Aplikali
hotop don Radiali. /996
MIKROPROPAGASI NILAM PENAMPAKAN KHIMERA BASIL RADIASI PADA KALUS Deliah Seswita,Ika Mariska, dan EndangGati Balai Ponclitian Tanaman Rcmpah dan Obat
A~ MIKROPROPAGASI NILAM PENAMPAKAN KHIMERA BASIL RADIASI PADA KALUs. Sampai saat ini keragamangenetik tanaman niJam(Pogo.r/~ cab/in) masih sangatsempit. untuk itu dilakukan penclitian peningkatankcragamangcnctik dcngan cera variasi somaklonal melalui Diu. pida bcrbagai tingkatan umur dan diiradiasi dcngan dosi. 0, 10. 20, daft 30 Gy. Dari kalus umur 6 bulan dalam 1 ulangantimbul tunas khimcra, dan sctclahdianalisis kadar pactholi alkoholnyarelatiCIcbih tinggi daripeda tanamaninduknya. Untuk mcmpcrcepat pengcmbanganbibit basil kcragamansomakJonaldiantaranya dari kultur khimcra dilakukan penclitian perbanyakanmikro. Tunas khimcra ditanam pida media Murasighc + Skoog (MS) yang dilcnglcapi BA. Kinetin dan 2-iP (0,1; 0,3; O,S;1,0; dan 2,0 mg/J). Induksi akar dilakukan dcngan mcnanamtunas khimcra pida media MS (I, Ys)yang dilcngkapi 1M 0,1; 0,3; O,S;1,0; dan 2,0 mg/J).Karona perlakuan pcrakaran tersebut tidak mcmbcrikan basil yang baik make tunas khimcra ditanam kcmbali pida mediaMS (I, Ys)+ pakiobutrazol (I, 2 mg/J). Hasil penclitian mcnunjukkan pida minggu ke-8 faktor multiplikui yang tinggi tcrdapat peda media kontrol dan MS yang dibcri kinetin 0,1 mg/J. Sccaravisual terlihat Idanya penaaruhjcnis dan konscntrasizat pengaturtumbuh tcrhadap penampakan kultur dan perubahan struktur khimcrik. Modia MS (kontrol) dan MS + Kinetin 0,1 mg/Jnampaknya tctap mcmpertahankantingkat khimera yang ditimbulkan scjak awal, den penampakannyakultur Icbih fegar. Pcrakaranyang tcrbaik diperoleh dari MS Y. + paklobutrazol 2 mg/Jdalam mediayang sudah mengandungIM O,Smg/!.
ABSTRACT MICROPROPAGATIONOF THE CHIMERS FROM SOMACWNAL VARIATION IN PATCHOULY. Patchouly(Pogoste".", cab/in) hu low lenctic variability, and to increasethe variability a study wu conductedthroUIh somaclonal variation of different &les of callus with aamma irradiation at doses of 0, 10, 20 or 30 Gy, from the 18 months callus cultures. a chimer appeared.The chimer containedmore pa~houly alcohol than its parent. To acceleratelcedling multiplication from somaclonalvariation, including chimer culture, the micropropagation wu studied. The chimer shoot wu planted on MS medium enriched with BA. kinetin, and 2-iP (0.1,0.3, O.S, 1.0 dan 2.0 mgi1). Root induction wu canied out in vitro by plantinl the culture on MS medium (lor 1fJ)enriched with 1M (0.1,0.3, O.S,1.0and 2.0 mgi1).Sincethe treatmentdid not produce any shoot, the chimen were then replanted on MS (lor Yo)enriched with paclobutrazol(lor 2 mgi1). Result showedthat 8 weeks afterplanting the hilhcst multiplication rate was producedon the control mediumand on MS enriched with kinetin 0.1 mgi1. Visually, the kind and concentration of lrowth rcaulator affected the culture performanceand the chimeric structure, MS medium (control) and MS + kinetin 0.1 mgi1 maintained the chimcrM:appearance,and the cultures weremore vigorous. The bestrooting wu producedfrom the medium ofMS Yo+ ~Iobutrazol 2 mgi1containinllM O.Smgi1.
PENDAHULUAN Nilam (Pogoslemon cab/in Bent.) mcrupakan salah mtu tanaman penghasil minyak atsiri yang mcmberiUn kontribusi cukup besar terhadap devisa negara. Nilai devisa yang dipcroleh dari ekspor minyak nilam pIKIa tabun 1993 atar 22.499.60 oolar. Minyak yang dihasilkan dikenal sebagai minyak nilam atau Ratchoulin .Qj1.Minyak nilam banyak digunakan dalam industri parfum. kosmetik, s8Jtm dan OOat-dJatan(I). Minyak tersebut digunakan sd)agai pewangi dan pengikat komlX>nenpewangi lain agar aromanya bertahan lama. Salah satu masalah pada tanaman nilam ialah kadar daD motu minyaknya yang masih rendah. Untuk mendapatkan bentukan-bentukan barn dengan sifat yang diharapkan seperti kadar minyak yang tinggi ~ konveRsional sulit dilakukan, karena sampai saat ini tanaman nilam tidak ditemukan berbunga. baik di sentra-sentra produksi maupun di daerah pcngembangan lainnya.
Salah satu teknologi altematif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keragaman genetik ialah melalui kultur jaringan antara lain dengan cara keragaman somaklonal. Cara tersebut dapat dicapai melalui kultur yang tidak berdiferensiasi dalam waktu yang lama. Untuk lebih meningkatkan keberhasilan sering dikombinasikan dengan mutasi fisik yaitu radiasi (2, 3). Melalui iradiasi baik pada eksplan jaringan maupun kalus sering dihasilkan tanaman khimera, yaitu tanaman yang sebagianjaringannya secara genetik berbOOadan dapat menyatu dan terpadu. Sebagian jaringan tersebut mengalami mutasi sehingga menimbulkan ekspresi fenotip yang berbeda. Untuk mendapatkan mutan utuh dari struktur khimera barns dilakukan pemisahan jaringan tersebut, kemudian dikulturkan ~ set tunggal maupun dalam bentuk kelompok sel. Kegiatan tersebut dilakukan karena bibit khimera pada banyak tanaman yang nampaknya tidak berguna ternyata mengandung bagian molekul DNA yang
Apllkall
hotop don Radlall. J 996
bergunabagi rekayasagenetikuntuk mendapatkan varietas unggul barn. Dengan demikian sebagai langkah awal untuk mengembangkanjaringan khimera perIn diperbanyak dulu tunaskhimera denganmempertahankan penampakannyatersebut. HAY AT! (4), padaktdtur meristemnilam mendapatkan bahwa media MS yang diberi BA 0,5-1.0 mg/l menghasilkanfaktor multiplikasi yang tinggi. Kemudian MASLAKHAH (5), pada tanaman yang sarna, tetapi dengandcsplanyangbe~ yaitubatangsatubuku basil terbaik diperolehdari BA 0.1 mg/i + asamfulvat 200 mg/ I
Tujuan penelitian ini untuk memperbanyakdaD mempertahankanpenampakanstruktur khimera basil ira. diasi 10 Gy padakalaus umur 6 bulan.
Faktor yang diuji ialah macam media (MS daD MSI/2) daD konsentrasi paklobutrazol (1 dan 2 mg/l). Percobaan disusun secara faktorial dengan rancangan lingkungan acak lengkap. Parameter yang diamati ialah waktu inisiasi tunas, panjang akar daD jurnlah akar. Biakan pada semua tahapan tersebut ditanam pada ruangan kultur yang mempunyai suhu antara 24 daD 27OC daD dibcri cahaya dengan intensitas sebesar:t: 1000 lux selaom 16jam dalam sehari. Pads semua tahap percmaan media dasaryang digunakan adalah media MURASlDGE dan SKOOG (MS) kemudian dibcri vitamin grup B. suk~ 30 g/I daD media dibuat padat dengan pemberian agar Swallow sebanyak 8
g/I. BASIL DAN PEMBABASAN
BAHAN DAN METODE Penelitiandilakukan di laboratoriumBioteknologi kultur jaringan Balittro, Bogor dari builD Februari1994 sampaidenganAgustus 1995. Penelitian terdiri dari beberapatahapyang berurutan. Tahap I. Kalus yang digunakan dalam penelitian berasal dari potongan jaringan daun tanaman nilam (Pogostemon cab/In) Var. Tapak Tuan yang dikultur pada media MS + 2,4-D 0,5 mg/i + BA 0,1 mg/i. Daun tersebut berasal dari biakan yang sudah mengalami periode kultur jaringan selama 2 tahun dengan subkultur setiap 2-3 builD sekali. Kalus pada berbagai umur yang berbeda, yaitu I, 6, 12, 18 dan 24 buIlD diiradiasi dengan dosis 0, 10, 20, dan 30 Oy. Setelah iradiasi, kalus diregenerasikan pada media MS + BA 0.1 mg/i. Tunas khimera yang terbentuk dari perlakuan 10 Oy pada kalus umur 6 builD kemudian diisolasi daD ditumbuhkan pada media multiplikasi. Taha, 2. Tahap ini ditujukan untuk mendapatkan tunas khimera yang lebib banyak tanpa mengbah penampakannya. Perlakuan yang diberikan adalah jenis daD konsentrasi sitokinin: BA, Kinetin daD 2-iP (0; 0,1; 0,3; O,S; 1,0; daD 2,0 mg/i). Parameter yang diamati, yaitu jumlab tunas, tinggi tunas, daD penampakan secara visual. Rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 10 ulangan. Taha, 3. Untuk mendapatkan plantlet maka tunal khimera dipindahkan daD dikulturkan pada media barn yang mengandung auksin. Perlakuan yang diberikan adalah MS atau MS 1/2(garam makro dicairkan Y2 nya) yang diberi IAA daD IBA (0; 0,1; 0,3; O,S; 1,0; daD 2,0 mg/i). Parameter yang diamati ialah pe~ntase biakan yang membentuk akar dan penampakan biakan secara visual. Taha, 4. Pada tahap 3, semua media tidak memberikan basil yang diharapkan maka dilakukan percobaan selanjutnya dengan menggunakan ZIt penghambat turnbub, yaitu pakiobutrazol. Pada media MS yang sudab mengandung 1M 0,5 mg/t diberikan paklobutrazol untuk memacu perakaran.
Tahap I. Tabel I menunjukkan bahwa dalam 1 botol dari 30 ulangan untuk setiap perlakuan muncul 2 tunas yang penampakannya sangat berbeda dengan kelompok tunas lainnya baik dari perlakuan yang sarna maupun dari perlakuan yang belbeda. Tunas tersd>ut daunnya mernpunyai bercak-bcrcak putih (khimera) sedangkan kelompok tunas lainnya mempunyai WarDa daun yang seluruhnya hijau. Kedua tunas khimera tersebut kemudian diisolasi daD ditumbuhkan pada media baru unluk perbanyakan tunas. Tabel
Pcnampakan visual tunas den daun hasil rcgcncrasi talus yang diiradiasi.
Dosis iradiasi (Oy)
Umur kalus (bulan)
0
10
20
30
1
hijau
hijau
hijau
hijau
6
hijau
dari 1 botol terbentuk 2 tunas
tidak beregenerasi
hijau
khimera 12 tidak 18
tidak
tidak
tid8k
berepnorui
bcregenerasi
befegenerasi
beI'ega-_i
tidak
tidak
hijau
tid8k
beregenerasi beregenerasi 24
::"'"iViWoVi""".si
tidak
tidak
tidak
tid8k
ber~~Maai
bercF.a:aai
befegenerasi
beregenensi
Terbentuknyajaringan khimera telah pula ditemukan pada basil penelitian KUSUMO (6), pada tanaman krisan, namun struktur khimera terjadi pada petalnya. Tanaman yang diiradiasi 12 Gy menghasilkan pe~ntase paling tinggi, yaitu 36%. Demikian pula dari basil penelitian PRASETYORINI (7), iradiasi sebesar 2.5 Gy menyebabkan persentasepaling tinggi terjadinya tanaman khimera pada petal gerbera. Tahap 2. Dari basil penggunaan 3 macam sitokinin terlihat adanya pengaruh terhadap jumlah tunas (Tabel 2). Antara kontrol (tanpa sitokinin) dengan penambahan kinetin O.lmg/i terlihatjumlah tunas tidak berbeda
Aplikasi hotop donRadiasi.1996
nyata satusarnalain. Kedua perlakuantersebutbaik pada minggu ke-4 maupunminggu ke-8 memberikanbasilyang tertinggi. Perlakuan sitokinin yang mempunyai daya aktivitas tinggi daD persistensiyang lebih lama dalam jaringan, yaitu BA (0,3-2,0 mg/l) mengbasilkanjurnlab tunasyang paling rendah.Biakanyang ditumbuhkanpada media BA cenderungmenghasilkankalus pada pangkalnya tanpameregenerasikannya membentuktunasadventif. Tanpa adanya penambahan sitokinin dalam media"biakantetapmampumembentuktunasdenganjumlab yangsarnabanyaknyadengankinetin 0,1 mg/l bahkan lebih banyakdaripadasitokinin lainnya. Nampaknya,nisboo antara zat pengaturtumbuh dalamjaringan khimera sudah memadaibagi terjadinya prosesdiferensiasimenuju pembentukanbakal tunas. Berbeda denganjaringan bukankhimeraHAYATI (4) mendapatkan bOOMmeristem nilam yang diambil langsung dari pohon induknya di lapanghila ditambahkanpada media MS denganBA 0.5 mg/l memberikan basil terbaik untuk pemanjangan meristem,jumlab daun,daD bobotbasahbiakan.
mulasi pertumbuhankearahpemanjangandibandingkan BA yang lebih mengarahpadaprosesproliferasi tunas. Penggunaan2-iP nampaknyatidak memberikan basil yang lebih baik dibandingkankinetin. Penggunaan BA yang mempunyaidaya aktivitas kuat lebih mengarahkan prosesdediferensiasisel, sedangkan2-iP yang daya aktivitasnyalebih lemahdibandingkanjenis sitokinin lainnya menyebabkan biakan terlihat sangatlemahdan kurus. Tabel 3. Pengaruh berbagai perlakuan pada penampakan biakan, minggu ke-8 Sitokinin
BA 0.1
Tabel2. Rata-ratajumlah tunasdan tinggi tunaspadabeberapaperlakuan sitokinin Rata-rata 2-ip
Sitokinin
(mg/l)
Jumlahtunas linggu minggu ke-4
ke-8
Tinggi tunas (cm) minggu ke-4 1.68
BA 0.1
0.3
1.786
0.5 1.0
1.5
2.0 Kin 0.1 0.3 0.5 1.0 2.0
2ip 0.1 0.3 0.5 1.0 2.0 0
minggu ke-8 bc bc
2.72
b
2.30
bc
bc
2.22 bod
1.34
c
2.06
bod
1.6
bc
1.66
d
6.0 .
8.8 .-
22
III
2.78 b
4.0-d
5.2 abc
1.9
bc
2.68 bc
2.1
Ibc
2.84 ob
1.8 bod
8.4 III 3.8 t
126
c
2.76 b
2.2 bod
5.4 abc
2.74 .'
3.6 '
2.6 bod
4.2 c
3.6 .bod
5.8
5.0.b
5.4 .bc
1.6 bo 2.0.bo 2.1.bo
2.02 bod 2.38 bod 2.78 b
2.1.bo 1.3 c 2.2.b
1.96 bod 2.14 bod 2.8 b
4.8 Ib,
1.4 d 1.6 cd
5.8 .
.bc
4.2
c
4.4
bc
9.0.
--
Keterangan Angka yang diikuti hurnf yang sarnapada I kolomtidak berbedanyatapadauji DMRT taraf 1%.
Untuk parameter tinggi tunas, pada minggu ke-8 pertumbuhan kearah pemanjangan paling cepat berasaldaTi perlakuan kinetin 2,0 mg/i daD selanjutnya diikuti oleh perlakuan kinetin (0,1 daD 1,0 mg/i), 2-iP 0.5 mg/i daD kontrol. Konsistensi pertumbuhan yang cepat diperoleh daTi kinetin 2,0 mg/i karena pada minggu keempat tunasnya temp lebih tinggi. Kinetin pada umumnya lebih mensti-
0.5 1.0 2.0
biakan warna daunnya dominan putih biakan warna daunnya dominan putih biakan warna daunnya dominan putih pembentukan kalus pada pangkal biakan,daun putih pernbentukan kalus pada pangkal biakan,daun putih
0.1
penarnpakan
khirnera
tetap sarna
0.3
penarnpakan
khirnera
tetap sarna
0.5 1.0 2.0
biakan warna daunnya
0.1
biakan kecil, lemah biakan kecil, lemah biakan kecil, lemah biakan kecil, lemah biakan kecil, lemah tegar + penampakan khimera tetap
0.3
Kin
,
Penampakan visual dan biakan
(mgil)
0.3 0.5 1.0
2.0 0
lebih banyak putih
biakan warna daunnya
lebih banyak putih
biakan warna daunnya
lebih banyak putih
Selain data kuantitatif telah pula diamati penarnpakan biakan dari setiap perlakuan (fabel 3). Narnpaknya penggunaan sitokinin berpengaruh kuat pada kestabilan struktur khimera. Pada umumnya perlakuan BA mengubah struktur khimera karena tunas yang dihasilkan mempunyai daun yang warnanya dorninan putih. Keadaan tersebut nampaknya melernahkanjaringan tanaman yang diduga karena kurangnya klorofil yang berperan dalam fotosinteslsnya.
Padakinetin 0,1 daD 0,3 mgil penampakankhimeraawal tetapdipertahankan,sedangkankinetin 0,5; 1,5; daD2,0 mgil memberikantunas denganwarDaputih agak dominan. Biakan nampak sangat lemah daDcendernng tidak tumbuh dengan strnktur khimera yang bernbah. Keadaantersebutdidapatkanpula padabiakanyangditumbuhkanpada 2-iP. Media kontrol nampaknyamemberikanhasilyang terbaikkarenadisamping struktur khimeranyayang tetap dapatdipertahankanjuga biakan terlihat lebih tegar. Keragamansomaklonal melalui kultur jaringan dapatterjadipadarasetak berdiferensiasiyang relatif panjang. Keragamangenetikyang terjadi padakultur jaringan dapat disebabkanpernbahanstrnktur daDjurnlah kromosom, pernbahan gen, daD pernbahan sitoplasma (8). ROEST (9) menyatakanbahwapemberianmutagenpada kalus menghasilkanmuffin partial (khimera). Dari perco-
Apl/kal/llotop dan Rad/al/. 1996
baan kalus yang berumur 6 bulan dan diradiasi 10 Gy menghasilkan tunas khimera. Adanya perubahan struktur maupun jumlah kromosom yang baru terjadi pada tunas khimera yang kemudian ditumbuhkan pada media yang mengandung zat pengatur tumbuh dengan aktivitas kuat temyata mengubah kembali struktur khimera. Nampaknya baik perubahan baik jumlah maupW1struktur pada kromosom dalam jaringan khimera belum stabil. Dengan demikian, media kontrol memberikan basil yang lebih baik dalam mempertahankan jaringan khimera. Untuk mendapatkan wama yang utuh pada jaringan khimera tersebut maka pada penelitian selanjutnya akan dilakukan kultur set tunggal atau kelompok set dengan memisahkannya dari kelompok set yang bukan khimera. Tunas yang terbentuk pada media kontrol dengan penampakan yang tetap, kemudian ditanam pada media perakaran untuk tahap 3. Tahap 3. Dari basil penelitian tentang perakaran nampaknya kemampuan tunas khimera membentuk akar sangat rendah (fabeI4). Hasil tertinggi diperoleh dari MS + IAA I mg/l dan penggunaan auksin sintetik, yaitu IBA tidak membentuk basil yang lebih baik dibandingkan auksin alami IAA.
Tabel 4. Persentase keberhasilan pembentukan akar pads me. dia MS. minggu ke-6
Perlakuan IBA pada semua tarat konsentrasi dalam media MS (1, 1/2)tidak dapat menginduksi perakaran.Walaupundemikian.padaperlakuanIAA akaryang terbentuktidak menunjukkanpenampakanyang normal, karenaakamya sangathalus dan pendek-pendek.Setelah dicobadiaklimatisasisemuaplanlet dengancepatmenjadi mati. Untuk mendapatkanbasil yang lebih baik untukper. akaranmakadicoba penelitianselanjutnyadenganmenggunakanretardan. Tahap 4. Penggunaanpaklobutrazolnampaknya memberikanbasilyang lebih baik dalarn menginduksiperakaran.Akar yangterbentukpenampakannya normal. lebih panjangdaDmempunyaibulu-bulu akar. Paklobutrazol saat ini banyak digunakan pada kultur jaringan untuk meningkatkan perakaran. Pada kentang zat penghambatancyrnidol dapat mempercepat waktuinisiasiakardenganpenampakannya akaryang lebih baik (10). Hal ini terjadi karenaadanyamekanismekerja retardanyang menghambatsintesisgiberelin. Padaparameterwaktu inisiasi tunas dan panjang akar tidak ada pengaruh baik faktor tunggal maupun interaksinya.Padaminggu ke-14 terdapatpengaruhinter. aksi antara macammedia denganpaklobutrazolterhadap jumlah akar. Media MS yang unsur makronyadiencerkan !/2-nyakemudian diberi paklobutrazol2 mg/l menghasil. kan akar yang paling banyakdan berbedanyata dengan MS (1.!/2)+ paklobutrazolI mg/i.
Tabel 5 Pembentukan dan pertumbuhan akar dan tunas khimcra pada media yang sudah mcngandung IAA 0,5 mg/l
0 0.1
MS+IAA
10
0.3 0.5
0 0 30
1.0
50
pendek. halus -
10
pendek. halus pendek. halus pendek. halus
0
40
pendek. hIlus
0.1 0.3 0.5 1,0
0
40 30
2.0
10
0
O.S
0 0 0 0
1,0
0
2.0
0
MS Vz+IBA 0 0.1 0.3 0.5 1.0
0 0 0 0 0
.
2.0
0
.
2.0 MS 'iz + 1M
MS+IBA
0.1 0.3
"""
Kctcrangan.
()
"..'..""-..".'.'..'..'.'.'
tidak terbentuk akar
~
Perlakuan (mgil)
Waktu tunas inisiasi Panjangakar
MS + Pllklo
2 MSY2 -\ Paklo I
pendek. hilus pendek. hilus pcndek. hIlus
'.'..'.'
Minggu ke-!4
0
2
'."'.'..".'
jum!ah akarj
(cm)
(cm)
16.4 . 13.0.
0.92. 2.10.
8,2 b12,4.
11.2 .
1,14. 1,40.
7.8 .
8,4 b
18.4
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sarna pads tiap kolorn tidak berbeda nyata pada uji DMRT taraf l OAo.
Pengenceran media (MS 1f2) menyebabkan berkurangnya konsentrasi NH4+yang banyak berperan pula dalaln biosintesis sltokinin. Kandungan sitokinin yang tinggi dalam jaringan dapat mengurangi proses pembentukan akar Dengan demikian pengurangan ion makro terutama NH4" dapat mengubah ratio sitokinin terhadap auksin. Dengan adanya paklobutrazol yang akIn mengurangi pertumbuhan tunas daD daun maka biakan cenderung membentuk akar yang lebih banyak. Peningkatan konscntrasi pakJobutrazol dari I mg/ I menjadi 2 lng/I baik pada media MS maupun MS If2 da~ pat mcningkatkan julnlah akar. Pcningkatan konsentrasi paklobutrazol nampaknya lebih menghambat biosintesa
Aplikasl Isotopdon Radiasi.1996
giberelin, pertumbuhanvegetatiftunas daDdaun,sehingga prosesmetabolismadengancepat akan beralih kearah pembentukanakar. Dari basil aklimatisasi persentasekeberhasilan masihrendahnamunreberapabibit sudahtumbuhdengan baik dan saatini sudahberumur sekitar4-5 bulan. Untuk mendapatkanmutanyang utuh dilakukan kultur sel tunggal daDkelompok setdari jaringan khimera.
KESIMPULAN Media MS tanpa zat pengaturtumbuhmerupakan mediayangterbaikuntuk mendapatkanfaktor multiplikasi yang tinggi daD penampakankhimera yang tetap dapat dipertahankan. Dalam media yang sudahmengandungIAA 0.5 mg/i perlakuanMSY2 + paklobutrazol2 mg/i menghasilkan akar yang paling banyak. Untuk mendapatkan muffin utuh dari struktur khimera maka kultur sel tunggalataukultur kelompoksel merupakankegiatanyang perlu dilakukan.
DAFTARPUSTAKA
3. YAMAGUCHI, T., "Mutation breeding of ornarnental plants", Acta Radiobotanicaet Genetica,Institut of RadiationBreeding NIAR, Ohmiya Ibaraki, Japan (1988) 61.
4. HAY ATI. M., Pengaruhkombinasi zat pengaturtumbuh BAP, NAA daD GA3 terhadap pertumbuhan meristem tanaman nilam (Pogostemoncab/in) secarain y!1!Q,Tesis ProgramPascaSarjana,IPB, Bogor (1992). 5. MASLAKHAH, PertumbuhantunasdaDperakaranbatang satubuku nilam (Pogostemoncab/in Benth.) in Yit!QdaIam media yang diperkayaasamfulvat, BAP, asam humat daD mA sertakeberhasilannya dalamaklimatisasi,JurusanBiologi, FMIPA -IPB, Bogor (1995). 6. KUSUMO, D., Pengaruhsinar gammapada stek batang Chrysanthemum morifo/iumRam. in Yit!Qterhadapkeragamantanamanyang dihasilkan, Karya Ilmiah, Jur. BioI, FMIPA -IPB, Bogor (1989). 7. PRASETYORINI,Pengaruh radiasi sinar gammadan jenis eksplanterhadapkeragamansomaklonalpada tanamangerbera,TesisProgramPascaSarjana,IPB, Bogor (1991). 8. EVANS, D.A., and SHARP,W.H., Application of somaclonalvariation, Biotechnology,Nature.'! (1986) 528.
ANONIM. Pedomanbercocoktanam nilam. Lembaga PenelitianTanamanIndustri. Circular l§. (1973).
9. ROEST, S., Vegetative propagation in mutation breed-
2. ANCORA, G.,and SANNINO, A., In vitro induction of potatobreedingagriculture and forestiy, Springer Verlag, New York (1987) 408.
10. WATTIMENA, G.A., PURWIT A, A., MATTJIK,
ing, Acta Hort. ~ (1977) 349. N.A., dan PRANOTO, F.L., Maximizing potato micro tuber production throgh manipulation of growth retardans, Indon. J. Trop. Agric. ~ 2 (1991) 94.
Apllkall
Ilotop
dan Radlall.
J 996
DISKUSI
SUPANDI Apakah kalus nilam yang diiradiasi dapat meningkatkanproduksiminyak nilam. Bila meningkat,naik berapapersendibanding denganyang tidak diiradiasi?
2. Khimera yang terjadi jelas menunjukkan frekuensi mutasi, seperti telah terjadinya perubahan wama daun, di mana jaringan tersebut mengalami mutasi, sehingga menimbulkan ekspresi fenotip yang berbeda. Apakah sifatnya sarna antara mutasi yang terjadi pada biji dan kaIus? Perlu dilihat apakah perubahan sifat tersebutcuma sementara, perlu diuji lagi.
DELIAH SESWITA Memang,kita mengharapkandengandilakukkan iradiasipadakalus tersebutdapat meningkatkanproduksi minyak nilam. Sebabdenganperlakuaniradiasi kita telah mendapatkanpeningkatankeragamangenetik (variasisomaklonalmelaluikalus). dan setelahdianalisisdenganmetode HPLC pada nilam tersebutterjadi peningkatankadar minyanya.!. 3--4 kali.
IRW ANSY AH
1. Berapaumur kalus yang digunakanuntuk penelitian? 2. Banyak pendapatmengatakanbahwa kalus pertarna apakah terbaik untuk materi percobaan. Bagaimana menurutAnda sehubungandenganusia kaius percobaan yang digunakan? 3. Mengapabentukkhimera yang dicari?
EDIH SUW ADn
DELIAH SESWITA I. Apakah tirnbulnya khirnera rnenunjukkan relevansi dengan adanya kenaikan kadar rnetabolit sekunder? 2. Apakah khirnera yang terjadi rnenunjukkan frekuensi rnutasi, daft apakah sifatnya sarna antara rnutasi yang terjadi pada biji daft kalus?
DELIAH SESWITA Kebetulan kami belurn rnenganalisiskadar rnetabolit sekunder-ora. Akan tetapi.untuk kadarminyakrnernang didapat lebih tinggi daripadakontrol.
I. Umur kalus yang dipakai pada percobaanyang berawaJ pada biakan nilam yang telah berumur 2 tahun lalu diinduksi menjadi kalus daD kemudian diiradiasi pada umur (0, I, 6, 12, 18, daD 24 bulan) dengandosis (0; 10; 20; daD30 Gy). 2. Memang,kalus yang diperolehdari basil induksi kalus umumnya memiliki daya regenerasitinggi untuk beregenerasimenjaditanaman. Namun, peningkatanumur kalusyang diteliti tidak semuanyamampuberegenerasi, kecualipadaumur kalus 18bulan denganiradiasi20 Gy. 3. Karena kita mengharapkan terjadinya bentukanbentukanbarn amu terjadi variasi somaklonal.
Ke Daftar Isi