Prakata Buku ini saya tulis dan susun untuk memenuhi keingintahuan masyarakat tentang kunci sukses Madura diperantauan dan adanya celah informasi di masyarakat tentang bagaimana masyarakat madura merantau ke luar madura. Selain itu tidak sedikit masyarakat berpendapat bahwa orang Madura itu Cina nya Indonesia. Sama sekali tidak ada unsur SARA di dalam buku ini. Mungkin sekilas itu seperti guyonan saja, namun jika dicermati lebih jauh, ada benang merah yang bisa menjelaskan fenomena tersebut. Madura rantau memiliki banyak sisi positif yang bisa di gali dan di kembangkan, di tengah sering munculnya streotipe negatif tentang masyarakat Madura. Semoga buku ini bisa menambah pengetahuan saya secara pribadi, dan tentunya menjadi Inspirasi kita semua dalam kehidupan bermasyarakat, berbisnis dan berbangsa. Madura rantau ada di mana mana, begitupun Cina rantau ada di hampir setiap pelosok negeri. Ada banyak hal bisa di pelajari. Semoga melalui buku ini kita mengenal sedikit mengenai Madura, dan semakin bersyukur akan nikmat beraneka ragamnya budaya di Indonesia. Serta tentunya belajar sukses dari para perantau Madura.
Bab 1
Madura Selayang Pandang Madura, nama pulau di sebelah utara pulau Jawa ini. Secara pemerintahan, Madura masuk ke dalam wilayah Jawa Timur, meskipun secara kultur sangatlah berbeda. Banyak yang menyebutnya sebagai pulau Garam, karena merupakan penghasil garam terbesar di Indonesia. Sebagaian besar Garam yang kita nikmati berasal dari Madura. Pembaca mengenal juga Madura dari makanan tradisional nya yang berupa soto dan sate gule Madura, karapan sapi hingga paesan pengantin ala keraton Sumenep Madura. Tidak sulit untuk mencapai pulau ini, dari Surabaya anda bisa memilih menyeberangi Selat Madura dengan perahu melalui Tanjung Perak menuju pelabuhan Kamal di Bangkalan Madura. Sekarang anda juga bisa mencapai Madura dengan melewati Jembatan Terpanjang di Indonesia saat ini, Jembatan Suramadu. Penduduk Madura sejak dahulu di kenal sebagai bangsa perantau dan pedagang, sehingga kini masyarakat Madura tersebar luas se Indonesia bahkan ke mancanegara. Mungkin salah satu rekan anda di kampus, kantor atau di pemerintahan adalah keturunan Madura. Madura rantau ini bahkan jumlah nya di melebihi jumlah penduduk asli Pulau Madura. Menurut sensus penduduk 2010 (Sp2010.bps.go.id), kawasan dengan populasi Madura yang paling signifikan adalah Jawa Timur dengan jumlah 6.520.403, kemudian kalimantan barat terdapat 274.869 penduduk Madura, DKI Jakarta 79.925 jiwa, Kalimantan Selatan 33.002, 2
Kalimantan Timur 46.823, Kalimantan Tengah 42.668 penduduk Madura, Kemudian Bali di huni oleh 29.864 keturunan Madura, Lantas Bangka Belitung 15.429 serta Jawa Tengah terdapat 12.920 penduduk Madura. Tentu saja jumlah tersebut akan terus meningkat dengan berjalannya waktu. Warga Madura juga banyak merantau ke Papua, Sulawesi serta Maluku namun belum di data secara rinci jumlahnya. Dalam buku ini kita sepakati menyebutnya Madura Diaspora atau perantau Madura. Diaspora bisa didefiniskan sebagai perantau yang keluar dari wilayah asalnya (wikipedia, 2013). Untuk mengetahui lebih dekat mengenai Madura rantau, mari kita simak pembahasannya.
Alam, Budaya, Sejarah Madura di bagi menjadi 4 kabupaten, yaitu diawali dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan paling ujung adalah Sumenep.
Bangkalan Bangkalan adalah wilayah Madura pertama yang akan anda jumpai, meskipun masuk pulau Madura, namun kode telepon khusus untuk Bangkalan adalah 031, sama persis dengan Surabaya. Jadi warga Bangkalan bisa telepon dengan biaya lokal ke Surabaya tapi Justru Inter lokal jika 3
telepon ke Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Bangkalan juga termasuk dalam lingkup Gerbangkertosusilo yaitu kepanjangan dari Wilayah terpadu Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya dan Sidoarjo. Mirip dengan Jabodetabek yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Bangkalan ibaratnya kota pelabuhan dan bisnis nya Madura, hampir semua bank baik swasta maupun pemerintah memiliki perwakilannya di Bangkalan. Madura memiliki satu Mall dan satu-satu nya tersebut berada di Bangkalan. Wisata kuliner juga bertebaran di kota ini, yang terkenal dari Bangkalan adalah Bebek Sinjai, jika singgah di Bangkalan tak Jauh dari Suramadu ada warung bebek Sinjai yang selalu ramai didatangi wisatawan. Bangkalan juga memiliki Kampus Negeri Pertama di Madura. Universitas Trunojoyo kini berdiri Megah di Bangkalan. Saat ini penduduk Bangkalan berjumlah sekitar 906.761 jiwa (Bangkalan.go.id, 2013), terbagi menjadi 18 kecamatan. Datang ke Bangkalan juga akan lebih lengkap dengan mengunjungi beberapa tempat wisata religi yang terkenal di Bangkalan, seperti Makam Syaikhona Muhammad Kholil di Martajasah, Makam Bujuk Cendana di Kwanyar, Makam raja-raja Bangkalan di Aermata Arosbaya. Setelah berkeliling Bangkalan, selanjutnya akan kita temui kabupaten Sampang.
4
Sampang Sampang adalah kota kabupaten yang akan kita temui setelah perjalanan dari Bangkalan. Kota ini memiliki pantai Camplong yang indah dan alun-alun kota yang tertata dengan rapi. Setiap hari nya kebanyakan penduduk warga Sampang berprofesi sebagai pedangang maupun Nelayan. Kota ini juga memiliki beberapa penginapan dengan harga yang terjangkau namun layak dan nyaman huni. Sampang bersatu untuk kesejahteraan Umat begitulah motto dari kabupaten ini, semoga dengan semangat kebersamaannya, Sampang senantiasa aman dan nyaman untuk ditempati, tidak ada lagi pertikaian antar warga seperti yang pernah terjadi antara penganut Sunni dan Syiah. Terdapat 14 kecamatan dengan populasi penduduk sekitar 794.914 jiwa. Sampang di zaman Majapahit berada di bawah kepemimpinan yang berdiri sendiri, prasasti yang terkenal adalah prasasti Sangkala Chandra (wikipedia, 2013). Tempat wisata yang bisa di kunjungi selain pantai camplong adalah Pulau Mandangin, Kuburan Madegan, Kedungdung, Air terjun toroan, Goa Lebar dan Situs pababaran Trunojoyo. Dan seperti kota lainnya di Madura, Sampang juga memiliki wisata religi yaitu Makam Sayyid Ustman Bin Ali Bin Abdillah Al-Habsyi ((wikipedia, 2013). Tahukan Anda Jika salah seorang pahlawan nasional yang namanya diabadikan menjadi nama bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta adalah nama putra kelahiran 5
Sampang yang turut serta membela kemerdekaan Indonesia.
Pamekasan Pamekasan, Kota kabupaten di Madura yang memiliki keberagaman suku. Di sini anda akan menemukan Gereja, komunitas warga pendatang China juga banyak berada di Pamekasan. Kota ini memiliki tempat wisata berupa api yang tak kunjung padam, sumber api nya pernah di Gunakan sebagai sumber Api untuk menyalakan obor PON dan even lainnya. Hampir sama sepeti Bangkalan, Pamekasan pun memiliki kampus dan fasilitas perbankan yang lengkap, sehingga sangat membantu kegiatan perekenomian di sana. Pamekasan berpenduduk 795,526 jiwa, Pamekasan terkenal dengan batik nya yang banyak di jadikan home industri. Pamekasan terbagi menjadi 13 kecamatan, beberapa tokoh nasional juga berasal dari Pamekasan (wikipedia, 2014). Seperti mantan menteri Pendidikan Wardiman Djojonegoro, R Hartono mantan gubernur Lemhanas. Tahukan anda jika Tabrani salah satu pencetus Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu Indonesia berasal dari Pamekasan. Atraksi wisata yang bisa dinikmati di Pamekasan seperti kontes karapan sapi dan sapi sonok. Terdapat juga Pasar batik Joko Tole, Monumen Arek Lancor, Vihara Avalokitesara, Pantai Batu Kerbuy dan Makam Batuampar. 6
Komunitas non muslim dan muslim di Pamekasan sangat rukun dalam bahu membahu membangun sosial perekonomian rakyat yang lebih baik. Selain Masjid yang banyak tersebar di Pamekasan, anda juga bisa menemukan Gereja untuk tempat ibadah umat Kristiani di Pamekasan kota.
Sumenep Selanjutnya adalah Sumenep, di sini pernah berdiri dengan megah Kerajaan Sumenep, sisa-sisa kejayaannya masih bisa di lihat hingga sekarang di daerah sekitar asta tinggi. Logat bahasa Madura penduduk Sumenep bisa di bilang khas dan agak berbeda dengan wilayah lainnya. Sehingga kita bisa menebak dari Madura bagian manakah lawan bicara kita berasal. Di Sumenep juga terdapat pesantren modern Al Amin yang memiliki ribuan santri yang berasal dari berbagai daerah di Madura dan luar Madura. Di Sekitar Sumenep juga ada pulau-pulau kecil yang bisa di capai dengan naek Perahu kecil, seperti pulau Raas, sapi yang kwalitas nya super berasal dari sini, sehingga selalu menjadi tujuan para penghobi karapan Sapi untuk mendapatkan bibit sapi karapan unggulan. Konon, Raden Wijaya salah seorang Pangeran kerajaan Singosari di Malang mengungsi ke kerajaan Sumenep Madura di saat terjadi kudeta di kerajaannya. Di sana di keraton Sumenep dia diterima dengan baik oleh Arya Wiraraja sambil menunggu waktu yang tepat untuk 7
kembali ke tanah Jawa Dwipa. Berkat wejangan dari Arya Wiraraja, Raden Wijaya ini kelak akhirnya mendirikan kerajaan Paling sukses dalam sejarah Nusantara, yaitu Majapahit. Sejak saat itulah masyarakat Madura yang ingin berdagang di Jawa mulai bermunculan membaur dengan masyarakat lokal. Sumenep berpenduduk terpadat di Madura, terdapat sekitar 1,014,915 jiwa dengan beragam suku dan agama. Sumenep juga tercatat sebagai kabupaten terkaya di Madura dan masuk dalam 50 besar daerah terkaya di Indonesia. Kekayaan alam dan migas menjadi penyumbang terbesarnya (wikipedia , 2013). Sumenep memiliki pulau yang berjumlah 126 pulau, salah satu yang terkenal adalah Pulau Masalembu. Sumenep kaya akan peninggalan bersejarah yang menjadi ikon wisata di sana, seperti Museum Sumenep, Keraton Sumenep, Masjid Jami' Sumenep, Kota tua kalianget, dan Benteng VOC (wikipedia, 2013). Tidak ketinggalan wisata religi Sumenep, seperti Asta Tinggi Makam dari Raja-raja sumenep, Asta Karang Sabu makam adipati Sumenep, Asta Yusuf , dan Asta Katandur, konon Pangeran Katandur adalah seorang penyebar agama islam yang ahli di bidang pertanian dan adalah pencetus tradisi Karapan Sapi yang menjadi ikon Madura dan Jawa Timur. Wisata pantai yang terkenal adalah pantai lombang dengan gugusan cemara yang elok dan satu-satunya di Indonesia. Bahkan di dunia hanya ada di Cina pantai yang di tumbuhi gugusan Cemara. Kunjungi juga pantai slopeng, pantai yang sangat cocok bagi yang hobi memancing. 8
Madura Asli Masyarakat sering menyebut istilah gelar MA sebagai kependekan dari Madura Asli, di sebut asli karena mereka lahir dari orang tua yang asli orang Madura dan bahkan lahir di Pulau Madura serta menetap di Madura. Umumnya mereka menganut agama islam dengan taat, bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa asli Madura yang di bagi menjadi beberapa tingkatan, bahasa Madura biasa dan bahasa Madura halus yang digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, orang yang dihormati atau orang yang baru di kenal. Meskipun sama sama Madura, namun dari logat dan gaya bahasa nya akan di ketahui asal daerah mereka. Karena bahasa Madura yang di pakai di Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep khususnya memiliki ciri tersendiri. Orang Madura asli biasanya hanya bisa Bahasa Madura dan Bahasa Indonesia saja. Berbeda dengan saudara mereka yang telah merantau keluar pulau Madura. Logat nya kental dengan aksen Madura ketika bertutur dengan bahasa nasional.
Madura Rantau 9
Diaspora Madura atau Madura Rantau bisa dengan sederhana diartikan sebagai orang Madura yang tinggal di luar Pulau Madura. Mereka biasa nya menikah dengan orang non Madura, bekerja, belajar atau memang dengan sengaja pindah untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Umumnya Madura rantau menyerap tradisi masyarakat di mana dia tinggal dengan cukup berhasil. Mereka menguasai bahasa selain Madura untuk berinteraksi, mereka memahami adat istiadat non Madura. Di lain sisi mereka masih memelihara tradisi dan adat leluhur mereka di Madura, seperti tradisi karapan Sapi yang rutin di laksanakan di Jember setiap tahunnya, tradisi tok otok di Malang dan Nyoghu di Situbondo, meskipun tidak sama persis namun inti daripada tradisi tersebut tetaplah sama (Maduracorner , 2013).
10