M-System & Proses Instalasi
PT. DUTA SARANA PERKASA
M-SYSTEM Panel M-System : Single Panel Double panel Partisi kecil Partisi besar Panel partikon Single panel khusus (hp) Panel tangga Panel bordes
Aksesoris M-System : Plain mesh Angle mesh U-shape mesh
Material Utama Panel Aksesoris mesh Besi beton Mortar / bahan plaster Bahan acian Air kerja
Bantu
Kawat bendrat Material grouting stek Kayu / besi hollow Triplek
Alat Bantu
Alat Pelindung Diri (APD) Gunting mesh Mesin mixer Mesin kompresor/ shotcrete Handsprayer Hot air gun
Tahapan Pekerjaan
Persiapan Marking Pekerjaan stek Pemotongan & pemasangan panel + aksesoris Perkuatan panel Instalasi m/e & plumbing Shotcrete lapis 1 (dasaran) Shotcrete lapis 2/ finish (plaster) Curing Pekerjaan finishing
Persiapan Adalah tahapan awal pekerjaan yang meliputi Pembersihan lahan Joint survey Marking
Persiapan Pembersihan lahan Joint survey Marking
Stek Merupakan pengikat antara panel dinding MSystem dengan struktur pondasi Umumnya menggunakan besi polos 6mm Jarak antar stek 30cm (atau sesuai perhitungan) Posisi zigzag Menjepit panel di kedua sisi
Cara Pemasangan Stek Dipasang pada struktur pondasi
Dengan pengeboran
Dengan pengelasan
Panel Pekerjaan panel meliputi : Pengukuran dan pemotongan panel Pemasangan panel Pelurusan panel secara vertikal/horizontal Pemasangan aksesoris
Panel 1. Panel diukur dan dipotong sesuai pola yang diberikan atau kebutuhan.
Panel 2. Tempatkan panel pada lokasi yang ditentukan dan pastikan panel terjepit stek pada kedua sisinya 3. Ikat kuat besi stek dengan wiremesh pada panel dengan menggunakan kawat beton (bendrat)
Panel 4. Luruskan panel baik secara vertikal maupun horizontal 5. Pasang aksesoris mesh sesuai jenis dan peruntukkannya.
Plain mesh pada sudut bukaan, sambungan panel serta menutup mesh yang terpotong
U-shape mesh pada tepi bukaan dan ujung dinding
L mesh pada sudut ruangan dan sambungan antara panel dinding dengan panel dak/atap
Perkuatan Material yang digunakan adalah kayu kaso ataupun besi hollow Bertujuan untuk menjaga posisi panel saat shotcrete dilakukan. Jarak minimal yang disarankan adalah tiap-tiap ketinggian 1,5m
Instalasi M/E & Plumbing Langkah yang dilakukan adalah : 1. Menentukan titik/lokasi pemasangan instalasi 2. Membuat ruang pada panel M-System untuk penempatan pipa instalasi 3. Memasukkan pipa instalasi tanpa/meminimalkan pemotongan wiremesh panel
Shotcrete Lapis 1 Bertujuan untuk pengaku bangunan M-System Diharuskan menggunakan mesin semprot Ketebalan yang disarankan adalah ± 10mm
Shotcrete Lapis 2 Buat acuan ketebalan (kepalaan) agar ketebalan yang diinginkan dapat dicapai dengan presisi. Lakukan sampai mencapai ketebalan mortar yang diinginkan. Mortar diratakan dengan alat bantu perata (jidar)
Curing Dilakukan secara intensif selama 7 hari setelah selesai proses aplikasi mortar. Bertujuan untuk menjaga kelembaban mortar selama proses hidrasi Dilakukan dengan membasahi permukaan dinding dengan cara disemprot atau disiram.
Finishing Dilakukan setelah umur plasteran mencapai minimal 7 hari Permukaan plasteran harus dilembabkan terlebih dahulu (dibasahi) Setelah umur finish acian mencapai ½ hari, siram dan gosok kembali permukaan dinding, lakukan secara intensif Lakukan curing secara berkala
Pekerjaan Dak/Lantai M-System Pada prinsipnya metode yang digunakan sama dengan metode pekerjaan pada dinding Namun pada saat aplikasi mortar urutan kerjanya adalah sbb : shotcrete sisi bawah lapis 1 – pengecoran sisi atas dak – curing (intensif) menunggu umur beton pengecoran dak / berdasarkan hasil test – pelepasan support penunjang (bertahap) – shotcrete sisi bawah lapis 2 – finish acian (bila diperlukan).
Hal-hal yang harus diperhatikan Plaster manual (kamprot) Hanya diizinkan untuk pekerjaan dinding partisi/non-struktur. Pemotongan panel Harus dilakukan sesuai pola pemotongan / dibuat perencanaannya agar efisien (waste yang terjadi minimal).
Hal-hal yang harus diperhatikan Kebersihan area kerja & efisiensi material Untuk menjaga kebersihan area kerja dan juga untuk mengurangi waste material, pada saat proses shotcrete lantai dan bagian lain harus diproteksi dengan terpal atau plastik.
Hal-hal yang harus diperhatikan Penempatan material (kerapihan) Agar pekerjaan dapat berjalan efektif dan efisien, perlu dilakukan perencanaan penempatan material.
Hal-hal yang harus diperhatikan Perancah/support untuk pekerjaan dak/lantai Perancah diharuskan menggunakan scafolding atau kayu kaso yang rata. Pertemuan antara dinding M-System dengan struktur/ material lain Karena dipastikan akan terjadi retak pada area tersebut sebaiknya diatasi dengan penggunaan kawat ayam atau pembuatan tali air Perawatan mesin dan alat bantu pekerjaan Perhatikan kondisi mesin secara berkala dan kebersihan alat bantu pekerjaan.
Terimakasih @M-SYSTEM2013