GREEN COMPUTING
Mengenal komputasi hijau Regulasi produk ramah lingkungan Kiat berkomputer yang hemat energi Membangun PC ramah lingkungan
Cover Buku ASUS ok.indd 1
Wawa Sundawa
5/6/2008 3:29:30 PM
Seputar Teknologi
Motherboard P5E3 Premium/WiFi-AP @n
80.23%Hemat Daya CPU! Teknologi ASUS EPU Membantu Menanam 17juta Pohon per Tahun
!IKLAN buku ASUS.indd 2
Motherboard ASUS P5E3 Premium/WiFi-AP @n adalah sebuah perbedaan. Motherboard ini menggunakan chipset Intel® X48 terbaru dan memberikan berbagai pilihan overclocking pada BIOS untuk overclocking yang ekstrim. Selain itu, dilengkapi juga dengan ASUS EPU yang mengontrol secara real-time untuk mencapai efisiensi daya terbaik sehingga Anda dapat menghemat daya CPU hingga 80.23% ketika menjalankan program berintensitas rendah. Dengan adanya teknologi ini, penghematan energi oleh motherboard ASUS berteknologi EPU secara tidak langsung dapat membantu menyelamatkan 17.285.833 pohon di bumi setiap tahunnya. Sekarang Anda dapat menikmati kinerja komputer yang tangguh dan menyelamatkan lingkungan pada saat bersamaan.
5/9/2008 8:00:14 AM
KONSUMSI DAYA «
Green Computing © Majalah PC Media, 2008 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
Chief Editor Anton R. Pardede Writer Wawa Sundawa Editor Renny Fitriastuti Graphic Design & Layout Lely Yulaena Mardiana
Merk Dagang
Secretary Evawani Utami Putri
Seluruh merk dagang yang digunakan dalam buku ini merupakan hak cipta dari pemegang merk dagang masing-masing.
Publishing PT Dian Digital Media, Jakarta
Peringatan dan Pernyataan
Printing PT Dian Rakyat, Jakarta
Segala daya upaya telah dikerahkan agar buku ini dapat selengkap dan seakurat mungkin, walau begitu tidak ada pernyataan apapun mengenai kebenaran maupun kecocokannya. Segala informasi di buku ini disediakan berdasarkan apa adanya. Penulis dan penerbit dengan segala hormat tidak bertanggung jawab pun tidak memiliki pertanggungjawaban kepada apapun atau siapapun akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan yang mungkin timbul yang berasal dari informasi yang dikandung dalam buku ini.
Editorial Address Gedung Warta Lt.4 Jl. Kramat IV/11 Jakarta Pusat-10430 Telp. (021) 315-3731 Fax. (021) 315-3732 Circulation Address Jl. Rawagirang No. 8 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur-13930, Telp. (021) 4682-6816, 7079-6499 Fax. (021) 4682-8919
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 1
5/6/2008 4:16:07 PM
3
» KONSUMSI DAYA
Daftar Isi Pengantar.........................................................................
7
Bab 1. Green Computing.......................................
9
Apa Itu Green Computing?................................................ Implementasi Sederhana.................................................... Sasaran Green Computing................................................. Visi....................................................................................... Standar Regulasi dan Inisiatif Industri............................... Pendekatan kepada Green Computing.............................
9 10 11 12 13 16
Bab 2. Keuntungan Green Computing.........
23
Langkah Awal..................................................................... 24 Penghematan Biaya............................................................ 24 Peran Teknologi................................................................. 26
Bab 3. Konsumsi Daya.............................................
29
Konsumsi Daya Komputer ................................................. 29 Seberapa Besar Sebuah PC Mengonsumsi Listrik?............ 30 Praktik Sederhana.............................................................. 32
Bab 4. Tahap Produksi.............................................
39
Green Manufacturing......................................................... Strategi dan Teknologi....................................................... Cakupan.............................................................................. Reduce, Reuse, dan Recycle...............................................
39 40 41 42
4
Buku ASUS.pdf 2
: Green Computing
5/6/2008 4:16:07 PM
KONSUMSI DAYA «
Bab 5. Implementasi Produsen..........................
45
ASUS Policy......................................................................... 45 Implementasi Hemat Energi.............................................. 48
Bab 6. Carbon Footprint.........................................
51
Definisi................................................................................ Studi Kasus.......................................................................... Mengurangi Carbon Footprint.......................................... Protokol dan Sertifikasi...................................................... Kritik.................................................................................... Implementasi...................................................................... Relevansi.............................................................................
52 53 54 55 58 59 60
Bab 7. Regulation and Inisiative.......................
61
Energy Star.......................................................................... 80 PLUS................................................................................ EPEAT.................................................................................. RoHS.................................................................................... Green Mark.........................................................................
62 63 63 64 64
Bab 8. Membangun Komputer Green..........
67
Menentukan Komponen Low-power................................ 67 Penggunaan Komputer...................................................... 81 Alternatif............................................................................ 81
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 3
5/6/2008 4:16:07 PM
5
Buku ASUS.pdf 4
5/6/2008 4:16:07 PM
PENGANTAR «
Pengantar Saat ini semakin banyak kumandang kata green atau hijau. Itulah salah satu yang memacu kami untuk dapat menghadirkan buku ini, agar Anda sebagai pembaca lebih mengenal lagi mengenai istilah ini. Sekilas mengenai green computing, ia bisa dikatakan sebagai proses atau praktik dari kegiatan berkomputer agar lebih ramah lingkungan. Jadi, apakah itu green computing? Dan apa saja yang berhubungan dengannya? Akan penulis paparkan di buku ini. Alternatif sudut pandang mengenai pendekatan terhadap ramah lingkungan juga penulis singgung. Hal ini berhubungan dengan unsur karbon, yang mana merupakan penyebab utama untuk isu global warming dan greenhouse gas emission. Selain itu, tentunya tidak lupa pada bagian akhir akan kami sampaikan apa saja yang diperlukan untuk membangun sebuah komputer green (green machine) untuk komputer rumahan, dan juga langkah-langkah konfigurasi dan penggunaan agar akibat yang ditimbulkan lebih mendekatkan lagi kepada tindakan yang ramah lingkungan serta hemat energi.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 5
5/6/2008 4:16:07 PM
7
Buku ASUS.pdf 6
5/6/2008 4:16:07 PM
GREEN COMPUTING «
Bab 1
Green Computing Apa itu green computing? Apa saja yang berhubungan dengannya? Akan dikupas-tuntas di bagian ini. Apa Itu Green Computing? Green Computing, bisa dikatakan sebagai praktik penggunaan, proses produksi, maupun pengembangan komputer dan segala hal yang berhubungan dengannya, secara efisien, serta lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Sebagai contoh, praktik ini seperti dalam hal penggunaan CPU (central processing unit), server, dan peripheralperipheral lainnya yang hemat energi. Selain itu, juga berhubungan erat dalam hal proses produksinya. Seperti pengurangan penggunaan bahan-bahan berbahaya atau tidak menggunakan sama sekali, proses pembuangan limbah, dan daur ulang alat-alat elektronik yang tidak terpakai secara baik dan benar. Suatu sistem green computing berhubungan dengan tiga basis elemen, yaitu manusia itu sendiri, planet tempat manusia berada, dan keuntungan dari implementasi green computing. Keselarasan dari interaksi ketiga elemen inilah yang akan menentukan keberhasilan pencapaian green computing semestinya.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 7
5/6/2008 4:16:07 PM
9
» GREEN COMPUTING
Implementasi Sederhana Praktik atau proses dari green computing, memang berbeda dengan praktik dunia computing konvensional yang selama ini sudah ada. Di mana pada cara konvensional rata-rata lebih difokuskan sebagian besar untuk kemajuan sisi ekonomi atau kepentingan bisnisnya saja. Karena memang selama ini tuntutan terbesar dari dunia/industri komputer terletak dari persaingan teknologi atau produk siapa yang paling cepat/berperforma tinggi atau juga inovatif, agar lebih menarik perhatian konsumen. Hal itu seperti processor yang lebih cepat, video card yang lebih baik, kapasitas RAM yang semakin besar, dan lainlainnya yang kesemuanya ditujukan agar dapat menghadirkan unit komputer yang paling mutakhir dan paling canggih. Dengan kenyataan itu, pada satu sisi tertentu mengarah kepada konsumsi daya listrik lebih besar. Sehingga efisiensi penggunaan daya menjadi hal yang sangat penting. Apalagi komsumsi energi dari komputer menjadi salah satu kontribusi dari emisi CO2, karena panas yang dihasilkannya. Terdapat beragam filosofi yang berhubungan dengan implementasi dari solusi green computing sendiri. Rata-rata hal itu lebih bergantung kepada pelaku utama (produsen/manufaktur) sebagai penyedia produk. Di mana hampir semua pelaku percaya, dalam hal bisnis diperlukan evaluasi ulang untuk sebagian atau seluruhnya dari solusi teknologi maupun kebijaksanaannya. Beberapa pandangan para pelaku utama: Tactical Incrementalist, mereka cenderung tetap mempertahankan infrastruktur TI yang sudah ada. Namun, juga akan memasukkan faktor sosial maupun lingkungan dalam keputusan akhirnya. Satu contoh dalam hal ini adalah dengan mendorong implementasi kebijakan manajeman daya untuk setiap peralatan computing. Cara pandang untuk tipe pelaku seperti ini, secara umum yang
10
Buku ASUS.pdf 8
: Green Computing
5/6/2008 4:16:07 PM
GREEN COMPUTING «
paling mudah untuk dilakukan, dan bukan merupakan bagian dari rencana bisnis keseluruhan, serta hanya membutuhkan sedikit usaha dalam birokrasinya. Namun, masih sama seperti model bisnis standar, keuntungan fiskal perusahaan masih menjadi perhatian utama. Berikutnya adalah pelaku bisnis dengan para pemimpinnya yang mengenali faktor sosial maupun lingkungan, bahwa kedua hal itu berperan penting kepada tren disruptive technology. Dengan begitu, terdapat kemungkinan besar mengubah infrastruktur maupun kebijakan yang sudah ada secara signifikan. Namun juga, tetap efisiensi biaya menjadi perhatian utama. Pelaku green technologist yang mendalam percaya bahwa dunia computing telah mencapai titik yang sudah sulit mundur kembali, dan butuh dieveluasi ulang secara substansial. Tidak seperti kedua kategori sebelumnya, faktor sosial dan lingkungan dipandang secara sebanding dengan keuntungan fiskal perusahaan.
Sasaran Green Computing Pasaran dari produk yang sudah mengaplikasikan green computing terutama lebih berkembang pesat bagi korporat besar. Ini dikarenakan walaupun hanya untuk pengurangan konsumsi daya antara 5% hingga 10% dari inventory tiap unit komputer, itu merupakan hal yang sangat signifikan. Karena jumlah unit komputer yang digunakan oleh korporat maupun suatu perusahaan berjumlah besar. Ditambah lagi, hal itu akan mengurangi biaya operasional untuk ruangan yang dilengkapi unit air conditioning, lalu pengadaan sumber daya listrik bisa lebih stabil dan bersih, di mana semua ini akan menambah efek ramah lingkungan yang lebih baik lagi. Selain itu, pada penggunaan komputer server yang lebih kecil dan energy efficient, memungkinkan penempatan unit server lebih banyak di satu tempat karena hanya membutuhkan ruang di rack-mount lebih sedikit.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 9
5/6/2008 4:16:07 PM
11
» GREEN COMPUTING
Dengan itu juga, tidak akan diperlukan lagi data center tambahan. Kesemua hal ini akan mengarah kepada keseimbangan dan efisiensi yang sangat baik antara kebutuhan computing dan energi. Kemudian bagi para pengguna komputer rumahan, keuntungan dari implementasi green computing memiliki akibat yang lebih nyata secara langsung, walau hal itu tidak untuk kurun waktu sebentar. Seperti, tagihan listrik yang lebih rendah, karena konsumsi daya komputer yang hemat energi. Selain itu, bagi yang berada di iklim panas, tidak diperlukan lagi tambahan pengalokasian dana terlalu besar untuk pendinginan ruangan. Timbal baliknya sendiri adalah biaya awal dari upgrade atau mengganti sebagian unit komputer dengan yang jenis low-power memang cukup signifikan. Lalu dilihat dari sisi biaya tersebut, bagi pengguna rumahan yang ingin beralih kepada cara-cara green computing, mereka mungkin tidak akan dapat menebus kembali pengeluaran besar dari upgrade atau mengganti komponen (atau akan sangat lama), bila hanya bergantung kepada timbal-balik berkurangnya biaya untuk operasional. Dengan kenyataan itu, alasan utama mengapa kita harus beralih kepada green computing memang lebih kepada apakah kita mau. Namun apapun alasannya, toh, tidak ada salahnya untuk melakukan hal yang benar, bila kita ingin menjadikan lingkungan tempat tinggal kita ini lebih baik bagi generasi penerus nanti. Lebih jelasnya, pada bab selanjutnya akan penulis sampaikan dengan lebih mendalam.
Visi Melihat perihal green computing secara umumnya, memang dapat diambil beberapa poin utama yang dapat dikategorikan dalam kondisi ideal tentang green computing.
12
Buku ASUS.pdf 10
: Green Computing
5/6/2008 4:16:07 PM
GREEN COMPUTING «
Beberapa poin utama tersebut, antara lain: Produk komputer yang hemat energi (dalam hal ini operasional hardware yang low-power). Proses produksi dan penggunaan bahan baku oleh pabrikan yang tidak beracun, atau limbahnya yang tidak merusak lingkungan. Selain itu, produk tersebut mudah untuk didaur-ulang (recycle). Peran pengguna dalam hal menggunakan produk seefisien mungkin (digunakan hanya bila dibutuhkan saja, mengaktifkan fungsi fitur yang mengarah kepada hemat energi).
Standar Regulasi dan Inisiatif Industri Pihak yang awalnya akan memiliki andil cukup signifikan dalam hal green computing ini, tentunya adalah campur tangan pemerintah. Yang biasanya hal ini melalui cara mengeluarkan regulasi-regulasi yang akan mengatur terutama produk-produk elektronik agar lebih ramah lingkungan. Untuk awalnya tersebut, meskipun memang cukup terlihat sangat menjanjikan atau juga memang harus, namun dalam kenyataannya andil pemerintah barulah sebagian kecil dari filosofi green computing sepenuhnya. Karena untuk lebih mendekatkan ke hal green computing yang ideal, memang harus datang dari upaya keseluruhan aspek masyarakat. Semisal terdapat peraturan atau regulasi (jika memungkinkan) untuk kebiasaan pengguna komputer itu sendiri, dan juga bagi kalangan produsen/manufaktur untuk meringankan dampak yang merusak dari komponen hardware yang dipakai/dibuat terhadap lingkungan.
PEMERINTAH Dalam hal regulasi ini, memang tidak terbatas bagi pemerintah saja. Untuk sekarang, khususnya di negara maju,
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 11
5/6/2008 4:16:07 PM
13
» GREEN COMPUTING
mengenai regulasi ini juga ditangani oleh kalangan industri tertentu. Beberapa negara yang mengeluarkan regulasi mengenai green computing adalah Amerika Serikat melalui Environtment Protection Agency (EPA) dengan mengeluarkan program Energy Star . Program ini diluncurkan kali pertama pada tahun 1992 dan direvisi tahun 2006, yakni memasukkan standar efisiensi terhadap energi yang lebih ketat lagi bagi peralatan elektronik. Lalu di benua Eropa, Swedish Confederation of Professional Employees menyertifikasi produk personal computer, monitor, dan peralatan perkantoran lainnya agar memenuhi standar ergonomi, penggunaan daya, emisi, dan batasan penggunaan bahan berbahaya sesuai program TCO Certification. Directive yang dikeluarkan oleh European Union (gabungan negara-negara di Eropa), yakni RoHS (Restriction of Hazardous Substances) yang mengatur dari penggunaan bahan material yang boleh, dan tidak boleh digunakan untuk membuat komponen atau hardware elektronik. Lalu, EU juga mengeluarkan directive WEEE (Waste Electrical and Electronic Equipment), yang bertujuan mencegah/menjaga peningkatan peralatan elektonik maupun listrik dan juga untuk mempromosikan proses penggunaan kembali, daur-ulang serta bentuk recovery lain dari limbah tersebut. Pada tahun 2003, California State Senate membentuk Electronic Waste Recycling Act, yang membangun program daur-ulang level nasional bagi komputer-komputer dan peralatan elektronik konsumen yang sudah lama dan tidak terpakai lagi. Untuk membiayai program ini, EWRA mengenakan biaya iuran untuk setiap unit komputer yang terjual dengan besar iuran berdasar ukuran dari monitor komputer. EWRA juga membuat program yang mengatur penggunaan bahan-bahan berbahaya, sama halnya seperti RoHS dari EU.
14
Buku ASUS.pdf 12
: Green Computing
5/6/2008 4:16:07 PM
GREEN COMPUTING «
KALANGAN INDUSTRI Dari kalangan industri sendiri, beberapa yang mengeluarkan regulasi adalah Green Electronics Council yang menawarkan EPEAT (Electronic Products Environmental Assesment Tool), yang mana sebagai pembantu proses pemilihan suatu sistem green computing. Dewan ini akan mengevaluasi dari peralatan computing tertentu berdasar 28 keriteria yang mengukur atribut efisiensi, dan kemungkinan pemakaian ulang maupun daur-ulang yang tidak terbatasi. Berikutnya adalah Green Grid, yang mana merupakan global consortium yang didedikasikan untuk meningkatkan efisiensi energi komputer data center dan ekosistem business computing. Konsorsium ini ditemukan pada Februari 2007 oleh beberapa perusahaan ternama, seperti AMD, APC, Dell, HP, IBM, Intel, Microsoft, Rackable Systems, SprayCool, Sun Microsystems, dan Vmware. Saat ini Green Grid sudah berkembang pesat dengan memiliki ratusan anggota, termasuk end-user dan organisasi-organisasi pemerintahan. Yang kesemuanya memfokuskan kepada efisiensi data center. IBM juga melakukan usaha serupa secara pribadi dengan meluncurkan proyek Big Green pada Mei 2007, yang merupakan usaha dalam mendesain dan mempromosikan efisiensi energi data center bagi korporat. Dalam menjalankan usahanya ini, IBM mengeluarkan dana hingga US$1 milyar tiap tahunnya. Selain itu, juga ada CSCI (Climate Savers Computing Initiative), yang mengusahakan penurunan konsumsi daya listrik dari komputer, baik itu ketika dalam keadaan aktif maupun nonaktif. CSCI menyediakan katalog dari produkproduk green dan informasi untuk mengurangi konsumsi daya komputer bagi organisasi-organisasi yang menjadi anggotanya. Inisiatif ini dimulai sejak 12-6-2007. Nama CSCI sendiri diambil dari program World Wildlife Fund Climate Savers yang diluncurkan tahun 1999.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 13
5/6/2008 4:16:07 PM
15
» GREEN COMPUTING
Memang, dari beberapa regulasi yang penulis sebutkan belumlah mencakup semua yang ada saat ini. Di mana ini hanya sedikit dari yang ada hingga sekarang.
Pendekatan kepada Green Computing Beberapa metode untuk meminimalisasi dampak terhadap lingkungan dari sebuah sistem computing: Penggunaan energi alternatif. Selain menggunakan daya listrik yang sudah ada di rumah atau di tempat kerja, komputer juga dapat digerakkan sumber energi lain, seperti kincir angin, hydroelectric, panel photovoltaic, dan nuklir. Beberapa dari sumber energi ini dipercaya jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan lainnya. Salah satu alternatif yang sangat baik lainnya adalah sumber energi yang berasal dari tenaga manusia, seperti proyek Twibright Exiter .
Teknologi Virtualization. Teknologi ini merupakan proses yang memungkinkan menjalankan dua atau lebih komputer logical di dalam satu
16
Buku ASUS.pdf 14
: Green Computing
5/6/2008 4:16:07 PM
GREEN COMPUTING «
set hardware pemroses utama (CPU). Dengan kata lain, seorang administrator akan dapat menggabungkan beberapa sistem CPU fisik dalam bentuk virtual machine, di dalam satu sistem set hardware pemroses utama tunggal yang jauh lebih kuat. Sehingga tidak diperlukan lagi set hardware secara fisik (nyata) dari yang sudah dijadikan virtual machine tersebut, dan ini tentunya mengarah kepada total kebutuhan daya yang jauh berkurang. Karena hanya menggunakan satu unit set hardware komputer saja. Lagipula bersamaan dengan ini juga akan berkurangnya implementasi solusi pendinginan. Yang mana mengarah kepada penuruan radiasi panas dari unit hardware keseluruhan. Secara esensinya, ide dari Virtualization memang cukup memberikan dampak cukup besar terhadap efisiensi penggunaan daya, dan juga solusi pendinginan dalam skala besar (terutama pada level korporat besar). Lalu untuk menjembatani teknologi Virtualization yang lebih dekat dengan end-user, saat ini juga sudah banyak perusahaan komersil maupun open source yang menawarkan paket software yang memungkinkan melakukan virtual computing. Dari produsen hardware sendiri, Intel dan AMD juga membuat fitur virtualization enhancement di dalam set intstruksi x86 pada jajaran produk processor mereka, guna memfasilitasi kegiatan komputerisasi secara virtual ini.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 15
5/6/2008 4:16:07 PM
17
» GREEN COMPUTING
Tipe-tipe virtualization.
18
Buku ASUS.pdf 16
: Green Computing
5/6/2008 4:16:07 PM
GREEN COMPUTING «
Manajemen penggunaan daya. Standar industri terbuka yang dinamakan Advanced Configuration and Power Interface (ACPI) menyediakan standar programming interface yang memungkinkan suatu operating system mengontrol secara langsung aspek power-saving dari hardware komputer yang bersangkutan. Dengan ini, operating system akan mampu menonaktifkan komponen semacam monitor dan harddisk setelah beberapa lama dalam keadaan idle secara otomatis. Lebih lagi, operating system dapat dihibernasi, yang mana menonaktifkan hampir seluruh komponen, termasuk CPU dan RAM utama, sehingga akan mengurangi konsumsi daya keseluruhan dengan sangat signifikan.
ACPI.
ACPI ini merupakan penerus dari standar sebelumnya dari kerjasama Intel-Microsoft yang dinamakan Advanced Power Management, di mana ia memungkinkan BIOS mengontrol fungsi power management. Selain dari standar interface semacam ACPI tadi, juga terdapat aplikasi yang memungkinkan pengguna mengatur tegangan yang dibutuhkan processor secara manual, sehingga akan menurunkan tenaga listrik yang digunakan oleh processor ketika ia aktif. Hal ini dimungkinkan karena setiap processor memiliki batasan toleransi tinggi rendahnya (+/-)
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 17
5/6/2008 4:16:07 PM
19
» GREEN COMPUTING
parameter tegangan listrik. Proses penurunan tegangan listrik oleh pengguna biasa dinamakan undervolting. Lebih jauh lagi, penurunan tegangan listrik juga akan mengurangi panas yang dihasilkan oleh processor. Untuk sisi hardware processor itu sendiri, terdapat beberapa model processor yang dapat mengatur voltase, bersamaan dengan itu juga mengatur clock speed secara otomatis yang bergantung kepada workload (jumlah pemrosesan oleh processor). Pada processor Intel, teknologi ini disebut SpeedStep , sedangkan pada processor AMD disebut PowerNow! atau Cool n Quiet . Pada processor VIA, ia juga memiliki teknologi yang mirip dengan nama LongHaul, dan processor Transmeta dengan LongRun. Selain itu, pada tahun 2007 Intel merilis utility untuk Linux yang dinamakan PowerTOP, di mana ia akan mengukur dan melaporkan konsumsi daya suatu PC.
Hardware-based processor power management.
Hardware low-performance = low-power. Semenjak tahun 2007, memang sudah banyak produsen komputer personal yang menghadirkan produk-produk low-power PC. Komputer-komputer ini dilengkapi peripheral yang minim dan menggunakan processor berperforma rendah, yang menjadikan produk-produk ini tidak praktis untuk digunakan menjalankan aplikasi yang membutuhkan kemampuan pemrosesan besar, seperti gaming, maupun video editing. Namun, dalam hal
20
Buku ASUS.pdf 18
: Green Computing
5/6/2008 4:16:07 PM
GREEN COMPUTING «
fungsionalitasnya dan untuk penggunaan standar, seperti pengetikan dengan word processor, browsing Internet, dan pekerjaan ringan lainnya, komputer jenis ini sudah lebih dari cukup. Daur-ulang. Salah satu cara dalam hal kegiatan daur-ulang produk komponen hardware komputer, tidak harus selalu melalui cara pemrosesan daur-ulang secara nyata. Di mana komponen-komponen atau hardware komputer yang sudah ketinggalan, namun tetap berfungsi dengan baik, masih dapat digunakan kembali dengan cara didonasikan ke berbagai organisasi amal dan non-profit, atau sebagai sumber spare part untuk komputer lain.
Recycling.
Sedangkan untuk komponen yang benar-benar sudah tidak dapat digunakan lagi, barulah dilakukan proses dalam daur-ulang sebenarnya. Dengan cara daur-ulang ini, memang ia lebih dimaksudkan untuk menjaga bahanbahan berbahaya jauh dari lingkungan. Seperti bahan-
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 19
5/6/2008 4:16:07 PM
21
» GREEN COMPUTING
bahan lead, mercury, dan hexavalent chromium. Hanya saja, kadang komputer-komputer yang dikumpulkan untuk daur-ulang (terutama di negara-negara maju) malahan dikirimkan ke negara-negara berkembang. Karena standar lingkungan tidaklah seketat negara-negara maju, seperti Amerika Utara dan Eropa. Organisasi Silicon Valley Toxics Coalition yang berlokasi di Amerika, memperkirakan lebih dari 80% limbah elektronik (e-waste) sisa dari konsumen yang dikumpulkan untuk daur-ulang dikirimkan ke negara-negara di luar Amerika, seperti China, India, dan Pakistan. Jadinya, secara aktual proses daur-ulang memang belumlah terbilang maksimal. Bahkan hal ini untuk negara-negara maju. Rata-rata komponen yang didaurulang Ini sebagian besar lebih untuk komponen yang digunakan di dalam komputer. Bagusnya, beberapa jenis komponen supply untuk computing, seperti cartidge printer, kertas, dan baterai sudah dapat didaur-ulang menjadi komponen yang sama. Ini juga menjadikannya dalam lingkaran daur-ulang tertutup dan itu merupakan hal yang baik. Mobility Dunia TI semakin besar dalam hal mempengaruhi dampak lingkungan, bahkan untuk operasional yang berada di luar perusahaan (data center). Hal ini berkat inovasi-inovasi teknologi yang memungkinkan mobilitas tinggi. Salah satu contohnya adalah VoIP, yang mana makin mengurangi infrastuktur perkabelan telepon, dengan cara mengambil jalur secara sharing dari jalur ethernet yang sudah ada. Hal ini akan mengurangi penggunaan bahan material logam berbahaya dari perkabelan.
22
Buku ASUS.pdf 20
: Green Computing
5/6/2008 4:16:07 PM
KEUNTUNGAN GREEN COMPUTING «
Bab 2
Keuntungan Green Computing Pada bagian ini, penulis ingin lebih memaparkan dan mengkaji tentang keuntungan-keuntungan yang akan didapatkan dari implementasi green computing. Dengan tren akhir-akhir ini yang serba-″green″ (baca: ramah lingkungan), memang menyebabkan banyak pihak semakin sadar akan dampak yang akan ditimbulkannya kepada lingkungan, karena praktik atau juga gaya hidup pemborosan (tidak efisien) terhadap penggunaan sesuatu. Bahkan untuk itu, banyak pengguna komputer yang tidak tanggung-tanggung untuk melakukan hal lebih agar dapat membantu mengurangi, memberdayagunakan kembali, mendaur-ulang, atau tetap mempertahankan unit komputer mereka. Namun begitu, di satu sisi melakukan hal yang benar dengan memberikan usaha lebih baik untuk hal seperti itu, terbilang sesuatu yang cukup sukar untuk dilakukan. Maka dari itu kembali kepada pertanyaan utama, apakah komputer yang ramah lingkungan membutuhkan biaya lebih dibandingkan sebuah komputer standar? Dan juga apakah
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 21
5/6/2008 4:16:08 PM
23
» KEUNTUNGAN GREEN COMPUTING
memang dengan penggunaan komputer jenis ini akan memberikan keuntungan nyata bagi pengguna? Khusus untuk pembahasan di sini, lebih mengenai keuntungan penggunaan komputer atau juga produksinya. Yang memang ini diperkuat oleh anggapan bahwa komputerisasi dalam segala aspek apapun, kini menjadi salah satu yang diwajibkan. Tentunya, selain karena akan meningkatkan produktivitas dan kemudahan implementasinya, juga kecenderungan dunia komputer yang akan semakin canggih, dan berkemampuan berlipat-ganda seiring dengan bertambahnya waktu.
Langkah Awal Seperti yang sudah penulis jelaskan di bab pertama, salah satu yang menjadi kendala terutama bagi pengguna komputer perorangan adalah implementasi awal yang akan terasa cukup signifikan dari sisi harga bila mencoba beralih kepada komponen yang lebih hemat energi untuk sisi hardware. Namun, bila hal itu tidak memungkinkan, langkah pertama bisa dari tindakan penggunaan komputer itu sendiri. Dengan cara yang lebih efisien dan seperlunya saja. Satu langkah kecil menuju kebaikan adalah kebaikan itu sendiri. Dan, ini bisa dilakukan oleh siapapun atau kapanpun. Entah dari kalangan korporat maupun perorangan, bahkan juga pihak pemerintah.
Penghematan Biaya Kegiatan green computing sendiri, memang tidak hanya dari sekadar memberi kontribusi untuk dapat mengurangi ancaman isu global warming maupun kerusakan lingkungan yang ada saat ini. Namun, juga masih ada sisi lainnya. Salah satu dampak keuntungan terbesar lainnya dari implementasi kegiatan green computing adalah sisi finansial. Berdasarkan penelitian di Carbon Trust (www.carbontrust.
24
Buku ASUS.pdf 22
: Green Computing
5/6/2008 4:16:08 PM
KEUNTUNGAN GREEN COMPUTING «
co.uk), sebuah komputer yang ditinggal dalam keadaan hidup (on) sepanjang hari memiliki biaya operasional £37 tiap tahunnya. Atau nilai ini berkisar Rp676.175, berdasarkan kurs 30 April 2008.
Carbon Trust.
Lalu, bila dilakukan penggunaan seperlunya dengan mematikan komputer semisal pada waktu malam dan hari libur, jumlah angka ini akan turun menjadi sekitar £10 tiap tahunnya, atau Rp182.750. Memang biaya ini didapatkan berdasarkan penghitungan, yang lebih kepada standar penggunaan listrik di Eropa (terutama Inggris). Namun, setidaknya menurut penulis hal itu bisa menjadi pertimbangan kita yang ada di Indonesia dalam menggunakan komputer, agar lebih efisien (seperlunya saja) lagi. Kemudian sebagai pertimbangan untuk area lainnya, yang paling cepat peningkatannya dalam hal penggunaan energi adalah peralatan yang ada di perkantoran. Di mana saat ini hal itu yang menjadi kontribusi total penggunaan daya hingga 20% di seluruh dunia.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 23
5/6/2008 4:16:08 PM
25
» KEUNTUNGAN GREEN COMPUTING
Bahkan ini belum termasuk kepada peningkatan biaya air conditioning, karena kini makin banyak processor berkemampuan tinggi yang dapat ditempatkan pada ruang yang lebih kecil. Intinya, proses kegiatan green computing merupakan praktik berkomputer paling baik saat ini.
Peran Teknologi Bukan hanya dari sisi penggunaan, perkembangan teknologi yang dimiliki oleh komputer itu sendiri, juga dimaksudkan memudahkan pengguna agar dapat menggunakannya lebih efisien lagi. Beberapa contoh teknologi yang dimplementasikan ke dalam unit komputer, atau komponen-komponen yang membangunnya, seperti: Virtualization. ACPI Power Management. Power dan Clock Management di dalam processor. Dan sebagainya. Namun, kemudahan-kemudahan untuk lebih mendekatkan lagi penggunaan komputer ke arah green computing yang disediakan oleh fitur-fitur ini, tentunya tidak akan terlalu berguna bila tidak ada reaksi dari pengguna untuk mengaplikasikannya secara nyata. Lagipula, proses pengaktifan rata-rata cukup mudah, bisa melalui BIOS komputer maupun melalui software utility yang sudah disediakan. Satu yang menjadi perhatian adalah operating system yang digunakan juga sudah harus mendukung teknologiteknologi ini. Lebih jelasnya lagi, bisa dilihat dari setiap manual yang turut dipaketkan, atau juga mengeceknya di website yang berhubungan dengan hardware yang bersangkutan.
26
Buku ASUS.pdf 24
: Green Computing
5/6/2008 4:16:08 PM
KEUNTUNGAN GREEN COMPUTING «
Selain memberikan keuntungan secara langsung bagi penggunanya, dapatkah peran teknologi benar-benar memberikan keuntungan dalam hal implementasinya? Tentunya ia memiliki hambatannya tersendiri. Berikut penulis paparkan kajian lebih dalam mengenai salah satu teknologi yang mengarah kepada green computing, virtualization. Dan juga, mengenai green computing itu sendiri.
VIRTUALIZATION Teknologi ini memang lebih diarahkan bagi praktisi TI kelas korporat. Terutama bagi data center di dalam sebuah perusahaan. Dengan pergerakan proyek teknologi Virtualization beralih dari hanya perencanaan di tahun 2008 ini menuju ke lingkup implementasi lebih luas, para manajer data center dibutuhkan untuk dapat mengevaluasi ulang bagaimana cara mereka akan me-manage dan mendukung teknologi ini, tanpa perlu melakukan perubahan infrastruktur secara keseluruhan. Sebagai awalnya, teknologi virtual server management akan menjadi lebih kritis, karena untuk pasar hypervisor telah banyak datang pemain baru. Setelah sebelumnya, cukup didominasi oleh Vmware. Pemain lain yang sudah mulai merencanakan teknologi Virtualization ini, seperti Citrix, Microsoft, Oracle, dan Sun. Tambahan lain, para manajer data center tentunya akan mempertimbangkan penggunaan virtualization bukan hanya untuk sumber daya server, namun juga sumber daya storage, network, desktop, dan aplikasi. Yang mana hal ini akan menggerakkan kebutuhan tool manajemen yang lebih komprehensif lagi. Akan tetapi, para manajer data center juga tentunya tidak akan mengganti langsung management tool yang ada sekarang. Untuk itu, para pihak vendor dibutuhkan meng-
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 25
5/6/2008 4:16:08 PM
27
» KEUNTUNGAN GREEN COMPUTING
cover lebih banyak platform lagi, dan mengembangkan standar baru guna membantu konsumennya dalam memanage lingkungan data center yang makin heterogen.
GREEN COMPUTING Juga sama seperti Virtualization, bukanlah hal mudah untuk mencapai kepada green computing seutuhnya. Pendekatan kepada segmen computing yang lebih ramah lingkungan memang tidak akan mudah bagi para manajer data center, yang dikarenakan sisi teknis, politik, dan alasan-alasan lainnya di luar kendali dunia TI. Menurut Steven Harris, sebagai direktur dari perencanaan dan desain data center di Forsythe Technology konsultansi, jumlah daya yang dikonsumsi data center telah berlipat-ganda dalam lima tahun terakhir, dan diperkirakan akan berlipat-ganda lagi pada kurun waktu lima tahun ke depan. Karena data center mengonsumsi daya dengan cukup signifikan, tentunya akan banyak kalangan yang mengharap kepada dunia TI untuk lebih cost-effective dan menghemat energi. Bagi dunia TI, hal itu berarti harus menemukan cara baru guna menurunkan konsumsi daya. Hal itu akan berhubungan erat dengan pemahaman terhadap hubungan antara daya yang dibutuhkan dan komputer. Di satu sisi, para vendor komputer akan memandang usaha ini sebagai green computing. Sedangkan, perusahaan-perusahaan yang mengimplementasikannya melihat hal itu sebagai usaha untuk dapat memotong biaya. Salah satu cara untuk memotong biaya adalah dengan penggunaan produk yang dapat menonaktifkan workstation yang sedang tidak terpakai, atau membatasi daya yang dikonsumsi oleh server.
28
Buku ASUS.pdf 26
: Green Computing
5/6/2008 4:16:08 PM
KONSUMSI DAYA «
Bab 3
Konsumsi Daya Konsumsi daya jadi salah satu perhatian utama. Karena di sisi ini, cara termudah untuk mengarah kepada green computing. Konsumsi Daya Komputer Dari sisi daya yang terpakai, untuk ukuran saat ini, diperkirakan lebih dari 30 miliar kilowatt-hour (kWh) energi listrik terbuang secara percuma karena banyak dari pengguna komputer tidak menonaktifkan komputernya ketika sedang tidak menggunakannya. Jika saja penggunaan komputer seperti itu dapat lebih diefisienkan, biaya penghematan energi akan cukup signifikan. Sebuah unit sistem PC berkonfigurasi kelas menengah, rata-rata memerlukan daya hingga 200 watt tiap jamnya. Lalu, ditambah penggunaan monitor jenis CRT, kebutuhan listrik bertambah hingga 80 watt (berbeda bila monitor jenis LCD TFT, yang membutuhkan listrik jauh lebih rendah). Perlu diperhatikan, meski PC yang Anda gunakan sudah disetting dengan mengaktifkan screensaver, pada sebuah komputer yang menggunakan monitor CRT akan tetap mengonsumsi daya sebesar 280 watt tiap jamnya. Melihat kepada faktor lain dari konsumsi daya yang mempengaruhi lingkungan adalah untuk hal yang saat ini cukup gencar dikumandangkan, bahkan mungkin merupakan loncatan terbesar lainnya setelah fokus di efisiensi
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 27
5/6/2008 4:16:08 PM
29
» KONSUMSI DAYA
penggunaan energi. Hal itu adalah yang biasa disebut carbon footprint. Lebih jelasnya akan penulis paparkan di Bab 6. Dalam perhitungan sederhana, untuk daya monitor sebesar 280 watt-per-hour, akan menghasilkan emisi gas CO2 sebanyak 1,5 pon tiap kWh ke udara. Jika dibiarkan selama 24 jam, jumlah emisi gas CO2 menjadi 9 pon tiap harinya, dan untuk setahun akan menjadi 3285 pon. Angka ini lebih dari 1,6 ton gas CO2 yang disemburkan ke udara hanya dari sebuah unit komputer. Memang ini bukanlah suatu fakta yang mutlak, tapi setidaknya akan menjadi gambaran tersendiri, bagaimana begitu berpengaruhnya penggunaan sebuah komputer dalam hal kontribusi penghasil emisi gas CO2. Sekilas mengenai perhitungan carbon footprint, bisa Anda lakukan secara langsung di http://www.carbonfootprint.com atau di http://actonco2.direct.gov.uk.
Website penghitung emisi gas CO2.
Seberapa Besar Sebuah PC Mengonsumsi Listrik? Banyak diskusi yang berkisar tentang penghematan energi, atau seberapa besar komputer mengonsumsi daya listrik. Namun, pertanyaan sebenarnya adalah apakah memang
30
Buku ASUS.pdf 28
: Green Computing
5/6/2008 4:16:08 PM
KONSUMSI DAYA «
benar-benar baik bila tetap menghidupkan atau mematikan komputer pada waktu malam hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh IST (Information Systems & Technology) dari universitas Waterloo Canada, bagian hardware, menunjukkan hasil tes dari komputer Pentium 4 1.7GHz, sebagai berikut: Ketika boot, konsumsi daya dalam satuan watt mendekati angka 110 W. Ketika idle, dengan tidak adanya power management, asupan daya mendekati 60 W. Lalu ketika kondisi power saving secara penuh, dengan tidak ada putaran harddisk dan komputer dalam keadaan sleep mode, konsumsi daya sekitar 35 W.
Penghitung daya komputer secara online.
Konsumsi daya monitor, belum termasuk ke dalam tes ini.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 29
5/6/2008 4:16:08 PM
31
» KONSUMSI DAYA
Juga, angka ini akan bervariasi bergantung kepada processor apa yang dipakai dan juga peripheral apa saja yang terpasang. Standarnya sebuah monitor 17 , mengonsumsi daya sebesar 75 W ketika digunakan. Namun, ketika mode powersaver aktif (monitor dalam keadaan off dengan indikator berwarna kuning), konsumsi daya dapat diabaikan. Intinya, konsumsi daya listrik bervariasi bergantung kepada hardware yang digunakan/dipasang. Untuk mendapatkan detail lebih jelas lagi, berikut website kalkulator untuk menghitung konsumsi daya PC secara online, (http://resources.mini-box.com/online/powersimulator/ powersimulator.html).
Praktik Sederhana Sejak kali pertama dikenalkannya personal computer di tahun 1980-an, di sisi konsumsi daya listrik, pengguna komputer dapat dibagi menjadi dua grup. Pertama, mereka yang hanya menghidupkan komputer ketika diperlukan (digunakan) saja, dan kedua yang tidak pernah mematikan (off) lagi komputer mereka. Mereka yang menggunakan komputer seperlunya, berargumen bahwa penghematan biaya cukup berharga. Meski harus puas dengan tambahan waktu untuk loading sistem (startup), ketika ingin menggunakan komputer. Sebagai gambaran sederhana akan konsumsi daya sebuah komputer, pada bagian ini, penulis akan jelaskan mengenai jumlah daya yang dikonsumsi oleh dua sistem hardware komputer yang cukup standar, untuk kondisi yang berbedabeda. Dan juga, melihat seberapa besar biaya operasional yang harus dikeluarkan. Untuk mengukur aliran listrik yang akan digunakan oleh komputer secara aktual, harus diukur langsung pada kabel power komputer yang bersangkutan. Hal ini bisa dilakukan
32
Buku ASUS.pdf 30
: Green Computing
5/6/2008 4:16:08 PM
KONSUMSI DAYA «
dengan memodifikasi kabel power. Kabel power internal berwarna hijau merupakan jalur untuk grounding dari casing komputer. Kabel berwarna hitam adalah kabel utama di mana listrik mengalir. Dan, kabel berwarna putih sebagai return untuk melengkapi sirkuit aliran listrik. Setelah mengetahui hal itu, pada bagian kabel berwarna hitam, di antaranya (kabel dipotong terlebih dahulu) dapat dihubungkan alat pengukur ammeter. Lalu dengan menggunakan kawat khusus untuk testing, nilai arus listrik dalam satuan amp dapat diukur. Bila ingin mencoba hal ini, yang perlu diperhatikan adalah proses modifikasi apapun terhadap komputer akan menghilangkan garansi, selain itu juga akan mengakibatkan luka fatal bila terjadi kesalahan tersengat listrik. Karena pada bagian ini, listrik sepenuhnya berjenis AC (alternating current). Dua sistem hardware yang diukur:
SYSTEM 1
Pentium 4 "C" @ 3,16 GHz. 1024 MB PC-3200 DDR in Dual-Channel mode. 160 GB 7200RPM HDD 8 MB buffer. Intel i875p Motherboard. ATi Radeon 9700 Pro All-in-Wonder. CD-RW 48X16X48 Generic 40X CD-ROM. 300 W Power Supply. 17" Monitor.
SYSTEM 2 Pentium 3 Coppermine @ 1 GHz. 256 MB PC-133 RAM. 160 GB 7200RPM HDD 8 MB buffer.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 31
5/6/2008 4:16:08 PM
33
» KONSUMSI DAYA
Intel i815EEP motherboard. GeForce 4 TI4200 Graphics card. CD-RW 48X16X48. Generic 40X CD-ROM. 300 W Power Supply. 17" Monitor.
Secara lengkap, hasil tes sebagai berikut:
System
Aktivitas
Ampere
Watt
Biaya / jam (Rp)
Biaya / bulan (Rp)
Biaya / tahun (Rp) dalam ribuan
1
Off
0,02
4,8
3,36
2419,2
2
Off
0,02
4,8
3,36
2419,2
29,03
1
Booting
0,44-0,71
98,4156,0
68,88109,2
24796,839312
297,56471,74
2
Booting
0,37-0,40 82,8-90,0
57,96-63
20865,622680
250,38272,16
1
Idling
0,32
72,0
50,4
18144
217,72
2
Idling
0,30
67,2
47,4
17064
204,76
1
Quake 3 Timedemo
0,65
144,0
100,8
36288
435,45
2
Quake 3 Timedemo
0,45
100,8
70,56
25401,6
304,81
1
Defragging
0,37
81,6
57,12
20563,2
246,75
2
Defragging
0,32
72,0
50,4
18144
217,72
1
Standby
0,24
52,8
36,96
13305,6
159,66
2
Standby
0,21
48,0
33,6
12096
145,15
1
Burning CD, 32X
0,36
79,2
55,44
19958,4
239,50
2
Burning CD, 32X
0,33
74,4
52,08
18748,8
224,98
34
Buku ASUS.pdf 32
29,03
: Green Computing
5/6/2008 4:16:08 PM
KONSUMSI DAYA «
Daftar konsumsi daya di atas menggunakan satuan watt untuk tegangan AC 220 volt. Jadinya, data tersebut memang tidak mencerminkan akan berapa banyak beban yang dikenakan kepada unit power supply. Sedangkan, untuk list harga tiap jam/bulan/tahun berdasar kepada kisaran standar harga Rp700 per kilowatt-hour dan ini belum termasuk pajak. Perhitungan menggunakan standar formula: Watt = Ampere*Volt Harga per jam = (Watts/1000)*(700), dalam rupiah. Proses defrag harddisk dilakukan di dalam partisi operating system dari harddisk, dengan kapasitas sekitar 4 GB. Lalu, berikut hasil penggunaan daya untuk komponen monitor: Aktivitas
Ampere
Watt
Harga / jam (Rp)
Harga / bulan (Rp)
Harga / tahun (Rp)
Off
0,00
0,0
0,00
0,0
0,0
Power Save Mode
0,03
7,2
5,04
1814,4
21772,8
On
0,27
60,0
42,00
15120,0
181440,0
Degaussing
0,45
100,8
70,56
25401,6
304819,2
Berdasar hasil-hasil ini, dapat dilihat bahwa rata-rata pemiliki komputer dengan spesifikasi menengah atas, akan mengeluarkan dana tagihan listrik sekitar Rp500 ribu tiap tahunnya. Tentunya hal ini bila komputer dalam keadaan hidup terus-menerus sepanjang tahun. Biaya ini, tentu saja belum termasuk untuk biaya peripheral printer, scanner, dan alat-alat lainnya. Lagipula, angka-angka ini hanya rata-rata saja, sehingga tagihan listrik secara aktual mungkin saja lebih tinggi atau lebih rendah.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 33
5/6/2008 4:16:08 PM
35
» KONSUMSI DAYA
Frequently Asked Question Berikut beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan konsumsi daya dari infrastruksi TI.
Apakah benar, mematikan atau menghidupkan komputer secara langsung dapat merusaknya? Dalam kondisi normal, hal ini tidak benar adanya. Hanya saja, untuk komputer model saat ini seperti PC yang berbasiskan Intel maupun komputer Mac, pengguna diharuskan melakukan shutdown secara benar sesuai yang ada di dalam operating system. Untuk komputer dengan operating system Windows, klik start menu, lalu pilih Shut Down. Lalu untuk komputer Mac, pilih Special dan kemudian pilih Shut Down (beberapa keyboard sudah menyediakan tombol shut down ini).
Adakah alternatif lain, untuk switch on/off kom-puter? Jika komputer yang digunakan disandingkan monitor yang sudah compliant akan Energy Star , dianjurkan untuk men-setting monitor dalam mode ″low-power stand-by″. Biasanya pengguna diharuskan menspesifikasikan lama waktu sebelum komputer akan men-switch ke mode lowpower standby secara otomatis, ketika tidak ada respon dari pengguna (idle). Dengan ini, akan mengurangi konsumsi daya dari monitor hingga 80% lebih kecil.
Bagaimana dengan komputer server atau yang lainnya? Disarankan untuk tidak menonaktifkan komputer server, peralatan komunikasi (router, hub, modem rack, dan
36
Buku ASUS.pdf 34
: Green Computing
5/6/2008 4:16:08 PM
KONSUMSI DAYA «
sebagainya), surge protector, unit UPS, atau aplikasiaplikasi berbasis network yang berhubungan dengan workstation.
Apakah harus menonaktifkan komputer bila pengguna sedang meninggalkannya? Bila pengguna akan meninggalkan komputer dalam waktu yang lama (misalnya semalaman atau lebih lama lagi), komputer diharuskan untuk dinonaktifkan.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 35
5/6/2008 4:16:08 PM
37
Buku ASUS.pdf 36
5/6/2008 4:16:08 PM
TAHAP PRODUKSI «
Bab 4
Tahap Produksi Pendekatan kepada green computing yang ideal, salah satunya dengan proses produksi yang juga ramah lingkungan. Green Manufacturing Sebelumnya penulis tekankan, hal yang berhubungan dengan green manufacturing lebih untuk isu internasional. Dikarenakan memang indonesia sendiri, posisinya lebih sebagai negara konsumen yang hanya menerima produkproduk komputer yang berasal dari luar. Untuk green manufacturing sendiri, banyak yang percaya bahwa idealisme dalam green manufacturing saat ini akhirnya sudah semakin tercapai. Hal itu juga yang dipercaya oleh Nabil Nasr, Ph.D., sebagai Direktur dari Center for Integrated Manufacturing Studies di Rochester Institute of Technology. Nasr mengungkapkan, banyak yang sangat tertarik mengenai green manufacturing, di mana saat ini sudah mulai terlihat pergeseran dari filosofi, penerimaan, dan penekanannya. Namun memang, ketertarikan dalam hal green manufacturing tidak selalu dapat diartikan sebagai komitmen untuk melakukan perubahan yang diperlukan. Seperti halnya yang sudah tercatat dalam survai yang dilakukan organisasi yang bergerak dalam analisis suatu proses bisnis, yakni Lanner Group yang berbasis di UK (United Kingdom).
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 37
5/6/2008 4:16:08 PM
39
» TAHAP PRODUKSI
Menurut survai Lanner, hanya terdapat 9% dari responden manufaktur yang memprioritasikan pengurangan carbon footprint di tahun 2007. Ketika ditanya mengapa, 72% dari responden mengakui mereka memiliki prioritas lain yang harus didahulukan, 15% lainnya mengatakan proses green manufacturing terlalu mahal, dan 8% mengatakan mereka tidak tahu bagaimana melakukan green manufacturing. Pemikiran-pemikiran seperti itu meskipun cukup lumrah bila untuk hal-hal yang belum diketahui, namun seharusnya tetap dapat ditanggulangi. Bisa melalui proses training untuk teknologi informasi maupun penggunaannya. Di mana juga cukup diperkuat oleh Nasr, yang bahkan menurut beliau jika dilakukan dengan benar dan tepat, para manufaktur akan dapat menemukan kesempatan besar tanpa perlu terlalu banyak mengeluarkan biaya apapun.
Strategi dan Teknologi Salah satu CEO dari Paradigm Group, Ralph Bianculli, menyetujui apa yang dimaksud Nasr, yang mana ia mengatakan ″Sesuai sejarahnya, produk-produk ramah lingkungan memiliki satu masalah, yakni mereka terbilang lebih mahal dibandingkan produk biasanya, yang juga mengarah kepada kesulitan menciptakan pangsa pasar baru″. Namun, akhir-akhir ini banyak juga manufaktur yang sudah menginvestasikan kepada proses produksi ramah lingkungan, dapat memotong pengeluaran biaya untuk produksi produk ramah lingkungan mereka. Salah satu strategi yang diungkapkan oleh Bianculli adalah implementasi retooling (pembaruan/perubahan kemampuan produksi dari suatu pabrik) pada masa akhir suatu jalur produksi. Sehingga hal ini akan memungkinkan untuk memperoleh kembali sebagian produk yang masih tersisa, dan juga dapat mendaur-ulang sebagian dari konten yang lain.
40
Buku ASUS.pdf 38
: Green Computing
5/6/2008 4:16:08 PM
TAHAP PRODUKSI «
Namun, Nasr melihat sisi lain di mana teknologi dapat membantu dalam transisi kepada green manufacturing. Beberapa teknologi yang terbukti akan cukup berguna, seperti teknologi yang memungkinkan penghapusan penggunaan timah, dan teknologi yang dapat memulihkan material dari produk yang sedang mengalami pemrosesan.
SIMULATION TECHNOLOGY Satu teknologi lain yang cukup berguna adalah teknologi simulasi. Bahkan jika dimaksimalkan, teknologi simulasi dapat memfasilitasi green manufacturing. Hal ini sesuai yang diungkapkan 90% responden dari survai yang dilakukan oleh Lenner. Teknologi simulasi dapat diaplikasikan pada pembuatan desain/layout lahan pabrik baru, evaluasi peralatan, mendesain teknologi proses baru, perencanaan sumber daya, dan pengiriman material logistik. Dengan implementasi simulasi guna meningkatkan proses bisnis, mendekatkan kepada hasil akhir yang lebih berhasil. Di mana ia dapat menyediakan kejelasan dan kenyataan proses, serta menjaga pengeluaran biaya tambahan yang tidak perlu sebagaimana biasanya pada proyek baru.
Cakupan Green manufacturing sendiri mencakup berbagai aspek dari proses manufacturing itu sendiri, termasuk keputusan informasi, teknologi proses, konsumsi energi, pemilihan material, dan aliran distribusi material. Banyak keputusan yang diambil para manufaktur yang berhubungan dengan biaya, fungsionalitas, dan kualitas. Dan sekarang mereka menambahkan cakupan lain, yakni situasi proses yang dapat dipertahankan secara tidak terbatas (sustainability).
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 39
5/6/2008 4:16:08 PM
41
» TAHAP PRODUKSI
Reduce, Reuse, dan Recycle Implementasi mendalam tentang sustainability, sangat dekat dengan proses akhir dari masa hidup suatu produk yang dapat digunakan kembali atau didaur-ulang.
Reduce, Reuse, Recycle.
RECYCLE Di dunia komputer, hal ini merupakan masalah yang terbilang cukup sukar. Pada produk-produk komponen komponen komputer seperti PC case, masih cukup mudah untuk memisahkan antara meterial alumunium maupun plastik yang membangunnya. Beda halnya dengan komponen komputer yang lebih komplek lagi, semacam harddrive dan power supply. Di mana ia akan cukup sulit untuk dipisahkan antara satu komponen elektronik yang membentuknya dengan komponen elektronik lain, agar lebih mudah diproses untuk daur-ulang. Salah satu cara bagi manufaktur guna memudahkan adalah dengan pendekatan minimal komponen yang
42
Buku ASUS.pdf 40
: Green Computing
5/6/2008 4:16:08 PM
TAHAP PRODUKSI «
digunakan ketika produksi untuk setiap peripheral komputer. Karena memang, banyak regulasi yang menyerahkan sepenuhnya proses recycle kepada pihak manufaktur/ produsen, yang memang sebagai penyedia produk dari awal.
REUSE Pada jalan penggunaan kembali (reuse), kontribusi lebih kepada pihak konsumen dibandingkan produsen. Namun juga tidak terlepas dari pihak produsen sepenuhnya, karena produk tetap berasal dari produsen. Bila tidak ada jaminan dari produsen, tentunya tidak ada pengguna/konsumen merasa nyaman dalam menggunakan produk tertentu. Lalu, untuk penggunaan kembali komponen lama dari suatu komputer cukup memberikan hasil yang baik. Namun, tetap harus diperhatikan bila akan mengambil jalur ini, karena semisal menggunakan kembali komponen komputer yang sudah tua, semacam monitor CRT yang lebih boros daya, power supply, atau harddisk mungkin tidak akan terlalu dianjurkan. Namun untuk langkah awal, jalan ini merupakan solusi paling baik dalam hal pengeluaran biaya yang rendah. Namun, tetap suatu produk green PC bukanlah hal yang berhubungan dengan biaya awal yang rendah.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 41
5/6/2008 4:16:08 PM
43
Buku ASUS.pdf 42
5/6/2008 4:16:08 PM
IMPLEMENTASI PRODUSEN «
Bab 5
Implementasi Produsen Sebagai salah satu contoh adalah produsen ASUS yang mencoba mengarah kepada green computing. ASUS Policy Pendekatan produsen ASUS, cukup selaras dengan yang sudah menjadi standar dari pendekatan terhadap green computing seutuhnya. Namun, tetap hal itu dengan masih terdapatnya sedikit kekurangan dari ide green computing yang ideal. Dalam usahanya ini, ASUS menyebutnya sebagai GreenASUS.
MATERIAL SELECTION Untuk awalnya, sama seperti semua produsen komputer lainnya adalah mengenai penggunaan bahan-bahan material pembentuk dari produk-produk ASUS.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 43
5/6/2008 4:16:08 PM
45
» IMPLEMENTASI PRODUSEN
Di sini sesuai policy yang ASUS anut, pemilihan cukup dilakukan dengan ketat. Selain menjaga dari akibat buruk bagi manusia, juga terhadap lingkungan. Untuk material ini, implementasi standar sendiri mengikuti jalur yang ditetapkan oleh RoHS. Tidak hanya itu, ASUS tampaknya ingin melakukan hal lebih dengan tidak akan menggunakan bahan material yang meskipun belum memiliki bukti ilmiah, namun bila dipercaya memiliki dampak buruk terhadap manusia maupun lingkungan, tidak akan digunakan dalam memproduksi produk-produk ASUS maupun ketika proses produksi itu dilakukan. Dalam menentukan material mana yang cukup aman atau tidak aman, ASUS melakukan tindakan proaktif. Yang bukan hanya bergantung kepada aturan-aturan atau regulasi yang sudah ada, juga dari distribusi vendor, feedback konsumen, institusi daur-ulang, dan juga percobaan internal yang dilakukan ASUS sendiri.
SUBSTITUTION PRINCIPLE Selain pemilihan material, ASUS juga memiliki kebijakan mengenai prinsip penggantian. Hal ini agar dapat melakukan pengurangan secara berkala dari penggunaan bahan-bahan yang sekiranya memiliki dampak buruk. Selain itu, akan selalu dilakukan review ulang untuk memastikan proses penggantian bahan-bahan, juga tidak berdampak buruk bagi kesehatan maupun lingkungan, atau idealnya tidak berbahaya sama sekali.
MINIMAZING TOXIC DISPERSION Dalam mencegah penyebaran lebih lanjut, pemilihan bahan kimia tampaknya juga menjadi hal penting bagi ASUS terutama untuk Green Design Policy-nya. Hal itu dilakukan dengan proses praktik dalam hal pengurangan penggunaan bahan berbahaya maupun
46
Buku ASUS.pdf 44
: Green Computing
5/6/2008 4:16:09 PM
IMPLEMENTASI PRODUSEN «
memiliki potensial yang mengarah kepada hal berbahaya. Strategi yang dilakukan ASUS dalam mengurangi penyebaran bahan beracun, bukan hanya ketika proses desain tapi juga pada saat produksi, hal itu antara lain: Pengaturan secara sangat hati-hati untuk tempat penyimpanan dan inventaris dari setiap penggunaan bahan kimia berbahaya ketika produksi. Diwajibkan bagi karyawan yang berhubungan dengan kimia berbahaya untuk mengikuti pelatihan, menggunakan alat-alat keselamatan, serta mengikuti prosedur keselamatan dan perlindungan. Prosedur dan pelatihan akan pengendalian kebocoran dan pencegahannya bagi lingkungan yang menggunakan bahan kimia berbahaya. Prosedur quality control untuk menjamin minim bahan berbahaya di dalam setiap produk jadi, yang akan disebarkan kepada konsumen. Bertanggung jawab terhadap proses daur-ulang maupun pembuangan dari penggunaan bahan kimia berbahaya maupun yang sekiranya berbahaya.
MINIMIZING MATERIAL INTENSITY Meminimalisasi penggunaan bahan-bahan dalam memproduksi produk juga hal yang utama yang dilakukan ASUS dari usahanya ke arah green computing. Selain itu, juga yang berhubungan dengan transportasi dalam proses produksi dan distribusi produk, serta penggunaannya. Klaim ASUS, bahkan bila memungkinkan hal ini akan diimplementasikan di semua aspek operasi perusahaan secara keseluruhan.
KEBIJAKAN LAINNYA Untuk kebijakan lainnya, lebih kepada klaim untuk produk jadi yang lebih baik. Seperti lulus uji akan tingkat emisi udara
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 45
5/6/2008 4:16:09 PM
47
» IMPLEMENTASI PRODUSEN
dan noise, ketahanan produk, maupun desainnya dan juga mengenai tingkatan radiasi elektromagnetik yang sudah sesuai standar, yang mana tidak akan menyebabkan dampak buruk.
Implementasi Hemat Energi Salah satu yang paling nyata yang juga bisa dirasakan konsumen adalah implementasi teknologi penghematan energi dari produk motherboard end-user yang ASUS sebut sebagai EPU atau Energy Processing Unit.
ASUS EPU Implementasi semacam ini, saat ini memang tidak datang hanya dari ASUS. Juga ada dari produsen lainnya. Namun, untuk prinsip kerja dan operasionalnya rata-rata bekerja cukup serupa. EPU lebih memfokuskan kepada proses penghematan energi yang akan dipakai oleh processor. Memang cukup disayangkan, mengingat komponen di komputer bukan hanya processor saja, melainkan banyak komponen lain yang bahkan jauh lebih besar dalam kebutuhan dayanya. Ketika penulisan ini, implementasi ASUS akan teknologi EPU baru hanya untuk jajaran produk motherbaord kelas atasnya. Padahal, seharusnya lebih masuk akal bila implementasi EPU lebih kepada produk motherboard kelas value atau low-end.
48
Buku ASUS.pdf 46
: Green Computing
5/6/2008 4:16:09 PM
IMPLEMENTASI PRODUSEN «
Chip EPU di salah satu motherboard ASUS.
PRINSIP KERJA EPU ASUS EPU bekerja dengan menggunakan sebuah chip, yang akan mengatur seberapa banyak daya yang akan diberikan kepada processor. Pada jajaran produk motherboard kelas atas yang menggunakan EPU ini, sudah dilengkapi dengan sistem power 8-phase. Lalu dengan menggunakan chip EPU, dari kedelapan phase power ini sebagian dapat dinonaktifkan agar daya yang mengalir untuk menyuplai processor berkurang. Namun, hal itu hanya akan dilakukan ketika processor tidak dalam keadaan full-load atau dalam keadaan idle. Pengaturan peningkatan maupun penurunan daya ini juga akan disesuaikan dengan load processor tersebut. Ketika processor dalam keadaan idle atau load yang kecil, EPU akan menonaktifkan power phase hingga 4-phase saja. Motherboard ASUS dalam mengimplementasikan EPU ini hanya memiliki dua keadaan, 4-phase atau 8-phase. Di mana tidak adanya proses secara stepping/bertahap antara 4-phase ke 8-phase. Hal ini tentunya akan mengurangi kefleksibilitasannya akan pengaturan daya.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 47
5/6/2008 4:16:09 PM
49
Buku ASUS.pdf 48
5/6/2008 4:16:09 PM
CARBON FOOTPRINT «
Bab 6
Carbon Footprint Pendekatan kepada green computing dengan komputer hemat energi, mungkin hanya langkah awal menuju ke sana. Carbon-free computing bisa menjadi langkah berikutnya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk bisa menghadirkan solusi komputerisasi yang ramah lingkungan. Beberapa aspek mengenainya maupun implementasi yang sudah dilakukan, beserta peran berbagai pihak, sudah penulis hadirkan di babbab sebelumnya. Kini, penulis ingin menjelaskan salah satu solusi menuju green computing yang sedikit berbeda praktiknya, maupun cara memandang suatu proses yang ramah lingkungan. Cara yang bisa dikatakan sebagai alternatif ini, sebenarnya juga bukanlah hal baru. Karena secara implementasinya sudah banyak yang merealisasikan secara nyata. Lebih jelasnya, pendekatan yang sedikit berbeda ini, baik dari sudut pandang maupun praktiknya--kesemua yang berhubungan dengan usaha untuk lebih mendekatkan diri kepada konsep ramah lingkungan--berhubungan langsung dengan salah satu unsur yang dipercaya sebagai penyebab utama isu global warming atau greenhouse gas effect yang dikenal sekarang, yakni unsur karbon (carbon). Lalu, dalam menghubungkannya dengan segala kegiatan manusia yang cukup erat dalam perannya sebagai penyebab
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 49
5/6/2008 4:16:09 PM
51
» CARBON FOOTPRINT
utama, dikenallah suatu istilah, yakni carbon footprint. Carbon footprint sendiri adalah proses pengukuran dari dampak yang dilakukan manusia terhadap lingkungan, di dalam batasan seberapa banyak gas rumah kaca yang dihasilkannya. Gas yang dihasilkan ini dihitung dalam satuan unit carbon dioxide. Proses ini dimaksudkan agar masing-masing individu maupun organisasi dapat menciptakan konsep baru dalam hal dampak yang mereka berikan kepada global warming. Alat pengukur dari konsep tersebut sebagai respon terhadap carbon footprint adalah carbon offset, atau juga bisa dikatakan usaha dalam mengurangi emisi gas karbon melalui proyek-proyek tertentu, seperti penghijauan, penggunaan energi angin atau matahari, dan sebagainya. Carbon footprint juga dapat dikatakan sebagai bagian dari konsep implementasi sebelumnya, dalam hal pendekatan kepada ramah lingkungan untuk segala aspek kehidupan.
Definisi Lebih jelasnya. Carbon footprint adalah pengukuran dari sebagian besar carbon dioxide (CO2) dan gas-gas greenhouse (rumah kaca) lainnya yang dihasilkan dari aktivitas manusia, atau yang terakumulasi dari keseluruhan masa hidup atau servis yang disediakan suatu produk. Konsep keseluruhan masa hidup dari carbon footprint berarti mencakup semua kemungkinan yang dapat meningkatkan emisi karbon. Dengan kata lain, semua emisi, termasuk di dalamnya baik yang langsung maupun tidak langsung. Biasanya, carbon footprint dinyatakan sebagai CO2 dalam ukuran kilogram atau ton, yang memperkirakan ukuran yang sebanding dengan yang menyebabkan efek global warming untuk semua gas rumah kaca. Carbon footprint dapat diukur dengan menggunakan metoda Life Cycke Assessment (LCA) atau dapat dibatasi
52
Buku ASUS.pdf 50
: Green Computing
5/6/2008 4:16:09 PM
CARBON FOOTPRINT «
berdasar emisi yang langsung dihadirkan karena penggunaan energi dari penggunaan bahan bakar bumi. Definisi alternatif dari carbon footprint dapat dianggap sebagai akibat dari aksi yang dilakukan oleh individu-individu (sebagian besar karena penggunaan energi) dalam kurun waktu satu tahun. Istilah carbon footprint ini juga dapat diartikan berdasar asal-usulnya, yakni semua sisa yang ditinggalkan dari hasil aktivitas-aktivitas individu. Carbon footprint dapat dipertimbangkan sebagai emisi langsung, yang biasanya dari energi yang digunakan di rumahan atau ketika dalam perjalanan entah itu menggunakan kendaraan seperti mobil, pesawat terbang, kereta maupun alat-alat transportasi publik lainya. Atau juga ia dapat dipertimbangkan sebagai emisi tidak langsung, termasuk emisi CO2 yang dihasilkan dari servis maupun barang-barang yang digunakan. Skala terkecil pengukuran merupakan jumlah emisi CO2 yang berasal dari aksi-aksi individual. Lalu, untuk skala yang lebih besar lagi merupakan pengukuran total emisi dari suatu negara (atau perkumpulan besar lainnya), serta membaginya dengan para anggota penduduknya.
Studi Kasus Beberapa studi mengenai carbon footprint ini sudah cukup banyak dilakukan, baik itu carbon footprint dari organisasiorganisasi atau juga suatu negara tertentu. Perlu penulis ingatkan, fakta-fakta ini memang tidak bersangkutan dengan apa yang terjadi dengan kenyataan yang ada di Indonesia. Namun, penulis coba hadirkan sebagai penggambaran saja. Bisa saja untuk gaya hidup orang-orang di Indonesia memiliki carbon footprint lebih besar atau juga bisa lebih kecil. Beberapa studi kasus tersebut, antara lain:
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 51
5/6/2008 4:16:09 PM
53
» CARBON FOOTPRINT
BERDASARKAN USIA Salah satu studi mengenai carbon footprint yang berhubungan dengan usia, dilakukan di UK (United Kingdom) pada tahun 2007. Hal ini berdasarkan kepada emisi karbon dari penggunaan dan konsumsi yang dilakukan oleh orangorang lanjut usia. Untuk studi kasus ini, dari rata-rata orang yang berusia antara 50 hingga 65 tahun, ditemukan bahwa mereka memiliki carbon footprint terbesar dibandingkan dengan grup usia lainnya. Individu-individu yang berusia antara 50−65 tahun tersebut, memiliki perkiraan carbon footprint sekitar 13,5 ton/kapita tiap tahunnya, dibandingkan rata-rata penduduk UK keseluruhan yang hanya sebesar 12 ton.
BERDASARKAN EVENT ATAU KEGIATAN MASSAL TERTENTU Untuk kegiatan tertentu, juga masih mengambil contoh di negara UK adalah ketika masa Natal. Di sini ditunjukkan bahwa konsumsi barang-barang tertentu seperti makanan, lalu kegiatan perjalanan, penggunaan pencahayaan, serta pembelian hadiah-hadiah ketika Natal, menghasilkan emisi carbon dioxide (CO2) sebesar 650 kg tiap orangnya. Nilai ini sebanding dengan 5,5% dari carbon footprint tahun UK. Lebih detailnya, tiap orang akan menghasilkan carbon footprint, 26 kg untuk makanan, 96 kg untuk perjalanan menggunakan mobil, 218 kg dari penggunaan pencahayaan yang berlebihan, dan 310 kg dari kegiatan perbelanjaan/ pembelian hadiah.
Mengurangi Carbon Footprint Secara efisien dan efektif, carbon footprint dapat dikurangai dengan mengaplikasikan langkah berikut: Langkah pertama seperti yang sudah disebutkan
54
Buku ASUS.pdf 52
: Green Computing
5/6/2008 4:16:09 PM
CARBON FOOTPRINT «
sebelumnya adalah Life Cycle Assessment (LCA), yang mana untuk dapat menentukan secara akurat dari carbon footprint yang ada sekarang. Mengetahui penggunaan energi untuk area-area tertentu dan pengoptimalan emisi CO2 yang berhubungan. Pengoptimalan efisiensi energi yang oleh karena itu, pengurangan dari emisi CO2 maupun GHG (Greenhouse Gas) lainnya, akan datang dari proses pengoptimalan itu sendiri. Mengetahui dan menggunakan solusi untuk menetralkan emisi CO2, yang tidak dapat diperoleh dari proses efiesiensi energi. Langkah terakhir dapat dilakukan dengan cara investasi dalam proyek-proyek yang bertujuan untuk mengurangi emisi CO2, semacam penggunaan bahan bakar alternatif seperti biofuel atau juga kegiatan penanaman pohon.
Protokol dan Sertifikasi Hasil emisi dari carbon dioxide di udara (atau juga emisi GHG lainnya), sebagian besar berhubungan dengan proses konversi energi dari bahan-bahan bakar seperti gas alam, minyak, dan lain sebagainya. Gas karbon yang tersebar di atmosfir ketika proses konversi energi tersebut, dianggap sebagai proses yang bertanggung jawab terhadap global warming seperti perubahan iklim. Salah satu protokol yang mengatur secara hukum untuk dapat mengurangi emisi greenhouse gas (gas rumah kaca), adalah Kyoto Protocol. Protokol ini berlaku bagi semua negara-negara industri yang turut mengesahkannya. Bersamaan dengan itu, dari sudut pandang ekonomi dan pasar, suatu negara harus dapat membedakan antara mandatory market (berdasar hukum) dan voluntary market (berdasar sukarela). Biasanya untuk kedua market tersebut adalah kesesuaian dengan sertifikasi emisi untuk setiap proses
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 53
5/6/2008 4:16:09 PM
55
» CARBON FOOTPRINT
perdagangan, seperti Certified Emission Reduction (CER), Emission Reduction Unit (ERU), dan Verified Emission Reduction (VER).
MANDATORY MARKET Bagi mandatory market, untuk dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dalam Kyoto Protocol dengan pendekatan biaya yang harus dikeluarkan sekecil-kecilnya, dikenalkan beberapa mekanisme-mekanisme yang cukup fleksibel, yaitu Emissions trading, Clean Development (CDM), dan Joint Implementation (JI).
VOLUNTARY MARKET Bagi voluntary market, disediakan kepada perusahaanperusahaan dengan berbagai piilihan untuk dapat mengurangi emisi. Hal ini kebalikan dari aturan-aturan ketat yang ditetapkan bagi mandatory market. Salah satu solusi yang sebanding dengan yang dikembangkan bagi mandatory market juga sudah dikembangkan untuk voluntary market, yakni Verified Emission Reductions (VER). Langkah ini cukup memberikan kelebihan tersendiri, yang mana setiap aktivitas maupun proyek diatur sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan untuk proyek CDM/JI. Hanya saja, sertifikat ini tidak terdaftar ke dalam aturan pemerintah yang bersangkutan. Dengan itu, sertifikat VER yang berstandar kualitas tinggi dapat diperoleh dengan biaya rendah dan ini untuk kualitas proyek yang sama. Namun, saat ini VER belum bisa diimplementasikan bagi mandatory market. Sebagai contohnya, penulis ulas mengenai voluntary market yang ada di Amerika Utara. Voluntary market yang ada di negara ini terbagi antara anggota dari market Chicago Climate Exchange (CCE) dan Over The Counter (OTC).
56
Buku ASUS.pdf 54
: Green Computing
5/6/2008 4:16:09 PM
CARBON FOOTPRINT «
CCE termasuk voluntary, namun tetap untuk batasan skema emisi dan perdagangan yang masih terikat hukum. Di mana tiap anggota harus mengikuti batasan maksimal dari pengurangan emisi. Sedangkan, market OTC tidak melibatkan skema yang terikat hukum. Sehingga memiliki banyak partisipan yang ingin mendapatkan sertifikasi, yang termasuk event-event khusus yang ingin lebih ramah lingkungan, dengan tingkat emisi carbon yang lebih netral. Di dalam voluntary market, terdapat beberapa pengembang proyek, supplier, broker, dan retailer, termasuk pembiayaan untuk pengurangan carbon. Beberapa bisnis baik profit maupun non-profit di dalam voluntary market bukan hanya meliputi kegiatan yang penulis sebutkan di atas. Laporan yang diumumkan oleh Ecosystem Marketplace, menunjukkan bahwa proses biaya untuk proses pengurangan carbon meningkat berdasar perpindahan komoditas--dari pengembang proyek hingga retailer. Ketika skema proses pengurangan emisi oleh sebagian maandatory market tidak termasuk kepada proyek penghutanan, namun di voluntary market proyek seperti ini tumbuh dengan baik. Beberapa kritik keras menunjukkan kecemasan mengenai sifat yang tidak jelas, dari proyek pengurangan GHG berdasar penghutanan. Namun, sebagian lainnya menganjurkan komunitas market ini untuk mengambil keuntungan dari implementasi penghutanan tersebut. Tipe-tipe proyek di dalam voluntary market terdiri dari penghindaran penebangan hutan, penghutanan, pengurangan gas industri, peningkatan efisiensi penggunaan energi, penggantian bahan bakar, dan bahkan penggunaan energi yang dapat diperbarui. Mengenai sertifikasi Renewable Energi Certificate (REC) yang dijual di dalam market voluntary, cukup kontroversial karena masih terdapat tambahan kecemasan mengenainya. Lalu proyek pengurangan gas industri mendapat kritik,
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 55
5/6/2008 4:16:09 PM
57
» CARBON FOOTPRINT
karena ia hanya applicable untuk pabrik yang berskala besar, yang sudah memiliki biaya modal tetap yang tinggi. Mengukur seberapa jauh suatu voluntary market dapat bergerak, untuk pendekatannya terhadap ramah lingkungan memang cukup sulit. Mengingat ukuran market dan kegiatankegiatannya yang sangatlah luas.
Kritik Berbagai kritik tidak lepas dari istilah carbon footprint ini, kebanyakan berdasar dari ketidaksetujuan dengan satu atau lebih dari asumsi-asumsi yang menjadi basis penghitungan carbon footprint, di antaranya: Emisi carbon merupakan sebab yang paling signifikan dari global warming. Aktivitas manusia merupakan sebab paling signifikan dari emisi tersebut. Sangat dimungkinkan untuk menganggap bahwa sebagian besar emisi dikarenakan individu-individu tertentu. Inisiatif tiap individu sangat diperlukan, karena pangsa pasar maupun badan legislatif tidak akan terlalu berkuasa terhadap semua kegiatan tiap individu tersebut, dan tidak memiliki banyak waktu. Tiap individu diharuskan mengukur dan mencoba mengurangi masing-masing emisi carbon yang dihasilkannya. Lalu, juga terdapat kritikan karena ada asumsi-asumsi yang ditolak menjadi bagian dari carbon footprint, yaitu: Sebab lain, seperti emisi methane jauh lebih penting. Kegiatan atau aktivitas manusia tidaklah terlalu signifikan, dibandingkan sebab yang dari proses alami seperti vulkanisme dan radiasi matahari. Banyak emisi yang tidak dapat dihubungkan secara langsung kepada individu manapun.
58
Buku ASUS.pdf 56
: Green Computing
5/6/2008 4:16:09 PM
CARBON FOOTPRINT «
Pangsa pasar dan aksi politis dapat memperbaiki aktivitas manusia jika diberikan waktu yang cukup. Pertumbuhan populasi akan membuat tidak berlakunya penghitungan carbon footprint. Seseorang atau badan tertentu tidak bisa membatasi emisi orang/pihak lain agar seimbang. Dalam hal tertentu, banyak pihak menolak perubahan iklim dan beberapa kaum skeptis, tetap percaya bahwa kontribusi manusia terhadap global warming dapat diabaikan.
Implementasi Di United Kingdom, pada Maret 2007 mulai digunakan pelabelan carbon dari beberapa produk, yang akan menunjukkan nilai carbon footprint dari produk-produk tersebut. The Climate Conservancy, yang merupakan badan nonprofit di Amerika yang didirikan oleh para ilmuwan Stanford University. Mereka bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk dapat menentukan GHG yang dapat dikeluarkan dari keseluruhan masa hidup barang dagangan kemasan. CarbonCounted yang diluncurkan pada awal tahun 2007, merupakan badan non-profit untuk sistem pelabelan GHG carbon dari negara Kanada. Carbon Reduction Institute, meluncurkan label sertifikasi NoCO2 & LowCO2 di Australia yang memungkinkan konsumen untuk dapat menentukan pengurangan dari emisi GHG dari produk-produk yang telah dibuat oleh perusahaan tertentu. Hot Woman Campaign, merupakan kampanye internasional oleh Global Warming Alliance yang ditargetkan untuk dapat membujuk para kaum hawa secara sukarela mengurangi carbon footprint mereka sebesar 5%.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 57
5/6/2008 4:16:09 PM
59
» CARBON FOOTPRINT
Relevansi Lalu untuk hubungannya sendiri dengan komputer atau segala hal yang mengenai komputer, cukup terlihat jelas. Komputer itu merupakan suatu produk dan ia memerlukan energi untuk dapat beroperasi. Di sini, ia menggunakan energi listrik yang untuk setiap penggenerasian energi listrik tersebut, tentunya setiap perusahaan pembangkit listrik akan menghasilkan emisi gas, baik itu carbon atau gas-gas lainnya. Memang, yang menggunakan listrik bukan hanya komputer saja, melainkan sejumlah peralatan listrik lainnya, namun melihat perkembangan komputerisasi di segala bidang, kontribusi komputer dalam hal carbon footprint juga signifikan. Selain itu, bukan hanya dari sisi operasionalnya saja. Untuk proses produksi, setiap produk tertentu memiliki nilai carbon footprint yang berhubungan dengannya.
60
Buku ASUS.pdf 58
: Green Computing
5/6/2008 4:16:09 PM
REGULATION AND INISIATIVE «
Bab 7
Regulation and Inisiative Di sini penulis sedikit memaparkan beberapa regulasi maupun inisiatif yang mengatur apakah suatu komponen atau produk komputer tertentu sudah memenuhi atau mendekati green computing. Regulasi atau juga diciptakannya suatu standar tertentu, guna mengatur proses produksi maupun operasional dari suatu hal. Memang menjadi sebuah kewajiban tersendiri. Selain akan menyamakan persepsi, juga akan mendekatkan kepada suatu tujuan tertentu yang sekiranya merupakan jalan terbaik. Tidak terlepas, untuk kajian mengenai green computing ini, juga diperlukan hal serupa. Karena jika tidak, perjalanan untuk mengarah kepada green computing akan dilakukan sendiri-sendiri. Dan itu tidak menjamin apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Salah satu inisiatif pertama yang mengarah kepada green computing ini adalah program pelabelan secara volunteer yang dikenal sebagai Energy Star di Amerika Serikat yang merupakan salah satu negara produsen komponen komputer terbesar di dunia.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 59
5/6/2008 4:16:09 PM
61
» REGULATION AND INISIATIVE
Label ini, kali pertama dikeluarkan oleh Environtmental Protection Agency pada tahun 1992, untuk mempromosikan efisiensi penggunaan energi untuk semua jenis hardware elektronik, dan penanda apakah suatu hardware tertentu sudah memenuhi standar produk yang ramah lingkungan. Lambat laun Energy Star ini menjadi hal yang biasa ditemukan terutama untuk komputer notebook dan komponen display (monitor). Setelah itu, baru berkembang program-program lain di kawasan Eropa dan Asia. Berikut beberapa standar yang mengatur pendekatan kepada green computing untuk setiap hardware elektronik terutama komputer yang ada saat ini:
Energy Star Seperti yang sudah penulis kemukakan, Energy Star merupakan awal dari inisiatif ramah lingkungan dari semua standar produk komputer yang ramah lingkungan. Logo ini merupakan langkah dari EPA (Environtmental Protection Agency) untuk mengidentifikasi dan mempromosikan produkproduk energy-eficient, dengan tujuan untuk mengurangi emisi gas kaca (greenhouse gas emission). Logo ini biasanya ditemukan pada produk-produk elektronik rumahan, seperti kulkas (refrigerator) dan AC (air conditioner). Namun, bila Anda memperhatikan secara saksama ketika Anda pertama mem-booting PC, pada POST biasanya juga ditemukan logo ini secara sekilas di monitor.
Energy Star.
62
Buku ASUS.pdf 60
: Green Computing
5/6/2008 4:16:09 PM
REGULATION AND INISIATIVE «
80 PLUS Standar 80 PLUS merupakan standar yang mengharuskan peripheral power supply bekerja pada tingkatan efisiensi 80% atau lebih baik lagi. Coba Anda perhatikan pada produk PSU komputer yang Anda miliki atau pada beberapa produk PSU yang ada di pasaran saat ini, terdapatkah logo ini padanya? Di mana akhir-akhir ini sudah mulai banyak unit PSU yang sudah memiliki logo ″80 PLUS″ ini.
80 PLUS.
EPEAT Kependekan dari Electronic Products Environtmental Assesment Tool, merupakan sertifikasi yang menetapkan standar ramah lingkungan yang lebih jauh lagi dan mendalam untuk produk komputer. Di mana ia memungkinkan pembeli untuk dapat mengevaluasi, membandingkan, dan memilih berdasarkan atribut-atribut yang menunjukkan komponen mana yang ramah lingkungan. EPEAT bisa dikatakan merupakan label dengan standar paling ketat yang ada saat ini. Namun, EPEAT memang lebih diarahkan bagi konsumen dalam bentuk institusi publik maupun swasta, dibandingkan konsumen individual.
Logo EPEAT.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 61
5/6/2008 4:16:09 PM
63
» REGULATION AND INISIATIVE
RoHS RoHS kependekan dari Restriction of Hazardous Substances, adalah direktif (instruksi) aturan-aturan dari EU (Europe Union) market yang melarang penggunaan bahan-bahan, seperti lead (timbal), cadmium, mercury, hexavalent chromium, dan dua flame-retardant (formula kimia untuk membuat bahan baku menjadi tahan api), melebihi kapasitas maksimal yang sudah ditetapkan kepada produk-produk elektronik. RoHS mencakup semua hal untuk produk komputer, kecuali untuk komponen baterai yang mana ia diregulasi secara terpisah.
RoHS Compliant.
Green Mark Label ini menandakan produk hemat energi, memiliki kecenderungan polusi rendah dan dapat di-recycle. Label ini berasal dari negeri Taiwan dan di dalam website-nya, tertera
64
Buku ASUS.pdf 62
: Green Computing
5/6/2008 4:16:09 PM
REGULATION AND INISIATIVE «
misi untuk dapat memandu dan mengarahkan para konsumen dalam hal pembelian produk ramah lingkungan, serta mendorong para manufaktur untuk mendesain dan menghasilkan produk-produk yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
Logo Green Mark.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 63
5/6/2008 4:16:09 PM
65
Buku ASUS.pdf 64
5/6/2008 4:16:09 PM
MEMBANGUN KOMPUTER GREEN «
Bab 8
Membangun Komputer Green Membangun suatu sistem komputer yang ramah lingkungan pada dasarnya cukup sederhana. Karena penentuan komponen lebih kepada fokus low-power. Menentukan Komponen Low-power Beberapa komponen memang membutuhkan daya listrik yang besar, terutama untuk komputer modern, walaupun tetap dapat diproduksi lebih efisien lagi mengenai daya ini melalui proses produksi yang lebih baik. Sedangkan, untuk beberapa komponen lainnya, rata-rata hanya memerlukan daya cukup kecil. Walaupun untuk mendapatkan seberapa besar kisaran daya yang diserapnya cukup sulit, meski juga tetap mungkin. Satu cara sederhana, yakni menentukannya berdasar spesifikasi yang dimiliki oleh setiap komponen yang bersangkutan. Komponen processor dan PSU (power supply), menjadi sorotan utama mengenai masalah low-power ini. Walau hal itu memang cukup masuk akal. Namun, seharusnya produsen juga tidak melupakan komponen video card. Harddrive juga dapat menjadi komponen yang menambah pemangkasan
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 65
5/6/2008 4:16:09 PM
67
» MEMBANGUN KOMPUTER GREEN
kebutuhan daya dengan menggunakan unit yang lebih efisien lagi, terutama bila mampu mendapatkan jenis drive berbasis flash (solid state disk, SSD). Setelah melalui beberapa bagian utama dalam membangun sebuah sistem komputer yang hemat energi, serta untuk lebih membuat sistem tersebut lebih kecil dalam menyerap daya, memang bukanlah hal yang mudah. Hal pertama, dapat dengan menggunakan lebih sedikit komponen kipas pendingin di dalam casing. Karena tentunya, komputer ini akan beroperasi lebih dingin lagi dari standarnya. Selain itu, juga dapat digunakan casing yang berdimensi kecil atau setidaknya sesuai dengan komponen core PC internal yang akan digunakan. Dan dengan penggunaan casing lebih kecil, juga berarti semakin sedikit material yang dibutuhkan untuk membuatnya. Mengintegrasikan komponen-komponen tertentu langsung di dalam motherboard, juga menjadikan lebih sedikit add-in card atau PCB (printed circuit board). Namun, hal itu juga memiliki batasan hingga sampai komponen apa saja yang dapat diintegrasikan di motherboard.
Beberapa komponen komputer.
68
Buku ASUS.pdf 66
: Green Computing
5/6/2008 4:16:10 PM
MEMBANGUN KOMPUTER GREEN «
Apabila kebutuhan membangun sebuah sistem komputer desktop tidaklah mutlak. Ada beberapa pilihan komputer mobile dengan penawaran harga rata-rata US$499 (kurun waktu April 2008), yang cukup bersaing mengenai konsumsi daya dengan PC desktop low-power. Namun, alternatif ini juga harus dibayar dengan solusi monitor kecil dan performa yang tidak terlalu tinggi.
MOTHERBOARD Sesuai namanya, ia adalah salah satu komponen penting dari unit pemroses utama sebuah komputer. Berhubungan dengan green computing, produsen motherboard yang mencoba mengarah kepada produk motherboard hemat energi, saat ini memang masih baru dari dua produsen saja. Salah satunya adalah ASUS dengan teknologi EPU yang penulis bahas pada bab sebelumnya.
Motherboard.
Implementasi penghematan energi, juga seperti yang sudah dijelaskan, memang baru dari sisi power phase untuk processor (VRM) di motherboard saja. Meski begitu, langkah ini cukup
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 67
5/6/2008 4:16:10 PM
69
» MEMBANGUN KOMPUTER GREEN
memberikan hasil yang cukup signifikan dalam hal efisiensi penggunaan daya. Klaim ASUS, pencapaian efisiensi hingga 96% untuk penggunaan daya listrik dan hingga 80% penghematan daya yang dibutuhkan oleh processor di motherboard. Sayangnya, implementasi teknologi EPU ini hanya baru untuk jajaran produk motherboard kelas menengah atas. Yang mana, lebih banyak digunakan oleh pengguna antusias atau overclocker. Biasanya pengguna sekelas ini, akan mencoba memaksa board bekerja lebih keras dari standarnya dan itu mengarah kepada meningkatnya kebutuhan daya listrik. Memang hal ini masih jauh dari green computing ideal, namun sudah cukup baik sebagai awalan ke sana.
PROCESSOR Salah satu komponen yang menjadi target utama dalam hal komponen komputer yang hemat energi adalah processor. Pada era processor Intel Netburst untuk Pentium 4, ia terkenal karena kebutuhan daya yang sangat besar untuk ukuran processor. Namun, bila saat ini pembaca sudah menggunakan solusi processor AMD Athlon 64 65 nm atau seri processor Intel Core 2, kedua jenis processor ini sudah cukup efisien dalam penggunaan daya listrik. Pada model stepping processor terakhir Athlon X2 dan Core 2, bahkan memiliki kebutuhan daya yang jauh lebih kecil dibandingkan seri awalnya. Dengan mencapai angka di bawah 10 W ketika idle, sedangkan untuk generasi awal Athlon 64 berproses produksi 90 nm membutuhkan daya 25 W pada saat idle.
Processor AMD dan Intel.
70
Buku ASUS.pdf 68
: Green Computing
5/6/2008 4:16:10 PM
MEMBANGUN KOMPUTER GREEN «
Pada angka kebutuhan daya maksimum ketika load juga mengalami penurunan, dari 90 W 100 W+ pada seri processor Intel Pentium 4 hingga ke kisaran kebutuhan daya 50 W untuk generasi pertama 65 nm Intel Core 2 Duo E6600. Bahkan, untuk seri paling baru Core 2 Duo E8500 hanya membutuhkan daya di bawah 35 W ketika load. Untuk seri processor AMD, memang tidak pernah mencapai kebutuhan daya maksimal ketika load seperti Pentium 4 dan Pentium D, namun ia juga tetap mengalami penurunan kebutuhan daya maksimal untuk seri processor terbarunya. Melirik jajaran processor generasi lama dari yang hanya membutuhkan daya cukup standar hingga yang cukup rakus, generasi Pentium 4 terkenal sebagai yang terburuk mengenai kebutuhan daya ini. Dan itu lebih lagi untuk versi Pentium D. Untuk tawaran Athlon 64 X2 memang tidaklah terlalu buruk, namun kebutuhan daya ketika idle tidak lebih baik dibandingkan Pentium D. Melihat lebih jauh ke belakang kepada processor single-core Athlon 64 juga tidaklah terlalu menolong, sedangkan processor Athlon XP saat ini sudah semakin tua. Kedua processor ini tidak bisa dijadikan rekomendasi untuk ukuran sekarang. Hal itu bila dilihat dari processor modern Core 2 dan Athlon 64 X2 hanya membutuhkan daya sebesar 6 W pada saat idle, sedangkan untuk processor generasi lama bisa mencapai 20 W hingga 35 W.
CHIPSET Beralih kepada komponen chipset, ia merupakan komponen yang sedikit lebih rumit. Saat ini penawaran chipset Intel cukup banyak untuk dukungan processor Core 2, yang ratarata sebagian besar lebih hemat energi dibandingkan penawaran kompetitor.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 69
5/6/2008 4:16:10 PM
71
» MEMBANGUN KOMPUTER GREEN
Chipset nVIDIA nForce.
Guna menurunkan kebutuhan daya lebih jauh lagi, bagi pengguna yang ingin membangun komputer hemat energi, dan tidak membutuhkan kemampuan rendering 3D yang tinggi dapat menggunakan chipset yang sudah mengintegrasikan GPU di dalamnya. Yang mana, hal ini akan menghilangkan penarikan daya ekstra bila menggunakan video card diskrit. Komponen lainnya yang juga berhubungan dengan chipset adalah modul memory. Bagi pengguna yang ingin membangun komputer green, tentunya akan tetap bertahan dengan menggunakan memory jenis DDR2 dibandingkan DDR3 yang 10 W lebih besar kebutuhan dayanya tiap DIMM.
VIDEO CARD Untuk komponen yang bertugas sebagai pemroses data grafis, cara termudah untuk menghemat penggunaan daya adalah dengan menggunakan solusi integrated GPU. Pilihan ini memang memberikan kemampuan kinerja terendah untuk tiap generasi GPU tertentu. Namun, bagi penggunaan kantoran, browsing Internet, atau segala kegiatan yang murni
72
Buku ASUS.pdf 70
: Green Computing
5/6/2008 4:16:10 PM
MEMBANGUN KOMPUTER GREEN «
hanya menggunakan interface 2D, solusi ini sudah lebih dari cukup. Penghematan pun bisa mencapai 10 W, 20 W, atau bahkan lebih besar lagi hingga 35 W dibandingkan solusi video card diskrit.
Video Card AMD/ATi.
Video Card nVIDIA.
Saat ini, dengan rata-rata produsen motherboard yang menggunakan interkoneksi video melalui DVI atau HDMI sudah tidak sulit ditemukan. Jadi, bagi pengguna power-user yang ingin tetap menggunakan monitor LCD berukuran besar tidak perlu khawatir lagi. Bagi gamer atau pengguna komputer lainnya yang membutuhkan kemampuan 3D yang tinggi, mungkin saat ini solusi terbaik antara perbandingan low-power dan performa ada pada video card berbasis GPU Radeon HD 3850. Di mana GPU tersebut hanya menyerap daya listrik sebesar 13,5 W ketika idle. Atau juga untuk seri Radeon HD 3870 sebesar 18,7 W. Angka-angka ini masih lebih baik dibandingkan GPU GeForce 8800 GT 512 MB yang membutuhkan daya sebesar 34,6 W ketika idle. Memang solusi video card diskrit yang dilengkapi GPU yang memiliki ratusan juta transistor di dalamnya, seperti nVIDIA G92 atau AMD RV670 bukanlah solusi murah, dibandingkan core grafis yang diintegrasikan ke dalam chipset motherboard yang rata-rata berdesain lebih simpel dan berkemampuan biasa saja.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 71
5/6/2008 4:16:10 PM
73
» MEMBANGUN KOMPUTER GREEN
STORAGE Terdapat tiga pilihan untuk storage yang dapat dipilih, yang mana kesemuanya berkisar pada batasan harga, performa, dan kapasitas. Pilihan yang cukup standar bagi kebanyakan pengguna komputer adalah jenis harddrive desktop 3,5. Pada solusi storage yang pertama ini, tetap menjanjikan untuk dapat digunakan dalam membangun komputer hemat energi. Pasalnya, akhir-akhir ini banyak produsen kenamaan harddrive, mulai memfokuskan pada penurunan komsumsi daya ketika harddisk beroperasional. Yang akhirnya untuk dapat memungkinkan hal itu, terlahir fitur-fitur yang akan mengurangi kecepatan putar (RPM) spindle harddisk untuk mengurangi asupan daya ketika idle. Kelebihan dengan mengambil solusi storage ini adalah pengguna akan mendapatkan tawaran kapasitas terbesar, performa tinggi (tentunya di luar tawaran solid state disk), dan perbandingan harga per gigabyte-nya yang sangat baik.
Hard disk 3,5 .
Pilihan kedua, yang juga tetap dengan kelebihannya dalam hal keterjangkauan adalah harddisk laptop/notebook
74
Buku ASUS.pdf 72
: Green Computing
5/6/2008 4:16:10 PM
MEMBANGUN KOMPUTER GREEN «
2,5. Pada harddisk jenis ini, penggunaan daya bahkan lebih rendah lagi. Ini memang dikarenakan dari penggunaan platter dan komponen motor yang lebih kecil, serta firmware yang sudah dioptimalkan untuk konsumsi daya rendah bila dibandingkan kebanyakkan hard disk 3,5. Rata-rata sebuah harddisk 2,5 hanya membutuhkan daya 1 W pada saat idle dan 3 W pada saat mode seeking. Bandingkan dengan harddisk 3,5, ia membutuhkan daya antara 4 hingga 8 W ketika idle, dan 8 hingga 18 watt ketika seeking.
Solid State Disk.
Pilihan kapasitas harddisk 2,5 dapat digunakan yang berukuran 320 GB, yang memang tampak cukup masuk akal untuk ukuran saat ini. Meskipun, penawaran harganya masih jauh lebih mahal dibandingkan harddisk 3,5 dengan kapasitas yang sama. Bila keterjangkauan dan penggunaan komputer yang ringan jadi fokus utama, dalam membangun sistem green computing, dapat digunakan drive laptop 120
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 73
5/6/2008 4:16:10 PM
75
» MEMBANGUN KOMPUTER GREEN
GB atau 160 GB sebagai alternatif yang lebih terjangkau dan hemat energi dibandingkan harddisk 3,5. Pilihan terakhir dan merupakan solusi hemat energi paling baik adalah menggunakan solid state drive (SSD). Di mana ratarata ia hanya akan menyerap daya sepertiga dari daya yang dibutuhkan untuk menjalankan harddisk 2,5. SSD yang paling mutakhir dan berperforma tertinggi untuk ukuran sebuah storage saat ini, serta sudah hadir di pasaran masih sangatlah mahal. Lagipula kapasitas drive SSD untuk nilai tawaran harga yang sebanding dengan dua solusi sebelumnya terlalu kecil.
PSU Di masa lalu, peripheral power supply ditetapkan dengan standar efisiensi 60% atau 70% untuk jenis form factor ATX. Sebuah sistem hardware komputer yang terdiri processor, motherboard, memory, video card, dan hard drive yang memerlukan daya listrik DC 100 W, berarti ia akan menyerap energi listrik sebesar 167 W bila menggunakan PSU berefisiensi 60% yang saat itu masih standar. Ekstra asupan daya 67 W ini, kesemuanya akan berakhir menjadi panas yang akan dikeluarkan oleh PSU, alhasil ini juga yang akan membuat sistem hardware keseluruhan menjadi lebih panas.
Power Supply Unit.
76
Buku ASUS.pdf 74
: Green Computing
5/6/2008 4:16:11 PM
MEMBANGUN KOMPUTER GREEN «
Sejak tahun 2005, standar sertifikasi berdasar 80 PLUS, telah menjadikan unit PSU yang lebih efisien (80% atau lebih baik), dan lebih mudah untuk dibuat. Lalu dengan meningkatkan efisiensi PSU hingga 80% ke atas ini, daya 100 W yang dikonsumsi oleh komponen di dalam komputer hanya akan menyerap daya maksimal (peak) sebesar 125 W saja. Yang mana, timbal-baliknya adalah panas yang dihasilkan dan energi yang terbuang lebih kecil lagi. Di lain pihak, hal itu juga akan berdampak berkurangnya penggunaan air conditioner, terutama bagi pengguna yang berada di daerah panas atau tropis. Unit power supply yang high-eficient untuk ukuran sekarang, biasanya berada pada ambang efisiensi 83%, dengan terdapat beberapa produsen yang bertujuan dapat menghadirkan PSU 85% atau lebih baik. Para pembuat green PC atau bahkan sistem builder manapun, saat ini tidak sulit untuk menemukan unit power supply dengan efisiensi 80+%, berkat inisiatif standardisasi 80 PLUS yang merangkul berusaha banyak produsen PSU. Pilihan PSU yang lebih baik lagi selain tingkat efisiensi tinggi adalah ia juga sudah mengikuti standar RoHS. Yang mana menandakan lebih sedikit penggunaan bahan material pembuatnya yang berbahaya bagi lingkungan. Salah satu hal yang sering dilupakan oleh sistem builder maupun pengguna end-user adalah mengabaikan penggunaan PSU yang sesuai dengan komponen komputer yang akan digunakan di dalam komputer. Satu kenyataan, pada sistem hardware yang low-power yang diarahkan untuk penggunaan ringan, kemungkinan besar tidak akan menembus ambang kebutuhan daya 155 W dari PSU. Lagi pula, kebanyakkan power supply yang ada saat ini memiliki tingakatan efisiensi berimbang, baik ketika asupan daya rendah maupun tinggi. Hal ini menjadikan penggunaan PSU yang memiliki rating daya besar, tidak akan memiliki penalti terhadap efisiensi
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 75
5/6/2008 4:16:11 PM
77
» MEMBANGUN KOMPUTER GREEN
daya keseluruhan walau hanya digunakan untuk memotori komponen yang membutuhkan daya jauh lebih kecil. Namun, hal ini dapat dikatakan pemborosan, karena resource daya besar yang dapat diberikan PSU berdaya besar tersebut akan terbuang percuma. Dengan kata lain, kesesuaian/keseimbangan kemampuan maupun resource dari suatu komponen/peripheral di dalam sebuah komputer hemat energi sangat penting. Hal ini guna mencegah pemborosan yang percuma.
ADD-IN CARD DAN OPTICAL DRIVE Melihat tren sebuah komputer yang ada saat ini, baik branded maupun rakitan, solusi add-in card agar komputer memiliki fitur dan kemampuan lengkap (minimal sekelas multimedia), tampak tidaklah terlalu signifikan atau mutlak diperlukan. Pasalnya, rata-rata motherboard yang beredar di pasaran sudah mengintegrasikan komponen-komponen, seperti audio controller dan ethernet, serta fitur RAID juga sudah termasuk.
Optical Drive.
Untuk solusi audio terintegrasi sendiri, mungkin ia tidak akan sebaik penawaran solusi sound card diskrit. Namun, ia sudah cukup dapat memberikan tingkatan operasional dan kualitas yang terbilang lumayan. Pada optical drive, untuk sebagian besar pemakaian komputer, komponen ini rata-rata berada pada keadaan idle,
78
Buku ASUS.pdf 76
: Green Computing
5/6/2008 4:16:11 PM
MEMBANGUN KOMPUTER GREEN «
dan juga membutuhkan daya yang cukup rendah. Lalu, bila pengguna memiliki media CD atau DVD yang sering diakses, untuk dapat menghemat penggunaan daya, salah satu solusinya dengan membuat ISO dari konten CD maupun DVD tersebut, yang baru kemudian dapat diakses (mount) secara virtual.
Sound Card.
MONITOR DAN PERIPHERAL LAINNYA Monitor merupakan komponen terbesar dibanding komponen komputer lainnya. Pada jenis monitor LCD, biasanya ia memerlukan daya listrik antara 40 hingga maksimal 60 W untuk model ukuran display 19, 20, dan 22. Nilai kebutuhan daya ini akan meningkat seiring meningkatnya ukuran display, yang mana mendekati nilai 85 W atau 100 W pada unit berukuran 24.
Keyboard.
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 77
5/6/2008 4:16:11 PM
79
» MEMBANGUN KOMPUTER GREEN
Sebagai perbandingan, sebuah monitor CRT 21 biasanya membutuhkan daya listrik lebih dari 120 W. Di mana ini masih jauh lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan daya monitor LCD 22.
LCD Monitor.
Pada komponen peripheral lainnya, seperti speaker, keyboard, mouse, card reader, dan sebagainya. Mereka hampir tidak menyerap daya sedikitpun ketika sedang tidak digunakan. Jadinya, dianjurkan untuk selalu menonaktifkan komponen-komponen ini bila sedang tidak menggunakannya.
Perhatian Penulis menekankan bahwa kisaran dari setiap kebutuhan daya komponen-komponen komputer yang sudah disebutkan, hal itu berdasar kepada kebutuhan daya untuk ukuran komponen ketika penulisan ini dibuat.
80
Buku ASUS.pdf 78
: Green Computing
5/6/2008 4:16:11 PM
MEMBANGUN KOMPUTER GREEN «
Penggunaan Komputer Setelah menentukan komponen apa saja yang diperlukan untuk membangun komputer yang hemat energi, tentunya tidak berhenti sampai di sana. Dan, bila sudah memiliki unit komputer yang hemat energi. Untuk lebih jauh lagi meningkatkan efisiensi penggunaan daya, sisi penting lainnya adalah mengenai cara penggunaan komputer yang bersangkutan agar menjadi lebih efisien lagi. Sebelumnya, berikut beberapa cara pandang umum dalam hal penggunaan komputer agar lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Memang list ini tidak terpaku kepada penggunaan satu kelas komputer tertentu: Mengaktifkan fasilitas power management dari CPU dan semua peripheral yang berhubungan, sehingga ketika sedang tidak dipakai (idle) ia akan menyesuaikan konfigurasi internal secara otomatis agar sesedikit mungkin menyerap daya listrik. Menggunakan komputer berdasar keperluan saja, dan matikan ketika tidak memerlukannya. Menggunakan jenis monitor LCD dibandingkan monitor CRT. Menggunakan komputer mobile (notebook) dibandingkan komputer desktop ketika memungkinkan. Meminimalisasi penggunaan kertas, dan daur-ulang limbah kertas sebagaimana mestinya. Jika memungkinkan, implementasikan sumber energi alternatif bagi komputer dan lain sebagainya.
Alternatif Selain pemilihan produk komputer secara per komponen, terutama bagi pengguna yang ingin membangun sendiri sistem komputer mereka, juga ada alternatif lain, yakni dengan cara membeli komputer yang sudah menjadi satu
: Green Computing
Buku ASUS.pdf 79
5/6/2008 4:16:11 PM
81
» MEMBANGUN KOMPUTER GREEN
kesatuan. Seperti model all-in-one PC maupun mobile PC (notebook, laptop, dan sebagainya).
PC yang menjadi satu dengan monitor (all-in-one).
Namun, tentunya penulis anjurkan tetap berdasar kepada yang dipaparkan sebelumnya untuk tiap komponen komputer. Terutama hal ini menyangkut spesifikasi komputer yang akan dibeli. Jadinya, sesuaikan antara budget, keperluan dalam menggunakan komputer, dengan tidak berlebihan atau kekurangan. Yang pasti seperlunya saja.
82
Buku ASUS.pdf 80
: Green Computing
5/6/2008 4:16:11 PM
!IKLAN buku ASUS.indd 3
5/9/2008 8:00:16 AM
!IKLAN buku ASUS.indd 4
5/9/2008 8:00:18 AM