[MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG]
Muhamad Nasir & Irzawati
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG Oleh
Muhamad Nasir dan Irzawati Abstrak Tulisan ini berawal dari penelitian di semester kelas IX siswa MTs Negeri 1 Palembang, pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan model CIRC. Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah memberikan hasil optimal terhadap kemampuan siswa dalam membaca memindai. Model CIRC diharapkan dapat memberi pencerahan bagi siswa upaya menangkap makna yang terkandung dalam sebuah teks bacaan/wacana. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkannya CIRC maka kemampuan siswa membaca memindai meningkat. Perolehan rerata hasil yang dicapai siswa adalah 71,7 yang berkemampuan cukup baik hingga sangat baik dan telah memenuhi KKM 70 yang dipersyaratkan. Kata Kunci: membaca, memindai, model, pengajaran, siswa
Hal ini dibuktikan dengan hasil tes
A. PENDAHULUAN Hasil dialog peneliti dengan guru bidang studi bahasa Indonesia kelas IX MTs
Negeri
1
Palembang,
dapat
diketahui bahwa pada umumnya siswa kelas IX ini masih mengalami kesulitan dalam memahami ragam wacana dalam hal ini upaya mencari informasi khusus yang terdapat dalam sebuah wacana. Utamanya dengan standar kompetensi yang
meminta
guru
melakukannya
dengan membaca memindai. 55
jumlah temuan informasi khusus yang dibebankan
kepada
mereka
setelah
dilakukan aktivitas membaca pada kelas IX yang diikuti oleh 273 siswa. Hal ini diperkuat pula dengan data nilai
rata-
rata siswa (khususnya pada materi pokok membaca memindai yang pada tahun pelajaran 2010/2011 baru mencapai 5,6. Membaca
memindai
sering
disebut membaca scanning. Istilah lain scanning adalah teknik baca sepintas
| (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 2, Nomor 1, Agustus 2013: Hlm. 55-64)
[MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG]
atau
teknik
baca
tatap
(Zuchdi,
Muhamad Nasir & Irzawati
(1991),
berdasarkan
sifat
1999:170). Scanning merupakan teknik
keterpaduannya, pembelajaran terpadu
membaca sekilas dan cepat, tetapi teliti
dapat dikelompokkan menjadi: 1) model
dengan
dan
dalam satu disiplin ilmu yang meliputi
memeroleh informasi tertentu atau fakta
model connected (keterhubungan) dan
khusus dari sebuah bacaan (Tarigan,
model nested (terangkai); 2) model antar
1994:31).
bidang
maksud
menemukan
Dalam
penggunaannya,
studi
sequenced
yang
(urutan),
meliputi
model
model
shared
pembaca langsung mencari informasi
(perpaduan), model webbed (jaring laba-
tertentu
yang
laba), model theaded (bergalur) dan
diinginkan tanpa memerhatikan atau
model integreted (terpadu); 3) model
membaca bagian lain dalam bacaan
dalam lintas siswa.
atau
fakta
khusus
yang tidak dicari. Setelah menemukan
Pencapaian tujuan pembelajaran
infomasi yang dicari, pembaca membaca
membaca perlu diupayakan dengan
dengan teliti untuk memperoleh infomasi
berbagai alternatif model pembelajaran.
tersebut.
Dalam hubungan itu, peneliti mencoba memperkenalkan
B. TINJAUAN PUSTAKA Dalam
model
CIRC
untuk
pembelajaran membaca. Dengan CIRC
kehidupan
sehari-hari,
ini yang merupakan model kooperatif
teknik membaca memindai digunakan
terpadu membaca dan menulis, murid
dengan tujuan, antara lain menemukan
pada
topik tertentu, memilih acara tertentu,
bersikap
menemukan kata dalam kamus, mencari
menanggapi berbagai fenomena dan
nomor telepon dalam buku petunjuk
makna yang terdapat di dalam sebuah
telepon, dan mencari entri pada indeks
tulisan dengan ragam yang berbeda.
akhirnya kritis
diharapkan dan
peka
terbiasa dalam
(Soedarso, 2004:96). Selanjutnya dapat
Pemahaman murid atas berbagai
mencari makna kata-kata tersebut dari
isi wacana tulis ini, dan makna, serta nilai
dalam kamus dengan teknik membaca
yang
memindai.
merupakan prioritas pertama dan utama
Model pembelajaran Cooperative
terdapat
di
dalam
tulisan
model CIRC ini.
Integrated Reading and Composition (CIRC)
ini
dapat
dikategorikan
pembelajaran terpadu. Menurut Fogarty 56
| (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 2, Nomor 1, Agustus 2013: Hlm. 55-64)
[MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG]
C. METODE PENELITIAN
perilaku sikap siswa kelas IX.D MTs Negeri
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Muhamad Nasir & Irzawati
prosedur
penelitian
1 Palembang dalam membaca memindai setelah
mengikuti
tindakan kelas (PTK) dengan beberapa
membaca
memindai
siklus terdiri atas, (1) perencanaan, (2)
CIRC.
tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Data
penelitian
bersumber
dengan
model
peningkatan
dari
keterampilan membaca memindai dapat
aktivitas pembelajaran berlangsung yang
dijawab dengan deskripsi data secara
menerapkan model CIRC. Interaksi guru
kuantitatif
dan siswa yang berakhir dengan evaluasi
peningkatan rata-rata keterampilan siswa
untuk
membaca emindai dari tahap prasiklus,
menilai
ini
Persoalan
pembelajaran
kualitas
hasil
belajar,
menjadi bahan analisis penelitian ini.
untuk
mengetahui
siklus I, dan siklus II.
Pengumpulan
data-data
diperoleh
langkah-
membaca memindai prasiklus dan siklus I
langkah berikut. ariabel keterampilan
terlihat bahwa keterampilan siswa dalam
membaca memindai diperoleh dari tes
membaca memindai belum memenuhi
siswa selama mengikuti pembelajaran.
rata-rata klasikal yang ditentukan. Hasil
Variabel
CIRC
membaca memindai siswa pada tahap
diperoleh dari observasi, wawancara,
prasiklus hanya mencapai 52,57 dan
jurnal, dan dokumentasi foto.
siklus I mencapai 72,92. Pembelajaran
tersebut
melalui
penggunaan
model
Pada
kegiatan
memindai
pembelajaran
Teknik yang digunakan untuk
membaca
menganalisis data penelitian ini adalah
walaupun
teknik kuantitatif dan teknik kualitatif.
pembelajarannya dengan refleksi dan
telah
pada
siklus
I
dioptimalkan
analisis hasil kegiatan pembelajaran di D. HASIL PENELITIAN Pembahasan
akhir hasil
penelitian
pembelajaran
namun
hasilnya
belum memuaskan.
ditujukan untuk menemukan jawaban
Keadaan tersebut disebabkan oleh
atas permasalaan yang diangkat dalam
masih banyaknya siswa yang mengalami
penelitian. Permasalahan pertama yaitu
kesulitan
adakah
informasi khusus yang ditugaskan. Siswa
peningkatan
keterampilan
dalam
belum
pada siswa kelas IX.D MTs Negeri 1
informasi yang diperoleh berdasarkan
Palembang
hasil pemikiran siswa sendiri sehingga
57
adakah
perubahan
menuliskan
subjek
membaca memindai dengan model CIRC dan
dapat
menemukan
kembali
| (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 2, Nomor 1, Agustus 2013: Hlm. 55-64)
[MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG]
masih
banyak
ditemui
Muhamad Nasir & Irzawati
hasil
beberapa faktor antara lain, faktor internal
pengembangan informasi khusus tadi
dan faktor eksternal. Faktor internal
yang nyaris sama.
adalah faktor yang berasal dari diri siswa
Setelah dilaksanakan pembelajaran
sendiri
yaitu
minat
siswa
terhadap
dengan model CIRC pada siklus II dengan
pembelajaran membaca. faktor eksternal
tema yang berbeda-beda dan lebih
berasal dari penggunaan model yang
sederhana lagi dan membahas kesulitan-
kurang
kesulitan
perhatian siswa.
siswa
dalam
membaca
tepat
dan
kurang
menarik
memindai pada siklus I, ternyata kesulitan
Hasil tes membaca memindai
siswa dalam membaca memindai dapat
pada siklus I mencapai rata-rata 58,9
diatasi.
mengalami
termasuk
kategori
kurang.
Dengan
peningkatan dari hasil prasiklus dan hasil
demikian,
hasil
tersebut
belum
tes siklus I. Lebih rinci peningkatan
memenuhi
rata-rata
keterampilan
diharapkan.
Nilai
Hasil
setelah
siklus
II
membaca
mendapatkan
memindai pembelajaran
diakumulasikan
rata-rata
dari
Pada
nilai
yang tersebut
beberapa siklus
I,
aspek
dengan model CIRC untuk tiap aspek
penilaian.
aspek
penilaian disajikan pada tabel berikut.
menemukan subjek informasi sebesar
Hasil prasiklus nilai rata-rata kelas
56,7 masuk kategori kurang dan hanya
mencapai 55,4 termasuk kategori kurang.
mengalami peningkatan sebesar 0,1 atau
Nilai rata-rata tersebut berasal dari jumlah
6,25% dari nilai rata-rata prasiklus. Aspek
rata-rata
yang
menemukan informasi dengan tepat dan
dinilai. Pada prasiklus, aspek menemukan
cepat sebesar 62,5 dan ini masih masuk
subjek informasi mencapai nilai rata-rata
kategori kurang walaupun
sebesar 53,3 masuk kategori kurang.
peningkatan sebesar 1,3 atau 11,6% dari
Aspek menemukan informasi dengan
nilai
rata-rata
prasiklus
tepat dan cepat sebesar 56 masuk
mengemukakan
kembali
kategori
kemampuan
dengan bahasa sendiri sebesar 57,5
informasi
masuk kategori kurang dan mengalami
dengan bahasa sendiri sebesar 57 masuk
peningkatan sebesar 0,1 atau 0,9% dari
kategori kurang.
nilai rata-rata prasiklus. Dengan demikian,
masing-masing
kurang.
mengemukakan
Aspek kembali
Keterampilan membaca tergolong 58
siswa
memindai rendah
aspek
yang
disebabkan
mengalami .
Aspek informasi
dalam
dapat disimpulkan bahwa keterampilan
masih
membaca
oleh
cepat
siswa
mengalami
peningkatan sebesar 0,5 atau 6,25% dari
| (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 2, Nomor 1, Agustus 2013: Hlm. 55-64)
[MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG]
nilai rata-rata prasiklus. Hasil tes membaca
Dari
Muhamad Nasir & Irzawati uraian
tersebut,
dapat
memindai pada siklus II diperoleh rata-
diketahui peningkatan aspek terbesar dari
rata nilai siswa sebesar 78,1 dalam
prasiklus ke siklus I yaitu menemukan
kategori baik. Pencapaian nilai tersebut
informasi khusus dengan tepat dan cepat
telah mencapai rata-rata yang telah
sebesar 11,6%, sedangkan aspek terkecil
ditentukan. Nilai masing-masing aspek
pada mengemukakan informasi kembali
diuraikan sebagai berikut.
dengan bahasa sendiri yaitu sebesar
Aspek
subjek
0,9%. Pada prasiklus siswa lebih mudah
informasi sebesar 76,7 masuk kategori
menemukan informasi khusus dengan
baik dan mengalami peningkatan sebesar
tepat
0,6 atau 37,6% dari nilai rata-rata siklus I
mengemukakan
atau meningkat sebesar 0,7 atau 43,8%
dengan bahasa sendiri yang sesuai
dari
dengan situasi yang digambarkan.
nilai
menemukan
rata-rata
prasiklus.
Aspek
dan
cepat
daripada
kembali
informasi
menemukan informasi khusus dengan
Peningkatan aspek terbesar dari
tepat dan cepat sebesar 73,5 masuk
siklus I ke siklus II yaitu mengemukakan
kategori
mengalami
kembali informasi khusus dengan bahasa
peningkatan sebesar 2,2 atau 17,6% dari
sendiri sebesar 46,1%, sedangkan aspek
nilai rata-rata siklus I atau meningkat
terkecil pada menemukan
sebesar 3,5 atau 31,3% dari nilai rata-rata
khusus dengan cepat dan tepat yaitu
prasiklus. Aspek mengemukakan kembali
sebesar
informasi dengan bahasa sendiri sebesar
mudah mengemukakan informasi khusus
84 masuk kategori baik dan mengalami
dengan bahasa sendiri dibandingkan
peningkatan sebesar 5,3 atau 46,1% dari
dengan menemukan informasi yang
nilai rata-rata siklus I atau meningkat
diminta.
cukup
dan
sebesar 5,4 atau 47,4% dari nilai rata-rata prasiklus. disimpulkan
Dengan
demikian,
bahwa
dapat
keterampilan
17,6%.
Siswa
informasi
merasa
lebih
Peningkatan aspek terbesar dari prasiklus
ke
siklus
mengemukakan
II
dicapai
informasi
oleh khusus
membaca memindai siswa mengalami
dengan menggunakan bahasa sendiri
peningkatan sebesar 2,7 atau 33,8% dari
yaitu sebesar 47,4%, sedangkan aspek
nilai rata-rata siklus I atau meningkat
terkecil pada kemampuan menemukan
sebesar 3,2 atau 40,8% dari nilai rata-rata
informasi dengan cepat dan tepat yaitu
prasiklus.
sebesar 31,3%. Pada siklus II siswa lebih mudah
59
mengemukakan
kembali
| (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 2, Nomor 1, Agustus 2013: Hlm. 55-64)
[MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG]
Muhamad Nasir & Irzawati
informasi yang didapat dengan bahasa
ditunjukkan dengan antusiasnya siswa
sendiri yang sesuai dengan situasi yang
yang bertanya tentang hal-hal yang
digambarkan
kurang siswa pahami. Siswa yang berani
pada
sebuah
cerita
daripada menemukan informasi khusus
berpendapat
dengan cepat dan tepat..
mereka
Peningkatan membaca
keterampilan
memindai
ini
mengemukakan
sangat
membaca,
bahwa
menyukai
khususnya
kegiatan membaca
merupakan
memindai. Melalui membaca memindai
prestasi siswa yang cukup memuaskan.
mereka dapat mengekspresikan perasaan
Sebelum diberlakukannya tindakan siklus I
dan pikiran ke dalam bentuk tulisan
dan siklus II ini, keterampilan siswa masih
kreatif.
kurang dan belum baik. Setelah diadakan pembelajaran
dengan
model
Perilaku kedua yang diamati adalah
CIRC
perhatian siswa terhadap penjelasan
keterampilan membaca memindai siswa
yang diberikan guru. Pada siklus I
meningkat.
perhatian siswa cukup baik terhadap
Berdasarkan hasil observasi yang
penjelasan yang diberikan guru siswa
dilakukan peneliti pada siklus I dan siklus II
sudah
dapat diketahui bahwa setiap aspek yang
mendengarkan
terdapat dalam observasi mengalami
penjelasan dari guru. Namun tidak
peningkatan dari siklus I ke siklus II. Jenis
semua siswa berlaku demikian, terlihat
perilaku pertama yang diamati adalah
beberapa siswa berbicara sendiri dengan
antusias
teman
siswa
dalam
mengikuti
cukup
bersemangat dan
dalam
memperhatikan
sebangkunya
saat
guru
pembelajaran. Pada siklus I antusias siswa
menjelaskan materi di depan kelas.
dalam kegiatan pembelajaran termasuk
Sebagian siswa belum tertarik terhadap
ke dalam kategori cukup. Siswa cukup
pembelajaran
berantusias dalam kegiatan pembelajaran
Selain itu, siswa juga masih banyak yang
membaca
masih
belum berani bertanya atau menjawab
kelihatan malu dan ragu saat akan
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal
bertanya kepada guru mengenai materi
ini berbeda dengan siklus II yang sudah
pembelajaran, dan saat praktik membaca
baik dalam memperhatikan penjelasan
memindai
dari
memindai.
siswa
kelihatan
malasan.
Sedangkan
antusias
siswa
pembelajaran 60
Siswa
pada
dalam
sangat
baik.
bermalassiklus
guru,
membaca
pada
siklus
memindai.
II
siswa
II
memperhatikan penjelasan dari guru
mengikuti
serta menanyakan hal-hal yang belum
Hal
ini
mereka pahami. Siswa terlihat sangat
| (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 2, Nomor 1, Agustus 2013: Hlm. 55-64)
[MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG]
Muhamad Nasir & Irzawati
bersemangat untuk mendengarkan dan
memindai adalah materi yang penting
mengikuti penjelasan guru. Tidak terlihat
bagi siswa. Siswa merasa senang dan
lagi siswa yang berbicara sendiri dengan
bersemangat saat disuruh mengerjakan
teman
tugas yang guru berikan yaitu tugas
sebangkunya
saat
guru
menjelaskan materi di depan kelas. Pada siklus
II
keaktifan
siswa
membaca memindai.
dalam
Perilaku
keempat
yang
diamati
mengajukan dan menjawab pertanyaan
adalah keaktifan siswa dalam kegiatan
yang diberikan oleh guru sudah terlihat.
pembelajaran. Pada siklus I keaktifan
Mereka tidak lagi malu dan ragu bertanya
siswa
tentang hal-hal yang berkaitan dengan
masih dalam kategori cukup. Hal ini
materi membaca memindai.
disebabkan karena
Perilaku ketiga yang diamati adalah keseriusan
siswa
kegiatan
pembelajaran
mereka
kelihatan
malu dan ragu-ragu atas pertanyaan
kegiatan
yang ingin mereka sampaikan kepada
pembelajaran. Pada siklus I keseriusan
guru, takut jika pertanyaan yang akan
siswa
pembelajaran
dikemukakan salah, atau malah mereka
sudah baik. Siswa kelihatan serius saat
bingung apa yang harus ditanyakan.
kegiatan
Berbeda dengan siklus II, pada siklus II
dalam
dalam
dalam
kegiatan
pembelajaran
Meskipun
demikian,
berlangsung. kegiatan
keaktifan
siswa
dalam
pembelajaran tidak terkesan tegang dan
pembelajaran
kaku karena antara guru dan siswa
diperlihatkan dengan keaktifan siswa
terjalin komunikasi yang baik dalam hal
dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa
menyampaikan
pembelajaran
sudah tidak malu lagi jika bertanya
sehingga siswa dapat menerima materi
kepada guru, siswa sudah kelihatan
dengan baik. Pada siklus II keseriusan
percaya
siswa dalam kegiatan pembelajaran juga
pendapat mereka.
materi
sudah baik. Pada siklus II siswa kelihatan serius
kegiatan
waktu
baik.
Hal
ini
mengemukakan
Perilaku kelima yang diamati adalah
pembelajaran
respon atau sikap siswa selama mengikuti
menganggap
pembelajaran. Pada siklus I dan siklus II,
memindai
respon atau sikap siswa selama mengikuti
adalah materi yang penting bagi siswa.
pembelajaran sudah baik. Semua siswa
Siswa kelihatan serius dalam kegiatan
memberikan respon yang baik selama
pembelajaran
mengikuti
karena
dalam
diri
sangat
kegiatan
mereka
pembelajaran
membaca
karena
mereka
menganggap pembelajaran membaca 61
pembelajaran
membaca
memindai. Siswa mengerjakan tugas
| (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 2, Nomor 1, Agustus 2013: Hlm. 55-64)
[MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG]
Muhamad Nasir & Irzawati
yang diberikan guru dengan baik dan
memindai, dan 4) memberikan banyak
tepat
contoh wacana yang lebih bervariasi.
waktu.
membaca
Pada
saat
kegiatan
memindai
siswa
kelihatan
sangat serius, tenang, dan tertib. Perilaku
terakhir
yang
Berdasarkan hasil jurnal pada siklus I dan siklus II, siswa semakin senang
diamati
terhadap
kegiatan
pembelajaran
adalah komentar yang diberikan siswa
membaca memindai. Selain itu, siswa
selama
juga
pembelajaran
membaca
sangat
tertarik
dengan model
memindai berlangsung. Pada siklus I dan
pembelajaran yang
siklus II siswa memberikan komentar yang
karena dapat membantu siswa dalam
baik yang
mengatasi kesulitan mereka pada saat
dapat bermanfaat untuk
memberikan
masukan
pembelajaran
membaca
digunakan
guru
dalam
membaca memindai. Hal ini ditunjukkan
memindai
antusias dan semangat siswa pada saat
sedangkan pada siklus II sebagian besar
pembelajaran
siswa juga memberikan komentar yang
siswa dalam membaca memindai juga
baik yang dapat menambah masukan
berkurang. Nilai rata-rata tes membaca
terhadap
membaca
memindai siswa yang semakin meningkat
I
dari siklus I ke siklus II.
pembelajaran
memindai.
Pada
mengungkapkan pembelajaran
siklus bahwa
membaca
siswa untuk
berlangsung.
Berdasarkan
hasil
Kesulitan
wawancara
memindai
dapat disimpulkan bahwa siswa merasa
sebaiknya ditambah alokasi waktunya,
senang dengan model yang digunakan
memberikan
contoh
wacana,
guru karena model yang digunakan
memberikan
kebebasan
untuk
sangat baik dan dapat membantu siswa
pemindaian, dan lain-lain.
dalam
Berbeda dengan siklus II, komentarkomentar
yang
mereka
ungkapkan
pembelajaran
memindai.
Mereka
membaca
mengungkapkan
dengan adanya model ini menambah
antara lain, 1) menambah alokasi waktu
variasi
untuk
membaca
membaca memindai sehingga siswa
pembelajaran
merasa senang dan tidak jenuh saat
membaca memindai harus lebih banyak
pembelajaran berlangsung. Selain itu,
menekankan kepada praktik agar siswa
siswa juga mengungkapkan dengan
lebih paham, 3) sering memberikan
adanya model CIRC dapat memudahkan
latihan kepada siswa untuk membaca
siswa dalam untuk menemukan informasi
memindai,
pembelajaran 2)
dalam
guru
dalam
pembelajaran
khusus dengan tepat dan cepat yang 62
| (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 2, Nomor 1, Agustus 2013: Hlm. 55-64)
[MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG]
dapat dikembangkan ke dalam bentuk
Muhamad Nasir & Irzawati
Peningkatan
keterampilan
tulisan dengan menggunakan bahasa
membaca memindai siswa kelas IX D
sendiri.
MTs.
Dengan
bimbingan
dan
Negeri
1
Palembang
setelah
pengarahan yang guru berikan dapat
mengikuti pembelajaran dengan model
membantu mereka dalam mengatasi
CIRC terlihat dari hasil tes membaca
kesulitan-kesulitan yang siswa temukan
memindai siswa pada tahap prasiklus,
selama kegiatan pembelajaran membaca
siklus I, dan siklus II. Nilai rata-rata siswa
memindai berlangsung.
pada prasiklus mencapai 53 (pembulatan
Dapat disimpulkan bahwa belajar dengan
menggunakan
mampu
meningkatkan
model
ke atas dari 52,57) kemudian setelah
CIRC
dilakukan siklus I meningkat menjadi 73
keterampilan
(pembulatan ke atas dari 72,92) atau
siswa dalam membaca memindai. Selain
meningkat
sebanyak
itu, terdapat perubahan perilaku siswa
prasiklus.
kearah yang lebih baik dalam mengikuti
meningkat menjadi 78 (pembulatan ke
pembelajaran membaca memindai.
bawah dari 78,45) atau meningkat
Setelah
sebanyak
7,58%
E. SIMPULAN DAN SARAN
meningkat
E.1 Simpulan
prasiklus.
25,94%
dilakukan
dari
sebanyak
dari
siklus
siklus 49,22%
I
II
dan dari
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa
E.2 Saran
pembelajaran
Berdasarkan
simpulan
hasil
membaca memindai dengan model CIRC
penelitian di atas, penulis menyampaikan
ternyata
saran sebagai berikut.
sangat
efektif
dalam
meningkatkan keterampilan membaca
Seharusnya para Guru Bahasa dan
memindai pada siswa kelas IX D MTs.
Sastra Indonesia dalam membelajarkan
Negeri 1 Palembang. Dengan demikian,
membaca
hipotesis tindakan yang menyatakan
model, teknik atau metode yang sesuai
bahwa
agar siswa menjadi lebih tertarik dalam
pembelajaran
membaca
memindai
menggunakan
memindai dengan model CIRC dapat
mengikuti
meningkatkan keterampilan membaca
memindai sehingga tujuan pengajaran
memindai siswa akan meningkat dapat
bahasa
terbukti atau diterima.
model CIRC merupakan alternatif yang
63
pembelajaran
dapat
membaca
tercapai. Penggunaan
| (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 2, Nomor 1, Agustus 2013: Hlm. 55-64)
[MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG]
dapat
mewujudkan
Muhamad Nasir & Irzawati
pembelajaran
tersebut. Hendaknya siswa dapat mengambil pengalaman dari pembelajaran model CIRC
untuk dikembangkan ke dalam
pelbagai bentuk teks yang akan dipindai karena banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kecakapan tersebut.
PUSTAKA RUJUKAN Muchlisoh dkk. (1992). Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta Depdikbud. Soedarso. (1988). Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia. Tarigan, H.G. (1994). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wulan, Ratna.2010. Peranan Pelatihan Membaca dengan Model KognitifBehavioral terhadap Kemampuan Membaca pada Anak. Yogyakarta:UGM. Zuchdi, D. (1999). Peningkatan Kemampuan Memahami Bacaan dan Kemandirian dengan Teknik Pre Reading Plan. Laporan Penelitian Lembaga Penelitian: Universitas Negeri Yogyakarta.
64
| (Ripteksi Kependidikan PGRI, Volume 2, Nomor 1, Agustus 2013: Hlm. 55-64)