PENINGKATAN MINAT MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIADENGAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 07 KOTO SANI KAB. SOLOK Novi Rahmadani Pratama1, Marsis2, Erwinsyah Satria2 ¹)Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] Abstract This research is motivated by the lack of student interest in reading comprehension that affect student learning outcomes in learning Indonesian in interest asked, interest concern, interest question. Porpuse answer this research is to describe the students' interest in reading comprehension in fifth grade SD Negeri 07 Koto Sani kab. solok by using CIRC learning model. CIRC model theory based on opinions expressed by Istarani while the theory of interest refers to the views expressed by Djali. Subjects of this study were 12 fifth grade students of SD Negeri 07 Koto Sani. The research instrument used in this study is the observation sheet student's interests, learning execution teacher observation sheets, and test results of students' learning. The results showed that, on average an increase in the percentage interest of the students asked which of 37.49% in the first cycle increased to 62.50% in the second cycle. The percentage of student interest in the attention of 54.16% in the first cycle increased to 87.49% in the second cycle. The percentage of student interest in answering questions that dari16,66% in the first cycle increased to 66.66% in the second cycle. The percentage of student learning outcomes in practice / tasks of the average 66.66 in the first cycle increased to 83.33 in the second cycle. Based on the results of this study concluded that the Indonesian learning using learning model CIRC can increase student interest in reading will also be able to improve student learning outcomes fifth grade SD Negeri 07 Koto Sani kab.Solok. Key words : Motivation , CIRC strategy , learning Indonesian
Pendahuluan
kelas saat pembelajaran Bahasa Indonesia
A. Latar Belakang Masalah
di SD Negeri 07 Koto Sani terbukti bahwa
Peningkatan kualitas pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
ditandai dengan semakin meningkatnya
guru
minat baca yang dicapai siswa dalam
metode
proses pembelajaran. Berdasarkan hasil
membaca dalam pembelajaran kurang
wawancara
maksimal dan sering menjadi kendala
yang
dilaksanakan
pada
dominan
dengan
ceramah,
proses
menggunakan
sehingga
pembelajaran
minat
tanggal 10 November 2013 dengan ibu
dalam
dalam
Asniati serta peninjauan langsung dalam
pemahaman soal disetiap mata pelajaran
terutama dalam soal yang berbentuk soal
Cooperative Integrated Reading And
cerita. Dikarenakan masih banyak siswa
Composition.
yang
meremehkan
pelajaran
Bahasa
C. Manfaat Penelitian
Indonesia dibandingkan mata pelajaran
Penelitian ini diharapkan dapat
lainnya, seperti Ilmu Pengetahuan Alam
memberikan manfaat bagi beberapa pihak,
(IPA) dan Matematika.
terutama:
Pada tentang
saat
melakukan
proses
observasi
pembelajaran
1. Bagi peneliti lain, untuk mendapatkan
Bahasa
pengetahuan,
wawasan
Indonesia di kelas V dengan siswa
pembelajaran
Bahasa
berjumlah 12 orang, siswa yang aktif
dengan penggunaan model CIRC di
memperhatikan
kelas V Sekolah Dasar.
guru
hanya
beberapa
orang saja. Kegiatan siswa kebanyakan
tentang Indonesia
2. Bagi guru, sebagai acuan bagi guru
melirik kiri kanan, mengobrol dengan
bagaimana
teman, dan ada juga siswa yang sama
pembelajaran
sekali tidak ingin mengetahui tentang apa
model
yang disampaikan.
Bahasa Indonesia di kelas V Sekolah
B. Tujuan Penelitian
Dasar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
cara
CIRC
melaksanakan
dengan
penggunaan
pada
pembelajaran
3. Bagi siswa, menambah penggalaman
mendeskripsikan:
dan pengetahuan siswa bahwa belajar
1. Peningkatan minat bertanya siswa
Bahasa Indonesia tidak hanya melalui
pada pembelajaran Bahasa Indonesia
ceramah
di kelas V SD Negeri 07 Koto Sani
dilakukan melalui penggunaan model
Kab Solok dengan model Cooperative
CIRC sehingga proses pembelajaran
Integrated Reading And Composition.
mengesankan dan menyenangkan bagi
2. Peningkatan minat perhatian siswa
dari
guru,
tetapi
dapat
siswa.
pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 07 Koto Sani Kab model
Solok
dengan
menggunakan
Cooperative
Integrated
Reading And Composition.
A. Membaca Rahim
(2011:2)
menyatakan
bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak
3. Peningkatan minat siswa menjawab
hal, tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi
pertanyaan pada pembelajaran Bahasa
juga melibatkan aktivitas visual, berpikir,
Indonesia di kelas V SD Negeri 07
psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai
Koto Sani Kab Solok dengan model
proses visual, membaca merupakan proses
menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke
membaca
dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu
informasi secepat mungkin.
proses
c. Membaca Layap
berpikir,
membaca
mencakup
aktivitas pengenalan kata, pemahaman, interpretasi,
membaca
kritis,
dan
memindai
akan
mencari
Resmini (2008:9) mengemukakan, teknik membaca sekilas dibutuhkan pada
pemahaman kreatif.
saat kita ingin mengetahui sudut pandang
1. Tujuan Membaca
penulis tentang sesuatu, menemukan pola
Tarigan (2008:9) mengemukakan
organisasi
paragraf
atau
tujuh tujuan membaca yaitu: (1) membaca
gagasan umum dengan cepat.
untuk memperoleh perincian-perincian,
d. Membaca Intensif
(2) membaca untuk memperoleh ide-ide
Resmini
(2008:9)
menemukan
menyatakan,
utama, (3) membaca untuk mengetahui
membaca intensif atau intensive reading
urutan atau susunan, organisasi cerita,(4)
adalah proses membaca yang dilakukan
membaca untuk menyimpulkan, (5) untuk
secara seksama, cermat dan teliti dalam
mengklasifikasikan,
untuk
penanganan terpencil yang dilakukan pada
untuk
saat membaca
mengevaluasi,
(6)
dan
(7)
membandingkan dan mempertentangkan.
e. Membaca Nyaring
Dengan adanya tujuan membaca tersebut,
Resmini
(2008:10)
mengemu-
maka pembaca akan mengetahui apa
kakan, membaca nyaring atau membaca
tujuan membaca, dan apa yang ingin
bersuara
dicarinya dari bacaan tersebut.
membaca
2. Jenis-Jenis Membaca
meningkatkan kemampuan membaca dan
a. Membaca Pemahaman
menyimak.
Resmini ( 2008:8 ) menyatakan, Membaca pemahaman atau reading for
keras yang
merupakan
kegiatan
dilakukan
untuk
f. Membaca Dalam Hati Resmini
(2008:10)
mengemu-
understanding adalah salah satu bentuk
kakan, membaca dalam hati merupakan
dari kegiatan membaca dengan tujuan
jenis kegiatan membaca yang berbeda
utamanya unuk memahami isi pesan yang
dengan membaca nyaring tetapi memiliki
terdapat dalam bacaan.
kesamaan tujuan dalam mendalami materi
b. Membaca Memindai
yang terdapat dalam bacaan.
Rahim (2011:52) mengemukakan membaca
memindai
meningkatkan Siswa
yang
penting
kemampuan
B. Minat
untuk
Djali (2007: 121) menyatakan,
membaca.
“Minat merupakan rasa lebih suka dan
menggunakan
teknik
rasa keterkaitan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
(2) Guru
memberikan
wacana/kliping
pada dasarnya adalah penerimaan akan
sesuai dengan topik pembelajaran.
suatu hubungan antara diri sendiri dengan
(3) Peserta didik bekerja sama saling
sesuatu di luar diri”.
membacakan dan menemukan ide
1. Faktor Pendorong Minat
pokok
Tiga faktor yang mendasari timbulnya
terhadap wacana/kliping dan ditulis
minat adalah: (a) faktor dorongan dalam,
dalam selembar kertas.
dan
memberi
tanggapan
(b) faktor motivasi social, (c) faktor
(4) Guru membuat kesimpulan bersama.
emosional Minat
(5) Penutup
C. Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
CIRC Slavin (2012:27) mengemukakan bahwa CIRC merupakan pembelajaran kooperatif yang
menuntut
kelompok
dalam
menggunakan keahlian membaca buku teks. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC menuntut partisipasi anggota kelompok berdasarkan kemampuan dalam membaca buku teks. Kelompok ini terdiri dari masing-masing
siswa
yang
berbeda
kemampuannya dalam memahami materi bacaan dan beranggotakan empat atau lima
orang
kelompok.
dalam Dari
masing-masing
hasil
membaca,
diharapkan mereka mampu menjelaskan kembali materi pelajaran yang dibaca kepada temannya,
CIRC
Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Jenis penelitian yang
digunakan
adalah
penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. B. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian
tindakan
kelas
dilakukan di SD Negeri 07 Koto Sani Solok. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan
sesuai
tindakan dengan
kelas program
semester pada tanggal 24 Januari 2014 sampai 7 Februari 2014 yang telah disusun.
menurut
model
Subjek Penelitian adalah siswa
Istarani
kelas V SD Negeri 07 Koto Sani Solok.
(2011:113) adalah sebagai berikut: (1) Membentuk
A. Jenis Penelitian
3. Subjek Penelitian
Langkah-langkah pembelajaran
Metodologi Penelitian
kelompok
jumlah murid 12 orang yang terdiri dari 6 yang
anggotanya 4 orang secara heterogen.
perempuan dan 6 laki-laki.
4. Prosedur Penelitian
kritis
dan
komprehensif.
Model
Penelitian dilakukan dengan mengacu
pembelajaran ini merupakan hal baru bagi
pada disain Arikunto (2010:16) yang
siswa, sehingga dalam pelaksanaanya
terdiri
yaitu:
siswa mengalami perubahan cara belajar.
tindakan,
Biasanya siswa yang aktif dalam kelas
dari
empat
perencanaan,
komponen
pelaksanaan
observasi, dan refleksi.
tersebut hanya beberapa orang sehingga siswa
Terkait masalah tersebut, peneliti gagasan
dapat
dikatakan
sedikit sekali terjadi interaksi, namun
memberikan
setelah penggunaan model pembelajaran
solusi terhadap permasalahan tersebut.
CIRC ini dapat menunjukan minat yang
Salah satu model pembelajaran yang dapat
baik.
digunakan
untuk
lain
mempunyai minay dalam belajar dan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
memiliki
yang
untuk
meningkatan
minat
Pada siklus I hasil penelitian
belajar siswa dalam pembelajaran IPA
pelaksanaan
adalah
menggunakan model pembelajaran CIRC
model
CIRC
(Cooperative
Integrated Reading and Composition)
pembelajaran
dengan
pada pembelajaran Bahasa Indonesi kelas
Penelitian ini terdiri dari dua siklus
V
terungkap
bahwa
guru
membuat
yang tiap siklusnya terdiri dari 3 kali
rancangan pembelajaran dalam bentuk
pertemuan.
Rencana
yang
Pelaksanaan
dilakukan
pembelajaran
pembelajaran
menggunakan
CIRC.
model
Penelitian
ini
Pelaksanaan
Pembelajaran
Rencana
pelaksanaan
(RPP). pembelajaran
merupakan
rencana
menggunakan instrumen penelitian berupa
operasional pembelajaran yang memuat
lembar angket minat belajar siswa, lembar
beberapa indikator yang terkait untuk
observasi proses pembelajaran aspek guru,
dilaksanakan dalam satu atau beberapa
dan tes hasil belajar.
inidkator yang terkait untuk dilaksanakan
Pembelajaran
menggu-
dalam satu atau beberapa kali pertemuan.
nakan model pembelajaran CIRC adalah
Beberapa RPP yang dirumuskan pada
suatu
yang
siklus I yang terdiri dari dua kali
digunakan untuk membentuk kebiasaan
pertemuan tatap muka, dan satu kali
siswa berkonsentrasi dalam membaca,
pertemuan
melatih
membaca
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
peramalan
bertujuan untuk menciptakan minat siswa
model
dengan
pembelajaran
kemampuan
pemahaman, melatih berkenan
dengan
daya isi
bacaan,
untuk
tes
hasil
belajar.
dan
dalam belajar dan menciptakan kondisi
mengembangkan kemampuan membaca
yang memungkinkan terjadinya belajar
pada diri siswa. Dalam suatu kegiatan
yang lebih merata kepada semua siswa
pembelajaran
telah
sehingga tidak semua siswa terlayani
belajar, apabila terjadi proses perubahan
dengan baik. Namun, berkat komunikasi
perilaku pada diri siswa sebagai hasil dari
serta kerjasama yang baik antara peneliti
suatu pengalaman.
dengan guru kelas dan peneliti dengan
siswa
dikatakan
Berdasarkan tindakan, pengamatan
siswa, kendala-kendala tersebut dapat
dan analisis data siklus I, dapat dikatakan
teratasi
bahwa
dengan
pembelajaran CIRC dapat berlangsung
menggunakan model pembelajaran CIRC
dengan lancar dan terjadi peningkatan
memberi dampak adanya peningkatan
minat dan hasil belajar siswa pada setiap
minat belajar siswa kelas V Negeri 07
pertemuan.
Koto Sani. Dengan diterepkannya model
Dari
proses
pembelajaran
sehingga
hasil
penggunaan
pengamatan
model
nilai
pembelajaran CIRC dalam pembelajaran,
ketuntasan siswa siklus I didapatkan
terlihat peningkatan minat dan hasil
persentase
belajar siswa pada setiap pertemuan.
66,66% yang menguasai materi pelajaran.
Walaupun
terdapat
Hal ini masih belum mencapai target
kendala yang dihadapi saat melakukan
ketuntasan yang telah ditetapkan karena
penelitian.
masih rendahnya nilai akhir belajar siswa
pada
kenyataan
Pembelajaran
ketuntasan
siswa
hanya
dengan
siklus I. Pernyataan ini juga didukung dari
menggunakan model pembelajaran CIRC
persentase minat siswa selama penerapan
merupakan hal yang baru bagi siswa.
model pembelajaran CIRC dari pertemuan
Siswa masih bingung dengan langkah
pertama sampai kedua siklus I terlihat
pembelajaran
meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel
pembelajaran
menggunakan CIRC
yang
model diterapkan
aktivitas
siswa.
belum
ketuntasan
belajar
sehingga dalam pelaksanaannya peneliti
diperolehnya
menemui
yang
siswa secara klasikal dengan target yang
disebabkan oleh siswa yang melakukan
ditentukan yaitu 70% maka direncanakan
aktivitas negatif selama pembelajaran
untuk melakukan perbaikan di siklus II.
seperti:
berbagai
membuat
masalah
ribut,
Pada siklus II peneliti membuat
mengganggu teman yang sedang belajar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dan keluar masuk kelas tanpa permisi.
hampir sama dengan siklus I, akan tetapi
Disisi
memiliki
pada siklus ini terdiri atas 2 kali
untuk
pertemuan tatap muka dan satu kali
pembelajaran
pertemuan untuk pelaksanaan tes hasil
lain,
keterbatasan memberikan
guru
suasana
hasil
Karena
juga
kemampuan bimbingan
Rata-rata
belajar. Pada siklus II ini pembelajaran No Indokator
dengan menggunakan model pembelajaran
Pertemuan 1
CIRC pada materi membaca sekilas sudah 1
berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan
yang
diharapkan,
ini
dapat 2
dibuktikan dengan persentase ketuntasan belajar
siswa
sudah
mengalami
peningkatan yaitu 83,33% dan persentase minat belajar siswa yang juga mengalami
3
Mina t berta nya siswa
Mina t perha tian siswa
Mina t siswa menj awab perta nyaa n
33,3 3%
50,0 0%
16,6 6%
Rata-rata
2
Siklus I Ratarata
41,6 6%
58,3 3%
16,6 6%
37,4 %
58,3 3%
Siklus II Rat a2 rata 66,6 62,5 6% 0%
83,3 3%
91,6 6%
87,4 9%
Banyak Sekali
50,0 0%
66,6 6%
66,6 6%
Banyak
72, 21 %
Banyak
Pertemuan Kriteria
1
Sedi kit
54,1 %
Ban yak
16,6 %
Sedi kit Sek ali
36,10% Sedikit
peningkatan yaitu 72,21%. Tingginya persentase minat belajar dan ketuntasan
Kriteri a Banyak
Dari Tabel 1 di atas terlihat Hasil
siswa dapat dilihat dari analisa hasil observasi
pelaksanaan
pembelajaran
dengan penerapan model pembelajaran CIRC (aspek guru) pada siklus II oleh
persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I untuk indikator Minat bertanya siswa yaitu dari 37,4% meningkat menjadi
observer diperoleh skor rata-rata 86,9% artinya, jika didasarkan pada kriteria yang diterapkan skor rata-rata tersebut berada pada angka 76%-100% sehingga termasuk
62,50% pada siklus II. Hasil persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I untuk indikator
Minat perhatian siswa dari
kriteria sangat tinggi (baik). Dari hasil analisis penelitian siklus II minat siswa dalam model pembelajaran CIRC sudah mengalami peningkatan yang
54,1% meningkat menjadi 87,49% pada
siklus II. Hasil persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I untuk indikator Minat
sangat baik. Hal ini dibuktikan ketuntasan belajar siswa mencapai 83,33%. a. Aktivitas Belajar Siswa Dari penghitungan skor lembar
siswa menjawab pertanyaan yaitu dari 16,6% meningkat menjadi
66,66% pada
siklus II. Dengan demikian dapat kita
observasi minat siswa pada kedua siklus terlihat persentase minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran
simpulkan
bahwa
penerapan
pembelajaran CIRC dapat meningkatkan minat belajar Bahasa Indonesia siswa
CIRC. Tabel 1.
Persentase Hasil Pengamatan minat Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
model
kelas V SD Negeri 07 Koto Sani.
Data mengenai hasil belajar siswa
belajar akan meras jenuh, dan siswa yang
yang diperoleh melalui tes hasil belajar di
berkemampuan rendah dalam belajar akan
akhir siklus. Dalam hal ini terlihat
tertinggal.
perbedaan peningkatan ketuntasan hasil
pembelajaran
belajar pada siklus I dan siklus II. Dari
masalah ini.
hasil tiap tes siklus, terlihat hasil belajar
Dari
Akan
tetapi
CIRC
dapat
hasil
model mengatasi
penelitian
terlihat
Bahasa Indonesia siswa dalam dua siklus
pelaksanaan pembelajaran menggunakan
terlihat bahwa pada siklus I siswa yang
model pembelajaran CIRC dikategorikan
tunas belajar ada 8 orang siswa dan yang
baik. Dalam hal ini terlihat peningkatan
belum tuntas sebanyak 2 orang siswa
pengelolaan pembelajaran melalui model
dengan rata-rata nilai tes siswa adalah
pembelajaran CIRC pada Tabel 3.
66,66 sedangkan pada skor siklus II terjadi peningkatan yaitu terdapat 10
Tabel 2.
Persentase Pelaksanaan Pembelajaran Aspek Guru pada
orang siswa yang tuntas dan yang belum
Siklus I dan Siklus II Siklusi I
tuntas sebanyak 2 orang siswa dengan
Pertemua Jumlah n Skor
skor rata-rata tes 83,33. b. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran CIRC
Persen tase (%)
Krit eria
Perte muan
Jumla h Skor
1
11
73,33
Baik
2
12
80,00
Sang at Baik Sang at baik
1
9
60
2
11
73
Cuk up Baik
66,66
baik
Rata-rata persentase
(Aspek Guru)
Siklus II
Baik
Persentas Kriteria e (%)
86,9
Penggunaan model pembelajaran (CIRC) merupakan hal yang baru bagi siswa, sehinga dalam pelaksanaannya
Dari Tabel 2 di atas terlihat
siswa mengalami banyak perubahan cara
peningkatan jumlah skor dan rata-rat
belajar. Biasanya siswa mendapatkan
persentase yang diperoleh guru dalam
materi hanya dari apa yang diterangkan
mengelola
guru, kemudian siswa mengerjakan soal-
menggunakan model pembelajaran CIRC
soal secara individu, sehingga siswa pasif
pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I
dalam belajar dan sedikit sekali terlihat
rata-rata jumlah skor observasi aktivitas
minat siswa. Selain itu pembelajaran
guru dengan rata-rata persentase 66,6%,
model klasikal ini cepat atau lambatnya
kemudian pada siklsus II rata-rata dengan
penyampaian
persentase 86,9%. Hal ini menunjukkan
materi
oleh
guru
siklus
II
dengan
berpedoman pada kemampuan rata-rata
bahwa
siswa dalam belajar. Dengan demikian
pembelajaran sudah dapat dakatakan baik.
siswa yang berkemampuan tinggi dalam
pada
pembelajaran
pengelolaan
Berdasarkan
hasil
pengamatan
Reading
And
Composition
dapat
yang diperoleh maka pelaksanaan siklus II
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa
sudah mencapai kriteria keberhasilan yang
kelas V SD Negeri 07 Koto Sani Kab.
diharapkan, berarti penelitian ini berhenti
Solok, siklus I rata-rata hasil tes siswa
pada
adalah 66,66 sedangkan pada siklus II
siklus
II.
Guru
berhasil
menggunakan model pembelajaran CIRC
rata-rata hasil tes siswa adalah 83,33.
untuk meningkatkan minat siswa dalam
Diharapkan model pembelajaran
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V
CIRC dapat menjadi salah satu alternatif
SD Negeri 07 Koto Sani
bagu guru dan calon gurudalam memilih
Kesimpulan
model pembelajaran yang akan digunakan
Penerapan
model
Cooperative
dalam proses pembelajaran. Terutama
Integrated Reading And Composition
dalam
dapat meningkatkan minat bertanya siswa
Indonesia dengan materi membaca sekilas
kelas V SD Negeri 07 Koto Sani Kab.
Daftar Kepustakaan
Solok.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
siklus
I
presentase
minat
mengajukan pertanyaan adalah 37,49% sedangkan
pada
siklus
II
minat
mengajukan pertanyaan adalah 62,50%. (2)
Penerapan
model
Cooperative
Integrated Reading And Composition dapat meningkatkan minat perhatian siswa
proses
pembelajaran
Bahasa
Asma, Nur. 2008. Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP Press. Cahyani, Isah dan Hodijah. 2008. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI Press.
Solok, siklus I yaitu, presentase minat
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
perhatian siswa 54,16% sedangkan pada
Rahim,
kelas V SD Negeri 07 Koto Sani Kab.
siklus II minat perhatian siswa 87,49%. (3)
Penerapan
model
Cooperative
Integrated Reading And Composition dapat meningkatkan minat menjawab pertanyaan siswa kelas V SD Negeri 07 Koto Sani Kab. Solok, siklus I presentase minat
menjawab
Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
pertanyaan
Resmini, Novi dan Dadan Juanda. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
adalah
16,66% sedangkan pada siklus II minat menjawab pertanyaan adalah 66,66%. (4) Penerapan model Cooperative Integrated
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.