Pokok):
Sikap orang tua terhadap anak sikap anak terhadap orang tua
III. Metode Pembelajaran • Sharing • Diskusi • Renungan • Penugasan IV. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal • Doa pembukaan • Tanya jawab tentang sikap-sikap orang tua yang baik
7
b. Kegiatan Inti • Guru memberikan penjelasan tentang kehadiran Tuhan melalui orang tua • Siswa mensheringkan pengalamannya dalam menerima kebaikan dari ayah dan ibu • Siswa berdiskusi dengfan bahan diskusi mengenai sikap apa saja yang seharusnya mereka lakukan untuk menghormati dan mencintai orang tua • Siswa membaca bacaan Kitab Suci (Ef 6:1-4) • Siswa memahami kata-kata dalam kitab suci yang kurang dipahami atau tidak mengerti kepada guru c. Kegiatan Penutup 1. Penugasan: membuat doa bagi ayah dan ibu masing-masing 2. Doa penutup V. Alat dan Sumber belajar: • Buku siswa • Kitab suci • Pengalaman siswa VI. Penilaian 1. Tertulis • Sebutkan jasa-jasa orang tuamu! • Bagaimana seharusnya sikapmu terhadap orang tuamu? • Tuliskan satu kutipan Kitab suci yang menyatakan sikap hormat terhadap orang tua! 2. Portofolio (tentang doa tertulis)
8
PELAJARAN 11 TUJUAN PEMBELAJARAN Agar pada akhir pelajaran siswa dapat: • Mengungkapkan perasaan-perasaannya ketika meeeendengar suatu kabar baik. • Menceritakan kisah “kabar Gembira Malaikat Maria” • Mengucapkan kata-kata salam dari Malaikat kepada Maria. • Mengucapkan doa salam Maria. BAHAN KAJAIAN • Perasaan-perasaan ketika mendengar suatu kabar baik. • Bunda Maria menerima kabar gembira dari Malaikat. • Situasi sosial-religius masyarakat palestina pada zaman Maria. SUMBER BAHAN • Hofiman Ruedi, SJ, Seratus Cerita Alkitab, Kanisius, yokyakarta, 1984. • Lalu yosef, Pr, Allah Memanggil Kita, BUKU PAK SD, kurikulum ’84, PUSPASKAE, Ende, 1968 METODE: Percakapan SARANA • Buku siswa • Kitab Suci/Gambar kunjungan Malaikat pada Maria. WAKTU: 2 x 30 menit. Catatan : Apabila pertemuan ini dibawakan dalam dua kali pertemuan atau lebih maka pelaksananya diatur oleh guru PEMIKIRAN DASAR Kabar gembira atau berita baik selalu membawa suasana bahagia bagi yang menerima, khususnya bagi anak-anak. Setiap orang yang menerima kabar baik itu menangapinya dengan cara berbeda-beda, ada yang menerimanya dengan rasa syukur, ada yang menerima dengan perasaanberteriak histeris, ada yang 9
menerima dengan perasaandiam/membisu ada yang menerima dengan perasaan bingung, ada yang menerimanya dengan perasaan bingung, ada yang menerimanya dengan bersukaria, ada yang menerima dengan perasaan rasa terkejut dan tidak percaya, adapula yang menerimanya dengan berat hati, meski kabar itu menggebmbirakan. Dalam luk 1:26-38, dikisahkan tentang Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel. Utusan Allah sendiri, Maria, salah seorang gadis biasa dan miskin dari kalangan rakyat yahudi merasa tertegun sekaligus gembira, dan cemas ketika mendengar kabar malaikat itu. Ia tertegun karena ia dikunjungi Mlaikat tuhan. Ia gembira, karena kerinduannya dan juga kerinduan bangsa israel pada umumnya akan kedatangan mesias, mulai terjawab sebagaimana kata Malaikat : “ Tuhan allah akan mengaruniakan kepadanya-nya tahkta daud, Bapa leluhurnya”. Sebagaimana orang yhudi, Maria tahu betul, bahwa daud, adalah seorang raja. Sebagimana orang Yahudi Maria menantikankehadiran seorang penyelamat yang membeklas bangsanya darijajahan Romawi. Maria pun merasa cemas atas berita itu, karena ia sendirinya masih seorang gadis perawan. Belum dinikahkan oleh tunangannya, yusuf si tukang kayu dari nazareth itu berasal dari roh kudus, bukan dari seorang manusia. Maria punmenjawab berita malaikat itu dengan penuhiman kepercayaan : “Terjadilah padaku menurut perkataanmu itu”. Maria sepenuhnya menyerahkan diri pada panggilan Allah dan skaligus menerima tugasnya untuk menjadi ibu penyelamat manusia dengan penuh suka cuta, meski menghadap banyak tantangan dikemudian hari. Pembukaan: Doa, misalnya YA Allah, Bapa yang Mahabaik. Hari ini kami mau belajar tentang kabar malaikat, Kepada Maria, yang menyampaikan Bahwa engkau memilih maria menjadi ibu yesus. Tolonglah supaya kami bisa percaya dan taat Seperti maria yang dengan senang hati Menerima kehendak dari rencanamu.amien. PENGALAM BELAJAR 1. Percakapan dengan siswa - Guru mengajak siswa untuk mengungkapkan pengalamannya, ketika mereka mendengar satu kabar gembira. • Apakah kalian pernah mendengar kabar yang menyenangkan hatimu dirumah disekalah atau dimana saja? • Kabar gembira apa saja yang pernah kalian terima itu?(misalnya: Bapak/ibu/kakak/adik pulang dari berpergian jauh dan membawa oleh-oleh) • Basgaimanakah perasaanmu bila mendengar kabar bahwa ibumu akan melahirkan adikmu? • Apakah yang biasanya kamu lakukan setelah mendengar kabar itu? (Menceritakan ke teman-teman, dst)
10
- Masukan dari guru, misalnya; Anak-anak, ketika kalian mendengar suatu kabar baik, kalian tentu merasa sangat senang. Misalnya ketika kalian dengan kabar tentang ayahmu atau ibumu akan kembali dareii tempat yang jauh, pastilah hatimu bersukaria, karena sudah merasa rindu bertemu dengannya, apalagi kalau bapak atau ibumu membawa oleh-oleh untuk dirimu. Atau kalau kamu mendengar kabar atau berita bahwa tidak lama lagi ibu atau tante akan melahirkan adik. Tentunya kamu sangat senang menyambut berita itu bukan? Dan lebih menyenangkan lagi kalau kamu sudah lama menunggu kedatangan adik. Yah kabr gembira pasti membuat setiap orang senang. Dan biasanya kitapun menceritakan kegembiraan itu kepada orang lain. Nah, kita mendengar kabar gembira, pertama-tama kita perlu bersyukur kepada Tuhan yang memberikan semuanya itu. Tuhan memang senang kalau kita senang. 2. Membaca Cerita Kitab Suci tentang kabar malaikat kepada Maria MALAIKAT MENGUNJUNGI MARIA (Bdk. Lk 1:26-38) Pada jaman dahulu kala, ada sebuah kota kecil bernama Nazareth di negeri Palestina. Penduduknya hidup miskin dan sederhana. Tetapi mereka selalu tekun berdoa, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama di Sinagoga, bahkan sering di rumahnya masing-masing. Mereka sedang menanti-nantikan seorang Raja Penyelamat, yang telah diramalkan para nabi. Diantara penduduk kota kecil itu, ada seorang gadis bernama Maria, anak dari Yoakim dan Anna. Maria sangat rajin bekerja, dan berdoa. Hidupnya sangat saleh, dan baik hati kepada sesamanya. Ia tidak henti-henti berdoa untuk kedatangan Juru Selamat. Dalam doanya Maria berkata: “Ya Tuhan kasihanilah kami, kirimlah Juru Selamat kepada kami” .Amin. Nah, pada suatu hari, Maria berdoa seorang diri dalam kamarnya yang telah dikunci. Ia berdoa dengan segenap hati, sehingga bunyi apapun disekitarnya tidaklah mengganggu dirinya. Tiba-tiba terdengar Suara seseorang menyapanya. “Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu”. Maria sangat terkejut mendengar salam itu. Lalu ia bertanya, “Siapakah engkau?” Jawab malaikat itu, “Aku ini Gabriel, malikat Tuhan. Aku membawa berita gembira bagimu”. Bertambah heranlah Maria dan menjadi takut. Melihat Maria takut, malaikat Gabreil berkata “Janga takut, hai Maria, karena engkau berkenan dan cintai Tuhan, engkau akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaknya engkau menamai Dia Yesus. Dia akan menjadi besar dan orang akan menyebutNya Putera Allah yang Mahatinggi” Kata Maria kepada Gabriel, “Bagaimana hal itu terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat Gabriel kepadanya, “Ron Kudus akan turun ke atasmu. Dan kuasa Allah akan menaungi engkau.. Saudaramu Elisabeth yang mandul itu, tiga bulan lagi akan melahirkan walaupun ia sudah tua.
11
Semuanya mungkin bagi Allah”. Mendengar itu maka Maria menjawab “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu”. Setelah itu lenyaplah malaikat Gabreil dari hadapannya. - Berbincang-bincanglah dengan siswa, misalnya: • Siapa yang datang mengunjungi Maria? • Apa katanya kepada Maria? • Apakah Maria mengerti kata-katanya? • Apakah Maria menerima kabar dari malaikat itu? • Dari siapa datangnya kabar itu? • Apakah aklhirnya Maria menerima kabar dari Tuhan? Apa katanya? • Kalau Tuhan meminta sesuatu dari kamu, apakah akan kamu terima? Mengapa? Apa katamu? 3. Menyanyi SALAM MARIA BAGIMU 1 /
3
4
5
6 / 5 4 3
1. Sa - lam ma - ri- a ba- gi- mu. 2. Tu - han Al- lah be ser- ta- mu 5 /
1
1
7
2 1 / 7 6 5
1. Eng - kau pe - ra- wan 2. Eng - kau lah- Ha- wa 5 /1 5 6 6
/5
dan i- bu. yang- ba- ru
4 3
1. di - ka-bar kan Sang- ma- lai – kat.. 2. Engkau ke- tu - run an- ra – ja
12
2 /3 5 4 3
/ 4
2 1
1. Bah - wa Engkau pe – nuh rahmat 2. Wa- ni- - ta - yang ter- li – a Untuk diingat
Malaikat Gabreil membawa berita gembira dari Tuhan. Maria dipilih menjadi bunda Yesus. Maria menjawab: Terjadilah padaku menurut kehendak Allah
EVALUASI • Apa yang malikat Gabreil sampaikan kepada Maria? • Apakah Maria menerimanya? Mengapa? • Apa katamu kalau Tuhan meminta sesuatu darimu? PENUTUP: Doa “Salam Maria”
13
PELAJARAN 12 KELAHIRAN YESUS TUJUAN PEMBELAJARAN Agar siswa mampu: • Menceritakan kisah kelahiran Yesus, menyebutkan indentitas dirinya • Menyubutkan siapa saja yang hadir dalam peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem • Menyebutkan perasaan-perasaannya saat merayakan pesta Natal • Menjelaskan arti natal bagi hidupnya BAHAN KAJIAN • Makna kelahiran Yesus di Betlehem • Tokoh-tokoh yang hadir dalam peristiwa kelahiran Yesus SUMBER BAHAN • Hofman Ruedi, SJ, Seratus Cerita Alkitab, Kanisius, Yogyakarta, 1984 • Kitab Suci: Luk 2:1-20 • Lalu Yosef, Pr, Allah Memanggil Kita, Buku PAK SD, Kurikulum ’84, PUSPA KAE, Ende, 1986 METODE: Tanya jawab – cerita – menyanyi – mewarnai gambar SARANA • Kitab Suci • Buku Siswa • Gambar kelahiran Yesus di kandang Domba Betlehem • Teks lagu “Para Malaikat Bernyanyi” WAKTU: 2 x 30 menit Catatan: Apabila pertemuan ini dibawakan dalam dua kali pertemuan atau lebih maka pelaksanaannya diatur oleh guru.
14
PEMIKIRAN DASAR Peristiwa kelahiran bayi selalu merupakan berita gembira bagi siapa saja, termasuk bagi anak-anak. Peristiwa kelahiran Yesus merupakan Kabar Baik, karena sudah dianti-nantikan oleh bangsanNya, yaitu bangsa Esrael. La sudah di ramalkan para nabi sebagai juru Sselamatan. Kabar malaikat kepada para gembala tentang kelahiran Yesus Kritus Sang Mesias (bdk, Luk 2:8-2o) adalah kabar suka cita yang besar bagi bangsa yahudi yang sedang di tindas bangsa Romawi. Mereka sedang mengalami kesengsaraan lahir bathin, menjadi orang asing di negerinya sendiri. Sensus penduduk yang di perintah kan Kaisar Agustus, tidak lain untuk menarik pajak dari rakyat Palestina untuk kepentingan bangsa Romawi. Dalam kesengsaraan ini, mereka mengharapkan kehadiran sang penyelamat dari Allah yang di sebut mesias itu. Di luar dugaan orang di masa itu ternyatan Sang Penyelamat itu lahir dalam suasana miskin dan hina. Mungkin karena itu banyak orang tidak mengetahui bahkan M\menolak-Nya. Orang-orang betlehem tidak mau membuka pintu bagie nya. Raja mereka, Herodes, bahkan mau membunuhnya. Yang datang menemuinya hanya orang-orang miskin, yaitu para gembala, dan orang-orang dari sebelah timur. Raja kaum miskin dan hina sengaja di lahirkan dalam suasana demikian, supaya orang yang paling hina dan sampah masyarakat pun dapat mencapai nya. Pembukaan : Doa, misalnya; Allah bapak kami di surga. Pada hari ini kami akan mendengar ceritera Tentang Putra-Mu Yesus yang lahir Dalam kandang domba di betlehem yang dingin. Setiap hari natal kami melihan Tuhan Yesus Sebagai seorang bayi yang mungil,miskin, dan lemah. Yesus datang ke dunia karena dia mencintai Kamianak-anakmu. Terimakasih, ya Bapa.
15
Pengalaman belajar 1. Membaca dan Mendalami Cerita Kitab Suci tentang kelahiran Yesus = Ceriterakan kisah kelahiran yesus di bawah ini dengan bahasa anak. KISAH KELAHIRAN YESUS (Mt 1: 18-25; Luk 2:1-20) Setelah menerima berita dari malaikat Gabril, Mariya yang masih gadis itu pun hamil, dia hamil karena kuasa roh kudus. Melihat keadaan maria, yusuf tunangan nya mau meninggalkan nya dengan diam-diam, Tetapi Tuhan tau maksud Yusuf, sehingga ia mengutus ia malaikat nya untuk memberitakan, bahwa Maria Mengadung atas kuasa Allahsendiri. Maka akhirnya Yusuf menerima Maria. Menjelang kelahiran anak maria, ada perintah dari Kaisar Agustus di Roma, agar setiap penduduk mendaftarkan di daerah asal nya masing-masing. Yusuf dan Maria berasal dari Betlehem, maka mereka harus pergi mendaftarkan diri di betlehem. Padahal Maria sedang menunggu kelahiran bayi nya. Sebagai warga Negara Roma yang baik, Yusuf dan Maria taat, dia berangkat ke Betlehem. Perjalanan dari Nazareth ke Betlehem memakan waktu lebih kurang tiga hari lamanya. Apa lagi mereka harus berjalan berlahan-lahan, karena Maria sedang hamil tua. Melihat keadaan mereka yang sederahana, miskin dan lagi orang tau mereka berasal dari kampung Nazareth, maka tak ada orang yang mau menerima mereka. Semua penginapan yang mereka datangin menolak. Semua pemilik nya menjawab penginapan nya sudah penuh. Padahal sudah larut mala. Maka tak baik bagi Maria bila harus bermalam di emperan toko atau di emperan rumah orang. Terpaksa Yusuf mengatar Maria kesebuah goa. Goa itu tempat berteduh para gembala berserta kawanan kambing dan domba meraka di waktu hujan. Terlihat kotoran kambing dan domba berceceran dimana-mana. Baunya tak sedap. Disana sini hanya ada jerami dan sebuan pulungan tempat minum kambing dan domba. Di dalam goa itulah Maria berbaring dan pada malam itu pula anak Maria lahir. Seorang bai laki-laki maniz, dan elok paras nya. Bayi itu di baringkannya dalam palungan, di bungkus dengan kain lampin beralaskan jerami. Yusuf memandanginya dengan wajah sedih. Tidak jauh dari situ gembala-gembala sedang berjaga kawanan domba mereka. Sekoyong-koyong datanglah utusan Tuhan berdiri di depan mereka; “Aku datang mengkabarkan kabar gembira kepada mu. Hari ini juru Selamat yang telah lama di nantikan, yaitu kristus,Tuhan, telah lahir di betlehem. Pergilah lampin dan baringkan lah di dalam palungan”. Ketika itu juga tampaklah bala tentara surga memuliakan Tuhan. Delapan hari kemudian, Bayi itu di berinama Yesus, seperti yang di sampaikan malaikat gebril kepada Maria. Demian kisah kelahiran Yesus, Putra Allah.
16
= Mendalami Kitab Suci. • Mengapa Maria dan Yusuf ke Betlehem ? • Apakan Maria dan Yusuf di terima di Betlehem ? • Dimanakah Maria melahirkan Putranya ? • Siapa-siapa yang datang waktu Yesus lahir ? • Sukakan kamu mengujungi Yesus di palungan Natal?mengapa? • Apa yang kamu katakan kepada bayi Yesus? 2. Meresapi pesan Kitab Suci = Ajaklah anak-anak untuk mendengar cerita di bawah ini; WILLY DAN BAYI YESUS Anak-anak, ada seorang anak SD kelas dua bernama Willy, la tidak terlalu pintar. La anak orang miskin. Pakaian nya sangat sederhana. Oleh karena itu dia tidak mempunyai bayak teman, Teman-teman sekelah nya tidak mau bermain dengan dia, sebab dia miskin dan tidak pandai. Wiily selalu duduk di kelas sendirian. Waktu pesta Natal sudah semakin dekat, Guru agama meyuruh anak-anak kelas dua SD itu menggabar anak Yesus di palungan. Sesudah anak-anak menggabar bayi Yesus tiu, mereka di suruh menunjukan gambarnya di depan kelas kepada teman-temannya. Semua gambar sangan indah. Ketika Willy menunjukan gambar nya, Teman-temannya menertawakan dia.Mengapa? Willy menggambar dua bayi di palungan itu! Ketika guru menanyakan kepada Willy, mengapa ada dua bayi, dengan menangis, Willy berkata; “Itu bayi Yesus dan saya. Bayi Yesus pasti mau berteman dengan saya”. = Ajaklah siswa untuk meresapi ceritera di atas. • Apakah kamu kira Yesus mau bertemen dengan Willy?mengapa? • Apakah kamu suka bersahaba dengan teman-teman sekelasmu yang seperti Willy?mengapa?
17
= Penugasan dari guru. Yesua telah datang kedunia karena dia sangat mencintai kita. Dia mau di lahirkan di kandang dan di baringkan di pulungan sebagai anak yang miskin untuk menunjukan bahwa dia suka bersahabat dengan anak-anak yang miskin. La mau bersahabat dengan anak-anak yang miskin. La mau bersahabat dengan semua anak. 3. Menyanyikan lagu “Yesus selamat datang” 1= G, 4/4 1 1 1 7/ 6 . 5 1 1 2 2 /3 1. Yesus sla mat datang ha ri la hir mu. 2. Hari lahir Kritus bukti yang nyata. 3/3 3 3 3 / 5 . 3 3 / 2 . 3 / 1 .. . 0 / 1. La ma di tung gu u mat dengan rin du 2. be ta pa cinta tuhan pa da kita 1. Dahu lu pa ra na bi lah di ki rim Tu han. 2. A manat Ye sus yang diba wa da ri ba pa. 2 1 2 3/4. 3 2/ 1 6 7 1/2.../ 1. Putra nya ki ni yang menja di u tus an. 2. Ampun un tuk do sa ba ha gia di sur ga. 5.6 7/ 1 1. sla mat da tang. 2. Cin ta Tu han.
18
Untuk diingat Allah telah berjanji untuk mengutus seorang juru slemat. Juru selamat itu adalah Yesus, yang di lahirkan oleh maria dengan kuasa Allah. Tetapi waktu Yesus di lahirkan orang-orang penting menolak nya. Yang menerimanya adalah orang-orang sederhana dan miskin seperti para gembala. Yesus sendiri terlahir sebagai orang miski.
EVALUASI 1. Mengapa Yesus mau lahir sebagai anak miskin ? 2. Apakan kamu suka bersahabat dengan anak-anak yang miskin? Mengapa? PENUTUP : Mengulangi nyanyian di atas.
19
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: SD : Pendidikan Agama Buddha : I (Satu) / I (satu) : Mengenal sikap menghormat, berdoa dan salam Buddhis serta identitas Agama Buddha.
Kompetensi Dasar Menerapkan sikapsikap menghormat, berdoa, dan memberi salam Buddhis.
•
•
•
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Sikap Menghormat (Anjali)
• Tanya jawab dengan guru tentang sikap menghormat dalam agama Buddha • Mendengarkan cerita yang berhubungan dengan sikap-sikap berdoa dan menghafal doa • Sharing pengalaman tentang cara memberi salam Buddhis • Melaksanakan sikap anjali dan namaskara
Membaca Doa
Salam Buddhis
Indikator • • • • • •
Pengertian sikap anjali dan namaskhara Menerapkan sikap anjali dan namaskara Membaca doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan Menerapkan doa sesuai fungsi dan tujuannya Menyebutkan macam-macam salam Buddhis Menerapkan cara memberi salam Buddhis
Penilaian • •
Tes tertulis mendeskripsikan sikap anjali Unjuk kerja menunjukkan cara bernamaskhara
Alokasi/ Waktu 3 x 90 = 270 menit
Sumber /Bahan/Alat • Paritta suci (kumpulan Doa-doa agama Buddha • Buku Ajar Pegangan Siswa • Lingkungan • Narasumber
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SD Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : I/I Pertemuan Ke :I Alokasi Waktu :4 x 45 menit Standar Kompetensi : Mengenal sikap menghormat, berdoa dan salam Buddhis serta identitas Agama buddha Kompetensi Dasar : Menerapkan sikap-sikap menghormat, berdoa, dan memberi salam Buddhis Indikator : 1. Pengertian sikap anjali dan namaskhara 2. Menerapkan sikap anjali dan namaskara 3. Membaca doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan 4. Menerapkan doa sesuai fungsi dan tujuannya 5. Menyebutkan macam-macam salam Buddhis 6. Menerapkan cara memberi salam Buddhis I. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat mengenal dan mempraktekkan sikap hormat dan salam dalam Agama Buddha II. Materi Ajar (Materi Pokok) : Sikap Menghormat (Anjali), Membaca Doa, dan Salam Buddhis III. Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, Observasi, dan Tanya jawab IV. Langkah-langkah Pembelajaran : 1. Kegiatan awal : • Membuka Pelajaran dengan Do’a Namakhara Gatha • Apersepsi dengan meminta siswa memberikan contoh cara memberi salam • Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti : • Menjelaskan makna penghormatan • Menunjukkan sikap dalam memberi salam dan hormat dalam agama Buddha • Menceritakan keluhuran dan kerendahan hati 3. Kegiatan Akhir : • Diskusi dan tanya jawab • Penugasan • Tugas menjawab latihan soal di buku ajar siswa V. Alat dan Sumber Belajar : • Paritta suci (kumpulan Doa-doa agama Buddha • Buku Ajar Pegangan Siswa
2
• •
Lingkungan Cetiya atau vihara yang ada disekitat sekolah Narasumber
VI. Penilaian : a. Tes tertulis 1. Jelaskan cara memberi salam dan hormat di dalam agama Buddha 2. Berikan contoh siapa saja yang harus dihormati 3. Uraikan manfaat memberi hormat kepa yang patut dihormati b. Unjuk kerja Membuat sosiodrama dengan bermain peran Bhikkhu dan umat awam untuk menunjukkan cara memberi salam dan hormat oleh seorang umat Buddha awam kepada seorang bhikkhu.
3
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mengenal tekad • dan semangat Bodhisattva Sidharta Gotama dalam upaya mewujudkan cita-cita untuk mencapai kebuddhaan.
: SD : Pendidikan Agama Buddha : IV (Empat) / I (satu) : Mengenal semangat Bodhisattva Sidharta Gotama dalam mencapai kebuddhaan. Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Tekad dan Semangat Pangeran Sidharta untuk mencapai kebuddhaan
• Membaca riwayat hidup Buddha Gotama • Membuat drama empat peristiwa yang dilihat Pangeran Sidharta • Mendiskusikan sejarah Pangeran Sidharta dalam usaha mencapai kebuddhaan • Membuat drama tentang detik-detik pencapaian kebuddhaan • Menyimpulkan makna yang terkandung dari perjuangan Pangeran Sidharta untuk mencapai kebuddhaan • Meneladani tekad dan semangat pangeran Sidharta untuk mencapai cita-cita menjadi Budha • Mengungkapkan peristiwa saat pangeran Sidharta bertapa dan berguru
Indikator • • • • • • • • • • • • •
Menjelaskan tekad dan semangat Pangeran Sidharta Mengambil makna tekad dan semangat Pangeran Sidharta Menyebutkan 4 (empat) peristiwa yang dilihat pangeran Siddharta Menyebutkan 8 (delapan) anugerah yang diminta Pangeran Sidharta kepada Ayahandanya Menceritakan peristiwa kepergian Pangeran Sidharta pada tengah malam untuk meninggalkan istana dan keluarga Menjelaskan alasan Pangeran Sidharta meninggalkan istana dan keluarga Menceritakan kejadian di tepi sungai anoma Menjelaskan kejadian yang dialami kuda Kanthaka setelah ditinggalkan Pangeran Sidharta Mengungkapkan perasaan simpati raja Bimbisara terhadap petapa Siddharta
Penilaian • Tes tertulis • Unjuk kerja • Diskusi kelompok
Alokasi/ Waktu 3 x 90 = 270 menit
Sumber /Bahan/Alat • Paritta suci (kumpulan Doa-doa agama Buddha • Buku Ajar Pegangan Siswa • Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama • Lingkungan • Narasumber • Kaset-kaset cerita Jataka • Kaset /VCD cerita Jataka • Gambar/foster Buddha
Menyebutkan guru yang ditemui pangeran Sidharta selama bertapa Menceritakan cara yang dilakukan pangeran Sidharta dalam berttapa bersama 5 orang pertapa Menjelaskan pertolongan anak gembala terhadap pangeran Sidharta Menceritakan pertemuan pangeran Sidharta dengan Sujata
4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SD Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha Kelas/Semester : IV/I Pertemuan Ke :I Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : Mengenal semangat Bodhisattva Sidharta Gotama dalam mencapai kebuddhaan. Kompetensi Dasar : Mengenal tekad dan semangat Bodhisattva Sidharta Gotama dalam upaya mewujudkan cita-cita untuk mencapai kebuddhaan. Indikator : 1. Menjelaskan tekad dan semangat Pangeran Sidharta 2. Mengambil makna tekad dan semangat Pangeran Sidharta 3. Menyebutkan 4 (empat) peristiwa yang dilihat pangeran Siddharta 4. Menyebutkan 8 (delapan) anugerah yang diminta Pangeran Sidharta kepada Ayahandanya 5. Menceritakan peristiwa kepergian Pangeran Sidharta pada tengah malam untuk meninggalkan istana dan keluarga 6. Menjelaskan alasan Pangeran Sidharta meninggalkan istana dan keluarga 7. Menceritakan kejadian di tepi sungai anoma 8. Menjelaskan kejadian yang dialami kuda Kanthaka setelah ditinggalkan Pangeran Sidharta 9. Mengungkapkan perasaan simpati raja Bimbisara terhadap petapa Siddharta I.
Tujuan Pembelajaran
II. Materi Ajar (Materi Pokok) III. Metode Pembelajaran IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
: Siswa dapat menjadikan Bodhisatva Sidharta Gotama sebagai suri tauladan yang perlu diikuti dalam rangka mencapai kebebasan dan kesempurnaan hidup. : Tekad dan Semangat Pangeran Sidharta untuk mencapai kebuddhaan : Diskusi, Ceramah, Observasi, dan Tanya jawab
1. Kegiatan awal : • Membuka Pelajaran dengan Do’a Namakhara Gatha • Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan : 1. Siapakah pendiri agama Buddha? 2. Siapakah sesungguhnya Sidharta Gotama? • Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti : • Menceritakan cerita-cerita Jataka • Menjelaskan pengertian Bodhisatva dan Buddha • Mendeskripsikan 8 (delapan) permohonan Pangeran Sidharta kepada Raja Sudhodana • Menunjukkan 4 (empat) kejadian yang dilihat Pangeran Sidharta sehingga ia berniat meninggalkan istana • Mendeskripsikan perjalanan Pangeran Sidharta hingga menjadi pertapa dan akhirnya menjadi Buddha
5
3. Kegiatan Akhir : • Diskusi dan tanya jawab • Menyusun Doa-doa pujian pada Tuhan Yang Mahaesa • Tugas menjawab latihan soal di buku ajar siswa V. Alat dan Sumber Belajar : 1. Paritta suci (kumpulan Doa-doa agama Buddha 2. Buku Ajar Pegangan Siswa 3. Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama 4. Lingkungan 5. Narasumber VI. Penilaian
:
• Tes tertulis 1. Apa artinya Boddhisatva? 2. Apa artinya Sammasambuddha? 3. Jelaskan jenis-jenis Bodhisatva? 4. Jelaskan jenis-jenis Buddha? 5. Buatlah sketsa/peta perjalanan pertapa Gotama hingga mencapai kebuddhaan • Unjuk kerja 1. Mendemonstrasikan masa pertapa gotama menyiksa diri dalam bentuk drama satu babak. 2. Membuat lukisan keadaan tubuh/fisik pertapa Gotama ketika menyiksa diri • Diskusi kelompok Mendiskusikan dua pandangan hidup yang ekstrim yang harus dihindari
6
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Standar Kompetensi Standar Kompetensi Menyakini kemahakuasaan sang Hyang Widni (Tuhan) sebagai maha pencipta
: Sekolah Dasar : Pendidikan Agama Hindu :I : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten /kota dan provinsi Kompetensi Dasar
1. Menunju-kan Contoh-contoh Ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan)
2. Menyayangi ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan)
Materi Pokok/Uraian Materi Pokok Tuhan sebagai pencipta
Sikap menyayangi ciptaan tuhan
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
1. Siswa mendengar penjelasan guru tentang kemahakuasaan Tuhan sebagai pencipta 2. Siswa menunjukan contoh-contoh ciptaan tuhan 3. Siswa menunjukan contoh-contoh mahluk hidup dan benda mati 4. Siswa membedakan mahluk hidup dan benda mati 5. Siswa mengabil mahluk hidup dan benda mati yang ada di sekitar sekolah 6. Dari kedua benda tersebut siswa menunjukan perbedaannya 7. Siswa berdiskusi dan menjawab pertanyaan guru. 1 Siswa menunjukan contoj-contoh sikap menyayangi tumbuhan dan mahlukhidup 2. Siswa menunjukan contoh-contoh menjaga hubungan yang harmonis antara Tuhan,manusia dan lingkungan 3. Siswa secara bersama-sama menyiram dan memberi pupuk tanaman yang ada disekolah 4. Siswa menberi makanan kepada hewan peliharaan seperti ayam, kucing, anjing,dll. 5. Siswa melakukan kerja bakti dilingkungan sekolah, pura dan rumah 6. Siswa menjawab pertanyaan guru 7. Siswa melakukan persembyangan bersama-sama di sekolah.
1.1 Dapat menunjukan Contoh-contoh Ciptaan Tuhan 1.2 Dapat mencotohkan Benda-benda mati 1.3 Dapat menunjukan perbedaan mahluk hidup dan benda mati Ciptaab Tuhanatau yang ber
2.1 Dapat menunjukan sikap menyayangi mahluk hidup ciptaan Tuhan
Alokasi Waktu
Sumber bahan/alat
-
Buku pelajaranagama hindu kelas 1 Gambar-gambar tanaman dan hewan
Buku pelajaran agaman Hindu kelas 1 gambargambar buku cerita
Penilaian Jenis Tagihan Pertanya-an lisan
Bentuk Tagihan Uraian
Non tes
Mengamati
Pertanyaan lisan
uraian
Contoh Tagihan Soal 1. Sebutkan ciptaan Tuhan? 2. Sebutkan mahluk hidup ciptaan Tuhan? 3. Sebutkan benda mati ciptaan Tuhan? 1. Mengamati mahluk hidup dan benda mati
Non tes
2.2 Dapat menjaga hubungan yang harminis antara Tuhan, manusia dan lingkungan
7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu Standar Kompentensi Kompetesi Dasar Indikator
I. II. III. IV.
: Pendidikan Agama Hindu : I/2 :I : 2 jam : Menyakini Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) : Menunjukan Contoh-contoh Ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) : 1. Dapat menunjukan contoh-contoh ciptaan Tuhan 2. Dapat menunjukan contoh-contoh mahluk hidup 3. Dapat menunjukan contoh-contoh benda mati 4. Dapat menunjukan perbedaan mahluk hidup dan benda mati
Tujuan pembelajaran : Dapat mengamati mahluk hidup dan benda mati dan mampu membedakannya. Materi ajar (Materi pokok) : Tuhan sebagai maha pencipta Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Observasi, dan Tanya jawab. Langkah-langkah pembelajaran a. Pembukaan • Pembelajaran diawali dengan melakukan doa Puka Tri Sandhya • Pre test/ apersepsi b. Kegiatan inti : - Mendengarkan penjelasan guru tentang kemahakuasaan Tuhan sebagai penciptanya dengan menggunakan gambar manusia, binatang , tumbuhan, gunung, laut, matahari, dll. - Siswa menunjukan gambar yang di pasang di papan tulis, nama yang tergolong sebagai mahluk jidup dan benda mati. - Guru mengajak siswa keluar kelas untuk mengamati benda-benda yang ada di lingkungan sekolah - Siswwa dituntun guru mencatan benda-benda yang dilihat di lingkungan sekolah. - Siswa menceritakan pengalamannya tentang benda-benda yang dilihat di lingkungn sekolah - Membedakan mahluk hidup dan bendamati c. Penutup - Guru menyimpulkan hasil pengamatan siswa di lingkungan sekolah. - Post test - Pelajaran di tutup dengan doa Paramasanti.
V. Alat dan Sumber Belajar - Buku pelajaran - Gambar manusia,hewan, tumbuhan, gunung, matahari, dll - Pengalaman
8
VI. Penilaian 1 .Sebutkan macam-macam mahluk hidup ciptaan Tuhan 2 Sebutkan macam-macam benda mati ciptaan Tuhan 3 Sebutkan perbedaan benda hidup dan benda mati 4 Coba kamu amati dan cabut mahluk hidup dan benda mati yang kamu jumpai
9
SILABUS Nama Sekolah : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu Kelas/semester : IV/1 Standar Kompetensi Mengenal ajaran Panca Sradha
Kompetensi Dasar 1. Mengurai-kan arti Panca Sraha
2. Menyebut-kan bagian-bagian Panca Sradha
3. Menjelaskan masing-masing bagian Panca Sradha
Materi Pokok/Uraian Materi Pokok Panca Sradha
Bagian-bagian Panca Sradha
Bagian-bagian Panca sradha
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
1. Siswa melakukan puja Tri Sandhya sebelum pelajaran dimulai 2. Siswa mendengar penjelasan guru tentang Panca Sradha 3. Siswa membuat ringkasan tentang arti Panca Sradha 4. Siswa mengumpulkan tugas kepada guru 5. Siswa mengucapkan Parama santi pertanda pelajaran telah berakhir 1. Siswa melakukan puja Trisandhya sebelum pelajaran dimulai 2. Siswa mendengar penjelasan guru tentang bagian-bagian Panca Sradha 3. Siswa maju kedepan satu-satu menyebutkan bagian-bagian Panca Sradha 4. Siswa membuat rangkasan tentang bagian-bagian serta arti dari masingmsaing bagian Panca Sradha 5. Siswa mengumpulkan tugasnya kepada guru 6. Siswa mengucapkan parama santi permanda pelajaran telah berakhir
1.1 Dapat nebguraikan arti Panca 1.2 Dapat menguraikan arti Sradha 1.3 Dapat menguraikan arti Panca Sradha
1. Siswa melakukan puja Trisandhya sebelum pelajaran dimulai 2. Siswa mendengar penjelasan guru tentang bagian Panca Sraddha 3. Siswa mengamati di luar kelas kemaha kuasaan Sang Hyang Widhi dengan menyaksikan segala ciptaannya 4. Siswa mengamati ciptaan Tuhan seperti manusia, hewan dan tumbuhan yang bisa bertahan hidup karena ada Atman pada tubuh makhluk hidup
Alokasi Waktu
Sumber bahan/alat Buku pelajaran agam Hindu kelas IV Buku Pnca Sradha CD Mahabartha Buku ceritra tentang Punarbhawa
Penilaian Jenis Tagihan
Bentuk Tagihan
Contoh Tagihan Soal
Lisan tugas
uraian
1. Hari arti dari Panca? 2. Apakah arti dari Saddha? 3. Apakah arti dari Panca Sraddha? 4. Buatlah ringkasan dari pengertian Panca Sraddha?
2.1 Dapat menyebutkan bagian-bagian Panca Sradha 2.2 Dapat menjelaskan arti dari Brahman 2.3 Dapat menjelaskan arti dari Atman 2.4 Dapat menjelaskan arti Karma Phala 2.5 Dapat menjelaskan arti Punarbhawa 26. Dapat menjelaskan arti Moksa
Lisan
Uraian
1. Sebutkan bagianbagian Panca Sradha? 2. Jelaskan arti dari Brahman? 3. Buatlah ringkasan dari bagian-bagian Panca Sradha?
3.1 Dapat menjelaskian bahwa Sang Hyang Widhi adalah penguasa tertinggi 3.2 Dapat menunjukkan Atman sebagai pemberi hidup 3.3 Dapat menunjukan contoh-contoh dari bagian-bagian Karmaphala
Lisan
Uraian
1. Jelaskan Sang Hyang Widhi dikatakan Penguasa Tertinggi? 2. Sebutkan sifat-sifat Atman? 3. Sebutkan bagian bagian Karmapala? 4. Amatrilah ciptaan Sang Hyang Widhi di luar
Tugas
Tugas
10
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/Uraian Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
5. Siswa membuat laporan tentang hasil pengamatan di luar kelas yaitu hasil ciptaa Sang Hyang Widhi dan Atman adalah sebagai sumber hidup ciptaan Tuhan 6. Siswa menyaksikan tayangan Maha Baratha lewat CD tentang karma phala 7. Siswa mendengar komentar-komentar dari guru setiap adegan yang di tampilkan dalam CD 8. Siswa menyimak cerita tersebut dengan memperhatikan mana tokoh yang berperan jahat dan baik 9. Siswa membuat ringkasan cerita tentang Karma Phala yang di tampilkan lewat CD 10. Siswa mendengarkan cerita-cerita tentang Punarbawa seperti Santi Dewi 11. Siswa menyimak cerita guru tentang Punarbawa perbuatan buruk akan lmennyebabkan lahir kembali 12. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang Moksa 13. Siswa menyimak guru tentang Resi yang mencapai Moksa
3.4 Dapat menjelaskan kelahiran kembali untuk meningkatkan diri sesuai dengan karmanya
Alokasi Waktu
Sumber bahan/alat
Penilaian Jenis Tagihan
Bentuk Tagihan
Contoh Tagihan Soal 5. Siapa yang memberi hidup dialam semesta ini? 6. Menyimak cerita Maha Baratha dalam CD tentang karma. phala
.
Punarbawa dan moksa
14. Siswa berlatih menteledani sifat-sifat Maha Resi yang mencapai Moksa 15. Siswa mengucapkan parama santi pernanda pelajaran telah berakhir
11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu Standar Kompentensi Kompetesi Dasar Indikator
: Pendidikan Agama Hindu : IV/1 : II : 2 jam : Mengenal ajaran pancasradha : Menyebutkan bagian-bagian pancasradha : 1. Dapat menyebutkan bagian-bagian pancasradha 2. Dapat menjelaskan arti Brahman 3. Dapat menjelaskan arti Atman 4. Dapat menjelaskan arti Karmapala 5. Dapatmenjelaskan arti punarbhawa 6. Dapat menjelaskan arti Mocsa
I. Tujuan pembelajaran : Dapat memahami arti Brahman, Atman, Karmaphala, Punarbhawa dan Mocsa dalam ajaran paaanca srada II. Materi Ajar (Materi Pokok) : Bagian-bagian panca sradha III. Metode Pembelajaran : Ceramah,demontrasi, tugas, dan tanya jawab VI. Langkah-langkah pembelajaran a. Pembukaan Pembelajaran di awali dengan melakukan doa Pura Tri Sandhinya Pree test/apersepsi b. Kegiatan inti o Mendengarkan penjelasan guru tentang bagian-bagian Panca sradha o Siswa menyimak penjelasan guru tentang bagian-bagian panca srsdha o Menunjuk salah satu siswa kedepan menyebutkan bagian-bagian panca sradha. o Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat ringkasan tentang panca sradha c. Penutup Guru mengumpulkan tugas siswa dan memberi kesimpulan Post test Pelajaran di tutp dengan membaca doa paramasanti V. Alat dan Sumber Belajar Buku pelajaran kelas IV, buku panca sradha CD Mahabrata Cerita Purnarbawa
12
VI. Penilaian 1. Sebutkan bagian-bagian panca sradha 2. Jelaskan arti Brahman, Atman, Karmaphala, Punarbawa, dan Mocsa 3. Buatlah ringkasan tentang panca sradha.
13
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester KOMPETENSI DASAR 2.3 Mengenal perkembangan teknologi untuk produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengamatan menggunakannya
: SEKOLAH DASAR : IPS SD : IV/1 MATERI POKOK Perkembangan teknologi untuk produksi, dan transportasi
KEGIATAN BELAJAR • Mencari hubungan jenisjenis tektonologi untuk berproduksi yang digunakan masyarakat pada masa lalu dan masa kini • Membuat dan membaca diagram/grafik tentang proses produksi dari kekayaan alam yang tersedia • Mengidentifikasi proses produksi berbagai kekayaan alam dari bahan baku menjadi barang jadi • Mengklasifikasi bahan baku untuk produksi • Mengklasifikasi bahan baku yang dapat diolah bahan setengah jadi • Mengklasifikasi bahan baku yang dapat diolah menjadi barang jadi • Melakukan pengamatan alat-alat teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat setempat pada masa lalu dan masa kini
INDIKATOR
PERNILAIAN
• Zmembnadingkan jenisjenis teknologi untuk produksi yang digunakan oleh masyarakat pada masa lalu dan masa kini
Tes tertulis: Perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi Tes perbuatan: Diskusi/bercerita/demontrasi
• Membuat diagram alur tentang proses produksi dan kekayaan alam yang tersedia
• Memberikan contoh bahan baku yang dapat diolah menjadi beberapa barang produksi
Non tes: Lembar pengamatan
ALOKASI WAKTU 12 x 35’
SUMBER BAHAN/ALAT • Gambar alat produksi, komunikasi, dan transportasi • Buku IPS kelas IV semester 2 • Lingkungan sekitar • Majalah/koran/media elektronik
•
• Membandingkan alat-alat teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat setempat pada masa lalu dan masa kini
14
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
KEGIATAN BELAJAR
INDIKATOR
• Memberikan contoh/ mendemonstrasi cara-cara penggunaan alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini • Memberikan contoh jenisjenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini • Melalukan pengamatan jenis-jenis teknologi transportasi perbedaan semua jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini • Bercerita tentang pengalaman menggunakan teknologi transportasi
• Menunjukkan cara penggunaan alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini
PERNILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BAHAN/ALAT
• Membandingkan jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini
• Menceritakan pengalaman menggunakan teknologi transportasi
15
RENCANA PELAKSDANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semesster Pertemuan ke Waktu Standar Kompetensi: Komkpetensi Dasar Indikator
I
: Ilmu Pengetahuan Sosial : IV/1 : 2 : 6 x pertemuan 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi : 2.3 Mengenai perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya : • Membandingkan jenis-jenis teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat setempat pada masa lalu dan masa kini • Menunjukkan cara penggunaan alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang • Membandingkan jenis teknologi transportsi pada masa lalu dan masa sekarang • Menceritakan pengalaman menggunakan teknologi transportasi
TUJUAN PEMBELAJARAN • Siswa dapat mendiskusikan perkembangan teknologi komunikasi • Siswa dapat mendeskripsikan perkembangan teknologi transportasi
II. MATERI POKOK Perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi III. METOTODE PEMBELAJARAN • Metode Ceramah • Metode Penugasan • Metode Observasi/pengamatan • Metode Diskusi • Metode Demokrasi
16
17
SILABUS Jenjang Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1.1 Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa
: Sekolah Dasar : PKN :I/1 : Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
Materi
Pengalaman belajar
Perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa
- Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan perbedaan jenis kelamin - Melalui memperkenalkan di depan kelas siswa mampu menyebutkan ciri perbedaan jenis kelamin - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menerapkan perbedaan jenis kelamin - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan agama yang dianutnya - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan ciri perbedaan agama yg dianutnya - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan baju adat suku bangsa - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan kebudayaan dari suku bangsa - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menerapkan saling menghormati antar suku bangsa - ………..
Indikator -
Mampu menyebutkan perbedaan jenis kelamin
-
Mampu menjelaskan ciri-ciri lakilaki dan perempuan
-
Mampu menghormati perbedaan laki-laki dan perempuan
-
Mampu menyebutkan perbedaan agama yg dianut siswa
-
Mampu menjelaskan ciri agama yg dianut Mampu menghormati perbedaan agama yg dianut Mampu menyebutkan perbedaan suku bangsa Mampu menjelaskan ciri suku bangsa
-
-
Penilaian - Tes lisan - Tes tertulis - Tes skala sikap - Produk - Tes performance (Unjuk kerja) Adapun bentuk penilaiannya sudah disusun berdasarkan indikator yg ada
Alokasi Waktu 6 x 35
Sumber/ bahan Belajar - Buku - Orang tua - Teman - Lingkungan sekolah dst
Adapun alokasi ………
Mampu menghormati perbedaan suku bangsa
1
SILABUS Jenjang Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1.Mengamalkan makna satu nusa satu bangsa
: Sekolah Dasar : PKN : III / 1 : Mengamalkan makna sumpah pemuda Materi
Hakikat satu nusa satu bangsa
Jenis kegiatan kemasyarakatan dan kebangsaan Hakikat Sumpah Pemuda
2.Mengamalkan nilainilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehaihari
- Nilai-nilai Sumpah Pemuda - Bentuk kegiatan tentang kepemudaan dan kemasyarakatan (seperti karang taruna, pramuka, paskibra)
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
- Bercerita tenteng makna satu nusa satu bangsa melalui penggunaan berbagai jenis media pembelajaran - Simulasi tentang kekhasan budaya daerah yang ada di Indonesia melalui bermain peran - Bercerita tentang makna dan pentingnya Sumpah Pemuda melalui pemanfaatan media pembelajaran yang menarik - Berperan aktif dalam simulasi kegiatan pramuka, karang taruna, paskibra
Melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan semangat kebangsaan
-
Melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan komitmen pada Negara dan bangsa
-
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Tes lisan Tes tertulis Skala sikap Produk Tes performance (Unjuk kerja)
2
MODEL SILABUS SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB)
3
SILABUS NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER
: SEKOLAH DASAR DWIMA : Pendidikan Agama Islam SDLB - A : I (satu)/1 (satu))
SK
KD
Mengenal Al Quran surat pilihan
1.1 Menghafal QS. Al Fatihah dengan lancar dan memahami artinya/terjemahaannya
1.2 Menghafal QS. Al Ikhlas dengan lancar dan memahami artinya/terjemahaanny a
Materi Pokok Q.S Al Fatihah dan artinya/ terjemahan
Q.S Al Ikhlas dan terjemahan
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
• Menirukan lafal Al Fatihah dengan benar (guru/tutor sebaya) dan terjemahan • Mengulang-ulang lafal Al Fatihah dengan benar (individu/kelompok/klasikal ) • Berkompetisi/musabaqah melafalkan surat Al Fatihah (individu/kelompok kecil)
• Melafalkan Al Fatihah dengan benar • Hafal Al Fatihah dengan lancar artinya/terjemahanny a
• Menirukan lafal Al Ikhlas dengan benar dan terjemahan • Mengulang-ulang lafal Al Ikhlas dengan benar (individu/kelompok/klasikal ) • Berkompetisi/musabaqah melafalkan surat Al Ikhlas (individu/kelompok kecil)
• Melafalkan Al Ikhlas dengan benar • Hafal Al Ikhlas dengan lancar dan memahami artinya/ terjemahaannya • Memahami arti/terjemahan Surah Al Fatiha • Memahami arti/ terjemahan Surah Al Ikhlas
Jenis tagihan Tugas individu dan kelompok
Penilaian Bentuk Contoh intrumen instrumen Lembar Lafalkan surat pengamatan Al Fatihah dan terjemahan
Lafalkan surat Al Ikhlas dengan benar dan terjemahan
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
4X30 (dua kali pertemuan)
Al-Quran dan terjemahan Buku pelajaran PIA
4
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Akhlak 4. Membiasa-kan perilaku terpuji
: SDLB : Pendidikan Agama Islam : IV (Empat)/1 (satu) Kompetensi Dasar
Materi Pokok
4.1 Menela-dani Taubat Nabi perilaku Adam AS taubat Nabi • Tolong Adam AS menolong • Meneladani sikap tolongmenolong sesama teman
Kegiatan Pembelajaran - Membaca kisah taubat Nabi Adam (kecakapan hidup: menggali informas tentangi perbuatanperbuatan yang tidak boleh dilakukan, kesadaran akan potensi diri yang dapat berbuat salah dan dapat bertauba,) - Memperaktekkan caracara bertaubat yang benar (kecakapan hidup: kesadaran akan potensi diri)
Indikator -Menceritakan kisah Nabi Adam
- Menunjukkan sikap meneladani taubat Nabi Adam
Jenis Tagihan ulangan harian
Sikap individual
Penilaian Bentuk Instrumen uraian bebas
lembar pengamatan
Contoh Instrumen Mengapa Nabi Adam bertaubat
Alokasi waktu 2x30 Dua kali pertemuan
Sumber/ bahan - Al Qur'an dan terjemahannya (Depag) -Buku Pelajaran PAI
Skala sikap perlu di teladani
5
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Standar Kompetensi
: SDLB Tuna Rungu : Matematika : I/2 : Mengenal bangun datar sederhana
Kompetensi dasar
Materi
Mengelompok- kan bangun datar menurut bentuknya
- Mengamati benda-benda kongkrit di sekitar dan modelmodel bangun yang disediakan - Mengelompokkan bangun benda-benda kongkrit di sekitar dan menurut bentuknya
Pengalaman belajar - Memberi nama bangun datar menurut bentuknya - Menenukan bangun datar menurut bentuknya - Membedakan bentuk bangun datar - Mengelompokkan bangun daar sesuai bentuknya.
Indikator Bangun datar
Penilaian Tes untuk kerja, Tes pemberian tugas
Alokasi waktu 2x 3’
Sumber/ bahan/ belajar Buku Paket Matematika kelas I Alat: Benda asli, model bangun datar, gambargambar bangun datar, alam sekitar, gunting, dan karton.
6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (i) Mata pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Alokasi waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: : : : : :
Matematika I/2 2 2 x 35 6. Mengenal bangn datar sederhana 6.2. Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya
Indikator : - Memberi nama bangun datar menurut bentuknya - Siswa dapat menentukan bangun datar menurut bentuknya - Membedakan bentuk bangun datar - Mengelompokkan bangun datar sesuai bentuknya. I.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat memberi nama bangun datar menurut bentuknya 2. Siswa dapat menentukan bangun datar menurut bentuknya 3. Siswa dapat membedakan bentuk bangun datar 4. Siswa dapat mengelopokkan bangun datar sesuai bentuknya
II.
MATERI AJAR Bangun datar : segitiga, segi empat, dan lingkaran
III. METODE PEMBELAJARAN Metode Demonstrasi Metode Pemberian Tugas IV. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal 1. Guru bersama siswa mengulang kembali pelajaran tentang bangun ruang sederhana, meliputi segitiga, segi empat, dan lingkaran 2. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok. 3. Dengan model-model bangun datar siswa baik secara individual maupun kelompok mengelompokkan atas dasar minatnya 4. Baik secara individu maupun kelompok siswa mengelompokkan bentuk bangun datar itu sesuai dengan bentuk, misalnya: segitiga, segiempat, lingkaran 5 Guru menunjukkan bangun datar dengan memberi nama, misalnya segi tiga, segi empat, lingkaran, anak mengambilnya dan menirukan ucapan guru 6. Siswa mengamati ciri masing-masing bentuk setiap bangun datar yang telah dikelompokkan sambil guru menjelaskn bahwa yaang menentukan bentuk bukanlah besar kecilnya benda 7. Siswa dibeti tugas untuk mengelompokkan model-model atau gambar-gambar bangun datar sesuai dengan bentuk atau namanya 8. Siswa diajak keluar kelas untuk mencari benda-benda yang termasuk bangun datar dan mengumpulkannya
7
B. Kegiatan Inti 1. Guru menunjukkan bangun datar tertentu, siswa diminta menyebutkan nama bangun datar sesuai bentuknya 2. Setiap kelompok disuruh mengambil salah satu benda/model bangun datar yang sudah ditentukan bentuknya 3. Siswa mengamati ciri-ciri masing-masing bentuk bangun datar yang sudah diambilnya dan guru menjelaskan bahwa yang menentukan bentuk bangun bukan ukuran besar kecilnya benda 4. Dengan diberikan berbagai model bangun datar, setiap kelompok mengelompokkannya menurut bentuk segitiga, segiempat, dan lingkaran 5. Siswa diajak keluar kelas untuk mencari/menunjukkan benda-benda yang termasuk bangun datar segitiga, segiempat dan lingkaran 6. Secara individu siswa membuat salah satu bangun datar: segitiga, segiempat, atau lingkaran yang diminati. C. Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan terhadap ciri-ciri bangun datar atas datar bentuknya 2. Guru mengumumkan kelompok terbaik hari ini 3. Guru memberi tugas di rumah menuliskan 5 benda-benda di rumah yang sesuai dengan bentuk segitiga, segiempat, dan lingkaran V.
ALAT DAN SUMBER BELAJAR Sumber bahan: Buku Matematika Kelas I, semester 2, Balai Pustaka Jakarta Alat 1. Alam sekitar 2. Gunting 3. Karton 4. Benda asli 5. Model bangun datar berbagai ukuran 6. Gambar bangun datar berbagai ukuran dan warna-warni
VI. PENILAIAN 1. Tes pemberian tugas 2. Penilaian proses Nama Kelompok
Kriteria: A = baik sekali B = baik
C = cukup D = kurang
Kerjasama
Tertib kerja
Prestasi/Hasil
NILAI =
8
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Standar Kompetensi
Kompetensi dasar Menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat.
: SDLB : Matematika : IV/1 : Menggunakan pengukuran satuan panjang dan berat dalam pemecahan masalah
Materi Pokok Pengukuran
Pengalaman belajar - Menentukn satuan sudut tidak baku dan meng- gunakannya untuk mengukur besar sudut - Membaca besar deret dan menggunakannya untuk mengukur besar sudut - Membandingkan besar beberapa sudut - Menggunakan adn membaca busur derajat - Menggunakan busur untuk mengukur besar sudur
Indikator - Menentukan sudut tidak baku - Mengukur besar sudut dengan satuan sudut tidak baku - Membaca busur derajat - Mengukur besar sudut dengan busur derajat - Membandingkan sudut- sudut berdasarkan besarnya - Mengukur besar sudut bangun datar di alam sekitar
Penilaian Tes unjuk kerja Tes tertulis
Alokasi waktu 2 x 35’
Sumber/ bahan/ belajar Buku Matematika kelas IV, model satuan sudut tidak baku, busur derajat, gambar beberapa sudut, alam sekitar
9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (i) Mata pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Alokasi waktu Standar Kompetensi
: : : : :
Matematika IV/1
Kompetensi Dasar
: 3.1. Menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat
2 x 45 3. Menggunakan pengukuran satuan sudut, panjang dan berat dalam pemecahan masalah
Indikator : - Menentukan satuan sudut tidak baku - Mengukur besar sudut dengan satuan sudut tidak baku - Membaca busur derajat - Mengukur besar sudut dengan besar sudut derajat - Membandingkan sudut-sudut berdasarkan besarnya - Mengukur besar sudut pada bangun datar di alam sekitar. I.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menentukan satuan tidak baku 2. Siswa dapat mengukut besasr suatu sudut dengan satuan tidak baku 3. Siswa dapat membandingkan besar dua sudut dengan satuan tidak baku 4. Siswa dapat membaca busur derajat 5. Siswa dapat mengukur besar sudut dengan busur derajat 6. Siswa dapat membandingkan besar dua buah sudut derajat dengan busur derajat 7. Siswa dapat menentukan besar sudut pada bangun geometri pada alam sekitar yang memuat bangun berbentuk sudut
II.
MATERI AJAR 1. Pengukuran
III. METODE PEMBELAJARAN 1. Metode tugas 2. Metode demonstrasi 3. Metodeceramah. IV. LANGKAH PEMBELAJARAN A. Kegiatan Awal 1. Guru mengadakan tanya jawab tentang ciri-ciri bangun datar untuk mengarah ke konsep sudut 2. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
10
B. Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan konsep sudut 2. Guru memberi gambar atau model berbagai sudut, siswa diminta menentukan besar masing-masing sudut tersebut 3. Guru memberi contoh/membuat satuan sudut tidak baku, kemudian secara individu membuat satuan sudut tidak baku menurut pilihannya 4. Siswa mengukur besar sudut dengan dasar satuan yan telah dibuatnya 5. Guru mendemostrasikan cara menggunakan dan membaca busur derajat 6. Siswa diminta untuk mengukut kembali sudut yang telah diukut berdasarkan satuan ukuran sudut yang tidak baku tersebut dengan busur derajat 7. Siswa diberi kesempatan untuk mengukur sudut denganbusur derajat terhadap benda-benda di sekitarnya dan melaporkannya kepada guru secara kelompok. C. Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan bahwa besar sudut bangun datar dapat dukur dengan satuan tidak baku dan dengan busur derajat. 2. Guru mengumumkan kelompok terbaik hari inni dengan satuan tidak baku dan dengan busur derajat. V.
VI.
ALAT DAN SUMBER A. Sumber : Buku Matematika kelas IV semester 2, B. Alam : alam sekitar, model sudut, gambar-gambar sudutm busur. PENILAIAN 1. Tes unjuk kerja 2. Tes tertulis : LKS Nama Kelompok
Kriteria: A = baik sekali B = baik
Kerjasama
Tertib kerja
Prestasi/Hasil
C = cukup D = kurang NILAI
11
SILABUS Jenjang satuan pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi
: Sekolah Dasar Luar Biasa : PKN : I / 1 (Satu) : Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
Kompetensi Dasar 1.1Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa
Materi Perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa
Pengalaman belajar - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan perbedaan jenis kelamin - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan ciri perbedaan jenis kelamin - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menerapkan perbedaan jenis kelamin - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan agama yang dianutnya - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan ciri perbedaan agama yang dianutnya - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan tempat peribadatan agama yang di anutnya - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan pemimpin umatnya - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menerapkan saling menghormati antar umat beragama
Indikator
Penilaian
-
Mampu menyebutkan perbedaan jenis kelamin
-
Mampu menjelaskan ciri ciri laki –laki dan perempuan
-
Mampu menghormati perbedaan laki-laki dan perempuan Mampu menyebutkan perbedaan agama yang dianut siswa Mampu menjelaskan ciri agama yang dianut Mampu menghormati perbedaan agama yang dianut
- Tes lisan - Tes turtulis - Tes Skala sikap Produk - Tes performanc e (unjuk kerja)
-
-
Alokasi Waktu 6 x 35
Sumber/ bahan -
Buku Orang tua Teman Lingkungan sekolah dst
12
Kompetensi Dasar
Materi
Pengalaman belajar - Melalui memperkenalkan diri depan kelas siswa mampu menyebutkan suku bangsa - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan ciri suku bangsa - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan nama makanan pokok - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan ciri rumah adat - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menyebutkan baju adat suku bangsa - Melalui memperkenalkan diridi depan kelas siswa mampu menyebutkan kebudayaan dari suku bangsa - Melalui memperkenalkan diri di depan kelas siswa mampu menerapkan saling menghormati antar suku dan bangsa
Indikator -
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber/ bahan
Mampu menjelaskan ciri suku bangsa Mampu menyebutkan perbedaan suku bangsa Mampu menghormati perbedaan suku bangsa
13
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Jenis Kekhususan
: SDLB Madina : Kesenian : I/1 : Mengapresiasi karya seni rupa : Tunarungu
NO.
Kompetensi Dasar
1.
Mengidentifikasi unsur rupa pada benda di alam sekitar
Materi Pokok Gambar pohon pisang
Kegiatan Pembelajaran • Mengamati bentuk batang pohon pisang • Mengamati warna buah pohon pisang • Mengamati bentuk daun pohon pisang • Mengamati warna daun pohon pisang • Mengamati bentuk buah pisang • Mengamati warna batang pohon pisang
Indikator • Menggambar bentuk batang pohon pisang • Menyebutkan unsur warna daun pohon pisang • Menggambar bentuk daun pohon pisang • Menyebutkan unsur warna batang pohon pisang • Menggambar bentuk buah pisang • Menyebutkan unsur warna buah pohon pisang
Penilaian Tes Penugasan
Alokasi Waktu 2 x 30'
Sumber/Bahan/Alat Sumber: • Gambar pohon pisang • Pohon pisang • Buah pisang Alat: • Kertas gambar • Krayon
14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: Kesenian : I/1 :1 : 2 x 30' : Mengapresiasi karya seni rupa : Mengidentifikasi unsur rupa pada benda di alam sekitar :
I.
Tujuan Pembelajaran : Agar peserta didik dapat menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, dan ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan, serta mampu menerapkan tehnologi dalam berkarya dan dalam menampilkan karya seni.
II.
Materi Ajar : Gambar pohon pisang
III.
Metode Pembelajaran : 1. Pengamatan dengan metode ceramah (isyarat) 2. Demonstrasi
IV.
Langkah-langkah Pembelajaran 1.
Kegiatan Awal/Apresiasi No.
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu
1.
• Memperlihatkan gambar pohon pisang • Memperlihatkan pohon pisang • Memperlihatkan buah pisang
• • •
Mengamati gambar pohon Mengamati pohon pisang Mengamati buah pisang
5'
2.
Menanyakan • Gambar apa ini ? • Pohon apa ini ? • Buah apa ini ? • Siapa yang mempunyai pohon pisang di rumah
•
Menjawab
5'
15
2
Kegiatan Inti No.
Kegiatan Siswa
Waktu
1.
Menanyakan: • Apa warna daun pohon pisang ? • Apa warna batang pohon pisang ? • Apa warna buah pohon pisang
Menjawab
5'
2.
• Bagaimana bentuk daun pohon pisang ? • Bagaimana bentuk batang pohon pisang ? • Bagaimana bentuk buah pohon pisang ?
Mendemonstrasikan di kertas gambar masing-masing
15'
3.
V.
Kegiatan Guru
Penutup : • Guru bersama-sama dengan siswa mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar • Guru memberikan tugas menggambar salah satu bentuk pohon pisang.
Alat dan Sumber Belajar Alat : Kertas gambar, krayon/Pensil berwarna Sumber Belajar : Gambar pohon pisang, pohon pisang, buah pisang
VI. Penilaian : Tes Penugasan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Uraian Kerapihan (70 – 80) Kebersihan (70 – 80) Kesesuaian warna (70 – 90) Keindahan gambar (70 – 90) Keproporsian gambar (70 – 90)
Ani
Budi
Nama Siswa Cici Dini
Ema
Fani
16