Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011
ISSN :1412-5854
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LABA RUGI DAN NILAI TAMBAH PADA BANK SYARI’AH (Studi Kasus pada PT Bank Syahriah Mandiri) Ir. Zefriyenni, MM, Fakultas Ekonomi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail:
[email protected]
Abstrak - Penyampaian informasi keuangan baik dalam kinerja keuangan maupun laporan keuangan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu manajemen bank dimana bank syari’ah dalam kegiatan operasionalnya menggunakan prinsip syari’ah. Dalam kenyataannya manajemen bank syari’ah selama ini kurang mampu untuk memenuhi segala informasi bagi semua pihak para pemakai laporan keuangan, karena penilaian kinerja keuangan bank syari’ah masih berdasarkan neraca dan laporan laba rugi yang mementingkan kepentingan stakeholders saja. Maka dari itu, para pakar akuntansi syari’ah merekomendasikan perlu adanya Laporan Nilai Tambah dalam laporan keuangan bank syari’ah agar memenuhi prinsip pengungkapan penuh (full disclosure) dan sesuai dengan prinsip syari’ah yaitu keadilan serta tidak hanya memenuhi kepentingan direct stakeholders saja tetapi juga indirect stakeholders. Untuk itu penulis mencoba menganalisis perbedaan kinerja keuangan menggunakan pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah pada bank syari’ah. Adapun sumber data yang digunakan adalah laporan keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2007, 2008, dan 2009 dengan menggunakan analisa rasio seperti ROA, ROE, rasio perbandingan antara total laba besih dengan total aktiva produktif, dan NPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat profitabilitas kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2007, 2008, dan 2009 yang diukur berdasarkan rasio keuangan (ROA, ROE, rasio perbandingan total laba bersih dengan total aktiva produktif, dan NPM) menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah dimana rasio yang dihasilkan oleh pendekatan Nilai Tambah lebih besar dari pada pendekatan Laba Rugi.
Kata Kunci : Kinerja keuangan, pendekatan laba rugi, dan nilai tambah
1.PENDAHULUAN Saat ini terdapat dua jenis bank, yaitu bank konvensional dan bank syari’ah. Dengan semakin baiknya perkembangan perbankan syari’ah, maka persaingan pun semakin ketat baik antar bank syari’ah maupun dengan bank-bank konvensional lainnya. Langkah strategis yang dapat ditempuh oleh bank dalam rangka memenangkan persaingan, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kinerja keuangan. Penilaian kinerja keuangan bank syari’ah dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan yang diterbitkan, yaitu dengan menganalisa tingkat profitabilitas bank syari’ah yang bersangkutan. Kinerja keuangan bank syari’ah, dapat dilihat dari seberapa besar rasio kinerja keuangan yang diperoleh. Namun saat ini penilaian kinerja keuangan bank syariah hanya didasarkan pada neraca dan laba rugi saja, sehingga profit yang diperoleh distribusinya hanya sebatas kepada direct stakeholders (pemilik modal) saja. Sedangkan dalam tujuan akuntansi bank syari’ah
Analisis Kinerja Perbandingan Keuangan . . .
seharusnya informasi keuangan lebih menekankan pada pemenuhan akuntabilitas (kepada direct stakeholders, indirect stakeholders dan kepada Tuhan). Sementara dengan laporan nilai tambah kemampuan bank syari’ah dalam menghasilkan profitabilitas dihitung dengan memperhatikan kontribusi pihak lain seperti karyawan, masyarakat, pemerintah dan lingkungan. Sehingga profit yang diperoleh dalam distribusinya tidak hanya sebatas pada direct stakeholders saja melainkan juga kepada indirect stakeholders. II.Landasan Teori Menurut Beik (2006) secara umum bank syari’ah dapat didefinisikan sebagai suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan bebagai jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang yang dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip syari’ah.Menurut Slamet Wiyono (2002 : 74) kegiatan bank syari’ah merupakan implementasi dari prinsip ekonomi Islam dengan karakteristik, yakni:
29
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011
a. b. c. d. e.
Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya; Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang (time value of money); Konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas; Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulasif; Tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang;
ISSN :1412-5854
f.
Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad. Bank syari’ah beroperasi atas dasar konsep bagi hasil. Bank syari’ah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan maupun membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman karena bunga merupakan riba yang diharamkan. Perbedaan pokok antara bank syariah dengan bank konvensional, seperti tabel berikut:
Tabel .1 Perbedaan Bank Islam dengan Bank Konvensional Bank Islam Bank Konvensional 1.
Melakukan investasi-investasi yang halal saja 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa 3. Profit dan falah oriented 4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan 5. Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah Sumber: Muhammad Syafi’i Antonio (2001:34). Menurut PSAK No.59, tujuan akuntansi keuangan bank syari’ah dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syari’ah adalah: 1. Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, termasuk hak dan kewajiban yang berasal dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain, sesuai dengan prinsip syari’ah yang berlandaskan pada konsep kejujuran, keadilan, kebajikan, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai bisnis Islami. 2. Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai laporan untuk pengambilan keputusan. 3. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syari’ah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha. Sedangkan tujuan laporan keuangan bank syari’ah pada dasarnya sama dengan tujuan laporan keuangan yang berlaku secara umum dengan tambahan antara lain sebagai berikut: 1. Informasi kepatuhan bank terhadap prinsip syari’ah, informasi pendapatan, dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syari’ah bila ada, serta bagaimana pendapatan tersebut diperoleh serta penggunaannya. 2. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggungjawab bank terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat
Analisis Kinerja Perbandingan Keuangan . . .
Investasi yang halal dan haram Memakai perangkat bunga Profit oriented Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan debitor-kreditor Tidak terdapat dewan sejenis
keuntungan yang layak, serta informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh pemilik dan pemilik dana investasi terikat. 3. Informasi mengenai pemenuhan fungsi sosial bank termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat. Dalam penghimpunan dana, bank syari’ah mempergunakan dua prinsip yaitu: a) Prinsip wadiah yad dhamanah yang diaplikasikan pada giro wadiah dan tabungan wadiah; b) Prinsip mudharabah mutlaqah yang diaplikasikan pada produk deposito mudharabah dan tabungan mudharabah. Selain itu bank syari’ah juga mempunyai sumber dana lain yang berasal dari modal sendiri. Semua penghimpunan dana atau sumber dana tersebut dicampur menjadi satu, dalam bentuk pooling dana. Dalam penghimpunan dana inilah bank syari’ah sangat berperan sebagai manajer investasi dari pemilik dana yang dihimpun, khususnya pemilik dana mudharabah Keberhasilan pihak manajemen bank dalam melakukan manajemen dana akan tercermin pada tingkat kesehatan bank yang dapat dilihat dalam beberapa indikator (Arifin, 2002: 151160), Indikator kinerja dan kesehatan bank syahriah dapat dilihat pada table berikut
30
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011
ISSN :1412-5854
Tabel 2.Kinerja dan Kesehatan Bank Syari’ah Indikator Komponen
No. 1.
Struktur Modal
Rasio modal total terhadap dana simpanan pihak ketiga Rasio Dana Lancar terhadap Dana Simpanan Pihak Ketiga Rasio Total Pembiayaan terhadap DPK Rasio Total Pembiayaan terhadap pendapatan operasional Rasio Nilai Inventaris terhadap Total Modal
2.
Likuiditas
3.
Efisiensi
4.
Rentabilitas
Rasio Laba Bersih terhadap Total Aset Rasio Laba bersih Terhadap Total Modal
5.
Aktiva Produktif
Rasio total pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan yang diberikan
Sumber: Muhammad (2002:231) dalam skripsi Wahyudi (2005) III.METODOLOGI PENELITIAN 1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian Komparatif yaitu membandingkan hasil kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri dengan menggunakan pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah tahun 2007, 2008 dan 2009. 2. Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu: a. Pendekatan Laba Rugi b. Pendekatan Nilai Tambah c. Kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri 3. Metoda Analisa 1.Metoda pendekatan laba rugi dan nilai tambah. Adapun rumus-rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE) Laba Bersih per Total Aktiva Produktif atau Nilai Tambah per Total Aktiva Produktif Net Profit Margin (NPM) IV. HASIL PENELITIAN 1. Kinerja Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Berdasarkan Pendekatan Laba Rugi. Berdasarkan data keuangan pada PT Bank Syariah Mandiri, pos-pos pada neraca rata-rata mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan yang di alami pada pospos neraca dari tahun ke tahun tersebut, di alami pula pada pos-pos laba rugi. Secara lengkap laporan laba rugi PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2007, 2008, dan 2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.Laporan Laba Rugi Desember 2007, 2008, 2009 (Dalam Ribuan Rupiah) URAIAN
2009
2008
2007
Pendapatan: Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib Pendapatan dari jual beli: Pendapatan margin murabahah Pendapatan bersih istisna' parallel
940,223,316
824,274,869
552,679,012
15,549,824
12,226,444
8,241,105
15,913,020
15,240,458
24,713,676
462,263,419
443,355,992
264,813,301
Pendapatan Sewa: Pendapatan sewa ijarah Pendapatan dari bagi hasil: Pendapatan dari bagi hasil mudharabah
31 Analisis Kinerja Perbandingan Keuangan . . .
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011
Pendapatan dari bagi hasil musyarakah Pendapatan usaha utama lainnya Jumlah Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat Pendapatan Usaha lainnya
ISSN :1412-5854
336,319,966
260,521,406
200,090,296
300,752,744
180,770,412
146,736,008
2,071,022,289
1,736,389,581
1,197,273,398
(901,569,546)
(793,049,197)
(511,873,694)
346,972,304
300,986,421
209,920,110
Beban Usaha
(1,090,275,833)
(964,387,375)
(728,252,280)
Laba Usaha
426,149,214
279,939,430
167,067,534
Pendapatan non-usaha
8,473,547
8,651,995
1,147,548
Beban non-usaha
(455,672)
(4,506,497)
(31,930)
Laba Sebelum Zakat Dan Pajak
434,167,089
284,084,928
168,183,152
Zakat
(15,764,576)
-
-
Pajak
(127,459,884)
(87,668,988)
(52,727,953)
Laba bersih 290,942,629 Sumber: PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2007, 2008, 2009
196,415,940
115,455,199
PT Bank Syariah Mandiri selama diberikan BSM dan adanya ekspansi usaha tahun 2007, 2008 dan 2009, mampu seperti penambahan outlet. membukukan laba bersih (laba setelah pajak) Berdasarkan data pada laporan laba masing-masing sebesar Rp115.455 juta, rugi PT Bank Syariah Mandiri diatas, maka Rp196.416 juta dan Rp290.943. Kenaikan dapat dihitung berapa besar rasio profitabilitas tersebut terutama disebabkan oleh PT Bank Syariah Mandiri tahun 2007, 2008 meningkatnya porsi pembiayaan yang dan 2009, yakni sebagai berikut: 1. Tabel 4 Return On Asset (ROA) (Dalam Jutaan Rupiah) TAHUN LABA BERSIH TOTAL ASSET RASIO
2.
2007
115.455
12.885.391
0,90%
2008
196.416
17.065.938
1,15%
2009 290.943 Sumber: Data Sekunder yang diolah
22.036.535
1,32%
Return On Equity (ROE)
TAHUN
Tabel 5 Return On Equity (ROE) (Dalam Jutaan Rupiah) LABA BERSIH TOTAL MODAL
RASIO
2007
115.455
358.373
32,22%
2008
196.416
558.244
35,18%
2009 290.943 Sumber: Data Sekunder yang diolah
658.244
44,20%
Analisis Kinerja Perbandingan Keuangan . . .
32
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011
3.
4.
ISSN :1412-5854
Laba Bersih per Total Aktiva Produktif (LBAP) Tabel 6.Total Laba Bersih per Total Aktiva Produktif (Dalam Jutaan Rupiah) TAHUN
TOTAL LABA BERSIH
TOTAL AKTIVA PRODUKTIF
RASIO
2007
115.455
12.269.374
0,94%
2008
196.416
16.399.333
1,20%
2009 290.943 21.298.203 Sumber: Data Sekunder yang diolah Net Profit Margin (NPM) Tabel 7.Net Profit Margin (NPM) (Dalam Jutaan Rupiah)
1,37%
TAHUN
LABA BERSIH
TOTAL PENDAPATAN
RASIO
2007
115.455
1.197.273
9,64%
2008
196.416
1.736.390
11,31%
2.071.022
14,05%
2009 290.943 Sumber: Data Sekunder yang diolah
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat kita ketahui rasio kinerja keuangan yang dihasilkan dengan menggunakan pendekatan laba rugi selama tahun 2007, 2008, dan 2009, yakni sebagai berikut: 2 Kinerja Keuangan PT Bank Syariah Mandiri dengan Pendekatan Nilai Tambah Kinerja keuangan bank syari’ah dengan pendekatan nilai tambah adalah
gambaran mengenai prestasi atau kemampuan kinerja bank syari’ah dalam menghasilkan nilai tambah. Dalam perhitungan nilai tambah, pengertian laba dalam laporan nilai tambah berbeda dengan pengertian laba dalam laporan laba rugi. Maka berdasarkan pendapat para pakar akuntansi syari’ah dan berdasarkan data yang ada, dapat disusun bentuk Laporan Nilai Tambah PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2007, 2008, dan 2009, yakni sebagai berikut:
Tabel 8. Laporan Nilai Tambah Desember 2007, 2008, 2009 (Dalam Ribuan Rupiah) 2009
2008
2007
940,223,316
824,274,869
552,679,012
15,549,824
12,226,444
8,241,105
15,913,020
15,240,458
24,713,676
Pendapatan bagi hasil mudharabah
462,263,419
443,355,992
264,813,301
Pendapatan bagi hasil musyarakah
336,319,966
260,521,406
200,090,296
Pendapatan dari operasi utama lainnya
300,752,744
180,770,412
146,736,008
Pendapatan operasi lainnya
346,972,304
300,986,421
209,920,110
8,017,876
4,145,498
2,426,012,469
2,041,521,500
1,115,618 1,408,309,126
Sumber Nilai Tambah Pendapatan: Pendapatan Operasi Utama: Pendapatan dari jual beli: Pendapatan margin murabahah Pendapatan bersih Istishna Paralel Pendapatan dari Sewa: Pendapatan bersih Ijarah Pendapatan bagi hasil:
Pendapatan non operasi Total Pendapatan
Analisis Kinerja Perbandingan Keuangan . . .
33
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011
ISSN :1412-5854
Harga Pokok Input
(436,725,555)
(357,952,693)
(265,000,870)
Depresiasi
(258,362,678)
(309,296,455)
(253,812,932)
Total Nilai Tambah
1,730,924,236
1,374,272,352
889,495,324
Nasabah (Bagi Hasil)
901,569,546
793,049,197
511,873,694
Karyawan (Gaji)
395,187,600
294,251,847
207,798,478
Distribusi Nilai Tambah
Sosial (Zakat)
15,764,576
2,886,380
1,640,000
127,459,884
87,668,988
52,727,953
Pemilik (Deviden)
-
-
-
Laba Ditahan
-
-
-
1,439,981,606
1,177,856,412
774,040,125
Pemerintah (Pajak)
Total Nilai Tambah
Sebagaimana laporan laba rugi, maka dari Syariah Mandiri tahun 2007, 2008 dan 2009, laporan nilai tambah juga akan dapat diketahui yakni sebagai berikut: berapa besar rasio profitabilitas PT Bank 1. Return On Asset (ROA) Tabel 9. Return On Assert (ROA) (Dalam Jutaan Rupiah) TAHUN NILAI TAMBAH TOTAL ASSET RASIO
2.
2007
889.495
12.885.391
6,9%
2008
1.374.272
17.065.938
8,05%
2009 1.730.924 Sumber: Data Sekunder yang diolah
22.036.535
7,85%
Return On Equity (ROE)
TAHUN
3.
Tabel 10. Return On Equity (ROE). (Dalam Jutaan Rupiah) NILAI TAMBAH TOTAL MODAL
RASIO
2007
889.495
358.373
248,2%
2008
1.374.272
558.244
246,18%
2009 1.730.924 Sumber: Data Sekunder yang diolah
658.244
262,96%
Total Nilai Tambah per Total Aktiva Produktif (LBAP) Tabel 11. Total Nilai Tambah per Total Aktiva Produktif (Dalam Jutaan Rupiah) TAHUN
TOTAL NILAI TAMBAH
TOTAL AKTIVA PRODUKTIF
RASIO
2007
889.495
12.269.374
7,25%
2008
1.374.272
16.399.333
8,38%
21.298.203
8,13%
2009 1.730.924 Sumber: Data Sekunder yang diolah
Analisis Kinerja Perbandingan Keuangan . . .
34
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011
4.
ISSN :1412-5854
Net Profit Margin (NPM) Tabel 12 Net Profit Margin (NPM) (Dalam Jutaan Rupiah) TAHUN
NILAI TAMBAH
TOTAL PENDAPATAN
RASIO
2007
889.495
1.408.341
63,16%
2008
1.374.272
2.046.028
67,17%
2.426.468
71,34%
2009 1.730.924 Sumber: Data Sekunder yang diolah
Berdasarkan perhitungan diatas, menggunakan pendekatan nilai tambah selama maka dapat kita ketahui rasio kinerja tahun 2007, 2008, dan 2009, yakni sebagai keuangan yang dihasilkan dengan berikut: Tabel 13 Rasio Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan Nilai Tambah
1. 2. 3.
URAIAN ROA (Return On Asset) ROE (Return On Equity) LBAP (Total Nilai Tambah / Total Aktiva Produktif)
2007 6,9% 248,2% 7,25%
2008 8,05% 246,18% 8,38%
2009 7,85% 262,96% 8,13%
4.
NPM (Net Profit Margin)
63,16%
67,17%
71,34%
Sumber: Data Sekunder yang diolah 3.
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Menggunakan Pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah PT Bank Syariah Mandiri Pada penelitian ini, penilaian kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri dianalisis dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan Laba Rugi dan pendekatan Nilai Tambah dengan menganalisa tingkat profitabilitas dari masing-masing pendekatan, yaitu dengan menggunakan rasio Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), rasio perbandingan total laba bersih dengan total aktiva produktif, dan Net Profit Margin (NPM). Pada pendekatan Laba Rugi yaitu suatu metode penghitungan kinerja keuangan yang dinilai berdasarkan neraca dan laporan laba rugi sesuai dengan PSAK, masih menekankan informasinya pada laba atau dengan kata lain lebih memperhatikan kepentingan direct stakeholders saja (pemilik modal). Sedangkan pada pendekatan Nilai Tambah yaitu suatu metode penghitungan kinerja keuangan yang dinilai berdasarkan
Analisis Kinerja Perbandingan Keuangan . . .
neraca dan laporan nilai tambah sesuai dengan yang direkomendasikan oleh para pakar akuntansi syari’ah, menekankan informasinya pada kenaikan nilai kekayaan yang degenerate atau dihasilkan dengan penggunaan yang produktif dari seluruh sumber-sumber kekayaan perusahaan oleh seluruh tim yang ada termasuk pemilik modal, karyawan, kreditur, dan pemerintah. Berarti dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa laba dalam pengertian laporan laba rugi berbeda dengan pengertian laba dalam laporan nilai tambah. Sehingga dalam perhitungannya pun akan berbeda. Value added tidak sama dengan laba. Laba menunjukkan pendapatan bagi pemilik saham sedangkan nilai tambah mengukur kenaikan bagi seluruh stakeholders. Berdasarkan data yang telah diperoleh dan diolah dengan menggunakan laporan laba rugi dan laporan nilai tambah, hasil menunjukkan bahwa perolehan nilai tambah (laba) PT Bank Syariah Mandiri lebih besar jika dibandingkan perolehan laba bersih pada pendekatan laba rugi.
35
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011
ISSN :1412-5854
Tabel .14 Perbandingan Perolehan Laba Bersih dan Nilai Tambah (Dalam Ribuan Rupiah) Tahun
Laba Bersih
Nilai Tambah
2007
115.455.199
889.495.324
2008
196.415.940
1.374.272.352
290.942.629 2009 Sumber: Data Sekunder yang diolah Maka analisis perbandingan kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri baik yang menggunakan pendekatan rugi maupun nilai
1.730.924.236
tambah dapat kita lihat dari rasio yang dihasilkannya, yaitu sebagai berikut:
Tabel 15 Perbandingan Kinerja Keuangan Menggunakan Pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah Tahun 2007, 2008, 2009 2007 No
Rasio
Laba Rugi
2008
Nilai Tambah
Laba Rugi
Nilai Tambah
2009 Laba rugi
Nilai Tambah
1
ROA (Return On Asset)
0,90%
6,9%
1,15%
8,05%
1,32%
7,85%
2 3
ROE (Return On Equity) LBAP (Laba Bersih/Total Aktiva Produktif atau Nilai Tambah/Total aktiva Produktif)
32,22% 0,94%
248,2% 7,25%
35,18% 1,20%
246,18% 8,38%
44,20% 1,37%
262,96% 8,13%
4
NPM (Net Profit Margin)
9,64%
63,16%
11,31%
67,17%
14,05%
71,34%
Perbedaan nilai rasio yang begitu besar ini disebabkan adanya perbedaan konsep kepemilikan dan konsep teori dalam akuntansi yang digunakan dalam Laporan Laba Rugi dan Laporan Nilai Tambah.
2.
5. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang digunakan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan tingkat profitabilitas kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri yang diukur dan dihitung berdasarkan rasio profitabilitas yaitu: ROA, ROE, perbandingan laba bersih dengan total aktiva produktif, dan NPM Tahun 2007, 2008, dan 2009 menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan antara pendekatan Laba Rugi dan Nilai Tambah.
3.
Analisis Kinerja Perbandingan Keuangan . . .
4.
Kinerja keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2007, 2008, dan 2009 yang dihitung menggunakan pendekatan Laba Rugi menghasilkan nilai rasio lebih rendah jika dibandingkan dengan pendekatan Nilai Tambah. Terdapat perbedaan pengertian konsep laba dalam Laporan Laba Rugi dan Nilai Tambah, sehingga menyebabkan bentuk perhitungan dalam kedua pendekatan tersebut pun berbeda dan menyebabkan hasil laba yang berbeda pula yakni nilai tambah (laba) pada laporan Nilai Tambah lebih tinggi dibandingkan dengan laba yang diperoleh berdasarkan Laporan Laba Rugi. Berdasarkan bentuk atau format yang disajikan dalam laporan Laba Rugi dan laporan Nilai Tambah,
36
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011
laporan Nilai Tambah lebih mengutamakan prinsip syariah yaitu keadilan dalam mendistribusikan nilai tambah kepada nasabah, karyawan, sosial, pemerintah, dan manajemen dibandingkan laporan Laba Rugi yang masih mengesampingkan pihak-pihak tersebut yang telah memberikan kontribusi terhadap perusahaan serta profit yang diperoleh distribusinya hanya sebatas kepada direct stakeholders saja.
DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. Furywardhana, Firdaus. 2009. Akuntansi Syariah. Yogyakarta: Pendidikan & Pelatihan Perbankan Syariah. Hadi. Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi. Harahap, Sofyan S. 2001. Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam. Jakarta: Pustaka Quantum. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Jakarta: IAI. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor
Analisis Kinerja Perbandingan Keuangan . . .
ISSN :1412-5854
59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: IAI. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Jakarta: IAI. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Soraya, Rania. 2008. Persepsi Nasabah Bank Syari’ah Terhadap Informasi Yang Harus Diungkapkan Dalam Laporan Nilai Tambah dan Laporan Pertanggungjawaban Sosial Pada Laporan Keuangan Bank Syari’ah (Survey pada Bank BRI Syari’ah dan Bank Muammalat Cabang Surakarta). Skripsi Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wahyudi, Muhammad. 2005. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syari’ah Menggunakan Pendekatan Laba-Rugi dan Nilai Tambah. Skripsi pada Jurusan Ilmu Sosial Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Wiyono, Slamet. 2002. Cara mudah memahami Akuntansi Perbankan Syariah berdasar PSAK dan PAPSI. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
37