Jurnal Endang Tuni Suronoto
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MENGGUNAKAN MODEL TUGAS PROYEK PADA SISWA KELAS IV SDN 76 KOTA TENGAH KOTA GORONTALO
JURNAL
Oleh ENDANG TUNI SURONOTO NIM 151 411 159
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Endang Tuni Suronoto
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Skripsi yang berjudul MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MENGGUNAKAN MODEL TUGAS PROYEK PADA SISWA KELAS IV SDN 76 KOTA TENGAH KOTA GORONTALO
Oleh Endang Tuni Suronoto
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Hj. Salma Halidu, S. Pd, M. Pd Nip. 19600308 198703 2 002
Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd, M,Pd Nip. 19560224 198302 2 001
Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo
Dr. Hj. Rusmin Husain, S.Pd, M.Pd Nip. 19600414 198703 2 001
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Endang Tuni Suronoto
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MENGGUNAKAN MODEL TUGAS PROYEK PADA SISWA KELAS IV SDN 76 KOTA TENGAH KOTA GORONTALO Endang Tuni Suronoto1), Salma Halidu 2), Sumarni Mohamad 3) Endang Tuni Soronoto Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
[email protected] Salma Halidu
[email protected] Sumarni Mohamad
[email protected] ABSTRAK
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian adalah apakah keterampilan menulis karangan narasi dapat ditingkatkan menggunakan model tugas proyek di SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo. Metode yang digunakan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penggunaan dilakukan dengan dua siklus. Dengan tehnik pengumpulan data yaitu test, observasi dan dokumentasi.Pada observasi awal dari 20 siswa hanya 3 orang siswa yang memiliki kemampuan menulis karangan narasi. Pada siklus 1 meningkat menjadi 11 orang siswa atau 64,7%. Siklus II meningkat menjadi 17 siswa atau 80,2%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak dalam menulis karangan dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran tugas proyek. Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Tugas Proyek
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Endang Tuni Suronoto
1. PENDAHULUAN a.
Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam pengembangan intelektual siswa di sekolah dalam menciptakan keahlian dalam bidang karya tulis ilmiah. Dalam pelajara ini siswa di bimbing agar dapat menyusun sebuah karya. Lewat karya inilah siswa akan memperoleh pengetahuan bagaimana menggunakan bahasa dan tindak tutur kata yang baik dan benar yang menarik dibaca dan didengar oleh para pembaca. Memang keahlian dalam berbahasa bukanlah hal yang mudah namun membutuhkan latihan dan keuletan dalam berfikir untuk menyusun ide yang bagus. Karya tulis ilmiah mempunyai 5 jenis yakni deskriptif, eksposisi, argumentasi, persuasi dan narasi. Narasi (cerita) merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Untuk memudahkan latihan menulis karangan narasi ini perlu ada langkah-langkah dan bagaimana aspekaspek penulisan yakni 1) Menentukan tema dan judul. 2) Mengumpulkan bahan. 3) Menyeleksi bahan. 4) Membuat kerangka. 5) Mengembangkan kerangka karangan. Sesuai dengan observasi awal yang saya lakukan di SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo pada kelas IV, jumlah siswa kseluruhanmya yaitu 20 siswa. Dari jumlah tersebut terdapat siswa yang masih kurang paham dalam menulis karangan narasi. Terdiri dari 8 siswa belum paham dalam
Dari uraian di atas bahwa perm asalahan utama yaitu siswa belum paha m tentang materi menulis karangan den gan baik dan benar, karena masih ada beberapa aspek yang belum dikatahui oleh siswa. Dalamhal ini model pembelajaran yang akan dicobakan oleh peneliti yaitu model tugas proyek, model ini untuk
memungkinkan agarbisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kara ngan narasi di SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo. Hal lain yang di katakan oleh (Uno:101) bahwa model tugas proyek merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui suatu kondisi tertentu dan langsung terjun ke lapangan. Penerapan model ini dalam kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk merangkum pengetahuan diberbagai bidang serta secara kritis dan kreatif mengaplikasikan dalam kehidupan nyata b. Identifikasi Masalah 1). Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi khususnya pada penentuan topik utama, penggunaan ejaan dan tanda baca, penguasaan kalimat dan penghubung kalimat dari paragraf pertama ke paragraf selanjutnya. c. Rumusan Masalah Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berukut: 1). Apakah melalui model tugas proyek dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo? d.
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk dapat mengetahui apakah dengan model tugas proyek ini dapat meningkatka n keterampilan menulis karangan siswa kelas IV SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo Kel. Pulubala? e. Pemecahan Masalah 1). Guru menyampaiakan semua tujuan pelajaran yag ingin di capai. 2). Guru menyelesaiakn aspek – aspek yang di nilai pada menulis karangan narasi. 3). Guru membagi kelompok. 4).Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Endang Tuni Suronoto
5).Guru mengevaluasi hasil belajar siswa. 2. KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Kajian Teoretis Pengertian Menulis Menulis adalah keterampilan berbahasa yang sangat penting dan perlu adanya pelatihan khusus. Menurut Syafi’ie (1988:45) bahwa menulis adalah keterampi lan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan memperguna kan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar. Jenis – Jenis Menulis. Adapun jenis-jenis menulis dapat dikategorikan dalam 4 kategori yaitu; menulis karangan narasi, eksposisi, deskrip si, dan argumentasi.
a. Eksposisi Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah secara analisis dan terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta yang dikemukakan. Dalam tulisan eksposisi, teramat dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan yang sering digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, desertasi, atau artikel pada surat kabar atau majalah. b. Deskripsi Deskrisi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana atau keadaan. Seorang penulis deskripsi mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya, dapat ‘ melihat’ apa yang dilihatnya, dapat ‘mendengar’ apa yang didengarnya, ‘merasakan’ apa yang dirasakanya, serta sampai kepada ‘kesimpulan’ yang sama dengannnya. Dari sini dapat disimpulkan
bahwa deskripsi merupakan hasil dari obesrvasi melalui panca indera, yang disampaikan dengan kata-kata (Marahimin. 1993.46) c. Narasi (kisah) Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Paragraf narasi itu dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih menekankan pada dimensi waktu dan adanya konflik (Pusat Bahasa. 2003.46). d. Argumentasi Argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan pendapat penulis meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar amenerima pendapanya. Argumentasi berusaha meyakinkan pembaca. Cara menyakinkan pembaca itu dapat dilakukan dengan jalan menyajikan data, bukti, atau hasil-hasil penalaran (Pusat Bahasa. 2001. 45) e. Persuasi Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-ajuk, ataupun berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa. Dari kelima jenis tulisan di atas penulis menyimpulkan bahwa setiap jenis tulisan memiliki aspek dan alur penulisan serta isi yang berbeda-beda. Maka dalam materi menulis karangan ini penulis mengambil salah satu jenis tulisan yaitu menulis karangan bentuk narasi. Dengan alasan jenis karangan ini bisa membatu siswa untuk menceritakan pengalaman mereka dalam bentuk tulisan.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Endang Tuni Suronoto
Tujuan Menulis Menurut Syafie’ie (1988:51-52), tujuan penulisan dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a. Mengubah keyakinan pembaca; b. Menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca; c. Merangsang proses berfikir pembaca; d. Menyenangkan atau menghibur pembaca; e. Memberitahu pembaca; dan memotivasi pembaca. Langkah – Langkah Menulis Sebagai suatu proses, menulis terdiri atas berbagai tahap sebagai berikut. Tahap prapenulisan, Tahap penulisan, dan Tahap revisi. Menulis Karangan
realistik dan kemudian diberikan bantuan secukupnya agar mereka dapat menyelesai kan tugas. Di samping itu penerapan strategi pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya kompetensi seperti kreativitas, kemandirian, tanggungjawab, kepercayaan diri dan berpikir kritis dana analitis. Langkah – Langkah Model Tugas Proyek Berdasarkan kegiatan belajar mengaja r dengan metode tugas proyek yang terbagi dalam tiga tahapan yakni persiapan, pembelajaran dan evaluasi, tetapi dari tiga tahapan tersebut dapat dideskripsikan menjadi enam tahapan sebagai berikut: a) Persiapan dalam menulis.Kaitannya deng
an materi menulis karangan tentunya guru mempersiapkan bahan ajar atau materi yang bisadipahami siswa berupa buku, lembar kerja siswa, atau contoh karangan. Guru juga harus memberikan penjelasan dan contoh yang sederhana tentang bagaimana menulis kaarangan yang baik. Hal ini akan mendukung keber
Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untukmembentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah menyusun karangan hasilan belajar siswa dalam menyelesaikan satu per satu yaitu: Menentukan tema suatu proyek dan cukup membntu dalam dan judul, Mengumpulkan bahan, Meny menjawab pertanyaan, beraktifitas dan eleksi bahan, Membuat kerangka karang berkarya. 2) Penugasan / Menentukan an,dan mengembangkan kerangka topik yaitu Dalam hal ini fokus bagaimana karangan. kegiatan menulis karangan mnjadi topik Pembelajaran Model Tugas Proyek utama dalam tugas proyek ini. Guru tentu Pengertian secara umum dari memberikan tugas kepada kelompok untuk tugas proyek adalah model pembelajara mencari atau membuat karangan sesuai n yang digunakan untuk mengetahui dengan langkah-langkah dan tata cara yang suatu kondisi tertentu dan langsung sudah dijelaskan guru. terjun ke lapangan. Penerapan model ini Keterampilan Menulis Karagan Narasi dalam kegiatan pembelajaran Menggunakan Model Tugas Proyek. memberikan kesempatan kepada siswa Menulis karangan bukanlah hal suatu tugas dalam waktu tertentu secara yang mudah untuk dilakukan. Menulis individu maupun kelompok untuk merupakan keterampilan khusus dalam menghasilkan suatu produk. Kegiatan mata pelajaran bahasa Indonesia dan yang memberikan kesempatan kepada banyak siswa yang kesulitan dalam siswa untuk merangkum pengetahuan mencari solusi, strategi bagaimana bisa dari berbagai bidang serta secara kritis menguasai tata cara menulis yang baik. dan kreatif mengaplikasikannya dalam Namun keterampilan itu jugamembutuhka kehidupan nyata (Hamzah B. Uno:101) n bagaimana guru mampu menggabungkan Dalam pembelajaran berbasis antara pengetahuan dan model mengajar proyek siswa diberikan tugas atau proyek yang menyenangkan. Penulis kembali yang kompleks, cukup sulit, lengkap, tetapi menjelaskan disini bahwa model pembelaj Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Endang Tuni Suronoto
aran dengan model tugas proyek ini bisa mampu memotivasi siswa untuk melakuka n aktivitas mengarang.Dengan model tugas proyek ini tentunya diharapkan nanti bisa berpengaruh pada hasil peningkatan keterampilan mengarang siswa. Pada model tugas proyek ini yang ingin ditingkatkan siswa yaitu penggunaan ejaan dan tanda baca, penguasaan kalimat dan menghubungkan paragraf pertama ke paragraf selanjutnya. Dalam model tugas proyek ini juga dapat di lihat kemampuan siswa pada saat melakukan permainan dimana dalam model tugas proyek siswa akan dibentuk kelompok dan dengan mengikuti model dan langkah – langkah di atas dengan memasukkan semua materi yang ada hubungan dengan mengarang ke dalam model pembelajaran guna untuk melatih siswa agar bisa memahami materi mengarang.Tehnik permainan tugas proyek ini tergantung kreatifitas dan inovasi guru dalam kelas agar bisa menyenangkan. Dengan memperhatikan uraian di atas dapat disimpulkan indikator yang dapat diukur didalam model tugas proyek adalah : 1. Kerja sama antara kelompok. 2. Kreatifitas, kemandirian, dan tanggun g jawab. 3. Berfikir kritis dan analitis. 4. Membuat karangan narasi sesuai dengan langkah – langkah karangan 5. Setiap individu secara langsung berko mentar. 6. Memahami materi mengarang. 3. Metedologi Penelitian. Latar Dan Karakteristik Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 76 Kota tengah Kota Gorontalo. Dengan jumlah siswa 203 orang siswa dan jumlah tenaga pendidik yaitu 12 orang. Dan memeliki 9 ruang kelas. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo dengan jumlah siswa 20 orang, yang terdiri dari 10 orang laki – laki dan 10 orang perempuan, dengan karakteristik yang berbeda – beda dan dari keluarga yang berbeda – beda.
Variabel Penelitian Variabel – variabel yang menjadi titik sasaran pada penelitian ini berupa: Variabel Input (Siswa, Guru, Bahan Ajar, Sumber Belajar dan Lingkungan Belajar). Variabel Proses (Keterampilan bertanya guru, Gaya bertanya guru, Cara bertanya siswa, Implementasi model dan metode mengajar). Variabel Output (Rasa ingin tahu siswa, Kemampuan siswa, Motivasi, Hasil belajar, Sikap terhadap pengalaman). Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan minima l dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian dilaksanakan selama proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menulis karangan . Adapun prosedur pelaksanaan tindakan ini adalah : a. Persiapan,b. Pelakasanaan tindakan, c. Pemantauan dan evaluasi, d. Analisis dan refleksi. Tehnik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang mendukung dalam penelitian ini maka data diperoleh sesuai prosedur sebagai berikut: a. Test Tehnik tes yang digunakan adalah tes yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dalam hal ini materi menulis karangan narasi. Tes yang digunakan berbentuk rubrik penilaian. b. Observasi. Observasi sebagai pelengkap dari hasil dengan mengamati aktivitas siswa sebagag i berikut: 1. Keaktifian kerja sama 2. Kreatifitas siswa. 3. Tanggug jawab siswa dalam kelompo k. c. Dokumentasi. Dokumentasi yaitu cara mengumpulk an data melalui peninggalan penulis seperti arsip buku dan lain-lain. Berhubungan dengan masalah penelitian, pengumpulan data melalui dokumentasi dimaksudkan untuk menghimpun dokumen yang ada hubungannya dengan kegiatan belajar di
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Endang Tuni Suronoto
kelas,berupa foto kegiatan belajar mengaja r dan RPP. Tehnik Analisis Data Tehnik analisis yang digunakan adalah reduksi data yaitu kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data serta transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan. Penyajian data berupa sekumpulan informa si dalam bentuk tes naratif yang disusun, diatur dan diringkas sehingga mudah dipah ami. Hal ini dilakukan secara bertahap kemudian dilakukan penyimpulan dengan cara diskusi bersama mitra kolaborasi. Untuk menentukan hasil tertinggi ( ideal ) yang dapat dicapai adalah 75 sedangkan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Rumus Mencari Nilai Akhir Individual
awal menunjukkan bahwa dari 20 orang siswa hanya 3 orang siswa yang mampu menulis karangan narasi dengan baik dan benar.
Berdasarkan hasil tersebut bahwa siswa kelas IV SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo pada dasarnya belum dapat menulis karangan narasi dengan baik dan benar. Dengan permasalahan ini maka peneliti ingin Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Model Tugas Proyek. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Tahap Persiapan Tahap perencanaan kegiatan siklus 1 dilaksanakan tanggal 04 dan 09 Mei 2015 yaitu sebagai berikut : a. Menyusun RPP b. Menyiapkan materi pelajaran c. Menyusun lembar penilaian belajar Jumlahskor yang diperoleh siswa dalam menulis karangan NAI = x100 narasi. Jumlah skor yang tertinggi Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Pertama-tama meneliti mengecek kehadiran siswa, dilanjutkan dengan Ket : menyampaikan materi dan tujuan SB = 4 ( 80 – 100 ) pembelajaran. b. Peneliti memperlihatkan media gambar B = 3 ( 65 – 79 ) pada siswa. c. Menjelaskan cara menulis karangan C = 2 ( 55 – 64 ) narasi dengan baik. Narasi (cerita) merupakan corak tulisan yang bertujuan K = 1 ( 0 – 54 ) menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman berdasarkan perkembangan 4. Hasil Penelitian Dan Pembehasan dari waktu ke waktu yang dijabarkan Deskripsi Hasil Penelitian dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Penulis melakukan penelitian pada Narasi memiliki karakteristik sebagai pelaksanaan pembelajaran sebanyak 2 berikut: 1) Adanya peristiwa atau siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2.Penelitian kejadian baik nyata atau fiktif. 2) alur pada masing – masing siklus mencakup cerita dari prolog (awalan), penjabaran penilaian aktivitas guru dan aktivitas siswa (tengah), dan epilog (akhir). 3) Setting setelah pelaksanaan pembelajaran. Setiap atau tempat kejadian peristiwa dimana selesai proses pembelajaran peneliti tokoh mengalami peristiwa tersebut, bersama guru mitra melakukan refleksi menjelaskan rangkaian peristiwa dari tentang masalah– masalah yang ditemukan latar belakang, awal kejadian konflik pada proses pembelajaran. sampai akhir peristiwa. d. Siswa dibagi dalam 4 kelompok. Pelaksanaan Observasi Awal e. Peneliti memberikan tugas kelompok Observasi awal dilaksanakan pada yaitu tugas menulis karangan narasi tanggal 30 April 2015. Hasil observasi berdasarkan gambar yang sudah Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Endang Tuni Suronoto
diberikan oleh peneliti kepada masing – masing kelompok. Tugas masing – masing kelompok yaitu: Kelompok 1: Buaya dan Kerbau ( gambar ). Kelompok 2: Liburan ke pantai gambar). Kelompok 3:Persahaba tan Ani dan Tasya (gambar). Kelompok 4: Cuci tangan sebelum makan ( gambar ) f. Setiap perwakilan kelompok memaparkan hasil kelompok di depan kelas atau di depan kelompok yang lain. g. Setelah membagikan tugas kelompok peneliti memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat karangan narasi berdasarkan judul mereka masing – masing. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan secara menyeluruh terhadap setiap tahapan sehingga dapat di ketahui tingkat ketercapaian indikator kinerja yang telah dirumuskan sebelumnya. Dengan melakukan penilaian tentang aspek yang dinilai seperti yang ada pada tabel dibawah ini. Tabel 1.Hasil Pengamatan Siklus I. Tabel 1 Hasil pengamatan siklus 1 tentang nilai menulis karangan. Aspek yang dinilai
Menetapkan topik
Menentukan tujuan penulisan
Menggunakan penulisan Membuat kerangka Mengembangkan Menggunakan paragraf sesuai ejaan dan tanda Jumlah skor karangan kerangka karangan bebas (narasi) baca
Menentukan tujuan penulisan, siswa yang memperoleh nilai Cukup 11 atau 55% dan siswa yang memperoleh niai Kurang ada 9 orang siswa atau 45 %. 3). Membuat kerangka karangan, dari 20 orang siswa ada 11 orang siswa yang memiliki nilai Baik atau 55 %, siswa yang memiliki nilai Cukup 2 orang siswa atau 10 % dan 7 orang siswa yang memiliski nilai Kurang atau 35 %. 4). Mengembangkan kerangka karangan dari 20 orang siswa yang memiliki nilai Baik ada 11 orang siswa atau 55 %, dan yang memiliki nilai Kurang ada 9 orang siswa atau 45%. 5). Mengguna kan paragraf dari 20 orang siswa yang memiliki nilai Cukup 14 orang siswa atau 70 % dan 6 orang siswa yang memiliki nilai Kurang atau 30 %. 6). Menggunakan penulisan sesuai ejaan dan tanda baca, dari 20 orang siswa yang memiliki nilai Cukup ada 11 orang siswa atau 55%, dan 9 orang siswa yang memili nilai Kurang atau 45 %. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Sangat
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K ∑
0 12 7 1 0 0 11 9 0 11 2 7 0 11 0 9 0 0 14 6 0 0 11 9 1,294
℅
0 60 35 5 0 0 55 45 0 55 10 35 0 55 0 45 0 0 70 30 0 0 55 45 64,70%
baik
Baik
cukup
Kurang
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru dengan Pada siklus 1 aspek yang dinilai memperhatikan hasil kegiatan belajar pada dalam menulis karangan ada beberapa siklus 1 sebagaimana tercantum pada tabel siswa yang memperoleh nilai baik yang 2 tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaa terbagi atas beberapa aspek: 1) Menetapka n pembelajaran yang dilaksanakan guru n topik, dari 20 siswa yang terdapat 12 belum memenuhi target yang diharapkan. siswa yang memperoleh nilai Baik dengan Data perbandingan hasil pengamatan yang presentase 60%,7 orang siswa memperoleh diperoleh guru mitra sebanyak 8 aspek atau nilai Cukup atau 35% dan 1 orang siswa 66,7% sedangkan penelitian mencapai 6 memperoleh nilai Kurang atau 5%. 2). aspek atau 50%, sehingga pelaksanaan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Endang Tuni Suronoto
kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Tahap Analisi dan Refleksi Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus 1 peneliti menemukan beberapa kelemahan pada siklus 1 masih ada aspek yang nilainya belum sesuai indikator kinerja diantaranya sebagai berikut: a. Menentukan tujuan penulisan b. Menggunakan penulisan sesuai ejaan dan tanda baca. c. Penguasaan kalimat yang kurang. Berdasarkan hasil refleksi tersebut untuk mengatasi kelemahan yang terjadi dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi menulis karangan narasi maka perlu adanya siklus berikutnya atau siklus perbaikan, yaitu siklus 2. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus 2 Tahap Perencanaan. Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus 1 peneliti menemukan beberapa kelemahan pada siklus 1 masih ada aspek yang nilainya belum sesuai indikator kinerja diantaranya sebagai berikut: a. b.
Menentukan tujuan penulisan Menggunakan penulisan sesuai ejaan dan tanda baca. c. Penguasaan kalimat yang kurang. Berdasarkan hasil refleksi tersebut untuk mengatasi kelemahan yang terjadi dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi menulis karangan narasi maka perlu adanya siklus berikutnya atau siklus perbaikan, yaitu siklus 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Peneliti menjelaskan kembali aspekaspek yang belum dipahami oleh siswa dalam menulis karangan narasi pada tugas individu: 1) Menentukan tujuan penulisan, dimana dalam menentukan tujuan penulisan, diketahui apa yang ingin dilakukan pada tahap penulisan bahkan apa yang diperlukan, luas lingkup bahasan,
pengorganisasian dan mungkin juga sudut pandang yang digunakan. 2) Menggunakan penulisan sesuai ejaan dan tanda baca merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis. Dalam menyusun sebuah karangan harus lebih memperhatikan lagi penulisan ejaan dan tanda baca. 3) Penguasaan kalimat yaitu kalimat harus memenuhi sasaran, mampu menimbulkan pengaruh, meninggalka n pesan dan dapat membangkitkan selera pembaca. b. Peneliti memperhatikan media pembel ajaran. c. Siswa dibagi 4 kelompok d. Peneliti memberikan tugas kelompok yaitu membuat karangan narasi sesuai dengan judul yang diberikan oleh peneliti. Tugas kelompok yaitu Kelompok 1 : Rapunsel ( cerita ). Kelompok 2 : Liburan ke taman binatang ( cerita ). Kelompok 3 : Bawang merah dan bawang putih ( cerita ). Kelompok 4 : Pinokio ( cerita ) Tahap Pemantauan dan Evaluasi Tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap setia tahapan sehingga dapat diketahui tingkat ketercapai an indikator kinerja yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari hasil pelaksanaan siklus 2 terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Tabel 3 Hasil pengamatan siklus 2 tentang nilai menulis karanga. Aspek yang dinilai
Menetapkan topik
Menentukan tujuan penulisan
Membuat kerangka karangan
Menggunakan penulisan Mengembangkan Menggunakan paragraf sesuai ejaan dan tanda Jumlah skor kerangka karangan bebas (narasi) baca
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K ∑
15 5 0 0 0 17 3 0 0 17 3 0 0 17 3 0 0 17 3 0 0 17 0 3 1,604
℅
75 25 0 0 0 85 15 0 0 85 15 0 0 85 15 0 0 85 15 0 0 85 0 15 80,20%
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Endang Tuni Suronoto
Setelah pertemuan ke 2, dilaksan kannya evaluasi secara keseluruhan. Dimana dalam penerapan model tugas proyek pada siklus 2 lebih baik dari siklus 1. Hal ini ditunjukkan dari tabel diatas bahwa terdapat peningkatan presentasi yang signifikan. Pada siklus 2 dalam materi menulis karangan terdapat 17 orang siswa yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan hanya 3 orang siswa yang belum memenuhi KKM. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Baik
Cukup Kurang
Pada siklus 2 peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan. Siswa yang semula hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru dan teman, telah berani bertanya dan mengeluarkanpendapat. Hal ini disebabkan guru terus memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat ikut aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru dengan memperhat ikan hasil kegiatan belajar pada siklus 2 sebagaimana tercantum pada tabel 4 tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru sudah memenuhi target yang diharapkan. Data perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 12 aspek atau 92,3% sedangkan penelitian mencapai 11 aspek atau 84,6%, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar sudah berhasil.
Pembahasan Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dan 2 menunjukkan bahwa penerapan model tugas proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan narasi. Sebelum adanya penerapan model tugas proyek presentasi siswa masih rendah, tetapi setelah diterapkan model tugas proyek mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan sebelum diterapkannya model tugas proyek. Pada siklus 1 dari 20 orang siswa yang mampu menulis karangan ada 11 orang atau 6,470% yang sudah memenuhi standar KKM. Pada siklus masih ada beberapa indikator kinerja yang belum di pahami oleh siswa yaitu a) Menentukan tujuan penulisan, b) Menggun akan penulisan sesuai ejaan dan tanda baca, c) penguasaan kalimat yang kurang. Dari hasil tersebut diadakan siklus perbaik an yaitu siklus 2. Pada siklus 2 dari 20 orang siswa yang mampu menulis karanga n dengan baik ada 17 orang siswa atau 8,020% yang sudah memenuhi standar KKM 5. Simpulan Dan Saran a. Simpulan Penerapan model tugas proyek menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah menguasai materi yang disajikan. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa.Penerapan model tugas proyek pembelajaran di kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar tersebut dinyatakan tuntas karena secara umum pencapaian hasil belajar siswa berada diatas standar batas tuntas nilai KKM yaitu 75. b. Saran Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model tugas proyek pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Endang Tuni Suronoto
tahun pelajaran 2014/2015, maka sara yang dapat diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkat kan hasil belajar siswa SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo.
berbasis-proyek-atau.html. Diunggah pada hari selasa 21 April 2015. 17.00 WIB
6. REFERENSI Hamzah B. Uno, Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara. Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT. Gramedia Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: PT. PUSTAKA PELAJAR. Sugiyanto.2008.ModelModelPembelajaranInovatif.Surakarta Syafi’ie(1988:45)http://bahasa.kompasiana .com/2012/03/25/hakikat-keterampilanmenulis-449101.html. Diunggah pada hari selasa 21 April 2015. 17.00 WIB PusatBahasa(2003.46)http://jaririndu.blogs pot.com/2011/08/jenis-jenis-menulis.html. Diunggah pada hari selasa 21 April 2015. 17.00 WIB. http://penelitiantindakankelas.blogspot.co m/2014/05/model-pembelajaran-projectbased.html. Diunggah pada hari selasa 21 April 2015. 17.00 WIB. Barron,dkk(1998)http://jurnalbidandiah.blo gspot.com/2012/04/model-pembelajaran-
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015