Ke Daftar Isi Prosldlng
PortOIDU3D daD ProsoDtasllimiah
FungsloDa/
Toknls Non PlIIIOIItl19 DosBlllbor
2006
ISSN :1410 • 5381
PEMERIKSAAN HEMA TOLOGI PADA PEKERJA RADIASI Tlir Rahardjo dan Siti Nlirhayati PTKMR - BATAN
ABSTRAK PEMERIKSAAN HEMATOLOGI PADA PEKERJA RADIASI. Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja radiasi, perIu dilakukan pengawasan secara periodik terhadap dosis radiasi yang diterima pekerja dan pemantauan kesehatan pekerja radiasi baik radiasi eksternal maupun internal. Perubahan kadar hemoglobin (Hb), jumlah eritrosit, lekosit, limfosit absolut, dan trombosit dapat dijadikan indikator adanya gangguan dalam hemopoitik akibat pajanan radiasi. Telah dilakukan pemeriksaan darah pekerja radiasi dari perusahaan pengguna radiasi pengion dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pajanan radiasi terhadap komponen darah. Sebanyak 2,5 ml darah dari 29 pekerja radiasi diambil menggunakan syringe kemudian dimasukkan ke dalam botol berisi 0,01 ml anti koagulan EDT A dikocok perIahan agar tidak menggumpal. Darah tersebut diperiksa kadar hemoglobin, jumlah sel lekosit, eritrosit, trombosit, limfosit dengan menggunakan peralatan ABX Micros 60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Hb, eritrosit, lekosit, limfosit absolut dan trombosit para pekerja radiasi berada dalam batas normal. Hal ini kemungkinan karena para pekerja dalam melakukan aktivitasnya sudah mengikuti ketentuan kerja keselamatan dan kesehatan pekerja radiasi. Kata Kunci: Hematologi, dosimeter, hemopoitik, trombositopenia, granulositopenia dan limfositopenia
ABSTRACT HEMATOLOGICAL MONITORING ON RADIATION WORKERS. For ensuring the safety and health status of radiation workers, it necessary to monitor periodically the dose received by the workers and the health status of the workers either externally or internally. The alterations of hemoglobin (Hb) contents, counts of erythrocyte, leukocyte, absolute lymphocyte, and thrombocyte can be used as an indicator of body damage caused by radiation exposure. The hematological monitoring on radiation workers of ionizing radiation user companies has been· done in order to seek for the effects of radiation on hematological components. Two and half milliliters of blood obtained from 29 radiation workers were taken by using syringe and then put into vial containing 0.0 I ml anti coagulant (EDTA) and subsequently mixed slowly to avoid blood clot. The contents of hemoglobin, and leukocyte, erythrocyte, thrombocyte, lymphocyte counts were measured with ABX Micros 60 apparatus. The results showed that Hb contents, erythrocyte, leukocyte, absolute lymphocyte and thrombocyte of radiation workers were still in normal range. This may be due to the workers in conducting their activities followed the law for safety and healthy of radiation workers. Key Words: Hematology, dosemeter, hemopoitik, thrombocytopenia,. granulocytopenia dan lymphocytopenia
22
ProsldlnU Portomuan
daD ProsoDtaslllmiah
ISSN :1410 - 5381
Funoslonal Toknls Non PoooUtL 18 Dasombor 2OD6
PENDAHULUAN Berdasarkan menyatakan
UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
pasal 16 ayat (1)
bahwa "setiap kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan
wajib memperhatikan
kesehatan,
anggota masyarakat, juga ditekankan
keamanan,
dan ketentraman,
tenaga nuklir
kesehatan
pekerja dan
serta perlindungan terhadap lingkungan hidup". Disamping itu hal ini
oleh Peraturan Pemerintah RI No. 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Terhadap Pemanfaatan
Radiasi Pengion, dan Peraturan Mentri Kesehatan
RI No 172/ MENKES/PER/Ill/1991
tentang Pengawasan
Kesehatan
Pekerja Radiasi,
pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja radiasi sangat perlu dilakukan [1]. Program pemantauan dengan
menggunakan
radiasi diterapkan secara rutin pada semua pekerja radiasi
dosimeter
fisika dan dosimeter
biologi
sebagai
alat pemantau.
Pemantauan dilakukan secara rutin dan periodik, misalnya setiap 3 ,6 atau 12 bulan sekali, tergantung
pada kondisi kerja atau hasil pemantauan dan dapat juga dilakukan sewaktu-
waktu jika diperlukan
(pemantauan
khusus) misalnya
akibat terjadi kecelakaan
kerja.
Pemantauan radiasi eksternal diterapkan secara rutin pada semua pekerja radiasi, misalnya dengan
menggunakan
dosimeter dilakukan
dosimeter
termoluminesensi
sebagai
(TLD).
dengan dua metode yaitu
Pemantauan
langsung
alat pemantau
Sedangkan
pemantauan
in-vivo (langsung)
untuk pengukuran
antara
lain dosimeter radiasi
dapat
dan in-vitro (tidak langsung).
deposit bahan radioaktif
secara langsung pada tubuh pekerja menggunakan
interna
film,
dalf.-m organ tubuh
alat deteksi yang cukup sensitif yaitu
WBC (whole body counter) [1,2]. Pad a umumnya efek biologik utama yang terjadi pada berbagai mamalia, termasuk manusia, sebagai akibat radiasi pengion adalah kerusakan sistem hemopoitik dan limfatik. Telah diketahui pula irradiasi seluruh tubuh pada mamalia akan menyebabkan
gangguan
pada sel darah, yaitu dengan menurunnya produksi sel-sel darah yang disebabkan karena terhambatnya
mitosis
pada
sel induk dalam
sum sum . dan sistem
limfotik.
Derajat
penurunan jumlah sel darah peri fer mamalia akibat sinar-X maupun sinar gamma ternyata bergantung pada besar dosis yang diterima mengakibatkan
penurunan
dan jenis mamalia. Dosis 100 rad pada kelinci
lekosit, limfosit sampai 50%, dan dosis 300 rad menurun
sampai 90% [3]. Jaringan
hemopoitik
merupakan jaringan
yang paling sensitif terhadap
pajanan
radiasi pengion [4] dan limfosit mamalia diketahui sebagai sel darah yang paling sensitif terhadap
radiasi.
Sindroma
hemopoitik
umumnya
23
ditandai
dengan
terjadinya
Prosldlnu
Par_an
dan Prasentasilimlah
FunuslongJ Teknls Non PeneDQ
trombositopenia,
granulositopenia
radiasi
umumnya
pengion
m Desembar
dan limfositopenia.
disebabkan
ISSN :1410 • 5381
2006
Kematian mamalia akibat pajanan
seperti pada sindroma
hemopoitik,
sindrom
gastrointestinal,
sindroma syaraf pusat dan berkurangnya
[5,6]. Kematian
akibat sindrom hemopoitik terjadi kurang lebih tiga kali lebih lambat dari
pada kematian gastrointestinal, lambat dari pada kematian
daya tahan tubuh akibat infeksi
sedangkan kematian gastrointestinal
terjadi tiga kali lebih
syaraf pusat. Kematian mencit akibat sindroma hemopoitik
terjadi dalam 9-30 hari, syaraf pusat dalam orde jam, kematian gastrointestinal
terjadi
dalam 4 hari 7,8]. Mengacu dari hasil-hasil penelitian efek hemopoitik dapat dijadikan suatu metoda pengkajian
efek radiasi
pengion
terhadap
manusia,
yang selanjutnya
sebagai metoda penentuan kriteria dan jenis penanganan kesehatan pemeriksaan hitung
pada
pekerja
radiasi
yang
pada sistem hemopoitik
lekosit,
limposit,
trombosit,
umum
pada pekerja radiasi.
diamati
yang terdiri dari hematokrit,
dapat dijadikan
dalam
laboratorium
pemeriksaan
eritrosit.
Check-up
Dalam
adalah
hemoglobin
(Hb),
makalah
ini akan
dilaporkan hasil pemeriksaan hematologi pada pakerja radiasi ( di luar karyawan
BAT AN)
BAHAN DAN TAT A KERJA 1. Objek penelitian.
Sebanyak 29 orang pekerja radiasi laki-laki berumur antara 23
dan 47 tahun dari suatu perusahaan pengguna radiasi yang menjalani pemeriksaan kesehatan
di laboratorium
PTKMR tahun 2005. Darah pekerja diambil sebanyak
2,5 ml dengan menggunakan 0,01 ml anti-koagulan
syringe dan dimasukkan ke dalam botol yang berisi
(EDT A) kemudian
dikocok
perlahan-lahan
agar tidak
menggumpal. 2. Pemeriksaan
hematologi.
Penentuan
hematologi
darah pekerja
radiasi. Darah
dalam botol yang telah tercampur tersebut diperiksa kadar hemoglobin, jumlah sel lekosit, eritrosit,
trombosit,
dan limfosit
menggunakan
alat ABX Micros 60,
dengan reagen yang terdiri dari Miniclicon LMG, Minilyse LMG, Minidil LMG. Hasil pemeriksaan
setiap parameter disajikan dalam masing-masing
gambar secara
terpisah karena lingkup nilainya berbeda-beda. HASIL DAN PEMBAHASAN Telah diketahui bahwa radiasi taraf rendah, yaitu 0,25 Gy, sudah dapat meyebabkan perubahan
pada organ penyusun
darah, yaitu terhentinya
24
pembentukan
sel-sel darah
ProsIdInO Partomuan
daD PresoDtaslllmiah
(hematopoesis)
dengan
~SN :1410 - 5381
FWlDslonal Toknls Non PonaDtL 19 Dosombar 2006
akibat
terjadinya
perubahan-perubahan
baik oleh
kerusakan
langsung pada jaringan hemopoitik maupun karena pengaruh mekanisme neurohormonal. Dari hasil pengukuran Gambar
kadar hemoglobin
darah pekerja radiasi
1, dapat dilihat bahwa kadar hemoglobin
yang disajikan
tidak mengalami
penurunan
pada yang
signifikan dan masih dalam batas nilai normal pad a orang dewasa yaitu 14-18 gr/dl, tetapi sekitar 20,7% di antara pekerja radiasi kadar Hb-nya menurun hingga 12 gr/dl. Tetapi penurunan
ini diduga bukan disebabkan
pekerja yang menurun karenajumlah
~ .c .!:!
C'II
J: ~
karena paparan radiasi melainkan
karena fisik
eritrositnya masih dalam batas normal.
20 12 10 64
"C L:g 16 14 18
o
1
3
L
5
7
9
11
13
Nomor poker).
15
17
19
21
23
25
27
29
rldl •• 1
Gambar I. Kadar hemoglobin (gldl) dalam darah pekerja radiasi.
Hasil hitung sel eritrosit darah pekerja radiasi diperlihatkan menunjukkan
pada Gambar 2 yang
bahwa jumlah sel eritrosit pekerja radiasi tidak mengalami
dibandingkan dengan
nilai normal pada orang dewasa yaitu
penurunan bila
4,5 - 5,5 juta Imm3• Terlihat
pada Gambar 1 dan 2 bahwa hubungan antara kadar Hb dan jumlah sel eritrosit diketahui dengan naik turunnya antara Hb dan eritrosit sebanding. Pad a Grafik I terlihat hubungan antarajumlah
eritrosit dengan kadar hemoglobin
gr/lt dengan persamaan garis Y = 0,06 X
+ 4,44 yang berarti kadar hemoglobin semakin tinggi akan mempunyai prediksi jumlah eritrosit per mm3 makin besar.
25
ISSN :14ID . 5381
FWlgslonai Toknls Non PonoIItL m Oasomber 2006
Prosldlng Pertemuan dan Prosontasilimlah
9
8 ~7 ~ 6 :; 5
04· ~
te
3 2
~
1
~ 0 '" (,) 1 3
5
7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Nomor pekerja radlasl
-+- eritrosit
Gambar 2. Jumlah eritrosit (juta/mm3) dalam darah pekerja radiasi.
Unear Regression with gS.OO% Mean Prediction
Interval
and
95.00% Indl\Adual Prediction Interval
••_.
m. __
•
_
--'--
~16,00 .•..............•.... 18,00
04.001 )"
···
.. ··
· .. ·
1Zoo
.
··1··· ..
1"'00
..
-
Hi3(gr/dl)
Grafik 1. Hubungan antarajumlah
Lekopenia
(penurunan
jumlah
eritrosit
dengan kadar hemoglobin
lekosit) adalah gejala klinik yang terjadi pad a
sind rom a radiasi baik pad a hew an maupun manusia yang terpajan radiasi pengion, oleh karena itu pemeriksaan jumlah
lekosit dapat digunakan untuk menentukan
gejala akibat
terpajan radiasi. Hasil jumlah sel lekosit darah pekerja radiasi disajikan pad a Gambar 3 dimana jumlah sel lekosit pekerja radiasi tidak mengalami penurunan bila dibandingkan dengan nilai normal pada orang dewasa pekerja radiasi yang jumlah
yaitu
4500 - 10.000
I
mm3 tetapi terdapat 2
sel lekositnya mencapai angka di atas 10.000 mm3
mencapai 12.000 mm3, kemungkinan pekerja ini mendapat suatu infeksi bakterial.
26
yaitu
Pros/ding Portemuan
daR PrOSoRtasJ !Judah FunaslonaJ Toknls Non PonoIItL 18 Dosombor 2006
ISSN:1410·5381
14000 M
12000
~ 10000 ; 8000
c.
~ VI
o
..\I: oS!
B '"
u
2000 0 1 3
5
7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Nomor pekerja radlasl
1-+-lekOSitl
Gambar 3. Jumlah lekosit per mm3 dalam darah pekerja radiasi. Limfositopenia
(penurunan jumlah limfosit) adalah gejala klinik yang terjadi pad a
sindrom radiasi dan merupakan
gejala klinik yang paling cepat dan mudah terdeteksi
karena dalam darah perifer limfosit akan mencapai titik terendah dengan sel lainnya. Bila terjadi kecelakaan radiasi dosis 1 sudah terjadi penurunan hemopoitik
limfosit
pemeriksaan jumlah
jumlah
merupakan
sel tua yang paling
radiosensitif
bila dibandingkan
1200 -
.Dosis
pembentukan
[9].
Dari
hasil
sel limfosit absolut darah pekerja radiasi disajikan pada Gambar 4.
mengalami penurunan Imm3
Gy, dalam waktu 48 jam
lomfosit sampai 50% dari nilai normal, dalam sistem
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa jumlah sellimfosit
3200
-2
lebih awal dibanding
sekitar
dengan
absolut pekerja radiasi tidak
nilai normal pada orang dewasa
0,5 Gy dapat
menyebabkan
penekanan
yaitu proses
sel darah sehingga jumlah sel-sel darah akan menurun. Jumlah sellimfosit
menu run dalam waktu beberapa jam pasca pajanan radiasi. Penurunan jumlah sel limfosit absolutltotal
dapat digunakan
untuk
perkiraan tingkat keparahan yang mungkin diderita
seseorang akibat pajanan radiasi akut. Dalam Grafik 2 tampak terlihat hubungan antara jumlah lekosit dengan jumlah limfosit per mm3 7160,20 yang berarti jumlah limfosit
dengan persamaan garis Y = 0,14 X
+
meningkat akan mempunyai prediksi jumlah lekosit
semakin meningkat.
27
ProsIdIntJ Partmnuan
dan Presentasillmiah
FunoslonaJ Teknls Non P8II8IltL 18 Oesmnbar 2006
ISSN :14ID - 5381
4000 -
M
3500 3000
~
2500 2000 -
E
'Ii)
o
1500 1000
Co
:§ .c
500 o
CG
(.) CG
(.)
1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
I-+-limposit
Nomor pekerja radiasi
I
Gambar 4. lumlah limfosit absolut per mm3 dalam darah pekerja radiasi.
,-----
LekO&~"1m3) ,
-=:I--
•.
i i
10000,00
l !
f
i'
---_
I
•
~•••
-----
aooo,oo "1
i
4
j'"
L.i(o.ll~mm3). 6000,00
i /
7160.20.0.1. *limpoalt
j ! ~.sq'a~o.qo-,-,--~ ~ i I
i
#
Unear RegreS5ion with 95.00% Mean Prediction
_
95,00%
Interval and
InGividual Predittion
Interval
!
.tOOO,OO
1 "-'-~I'~"'---"'-'-----r-
L..~ 1000,00
2000,00
Llmtoslt Grafik 2 • Hubungan
antara jumlah lekoslt dengan jumlah
Akibat penurunan jumlah akan meningkat trombosit
karena
IImtoslt
trombosit oleh radiasi maka waktu pembekuan
berkurangnya
G, bahwa trombosit
3000,00
(mm3)
trombokinase
yang biasanya
akan menurun sampai minimum
dihasilkan
darah oleh
kurang lebih 35 hari
setelah pajanan, Hasil pengukuran jumlah sel trombosit darah pekerja radiasi terlihat pad a Gambar 5. Bila dilihat tidak mengalami yaitu
pad a Gambar 5, pengukuran jumlah sel trombosit pekerja radiasi
penurunan
bila dibandingkan
dengan
1500 - 3500 mm3,dari 29 pekerja radiasi
trombositnya
mengalami
penurunan
dibawah
nilai normal pada orang dewasa terdapat
1500 mm3,
1 orang tetapi
mencapai batas minimum yaitu mencapai ±50%, bila dibandingkan dengan
limpositnya masih dalam batas normal. Sebagai pembanding
yang menjebutkan kecelakaan,
bahwajumlah
dengan jumlah
penurunannya
tidak
dengan hasil lekosit dengan UNSCEAR
trombosit manusia yang terkena pajanan 1 - 2 Gy akibat
menu run dan mencapai minimum ±50% pad a hari ke 30 yang selanjutnya
28
ProsldlnU PW'tomuan daR ProsoRtasllimiah
FungsfoRai TBknls Non PanoDU 18 DosambW' 2006
ISSN :14ID - 5381
kembali ke tingkat semula pad a lebih dari 40 hari pasca pajanan [10]. Pad a Grafik 3 tampak terlihat hubungan antara jumlah trombosit dengan jumlah eritrosit pada persamaan garis Y = 279967,24 X
diperlihatkan
+ 2278.22. yang berarti makin ban yak jumlah
trombosit akan makin besar jumlah eritrosit.
M
500000
E E
400000
";:>
'iij
o .c E
200000
., .,
100000
..e .r: CJ
o
U
1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Nemer pekerja radlasl
-+- Jumah sel trorrbosit
Gambar 5. Jumlah trombosit darah pekerja radiasi
....• •
~
.c
JaXDO,OO
E
I-e
..
2SXDQ.OO
"
, • Tr<>mbosi'
(0m3).
218867,24
Une81 Regret.lon with 95,00% Moan Prediction Interval and + 2218,23
•• ri •.••
1
95,OO%lndl"duai
Prediction
InteNIl
R-Squar.·O,oo
Erltros it(mm3)
Grafik 3, Hubungan antara jumlah eritroslt dengan jum lah trom boslt
KESIMPULAN Dari hasil pemeriksaan
komponen darah 29 pekerja radiasi yang te1ah dilakukan
dalam laboratorium PTKMR dapat dinyatakan sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Hb, cacah eritrosit, lekosit, limfosit absolut dan trombosit darah para pekerja radiasi masih berada dalam batas normal, hal ini kemungkinan karena para pekerjatersebut melakukan
aktivitasnya
sudah mengikuti ketentuan
pekerja radiasi, atau mungkin
belum terdeteksi
dilakukan belum berkesinambungan.
29
kerja
keselamatan
karena pemeriksaan
dalam
dan kesehatan
laboratorium
yang
Prosldlnu
Pertonwan
dan Prosantasilimlah
FunuslonaJ TeknIs Nell PeneUtL 18 Basember
ISSN :1410 - 5381
2006
DAFTAR PUSTAKA 1. BAD AN TENAGA NUKLIR NASIONAL. Pedoman Pemeriksaan Kesehatan
Pekerja
Radiasi. BATAN. 2000. 2. TUB lANA, M., DUTREIX,J. New York: Tayor
& Francis.
3. HALL, E.J. Radiobiology
and WAMBERSIE,
A. Introduction
to Radiobiology.
1990.
for the Radiologist.
5th
ed. Lippincott WIliams
& Wilkins,
Philadelphia (2000). 4. GUSKOV A, A.K., Radiation sickness classification,
dalam : Gusev lA, Guskova AK,
Mettler FA eds, Medical management of radiation accidents, CRC Press, Washington DC,2001. 5. SITI NURHA YATI, Biokenitika Radionuklida di Dalam Tubuh, Efek Paparan Interna, dan Metoda Dekontaminasi,
1995. Presentasi Ilmiah dan Keselamatan
Radiasi dan
Lingkungan PSPKR BAT AN Jakarta. 6. FLIEDNER,
T.M., DORR, H.D., and MEINEKE,
V., Multi-organ
involvement
as a
pathogenic principle of the radiation symdromes: a study involving 110 case histories documented
in SEARCH and classified as the bases of haematopoietic
effect, British Journal of Radiology 27 (supplement), 7. UNITED NATIONS RADIATION,
SCIENTIFIC
COMMITTEE
indicators of
1-8, 2005. ON THE EFFECTS OF ATOMIC
Ionizing radiation: sources and biological effects, 1982 Report to the
General Assembly, United Nations, New York, 1982. 8. AMUNDSON,
S.A. and FORNACE, AJ Jr. Gene Expression Profiles for Monitoring
Radiation Exposure. Radiation Protection Dosimetry.97(1), 9.
LINIECKI,
J., BAJERSKA,
for chromosome
aberrations
A., and WYSZYNSKA,
11-16.2001
K., Dose-response
relationship
in peripheral blood lymphocyte after whole- and partial-
body irradiation, Mutation Research 110, 103-110, 1983. 10. UNSCEAR . annex H; Early effects in man of high doses of radiation, IAEA, Vienna Austria,
10-20 140, 1988
30
ProsllllnU
Portsnwan
daD PreSeDtasJ
IImlah FWiuslonal
TBknJs Non PBI18nu
m DasBillbor
2006
ISSN :14iD - 5381
Tanya - Jawab : 1.
Penanya
: Hotman Lubis (pRR - BATAN)
Pertanyaan Apakah ada hubungan abrasi kromosom yang besar dengan hematologinya?
Jawaban: Tur Rahardjo (pTKMR - BATAN) Ada, karena abrasi kromosom yang digunakan adalah darah merah, dalam kromosom yang dilihat adalah sellimpositnya. diperiksa, kelanjutannya
2.
Penanya
Hematologi awal penentuan pekerja radiasi
abrasi kromosom.
: R. Haryanto (pTKMR - BATAN)
Pertanyaan Apakah kerusakan sistem hemopoitik hanya disebabkan radiasi pengion saja ?
Jawaban: Tur Rahardjo (PTKMR - BATAN) Tidak, bisajuga
3.
Penanya
disebabkan karena hallainnya.
: Subagyo ES. (PPGN - BATAN)
Pertanyaan a. Hb erits menurun bukan disebabkan pengaruh radiasi, bagaimana membedakan menurunnya Hb-erits pekerja radiasi dengan orang awam ? b. Bagaimana/apa
tanda-tanda pengaruh radiasi pada Hb, eritrosit, lekosit, limfosit
absolut dan trombosit dapat dijadikan indikasi bahwa orang/pekerja terse but terkena pengaruh radiasi ?
Jawaban: Tur Rahardjo (PTKMR - BATAN) a. Tidak dapat dibedakan karena pemeriksaan Hb, eritrosit, lekosit, limfosit absolut dan trombosit merupakan pemeriksaan awaJ. b. Karena apabila pekerja radiasi terkena pajanan radiasi, langsung satu atau dua hari pasca pajananjumlah
Hb, eritrosit, lekosit, limfosit absolut dan trombosit akan
menurun drastis (30%).
4.
Penanya
: Cecep Taufik R. (PRR - BATAN)
Pertanyaan Mohon dijelaskan cara kerja alat ABX Micros 60 dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk memperoleh datanya?
Jawaban: Tur Rahardjo (pTKMR - BATAN) Cara penggunaan ABX Micros 60 menggunakan reagen miniclicon, minilyse, minidil, reagen standar; waktu untuk memperoleh data adalah 30 detik.
31
Ke Daftar Isi