LAPORAN TAHUNAN 2011
1
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
Ikhtisar Data Keuangan
05
Laporan Komisaris Utama
09
Laporan Direktur Utama
11
Laporan Ketua Dewan Pengawas Syariah
17
Tinjauan Bisnis
21
Manajemen Risiko
27
Pengembangan SDM
31
Teknologi Informasi
34
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
39
Laporan Pelaksanaan GCG
41
Tinjauan Keuangan
63
......................................................
DAFTAR ISI
143
Struktur Organisasi
145
Profil Dewan Komisaris
147
Profil Direksi
149
Profil Dewan Pengawas Syariah
151
Profil Komite Audit
152
Profil Komite Pemantau Risiko
153
Profil Komite Remunerasi Dan Nominasi
154
Pejabat Eksekutif
155
Informasi Pemegang Saham
156
Informasi Kelompok Usaha
157
Produk dan Layanan
158
Kantor Cabang
VISI DAN MISI
VISI
Menjadi Bank Syariah andalan dan pilihan Masyarakat
MISI
Mengembangkan SDM dan infrastruktur yang handal sebagai penyedia jasa keuangan syariah dalam rangka memahami kebutuhan dan memberikan layanan yang lebih baik bagi nasabah Membangun institusi keuangan syariah yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan pembiayaan bagi nasabah perorangan, mikro kecil dan menengah
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
2
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
PENDAHULUAN -
3
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
I KH T I SA R DATA KEUA NG A N L A POR A N KOM I SA R I S U TA M A L A POR A N D I R EKT U R U TA M A L A POR A N KET UA D EWA N PENG AWA S SYA R I A H
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
4
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
IKHTISAR DATA KEUANGAN
5
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Total Aktiva (dalam miliar Rupiah)
Pembiayaan & Kredit - Gross (dalam miliar Rupiah)
Dana Pihak Ketiga (dalam miliar Rupiah)
Ekuitas (dalam miliar Rupiah)
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
6
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
IKHTISAR DATA KEUANGAN
7
Pendapatan Bagi Hasil dan Bunga Bersih (dalam miliar Rupiah)
Pendapatan Operasional Lainnya (dalam miliar Rupiah)
ROA (%)
ROE (% )
Laba Sebelum Pajak Penghasilan (dalam miliar Rupiah)
Laba Bersih (dalam miliar Rupiah)
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) (%)
Rasio NPL / NPF terhadap Total Kredit / Pembiayaan - Gross (%)
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
8
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN KOMISARIS UTAMA
Bismillahirahmanirrohim
Meskipun demikian bank masih terus meningkatkan
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
diri guna memperbaiki kekurangan yang terjadi antara
Pertama-tama
kita panjatkan
puji dan syukur
lain
peningkatan
kemampuan
IT,
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia,
kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan hidayah-
optimalisasi jaringan serta pelayanan yang prima.
Nya sehingga kita masih dapat menjalankan segala
Di tahun 2012, bank masih akan tetap menghadapi
aktivitas dalam rangka mencari ridho-Nya.
rintangan-rintangan yang tidak mudah, namun dengan tekad untuk bekerja lebih
Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,
komitmen yang tinggi
keras
serta
kami yakin BCA Syariah
akan tumbuh dengan kualitas yang lebih baik Di akhir tahun 2011, pada usia BCA Syariah yang
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
belum genap 2 (dua) tahun, tentunya masih banyak pekerjaan berat yang harus ditempuh oleh BCA
Karena itu di tahun 2012 dan tahun – tahun
Syariah. Kami percaya bahwa dengan bermodalkan
mendatang, Dewan Komisaris juga mengharapkan
kerja keras, kerja sama dan kompetensi yang dimiliki
prestasi yang baik ini bisa dipertahankan bahkan
segenap karyawan BCA Syariah, serta dengan ijin
lebih ditingkatkan lagi. Manajemen dan seluruh
Allah SWT segala rintangan dan kesulitan yang ada
jajarannya tidak boleh berpuas diri terhadap hasil
dapat kita lalui dengan baik.
yang telah dicapai sebelumnya. Setiap tantangan dan kendala yang dihadapi harus menjadi cambuk,
Melalui kesempatan ini, kami menyampaikan
pemicu dan penyemangat untuk bekerja lebih
perkembangan
secara
keras, sehingga sebesar apapun tantangan di masa
keseluruhan selama tahun 2011 telah menunjukkan
usaha
BCA
depan jika dihadapi dan berjuang bersama, Insya
peningkatan
cukup
Syariah
dan
Allah kita dapat melaluinya dan memberikan hasil
berhasil melampaui Rencana Bisnis Bank. Dalam
menggembirakan
yang positif bagi kemajuan bank dan menjadikan
menjalankan strategi bisnis, bank telah mematuhi
BCA Syariah menjadi Bank Syariah andalan dan
prinsip-prinsip Syariah dan ketentuan lain yang
pilihan masyarakat.
berlaku, dan pengelolaan risiko yang terukur. Akhir kata, marilah kita tingkatkan kerjasama yang Bank juga mengimplementasikan pelaksanaan tata
telah terjalin dengan baik selama ini, dan disertai
kelola perusahaan (Good Corporate Governance)
permohonan kepada Allah SWT agar kita semua
sebagaimana
selalu dilindungi dan diberkahi
diatur
dalam
Peraturan
Bank
sehingga BCA
Indonesia No. 11/33/GBI/2009 tanggal 7 Desember
Syariah akan semakin maju dan jaya di tahun yang
2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/13/
akan datang.
DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum
Wabillahittaufiq Wal Hidayah
Syariah dan unit usaha syariah.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Pada
kesempatan
ini,
Dewan
Komisaris
mengucapkan terima kasih kepada manajemen
Iwan Kusumobagio Komisaris Utama
9
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
bank yang telah bekerja keras selama ini, sehingga BCA Syariah bisa tumbuh seperti sekarang.
Iwan Kusumobagio Komisaris Utama
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
10
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
BCA Syariah Senantiasa Berupaya untuk Mencapai Pertumbuhan yang Berkualitas dan Terus Bertumbuh Sesuai dengan Harapan
Bismillahirahmanirrohim
Amerika Serikat menyebabkan perubahan strategi
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
dan aliran dana investasi dunia. Pasar di Asia kini menjadi incaran investasi, sehingga juga menjadi
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang
pendorong
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia
berupa penguatan kinerja investasi, perdagangan
Nya kepada BCA Syariah dalam melalui tahun
internasional,
2011 dengan hasil
konsumsi masyarakat.
pencapaian kinerja yang
pertumbuhan konsumsi
ekonomi
Indonesia
pemerintah,
maupun
semakin baik sesuai dengan harapan. Berkat kerja keras yang dilakukan oleh seluruh jajaran
Pertumbuhan
pengurus dan karyawan dengan dilandasi dengan
tumbuhnya industri perbankan di Indonesia,
keikhlasan dalam mewujudkan harapan bersama,
termasuk perbankan syariah. Hal ini tercermin dari
Alhamdulillah BCA Syariah di tahun 2011 dapat
meningkatnya asset industri perbankan Indonesia
merealisasikan target yang telah ditetapkan.
(bank umum) tahun 2011 mencapai 21,4% atau
Meskipun
ketidakpastian
tumbuh dari Rp 3.009 triliun di tahun 2010 menjadi
makro ekonomi dunia yang berimbas kepada
Rp 3.653 triliun di 2011. Seiring dengan tumbuhnya
perekonomian nasional dan banyaknya tantangan
industri perbankan nasional,
yang dihadapi oleh BCA Syariah, namun hal tersebut
perbankan syariah juga mencatat prestasi yang
disikapi positif untuk tetap memperkokoh pondasi
gemilang, dengan pertumbuhan asset mencapai
yang dibangun untuk menunjang kinerja yang
49,2%, sehingga menjadi sebesar Rp 145,5 triliun
dapat menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas
yang terdiri dari asset bank umum syariah Rp
dan terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang.
117,0 triliun dan unit usaha syariah Rp 28,5 triliun.
di
tengah
kondisi
ekonomi
telah
mendorong
pada tahun 2011
Peningkatan tersebut antara lain didorong oleh Kondisi
Makro
Ekonomi
dan
Pertumbuhan
bertambahnya jaringan baru kantor bank Syariah.
Industri Perbankan
Yana Rosiana Direktur Utama
Krisis yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat
Selain total Asset yang mengalami peningkatan,
selama tahun 2011, sedikitnya mempengaruhi
pendanaan
pertumbuhan ekonomi Indonesia baik secara
peningkatan yang cukup tinggi dimana pada
langsung maupun tidak langsung.
Namun
tahun 2011 Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami
Indonesia
pertumbuhan sebesar 51,8% dibandingkan dengan
demikian,
pertumbuhan
ekonomi
tahun 2011 masih menggembirakan (tumbuh
±
6,5%). Krisis moneter yang terjadi di Eropa dan
11
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Perbankan
Syariah
mengalami
tahun 2010. Penyumbang kenaikan DPK terbesar berasal dari nasabah korporasi.
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
12
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan
sebesar 1,2%. Sedangkan NPF nett sebesar 0,0%
Profesionalism (TRIP) sebagai budaya berprilaku
baik. Hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris
DPK adalah imbal hasil perbankan syariah yang
lebih baik dari tahun 2010 yang sebesar 0,2%.
dalam bekerja.
Diharapkan, melalui pencapaian
dilakukan dengan mengedepankan mekanisme
relatif lebih kompetitif dibandingkan dengan imbal
Sejumlah kinerja positif yang telah dicapai Bank
sasaran tersebut di atas, dalam jangka menengah,
Check and Balances sehingga fungsi dan tanggung
hasil perbankan konvensional. Selain itu, kegiatan
BCA Syariah merupakan hasil dari implementasi
bank akan memiliki budaya kerja yang lebih
jawab masing-masing organ dapat dijalankan
edukasi masyarakat yang terus menerus dilakukan
sejumlah strategi bisnis selama tahun 2011 seperti
solid. Pembentukan budaya kerja ini menjadi
secara efektif. BCA Syariah mengimplementasikan
baik oleh Bank Indonesia maupun dari perbankan
peningkatan infrastruktur berupa
semakin penting dengan diterapkannya
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
syariah dalam rangka memperkenalkan produk dan
jaringan kantor cabang, dimana selama tahun
kelola perusahaan (Good Corporate Governance),
syariah sesuai PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7
keunggulan sistem perbankan syariah, semakin
2011 BCA syariah menambah jaringan kantor
manajemen risiko dan sistem pengendalian intern.
Desember 2009 dan SE BI No.12/13/DPbS tanggal
mampu menarik perhatian nasabah baru.
cabang berupa Unit Layanan Syariah sebanyak 10 yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya, serta
Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Penyaluran pembiayaan oleh Perbankan Syariah
meningkatkan jaringan layanan untuk pemegang
Governance (GCG)
selama tahun 2011 juga mengalami peningkatan
kartu ATM BCA Syariah dengan menjalin kerjasama
Penerapan Tata Kelola Perusahaan atau yang
Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social
yang cukup tinggi yaitu mencapai 50,6% melebihi
dengan PT Rintis selaku pengelola jaringan ATM
dikenal
Responsibility (CSR)
pertumbuhan pada tahun 2010 yang tercatat
Prima di bulan April 2011, sehingga pemegang
(GCG) merupakan proses jangka panjang yang
BCA
sebesar 45,4%. Peningkatan jumlah pembiayaan
kartu ATM BCA Syariah dapat bertransaksi di lebih
memberikan hasil berupa Sustainable Values.
membangun kualitas kehidupan yang lebih baik,
tersebut merupakan efek dari membaiknya sektor
dari 20.000 mesin ATM.
Aktualisasi Tata Kelola Perusahaan sebagai sebuah
terutama bagi masyarakat di sekelilingnya dan
penambahan
riil seiring dengan pulihnya daya beli masyarakat.
tata
perbankan
30 April 2010 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank
dengan
Good
Corporate
Governance
Syariah
senantiasa
berkomitmen
untuk
sistem dilakukan melalui proses internal berupa
lingkungan sosial di mana bank berada. Selama
Sumber Daya Manusia
pelaksanaan Self-Assessment secara berkala. Self-
tahun 2011, BCA Syariah
Kinerja Bank BCA Syariah
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor
Assessment ini merupakan hasil pengukuran yang
program sosial kemasyarakatan antara lain:
Secara umum kinerja BCA Syariah selama tahun
kunci untuk menjawab kebutuhan perusahaan guna
dilakukan pada Dewan Komisaris, Direksi, Dewan
2011 menunjukkan hasil yang sesuai harapan. Total
mendukung perkembangan usaha.
Pengawas Syariah dan Pejabat Eksekutif lainnya.
Asset tercatat sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat
kualitas SDM melalui pelatihan untuk meningkatkan
Hasil penilaian Self-Assessment
39,2 % atau Rp 343 miliar dari tahun 2010,
kompetensi SDM merupakan salah satu komitmen
BCA Syariah tahun 2011
penghimpunan DPK
sebesar Rp 864,1 miliar,
dan fokus dari BCA Syariah. Oleh karena itu konsep
tumbuh 55,2% atau Rp 307,4 miliar dibanding
pengembangan sumber daya manusia tahun
sebesar 2,10 dengan predikat “baik’. Kami percaya
tahun 2010. Pembiayaan pada akhir tahun 2011
2011 masih
bahwa praktek Tata Kelola Perusahaan adalah
tercatat sebesar Rp 680,9 miliar, meningkat sebesar
akan Visi dan Misi perusahaan oleh seluruh jajaran
pendukung
57,2% atau Rp 247,9 miliar dibanding tahun 2010.
karyawan, peningkatan kualitas individu karyawan
yang berkesinambungan di BCA Syariah,
Dari sisi kualitas penyaluran pembiayaan, NPF gross
yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan
hanya dengan
BCA Syariah di akhir tahun 2011 dipertahankan
sikap, serta mengimplementasi nilai-nilai perusahan
namun juga didukung oleh komitmen, struktur,
Pondok Pesantren Kholid bin Walid di Kavling
pada angka 0,2%, lebih baik dari tahun 2010
berupa Team Work, Responsibility, Integrity dan
dan mekanisme tata kelola perusahaan yang
Pondok Muslim, Tridaya Sakti Tambun Selatan
13
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
difokuskan
Peningkatan
kepada penghayatan
1.
telah
menjalankan
Memberikan bingkisan/santunan kepada anak
internal Bank
– anak Yatim Piatu di bawah asuhan Majelis
memperoleh hasil nilai
Ta’lim Fatimah Azzahro (Kelurahan Kebon Baru
komposit sebesar 1,90 lebih baik dari tahun 2010
- Tebet) dan dilanjutkan dengan Buka Puasa
utama
terciptanya
Bersama. 2.
pertumbuhan
dengan
PMI
DKI
Jakarta
mengadakan Donor Darah “Indahnya Berbagi
tidak
mematuhi peraturan yang ada,
Bekerjasama
untuk harapan mereka.” 3.
Memberikan
perangkat
komputer
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
kepada
14
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
– Bekasi, dalam rangka mendukung program
berimbang dalam mengelola likuiditas, profitabilitas
oleh The 8th Islamic Finance Award – Karim
pendidikan di Pondok Pesantren tersebut.
serta senantiasa berpegang pada prinsip kehatian-
Consulting.
hatian dan prinsip Syariah. tahun
3rd Rank The Most Convenient ATM yang diselenggarakan oleh The 6th Islamic Banking
Melangkah ke depan Pada
5.
mendatang
BCA
Syariah
akan
Apresiasi
Quality Award – Karim Consulting.
menghadapi tantangan yang lebih berat lagi. Untuk
Akhir kata, perkenankan kami atas nama Direksi
itu strategi yang akan ditetapkan untuk melangkah
BCA Syariah menyampaikan penghargaan dan
di tahun 2012 dalam rangka mewujudkan Visi dan
ungkapan rasa terima kasih kepada seluruh nasabah,
Penghargaan yang diperoleh di tahun 2011 dapat
Misi bank antara lain adalah :
karyawan, pemegang saham dan semua pihak yang
memberikan motivasi yang positif untuk terus
telah berkontribusi terhadap perkembangan BCA
bertumbuh semakin baik lagi di tahun-tahun
1. 2.
Syariah yang dengan semangat, komitmen dan kerja
mendatang, sehingga Insya Allah Bank BCA Syariah
infrastruktur yang telah ada.
sama yang baik, serta dukungan seluruh pemangku
akan dapat terus berkiprah memberikan layanan
Meningkatkan sarana dan prasarana berupa
kepentingan, sehingga BCA Syariah di tahun 2011
yang terbaik kepada masyarakat. Semoga Allah
penambahan jaringan kantor cabang dan
ini telah menerima beberapa penghargaan yaitu:
SWT senantiasa memberkahi upaya kita bersama
Mengembangkan
dan
menyempurnakan
untuk membangun BCA Syariah yang berkualitas
delivery channel. 3.
Meningkatkan
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
kompetensi
Sumber
Daya
1.
Manusia yang berkualitas.
dan menjadikan BCA Syariah sebagai Bank Syariah
Achieving “Good” Service” Service Performance
Andalan dan Pilihan Masyarakat.
yang diselenggarakan oleh Call Center Award
Wabillahittaufiq Wal Hidayah
2.
Ranking 7 dari 10 Bank Syariah Terbaik Dalam
dengan tetap mengembangkan bisnis bank yang
Pelayanan Prima yang diselenggarakan oleh
telah dijalankan serta menunjang bisnis baru yang
MRI - Infobank.
akan dimasuki oleh BCA Syariah di tahun 2012, yaitu
3.
1st Best ATM Syariah, yang diselenggarakan oleh Banking Services Excellent Award 2011,
bisnis Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM). Di
MRI – Infobank.
tengah kondisi yang penuh tantangan tersebut, di tahun mendatang BCA Syariah juga terus berupaya
Yana Rosiana Direktur Utama
2011 For Service Excellent.
Hal tersebut di atas dilakukan untuk mendukung pengembangan kemampuan transaksional bank
Hallo BCA Kategori Syariah Banking ; For
4.
iB Best Retail Business yang diselenggarakan
secara efektif mempertahankan nilai bagi seluruh stakeholder melalui penerapan strategi yang
15
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
16
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN KETUA DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Bismillahirahmanirrohim
Di dalam setiap pertemuan rutin yang dilaksanakan,
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
dalam rangka tetap menjaga, memenuhi, dan mematuhi pelaksanaan Prinsip Syariah di dalam kegiatan operasional perbankan BCA Syariah,
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji dan
DPS menyampaikan usulan, pendapat, arahan,
syukur ke hadirat Allah SWT atas segala berkah
dan opini serta memberikan persetujuan untuk
dan nikmat Nya sehingga BCA Syariah memasuki
hal-hal yang menjadi bahan pembicaraan. Lebih
tahun ke-2 dalam operasinya. Banyak kemajuan
lanjut diharapkan agar ketaatan dan kepatuhan
dan perkembangan yang positif yang berhasil
terhadap ketentuan yang berlaku, baik yang
dicapai. Berdasarkan Laporan Tahunan Perusahaan
dikeluarkan oleh Bank Indonesia melalui Peraturan
tahun 2011, dapat dilihat beberapa indikator yang
Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia,
menunjukkan adanya pertumbuhan diantaranya
maupun Fatwa-Fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan
jumlah Dana Masyarakat (Dana Pihak Ketiga) yang
Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia, secara
meningkat, terjadinya pertumbuhan asset yang
konsisten tetap terjaga.
signifikan, dan berkembangnya jumlah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah.
Pada akhirnya kami berharap dan berdoa, semoga usaha untuk mencapai pertumbuhan yang lebih
Keadaan ini tentunya tidak terlepas dari usaha,
baik dan berkualitas, akan selalu mendapat
kerja keras dan kerjasama dari seluruh pihak di BCA
bimbingan dan ridho dari Allah SWT.
Syariah dan kemudian ditambah dengan adanya dukungan serta kepercayaan yang diberikan oleh
Wabillahit-taufiq wal hidayah
masyarakat secara umum dan khususnya nasabah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
terhadap kinerja BCA Syariah. Amanah yang diberikan oleh masyarakat dan nasabah, sebaiknya terus dijaga dan dipertahankan dengan baik. Untuk memperkuat
dan mempertahankan agar
amanah dapat dijalankan dengan baik, terutama kaitannya dengan pelaksanaan dan penerapan Prinsip Syariah di dalam setiap kegiatan operasional BCA Syariah, Dewan Pengawas Syariah (DPS) tidak pernah berhenti untuk terus menerus mengawasi dan memastikan terhadap pemenuhan prinsip Syariah di dalam kegiatannya.
Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, M.A. Ketua Dewan Pengawas Syariah
Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, M.A. Ketua Dewan Pengawas Syariah
17
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
18
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TINJAUAN BISNIS
19
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
20
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TINJAUAN BISNIS
yaitu Tahapan iB dan Giro iB. Nasabah juga dapat
dan Pembiayaan Investasi iB. Sedangkan untuk
berinvestasi dengan bagi hasil yang kompetitif
memenuhi kebutuhan pemilikan rumah / ruko /
dengan Deposito iB. Untuk membantu usaha
apartemen / kendaraan, KPR iB dan KKB iB adalah
nasabah, BCA Syariah juga menawarkan produk
pilihan yang terbaik.
pembiayaan yaitu Pembiayaan Modal Kerja iB
Jumlah Jaringan Cabang (unit)
Pertumbuhan Industri Syariah Meningkat secara Signifikan pada Tahun 2011. BCA Syariah sebagai Pelaku dalam Industri Perbankan Syariah Harus segera Merespon agar dapat Menangkap Kebutuhan Pasar yang Semakin Besar Seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri
Penambahan 10 Unit Layanan Syariah (ULS)
perbankan
syariah
nasional,
jaringan
kantor
sepanjang tahun 2011 menunjukkan komitmen
memegang
peran
strategis
dalam
BCA Syariah untuk menjangkau nasabah lebih
memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin luas.
luas sehingga nasabah menjadi lebih mudah
Bank merupakan sebuah badan usaha berbasis
untuk mengakses produk dan layanan bank. BCA
kepercayaan
mempertahankan
Syariah melalui jaringan cabangnya siap menjawab
kepercayaan nasabah demi kelangsungan bisnisnya
tantangan dalam memenuhi kebutuhan nasabah
sehingga cabang berperan penting dalam menjaga
dan berkomitmen memberikan produk dan layanan
hubungan dan mempertahankan kepercayaan
yang berkualitas. Nasabah dapat memilih jenis
nasabah.
simpanan yang paling sesuai dengan kebutuhan
cabang
21
yang
harus
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Sebagai solusi untuk transaksi keuangan nasabah,
Dana Pihak Ketiga (DPK)
BCA Syariah menawarkan layanan Bank Garansi,
Dana simpanan nasabah di sepanjang tahun 2011
Kiriman Uang, Kliring, Inkaso, Safe Deposit Box,
tumbuh secara signifikan. DPK meningkat 55%
Pembayaran Gaji dan Referensi Bank.
menjadi
Rp 864 miliar, yang sebelumnya pada
tahun 2010 sebesar Rp 557 miliar. Jika dibandingkan Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan nasabah
rata-rata industri yang tumbuh pada kisaran 52%
atas kenyamanan bertransaksi, BCA Syariah telah
maka pertumbuhan BCA Syariah dari waktu ke
melakukan kerjasama dengan PT Rintis Sejahtera
waktu menunjukkan pertumbuhan yang semakin
sebagai pengelolan Jaringan ATM Prima. Melalui
baik. Peningkatan terbesar terjadi pada Deposito
kerjasama
dapat
yang tumbuh 62% menjadi Rp 677,7 miliar dari
mengakses lebih dari 20.000 ATM berlogo Prima
ini,
nasabah
BCA
Syariah
posisi sebelumnya sebesar Rp 417,9 miliar pada
untuk melakukan cek saldo, tarik tunai maupun
akhir Desember 2010.
transfer dana. Tidak hanya itu, dengan didukung jaringan ATM BCA dan Debit BCA yang tersebar di seluruh Indonesia, nasabah dapat bertransaksi dan berbelanja tanpa dikenakan biaya. Kerjasama dengan lembaga-lembaga penyalur zakat telah dijalin oleh BCA Syariah yaitu : Yayasan Lazis NU, BAZNAS, Yayasan Rumah Zakat Indonesia, Yayasan Dompet Dhuafa dan Yayasan Daarut Tauhid.
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
22
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TINJAUAN BISNIS
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (dalam miliar Rupiah)
Pertumbuhan Jumlah Account Dana Pihak Ketiga (dalam account)
106,1 54,5
82,6
Keberhasilan ini diperoleh karena BCA Syariah
Melangkah ke Depan
dapat menjaga kualitas hubungan yang baik
Perluasan jaringan masih akan menjadi prioritas
dengan nasabahnya. Dari sisi internal, dukungan
BCA Syariah dalam melakukan ekspansi bisnisnya.
dari unit kerja terkait dan ketersediaan infrastruktur
Wilayah Jabodetabek dan Surabaya akan terus
yang ada telah membantu proses kerja menjadi
dikembangkan potensinya di samping melakukan
lebih efisien.
review serta meningkatkan efisiensi atas jaringan kantor yang telah dibuka pada periode sebelumnya.
Mar 2010
Giro
Dec 2010
Ke depan, wilayah Jawa Tengah akan menjadi
pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian yang
target selanjutnya dalam tahapan ekspansi bisnis
tercermin dari tingkat NPF yang sangat rendah yaitu
BCA Syariah di Pulau Jawa.
NPF Nett sebesar 0% pada Desember 2011. Selain
Dec 2011
677,7
324
BCA Syariah tetap mengedepankan penyaluran
417,9
itu BCA Syariah juga memperhatikan konsentrasi
Dari sisi pendanaan dan jasa, strategi yang akan
penyaluran pembiayaan ditinjau dari subsektor
dijalankan BCA Syariah di tahun 2012 di antaranya
ekonomi yang dibiayai. Hal ini secara tidak langsung
meningkatkan komposisi tabungan pada portofolio
memberikan dampak positif terhadap sebaran
DPK dengan menambah fitur pada jaringan ATM
konsentrasi pembiayaan BCA Syariah sehingga
dan alternatif electronic channel sehingga nasabah
portofolio pembiayaan terdiversifikasi dengan lebih
lebih nyaman dan aman bertransaksi di BCA Syariah.
baik dan pada akhirnya konsentrasi risiko semakin menurun. Mar 2010
Dec 2010
pada penyaluran pembiayaan di segmen mikro,
Dec 2011
Deposito Penyaluran Pembiayaan Meningkat 80,3
BCA
Syariah
menjalankan
senantiasa fungsinya
konsisten untuk
dalam
menyalurkan
pembiayaan. Hingga akhir Desember 2011, jumlah
56,3
pembiayaan BCA Syariah tercatat sebesar Rp 681
50
miliar. Jumlah ini meningkat 63% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 417 miliar. Industri perbankan syariah Mar 2010
Dec 2010
Dec 2011
Tabungan
Dari sisi pembiayaan, BCA Syariah akan tetap fokus
nasional juga menunjukkan pertumbuhan yaitu pada tingkat 51%.
Penghargaan yang diterima BCA Syariah
kecil dan menengah yang disesuaikan dengan
Memasuki tahun ke-2, BCA Syariah meraih berbagai
kebutuhan nasabah dan pricing yang bersaing untuk
penghargaan sehingga semakin memantapkan
menggerakkan perekonomian rakyat. Langkah
posisinya di industri perbankan syariah. Pada
pendekatan yang terpadu dilakukan untuk lebih
kegiatan Islamic Finance Award yang diadakan
memahami kebutuhan dari masing-masing segmen
oleh Karim Business Consulting (KBC), BCA Syariah
pembiayaan sehingga dapat disusun model bisnis
berhasil memperoleh 2 penghargaan yaitu The Best
yang sesuai dengan tipe bisnis/karakter segmen
Retail Business dan 3rd Rank Most Convenient ATM.
tersebut. Dengan pendekatan terpadu BCA Syariah
Kategori The Best Retail Business merupakan bentuk
dapat mengidentifikasi, mengukur dan memitigasi
penghargaan kepada bank syariah yang sukses
setiap risiko dari masing-masing segmen.
dalam menyalurkan pembiayaan pada segmen mikro dan SME.
Untuk lebih memperbaiki komposisi DPK, BCA Syariah terus berupaya meningkatkan komposisi dana giro dan tabungan. Hal ini terlihat sejak tahun
Pertumbuhan Pembiayaan (dalam miliar Rupiah)
Penghargaan lain yang telah diterima pada tahun 2011 adalah 1st Best ATM Sharia Bank pada
sebelumnya, dimana dari segi jumlah account per
Banking Service Excellence Awards 2011 yang
akhir Desember 2010 tercatat sebanyak 9.836
diadakan oleh MRI dan Majalah Infobank serta
account tumbuh 93% menjadi 19.022 account
Good Service Excellence pada Call Center Award
pada akhir Desember 2011. Pertumbuhan ini
2011 yang diselenggarakan oleh Majalah Service
merupakan buah dari kerja keras BCA Syariah dan
Excellence dan Carre CCSL.
hasil investasi dari kualitas layanan nasabah yang senantiasa dijaga. Pertumbuhan ini turut didukung dengan adanya program-program loyalitas nasabah yang diadakan secara konsisten.
23
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
24
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
PENDUKUNG BISNIS - M A NA JEM EN R I SI KO - PENG EM B A NG A N SU M B ER DAYA M A NU SI A - T EKNOLOG I I NFOR M A SI
25
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
26
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
MANAJEMEN RISIKO
Perkembangan Bisnis Bank akan Diikuti dengan Meningkatnya Potensi Risiko yang Dihadapi oleh Bank
manajemen risiko Bagi Bank Umum Syariah
Keanggotaan KKP terdiri dari mayoritas Direksi
dan Unit Usaha Syariah yang disebutkan bahwa
dan Kepala Divisi/Satuan Kerja/Departemen yang
penerapan manajemen risiko Bagi Bank Umum
bidang kerjanya terkait dengan aspek kebijakan
Syariah mencakup :
pembiayaan.
•
Risiko Kredit,
3.
•
Risiko Pasar,
untuk mendukung efektivitas pelaksanaan Asset
•
Risiko Likuiditas,
Liability Management (ALMA), terutama dalam
•
Risiko Operasional,
melaksanakan fungsi pengendalian risiko likuiditas
•
Risiko Hukum,
dan penetapan harga (pricing) produk serta
•
Risiko Reputasi,
menghitung bagi hasil nasabah pendanaan.
•
Risiko Stratejik,
Keanggotaan ALCO terdiri dari mayoritas Direksi
•
Risiko Kepatuhan,
dan Kepala Divisi/Satuan Kerja/Departemen yang
•
Risiko Imbal hasil dan
bidang kerjanya terkait dengan aspek manajemen
•
Risiko Investasi
aktiva dan pasiva.
Asset Liability Committee (ALCO), dibentuk
Struktur Manajemen Risiko
4. Komite Pemantau Risiko, dibentuk untuk
Pengelolaan manajemen risiko bank didasarkan
memberikan
atas prinsip pemisahan fungsi (segregation of
profesional yang independen mengenai kesesuaian
duty) yang jelas, yaitu pemisahan antara unit
antara kebijakan dengan pelaksanaan kebijakan
kerja pengambil risiko (risk taking unit), unit
manajemen
kerja pendukung (supporting unit) dan unit kerja
serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
manajemen risiko (risk management unit). Seluruh
tugas KMR dan Departemen Manajemen Risiko.
unit kerja tersebut masing-masing mempunyai
Keanggotaan Komite Pemantau Risiko terdiri dari
andil dalam penerapan manajemen risiko di bank,
Komisaris Independen, pihak independen yang
namun demikian terdapat komite/unit kerja/fungsi
memiliki keahlian di bidang perbankan syariah dan
yang dibentuk khusus dalam rangka penerapan
pihak independen yang memiliki keahlian di bidang
manajemen risiko, yaitu :
manajemen risiko.
rekomendasi
risiko
kepada
serta
Dewan
pendapat
Komisaris,
Menapaki usianya yang kedua, BCA Syariah terus
Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003
berusaha
perbankan
tentang penerapan manajemen risiko Bagi Bank
syariah di tengah ketatnya persaingan. Dengan
Umum, dimana untuk Bank Syariah diwajibkan
1. Komite Manajemen Risiko (KMR), dibentuk
5.
berkembangnya bisnis bank dan meningkatnya
untuk menerapkan paling kurang 4 (empat) jenis
untuk
kerja
untuk meyakinkan bahwa risiko yang dihadapi
Risiko, yaitu:
manajemen risiko telah memberikan perlindungan
bank dapat dikenali, diukur, dipantau, dikendalikan,
dijalankannya, maka akan semakin meningkatkan
yang memadai terhadap seluruh risiko bank.
dan dilaporkan dengan benar melalui penerapan
pula risiko yang dihadapi oleh bank, sehingga
• Risiko Kredit,
Keanggotaan KMR terdiri dari mayoritas Direksi
kerangka manajemen risiko yang sesuai.
diperlukan tata kelola dan penerapan manajemen
• Risiko Pasar,
dan Kepala Divisi/Satuan Kerja/Departemen yang
Tanggung jawab utama untuk mengelola risiko
risiko yang baik. Penerapan manajemen risiko yang
• Risiko Likuiditas dan
bidang kerjanya terkait dengan aspek manajemen
yang timbul dari suatu kegiatan bisnis dalam
baik diharapkan akan mampu mencegah terjadinya
• Risiko Operasional.
risiko.
bank terletak pada unit kerja yang melaksanakan
mengembangkan
bisnis
volume transaksi dan kompleksitas usaha yang
memastikan
bahwa
kerangka
Departemen Manajemen Risiko dibentuk
kegiatan bisnis tersebut.
kerugian yang dapat melebihi kemampuan bank 2. Komite Kebijakan Pembiayaan (KKP), dibentuk
sehingga dapat membahayakan kelangsungan
Namun
usaha bank. Sesuai Peraturan Bank Indonesia
manajemen risiko bagi Bank Umum Syariah telah
untuk
Nomor 5/8/PBI/2003 dan Peraturan Bank Indonesia
diatur tersendiri di dalam Peraturan Bank Indonesia
melalui perumusan kebijakan pembiayaan dalam
BCA Syariah saat ini mengelola 8 (delapan)
Nomor
rangka pencapaian pembiayaan yang prudent dan
jenis risiko, yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko
sesuai prinsip syariah.
Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko
Nomor 11/25/PBI/2009 tentang perubahan atas
27
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
dalam
perkembangannya
13/23/PBI/2011
tentang
penerapan
penerapan
mengarahkan
pemberian
pembiayaan
Jenis-Jenis Risiko
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
28
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
MANAJEMEN RISIKO
Stratejik, Risiko Reputasi dan Risiko Kepatuhan.
•
Sedangkan untuk 2 (dua) risiko tambahan yaitu Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi belum wajib untuk diperhitungkan dalam penilaian risiko bank di
Direct Competitor Market Rate (DCMR) yaitu
dan dilaporkan secara berkala kepada Direksi dan
Risiko Hukum Bank dikelola dengan memastikan
tingkat imbalan (return) yang diberikan oleh
Komisaris.
seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha
bank-bank syariah lainnya;
bank dengan pihak ketiga didasarkan pada
Indirect Competitor Market Rate (ICMR) yaitu
Risiko Kepatuhan Bank senantiasa dipantau oleh
aturan dan persyaratan yang dapat melindungi
tingkat bunga dari bank-bank konvensional
unit kerja Kepatuhan yang secara berkala juga
kepentingan bank dari segi hukum, karena produk
Expected Competitive return for Investor
melakukan sosialisasi mengenai ketentuan atau
dan layanan bank yang bersifat kontraktual dapat
Risiko Kredit dikelola oleh bank dengan melakukan
(ECRI) yaitu tingkat hasil yang diharapkan oleh
peraturan baru kepada seluruh unit kerja bank.
mengakibatkan terjadinya potensi risiko hukum.
pengukuran risiko dari portofolio pembiayaan yang
investor.
BCA Syariah juga berkomitmen untuk mematuhi
Unit kerja Hukum di bawah Satuan Kerja Hukum
•
tahun 2011 •
disalurkan. Pengukuran dan pemantauan dilakukan
Undang-Undang Anti Pencucian Uang dan telah
dan SDM berperan dalam pengembangan dan
dari tahap awal yaitu penerimaan permohonan
Hal tersebut disebabkan pasar yang dijangkau oleh
menerapkan kebijakan mengenai Customer Due
pemantauan mengenai standarisasi dokumen-
dari nasabah, proses analisa pembiayaan sampai
BCA Syariah tidak hanya terbatas kepada nasabah-
Dilligence (CDD). Kebijakan CDD tersebut ditujukan
dokumen hukum di semua aktivitas bisnis bank
dengan proses monitoring pembiayaan setelah
nasabah yang loyal terhadap prinsip syariah,
untuk menangani risiko sehubungan dengan
sehingga dapat memitigasi potensi risiko yang
dilakukan pencairan. Dalam rangka menerapkan
tetapi juga nasabah-nasabah rasional yang masih
adanya potensi pihak eksternal yang menggunakan
ditimbulkan
prinsip penyaluran pembiayaan yang sehat, bank
mempertimbangkan imbal hasil yang kompetitif.
rekening nasabah BCA Syariah untuk transaksi
pedoman hukum yang berlaku.
telah menerapkan four eyes principles, dimana
Apabila terjadi bagi hasil pendanaan BCA Syariah
dengan tujuan kriminal.
penyaluran pembiayaan dilakukan melalui penilaian
lebih kecil dari tingkat bunga bank di pasar, maka
dari sisi bisnis dan sisi risiko serta penyaluran di atas
nasabah dapat pindah ke bank lain. Sebaliknya
Risiko Reputasi BCA Syariah dikelola antara lain
Dalam rangka mengelola potensi risiko yang diha-
limit tertentu dilakukan kajian lebih mendalam lagi
pada sisi financing, bila marjin atau bagi hasil yang
melalui kerjasama dengan BCA sebagai induk
dapi, maka BCA Syariah secara berkesinambungan
oleh Direktorat Kepatuhan agar dipastikan tidak
dikenakan lebih besar dari tingkat bunga di pasar,
perusahaan, dalam menangani keluhan yang
akan terus berupaya menyempurnakan kebijakan
terdapat pelanggaran ketentuan mengenai prinsip
maka nasabah dapat beralih ke bank lain.
masuk atas produk dan layanan bank melalui
dan prosedur pengelolaan risiko sejalan dengan
kehati hatian maupun prinsip syariah.
oleh
ketidakpatuhan
terhadap
Melangkah ke depan
sarana layanan Call Center Halo BCA. Penggunaan
perkembangan arah bisnis bank, situasi makro
Risiko Operasional Bank juga dapat meningkat
sarana layanan ini terbukti secara efektif dapat
ekonomi dan perubahan dari kondisi perbankan
Risiko Likuiditas dikelola melalui analisa arus
seiring dengan bertambahnya jaringan kantor yang
meningkatkan kemampuan BCA Syariah dalam
nasional. Kebijakan tersebut tetap memperhatikan
kas dan memantau maturity gap antara posisi
mengakibatkan meningkatnya volume transaksi
memonitor keluhan dari nasabah secara professional
prinsip
aktiva dan pasiva. Seiring dengan pertumbuhan
yang ada, namun untuk mengantisipasi potensi
sehingga meminimalkan potensi risiko reputasi.
peraturan yang berlaku, sebagai bentuk komitmen
penyaluran pembiayaan yang cukup signifikan di
tersebut bank melakukan pengelolaan terhadap
Bank juga menyusun Standard Operating Procedure
terhadap Tata Kelola Perusahaan yang Baik
sepanjang tahun 2011 dibandingkan dengan tahun
risiko operasional yang mungkin terjadi, salah
(SOP) dalam menangani keluhan nasabah di unit
(Good Corporate Governance). Pengelolaan risiko
sebelumnya, sehingga diperlukan pula pengelolaan
satunya melalui implementasi metode Risk and
kerja operasional agar service level penanganan
bank untuk beberapa tahun ke depan ini masih
sumber pendanaan yang baik agar kondisi likuiditas
Control Self Assessment (RCSA) di seluruh unit kerja
keluhan yang telah ditetapkan senantiasa dapat
difokuskan kepada pengelolaan risiko kredit, risiko
bank dapat terjaga melalui pemantauan rasio
Kantor Cabang dan Kantor Pusat.
terjaga.
likuiditas dan risiko operasional. Di mana bank
Di samping itu juga dilakukan sosialisasi melalui
Risiko Stratejik BCA Syariah dikelola melalui
Non Performing Financing (NPF) yang rendah,
Risiko Pasar di BCA Syariah belum memiliki
pelatihan yang diberikan kepada seluruh karyawan
pemantauan terhadap pencapaian dibandingkan
senantiasa memantau maturity gap antara posisi
eksposur risiko yang signifikan, karena BCA Syariah
di unit kerja operasional mengenai pengenalan
dengan target atau rencana yang telah dituangkan
aktiva dan pasiva dan berupaya untuk senantiasa
belum menjadi bank devisa, sehingga belum terkait
manajemen risiko operasional. BCA Syariah juga
dalam Rencana Bisnis Bank, baik untuk target
meningkatkan risk awareness di setiap unit kerja
dengan aktivitas mata uang asing. Perilaku nasabah
melakukan penyempurnaan terhadap Standard
jangka pendek, menengah dan panjang dengan
operasional melalui program sosialisasi dan training
BCA Syariah sangat dipengaruhi oleh tingkat
Operating Procedure (SOP) yang digunakan oleh
melakukan monitoring terhadap Key Performance
dalam
imbal hasil yang diperoleh, meskipun bank tidak
unit kerja operasional dan melakukan proses review
Indicator (KPI) Unit Bisnis dan Unit Support lainnya
potensi kerugian operasional bank.
menggunakan suku bunga baik dari sisi pendanaan
terhadap temuan-temuan dari audit internal
agar fokus terhadap percapaian target bisnis yang
maupun sisi pembiayaan, namun dalam penentuan
untuk dilakukan perbaikan dan penyempurnaan
telah ditetapkan. Bank juga senantiasa melakukan
tingkat imbal hasil bank juga memperhatikan hal-
terhadap mekanisme kerja. Proses pemantauan
kaji ulang terhadap target yang telah ditetapkan
hal sebagai berikut :
dilakukan juga oleh unit kerja Manajemen Risiko
dengan mempertimbangkan perubahan faktor
terhadap terjadinya potensi kerugian operasional
eksternal.
likuiditas bank secara berkesinambungan.
29
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
kehati-hatian
dan
mengacu
kepada
tetap berupaya untuk mempertahankan tingkat
rangka
mengantisipasi
meningkatnya
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
30
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
mendapatkan SDM yang terampil dan berkualitas.
Pengembangan SDM
Oleh karena itu BCA Syariah terus berupaya
Dalam upaya untuk terus mengembangkan SDM
mendapatkan kandidat calon karyawan terbaik
yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan BCA
melalui beberapa sumber yang terpercaya. Untuk
Syariah, maka BCA Syariah telah melakukan
memenuhi kebutuhan frontliner (CSO dan Teller)
upaya-upaya pengembangan SDM yang meliputi
serta Back Office, BCA Syariah memprioritaskan
beberapa hal sebagai berikut :
sumber daya manusia yang berasal dari konvensional antara lain dengan bekerja sama dengan BCA untuk
1.
Pemenuhan kebutuhan SDM yang berkualitas
melakukan seleksi lulusan program bhakti BCA yang
yang
telah menyelesaikan program pemagangan tahap
memperhatikan kinerja dan potensi karyawan.
berasal
dari
talent
pool
dengan
mahir. Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia pada posisi yang lain, BCA
2.
Sistem pengembangan karir yang jelas dan
Syariah menggunakan berbagai sumber rekrutmen
transparan
yang lazim dipergunakan.
karyawan untuk terus berkembang sesuai
sehingga
dapat
memotivasi
dengan kualifikasi yang dimilki dan kebutuhan Pelatihan SDM
perusahaan.
Manajemen menyadari bahwa karyawan sebagai penentu keberhasilan dan kemajuan BCA Syariah
3.
Sistem penilaian kinerja karyawan yang
harus senantiasa diberikan kesempatan untuk
jelas dan terukur serta dapat langsung
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
mencerminkan kualitas kerja sesuai dengan
karyawan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
sasaran kerja.
melalui pelatihan, baik secara internal, inhouse
Tata Nilai dan Budaya Perusahaan sebagai Landasan untuk Membangun SDM yang Berkualitas
SDM sebagai salah satu faktor penentu dalam
maupun eksternal.
4.
Senantiasa
menanamkan
perilaku
yang
mencerminkan TRIP sebagai tata nilai dan
keberhasilan suatu organisasi, oleh karena itu BCA Syariah menitikberatkan pada upaya peningkatan
Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kualitas SDM yang dimulai dari proses rekrutmen,
keterampilan dan pengetahuan diberbagai bidang
pelatihan dan pengembangan SDM sampai pada
pekerjaan dan level jabatan baik dari sisi soft
penerapan budaya perusahaan yang menjadi dasar
kompetensi maupun hard kompetensi.
budaya perusahaan.
dan pedoman bagi seluruh karyawan mulai dari Top Kualitas pelatihan menjadi hal penting untuk
Management hingga lini paling bawah.
dapat menghasilkan SDM yang berkualitas, untuk Pada tahun 2011 TRIP (Teamwork, Responsibility,
itu BCA Syariah terus melakukan berbagai upaya
ditetapkan
pembenahan baik dari sisi pelaksanaan pelatihan,
sebagai nilai-nilai yang menjadi landasan budaya
sarana dan prasarana serta kualitas pengajar sesuai
perusahaan, sehingga diharapkan segala tingkah
best practice di industri.
Integrity,
Professionalism)
telah
laku karyawan dalam bekerja mencerminkan nilainilai tersebut.
Selain itu di tahun 2011 juga terus dilakukan upaya penyempurnaan terhadap implementasi E-Learning
Perekrutan SDM
sebagai salah satu sarana penunjang kegiatan
Rekrutmen sebagai langkah awal dalam memenuhi
pelatihan.
kebutuhan Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan merupakan proses penting untuk
31
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
32
LAPORAN TAHUNAN 2011
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Profil Karyawan Berdasarkan Tingkat Manajemen
Profil Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Membangun Infrastruktur Teknologi Informasi yang Memudahkan Masyarakat Mengenal BCA Syariah, Mempersiapkan Pembiayaan Mikro dan Meningkatkan Fee Base Income Lainnya
33
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Teknologi informasi mempunyai peran penting
Peluncuran Website BCA Syariah
di industri perbankan. Sesuai dengan rencana
Untuk memudahkan bank memberikan informasi
bisnis
memprioritaskan
mengenai produk, layanan, lokasi cabang dan
pengembangan infrastruktur teknologi informasi
kegiatan BCA Syariah, pada bulan Juni 2011 telah
untuk memudahkan nasabah dalam memperoleh
diluncurkan website BCA Syariah yaitu
informasi dan melakukan transaksi.
www.bcasyariah.co.id.
Lebih dari itu penggunaan teknologi informasi secara
Penambahan Kantor Cabang BCA Syariah
optimal akan meningkatkan aksesibilitas nasabah,
Tahun 2011
keamanan dan kenyamanan nasabah dalam
Di tahun 2011 penambahan jaringan kantor cabang
melakukan transaksi yang akan meningkatkan
BCA Syariah sebanyak 10 Unit Layanan Syariah
ragam produk baru dan fee base income.
(ULS) yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya.
bank,
BCA
Syariah
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
34
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Dalam perkembangannya di akhir tahun 2011
Kerjasama dengan Jaringan PRIMA
Perubahan Aplikasi dari Regulator
Selain itu sesuai dengan sasaran bisnis di tahun
BCA Syariah telah mempunyai 5 Kantor Cabang,
Untuk meningkatkan layanan dan kenyamanan
Sistem Teknologi Informasi juga siap dalam
2012, Sistem Teknologi Informasi juga melakukan
3 Kantor Cabang Pembantu dan 17 Unit Layanan
nasabah dalam bertransaksi, pada bulan April 2011
melakukan penyesuaian sistem yang berkaitan
persiapan untuk menambah delivery channel
Syariah. Unit Layanan Syariah adalah kantor kas
BCA Syariah memperluas jaringan delivery transaksi
dengan perubahan dari regulator, khususnya
lainnya dengan meluncurkan aplikasi Mobile
yang ditempatkan di kantor cabang BCA untuk
dengan bekerjasama dalam Jaringan ATM PRIMA,
mengenai perubahan aplikasi LKPBU.
Banking. Pendukung Sistem Teknologi Informasi
melayani kebutuhan perbankan syariah sebagai
sehingga nasabah BCA Syariah dapat bertransaksi
salah satu alternatif pilihan produk yang dimiliki
di lebih dari 20.000 jaringan ATM berlogo PRIMA.
Rencana ke Depan
aplikasi Channeling yang akan merambah ke
oleh BCA, sehingga dalam menyiapkan infrastruktur
Kerjasama ini meliputi transaksi :
Sistem Teknologi Informasi kedepannya terus
segmen KPR atau lainnya.
cabang ULS tersebut tidak terlepas dari jaringan komunikasi kantor cabang BCA.
lainnya akan berkembang untuk menguatkan
dikembangkan untuk mendukung rencana bisnis •
Cek Saldo
BCA Syariah dalam mengembangkan jaringan
Sistem Teknologi Informasi BCA Syariah juga
•
Tarik Tunai
kantor cabang seperti penambahan ULS yang tidak
menyiapkan
Di tahun 2011 BCA Syariah mempersiapkan 3 kantor
•
Transfer dana antar BCA Syariah
terlepas dari dukungan infrastruktur BCA. Selain itu
diantaranya RTGS Generasi II dan penggantian
cabang yang dikhususkan untuk menjual Produk
•
Transfer dana dari BCA Syariah ke bank lain
direncanakan akan dibuka kantor cabang utama
kartu chip sesuai jadwal yang ditentukan oleh
Mikro yaitu cabang BUR (Bina Usaha Rakyat) yang
•
Transfer dana dari bank lain ke BCA Syariah
diluar kota.
regulator.
diri
dalam
perubahan
regulator
direncanakan akan dibuka pada awal tahun 2012. Menyiapkan Produk Mikro BCA Syariah
Dengan kebijakan tersebut, akan membutuhkan
Kerjasama Sistem Aplikasi RTGS dengan BCA
Guna menunjang perkembangan rencana bisnis
koordinasi yang baik dengan pihak BCA dalam
Dengan memanfaatkan teknologi informasi, BCA
di tahun 2012, Sistem Teknologi Informasi telah
mewujudkan sistem teknologi yang handal dengan
Syariah mampu memberikan layanan pengiriman
disiapkan untuk memenuhi kebutuhan launching
model cabang yang baru.
transaksi RTGS bagi nasabah BCA secara cepat dan
cabang BUR (Bina Usaha Rakyat) dan produk mikro
aman sehingga menambah fee base income bank.
di tahun 2012.
35
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
36
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TINJAUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN - TA NG G U NG JAWA B SOSI A L PER U SA H A A N - L A POR A N PEL A KSA NA A N G O O D CO RP O RATE G OVER N A N C E
37
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
38
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Kami Menganggap Sesama Kita sebagai Diri Kita Sendiri, oleh karena itu Membantu Mereka Merupakan Tugas dan Tanggung Jawab Kami
Sebagai bagian dari masyarakat, BCA Syariah
Santunan kepada Anak Yatim
Pemberian Komputer kepada Pondok Pesantren
memiliki komitmen untuk peduli dan melaksanakan
Untuk menyambut dan memeriahkan datangnya
Kepedulian BCA Syariah terhadap dunia pendidikan
tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
bulan suci Ramadhan 1432 H, BCA Syariah
khususnya bagi anak yatim piatu dan dhuafa
Adapun wujud nyata dari komitmen tersebut adalah
mengadakan acara buka puasa bersama dengan
diimplementasikan
dilakukannya kegiatan-kegiatan sosial sepanjang
Anak Yatim Piatu dibawah asuhan Majlis Ta’lim
komputer kepada Pondok Pesantren Kholid bin
tahun 2011, antara lain:
Fatimah Azzahro yang beralamat di Kelurahan
Walid yang beralamat di Kavling Pondok Muslim,
Kebon Baru Tebet dan pada acara tersebut juga
Tambun Selatan (Bekasi).
Donor Darah
diberikan santunan dalam bentuk uang tunai dan
Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia
peralatan sekolah.
dalam
bentuk
pemberian
(PMI), BCA Syariah secara rutin turut berpartisipasi dalam
melaksanakan
kegiatan
donor
darah.
Kegiatan donor darah ini diikuti oleh manajemen, karyawan dan masyarakat sekitar. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkannya.
39
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
40
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN PELAKSANAAN GCG
II. KESIMPULAN UMUM SELF ASSESSMENT BCA
Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah
SYARIAH
dan Unit Usaha Syariah, ringkasan perhitungan nilai
Berdasarkan PBI No. 11/33/PBI/2009 tanggal
komposit Self Assessment GCG BCA Syariah untuk
7 Desember 2009 dan SE BI No. 12/13/DPbS
tahun 2011, sebagai berikut :
tanggal 30 April 2010 perihal Pelaksanaan Good
I. GAMBARAN UMUM
yang diterapkan dalam setiap kegiatan usaha BCA
Praktek tata kelola Perusahaan yang baik (Good
Syariah pada seluruh jenjang organisasi dengan
Corporate Governance) merupakan kunci utama
tetap mengacu kepada ketentuan/peraturan yang
bagi keberhasilan dan kelangsungan usaha, dimana
berlaku dan diwujudkan dalam bentuk :
dalam pelaksanaan operasionalnya diperlukan komitmen penuh dari seluruh lini organisasi yang
menjunjung
profesionalisme.
tinggi
etika
dan
•
standar
Sejak beroperasinya PT Bank
Dewan Komisaris dan Direksi •
BCA Syariah (BCA Syariah) pada tanggal 5 April 2010, pelaksanaan Good Corporate Governance
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas KomiteKomite
•
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pertumbuhan BCA Syariah dan terus
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah
•
disempurnakan dari waktu ke waktu.
Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
Dalam
rangka
melindungi meningkatkan
meningkatkan
kepentingan kepatuhan
kinerja
bank,
•
Penanganan terhadap benturan kepentingan
stakeholders
dan
•
Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan
terhadap
peraturan
audit ekstern
perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang
•
Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD)
berlaku umum pada industri Perbankan, maka BCA
•
Transparansi kondisi keuangan dan non
Syariah tetap konsisten dalam melaksanakan Good
keuangan bank, laporan pelaksanaan GCG
Corporate Governance dengan menggunakan 5
serta pelaporan internal.
(lima) prinsip utama yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran
41
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
42
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN PELAKSANAAN GCG
Untuk Nilai Komposit dan Predikat Komposit adalah sbb :
1.1
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
5.
Dewan Komisaris Dalam
menjalankan
temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil sebagaimana
pengawasan Bank Indonesia, auditor intern,
diamanahkan oleh Anggaran Dasar BCA Syariah
tugasnya
Dewan Pengawas Syariah dan/atau auditor
serta ketentuan dan peraturan yang berlaku, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite, antara lain:
ekstern. 6.
Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak
Nominasi dan Remunerasi.
ditemukan pelanggaran peraturan perundang-
Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan
undangan di bidang keuangan dan perbankan
tanggung jawabnya sesuai dengan prinsip-prinsip
serta suatu kondisi yang dapat membahayakan kelangsungan usaha BCA Syariah. 7.
1.
dengan predikat komposit tergolong Baik. 2. GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE (GCG)
kepengurusan, hubungan
kepemilikan
keluarga
saham
dengan
anggota
Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang A.
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Saham Pengendali atau hubungan dengan bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Sedangkan Komisaris Utama
1. Dewan Komisaris
merangkap jabatan sebagai Pejabat Eksekutif di PT
Sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Bank Central Asia, Tbk.
saham dan masyarakat memegang peranan
Seluruh
yang sangat penting yaitu bertanggung jawab
integritas, kompetensi dan reputasi keuangan
secara kolektif untuk melakukan pengawasan atas
yang memadai. Seluruh anggota Dewan Komisaris
kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan
telah lulus Fit & Proper Test dan telah memperoleh
termasuk
keputusan-
persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan surat
keputusan manajemen, memantau pelaksanaan
keputusan Gubernur Bank Indonesia No.112/4/GBI/
pengelolaan risiko, memeriksa hasil audit internal
DPbS tanggal 2 Maret 2010 perihal Keputusan atas
maupun eksternal berikut tindaklanjut hasil audit
Calon Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
serta mendorong dan memantau implementasi
Pengawas Syariah Bank dalam rangka Perubahan
Good Corporate Governance. Dewan Komisaris juga
Kegiatan Usaha Menjadi Bank Umum Syariah.
didalamnya
mengawasi
Dewan
Komite-komite
telah
Memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat termasuk pengaturan waktu
organisasi.
kerja dan rapat serta melakukan evaluasi
Melaksanakan
pengawasan
terhadap
secara berkala terhadap pedoman dan tata tertib kerja dimaksud. 9.
Menyediakan
waktu
yang
cukup
untuk
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya
kebijakan strategis BCA Syariah.
secara optimal.
Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional
BCA Syariah, kecuali
1.2 Anggota Dewan Komisaris
dalam hal penyediaan dana kepada pihak
Susunan anggota Dewan Komisaris BCA Syariah,
terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan
sebagai berikut :
dalam Anggaran Dasar BCA Syariah dan/atau
BCA Syariah, Komisaris selaku wakil dari pemegang anggota
4.
bahwa
bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
serta memberikan nasihat kepada Direksi. 3.
Memastikan
menjalankan tugasnya secara efektif. 8.
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
dan/atau Dewan
Melakukan pengawasan atas terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha
Dari hasil Self Assessment tersebut diatas, nilai komposit yang diperoleh oleh BCA Syariah adalah 1,90
PELAKSANAAN
Memberitahukan secara tertulis kepada Bank
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite
GCG, antara lain:
III.
Memastikan Direksi telah menindaklanjuti
Komisaris
memiliki
peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.
bertanggung jawab untuk memberikan pengarahan dan nasehat kepada Direksi dalam pencapaian Visi, Misi serta penyusunan Rencana Bisnis BCA Syariah. Dewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga) orang dimana 2 (dua) orang merupakan Komisaris Independen
Dari komposisi anggota Dewan Komisaris, jumlah anggota Dewan Komisaris Independen sebanyak 2 (dua) orang atau sebesar 66,6%. Hal ini menunjukkan jumlah dan komposisi dari Komisaris Independen telah sesuai ketentuan yang berlaku.
dalam arti tidak memiliki hubungan keuangan,
43
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
44
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN PELAKSANAAN GCG
1.3 Aspek Independensi dan Transparansi Dewan
Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak
sosialisasi kepada seluruh karyawan secara
berdasarkan surat keputusan Gubernur Bank
Komisaris
mengambil dan/atau menerima keuntungan
berkesinambungan
pemahaman
Indonesia No.112/4/GBI/DPbS tanggal 2 Maret
Berkaitan dengan independensi dan transparansi
pribadi dari bank selain remunerasi dan fasilitas
Compliance Culture terhadap ketentuan per
2010 perihal Keputusan atas Calon Anggota Dewan
Dewan Komisaris, dapat disampaikan hal-hal
lainnya yang ditetapkan RUPS.
Undang-undangan yang berlaku termasuk
Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah
comply to sharia aspect.
Bank dalam rangka Perubahan Kegiatan Usaha
7.
sebagai berikut 1.
Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak
1.4 Rekomendasi Dewan Komisaris
melakukan
Dalam
perangkapan
perusahaan
2.
atau
jabatan
lembaga
lain
pada kecuali
intern
Menjadi Bank Umum Syariah.
perusahaan, perlu dilakukan review untuk
memastikan
kebutuhan perusahaan saat ini dan ketentuan
Direksi
sebagai Pejabat eksekutif di Bank BCA
GCG dalam setiap kegiatan Bank serta fungsi
perundang-undangan yang berlaku.
Dalam
Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
tanggung jawab Direksi, maka Dewan Komisaris
2. Direksi
kepemilikan
telah memberikan rekomendasinya, antara lain :
Direksi
yang
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
1.
Dalam strategi pengembangan kantor, agar
secara kolektif bertanggung jawab penuh atas
Untuk memastikan bahwa operasional bank telah
memperhatikan
daya
pengelolaan perusahaan untuk kepentingan dan
berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
yang memiliki pengetahuan dan
tujuan perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar
maka dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu
BCA Syariah. Direksi bertugas dan bertanggung
oleh Satuan Kerja antara lain : Satuan Kerja Audit
jawab secara kolektif dalam mengelola perusahaan.
Intern, Unit Manajemen Risiko dan Unit Kerja
saham
dan/atau
hubungan
saham
pengendali,
sesama
terselenggaranya
manusia
kecuali Komisaris Utama.
pemahaman
Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak
perbankan syariah.
hubungan
keuangan
dan/atau
prinsip-prinsip
kesiapan
anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
yang
sumber
memadai
dalam
hal
disesuaikan
dengan
2.1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab melaksanakan
jawabnya, merupakan
Direksi
tugas
BCA
dan
Syariah
tanggung senantiasa
berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar organ
perusahaan
Direksi BCA Syariah bertanggung jawab atas
Kepatuhan.
hubungan kepemilikan saham dengan BCA
menindaklanjuti
Bank
pengelolaan bank melalui pengelolaan risiko
Tugas dan tanggung jawab Direksi BCA Syariah
Syariah,
yang
Indonesia, Audit eksternal dan Audit Internal
dan pelaksanaan Good Corporate Governance,
sebagai berikut :
merangkap jabatan sebagai Pejabat eksekutif
sesuai dengan komitmen yang telah disepakati.
bertanggung jawab atas penerapan Struktur
1.
kecuali
Komisaris
Utama
di Bank BCA dan memperoleh gaji dari Bank
2.
Komisaris
menekankan
agar
temuan
Manajemen
pengawas
Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
Atas rekomendasi dari Komite Audit, Dewan
Pengendalian Intern, pelaksanaan fungsi audit
pengelolaan BCA Syariah berdasarkan prinsip
BCA.
Komisaris telah menetapkan KAP Aryanto, Amir
intern dan pengambilan tindakan berdasarkan
kehati-hatian dan prinsip syariah.
Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak
Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates)
temuan-temuan Audit Intern sesuai dengan arahan
memiliki saham yang mencapai 5% (lima per
selaku auditor Bank BCA Syariah untuk tahun
Dewan Komisaris tanpa mengabaikan sharia aspect.
dan
buku 2011.
Direksi bertanggung jawab pula atas penyusunan
diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan
Terkait maraknya kasus kejahatan perbankan
strategi bisnis termasuk rencana kerja dan anggaran
perundang-undangan yang berlaku.
BCA Syariah.
dewasa
karyawan
serta pelaksanaan praktik akuntansi dan praktik
Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak
Bank, Komisaris sangat concern terhadap
pembukuan sesuai ketentuan Bank Indonesia dan
memiliki hubungan kepengurusan, kepemilikan
peningkatan fungsi control baik dari sisi proses
ketentuan perusahaan publik.
saham dan/atau hubungan keluarga sampai
transaksi maupun mitigasi secara system.
3.
seratus) atau lebih dari modal disetor yang meliputi jenis dan jumlah lembar saham pada
dengan derajat kedua dengan pemegang
6.
tanggung
kebijakan/prosedur
Komisaris Utama yang merangkap jabatan
memiliki
5.
dan
dengan
penyempurnaan
pemegang
4.
tugas
Terkait
jawab Dewan Komisaris tahun 2011, dan untuk
keluarga sampai dengan derajat kedua dengan
3.
pelaksanaan
8.
tentang
4.
ini
yang
melibatkan
2.
3.
Mengelola BCA Syariah sesuai kewenangan tanggung
Melaksanakan
jawabnya
sebagaimana
prinsip-prinsip
GCG
dalam
setiap kegiatan usaha BCA Syariah pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 4.
Membentuk
Satuan
Kerja
Audit
Intern
Pelaksanaan Risk and Control Self Assessment
Direksi berhak mewakili BCA Syariah di dalam dan
(SKAI), Unit Manajemen Risiko dan Komite
saham pengendali, sesama anggota Dewan
agar segera diimplementasikan di seluruh
di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam
Manajemen Risiko serta Unit Kerja Kepatuhan.
Komisaris dan/atau Direksi.
cabang BCA Syariah dan Unit Kerja di Kantor
segala kejadian, mengikat BCA Syariah dengan
Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak
Pusat.
pihak lain dan pihak lain dengan BCA Syariah serta
rekomendasi dari hasil pengawasan Bank
menjalankan segala tindakan dengan pembatasan
Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas
tertentu.
Syariah dan/atau auditor ekstern.
memanfaatkan
bank
untuk
kepentingan
5.
6.
Training-training
untuk
meningkatkan
pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang
kesadaran terhadap risk awareness harus
merugikan atau mengurangi keuntungan BCA
dilakukan
Syariah.
berkesinambungan
secara
menerus
dan
hingga
terus
terbentuk
risk
program
edukasi
dan
45
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Perlu
dilakukan
6. Seluruh anggota Direksi BCA Syariah memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang
awareness culture. 7.
5.
Menindaklanjuti
temuan
audit
Mempertanggungjawabkan
dan/atau
pelaksanaan
tugas kepada pemegang saham melalui RUPS. 7.
Mengungkapkan
kebijakan-kebijakan
BCA
memadai dan telah lulus Fit & Proper Test serta
Syariah yang bersifat strategis di bidang
telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia
kepegawaian kepada pegawai.
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
46
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN PELAKSANAAN GCG
8.
Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada
13. Setiap kebijakan dan keputusan strategis
pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. 9.
diputuskan melalui rapat Direksi. 14. Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah
saham yang mencapai 5% (lima persen) atau
pribadi dari BCA Syariah selain remunerasi dan
lebih baik pada BCA Syariah maupun pada
fasilitas lainnya yang ditetapkan dalam Rapat
bank dan perusahaan lain yang berkedudukan
Umum Pemegang Saham.
Menyediakan data dan informasi yang akurat,
rapat dan didokumentasikan dengan baik.
relevan dan tepat waktu kepada Dewan
Sementara dalam hal terdapat perbedaan
Keseluruhan anggota Direksi tidak memiliki
2.4 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah.
pendapat (dissenting opinions) atas hasil
hubungan keluarga sampai dengan derajat
Rapat Dewan Komisaris dan/atau rapat Direksi
10. Setiap anggota Direksi wajib memiliki kejelasan
keputusan rapat Direksi, maka perbedaan
kedua dengan pemegang saham pengendali,
pada dasarnya dapat diadakan setiap waktu
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
pendapat tersebut dicantumkan secara jelas
anggota Dewan Komisaris dan atau anggota
sesuai dengan kebutuhan. Sepanjang tahun 2011,
bidang tugasnya.
dalam risalah rapat beserta alasannya.
Direksi lainnya.
frekuensi rapat Dewan Komisaris, Direksi, Dewan
Tidak memanfaatkan BCA Syariah untuk
Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
11. Direksi memiliki pedoman dan tata tertib kerja
di dalam dan di luar negeri. 5.
6.
yang mencantumkan pengaturan waktu kerja
2.2 Anggota Direksi
kepentingan pribadi, keluarga dan atau pihak
dan rapat serta bersifat mengikat bagi setiap
Jumlah anggota direksi BCA Syariah adalah 3 (tiga)
lain yang dapat mengurangi asset atau
anggota Direksi.
orang, dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan
12. Setiap keputusan Direksi bersifat mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota
semua anggota Direksi berdomisili di Indonesia
mengurangi keuntungan BCA Syariah. 7.
Tidak mengambil atau menerima keuntungan
dengan susunan sebagai berikut :
Direksi.
B. KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS
1. Komite Pemantau Risiko
Tidak menggunakan penasehat perorangan
KOMITE – KOMITE
Komite Pemantau Risiko diketuai oleh seorang
Jumlah anggota Direksi di atas telah sesuai
dan/atau jasa profesional sebagai konsultan
Sebagai bagian dari implementasi prinsip-prinsip
Komisaris Independen merangkap anggota dan
dengan ketentuan yang berlaku dengan komposisi
baik proyek yang bersifat umum ataupun
Good Corporate Governance, Dewan Komisaris
beranggotakan dua orang pihak independen
keseluruhan anggota adalah independen dalam arti
proyek yang bersifat khusus.
telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau
yang masing-masing ahli di bidang perbankan
Tidak memberikan kuasa umum kepada pihak
Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi
syariah dan di bidang manajemen risiko. Tugas
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
lain yang mengakibatkan pengalihan tugas
dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan
dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko
dengan pemegang saham pengendali BCA Syariah.
dan fungsi Direksi.
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
membantu efektivitas kerja Dewan Komisaris yang
Keseluruhan anggota Direksi tidak melakukan
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko diketuai
meliputi :
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
perangkapan jabatan pada bank dan/atau
oleh seorang komisaris independen dan 2 (dua)
•
Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko.
Direksi tahun 2011, Direksi
Perusahaan lain.
orang anggota komite yang berasal dari pihak
•
Melakukan
Keseluruhan anggota Direksi tidak memiliki
independen. Keberadaan Komisaris independen dan
antara kebijakan manajemen risiko dengan
pihak independen agar tercipta check and balance
pelaksanaan kebijakan tersebut.
2.3 Aspek Independensi dan Transparansi Direksi
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
1.
2.
3. dapat menjaga
independensi dan transparansi, antara lain :
47
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
4.
evaluasi
tentang
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
kesesuaian
48
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN PELAKSANAAN GCG
•
Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite
1.
Manajemen Risiko dan Unit Kerja Manajemen •
dan/atau auditor ekstern.
Kondisi keuangan perusahaan dan peraturan •
perundang-undangan yang berlaku. 2.
Kewajaran dengan peer group; dan
dengan Satuan Kerja Audit Internal atas hasil
Komite
3.
Pertimbangan sasaran dan strategi jangka
audit yang dipandang cukup signifikan.
pengaturan etika kerja, waktu kerja dan rapat.
Melakukan pelaksanaan
•
Me-review Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Mengevaluasi Risiko Kepatuhan terhadap
•
panjang BCA Syariah.
Dewan Pengawas Syariah.
•
•
Risiko. prinsip syariah serta pelaksanaan rekomendasi •
pelaksanaan audit ekstern
Melakukan diskusi minimal 3 bulan sekali
evaluasi
dan
Fungsi
memastikan
Kepatuhan
sesuai
•
Terkait dengan kebijakan Nominasi : •
Memberikan rekomendasi kepada Dewan
ketentuan Bank Indonesia berikut rekomendasi
Komisaris mengenai sistem dan prosedur
kepada Dewan Komisaris.
pemilihan dan/atau penggantian anggota
Mereview Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas
Komite Pemantau Risiko secara berkala.
Syariah.
Mendukung
Dewan
Komisaris
dalam
•
•
Audit
secara
berkala,
meliputi
Menghadiri exit meeting audit internal minimal 4 (empat) cabang/Unit Kerja.
4. Anggota Komite Audit, Komite Pemantau
Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan
Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi
Publik dan KAP sesuai ketentuan yang berlaku
Komposisi anggota Komite Audit, Komite Pemantau
kepada Dewan Komisaris.
Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi BCA
Melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan
Syariah tahun 2011 adalah sebagai berikut :
publik
(KAP)
dalam
rangka
efektivitas
Memberikan rekomendasi kepada Dewan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Komisaris mengenai calon anggota Dewan
termasuk penerapan GCG.
Komisaris, Direksi dan/atau Dewan Pengawas Syariah.
2. Komite Remunerasi dan Nominasi
•
Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh
Komisaris mengenai calon pihak independen
seorang Komisaris Independen merangkap anggota
yang akan menjadi anggota Komite.
dan beranggotakan tiga orang yang terdiri dari Komisaris Independen, Komisaris Utama dan Pejabat
3. Komite Audit
Eksekutif yang membawahi divisi sumber daya
Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris
manusia yang memiliki pengetahuan mengenai
Independen
ketentuan sistem remunerasi dan nominasi di BCA
beranggotakan dua orang pihak independen yang
Syariah. Adapun tugas dan tanggung jawab Komite
masing-masing ahli di bidang akuntansi keuangan
Remunerasi dan Nominasi sekurang-kurangnya
dan di bidang perbankan syariah. Adapun tugas dan
meliputi :
tanggung jawab Komite Audit adalah membantu
merangkap
anggota
dan
Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi Terkait dengan kebijakan remunerasi :
pengawasan yang meliputi :
•
•
Melakukan evaluasi
terhadap kebijakan
remunerasi BCA Syariah. •
Melakukan antara
evaluasi
kebijakan
terhadap remunerasi
Perseroan. kesesuaian
•
dengan
•
kecukupan pengendalian intern termasuk
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi
Melakukan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai
pelaksanaan kebijakan remunerasi. •
Melakukan evaluasi atas Laporan Keuangan
kecukupan proses pelaporan keuangan. •
Melakukan
evaluasi
dan
memberikan
Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas
rekomendasi
Syariah, Pejabat Eksekutif dan Pegawai secara
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi yang
keseluruhan.
dilaksanakan oleh SKAI serta tindak lanjut
Memastikan bahwa kebijakan remunerasi BCA
oleh Direksi atas hasil temuan audit dan/atau
Syariah telah sesuai dengan :
rekomendasi dari hasil pengawasan Bank
kepada
Dewan
Komisaris
Indonesia, SKAI, Dewan Pengawas Syariah
49
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
50
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN PELAKSANAAN GCG
5. Rapat Komite Audit , Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi
6.
Rapat Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi diselenggarakan di
Membahas Program Kerja dan mendesign
3.
format Kertas Kerja.
Kantor Pusat BCA Syariah sesuai kebutuhan bank.
7.
Sejak beroperasi sebagai BCA Syariah, frekuensi rapat Komite sebagai berikut :
8. 9.
Membahas
Pembahasan mengenai time table atas Rencana Kerja Komite Audit
komposisi
portfolio
4.
Pembahasan mengenai mekanisme kerja
pembiayaan per sektor ekonomi.
Komite Audit dengan penggunaan media
Melakukan evaluasi terhadap Kebijakan
berupa Kertas Kerja disamping bentuk lain.
Manajemen Risiko.
seperti laporan hasil review, rekomendasi
Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara
Kebijakan
Manajemen
dan lain-lain
Risiko
5.
dengan pelaksanaan Kebijakan tersebut.
Level berdasarkan masukan SKAI atas hasil
10. Membahas implementasi Risk and Control
temuan cabang
Self Assessment (RCSA). 11. Membahas
6.
aktivitas
Pembahasan mengenai Risk Awareness
Departemen
Pembahasan Tindak lanjut Hasil Temuan Audit BI
Kepatuhan selama tahun 2011.
7.
12. Membahas regulasi terbaru, baik Peraturan
Pembahasan
progress
program
kerja
Satuan Kerja Audit Internal
Bank Indonesia ataupun Surat Edaran
8.
Bank Indonesia.
Penetapan pemeriksaan
Penggunaan Laporan
KAP
Keuangan
untuk BCA
Syariah tahun buku 2011 •
Komite Remunerasi dan Nominasi 1.
Pembahasan karyawan
Kuorum
Rapat
mengambil
Komite
keputusan
diatas dalam
untuk rapat
dapat apabila
•
2.
Komite Pemantau Risiko 1.
Melakukan evaluasi kepatuhan terhadap
dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu
ketentuan yang berlaku termasuk dari sisi
perseratus) dari jumlah anggota termasuk Komisaris
sharia aspect.
independen dan Pihak Independen. Hasil Rapat
2.
Komite telah dituangkan dalam risalah rapat dan
Melakukan review secara berkala terhadap • Laporan Portfolio Pembiayaan
• Profil Risiko BCA Syariah
yang diambil bersifat mengikat bagi seluruh
3.
Melakukan identifikasi terhadap penyebab
anggota Komite dan sejauh ini didalam rapat tidak
terjadinya
terjadi perbedaan pendapat (dissenting opinions)
dengan melakukan uji petik terhadap
pembiayaan
bermasalah
debitur bermasalah yang ada. Aktivitas Komite Pemantau Risiko, Komite
4.
dengan penekanan pada antara lain
Sejak BCA Syariah beroperasi tanggal 5 April 2010,
pencapaian budget internal, konsentrasi
aktivitas Komite berjalan dan memenuhi kriteria
pembiayaan dan penurunan NPF. 5.
rencana
C.
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB DEWAN PENGAWAS SYARIAH
pembukaan beberapa ULS dan cabang
Sejak beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada
Micro Banking.
tanggal 5 April 2010, BCA Syariah telah membentuk
Pembahasan mengenai rencana komposisi
Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang penetapannya
jumlah tenaga kerja antara karyawan
berdasarkan keputusan Dewan Gubernur Bank
tetap dan karyawan kontrak.
Indonesia No. 12/4/GBI/DPbS tanggal 2 Maret
Pembahasan
penambahan
jumlah
2010 perihal Keputusan atas Calon Anggota Dewan
karyawan baru dan gajinya dengan jumlah
Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah
karyawan existing dan gajinya.
Bank Dalam Rangka Perubahan Kegiatan Usaha
•
Komite Audit 1.
Pembahasan
anggota sebagai berikut : Temuan
Hasil
Audit
Pembiayaan yang dilakukan oleh SKAI 2.
Finalisasi Rencana Kerja Komite Audit
Membahas perkembangan pembiayaan
Remunerasi & Nominasi dan Komite Audit
minimal sebagaimana diatur dalam ketentuan.
penambahan
terkait
Menjadi Bank Umum Syariah, dengan susunan
diadministrasikan secara baik. Segala keputusan
6.
3.
rencana BCAS
Membahas
perkembangan
Dana
Pihak Ketiga dengan penekanan pada Beberapa aktivitas penting Komite Pemantau Risiko,
ketergantungan
Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite
Deposan inti.
bank
terhadap
10
Audit, di tahun 2011 adalah sebagai berikut :
51
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
52
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN PELAKSANAAN GCG
Sesuai dengan PBI No.11/3/PBI/2009 tanggal
dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan
29 Januari 2009 ditetapkan bahwa anggota DPS
bank agar sesuai dengan prinsip syariah.
•
paling kurang dua orang dan paling banyak 50% Selama tahun 2011 DPS telah melakukan rapat
Djamil, MA merangkap jabatan sebagai anggota
sebanyak 18 kali, dengan beberapa pembahasan
DPS pada 2 (dua) lembaga keuangan syariah
antara lain :
lainnya dan DR. H. Muhammad Masyuri Naim, MA
•
merangkap jabatan sebagai ketua DPS pada 1(satu)
•
•
Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk
program pengkinian data nasabah, memonitor
Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan
dan melaporkan transaksi tunai, transaksi keuangan mencurigakan dan lain-lain. •
Memonitor
pemenuhan
Pelaporan
dan
Membahas rencana Kerja Sama antara BCA
Direktur Kepatuhan dalam melaksanakan fungsi
Komitmen BCA Syariah kepada Bank Indonesia
Syariah dengan pihak eksternal.
untuk mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan
dan Instansi terkait lainnya telah dipenuhi
Membahas kegiatan terkait produk BCA
dan penerapan pelaksanaan fungsi kepatuhan,
Syariah baik produk penghimpunan dana
dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan yang
ataupun penyaluran dana.
sesuai ketentuan. •
Melakukan penjagaan dan penilaian terhadap secara periodik.
Mengawasi proses pengembangan produk
aktivitas operasional bank agar tetap dalam
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
baru bank agar sesuai dengan fatwa Dewan
koridor sharia aspect.
Terorisme). Direktur Kepatuhan dalam pelaksanaan
Direktur Kepatuhan telah melakukan pemantauan
DPS juga telah mengeluarkan opini/pendapat
fungsi kepatuhan khususnya terhadap prinsip
atas pelaksanaan prinsip kehati-hatian, termasuk
yang berkaitan dengan produk, transaksi
syariah senantiasa melakukan koordinasi secara
di dalamnya adalah pelaksanaan langkah-langkah
maupun operasional.
efektif dengan Dewan Pengawas Syariah.
perbaikan yang harus dilakukan. Direktur Kepatuhan
Meminta
fatwa
kepada
Dewan
•
Syariah
Melakukan
review
secara
pemenuhan
Prinsip
mekanisme
penghimpunan
berkala
Syaraiah
•
atas
Penyampaian
saran
untuk
Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia setiap semester.
terhadap
dana
dan
penyaluran dana serta pelayanan jasa bank.
•
Kepatuhan Bank.
Profil Risiko Kepatuhan dan Risk Control System
produk baru bank yang belum ada fatwanya.
•
APU & PPT telah sesuai ketentuan, seperti
terhadap pelaksanaan Fungsi Kepatuhan.
Melakukan review terhadap akad pembiayaan
Memastikan pelaksanaan Penerapan Program
menjalankan Penerapan Program APU & PPT (Anti
Nasional – Majelis Ulama Indonesia untuk •
•
•
Direksi wajib memastikan terlaksananya Fungsi
juga membawahi Pejabat yang ditunjuk untuk
•
Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. •
•
peningkatan
yang dikeluarkan BCA Syariah. •
PPT.
yang digunakan bank. •
1. Tugas, kewenangan dan tanggung jawab DPS
mekanisme kerja Penerapan Program APU &
terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha bank.
dari jumlah anggota Direksi. Prof. DR. Fathurrahman
lembaga keuangan syariah lainnya.
Direksi wajib menumbuhkan dan mewujudkan
D.
juga telah melaporkan pelaksanaan tugas dan Adapun pengelolaan risiko kepatuhan yang telah
tanggung jawabnya secara periodik kepada Direktur
dilakukan selama tahun 2011 antara lain :
Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT
dan secara semesteran kepada Bank Indonesia. •
INTERN DAN AUDIT EKSTERN
Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja bank dalam
1. Penerapan Fungsi Kepatuhan
rangka pelaksanaan tugasnya.
Dengan
Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi
kegiatan bank seiring dengan perkembangan
serta mengawasi kegiatan BCA Syariah sesuai dengan Prinsip Syariah.
semakin
meningkatnya
kompleksitas
Strategis yang dilakukan BCA Syariah telah
2. Fungsi Audit Intern
sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan prinsip
Bank BCA Syariah menyadari bahwa dalam rangka
syariah.
menjaga dan mengamankan kegiatan operasional terhadap
bank yang melibatkan dana dari masyarakat luas
teknologi informasi, globalisasi dan integrasi pasar
usulan pembiayaan baru, penambahan dan
serta menjaga perkembangan bank kearah yang
keuangan maka berdampak terhadap eksposur
restrukturisasi dengan limit diatas Rp 1 milyar.
dapat menunjang program pembangunan dari
Memberikan pendapat kepada Akuntan Publik
risiko yang dihadapi bank. Untuk memitigasi risiko
Sementara untuk pembiayaan dengan limit Rp
pemerintah mengingat kedudukan yang strategis
dan Kantor Akuntan Publik yang melaksanakan
tersebut maka bank disamping melakukan upaya
1 milyar kebawah, memberikan tools kepada
perbankan dalam perekonomian, maka diperlukan
audit terhadap Bank BCA Syariah mengenai
secara curative (ex-post) juga perlu melakukan
Cabang untuk melakukan self assessment atas
adanya pelaksanaan fungsi Audit Intern Bank yang
ketaatan terhadap pelaksanaan prinsip syariah
berbagai upaya yang bersifat preventif (ex-ante).
pembiayaan tersebut.
efektif. Oleh karena itu, sesuai PBI No 1/6/PBI/1999
sebelum Laporan Audit atas Laporan Keuangan
Untuk mewujudkan hal tersebut diatas, maka
Melakukan Pengkajian Kepatuhan terhadap
Bank BCA Syariah telah membentuk Satuan Kerja
Bank diterbitkan.
sesuai PBI No 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari
Kebijakan, Prosedur, Produk dan Aktivitas Baru
Audit Intern yang bertugas membantu Dewan
Menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan
2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
yang akan dilakukan oleh bank.
Komisaris dan Direktur Utama dengan menjabarkan
Syariah secara semesteran kepada Bank
Umum mengamanahkan perlunya peningkatan
Indonesia.
Peran dan Fungsi Kepatuhan serta Satuan Kerja
dan tanggung jawab kepatuhan, Budaya
Kepatuhan yang memerlukan peran aktif Direksi
Kepatuhan, PBI dan SE BI, Penerapan Program
2. Pelaksanaan Tugas DPS
dan Pengawasan aktif dewan Komisaris sebagai
APU & PPT serta peraturan perundangan
Dalam melaksanakan tugasnya, DPS bertugas dan
berikut :
terkait lainnya.
•
•
bertanggung jawab
53
untuk memberikan nasihat
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
•
Memastikan bahwa dalam setiap Kebijakan
•
•
•
Memberikan
Melakukan
Opini
Kepatuhan
sosialisasi
mengenai
fungsi
secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit.
Melakukan review terhadap Pedoman dan
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
54
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN PELAKSANAAN GCG
Dalam Mekanisme Kontrol (pengendalian umum)
5.
Merencanakan
dan
merealisasikan
3. Fungsi Audit Ekstern
3.
Ruang lingkup audit telah mencakup :
di Bank BCA Syariah, maka tanggung jawab akhir
peningkatan mutu keterampilan sumber
Dalam rangka peningkatan transparansi kondisi
pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisaris
daya manusia
keuangan, Laporan Keuangan BCA Syariah setiap
Produktif dan kecukupan Penyisihan
dengan melakukan antara lain evaluasi hasil
berkelanjutan.
tahun di audit oleh Kantor Akuntan Publik sebagai
Penghapusan Aktiva Produktif yang
secara berkala dan
temuan SKAI dan meminta Direksi untuk menindak lanjuti hasil temuan SKAI : •
•
auditor eksternal yang independen. Untuk itu Dewan •
Efektivitas dan cakupan Audit Intern
Komisaris sesuai rekomendasi dari Komite Audit dan
Penggolongan
Kualitas
Aktiva
dibentuk bank. •
Penilaian terhadap rupa-rupa aktiva
Bank BCA Syariah menyadari pentingnya
berdasarkan kuasa yang diberikan oleh Pemegang
termasuk agunan yang diambil alih
Kontrol
untuk menerapkan fungsi Audit Intern Bank
Saham sesuai akta Risalah Rapat Umum Para
oleh bank.
(Pengendalian Umum) Bank BCA Syariah
dengan efektif sebagaimana ditetapkan dalam
Pemegang Saham telah menunjuk Kantor Akuntan
Tanggung jawab Direksi adalah menciptakan
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
Publik (KAP) yang terdaftar di Bank Indonesia untuk
Akuntansi Keuangan dan Pedoman
Struktur
Implementasi
Mekanisme
Pengendalian
Intern,
menjamin
•
Hal-hal lain yang diatur dalam Standar
(SPFAIB) yang merupakan lampiran yang
melaksanakan penugasan audit terhadap Laporan
Akuntansi
Intern
tidak terpisahkan dari PBI No. 1/6/PBI/1999,
Keuangan BCA Syariah.
yang berlaku, termasuk catatan atas
Bank dalam setiap tingkatan manajemen
untuk memastikan terwujudnya bank yang
dan menindak lanjuti temuan SKAI sesuai
sehat, berkembang secara wajar dan dapat
kebijakan ataupun pengarahan yang diberikan
menunjang perekonomian nasional.
terselenggaranya
Fungsi
Audit
1.
Pendapat terhadap kewajaran atas transaksi dengan Pihak-pihak yang
Publik dan Kantor Akuntan Publik, bank telah
mempunyai
Pada dasarnya Audit Intern merupakan bagian
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
maupun transaksi yang dilakukan
dari Struktur Pengendalian Intern itu sendiri.
1.
dengan perlakuan khusus.
Penunjukan Akuntan Publik dan KAP dalam
Hubungan
Istimewa
rangka audit Laporan Keuangan Tahunan
Intern, SKAI wajib melakukan hal-hal sebagai
Bank telah didasarkan pada perjanjian
berikut :
kerja sama yang telah ditandatangani oleh
1.
Pihak Bank dan Akuntan Publik.
Pemberian Dana yang meliputi nama
•
Menyusun
Piagam
Audit
Intern
Melakukan fungsi pengawasan secara
•
Jumlah dan kualitas penyediaan dana kepada pihak terkait.
•
Rincian pelanggaran Batas Maksimum
(Internal Audit Charter).
independen dengan cakupan tugas yang
Penugasan audit kepada Akuntan Publik
debitur, kualitas penyediaan dana,
Membentuk Satuan Kerja Audit Intern
memadai dan sesuai dengan rencana,
dan KAP oleh bank telah memenuhi aspek-
persentase dan jumlah pelanggaran
(SKAI) yang independen terhadap
pelaksanaan maupun pemantauan hasil
aspek yang diatur dalam ketentuan, antara
satuan kerja operasional.
audit.
lain:
Menyusun panduan audit intern.
2.
Menerapkan
fungsi
audit
intern
•
secara efektif pada seluruh aspek dan dapat
mem
•
pengaruhi
Melakukan kaji ulang
•
secara berkala
kecukupan
3.
pemeriksaan berlaku. 4.
dilaksanakan pada bulan September 2011 oleh PT AuditPro Indonesia untuk periode Menyediakan
sumber
daya
Pemberian Dana yang meliputi nama debitur, kualitas penyediaan dana,
•
Kapasitas Kantor Akuntan Publik yang
persentase dan jumlah pelampauan
ditunjuk.
Batas Maksimum Pemberian Dana.
•
5.
Akuntan Publik yang bertanggung
seluruh
charge). temuan
hasil
•
sesuai ketentuan yang
Kewajiban
Publik
Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum.
• Akuntan
Hal-hal
lain
yang
ditentukan
untuk
berdasarkan hasil komunikasi bank
melaksanakan audit sesuai Standar
Indonesia dengan Kantor Akuntan
Profesional Akuntan Publik.
Publik.
Memantau, menganalisis dan melaporkan
•
Legalitas perjanjian kerja.
perkembangan
•
Ruang lingkup audit.
kepada Bank Indonesia dan pengujian
yang dilakukan auditor.
•
Jangka waktu penyelesaian audit.
terhadap keandalan laporan-laporan
Menyusun, dan mengkinikan pedoman
•
Komunikasi Akuntan Publik untuk
yang disampaikan oleh bank kepada Bank Indonesia.
tindaklanjut
perbaikan
yang
serta sistem dan prosedur kerja secara
melaksanakan audit sesuai Standar
berkualitas untuk menyelesaikan tugas
berkala sesuai ketentuan dan perundangan
Profesional Akuntan Publik.
secara efektif.
yang berlaku.
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
•
jawab terhadap audit (partner in
kualitas kerja.
Melaporkan
dan kepatuhannya terhadap SPFAIB oleh
tahun 2008, 2009 dan 2010.
Pengendalian
efektifitas Sistem Pengendalian Intern
atas efektifitas pelaksanaan kerja SKAI pihak eksternal setiap tiga tahun, terakhir
Sistem
Rincian pelampauan Batas Maksimum
Nama Kantor Akuntan Publik.
Bank.
kepentingan bank dan masyarakat.
Batas Maksimum Pemberian Dana. •
•
Intern Bank.
unsur kegiatan yang secara langsung diperkirakan
2.
Melaksanakan tugas sekurang-kurangnya meliputi penilaian :
55
•
Oleh karena itu dalam penerapan fungsi Audit
•
4.
Pelaksanaan Tugas Fungsi Audit Ekstern
Audit Intern Bank (SPFAIB), BCA Syariah telah:
3.
Laporan Keuangan. •
Berdasarkan Standard Pelaksanaan Fungsi
•
2.
Indonesia
Dalam melakukan kerja sama dengan Akuntan
oleh Dewan Komisaris. Untuk itu bank telah melakukan hal-hal sebagai berikut :
Perbankan
•
Kehandalan sistem pelaporan bank
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
56
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN PELAKSANAAN GCG
4.
Akuntan Publik yang melakukan audit
1.
BCA
Syariah
memiliki
Kebijakan,
Sistem dan Prosedur tertulis dan jelas untuk
Bank harus mampu melakukan audit sesuai
penyediaan dana kepada pihak terkait dan
dengan standar profesional akuntan publik
penyediaan dana besar berikut monitoring dan
serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit yang ditetapkan.
penyelesaian masalahnya. 2.
BCA Syariah melakukan pendataan dan pengelolaan
•
telah
terhadap Laporan Keuangan Tahunan
Penetapan
terkait
dan
grup usaha besar tidak terkait. Posisi BMPD
tahun
selalu dimonitor (menjadi parameter aspek
yang berakhir tanggal 31 Desember 2011
kepatuhan), sehingga sampai dengan saat ini
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
belum pernah melanggar BMPD.
Keuangan
Akuntan
pihak/nasabah
Publik
Laporan
Kantor
Bank
untuk
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto yang
3.
menyampaikan laporan Batas Maksimum
Dewan
Penyaluran Dana kepada Bank Indonesia.
dengan
pertimbangan
sebagai berikut : 1.
4.
Terdaftar di buku Directory 2007 KAP & Ak. KM.6/2004.
2.
3.
Penyaluran kemampuan
Publik dengan Izin Usaha No. KEP-269/
dana
telah
permodalan
memperhatikan bank
serta
pihak terkait maupun grup usaha diputuskan secara independen tanpa intervensi pihak
No. 11/850/DPIP/DtB tanggal 02 - 10 -
manapun dan mengedepankan kualitas kinerja
2009 dengan lisensi No 063.
calon nasabah pihak terkait/grup.
ditunjuk
juga
4.394
3
62.4
3
290.9
2
418.5
Jumlah anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai
Dewan Pengawas Syariah yang menerima paket
berikut :
remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan
Keputusan pembiayaan terhadap nasabah
403, dan Bank Indonesia sesuai surat BI
yang
3
diversifikasi portofolio. 5.
Terdaftar di Bapepam dengan lisensi No.
KAP
1.032
BCA Syariah secara teratur dan tepat waktu
direkomendasikan oleh Komite Audit melalui Komisaris
3
telah
berpengalaman memberikan jasa audit
F. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN
di beberapa bank asing, Bank Umum
NON KEUANGAN BANK
Nasional maupun perwakilan Lembaga
4.
Keuangan Internasional yang ada di
1. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lainnya
Jakarta.
Penetapan remunerasi dan fasilitas lainnya kepada
KAP AAJ telah melakukan pemeriksaan di
Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
BCA Syariah tahun buku 2010 (sebagai
Syariah untuk periode 5 April 2010 – 31 Maret 2013
Rasio gaji tertinggi dan terendah perbulan, dalam
lanjutan/berkesinambungan untuk tahun
merujuk pada keputusan dari Pemegang Saham
skala perbandingan sbb :
buku 2011).
Mayoritas yang telah diberikan kewenangan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2010.
E.
BATAS MAKSIMUM PENYALURAN DANA
(BMPD)
Jenis dan jumlah remunerasi (gaji, THR, bonus, tunjangan rutin, dan fasilitas lainnya dalam bentuk
Sebagaimana diatur dalam PBI No. 7/3/PBI/2005
non natura) dan fasilitas lain dalam bentuk natura
dan SE BI No. 7/14/DPNP perihal Batas Maksimum
yang diterima oleh Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemberian Kredit Bank Umum serta PBI No. 8/13/
Dewan Pengawas Syariah selama tahun 2011
PBI/2006 tentang Perubahan atas PBI No. 7/3/
adalah sebagai berikut :
PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, maka :
57
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
58
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
LAPORAN PELAKSANAAN GCG
2. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
4. Permasalahan Hukum
5. Transaksi Yang Mengandung Benturan
7. Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya
Keuangan Bank Yang Belum Diungkap Dalam
Pada tahun 2011 ini terdapat gugatan Perdata
Kepentingan
Dana kebajikan yang telah dihimpun selama tahun
Laporan Lainnya
yang ditujukan kepada BCA Syariah, yaitu sebagai
BCA Syariah telah memiliki ketentuan intern yang
2011 sebesar Rp 313 juta, sementara itu saldo dana
berikut :
mengatur mengenai benturan kepentingan dan
kebajikan tahun 2010 masih ada sebesar Rp 32 juta.
Selama tahun 2011 tidak terdapat
kondisi
keuangan maupun non keuangan yang belum diungkap dalam laporan lainnya.
•
3. Penyimpangan Internal
penanganannya. Selama periode tahun 2011,
Sehingga pada tahun 2011 total dana kebajikan
07/Pdt.G/2011/
tidak terjadi transaksi yang mengandung benturan
menjadi sebesar Rp 345 juta dan telah disalurkan
PN.PWK dari PT Bank Tabungan Negara
kepentingan yang melibatkan pengurus maupun
sebesar Rp 10 juta antara lain untuk Kegiatan donor
(Persero) Tbk., atas obyek sengketa (bangunan)
karyawan.
darah bekerja sama dengan PMI dan memberikan
Gugatan
Perdata
Nomor
Selama 2011 di BCA Syariah tidak ditemukan
kios yang terletak di Mall Sadang Terminal
adanya
penyimpangan/
Square Lantai Dasar Nomor 9 dan 10, dimana
6. Shares Buy Back
anak-anak yatim piatu pada acara buka puasa
kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai
obyek sengketa tersebut disewakan oleh PT
BCA Syariah masih belum go public dan tidak
disamping sumbangan yang tidak dalam bentuk
tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing)
Sadang Terminal Square kepada PT Bank
mempunyai kebijakan yang mengatur mengenai
uang yaitu
terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional
Tabungan Negara (Persero) Tbk., dan kasus ini
cara membeli kembali saham ataupun obligasi bank
pondok pesantren. sehingga sisa saldo dana per 31
Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank.
sudah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan
sebagai upaya untuk mengurangi jumlah saham
Desember 2011 sebesar Rp 335 juta.
Negeri Purwakarta dengan inti putusannya : “PT
atau obligasi yang telah diterbitkan bank.
internal
fraud
yaitu
santunan dana dan perlengkapan sekolah kepada
berupa perangkat komputer kepada
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., diberikan hak untuk menikmati dan memanfaatkan secara maksimal obyek sengketa sampai habis masa sewa yaitu tanggal 28 November 2013”. •
Gugatan Perdata Nomor 415/Pdt.G/2011/ PN.Bks., dari Azhari Abadi, atas obyek sengketa (rumah tinggal) yang terletak di Villa Galaxi Blok D5 No. 8, Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat dan kasus ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Bekasi.
59
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
60
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TINJAUAN KEUANGAN
61
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
62
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TINJAUAN KEUANGAN
akomodatif, sementara negara maju cenderung
di Asia Tenggara dan merupakan salah satu dari
mempertahankan kebijakan moneter akomodatif
tiga negara terbaik di kawasan Asia Pasifik setelah
melalui langkah pelonggaran likuiditas.
China dan India. Indikator – indikator ekonomi makro menunjukkan kondisi yang disukai oleh iklim
Di
dunia,
investasi dengan ditandai oleh tingkat inflasi yang
selama tahun 2011 perekonomian Indonesia
tengah
perlambatan
rendah, peningkatan pertumbuhan ekonomi, nilai
mengalami pertumbuhan yang bisa dikatakan
tukar Rupiah yang stabil, dan terjaganya stabilitas
baik.
sistem keuangan.
Pertumbuhan
ekonomi
ekonomi
Indonesia
yang
mencapai 6,5 persen merupakan yang terbaik Tabel : Perbandingan pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan negara lainnya
Peran Bank Syariah dalam Mendukung Perekonomian Nasional Terus Meningkat dan Disertai dengan Kinerja yang Juga Semakin Membaik
Chart : Trend pertumbuhan perekonomian Indonesia
7 Perkembangan
ekonomi
tahun
alam di Jepang dan krisis geopolitik di kawasan
2011 diwarnai oleh ketidakpastian yang muncul
Timur Tengah, memperlemah proses pemulihan
akibat
utang
ekonomi global tahun 2011. Dengan melemahnya
dan kekhawatiran terhadap prospek pemulihan
permintaan global, volume perdagangan dunia
ekonomi di negara maju. Di AS, sejumlah indikator
dan harga komoditas global mulai menurun. Di sisi
menunjukkan proses pemulihan ekonomi tidak
harga, tekanan inflasi di negara maju meningkat,
sekuat yang diperkirakan. Sementara itu di Eropa,
sementara tekanan inflasi di emerging markets
berlarut-larutnya penanganan krisis utang semakin
relatif moderat meski masih berada di level yang
memperburuk
tinggi.
berlarutnya
global
pada
penyelesaian
kondisi
sektor
krisis
keuangan
dan
ketidakpastian di dua kawasan negara maju
Sejalan dengan perkembangan tersebut, negara
tersebut telah memicu gejolak di pasar keuangan
emerging markets di akhir 2011 cenderung
global dan ditambah dengan terjadinya bencana
melakukan kebijakan moneter netral atau sedikit
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
6 5 4 3 2 1
pemulihan ekonomi di kawasan itu. Meningkatnya
63
Persen, yoy
0
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Sumber : BPS
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
64
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TINJAUAN KEUANGAN
Pertumbuhan perekonomian yang baik ini banyak
inflasi inti cenderung moderat. Rendahnya inflasi
Kinerja Bank Syariah Nasional
disebabkan oleh meningkatnya konsumsi dalam
volatile food prices terutama ditopang oleh pasokan
Peran
mendukung
jaringan kantor. Secara keseluruhan jumlah kantor
negeri dan tetap tingginya minat investasi pada
yang terjaga, baik dari produksi domestik maupun
perekonomian nasional terus meningkat dan
perbankan syariah meningkat dari 1.477 kantor
kuartal keempat 2011, hal ini ditandai dengan
impor. Meskipun beras mencatat inflasi yang cukup
disertai oleh kinerjanya yang juga semakin
menjadi 1.737 kantor dan layanan office channeling
naiknya angka investasi asing (FDI) yang mencapai
tinggi, koreksi harga yang cukup besar terjadi pada
membaik.
tetap sebesar 1.277 kantor. Perluasan jaringan
25%. Pertumbuhan Indonesia pada tahun 2011
aneka bumbu, seperti bawang dan cabe merah,
dalam perekonomian ditunjukkan oleh perluasan
kantor
bertolak belakang dengan kondisi perekonomian
serta pada kelompok daging. Sementara itu, cukup
jangkauan pelayanan, peningkatan skala usaha
pengguna bank syariah yang tercermin pada
dan keuangan global akibat dampak krisis Eropa
terkendalinya inflasi inti didukung oleh harga
dan pertumbuhan DPK yang cukup tinggi serta
peningkatan jumlah rekening dari 6,9 juta rekening
yang masih berlanjut. Hal ini mengakibatkan
komoditas global yang terkoreksi cukup tajam,
berjalannya fungsi intermediasi. Sementara itu,
menjadi 9,6 juta rekening. Pertumbuhan jaringan
menurunnya kinerja ekspor Indonesia ke kawasan
nilai tukar yang cenderung stabil, dan ekspektasi
kinerja bank syariah juga meningkat sejalan dengan
kantor tersebut telah meningkatkan volume usaha
negara-negara Eropa terutama pada kuartal akhir
inflasi yang terus membaik. Jika kecenderungan
aspek rentabilitas yang masih cukup menjanjikan
perbankan syariah, khususnya Bank Umum Syariah
2011.
penurunan inflasi ini berlanjut, maka inflasi IHK
serta risiko kredit yang mengalami penurunan.
(BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).
secara keseluruhan tahun 2011 diperkirakan dapat
Bank syariah mencatat pertumbuhan aset yang
Selama tahun 2011, semua sektor ekonomi
lebih rendah dari 4,0%.
mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mencapai 10,7 persen, diikuti oleh sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9,2 persen,
bank
syariah
Peningkatan
dalam
peran
signifikan, antara lain ditopang oleh pertumbuhan
bank
syariah
tersebut
telah
mampu
meningkatkan
Tabel : Pertumbuhan jaringan kantor BUS/UUS
Chart : Trend pertumbuhan perekonomian Indonesia
Sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan 6,8 persen, Sektor Jasa-Jasa dan Sektor Konstruksi masing-masing
6,7
persen,
Sektor
Industri
Pengolahan 6,2 persen, Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 4,8 persen, Sektor Pertanian 3,0 persen, dan Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,4 persen. Pertumbuhan PDB tanpa migas pada tahun 2011 mencapai 6,9 persen yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB secara keseluruhan yang besarnya 6,5 persen. Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yang mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar
Stabilitas sistem perbankan tetap terjaga dengan
6,2 persen dan 9,2 persen memberikan sumbangan
fungsi intermediasi yang membaik, meskipun
terhadap sumber pertumbuhan terbesar terhadap
sempat terjadi gejolak di pasar keuangan akibat
total pertumbuhan PDB yaitu masing-masing
pengaruh global. Industri perbankan tetap solid,
sebesar 1,6 persen. Selanjutnya diikuti oleh Sektor
sebagaimana tercermin pada tingginya rasio
Pengangkutan dan Komunikasi yang memberikan
kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio)
peranan sebesar 1,0 persen.
yang berada jauh di atas minimum 8% dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non
Di sisi harga, tahun 2011 diwarnai oleh inflasi
Performing Loan) gross di bawah 5%. Sementara
yang menurun. Inflasi IHK pada November 2011
itu, pertumbuhan kredit hingga akhir Oktober 2011
tercatat sebesar 0,3% (mtm) atau 4,2% (yoy).
mencapai 25,7% (yoy) dengan kredit investasi
Penurunan inflasi sepanjang tahun 2011 terjadi
sebesar 31,1% (yoy), kredit modal kerja sebesar
karena koreksi inflasi volatile food prices dan
24,7% (yoy), dan kredit konsumsi sebesar 23,8%
minimalnya inflasi administered prices, sementara
(yoy).
65
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Total aset per Desember 2011 telah mencapai Rp
sekitar 61,7% dari posisi tahun lalu Rp 44,1 triliun
145,47 triliun atau meningkat sebesar 49,2% yang
menjadi Rp 70,8 triliun. Selain itu, produk tabungan
merupakan pertumbuhan tertinggi sepanjang 3
juga meningkat cukup tinggi yaitu sebesar 42,3%
tahun terakhir. Pangsa perbankan syariah terhadap
sehingga tabungan iB perbankan syariah menjadi
perbankan nasional telah mencapai sekitar 4,2%.
Rp 32,6 triliun dari posisi tahun sebelumnya yang
Tingginya pertumbuhan aset tersebut tidak terlepas
tercatat Rp 22,9 triliun. Di sisi lain, posisi giro relatif
dari tingginya pertumbuhan dana pihak ketiga pada
berfluktuasi. Meski sempat mengalami penurunan,
sisi pasiva dan pertumbuhan penyaluran dana pada
namun dalam setahun giro meningkat sebesar
sisi aktiva. Sementara itu, penghimpunan dana
32,6% dibandingkan posisi yang sama tahun
pihak ketiga meningkat 51,8% dan penyaluran dana
sebelumnya. Imbal hasil deposito berfluktuasi
masyarakat dalam bentuk pembiayaan meningkat
antara 7,2% sampai dengan 9,1% (equivalent
sebesar
rate), sedangkan imbal hasil tabungan sekitar 2,9%
50,6%.
Kinerja
Dana
Pihak
Ketiga
meningkat dari Rp 76,0 triliun pada 2010 menjadi
dan giro sekitar 1,5% (equivalent rate).
Rp 115,4 triliun pada 2011. Struktur penghimpunan dana masyarakat terbesar dalam bentuk deposito
Dengan
yaitu Rp 70,8 triliun (61,4%) diikuti oleh Tabungan
syariah nasional sebesar 88,9% terlihat bahwa
sebesar Rp 32,6 triliun (28,3%) dan Giro sebesar Rp
pertumbuhan penghimpunan dana telah dapat
12,0 triliun (10,4%). Deposito merupakan produk
diimbangi oleh pertumbuhan penyaluran dana
yang tingkat pertumbuhannya paling tinggi yaitu
kepada sektor riil baik berupa pembiayaan bagi
Finance
to
Deposit
Ratio
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
(FDR)
66
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TINJAUAN KEUANGAN
hasil (Mudharabah dan Musyarakah), piutang
membaiknya kinerja telah mampu menurunkan
Pendapatan Operasional Lainnya
(Murabahah, dan Qardh), dan bentuk pembiayaan
rasio BOPO menjadi 78,4% yang pada tahun
Pendapatan operasional lainnya dibukukan sebesar Rp 4,1 miliar naik sebesar Rp 2,9 miliar dari Rp 1,2 miliar
lainnya (ijarah). Penyaluran dana masyarakat
sebelumnya masih sebesar 80,5%. Penyaluran dana
di 2010.
masih didominasi oleh piutang murabahah yang
bank syariah diikuti dengan kualitas pembiayaan
tercatat sebesar Rp 56,4 triliun atau 54,9% diikuti
bank syariah yang semakin baik, non performing
oleh pembiayaan Musyarakah yang sebesar Rp 19,0
finance (NPF) gross menurun dari 3,0% menjadi
triliun (18,5%) dan piutang Qardh sebesar Rp 12,9
2,5%. Hal tersebut telah mendorong perolehan
triliun (12,6%).
laba yang cukup baik dan efisiensi biaya, sehingga rentabilitas dapat terjaga. Pada gilirannya hal ini
Pada tahun 2011, kinerja bank syariah semakin baik,
dapat meningkatkan akumulasi laba yang dapat
antara lain ditunjukkan oleh tingkat rentabilitas
memperkuat permodalan. Permodalan perbankan
yang cukup baik dan ditopang oleh peningkatan
syariah dapat dijaga dalam kisaran yang memadai
kualitas penyaluran. Tingkat rentabilitas yang
untuk dapat menyerap potensi kerugian. Rasio
baik tercermin dalam rasio ROA dan ROE yang
kecukupan modal BUS pada posisi Desember 2011
masing-masing sebesar 1,8% dan 15,7%. Jumlah
tercatat sebesar 16,6%.
Beban Operasional Beban operasional tercatat sebesar Rp 48,8 miliar atau naik 61,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
pembiayaan yang meningkat diiringi dengan
Peningkatan beban operasional selain disebabkan oleh meningkatnya jumlah tenaga kerja hal ini juga disebabkan adanya kebijakan manajemen untuk meningkatkan lingkungan kerja agar lebih kondusif,
Tabel : Pertumbuhan Aktiva, DPK dan pembiayaan syariah nasional (dalam triliun rupiah)
peningkatan kesejahteraan karyawan dan pembentukan SDM yang berkualitas melalui kegiatan pelatihan.
BCA Syariah
LABA/RUGI
Iklim perekonomian Indonesia yang kondusif
Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil Bersih
dan stabil menjadikan landasan yang kokoh bagi
Dibandingkan
BCA Syariah untuk mencatat pertumbuhan yang
pendapatan bunga dan bagi hasil bersih pada 2011
menggembirakan, baik dari sisi aset, dana pihak
meningkat 59,66% dari Rp 35,7 miliar menjadi
ketiga maupun pembiayaan. Selama tahun 2011,
Rp 57,0 miliar. Pendapatan bagi hasil terdiri dari
Beban Penyisihan Penghapusan Aktiva (PPA)
dari sisi aset, BCA Syariah tumbuh sebesar 39,2%
pendapatan Murabahah sebesar Rp 29,6 miliar,
Selama tahun 2011 penyisihan penghapusan aktiva (PPA) dibentuk sebesar Rp 3,3 miliar sedangkan pada
dari Rp 874,6 miliar pada akhir tahun 2010 ke Rp
Ijarah sebesar Rp 19,8 miliar, Mudharabah sebesar
tahun 2010 PPA yang dibentuk sebesar Rp 415 juta. Kenaikan beban penyisihan pada tahun 2011 dibentuk
1.217,1 miliar pada akhir tahun 2011, dana pihak
Rp 4,0 miliar, Musyarakah sebesar Rp 9,5 miliar dan
sebagai langkah antisipasi kemungkinan meningkatnya risiko baik risiko pembiayaan yang disalurkan
ketiga tumbuh sebesar 55,2% dari Rp 556,8 miliar
Rp 31,7 miliar yang dihasilkan dari surat berharga
maupun risiko surat berharga.
ke Rp 864,1 miliar dan pembiayaan tumbuh sebesar
dan fasbis. Sedangkan untuk beban bagi hasil atas
57.2% dari Rp 433.0 miliar ke Rp 680,9 miliar.
DPK tercatat sebesar Rp 36,6 miliar.
dengan
tahun
sebelumnya
Laba Sebelum Pajak dan Laba Bersih
Rasio pembiayaan bermasalah gross pada akhir
Pada tahun 2011 BCA Syariah membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 9,0 miliar, meningkat 42,4%
tahun 2011 tercatat sebesar 0,2%, jauh lebih baik
dari tahun sebelumnya. Sementara itu laba bersih setelah pajak sebesar Rp 6,8 miliar, meningkat 83,7% dari
jika dibandingkan dengan rasio NPF/NPL tahun
tahun sebelumnya. Peningkatan laba pada tahun 2011 banyak disebabkan oleh meningkatnya pendapatan
sebelumnya, yaitu sebesar 1,2%
atas penyaluran pembiayaan.
67
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
68
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TINJAUAN KEUANGAN
Komposisi Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi
NERACA Aktiva Total aktiva BCA Syariah tumbuh 39,2% dibandingkan tahun sebelumnya atau naik dari Rp 874,6 miliar menjadi Rp 1.217,1 miliar di akhir tahun 2011. Peningkatan nilai aktiva didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga yang kemudian ditempatkan dalam bentuk aktiva produktif berupa pembiayaan.
Komposisi pembiayaan BCA Syariah berdasarkan
Desember 2010 adalah pada sektor Jasa-jasa Dunia
sektor ekonomi yang terbesar adalah pada sektor
Usaha dengan pertumbuhan sebesar 246,3%
Lain-Lain, dengan nilai O/S sebesar Rp 167,8 miliar
dan pertumbuhan kedua tertinggi adalah pada
dan kedua terbesar adalah pada sektor industri
sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dengan
dengan nilai O/S sebesar Rp 132,8 miliar, sedangkan
pertumbuhan sebesar 164,3%.
pertumbuhan tertinggi dibandingkan posisi akhir Penyaluran Pembiayaan
Pembiayaan Berdasarkan Kolektibilitas
Pada akhir tahun 2011 BCA Syariah telah membukukan pembiayaan sebesar Rp 680,9 miliar, tumbuh 57,2% atau sebesar Rp 247,9 miliar dari akhir tahun sebelumnya. Sementara itu pada akhir Maret 2011, Bank tidak memiliki outstanding kredit konvensional
Pertumbuhan Pembiayaan (dalam miliar Rupiah)
Pada akhir tahun 2011 rasio NPF pembiayaan
bulan Desember 2011 total cadangan pembiayaan
sebesar
sekitar
bermasalah yang dibentuk sebesar Rp 1,0 miliar.
1% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk
0,2%,
membaik
atau
turun
Adapun rasio cadangan terhadap pembiayaan
mengantisipasi kemungkinan gagal bayar dari
bermasalah (NPF) pada posisi akhir bulan Desember
nasabahnya, BCA Syariah senantiasa menerapkan
2011 adalah sebesar 100%.
kebijakan untuk melakukan pembentukan cadangan untuk pembiayaan bermasalah. Pada posisi akhir
69
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
70
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TINJAUAN KEUANGAN
Sementara itu dalam skala perbankan syariah
akselerasi yang pesat pada pembiayaan secara
nasional
bermasalah
keseluruhan maka rasio NPF Gross perbankan syariah
mengalami sedikit peningkatan dari Rp 2,1 Triliun
pada tahun 2011 masih tergolong cukup baik yakni
Dana Pihak Ketiga
62,2%. Keberhasilan BCA Syariah dalam menaikan
pada akhir tahun 2010 menjadi Rp 2,6 Triliun
sebesar 2,5% atau membaik dibandingkan tahun
Total dana pihak ketiga pada akhir tahun 2011
dana murah giro dan tabungan banyak didukung
pada akhir tahun 2011. Namun demikian, dengan
2010 yakni sebesar 3,0%.
tercatat sebesar Rp 864,1 miliar, terdiri dari produk
oleh pendirian Unit Layanan Syariah di cabang-
tabungan sebesar Rp 80,3 miliar, produk giro sebesar
cabang BCA.
Rp 106,1 miliar dan produk deposito sebesar Rp
Pertumbuhan dana pihak ketiga yang sedikit
677,7 miliar. Pertumbuhan dana pihak ketiga pada
dibawah pertumbuhan pembiayaan menyebabkan
akhir tahun 2011 mengalami pertumbuhan yang
naiknya rasio kredit/pembiayaan dibandingkan
pesat dibandingkan dengan tahun lalu yaitu naik
dengan dana pihak ketiga (FDR/LDR) sebesar 0,9%
sebesar 55,2% atau Rp 307,4 miliar.
menjadi 78,8% pada akhir tahun 2011.
nominal
pembiayaan
PASIVA
Produk giro naik sebesar 28,4%, produk tabungan naik 42,7% dan produk deposito naik sebesar
Perkembangan Dana Pihak Ketiga pada tahun 2011 (dalam miliar Rupiah)
n= Rp. 227,6 miliar
Surat-surat berharga berdasarkan Jatuh Tempo
Surat-Surat Berharga
surat berharga, jenis dimiliki hingga jatuh tempo
Surat-surat berharga yang dimiliki oleh BCA Syariah
(HTM) Swasta tercatat sebesar Rp 110,4 miliar,
pada akhir tahun 2011 tercatat sebesar Rp 227,6
tersedia untuk dijual (AFS) Pemerintah sebesar Rp
miliar, turun sebesar Rp 13,6 miliar dibandingkan
59,1 miliar, HTM Pemerintah sebesar Rp 31,8 miliar
tahun sebelumnya. Sementara berdasarkan jenis
dan AFS Swasta sebesar Rp 26,4 miliar.
71
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Ekuitas
Likuiditas
Total ekuitas meningkat sebesar 2,5% atau Rp 7,5
Posisi likuiditas BCA Syariah pada akhir tahun
miliar dari Rp 300,9 miliar menjadi Rp 308,5 miliar
2011 cukup memadai dengan secondary reserved
pada akhir tahun 2011, sejalan dengan peningkatan
sebesar Rp 323,3 miliar, terdiri dari Fasbis sebesar
laba bersih pada tahun 2011. Hampir seluruh
Rp 237,8 miliar, surat berharga tersedia untuk dijual
permodalan Bank adalah terdiri dari modal inti
(AFS) Pemerintah sebesar Rp 59,1 miliar dan surat
(98,1%). Permodalan bank berada pada level yang
berharga tersedia untuk dijual (AFS) Swasta sebesar
sangat sehat dengan rasio kecukupan modal (CAR),
Rp 26,4 miliar. Sumber utama likuiditas BCA Syariah
dengan memperhitungkan risiko kredit, tercatat
berupa dana pihak ketiga yang berasal dari giro,
sebesar 45.9%, jauh melampaui persyaratan
tabungan dan deposito yang berjangka waktu
minimum yang ditentukan oleh Bank Indonesia
pendek dan secara historical memiliki pengendapan
sebesar 8%.
yang cukup stabil.
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
72
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
TANGGUNG JAWAB ATAS PELAPORAN TAHUNAN
Laporan Tahunan ini serta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen BCA Syariah dan telah disetujui oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.
Dewan Komisaris
Iwan Kusumobagio Komisaris Utama
H. Suhartono Komisaris Independen
Surja Widjaja Komisaris Independen
PT Bank BCA Syariah LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 & 2010 serta periode 3 bulan 2 hari yang berakhir pada tanggal 2 April 2010
Direksi
Yana Rosiana DirekturUtama
John Kosasih Direktur
73
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Tantri Indrawati Direktur Kepatuhan
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
74
LAPORAN TAHUNAN 2011
75
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
76
77
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
78
79
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
80
81
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
82
83
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
84
85
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
86
87
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
88
89
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
90
91
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
92
93
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
94
95
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
96
97
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
98
99
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
100
101
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
102
103
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
104
105
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
106
107
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
108
109
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
110
111
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
112
113
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
114
115
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
116
117
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
118
119
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
120
121
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
122
123
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
124
125
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
126
127
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
128
129
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
130
131
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
132
133
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
134
135
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
136
137
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
138
139
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
Halaman ini sengaja dikosongkan
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
140
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
DATA PERUSAHAAN -
141
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
ST R U KT U R OR G A NI SA SI PROF I L D EWA N KOM I SA R I S PROF I L D I R EKSI PROF I L D EWA N PENG AWA S SYA R I A H PROF I L KOM I T E A U D I T PROF I L KOM I T E PEM A NTA U R I SI KO PROF I L KOM I T E R EM U NER A SI DA N NOM I NA SI PEJA B AT EKSEKU T I F I NFOR M A SI PEM EG A NG SA H A M I NFOR M A SI KELOM POK U SA H A PROD U K DA N L AYA NA N KA NTOR CA B A NG
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
142
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
STRUKTUR ORGANISASI
Per 31 Desember 2011
Garis pelaporan/ tanggung jawab Garis pengawasan
143
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
144
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
PROFIL DEWAN KOMISARIS
Iwan Kusumobagio Iwan Kusumobagio menjabat sebagai Komisaris Utama BCA Syariah sejak tanggal 2 Maret 2010 berdasarkan surat keputusan Bank Indonesia No. 12/13/KEP.GBI/2010, tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah. Sebelum bergabung dengan BCA Syariah beliau berkarier di PT Bank BCA, Tbk mulai sebagai Pimpinan Kantor Cabang, Kepala Kantor Wilayah XIII, VIII dan sampai saat ini beliau masih menjabat sebagai Kepala Divisi Logistik Kantor Pusat. Beliau adalah lulusan Sarjana Akutansi University of San Francisco (1980-1984) dan gelar S2 di Golden Gate University.
Surja Widjaja Surja Widjaja menjabat sebagai Komisaris Independen BCA Syariah sejak tanggal 2 Maret 2010 berdasarkan surat keputusan Bank Indonesia No. 12/13/KEP.GBI/2010, tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah. Sebelum bergabung dengan BCA Syariah beliau berkarier di PT Bank BCA, Tbk dan jabatan terakhirnya adalah sebagai Kepala Kantor Wilayah II Jawa Tengah (2001-2005). Beliau adalah lulusan Universitas Gajayana Malang fakultas Ekonomi Manajemen.
H. Suhartono
02
01
H Suhartono menjabat sebagai Komisaris Independen BCA Syariah sejak tanggal 2 Maret 2010 berdasarkan
03
surat keputusan Bank Indonesia No. 12/13/KEP.GBI/2010, tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah. Sebelum bergabung dengan BCA Syariah beliau berkarir di PT Bank BCA, Tbk dan jabatan terakhirnya adalah sebagai Kepala Kantor Cabang Utama
01.
Iwan Kusumobagio Komisaris Utama
02.
Surja Widjaja Komisaris Independen
DI Yogyakarta (2003-2008). Beliau memperoleh gelar MM dari Universitas Muhammadiyah bidang Ekonomi / Manajemen.
03. H. Suhartono Komisaris Independen
145
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
146
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
PROFIL DIREKSI
Yana Rosiana Yana Rosiana menjabat sebagai Direktur Utama BCA Syariah sejak tanggal 2 Maret 2010 berdasarkan surat keputusan Bank Indonesia No. 12/13/KEP.GBI/2010, Tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah. Beliau bertanggung jawab atas Audit, Operasional, Sumber Daya Manusia dan Hukum serta Analisa Risiko Pembiayaan. Sebelum bergabung dengan BCA Syariah, beliau berkarier di PT Bank BCA Tbk dan jabatan terakhirnya adalah sebagai Kepala Kantor Wilayah IX Bank BCA (2000-2008). Beliau adalah lulusan STIE Perbanas Surabaya.
John Kosasih John Kosasih menjabat sebagai Direktur BCA Syariah sejak tanggal 2 Maret 2010 berdasarkan surat keputusan Bank Indonesia No. 12/13/KEP.GBI/2010, tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah. Beliau bertanggung jawab atas pengembangan cabang dan bisnis, perencanaan keuangan dan akuntansi serta pengembangan teknologi informasi dan logistik. Sebelum bergabung di BCA Syariah beliau memangku berbagai jabatan manajerial di PT Bank BCA (2005-2008) sebagai Senior Advisor, Ketua Tim Personal Banking dan sebelumnya sebagai Konsultan Strategi Pemasaran. Sebelum bergabung dengan BCA, beliau pernah bekerja di bank Danamon (2000-2005) memangku beberapa jabatan manajerial puncak dengan posisi terakhir sebagai Senior Vice President Consumer Mass Market (DSP). Beliau pernah bekerja di PT Bank Risjad Salim International sebagai ketua Koordinator Pusat dan anggota Team Pengelola (pada tahun 2000) pada saat bank tersebut diambil alih oleh BPPN dan pada tahun yang sama menjabat sebagai Komisaris (wakil BPPN) di PT Hana Risjad Finance. Memulai karier di perbankan, menangani keuangan dan administrasi kredit di PT Bank Risjad Salim International (19971999). Beliau memperoleh gelar bachelor di Murdoch University, Perth West Australia dan MBA di Newport University, Los Angeles, USA.
01
02
03
Tantri Indrawati
01.
Yana Rosiana Direktur Utama
02.
John Kosasih Direktur
03. Tantri Indrawati Direktur Kepatuhan
147
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Tantri Indrawati menjabat sebagai Direktur Kepatuhan BCA Syariah sejak tanggal 25 Maret 2010 berdasarkan surat keputusan Bank Indonesia No. 12/13/KEP. GBI/2010, tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Diluar Rapat Perseroan Terbatas PT Bank BCA Syariah No. 60 dan 61 tertanggal 30 Maret 2010. Beliau bertanggung jawab atas Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank. Sebelum bergabung dengan BCA Syariah beliau berkarir di Bank Bukopin dan jabatan terakhir sebagai Group Head Liabilities Commercial (2004-2008), kemudian beliau memangku jabatan sebagai Direktur Kepatuhan di Bank Bukopin Syariah (2008-2009) dan sebagai Direktur Pelayanan dan Pendanaan pada bank yang sama (2009-2010). Beliau memperoleh gelar M.Si dalam bidang PSDM di FISIP Universitas Indonesia.
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
148
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
PROFIL DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Fathurrahman Djamil Fathurrahman Djamil menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) BCA Syariah sejak tanggal 2 Maret 2010 berdasarkan surat keputusan Bank Indonesia No. 12/13/KEP.GBI/2010, tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah. Sampai saat ini beliau juga masih menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia ( DSN- MUI) periode 2010 - 2015, dosen di beberapa universitas negeri dan swasta serta menjadi Dewan Pengawas Syariah di beberapa lembaga/institusi, yaitu anggota Dewan Pengawas Syariah di CIMB Niaga, anggota Dewan Pengawas Syariah di AIA Financial dan Ketua Dewan Pengawas Syariah di Maskapai Reasuransi Indonesia. Beliau memperoleh gelar Doktor dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bidang ilmu Syariah dan mendapat gelar Profesor di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. .
Muhammad Masyhuri Na’im Muhammad Masyhuri Na’im menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) BCA Syariah sejak tanggal 2 Maret 2010 berdasarkan surat keputusan Bank Indonesia No. 12/13/KEP.GBI/2010, tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Syariah. Sampai saat ini beliau juga masih menjabat sebagai Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat periode 2010 – 2015, dosen di beberapa universitas negeri dan swasta serta sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah di Bank Pembiayaan Syariah Harta Insan Karimah. Beliau memperoleh gelar MA dan Doktor dari Universitas Umm Al-Quro Makkah, Saudi Arabia.
02
149
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
01
01.
Fathurrahman Djamil
02.
Muhammad Masyhuri Na’im
Ketua Dewan Pengawas Syariah Anggota Dewan Pengawas Syariah
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
150
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
PROFIL KOMITE AUDIT
03
PROFIL KOMITE PEMANTAU RISIKO
01
02
03
01
02
Surja Widjaja, Ketua (01)
H. Suhartono, Ketua (01)
(lihat profil Dewan Komisaris)
(lihat profil Dewan Komisaris)
Ridwan Masui, Anggota (02)
Rio Sigid Wisaksono, Anggota (02)
Ridwan Masui menjabat sebagai anggota Komite Audit BCA Syariah sejak beroperasinya BCA Syariah.
Rio Sigid Wisaksono menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko BCA Syariah sejak beroperasinya
Sebelum bergabung dengan BCA Syariah beliau berkarir di Bank Indonesia selama kurang lebih 30 tahun
BCA Syariah. Sebelum bergabung dengan BCA Syariah beliau berkarier di beberapa bank swasta dan sampai
dan jabatan terakhir beliau adalah sebagai Direktur Direktorat Pemeriksaan Bank II. Sampai saat ini beliau
saat ini beliau masih menjabat sebagai Senior Konsultan di Cadipa Konsultan Jakarta. Beliau memperoleh
juga masih menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit di beberapa
gelar Doctorandus ekonomi (Drs.) dari Universitas Kristen Indonesia Jakarta pada Fakultas Ekonomi Jurusan
perusahaan. Beliau memperoleh gelar S1 dari STIE Swadaya Jakarta.
Ekonomi Perusahaan.
Sutedjo Prihatono, Anggota (03) Sutedjo Prihatono menjabat sebagai anggota Komite Audit BCA Syariah sejak awal bulan Mei 2010. Sebelum bergabung dengan BCA Syariah beliau berkarir di Bank Muamalat Indonesia dan jabatan terakhir beliau
Sutedjo Prihatono, Anggota (03) (lihat profil Komite Audit)
adalah sebagai Senior Corporate AO (2001-2004), kemudian beliau menjabat sebagai Senior Management (2004-2011) di Karim Business Consulting. Beliau memperoleh gelar S1 dari Universitas Krisnadwipayana pada Fakultas Ekonomi Manajemen.
151
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
152
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
PROFIL KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
03
04
01
DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN PEJABAT BCA SYARIAH
02
Surja Widjaja, Ketua (01) (lihat profil Dewan Komisaris)
Pejabat Eksekutif Per 31 Desember 2011
Iwan Kusumobagio, Anggota (02) (lihat profil Dewan Komisaris) H. Suhartono, Anggota (03) (lihat profil Dewan Komisaris) Endang Ruslina, Anggota (04) Endang Ruslina menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi BCA Syariah sejak beroperasinya BCA Syariah. Sebelum bergabung dengan BCA Syariah beliau berkarir di PT Bank BCA,Tbk dan jabatan terakhir beliau adalah Senior Officer di Pengembangan Layanan Nasabah Prioritas. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Hukum dan SDM di PT Bank BCA Syariah. Beliau memperoleh gelar Insinyur dari Institut Pertanian Bogor pada Fakultas Pertanian jurusan Sosial Ekonomi Pertanian program studi Agri Bisnis.
153
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
154
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
INFORMASI KELOMPOK USAHA
Informasi Kepengurusan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank BCA Syariah tanggal 25 Maret 2010, yang telah dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Diluar Rapat Perseroan Terbatas PT Bank BCA Syariah nomor 60 dan nomor 61 tertanggal 30 Maret 2010, susunan pengurus PT Bank BCA Syariah menjadi :
KOMISARIS Komisaris Utama
: Tuan Iwan Kusumobagio.
Komisaris Independen
: Tuan Surja Widjaja.
Komisaris Independen
: Tuan Haji Drs. Suhartono, Magister of Management.
DIREKSI Direktur Utama
: Nyonya Hajjah Yana Rosiana.
Direktur
: Tuan John Kosasih.
Direktur Kepatuhan
: Nyonya Tantri Indrawati.
DEWAN PENGAWAS SYARIAH Ketua DPS
: Tuan Prof. DR. Fathurrahman Djamil, Master of Arts.
Anggota DPS
: Tuan DR. Haji Muhammad Masyhuri Naim, Master of Arts.
Informasi Kepemilikan Saham Pada tanggal 20 Oktober 2010 Pemegang Saham PT Bank BCA Syariah telah menyetujui pengalokasian penggunaan laba ditahan Perseroan per tanggal 02 April 2010 sebesar Rp 53.837.790.810,- (lima Puluh tiga milyar delapan ratus tiga puluh tujuh juta tujuh ratus sembilan puluh ribu delapan ratus sepuluh rupiah) untuk penempatan saham baru sebanyak 53.800 (lima puluh tiga ribu delapan ratus) saham dengan jumlah sebesar Rp 53.800.000.000,- (lima puluh tiga milyar delapan ratus juta rupiah). Persetujuan tersebut telah dibuatkan akta dengan Nomor 73 tanggal 21 Oktober 2010 dihadapan Notaris Pudji Redjeki Irawati SH dan telah dilaporkan kepada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-AH.01.10-30741, tertanggal 01 Desember 2010. Dengan pengesahan ini komposisi Kepemilikan Saham PT Bank BCA Syariah adalah :
155
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
156
LAPORAN TAHUNAN 2011
PRODUK DAN LAYANAN
157
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
KANTOR CABANG
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
158
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERTUMBUHAN BERKUALITAS DI TENGAH TANTANGAN DAN KONDISI KETIDAKPASTIAN
KANTOR CABANG
159
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
Laporan Tahunan BCA Syariah 2011
160