55
METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Membangun agroindustri yang tangguh dan berdaya saing tinggi seharusnya dimulai dengan membangun sistem jaringan rantai pasokan yang tangguh dan saling menguntungkan serta bersinergi dengan rencana pembangunan pemerintah (Harris, 2004). Pada sistem rantai pasokan industri tapioka belum ada sinergi antara industri tapioka halus, industri tapioka kasar dan petani. Proses bisnis dalam jaringan rantai pasokan tapioka, harga ditentukan oleh mekanisme pasar dan industri besar dengan modal lebih kuat. Fluktuasi harga terjadi akibat adanya ketidakpastian harga pasar, kualitas produk dan kemampuan pasokan. Ketidakpastian harga mengakibatkan ketidak pastian tingkat keuntungan yang diperoleh pelaku dalam jaringan rantai pasokan. Harga tapioka halus ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar dan persaingan industri tapioka dengan modal lebih besar dan tapioka impor. Harga tapioka kasar ditetapkan oleh industri tapioka halus yang berfluktuasi berdasarkan perubahan harga tapioka halus dan variasi kualitas tapioka kasar. Teknologi produksi tapioka kasar masih sangat sederhana dan biasanya mengandalkan
cahaya
matahari
menyebabkan kualitas tapioka
dalam
proses
pengeringannya.
Hal
ini
sangat tidak memenuhi standar dan beragam.
Keragaman kualitas tapioka kasar sebagai bahan baku tapioka halus mengakibatkan beragamnya kualitas tapioka halus. Kualitas bahan baku merupakan salah satu penentu harga tapioka kasar. Apabila ada ketidak cocokan harga maka produsen tapioka kasar akan menjual di tempat lain atau ke industri makanan. Hal ini akan menyebabkan kurangnya pasokan bahan baku bagi industri tapioka halus yang berakibat tersendatnya produksi, sehingga banyak permintaan yang tidak terpenuhi dan mengancam kelangsungan industri. Industri kecil tapioka merupakan industri padat karya. Dengan berhentinya produksi tapioka halua atau memproduksi dibawah kapasitas standar maka akan berakibat pada masalah sistem ketenagakerjaan, pengangguran dan penurunan
56
pendapatan petani. Oleh karena itu perlu dibuat rancangan model pengembangan agroindustri tapioka dengan lingkup pada rantai pasokan industri tapioka. Model ini dirancang dengan tidak mengabaikan kondisi ekstrim yang tidak terkendali dari faktor-faktor penyusun sistem rantai pasokan. Model yang akan dibangun diharapkan dapat menyelidiki kondisi turbulensi yang mungkin terjadi pada sistem agroindustri tapioka, sehingga model pengendalian yang dihasilkan dapat mengatasi permasalahan sesuai kondisi nyata, seperti yang dikemukakan oleh Kotler (2009) dengan sebutan chaotic management system. Kerangka pemikiran dalam perancangan model pada penelitian ini mencakup 3 tahapan, yaitu: 1) identifikasi sumber turbulensi, 2) pengembangan sistem deteksi dini, dan 3) perancangan manajemen pengendalian krisis.
Tahap identifikasi sumber turbulensi dilakukan melalui penentuan faktor– faktor kunci sebagai sumber krisis agroindustri tapioka dan penentuan variabel yang berpengaruh terhadap faktor-faktor kunci sumber krisis. Penentuan faktor kunci sebagai sumber krisis diidentifikasi berdasarkan studi lapangan, kajian pustaka dan pendapat pakar. Penentuan variabel yang berpengaruh terhadap faktor kunci berdasarkan kajian pustaka dan pendapat pakar melalui proses pembobotan. Tahap pengembangan sistem deteksi dini meliputi yaitu: 1) identifikasi keadaan chaos terhadap faktor-faktor kunci dengan pendekatan teori chaos. 2) pengembangan model prediksi/peramalan terhadap faktor-faktor kunci, 3) pengembangan treshold analysis terhadap faktor-faktor kunci. Tahap perancangan manajemen pengendalian krisis yaitu merespon dan menanggulangi krisis dengan mengkonstruksikan beberapa skenario strategi da kebijakan serta memilih alternatif kebijakan berdasarkan pada prioritas manfaat dan resiko. Perumusan strategi diawali dengan analisis Issue Management Technology, eksternal dan internal analisis. Pemilihan alternatif kebijakan dengan menggunakan OWA dan rule base.
Secara garis besar kerangka pemikiran ditunjukkan pada Gambar 10.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di industri tapioka halus di desa Ciluar Kabupaten Bogor, industri tapioka kasar dan petani ubi kayu di desa Karangtengah Kabupaten
57
Bogor. Industri tapioka halus di desa Ciluar dipilih sebagai lokasi penelitian karena memiliki banyak pabrik tapioka halus dengan kualitas produk yang baik. Penelitian difokuskan pada salah satu pabrik tapioka halus yang memiliki kapasitas paling besar dan mampu mengasilkan kualitas produk yang paling baik yaitu “Tapioka Setia”. Observasi lapang dilaksanakan pada Februari 2009 dan Juli 2009 untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan. Pengembangan model, analisis data dan kegiatan penelitian yang lain dilakukan secara simultan dengan melengkapi data yang dibutuhkan.
Teknik dan teori yang digunakan
Penelitian ini menggunakan berbagai teknik dan teori untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Identifikasi faktor kunci sumber krisis dilakukan berdasarkan studi pustaka yang digambarkan dalam causal loop diagram dan diagram tulang ikan kemudian diklarifikasi oleh pakar melalui Focus Group Discussion (FGD). Hasil identifikasi ini akan menjadi masukan pada identifikasi sumber turbulensi, model uji eksistensi chaos dan model prediksi. Identifikasi sumber turbulensi dilakukan dengan pembobotan preferensi pakar. Preferensi pakar diakuisisi melalui pengisian kuisioner perbandingan berpasangan. Teknik pembobotan yang
digunakan adalah Fuzzy Pairwise
Comparison. Hasil dari identifikasi sumber turbulensi ini berupa bobot pengaruh variabel terhadap faktor kunci sumber krisis. Keluaran ini akan digunakan sebagai variabel input pada model prediksi faktor kunci sumber turbulensi. Uji eksistensi chaos dilakukan untuk menyelidiki perilaku data time series faktor kunci sumber turbulensi terhadap dugaan chaos. Pada uji eksistensi chaos ini menggunakan teori chaos dengan menghitung eksponen Lyapunov dan dimensi fraktal. Hasil dari pengujian ini adalah nilai eksponen Lyapunov dan dimensi fraktal. Keluaran uji eksistensi chaos ini digunakan sebagai informasi untuk masukan pada model prediksi dan formulasi strategi kebijakan pemulihan dan pencegahan krisis.
58
Prediksi faktor kunci sumber turbulensi dilakukan dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan. Hasil prediksi ini akan digunakan sebagai masukan pada model analisis sinyal krisis dengan threshold analyasis. Analisis sinyal krisis menggunakan analisis batas ambang (threshold analysis) dengan membandingkan hasil prediksi faktor kunci dengan batas kelayakan minimal industri. Hasil dari analisis sinyal krisis ini berupa sinyal normal atau krisis. Sinyal ini selanjutnya digunakan sebagai masukan pada model pemilihan strategi kebijakan pemulihan atau pencegahan krisis. Perancangan
formulasi
strategi
dan
kebijakan
pemulihan
krisis
menggunakan teori manajemen strategis dengan menganalisis faktor internal dan eksternal industri, analisis krisis dan metoda Issue Management Technology (IMT) melalui FGD.
Formulasi strategi pemulihan krisis ini akan digunakan sebagai
masukan model pemilihan kebijakan pemulihan krisis. Pemilihan kebijakan pemulihan dan pencegahan krisis menggunakan teknik multi criteria decision making dengan agregasi parameter menggunakan teknik Odered Weighted Averaging (OWA) . Dalam penentuan rekomendasi kebijakan menggunakan rule base. Verifikasi model dilakukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua elemen sistem nyata dalam cakupan penelitian sudah terwakili dalam model. Verifikasi dilakukan dengan logika konseptual. Validasi dilakukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa model mampu bekerja sesuai dengan kebutuhan pengambil kebijakan. Validasi ini dilakukan dengan running program dengan input data pada studi kasus. Proses verifikasi dan validasi ini menggunakan teknik face validity yaitu pemangku kepentingan melakukan evaluasi dan penelusuran secara menyeluruh terhadap logika konseptual dan kesesuaian keluaran model dengan sistem nyata.
Metoda Pengumpulan Data Pengumpulan data dan akuisisi pengetahuan dilakukan atas dasar kebutuhan sistem. Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh informasi tentang teknik pengolahan ubi kayu menjadi tapioka, potensi industri tapioka, produksi ubi kayu,
59
wilayah sentra industri tapioka rakyat, harga tapioka dan bahan baku.
Data
sekunder ini dikumpulkan dari laporan, publikasi, buku yang dikeluarkan oleh lembaga yang terkait seperti BPS, Dinas Pertanian, Perdagangan dan Lembaga Riset lainnya. Data primer dkumpulkan dari survey lapang di beberapa industri tapioka, pengrajin tapioka kasar, petani ubi kayu dan wawancara pakar, baik secara langsung maupun melalui kuisioner. Proses akuisisi pengetahuan dan proses pembobotan dilakukan melalui forum Focus Group Discusion (FGD)
Tahapan penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan seperti pada Gambar 11 yaitu: 1. Mempelajari rantai pasokan agroindustri tapioka melalui diskusi dengan pemilik pabrik tapioka halus, pemilik pabrik tapioka kasar, petani ubi kayu dan beberapa pakar terkait dengan agroindustri tapioka. 2. Untuk lebih memahami proses bisnis dan proses produksi tapioka dilakukan melalui studi pustaka. Sumber pustaka diambil dari buku-buku dan penelitian terdahulu yang terkait dengan budidaya dan bisnis ubi kayu serta teknologi proses dan sistem tata niaga tapioka. 3. Studi pustaka juga dilakukan terhadap teori dan metoda yang terkait dengan permasalahan yaitu teori chaos, manajemen krisis, fuzzy Analytic Hierarchy Process, Jaringan syaraf tiruan, IMT, manajemen strategis, sistem penunjang keputusan intelijen. 4. Menentukan faktor kunci sumber krisis pada industri tapioka melalui FGD dengan pemilik pabrik tapioka dan pakar terkait agroindustri tapioka. Pada FGD ini sekaligus diidentifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap faktor kunci sumber krisis. 5. Mengindentifikasi sumber turbulensi dengan melakukan pembobotan preferensi pakar /stake holder. Alat pengambilan data adalah kuisioner perbandingan berpasangan Fuzzy yang diberikan kepada responden yang berkompeten dalam hal industri tapioka. Pengolahan data dilakukan dengan software Microsoft Excel untuk menghitung bobot variabel.
60
6. Menyusun algoritma untuk menghitung bilangan eksponen Lyapunov dan dimensi fraktal 7. Membuat program Matlab untuk menghitung bilangan eksponen Lyapunov dan dimensi fraktal 8. Merancang
struktur
jaringan
syaraf
tiruan
dengan
pendekatan
backpropagation untuk prediksi faktor-faktor kunci sumber krisis 9. Membuat program Matlab untuk prediksi dengan jaringan syaraf tiruan sesuai dengan struktur jaringan yang telah dibuat 10. Membuat formulasi penghitungan Harga Pokok Produk (HPP) 11. Membuat formulasi penghitungan kapasitas produksi 12. Mengumpulkan data faktor-faktor internal dan eksternal industri 13. Melakukan analisis faktor internal, eksternal, analisis krisis dan membuat peta posisi industri 14. Menyusun formulasi strategi pemulihan dan pencegahan krisis 15. Melakukan FGD untuk klarifikasi formulasi strategi dan perumusan parameter manfaat dan dampak kebijakan 16. Penyebaran kuisioner perbandingan berpasangan parameter manfaat dan dampak 17. Penghitungan bobot parameter manfaat dan dampak. 18. Merumuskan formulasi agregasi parameter manfaat dan dampak dengan pendekatan OWA 19. Akuisisi pengetahuan pakar untuk menyusun rule base pemilihan strategi kebijakan. 20. Penyusunan rule base pemilihan strategi kebijakan. 21. Melakukan klarifikasi rule base dengan pakar. 22. Merancang model Sistem Manajemen Ahli dalam software Matlab 7.1 23. Pengumpulan data historis faktor kunci sumber krisis dilakukan terhadap beberapa pabrik tapioka halus. 24. Pengumpulan data historis dari variabel yang berpengaruh terhadap faktorfaktor kunci sumber krisis. Sumber data dari pabrik tapioka halus, pabrik tapioka kasar, petani dan BPS
61
25. Melakukan verifikasi dan validasi model untuk mendapatkan keabsahan dan
keyakinan bahwa model mampu bekerja sesuai kebutuhan pengambil kebijakan.
Identifikasi sumber turbulensi
Dunia nyata
Identifikasi keadaan Chaos - Eksponen Lyapunov - Dimensi Fraktal
Potensi chaos? tdk
ya
Model prediksi faktor kunci chaos
Treshold Analysis
Artificial neural network
Sistem Deteksi Dini Tindakan kontrol pemulihan krisis
Tindakan kontrol pencegahan krisis
Gambar 10. Kerangka pemikiran penelitian
Potensi krisis?
tdk
ya Sistem pakar
Pengendalian rutin
63
Mempelajari rantai pasokan agroindustri tapioka
Studi pustaka Studi lapang
Identifikasi faktor kunci sumber krisis
FGD
Identifikasi sumber turbulensi: - Menghitung bobot variabel yang berpengaruh terhadap faktor kunci
Teori Chaos
Uji eksistensi Chaos: - Menghitung eksponen Lyapunov - Menentukan dimensi fraktal
Prediksi faktor kunci: - Harga tapioka - Pasokan bahan baku
Kapasitas Produksi
- Analisis Internal & eksternal - Analisis krisis - IMT
Fuzzy Pairwise comparison
Threshold analysis
Formulasi Strategi Kebijakan pencegahan dan pemulihan krisis
Pemilihan strategi pemulihan krisis
Jaringan syaraf tiruan
Harga Pokok Produk
- OWA - Rule base
Perancangan Sistem Manajemen Ahli
FGD
Verifikasi
Tidak
- Logika, - kesesuaian konseptual, - kerja komputasi
Sesuai ? Ya Validasi
Tidak
Valid ? Ya
Implementasi pada studi kasus
Gambar 11 Diagram alir tata laksana penelitian
Face validity
64
Mempelajari rantai pasokan agroindustri tapioka
Studi pustaka Studi lapang
Identifikasi faktor kunci sumber krisis
FGD
Identifikasi sumber turbulensi: - Menghitung bobot variabel yang berpengaruh terhadap faktor kunci
Teori Chaos
Uji eksistensi Chaos: - Menghitung eksponen Lyapunov - Menentukan dimensi fraktal
Prediksi faktor kunci: - Harga tapioka - Pasokan bahan baku
Kapasitas Produksi
- Analisis Internal & eksternal - Analisis krisis - IMT
Fuzzy Pairwise comparison
Threshold analysis
Formulasi Strategi Kebijakan pencegahan dan pemulihan krisis
Pemilihan strategi pemulihan krisis
Jaringan syaraf tiruan
Harga Pokok Produk
- OWA - Rule base
Perancangan Sistem Manajemen Ahli
FGD
Verifikasi
Tidak
- Logika, - kesesuaian konseptual, - kerja komputasi
Sesuai ? Ya Validasi
Tidak
Valid ? Ya
Implementasi pada studi kasus
Gambar 11 Diagram alir tata laksana penelitian
Face validity